askep keluarga dws an

Upload: silmiaizzati9614

Post on 13-Jul-2015

884 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan Keluarga Dewasa Pertengahan. Dalam hal ini akan dibahas mengenai keluarga dewasa pertengahan secara teoritis dan proses keperawatannya sebagai salah satu penugasan pada Keperawatan Keluarga. Salawat beriring salam kami sampaikan juga kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, yang telah meletakkan dasar-dasar pencegahan bagi umat manusia. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing pada Keperawatan Keluarga yaitu Ibu Ns. Yola Yolanda, S.Kep yang telah memberikan bimbingan untuk penyelesaian makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada teman-teman yang telah ikut serta membantu sehingga terselesaikannya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi para pembaca.

Padang, 17 Oktober 2011

Penulis

KELUARGA PADA DEWASA PERTENGAHAN

1. KONSEP KELUARGA

A. PENGERTIAN Keluarga dalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986). Keluarga adalah keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adopsi atau perkawinan (WHO, 1969) Keluarga adalah adalah unit terkecil dari satu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling tergantungan (Depkes, 1998).

B. CIRI STRUKTUR KELUARGA Menurut Anderson Carter cirri struktur keluarga dibagi menjadi tiga bagian : y y terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara keluarga. ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnyamasing-masing. y Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

C. TIPE KELUARGA Menurut Nasrul Effendy (1998), tipe keluarga terdiri dari : a. Keluarga inti (Nuclear Family) Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. b. Keluarga Besar (Extended family) Adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, missal : nenek, kakek dll c. Keluara Berantai (Serial family)

Adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti. d. Keluarga Duda atau Janda (single family) Adalah kelurga yang terjadi karena perceraian atau kematian. e. Keluarga Berkomposisi (Compocite) Adalah keluarga yang berpoligami yang hidup bersama. f. Keluarga Kabitas (cohabitation) Adalah keluarga yang terdiri dari dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga. g. Niddle age/aging couple Adalah suami sebagai pencari uang, istri dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.

D. PERAN KELUARGA Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul Effendy (1998) adalah sebagai berikut : a. Peran Ayah : ayah sebagai suami dan istri dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat darilingkungannya. b. Peran ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anak. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai serta anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. c. Peran anak : anak-anak melaksankan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembanganya baik fisik, mental, social dan spiritual.

E. FUNGSI KELUARGA Fungsi keluarga menurut Friedman (1998), didefenisikan sebagai hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga. Lima fungsi keluarga yang paling berhubungan erat saat mengkaji dan mengintervensi keluarga adalah : a. Fungsi Afektif (fungsi pemeliharaan, dan juga kepribadian) : untuk stabilitas kepribadian dewasa, memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggota keluarga. b. Sosialisasi dan fungsi penempatan social : proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. c. Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan keturunan/generasi dan menambah sumber daya manusia, juga untuk kelangsungan hidup masyarakat. d. Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber-sumber ekonomi yang memadai dan mengalokasikan sumber-sumber tersebut secara finasial. e. Fungsi Perawatan Kesehatan : untuk mengadakan kebutuhan-kebutuhan fisik, pangan, sandang, papan, dan perawatan kesehatan.

F. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA a. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (Beginning Family) b. Tahap II Keluarga Kelahiran Anak Pertama (Child Bearing) c. Tahap III Keluarga dengan Anak Pra Sekolah (Families With Preschool) d. Tahap IV Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (Families With School Children) e. Tahap V keluarga dengan Anak Remaja (families With Teanagers) f. Tahap VI Keluarga dengan Anak Dewasa atau Pelepasan (Launching Center families) g. Tahap VII Keluarga Usia Pertengahan (Middle Age Families) Tahap anak ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. h. Tahap VIII Keluarga lanjut Usia

2. MASALAH DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA TAHAP PERKEMBANGAN DENGAN ANAK DEWASA MUDA/PERTENGAHAN/LANSIA.

Masalah yang mungkin terjadi : y Masalah komunikasi antara dewasa muda dengan orang tua y Transisi peran bagi suami-istri y Munculnya kondisi kesehatan kronis atau factor-faktor yang berpengaruh : kolesterol tinggi, obesitas dan tekanan darah tinggi. y Kehilangan pekerjaan y Kehilangan pasangan, anak dan teman y Gangguan nutrisi y Perubahan pola eliminasi y Gangguan pola tidur y Penyakit kronis y Penurunan seksual y Menoupouse y Efek-efek yang dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet y Perlu strategi promosi kesehatan dan gaya hidup sehat y KB Diagnose Keperawatan y Gangguan komunikasi verbal y Koping individu tidak efektif y Perubahan proses keluarga y Perubahan penampilan peran y Disfungsional seksual y Risiko cedera y Berduka disfungsional

y Nutrisi yang tidak adekuat y Gangguan pola eliminasi y Perubahan peran y Gangguan persepsi sensori y Gangguan mobilitas

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP DEWASA PERTENGAHAN PADA KELUARGA Tn. F

A. DATA UMUM 1. Nama kepala keluarga : Tn.F 2. Umur 3. Pendidikan 4. Alamat 5. Pekerjaan : 68 thn : Ahli madya pendidikan : Lubuk Buaya IV Blok A no. 16 : pensiunan guru

6. Komposisi keluarga : No Na ma L/ P Hu b dgn KK 1. Ny. T P Istri Ibu Rumah Tangga 2 An. C L Ana Wiraswa k sta 40th len gk ap An. M P Ana Guru k 28th 62th Pekerjaa n Um ur Pendidi kan Bcg Dpt Poli Hep Cam o pak Imunisasi ket

Tn F adalah anak tunggal menikah dengan Ny. T merupakan anak terakhir dari dua bersaudara dan mempunyai dua orang anak yang bernama An. C yang berumur 37 thn Dan An. M berumur 28 tahun, Tn F dan Ny. T, An. C tinggal serumah, anak keduanya sudah meninggalkan rumah karena menikah.

Genogram

Ket: : Klien

: perempuan

: Laki-laki

: Tinggal satu Rumah

7. Tipe Keluarga tipe keluarga ini adalah tradisonal nuclear, dimana terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam satu ikatan perkawinan. 8. Suku Bangsa Tn. F dan Ny. T bersuku minang sehingga tidak ada yang saling bertentangan, namun kebiasaan orang suku minang makan-makanan berlemak dan bersantan sehingga Tn. F dulu mengalami hipertensi.

9. Agama Keluarga Tn. F menganut agama islam. Keluarga Tn.f melakukan sholat di rumah dan di mesjid dekat rumahnya. Tn.F berperan sebagai pengurus mesjid dekat rumahnya. Tn.F dan Ny.T sering mengikuti pengajian-pengajian. Sedangkan An. C jarang mengikuti pengajian-pengajian. 10. Status Ekonomi Keluarga Tn F termasuk dalam kategori ekonomi adekuat, Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah Tn.F, penghasilan setiap bulan sekitar Rp 2.500.000,00. Kebutuhan tiap bulan sekitar Rp 2000.000,00. Selain itu, An. C juga mempunyai pekerjaan wiraswasta yaitu mempunyai toko dan berjualan dipasar. Penghasilan perminggu sekitar Rp 300.000,00. Dimana untuk pebayaran rutin seperti air,listrik, pulsa dan pengeluaran tak terduga. Kelebihan uang di tabung. 11. Aktifitas rekreasi Keluarga Keluarga Tn. F mempunyai aktivitas rekreasi yang tak terjadwal,biasanya hanya menonton TV pada malam hari. Pada suatu saat ada kalanya Tn. F dan Ny. T dan An. C pergi mengunjungi anak perempuan dan cucunya.

1.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 12. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn.F saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga pada usia dewasa pertengahan, karena anak pertama berusia 40 thn yang saat ini belum bekeluarga tinggal satu rumah dan anak ke dua sudah berkeluarga dan ikut dengan suaminya. Tugas perkembangan keluarga saat ini: a. Mempertahankan kesehatan b. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan d. Memperkokoh hubungan perkawinan

13. Tahap Perkembangan keluarga yang belum Terpenuhi

Tn. F dan Ny. T sering merasakan kesepian karena anak perempuan dan cucunya jarang berkunjung kerumahnya. Sedangkan An. C sering berada diluar rumah karena pekerjaan. Dan An. C sampai sekarang belum juga berkeluarga. 14. Riwayat keluarga inti y Tn F Saat melakukan pengkajian Tn F merasakan adanya gangguan kesehatan dan dan dulunyaTn. F mmpyi keluhan, kepala sering pusing dan berat pada tengkuk, tidur kurang nyenyak dan mudah letih bila banyak pekerjaan. Biasanya bila Tn F sakit cukup dengan istirahat dan minum obat yang dibeli ditoko obat. Klien mengatakan klien mempunyai kebiasaan merokok dulunya, sekitar satu bungkus satu hari, tapi semenjak klien diidognosa hipertensi oleh dokter klien mulai menghentikan kebiasaan merokoknya, hanya sekitar 2 batang perhari. klien suka minum kopi 2 gelas sehari. Dan sekarang semenjak sudah mengurangi kebiasaan merokok klien sudah mulai baikan, tidak sering pusing lagi. y Ny T Saat dilakukan pengkajian Ny. T kadang-kadang merasakan adanya gangguan kesehatan yaitu nyeri pada persendiaannya terutama pada pagi hari, Ny T mengatakan Jika nyerinya timbul dia tidak mampu melakukan aktifitasnya. y An. C Saat dilakukan pengkajian An. C mengatakan dia mempunyai kebiasaan merokok, yaitu sekitar 2 bungkus satu hari, klien suka minum kopi jika duduk diwarung dekat rumahnya, sekitar 3 kali sehari, klien mengatakan klien suka makanan yang berminyak, bersantan, klien sering makan nasi bungkus, saat dilakukan pengkajian klien mengeluhkan adanya gangguan kesehatan seperti sering pusing, berat pada tekuk, kurang tidur, mudah lelah bila terlalu banyak pekerjaan. Dan klien mengatakan biasanya kalau sakit cukup istirahat. 15. Riwayat Keluarga sebelumnya

Tn F mengatakan kalau dari pihak keluarganya ada yang menderita penyakit gagal jantung, dan hipertensi. Dan keluarga Ny. T mengatakan Ibunya menderita penyakit Rematik dan ayahnya menderita penyakit DM.

2. LINGKUNGAN 16. Karakteristik rumah

Dapur R.mkn

KM

U

K.Tdr R. tamuK. tdr

10M B

T

S

Rumah yang dimiliki Tn F dan Ny T adalah Rumah permanen dan milik pribadi yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, 2 ruang tidur, dapur dan ruang makan. Halaman depan dan belakang, rumah sudah berkeramik dan di cat bersih, penerangan berupa lampu listrik dan ventilasi rumah berupa lubang yang ada disetiap pintu dan jendela, terdapat 7 jendela dan ditutup dengan kawat. Penerangan pada pagi dan sore hari dengan menggunakan cahaya matahari sedangkan pada malam hari dengan menggunakan lampu listrik. Peralatan yang ada dirumah Tn F adalah perabotan rumah tangga antara lain: kursi tamu, meja makan, lemari panjang, tempat tidur dan peralatan mandi. Elektronik berupa Tv, radio. Sumber air yang digunakan adalah air PDAM untuk mandi mencuci, masak dll. Rumah Tn F cukup bersih dan rapi, tidak ada terlihat sampah bertebaran dan perabot tersusun dengan baik. Jarak septi tank lebih 10 m dari rumah

17. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW

Hubungan keluarga Tn F dengan tetangga cukup baik, tipe komunitas sifatnya Homogen, yaitu umumnya bersuku minang walaupun berbagai wilayah di sumatera barat.

18. Mobilitas geografis keluarga Tn F warga padang asli begitupun Ny T. Setelah menikah Tn F dan Ny T tinggal dirumah orang tua Ny T untuk sementara, setelah anak pertama Tn F lahir mereka membeli rumah sendiri, dan tinggal dirumah nya sekitar 40 tahun yang lalu.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Tn F dan Ny T berinteraksi setiap hari, dan jika ada pengajian mereka selalu datang. Dan An. C sering duduk diwarung dekat rumahnya.

20. System pendukung keluarga Keluarga Tn F saling menyayangi satu sama lain.

3. STRUKTUR KELUARGA 21. Pola dan proses komunikasi Pola komunikasi keluarga Tn. F yaitu konsensus, Keluarga Tn F mempunyai pola komunikasi yang cukup baik dan terbuka.Tn. F, Ny. S dan An. C mengutarakan perasaan mereka secara terbuka, jika ada masalah dalam keluarga mereka berusaha mendiskusikannya secara terbuka. 22. Struktur kekuatan keluarga Dalam keluarga Tn F, Tn F yang memegang kendali keluarga dan menjadi kepala keluarga sedangkan Ny T sebagai Ibu Rumah Tangga dan An. C membantu kebutuhan keluarga dan sebagai anak . Dalam menggambil keputusan Tn F memilih untuk cara bermusyawarah dan keputusan yang diambil biasanya dapat diterima. 23. Struktur peran Dalam keluarga Tn. F, Ny. T dan An. C dapat menjalani perannya masingmasing, Tn. F dapat menjalankan perannya sebagai kepala keluarga dan Ny. T dapat menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, memenuhi kebutuhan sehari-hari

seperti mengurus rumah, memasak dan sebagainya dan An. C membantu ebutuhan keluarga dan sebagai anak.

24. Nilai dan norma keluarga Keluarga Tn F menganut agama islam, keluarga Tn F tidak percaya dengan dukun, jika sakit keluaga Tn. F pergi membeli obat ke toko obat dan pergi kepelayanan kesehatan seperti Puskesmas, praktek Bidan dan Dokter.

4.

FUNGSI KELUARGA 25. Fungsi afektif Ny. T mengatakan ia sangat bahagia dengan perkawinannya karena Tn. F selalu mendampinginya, jika salah satu anggota keluarga Tn. F sakit mereka saling membantu, peduli satu sama lain, dan jika anak mereka sakit mereka selalu menjenguknya. Dan mereka saling menghargai satu sama lain.

26. Fungsi sosialisasi Tn. F selalu memanfaatkan waktu untuk mempererat hunbungan nya dengan Ny. T dan anak serta cucunya, interaksi antara Ny. T, Tn. F dan An. C cukup baik, keluarga Tn F memenuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat dan adat istiadatnya. Tn. F dan Ny. T mensosialisasikan diri dengan keluarga mereka masingmasing untuk mempererat silatuhrahmi.

27. Fungsi perawatan kesehatan Keluarga Tn. F sering mengkonsumsi makanan yang berlemak dan bersantan. Bagi keluaraga Tn. F sehat adalah apabila tidak ada gangguan jika melakukan aktivitas atau sedang istirahat. Sedangkan sakit adalah mengalami gangguan jika istirahat ataupun melakukan aktivitas. An. C mengeluhkan sering pusing, berat pada tekuk, kurang tidur, mudah lelah bila terlalu banyak pekerjaan. Dan klien mengatakan biasanya kalau sakit cukup istirahat. dan Ny. T mengatakan kadang-kadang nyeri pada persendiannya terutama pada pagi hari. Jika mereka sakit mereka minum obat

yang dibeli di toko obat. Tn. F, Ny. T dan An. C mengatakan tidak begitu tahu tentang penyakitnya karena mereka jarang memeriksakan diri ke Rumah sakit.

Ditinjau dari tugas kesehatan keluarga: 1. Mengenal masalah kesehatan - Tn. F mengatakan memiliki masalah kesehatan dan kondisi kesehatannya saat ini - Tn. F mengatakan tau tentang kondisi anaknya, tetapi tidak mencari informasi lebih terhadap masalah yang dialami oleh anaknya yaitu An.C - Ny. T mengatakan nyeri pada persendian terutama pada pagi hari - An. C mengatakan bahwa ia tau tentang kesulitan tidur yang dialaminya, sering pusing, tekuk tersa berat, mudah lelah, tetapi tidak mencari informasi lebih lanjut untuk mengatasi masalah kesehatannya tersebut. 2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat - Tn. F mengatakan bahwa jika ia, istri dan anaknya sakit, ia biasanya membeli obat ditoko obat. - Ny. T mengatakan, bahwa ia sering khawatir dengan kondisi anaknya tersebut. - An. C mengatakan, jika ia merasakan gangguan pada tubuhnya An. C cukup istirahat. - An. C mengatakan belum tau harus bagaimana untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya. 3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit - Tn. F mengatakan belum bisa berbuat apa-apa jika anaknya sakit. - Ny. T mengatakan bahwa usaha yang ia lakukan agar anaknya tidak sering sakitjangan sampai telat unutk makan, kurangi rokok, kurangi minum kopi dan perbanyak istirahat. - An. C mengatakan ia hanya istirahat jika kepala nya tersa pusing. 4. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat

- Tn. F mengatakan bahwa ia merasa kondisi rumahnya sudah cukup nyaman bagi anak-anaknya. Tn. F mengatakan tidak tau lingkungan yang bagaimana lagi yang dapat membuat anaknya nyaman dan bisa untuk istirahat. - Ny. S mengatakan bahwa ia dan anak-anaknya nyaman dengan rumah mereka saat sekarang ini. - An. C mengatakan bahwa kondisi rumahnya sudah nyaman. An. C mengatakan bahwa ia sudah berusaha juga untuk meningkatkan suasana yang nyaman dikamarnya untuk dapat cepat istirahat. 5. Menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat - Tn. F mengatakan membawa anaknya ke pelayanan kesehatan ketika anaknya sakit parah. Tn. F mengatakan tidak tau persis, tentang bagaimana manfaat fasilitas kesehatan yang ada. - Ny. S mengatakan, jika ia sakit, ia biasanya membeli obat ditoko obat dan pergi ke bidan. - An. C mengatakan pernah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada, seperti kebidan, jika terasa mau demam baru pergi berobat kebidan. 28. Fungsi reproduksi Tn. F dan Ny. T merupakan pasangan yang sudah lama menikah yang mana pasangan ini mempunyai 2 orang anak, dahulu Ny. T ber KB untuk mengatur jarak kelahiran anak nya, saat ini Ny. T sudah menopouse dan tidak ber KB lagi.

29. Fungsi ekonomi Sekarang Tn F mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik dari hasil pensiunannya dan dan tambahan dari anak nya yaitu An. C, pengeluaran keluarga dapat diatur dengan baik. untuk sekarang

5. STRESS DAN KOPING KELUARGA 30. Stressor jangka pendek dan panjang

a. Stresor jangka pendek Stresor jangka pendek yang dialami oleh keluarga adalah kondisi Tn. F yang jika lelah akan merasa kurang enak badan, selain itu stressor juga berasal dari kondisi kesehatan Ny. T yang bisa tidak menentu, dikarenakan gangguan kesehatan Ny. T datang tiba-tiba. Selain itu, An. C mengatakan badannya kurang enak sekitar 1 bulan ini, tidur kurang nyenyak dan sering pusing. b. Stresor jangka panjang Tn F, Ny T dan An. C sering memikirkan penyakit apa yang sedang menimpa mereka sekarang.

31. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/ stressor Keluarga Tn F mampu merespon dengan baik terhadap masalah yang dihadapi, keluarga tahu cara mengatasi stresor tersebut dengan mencari jalan keluar untuk terpecahkannya masalah yang dihadapi.

32. Strategi koping yang digunakan Jika ada masalah yang timbul dalam keluarga, maka koping yang digunakan adalah mencari jalan keluar/ musyawarah.

33. Strategi adaptasi yang disfungsional Keluarga mempunyai adaptasi disfungsional dimana masalah kesehatan mereka tidak segera diatasi dengan memeriksakan diri kedokter, bidan atau pelayan kesehatan lainnya.

6. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Fisik Keadaan umum An. C

No. 1

Tn. F TB : 165 cm BB : 68 kg

Ny. T TB : 157 cm BB : 60 kg Benjolan (-)

TB : 170 BB : 72 Benjolan (-)

2

Kepala

Benjolan (-)

Lesi (-) Rambut Mata Pendek,

Lesi (-)

Lesi (-)

lurus, Ikal, ketombe (-), Ikal, ketombe (-), rontok rontok Konjungtiva

ketombe (-), rontok Konjungtiva

anemis Konjungtiva

Telinga Hidung

(-), sclera ikterik (-) Cerumen pendengaran baik

anemis (-), sclera anemis (+), sclera ikterik (-) (-), Cerumen (-),

(-), ikterik (-) Cerumen

Gigi dan mulut

Polip (-) Serumen (-)

pendengaran baik Polip (-)

pendengaran baik Polip (-) Serumen (-) lengkap, bersih,

Gigi lengkap, mulut Serumen (-) bersih, halitosis (-) Gigi mulut halitosis (-) 3 Leher Jaringan tidak parut

lengkap, Gigi bersih, mulut

halitosis (-)

(-), Jaringan parut (-), Jaringan parut (-), ada tidak ada tidak ada

pembengkakan pada pembengkakan kelenjer tyroid pada tyroid 4 System pernafasan Tidak tampak retraksi Tidak dinding ada, fremitus retraksi ka=ki, FN : 20x/i, ada,

pembengkakan kelenjer

kelenjer pada tyroid tampak Tidak dinding retraksi fremitus ada,

tampak dinding fremitus

ronkhi (-), wheezing ka=ki, FN : 22x/i, ka=ki, FN : 22x/i, (-) ronkhi wheezing (-) 5 System kardiovaskuler TD : 140/90 mmHg Nadi : 90x/i irama jantung teratur TD mmHg Nadi : 82x/i irama teratur 6 System GIT : (-), ronkhi wheezing (-) : 150/90 (-),

120/80 TD mmHg

Nadi : 97x/i jantung

jantung irama teratur

BU (+), BAB dan BU (+), BAB dan BU (+), BAB dan BAK teratur, diare (- BAK teratur, BAK teratur,

), konstipasi (-)

diare konstipasi (-)

(-), diare konstipasi (-) ada Tidak kelainan

(-),

7

System genitourinaria

Tidak ada kelainan

Tidak

ada

BAK lancar, frek 5-6 kelainan kali/hari

BAK lancar, frek BAK lancar, frek 5-6 kali/hari 5-6 kali/hari otot Kekuatan otot dan

8

System

Kekuatan

otot

dan Kekuatan baik, baik,

muskoloskeletal ekstremitas reflek patella (+) Edema (-) Varises (-)

persendian ekstremitas baik,

sering terasa nyeri reflek patella (+) ketika pada pagi Edema (-) hari dan cuaca Varises (-)

dingin, dan klien mengatakan tidak bisa beraktivitas

ketika nyeri. Udem (-) Varises (-)

7. ANALISA DATA No 1. Data Do : TD An. C 150/90mmHg Nadi An. C 97X/i Ayah dan kakek An. C memiliki riwayat penyakit hipertensi Ds : An. C mengatakan ia suka mengkonsumsi makanan bersantan dan Masalah Perubahan derajat kesehatan pada keluarga Tn.F khususnya An. C Penyebab Ketidakmampan keluarga memutuskan kesehatan yang tepat

berlemak/ sering makan nasi bungkus An. C mengatakan Tekuk terasa berat An. C mengatakan ia sering pusing An. C mengatakan tidur kurang nyenyak An. C mengatakan ia sering letih bila terlalu banyak bekerja An. C mempunyai kebiasaan merokok 2 bungkus perhari An. C mengatakan suka minum kopi sekitar 3 gelas perhari 2. Do : An. C tanpak kurang mengerti dengan masalah kesehatannya An. C tidak paham bagaimana bisa terjadi pada masalah kesehatannya Ds : An. C jika merasa sakit/kepala tersa pusing cukup istirahat An. C mengatakan tidak mengetahui bagaimana mengatasi masalah kesehatannya An. C mengatakan tidak tau obat apa yang harus dikonsumsi jika masalah kesehatannya muncul Kurang pengetahuan Tn.F khususnya An. C Ketidakmampuan keuarga dalam mengenal masalah kesehatan

8. SKORING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA PERTENGAHAN Diagnose 1: perubahan derajat kesehatan pada keluarga Tn.F khususnya An. C berhubungan degan ketidakmampuan keluarga memodifikasi hipertensi. No Kriteria 1. Sifat masalah: Actual Nilai 3 Bobot 1 Skor 3/3x1=1 Pembenaran Masalah ini telah actual dan jika tidak di tangani akan menimbulkan masalah yang lebih berat seperti jantung dan stroke. Kemungkinan masalah dapat di ubah: Sebagian 1 1 1/2x1=1/2 Masalah dapat di ubah jika segera di lakukan intervensi yang tepat, namun masalah Tn.F dapat diatasi dengan mengatur pola hidup di mulai dari makanan. Potensial masalah untuk dapat diubah: Rendah 1 1 1/x1=1/3 Masalah hipertensi pada Tn.F dapat di cegah jika mengkonsumsi makanan yang beserat tinggi dan mengurangi makanan yang tinggi lemak dan bersantan. Menojolya masalah: 1 1 1/2x1=1/2 Tn.F mengalami hipertensi namun Tidak segera di tangani masih bisa di tanggulangi.hanya

perlu mengatur pola hidup sehingga hipertensi dapat diatasi. Jumlah 2 1/3

9. Diagnose 2: Kurang pengetahuan Tn.F khususnya An. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan No Kriteria 1. Sifat masalah: Actual Nilai 3 Bobot 1 Skor 3/3x1=1 Pembenaran Masalah ini ancaman untuk kesehatan dan jika tak di tangani maka akan menimbulkan masalah yang lebih berat dan berbahaya. Kemungkinan masalah dapat di ubah: Sebagian 1 2 1/2x2=1 Masalah ini dapat di ubah jika keluarga mengerti bagaimana mengenal masalah kesehatan Potensial masalah untuk dapat diubah: Rendah 1 1 1/3x1=1/3 Masalah kurang pengetahuan dapat diatasi jika keluarga mampu dan ada kemauan untuk belajar Menojolya masalah: 0 1 0x1=0 Menonjolnya masalah tidak dirasakan oleh Harus segera di tangani klg karena klg tidak

mampu mengenal masalah kesehatan Jumlah 2 1/3

10. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS perubahan derajat kesehatan pada keluarga Tn.F khususnya An. C Kurang pengetahuan Tn.F khususnya An. C