askep gout

20
Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout DEFINISI PROSES MENUA Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (Constantinides, 1994). Menjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang-kadang tidak tampak mencolok. Penuaan akan terjadi pada hampir semua sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem akan mengalami kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses menjadi tua merupakan gambaran yang universal, tidak seorangpun mengetahui dengan pasti penyebab penuaan dan mengapa manusia menjadi tua pada usia yang berbeda-beda. Proses menua merupakan proses yang teus menerus (berlanjut) secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup. Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Manifestasi proses menua antara lain rambut rontok dan memutih atau abu-abu, permukaan kulit keriput, banyak gigi yang tanggal (ompong), daya penglihatan atau pendengaran berkurang, perubahan sistem saraf pusat, sistem endokrin, dan lain-lain. By Nisya Andesita, S.Kep Stase Keperawatan Gerontik

Upload: nisya-andesita-h

Post on 25-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Askep Arthritis Gout

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

DEFINISI PROSES MENUA

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-

lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi

dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (Constantinides, 1994).

Menjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang-kadang tidak tampak

mencolok. Penuaan akan terjadi pada hampir semua sistem tubuh manusia dan

tidak semua sistem akan mengalami kemunduran pada waktu yang sama.

Meskipun proses menjadi tua merupakan gambaran yang universal, tidak

seorangpun mengetahui dengan pasti penyebab penuaan dan mengapa manusia

menjadi tua pada usia yang berbeda-beda.

Proses menua merupakan proses yang teus menerus (berlanjut) secara

alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup.

Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan

tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Manifestasi

proses menua antara lain rambut rontok dan memutih atau abu-abu, permukaan

kulit keriput, banyak gigi yang tanggal (ompong), daya penglihatan atau

pendengaran berkurang, perubahan sistem saraf pusat, sistem endokrin, dan lain-

lain.

Peran teori dalam memahami penuaan adalah sebagai landasan dan sudut

pandang untuk melihat fakta, menjawab pertanyaan filosofi, dan dasar

memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Penuaan pada seseorang

dipengaruhi oleh beberapa bagian seperti biologi, psikologi, social, fungsional dan

spiritual. Ada banyak teori yang menjelaskan tentang penuaan, antara lain :

A. Teori Biologis

Proses penuaan merupakan proses secara berangsur yang mengakibatkan

perubahan secara komulatif dan merupakan perubahan serta berakhir dengan

kematian. Teori biologis tentang penuaan dibagi menjadi :

1. Teori Instrinsik

Teori ini berati perubahan yang berkaitan dengan usia timbul akibat

penyebab dalam diri sendiri.

2. Teori Ekstrinsik

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 2: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

Teori ini menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi diakibatkan pengaruh

lingkungan.

Teori lain menyatakan bahwa teori biologis dapat dibagi menjadi :

a. Teori Genetik Clock

Teori tersebut menyatakan bahwa menua telah terprogram secara

genetik untuk species – species tertentu. Tiap species mempunyai

didalam nuklei (inti selnya) suatu jam genetik yang telah diputar

menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan

akan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi menurut konsep

ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa

disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yang katastrofal.

Konsep ini didukung kenyataan bahwa ini merupakan cara

menerangkan mengapa pada beberapa species terlihat adanya perbedaan

harapan hidup yang nyata.

b. Teori Mutasi Somatik ( teori error catastrophe )

Menurut teori ini faktor lingkungan yang menyebabkan mutasi somatik

. sebagai contoh diketahui bahwa radiasi dan zat kimia dapat

memperpendek umur sebaliknya menghindarinya dapqaat

mempperpanjang umur.menurut teori ini terjadinya mutasi yang

progresif pada DNA sel somatik, akan menyebabkan terjadinya

penurunan kemampuan fungsi sel tersebut. Sebaai salah satu hipotesis

yang berhubungan dengan mutasi sel somatik adalah hipotesis error

catastrope.

c. Teori Auto imun

Dalam proses metabolisme tubuh , suatu saat diproduksi oleh zat

khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat

tersebut, sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.

d. Teori Radikal Bebas

Radikal bebas dapat dibentuk di alam bebas. Tidak stabilnya radikal

bebas mengakibatkan oksigenasi bahan - bahan organik seperti KH dan

protein.radikal ini menyebabkansel – sel tidak dapat beregenerasi.

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 3: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

B. Teori Sosial

Salah satu teori sosial yang berkenaan dengan proses penuaan adalah teori

pembebasan (disengagement teori). Teori tersebut menerangkan bahwa

dengan berubahnya usi seseorang secara berangsur – angsur mulai melepaskan

diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial

lansia menurun, baik secara kualitatif maupun kuantitasnya sehingga sering

terjadi kehilangan ganda yaitu :

1. Kehilangan peran

2. Hambatan kontak fisik

3. Berkurangnya momitmen

C. Teori Psikologi

Teori tugas perkembangan :

Menurut Hangskerst, ( 1992 ) bahwa setiap individu harus memperhatikan

tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan

memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik

ini tergantung pada maturasi fisik, penghargaan kultural masyarakat dan nilai

serta aspirasi individu. Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi

penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa

pensiun dan penurunan income.penerimaan adanya kematian dari

pasangannya dan orang – orang yang berarti bagi dirinya. Mempertahankan

hubungan dengan group yang seusianya, adopsi dan adaptasi deengan peran

sosial secara fleksibel dan mempertahankan kehidupan secara memuaskan.

Perubahan pada sistem muskuloskeletal antara lain sebagai berikut :

Jaringan penghubung (kolagen dan elastin). Kolagen sebagai protein

pendukung utama pada kulit, tendon, tulang, kartilago, dan jaringan ikat

mengalami perubahan menjadi bentangan cross linking yang tidak teratur.

Bentangan yang tidak teratur dan penurunan hubungan tarikan linear pada

jaringan kolagen merupakan salah satu alasan penurunan mobilitas pada jaringan

tubuh. Setelah kolagen mencapai puncak fungsi atau daya mekaniknya karena

penuaan, tensile strenght dan kekakuan dari kolagen mulai menurun. Kolagen dan

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 4: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

elastin yang merupakan jaringan ikat pada jaringan penghubung mengalami

perubahan kualitatif dan kuantitatif sesuai penuaan.

Perubahan pada kolagen itu merupakan penyebab turunnya fleksibilitas

pada lansia sehingga menimbulkan dampak berupa nyeri, penurunan kemampuan

untuk meningkatkan kekuatan otot, kesulitan bergerak dari duduk ke berdiri,

jongkok dan berjalan, dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.

Kartilago. Jaringan kartilago pada persendian menjadi lunak dan

mengalami granulasi dan akhirnya permukaan sendi menjadi rata. Selanjutnya

kemampuan kartilago untuk regenerasi berkurang dan degenerasi yang terjadi

cenderung ke arah progresif. Proteoglikan yang merupakan komponen dasar

matriks kartilago berkurang atau hilang secara bertahap. Setelah matriks

mengalami deteriorasi, jaringan fibril pada kolagen kehilangan kekuatannya dan

akhirnya kartilago cenderung mengalami fibrilasi. Kartilago mengalami

kalsifikasi di beberapa tempat, seperti pada tulang rusuk dan tiroid. Fungsi

kartilago menjadi tidak efektif, tidak hanya sebagai peredam kejut , tetapi juga

sebagai permukaan sendi yang berpelumas. Konsekuensinya kartilago pada

persendian menjadi rentan terhadap gesekan.

Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar penumpu berat badan.

Akibat perubahan itu sendi mudah mengalami peradangan, kekakuan, nyeri,

keterbatasan gerak dan terganggunya aktifitas sehari-hari.

Tulang. Berkurangnya kepadatan tulang, setelah diobservasi, adalah

bagian dari penuaan fisiologis. Trabekula longitudinal menjadi tipis dan trabekula

transversal terabsorpsi kembali. Sebagai akibat perubahan itu, jumlah tulang

spongiosa menjadi berkurang dan tulang  kompakta menjadi tipis. Perubahan lain

yang terjadi adalah penurunan estrogen sehingga produksi osteoklas tidak

terkendali, penurunan penyerapan kalsium di usus, peningkatan kanal Haversi

sehingga tulang keropos. Berkurangnya jaringan dan ukuran tulang secara

keseluruhan menyebabkan kekakuan dan kekuatan tulang menurun.

Dampak berkurangnya kepadatan akan mengakibatkan osteoporisis yang

lebih lanjut akan menyebabkan nyeri, deformitas dan fraktur.

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 5: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

Perubahan struktur otot pada penuaan sangat bervariasi. Penurunan jumlah

dan ukuran serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan lemak

pada otot mengakibatkan efek negatif.

Perubahan Fisik pada Sistem Muskuuloskeletal

1. Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh.

2. Kifosis.

3. Pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan tangan terbatas.

4. Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya berkurang).

5. Persendian membesar dan menjadi kaku.

6. Tendon mengerut dan mengalami sklerosis.

7. Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil) :

Serabut-serabut otot mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi

lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor.

8. Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.

Perubahan Sistem Kulit pada Penuaan

1. Penurunan jumlah serabut otot.

2. Atrofi pada beberapa serabut otot dan fibril menjadi tidak teratur dan hipertrofi pada

beberapa serabut otot yang lain.

3. Berkurangnya 30% massa otot.

4. Penumpukan lipofuscin.

5. Peningkatan jaringan lemak dan jaringan penghubung.

6. Adanya badan sitoplasma.

7. Degenerasi myofibril.

8. Timbulnya bekas garis Z pada serabut otot.

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 6: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GOUT

Defenisi

Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan

jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada

zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan

sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak

saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah diusulkan. Sekarang ini,

gout mungkin merupakan salah satu jenis penyakit reumatik yang paling banyak

dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling besar kemungkinan berhasil.

Etiologi dan Patofisiologi

Gambaran klasik artritis gout yang berat dan akut ada kaitan langsung dengan

hiperurisemia (asam urat serum tinggi). Gout mungkin primer atau sekunder.

Gout primer merupakan akibat langsung pernbentukan asam urat tubuh yang

berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout sekunder disebabkan

an karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang

berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.

Endapan urat dalam sendi atau traktus urinarius dialkibatkan: karena, asam urat

yang rendah daya larutnya dan akibat garam-garainnya. Asam. urat yang

berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin masing-masing

mengendap dalam sendi dan traktus urinarius

Gambaran klinis

Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah

menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia

50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout

adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih

sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan

tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn

mereka mencapai usia remaja.

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 7: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan

serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin

juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut

mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan

stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari

kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya

penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku

dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri.

Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari

walaupun tanpa pengobatan.

Perkembangan serangan Akut gout biasanya merupakan kelanjutan dari suatu

rangkaian kejadian. Pertama-tama biasanya terdapat supersaturasi urat dalam

plasma dan cairan tubuh. Ini diikuti dengan pengendapan kristal-kristal urat di

luar cairan tubuh dan endapan dalarn dan seldtar sendi. Tetapi serangan gout

sering merupakan kelanjutan trauma lokal atau ruptura tofi (endapan natrium urat)

yang merupakan penyebab peningkatan konsentrasi asam urat yang cepat. Tubuh

mungkin tidak dapat menanggulangi peningkatan ini dengan memadai, sehingga

mempercepat proses pengeluaran asam urat dari serum. Kristalisasi dan endapan

asam urat merangsang serangan gout. Kristal-kristal asam urat ini merangsang

respon fagositosis oleh leukosit dan waktu leukosit memakan kristal-kristal urat

tersebut maka respon mekanisme peradangan lain terangsang. Respon peradangan

mungkin dipengaruhi oleh letak dan besar endapan kristal asam urat. Reaksi

peradangan mungkin merupakan proses yang berkembang dan memperbesar diri

sendiri akibat endapan tambahan kristal-kristal dari serum.

Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter kritikal. Pada

masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik.

Gout kronik timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa

nyeri, kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan

kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan berbentuk

nodular. Serangan gout Aut dapat terjadi secara simultan diserta gejala-gejala gout

kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut relatif tidak larut.

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 8: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat serum. Yang sering terjadi

tempat pembentukan tofi adalah: bursa olekranon, tendon Achilles, permukaan

ekstensor dari lengan bawah, bursa infrapatella dan helix telinga

Tofi-tofi ini mungkin sulit dibedakan secara klinis dari rheumatoid nodul.

Kadang-kadang tofi dapat membentuk tukak dan kemudian mengering dan dapat

membatasi pergerakan sendi. Penyakit ginjal dapat terjadi akibat hiperurisemia

kronik, tetapi dapat dicegah apabila gout ditangani secara memadai.

Kriteria diagnostik

gout harus dipertimbangkan pada setiap pasien yang mempunyai riwayat dan

penernuan fisik sesuai dengan apa yang telah Idta bahas sebelumnya, terutama

gambaran klinik yang klasik. Peningkatan kadar asam urat serum dapat membantu

menentukan diagnosis. Tetapi harus diingat bahwa banyak obat-obatan

mempengaruhi kadar asam urat serum dan juga banyak orang normal yang tidak

memperlihatkan gejala-gejala mempunyai kadar asam urat yang tinggi.

Tes diagnostik lain yang dapat mendukung diagnosis gout adalah penentuan

respon gejala-gejala sendi terhadap kolkisin. Kolkisin merupakan obat yang dapat

meringankan gejala-gejala serangan gout akut secara dramatis. Sifat perubahan

radiologis dapat membantu i sekali dalam penentuan diagnosis gout, tetapi pada

awitan penyakit inj biasanya belum ada perubahan yang menyolok.

Begitu diperkirakan diagnosis gout, maka dapat dipastikan dengan dua metoda:

(1) menemukan kristal urat dalam cairan sinovial dan (2) menermikan urat dalam

endapan tofi.

Faktor-faktor yang berperanan

Ada faktor-faktor tertentu yang berperanan sebagai penyebab hiperurisemia. Diet

tinggi purin dapat merupakan salah satu faktor penyebab karena asam urat

dibentuk dari purin, adenin dan guanin. Kelaparan dan intake etil alkohol

yang berlebilian juga dapat mengakibatkan hiperurisemia. Peningkatan kadar

asam keto akibat puasa yang berkepanjangan, dan asam-asam keto ini

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 9: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

mengganggu ekskresi asam urat oleh ginjal. Kadar laktat darah meningkat sebagai

produk samping darl metabolisme alkohol yang normal, dan peningkatan laktat ini

juga mengganggu ekskresi asam. urat oleh ginjal. Asam urat serum dapat

meningkat pula akibat salisilat dosis rendah (kurang dari 2-3 g per hari) dan

beberapa obat diuretika, antihipertensi (klortiazid, asam etakrinik).

Penatalaksanaan Pengobatan

Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati

serangan gout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari.

Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan serangan akut

biasanya tablet 0,5 mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat

dikurangi atau kalau ternyata ada bukti timbulnya efek samping gastrointestinal.

Dosis maksimurn adalah 4-8 rng, tergantung dari berat pasien bersangkutan.

Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-muntah dan diarhea,

dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.

Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu 10-24 jam

sesudah pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per hari ternyata cukup

efektif untuk mencegah serangan gout berikutnya secara sempurna atau mendekati

sempurna. Penggunaan kolkisin setiap hari cenderung memperingan episode gout

berikutnya, kalau memang serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka

panjang tak memperlihatkan efek samping yang berat.

Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati

artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka

kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.

Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi

pencegahan. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb urat. Dosis 100-

400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan

Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat

proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan

ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk

menentukan etektivitas suatu terapi.

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 10: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar

purin yang tinggi. Di antara jenis makanan ini termasuk jerohan seperti hati,

ginjal, roti manis dan otak. Sardin dan anchovy (ikan kecfi semacarn haring)

sebaiknya dibatasi.

Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi,

maka dilakukan pembedahan.

PROSES KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau pada

sendi-sendi lain. Bagaimana gejala awalnya dan bagaimana klien

menanggulanginya, adakah riwayat gout dalam keluarga. Obat-obatan yang

diperoleh

Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan kemerahan,

demam subfebris, periksa adanya nodul diatas sendi.

Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan aktivitas dan

masalah-masalah yang terkait dengan psikososialnya.

Pemeriksaan diagnostik

o Asam urat meningkat

o Sel darah putih dan sedimentasi eritrosit meningkat (selama fase

akut)

o Pada aspirasi sendi ditemukan aam urat

o Pemeriksaan urin

o Rontgen

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

persendian

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 11: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

3. kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan

dirumah

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

No Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi dan Rasioanl

1 Nyeri b.d proses

penyakit

Rasa nyaman

klien

terpenuhi

atau terhindar

dari nyeri

1. Berikan

posisi yang nyaman, sendi

yang nyeri (kaki) diistirahatkan

dan diberikan bantalan.

Istirahat dapat menurunkan

metabolisme setempat dan

mengurangi pergerakan sendi

yang terjadi.

2. Berikan

kompres hangat atau dingin

yang dapat memberikan efek

vasodilatasi . keduanya

mempunyai efek membantu

pengeluaran endorfin dan

dingindapat menghambat

impuls-impuls nyeri

3. Cegahlah

agar tidak terjadi iritasi pada

tofi misal menghindari

penggunaan sepatu yang

sempit, terantuk pada benda

yang keras. Bila terjadi iritasi

maka akan semakin nyeri,

apabila terjadi luka akibat tofi

yang pecah maka rawatlah

secara steril dan juga

perawatan drain yang

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 12: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

terpasang pada luka

4. Berikan

obat-obatan sesuai dengan

resep dokter dan amati efek

samping obat-obatan tersebut

2 Gangguan mobilitas

fisik b.d nyeri

persendian

Klien akan

meningkatkan

aktivitasnya

sesuai dengan

kemampuan

1. Tingkatkan aktivitas klien

bila nyeri dan bengkak telah

berkurang

2. lakukan ambulasi dengan

bantuan misal dengan

menggunakan walker atau

tongkat.

3. lakukan latihan ROM

secara hati-hati pada sendi

yang terkena gout karena bila

dimobilisasi terus menerus

akan menurunkan fungsi

sendi.

4. usahakan untuk

meningkatkan kembali pada

aktivitas yang normal.

3 Kurang pengaetahuan

tentang pengobatan

dan perawatan

dirumah

Klien dan

keluarga

dapat

memahami

penggunaan

obat dan

perawatan

dirumah

1. Berikan jadwal obat yang

harus digunakan meliputi

nama obat, dosis, tujuan dan

efek samping. Penjelasan ini

dapat

meningkatkankoordinasi dan

kesadaran klien terhadap

pengobatan yang teratur.

2. diskusikan tentang

pentingnya diit yang

terkontrol, misal dengan

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik

Page 13: Askep Gout

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Artrhitis Gout

menghindari makanan tinggi

purin seperti hati, ginjal,

sarden. Program latihan dan

istirahat yang teratur perlu

dibicarakan

EVALUASI

1. Tidak terjadi komplikasi

2. Nyeri terkontrol

3. Tidak terjadi efek samping akibat obat-obatan yang digunakan

4. Memahami jadwal pengobatan dan perawatan di rumah

By Nisya Andesita, S.KepStase Keperawatan Gerontik