askep trauma tusuk ps ventilator

7
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LUKA TUSUK YANG TERPASANG VENTILATOR I. KONSEP DASAR  a. LUKA TUSUK  Luka tusuk merupakan bagian dari trauma tajam yang mana luka tusuk masuk ke dalam jaringan tubuh dengan luka sayatan yang sering sangat kecil pada kulit, misalnya luka tusuk pisau. Berat ringannya luka tusuk tergantung dari dua faktor yaitu : 1. Lokas i a nat omi i nj ur y 2. Kekuat an tusukan, perl u dipert imban gkan panjangnya benda yang digun akan untu k menusu k dan arah tusukan. Jika abdomen mengalami luka tusuk, usus yang menempati sebagian besar rongga abdomen akan sangat rentan untuk mengalami trauma penetrasi. Secara umum organ-organ padat berespon terhadap trauma dengan perdarahan. Sedangkan organ berongga bila pecah mengeluarkan isinya dalam hal ini  bila usus pecah akan mengeluarkan isinya ke dalam rongga peritoneal sehingga akan mengakibatkan  peradangan atau infeksi. Penyebab kematian pada trauma abdomen adalah penurunan volume cairan karena perdarahan (syok hipovolemik). Secara ringkas proses tersebut dapat digambarkan sbb : Faktor penyebab (penurunan volume cairan) Penurunan arus balik vena Penurunan isi sekuncup Penurunan curah jantung Penurunan perfusi jaringan Adapun tanda dan gejala dari hipovolemic syok mengarah pada berbagai sistem yaitu : 1. Sistem kardiovasku ler : t akika rdi, penu runan t ekanan darah sis toli k 2. Kul it : di ngi n, lembab, puca t, si anot ik 3. Siste m Saraf Pusa t : ansiet as, keres ahan, perub ahan sens orium, penuruna n tingkat kes adara n 4. Sistem Renal : penuru nan halua ran uri ne, gaga l ginj al akut a tau kro nis 5. Siste m Pernafa san : takip nea, penin gkatan permiabil itas kapi ler pulmonal (ARDS) 6. Siste m Hepatik : penur unan pemben tukan fakt or-fa ktor pemb ekuan, penur unan sinte sis prot ein-  protein plasma, penurunan albumin serum, penurunan kadar glukosa serum 7. Sis tem Gastr o Intest ina l : il eus adi namik, ulc era si, penurunan abs orp si nut rie n, peningkat an masukan toksin dari lumen usus ke dalam aliran darah 8. Si st em vask ul er   b. KONSEP GAGAL NAFAS

Upload: wimbydea

Post on 10-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

7/22/2019 Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-trauma-tusuk-ps-ventilator 1/7

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN LUKA TUSUK YANG TERPASANG VENTILATOR 

I. KONSEP DASAR 

a. LUKA TUSUK 

Luka tusuk merupakan bagian dari trauma tajam yang mana luka tusuk masuk ke dalam jaringan

tubuh dengan luka sayatan yang sering sangat kecil pada kulit, misalnya luka tusuk pisau.Berat ringannya luka tusuk tergantung dari dua faktor yaitu :

1. Lokasi anatomi injury

2. Kekuatan tusukan, perlu dipertimbangkan panjangnya benda yang digunakan untuk menusuk dan

arah tusukan.

Jika abdomen mengalami luka tusuk, usus yang menempati sebagian besar rongga abdomen akan

sangat rentan untuk mengalami trauma penetrasi. Secara umum organ-organ padat berespon terhadaptrauma dengan perdarahan. Sedangkan organ berongga bila pecah mengeluarkan isinya dalam hal ini

 bila usus pecah akan mengeluarkan isinya ke dalam rongga peritoneal sehingga akan mengakibatkan

 peradangan atau infeksi.

Penyebab kematian pada trauma abdomen adalah penurunan volume cairan karena perdarahan (syok 

hipovolemik). Secara ringkas proses tersebut dapat digambarkan sbb :

Faktor penyebab (penurunan volume cairan)

Penurunan arus balik vena

Penurunan isi sekuncup

Penurunan curah jantung

Penurunan perfusi jaringan

Adapun tanda dan gejala dari hipovolemic syok mengarah pada berbagai sistem yaitu :

1. Sistem kardiovaskuler : takikardi, penurunan tekanan darah sistolik 

2. Kulit : dingin, lembab, pucat, sianotik 3. Sistem Saraf Pusat : ansietas, keresahan, perubahan sensorium, penurunan tingkat kesadaran

4. Sistem Renal : penurunan haluaran urine, gagal ginjal akut atau kronis5. Sistem Pernafasan : takipnea, peningkatan permiabilitas kapiler pulmonal (ARDS)6. Sistem Hepatik : penurunan pembentukan faktor-faktor pembekuan, penurunan sintesis protein-

 protein plasma, penurunan albumin serum, penurunan kadar glukosa serum

7. Sistem Gastro Intestinal : ileus adinamik, ulcerasi, penurunan absorpsi nutrien, peningkatanmasukan toksin dari lumen usus ke dalam aliran darah

8. Sistem vaskuler 

 b. KONSEP GAGAL NAFAS

Page 2: Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

7/22/2019 Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-trauma-tusuk-ps-ventilator 2/7

Definisi :

Gagal nafas akut diartikan sebagai kegagaln pertukaran gas dalam paru, ditandai dengan turunnya

kadar oksigen di arteri (hipoksemia) atau naiknya kadar karbon dioksida (hiperkarbia) atau kombinasikeduanya.

Kriteria diagnosis pada pasien yang bernafas pada udara kamar didapatkan hasil pemeriksaan analisagas darah :

1. PaO2 kurang dari 50 mmHg

2. PaCO2 lebih dari 50mmHg tanpa ada gangguan alkalosis metabolik primer 

Gagal nafas dapat diakibatkan oleh bermacam penyakit baik akut maupun kronik; setiap gangguan

 pada kelima tahap respirasi dapat menyebabkan gagal nafas.

1.Patofisiologi

Mekanisme yang menyebabkan terjadinya gagal nafas meliputi :

1. Hypoventilasi : keadaan dimana seseorang tidak dapat mempertahankan ventilasi alveolar yangcukup, sehingga terjadi kenaikan kadar CO2 dalam darah

2. Gangguan perfusi dan difusi

Adanya emboli di salah satu cabang arteri pulmonali akan meningkatkan ruang rugi karena

 banyak alveoli yang hanya mengalami ventilasi tanpa perfusi3. Pintasan intra pulmoner dan gangguan perbandingan ventilasi perfusi

Pintasan intrapulmoner (Shunt) diartikan sebagai darah yang memperfusi paru yang tidak 

mengalami pertukaran gas karena alveoliya tidak terventilasi seperti pada atelectasis

2.Tanda dan gejala gagal nafas akut

Diagnosa pasti gagal nafas akut ditegakkan dengan pemeriksaan analisa gas darah. Namun gejala

klinis gagal nafas akut dapat ditegakkan dengan mengamati hal-hal sbb :Pola pernafasan : laju pernafasan meningkat, pernafasan dangkal mungkin ada pernafasan cuping

hidung dan terlihat otot pernafasan tambahan mulai aktif Warna kulit : pada keadaan awal mungkin masih merah, bila proses berlanjut/bertambah berat kulit

 berwarna pucat/biru yang menandakan hipoksemia yang bertambah berat.

Tensi/laju nadi : umumnya nadi cepat, bila ada aritmia mungkin disebabkan hiperkarbia (dan

hipoksia) Nadi yang melemah dan bertambah lambat menandakan keadaan bertambah parah, yang memerlukan

tindakan segera. Tekanan darah, pada keadaan yang masih ringan mungkin masih dalam batas

normal. Bila keadaan bertambah berat, tekanan darah mula-mula naik karena pelepasan katekolamin, bila tekanan darah mulai turun hal ini harus segera diatasi karena ini merupakan tanda perburukan.

Gagal nafas dengan tanda-tanda yang nyata sangat mudah dikenali. Yang sulit adalah awal dari

adanya gagal nafas, yang luput dari pengawasan ketat yang mungkin dalam waktu relatif singkatdapat memburuk.

Pengawasan/observasi ketat memegang peranan penting sehingga bila therapi konvensional tidak 

menolong dan keadaan memburuk, dapat segera diambil tindakan lain seperti intubasi dan pemakaian

alat bantu nafas/ventilator.

3.Penatalaksanaan dan pengobatan

Page 3: Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

7/22/2019 Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-trauma-tusuk-ps-ventilator 3/7

Dasar pengobatan dibagi yang non spesifik dan spesifik, umumnya diperlukan kombinasi keduanya.

Pengobatan non spesifik ditujukan langsung untuk memperbaiki pertukaran gas, seperti pemberian

oksigen, pembersihan jalan nafas dan fisiotherapi dada serta usaha-usaha lain untuk menurunkankebutuhan oksigen seperti menurunkan panas badan dan pemberian sedasi.

Sedangkan pengobatan spesifik ditujukan kepada penyebab gagal nafas ; bila gagal nafas disebabkankarena adanya benda asing di bronkhus maka dilakukan bronkoskopi untuk mengatasi sumbatankarena benda asing tersebut juga melakukan pungsi pleura dan WSD pada efusi pleura yang masif 

dll.

4.Indikasi ventilasi bantu/artifisialPada keadaan yang ekstrem seperti penderita apneu atau pernafasan yang amat lemah, indikasi

ventilasi bantu/artifisial mudah ditegakkan. Namun pada keadaan di lapangan sering dijumpai kasus

yang sulit bagi kita untuk memutuskan apakah sudah merupakan indikasi untuk ventilasi artifisial,sebab penundaan alat bantu nafas yang berlarut dapat berakibat fatal. Sebaliknya tindakan terlalu dini

dan agresif tidak selalu menguntungkan bahkan dapat merugikan. Beberapa patokan untuk 

menentukan indikasi ventilasi adalah :

 Parameter Indikasi Nilai Normal 

1. Mekanik 

- Laju napas

- Volume tidal

- Kapasitas vital

- Tekanan inspirasi

maksimal

Lebih 35/menit

Kurang 5 ml/kgBBKurang 15 ml/kgBB

Kurang 25 cmH2O

10 – 20 (dewasa)

5 – 765 – 75

75 – 100

2. Oksigenasi

- PaO2 Kurang 60 mmHg (FiO2 = 0,6) 75 – 100 (udara kamar)

3. Ventilasi- PaCo2

- Vd/Vt

Lebih 60 mmHgLebih 0,6

35 – 450,3

 

5.

6.Pemakaian alat bantu nafas (respirator/ventilator) bukanlah untuk menggantikan fungsi

paru dan jantung, melainkan hanya berfungsi sebagai alat ventilasi yang

memompakan udara/oksigen ke dalam paru dengan takanan positif. Fungsinya lebih

bersifat mempertahankan agar penderita tetap hidup sambil menunggu proses

reparatif badan dapat mengambil alih fungsi ventilasinya kembali.

7.Obat yang dipakai pada gagal nafasPada penderita gagal nafas karena asma, diberikan obat bronkhodilator baik per infus maupun per 

inhalasi, pada keadaan berat biasanya ditambahkan kortikosteroid. Untuk infeksi biasanya diberikanantibiotika ber spektrum luas.

Untuk penderita dengan ventilator, diberikan sedativ seperti diazepam (valium), dormikum dan

golongan narkotik untuk menekan pernafasan dan bila perelu obat pelumpuh otot seperti pavulon dll

agar penderita dapat mengikuti/seirama perbafasannya dengan alat ventilator tersebut.

Page 4: Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

7/22/2019 Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-trauma-tusuk-ps-ventilator 4/7

8.PENGKAJIAN

Initial Klien : Tuan M.Y.

Umur : 20 TahunAgama : IslamAlamat : Cengkareng Timur, Jakarta

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Karyawan

Tanggal Masuk RS : 29 November 1998Tanggal Pengkajian : 1 Desember 1998

Diagnosa Medis : Post Op Laparatomy ec. Luka tusuk tembus abdomen

c. Perjalanan Penyakit

Pasien masuk ke IGD tanggal 27 November 1998 Pk. 17.25 WIB dimana sekitar 20 menit

sebelumnya pasien terkena trauma tusuk di perut kemudian dilakukan operasi laparatomy tanggal 29 November 1998 dengan lama operasi 4 ½ jam dengan tindakan pembedahan :

- Laparatomi eksplorasi

-  Nefrektomy kiri

- Splenektomy jahit dua lapis gaster, jejenum dan mesenterium

- Drain pada ginjal kiri

 Hasil Laboratorium :

i. Tanggal 30 November 1998

WBC 3,5

RBC 3,47

HGB 10,0PLT 36

HCT 29,1Trombocyt 36.000

Ureum darah 30 mg/DL

Creatinin urine 1,15 mg/DLUrinalisa

Sedimen +

Kejernihan jernih

Leukocyt 1 – 3 /LPBEritrosit >100/LPB

Kristal ( - )Berat jenis 1010.pH 5

Glukosa 2+

Protein ( - )Keton ( - )

Bilirubin ( - )

Urobilinogen 0,1

Page 5: Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

7/22/2019 Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-trauma-tusuk-ps-ventilator 5/7

 Nitrit ( - )

ii. Analisa Gas Darah Tanggal 30 November 1998 Pk. 06.49

Ventilator control TV : 450FiO2 : 40%

.pH 3,84PCO2 37,7PO2 163,4

HCO3 22,2

TCO2 23,3

BE – 2,3SBE – 2,2

SAT 99,2

SBC 22,4

iii. Analisa Gas Darah Tanggal 1 Desember 1998 Pk. 05.14

Ventilator Assist ControlRR 12, TV 450

FiO2 40%

PH 7,508

PCO2 38,3PO2 117,3

HCO3 30,5

TCO2 31,7BE + 6,9

SBE + 6,8

SAT 98,7

SBC 30,7 Na 138

K 3,9Cl ( - )

iv. Analisa Gas Darah Tanggal 2 Desember 1998

Ventilator SIMVFiO2 35%

PH 7,455

PCO2 34,7PO2 127,8

HCO3 23,2

TCO2 24,2BE – 0,3

SBE – 0,3

SAT 98,8

SBC 24,1 Na 136

K 3,9

Page 6: Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

7/22/2019 Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-trauma-tusuk-ps-ventilator 6/7

v. Hasil Laboratorium Darah 2 Desember 1998

Ht 24 vol %Hb 8,7 gr/DL

Leuko 12.700Trombo 105.000

 Pengukuran CVP : Tgl. 1-12-1998 + 11 cmH2O, Tgl 2-12-1998 10,5 cmH2O

vi. Cairan Infus Tanggal 1-12-1998KaEM MG3 500 cc

Pan Amin 600 : 500 cc

RLFFP 2 x 300 cc

vii. Cairan Infus Tanggal 2-12-1998KaEM MG3

Pan Amin

Tranfusi Darah 500 cc

FFP 2 x 300 ccRL

viii. Cairan Infus Tanggal 3-12-1998KaEM MG3

Pan Amin

RL

FFP 3 x 300 cc

ix. Obat-obatan Tanggal 30 s/d 2-12-1998Cimetidine 3 x 1

Alinamin F 3 x 1

Vit K 3 x 1

Kemicitin 3 x 1 gr ( Tanggal 3-12-1998 diganti dengan Penicillin Prokain) Novalgin 3 x 50 mg

d. Pemeriksaan Fisik Kesadaran : Compos Mentis

Kepala : Simetris

Mata : Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik  Hidung : terpasang NGT, cairan warna coklat tua

Mulut : terpasang ETT, mukosa kering

Leher : kelenjar getah bening tidak membesar  

Dada : auskultasi paru, ronchi basah ringan +/+, wheezing (-) ; auskultasi jantung BJI, II murni, gallop (-)

Abdomen : luka laparatomy, balutan rapi, kering, bising usus (-)

Page 7: Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

7/22/2019 Askep Trauma Tusuk Ps Ventilator

http://slidepdf.com/reader/full/askep-trauma-tusuk-ps-ventilator 7/7

Ekstremitas : tangan kanan terpasang triway infus, CVP KaEM MG3, RL, Pan Amin ; kaki

kanan terpasang infus NaCl spooling tranfusi

e. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

1. Gangguan pembersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produk mukosa akibatadanya benda asing pada trachea (intubasi)2. Resiko tinggi gangguan deficit volume cairan berhubungan dengan perdarahan, puasa

3. Resiko gangguan pemenuhan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

 peningkatan metabolisme, NPO

4. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan trauma abdomen, luka operasi, prosedur invasif (CVP, kateterisasi, ETT)

5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan

6. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan terpasangnya ETT