asam akrilat - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2015/katalog/asam akrilat.pdf · hidroksida, asam...
TRANSCRIPT
-
ASAM AKRILAT
ACRYLIC ACID
1. N a m a
Golongan
Asam karboksilat, hidrokarbon, alifatik tidak jenuh
Sinonim / Nama Dagang
Ethylene carboxylic acid; 2-propenoic acid; Akos BBS-00003787; Acrylic acid;
Acroleic acid; Rarechem Al BO 0141; Propenoic acid; Acide acrylique; Acido
acrilio; Acrylate; Acrylic acid [waste]; Acrilic acid glacial; Acrylic acid [inhibited];
ai3-15717; caswellno.009a; CH2=COOH; Glacial acrylic acid; Kyselina akrylova;
Pop-2-enoicacid; Propene acid; Propenoic; Vinylformic acid; Acrylic acid
anhydrous; Acrylic acid 99.5% GC Standard; Acrilic acid certified; Acrylic acid low
water content, acrylic acid prop-2-enoic acid.
Nomor Identifikasi
Nomor CAS : 79-10-7
Nomor OHS : 00357
Nomor RTECS : AS4375000
Nomor Indeks EC : 607-061-00-8
Nomor EINECS : 201-177-9
UN : 2218
STCC : 4931405
-
2. Sifat Fisika Kimia
Nama bahan
Asam akrilat
Deskripsi
Cairan, tidak berwarna, bau tajam khas; mudah terbakar; Rumus molekul
C3H4O2; Berat molekul 72,06 g/mol; Titik didih 141 C ; Titik leleh 14 C; Titik
nyala 50C; Kerapatan relatif (air=1) 2,5 ; Tekanan uap 3,1 mmHg pada 20
C.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya
Peringkat NFPA (Skala 0-4):
Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi
Kebakaran 2 = Mudah terbakar
Reaktivitas 2 = Reaktif
Klasifikasi EC:
R10 = Mudah menyala
R20/21/22 = Berbahaya bila terhirup, bersinggungan/kontak
dengan kulit dan tertelan
R35 = Menyebabkan terbakar hebat
R50 = Sangat beracun bagi organisme perairan
S1/2 = Jaga agar pada posisi menghadap ke atas dan
jauhkan dari jangkauan anak-anak
S26 = Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah
besar air dan cari pertolongan medis
S36/37/39 = Pakai/kenakan pakaian pelindung, sarung tangan dan
pelindung mata/wajah yang baik
S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika
memungkinkan segera bawa ke dokter/ rumah sakit/
puskesmas (perlihatkan label kemasan.
S61 = Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan
pada lembar data keamanan/instruksi khusus.
-
3. Penggunaan
Asam akrilat digunakan sebagai bahan baku untuk ester akrilik - akrilat metil, etil
akrilat, butil akrilat dan akrilat 2-ethylhexyl yang pada awalnya digunakan untuk
memproduksi resin akrilik berbasis pelarut akan tetapi kepedulian terhadap
lingkungan menyebabkan perkembangan akrilik berbasis air. Kegunaan akrilik
berbasis air terutama dalam industri dekoratif, batu dan coating serta kegunaan
lainnya seperti perekat, pelapis kertas dan kulit, pemoles, dan coating tablet.
Penggunaan asam akrilat yang utama lainnya yaitu dalam pembuatan polyakrilat
yang digunakan sebagai pengental, dispersan dan pengontrol reologi. Asam
akrilat juga digunakan sebagai komonomer dengan akrilamida dalam
poliakrilamida anionik dan menghasilkan hidroksiakrilat yang digunakan dalam
formulasi industri coating.
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Sasaran organ yang utama yaitu pada kulit, mata, sistem pernapasan
menyebabkan Iritasi mata, kulit, sistem pernafasan, mata, kulit terbakar/
sensitisasi kulit. Target organ: Hati dan Ginjal.
Rute paparan
Paparan jangka pendek
Terhirup
Beracun bila terhirup. Bahan sangat merusak jaringan mukosa membran dan
saluran pernapasan atas
Kontak dengan kulit
Beracun bila terserap kulit. Menyebabkan kulit terbakar
Kontak dengan mata
Dapat menyebabkan luka bakar parah pada mata
Tertelan
Beracun jika tertelan, dapat menyebabkan luka bakar
-
Paparan jangka panjang
Pengujian hipersensitivitas menunjukkan reaksi lokal yang parah terhadap
pekerja yang terpapar kronis asam akrilik 2% dan umumnya menyebabkan
urtikaria. Asam akrilat beracun bagi kandung kemih, otak, atas saluran
pernapasan, mata, sistem saraf pusat (SSP). Paparan berulang atau lama
untuk substansi dapat terakumulasi sehingga menyebabkan kerusakan organ.
5. Stabilitas dan reaktivitas
Reaktivitas : Stabil di bawah kondisi penggunaan dan
penyimpanan. Lihat Informasi
Polimerisasi Berbahaya dan
Penyimpanan
Kondisi yang harus dihindarkan
: Udara, cahaya, panas, insufficient
inhibitor
Tancampurkan : Oksidator kuat, 2-aminoethanol, amonium
hidroksida, asam klorosulfonat, etilen
diamine, etilenimin dan oleum.
Bahaya dekomposisi produk : Dapat membentuk karbon dioksida dan
karbon monoksida bila dipanaskan
Polimerisasi : Dapat terjadi jika terkontaminasi, jika
dipanaskan, jika oksigen di atmosfer
rendah, atau jika tidak diinhibisi. Cahaya
dapat mencetuskan polimerisasi pada
pemulaannya
6. Penyimpanan
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standard yang berlaku.
Jaga agar wadah selalu dalam keadaan tertutup rapat dan terkunci
Jaga agar wadah selalu dalam kondisi kering
Hindari dari suhu panas
Hindari penambahan air ke dalam zat
Hindari dari zat-zat inkompatibel seperti oksidator, asam, alkali, asam, dan
kelembaban
-
Simpan di kawasan terpisah dan telah disetujui
Simpan di tempat sejuk dan berventilasi baik
Hindari sumber panas dan percikan/nyala api
7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada manusia
Data toksisitas pada manusia tidak tersedia.
Data pada hewan
LD50 oral-tikus (rat): 33500 mg/kg; LD50 oral-tikus (mouse): 2400 mg/kg; LC50
dermal-kelinci (rabbit): 294 mg/kG; LC50 inhalasi-tikus (mouse): 5300 mg/m3/2
jam; LC50 inhalasi-monyet (monkey): 75 ppm/6 jam; LDo inhalasi-tikus (rat): 4000
ppm/4 jam; LD50 intraperitoneal-tikus (rat): 22 mg/kg; LD50 intraperitonial-tikus
(mouse): 144 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (mouse): 1590 mg/kg; LC inhalasi-
monyet (monkey): > 75 ppm/6 jam; LD50 dermal-kelinci (rabbit): 280 uL/kg; Dosis
tes iritasi mata-kelinci (rabbit): 500 mg (reaksi parah); Standard draize test
dermal-kelinci (rabbit): 1 mg (parah); Standard draize test optalmik-kelinci
(rabbit): 250 ug/24 jam (parah).
Data Karsinogenik
IARC : Kelompok 3, Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen untuk manusia.
ACGIH : Kelompok A4, Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen untuk
manusia, namun zat memungkinkan untuk menjadi karsinogenik bagi
manusia tetapi tidak dapat dinilai secara meyakinkan karena
kurangnya data. Dalam studi in vitro atau hewan tidak memberikan
indikasi karsinogenik yang cukup untuk mengklasifikasikan zat ke
salah satu kategori yang lain.
-
Data Tumorigenik
TDLo dermal-tikus (mouse): 37440 mg/kg/78 W-I (Leukimia); TDLo subkutan-
tikus (mouse): 2912 mg/kg/52W-I (Tumor pada lokasi yang diujikan); TD dermal-
tikus (mouse): 37440 mg/kg/78W-I (Tumor kulit).
Data Mutagenik
Mungkin dapat diklasifikasikan sebagai mutagen pada manusia. Mutagenik pada
benih dan badan sel mamalia. Analisis sitogenetik limfosit-tikus (mouse): 450
mg/L; Mutasi pada sel somatik mamalia Limfosit-tikus (mouse): 500 mg/L;
Analisis sitogenetik ovari-hamster: 116 mg/L.
Data Reproduksi
Diduga untuk diklasifikasikan sebagai teratogen. Diklasifikasikan toksisitas
terhadap sistem reproduksi mungkin juga terhadap laki-laki. Kemungkinan dapat
menyebabkan kerusakan pada organ kandung kemih, otak, saluran pernapasan
bagian atas, mata, sistem saraf pusat (SSP). TDLo oral-tikus (rat) jantan 13
minggu pra-kawin dan betina 13 minggu pra-kawin 3 minggu paska melahirkan
:169 mg/kg; TDLo intraperitonial-tikus (rat) betina 5-15 hari setelah kawin: 14340
mg/kg; TDLo intraperitonial-tikus (rat) betina 5-15 hari setelah kawin: 7329
mg/kg.
Informasi Ekologi
Ketika dilepaskan ke dalam tanah, bahan ini dapat terurai sampai setengahnya.
Ketika dilepaskan ke dalam air, bahan ini dapat terurai sampai batas sedang,
dan tidak akan menguap secara signifikan. Ketika dilepaskan ke udara, bahan
ini diharapkan akan mudah terdegradasi oleh reaksi fotokimia yang
menghasilkan radikal hidroksil. Sangat toksik terhadap organisme perairan.
Toksisitas pada ikan : LC50 Oncorhynchus (rainbow
trout) 27 mg/L selama 96 jam
Toksisitas pada invertebrata perairan : EC50 Daphnia magna (water flea)
95 mg/L selama 1-48 jam
Toksisitas pada tanaman perairan : EC50 Desmodesmus subspicatus
(ganggang hijau) 0,04 mg/L
selama 1-96 jam (12)
Biodegradabilitas
: 100 % terurai
-
8. Efek Klinis
Keracunan Akut
Terhirup
Dapat menyebabkan batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, sensasi terbakar
dan korosif. Gejala bisa saja tertunda.
Kontak dengan kulit
Dapat terserap kulit. Menyebabkan kulit kemerahan, melepuh, dan nyeri.
Kontak dengan mata
Dapat menyebabkan mata merah, nyeri, luka bakar parah, dan kehilangan
penglihatan.
Tertelan
Dapat menimbulkan sensasi terbakar, kram perut, diare, shock, korosif, dan
ketidaksadaran.
Keracunan Kronik
Terhirup
Kontak berulang atau lama dapat mengiritasi saluran pernafasan dan
menyebabkan infeksi pada bronkial.
Kontak dengan kulit
Kontak berulang atau lama dengan zat/semprotan zat dapat mengakibatkan
iritasi kulit yang parah.
Kontak dengan mata
Kontak berulang atau lama dengan zat/semprotan zat dapat menghasilkan
iritasi mata kronis.
-
9. Pertolongan Pertama
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan ke area bebas paparan. Bila
perlu gunakan kantong masker berkatup. Jika tidak bernapas segera berikan
oksigen mungkin akan berbahaya untuk orang yang memberikan bantuan
napas buatan dari mulut ke mulut karena mungkin saja bahan beracun ikut
terhirup atau korosif. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.
Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci
dengan sabun dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada
bahan kimia yang tertinggal (selama kurang lebih 15 menit). Bila perlu segera
bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata
Segera lepaskan kontak lens (jika menggunakannya) dan cuci mata dengan
air hangat yang banyak atau dengan larutan normal salin sekurang-
kurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka kelopak mata atas
dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal.
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan
Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Bersihkan
mulut dengan air. Jika pasien dalam keadaan sadar, berikan air untuk
diminum. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi
pasien yang tidak sadar/pingsan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
10. Penatalaksanaan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
-
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin
diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 g/kg BB
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci
dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur
perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap
mata.
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang
dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain
atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
-
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati
untuk tidak menghirupnya.
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi gastrointestinal
Cegah bilas lambung atau rangsang muntah
Berikan sejumlah besar air atau susu.
Pengobatan syok, pelihara BP dengan cairan infus
Mengurangi rasa perih dengan morfin 5 10 mg 4H jika perlu
Jika diduga perforasi, berikan Nil melalui mulut sampai pada
pemeriksaan endoskopik
Untuk mengurangi fibrosis paru-paru dan penyempitan esofageal,
berikan prednisolon 2 mg/kgBB secara oral selama 10 hari.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri
Batas paparan asam akrilat:
ACGIH TLV-TWA 5.9 mg/m3 (2 ppm) (kulit)
OEL- Australia: TWA 30 mg/m3 (10 ppm)
OEL-Russia: STEL 5 mg/m3
OEL-United Kingdom: TWA 30 mg/m3 (10 ppm);STEL 60 mg/m3 (20
ppm)
Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Perlengkapan
ventilasi yang tahan ledakan bila terjadi konsentrasi ledakan. Pastikan
dipatuhinya batas paparan yang dapat diterapkan.
Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung keselamatan dan atau penutup
wajah dimana bisa terjadi percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan
darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.
-
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung kedap, termasuk sepatu bot, sarung
tangan, jas lab, dan baju yang sesuai untuk mencegah paparan di kulit.
Respirator: Jika batas terlampaui dan kontrol sudah tidak layak gunakan
respirator penuh dengan kartrid uap organik yang dipakai hingga 50 kali batas
paparan. Dalam keadaan darurat, dimana tingkat paparan zat tidak diketahui
gunakan respirator penutup penuh wajah bertekanan positif. Catatan: respirator
tidak dapat melindungi pekerja pada keadaan kekurangan oksigen.
12. Manajemen Pemadam Kebakaran
Media pemadam: semprotan air, busa tahan-alkohol, bahan kimia
kering/karbondioksida
Peringatan khusus: Mungkin dapat nyala kembali dari jarak yang cukup jauh.
Pakaian pelindung: Gunakan pakaian pelindung api jika diperlukan.
Informasi tambahan: Gunakan semprotan air untuk mendinginkan kontainer
yang belum dibuka
13. Manajemen Tumpahan/ kebocoran
Tumpahan kecil: Encerkan dengan air dan kain pel dengan bahan kering inert
yang menyerap dan dibuang ke dalam suatu wadah pembuangan limbah yang
sesuai.
Tumpahan besar: Jauhkan dari panas dan sumber penyulut api. Hentikan
kebocoran jika tanpa risiko. Menyerap dengan pasir kering atau bahan tidak
mudah terbakar lainnya. Jangan sampai terdapat air di dalam wadah. Jangan
menyentuh tumpah material. Gunakan tirai semprot air untuk mengalihkan uap.
Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap. Cegah agar tidak masuk ke
selokan atau ruang bawah tanah. Jaga agar paparan tidak melebihi batas
paparan, periksa tingkat paparan bila diperlukan
-
14. Daftar Pustaka
Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens.
Third Edition. Noyes Publications. New Jersey.
1991http://cameochemicals.noaa.gov/chemical/17021
http://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB7307
797&postData3=EN&SYMBOL_Type=A (diunduh tahun 2012)
http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0688.htm (diunduh tahun
2012)
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOC
g&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_d
es_matieres_dangereuses_(28_29_48_49__FR).xls&rct=j&q=STCC%20%2
0amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1E
NXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rja (diunduh tahun 2012)
http://www.brenntag.be/prd/einecs/201-177-9en.php (diunduh tahun 2012)
http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/a1562.htm (diunduh tahun 2012)
http://www.sciencelab.com/xMSDS-Acrylic_Acid-9922794 (diunduh tahun
2012)
http://www.icis.com/v2/chemicals/9074870/acrylic-acid/uses.html (diunduh
tahun 2012)
http://www.chemadvisor.com/SymyxMSDS/ohsdoc.pl?OHSNUMBER=OHS0
0357&DOCTYPE=SUMMARY (diunduh tahun 2012)
http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc191.htm#SubSectionNumber:
8.2.2 (diunduh tahun 2012)
http://www.chemcas.com/msds/cas/msds6/79-10-7.asp (diunduh tahun
2012)
http://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do (diunduh
tahun 2012)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2012
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://cameochemicals.noaa.gov/chemical/17021http://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB7307797&postData3=EN&SYMBOL_Type=Ahttp://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB7307797&postData3=EN&SYMBOL_Type=Ahttp://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0688.htmhttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.brenntag.be/prd/einecs/201-177-9en.phphttp://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/a1562.htmhttp://www.sciencelab.com/xMSDS-Acrylic_Acid-9922794http://www.icis.com/v2/chemicals/9074870/acrylic-acid/uses.htmlhttp://www.chemadvisor.com/SymyxMSDS/ohsdoc.pl?OHSNUMBER=OHS00357&DOCTYPE=SUMMARYhttp://www.chemadvisor.com/SymyxMSDS/ohsdoc.pl?OHSNUMBER=OHS00357&DOCTYPE=SUMMARYhttp://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc191.htm#SubSectionNumber:8.2.2http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc191.htm#SubSectionNumber:8.2.2http://www.chemcas.com/msds/cas/msds6/79-10-7.asphttp://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do