60620316 ventilator

21
Ventilator ~ ventilasi Ventilasi = keluar masuknya udara dari atmosfer ke alveolus Ventilator = menghantarkan (delivery) udara/gas TEKANAN POSITIF ke dalam paru Ventilasi semenit = TV x RR (frekuensi nafas) TV = 5-7 cc/kgBB RR = 10 –12 kali/menit Compliance = Pengukuran dari elastisitas paru dan dinding dada Nilai compliance mengekspresikan adanya perubahan volume akibat perubahan dari tekanan (pressure) TUJUAN KLINIS / INDIKASI GAGAL NAFAS HIPOKSEMIK: Reverse hypoxemia dgn pemberian PEEP dan konsentrasi O2 tinggi (ARDS,edema paru atau pneumonia akut) GAGAL NAFAS VENTILASI: Reverse acute respiratory acidosis Koma : trauma kepala, encefalitis, overdosis, CPR Trauma med spinalis, polio, motor neuron disease Polineuropati, miastenia gravis Anesthesia (relaksan u/operasi, tetanus, epilepsi) STABILISASI DINDING DADA: Flail chest MENCEGAH ATAU MENGOBATI ATELEKTASIS Kriteria untuk bantuan ventilasi mekanik PARAMETER INDIKASI VENTILASI NORMAL RANGE Mekanik (RR) > 35x/m 10-20x/m TV (cc/kg) < 5 5-7 Oksigenasi (PaO2- mmHg) < 60 dg FiO2 0,6 75-100 (air)

Upload: adi-irawan

Post on 06-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

venti

TRANSCRIPT

Ventilator ~ ventilasiVentilasi = keluar masuknya udara dari atmosfer ke alveolusVentilator = menghantarkan (delivery) udara/gas TEKANAN POSITIF ke dalam paruVentilasi semenit = TV x RR (frekuensi nafas)TV = 5-7 cc/kgBBRR = 10 12 kali/menitCompliance = Pengukuran dari elastisitas paru dan dinding dadaNilai compliance mengekspresikan adanya perubahan volume akibat perubahan dari tekanan (pressure)TUJUAN KLINIS / INDIKASI

GAGAL NAFAS HIPOKSEMIK:Reverse hypoxemia dgn pemberian PEEP dan konsentrasi O2 tinggi (ARDS,edema paru atau pneumonia akut)

GAGAL NAFAS VENTILASI:Reverse acute respiratory acidosis Koma : trauma kepala, encefalitis, overdosis, CPR Trauma med spinalis, polio, motor neuron disease Polineuropati, miastenia gravis Anesthesia (relaksan u/operasi, tetanus, epilepsi) STABILISASI DINDING DADA:Flail chest

MENCEGAH ATAU MENGOBATI ATELEKTASIS

Kriteria untuk bantuan ventilasi mekanik

PARAMETER INDIKASI VENTILASI NORMAL RANGEMekanik (RR) > 35x/m 10-20x/mTV (cc/kg) < 5 5-7Oksigenasi (PaO2- mmHg) < 60 dg FiO2 0,6 75-100 (air)P(A-aDO2) mmHg > 350 25-65(FiO2 1.0)Ventilasi (PaCO2-mmHg) > 60 35-45

TUJUAN FISIOLOGISMEMPERBAIKI VENTILASI ALVEOLARMEMPERBAIKI OKSIGENASI ALVEOLAR (FiO2, FRC,V'A)MEMBERIKAN PUMP SUPPORT ( ME WOB)

Consensus conference on mechanical ventilation, Int Care Med 1994, 20:64-79

Jenis Jenis Ventilatorpembagian berdasarkan cara penghentian inspirasi : Time Cycle Pressure Cycle : sering u/ pediatrik dan neonates Volume Cycle : paling banyak di ICUEkspirasi bersifat pasif

Mode Ventilator Control Ventilation Assisted Control Ventilation (S)IMV : (Sinchronized) Intermitent Mandatory Ventilator CPAP : Continous Positive Airway Pressure

Komponen Setting VentilatorFiO2 : fraksi oksigenVolume Tidal : 5 7 cc/kgBBFrekuensi Napas : 10 12 x/mntI : E Ratio (Rasio Inspirasi : Ekspirasi)PEEP : Positive End Exspiracy Pressure, (3 5 cmH2O)Komplikasi Ventilasi MekanikKardiovaskuler : penurunan cardiac output, disritmia.PulmonalGangguan keseimbangan cairanInfeksiKomplikasi akibat efek pemasangan.

Komplikasi PulmonalBarotraumaAtelektasisKerusakan trakeaOksigen toxicityGangguan weaning (penyapihan)HypercapniaHypocapnia

Pemantauan PasienPemeriksaan fisikAlih baringX foto thoraksSaturasi oksigenBGA : Blood Gas AnalyzeSuction berkalaKomplikasi

Perawatan pasien dengan ventilatorPrinsipMencukupi kebutuhan oksigenMemperbaiki pengeluaran CO2Mencegah penyulit

Masalah KeperawatanTidak efektifnya pola nafasTidak efektifnya bersihan jalan nafasGangguan pertukaran gas

Pola nafas inefektifTxCek tekanan cuff ETMonitor : ET, Sat O2, Ventilasi, Klinis px.Mempertahankan PEEPMenghindari penumpukan air di sirkuitMonitor weaning pasien

Inefektif bersihan jalan nafasTxSuction berkalaAtur posisiFisioterapi dada

masalah keperawatan (lanjutan)Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisiResiko kelebihan cairanResiko injury (perdarahan GI)Resiko infeksi pulmonari

masalah keperawatan (lanjutan)Cemas dan takutGangguan komunikasi

Indikasi Pemasangan Ventilator 1. Pasien dengan respiratory failure (gagal napas)2. Pasien dengan operasi tekhik hemodilusi.3. Post Trepanasi dengan black out.4. Respiratory Arrest.III. Penyebab Gagal Napas 1. Penyebab sentrala. Trauma kepala : Contusio cerebri.b. Radang otak : Encepalitis.c. Gangguan vaskuler : Perdarahan otak, infark otak.d. Obat-obatan : Narkotika, Obat anestesi. 2. Penyebab perifera. Kelaian Neuromuskuler: Guillian Bare symdrom Tetanus Trauma servikal. Obat pelemas otot.b. Kelainan jalan napas. Obstruksi jalan napas. Asma broncheal.c. Kelainan di paru. Edema paru, atlektasis, ARDSd. Kelainan tulang iga / thorak. Fraktur costae, pneumothorak, haemathorak.e. Kelainan jantung.Kegagalan jantung kiri.

IV. Kriteria Pemasangan Ventilator Menurut Pontopidan seseorang perlu mendapat bantuan ventilasi mekanik (ventilator) bila : Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit. Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70 mmHg. PaCO2 lebih dari 60 mmHg AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari 350 mmHg.Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB. V. Macam-macam Ventilator. Menurut sifatnya ventilator dibagi tiga type yaitu:1. Volume Cycled Ventilator.Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya berdasarkan volume. Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai volume yang ditentukan. Keuntungan volume cycled ventilator adalah perubahan pada komplain paru pasien tetap memberikan volume tidal yang konsisten.2. Pressure Cycled VentilatorPerinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya menggunakan tekanan. Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai tekanan yang telah ditentukan. Pada titik tekanan ini, katup inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi dengan pasif. Kerugian pada type ini bila ada perubahan komplain paru, maka volume udara yang diberikan juga berubah. Sehingga pada pasien yang setatus parunya tidak stabil, penggunaan ventilator tipe ini tidak dianjurkan.3. Time Cycled VentilatorPrinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan wamtu ekspirasi atau waktu inspirasi yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan oleh waktu dan kecepatan inspirasi (jumlah napas permenit)Normal ratio I : E (inspirasi : ekspirasi ) 1 : 2VI. Mode-Mode Ventilator. Pasien yang mendapatkan bantuan ventilasi mekanik dengan menggunakan ventilator tidak selalu dibantu sepenuhnya oleh mesin ventilator, tetapi tergantung dari mode yang kita setting. Mode mode tersebut adalah sebagai berikut:1. Mode Control.Pada mode kontrol mesin secara terus menerus membantu pernafasan pasien. Ini diberikan pada pasien yang pernafasannya masih sangat jelek, lemah sekali atau bahkan apnea. Pada mode ini ventilator mengontrol pasien, pernafasan diberikan ke pasien pada frekwensi dan volume yang telah ditentukan pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya pasien untuk mengawali inspirasi. Bila pasien sadar, mode ini dapat menimbulkan ansietas tinggi dan ketidaknyamanan dan bila pasien berusaha nafas sendiri bisa terjadi fighting (tabrakan antara udara inspirasi dan ekspirasi), tekanan dalam paru meningkat dan bisa berakibat alveoli pecah dan terjadi pneumothorax. Contoh mode control ini adalah: CR (Controlled Respiration), CMV (Controlled Mandatory Ventilation), IPPV (Intermitten Positive Pressure Ventilation)2. Mode IMV / SIMV: Intermitten Mandatory Ventilation/Sincronized Intermitten Mandatory Ventilation.Pada mode ini ventilator memberikan bantuan nafas secara selang seling dengan nafas pasien itu sendiri. Pada mode IMV pernafasan mandatory diberikan pada frekwensi yang di set tanpa menghiraukan apakah pasien pada saat inspirasi atau ekspirasi sehingga bisa terjadi fighting dengan segala akibatnya. Oleh karena itu pada ventilator generasi terakhir mode IMVnya disinkronisasi (SIMV). Sehingga pernafasan mandatory diberikan sinkron dengan picuan pasien. Mode IMV/SIMV diberikan pada pasien yang sudah bisa nafas spontan tetapi belum normal sehingga masih memerlukan bantuan.3. Mode ASB / PS : (Assisted Spontaneus Breathing / Pressure SuportMode ini diberikan pada pasien yang sudah bisa nafas spontan atau pasien yang masih bisa bernafas tetapi tidal volumnenya tidak cukup karena nafasnya dangkal. Pada mode ini pasien harus mempunyai kendali untuk bernafas. Bila pasien tidak mampu untuk memicu trigger maka udara pernafasan tidak diberikan.4. CPAP : Continous Positive Air Pressure.Pada mode ini mesin hanya memberikan tekanan positif dan diberikan pada pasien yang sudah bisa bernafas dengan adekuat.Tujuan pemberian mode ini adalah untuk mencegah atelektasis dan melatih otot-otot pernafasan sebelum pasien dilepas dari ventilator.VII. Sistem Alarm Ventilator digunakan untuk mendukung hidup. Sistem alarm perlu untuk mewaspadakan perawat tentang adanya masalah. Alarm tekanan rendah menandakan adanya pemutusan dari pasien (ventilator terlepas dari pasien), sedangkan alarm tekanan tinggi menandakan adanya peningkatan tekanan, misalnya pasien batuk, cubing tertekuk, terjadi fighting, dll. Alarm volume rendah menandakan kebocoran. Alarm jangan pernah diabaikan tidak dianggap dan harus dipasang dalam kondisi siap.VIII. Pelembaban dan suhu. Ventilasi mekanis yang melewati jalan nafas buatan meniadakan mekanisme pertahanan tubuh unmtuk pelembaban dan penghangatan. Dua proses ini harus digantikan dengan suatu alat yang disebut humidifier. Semua udara yang dialirkan dari ventilator melalui air dalam humidifier dihangatkan dan dijenuhkan. Suhu udara diatur kurang lebih sama dengan suhu tubuh. Pada kasus hipotermi berat, pengaturan suhu udara dapat ditingkatkan. Suhu yang terlalu itnggi dapat menyebabkan luka bakar pada trachea dan bila suhu terlalu rendah bisa mengakibatkan kekeringan jalan nafas dan sekresi menjadi kental sehingga sulit dilakukan penghisapan.IX. Fisiologi Pernapasan Ventilasi Mekanik Pada pernafasan spontan inspirasi terjadi karena diafragma dan otot intercostalis berkontrkasi, rongga dada mengembang dan terjadi tekanan negatif sehingga aliran udara masuk ke paru, sedangkan fase ekspirasi berjalan secara pasif.Pada pernafasan dengan ventilasi mekanik, ventilator mengirimkan udara dengan memompakan ke paru pasien, sehingga tekanan sselama inspirasi adalah positif dan menyebabkan tekanan intra thorakal meningkat. Pada akhir inspirasi tekanan dalam rongga thorax paling positif.X. Efek Ventilasi mekanik Akibat dari tekanan positif pada rongga thorax, darah yang kembali ke jantung terhambat, venous return menurun, maka cardiac output juga menurun. Bila kondisi penurunan respon simpatis (misalnya karena hipovolemia, obat dan usia lanjut), maka bisa mengakibatkan hipotensi. Darah yang lewat paru juga berkurang karena ada kompresi microvaskuler akibat tekanan positif sehingga darah yang menuju atrium kiri berkurang, akibatnya cardiac output juga berkurang. Bila tekanan terlalu tinggi bisa terjadi gangguan oksigenasi. Selain itu bila volume tidal terlalu tinggi yaitu lebih dari 10-12 ml/kg BB dan tekanan lebih besar dari 40 CmH2O, tidak hanya mempengaruhi cardiac output (curah jantung) tetapi juga resiko terjadinya pneumothorax.Efek pada organ lain:Akibat cardiac output menurun; perfusi ke organ-organ lainpun menurun seperti hepar, ginjal dengan segala akibatnya. Akibat tekanan positif di rongga thorax darah yang kembali dari otak terhambat sehingga tekanan intrakranial meningkat.XI. Komplikasi Ventilasi Mekanik (Ventilator) Ventilator adalah alat untuk membantu pernafasan pasien, tapi bila perawatannya tidak tepat bisa, menimbulkan komplikasi seperti:1. Pada parua. Baro trauma: tension pneumothorax, empisema sub cutis, emboli udara vaskuler.b. Atelektasis/kolaps alveoli diffusec. Infeksi parud. Keracunan oksigene. Jalan nafas buatan: king-king (tertekuk), terekstubasi, tersumbat.f. Aspirasi cairan lambungg. Tidak berfungsinya penggunaan ventilatorh. Kerusakan jalan nafas bagian atas 2. Pada sistem kardiovaskulerHipotensi, menurunya cardiac output dikarenakan menurunnya aliran balik vena akibat meningkatnya tekanan intra thorax pada pemberian ventilasi mekanik dengan tekanan tinggi. 3. Pada sistem saraf pusata. Vasokonstriksi cerebralTerjadi karena penurunan tekanan CO2 arteri (PaCO2) dibawah normal akibat dari hiperventilasi.b. Oedema cerebralTerjadi karena peningkatan tekanan CO2 arteri diatas normal akibat dari hipoventilasi.c. Peningkatan tekanan intra kraniald. Gangguan kesadarane. Gangguan tidur. 4. Pada sistem gastrointestinala. Distensi lambung, illeusb. Perdarahan lambung. 5. Gangguan psikologiXII. Prosedur Pemberian Ventilator Sebelum memasang ventilator pada pasien. Lakukan tes paru pada ventilator untuk memastikan pengesetan sesuai pedoman standar. Sedangkan pengesetan awal adalah sebagai berikut:1. Fraksi oksigen inspirasi (FiO2) 100%2. Volume Tidal: 4-5 ml/kg BB3. Frekwensi pernafasan: 10-15 kali/menit4. Aliran inspirasi: 40-60 liter/detik5. PEEP (Possitive End Expiratory Pressure) atau tekanan positif akhir ekspirasi: 0-5 Cm, ini diberikan pada pasien yang mengalami oedema paru dan untuk mencegah atelektasis. Pengesetan untuk pasien ditentukan oleh tujuan terapi dan perubahan pengesetan ditentukan oleh respon pasien yang ditujunkan oleh hasil analisa gas darah (Blood Gas)

KLASIFIKASIVentilasi mekanik diklasifikasikan berdasarkan cara alat tersebut mendukung ventilasi, dua kategori umum tersebut adalah1. Ventilator Tekanan NegatifVentilator tekanan negatif mengeluarkan tekanan negatif pada dada eksternal. Dengan mengurangi tekanan intratoraks selama inspirasi memungkinkan udara mengalir ke dalam paru-paru sehingga memenuhi volumenya. Ventilator jenis ini digunakan terutama pada gagal nafas kronik yang berhubungan dengan kondisi neurovaskular seperti poliomyelitis, miastenia gravis, dll. Penggunaan tidak sesuai untuk pasien yang tidak stabil atau pasien yang kondisinya membutuhkan perubahan ventilasi sering.2. Ventilator Tekanan PositifVentilator tekanan positif menggembungkan paru-paru dengan mengeluarkan tekanan positif pada jalan nafas dengan demikian mendorong alveoli untuk mengembang selama inspirasi. Pada ventilator jenis ini diperlukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi. Ventilator ini secara luas digunakan pada klien dengan penyakit paru primer. Terdapat tiga jenis ventilator tekanan positif yaitu Siklus tekanan (pressure cycle)Ventilator tekanan bersiklus adalah ventilator tekanan positif yang mengakhiri inspirasi ketika tekanan preset telah tercapai. Dengan kata lain siklus ventilator hidup mengantarkan aliran udara sampai tekanan tertentu yang telah ditetapkan seluruhnya tercapai, dan kemudian siklus mati. Ventilator tekanan bersiklus dimaksudkan hanya untuk jangka waktu pendek di ruang pemulihan. Siklus waktu (time cycle)Ventilator waktu bersiklus adalah ventilator mengakhiri atau mengendalikan inspirasi setelah waktu ditentukan. Volume udara yang diterima klien diatur oleh kepanjangan inspirasi dan frekuensi aliran udara. Ventilator ini digunakan pada neonatus dan bayi. Siklus volume (volume cycle).Ventilator volume bersiklus yaitu ventilator yang mengalirkan volume udara pada setiap inspirasi yang telah ditentukan. Jika volume preset telah dikirimkan pada klien, siklus ventilator mati dan ekshalasi terjadi secara pasif. Ventilator volume bersiklus sejauh ini adalah ventilator tekanan positif yang paling banyak digunakan.EVALUASIHasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan antara lain :1. Menunjukkan pertukaran gas, kadar gas darah arteri, tekanan arteri pulmonal dan tanda-tanda vital yang adekuat.2. Menunjukkan ventilasi yang adekuat dengan akumulasi lendir yang minimal.3. Bebas dari cedera atau infeksi yang dibuktikan dengan suhu tubuh dan jumlah sel darah putih.4. Dapat aktif dalam keterbatasan kemampuan.5. Berkomunikasi secara efektif melalui pesan tertulis, gerak tubuh atau alat komunikasi lainnya.6. Dapat mengatasi masalah secara efektif.

Ada 4 Fase Cara Kerja Ventilasi Mekanik1. Triggering/inisiatingyang memulai/memerintah sehingga ventilator bekerja, pemicunya bisa berasal dari :a. Mesin : Atas dasar waktub. Pasien : Karena terjadi perubahan aliran udara / tekanan2. Pembatasan/limitationVariabel yang dibatasi antara laina. Volumeb. Pressure3. Cycling (perpindahan dari fase inspirasi ke ekspirasi) Fase ekspirasi dimulai setelah :a. Volume yang masuk tercapaib. Tekanan (Pressure) yang masuk tercapaic. Volume inspirasi terlampauid. Aliran udara mencapai settinge. waktu4. Fase Ekspirasipada fase ini bisa diberikan tekanan (PEEP) atau tidakPeran perawat dalam tindakan ventilator Menetapkan ventilasi mekanik siap pakai Menentukan setting mode ventilator Menetukan Parameter mode ventilator Alarm pada posisi ON Pasien merasa nyamanSetting mode ventilasi mekanik1.CMV ( PCV,VCV)2. ACMV3. Syinchronous Intermittent Mandatory Ventilation ( SIMV )4. Pressure Support Ventilation ( PSV )5. Continous Positive Airway Pressure ( CPAP )Control Mandatory Ventilation (CMV)Sejumlah udara yang diinspirasikan oleh mesin kepada pasien yang dibatasi oleh volume control (VC) atau Pressure control (PC)> Parameter VCV > Parameter PCV a. TV a. RR b. RR b. Inspirasi Timec. FiO2 c. Inspirasi Pressured. I : E Ratio d. P E E Pe. P E E P e. FiO2f. Sensitivity / Trigger Synchronous Intermittent Mandatory Ventilation (SIMV)Mode ini menekankan pada mandat yang telah ditentukan sehingga pasien bernafas pada waktu-waktu tertentuTerkadang mode ini diberikan bersamaan dengan pressure support (PS) dengan SIMV Rate ditiadakan> Parametera. TVb. SIMV Ratec. Inspirasi Timed. Pressure Supporte. FiO2f. P E E P Continous Positive Airway Pressure (CPAP)Dalam mode ini tiap inspirasi disuppor dengan preset constan pressure ( 15 35 cmH2O ), pasien harus melakukan trigger ventilator dan biasanya dikombinasi dengan SIMV.Parameter :a. PEEPb. FiO2Assist Controle (AC) Ventilator memulai inspirasi saat pasien menimbulkan sebuah tekanan negatif di dalam sirkuit ventilatorVentilator dapat memberikan nafas bantuan dengan volume/pressure tertentuParametera. R Rb. Fi02c. I : E Ratiod. Triger Sensitivitye. T Vf. Inspirasi Pressure1. Respirasi Rate ( RR )a. Jumlah napas yang diberikan kepada pasien setiap menitb. Diset diatas dan dibawah nilai normalc. 10 14 x/menit2. Tidal Volume ( TV ) a. Volume gas yang dihantarkan oleh Ventilator pada setiap siklus napasDiset 6 8 ml/Kg.BBb. Pada ARDS, gunakan volume lebih kecil 4 6 ml/Kg.BB untuk meminimalkan tekanan berlebihan didalam alveoli3. Inspirasi : Ekspirasi Ratio ( I:E Ratio )a. 1:2 / 1:1, merupakan nilai normal fisiologis inspirasi ekspirasib. Terkadang diperlukan fase inspirasi yang sama / lebih lama dibanding ekspirasi untuk meningkatkan PaO24. Inspirasi Pressure ( IP )1. Mengatur/ membatasi jumlah pressure/volume cyiled ventilator.- Pressure berlebih, dapat menyebabkan Barotrauma. sedangkan- Volume berlebih dapat menyebabkan Valutrauma2. Jika inspirasi pressure/valume tercapai maka ventilator menghentikan hantarannya dan alarm berbunyi.3. Peningkatan pressure bila terjadi obstruksi, batuk, retensi sputum, ETT tergigit, fighting atau kingking.4. Tidak melebihi 35 cm H2O.5. FiO2 ( Fraksi Oksigen )a. konsentrasi (%) oksigen yang dihantarkan oleh ventilator ke pasienb. Konsentrasi 21 100 %c. Awal 100 % tidak boleh terlalu lamad. Dapat diweaning bertahape. Setting 100 % bila ada tindakan tertentu yang menginterupsi pemberian ventilasi, berikan oksigen 100 % selama 15 menit.6. Trigger / Sensitivitya. Merupakan jumlah usaha nafas pasien yang diperlukan untuk memulai/trigger inspirasi ventilatorb. Setting flow / pressurec. Flow lebih baik untuk pasien yang sudah nafas spontand. Nilai sensitiviti maksimum;- P Trigger ( 0,5 cm H2O )- F Trigger ( 0,5 cm H2O )7. Positive End Ekspiratori Pressure ( PEEP)a. Merupakan tekanan positiv yang diberikan dijalan nafas (tepatnya di alveoli) pada akhir ekspirasib. Menyebabkan alveoli tetap dalam keadaan terbuka pada akhir ekspirasic. Diset 5 15 cmH2O.Dampak : * SaO2 dan PaO2 lebih baik.* Volume paru * Barotrauma* Hipotensi akibat COSetting Alarm ventilator:Alarm yang paling penting diset ;1. Minit volum2. Inspiratory pressureMasalah-masalah yang dapat terjadi selama menggunakan ventilator1. Mechanical Malfunction2. Airway Malfunction3. Pulmonary Barotrauma4. Perubahan Hemodinamik ( Penurunan cardiac output dan venouse return )5. Pulmonary atelektasis, Pneumonia 6. Infeksi7. Kegagalan Weaning. STERILISASI KOMPONEN VENTILATORPengertian :ANTISEPTIC : Bahan Yang Dipergunakan Untuk Membunuh Atau Menghambat Pertumbuhan Kuman Pada Jaringan Hidup DESINFEKTAN : Bahan yang dipergunakan untuk mematikan kuman atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada benda mati TahapanCLEANING PEMBERSIHDESINFEKSI TINGGI/HIGHRENDAH/LOWSTERILISASI AUTO CLAVE / EO gasPENYIMPANAN ALMARI KHUSUSCleaning :Definisi : Membuang semua debu, benda asing atau kotoranIndikasi : Mendahului proses desinfeksi dan sterilisasiBahan : Sabun atau detergen, air dingin atau air hangat yang mengalir dan seringkali Diperlukan sikat.Desinfeksi :Definisi : Membunuh/menghambat pertumbuhan mikriorganisme.Indikasi : Untuk yang dalam penggunaannya kontak dengan mukosa membran dan alat yang tidak dapat disterilkan misalnya ; alat listrik.Desinfeksi untuk alat ventilatorTransduserKabel sensor humidifierjenis : High CidexLow Alkohol, saflon 1 : 3Sterilisasi : Definisi : Mematikan semua bentuk kuman termasuk spora dengan memakai sarana fisik atau kimiawiIndikasi : Semua alat yang langsung berhubungan dengan aliran darah atau jaringan yang secara normal steril ataupun alat yang masuk kedalam bagian tubuh yang tidak steril misalnya, semua tubing ventilator sebagai sarana transportasi gas ke tubuh, dll.SIRKUIT VENTILATOR

Prosedur :1. Tubing ventilator yang telah dipakai dibersihkan terlebih dahulu dengan sabun atau detergen, air dingin atau air hangat yang mengalir dan seringkali diperlukan sikat.2. Tubing ventilator yang sudah bersih direndam dalam larutan desinfektan selama kurang lebih 24 jam.3. Kemudian bilas kembali dengan air hangat yang mangalir (scrub station)4. Keringkan dengan Tubedryer, bila ada.5. Sesudah kering Tubing-tubing ventilator tersebut dibungkus :a. Bila memakai sterilisator Ethylene Oxide gas (EtO) dibungkus memakai kertas EtO..b. Bila memakai sterilisator Autoclave, dibungkus dengan kain.6. Khusus untuk alat ventilator Transduser, Kabel sensor humidifier, cukup di desinfeksi dengan Cidex (High) dan Alkohol, Saflon 1:3 (low)