aspek hukum dala...

15
ASPEK HUKUM DALA EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

ASPEK HUKUM DALA EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Page 2: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

DASAR HUKUM DASAR PERIKATAN

Hukum perikatan adalah adalah suatu hubungan hukum dalam lapangan harta kekayaan antara dua orang atau lebih di mana pihak yang satu berhak atas sesuatu dan pihak lain berkewajiban atas sesuatu.

Dasar hukum perikatan berdasarkan KUH Perdata terdapat tiga sumber adalah sebagai berikut:

1. Perikatan yang timbul dari persetujuan (perjanjian)

2. Perikatan yang timbul dari undang-undang

3. Perikatan terjadi bukan perjanjian, tetapi terjadi karena perbuatan melanggar hukum ( onrechtmatige daad ) dan perwakilan sukarela ( zaakwaarneming )

Page 3: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

AZAS-AZAS DALAM HUKUM PERIKATAN

ASAS KONSENSUALISME

ASAS PACTA SUNT SERVANDA

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK

Hapusnya Perikatan

Pembayaran.

Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan (konsignasi).

Pembaharuan utang (novasi).

Perjumpaan utang atau kompensasi.

Percampuran utang (konfusio).

Pembebasan utang dan Musnahnya barang terutang.

Batal/ pembatalan.

Berlakunya suatu syarat batal.

Dan lewatnya waktu (daluarsa).

Page 4: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

WANPRESTASI DAN AKIBAT-AKIBATNYA

Pengertian wanprestasi (breach of contract) adalah tidak dilaksanakannya prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya yang dibebankan oleh kontrak terhadap pihak-pihak tertentu seperti yang disebutkan dalam kontrak yang bersangkutan.

Tindakan wanprestasi membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak pihak yang dirugikan untuk menuntut pihak yang melakukan wanprestasi untuk memberikan ganti rugi sehingga oleh hukum diharapkan agar tidak ada satu pihak pun yang dirugikan karena wanprestasi tersebut.

Tindakan wanprestasi ini dapat terjadi karena :

1. Kesengajaan

2. Kelalaian

3. Tanpa kesalahan (tanpa kesengajaan atau kelalaian)

Page 5: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

STNDAR KONTRAK

Pengertian Standar kontrak :

perjanjian yang isinya telah ditetapkan terlebih dahulu secara tertulis berupa formulir-formulir yang digandakan dalam jumlah tidak terbatas, untuk ditawarkan kepada para konsumen tanpa memperhatikan perbedaan kondisi para konsumen (Johannes Gunawan)

standar kontrak terbagi dua yaitu umum dan khusus.

1. Kontrak standar umum artinya kontrak yang isinya telah disiapkan lebih dahulu oleh kreditur dan disodorkan kepada debitur.

2. Kontrak standar khusus, artinya kontrak standar yang ditetapkan pemerintah baik adanya dan berlakunya untuk para pihak ditetapkan sepihak oleh pemerintah.

Page 6: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

MACAM-MACAM PERJANJIAN

Dalam Pasal 1313 KUHPerdata, perjanjian adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih.Pengertian ini mengundang kritik daribanyak ahli hukum, karena menimbulkan penafsiran bahwa perjanjian tersebut yang bersifatsepihak, padahal dalam perjanjian harus terdapat interaksi aktif yang bersifat timbal balik dikedua belah pihak untuk melaksanakan hak dan kewajiban masing-masing.

Macam – macam perjanjian :

1. Perjanjian Timbal Balik dan Perjanjian Sepihak

2. Perjanjian Bernama dan Tak Bernam)

3. Perjanjian Obligator dan Kebendaan

4. Perjanjian Konsensual dan Perjanjian Real

Page 7: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

SYARAT SAHNYA PERJANJIAN

1. Sepakat untuk mengikatkan diri Sepakat maksudnya adalah bahwa para pihak yang mengadakan perjanjian itu harus bersepakat, setuju untuk seia sekata mengenai segala sesuatu yang diperjanjikan.

2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian berarti mempunyai wewenang untuk membuat perjanjian atau mngadakan hubungan hukum.

3. Suatu hal tertentu Suatu hal tertentu merupakan pokok perjanjian. Syarat ini diperlukan untuk dapat menentukan

kewajiban debitur jika terjadi perselisihan. Menurut Pasal 1335 KUHPerdata, perjanjian tanpa sebab yang palsu atau dilarang tidak mempunyai kekuatan atau batal demi hukum.

Page 8: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

LAHIRNYA PERJANJIAN

o Penggolongan perjanjian ini didasarkan pada terbentuknya perjanjian itu. Perjanjian itu sendiri terbentuk karena adanya kesepakatan kedua belah pihak pada saat melakukan perjanjian.

1. Perjanjian Konsensuil

2. Perjanjian Riil

3. Perjanjian Formal

Pembatalan dapat dilakukan dengan tiga syarat yakni: 1) Perjanjian harus bersifat timbale balik (bilateral) 2) Harus ada wanprestasi (breach of contract) 3) Harus dengan putusan hakim (verdict)

Page 9: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

PEMBATALAN DAN PELAKSANAAN SUATU PERJANJIAN

Pembatalan Perjanjian Suatu perjanjian dapat dibatalkan oleh salah satu pihak yang membuat perjanjian ataupun batal demi hokum. Perjanjian yang dibatalkan oleh salah satu pihak biasanya terjadi karena;

1. Adanya suatu pelanggaran dan pelanggaran tersebut tidak diperbaiki dalam jangka waktu yang ditentukan atau tidak dapat diperbaiki.

2. Pihak pertama melihat adanya kemungkinan pihak kedua mengalami kebangkrutan atau secara financial tidak dapat memenuhi kewajibannya.

3 Terkait resolusi atau perintah pengadilan

4. Terlibat hokum

5. Tidak lagi memiliki lisensi, kecakapan, atau wewenang dalam melaksanakan perjanjian

Page 10: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

HUBUNGAN HUKUM PERDATA DENGAN HUKUM DAGANG

Hubungan hukum perdata dengan hukum dagang dapat dikatakan saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga tidak terdapat perbedaan secara prinsipil antara keduanya. Hal ini dapat dibuktikan di dalam Pasal 1 dan Pasal 15 KUH Dagang.

Sebelum tahun 1938, Hukum Dagang hanya mengikat kepada para pedagang saja yang melakukan usaha dagang. Kemudian, sejak tahun 1998 pengertian perbuatan dagang menjadi lebih luas dan dirubah menjadi perbuatan perusahaanyang mengandung arti menjadi lebih luas sehingga berlaku bagi setiap pengusaha (perusahaan).

Page 11: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

HUBUNGAN PENGUSAHA DAN PEMBANTUNYA

Pengusaha yang mengajak pihak lain untuk menjalankan usahanya secara bersama-sama atau perusahaan yang dijalankan dan dimiliki lebih dari satu orang, dalam istilah bisnis disebut sebagai bentuk kerjasama. Bagi perusahaan yang sudah besar, memasarkan produknya biasanya dibantu oleh pihak lain, yang disebut sebagai pembantu pengusaha. Secara umum pembantu pengusaha dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :

a. Pembantu-pembantu pengusaha didalam perusahaan, misalnya pelayan toko, pekerja keliling, pengurus filial, pemegang prokurasi dan pimpinan perusahaan.

b. Pembantu pengusaha diluar perusahaan, misalnya agen perusahaan, pengacara, notaries, makelar.

Page 12: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

BENTUK – BENTUK BADAN USAHA

Perusahaan Perorangan

Firma

Persekutuan Komanditer (CV)

Perseroan Terbatas (PT)

Koerasi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Yayasan

Page 13: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

PERSEROAN TERBATAS

Suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri maupun pemilik.

Pada umumnya orang berpendapat bahwa PT adalah suatu bentuk perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan modal perseroan tertentu yang terbagi atas saham-saham, dalam mana para pemegang saham ikut serta dengan mengambil satu saham atau lebih dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum dibuat oleh nama bersama, dengan tidak bertanggung jawab

sendiri untuk persetujuan-persetujuan perseroan itu.

Page 14: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

KOPERASI DAN YAYASAN

Koperasi

Menurut UU No. 25 Tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

o Yayasan

Adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat social, keagamaan dan kemanusiaan. Didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang.

Page 15: ASPEK HUKUM DALA EKONOMIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66669/ASPEK+HUKUM+2.pdfmelaksanakan hak dan kewajiban masing-masing. Macam – macam perjanjian : 1. Perjanjian

BADAN USAHA MILIK NEGARA

perusahaan yang dimiliki baik sepenuhnya, sebagian

besar, maupun sebagian kecil oleh pemerintah dan

pemerintah memberi kontrol terhadapnya.

Yang membedakan BUMN dengan badan lain milik pemerintah adalah status badan hukum dan sifat operasionalnya (seperti aktivitas dan tujuan komersialnya). Meski BUMN berperan dalam melaksanakan kebijakan publik (misalnya perusahaan perkeretaapian milik negara bertujuan untuk mempermudah akses dan mobilitas masyarakat), BUMN harus dibedakan dari kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, nonstruktural, dan badan layanan umum