askep pkmd

31
ASKEP PKMD ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA HONGGOSOCO DUKUH GERBONGAN KHUSUSNYA DI RW 2 KEC. JEKULO KAB. KUDUS Pada bab ini diuraikan laporan kegiatan PKL PKMD 2008 dalam bentuk Asuhan Keperawatan Komunitas yang dilaksanakan mahasiswa AKPER Krida Husada Kudus mulai tanggal 10 Maret 2008. A. PENGKAJIAN Dalam pengkajian ini menggunakan konsep keperawatan betty newman mulai pengkajian meliputi pelayanan kesehatan sosial dan keamanan serta transportasi, ekonomi kebijaksanaan pemerintah komunitas, pendidikan dan revolusi. 1. Pelayanan Kesehatan Sosial : a. Fasilitas kesehatan - Puskesmas Terletak di desa Tanjung Rejo Kec. Jekulo - Pos Pelayanan Terpadu Terdapat pada RW. 1 dan RW. 2 dukuh Gerbongan b. Pelayanan atau kegiatan sosial Fasilitas sosial kemasyarakatan yang ada meliputi kegiatan jamiyah nariyah tiap 2 minggu sekali pada malam Jum’at, kegiatan yasinan pada malam kamis, IRMAS (Ikatan Remaja Masjid), kegiatan bola voly, badminton.

Upload: abee-devi

Post on 02-Aug-2015

103 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP PKMD

ASKEP PKMD

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA HONGGOSOCO

DUKUH GERBONGAN KHUSUSNYA DI RW 2

KEC. JEKULO KAB. KUDUS

Pada bab ini diuraikan laporan kegiatan PKL PKMD 2008 dalam bentuk Asuhan

Keperawatan Komunitas yang dilaksanakan mahasiswa AKPER Krida Husada Kudus mulai

tanggal 10 Maret 2008.

A.          PENGKAJIAN

Dalam pengkajian ini menggunakan konsep keperawatan betty newman mulai

pengkajian meliputi pelayanan kesehatan sosial dan keamanan serta transportasi, ekonomi

kebijaksanaan pemerintah komunitas, pendidikan dan revolusi.

1.      Pelayanan Kesehatan Sosial :

a.       Fasilitas kesehatan

-          Puskesmas

Terletak di desa Tanjung Rejo Kec. Jekulo

-          Pos Pelayanan Terpadu

Terdapat pada RW. 1 dan RW. 2 dukuh Gerbongan

b.      Pelayanan atau kegiatan sosial

Fasilitas sosial kemasyarakatan yang ada meliputi kegiatan jamiyah nariyah tiap 2

minggu sekali pada malam Jum’at, kegiatan yasinan pada malam kamis, IRMAS

(Ikatan Remaja Masjid), kegiatan bola voly, badminton.

c.       Sumber daya

-          Petugas kesehatan

Terdapat 1 bidan desa yang bertempat tinggal di RW.2 dukuh Gerbongan.

-          Sistem pencatatan

Sistem pencatatan Puskesmas dan P tyandu

d.      Kegiatan PKL

Page 2: ASKEP PKMD

-          Jumlah PUS yang hamil 5,61% (17) sedang yang tidak hamil 94,39% (286).

Umumnya PUS yang menjadi akseptor KB sebanyak 51,82% (157), drop out

9,57% (29), tidak ikut KB 38,61% (117). Alasan PUS tidak ikut KB di RW.2

dukuh Gerbongan desa Honggosoco pada umumnya takut akibatnya sebanyak

18,80% (22) dilarang agama (-) dilarang suami 19,66% (23), ingin punya anak

41,88% (49), lain-lain 19,66% (23). Porposi alasan akseptor drop out KB

disebabkan tidak cocok 62,06% (18) takut akibatnya 10,35% (3), di larang

suami (3,45% (1) ingin punya anak 17,24% (5), lain-lain (2). Porposi jenis

pemakaian alat kontrasepsi terbanya adalah suntik 82,17% (129), pil 10,83%

(17), kontap 3,02% (6), IUD 1,27% (2), kondom 0,64% (1).

-          Porposi usia kehamilan

Di RW.2 dukuh Gerbongan proposi PUS berdasarkan pemeriksaan kehamilan

trimester 1 frekuensi 1 kali 60% ( ), 2 kali 30% (3), 3 kali 10% (1), 4 kali tidak

ada, belum pernah (-). Proposi kehamilan trimester II frekuensi 1 kali 50% (3),

2 kali 16,67% (1), 2 kali 33,33% (2), 4 kali pemeriksaan tidak ada. Proposi

kehamilan trimester III frekuensi 1 kali (-), 2 kali (-), 3 kali (-), 4 kali 100% (1).

-          Proposi persalinan berdasarkan jenis/kategori tenaga penolong oleh dokter

5,88% (1), bidan 94,12% (16), dukun terlatih (-) sedangkan ditolong oleh dokter

tidak ada, lain-lain juga tidak ada.

-          Pencatatan imunisasi bayi dan balita proposi imunisasi dasar pada sasaran di

RW.2 dukuh Gerbongan yang lengkap 16,29% (19), tidak lengkap 38,31 (12),

tidak diimunisasi (-)

-          Proposi status imunisasi TT pada ibu hamil, TT sebanyak 1 kali 17,65% (3), 2

kali 23,53% (4), tidak pernah (-), belum pernah 58,82% (10)

-          Proposi ibu meneteki

         Proposi ibu meneteki di RW 2 dukuh Gerbongan desa Honggosoco sebesar

83,56% (61)

         Alasan ibu tidak meneteki bervariasi : di RW 2 dukuh Gerbongan alasan

terbanyak adalah ASI tidak keluar sebesar 41,67% (5), lain-lain 33,33% (4),

sibuk bekerja 25% (3), papila mamae masuk ke dalam (-), bila meneteki

sakit / ibu menderita (-)

Page 3: ASKEP PKMD

-          Berdasarkan usia anak yang disusui proporsi ibu bervariasi. Di RW 2 desa

Honggosoco ibu meneteki anaknya pada usia 0-4 bulan sebesar 22,95% (14), 4

bulan – 1 tahun sebesar 37,71% (23), usia 1 tahun-2 tahun 39,34% (24)

-          Penanggulangan masalah kesehatan balita menurut fasilitas pelayanan

kesehatan yaitu di Posyandu 7,31% (9), rumah sakit 1,62% Puskesmas 14,63%

(18), dokter 4,88% (16), bidan 69,11% (85), lain-lain 2,45% (3).

-          Status gizi balita

Proporsi status gizi balita ada pada garis hijau 88,62% (109), kuning 11,38%

(14), merah (-) dan lain-lain (-).

-          Proporsi balita yang berkunjung di Posyandu 123, rata-rata yang berkunjung ke

posyandu 92,93% (102), sedang yang tidak berkunjung ke Posyandu sebesar

17,07% (21)

-          Proporsi balita yang ditimbang di posyandu 96,08% (98) dan yang tidak

menimbang sebenyak 3,92% (4)

-          Alasan bayi tidak menimbang ke posyandu 96,08% (98) dan yang tidak

menimbang sebanyak 3,92% (4)

-          Alasan bayi tidak menimbang ke posyandu berfariasi antara lain kurang

informasi 50% (2), malu 50% (2), tidak tahu (-), lain-lain (-).

-          Balita yang tidak ditimbang di posyandu sebanyak 3,92% (4)

-          Kesehatan lansia (100% di desa Honggosoco tidak memiliki KMS) di RW 2

desa Honggosoco lansia yang memanfaatkan sarana kesehatan sebanyak

79,43% (112), sedang yang tidak memanfaatkan sarana kesehatan sebanyak

79,43% (112), sedang yang tidak memanfaatkan 20,51% (29). Penyakit yang

banyak diderita lansia di RW 2 desa Honggosoco dimensi sinilis 19,40% (13)

Hipertensi 37,31% (25), katarak 4,48% (3), rematik 38,81% (26), DM (-)

-          Kesehatan Keluarga

Dalam penanggulangan masalah kesehatan keluarga telah memanfaatkan

puskesmas sebesar 32,02% (146), rumah sakit 2,63% (12), dokter 14,91% (68),

bidan 36,62% (167) perawat 5,48% (25), diobati sendiri 6,80% (31), posyandu

0,66% (3), dukun 0,88% (4)

Page 4: ASKEP PKMD

-          Penyakit terbanyak yang diderita di masyarakat adalah demam, diare

hipertensi, rematik, thypoid gigi. Dalam waktu 1 tahun terakhir kematian

penduduk sebanyak 4 orang.

2.      Keselamatan / Keamanan dan Transportasi

a.       Sanitasi Lingkungan

-          Proporsi perumahan penduduk berdasarkan keadaan ventilasi, baik sebanyak

36,25% (145), cukup 54,50% (218), kurang sebanyak 9,25% (37)

-          Proporsi perumahan penduduk berdasarkan sumber penerangan mayoritas

menggunakan listrik sebesar 100% (400)

-          Proporsi perumahan penduduk berdasar pada lantai rumah yaitu plester 8,50%

(34), ubin 88% (352), papan tidak ada dan tanah 3,50% (14)

-          Proporsi perumahan penduduk berdasarkan pemilikan sendiri sebanyak 99,75%

(399) dan kontrak 0,25% (1)

-          Proporsi perumahan penduduk berdasarkan jenis atab mayoritas yaitu genting

100% (400)

-          Proporsi perumahan penduduk berdasar sumber air minum mayoritas sumur

gali 100% (400)

-          Proporsi keluarga berdasar sumber air untuk kebersihan mayoritas

menganggunakan sumur gali 100% (400)

-          Proporsi perumahan penduduk berdasarkan penyimpanan air antara lain kaleng

tertutup / genthong 64,4% (292) bak terbuka 14,91% (68) tidak ada sebanyak

21,05% (96)

-          Proporsi keluarga berdasar cara penggunaan air minum mayoritas dimasak

100% (456)

-          Proporsi perumahan penduduk berdasar pengurasan tempat penampungan air

dikuras kadang-kadang 57,67% (263) tidak pernah dilakukan 7,24% (33), setiap

3 – 7 hari 35,09 (160)

-          Proporsi pembuangan tinja berdasarkan jenisnya menggunakan septictank

sebanyak 82,89% (378), cemplung 3,07% (14), sungai 5,20% (24), jomlang

8,56% (39), sembarang tempat 0,32% (1)

Page 5: ASKEP PKMD

-          Proporsi pembuangan tinja berdasarkan kepemilikan, sebagian besar memiliki

WC Pribadi 85,75% (391), WC umum 6,36% (29) WC kelompok 7,89% (36)

-          Proporsi pembuangan tinja berdasarkan lokasi yaitu di dalam rumah 39,91%

(182) di luar rumah 60,09% (274)

-          Proporsi pembuangan limbah keluarga keluarga berdasarkan jenis pengelolaan

sebagian besar dibuang digot 51,75% (236), sungai 17,98% (82), dibuang

sembarangan 12,94% (59), penampungan 17,32% (79)

-          Proporsi pembuangan limbah berdasarkan saluran terbuka lancar 27,19% (124)

tergenang 0,66% (3) dan saluran tertutup lancar 62,94% (287), tergenang 9,21%

(42)

-          Proporsi pengelolaan sampah keluarga sebagian dibakar 80,70% (368)

ditimbun 3,07% (14), di buang sembarangan 16,23% (74)

3.      Politik dan Pemerintahan

Kepemimpinan di desa Honggosoco dipimpin oleh kepala desa yang memegang

pemerintahan desa. Keputusan desa menggunakan musyawarah mufakat antar

perangkat desa. Kebijaksanaan pemerintahan dalam usaha kesehatan dilaksanakan oleh

Puskesmas melalui kegiatan pokoknya. Selain itu terdapat pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh masyarakat dan dibina oleh instituti lain seperti BKKBN yaitu

Posyandu. Terdapat 1 Posyandu yang dilaksanakan setiap 1 bulan sekali RW 2.

4.      Komunikasi

Jenis komunikasi yang ada yaitu radio, TV, surat kabar dan juga majalah,

bahasa yang digunakan bahasa jawa.

5.      Kesenian

Jenis rekreasi atau kesenian yang ada di RW 2 desa Honggosoco adalah seni

rebana.

6.      Lingkungan fisik

a.       Geografis

Batas RW 2

Utara : RW 2

Selatan : Hadipolo

Page 6: ASKEP PKMD

Barat : Karang bener

Timur : Hadipolo

b.      Sarana sosial budaya

Musholla : 7 buah

Masjid : 1

c.       Sarana sosial budaya

Tempat balai desa di dukuh Pule

Gedung pertemuan

d.      Sarana olahraga yang ada

Lapangan sepak bola

7.      Pendidikan

a.       Sumber penghasilan sebagian besar penduduk RW2 desa Honggosoco adalah

sebagai buruh.

b.      Tingkat sosial ekonomi

Sebagian besar penduduk RW 2 berpenghasilan lebih dari Rp. 150.000,-

sebanyak 73,71% (583) yang berpenghasilan antara Rp. 100.000,- sampai dengan

Rp. 150.000,- adalah 17,57% (139), sedangkan yang berpenghasilan kurang dari

Rp. 100.000,- sebanyak 8,72% (69)

8.      Pendidikan

Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan terbanyak adalah lutus SD sebesar 29,95% (544). Belum

lulus SD 11,67% (212), tidak lulus SD 0,83% (15) lulus SMP 18,94% (344), belum

lulus SMP 6,61% (120), tidak lulus SMP 0,28% (5), lulus SMA 12,00% (218), belum

lulus SMA 5,84% (106), tidak lulus SMA 0,50% (9), lulus perguruan tinggi 2,59%

(47), belum perguruan tinggi 1,32% (24) TK sebanyak 1,16% (21) tidak sekolah/belum

sekolah 8,31% (151)

B.           ANALISA DATA/DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 7: ASKEP PKMD

Dalam kegiatan ini akan dijelaskan analisa data dan perumusan diagnosa

keperawatan.

1.      Kesehatan lingkungan

Page 8: ASKEP PKMD

a.       Analisa data

Data pendataan yang telah dilakukan terhadap kesehatan lingkungan didapatkan

data sebagai berikut :

1.      Perumahan penduduk

Kondisi perumahan penduduk berdasarkan keadaan pencahayaan yang kurang

pencahayaannya 9,50% (38) dari 400 jumlah rumah.

2.      Kondisi kandang

Warga RW 2 dukuh gebrongan yang memiliki kandang sekitar 16,23% (74) dari

456 jumlah KK yang ada dengan letak kandang yang menempel dengan rumah

33,78% (25) dan yang berada di dalam rumah 6,76% (5) sedangkan pengolahan

limbah kandang yang dibuang di sembarang tempat 60,81% (45).

3.      Pengelolaan limbah keluarga

Limbah dibuang disungai 11,98% (82), dibuang disembarangan 12,94% (59)

dari 456 jumlah KK.

4.      Cara penyimpanan dan frekuensi pengurasan air.

Penyimpanan air pada tempat terbuka sebanyak 14,91% (68), pada kaleng

tertutup atau genthong 64,04% (292) dari 456 jumlah KK sedangkan frekuensi

pengurasan tempat penampungan air yang tidak pernah dilakukan 7,24% (263)

dari 456 KK.

5.      Jarak pembuangan tinja dengan sumber air

Jarak kurang dari 5 meter 21,49% (98) dan jarak antara 5-10 meter 42,54%

(194) dari 456 KK.

6.      Insiden Penyakit

Angka kejadian penyakit satu tahun terakhirnya ada kaitannya kesehatan

lingkungan adalah diare 12,62% (41), TBC 1,23% (4), asma 1,54 (5), ISPA

1,23% (4), kulit 1,23% (4), thypoid 4,62% (15), DHF 2,76% (9), malaria 1,54%

(5)

7.      Pengolahan sampah keluarga

Sampah yang dibuang sembarangan 16,23% (74)

b.      Diagnosa Keperawatan

Page 9: ASKEP PKMD

Resiko terjadinya penyakit yang dapat ditularkan oleh vektor di RW.2

dukuh Gebrongan desa Honggosoco b.d ketidak mampuan masyarakat dalam

memodifikasi lingkungan yang sehat.

2.      Kesehatan Lansia

a.       Analisa Data

-          Dari pendataan yang telah dilakukan terdapat lansia didapatkan data fokus

sebagai berikut :

Jumlah lansia 141 orang, semuanya belum memiliki KMS sedangkan yang

sudah memanfaatkan sarana kesehatan 79,43% (112) dan yang tidak

memanfaatkan sarana kesehatan 20,57% (29). Dan terdapat 67 orang lansia

yang mempunyai masalah kesehatan.

-          Insiden Penyakit

Penyakit yang banyak di derita lansia di RW. 2 desa Hongggosoco dimensia

sinilis 19,40% (13), hipertensi 37,31% (25), katarak 4,48% (3), rematik 38,81%

(26), DM (-)

b.      Diagnosa Keperawatan

Resiko tinggi meningkatnya masalah kesehatan pada lansia di RW. 2 dukuh

Gerbongan desa Honggosoco b,d ketidakmampuan lansia dalam memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

C.          PRIORITAS MASALAH

Dari hasil skoring di tas (dalam lampiran), maka urutan prioritas masalah sebagai

berikut :

1. Resiko tinggi terjadinya penyakit yang dapat ditularkan oleh vektor di RW.2

dukuh Gerbongan desa Honggosoco b.d ketidak mampuan masyarakat dalam

memodifikasi lingkungan sehat.

2. Resiko tinggi meningkatnya masalah kesehatan pada lansia di RW.2 dukuh

gerbongan desa Honggosoco b.d ketidakmampuan lansia dalam memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

Page 10: ASKEP PKMD

D.          RENCANA KEPERAWATAN

1.      Kesehatan Lingkungan

a.       Diagnosa Keperawatan

Resiko terjadinya penyakit yang dapat ditularkan oleh vektor di RW.2 dukuh

Gerbongan desa Honggosoco b.d ketidak mampuan masyarakat dalam

memodifikasi lingkungan yang sehat.

b.      Tujuan

1.      Tujuan Jangka Panjang

Pada akhir tahun 2008 status kesehatan di wilayah RW 2 Gerbongan desa

Honggosoco dapat mengalami peningkatan 70% dengan kriteria baik.

2.      Tujuan Jangka Pendek

Tanggal 10 sampai dengan 2 April 2008

-          Semua masyarakat (tokoh dan kader) dapat memahami situasi lingkungan

yang memenuhi syarat kesehatan setelah diberikan pendidikan dan

penyuluhan kesehatan selama 14 hari.

-          Adanya kerjasama yang baik dan juga kesepakatan yang baik antara

masyarakat dan penyuluh kesehatan untuk membuat sanitasi lingkungan

yang sehat.

c.       Rencana Intervensi

1.      Adakan pendekatan dan pertemuan dengan tokoh masyarakat atau lapisan

masyarakat untuk menginformasikan temuan masalah dalam wilayah tersebut

dalam masalah kesehatan lingkungan.

2.      Rencanakan pertemuan dengan masyarakat desa untuk mengadakan dan

memberikan penyuluhan.

3.      Berikan penyuluhan tentang sanitasi lingkungan yang sehat, kebiasaan BAB

yang sehat, perilaku yang sesuai dengan norma kesehatan dan kebiasaan dan

menggunakan air bersih yang sehat pula.

4.      Buatlah kesepakatan yang baik untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan

sehat.

5.      Rencanakan pembentukan tempat sampah percontohan.

Page 11: ASKEP PKMD

6.      Lakukan kebersihan lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk, dengan

kerja bakti 3 M (mengubur, menguras, menutup)

d.      Standar Evaluasi

1.      Perilaku pembuangan limbah dan sampah berubah menjadi baik dengan kondisi

lingkungan yang bersih dari 30,92%, 19,30% menjadi 63,25%.

2.      Kesehatan masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk meningkat,

masyarakat RW 2 dukuh gerbongan desa Samirejo dapat melakukan apa saja

yang disuluhkan dan dipromotori oleh mahasiswa Akper Krida Husada Kudus

yaitu dengan mengadakan gerakan 3 m, serta memberantas tempat-tempat yang

disukai oleh nyamuk masing-masing KK.

2.      Kesehatan Lansia

a.       Diagnosa Keperawatan

Resiko tinggi meningkatnya masalah kesehatan pada lansia di RW 2 dukuh

Gerbongan desa Honggosoco b.d ketidak mampuan lansia dalam memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

b.      Tujuan

1.      Tujuan Jangka Panjang

Pada akhir tahun 2000 diharapkan semua lansia di RW 2 memiliki KMS dan

status kesehatan pada lansia dapat ditingkatkan pada kondisi kesehatan yang

optimal.

2.      Tujuan Jangka Pendek

Tanggal 10 Maret sampai dengan 2 April 2008

-          Semua lansia yang hadir dalam penyuluhan dapat memahami upaya

peningkatan kesehatan lansia.

-          Terbentuknya kelompok atau organisasi pada lansia.

-          Lansia memiliki KMS

-          Terbentuknya kader untuk posyandu lansia.

c.       Rencana Intervensi

1.      Lakukan pendekatan pada tokoh masyarakat tua.

Page 12: ASKEP PKMD

2.      Berikan penyuluhan pada lansia tentang masalah kesehatan yang sering timbul

pada lansia yang meliputi perubahan fisik pada lansia.

Penanggulangan sakit secara dini serta pencegahan datangnya penyakit seperti

olahraga yang teratur, makan-makanan yang bergizi, mendekatkan diri pada

kuasa.

3.      Berikan penjelasan tentang pentingnya memanfaatkan sarana pelayanan

kesehatan untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan.

4.      Pembentukan lansia dan kader-kadernya.

5.      Pengadaan KMS pada lansia.

6.      Lakukan pemeriksaan berkala pada lansia untuk mendeteksi kemungkinan ada

penyimpangan.

7.      Berikan kader lansia menyusun renacna program kegaitan poksila.

8.      Melimpahkan tugas pembinaan kelompok lansia kepada puskesmas setempat

pada akhir PKL.

9.      Pembentukan dana sehat pada lansia standar evaluasi.

d.      Standar Evaluasi

-          Penyuluhan di setiap kelompok

-          Terbentuknya poksila di setiap RW di desa Honggosoco.

-          Pemilikan KMS 100%.

e.       Sasaran

Penduduk yang berusia 56 tahun ke atas.

E.           IMPLEMENTASI

Dari rencana intervensi yang telah ditetapkan, telah dilaksanakan.

F.           EVALUASI

DP I : Semua masyarakat baik tokoh maupun kadernya dapat menjelaskan kembali

tentang kriteria sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

1.      Dibuktikan dengan adanya pembuatan tempat sampah

permanen/percontohan di RW 2 khususnya RT 1 di dukuh Gerbongan desa

Page 13: ASKEP PKMD

Honggosoco dengan swadana dari mahasiswa-mahasiswi Akper Krida

Husada Kudus.

2.      Pengadaakn kerja bakti di RT 1.

DP II : Lansia dapat memahami tentang pentingnya upaya peningkatan kesehatan lanjut

usia. Pemilikan KMS sementara belum bisa dilaksanakan namun sudah

terbentuk kader lansia dan menunggu tindak lanjut dari pihak puskesmas tapi

posyandu lansia sudah mulai aktif pada tanggal 1 April 2008.

Page 14: ASKEP PKMD

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan model

konseptual keperawatan menurut Betty Newman pada masyarakat RW 2 desa Honggsoco hampir

semua kesulitan komponen dapat diatasi. Hanya ada beberapa komponen mengalami kesulitan

diantaranya aspek-aspek ini dalam masyarakat yaitu :

1.      Kesehatan lingkungan : dikarenakan persepsi masyarakat tentang konsep lingkungan sehat

berbeda-beda terutama dalam pembuangan sampah. Sebagian penduduk RT 1 mengatakan

membuang sampah ditepi sungai lebih praktis karena tidak perlu membakar terutama pada

musim hujan. Pada kenyataannya pada musim penghujan sampah-sampah yang ada ditepi

sungai semakin berserakan kecuali pada saat banjir sampah-sampah ikut hanyut oleh alirang

sungai.

2.      Pendidikan masyarakat RW 2 dukuh gerbnongan desa Honggsoco mayoritas SD dikarenakan

sarana pendidikan yang masih kurang memadai dan masih rendahnya kesadaran mayarakat.

Hal ini dapat mempengaruhi pengkajian yang dilaksanakan dimana timbal balik dan respon

yang muncul kurang dari persepsi yang diinginkan.

Dari respon perawatan yang telah dikemukakan dalam BAB III yang meliputi :

pengkajian, analisa data, perencanaan dan pelaksanaan perawatan serta evaluasi dari Asuhan

Keperawatan yang telah diberikan masyarakat RW 2 desa Honggsoco. Selanjutnya dalam BAB

ini akan dibahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses perawatan tersebut.

A.          PENGKAJIAN

Gegorafi RW 2 desa Honggosoco berbentuk dataran rendah dan jarak antar RW

cukup jauh dan jarak jangkauan pelayanan kesehatan cukup dekat dari desa seperti

puskesmas, tenaga bidan serta mantri.

Akan tetapi di desa Honggosoco di datangi petugas puskesmas keliling sarana

kesehatan lebih dekat lagi dan mudah untuk dijangkau.

Page 15: ASKEP PKMD

Adapun layanan kesehatan bayi, balita dan ibu di RW 2 terdapat Posyandu sebagai

salah satu kelompok masyarakat bidang KIA, waktu kegiatan relatif cukup lama (satu bulan

sekali)

Di RW 2 dukuh Gerbongan mata pencahariaan masyarakatnya adalah sebagai buruh

pabrik dengan penghasilan rata-rata di atas 150.000,- perbulan, dan ditinjau dari angka

ketergantungan di dapatkan bahwa dari usia produktif yang mayoritas telah bekerja

58,26%. Hal ini sangat mempengaruhi kaitannya dengan pengambilan keputusan dalam

rangka meningkatkan status kesehatan. Dikatakan bahwa status kesehatan selain

dipengaruhi sistem pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan

yang sehat akan mendukung perkembangan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Di samping itu juga dipengaruhi oleh karakteristik dan perilaku masyarakat tentang

kesehatan. Perilaku masyarakat tentang kesehatan dan tercermin dalam sanitasi lingkungan

(kurangnya ventilasi dan pencahayaan yang belum memenuhi syarat kesehatan masih

9,50%) juga didapatkan bahwa sebagian besar RW 2 dukuh Gerbongan masih belum

memiliki sarana pembuangan sampah, pengolahan limbah (aliran limbah cair dan limbah

padat). Masalah adanya saluran limbah yang tergenang dan sampah yang masalah dibuang

disembarang tempat dan di sungai. Semua hal tersebut di atas dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan RW 2 dukuh Gerbongan yang mayoritas hanya berpendidikan SD, sehingga

mengakibatkan munculnya beberapa penyakit seperti diare, TBC, Astma, ISPA, kulit,

typoid, DHF, dan malaria.

Jika ditinjau dari segi kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas menunjukkan

bahwa status gizi balita 88,62% telah menunjukkan garis hijau. Hal ini menunjukkan

masyarakat sadar akan status gizi balita tinggi. Oleh karena itu upaya yang dilakukan oleh

puskesmas perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

Kegiatan yang belum dilakukan oleh Puskesmas adalah pengadaan Posyandu lansia

dimana 100% ansia belum mempunyai KMS sehingga perlu digalakkan posyandu lansia.

Dari data-data tersebut di atas menunjukkan adanya status kesehatan masyarakat

yang belum seluruhnya mempengaruhi/memenuhi syarat kesehatan. Hal ini mempengaruhi

keperawatan sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang merupakan perpaduan

dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan dan

pemeliharaan kesehatan sehingga dapat dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas

adalah sebagai berikut :

Page 16: ASKEP PKMD

-          Resiko terjangkitnya penyakit menular yang disebabkan oleh vektor di RW 4 dukuh

Gerbongan desa Honggosoco berhubungan dengan ketidak mampuan masyarakat

dalam memodifikasi lingkungan sehat.

-          Resiko tinggi meningkatnya masalah kesehatan pada lansia di RW 2 dukuh Gerbongan

desa Honggosoco berhubungan dengan ketidak mampuan lansia dalam memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

B.           PRIORITAS MASALAH

Untuk menentukan prioritas masalah, digunakan metode skoring yang mencakup

beberapa aspek antara lain :

1.      Kesehatan program CHN (Community Healt Nursing) masalah-masalah yang ada di

masyarakat disesuaikan kompetisinya dengan program yang ada di dalam CHN.

2.      Resiko tinggi

Apabila temuan masalah dimasyarakat tidak di atasi makan dikhawatirkan akan

terjadi masalah-masalah aktual yang dapat mengganggu status kesehatan masyarakat.

3.      Resiko parah

Menyangkut akibat yang akan terjadi bila masalah tidak terjadi.

4.      Potensial untuk Health Education

Temuan masalah yang ada di masyarakat dipertimbangkan alternatif

pemecahannya, apakah dapat diatasi melalui pendidikan kesehatan.

5.      Keinginan atau ketertarikan masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

6.      Kesesuaian dengan Program Pemerintah

Temuan masalah yang ada di masyarakat dikaitkan dengan Program Pemerintah

terutama dalam bidang pembangunan kesehatan.

7.      Kemungkinan di atasi

Faktor kesulitan dari masalah untuk diatasi.

8.      Tersedianya Sumber

-          Tempat : Adanya ruang dan lahan

-          Waktu : Tersedianya waktu dari masyarakat untuk mengatasi masalah

-          Dana : Adanya sumber dana dari mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk

mengtasi masalah

-          Fasilitas : Mencakup tersedianya fasilitas-fasilitas kesehatan sebagai sarana

untuk membantu masyarakat mengatasi masalah

Page 17: ASKEP PKMD

-          Petugas : Tersedianya petugas kesehatan sebagai sumber bagi masyarakat dalam

mengenali dan mengatasi masalah

C.          RENCANA MASALAH

Dalam rencana keperawatan terdiri dari 3 tahap yaitu menentukan masalah,

merumuskan tujuan jangka panjang, jangka pendek yang akan dicapai dan tahap yang

terakhir adalah penyusuhan rencana perawatan yang dilakukan.

-          Menentukan prioritas masalah

-          Menentukan tujuan

Tujuan difokuskan untuk membantu meningkatkan programa kesehatan yang

disesuaikan dengan komunitas penduduk tersebut dengan menggunakan metode yang

dapat di trerima sesuai dengan norma budayanya dan diterapkan sesuai lokasi-lokasi

dan biaya dan terjangkau oleh mereka (Elizabeth T. Abderson dan Judith M.Mc Farline

1988)

Pada DP I dan II mempunyai tujuan jangka panjang dengan kriteria waktu

sampai akhir tahun 2008.

Tercapainya tujuan jangka pendek pada DP I dapat terlihat adanya pemahaman

masyarakat RW 2 duku Gebongan tentang kesehatan sanitasi lingkungan yang sehat

dan perilaku hidup sehat serta rencana pembuatan tempat sampah percontohan yang

memenuhi syarat kesehatan.

Tercapainya tujuan jangka pendek dari DP II dapat terihat dari adanya

pemahaman dari lansia terhadap upaya kesehatan lansia dan kemudian Gebongan di

desa Honggosoco, untuk mewujudkan KMS pada semua lansia RW 2 dukuh

Gerbongan desa Honggosoco, untuk mewujudkan tujuan tersebut, di buat rencana

penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman lansia terhadap

kesehatannya.

D.          IMPLEMENTASI

Berdasarkan dari hasil pengkajian yang telah dilakukan maka dapat diambil suatu

tindakan keperawatan. Adanya tindakan keperawatan yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut :

a.       Kesehatan lingkungan

Page 18: ASKEP PKMD

Pada tanggal 31 Maret 2008 pukul 06.30 WIB dilaksanakan kerja bakti bersama

antar warga RW 2 dan mahasiswa AKPER Krida Husada didukuh Gerbongan. Adapun

faktor yang mendukung mengenai masalah ini adalah meningkatnya kesadaran dalam

berpartisipasi terhadap kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat serta adanya

dukungan dari tokoh masyarakat setempat.

Peran serta masyarakat dalam implementasi bagi kami sangat berguna sekali

karena kegiatan ini berguna untuk merubah lingkungan menjadi sehat.

Page 19: ASKEP PKMD

b.      Kesehatan Lansia

Hambatan berupa belum adanya kepemilikan KMS lansia dikarenakan program

lansia di Puskesmas wilayah tersebut sudah ada tetapi kadernya belum aktif

mengakitbatkan menurunnya kesadaran lansia untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada.

Selain itu juga kami melaksanakan penyuluhan kesehatan dalam rangka

meningkatkan kesehatan masyarakat di RW 2 dukuh Gerbongan, yaitu :

- Tanggal 20-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Kumpulan jamiyyah bapak-bapak RT 2 & 7

Penyuluhan tentang penyakit flu burung

1.      Eko Dwiyanto

2.      Dody Irawan

- Tanggal 21-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Kumpulan jamiyyah ibu-ibu RT 2,3,7

Penyuluhan tentang penyakit TBC dan kesehatan

lingkungan

1.      Ika.S

2.      Dwi L

- Tanggal 23-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Murid-murid kelas 2-6 SD Honggosoco VI

Lomba dan kerja bakti sekitar lingkungan sekolah

bersama guru dan mahasiswa

Semua mahasiswa dan guru serta murid-murid.

- Tanggal 24-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Murid kelas 6 SD Honggosoco VI

Penyuluhan tentang penyakit DHF

1.      Uswatun Khasanah

2.      Nana L

- Tanggal 25-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Kumpulan jamiyyah remaja putri RT 1

Penyuluhan tentang sex education

1.      Ika R

2.      Dwi L

- Tanggal 26-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Remaja Musholla RT. 2

Penyuluhan tentang narkoba

1.      Dandy. S

2.      Nana. L

- Tanggal 27-03-08 : Kumpulan jamiyyah ibu-ibu RT. 4,5,7

Page 20: ASKEP PKMD

Acara

Pelaksana

:

:

Tentang PD 31

1.      Nana. L

2.      Uswatun Khasanah. kh

- Tanggal 28-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Kumpulan jamiyyah ibu-ibu RT 4,5

Penyuluhan tentang keluarga berencana (KB)

1.      Ika R

2.      Ika S

- Tanggal 29-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Remaja musholla RT. 2

Penyuluhan tentang ibu hamil

1.      Uswatun.

2.      Eko. D

- Tanggal 28-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Ibu-ibu RW 2 dan balita

Penyuluhan posyandu

-          Penyuluhan tentang tumbang

-          Penyuluhan gizi balita

-          Penyuluhan tentang diare

1.      Dody. I

2.      Ika. S

3.      Ika. R

4.      Dwi. L

5.      Nana. L

6.      Uswatun. Kh

- Tanggal 30-03-08

Acara

Pelaksana

:

:

:

Kumpulan ibu-ibu RT 2 di Musholla

Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan

1.      Uswatun. Kh

2.      Ika. S

Acara Bersih RW 2 Dukuh Gerbongan Honggosoco

No Hari / Tanggal Jam Tempat Pelaksana

1. Minggu

23-03-08

09.00 SD VI Honggosoco Semua mahasiswa

Pos 2

2. Senin 07.00 RW 2 Semua mahasiswa ditambah

dengan warga sekitar

Page 21: ASKEP PKMD

BAB V

PENUTUP

A.          KESIMPULAN

1.      Berdasarkan hasil pendataan dan MMD (Musyawarah Mufakat Desa), ditemukan dan disepakati

dua masalah yang ada di desa Honggosoco, yaitu :

a.       Kesehatan lingkungan

b.      Kesehatan lansia

2.      Dalam mengatasi masalah kesehatan tersebut digunakan strategi komunitas yaitu melalui

penyuluhan-penyuluhan kesehatan, tindakan preventif dan peran serta masyarakat.

3.      Kendala-kendala yang dihadapi di dalam memecahkan masalah kesehatan di atas adalah :

a.       Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah

b.      Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan dan kesehatan lansia

4.      Pencapaian hasil kegiatan berupa adanya perubahan perilaku kesehatan dalam bidang kesehatan

yang diikuti dengan kerja bakti bersama dan pembuatan tempat sampah percontohan di RT. 1

RW. 2 dan memberikan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat tentang kesehatan lingkungan

dan pentingnya kesehatan lansia, yang semuanya itu diharapkan akan menjadikan masyarakat

menyontoh perilaku kesehatan lingkungan yang telah diajarkan oleh mahasiswa.

B.           REKOMENDASI

1.      Kesehatan lingkungan

Pada masalah kesehatan lingkungan menurut masalah keperawatan resiko tinggi

terjadinya penyakit yang dapat ditularkan oleh vektor di RW.2 dukuh Gerbongan desa

Honggosoco berhubungan dengan ketidakmampuan masyarakat dalam memodifikasi

lingkungan yang sehat. Untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit yang disebabkan

oleh vektor di desa Honggosoco, maka dilakukan kegiatan berupa penyuluhan sanitasi

lingkungan pembuatan tempat sampah, pemberantasan sarang nyamuk. Dalam

melaksanakan kegiatan tersebut kami menggunakan strategi :

a.       Promosi kesehatan

Page 22: ASKEP PKMD

Dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan pengetahuan masyarakat akan

arti pentingnya tempat sampah, kebersihan lingkungan, pembuangan sampah yang

benar, pemberantasan sarang nyamuk, dalam hal ini dilakukan penyuluhan

kesehatan tentang penyakit yang di keluarkan oleh vektor, pengolahan sampah.

b.      Peran serta masyarakat

Peran serta masyarakat sangat dominan dalam implementasi sumber daya

yang ada dalam masyarakat dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan, misalnya

dalam kerja bakti membersihkan lingkungan.

2.      Kesehatan lansia

Dalam kesehatan lansia muncul masalah kesehatan dalam keperawatan resiko

tinggi meningkatnya masalah kesehatan pada lansia di RW.2 dukuh Gerbongan desa

Honggosoco berhubungan dengan ketidak mampuan lansia dalam memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

Untuk mencegah terjadinya peningkatan masalah kesehatan pada lansia di desa

Honggosoco khususnya di RW.2 kami membentuk kader posyandu lansia tapi kami

belum dapat merealisasikannya.

Page 23: ASKEP PKMD

DAFTAR PUSTAKA

Wendy Burger, MS, RN,C. 1983. Community Health Nursing Philosophy, Proces Practice, Appleton, Century Crofst/Norwark, Connecticut.

Nasrul Fendy, Drs. 1995. Perawatan Kesehatan Msyarakat. Penerbit Buku Kedokteran. EGC : Jakarta.