asal usul kedung serojeh (smp 1 rembang)

12
ASAL USUL KEDUNG SEROJEH Kedung Serojeh adalah nama sebuah kedung di Desa Logung Kecamatan Sumber. Letak Kedung Serojeh jauh dari perkampungan penduduk, untuk sampai ke sana dari perkampungan penduduk harus jalan kaki. Mendengar nama kedung yang satu ini memang terdengar aneh. Bagaimana proses nama kedung itu terjadi ? Untuk menjawab pertanyaan tersebu, silakan membaca cerita dari mulut ke mulut yang terangkum dalam cerita yang berjudul Asal Usul Kedung Serojeh ini. Di sebuah desa yang bernama Logung di Kecamatan Sumber pada zaman dahulu hiduplah seorang lelaki gagah perkasa dan sakti yang bernama Ki Modo. Waktu itu Ki Modo memiliki seekor kerbau betina, suatu hari kerbau betina tersebut dikawini kerbau bule milik Panji Sering. Beberapa waktu kemudian kerbau betina milik Ki Modo melahirkan anak ( pedhet ) bule, kelahiran kerbau bule tersebut di sambut Ki Modo dengan senang hati. Namun, Panji Sering mengakui bahwa kerbau itu yang baru lahir adalah miliknya. “ Akhirnya aku mempunyai kebo bule,” kata Ki Modo dengan gembiranya. Lalu Panji Sering tiba-tiba datang berkata kasar “Hei Ki Modo berikan anak kerbau itu kepadaku, karena kerbau itu milikku. “ Aaal-Usul Kedung Serojeh 1

Upload: sutrisno-spd

Post on 29-Jun-2015

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asal Usul Kedung Serojeh (Smp 1 Rembang)

ASAL USUL

KEDUNG SEROJEH

Kedung Serojeh adalah nama sebuah kedung di Desa Logung Kecamatan Sumber.

Letak Kedung Serojeh jauh dari perkampungan penduduk, untuk sampai ke sana dari

perkampungan penduduk harus jalan kaki. Mendengar nama kedung yang satu ini memang

terdengar aneh. Bagaimana proses nama kedung itu terjadi ? Untuk menjawab pertanyaan

tersebu, silakan membaca cerita dari mulut ke mulut yang terangkum dalam cerita yang

berjudul Asal Usul Kedung Serojeh ini.

Di sebuah desa yang bernama Logung di Kecamatan Sumber pada zaman dahulu

hiduplah seorang lelaki gagah perkasa dan sakti yang bernama Ki Modo. Waktu itu Ki Modo

memiliki seekor kerbau betina, suatu hari kerbau betina tersebut dikawini kerbau bule milik

Panji Sering.

Beberapa waktu kemudian kerbau betina milik Ki Modo melahirkan anak ( pedhet )

bule, kelahiran kerbau bule tersebut di sambut Ki Modo dengan senang hati. Namun, Panji

Sering mengakui bahwa kerbau itu yang baru lahir adalah miliknya.

“ Akhirnya aku mempunyai kebo bule,” kata Ki Modo dengan gembiranya.

Lalu Panji Sering tiba-tiba datang berkata kasar “Hei Ki Modo berikan anak kerbau

itu kepadaku, karena kerbau itu milikku. “

“ Tidak Panji Sering, pedhet ini dilahirkan oleh kerbau betinaku, itu berarti kerbau itu

milikku,” seru Ki Modo dengan lantangnya.

Sudah menjadi kesepakatan masyarakat Logung apabila hewan jantan mengawini

hewan betina dan nantinya jika hewan betina itu beranak maka anaknya akan menjadi milik

orang yang mempunyai hewan betina tersebut.

Demikian halnya dengan Ki Modo yang memiliki kerbau betina berarti dialah yang

mempunyai hak untuk memiliki anak kerbau tersebut.Untuk itulah ia tidak bisa menerima

jika Panji Sering mengakui bahwa anak kerbau tersebut menjadi hak miliknya. Panji Sering

juga tetap bersikeras bahwa anak kerbau tersebut adalah miliknya apalagi ia tahu anak kerbau

itu mirip dengan kerbau jantan ibunya.

“ Ki Modo! dengan adanya kerbau buleku, kerbau betinamu bisa melahirkan anak

kerbau bule, itu berarti pedhet itu milikku!” cetus Panji Sering dengan sombongnya.

Aaal-Usul Kedung Serojeh 1

Page 2: Asal Usul Kedung Serojeh (Smp 1 Rembang)

“ Tapi di sini sudah menjadi kesepakatan masyarakat Logung apabila hewan jantan

mengawini hewan betina dan nantinya hewan betina itu beranak maka anaknya akan menjadi

milik orang yang mempunyai hewan betina tersebut,“ jawab Ki Modo dengan bersikeras.

Panji Sering tetap mengelak, “ Tidak ada kesempatan seperti itu jika di antara aku dan

kamu Ki Modo. ”

“ Itu kerbauku, bukan kerbaumu Panji Sering! “ jawab Ki Modo tak mau kalah.

“ Itu kerbauku, kerbau itu saja mirip dengan kerbau jantan milik ibuku, itu berarti

kerbau itu milikku! ”

Panji Sering dan Ki Modo tetap berada pada pendiriannya masing-masing, keduanya

merasa bahwa dirinyalah yang benar dan keduanya tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya

pertengkaranpun tidak dapat dihindarkan.

Karena sangat marah Ki Modo berkata kasar kepada Panji Sering “ Panji Sering mari

kita adakan pertarungan, yang menanglah yang mendapatkan kerbau itu. “

“ Baik, aku pasti akan menang untuk melawanmu! “ jawab Panji Sering dengan mata

melotot.

“ Jangan mimpi kau Panji Sering, pasti akulah pemenangnya! “

Dengan rasa tidak sabar Panji Sering berkata “ Sudahlah Ki Modo jangan banyak

omong ayo kita mulai pertarungan ini! “

Keduanya sama-sama sakti. Mereka mengeluarkan seluruh kesaktian yang mereka

miliki. Akhirnya, Panji Sering tidak bisa mengimbangi kesaktian Ki Modo dan Panji Sering

terdesak. Panji Sering merasa kesulitan untuk mengalahkan Ki Modo. ia tidak mampu

mengalahkan kesaktian Ki Modo.

“ Huh.. kurang ajar Ki Modo, kau terlalu sakti untuk kukalahkan, aku harus mencari

bantuan untuk bisa mengalahkan Ki Modo, “ guman Panji Sering sambil melarikan diri

meninggalkan Ki Modo.

Karena dalam keadaan terdesak itulah ia mencari akal bagaimana caranya dapat

mengalahkan Ki Modo. Panji Sering akhirnya minta bantuan prajurit di Kabupaten Rembang.

Panji Sering berkata dengan prajurit-prajurit Kabupaten Rembang “ Hei, prajurit-

prajuritku bersediakah kalian membantuku untuk melawan Ki Modo ? “

Prajurit-Prajurit itu menjawab dengan kompak dan senang hati “ Baiklah Raden Panji

Sering, kami bersedia!’’

Tentu saja kekuatan menjadi tidak seimbang, akhirnya Ki Modo terdesak oleh Panji

Sering dan prajurit Kabupaten Rembang. Selanjutnya Ki Modo melarikan diri dan kembali ke

desanya.

Aaal-Usul Kedung Serojeh 2

Page 3: Asal Usul Kedung Serojeh (Smp 1 Rembang)

Waktu itu Ki Modo berbicara dalam hati “Bahaya... Panji Sering meminta prajurit-

prajuritnya untuk mengalahkan aku, lebih baik aku melarikan diri saja dan mencari senjata

yang ampuh untuk mengalahkan Panji Sering. “

Sejak peristiwa tersebut Ki Modo merasa bertambah benci terhadap Panji Sering. Ki

Modo merasa sakit hati karena telah dipermalukan di depan orang banyak oleh Panji Sering.

Ia mengalami kekalahan karena Panji Sering yang menggunakan cara dengan tidak

semestinya. Ki Modo dengan sangat kesal ia berkata “ Tunggu pembalasanku Panji Sering..

aku sudah dipermalukan di depan orang banyak, aku tidak boleh diam saja, aku harus

membalasnya meskipun itu dengan cara yang tidak patut dilakukan! “

Seharusnya hal itu tidak patut dilakukan oleh seorang laki-laki sejati. Seorang lelaki

sejati harus jantan dalam menghadap musuh-musuhnya sekalipun musuhnya itu lebih kuat

darinya.

Ki Modo berkata lagi “ Meskipun aku tak dianggap seorang lelaki yang harus jantan

dalam menghadapi musuh-musuhku, meskipun musuh-musuhku itu lebih kuat dariku. “

Sesampainya di kadipaten, Panji Sering menceritakan semuanya kepada Kanjeng

Bupati terhadap apa yang diperbuat Ki Modo kepadanya. Mendengar anaknya dipermainkan

orang, Kanjeng Bupati Rembang tidak terima dan ia harus membuat perhitungan dengan Ki

Modo untuk membela anaknya. Untuk itulah ia dengan cepat pergi ke rumah Ki Modo

bersama dengan prajuritnya untuk mengetahui peristiwa yang sebenarnya.

Ketika Ki Modo mengetahui bahwa ayah Panji Sering mendatangi rumahnya dengan

cepat mencari cara agar Kanjeng Bupati mengerti kejadian yang sesungguhnya. Ki Modo

ingin menjelaskan peristiwa yang sebenarnya. Akhirnya Ki Modo menyamar seperti wanita

yang baru melahirkan.

“ Aku harus menyamar seperti wanita yang baru melahirkan “

Untuk itulah sesampainya ayah Panji Sering di rumah Ki Modo, ia terheran-heran. Kanjeng

Bupati bertanya Ki Modo. “ Lho kamu laki-laki kok melahirkan? ”

Pertanyaan Kanjeng Bupati tersebut di jawab Ki Modo dengan sindiran, “ Bisa saja,

kerbau jantan saja bisa beranak kok!” Atas jawaban Ki Modo tersebut karuan saja Kanjeng

Bupati terkejut dan merasa malu. Jawaban tersebut secara tidak langsung telah membeberkan

hal yang sebenarnya. Kemudian Ki Modo menceritakan kejadian yang sebenarnya. Kanjeng

Bupati. baru mengetahui bahwa yang bersalah dalam persoalan ini adalah anaknya sendiri.

Setelah mengetahui persoalan yang sebenarnya Kanjeng Bupati kembali ke kadipaten.

Dengan rasa malu dan Ia berkata dalam hati, “ Ternyata yang bersalah itu anakku

bukan Ki Modo. “

Aaal-Usul Kedung Serojeh 3

Page 4: Asal Usul Kedung Serojeh (Smp 1 Rembang)

Setelah ayah Panji Sering meninggalkan rumah Ki Modo, Ki Modo menjalankan

rencananya untuk mengalahkan Panji Sering dan ia ingin merebut apa yang telah menjadi

haknya. Selanjutnya Ki Modo pergi untuk mencari di mana Panji Sering berada. Ki Modo

bertekad mencari cara untuk mengalahkan Panji Sering.

“ Aku harus mencari Panji Sering untuk mengalahkannya, aku tidak boleh menyerah “

Ki Modo mendatangi rumah Panji Sering dan setibanya di sana rumah itu kosong.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan Ki Modo untuk mencuri Tombak Kyai Kasur dan

akhirnya ia berhasil mencuri tombak tersebut tanpa diketahui oleh siapapun.

“ Ah mumpung Panji Sering tidak ada, ini kesempatanku untuk mengambil tombak

kyai kasur milik Panji Sering “ katanya dalam hati.

Setelah Ki Modo berhasil mencuri Pusaka Panji Sering, selanjutnya mencari Panji

Sering. “ Akhirnya, aku bisa mendapatkan Pusaka milik Panji Sering, aku harus mencari

Panji Sering sampai ketemu, aku harus mengalahkannya untuk memenangkan pertarungan

ini. “

Akhirnya Ki Modo dapat bertemu dengan Panji Sering. Pertengkaran pun tidak dapat

dihindarkan. Makin lama pertengkaran tersebut makin sengit dan keduanya sama-sama kuat.

Karena pusaka yang diandalkan Panji Sering telah berada di tangan Ki Modo, maka Panji

Sering terdesak. Panji Sering bicara dalam hati dengan rasa heran “ Kenapa pusakaku bisa di

tangan Ki Modo, wah ini bahaya, aku bisa kalah dari Ki Modo. “

Ki Modo menghunjamkan Tombak Kyai Kasur ke perut Panji Sering dan kemudian

jatuh di kedung. Ki Modo merasa puas karena dapat mengalahkan dan berkeyakinan bahwa

Panji Sering telah mati.

Ki Modo berkata dengan sangat senang “ Akhirnya dengan bantuan Tombak Kyai

Kasur ini aku bisa mengalahkan Panji Sering, dan aku bisa memenangkan pertarungan ini. “

Karena kebahagiaan itu ia bersantai-santai dan karena didukung oleh keindahan

kedung tersebut akhirnya Ki Modo ketiduran. Ki Modo tidak menyadari bahwa maut telah

mengancamnya. Ternyata Panji Sering masih hidup walaupun lukanya parah. Padahal Ki

Modo sudah yakin bahwa Panji Sering telah mati dan untuk itulah ia menjadi terlena.

Panji Sering bicara dalam hati “ Ini kesempatanku untuk membunuh Ki Modo mumpung Ki

Modo ketiduran, aku harus cepat-cepat membunuhnya, sebelum ia bangun. “

Kesempatan itu digunakan dengan sebaik-baiknya oleh Panji Sering. Dengan cepat Panji

Sering membunuh Ki Modo. Selanjutnya keduanya mati.

Tempat perkelahian antara Ki Modo dan Panji Sering kemudian oleh masyarakat

Logung dinamakan “ Kedung Serojeh “. Karena dalam pertarungan itu tubuh keduanya dalam

Aaal-Usul Kedung Serojeh 4

Page 5: Asal Usul Kedung Serojeh (Smp 1 Rembang)

keadaan “ terojeh-ojeh “ dan luka parah di sebuah kedung. Sampai sekarang Kedung Serojeh

tersebut masih ada di dekat persawahan desa Logung. Kedung Serojeh airnya jernih, hanya

saja letak kedung tersebut jauh dari perkampungan penduduk.

Aaal-Usul Kedung Serojeh 5

Page 6: Asal Usul Kedung Serojeh (Smp 1 Rembang)

SINOPSIS

ASAL USUL KEDUNG SEROJEH

Di desa Logung, Sumber ada lelaki gagah dan sakti yang bernama Ki Modo.

Ia mempunyai kerbau betina, yang suatu hari dikawini kerbau bule milik Panji Sering.

Beberapa waktu kemudian kerbau betina milik Ki Modo melahirkan anak ( pedhet ) bule,

kelahiran kerbau bule tersebut di sambut Ki Modo dengan senang hati. Namun, Panji Sering

mengakui bahwa kerbau itu yang baru lahir adalah miliknya.

Sudah menjadi kesepakatan masyarakat Logung apabila hewan jantan mengawini

hewan betina dan nantinya jika hewan betina itu beranak maka anaknya akan menjadi milik

orang yang mempunyai hewan betina tersebut. Tetapi kedua lelaki itu tetap bersikeras

mengakui bahwa anak kerbau itu miliknya.

Panji Sering dan Ki Modo tetap berada pada pendiriannya masing-masing, keduanya

merasa bahwa dirinyalah yang benar dan keduanya tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya

pertengkaranpun tidak dapat dihindarkan.

Keduanya sama-sama sakti. Mereka mengeluarkan seluruh kesaktian yang mereka

miliki. Akhirnya, Panji Sering tidak bisa mengimbangi kesaktian Ki Modo dan Panji Sering

terdesak. Panji Sering merasa kesulitan untuk mengalahkan Ki Modo. ia tidak mampu

mengalahkan kesaktian Ki Modo.

Karena dalam keadaan terdesak itulah ia mencari akal bagaimana caranya dapat

mengalahkan Ki Modo. Panji Sering akhirnya minta bantuan prajurit di Kabupaten Rembang.

Tentu saja Ki Modo mengalami kekalahan.

Sejak peristiwa tersebut Ki Modo merasa bertambah benci terhadap Panji Sering. Ki

Modo merasa sakit hati karena telah dipermalukan di depan orang banyak oleh Panji Sering.

Ia mengalami kekalahan karena Panji Sering yang menggunakan cara dengan tidak

semestinya.

Mendengar anaknya dipermainkan orang, Kanjeng Bupati Rembang tidak terima dan

ia harus membuat perhitungan dengan Ki Modo untuk membela anaknya. Untuk itulah ia

dengan cepat pergi ke rumah Ki Modo bersama dengan prajuritnya untuk mengetahui

peristiwa yang sebenarnya.

Ketika Ki Modo mengetahui bahwa ayah Panji Sering mendatangi rumahnya dengan

cepat mencari cara agar Kanjeng Bupati mengerti kejadian yang sesungguhnya. Ki Modo

ingin menjelaskan peristiwa yang sebenarnya. Akhirnya Ki Modo menyamar seperti wanita

Aaal-Usul Kedung Serojeh 6

Page 7: Asal Usul Kedung Serojeh (Smp 1 Rembang)

yang baru melahirkan. Penyamaran Ki Modo tersebut membuat Kanjeng Bupati menyadari

bahwa anaknyalah yang bersalah.

Setelah ayah Panji Sering meninggalkan rumah Ki Modo, Ki Modo menjalankan

rencananya untuk mengalahkan Panji Sering dan ia ingin merebut apa yang telah menjadi

haknya. Selanjutnya Ki Modo pergi untuk mencari di mana Panji Sering berada. Ki Modo

bertekad mencari cara untuk mengalahkan Panji Sering.

Ki Modo mendatangi rumah Panji Sering dan setibanya di sana rumah itu kosong.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan Ki Modo untuk mencuri Tombak Kyai Kasur dan

akhirnya ia berhasil mencuri tombak tersebut tanpa diketahui oleh siapapun.

Ki Modo dapat bertemu dengan Panji Sering. Pertengkaran pun tidak dapat

dihindarkan. Makin lama pertengkaran tersebut makin sengit dan keduanya sama-sama kuat.

Karena pusaka yang diandalkan Panji Sering telah berada di tangan Ki Modo, maka Panji

Sering terdesak.

Ki Modo menghunjamkan Tombak Kyai Kasur ke perut Panji Sering dan kemudian

jatuh di kedung. Ki Modo merasa puas karena dapat mengalahkan dan berkeyakinan bahwa

Panji Sering telah mati.

Karena kebahagiaan itu ia bersantai-santai dan karena didukung oleh keindahan

kedung tersebut akhirnya Ki Modo ketiduran. Ki Modo tidak menyadari bahwa maut telah

mengancamnya. Ternyata Panji Sering masih hidup walaupun lukanya parah.

Kesempatan itu digunakan dengan sebaik-baiknya oleh Panji Sering. Dengan cepat

Panji Sering membunuh Ki Modo. Selanjutnya keduanya mati. Tempat perkelahian antara Ki

Modo dan Panji Sering kemudian oleh masyarakat Logung dinamakan “ Kedung Serojeh “.

Karena dalam pertarungan itu tubuh keduanya dalam keadaan “ terojeh-ojeh “ dan luka parah

di sebuah kedung.

Aaal-Usul Kedung Serojeh 7

Page 8: Asal Usul Kedung Serojeh (Smp 1 Rembang)

BIODATA PENULIS

NAMA : NOVIA FITRIA ANWAR

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : REMBANG, 13 JANUARI 1998

SEKOLAH : SMP NEGERI 1 REMBANG

KELAS : 8H

ALAMAT : DESA TLOGOTUNGGAL, DUKUH KESO,

KEC. SUMBER, KAB. REMBANG

GURU PEMBIMBING

NAMA : SURAMI, S. Pd.

ALAMAT KANTOR : SMP NEGERI 1 REMBANG

ALAMAT RUMAH : KEL. MAGERSARI RT 01/RW 02, REMBANG

NOMOR HP : 081325737849

NARA SUMBER CERITA

NAMA : ENDANG SUTEMEN

UMUR : 65 TAHUN

ALAMAT : DESA TLOGOTUNGGAL, DUKUH KESO,

KEC. SUMBER, KAB. REMBANG

Aaal-Usul Kedung Serojeh 8