ascariasis

28
ASCARIASIS PENDAHULUAN Ascariasis disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides biasa disebut “round worm of man ” yaitu suatu penyakit parasit usus pada manusia yang terbesar, disebut juga cacing gelang. Penyebarannya luas dan merata di daerah tropic, sub- tropik dan lebih banyak ditemukan di daerah pinggiran dibandingkan di kota. Cacing ini hidup di rongga usus halus. Di Indonesia, penderita Askariasis didominasi oleh anak- anak. Penyebab penyakit ini bisa karena kurangnya pemakaian jamban keluarga dan kebiasaan memakai tinja sebagai pupuk. MORFOLOGI Gambar 1 Ascaris lumbricoides

Upload: fajrin-dwi-syaputra

Post on 31-Jul-2015

437 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ascariasis

ASCARIASIS

PENDAHULUAN

Ascariasis disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides biasa disebut “round

worm of man ” yaitu suatu penyakit parasit usus pada manusia yang terbesar, disebut

juga cacing gelang. Penyebarannya luas dan merata di daerah tropic, sub-tropik dan lebih

banyak ditemukan di daerah pinggiran dibandingkan di kota. Cacing ini hidup di rongga

usus halus. Di Indonesia, penderita Askariasis didominasi oleh anak-anak. Penyebab

penyakit ini bisa karena kurangnya pemakaian jamban keluarga dan kebiasaan memakai

tinja sebagai pupuk.

MORFOLOGI

Gambar 1 Ascaris lumbricoides

Cacing dewasa berbentuk silinder dan berwarna pink, yang jantan lebih kecil dari

betina. Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina berkisar 22-35 cm.

Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian untaian rambut di ujung

ekornya (posterior), pada betina pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin

atau gelang kopulasi. Pada ujung kepala (anterior) terdapat tiga bibir yang tersusun

Chinese word “ ”品 .

Page 2: Ascariasis

Gambar 2 tiga bibir pada bagian anterior

Cacing ini telah memiliki saluran pencernaan yang lengkap, organ reproduksi

berbentuk tubular, yang jantan mempunyai tubula reproduktif tunggal, yang betina

mempunyai dua buah tubula reproduktif dan vulva secara ventral terdapat pada bagian

posterior 1/3 bagian anterior tubuh.

Gambar 3. Penampang melintang

Cacing dewasa hidup pada usus manusia . Seekor cacing betina dapat bertelur

sampai 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron,

sedangkan telur yang tidak dibuahi bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur

yang telah dibuahi inilah yang menginfeksi manusia.

Page 3: Ascariasis

Ada tiga macam telur ; fertil egg, unfertil egg, decorticated egg

1. Fertil egg

Berbentuk oval, berwarna coklat, rata-rata ukurannya 60 x 45 μm. Kulitnya tipis

terdiri dari ascaroide, lapisan chitin, membran fertil, yang berisi sel telur yang

fertil

Gambar 4. fertile egg

Fertile egg masih dalam bentuk uniseluler ketika melewati feses.

2. Unfertil egg

lebih panjang dan lebih bulat dibandingkan dari fertil egg.lapisan kitin dan

albumin lebih tipis dari fertil egg tanpa ascaroide dan membran fertil. Berisi

granul refracable yang berbeda ukuran

Gambar 5. infertile egg

Page 4: Ascariasis

3. decorticated egg

kadang-kadang fertile dan infertile egg albuminya kurang dan tidak berwarna

TEMPAT HIDUP

Telur ini akan menetas di usus, kemudian berkembang jadi larva menembus

dinding usus, lalu masuk ke dalam paru-paru. Masuknya larva ke paru-paru manusia

disebut terinfeksi sindroma loeffler. Setelah dewasa, Ascaris lumbricoides akan

mendiami usus manusia dan menyerap makanan disana, disamping tumbuh dan

berkembang biak

PENYEBAB

Ascariasis disebabkan oleh mengkonsumsi makanan atau minuman yang

terkontaminasi roundworm eggs.ascariasi adalah infeksi cacing pada usus yang paling

umum. Ditemukan pada orang yang higienisnya buruk, sanitasi yang jelek, dan

penggunaan feses sebagai pupuk.

SIKLUS HIDUP

Gambar 6 siklus hidup Ascaris l

Page 5: Ascariasis

Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat

mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21

hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan

tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris.

Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus.

Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti

sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru.

Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus,

trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di

usus, larva akan menjadi cacing dewasa.

Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini

pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila

penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya

GEJALA PENYAKIT

Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.

Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-

paru akan menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda

seperti demam, sesak nafas, eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat

yang akan hilang selama 3 minggu.

Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna

seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing

masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing

dewasa kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat

menyebabkan akut abdomen.

Page 6: Ascariasis

Gambar 7 penderita penyakit ascariasi

PATOGENESIS

Ada dua fase ascariasis

1. fase perpindahan larva dari darah ke paru-paru. Selama perpindahannya ke paru-

paru larva menyebabkan pneumonia. Gejala pneumonia ini adalah demam rendah,

batuk, ada sedikit darah di sputum, asma. Sejumlah bessar wanita, menigkat

reaksi alerginya. Umumnya ada eosinofil. Manifestasi klinik ini disebut juga

Loeffler’s syndrome

Page 7: Ascariasis

2. fase dewasa di usus. Adanya sedikit cacing dewasa di usus halus tidak

menghasilkan gejala, tapi bisa meningkatkan nyeri pada abdominal yang samar-

samar atau intermiten colic, terutama pada anak-anak. Penyakit yang berat bisa

menyebabkan malnutrisi. Manifestasi yang lebih serius telah diteliti. Penyebaran

cacing dewasa bisa dihambat oleh lumen apendik atau cairan empedu dan

mengalami pervorasi pada dinding usus. Komplikasi ascaraiasis bisa terjadi

seperti obstruksi usus , apendikcitis, biliari ascariasis, perforasi usus, cholecystitis,

pancreatitis dan peritonitis dll.yang paling banyak adalah biliary ascariasis.

EPIDEMIOLOGI

Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini

dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian

jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides. Kira-kira 25%

dari seluruh penduduk dunia terinfeksi cacing ini, terutama dinegara-negara tropis.

Hospes dan distribusi

Hospes atau inang dari askariasis adalah manusia. Di manusia, larva askariasis akan

berkembang menjadi dewasadan mengadakan kopulasi serta akhirnya bertelur. Penyakit

ini bersifat kosmopolit, terdapat hamnpir diseluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar

70-80%.

Factor yang mempengaruhi penyebaran

1. siklus hidup yang sederhana

2. jumlah telur yang banyak

3. telur resisten terhadap desinfektan, telur dapat bertahan sampai beberapa tahun

4. social custom and living habit

5. disposal of feces is unsuitable

Page 8: Ascariasis

DIAGNOSIS

Gejala dan tanda hanya untuk referensi.konfirmasi diagnosis tergantung

kepada recoveri dan identifikasi cacing dan telurnya.

1. ascaris pneumonitis: uji sputum untuk larva ascaris biasanya berguna.

2. ascaris usus: pemeriksaan telur pada feses

a. direct fecal film: simpel dan efektif. Telur mudah ditemukan dengan

menggunakan cara ini karen jumlah oviposition betina yang besar,

yaitu 240.000 telur cacing perhari. Sehingga metoda ini merupakan

metoda utama

b. metoda brine floatation

c. recovery cacing dewasa, jika ditemukan cacing dewasa dan adolescent

pada feses, muntah dan organ manusia yang diinfeksi ascariasi,

diagnosa bisa ditegakkan

3. abdominal x-ray

4. comlpete blood count

Diagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau

ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.

PROGNOSIS

Page 9: Ascariasis

Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis yang baik. Kesembuhan askariasis

mencapai 70 hingga 99%. Komplikasi bisa disebabkan oleh cacing dewasa yang bergerak

ke organ tertentu menyebabkan blockage usus .

Komplikasi yang mungkin terjadi:

1. Penghambatan sekresi liver

2. blockage intestine

3. perforasi in the gut

PENCEGAHAN

1. mencegah kontak dengan tanah yang mengandung feses manusia

2. jangan membuang feses outdoors

3. cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh makanan

4. ketika bepergian ke negara yang sanitasi danhigienisnya jelek, hindari makanan

yang mungkin berkontaminasi dengan tanah

5. cuci, kupas atau masak bahan-bahan sayur dan buah sebelum dimakan

6. edukasi kesehatan

PENGOBATAN

Obat-obat yang digunakan

1. mebendazol

2. albendazol

3. levamizole

Page 10: Ascariasis

4. piperazine

5. pirantel

OBAT-OBAT

ALBENDAZOL

Sifat fisik : tidak larut dalam air, BM 265

Farmakologi dan mekanisme:

Page 11: Ascariasis

Albendazol adalah turunan dari derivat benzimedazol carbamate yang strukturnya

berhubungan dengan mebendazol. Mulanya dikenal sebagai obat hewan pada tahun 1975,

dan kemudian digunakan sebagai obat antelmentik.obat ini mempunyai spektrum yang

luas dalam melawan aktivitas nematoda (Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis,

Strongyloides stercoralis, Trichuris trichiura and Capillaria philippinensis), sistemic

nematoda ((Trichinella spiralis and cutaneous larva migrans) and

cestodes (Echinococcus granulosis, E. multilocularis and

neurocysticercosis). Albendazol aktif melawan bentuk larva dan

dewasa nematoda usus. Metabolit utama adalah albendazole

sulphoxide, yang mempunyai respon yang besar dalam farmakologi

obat.

Mekanisme kerja : terikat dengan beta tubulin, mencegah

pemnbentukan mikrotubula, beta tubulin dipengaruhi oleh beta tubulin

Mekanisme potensial yang lain:

1. menghambat fumarat rduktase , menurunkan NADH

2. degradasi RE dan mitokondria, menurun produksi ATP

Farmakokinetik

Metoda spesifik HPLC telah ditemukan untuk menentukan

metabolit aktif albendazol sulphoxide (2,3,4). Karena mengalami first

past metabolism, hanya terdeteksi sedikit jumlahnya atau tidak

seluruhnya masuk ke pembuluh darah.

Setelah pemberian oral dengan dosis tunggal 400 mg pada

volunter yang sehat. Concentrasi plasma puncaknya adalah 0.04 dan

0.55 μg/ml dari metabolit sulphoxide yang dicapai setelah 1 atau 4

jam. Ketika obat diberikan dengan makanan yang berlemak,

ditemukan peningkatan konsentrasi plasma. Perbendaan konsentrasi

plasma dalam dan antar individu dari albendazol sulphoxide telah

dilaporkan. Itu mungkin disebabkan karena absorbsi yang tidak

menentu dan kemungkinanan perbedaan laju metabolisme. Albendazol

terikat pada protein plasma sampai 70%.

Page 12: Ascariasis

Albendazol secara cepat dan lengakap dioksidasi menjadi

metabollit aktif albendazol sulphoxide, yang kemudian dioksidasi

menjadi inactif compound albendazol sulphon. Albendazol sulphoxide

dieliminasi dari plasma dengan T1/2 9 jam. Dieksresikan melalui ginjal

dalam bentuk sulphon dan metabolit yang lain. Sejumlah metabolit

yang tidak signifikan dikeluarkan melalui empedu. Albendazol

sulphoxida bisa melewati barier pembuluh darah otak, dan konsentrasi

yang bisa dicapai di otak adalah 1/3 dari plasma.

Indikasi

Infeksi tunggal atau ganda yang disebabkan oleh Ascaris

lumbricoides, Enterobius vermicularis, Ancylostoma duodenale,

Trichuris trichiura. albendazol kemungkinana efktif untuk mengobati

Strongyloides stercoralis tetapi harus dikontrol apakah lebih baik dari

thiabendazol. Albendazol merupakan drug of choice untuk kasus

hydatid.

Hamil dan menyusui

Teratogen dan embriotoksisiti dilaporkan pada tikus dan kelinci.

Tapi tidak ada laporan pada manusia. Karena menyebabkan teratogen

pada hewan dan kurangnya informasi pada manusia, albendazol

sebaiknya tidak diberikan selama kehamilan.

Eksresi melalui laktasi belum diketahui.

FDA : C/D

Efek Samping

Setelah pemberian tunggal dosis 400 mg, terlihat efek samping

minor yaitu nyeri pada epigastric dan diare, kurang dari 6% pasien

yang mengalaminya.

Kontraindikasi dan Peringatan

Page 13: Ascariasis

Belum diketahui kontraindikasi selama pengobatan dengan dosis

tunggal nematoda usus. Selama pengobatan hydatid desease, liver

transaminase, leukosit dan platelet harus dimonitor secara teratur.

Interaksi Obat

Dexametason dapat meningkatkan kadar albendazol sulphoxide

dalam plasama sampai 50%.

Dosis Dewasa dan Anak

Dosis tunggal 400 mg. Reinfeksi dengan entrobiasis, dosis

berikutnya dibutuhkan setelah 2-4 minggu.10-15 mg/kg/hari (maksimal

800 mg/hari).

Preparat

Zentel ® : tablet 400 mg dan suspensi 2%

Eskazole ® : tablet 400 mg

MEBENDAZOLE

Struktur mebendazol

Sifat Fisik

BM 259, praktis tidak larut air

Page 14: Ascariasis

Farmakologi dan Mekanisme

Mebendazol adalah derivat benzimedazol yang memiliki

spektrum anthelmentik yang luas. Keefektifannya tinggi melawan

bentuk larva dan dewasa dari Ascaris lumbricoides, Enterobius

vermicularis, Trichuris trichiura, hookworms (Ancylostoma duodenale

and Necator americanus) dan Capillaria philippinensis. Dengan dosis

yang tinggi obat berfek melawan hydatid disease. Invitri study terbaru

melaorkan mebendazol efektif melawan Giardia lamblia dibanding

metronodazol.

Mekanisme kerja: mengikat beta tubula parasit dengan

menghambat polimerisasi tubula menjadi mikrotubula, yang

merupakan fungsi yang penting dari sel parasit.. beta tubulin

tergantung glukosa uptake.

Mekanisme : perintangan pem,asukan glukosa dan mempercepat

penggunaannya. (obat-obat penting: 192)

Farmakokinetik

Mebendazol diberikan oral, bioavailabilitas oral kurang dari 20%.

Absorbsinya meningkat dengan memakan makanan yang

berlemak.dimetabolisme di hati. Vd sekitar 1.2 l/kg. 95% obat terikat

dengan protein plasma. Secara ekstensiv dirubah menjadi metabolit

inaktif (hidroksi dan aminometabolit) yang memiliki laju clearen yang

ebih lambat dari obat induknya.

Indikasi

Mebendazol adalh obat pilihan untuk nematode usus. Bisa juga

digunakan untuk hydatid disease jika albendazol tidak ada.

Hamil dan Menyususi

Page 15: Ascariasis

Mebendazol dalam dosis tinggi bersifat tertogen dan

embriotoksik pada tikus. Dokumentasi pada manusia kuran,

pengobatan dengan mebendazol harus dicegah selama awal

kehamilan.

Eksresi melalui ASI tidak diketahui

Efek Samping

Nyeri abdominal, diare, sedikit sakit kepala. Dosis yang besar

pada pengobatan hidatyd emiliki ES : toksis pada tulang, alopecia,

hepatitis, glomerulonefritis, demam dan exfoliativ dermatitis.

Kontraindikasi dan Peringatan

Dosis dikurangi pada pasien dengan gangguan hati. Serum

transaminase, leukosit dan platelet harus diperikasa selama

pengobatan.

FDA : C

Imteraksi

Phenitoin dan karbamazepin dilaporkan menurunkan konsentrasi

plasma mebendazol, sedangkan cimetidin memiliki efek yang

berlawanan.

Dosis

Dewasa dan Anak-anak

100 mg dua kali sehari selama 3 hari

Preparat

Pantelmin ® larutan oral 20mg/ml, tablet 100 mg, 500 mg

vermox® oral suspensi 20 mg/ml, tablet 100 mg, 500 mg

Page 16: Ascariasis

LEVOMISOLE

Struktur levomisol

Sifat Fisik

Basa BM 204, HCl BM 241, pKa 8, 1 g terlarut dalam 2 ml air, hindari

dari cahaya

Farmakologi dan Mekanisme

Levomisol adalah L-isomer dari tetramisol dan lebih aktif dari

campuran racemiknya. Ini diperkenalkan pada tahun 1966 untuk obat

hewan, dan kemudian digunakan untu antelmentik melawan

ascariasis.. obat juga bisa digunakan untuk hookworm , tapi hasil study

inconsisten.

Mekanisme kerjanya adalah melalui stimulasi autonomic ganglia

(nicotinic reseptor) dari cacing. Jika terekspos obat, cacing immature

dan dewasa menunjukkan kontraksi spastic yang diikuti paralisis tonic.

Mekanisme ini hampir sama dengan antilmentik yang lain yaitu

pirantel dan bephenium hidroksinaphtoat.

Pada dosis besar levamisol bekerja sebagai imunostimulant

(khususnya sel T)

Page 17: Ascariasis

Farmakokinetik

Bioavailabiliti oral tidak diketahui. Setelah pemberian dosis oral

150 mg atau 2.5 mg/kg pada volunter yang sehat, puncak plasmanya

adalah 0.5-0.7 μg/ml yang dicapai dlam 2 jam. Vd bervariasi mulai dari

86-266 liter. Obat secara cepat dimetabolisme. Satu metabolit

hidroksilevamisol diidentifikasi dalam urin manusia dan tikus.dan

beberapa yang lain tidak teridentifikasi. Pada tikus metabolit yang lain

adalah OMPI (2-oxo-3-(2-mercaptoethyl)-5-phenylimidazoline). T1/2

antara 4-5 jam.

Indikasi

monoinfeksi ascaris lumbricoides. In poliinfeksi mebendazol adalah

pilihan utama

Hamil dan Menyusui

Tidak ada dilaporkan adanya tertogen pada kelinci dan tikus dengan

dosis 5 dan 150 mg/kg selama kehamilan. Laporan pada manusia

kurang. Pengobatan dengan levamisol ditunda sampai melahirkan.

Kecuali indikasi kuat untuk menggunakannya.

Eksresi melalui ASI belum diketahui

Efek Samping

Nausea, vomiting, abdominal pain dan sakit kepala.penggunaan

sebagai imunomodulator memberikan efek samping yang serius

seperti blood disorder (agranulositosis, neutropenia, dan

trombocitopenia) kerusakan ginjal, influenza like reaksi, vasculitis,

photosensitivity, dan alergi obat.

Kontraindikasi dan Perhatian

Page 18: Ascariasis

Harus dicegah pada pasian yang alergi obat. Pemberian bersama bisa

menyebabkan reaksi seperti reaksi alcohol dan disulfiram

Interaksi

Levamisol dilaporkan menggantikan ikatan protein rifampicin invitro

Dosis

Dewasa: 150 mg levamisol (base) sebagai dosis tunggal

Anak-anak: 2,5 mg/kg levamisol (base) sebagai dosis tunggal

Preparat

Ketrak ® : oral solution 40 mg base per 5ml, tablet 40 mg base

Solaskil : tablet 30 mg base, 150 mg base

Ergamisol : tablet 50 mg basa

Levamisol tablet 50 mg basa

PIPERAZINE

Struktur piperazine

Sifat Fisik

Piperazine base (anhydrous): MW 86; pKa: 5.6, 9.8.

• Piperazine hexahydrate: MW 194. Freely soluble in water.

• Piperazine adipate: MW 232.1 g dissolves in 18 ml of water.

• Piperazine phosphate: MW 202. 1 g dissolves in 60 ml of water.

Page 19: Ascariasis

• Tripiperazine dicitrate (piperazine citrate): MW 643.1 g dissolves in

1.5 ml of water.

Farmakologi dan Mekanisme

Piperazin adalah basa organic heterosiklik secara luas digunakan

untuk antelmentik. Ini dikembangkan untuk mengobati gout. Obat ini

menyebabkan paralysis flaccid . piperazin menyebabkan

hiperpolarisasi pada otot asacaris.

Farmakokinetik

Tidak ada data yang tersedia tentang BA, tidak ada metabolit yang

ditemukan di urin

Indikasi

Pengobatan infeksi ascaris l dan entrobius vermicularis.

Hamil dan Menyusui

Piperazin telah digunakan selama kehamilan tanpa ada efek teratogen

Efek Samping

Nausea, vomiting, kram abdominal, diare. Pada overdosis timbul gatal-

gatal, kesemutan dan gejala neurotksis.

Kontraindikasi dan Perhatian

Tidak boleh diberikan pada pasien dengan hipersensiti atau dengan

penyakit neurologi terutama pasien epilepsi

Interaksi

Pada tikus dan mencit, piprezin menigktkan potensi clororazin

Page 20: Ascariasis

Dosis

Dewasa : dosis tunggal 75 mg/kg piperazin hexahydrate (max 3.5 g)

Anak-anak: 50 mg/kg piperazin hexahidrat (max 2.5 g)

Preparat

Antepar: oral suspensi 150 mg piperazin hexahidrat. Tablet 500 mg

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdi, Yakoub Adden, “Handbook of Drug for Tropical Parasitic Infection 2endedition”.2003. Taylor & Francis

Juliano, Jonathan.”Antiparasitic Drug”prentedin Oktober 26,2007.UNC school

Tjay, Tan Hoan. “Obat-Obat Penting edisi kelima cetakan kedua ”.2002.Jakarta: penerbit

PT.Elek Media Komputindo

www.cdc.com.ascariasi

www.wikipedia.com.ascariasi.

www.fda.org.ascariasis

www.medicastore.com.ascariasis

Page 21: Ascariasis

www.who.int.ascariasis

Page 22: Ascariasis