asam cuka komersial

2
8/8/2019 asam cuka komersial http://slidepdf.com/reader/full/asam-cuka-komersial 1/2 Pada percobaan kali ini kita melakukan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar asam asetat dalam asam cuka komersial, yang beredar di pasaran. Di mana pada percobaan ini digunakan asam cuka botol cap sendok. Analisis yang dilakukan adalah analisis tirimetri karena kadar komposisi ditetapkan berdasarkan volum pereaksi (konsentrasi diketahui). Penggunaan analisi tirimetri ini menggunakan larutan NaOH 0,1 N sebagai larutan standarnya. Karena NaOH merupakan larutan standar sekunder, maka sebelum digunakan terlebih dahulu larutan NaOH tersebut distandarisasi dengan larutan asam oksalat yang merupakan suatu standar primer. Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa telah terjadi reaksi asam basa antara asam oksalat dan larutan standar NaOH 0,1 N dan asam asetat dengan larutan standar  NaOH. Pada pembuatan larutan standar asam oksalat indikator yang digunakan yaitu fenophtalein. Perubahan warna yang terjadi pada proses penitrasian ini adalah berubah menjadi bening dengan warna asal mula adalah ungu. Jangka pH pada saat terjadi  perubahan warna adalah berkisar antara 8-10. Perubahan warna ini terjadi karena telah tercapainya titik ekuivalen, yaitu titik di mana jumlah larutan standar NaOH dengan larutan asam oksalat. Volume larutan asam oksalat yang diperlukan untuk titrasi sebanyak 4,9 mL. Pada penentuan Konsentrasi asam asetat terjadi reaksi antara asam lemah (CH 3 COOH) dengan basa kuat (NaOH). Sebelum dititrasi, asam asetat telah diencerkan terlebih dahulu. Karena asam asetat adalah asam monoproptik, maka n asam asetat sebesar 1 ek/mol. Reaksi yang terjadi pada saat penitrasian adalah : CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O Pada proses penitrasian antara asam asetat dengan larutan standar NaOH 0,1 M terjadi  perubahan warna dimana setelah ditetesi indikator fenophtalein sebanyak 2 tetes warna yang terjadi yaitu bening menjadi berwarna ungu. Seperti halnya dengan titrasi di atas,  perubahan warna ini terjadi pada pH dengan kisaran 8-10. Penyebab perubahan warna ini karena telah terjadi pencapaian titik ekuivalen. Volume NaOH yang diperlukan pada saat titrasi sebanyak 0,45 mL.

Upload: rizdfi

Post on 10-Apr-2018

392 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: asam cuka komersial

8/8/2019 asam cuka komersial

http://slidepdf.com/reader/full/asam-cuka-komersial 1/2

Pada percobaan kali ini kita melakukan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar 

asam asetat dalam asam cuka komersial, yang beredar di pasaran. Di mana pada percobaan

ini digunakan asam cuka botol cap sendok. Analisis yang dilakukan adalah analisis tirimetri

karena kadar komposisi ditetapkan berdasarkan volum pereaksi (konsentrasi diketahui).

Penggunaan analisi tirimetri ini menggunakan larutan NaOH 0,1 N sebagai larutan

standarnya. Karena NaOH merupakan larutan standar sekunder, maka sebelum digunakan

terlebih dahulu larutan NaOH tersebut distandarisasi dengan larutan asam oksalat yang

merupakan suatu standar primer.

Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa telah terjadi reaksi asam basa

antara asam oksalat dan larutan standar NaOH 0,1 N dan asam asetat dengan larutan standar 

  NaOH. Pada pembuatan larutan standar asam oksalat indikator yang digunakan yaitufenophtalein. Perubahan warna yang terjadi pada proses penitrasian ini adalah berubah

menjadi bening dengan warna asal mula adalah ungu. Jangka pH pada saat terjadi

  perubahan warna adalah berkisar antara 8-10. Perubahan warna ini terjadi karena telah

tercapainya titik ekuivalen, yaitu titik di mana jumlah larutan standar NaOH dengan larutan

asam oksalat. Volume larutan asam oksalat yang diperlukan untuk titrasi sebanyak 4,9 mL.

Pada penentuan Konsentrasi asam asetat terjadi reaksi antara asam lemah (CH3COOH)

dengan basa kuat (NaOH). Sebelum dititrasi, asam asetat telah diencerkan terlebih dahulu.

Karena asam asetat adalah asam monoproptik, maka n asam asetat sebesar 1 ek/mol.

Reaksi yang terjadi pada saat penitrasian adalah :

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

Pada proses penitrasian antara asam asetat dengan larutan standar NaOH 0,1 M terjadi

  perubahan warna dimana setelah ditetesi indikator fenophtalein sebanyak 2 tetes warna

yang terjadi yaitu bening menjadi berwarna ungu. Seperti halnya dengan titrasi di atas,

 perubahan warna ini terjadi pada pH dengan kisaran 8-10. Penyebab perubahan warna ini

karena telah terjadi pencapaian titik ekuivalen. Volume NaOH yang diperlukan pada saat

titrasi sebanyak 0,45 mL.

Page 2: asam cuka komersial

8/8/2019 asam cuka komersial

http://slidepdf.com/reader/full/asam-cuka-komersial 2/2

Pada penentuan konsentrasi NaOH didapat normalitas NaOH sebesar 0,098 N,

sedangkan pada penentuan konsentrasi asam asetat dalam asam cuka didapat normalitas

asetat sebesar 4,41 x 10-3 N. Setelah itu nilai ini digunakan untuk mencari konsentrasi asetat

sebelum pengenceran maka didapat hasil sebesar 5,5125 M. Konsentrasi asam asetat yang

dinyatakan dalam persentase sebesar 33,075 %.

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Standarisasi larutan bertujuan untuk menetukan konsentrasi dari larutan standar.

2. Pada penentuan konsentrasi NaOH didapatkan normalitas NaOH sebesar 0,098 N, sedangkan

 pada penentuan konsentrasi asam asetat dalam asam cuka didapat normalitas asetat sebesar 

4,41 x 10-3 N.

3. Persentase asam asetat cap sendok sebesar 33,075 %.

4. Analisis kuantitatif memberikan informasi mengenai berapa banyak komposisi suatu

komponen dalam sampel.