asam akrilat - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2015/katalog/asam akrilat.pdf · hidroksida, asam...

Download ASAM AKRILAT - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2015/katalog/ASAM AKRILAT.pdf · hidroksida, asam klorosulfonat, etilen diamine, etilenimin dan oleum. Bahaya dekomposisi produk: Dapat membentuk

If you can't read please download the document

Upload: hoangtruc

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • ASAM AKRILAT

    ACRYLIC ACID

    1. N a m a

    Golongan

    Asam karboksilat, hidrokarbon, alifatik tidak jenuh

    Sinonim / Nama Dagang

    Ethylene carboxylic acid; 2-propenoic acid; Akos BBS-00003787; Acrylic acid;

    Acroleic acid; Rarechem Al BO 0141; Propenoic acid; Acide acrylique; Acido

    acrilio; Acrylate; Acrylic acid [waste]; Acrilic acid glacial; Acrylic acid [inhibited];

    ai3-15717; caswellno.009a; CH2=COOH; Glacial acrylic acid; Kyselina akrylova;

    Pop-2-enoicacid; Propene acid; Propenoic; Vinylformic acid; Acrylic acid

    anhydrous; Acrylic acid 99.5% GC Standard; Acrilic acid certified; Acrylic acid low

    water content, acrylic acid prop-2-enoic acid.

    Nomor Identifikasi

    Nomor CAS : 79-10-7

    Nomor OHS : 00357

    Nomor RTECS : AS4375000

    Nomor Indeks EC : 607-061-00-8

    Nomor EINECS : 201-177-9

    UN : 2218

    STCC : 4931405

  • 2. Sifat Fisika Kimia

    Nama bahan

    Asam akrilat

    Deskripsi

    Cairan, tidak berwarna, bau tajam khas; mudah terbakar; Rumus molekul

    C3H4O2; Berat molekul 72,06 g/mol; Titik didih 141 C ; Titik leleh 14 C; Titik

    nyala 50C; Kerapatan relatif (air=1) 2,5 ; Tekanan uap 3,1 mmHg pada 20

    C.

    Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya

    Peringkat NFPA (Skala 0-4):

    Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi

    Kebakaran 2 = Mudah terbakar

    Reaktivitas 2 = Reaktif

    Klasifikasi EC:

    R10 = Mudah menyala

    R20/21/22 = Berbahaya bila terhirup, bersinggungan/kontak

    dengan kulit dan tertelan

    R35 = Menyebabkan terbakar hebat

    R50 = Sangat beracun bagi organisme perairan

    S1/2 = Jaga agar pada posisi menghadap ke atas dan

    jauhkan dari jangkauan anak-anak

    S26 = Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah

    besar air dan cari pertolongan medis

    S36/37/39 = Pakai/kenakan pakaian pelindung, sarung tangan dan

    pelindung mata/wajah yang baik

    S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika

    memungkinkan segera bawa ke dokter/ rumah sakit/

    puskesmas (perlihatkan label kemasan.

    S61 = Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan

    pada lembar data keamanan/instruksi khusus.

  • 3. Penggunaan

    Asam akrilat digunakan sebagai bahan baku untuk ester akrilik - akrilat metil, etil

    akrilat, butil akrilat dan akrilat 2-ethylhexyl yang pada awalnya digunakan untuk

    memproduksi resin akrilik berbasis pelarut akan tetapi kepedulian terhadap

    lingkungan menyebabkan perkembangan akrilik berbasis air. Kegunaan akrilik

    berbasis air terutama dalam industri dekoratif, batu dan coating serta kegunaan

    lainnya seperti perekat, pelapis kertas dan kulit, pemoles, dan coating tablet.

    Penggunaan asam akrilat yang utama lainnya yaitu dalam pembuatan polyakrilat

    yang digunakan sebagai pengental, dispersan dan pengontrol reologi. Asam

    akrilat juga digunakan sebagai komonomer dengan akrilamida dalam

    poliakrilamida anionik dan menghasilkan hidroksiakrilat yang digunakan dalam

    formulasi industri coating.

    4. Identifikasi Bahaya

    Risiko utama dan sasaran organ

    Sasaran organ yang utama yaitu pada kulit, mata, sistem pernapasan

    menyebabkan Iritasi mata, kulit, sistem pernafasan, mata, kulit terbakar/

    sensitisasi kulit. Target organ: Hati dan Ginjal.

    Rute paparan

    Paparan jangka pendek

    Terhirup

    Beracun bila terhirup. Bahan sangat merusak jaringan mukosa membran dan

    saluran pernapasan atas

    Kontak dengan kulit

    Beracun bila terserap kulit. Menyebabkan kulit terbakar

    Kontak dengan mata

    Dapat menyebabkan luka bakar parah pada mata

    Tertelan

    Beracun jika tertelan, dapat menyebabkan luka bakar

  • Paparan jangka panjang

    Pengujian hipersensitivitas menunjukkan reaksi lokal yang parah terhadap

    pekerja yang terpapar kronis asam akrilik 2% dan umumnya menyebabkan

    urtikaria. Asam akrilat beracun bagi kandung kemih, otak, atas saluran

    pernapasan, mata, sistem saraf pusat (SSP). Paparan berulang atau lama

    untuk substansi dapat terakumulasi sehingga menyebabkan kerusakan organ.

    5. Stabilitas dan reaktivitas

    Reaktivitas : Stabil di bawah kondisi penggunaan dan

    penyimpanan. Lihat Informasi

    Polimerisasi Berbahaya dan

    Penyimpanan

    Kondisi yang harus dihindarkan

    : Udara, cahaya, panas, insufficient

    inhibitor

    Tancampurkan : Oksidator kuat, 2-aminoethanol, amonium

    hidroksida, asam klorosulfonat, etilen

    diamine, etilenimin dan oleum.

    Bahaya dekomposisi produk : Dapat membentuk karbon dioksida dan

    karbon monoksida bila dipanaskan

    Polimerisasi : Dapat terjadi jika terkontaminasi, jika

    dipanaskan, jika oksigen di atmosfer

    rendah, atau jika tidak diinhibisi. Cahaya

    dapat mencetuskan polimerisasi pada

    pemulaannya

    6. Penyimpanan

    Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

    standard yang berlaku.

    Jaga agar wadah selalu dalam keadaan tertutup rapat dan terkunci

    Jaga agar wadah selalu dalam kondisi kering

    Hindari dari suhu panas

    Hindari penambahan air ke dalam zat

    Hindari dari zat-zat inkompatibel seperti oksidator, asam, alkali, asam, dan

    kelembaban

  • Simpan di kawasan terpisah dan telah disetujui

    Simpan di tempat sejuk dan berventilasi baik

    Hindari sumber panas dan percikan/nyala api

    7. Toksikologi

    Toksisitas

    Data pada manusia

    Data toksisitas pada manusia tidak tersedia.

    Data pada hewan

    LD50 oral-tikus (rat): 33500 mg/kg; LD50 oral-tikus (mouse): 2400 mg/kg; LC50

    dermal-kelinci (rabbit): 294 mg/kG; LC50 inhalasi-tikus (mouse): 5300 mg/m3/2

    jam; LC50 inhalasi-monyet (monkey): 75 ppm/6 jam; LDo inhalasi-tikus (rat): 4000

    ppm/4 jam; LD50 intraperitoneal-tikus (rat): 22 mg/kg; LD50 intraperitonial-tikus

    (mouse): 144 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (mouse): 1590 mg/kg; LC inhalasi-

    monyet (monkey): > 75 ppm/6 jam; LD50 dermal-kelinci (rabbit): 280 uL/kg; Dosis

    tes iritasi mata-kelinci (rabbit): 500 mg (reaksi parah); Standard draize test

    dermal-kelinci (rabbit): 1 mg (parah); Standard draize test optalmik-kelinci

    (rabbit): 250 ug/24 jam (parah).

    Data Karsinogenik

    IARC : Kelompok 3, Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen untuk manusia.

    ACGIH : Kelompok A4, Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen untuk

    manusia, namun zat memungkinkan untuk menjadi karsinogenik bagi

    manusia tetapi tidak dapat dinilai secara meyakinkan karena

    kurangnya data. Dalam studi in vitro atau hewan tidak memberikan

    indikasi karsinogenik yang cukup untuk mengklasifikasikan zat ke

    salah satu kategori yang lain.

  • Data Tumorigenik

    TDLo dermal-tikus (mouse): 37440 mg/kg/78 W-I (Leukimia); TDLo subkutan-

    tikus (mouse): 2912 mg/kg/52W-I (Tumor pada lokasi yang diujikan); TD dermal-

    tikus (mouse): 37440 mg/kg/78W-I (Tumor kulit).

    Data Mutagenik

    Mungkin dapat diklasifikasikan sebagai mutagen pada manusia. Mutagenik pada

    benih dan badan sel mamalia. Analisis sitogenetik limfosit-tikus (mouse): 450

    mg/L; Mutasi pada sel somatik mamalia Limfosit-tikus (mouse): 500 mg/L;

    Analisis sitogenetik ovari-hamster: 116 mg/L.

    Data Reproduksi

    Diduga untuk diklasifikasikan sebagai teratogen. Diklasifikasikan toksisitas

    terhadap sistem reproduksi mungkin juga terhadap laki-laki. Kemungkinan dapat

    menyebabkan kerusakan pada organ kandung kemih, otak, saluran pernapasan

    bagian atas, mata, sistem saraf pusat (SSP). TDLo oral-tikus (rat) jantan 13

    minggu pra-kawin dan betina 13 minggu pra-kawin 3 minggu paska melahirkan

    :169 mg/kg; TDLo intraperitonial-tikus (rat) betina 5-15 hari setelah kawin: 14340

    mg/kg; TDLo intraperitonial-tikus (rat) betina 5-15 hari setelah kawin: 7329

    mg/kg.

    Informasi Ekologi

    Ketika dilepaskan ke dalam tanah, bahan ini dapat terurai sampai setengahnya.

    Ketika dilepaskan ke dalam air, bahan ini dapat terurai sampai batas sedang,

    dan tidak akan menguap secara signifikan. Ketika dilepaskan ke udara, bahan

    ini diharapkan akan mudah terdegradasi oleh reaksi fotokimia yang

    menghasilkan radikal hidroksil. Sangat toksik terhadap organisme perairan.

    Toksisitas pada ikan : LC50 Oncorhynchus (rainbow

    trout) 27 mg/L selama 96 jam

    Toksisitas pada invertebrata perairan : EC50 Daphnia magna (water flea)

    95 mg/L selama 1-48 jam

    Toksisitas pada tanaman perairan : EC50 Desmodesmus subspicatus

    (ganggang hijau) 0,04 mg/L

    selama 1-96 jam (12)

    Biodegradabilitas

    : 100 % terurai

  • 8. Efek Klinis

    Keracunan Akut

    Terhirup

    Dapat menyebabkan batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, sensasi terbakar

    dan korosif. Gejala bisa saja tertunda.

    Kontak dengan kulit

    Dapat terserap kulit. Menyebabkan kulit kemerahan, melepuh, dan nyeri.

    Kontak dengan mata

    Dapat menyebabkan mata merah, nyeri, luka bakar parah, dan kehilangan

    penglihatan.

    Tertelan

    Dapat menimbulkan sensasi terbakar, kram perut, diare, shock, korosif, dan

    ketidaksadaran.

    Keracunan Kronik

    Terhirup

    Kontak berulang atau lama dapat mengiritasi saluran pernafasan dan

    menyebabkan infeksi pada bronkial.

    Kontak dengan kulit

    Kontak berulang atau lama dengan zat/semprotan zat dapat mengakibatkan

    iritasi kulit yang parah.

    Kontak dengan mata

    Kontak berulang atau lama dengan zat/semprotan zat dapat menghasilkan

    iritasi mata kronis.

  • 9. Pertolongan Pertama

    Terhirup

    Bila aman memasuki area, segera pindahkan ke area bebas paparan. Bila

    perlu gunakan kantong masker berkatup. Jika tidak bernapas segera berikan

    oksigen mungkin akan berbahaya untuk orang yang memberikan bantuan

    napas buatan dari mulut ke mulut karena mungkin saja bahan beracun ikut

    terhirup atau korosif. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan

    terdekat.

    Kontak dengan kulit

    Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci

    dengan sabun dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada

    bahan kimia yang tertinggal (selama kurang lebih 15 menit). Bila perlu segera

    bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

    Kontak dengan mata

    Segera lepaskan kontak lens (jika menggunakannya) dan cuci mata dengan

    air hangat yang banyak atau dengan larutan normal salin sekurang-

    kurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka kelopak mata atas

    dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal.

    Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

    Tertelan

    Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Bersihkan

    mulut dengan air. Jika pasien dalam keadaan sadar, berikan air untuk

    diminum. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi

    pasien yang tidak sadar/pingsan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas

    kesehatan terdekat.

    10. Penatalaksanaan

    Stabilisasi

    a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk

    menjamin pertukaran udara.

    b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi

    dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya

    kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

  • c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi

    darah.

    d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

    Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30

    menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin

    diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

    Anak-anak: 200-300 g/kg BB

    Dekontaminasi

    a. Dekontaminasi mata

    Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

    Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan

    miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

    Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci

    dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur

    perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap

    mata.

    Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

    Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

    Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

    Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah

    sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

    b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

    Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

    Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang

    dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

    Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain

    atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

    Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau

    muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

  • Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan

    menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati

    untuk tidak menghirupnya.

    Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

    c. Dekontaminasi gastrointestinal

    Cegah bilas lambung atau rangsang muntah

    Berikan sejumlah besar air atau susu.

    Pengobatan syok, pelihara BP dengan cairan infus

    Mengurangi rasa perih dengan morfin 5 10 mg 4H jika perlu

    Jika diduga perforasi, berikan Nil melalui mulut sampai pada

    pemeriksaan endoskopik

    Untuk mengurangi fibrosis paru-paru dan penyempitan esofageal,

    berikan prednisolon 2 mg/kgBB secara oral selama 10 hari.

    11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

    Batas paparan asam akrilat:

    ACGIH TLV-TWA 5.9 mg/m3 (2 ppm) (kulit)

    OEL- Australia: TWA 30 mg/m3 (10 ppm)

    OEL-Russia: STEL 5 mg/m3

    OEL-United Kingdom: TWA 30 mg/m3 (10 ppm);STEL 60 mg/m3 (20

    ppm)

    Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Perlengkapan

    ventilasi yang tahan ledakan bila terjadi konsentrasi ledakan. Pastikan

    dipatuhinya batas paparan yang dapat diterapkan.

    Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung keselamatan dan atau penutup

    wajah dimana bisa terjadi percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan

    darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

  • Pakaian: Gunakan pakaian pelindung kedap, termasuk sepatu bot, sarung

    tangan, jas lab, dan baju yang sesuai untuk mencegah paparan di kulit.

    Respirator: Jika batas terlampaui dan kontrol sudah tidak layak gunakan

    respirator penuh dengan kartrid uap organik yang dipakai hingga 50 kali batas

    paparan. Dalam keadaan darurat, dimana tingkat paparan zat tidak diketahui

    gunakan respirator penutup penuh wajah bertekanan positif. Catatan: respirator

    tidak dapat melindungi pekerja pada keadaan kekurangan oksigen.

    12. Manajemen Pemadam Kebakaran

    Media pemadam: semprotan air, busa tahan-alkohol, bahan kimia

    kering/karbondioksida

    Peringatan khusus: Mungkin dapat nyala kembali dari jarak yang cukup jauh.

    Pakaian pelindung: Gunakan pakaian pelindung api jika diperlukan.

    Informasi tambahan: Gunakan semprotan air untuk mendinginkan kontainer

    yang belum dibuka

    13. Manajemen Tumpahan/ kebocoran

    Tumpahan kecil: Encerkan dengan air dan kain pel dengan bahan kering inert

    yang menyerap dan dibuang ke dalam suatu wadah pembuangan limbah yang

    sesuai.

    Tumpahan besar: Jauhkan dari panas dan sumber penyulut api. Hentikan

    kebocoran jika tanpa risiko. Menyerap dengan pasir kering atau bahan tidak

    mudah terbakar lainnya. Jangan sampai terdapat air di dalam wadah. Jangan

    menyentuh tumpah material. Gunakan tirai semprot air untuk mengalihkan uap.

    Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap. Cegah agar tidak masuk ke

    selokan atau ruang bawah tanah. Jaga agar paparan tidak melebihi batas

    paparan, periksa tingkat paparan bila diperlukan

  • 14. Daftar Pustaka

    Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens.

    Third Edition. Noyes Publications. New Jersey.

    1991http://cameochemicals.noaa.gov/chemical/17021

    http://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB7307

    797&postData3=EN&SYMBOL_Type=A (diunduh tahun 2012)

    http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0688.htm (diunduh tahun

    2012)

    http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOC

    g&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_d

    es_matieres_dangereuses_(28_29_48_49__FR).xls&rct=j&q=STCC%20%2

    0amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1E

    NXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rja (diunduh tahun 2012)

    http://www.brenntag.be/prd/einecs/201-177-9en.php (diunduh tahun 2012)

    http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/a1562.htm (diunduh tahun 2012)

    http://www.sciencelab.com/xMSDS-Acrylic_Acid-9922794 (diunduh tahun

    2012)

    http://www.icis.com/v2/chemicals/9074870/acrylic-acid/uses.html (diunduh

    tahun 2012)

    http://www.chemadvisor.com/SymyxMSDS/ohsdoc.pl?OHSNUMBER=OHS0

    0357&DOCTYPE=SUMMARY (diunduh tahun 2012)

    http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc191.htm#SubSectionNumber:

    8.2.2 (diunduh tahun 2012)

    http://www.chemcas.com/msds/cas/msds6/79-10-7.asp (diunduh tahun

    2012)

    http://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do (diunduh

    tahun 2012)

    -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Disusun oleh:

    Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)

    Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI

    Tahun 2012

    -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    http://cameochemicals.noaa.gov/chemical/17021http://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB7307797&postData3=EN&SYMBOL_Type=Ahttp://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB7307797&postData3=EN&SYMBOL_Type=Ahttp://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0688.htmhttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=43&ved=0CBsQFjACOCg&url=http%3A%2F%2Fwww.cn.ca%2Fdocuments%2FShipping%2FListe_des_matieres_dangereuses_%2828_29_48_49__FR%29.xls&rct=j&q=STCC%20%20amyl%20nitrite&ei=wahUTdHdLYfOrQfg8PCUBw&usg=AFQjCNF_HcuY1ENXi0WD_CiFG_f5-YTtqA&cad=rjahttp://www.brenntag.be/prd/einecs/201-177-9en.phphttp://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/a1562.htmhttp://www.sciencelab.com/xMSDS-Acrylic_Acid-9922794http://www.icis.com/v2/chemicals/9074870/acrylic-acid/uses.htmlhttp://www.chemadvisor.com/SymyxMSDS/ohsdoc.pl?OHSNUMBER=OHS00357&DOCTYPE=SUMMARYhttp://www.chemadvisor.com/SymyxMSDS/ohsdoc.pl?OHSNUMBER=OHS00357&DOCTYPE=SUMMARYhttp://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc191.htm#SubSectionNumber:8.2.2http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc191.htm#SubSectionNumber:8.2.2http://www.chemcas.com/msds/cas/msds6/79-10-7.asphttp://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do