askep corpus alienum

19
ASUHAN KEPERAWATAN CORPUS ALIENUM OLEH: KELOMPOK 12 IDA AYU KOMANG DIAH PRADNYANDARI (09.321.0371) NI NYOMAN WIWIN SUKMAWARDANI (09.321.0391) NI PUTU AYU ASTARI (09.321.0393) PUTU WIDYA KUSUMA DEWI (09.321.04O1) PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Upload: freddy-hunoz

Post on 17-Sep-2015

538 views

Category:

Documents


82 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATANCORPUS ALIENUM

OLEH: KELOMPOK 12

IDA AYU KOMANG DIAH PRADNYANDARI(09.321.0371)

NI NYOMAN WIWIN SUKMAWARDANI(09.321.0391)

NI PUTU AYU ASTARI

(09.321.0393)

PUTU WIDYA KUSUMA DEWI

(09.321.04O1)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI

2010 BAB I

PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGGangguan penglihatan sering kali dialami oleh sebagian besar manusia. Dari bayi yang baru lahir hingga dewasa lalu lanjut usia. Dengan bermacam-macamnya penyakit pada mata yang disebabkan oleh sebab yang berbeda, seperti virus, bakteri, udara, bahkan hewan, maka berbeda juga cara pengobatannya. Jika tidak ditangani lebih lanjut, maka akan memperburuk penyakit tersebut.1.2 RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang tersebut maka timbulah permasalahan berikut :

a. Apa pengertian corpus alienum?b. Bagaimana tanda dan gejalanya?c. Bagaimana terapinya?1.3 TUJUANa. Mengetahui pengertian corpus alienum.b. Mengetahui tanda dan gejalanya.c. Mengetahui terapi untuk penderita corpus alienum.BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Corpus alienum adalah benda asing yang masuk kedalam tubuh. Istilah ini sering digunakan dalam istilah medis. Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera bisa berakibat serius . Apabila suatu korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis serta panophthmitis. Karena itu perlu cepat mengenali benda asing tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya.

Beratnya kerusakan pada organ organ di dalam bola mata tergantung dari besarnya corpus alienum, kecepatannya masuk, ada atau tidaknya proses infeksi dan jenis bendanya sendiri.Bila ini berada pada segmen depan dari bola mata, hal ini kurang berbahaya jika dibandingkan dengan bila benda ini terdapat di dalam segmen belakang. Jika suatu benda masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi salah satu dari ketiga perubahan berikut :

1. Mecanical effect

Benda yang masuk ke dalam bola mata hingga melalui kornea ataupun sclera. Setelah benda ini menembus kornea maka ia masuk ke dalam kamera oculi anterior dan mengendap ke dasar. Bila kecil sekali dapat mengendap di dalam sudut bilik mata. Bila benda ini terus, maka ia akan menembus iris dan kalau mengenai lensa mata akan terjadi catarack, traumatic. Benda ini bisa juga tinggal di dalam corpus vitreus. Bila benda ini melekat di retina biasanya kelihatan sebagai bagian yang dikelilingi oleh eksudat yang berwarna putih serta adanya endapan sel sel darah merah, akhirnya terjadi degenerasi retina.

2. Permulaan terjadinya proses infeksi

Dengan masuknya benda asing ke dalam bola mata kemungkinan akan timbul infeksi. Corpus vitreus dan lensa dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman sehingga sering timbul infeksi supuratif. Juga kita tidak boleh melupakan infeksi kuman tetanus.

3. Terjadinya perubahan-perubahan spesufik pada jaringan mata karena proses kimiawi (reaction of ocular tissue).

2.2 ETIOLOGI

Penyebab cedera mata pada permukaan mata adalah benda asing ( benda hidup atau benda mati). Benda hidup misalnya serangga yang terbang berukuran kecil. Benda mati misalnya percikan kaca, partikel yang gterbawa ngin, debu, serta ranting pohon.

2.3 FAKTOR PREDISPOSISI

Adapun faktor predisposisi dari Corpus alienum ini yaitu:

1. Udara (angin)

2. Waktu (pagi, siang, malam)

3. Cuaca

2.4 PATOFISIOLOGIBenda asing yaitu benda mati dan benda hidup. Benda mati misalnya partikel kaca, partikel yang terbawa angin, debu, ranting pohon. Benda hidup misalnya serangga yang berukuran kecil. Benda mati terbang melalui udara kemudian masuk kedalam mata dan mengalami iritasi Corpus Alienum. Sedangkan benda hidup terbang atau berjalan kemudian masuk mata sehingga mengalami iritasi Corpus Alienum.

Pathway

2.5 KLASIFIKASI

Corpus alienum di klasifikasikan menjadi 2, yaitu:

1. Benda hidup misalnya: serangga berukuran kecil.2. Benda mati misalnya: percikan kaca, partikel yang terbawa angin, debu, ranting pohon.2.6 TANDA DAN GEJALA

Setiap cedera pada permukaan mata biasanya menimbulkan perasaan ada sesuatu di mata. Gejala lainnya adalah kepekaan terhadap cahaya, kepekaan terhadap mata atau pembengkakkan mata dan kelopak mata serta pengelihatan menjadi kabur.2.7 PEMERIKSAAN FISIK

a. Inspeksi

Anjurkan pasien menatap ke depan.

Amati sklera dan pupil pasien.

b. Palpasi

Meraba adanya bengkak di kelopak mata.

2.8 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. pemeriksaan tajam pengelihatan kedua mata.

b. Pemeriksaan keadaan mata yang kena trauma.

2.9 PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan dengan optalmoskop

b. Pemeriksaan dengan X-Ray orbita dengan PA dan lateral bila terjadi perforasi2.10 THERAPY

Penanganan corpus alienum biasanya dilakukan terapi:

a. Benda asing sering kali bisa diambil dengan menggunakan kapas steril yang lembab atau kadang dengan mengguyur mata dengan air steril.

b. Agar benda asing terlihat lebih jelas dan untuk melihat adanya goresan atau bendasing pada mata, bila diberikan obat tetes mata khusus yang mengandung zat warna flouresensi. Kemudian diberikan obat tetes mata yang mengandung obat bius untuk mematikan rasa dipermukaan mata.

c. Jika benda asing menyebabkan goresan kecil di permukaan kornea, diberikan salep antibiotika selama beberapa hari.

d. Jika benda asing telah menembus ke lapisan mata yang lebih dalam, segera hubungi dokter spesialis mata.

2.11 PENATALAKSANAAN1. Anamnesa kejadian trauma2. Pemeriksaan tajam penglihatan kedua mata.

3. Pemerikasaan dengan optalmoskop

4. Pemeriksaan keadaan mata yang kena trauma

5. Bila ada perforasi lakukan pemeriksaan X-Ray orbita dengan PA dan lateral

6. Perawatan luka

7. Pengeluaran benda asing sesuai dengan fasi;itas dan kemampuan

8. Rujuk ke Rumah Sakit pusat

Benda asing di mata harus dikeluarkan. Agar benda asing terlihat lebih jelas dan untuk melihat adanya goresan atau benda asing pada mata, bisa diberikan obat tetes mata khusus yang mengandung zat warna flouresensi. Kemudian diberikan obat tetes mata yang mengandung obat bius untuk mematikan rasa dipermukaan mata. Dengan menggunakan alat penerangan khusus, benda tersebut bisa dibuang oleh dokter. Benda asing seringkali bisa diambil dengan menggunakan kapas steril yang lembab atau kadang dengan mengguyur mata dengan air steril.

Jika benda asing menyebabkan goresan kecil pada permukaan kornea, diberikan salep antibiotik selama beberapa hari. Goresan yang lebih besar memerlukan pengobatan tambahan. Pupil diusahakan tetap melebar dengan pemberian obat, lalu dimasukkan antibiotik dan mata ditutup dengan plester. Sel-sel pada permukaan mata beregenerasi dengan cepat, meskipun goresannya besar, penyembuhannya akan berlangsung selama 1-3 hari.

Jika benda asing telah menembus ke lapisan mata yang lebih dalam, segera hubungi dokter spesialis mata.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 PENGKAJIAN

a. Data Demografi

Umur, Jenis Kelamin, Alamat, Latar Belakang Etnis.

b. Riwayat Personal dan Keluarga

Riwayat diet

Status Sosial dan Ekonomi

c. Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi

Gambaran Klinis

Kesimetrisan Mata

Alis dan Kelopak Mata

Kelenjar Lakrimal

Sklera, Kornea, Pupil

2. Palpasi

Digunakan untuk menentukan adanya nyeri tekan dan keadaan tekanan intraokuler (TIO)

d. Pemeriksaan Pengelihatan

Tajam pengelihatan atau uji pengelihatan sentral

Uji pengelihatan jauh dan dekat

Uji untuk kebutaan

Pengkajian Lapang Pandang

Uji Pengelihatan Warna

e. Pengkajian Fungsi Otot Ekstraoluler

Corneal Light Refleks : Untuk menentukan paralelisme atau kelurusan kedua mata

The Six Cardinal Position Of Gaze : Untuk mengkaji gerakan mata melalui 6 posisi pandang utama

Cover-Uncover Test : Untuk menentukan keseimbangan otot pada mata

f. Oktamoskop

Mengkaji struktur internal dari okuler, papilederma, retina hemoragi

g. Pengukuran Tekanan IOL dengan Tonografi

Mengkaji nilai normal tekanan bola mata ( Normal 12-25 mmHg )

h. Pengkajian Psiko-Sosial

Tingkat kecemasan klien berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan dan Informasi.

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri

b. Perubahan sensori persepsi berhubungan dengan penurunan sensori pengelihatan

c. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan penurunan lapang pandang

d. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi

3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN

DiagnosaTujuan & Kriteria HasilIntervensiRasional

Gangguan rasa nyaman b.d nyeriSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri klien berkurang dengan K.H :

Skala nyeri 3 dari 0-10

Ekspresi wajah tenang

Klien tampak rileks

TTV dalam batas normal

Kaji TTV klien

Ukur skala nyeri klien

Ajarkan teknik distraksi

Ciptakan lingkungan yg nyaman

Kolaborasi U/ mengetahui keadaan umum klien

U/ mengetahui tingkat nyeri klien

U/ mengurangi nyeri klien

Memberikan rasa nyaman pada klien

Berikan analgetik sesuai indikasi

Perubahan sensori persepsi b.d penurunan sensori pengelihatanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan perubahan sensori persepsi tidak terjadi dengan K.H :

Mengalami peningkatan lapang pandang

Kaji & dokumentasikan ketajaman pengelihatan

Kaji deskripsi fungsional tentang apa yg bisa dilihat oleh klien

Adaptasikan lingkungan dengan kebutuhan Visual klien

Gunakan kacamata dan hindari sinar matahari Menentukan seberapa bagus visus klien

Memberikan data dasar tentang pandangan akurat klien

Meningkatkan kemandirian klien

Klien sering mengalami fotofobia sehingga cahaya akan menyulitkan klien

Resiko tinggi cedera b.d penurunan lapang pandangSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tidak terjadi cedera dengan K.H :

Klien tidak mengalami cedera

Orientasikan klien pada lingkungan

Jangan memindahkan barang diruangan tanpa persetujuan klien

Pindahkan barang-barang yg berbahaya

Pindahkan bel pada tempat yg terjangkau

Mencegah terjadinya cedera

Mempermudah klien untuk mengambil apa yg dibutuhkannya

Menghindari cedera

Mencegah terjadinya kecelakaan pada klien

Kurangnya pengetahuan b.d tidak mengenal informasiSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat memahami dan mengetahui informasi dengan K.H :

Klien dapat memahami kondisi/proses penyakit dan pengobatan

Kaji informasi tentang kondisi individu

Tekankan pentingnya evaluasi perawatan rutin

Informasikan pasien untuk menghindari tetes mata yg dijual bebas Meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama

Pengawasan periodik menurunkan resiko komplikasi serius

Dapat beraksi silang atau campur dengan obat yg diberikan

3.4 EVALUASI

1. Nyeri klien berkurang

2. Meningkatkan sensori persepsi klien

3. Tidak terjadi cedera

4. Pengetahuan klien bertambah

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULANCorpus alienum adalah benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Mcorpus alienum merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva.4.2 SARAN1. Lindungi mata dari benda hidup misalnya serangga berukuran kecil serta benda mati misalnya percikan kaca, partikel yang terbawa angin, debu, ranting pohon.

2. Gunakan kaca mata untuk melindungi mata saat mengendarai sepeda motor.DAFTAR PUSTAKADoenges, Marilynn E. Dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8, Voleme 2. Jakarta: EGC

www.google.com

Benda Hidup

(serangga kecil)

Benda Mati

(Partikel kaca, partikel yg terbawa angin, debu, ranting pohon)

Terbang / berjalan

Melalui udara

Diterbangkan

Masuk ke mata

Iritasi

Corpus Alienum

Penurunan sensori pengelihatan

Penurunan Lapang Pandang

Ansietas

Nyeri

Kurangnya informasi