askep po labiopalatoskisis
DESCRIPTION
Askep PO LabiopalatoskisisTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An. N DENGAN DIAGNOSA MEDIS
POST OPERASI LABIOPALATOSKISIS DI RUANG BEDAH UMUM (NUSA INDAH)
RSUD ULIN BANJARMASIN
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Anak
Nama : An. N
Umur : 1,3 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
BB : 10 kg
PB : 76 cm
Pendidikan : -
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Alamat : Jln. A. Yani km 4,5 RT.42 Gg. Rahmat
Tanggal MRS : 1 Januari 2007 Jam : 10.40 WITA
Tanggal Pengkajian : 2 Januari 2007 Jam : 11.00 WITA
Nomor Register : 64.59.03
Diagnosa Medik : Post Operasi Labiopalatoskisis
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. W
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Alamat : Jln. A. Yani km 4,5 RT.42 Gg. Rahmat
Hubungan dengan klien : Ayah klien
C. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan Utama
Nyeri akibat insisi pembedahan.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien pada tanggal 2 Januari 2007 dilakukan operasi labiopalatoskisis.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya klien tidak pernah masuk RS, dan klien hanya mengalami sakit biasa
seperti demam, flu dan batuk. Dan dapat diobati dengan membeli obat di apotik.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit keturunan dan penyakit
menular.
D. Riwayat Anak
1. Masa Pre – Natal
Selama kehamilan ibu 4 kali memeriksakan kandungannya ke Puskesmas dan
Dokter, mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali. Selama kehamilan ibu tidak
pernah mengalami penyakit yang menular atau penyakit lainnya.
2. Masa Intra – Natal
Proses persalinan klien secara normal (spontan) dengan bantuan bidan, dengan
umur kehamilan 37 minggu.
3. Masa Post – Natal
Klien lahir dalam keadaan normal, dengan BB ± 3200 gram dalam keadaan sehat.
Waktu lahir klien langsung menangis.
E. Pengetahuan Orang Tua
1. Tentang Makanan Sehat
Orang tua klien cukup mengetahui tentang makanan sehat dan gizi klien baik dan
berat badannya 10 kg, klien diberikan ASI sampai umur 2 bulan saja dan
dilanjutkan dengan PASI.
2. Tentang Personal Hygiene
Orang tua klien mengetahui tentang kebersihan, dilihat dari kebersihan klien dan
orang tuanya sendiri. Badan klien terlihat bersih, rambut klien hitam lurus dan
kelihatan bersi, kuku klien bersih dan tidak ada kotoran, mulut klien tampak
kelihatan bersih.
3. Imunisasi
Klien mendapat imunisasi, yaitu :
BCG : 1 kali
DPT : 3 kali
Campak : 1 kali
Polio : 3 kali
Hepatitis B : 2 kali
F. Pertumbuhan dan Perkembangan
Usia Pertumbuhan Perkembangan
1,3 tahun BB : 10 kg
PB : 76 cm
Sudah bisa berjalan, dan berbicara
beberapa kata, dan minum sendiri
dengan gelas.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Penampilan : Klien tampak agak lemah.
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD : - RR : 34 kali / menit
Temp : 37,4 º C Nadi : 106 kali / menit
BB : 10 kg PB : 76 cm
2. Kebersihan Anak
Klien kelihatan bersih, klein tidak dimandikan tetapi hanya diseka oleh ibuya dan
pakaian diganti oleh ibunya sehingga klien kelihatan bersih.
3. Suara Anak Waktu Menangis
Ketika klien mengangis terdengar suara yang kuat.
4. Keadaan Gizi Anak
Keadaan gizi anak baik ditandai dengan BB : 10 kg.
BB normal : 8,4 kg – 10,9 kg.
5. Aktivitas
Di rumah sakit klien berbaring ditempat tidur dan sesekali berpindah posisi agar
klien merasa nyaman, dan kadang klien digendong orang tuanya.
6. Kepala dan Leher
Keadaan kepala tampak bersih, dan tidak ada luka / lecet. Klien dapat
menggerakkan kepalanya kekiri dan kekanan. Tidak ada pembengkakan kelenjar
tyroid dan limfe.
7. Mata (Penglihatan)
Bentuk simetris, tidak ada kotoran mata, konjungtiva tidak anemis, fungsi
penglihatan baik karena klien tidak menggunakan alat bantu, tidak ada peradangan
dan pendarahan.
8. Telinga (Pendengaran)
Tidak terdapat serumen, fungsi pendengaran baik karena klien jika dipanggil
langsung memberi respon. Tidak ada peradangan dan pendarahan.
9. Hidung (Penciuman)
Bentuk simetris, kebersihan hidung baik tidak terdapat kotoran pada hidung, tidak
terdapat polip.
10. Mulut (Pengecapan)
Tidak terlihat peradangan dan pendarahan pada mulut, fungsi pengecapan baik,
mukosa bibir kering.
11. Dada (Pernafasan)
Bentuk dada simetris, tidak ada gangguan dalam bernafas, tidak ada bunyi
tambahan dalam bernafas, dengan frekuensi nafas 34 x/menit.
12. Kulit
Terlihat bersih, tidak terdapat lesi maupun luka, turgor kulit baik (dapatkembali
dalam 2 detik), kulit klien teraba panas dengan temperatur 37,4 º C.
13. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada luka dan peradangan, tidak ada kotoran yang melekat
pada kulit.
14. Ekstremitas Atas dan Bawah
Bentuk simetris, tidak ada luka maupun fraktur pada ekstremitas atas dan bawah,
terdapat keterbatasan gerak pada ekstremitas atas bagian dekstra karena terpasang
infuse RL 20 tetes/menit.
15. Genetalia
Klien berjenis kelamin perempuan dan tidak terpasang kateter.
H. Pola Makan dan Minum
Di rumah : Klien makan 3x sehari dengan menu bubur SUN dank lien suka minum
air putih dan susu.
Di RS : Klien mendapatkan diit cair 3x sehari dan tidak bisa menghabiskannya,
klien minum hanya ½ gelas dari 1 gelas.
I. Pola Eliminasi
Di rumah : Klien BAB 1x/hari dengan konsistensi padat dan bau khas feses, BAK
klien 4-5x/hari berwarna kuning jernih dan berbau amoniak.
Di RS : Klien BAB 1x dalam 2 hari dengan konsistensi padat dan berbau khas
feses. Dan klien BAK 2-3x/hari berwarna kuning jernih dan berbau
amoniak.
J. Terapi Yang Didapatkan di RS
Tanggal 3 Januari 2007
- IVFD RL : 20 tetes/menit
- Cefotaxim : 3 x 200 mg
- Novalgin : 3 x ¼ amp
- Antrain : 3 x ½ amp
Tanggal 4 Januari 2007
- IVFD RL : 20 tetes/menit
- Cefotaxim : 3 x 200 mg
- Antrain : 3 x ½ amp
- Paracetamol Syr. : 3 x 1 sdt.
II. ANALISA DATA
No Data Subjektif & Objektif Etiologi Masalah1 DS:
DO:
- Ibu klien mengatakan bahwa anaknya rewel dan badan terasa panas.
- Klien terlihat rewel- Pada daerah bekas operasi
terlihat kemerahan- Badan klien teraba panas- Klien terlihat meringis- Skala nyeri 2 (nyeri sedang) Keterangan :
0 : tidak nyeri1 : nyeri ringan2 : nyeri sedang3 : nyeri berat4 : nyeri sangat berat
Insisi pembedahan Nyeri
5 : nyeri berat sekali (Syok neurogenik)
- Tanda – tanda vital : Pols : 106 x/menit RR : 34 x/menit T : 37,4 °C BB : 10 kg PB : 76 cm TD : -
2 DS:
DO:
- Ibu klien mengatakan bahwa klien dianjurkan tidak boleh ngedot ± 3 hari sehabis operasi.
- Klien diberikan makan/ minum pakai sendok sedikit – sedikit.
- Diberikan diit cair.
Ketidakmampuan menelan/kesukaran
dalam makan sekunder dari kecacatan dan pembedahan.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh atau tidak
efektif dalam meneteki ASI
III. DAFTAR MASALAH
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi1 Nyeri berhubungan dengan insisi
pembedahan ditandai dengan:03 Januari 2007
DS:
DO:
- Ibu klien mengatakan bahwa anaknya rewel dan badan terasa panas.
- Klien terlihat rewel- Pada daerah bekas operasi terlihat
kemerahan- Badan klien teraba panas- Klien terlihat meringis- Skala nyeri 2 (nyeri sedang) Keterangan :
0 : tidak nyeri1 : nyeri ringan2 : nyeri sedang3 : nyeri berat4 : nyeri sangat berat5 : nyeri berat sekali (Syok neurogenik)
- Tanda – tanda vital : Pols : 106 x/menit RR : 34 x/menit T : 37,4 °C BB : 10 kg PB : 76 cm TD : -
2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh atau tidak efektif dalam meneteki ASI berhubungan dengan ketidakmam-puan menelan / kesukaran dalam makan sekunder dari kecacatan dan pembedahan, ditandai dengan :
03 Januari 2007
DS:
DO:
- Ibu klien mengatakan bahwa klien dianjurkan tidak boleh ngedot ± 3 hari sehabis operasi.
- Klien diberikan makan/ minum pakai sendok sedikit – sedikit.
- Diberikan diit cair.
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Hari / Tgl Dx. Kep.
Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
1 Rabu, 3 Januari 2007
Dalam 3x24 jam perawatan diharapkan nyeri yang dirasakan klien tidak ada lagi, dengan kriteria : - Klien tidak
rewel lagi- Pada daerah
bekas operasi tidak terlihat lagi kemerahan.
- Badan klien tidak panas.
- Klien tidak meringis lagi.
- Skala nyeri 0- TTV normal
1. Kaji pola istirahat anak dan kegelisahan
2. Tenangkan anak
3. Berikan aktivitas bermain yang sesuai dengan usia dan kondisinya
4. Support emosional anak
5. Berikan analgetik sesuai prosedur
1. Memberikan informasi dasar dalam menentu-kan rencana keperawatan
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Mengarahkan pada anak agar nyeri yang dirasakan berkurang
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mengurangi rasa nyeri
2 Rabu, 3 Januari 2007
Dalam 3x24 jam perawatan diharapkan nutrisi klien dapat terpenuhi, dengan kriteria : - Pola makan
klien kembali seperti biasa.
1. Kaji kemampuan menelan dan menghisap
2. Berikan dot botol yang lunak besar atau dot khusus dengan lubangnya sesuai untuk pemberian minuman.
3. Berikan makanan pada anak sesuai dengan jadwal dan kebutuhan.
4. Prosedur perawatan setelah operasi :
1. Mengetahui keadaan umum klien untuk menentukan intervensi selanjutnya.
2. Memberikan makanan sesuai dengan keadaan klien.
3. Nutrisi klien dapat terpenuhi.
4. Penyesuaian pemberian makanan
rangsangan untuk menelan atau menghisap ; dapat menggunakan jari – jari dengan cuci tangan yang bersih atau dot sekitar mulut 7-10 hari.
pada anak sesudah operasi.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari / Tgl Dx. Kep.
Tindakan Evaluasi
1 Rabu , 3 Januari 2007
1) Mengkaji pola istirahat anak dan kegelisahan
2) Menenangkan anak3) Memberikan aktivitas
bermain yang sesuai dengan usia dan kondisinya.
4) Mensupport emosional anak
5) Memberikan analgetik sesuai prosedur
S:
O:
A:
P:
- Ibu klien mengatakan bahwa anaknya rewel dan badan terasa panas.
- Klien terlihat rewel- Pada daerah bekas operasi
terlihat kemerahan- Badan klien teraba panas- Klien terlihat meringis- Skala nyeri 2 (nyeri sedang) Keterangan :
0 : tidak nyeri1 : nyeri ringan2 : nyeri sedang3 : nyeri berat4 : nyeri sangat berat5 : nyeri berat sekali (Syok neurogenik)
- Tanda – tanda vital : Pols : 106 x/menit RR : 34 x/menit T : 37,4 °C BB : 10 kg PB : 76 cm TD : -
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
2 Rabu , 3 Januari 2007
1) Mengkaji kemampuan menelan dan menghisap
2) Memberikan dot botol yang lunak besar atau dot khusus dengan lubangnya sesuai untuk pemberian minuman.
3) Memberikan makanan pada anak sesuai dengan jadwal dan kebutuhan.
4) Prosedur perawatan
S:
O:
- Ibu klien mengatakan bahwa klien dianjurkan tidak boleh ngedot ± 3 hari sehabis operasi.
- Klien diberikan makan/ minum pakai sendok sedikit – sedikit.
- Diberikan diit cair.
setelah operasi : memberi rangsangan untuk menelan atau menghisap ; dapat menggunakan jari – jari dengan cuci tangan yang bersih atau dot sekitar mulut 7-10 hari
A:
P:
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
No Har i/ Tgl Dx. Kep.
Catatan Perkembangan
1 Kamis, 4 Januari 2007
S:
O:
A:
P:
- Ibu klien mengatakan bahwa anaknya masih rewel dan badan klien panasnya mulai turun.
- Klien terlihat masih rewel- Pada daerah bekas operasi kemerahannya sudah
berkurang- Badan klien teraba panasnya sudah berkurang- Klien terlihat rileks- Skala nyeri 0 (tidak nyeri)- Tanda – tanda vital :
Pols : 100 x/menitRR : 32x/menit T : 36,5°C BB : 10 kg PB : 76 cm TD : -
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
(Klien Pulang)
2 Kamis, 4 Januari 2007
S:
O:
A:
P:
- Ibu klien mengatakan bahwa klien dianjurkan tidak boleh ngedot ± 3 hari sehabis operasi.
- Klien diberikan makan/ minum pakai sendok sedikit – sedikit.
- Diberikan diit cair.
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
(Klien Pulang)
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius. Jakarta : FKUI.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Bahan Kuliah Keperawatan Anak. Akper Murakata Barabai.