asas umum pengelolaan keuangan negara
DESCRIPTION
asas asas dalam pengelolaan keuangan negaraTRANSCRIPT
ASAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Keuangan negara merupakan uang rakyat, bersumber dari rakyat dan dipergunakan
semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Karena hal ini
merupakan amanat rakyat maka untuk mewujudkannya, regulasi pengelolaan
keuangan negara diperlukan sebagai pedoman yang berfungsi untuk menjamin
keteraturan dan kesesuaian pengelolaan keuangan negara yang dilakukan oleh
pemerintah dengan aturan pokok yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar
1945. Berkaitan dengan hal ini, paket perundang-undang keuangan negara telah
menjabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ke
dalam asas-asas umum pengelolaan keuangan negara sebagai pencerminan
penerapan kaidah-kaidah yang baik (best practices) dalam pengelolaan keuangan
negara.
Sesuai dengan amanat Pasal 23C Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang
tentang Keuangan Negara perlu menjabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan
dalam Undang-Undang Dasar tersebut ke dalam asas-asas umum yang meliputi:
1. Azas tahunan, artinya membatasi masa berlakunya atau periode anggaran
untuk suatu tahun tertentu, mulai dari 1 Januari – 31 Desember.
2. Asas universalitas, mengharuskan agar setiap transaksi keuangan
ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.
3. Asas spesialitas, mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci
secara jelas peruntukannya.
4. Asas kesatuan, menghendaki agar semua Pendapatan dan Belanja
Negara/Daerah disajikan dalam satu dokumen anggaran.
5. Akuntabilitas berorientasi pada hasil, yaitu asas yang menentukan bahwa
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara,
khususnya pengelolaan keuangan negara harus dapat dipertanggung-
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
6. Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya dalam
pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, sumber daya manusia di
bidang keuangan negara harus profesional, baik di lingkungan Bendahara
Umum Negara/Daerah maupun di lingkungan Pengguna Anggaran/Barang.
7. Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak
dan kewajiban Penyelenggara Negara, serta teralokasinya sumber daya yang
tersedia secara proporsional terhadap hasil yang akan dicapai.
8. Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
pengelolaan keuangan negara dalam setiap tahapannya, baik dalam
perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggung-
jawaban, maupun hasil pemeriksaan, dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
9. Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri,
artinya pemeriksaan atas tanggung jawab dan pengelolaan keuangan
negara/daerah dilakukan oleh badan pemeriksa yang independen, dalam hal
ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Asas-asas umum tersebut diperlukan juga untuk menjamin terselenggaranya prinsip-
prinsip pemerintahan daerah, sehingga dengan dianutnya asas-asas umum tersebut
dalam paket Undang-undang di bidang keuangan negara, selain dapat mewujudkan
pengelolaan keuangan negara yang bebas korupsi dan kolusi, efektif dan efisien
serta transparan dan akuntabel, juga diharapkan dapat memperkokoh landasan
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Tahapan Kegiatan Output LingkupPembahasan
1. Perumusanarahan Presiden
Identifikasiarahan Presidendalam sidangkabinet
Klasifikasiarahan presidenmenuruttema/bidang
Formulasikonsep usulanarah kebijakandan prioritaspembangunannasional
Surat MenteriKeuangan kePresiden tentangusulan arahkebijakan danprioritaspembangunannasional
InternalPemerintah
2. ResourceEnvelope
ReviewKerangkaPenganggaranJangka Panjang(Long TermBudget Framework -LTBF) danKerangkaPenganggaranJangkaMenengah(Medium Term
Surat MenteriKeuangan kepadaMenteri PPN/KepalaBappenas tentangresource envelope pagu belanja K/L
Konsep Kebijakan
fiskal dan makroRAPBN
InternalPemerintah,dengan koordinasiantara KementerianKeuangan dan Bappenas.
BPS,KementerianESDM, BI dalam
BudgetFramework –MTBF)
Perumusan
konsep awalkebijakan fiskaldan pokok-pokokKEM
Perumusan
usulan asumsidasar ekonomimakro danParameter APBN
Perumusan
usulan besaranRAPBN
Perumusan
usulan besaranresourceenvelope pagubelanja negara
Draft Surat Menteri
Keuangan kepadaPresiden
Konsep paparan
Menteri Keuangandalam sidangkabinet
penyusunanasumsi dasarekonomi makro
3. PenyusunanPagu Indikatif
Penyampaiansurat tentangkapasitas fiskaluntuk paguindikatif kepadaMenteriPPN/KepalaBappenas
Penyusunanusulanrancangan paguindikatif
Surat BersamaMenteri Keuangandan KepalaBappenas tentangPagu Indikatif
InternalPemerintah
4. PenyusunanKerangkaEkonomi Makro(KEM) danPokok-pokok Kebijakan Fiskal(PPKF)(bersamaandengan RencanaKerja Pemerintah)
PenyiapanbahanpenyusunanKEM dan PPKFRAPBN TA yang direncanakan
Penyiapandokumen KEMdan PPKF untukdisampaikankepada MenteriKeuangan
PenyusunanRKP (Keppres)
PenyampaianRKP serta KEMdan PPKFkepada DPR
Dokumen KEM danPPKF
Dokumen RKP
Paparan Menteri
Keuangan ke DPR
KesepakatanBadan Anggarantentang RKP, KEMdan PPKF.
InternalPemerintah
Penanggungjawab:Kementerian Keuangan (BKF)
Bappenas
(Deputi
BidangPendanaan danPembangunan)
5. PembicaraanPendahuluan
BKF, DJA, DJPK,dan Bappenas
6. PenyusunanRAPBN danMTBF
Penganggaran
Penyampaiandanpembahasandalam sidangkabinet
Dokumen NotaKeuangan RAPBN danRUU APBN(Disampaikan olehPresiden kepada DPRpada tanggal 16Agustus)
InternalPemerintahPenanggungJawab:KementerianKeuangan(dengankoordinator DJA)
7. PembahasanRAPBN
PembahasanRAPBN menjadiAPBN
RUU APBNmenjadi UUAPBN
Nota KeuanganAPBN
UU APBN(Ditetapkan akhirOktober)
Pemerintah danDPRPenanggungJawab: BKF, DJAdan DJPK
8. PenganggaranAPBN
Keputusan Presidententang RincianAnggaran BelanjaPemerintah Pusat danDokumen PelaksanaanAnggaran
InternalPemerintahPenanggungJawab: DJA
9. PelaksanaanAPBN mulai 1Januari TA yangdirencanakan
Penanggungjawab:Masing-masingKuasa PenggunaAnggaran