asffiksia mekanik nona ppt.pptx

23
ASFIKSIA MEKANIK Oleh : Nona Risna NIM : 071001149 Pembimbing : Prof. dr. Amri Amir, Sp.F

Upload: vivivivi

Post on 01-Feb-2016

264 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

ASFIKSIA MEKANIK

Oleh : Nona RisnaNIM : 071001149

Pembimbing : Prof. dr. Amri Amir, Sp.F

Page 2: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

ASFIKSIA

DEFINISI :Kegagalan masuknya udara ke dalam alveoli paru atau sebab-sebab lain sehingga pasokan oksigen didalam darah atau jaringan atau keduanya berkurang mengakibatkan kehidupan tidak dapat berlanjut.

Page 3: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Angka Kejadian

Korban kematian akibat asfiksia termasuk yang sering diperiksa oleh dokter. Umumnya urutan ke-3 sesudah kecelakaan lalu - lintas dan trauma mekanik.

Page 4: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Asfiksia MekanikDalam bidang forensik ada beberapa keadaan atau jenis asfiksia yang sering dijumpai. Biasanya berkaitan dengan hambatan saluran nafas secara mekanik. Kasus - kasus yang sering dijumpai, antara lain :

1.Penutupan lubang saluran pernafasan bagian atas :pembekapan (smothering), penyumbatan (gagging dan choking)

2. Penekanan dinding saluran pernafasan : penjeratan (strangulation), pencekikan (manual

strangulation, throttling), gantung (hanging)3.Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik)4. Saluran pernafasan terisi air (tenggelam, drowning)

Page 5: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Mati Gantung (HANGING)

Definisi :• Keadaan leher dijerat dengan ikatan,

daya jerat ikatan tersebut memanfaatkan berat badan tubuh atau kepala

• suatu keadaan dimana terjadi konstriksi dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat badan seluruhnya atau sebagian

Page 6: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Jenis Hanging

• Berdasarkan letak tubuh ke lantai.1). Complete Hanging

Tubuh korban sama sekali tidak menyentuh lantai. Berat badan menjadi gaya berat. Sehingga lebam mayat dijumpai mulai dari ujung jari kaki sampai 1/3 tungkai bawah, ujung jari tangan sampai pergelangan tangan.

2). Partial HangingBagian dari tubuh mengenai lantai. Berat badan tidak

menjadi kekuatan daya jerat tali. Lebam mayat dijumpai mulai dari ujung jari tangan sampai pergelangan tangan, dll. Namun pada jenis ini lebam mayat dapat dijumpai berdasarkan posisi korban.

Page 7: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

• POSISI

*Kedua kaki tidak menyentuh lantai ( complete hanging )*Duduk berlutut ( biasanya menggantung pada daun pintu )*Berbaring ( biasanya di bawah tempat tidur )

• Accidental Hanging

Penggantungan yang tidak disengaja- sewaktu bermain atau bekerja- sewaktu melampiaskan nafsu seksual yang menyimpang ( Auto – erotic Hanging )

• Homicidial Hanging

- Relatif jarang dijumpai, cara ini baru dapat dilakukan bila korbannya anak – anak atau orang dewasa yang kondisinya lemah, baik lemah oleh karena menderita penyakit, di bawah pengaruh obat bius, alkohol atau korban yang sedang tidur.- Pembunuhan dengan cara penggantungan sulit untuk dilakukan oleh seorang pelaku.

Page 8: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Penyebab Kematian Pada Hanging

1. Asfiksia. Merupakan penyebab kematian yang paling sering

2. Apopleksia (kongesti pada otak). Tekanan pada pembuluh darah venamenyebabkan kongesti pada pembuluh darah otak dan mengakibatkan kegagalan sirkulasi

3. Kombinasi dari asfiksia dengan apopleksia4. Iskemia serebral. Hal ini akibat penekanan

dan hambatan pembuluh daraharteri yang memperdarahi otak

5. Syok vaso vagal. Perangsangan pada sinus caroticus menyebabkan hentijantung

6. Fraktur atau dislokasi vertebra servikalis. (Pada korban yang dihukumgantung)

Page 9: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Aspek Medikolegal

Apakah kematian disebabkan oleh penggantungan ? Apakah penggantungan tersebut merupakan bunuh diri, pembunuhan

atau kecelakaan?1. Penggantungan biasanya merupakan tindakan bunuh diri, kecuali

dibuktikan lain. Usia tidak menjadi masalah untuk melakukan bunuh diri dengan cara ini. Pernah ada laporan kasus dimana seorang anak berusia 12 tahun melakukan bunuh diri dengan penggantungan. Kecelakaan yang menyebabkan penggantungan jarang terjadi kecuali

pada anak-anak di bawah usia 12 tahun.2. Cara terjadinya penggantungan3. Bukti-bukti tidak langsung di sekitar tempat kejadian4. Tanda berupa jejas penjeratan5. Tanda-tanda kekerasan atau perlawanan

Page 10: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

PENJERATAN ( Strangulation )

Definisi adalah penekanan leher dengan tangan, yang menyebabkan dinding saluran nafas bagian atas tertekan dan terjadi penyempitan saluran nafas sehingga udara pernafasan tidak dapat lewat

Page 11: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

JENIS STRANGULASI

Jenis - jenis Strangulasi dikelompkkan menjadi• Penjeratan dengan tali• Strangulasi manual ( menggunakan tangan ) • Mugging ( menggunakan kaki, lutut, siku, atau benda keras lainnya ) • Bansdola ( menggunakan 2 buah bambu, satu bambu diletakkan di bagian anterior dan yang lain di bagian posterior leher.

Page 12: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Penyebab Kematian

Penyebab kematian pada kasus - kasus strangulasi

adalah asfiksia dan vagal refleks1. asfiksia2. refleks vagalJika mekanisme kematian adalah asfiksia, maka ditemukan tanda-tanda asfiksia. Tetapi jikamekanisme kematian adalah refleks vagal, tidak didapatkan tanda-tanda asfiksia.

Page 13: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Pembekapan ( Smoothering )

• Pembekapan berarti obstruksi mekanik terhadap aliran udara dari lingkungan ke dalam mulut dan atau lubang hidung, yang biasanya dilakukan dengan menutup mulut dan hidung dengan menggunakan kantong plastik.

• Pembekapan merupakan salah satu bentuk mati lemas, dimana pada pembekapan baik mulut maupun lubang hidung tertutup sehingga proses pernafasan tidak dapat berlangsung.

Page 14: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

• Selain pembekapan yang juga termasuk mati lemas adalah : tindakan menyumpal rongga mulut dengan benda asing (“choking”); menindih atau menekan dada korban sehingga dada tidak dapat bergerak (“overlying”), dan tertimbunnya tubuh korban misalnya tertimbun tanah longsor atau bangunan runtuh (“traumatic or crush asphyxia”).

• Korban pembekapan umumnya wanita yang gemuk, orang tua yang lemah, orang dewasa yang berada dibawah pengaruh obat atau anak-anak.

• Tanda-tanda asfiksia disertai dengan adanya luka lecet tekan dan memar di daerah mulut, hidung, dan sekitarnya, merupakan petunjuk pasti bahwa pada korban telah terjadi pembekapan yang mematikan

Page 15: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

• Kelainan yang terjadi karena pembekapan adalah berbentuk luka lecet dan atau luka memar terdapat di mulut, hidung, dan daerah sekitarnya. Sering juga didapatkan memar dan robekan pada bibir, khususnya bibir bagian dalam yang berhadapan dengan gigi.

• Pembekapan yang dilakukan dengan satu tangan dan tangan yang lain menekan kepala korban dari belakang, yang dapat pula terjadi pada kasus pencekikan dengan satu tangan; maka dapat ditemukan adanya lecet atau memar pada otot leher bagian belakang

Page 16: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Tenggelam ( Drowning )

Suatu keadaan dimana terjadi asfiksia yang

menyebabkan kematian akibat udara atmosfer tidak

dapat masuk ke dalam saluran pernafasan, karena

sebagian atau seluruh tubuh berada di dalam air sehingga

udara tidak mungkin bisa memasuki saluran

pernafasan.

Page 17: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Jenis Drowning

Parsial hanya bagian wajah yang tenggelam

Komplit seluruh tubuh tenggelam

Dry drowning kematian terjadi sebelum menghirup air

Wet drowning kematian terjadi setelah menghirup air

Page 18: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Penyebab kematian pada kasus - kasus drowning adalah

asfiksia, syok, pingsan ( sinkop ),

gegar otak, apopleksi, cedera, kehabisan tenaga

Page 19: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Tanda Post Mortem( Pemeriksaan Luar )

Page 20: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

• Pakaian masih basah jika pemeriksaan dilakukan tidak lama setelah mayat dikeluarkan dari dalam air

• Tanda-tanda asfiksia jelas, kecuali jika kematiannya karena sinkop atau syok.

• Mata setengah terbuka · • Muka sianosis, konjungtiva

kongesti dan pupil dilatasi • Lidah bengkak dan terjulur keluar,

sering tergigit.• Kulit ari akan mengelupas dan

rambut akan mudah dicabut atau gugur ·

• Kulit telapak tangan dan kaki menjadi kriput dan putih seperti tangan orang yang lama mencuci (Washer women hand).

• Bibir, hidung dan ujung-ujung kuku sianosis ·

• Dari hidung dan mulut keluar buih halus. Pada kasus tenggelam, bila buih tidak tampak dapat dicoba dengan menekan perut dan dada. Warna buih putih, kecil halus dan tahan lama sedangkan pada pembusukan buih lebih besar dan mudah pecah.

• Pada ujung kuku bisa dijumpai lumpur dan pasir. Tangan sering menggenggam erat daun-daun, ranting, rumput dan lainnya, hal ini menunjukkan cadaveric spasme, yang merupakan tanda penting bahwa korban sebelum tenggelam masih hidup ·

Page 21: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

Tanda Post Mortem( Pemeriksaan Dalam )

Page 22: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

• Pada laring, trakea, dan cabang bronkus dapat dijumpai buih dan darah.• Mukosanya berwarna merah oleh karena kongesti. • Dalam saluran pernafasan sering dijumpai cairan yang sama dengan cairan

tempat dia tenggelam, cairan dapat berisi lumut, lumpur ataupun pasir, bila tenggelam pada air laut dapat dijumpai kristal garam.

• Sering juga didapati sisa makanan pada saluran pernafasan, hal ini disebabkan oleh pembusukan yaang mengakibatkan tekanan intraabdomen meningkat dan mendorong makanan keatas dan masuk dalam saluran pernafasan.

• Paru-paru akan membesar (ballon like appearance) sehingga terlihat jelas bekas-bekas iga pada paru-paru, jika ditekan akan membekas dan bila dipotong akan keluar darah dan buih.

• Kadang-kadang paru tidak membesar karena adhesi dari pleura.• Pada wet drowning tidak dijumpai tardieu’s spot. • Jantung kanan penuh terisi darah dan jantung kiri kosong. • Vena-vena membesar dan kongesti. • Pada lambung dan usus dijumpai air sesuai dengan tempat tenggelamnya.• Hepar, limpa dan ginjal kongesti dan berwarna gelap. • Otak mengalami kongesti dan hiperemis. • Di telinga tengah dapat dijumpai air

Page 23: ASFFIKSIA MEKANIK nona ppt.pptx

TERIMA KASIH