artwork saran 04secure site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 edisi: 04/ desember...

52

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi
Page 2: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

2 Edisi: 04/ Desember 2009

Assalamu‘alaikum Wr WbJIKA pembaca mencermati Majalah

SARAN sejak edisi pertama hingga ketiga,tentu akan tahu bahwa edisi keempat inisecara fisik berbeda dengan edisi sebe-lumnya. Jumlah halamannya ada pe-nambahan, yakni dari 44 halaman (ter-masuk sampul) menjadi 52 halaman.

Sejujurnya, penambahan tersebutsemula tidak kami rencanakan. Namunketika edisi ini dalam proses lay-outpracetak, ketahuan bahwa begitu banyakreportase dan naskah kiriman pembacayang belum tertampung. Kami segeraberkonsultasi dengan Dewan Redaksi,untuk mencarikan solusi. Akhirnya di-putuskan untuk menambah sejumlah 8halaman, sehingga kumulatif menjadi 52halaman.

Penambahan tersebut ternyata jugabelum mampu menampung kiriman nas-kah yang membludak. Mau tidak maukami terpaksa melakukan regrouping danseleksi naskah. Untuk reportase peris-tiwa yang berbeda waktu, namun dengantema isu yang sama, kami gabung dansunting ulang. Sedangkan naskah yangnilai informasinya tidak terlalu terikatdengan waktu, atau timeless, kami putus-kan untuk menunda pemuatannya.

Proses seleksi atas naskah-nakahyang belum kebagian ruang itu dilakukanoleh dewan redaksi, dengan memberikode pada print-out draft naskah. Ana-log dengan istilah fiqih, dilakukan klasi-

fikasi mulai dari level wajib, sunat, mu-bah, makruh, sampai “haram”. Selanjut-nya print-out draft naskah diserahkankepada tim penyunting, untuk diolah dandiproses lay-out.

Apapun istilahnya, maksudnya taklain hanya sekedar menentukan prioritasuntuk pemuatan pada edisi ini, bukansesuatu yang bersifat permanen. Olehsebab itu, mohon dimaklumi jika adakontributor yang naskahnya belum di-turunkan pada edisi ini, bukan tidakmungkin akan tampil pada edisi beri-kutnya, baik secara eksklusive atau di-rangkum dengan naskah-naskah lainyang mengangkat isu sama.

Sebagai pengasuh, kami merasabersyukur atas respons warga IWS yangsedemikian antusias mengirimkannaskah-naskah. Kami sangat yakin, tentuakan ada yang kecewa, baik karenanaskahnya ditunda pemuatannya, ataudigabung dengan naskah lain, ataumungkin tidak dapat kami muat karenaberbagai pertimbangan. Untuk itu, kamimohon dibukakan pintu maaf yangsebesar-besarnya.

Pada pengantar kali ini, kami merasatidak perlu lagi menyajikan resume isiedisi ini. Kami persilahkan pembacauntuk menyimak langsung halaman demihalaman.

Terimakasih, dan selamat membaca.Wassalam,

Redaksi

Suara Redaksi

Menambah Halaman

MAJALAH SARANTerbit dalam bentuk bulletin 1979 - 2008,dalam bentuk majalah sejak 2009

PenerbitBadan Usaha Majalah SARAN, DPP IWSSK : No.02/SK/DPP-IWS/2009SK : 01/SK/ M-SARAN /2009Masa Bhakti 01 Maret 2009 – 01 Maret 2012

PelindungDPP IWS

Pimpinan UmumSD Sutan Marajo

Pimpinan RedaksiH.Usman Yatim

Wakil Pimpinan RedaksiIr. Adlim Gani AK

Pemimpin PerusahaanH.Zulkifli ME

Redaktur Pelaksana :Drs.Suryetman Yasin St.Rajo Alam

Wakil Redaktur PelaksanaP.M.

Dewan Redaksi :Drs I.S Dt. Bandaro Aceh, H.Bathriek Pdk RajoIr.Ikhlas Bahar Sutan Djohan,Yudi Harzi Rky Sati

Sekretaris Redaksi/ PerusahaanJufrizal

Promosi dan IklanIr.Ikhlas Bahar Sutan Djohan

KeuanganH.Syafril Djafar

Koresponden/ Biro DaerahNusa Jaya (Sumbar)Drs.IS.Dt.Bandaro Aceh (Jabodetabek)Musfiardi Amwa S.Pd (Bandung Raya)

Distribusi / Sirkulasi :Eklapi Aska Panduko Sati

Alamat SuratJl.Matraman Raya No.254 Jakarta 13300Fax : 021.7403806 & 021.7410226Email : [email protected] : http://majalahsaran.wordpress.comSMS Centre : 0812.88920.199

BankBank Mandiri Cabang Jakarta Jatinegara TimurNomor Rekening: 006-00-9366497-1atas nama Sudasril Darwis or SyafrilTarif Iklan Cover Belakang Berwarna Rp. 1.000.000 Cover Dalam Berwarna Rp. 800.000 Black and White Rp. 400.000 Lembaga Nagari, DPP, DPC IWS 50% hargaPembayaran di muka, melalui rekening :

Sudasril Darwis, Bank MandiriNo. 006-00-9366497-1

Page 3: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

3Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

Seni Budaya Saniangbaka

Antara Realitadan Harapan

3Edisi: 03/ Desember 2009

Tari Adok, tari Tan Bentan, randai Ilau yang digarap dengan apik,merupakan contoh seni tradisonal Minangkabau khas budayaSaniangbaka yang sering diundang tampil dalam kegiatanpementasan seni yang berskala lokal maupun nasional. Hal tersebuttidak lepas dari kepiawaian dan keseriusan tokoh pendahulu yangbergiat dibidang seni tradisional. seperti Mendiang Jamin Pado,Mendiang Manti Menuik.dll.

Page 4: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

4 Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

talalok dalam pengertian karakter atautalalok yang dimaksudkan di sini adalahtakicuah, karena Cindua Mato bermak-sud merebut Puti Bungsu.

Din-din adalah usaha yang dilaku-kan Cindua Mato untuk mendinginkanatau menyejukkan hati Imbang Jayo danmasyarakat Sungai Ngiang, supayamereka tidak curiga sama sekali dengantindakan yang akan dilakukan CinduaMato.

Jundai berkisah tentang seranganatau perang batin yang dilakukan CinduaMato terhadap Imbang Jayo. ImbangJayo akhirnya kalah dan bangun daritidurnya dalam keadaan gila (jundai).Itulah makna tari Tan Bentan yang seringditampilkan Manti Menuik.

Randai Ilau yang merupakan randaikhas Saniangbaka juga mengisahkanCindua mato dan Puti Bungsu. terdiri daritujuh episode dengan 12 macam ge-rakan. Setiap episode mempunyai ge-rakan yang yang tidak sama. Inilahyang membuat berbeda dengan randaidaerah lainnya. Gerakan yang lincah dan

menarik, membuat setiap orang berdecakkagum dan terpesona.

Berbagai ragam seni tradisional Mi-nangkabau khas budaya Saniangbakatersebut sudah sering diundang tampildalam kegiatan pementasan seni yangberskala lokal maupun nasional. Tari Adok,tari Tan Bentan, randai Ilau, dan lainsebagainya, pernah tampil antara-lain diTaman Budaya Padang, Taman IsmailMarzuki Jakarta, TVRI, RRI Padang. Jugasering tampil mememenuhi undangan,mengisi kegiatan seni pada waktu baralek,baik di kampuang maupun di rantau.

Tampil dan dikenalnya seni budayaSaniangbaka oleh masyarakat banyaktersebut tidak lepas dari kepiawaian dankeseriusan tokoh pendahulu yang ber-giat dibidang seni tradisional. sepertiMendiang Jamin Pado, Mendiang MantiMenuik.dll.

Kegiatan PenggiatSeni Budaya Tradisional

Di tengah kemajuan zaman danderasnya arus informasi serta globalisasi

Tari Tan Bentan merupakancuplikan kisah perebutanPuti Bungsu oleh ImbangJayo dan Cindua Mato.Karena kesaktiannya, Cin-

dua Mato berhasil mengalahkan ImbangJayo. Tari ini terdiri dari lima bagian yangmerupakan peristiwa perseteruan antaraCindua Mato dengan Imbang Jayo:Pada-pada (pado-pado), Dendang-dendangan, Adau-adau, Din-din danJundai.

Pado-pado adalah pengungkapanfilosofis dalam bentuk gerak tari dariungkapan; babuek baik pado-padoi,babuek buruak sakali jaan. Dendang-dendangan, lagu-lagu menyenangkanyang dibawakan Cindua Mato dihadapan Imbang Jayo supaya ImbangJayo tak mencurigai Cindua Mato.

Adau-adau adalah cerita atau laguyang disampaikan Cindua Mato untukmembuat Imbang Jayo tertidur. Padatahap ini Puti Bungsu ikut menari yangmakin menghibur Imbang Jayo. Tertiduratau talalok dalam pengertian ini adalah

Page 5: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

5Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

seperti telah beragam dan canggihnyadunia hiburan sekarang ini, kadangmembuat orang mudah melupakan hal-hal yang bersifat Tradisonal termasukcontohnya dalam pengembangan danpelestarian seni budaya tradisionalminang. Penggiat seni budaya diSaniangbaka seakan ditantang agarbagaimana seni budaya yang dimilikitetap lestari dan diminati oleh lapisanmasyarakat.

Penggiat seni di Saniangbakasekarang ini seperti Dt Bagindo NanGadang, Manti Talelo Basa, Suar TanMarajo, Tarsril Tan Marajo Asrius, EviCandra SPd dan Anak mudo lainnyasebenarnya tetap mengupayakan latih-an secara berkala. Hal ini di lakukan demikeberlanjutan atau kelestarian seni bu-daya Saniangbaka di masa mendatang.

Pada masa pemerintahan Saniang-baka sebelum sekarang ini latihan danpengkaderan seni budaya pernah di-adakan di Rumah Gadang Bawah Ka-luang milik Tarmizi Mkt Sutan (mantanWali Nagari Saniangbaka) .Sekarang inisetidaknya ada dua tempat latihan yangmasih mempunyai anggota atau anakmudo yang aktif yaitunya di rumahBapak Suar Tan Marajo di suku TanjungGuci dan di rumah Asrius di Lapau Mang-gih yang siap menampilkan hasil latihanmanakala ada undangan

Pendidikan Sekolah sebagaiMedia strategis PewarisanSeni Budaya Tradisonal

Dengan adanya KTSP (KurikulumTingkat Satuan Pendidikan) yang di-berlakukan pemerintah di setiap jenjangpendidikan sekarang ini, sebenarnyamemberi peluang kepada setiap daerahuntuk menggali dan mengembangkanmateri ajar sesuai dengan potensidaerahnya masing-masing. Dalam matapelajaran kesenian, misalnya, di sanaada kesenian tradisional yang bisa di-masukkan dan dikembangkan lagi dalammateri ajar Muatan Lokal dan pengem-bangan diri yang harus dikuasai olehanak didik.

Pembelajaran Muatan lokal danpengembangan diri pada suatu sekolah,dalam ketentuannya tidak mutlak harusdi ajarkan oleh guru tetap yang ada di

sekolah tersebut. Pengajarnya bisadidatangkan dari individu kelompokmasyarakat yang memiliki kualifikasi dankompeten di bidang tersebut. Jadi untukmenularkan dan menanamkan kecintaanterhadap seni budaya tradisional kepadapelajar di Saniangbaka, sekiranya pihaksekolah tidak mempunyai tenaga yangmampu di bidang ini, maka bisa sajamemberdayakan atau bekerjasamadengan komunitas seni yang ada dikenagarian Saniangbaka.

Perlu Apresiasi terhadapkegiatan seni Budaya Tradisional

Sebuah karya seni yang ditampilkanoleh penggiat di bidang seni, tentu tidakjadi begitu saja. Semuanya melalui prosesyang tidak gampang, mulai dari merekrutanggota, belajar menguasai konsep ge-rakan, menjiwai tema dengan melaluilatihan yang berulang kali, dan sete-rusnya. Jadi, untuk siap disajikan atauditampilkan, suatu karya seni memer-

lukan proses yang menuntut pengor-banan waktu dan tenaga.

Lantas, bagaimana semestinya kita— sebagai anggota masyarakat di luarkomunitas tersebut — menyikapinya ?.Suatu hal yang patut dilakukan adalahmemberikan penghargaan yang baikatas jerih payah para penggiat senitersebut. Sekali-kali jangan pernah adasikap yang terkesan kurang menghargai.

Seperti dikisahkan oleh Ibu ElviCendra S.Pd., salah seorang Guru SMPN4 Saniangbaka yang sehari-harinyaadalah juga penggiat seni. Beliaumempunyai pengalaman yang kurangenak dengan sikap sebagian masyarakat,katakanlah panitia acara dalam suatupementasan randai oleh anak didiknya,sehingga anak didiknya merasa kecewadan hanya bisa menangis

Pengalaman lain yang juga dialamioleh penggiat seni Manti Talelo Basa.Suatu waktu, beliau mengikuti undangankegiatan Pekan Budaya Kabupaten Solokdi Danau Kembar. Seyogyanya setiapnagari mengutus jumlah peserta yangbanyak untuk mengikuti kegiatan ter-sebut. Akan tetapi, karena kurangnyakoordinasi, kurangnya persiapan dana,dan macam-macam kekurangan lainnya,maka Saniangbaka hanya tampil denganjumlah peserta yang tidak sesuai denganyang diharapkan. Peristiwa itu menjadibuah pertanyaan bagi banyak pesertalainnya.

Sudah saatnya peme-rintahan nagari

Saniangbaka turuntangan megelola asetseni budaya atas nama

nagari.

Page 6: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

6 Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

Persoalan yangmenjadi hambatan

Apapun bentuk kegiatan yang akandi langsungkan, selalu terkait denganpersoalan dana. Apalagi masalah uangyang terbilang sensitif . Salah seoranganak mudo yang pernah aktif dalamkelompok latihan, yang tidak maudisebut namanya, pernah mengeluhkankurang transparannya pengelolaankeuangan. Semestinya, kalau ada hasilpementasan, maunya bajaleh–jaleh,jangan jadikan orang lain sebagai obyek.Kalau bajaleh-bajaleh, para donaturjuga tidak akan segan-segan memberikansumbangsihnya. Sekecil apapun dan darimanapun sumber dananya, harusnyabisa dipertanggungjawabkan.

Melihat perkembangan seni budayaanak nagari, sudah saatnya pemerin-tahan nagari Saniangbaka untuk turuntangan megelola aset seni budaya atasnama nagari. Dengan demikian hal ihwalseperti aoal kepengurusan, keanggotaan,pendanaan. tempat latihan, dan lain seba-gainya, bisa dibicarakan dan disepakatisecara musyawarah. Kapan perlu dibuatsemacam sanggar untuk pelatihan danpengembangan seni budaya Saniang-baka, yang dikelola secara profesional.

Secercah harapan demiSeni Budaya Saniangbaka

Kegiatan seni budaya tentu tidakbisa lepas dari masalah pendanaan, un-tuk penanggulangan biaya latihan senibudaya Saniangbaka dan dalam rangkamemenuhi undangan penampilan senibudaya, para penggiat seni selama initidak semestinya tangannya harus dibawah terus, kepala harus mendekur,mata harus dilindapkan agar orang hiba.

Perlu dipahami bahwa hidup tidaknyaseni budaya Saniangbaka di masamendatang menjadi tanggung jawabsemua masyarakat. Apabila seni budayaproduk khas Saniangbaka ini terabaikanatau luput dari perhatian pemerintahannagari dan pemuka masyarakat, jangankaget jika suatu waktu warisan seni budayayang menjadi kebanggaan Saniangbakakan tinggal nama dan kenangan.

Untuk itu perlu diupayakan suatulangkah pembinaan dan pengelolaansecara profesional. Semoga. NUSA

Latar BelakangPemikiran Karya

Dipicu oleh keinginan mengeks-presikan diri, dengan meyakini potensiyang ada dalam diri serta potensi budayadan tradisi Minangkabau yang diyakinisangat kaya ide dan gagasan. Ini meru-pakan sebatas keinginan menciptakannuansa koreografi yang baru, yang ber-pijak dan berakar pada karakter masya-rakat Minangkabau, khususnya Randai.

Petatah PetitihPetatah petitih/ pidato adat/ pasam-

bahan adat adalah sebuah tradisi yangselalu berfungsi dan dipergunakan se-bagai dialog musyawarah dalam setiappengambilan keputusan untuk semuaurusan yang menyangkut NuansaTradisi dan perilaku budaya di tengahmasyarakat.

Dialog dan irama kata mempunyairetorika yang sangat berbeda dengankata-kata sehari- hari.

Petatah petitih merupakan dialogyang dilakukan pada saat akan memulaisesuatu yang bernuansa adat dan buda-ya ditengah masyarakat setempat.

RandaiRandai adalah salah satu kesenian

tradisi yang masih tetap hidup dan ber-kembang di tengah keseharian masya-rakat Minangkabau. Boleh dikatakanbahwa dari sekian banyak jenis keseniantradisi yang ada maka randai merupakansalah satu jenis kesenian yang dapatbertahan secara baik.

Randai adalah satu bentuk kesenianteater rakyat yang berbasis gerak pencaksilat. Pada umumnya pemain randaimemang bisa bermain silat, tapi tidansemua pesilat bisa bermain randai.

Pada randai terdapat unsur tari yangdisebut Galombang. Unsur dialog diambildari cerita rakyat. Dan musik tradisionalberupa nyanyian tradisi, yang disebutdendang dan tepukan tangan, pukulan

Latar Belakang dan Prinsip Koreografi

ERY MEFRIKoreografer - Pimpinan

Nan Jombang Dance Company

Page 7: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

7Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

Saya lahir di Saningbakar, SolokSumatera Barat, pada 23 Juni1958, dan koreografi pertama

saya lahir pada tahun 1983, berjudul“NAN JOMBANG”. Karya perdana inisekaligus menjadi nama group yangsaya dirikan dan saya pimpin.

Prosesnya saya rasa waktu itu di-picu oleh keinginan untuk meng-ekspresikan diri, dengan meyakinipotensi dalam diri serta potensibudaya dan tradisi Minangkabau yangSaya yakini sangat kaya ide. Gagasan-nya sederhana saja, waktu itu mungkinsebatas keinginan menciptakan nuan-sa koreografi yang baru, yang tetapberpijak dan berakar pada karakternyatradisi (ruh/spirit) bukan bentukfisiknya, melainkan sebuah misi daripemikiran dan kecerdasan seorangkoreografer.

Proses koreografis yang sangatpenting dan sangat mempengaruhikarya- karya tari saya sampai saat ini,

kabau dan alam tradisi Minangkabaumerupakan pasangan nilai- nilai yangsejalan dalam menjalani aktifitaskoreografi.

Sama pentingnya saat kita harusmempertanyakan dan mengkaji kebe-radaan unsur modern dan unsur tra-disi. Bagi saya, semakin terkait padabentuk atau nilai- nilai modern, makakian tinggi pula tantangan kita untukmenoleh keakar tradisi. Masuknyaunsur modern, adalah bagian penga-yaan tradisi yang pada dasarnya tidakmerusak satu sama lain, melainkansaling melengkapi dan mengisi.

Sebagai koreografer, kepekaanterhadap keseharian dan kejelian da-lam memaknai tradisi untuk kebu-tuhan konsep koreografi sangat di-perlukan. Pandangan saya yang ter-lalu khusus terhadap karakter tradisiitu sendiri, menjadikan kewajaran dankeseharian gerak manusia yang sayabuat mengalir dan selalu mengalir,hingga tanpa bunyi, adalah rangsang-an dan bias koreografi saya sebagaikoreografer.

Karakter dari ketradisian Minang-kabau, menjadi pusat pengembangandan sumber penemuan saya. Bahwagerak wajar manusia merupakan intidan sumber pemunculan jati diri karyakontemporer saya. Dan sebagai koreo-grafer, musik merupakan nafas darikarya tari yang saya salurkan melaluipenari. Hingga setiap produksi karya,alat-alat musik berusaha dikurangi dandigunakan seminimal mungkin. Kare-na bagi saya “teriakan kesakitan kita,tak mungkin disuarakan orang lain”.

ERY MEFRI

Mengalir Tanpa BunyiMengalir Tanpa BunyiMengalir Tanpa BunyiMengalir Tanpa BunyiMengalir Tanpa Bunyikarena saya lahir dan hidup di tengah-tengah keluarga seniman tradisi, yangmemiliki paham dan anutan tradisiyang kuat.

Ayah saya Jamin Manti Jo Sutan(almarhum) dikenal sebagai seorangpenari tradisi dengan akar tradisi yangkuat, sementara Ibu Nurjanah adalahseorang penenun benang emas. Danuniknya, saya tidak pernah belajaratau diajarkan menari piring secaralangsung, tapi saya sangat mahir me-mainkannya.

Ini adalah proses sejak saya ber-umur tiga tahun, dimana setiap duakali seminggu saya selalu duduk dantiduran di pangkuan ayah melihatorang menari piring dan mendengarmusik saat ayah memainkan musik taripiring yang sedang berlatih. Dan padaumur lima tahun saya langsung sajabisa menarikannya, di saat pestaperkawinan (baralek).

Faktor lingkungan adat dan tradisiMinangkabau kedua orangtua yangapresiatif terhadap seni tradisi dankemudian pilihan saya yang menjadi-kan tradisi akar penting untuk peng-garapan karya kontemporer, dan me-rupakan paduan yang menyemangatikelahiran koreografi saya sampai saatini.

Sebagai koreografer yang mela-hirkan karya-karya kontemporer,acuan atau pijakan tetap tidak terlepasdari adat Minangkabau. Dalam setiapkarya, unsur kuat tradisi menjadi ruh,spirit yang sangat spesifik padanuansa gerak, tekhnik hingga filsafah“Alam Takambang Jadi Guru” (Alamterkembang adalah guru) yangmengakibatkan akar tradisi Minang-

pada tubuh, dan yang paling spesifikadalah pukulan musik pada celana yangdisebut galembong. Uniknya semuapemain serba bisa, ikut menari, pemaindialog, dan sekaligus pemain musik. Danrandai ini dari awal sampai selesai selaluberbentuk lingkaran dan berdurasi satujam sampai satu malam.

Pesan-pesan yang disampaikanmelalui Randai — yang juga dapatdisebut sebagai teater rakyat — meng-

kombinasikan tari, musik dan teaterdengan irama dialeg tersendiri, menja-dikan ia sesuatu yang sangat pentinguntuk direnungkan.

Tari PiringTari piring menggambarkan per-

mainan ketrampilan dan ketangkasananak nagari dalam berkesenian yangzaman dahulunya dilakukan oleh anak-anak muda pria pada saat pesta panen

padi di tengah sawah. Dalam kisahnyaturun temurun, piring yang digunakanuntuk menari adalah piring yang dipakaisewaktu makan. Awalnya piring-piringtersebut berisikan makanan gorengan,gulai, sayuran yang membuat piring men-jadi licin. Tanpa dicuci, para pemudalangsung saja menarikannya dengan me-nunjukkan ketrampilan, keuletan, kecer-dasan tanpa menjatuhkan piring daritelapak tangannya.

Page 8: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

8 Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

REKAM JEJAK

Nan Jombang Dance CompanyKoreografer: Ery Mefri

1 November 1983

Ery Mefri mendirikan sanggar tariyang diberi nama Nan JombangGroup.

Sejak tahun 1988 - 2003

Penggagas, penyelenggara danselalu menjadi peserta“Galanggang Tari Sumatera”merupakan iven Nasional danInternasional diselenggarakan duatahun sekali sejak 1988 sampaitahun 2003.

23 Februari 1985 – 4 Oktober 1994

14 kali pagelaran tunggal di TamanBudaya Sumatera Barat.

5 Juni – 28 Juli 1994

Mengikuti “American DanceFestival” di Durham, CarolinaUtara dan New York, AmerikaSerikat.

20-24 Oktober 1994

Mengikuti “Indonesian DanceFestival” di TIM Jakarta , “Thebig question”.

5-17 November 1994

Nan Jombang Tour Sumatera(Padang, Bengkulu, Medan-Sumatera Utara, Lampung )dengan karya “Hutan Warisan”dan “The big question”.

30-31 Maret 1995

Pagelaran tunggal di Graha BaktiBudaya kerjasama DewanKesenian Jakarta dan TIM Jakartadengan karya “Ratok RatakTanah”.

1-5 Oktober 1995

“Contemporary Dance Festival”di STSI Padang Panjang dengankarya “Suksesi”

31 Oktober s.d 1 November 1996

13 tahun Nan Jombang Grouppentas bersama Miroto, EkoSuprianto di Taman BudayaSumatera Barat.

14 - 25 November 1997

Pergelaran tunggal di Taman BudayaSurakarta dan Yogyakarta. Dengankarya “Nan Jombang”, “Kunci”dan “Bakhteri”dan “Warisan”.

22 April 1998

“Peringatan Hari Bumi” dengankarya “Bumi 100 Menit” diTaman Budaya Sumatera Barat.

7-8 Maret 1999

“Peringatan Hari Wanita”dengan karya “Pernahkah AdaDoa Untuk Wanita”.

18-31 Mei 2000

“Kongres Ritual Asia Eropa” diTejakula Bali.

20 Agustus – 2 September 2000

Menyelenggarakan “Forum KerjaKoreografer 3 Negara” : Indone-sia, Amerika dan Korea

19-30 Juli 2000

Tour Nan Jombang di tiga kota :TUK Jakarta, Taman BudayaSurakarta, dan Rumah NusantaraBandung dengan karya: “BundoKanduang”, “Republik Baru”dan “Diamnya Minangkabau”

Pada umunya setiap daerah di Suma-tera Barat (Minangkabau) memiliki kese-nian Tari Piring. Hal demikian terjadi turuntemurun, dan ketrampilan berkesenian inimenjadi sebuah tarian khas di Minang-kabau, yang menambah fungsinya untukacara pengangkatan penghulu, pestaperkawinan (baralek), acara adat nagari,dan acara lainnya yang memerlukantampilnya sebuah kesenian khas anaknagari. Perkembangan waktu saat inianakanak perempuan juga sudahmenarikan tari ini.

Sebagai KoreograferBasic tradisi Minangkabau yang

menjadi rambu-rambu untuk melahirkankarya-karya kontemporer, acuan ataupijakan tetap tidak terlepas dari AdatMinangkabau. Dalam setiap karya, unsurkuat tradisi menjadi ruh, spirit yang sa-ngat spesifik pada nuansa gerak, tekhnikhingga falsafah “Alam Takambang JadiGuru” (alam adalah guru) yangmengakibatkan akar tradsi Minangkabaudan akar tradisi alam Minangkabau meru-pakan pasangan nilai-nilai yang sejalandalam menjalani aktifitas koreografi.

Seperti hal sama pentingnya saatkita harus mempertanyakan dan mengkajikeberadaan unsur modern dan unsurtradisi. Bagi saya, semakin terkait padabentuk atau nilai-nilai modern, maka kiantinggi pula tantangan kita untuk menolehke akar tradisi. Masuknya unsur mod-ern, adalah bagian pengayaan tradisiyang pada dasarnya tidak merusak satusama lain, melainkan saling melengkapidan mengisi.

Sebagai koreografer, kepekaan dankejelian dalam memaknai tradisi untukkebutuhan konsep koreografi, pan-dangan saya yang selalu khusus ter-hadap karakter tradisi itu sendiri, men-jadikan kewajiban dan keseharian gerakmanusia adalah rangsangan dan biaskoreografi saya sebagai koreografer.

Kolaborasi ketiga bentuk ini, seperti:petatah petitih, randai dan kedisiplinankoreografi yang saya jalani, memberikanharapan dan memunculkan keyakinanbahwa sesuatu yang baru akan dapatdihadirkan apabila kita mau merenungdan menyediakan waktu untuk disiplindan kerja keras. ERY MEFRI

Page 9: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

9Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

4-8 Oktober 2001

“Festival Cak Durasim “ diTaman Budaya Surabaya, “BundoKanduang”.

1-29 Juni 2002

Program Keliling Hibah SeniYayasan Kelola 2002 di : TamanBudaya Sumatera Barat, STSIPadang Panjang, Taman BudayaBengkulu, TUK Jakarta, DewanKesenian Lampung dan HabitatSeni Lak Lak Medan.

15-22 Juni 2003

“ Jakarta Anniversary Festival”,di Gedung Kesenian Jakarta.

11-12 Desember 2003

Pagelaran tunggal di BentaraBudaya Jakarta “Tangka” dan“Tiang Nagari”.

15 – 17 Juni 2004

“Indonesian Perfoming ArtsMart” (IPAM) di Nusa Dua Balidengan karya “Sarikaik Pangkasangketo” dan “Ratok Piriang”

5 – 9 Juni 2005

“ Indonesian Perfoming ArtsMart” di Nusa Dua Bali dengankarya “Garih ka Pintu” dan“Tangka”.

8 – 12 Agustus 2005

“Festival Karya Tari Indonesia” diGedung Kesenian Jakarta dengankarya “Sangketo Kato”

20 – 31 Juli 2005

Mengamati “ Queensland MusicFestival”di Brisbane PowerhouseAustralia.

25-27 Agusrus 2006

“Pasar Tari Kontemporer” di PekanBaru – Riau dengan karya“Sarikaik”.

13 Desember 2006

“MCDF” WDA West Sumatera diSTSI Padang panjang “Garis kePintu”.

2 – 11 Agustus 2007

Pentas di Brisbane PowerhouseAustralia ,”Ratok Piring” dan“Sarikaik”.

27 Agustus 2007

Pergelaran tunggal di BentaraBudaya Jakarta (KOMPAS)dengan karya “Ratok Piring”,dan “Sarikaik”.

12 September 2007

“Urban Festival” di Goethe HauseDewan Kesenian Jakarta dengankarya “Karatau Madang di Ulu”.

26 Maret 2008

Kolaborasi dengan group MusikPerkusi Kuno Kini di BentaraBudaya Jakarta (KOMPAS)dengan karya “Hujan Bambu”.

17 Agustus 2008

Mendapat penghargaan “TuahSakato” dari Gubernur Sumatera

Barat, sebagai seniman yangtotal dan mengabdi untukkemajuan kesenian dankebudayaan Sumatera Barat.

2 – 24 Oktober 2008

Proses kolaborasi dengankoreografer dari Taiwan CynthiaLee

27 – 31 November 2008

Indonesian Dance Festival 2008pertunjukan hasil kolaborasi EryMefri dengan Cynthia Lee dengankarya “Malin Kundang”.

10 November 2008

Pertunjukan di STSI Bandung ,“Ratok Piring” dan“Sarikaik”.

13 – 16 November 2008

Memberikan worksop kepada Gurukesenian se –Jawa Timur, TekhnikTari dan Koreografi, “Mengkiatitari tradisi sebagai basic untukdigarap menjadi tariKontemporer”.

15 November 2008

Mengikuti Festival Cak Durasim –Surabaya dengan karya “RatokPiriang”.

2-7 Juli 2009

Mengikuti “Indonesian Perform-ing Arts Mart” (IPAM) di Solodengan karya “Rantau Berbisik”(Warung Nasi Padang).

27 Juli 2009

1. Pukul 11 siang : Membuka“Temu Karya Taman BudayaSe-Indonesia” dengan karyakolosal Malinkundang”.

2. Pukul 8 malam, Utusan TamanBudaya Sumatera Barat dengankarya “Rantau Berbisik”(Warung Nasi Padang).

17, 18 Oktober 2009

Karya “Marantau” dan “RantauBerbisik” di Pesta Raya Espla-nade Theater – Singpaura.

19 Oktober 2009

Memberikan workshop di NAFAUniversity Singapura.

Page 10: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

10 Edisi: 04/ Desember 2009

Pantun ini agaknya telahmenjadi darah daging bagigenerasi muda di Minangkabau (Sumatera Barat).Kaum muda di Ranah

Minang pergi kerantau, pergi membawakekurangannya, karena di kampuangsendiri tak punya apa-apa, di kampuangsendiri dianya belum berguna danbermanfaat. Bertolak dari pantun inipulalah telah terbuka inspirasi Ery Mefriseorang koreografer muda dalam meng-garap sebuah nomor tari dan diberi judul“Rantau Berbisik”

Ery Mefri lahir tahun 1958 di Sa-niangbaka, anak dari pasangan (Alm)Jamin Manti Jo Sutan ( Manti Menuik )dengan Nurjannah suku Sumpadang,seorang penjahit sulaman benang emas.Titisan darah dan jiwa seni dari abaknyaditambah dengan pengalaman sewaktumasih kecil ketika berusiatiga tahun,sering diajak abaknya melatih anak mudobasilek, manari, berandai, sehinggasering takalok sorang di pangkuan abak,ketika abaknya memainkan musik dandendang .

Apa yang terserap oleh mata dantelinga Ery Mefri kecil, memberi kecer-dasan tersendiri, mengalirkan spiritdalam berkarya, sehingga mengantar-kannya menjadi seniman yang dikagumibanyak orang, terutama bagi yangmemahami arti sebuah karya seni. Isteridan keempat anaknya — Angga Mefri,Rio Mefri, Geby Mefri, Intan Mefri, RirinMefri — semua melibatkan diri dalamdunia seni tari, group “Nan Jombang”.

Untuk mengenal lebih dekat sosokEry Mefri, majalah SARAN sempatberbincang-bincang di sela-sela kesi-bukannya di Taman Budaya Padang, lo-kasi tempat dia sehari-hari berkantor.

Berikut petikannya.

Seberapa jauh pendidikan formalberkontribusi dalam kegiatan andaberkesenian ?

Setamat dari SD Negeri I Saniang-baka saya sempat merantau ke Jakarta.Pernah manggaleh petasan di kaki limo,dan acok dikaja dek petugas keamanan,Pernah pula karajo di lapau nasi “Ru-mah Makan Beringin” Kebayoran, Jakar-ta Selatan, bagian tukang cuci piring aliastukang cebok. Tahun 1975 pulang kam-puang, kemudian sekolah di SMP ImamBonjol, tamat tahun 1977, kemudianmelanjutkan ke SMKI Padang Panjang.

Sewaktu mau melanjutkan ke SMKI,ayah dan keluarga saya lainnya sebe-tulnya kurang setuju. “Waang kan lahpandai manari, manga masuk sekolahmanari juo lai,“ begitu kata beliau waktuitu. Tapi bagi saya sekolah di SMKI meru-pakan pilihan hati, dan betul–betulkarena minat. Akhirnya tahun 1981 sayaberhasil tamat dan dapat ijazah SMKI.

Berbekal ijazah tersebut, tahun 1982,saya merantau ke Padang. Kebetulan diTaman Budaya Padang ada lowongankerja untuk satu orang, dan secara kebe-

tulan yang mendaftar cuma saya seorang.Maka jadilah sampai sekarang sebagaisalah seorang pegawai tetap dan bera-ktifitas untuk seni budaya di TamanBudaya Padang.

Mengapa anda menggunakan namagroup “Nan Jombang”, dan sejak kapanterbentuknya ?

“Nan Jombang” berasal dari sebutannama abak, Jombang, yang artinya :geneang, nakal tapi disenangi orang.Nakal, baik ka padusi maupun ka yanglain, seperti dalam main sambah andaimalam hari. “Nan” sebagai kata penguatyang berarti “yang”. “Nan Jombang”disingkat dengan “NJ” (Nurjannah danJamin).

Group Nan Jombang lahir 26 tahunlalu, persisnya pada tanggal 1 Nopember1983. Tahun depan, pada ulang tahun ke-27, kami sudah merancang “Pergelaran9 x 3 = 27”. Maknanya adalah, kami akantampil di tiga benua, sembilan tampek danakan membawakan sembilan jenispergelaran karya seni. Sekarang dalamproses penjajakan oleh manejer NanJombang, yang kebetulan isteri sayasendiri. Persiapan.telah dilakukan, tahun2010 insya Allah akan direalisasikan.

Karantau Madang di HuluKarantau Madang di HuluKarantau Madang di HuluKarantau Madang di HuluKarantau Madang di HuluBabuah Babungo BalunBabuah Babungo BalunBabuah Babungo BalunBabuah Babungo BalunBabuah Babungo BalunKa Rantau Bujang DahuluKa Rantau Bujang DahuluKa Rantau Bujang DahuluKa Rantau Bujang DahuluKa Rantau Bujang DahuluDi Kampuang Pangguno BalunDi Kampuang Pangguno BalunDi Kampuang Pangguno BalunDi Kampuang Pangguno BalunDi Kampuang Pangguno Balun

Wawancara Khusus SARAN dengan Koreografer Ery Mefry

Tak Pernah Diutus Pemda Sumbar,Tapi Dikenal di Luar Negeri

Sajian Utama

Page 11: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

11Edisi: 04/ Desember 2009

Sejak kapan anda mulai menari,dan bagaimana ceritanya ?

Sewaktu masih berusia lima tahun,saya sering mengikuti ayah saya menga-dakan penampilan tari dalam suatu acaraadat (baralek ) di daerah Koto Tangah.Ketika saya didaulat oleh orang KotoTangah untuk manari, saya jadi kaget.Katanya, ”masak anak tukang tari ndakbisa manari“. Akhirnya saya cobaberanikan diri, hingga bisa sendiri.

Apa ide dasar yang mempengaruhikarya-karya anda ?

Sebagai seorang koreografer yangmelahirkan karya –karya kontemporer,saya memiliki acuan dasar pijakan dalamberkarya yang tidak lepas dari adatMinangkabau . Dalam setiap karya, unsurkuat tradisi menjadi ruh, spirit nanspesifik dalam setiap gerak, teknikmenjadikan “alam takabang jadi guru”sebagai akar tradisi karya Minangkabau.

Tradisi yang saya maksud, adalahyang digali dari karakter urang Minangdalam keseharian, di mana saja berada.Lebih fokus, karya saya didasarkan pe-ngembangannya pada seni tradisi, seper-ti pada kesenian randai, tari piring, taritan bentan, tari adok, dan lain sebagai-nya.

Bagaimana suka-duka perjuangananda, sehingga berhasil menjadiseniman berkelas International ?

Dari tahun 1983 sampai tahun 2004adalah masa-masa yang penuh denganperjuangan yang hebat. Dipangkas,dicekal, karena banyak saingan. KarenaNan Jombang adalah kesenian Minangbernuansa modern bersifat seni murni,maka dianggap asing, hingga seringdihujat, dihina, dicaci maki. Kadang tarinan Jombang lah dionyoaak, namunndak laku. Begitu nampak lah ka mulaihebat, banyak pula orang nan maram-pok, ndak ado ciek alah juo si Ery Mefritu. Begitu kata mereka.

Suatu hari, saya diundang untukmengikuti Indonesian Performing ArtMart (IPAM), yang diselenggarakan olehKementerian Kebudayaan dan Pariwisatadi Nusa Dua Bali, pada 15 - 17 Juni 2004.Ini merupakan pertunjukkan seniberkelas internasional. Saya sendiriketika itu sempat bertanya-tanya dalamhati, apakah undangan kepada NanJombang “lai ndak sasek”. BiasanyaNan Jombang selalu dikebelakangkan.Akhirnya saya yakini bahwa ini adalahkesempatan atau pintu gerbang menujudan membuka pintu dunia. Para penon-

ton kegiatan tersebut hampir seluruh-nya utusan negara luar.

Penampilan Nan Jombang sengajadipersiapkan sematang mungkin, sekitarsetengah tahun. Alhamdulilallah,pertunjukan Nan Jombang mendapatsambutan yang luar biasa dari parapenonton, yang terdiri dari para bule-bule. Selesai pertunjukan, saya langsungdiserbu, dihujani pertanyaan : ”lah baralamo giat dalam seniman”. Saya jawab,sudah lebih kurang 25 tahun. Merekabertanya lagi : “kok baru sekarangpemerintah Indonesia memberi kesem-patan anda tampil”.

Para bule itu sangat terkesan, danmenawarkan kesediaan saya untuk tampildi negara mereka. Ada dari Jerman, Aus-tralia, Inggris, Singapura, dan lainnya.

Apa prinsip hidup anda dalamberkesenian ?

Banyak orang kita berprinsip, kalaumau maju, tinggalkan ranah Minang.Bagi saya, itu adalah sebuah prinsipyang tidak populer. Saya dalam hal inimenentang arus. Kenapa? Saya tidakakan meninggalkan Minangkabau, bisandak saya maju dengan prinsip demikian.

Dalam menempuh lika-liku perju-angan hidup, saya lebih berprinsip iba-ratkan air yang mengalir, jangan pakaitarget, kalau pakai target membuatperjuangan menjadi habis,atau berhenti.

Bagaimana perhatian pemerintah diSumatera Barat terhadap pengem-bangan kesenian.

Secara nasional, kegiatan keseniansebetulnya tidak pernah membuatpemerintahan negara kita, Indonesia,dirugikan. Justeru sebaliknya, denganadanya group kesenian, akan dapatmendatangkan devisa bagi negara.

Untuk skala Sumatera Barat, perludiketahui, Nan Jombang ndak pernahdiutus mewakili daerah Sumatera Barat,mungkin karena Karya seni NanJombang dianggap agak blak-blakan,sarat dengan muatan kritikan sosial, danmain daram. Ndak sama dengan groupkesenian lainnya yang bersifat meleng-gang lenggok, sehingga sering didanaiserta minta dana. Artinya apa ? Sayangak mau membawa uang Indonesia keluar negeri, akan tetapi sebaliknya.

Begitu harumnya Nan Jombang diluar negeri, maka ketika saya hendakbepergian mengadakan pertunjukan seniNan Jombang ke luar negeri, saya laporkepada Gubernur Sumbar, waktu itumasih Bapak Gamawan Fauzi. Beliau

secara spontan memberikan bantuandana dengan jumlah yang lumayan.

Sebegitu salut dan bangganyadengan Nan Jombang, Gamawan Fauziwaktu itu mengatakan : ”Kalau Guber-nur Sumatera Barat memang saya, tapikalau Gubernur Seni Sumatera Barat,orangnya adalah Ery Mefri”.

Meskipun demikian, saya tetapberharap kepada pemerintah daerahSumatera Barat agar lebih memperha-tikan kesenian anak nagari, yang kian harisudah banyak yang ditinggalkan atautidak dilirik lagi oleh generasi muda .

Apakah anda bersedia tampilspesial untuk memeriahkan PulangBasamo tahun 2010 ?

Saya ingin sekali dan siap denganpenampilan yang spesial untuk nagarisaya, Saniangbaka yang tacinto, dalammemeriahkan kegiatan Pulang BasamoTahun 2010. Tempatnya mungkin di aulaSMAN 2 X Koto Singkarak, atau digedung pertemuan. Dalam kegiatantersebut kegiatan seni anak nagarisebaiknya juga ditampilkan .

Nantinya, siapa saja, orang manasaja, boleh menyaksikan pertunjukanNan Jombang. Tapi dengan syarat,selambat-lambatnya sebulan menjelangjadwal pelaksanaan panitia sudahmenginformasikan kepada saya.

Apa harapan anda untuk keseniananak nagari di Saniangbaka ?

Secara pribadi saya agak prihatinkalau kesenian anak nagari tidak aktifatau ndak hiduik. Saya mengajak kepadapenggiat seni yang ado di kampuang,mari kita hidupkan dan giatkan lagikesenian anak nagari. Menurut saya,pengembangan kesenian anak nagariakan dapat menjadi media silaturrahmi,pembelajaran tentang adat serta agama.Karena dalam berkesenian anak nagarinan tuo –tuo dapat memberikan pesan,raso, nasehat kepada anak mudo.

Hal ini pulalah menjadi suatupengalaman yang saya alami, dan takpernah saya lupakan ketika masih dikampuang dulu. Kalau Allah SWTmengizinkan, Insya Allah saya berencanauntuk membuat rumah seni “MantiMenuik”, sebagai kenangan terhadapjasa-jasa abak dan sebagai upaya untukmelestarikan seni tradisi di Saniang-baka.Terakhir sebagai rasa tanggungjawab saya, insya Allah saya bersediameluangkan waktu untuk membinakesenian anak nagari di Sanianbaka.

NUSA

Sajian Utama

Page 12: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

12 Edisi: 04/ Desember 2009

Namanya Manti Menuik. Laki-laki. Ketika itu, usianya sudah81 tahun. Malam itu, 19 Maret 2005, di Teater Tertutup TamanBudaya Sumatra Barat, dalam pertunjukan maestro seni tradisiMinangkabau yang digelar oleh Dewan Kesenian SumatraBarat (DKSB) dalam Pentas Seni IV 2005, dia tampak masihtegar memainkan silek jalik, tari Adok, dan Tan Bentan, salahsatu seni tradisi Minangkabau yang masih ada sampaisekarang.

Lelaki itu salah seorang pewarisnya. Kepiawaian MantiMenuik memainkan silek jalik, tari Adok, dan Tan Bentan,bagian seni tradisi Minangkabau menjadikan dia sosok yangditunggu-tunggu penonton. Manti Menuik malam itu hadirsebagai salah seorang maestro seni Minangkabau dari tigaorang maestro yang diundang khusus DKSB, yaitu Islamidardan Upiak Palatiang.

Di atas pentas, karena usianya yang sudah tua, gerakannyatampak agak lamban. Namun, kaki dan tangannya masihbergerak mantap. Sorot matanya tajam mengawasi gerak-geriklawan. Tubuhnya merespons sangat baik. Malam itu, MantiMenuik telah memperlihatkan “magis”, filosofis, dan maknadari seorang pesilat atau pandeka (guru besar) silek tuo (silattua) dalam tradisi Minangkabau, serta seorang maestro senitradisi Minangkabau.

Mendengar bunyi adok (sejenis gendang) yang elok,apalagi suara penyanyi (pendendang) yang rancak, dia akanmenari dengan totalitas dirinya: “Raso ka patah lantai (Rasamau patah lantai),” katanya. Begitulah spirit tari Adok atauTan Bentan yang dirasakan Manti Menuik—sang maestropenari tradisi paling gaek yang ada di ranah Minang saat ini.Tari Tan Bentan, Tari Piriang, silat Jalik telah menjadi bagiantak terpisahkan dari hayatnya. Bila menari, Manti Menuikseperti ekstase—larut dalam irama dan liukan gerak tubuh yangseolah tak ingin berhenti.

Nama PopulerManti Menuik adalah panggilan populer. Ia diberi nama

oleh orangtuanya Jamin, yang setelah dewasa ditambahdengan gelar Manti Rajo Sutan. Manti (panungkek atautangan kanan dari penghulu) merupakan gelar warisan darisukunya Guci. Manti Menuik lahir pada tahun 1924 di kampunghalamannya Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak,Kabupaten Solok. Sejak kecil sampai sekarang, ia tetap tinggaldi kampung, tak pernah merantau seperti banyak warga

Saniangbaka atau lelaki Minang lainnya.Pendidikan formalnya hanya sampai kelas dua Sekolah

Rakyat, hanya sampai bisa tulis baca. Katanya tak sanggupmeneruskan sekolah karena uang sekolah mahal. Namun belajarAl-Quran atau mengaji di surau ia jalani sampai tamat, sehinggaia sekian lama menjadi guru mengaji di sebuah surau dekatrumahnya beberapa tahun lamanya.

Sebagaimana pemuda Minang lainnya, Manti Menuikbelajar bersilat. Belajar tradisi bela diri Minang ini ia mulaisejak tahun 1938. Ia belajar silat pada Said Sutan Basa—seorang Pandeka Saniangbaka yang terkenal dengan silatnyaSingo Barantai. Tentu saja Manti Menuik juga belajar silatasli Saniangbaka Balam Balago. Namun dikatakannya, ia takterlalu menguasai silat Singo Barantai, penguasaannya lebihfasih pada silat Jalik—silat bungo atau kata dalam bela dirikarate. Silat Jalik lebih sebagai peragaan keindahan gerakansilat. Dan memang ia lebih menonjol kemampuannya dalambidang tari.

Sejak Kecil BelajarSetelah cukup dengan bekal kemampuan bersilat yang ia

miliki, Manti Menuik belajar tari pada tahun 1948. Ia bergurupada Tamin Sutan Sati dan Husin Mantiko. Ia mempelajariTari Piriang, tari Tan Bentan dan randai. Beberapa lama setelahitu, ia sudah sering tampil menari di berbagai nagari dan daerahsekitar seperti Malalo, Paninggahan, Padangpanjang danBukittinggi. Puluhan tahun belakangan ia bersamakelompoknya juga sering tampil di Taman Ismail Marzuki (TIM)

Manti Menuik,Maestro Seni SumbarOleh : Abel Tasman/ DKSB

Sajian Utama

Page 13: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

13Edisi: 04/ Desember 2009

Jakarta. Bersamaan dengan penguasaannya dalam bidang tariitu ia, juga mulai mengajar tari. Ia menjadikan lapaunya sebagaisasaran (tempat belajar silat atau tari) di malam hari atauhalaman rumah gadangnya sebagai tempat belajar silat.Kadang ia juga melatih muridnya bersilat dan menari di suraumilik kaumnya. Dalam mengajarkan tari, Manti Menuiklangsung mengajak muridnya satu per satu dan berganti-gantiuntuk menari. Ia tak melatih tari seperti gaya latihan menarisaat ini, yakni dengan memberi contok gerakan, lalu menyuruhmurid menirukannya secara serempak. Dengan demikian, saatmelatih murid-muridnya, Manti Menuik tak pernah berhentimenari.

Manti Menuik adalah maestronya Tari Piriang, Tan Bentandan silat Jalik. Tari Piriang yang ia mainkan khas taripiringnya Saniangbaka. Gerakannya indah, enerjik danmengagumkan. Begitu pula bila ia menampilkan silat Jalik.Yang paling menarik adalah bila ia membawakan tari TanBentan, tarian khas yang ada di kenagarian sekitar DanauSingkarak. Konon tarian ini asalnya memang dari Saniangbaka.

Tari Tan Bentan adalah bercerita tentang cuplikan kisahperebutan Puti Bungsu oleh Imbang Jayo dan Cindua Mato.Karena kesaktiannya, Cindua Mato berhasil mengalahkanImbang Jayo. Tari ini terdiri dari lima bagian yang merupakanperistiwa perseteruan antara Cindua Mato dengan ImbangJayo: Pada-pada (pado-pado), Dendang-dendangan, Adau-adau, Din-din dan Jundai.

Menitis pada AnaknyaPado-pado adalah pengungkapan filosofis dalam bentuk

gerak tari dari ungkapan; babuek baik pado-padoi, babuekburuak sakali jaan. Dendang-dendangan, lagu-lagumenyenangkan yang dibawakan Cindua Mato di hadapanImbang Jayo supaya Imbang Jayo tak mencurigai Cindua Mato.

Adau-adau adalah cerita atau lagu yang diusampaikanCindua Mato untuk membuat Imbang Jayo tertidur, pada tahapini Puti Bungsu ikut menari yang makin menghibur ImbangJayo. Tertidur atau talalok dalam pengertian ini adalah talalokdalam pengertian karakter atau talalok yang dimaksudkan disini adalah takicuah, karena Cindua Mato bermaksud merebutPuti Bungsu.

Din-din adalah usaha yang dilakukan Cindua Mato untukmendinginkan atau menyejukkan hati Imbang Jayo danmasyarakat Sungai Ngiang supaya mereka tidak curiga samasekali dengan tindakan yang akan dilakukan Cindua Mato.Jundai berkisah tentang serangan atau perang batin yangdilakukan Cindua Mato terhadap Imbang Jayo. Imbang Jayoakhirnya kalah dan bangun dari tidurnya dalam keadaan gila(jundai). Itulah makna tari Tan Bentan yang sering ditampilkanManti Menuik.

Di samping menari dan bersilat atau melatih tari dan silat,sehari-harinya Manti Menuik menjalankan kegiatan hidupnyadengan pergi ke sawah pada pagi hari. Sehabis Zuhur diapulang, kemudian meneruskan kegiatan di lapau atau kedaikopi yang dimilikinya. Di tempat ini pula setiap pekan ia melatihtari dan silat.

Manti Menuik menikah untuk pertama kalinya pada tahun1944. Sampai akhir hayatnya ia telah menikah dengan delapanorang perempuan. Namun dari kedelapan istrinya itu ia hanyamemiliki tujuh orang anak. Di antara tujuh anaknya itu, empatorang telah meninggal dunia. Tiga orang yang masih hiduphidup yakni Safri (56), Eri Mefri (51), dan Rahmi (21). Eri Mefriadalah pewarisnya dalam bidang tari. Eri adalah seorang penaridan koreografer terkenal pimpinan Sanggar nan Jombang.

Saat hari tuanya, Manti Menuik tinggal dengan istritermudanya Nisma dan dengan putrinya Rahmi, di lapaunyayang sudah berubah fungsi menjadi rumahnya. Sejak beberapatahun terakhir, lapau itu tak lagi berfungsi sebagai kedai kopi.Sehari-harinya Manti Menuik tetap pergi ke sawah, “Untuktetap mengeluarkan keringat, kalau tak berkeringat badanmenjadi lemah,” katanya. Setiap Senin malam ia melatih tari dirumah gadang milik Tarmizi, Wali Nagari Saniangbaka yangsekaligus bertanggung jawab memimpin kelompok tari yangterdiri dari sekitar 30-an anak muda itu.

Sampai akhir hayatnya, Manti Menuik, masih terus menari,mempertahankan dan melestarikan seni tradisi. Tradisi yangsudah lama sepi di negeri ini. Begituh Manti Menuik, sangmaestro seni tradisi, ia tak akan pernah berhenti menari.Panggilan hidupnya adalah menari.dan ia buktikan menarisampai menghadap Ilahi.

Sajian Utama

Page 14: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

14 Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

Namanya Esha Tegar Putra,sehari-hari akrab dipanggilEsha. Ia lahir di Solok,Sumatra Barat, 29 April1985, dan besar di nagari

Saniangbaka, sebuah nagari kecil ditepian danau Singkarak. Esha adalahanak pertama dari lima bersaudara daripasangan Elvi Candra S.Pd dan SuryadiDanil. Sekarang Esha Sedang studi dijurusan Sastra Indonesia UniversitasAndalas/ Unand (angkatan 2005) danpernah menjabat sebagai Ketua HMJ(Himpunan Mahasiswa Jurusan) dikampus tempat Esha menimba ilmu.

Selain kuliah, Esha menyibukkan dirimalalui kegiatan menulis puisi, cerpendan essai. Berbagai karyanya pernahdimuat di ber-bagai mediac e t a k ,

ESHA TEGAR PUTRASASTRAWAN MASA DEPAN DARI SANIANGBAKA

Esha Tegar PutraSastrawan Muda dari Saniangbaka

antara-lain koran Singgalang, PadangEkspres, Kompas, Media Indonesia,Koran Tempo, Seputar Indonesia,Jurnal Puisi, Bali Pos, Riau Pos,Suara Merdeka, Pikiran Rakyat,Lampung Post, Posmetro Jambi,Jurnal Kreativa, dan di berbagaisitus Internet.

Esha tergabung dalam antologiHerbarium (2007), Kampung dalam Diri(2008), dan Pelabuhan Desember (2007)dan Kegiatan lain yang diikuti adalahbergabung di Komunitas Daun, RanahTeater, Teater Rumah Teduh dan menge-lola Rumah Kreatif Kandangpadati.

Selain itu, Esha juga aktif sebagaianggota Dewan Kesenian SumateraBarat (DKSB). Beberapa kali diundang

membacakan puisi dalam pertemuanpenyair Sumatera dan Nasional,antara-lain di Payakumbuh (2008)

dan di Bangka Belitung (2009).Terakhir Esha diundangmenjadi pembicara padaTemu Sastrawan tingkatInternational “ UbudWriter & Reader Festi-val International”,yang berlangsung diBali dari tanggal 6 s/d12 Oktober 2009 lalu.Esha tercatat sebagaipenyair termuda

yang diundangdalam acara

tersebut.

Berbagai prestasi dan penghargaanpernah diraih oleh anak Saningbaka yangsatu ini. Diantaranya adalah penghar-gaan Sastra Award dari Fakultas SastraUNAND tahun 2008 dan 2009; peng-hargaan sebagai Penulis Terbaik Sumbartahun 2007dari Taman Budaya Padang;Nominasi Esai Seni dan Budaya tahun2009; Nominasi Puisi Radar Bali tahun2009, serta juara dan nominasi lombacipta puisi tingkat daerah dan nasinallainnya.

Semua prestasi yang diraih penyairmuda ini merupakan buah dari ketekunandan kerja keras, belajar menulis secaraotodidak, dan selalu disiplin dalamberkarya. “Sebagai pemula, saya menar-getkan tiap malam harus ada karya yangsaya hasilkan,” ujarnya. Sekarang Eshalebih suka menulis berdasarkan ide yangdatang, biar karya lebih maksimal.

Di sela kesibukannya, Esha sempatbertemu dengan SARAN dan berbagicerita di sebuah kafe Fakultas Sastrakampus Unand. Pada kesempatan itu,Esha bercerita bahwa Esha telah meram-pungkan suatu karya antologi tungg-alnya, dengan judul “Pinangan OrangLadang”.

Dalam kumpulan puisi tersebut, iamengangkat dan membandingkan realitakehidupan masyarakat yang berjuang

hidup di perantauan, dengan orangkampuang yang kesehariannyahidup sebagai petani yang tinggaldi ladang. Buku yang terdiri darilebih seratus halam tersebut dicetak

Page 15: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

15Edisi: 04/ Desember 2009

Sajian Utama

sebanyak 1500 eksamplar di salah satupercetakan di Yogyakarta. Karenabanyaknya peminatnya. Buku tersebuthabis laris terjual.

Dalam berkarya Esha, mempunyaimotto : kalau ingin melakukan sesuatulakukan dengan sungguh-sungguh.Sebetulnya bakat Esha sudah terlihatsewaktu masih duduk dibangku SLTP 4X Koto Singkarak (SMP Pinang Saniang-baka). Esha sering punya kebiasaan yangdianggap pelamun. Kadang membuatEvi Candra S.Pd — guru di sekolah ter-sebut, yang tak lain adalah ibu kandung-nya — menjadi khawatir dan curiga.Kadang kebiasaan tersebut dilawan dandisalurkan melalui membaca di perpusta-kaan, walaupun ketika itu buku di Per-pustakaan SMP Pinang masih terbatas.

Sewaktu di SLTA, Esha sudah mulaimencari jati dirinya. Ia sering terkesanberpenampilan agak urakan, sering ber-gadang hingga larut malam, hinggateman-teman sebagian mulai menaruhcuriga. Tidak cukup sampai di situ.Sewaktu duduk di kelas III SMAN XKoto Singkarak, sejumlah guru sempatmenganggap Esha agak kurang beres.Padahal menurut pengakuan yang tuluskepada kedua orang tua, Esha ndak adomanga-manga. Akhirnya pihak sekolahSMAN X koto Singkarak tetap bersi-kukuh untuk mengeluarkan Esha itupundidasari oleh permintaan orang tua.

Seolah tidak ada lagi pilihan, kecualiharus meninggalkan SMAN X KotoSingkarak, maka Esha didaftarkan keSMAN 3 Solok. Di sanalah Eshamenamatkan dan mendapatkan ijazahSMA. Dan luar biasanya, ketika itu Eshabahkan lulus dengan nilai yang sangatbagus, sementara teman-temannyabanyak yang tidak lulus.

Ijazah SMA diperoleh setelah melaluiperjuangan yang hebat. Esha cobabersaing di SPMB, namun ketika itu Eshabelum beruntung. Untuk sementara Eshaberencana menjatuhkan pilihan ataukeputusan pergi merantau, sepertilazimnya kebanyakan teman–temansekampuang. Dua tahun merantau keBandung, dengan suatu tekad mencaripengalaman. Ia pernah mencoba bekerjasebagai pelayan toko, atau jadi anakbuah orang. Terkadang masalah tempat

Sewaktu duduk di

kelas III SMAN X Koto

Singkarak, sejumlah

guru sempat

menganggap Esha

agak kurang beres.

Padahal menurut

pengakuan yang tulus

kepada kedua orang

tua, Esha ndak ado

manga-manga.

tinggalpun numpang dengan sesamateman yang senasib sepenanggungan dirantau orang.

Suka-duka di perantauan menum-buhkan kemauan yang kuat untuk kuliah.Akhirnya, tahun 2005, jadilah Eshamenyandang status mahasiswa. Padasemester 1 dan 2 Esha, lebih banyakmenyesuaikan diri dengan kehidupankampus, dan masih terfokus pada matakuliah. Ketika mengikuti kegiatan ekstrakampus, dalam hal ini adalah kelompoksastra, Esha mulai tertarik dan terjunlangsung ke dalam dunia kesusateraan.

Lika liku hidup yang telah dilalui,mulai sejak kecil hingga sekarang,membuat Esha menjadi tegar dalammenggapai cita –citanya, sesuai dengannama lengkapnya Esha Tegar Putra.Ketekunan dalam mengeluti dunia sas-tra membuat dirinya lebih bisa mandiridalam bidang finansial, setidaknya bisameringankan beban orang tua dalambiaya kuliah. Secara perlahan, kesung-guhan dan kepiawaiannya telah meng-antarkan Esha menjadi sastrawan yangcukup diperhitungkan.

NUSA

Page 16: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

16 Edisi: 04/ Desember 2009

GEMA IWS

Penasehat DPP IWS, H. YonHelmi Ahmad, menghimbaukepada Warga Saniangbakayang telah punya kemampuansupaya menunaikan ibadah

Haji. Hal itu disampaikannya pada acaraWalimatussafar (pelepasan) CalonJemaah Haji (Calhaj) Ikatan WargaSaniangbaka (IWS), di Gedung SerbaGuna (GSG) IWS, Cibitung, Sabtu 24Oktober 2009 lalu.

Acara dimulai jam 10.00 WIB, ber-langsung meriah dan cukup khidmad.Para warga IWS dan warga IkatanKeluarga Minang (IKM) serta jamaahMesjid Jami Nurul Amin, berdatanganuntuk memberikan do’a restu kepadapara Calhaj.

Para Calhaj adalah Ketua Umum DPPIWS Yunasril Anga, Ketua BidangDakwah Ustadz Sudirman Pakih Mudo,tokoh IWS Cimahi H. Nofrizal ( EryBuya), dan Ketua Bidang Dana DPP IWSIr Ikhlas Bahar.Warga IWS lainnyaadalah, Mardanis (isteri Sudirman PakihMudo), Susi Akmal (isteri H. Zulkifli MakEtek), Asnidar Koto, Nuri Sumpadang,Mardiah Sikumbang, Rusdi Jalal Sumpa-dang, Merry (isteri Ikhlas Bahar), Yurhar-lis Balaimansiang, Hj Asmanidar BaisTanjuang (isteri almarhum H. Zainal

Walimatussafar Calon Jamaah Haji IWS

Bagi yang Mampu SupayaMenunaikan Ibadah Haji

Jamil), dan Dewi Zainal beserta suami.Hadir juga pada acara ini Ketua DPC

IWS Jakarta, H. Andri Novel, Ketua DPCIWS Bandung Raya Hafrizal RangkayoSutan, H. Nursal Chan, H. Ery Buya,Rusdi Bagindo Sutan, para penasehatDPC IWS Bandung Raya, DewanPanasehat DPP IWS H. Azwar Akib danH. Syamsul Bahri Ibrahim, serta KetuaDewan Pembina DPP IWS, Drs H. ChairulUmmaiya Arifin, Letkol Wahidup, danLetkol Alfi Munir.

H. Yon Helmi, yang sering memimpinkajian Alqur’an pada pengajian ming-guan di Gedung Serba Guna IWS, me-nyampaikan selamat menunaikan ibadahhaji kepada seluruh warga IWS, dimana-pun berada. Ia tak lupa berpesan agarCalhaj menjaga kesehatan dan makanan,supaya tidak mengalami gangguandalam melaksanakan ibadah Haji.

Haji MabrurDiingatkan bahwa bagi yang telah

mampu, tapi tak ada niat untuk naik haji,maka bagi yang bersangkutan tinggalpilih, mau matinya Yahudi, atau Nasrani,atau matinya sebagai orang yangberiman. “Oleh karena itu, tunaikanlahibadah haji. Dalam melaksanakan janganberbantah-bantah sebagai kita suami

isteri, dan jangan suka omongan yangtidak perlu, apalagi bicara porno. Laksa-nakanlah ibadah sesuai dengan yangdicontohkan oleh Nabi MuhammadSAW. Pasanglah niat untuk mengerjakanhaji semata mata karena Allah SWT,janganlah ria dan sombong,” demikiantausyiah H. Yon Helmi, seraya mengutipAyat Suci Alqur’an Surat Albaqarah (2)ayat 197, yang menegaskan bahwa “sebaik-baiknya bekal adalah taqwa”.

Balasan bagi yang telah selesai me-ngerjakan haji adalah haji mabrur, yakniada perubahan dalam tingkah laku danberibadat kepada Allah SWT, menjadiorang mukmin dan taqwa, dan menjagadiri dari perbuatan dosa serta menjauh-kan diri dari perbuatan yang dilarangoleh agama Islam.

H. Yon Helmi Ahmad mengutipAlqur’an surat Albaqarah (2) Ayat 177 :“Bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebajikan,akan tetapi sesungguhnya kebaikan ituialah beriman kepada Allah, hari kemu-dian,Malaikat-malaikat, Kitab-kitab,Nabi-nabi, dan memberikan harta yangdicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir[yang memerlukan pertolongan], orang-orang yang meminta-minta, memerde-

Page 17: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

17Edisi: 04/ Desember 2009

GEMA IWS

kakan hamba sahaya, mendirikan Sholat,dan menunaikan zakat; Dan orang-orangyang menempati janjinya apabilaberjanji, orang yang sabar dalamkesempitan, penderitaan dan dalampeperangan. Mereka itulah orang-orangyang benar [imannya]; dan mereka itulahorang-orang yang bertaqwa “.

Disambut gembiraSalah satu kegembiraan dari

keluarga Besar IWS diseluruh Indone-sia adalah, berangkatnya Ketua UmumDPP IWS Yunasril Anga beserta jajaranpengurus DPP IWS lainnya,menunaikan ibadah haji pada tahun ini.Hal ini tergambar dengan antusiasnyawarga IWS Jakarta, Bekasi dansekitarnya untuk hadir dalam acaraWalimatussafar Calhaj IWS di GSG IWSCibitung.

Hafrizal Rangkayo Sutan, NursalChan, H. Ery Buya, Rusdi Bagindo Sutan,Musbar Munap, adalah beberapa namadiantara warga IWS yang secara terbukamenyampaikan rasa syukur dengankepergian Yunasril Anga naik haji tahun

Mantan Sekretaris IkatanPemuda Pelajar Saniangbaka(IPPSB) Jakarta, tahun 1980-

an, Irfan Umir Datuk Mustafa NanKuniang, merasa bangga dan terharudengan bangunan Gedung Serba Guna(GSG) Ikatan Warga Saniangbaka (IWS)yang telah hampir rampung. Jikadibanding dengan kondisi yang ia lihatempat tahun lalu, waktu itu masih beru-pa rangka baja saja, jelas sudah tampakkemajuannya.

GSG ini memang telah menjadiimpian warga IWS, sejak zaman IWSdipimpin oleh Buyung BK Sudaryono,Drs.H.Mustafa Kadir, Letkol Purn. H.Syamsul Bahri Panglimo Kayo SH., danH. Eddy Rasya. Baru pada saat IWSberbentuk DPP, zamannya Drs.H.Chairul Ummaiya, GSG ini dapat

Irfan Umir Datuk Mustafa Nan KuniangBangga dengan GSG IWS di Cibitung

terwujud. Ini berkat kerja keras dariDPC IWS Bekasi di bawah pimpinanH. Faisal Akib, dan Panitia Pemba-ngunan GSG Eri Yongker Rajo Bujang,dengan dukungan dari seluruh WargaIWS Bekasi yang begitu militan.

“Hendaknya GSG ini dapat difung-sikan untuk kegiatan yang bermanfaatbagi warga. Jadikan GSG ini sebagaitempat pembinaan generasi muda IWSdi masa datang. Olahraga bulu tangkisdan tenis meja perlu digiatkan. Demi-kian pula dengan acara pengajianbulanan dan mingguan, supaya terusdi tingkatkan. Ini perlu untuk menambahwawasan dan pengetahuan wargaterhadap Agama Islam,” ujar Irfan UmirDatuk Mustafa nan Kuniang, serayamenyampaikan rasa hormat dan banggadengan peran Yulnasman Yasin dan

Ustadz Sudirman Pakih Mudo dalammenggalakkan kegiatan keagamaan diIWS Bekasi .

Dikatakannya, pemimpin IWS masadatang tidaklah akan lahir begitu sajatanpa digembleng di kawah candrimukaarena kegiatan IWS. “Zaman kami duludi IPPSB dan IWS Jakarta, fasilitas GSGIWS benar-benar dimanfaatkan sebagaitempat berkumpul dan beraktivitas.Ketika GSG IWS Cibitung ini belum ada,kami mengontrak rumah ukuran 2x 4meter di Jalan Pramuka Kayu Manis I.Di situlah kami merancang dan membuatprogram kegiatan IWS dan menerbitkanBulletin Saran. Selepas kami pindah dariSalemba Bluntas Jakarta Pusat, calonpemimpin IWS perlu ada kaderisasi.Maka tempatnya adalah di GSG IWSCibitung ini,” katanya.

(ISDT)

ini. Mereka berharap, semoga semuatokoh IWS dan warga IWS padaumumnya dapat pula mengikuti jejakbeliau menunaikan ibadah haji padatahun-tahun berikutnya.

Eri Yongker Rajo Bujang, Ketua

Bidang Organisasi DPP IWS, adalahorang yang paling gembira dan ber-syukur, atas keberangkatan YunasrilAnga. Sebagai sobat yang selalu rajinmendampingi Ketua Umum DPP IWSmelakukan kunjungan ke DPC-DPC IWS,

Tokohtokoh IWS Bandung Raya pada acara Walimatussafar IWS di GSG IWS Cibitung, Bekasi

Page 18: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

18 Edisi: 04/ Desember 2009

GEMA IWS

Acara LATUR, DPC IWSCabang Bekasi, pada tanggal12 September 2009, berlang-

sung dengan sukses, dihadiri olehsegenap warga perantau Saniangbakayang berada di Bekasi, Jakarta dansekitarnya. Ini merupakan kegiatanpertama dari Ketua IWS CabangBekasi yang baru, Rudi Akbar, yangterpilih menjadi Ketua pada MuscabIWS Bekasi, pada tanggal 2 Agustus2009, menggantikan H.Faisal Akib.

Ketua Bidang Dakwah DPC IWSBekasi Drs Yulnasman Yasin menya-takan kegembiraaannya, dan mengu-capkan puji syukur kepada Allah SWT,atas suksesnya acara latur ini. “Ini mo-mentum yang baik bagi kemajuan geraklangkah IWS kedepan, dimanaangkatan muda telah tampil untukmenjadi pimpinan IWS,” katanya.

Acara latur ini juga dihadiri olehKetua DPC IWS Bandung Raya,Hafrizal Mantari, beserta penasehatdan jajaran pengurus IWS BandungRaya, antara-lain H. Nursal Chan danH, Ery Buya. Juga tampak hadir dalamacara makan basamo buka puasa laturini Ketua DPC IWS Jakarta H. AndriNovel, Ketua DPC IWS CiledukTangerang Ismet Andin, Mayor PurnH. Hasan Latif, Kol Ruzel, Letkol

IWS Cabang BekasiSelenggarakan Acara Latur

Wahidup, Letkol Alfi Munir, sertamantan Ketua Umum DPP IWS yangkini jadi Ketua Dewan Pembina DPPIWS H.Chairul Ummaiya Arifin besertakeluarga.

Masih banyak lagi para tokohIWS dan masyarakat perantau nagariSaniang yang hadir, tentu terlalupanjang jika disebut satu persatu.“Suasana makan latur ini, raso dikampuang saja,” komentar RismanAlex, warga IWS Jakarta yang tinggaldi Rawamangun. Pak Risman sangatbangga dan bersyukur, pengurus IWSBekasi masih tetap konsisten menga-dakan acara latur setiap tahunnya. Iniperlu dipertahankan,” tambahnya.

Ketua DPC IWS Bekasi, meng-ucapkan terima kasih atas kehadiranpara warga pada acara latur ini, serayamohon maaf atas segala kekurangan.Beliau juga menyampaikan terima kasihkepada IWS yang telah ikut membe-rikan bantuannya, baik moril maupunmateril, sehingga acara latur ini dapatterselenggaranya sebagaimanadiharapkan. “Khusus kepada wargayang memberikan aqiqahnya untukdua ekor sapi, kami ucapkan terimakasih semoga Allah membalas amalperbuatannya itu menjadi amalan yangsholeh disisi-Nya, Amin,” katanya.

termasuk pulang kampuang ke Saniang-baka, Solok dan Padang, antara ke-duanya sudah ibarat aua jo tabiang.Pada berbagai kesempatan acara kegiatanorganisasi IWS, Eri Yongker lah orang-nya yang selalu mendorong supayaYunasril Anga naik Haji. Hal itu diakuisendiri oleh Yunasril Anga, seperti iakatakan ketika menyampaikan sam-butannya pada acara Walimatussafar diGSG Cibitung.

Yunasril Anga dalam sambutannyatak lupa mengucapkan terimakasih kepa-da Sobat kentalnya, H.Yon Helmi Ahmad,yang telah mendorong dan memberisemangat, dan bantuannya, sehinggabisa melaksanakan haji pada tahun ini.Demikian pula kepada seluruh wargaIWS, yang telah datang memberikan do’arestunya kepada para calon jemaah hajiIWS tahun ini.

“Semoga kami diberikan kekuataniman dan kesehatan jasmani dan rohani,serta kelapangan dan kemudahan, sela-mat pulang pergi, sehingga bisa berkum-pul kembali dengan seluruh keluarganantinya, Amin,” kata Yunasril Anga,seraya memohon maaf atas segala kekhi-lafan dan kesalahan, yang diperbuatselama ini, baik disengaja maupun yangtidak disengaja.

Secara khusus beliau juga meng-ucapkan terima kasih kepada panitia,yang telah bersusah payah untuk melak-sanakan acara ini. “Kemudian jugakepada semua pihak yang mengisi acarapenuh khidmad ini, sekali lagi kamiucapkan terima kasih,” tambahnyadengan penuh santun.

Yunasril Anga juga menganjurkanagar di tahun-tahun mendatang, jikawarga IWS akan mengadakan acarapelepasan atau Walimatussafar bagiwarga yang akan naik haji dari seluruhIndonesia, supaya penyelenggaraannyadipusatkan di GSG IWS Cibitung ini.“Supaya warga IWS lebih mudah, dantidak perlu mendatangi warga yang akanpergi naik haji ke rumahnya masing-masing. Oleh karena itu, saya menghim-bau agar warga IWS memanfaatkan GSGIWS di Cibitung ini untuk acara melepasCalhaj, atau Walimatussafar. Alangkahindahnya, warga IWS dilepas naik hajidi GSG IWS Cibitung ini,” katanya.

Manfaatkan GSG IWS CibitungAcara Walimatussafar Calhaj di GSG

IWS Cibitung ini adalah yang keduakalinya diadakan oleh DPC IWS Bekasidan DPP IWS untuk melepas Warga IWSnaik haji secara nasional. Pada tahun2007, juga pernah diadakan acara serupa,untuk melepas keberangkatan H. ZulkifliMak Etek, H. Adril Mak Etek, dan H.Edison Jalal, ke tanah suci Mekkah.

H. Zulkifli Mak Etek menghimbaudan menyarankan kepada warga IWSyang akan naik haji pada tahun yangakan datang, agar mengadakan acaraWalimatussafar di Gedung Serba Guna

IWS Cibitung ini. “Kalau dapat acara inijuga dibarengi oleh dengan halal bihalalIWS, jadi calon jamaah haji yang beradadi perantauan ataupun di kampuangdapat ikut acara Walimatussafar IWSsecara nasional di Gedung Serba GunaIWS ini,” sarannya.

“Kalau kita mengadakan acaraWalimatussafar secara sendiri-sendiri,tentu akan memakan biaya yang mahal,dan belum tentu semua warga IWS bisahadir. Jadi, akan lebih baik jika warga IWSmemanfatkan gedung Serba Guna IWSCibitung ini,” ujar lanjut , kata H. ZulkifliMak Etek. (ISDT)

Page 19: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

19Edisi: 04/ Desember 2009

GEMA IWS

Pengajian pertama diadakanpada tanggal 17 Agustus dikediaman Nur, saat manabertepatan waktunya denganakan memasuki bulan suci

Ramadhan 1430 H. Sedangkan yangkedua di rumah H. Tabrani Jalan PojokCimahi, pada tanggal 25 Oktober lalu.

Selain untuk meningkatkan tali sila-turrahmi antar warga dan menambah pe-ngetahuan agama, acara pengajian jugauntuk menggairahkan kembali aktifitasIWS Cimahi yang sudah lama fakum.Dalam dua kali acara pengajian yangtelah dilaksanakan, penceramahnyaadalah Ustadz Rudi Hartono, urangMinang yang berasal dari Pariaman.

Pada kesempatan ini Ketua IWSCimahi, H. Ardison, berkali-kali meng-harapkan dukungan dan kerjasama yangerat dari seluruh elemen warga Saniang-baka yang ada di Cimahi dan seki-tarnya.”Agar organisasi IWS kita initetap hidup dan eksis, saya sangat meng-harap dan dukungan semua pihak. Tanpaitu semua tentu organisasi ini akankehilangan jati diri dan lama kelamaanakan redup” begitu pintanya.

Ustadz Rudi Hartono, dalam tau-syiahnya pada acara pengajian kedua,mengingatkan kepada hadirin agar selalumempersiapkan diri sebaik mungkin dan

Sejak terbentuknya kepengurusan baru, pada bulan Juli 2009, di bawahpimpinan H. Ardison, IWS Cimahi telah mengadakan dua kali acara pengajian

PENASEHATH. Mursal Chan, H. Herdi Taher

Masrial, Zulfikri HamzahKETUA 

H. ArdisonWAKIL KETUA

Hendri HarmunisSEKRETARIS

Heru SNBENDAHARA

IryasdiSEKSI DANA

Nasril, GusmardiSEKSI SOSIAL

Jufrizal, SutrisnoSEKSI PEMUDA DANOLAH RAGA

Asmal Nur, FirdausSEKSI HUMAS

Arjulianto, AlfianEdison, Fuad Basra

SUSUNANPENGURUS

IWS DPC CIMAHIPeriode 2009-2013

sewaktu-waktu kita akan kembali kehadapanNya. Dia mencontohkan peris-tiwa gempa yang terjadi di SumateraBarat beberapa waktu yang lalu. “Berapabanyak saudara kita yang jadi korban.Yang jadi renungan kita apakah saudarakita yang telah meninggal dunia, sudahmempersiapkan diri dengan baik untukdipertanggungjawabkan kepadaNya”kata ustadz Rudi mengingatkan.

Terkait dengan hari raya Idul Adha,yang lebih dikenal dengan hari rayaqurban, ustadz Rudi mengajak umatMuslim untuk meningkatkan kepedulianpada kaum dhuafa, melalui penyem-belihan hewan qurban untuk dibagikankepada yang membutuhkannya. “Qur-ban kita akan menjadi saksi nanti danmenjadi amal soleh. Allah sudah berjanji,siapa yang berqurban pada hari raya IdulAdha akan dilipatgandakan rezkinya”tegasnya. Secara spesifik, ustadz Rudiberharap pada warga Saniangbaka untukmelakukan amal ini, baik pada lebaran hajiini maupun waktu lain.

Sebelum mengakihiri acara, Sekre-taris IWS Cimahi Heru menyampaikanbeberapa pengumuman berkenaan de-ngan program kerja organisasi yang se-dang dilakukan. Pertama, tentang pen-dataan terhadap warga Saniangbaka diCimahi melalui Kartu Keluarga yangtelah disediakan pengurus. Kedua, ten-tang pengumpulan dana melalui celeng-an yang sudah diserahkan pada tiap war-ga, baik di rumah maupun tempat usaha.Dari sekitar 130 KK warga Saniangbakadi Cimahi, yang sudah menyerahkankartu KK sudah sekitar 75 %.

Mengenai dana yang dihimpun daricelengan, nantinya akan digunakanuntuk kegiatan sosial yang berhubungandengan warga seperti untuk membantuyang sakit rawat inap. musibah mening-gal dunia dan pendidikan. Sebagian kecilsebagai dana operasional organisasi.

Acara yang dihadiri lebih dari 60warga ini, diakhiri dengan kegiatan rapattim perumus untuk melengkapi susunanpengurus dan makan bersama. Sedang-kan untuk pengajian selanjutnyadijadwalkan pada tanggal 25 Desember2009 di rumah salah seorang warga diCimahi.

(MA).

Mesjid Agung Cimahi

IWS Cimahi GalakkanPengajian AnggotaIWS Cimahi GalakkanPengajian Anggota

Page 20: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

20 Edisi: 04/ Desember 2009

Di  Kabupaten  Sumedang,sampai  saat  ini  telah  adasedikitnya  20  Kepala  Kelu-

arga yang mempunyai berbagai usahaseperti jamu, rumah makan, sate dankelontong. Dengan  adanya  potensiurang awak di daerah tersebut, makasudah sepatutnya dibentuk suatu or-ganisasi  IWS  di  sana. Agar  kebera-daan dan potensi urang awak di sanadapat terakomodasi.Beberapa  urang awak yang  di-

temui oleh tim majalah SARAN, baikyang bermukim di Sumedang maupundi  Bandung,  umumnya  sangat men-dukung  dibentuknya  DPC  IWS  diSumedang. Seperti yang disampaikanAndro, selama ini urang awak di sinijarang sekali ikut berpartisipasi dalamorganisasi  IWS.  “Walaupun  diSumedang ada IKM (Ikatan KeluargaMinang-red),  tapi  kalau  diundangurang  awak  jarang  datang,”  katanya.Hal  itu  juga  dialami  oleh  Jubri,

pemilik  Rumah Makan Mega  Jaya  2,disamping nanti terbentuk DPC IWSdia  juga mengharapkan  agar  pengi-riman majalah SARAN  jadi  rutin.H. Syamsul Bahri, salah seorang

sesepuh  IWS  yang  kini  tinggal  diBandung,  sangat mendukung  adanyaIWS di Sumedang. Beliau mengusul-kan beberapa nama yang patut untukdilakukan  pendekatan  dan  layakmenjadi pengurus DPC IWS di sana.Dan  Bahri  sangat  berharap  pem-bentukan IWS Sumedang ini sebelumacara  pulang  basamo,  yang  dilaksa-nakan  pada  bulan  Juli  2010 menda-tang, agar partisipasi urang awak yangberada  di  sana  untuk  ikut  agendapulang  basamo  nanti  jadi  optimal.Dukungan serupa juga diberikan

oleh Pengurus DPP IWS Adlim Ganiketika  SARAN menghubungi  beliaulewat  ponsel. “Ini  perlu  dukunganterutama dari DPP,” kata Adlim Gani. (MA).

Khairil Anwar PimpinIWS Bandung Raya

Bertempat di kediaman H.Busri Rangkayo Sutan,Kiara Condong Bandungpada tanggal 11 Oktoberlalu, telah terjadi pergantian

Pengurus IWS DPC Bandung Raya.Pergantian dilakukan karena Ketua DPCHafrizal Habib yang baru menjabatbeberapa bulan lalu, mengundurkan diri.Sedang ketua yang baru dijabat olehKhairil, pengusaha rumah makan yangtinggal di Lembang, Bandung Barat.

Acara yang dilakukan secara seder-hana itu dihadiri sekitar 30 warga,termasuk diantaranya beberapa sesepuhIWS. Dalam sambutannya, Khairil me-ngatakan, momentum pergantian pengu-rus sekaligus merupakan peremajaan,agar kinerja pengurus untuk masamendatang lebih optimal. Apalagi padabulan Juli 2010 nanti warga Saniangbakaakan mengadakan acara Pulang Basamo.

Ditambahkannya, saat ini sedang

dilakukan konsolidasi untuk membenahiorganisasi. Mengingat luasnya wilayahBandung Raya, yakni meliputi Kabu-paten Bandung, Bandung Barat, danKota Bandung, maka untuk mengefektif-kan jalannya organisasi dipandang perlumelibatkan perwakilan dari tiap wilayahyang menjadi konsentrasi pemukimanurang awak yang berada di BandungRaya, seperti di Soreang, Padalarang,Lembang, Cileunyi, dan dalam kotaBandung sendiri.

Selanjutnya Khairil berharap, de-ngan telah terbentuknya pengurus baruini, dukungan urang awak di daerahBandung ini sangat dibutuhkan agarkeberadaan organisasi IWS ini dapatdirasakan aktivitasnya oleh warga.“Jangan hanya pada waktu mencarisumbangan saja kita berkumpul, tapiperlu diadakan kegiatan-kegiatan yangbersifat silaturahmi dan rohaniah,”harapnya. (MA).

SUSUNAN PENGURUS IWS BANDUNG RAYAPeriode 2009 – 2013

SumedangLayak Bentuk

DPC IWS

PENASEHATSurdi Bagindo Sutan

H. Busri Rangkayo SutanH. Mursal Chan, Musbar Manab

H. Nafrizal, Hafrizal HabibH. Zamris ThaibPELINDUNG

Mayor Asep SadikinSerma Hendri Sanova

KETUAChairil Anwar SPTWAKIL KETUA

Ardianto AnwarSEKRETARIS

Septinus, MuslimBENDAHARA

El Datuk, HermanSEKSI DAKWAHNasril Gampo

SEKSI HUMAS Arjuna Ramadhan,

Fachrul Rozzi Syafrudin,Dodi, Roki (Gerlong)

Bujang (Sarijadi), Adi (Holis)SEKSI DANA

Nurbadi (Sumando), Heru(Soreang), YohnirichmanSEKSI PEMUDA DANOLAHRAGA

Nursal, Reflisos (Cuik)Frimon RozaliSEKSI KESENIAN

Jaloel Chandra, JendraSEKSI BUNDO KANDUANG

Yulendra, Irma Amir, WisnetiSEKSI PERLENGKAPAN &

DOKUMENTASIAlpi, Chong, Yani Naizar

GEMA IWS

Page 21: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

21Edisi: 04/ Desember 2009

GEMA IWS

Ini adalah yang ke empat kalinyaDewan Pimpinan Cabang (DPC)Ikatan Warga Saniangbaka (IWS)Jakarta mengelola Zakat Mal dariWarga IWS se-Jagodetaksi

(Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, danBekasi). Pengumpulan zakat yang ber-langsung dalam bulan Ramadhan 1430Hijriyah yang baru lalu itu, mendapatsambutan positif dari para Muzakki.Untuk itu, pengurus DPC IWS Jakartasecara kolektif tak lupa menyampaikanrasa syukur dan terima kasih kepada ma-syarakat Saniangbaka di Jabodetabek

“Sebagai orang yang dipercaya me-ngelola zakat, kami merasa puas,” kataAidon Fitri, Ketua Bidang Kesra DPC IWSJakarta. Menurutnya, tingkat kepercayaanwarga IWS di Jakarta dan sekitarnyasudah semakin membaik. Hal ini terlihatdari meningkatnya penerimaan zakatsecara signifikan. Jika dibanding dengantahun lalu, terjadi peningkatan hinggamencapai sekitar 115%, yaitu dari Rp 25,5juta naik menjadi Rp 54,1 juta. Keper-cayaan yang diberikan para muzakki itumembuat pengurus lebih bersemangatuntuk melayani masyarakat, khususnyadalam menyalurkan zakat mal tersebut.

Dijelaskannya, kegiatan pengum-pulan dan penyaluran zakat maal olehIWS Jakarta, sesungguhnya telah di-mulai sejak tahun 2006, sebagai peng-ganti pengelolaan zakat fitrah. “Padatahap awal kami hanya mengumpulkanzakat dari kalangan pengurus saja.Namun tahun ini agak lebih luas, karenasebagian warga telah mulai memahamiprogram yang kita jalankan,” paparnya.

Berbeda de-ngan periode se-belumnya, pe-ngelolaan zakatmaal tahun initidak dibagi habis

pada mustahiq. “Pengurus sudah dansedang melaksanakan program mustahiqbinaan,” kata Jufrizal, Ketua BidangOrganisasi DPC IWS Jakarta. Lebih lanjutJufri menjelaskan, penyaluran zakatkepada mustahiq binaan ini merupakanprogram baru bagi warga dan pengurusIWS. Oleh sebab itu, pengurus tengahmempersiapkan perangkat penun-jangnya, seperti petunjuk pelaksanaan(juklak) dan petunjuk teknis (juknis).Salah satunya ialah, ada mekanisme ujikelayakan bagi calon mustahiq binaan.“Maksudnya tak lain, agar program inibisa terlaksana dengan hasil se-optimalmungkin,” urainya.

Bagi mustahiq yang punya keingin-an dan kemauan untuk membangunusaha, pengurus IWS akan memberikanbantuan modal usaha dari uang zakat mal

Zakat tidak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sesaat, akantetapi jauh lebih penting dari itu. Zakat harus dapat memberdayakanpara mustahiq sehingga terbebas dari penderitaan dan kesengsaraannya.

IWS Jakarta KembaliKumpulkan Zakat Maal

tersebut. Para mustahiq yang telah lulusuji kelayakan, akan dibina agar menjadiwira-usaha yang tangguh, sehingga padatahun berikutnya tidak lagi menjadi ba-gian dari mustahiq, bahkan harus men-jadi bagian dari muzakki.

Dari jumlah Zakat sebanyak Rp. 54,1juta tersebut, telah disalurkan kepadamustahiq secara langsung sebanyak Rp.39,5 juta, yang terdiri dari 79 mustahiq,masing-masing mendapat Rp. 500.000,-.

Selain untuk untuk mustahiq yangingin berwira-usaha, pengurus juga akanmenyalurkan zakat mal kepada merekayang kesulitan biaya dalam melanjutkanpendidikannya. “Tahun ini, kami telahmenganggarkan Rp 5 juta untuk bea-siswa bagi salah seorang warga IWSyang akan melanjutkan studinya di Al-Azhar, Kairo, Mesir,” kata Jufrizal.

Pembagian zakat mal kepada mus-tahiq dilaksanakan di rumah kediamansalah seorang warga IWS, H NurmanNoor, di bilangan Pisangan, JakartaTimur, pada 18 September 2009, berte-patan dengan 28 Ramadhan 1430 H. Pem-bagian zakat mal dipimpin langsung olehKetua DPC IWS Jakarta, H. Andri NovelRangkayo Sati, didampingi oleh hampirsemua jajaran kepengurusan serta Ibu-ibu Bundo Kanduang DPC IWS Jakarta.

Acara pembagian zakat mal ini jugadiisi dengan siraman rohani, denganmenghadirkan penceramah Drs. Yulnas-man Yasin Pakih Kayo, mantan Ketua Bi-dang Ekonomi DPC IWS Jakarta. Dalamceramah singkat selama 15 menit itu, pakPakih Kayo menjelaskan secara lugastentang pengertian zakat, status zakatbagi muzakki, serta kedudukan mustahiqterhadap zakat itu sendiri.

Ketika ditanya mengenai sisa zakatyang belum terbagi senilai Rp.14,6 juta,Jufrizal mengatakan bahwa DPC IWSJakarta akan melakukan rapat koordinasisecepatnya, untuk membuat Juklak danJuknis, sebagai aturan yang mengikatbagi para mustahiq, dan pedoman bagipengurus dalam melakukan peng-awasan.

(GS)

Drs. Yulnasman Yasin Pakih Kayo

Page 22: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

22 Edisi: 04/ Desember 2009

H.Muslim Munaf lahir tahun1957 di Padang Panjang,menikah tahun 1984dengan Liswati dari sukuBalai Mansiang, Saniang-

baka. Ia sehari-hari berprofesi sebagaiguru SD Angkasa di Tabing, Padang.Muslim Munaf dikarunia empat anak.Anak pertama, Seno, sedang kuliah diFakultas Pertanian UNAND, Padang.Anak kedua, Hasnah, kuliah di FakultasKodokteran UNRI, Pekanbaru. Anakketiga, Sidik, sudah tamat STPP di Bogor.Dan anak keempat bernama Ikbal, masihduduk bangku sekolah MAN 3 Padang.

Muslim Munaf pernah cukup lamamenekuni bisnis pengadaan dan servicesmesin foto copy. Usaha ini sekarang di-lanjutkan oleh anaknya yang nomor tiga.Meski usia makin bertambah lanjut, tapiMuslim Munaf tetap menunjukkan etoskerja yang pantang menyerah. Sejak awaltahun 2009, ia bahkan mencurahkan waktudan perhatiannya pada usaha-tani, dalamhal ini budidaya tanaman kakao, atau yanglebih dikenal dengan tanaman coklat.

Penanaman coklat itu sebenarnyasudah ia rintis sejak tahun 2005, di ataslahan seluas ± 4 Hektar yang terletak diTabek, tidak jauh dari Pulau Banda. Sejakdua tahun lalu, tanaman sudah mulaiberbuah. Sekarang, setiap batang bisamenghasilkan sekitar 20 kg perbatang,atau jika diuangkan setara dengan Rp. 10juta per-minggu.

Hasil panen tersebut sebagian digu-nakan untuk biaya perawatan, sisanyaditabung. “Dari tabungan hasil panencoklat, saya memperluas lahan denganmembeli lahan sekitarnya. Juga memba-ngun rumah peristirahatan, yang terletakantara Simpang ka Kucai dengan jem-batan Pulau Banda. Bukan maksud me-nyombongkan diri, sabananyo bisakalah hiduik urang di rantau, kalauurang nan dikampuang ko mau seriusbatanam coklat,” katanya.

Muslim Munaf memang beda de-ngan sosok petani kebanyakan, yangdikenal kumuh dan miskin. WargaSaniangbaka sudah biasa melihatnyahilir mudik dengan mobil Suzuki Karibianpakai bak berwarna hitam. Ia memangmasih sering pulang pergi antara Padangdan Pulau Banda.

Kepada Majalah SARAN, ia banyakbercerita atau berbagi pengalaman sepu-tar usaha perkebunan coklat yang kiniditekuninya. Menurutnya, kalau diban-dingkan dengan jenis tanaman perke-

bunan lainnya, tanaman coklat agaklebih mudah dalam soal perawatannya.Panennya juga tidak mengenal musim.Selagi curah hujan memadai, tanamancoklat akan terus berbunga dan berbuah.Cara panennya juga lebih praktis.

Ketika ditanya respon masyarakatterhadap usahanya membudidayakantanaman coklat, Muslim Munaf bercerita,sewaktu menyiapkan lahan banyak yangbertanya ia akan menanam apa. Setelahdijelaskan akan menanam coklat, banyakyang mamatahkan, bahkan mancemeeh.“Kok menanam coklat, lai ka abih se dektupai dan dek baruak beko mah,” begitukomentar mereka, seperti ditirukan Munaf.

Waktu tanaman coklat sudah keli-hatan rancak tumbuahnyo, sebagianwarga ada pula yang berminat. Lalu ke-mudian dia minta bibit. “Ketika itu sayasarankan supaya membeli bibit yang baikdari perusahaan yang telah disertifikasi,dari Jember atau dari Medan. Kalau bibitdari parak saya yang diambil, buahnyo

beko ndak sagadang yang iko ditambahlai panyakik nan ado dibatang coklatyang ado kini akan manurun pulo kabibit nan ka ditanam nanti,” kilahnya.

Menurut Muslim Mynaf, banyakwarga kito yang kurang namuah mana-rimo pandangan nan dibarikan .“Sebenarnya saya mau membagi penga-laman yang saya miliki dalam batanamcoklat. Tapi, ya, semua itu terpulangkapado warga kita jua,” ujarnya.

Ia berprinsip, bekerja bukan karenaingin dilihat, apalagi untuk dipuji oranglain. Oleh sebab itu, ia tidak segan-seganterjun langsung menangani pekerjaankasar sebagaimana layaknya petani.“Walaupun saya sudah punya dua or-ang pekerja tetap, namun saya tidakmelakoni sebagai bos. Saya tetap ikutbekerja bersama-sama dengan mereka,tidak main perintah-perintah saja.Dengan kita turut bekerja, anak buahjuga menjadi lebih bersemangat,” kataMuslim Munaf. (NUSA).

URANG AWAK

Kesungguhan yangMembuahkan Hasil

H. Muslim MunafPetani Kakao/ Urang Sumando Balai Mansiang

Page 23: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

23Edisi: 04/ Desember 2009

URANG AWAK

Kebanyakan orang menjadianggota dewan denganmotivasi tertentu, yangbersifat keduniawian.Tidak demikian halnya

dengan Dra Azizah Asril, anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KotaYogyakarta, utusan dari Partai KeadilanSejahtera (PKS). Sejak awal ia menyadaribahwa amanah yang akan diembanadalah amanah dakwah dalam parlemen.

Azizah menjadi anggota dewan dariDapil IV, yang mewakili KecamatanDanurejan dan Kecamatan Gondokesu-man, Kota Yogyakarta, untuk masa bhakti2009-2014. Keberhasilanya menjadianggota dewan tidak lepas dariperjuangan kader dan simpatisan PKS,yang dengan ihklas dan tanpa pamrihmembantu memasarkan nama Azizah diwilayah pemilihan mereka. Para kader dansimpatisan meyakini, bahwa keterwakilanmereka oleh Azizah akan memudahkankegiatan dakwah, sehingga mampumenjangkan masyarakat yang lebih luas.Juga akan memudahkan mereka dalammengakses program-program yang akandibuat oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Dengan kesadaran tersebut, makasebelum mencalonkan diri sebagai ang-gota legislatif, Azizah terlebih dahulumembuat komitmen dengan keluarga.Pada tingkatan ini, ia sudah berhasilmendapatkan dukungan internal darikeluarga inti, yaitu suami tercinta Ir. AsrilA., dan kelima anaknya yang semuanyaperempuan.

Dukungan keluarga inti, dalampandangan Azizah, sangat pentingartinya. Soalnya, mereka inilah yangakan menjadi “korban” pertama kali. Padamasa kampanye saja, waktu dan tena-ganya sudah cukup banyak tersita danterkuras. Perhatian terhadap anak-anakdan suami mau tidak mau tidak bisa lagi

tidak diragukan lagi. Ia sangat aktifmembina Pos Wanita Keadilan (Pos WK)di DPRa Kecamatan, antara-lain denganmengisi pengajian rutin yang dilaksana-kan di masing-masing Pos WK.

Tidak heran jika namanya sangatdikenal khalayak pemilih di Yogyakarta.Selain aktif mengisi pengajian di wilayahDanurejan, ibu mantan Komandan Resi-men Mahasiswa di IKIP Muhammadiyah(sekarang Universitas Ahmad Dahlan )ini juga mengisi pengajian di Pos WKyang berada di wilayah Gondokusuman,sehingga hampir seluruh TPS di wilayahDapil IV ia berhasil memperoleh suarasignifikan.

Sebelum dilantik sebagai anggotaDPRD Kota Yogyakarta, pada bulanAgustus 2009, ia terlebih dahulu mengi-kuti serangkaian training kepemimpinan,baik yang diselenggarakan oleh DPWPKS Propinsi DI Yogyakarta, maupunyang dilaksanakan oleh DPP PKS diJakarta. Ibu yang hamil anak yang ke 6ini juga mempersiapkan diri dengan lebihbanyak beribadah mendekatkan dirikepada Allah untuk lebih amanah untukmenjadi anggota dewan. Bahkan sebe-lum dilantik, ia sudah magang berkantordi Gedung DPRD Kota Yogyakarta.Maksudnya, agar tidak kaku dan bisalangsung in dengan permasalahan yangsedang berkembang di lingkungan Peme-rintah Kota Yogyakrta.

Ibu yang juga aktif di PengurusAisyiah Ranting Teglakemuning danPengurus sekolah ibu ”Sholihah“ Danu-rejan ini berharap, dengan keterwakilandirinya akan lebih mengembangkankewirausahaan yang berpihak padaperempuan dalam lingkup kota Yogya-karta. Semoga harapannya dimudahkanoleh Allah aza wajalla, Amin !.

*) Dra. Azizah Asril, adalah warga/Sumandan IWS Yogya.

seperti sebelumnya. Padahal, duadiantara lima anaknya adalah puteri yangmasih ABG (Anak Baru Gede) dansedang dalam proses pencarian jati diri.,yakni Khoinnisa (lahir tahun1995) danMar’atus Sholihah (lahir tahun 1996).Mereka sedang membutuhkan banyakperhatian dan memerlukan pendam-pingan. Untungnya lagi, Azizah jugamendapat dukungan penuh dari seluruhsanak saudaranya, baik dari pihak keluar-ga besar suami maupun dari keluargabesarnya sendiri, yang berasal dariBangka dan dari Saniangbaka.

Pencalonan Azizah menjadi anggotadewan, tak lain karena kiprahnya yangmenonjol di tengah-tengah masyarakatkota Yogyakarta, sehingga PKS tidakragu mencalonkan dirinya maju untukyang kedua kali, pada Pemilu Legislatifbulan April 2009 lalu. Sejak tahun 2004,ibu yang hobi membaca ini sudah di-calonkan sebagai Ketua Bidang Kewa-nitaan DPC PKS Danurejan, Yogyakarta.Kiprahnya dalam masyarakt memang

Dra. Azizah Asril *)

Menjadi Anggota Dewan Kota YogyaSebagai Amanah Dakwah

Page 24: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

24 Edisi: 04/ Desember 2009

Sejak terjadinya gelombangtsunami yang meluluhlantakkan Aceh dan Nias,yang mengiringi gempaberkekuatan 9.0 SR, pada 26

Desember 2004 lalu,rasa takut meng-hantui penduduk yang tinggal di pesisirpantai, terutama di kawasan barat pulauSumatera.

Kawasan ini memang merupakandaerah pertemuan lempeng Indo Austra-lia dan lempeng Eurasia, di sana jugaterdapat patahan Sumatera yang mem-bujur dari Aceh sampai Lampung. Selainitu, menurut pakar gempa Sumatera Barat,Dr. Badrul Kemal Mustafa, “gempa besarselalu berulang dalam siklus 200tahunan,” gempa terakhir terjadi padatahun 1833.

Kehidupan di Padang seolah-olahberada dibawah ‘teror’ gempa dan tsu-nami sehingga menim-bulkan ketakutanyang berle-

bihan. Seperti pernah terjadi lima tahunlalu, pada 30 Desember 2004 dini hari.Waktu itu beredar isu bahwa air laut naik,sehingga warga berhamburan lari ketempat yang lebih tinggi. Suasanamenjadi kacau, masyarakat berlarianuntuk menyelamatkan diri. Bahkan malamitu ada yang melarikan diri sampai keSolok. Padahal semua itu hanyalah isyu.Sama sekali tidak ada gempa yang seha-rusnya mengawali dan menjadi penye-bab terjadinya tsunami. Kalaupun terjadigempa besar (min. 6.0 SR) belum tentuakan terjadi tsunami.

Semenjak itu, gempa berkekuatancukup besar beberapa kali terjadi di per-airan barat Sumatera, sehingga menguat-kan perkiraan dari pakar dan penelitigempa. Diawali dengan gempa Nias padatanggal 28 Maret 2005, dengan kekuatan8.7 SR. Getarannya terasa sangat keras

di Kota Padang, sehingga menambahkekhawatiran. Kondisi ini

ditanggapi seriusd a n

Akhirnya Gempa “Besar”Itu Datang Juga

Gempa adalah sebuahkeniscayaan, yang tidak

bisa kita tolak kehadiran-nya. Tapi kita tidak bisa

memastikan di mana dankapan gempa itu terjadi,

karena sampai saat initidak ada ilmu yang bisa

memprediksi kapan akanterjadinya gempa. Yang

bisa dilakukan adalahmempersiapkan segala

sesuatunya untukmengantisipasi

terjadinya gempa.

Hotel Ambacang,Padang

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

Page 25: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

25Edisi: 04/ Desember 2009

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

ditindaklanjuti oleh pemerintah daerahKota Padang, dengan mengadakanberbagai simulasi gempa dan membuatjalur-jalur evakuasi untuk mengantisipasiterjadinya tsunami.

Peramal pun ikut memperkeruh sua-sana, dengan ramalan-ramalan yang me-nyesatkan dan tidak terbukti kebenaran-nya. Seperti ramalah Mama Loren, pera-mal Australia yang dengan berani me-nentukan tanggal terjadi nya gempa, danmengakibatkan warga Kota Padangkembali mengungsi.

Di saat warga Padang masih dilandakecemasan, pada 6 Maret 2007 wargaSumbar justru dikejutkan oleh gempa 6,5SR yang terjadi di darat danberpusat di sekitar PadangPanjang dan DanauSingkarak. Dekatnya pusatgempa dengan pemukimanpenduduk menimbulkankerusakan yang hebat didaerah Solok, Tanah Datar,Agam, Bukittinggi danPadang Panjang. Gempa initerjadi di luar dugaan, tidakada satupun pengamat danperamal yang memperkira-kan akan terjadi gempa didaerah ini.

Masih pada tahun yangsama, pada tanggal 12 Sep-tember 2007, terjadi lagigempa besar dengan kekuatan 7,8 SRyang berpusat di Muko-muko, yangmenghancurkan Bengkulu dansekitarnya. Setelah gempa ini, peramalkembali berulah. Paranormal Brasil,Jucelino Nobrega da Luz, meramalkanakan terjadi gempa 8,5 SR dan tsunamiyang justru didapat melalui mimpi, bukanberdasarkan kajian ahli gempa. Seakantidak kapok-kapoknya, masyarakatBengkulu dan Padang kembali meng-ungsi, dan hasilnya juga sama, ramalantersebut ternyata hanya omong kosong.

Kondisi diatas menggambarkanbegitu kuatnya tekanan psikologis yangdihadapi warga Kota Padang. Selain per-kiraan dari pakar gempa, dan memangPadang merupakan daerah rawangempa. Ramalan-ramalan sesat dari or-ang-orang yang tidak bertanggungjawab, ditambah lagi dengan gempa-

gempa kecil yang memang sering terjadi,dan seolah-olah sudah menjadi keseha-rian bagi warga Kota Padang. Apalagimenyaksikan parahnya dampak gempayang terjadi di Aceh, Yogja, PadangPanjang, Bengkulu dan terakhir diTasikmalaya.

Tekanan yang begitu kuat membuatwarga lebih memilih bersikap pasrah.Judul diatas seolah-oleh menggambarkankesombongan penulis yang seakan-akanmengharapkan datangnya gempa. Akantetapi itu sebenarnya representasi daribagaimana tertekannya warga sampai-sampai mereka berfikiran bahwasanya,“kalau memang akan terjadi gempa besar

terjadilah, setelah itu mungkin kita bisamemulai dan menjalani hidup dengantenang.”

Ungkapan diatas menggambarkanbetapa lelahnya masyarakat hidup dibawah ‘teror’ gempa besar yang tidakbisa dipastikan kapan akan terjadi. Dansetelah mampir kesana kemari padaakhirnya memang pada hari Rabu tanggal30 September 2009, tepatnya pukul 17:16WIB, gempa berkekuatan 7,6 SR —belakangan diralat menjadi 7,9 SR” —yang berpusat di barat daya Pariaman.Gempa ini bukan hanya menghancurkanKota Padang, tapi juga Pariaman, PadangPariaman, Agam, Pasaman Barat, sertasebagian Pesisir Selatan dan Kab. Solok.Walaupun tidak terjadi tsunami, akantetapi daya rusaknya sungguh luar biasa.Padahal selama ini pemerintah justrulebih menitikberatkan antisipasi terhadap

ancaman tsunami.Kalau lah terjadi tsunami, mungkin

tidak terbayangkan apa yang akan terja-di. Tempat ketinggian yang merupakanlokasi aman dari ancaman tsunami, justrurawan terjadi longsor. Seperti di Kab.Padang Pariaman dan Kab. Agam, long-soran telah menimbun perkampungandan mengubur hidup-hidup penduduk-nya. Saat ini akibat gempa banyak bukit-bukit yang dalam kondisi kritis dan rawanlongsor. Di Sitinjau bahkan, longsorantanahnya telah memakan korban salahseorang anggota DPRD Sumbar dari PPP,yang pergi mengamankan isterinya keSolok, karena masih trauma dengan gem-

pa. Sekali lagi gempa inikembali membalikkan per-kiraan pakar, pengamat,apalagi peramal. Siapa yangmenyangka Pariaman, Pa-dang Pariaman, dan Agamakan mengalami kerusakansebegitu parahnya. Adakahantisipasi akan ancamanlongsor yang demikianhebatnya.

Lantas ke mana pergi-nya tukang ramal yangselama ini menebar teror dimasyarakat, di mana MamaLoren, Jucelino Nobrega daLuz? Adakah mereka ber-suara sebelumnya, adakah

mereka memperkirakan gempa ini akanterjadi? Masihkan kita mempercayai or-ang-orang yang selama ini menebar terordan kebohongan di tengah masyarakat.Masihkah kita mempercayai ramalan-ramalan yang tidak terbukti kebenaran-nya dan menyesatkan.

Dari semua fakta yang terjadi di atas,dan dengan terjadinya gempa di Pari-aman, apakah teror sudah berakhir se-hingga masyarakat bisa memulai hidupbaru dengan tenang?

Ternyata tidak, saat ini kembali ber-edar isyu yang entah dari mana sumber-nya, yang mengatakan akan terjadigempa susulan dengan skala yang lebihbesar, dan kita masih saja memper-cayainya. Selama kita masih ‘menuhan-kan’ tukang ramal, selama itu pula hiduptidak akan bisa tenang. Akhirnya kepadaAllah lah kita kembali.

Rumah Tarmizi Bareh di kawasan Jati, kota Padang

Page 26: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

26 Edisi: 04/ Desember 2009

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

Gempa 30 September 2009dengan kekuatan 7,6 SRtelah menguncang pulauSumatera, meluluh lan-takkan sebagian wilayah

Sumatera Barat, tepatnya di daerah kotaPadang, Pariaman dan Agam. Lebih dari850 orang korban meninggal dandiperkirakan ratusan korban lainnyayang masih hilang atau terkubur ter-timbun longsor dan bangunan akibatgempa yang terbilang dahsyat tersebut

Bencana gempa ini cukup menyedotperhatian dan empati dari masyarakatluas, baik dalam negeri maupun luarnegeri. Hal ini ditunjukkan denganbanyaknya relawan lokal dan asing yangberdatangan membantu tugas medis,evakuasi korban dan tugas-tugas lain-nya. Bantuan berupa uang makanan danlogistik lainnya terus mengalir deras baiksecara pribadi, lembaga sosial ataupenggalangan dana melalui media massa.Pemirsa dan pembaca dengan penuhkepercayaan menitipkan donasinyabagi korban gempa Sumatera.

Liputan media televisi seperti TVOne, Metro TV, RCTI — yang diiringidengan musikal Saluang ciri khasMinang Maimbau — membuat wargaMinang yang ada di perantauan ter-gugah dan ingin pulang kampuanguntuk berbagi rasa dengan para dunsa-nak yang tertimpa musibah gempa.

Bentuk kepedulian masyarakatSaniangbaka

Setelah diadakan pengumpulanbantuan untuk korban gempa dikenagarian Saniangbaka berupa uang,sembako dan obat-obatan maka padahari Minggu tanggal 4 Oktober 2009,lebih dari 80 orang pemuda Saniangbakayang tergabung dalam kelompok Off-roader Tangaya Adventure berangkatmenuju daerah yang tertimbun longsor-an akibat gempa, tepatnya di NagariGunung Tigo dan Nagari Tandikek, Ka-bupaten Padang Pariaman untuk me-nyampaikan langsung bantuan darimasyarakat Saniangbaka.

Rombongan diketuai oleh KristisonKamil jo Bunsu. Ikut dalam rombongantersebut antara-lain Atrizon S.Pd selakuketua BMN, Yunisbar Marah Banso, danSerka Yoni Efrizal. Sebelum berangkat,Wali Nagari Saniangbaka Dasrizal CandraBahar memberikan arahan kepada rom-bongan bahwa kegiatan yang dilakukansebagai wujud kepedulian masyarakatSaniangbaka atas kondisi tanggap daru-rat akibat gempa yang melanda daerahSumatera Barat. Diingatkan agar rom-bongan dalam perjalanan mematuhi tertibberkendaraan di jalan raya, guna meng-hindari kejadiaan yang tidak diinginkan.

Perjalanan menempuh rute PadangPanjang. Setelah Ishoma di Lembah Anai,rombongan melanjutkan perjalanan me-

nuju Sicincin. Setelah sampai di daerahlokasi bencana gempa, tepatnya diNagari Gunung Nan Tigo, bantuan yangtelah dikemas dan diikatkan pada tiapmotor off-road langsung diserahkan danditerima oleh beberapa orang perwakilanmasyarakat Nagari Gunuang Nan Tigo.Mereka mengungkapkan rasa haru danberterima kasih kepada masyarakatSaniangbaka, yang telah menujukkankepeduliannya.

Bantuan tahap duaPekan berikutnya, tepatnya hari

Sabtu tanggal 10 Oktober 2009, TangayaAdventure kembali menyampaikanbantuan untuk korban gempa, kali ini kenagari Malalak di Kabupaten Agam.Berbekal pengalaman perjalanan keNagari Gunuang Nan Tigo, tim Off-roadyang telah ditunggu oleh tim Off-roadBukit Tinggi, berupaya mengefektifkanwaktu perjalanan.

Mencermati begitu tingginya ting-kat kepedulian masyarakat Saniangbakaterhadap bencana gempa kali ini,sepertinya akan ada bantuan tahapketiga dan berikutnya. Dilansir masihada kelompok pemuda di Saniangbakayang menyalurkan bantuan untukmeringankan penderitaan korban gempayang melanda wilayah kota Padang,Pariaman dan Agam.

(NUSA)

Tangaya Adventure Peduli Gempa Sumbar

Page 27: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

27Edisi: 04/ Desember 2009

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

Bangunan-bangunan hancur,longsor menenggelamkanperkampungan, serta ra-tusan orang meregang nya-wa tertimbun longsoran

dan reruntuhan bangunan. Masyarakatberhamburan keluar rumah, denganwajah pucat pasi. Goncangan sangat kuatberlangsung cukup lama, seakan-akanbumi ini menenggelamkan apapun yangada di permukaannya.

Pada saat itu tsunami menjadi mo-mok yang sangat menakutkan. Terba-yang bagaimana dahsyatnya tsunami diAceh, sehingga membuat warga panik,terutama di Kota Padang yang berada dipinggir pantai. Seperti yang diceritakanoleh Damsiwar, yang saat gempa terjaditerjebak di dalam Sentra Pasar Raya.“Ketika saya sudah keluar sekitar sete-ngah jam setelah gempa terjadi orangberteriak-teriak bahwasanya tsunamiakan datang, sehingga warga berham-buran berlari kesana kemari bak semut,berusaha menyelamatkan diri,” Walau-pun pada akhirnya tsunami tidak terjadi.

Warga berbondong-bondong menu-ju kearah timur yang berada di ketinggian

untuk menghindari tsunami, baik denganjalan kaki maupun menggunakan ken-daraan bermotor. Jalanan Kota Padangmacet total, karena mereka menuju kearah yang sama, yaitu Indarung, LimauManis dan Lubuk Minturun yangmerupakan daerah perbukitan. Padang –Indarung yang dalam keadaan normalbisa ditempuh dalam waktu setengah jam,kali ini sampai enam jam. Seperti yangdiutarakan Zulheldi yang pada saatkejadian gempa sedang berada di LubukBuaya. Untuk menuju ke rumahnya,yang berada di Kuranji, membutuhkanwaktu 4 jam, padahal jaraknya tidak lebihdari 15 Km. Gesekan-gesekan kecil sesa-ma kendaraan tidak dihiraukan lagi, yangada di benak mereka hanyalah bagaimanasecepatnya menjauh dari bibir pantai.

Titik api terlihat di beberapa lokasi,yang berasal dari rumah dan gedungyang terbakar, seperti di Plaza Andalas,Sentra Pasar Raya, Kawasan Pondok,dan beberapa rumah penduduk. Sesaatsetelah gempa, listrik langsung mati to-tal dan begitupun dengan sinyal ponsel.Membuat kota Padang seperti kota mati.

Warga takut masuk ke rumah, karena

khawatir akan terjadi gempa susulan.Mereka mulai membentangkan tikar danmembangun tenda di halaman rumah.Suasana menjadi tambah mencekamkarena menjelang malam, hujan mulaiturun, sedangkan sebagian besar wargatidur beralaskan tikar diluar rumah, takutakan terjadi gempa susulan. Akhirnyasebagian dari mereka nekat tidur d iterasatau didalam rumah, walaupun beradadibawah ancaman bangunan rumah yangsudah retak-retak, yang sewaktu-waktubisa saja runtuh menimpanya.

Sementara itu, di pusat kota banyakyang terjebak di bawah reruntuhan ba-ngunan, karena sebagian besar gedungbertingkat di kota Padang runtuh. Sepertidi Hotel Ambacang, Bimbel GAMA,Adira Finance, Sentra Pasar Raya, dangedung lainnya. Diyakini ratusan orangterjebak di dalam bangunan-bangunantersebut, namun sulit bagi tim evakulasiuntuk menyelamatkan mereka. Dikarena-kan malam yang gelap, karena listrikmati, dan keterbatasan alat, serta dibawah guyuran hujan. Akhirnya prosesevakuasi baru dimulai pada keesokanharinya. Mayoritas ‘showroom’ kenda-raan dan hotel-hotel berbintang yangbanyak roboh, kalaupun masih berdiriakan tetapi keadaannya sudah miring dantidak layak lagi untuk ditempati. Mobildan sepeda motor banyak yang terhimpitdibawah reruntuhan bangunan.

Sehari setelah gempa krisis mulaimelanda, krisis air karena instalasi listrikdan PDAM banyak yang rusak. Kabellistrik berserakan dijalan, karena tiang-tiangnya banyak yang tumbang. Begitujuga dengan krisis BBM dikarenakanhanya sebagian dari SPBU yang ber-operasidan terputusnya pasokan untukKota Padang. Antrian kendaraan danwarga yang membawa jerigen memadatiSPBU yang beroperasi, antrian memblu-dak sampai ke jalan. Di warung-warungpinggir jalan harga minyak bisa mencapaiRp. 20.000/liter. Selain itu krisis airmembuat warga banyak yang meman-faatkan ‘tangaya’ untuk mandi, mencuciatau sekadar mengambil air untuk kebu-tuhan sehari-hari. Kondisi ini mengingat-kan kita pada kondisi ‘tangaya’ padatahun 80-an. Dimana sebagian besarwarga mempunyai ketergantungan yang

KOTA PADANGPASCA GEMPA 30 SEPTEMBER

Sore itu, Rabu tanggal 30 September 2009, tepatnya pada pukul 17.16WIB, merupakan hari yang sangat memilukan sekaligus menakutkan bagiwarga Sumatera Barat. Gempa besar dengan kekuatan 7,6 SR yangberpusat di 57 Km barat daya Pariaman dengan kedalaman 51 Km telahmeluluhlantakkan Ranah Minang.

27Edisi: 04/ Desember 2009

Page 28: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

28 Edisi: 04/ Desember 2009

Menindaklanjuti haltersebut pada tang-gal 13 Oktober 2009diadakan rapat di ru-mah ketua IWS Pa-

dang. Tasman Datuk Tan Manggagar.Rapat menyimpulkan perlunya memben-tuk tim survey/ relawan yang akan me-lakukan pendataan terhadap korbangempa, sekaligus menjadi panitia pen-distribusian bantuan. Disepakati pula,bahwa sebelum bantuan diserahkan ter-lebih dahulu dilakukan survey ke rumah-rumah anggota yang mengalami keru-sakan akibat gempa.

Berdasarkan data tim relawan IWSPadang, hingga 16 Oktober 2009, telahterkumpul bantuan dalam bentuk uangyang berasal dari sumbangan beberapacabang IWS di perantauan dan bantuanpribadi sejumlah Rp. 35.267.000, di sampingbantuan sembako dari IWS Solok yang

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

tinggi terhadap keberadaan ‘tangaya’.Di belahan lainnya, tidak terbayang-

kan bagaimana keresahan sanak kelu-arga mengingat keberadaan Saudara-saudara mereka yang ada di Padang.Karena sarana informasi terputus total.Akibatnya banyak diantara mereka yangdatang ke Padang untuk menjemputkeluarganya, dan membuat akses kePadang jadi sulit. Jalan Padang-PadangPanjang putus total karena longsor diSilaing. Sedangkan jalur Solok-Padangyang menjadi satu-satunya alternatifjuga mengalami longsor di beberapa titik,bahkan di Sitinjau badan jalan tinggalseparuh, walaupun masih bisa dilalui.Beradunya antara arus pengungsi dariPadang yang menuju ke Solok denganmereka yang menuju ke Padang membuatjalan jadi macet total. Menurut penu-turan Albar salah seorang pengendaramobil, yang pada hari kamis itu menjem-put keluarganya ke Padang, sakingmacetnya, dia yang berangkat dariPadang pukul 5 sore baru sampai di Solokkeesokan harinya pada pukul 9 pagi.

Sinyal telkomsel — yang mayoritasdigunakan di Sumbar — baru munculpada jum’at sore. Setelah itu telpon tidakberhenti berdering dari keluarga untukmenanyakan keadaan. Padatnya jalurkomunikasi membuat telpon seringterputus. Pada saat itu mungkin ke-panikan sedikit bisa terobati, terlepas daribagaimana kondisi keluarga, apakahselamat atau menjadi korban.

Selain banyaknya korban jiwa, danhancurnya tempat usaha, rata-rata rumahpenduduk di Padang mengalami kerusakan,setidak-tidaknya retak-retak. Dari ratusankorban jiwa, Alhamdulillah tidak satupunyang berasal dari IWS Padang.

Tim Relawan IWS Salurkan BantuanPerhatian dan empati mengalir

tiada henti terhadap korbangempa, terbukti dengan

banyaknya bantuan yangmasuk sejak hari pertama

pasca gempa. Tidakketinggalan pula

anggota IkatanWarga

Saniangbaka(IWS) dariberbagai

cabang diseluruh

Nusantara.

1 Dr. Alirman Hamzah Tanjung W. Indah Tabing Rusak berat, rumah terbelah, danmengeluarkan lumpur

2 Adi Helmi (Area Motor) Sumpadang Bypass Kuranji Rusak berat, dinding Ruko rusak3 Hamdani Dt. Rky Basa Koto Bypass Lubeg Rusak berat, ruko 4 Lt, tiang miring

dan tdk layak huni4 Tarmizi (Tmz Bareh) Piliang Jati Rusak berat, dinding rumah runtuh5 An Mukramin Sumpadang Parak Laweh Rusak berat, dinding rumah runtuh6 Yenti Balaimansiang Lb. Minturun Rusak berat, dinding rumah runtuh7 Mukramin - Pasar Raya Rusak berat, tempat usaha terbakar8 Bujang Piliang Pasar Raya Rusak berat, tempat usaha terbakar9 Jum Piliang Pasar Raya Rusak berat, tempat usaha terbakar

10 Ridwan - Pasar Raya Rusak berat, tempat usaha terbakar11 Il - Pasar Raya Rusak berat, tempat usaha terbakar12 Mahengki Pinyangek Indarung Rusak berat, dinding dan lt. rusak13 Evi Zamzami Sikumbang Kalawi Rusak berat, dinding dan lt. rusak14 Afrilioni Kotoraso Lb. Minturun Rusak sedang, dinding rengkah15 Susi Kotoraso Siteba Rusak sedang, dapur rusak16 Syafrida Pinyangek Gunung Pangilun Rusak sedang, dinding rusak17 Susi Handayani Sumpadang Siteba Rusak sedang, dapur rusak18 Roni Sastra Pinyagek Arai Pinang Rusak sedang, lt. dan dinding rusak19 Andi Saputra Sumpadang Limau Manis Rusak sedang, dinding rusak20 M. Sobri Koto Kalawi Rusak sedang, tempat usaha rusak

Data Anggota IWS Padang yang Terkena Musibah GempaNo. Nama Suku Alamat Kriteria/ Keterangan

Catatan : Tidak ada korban jiwa dari anggota IWS Padang Data diatas merupakan yang terdata sampai tanggal 20 Oktober 2009. Sebagian besar anggota mengalami kerusakan ringan seperti dinding rumah yang retak-retak.

28 Edisi: 04/ Desember 2009

Page 29: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

29Edisi: 04/ Desember 2009

diserahkan sehari pasca gempa.Pada hari Sabtu, tanggal 17 Oktober

2009, tim relawan yang terdiri dari AbelTasman (Sekretaris Komisi IV DPRDTingkat I Sumbar), Andi Saputra, DeriAndri, Eka Karjoni dan M Sobri, mulaibergerak mendata rumah/toko wargayang mengalami kerusakan, sesuaidengan laporan dari anggota padabeberapa hari sebelumnya. Sekaligusmembagian sembako yang masih tersisakepada korban yang belum sempat men-jemputnya ke posko “yang berada diRuko Area Motor Bypass Lubeg.”

Mengingat keterbatasan waktu,pendataan lebih diutamakan terhadapkorban yang mengalami kerusakan cukupparah. Setelah seharian bekerja, ternyatamemang ada beberapa rumah warga yangmengalami kerusakan cukup parah,seperti rumah Bapak Dr. Alirman Hamzah,Tarmizi, dan An (anak Bpk Mukramin).Serta dua buah ruko, yaitu ruko milik AdiHelmi (Area Motor), dan HamdaniDt.Rangkayo Basa. Yang terakhirkerusakannya sangat parah dan tidaklayak lagi untuk ditempati, karena tiang-tiang dari bangunan yang terdiri empatlantai tersebut telah miring dan sangatrawan untuk ditempati. Data korbanselengkapnya dapat dilihat pada tabel.Untuk korban jiwa, alhamdulillah tidakdari anggota IWS Padang.

Pendistribusian bantuan diserahkanpada acara arisan bulanan IWS Padangyang kebetulan diadakan sehari setelahsurvey dilakukan, yaitu pada hari minggutanggal 18 Oktober 2009, bertempatdirumah Ica Ja’far yang beralamat di Jl.Salak No. 4 Purus Kabun. Arisan tersebutdijadikan sebagai ajang silaturahmi dansaling berbagai terkait dengan musibahgempa yang menimpa. Hadir pada acara

tersebut sekitar 50 KK dari perkiraan 100KK warga Saniangbaka yang ada diPadang.

Belajar dari pengalaman gempa dikampuang, pada tahun 2007 yang lalu,dimana bantuan baru dibagikan duatahun setelah gempa terjadi, danpenerima bantuanpun tidak tepatsasaran. Akhirnya Tim dari IWS Padangmengambil keputusan untuk langsungmembagikan bantuan kepada seluruhanggota IWS yang ada di Padang padaacara arisan tersebut.

Supaya bantuan tepat sasaran, polapendistribusian bantuan dilakukan de-

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

ngan lebih memprioritaskan kepada mere-ka yang rumahnya mengalami kerusakanyang cukup parah dan usahanya tergang-gu akibat gempa, seperti ada beberapaanggota yang berdagang di Pasar Raya,yang terbakar dan runtuh akibat gempa.Walaupun rumahnya tidak mengalamikerusakan, namun usahanya lumpuh.

Banyaknya bantuan yang masukdari sanak saudara yang ada di peran-tauan menjadi berkah bagi para anggotayang hadir, karena setelah didistribusi-kan, akhirnya semua anggota dapatmenikmati bantuan. Anggota yang hadirsangat berterima kasih atas bantuanyang telah diberikan. Seperti disampai-kan oleh Bujang, yang tempat usahanyadi Pasar Raya runtuh terkena gempa.”Bantuan ko sangaik gadang banamanfaatnyo di saat takah iko mah. Ambondak tau kama ka mangadu lai rah,karano usaho lah mati, lai dicubomangambangan lapiak di pasa, tapi kasarat se lai nyeh, karano urang nan kamambali tu lo nan ndak ado lai rah.”

Bukan saja kerusakan secara fisikyang harus ditanggung, beban hidup punjauh melambung tinggi. Kebutuhan pokokmenjadi sulit didapat, sehingganya harga-harga menjadi tidak terkendali.

Dalam kesempatan tersebut, KetuaIWS Padang juga mengucapkan terimakasih kepada para dunsanak yang ada diperantauan, atas bantuan dan empatiyang telah diberikan kepada warga IWSPadang. “Semoga apa yang telah diberi-kan menjadi amal shaleh hendaknya, danbermanfaat bagi warga yang menerimabantuan. Dan juga kami mendo’akansemoga para dunsanak yang ada diperantauan dilebihkan rezkinya oleh Al-lah di masa yang akan datang,” katanyadengan nada terharu. (AS)

PENASEHATAbel Tasman, SS

PENANGGUNG JAWABTasman Dt. Tan Manggagar, SH, MH

(Ketua IWS Padang)KETUA

M. Sobri, SHISEKRETARIS

Dery Andri, S.SiBENDAHARA

Eka Karjoni, A.MdPUBLIKASI

Andi Saputra, S.KomDOKUMENTASIMhd. Adri, MT

TIM RELAWAN GEMPAIWS PADANG

29Edisi: 04/ Desember 2009

Page 30: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

30 Edisi: 04/ Desember 2009

SD Negeri 10 Saniangbakadengan jumlah murid 146murid, diasuh oleh 6 orangguru PNS dan 4 orang guruhonorer. Lokasi sekolah ter-

bilang strategis, terletak di pusat NagariSaniangbaka, tepatnya di Jorong BalaiGadang. Di sana terdapat Balai Adat ataukantor KAN Saniangbaka, pos ronda.Pohon beringin tua sebagai tempat nong-krong dan berteduh pernah tumbuh dilokasi tersebut, kini telah diremajakan.Konon kabarnya keberadaan pohonberingin mempunyai makna dan simboltersendiri dalam adat Minangkabau

Di sekolah inilah sebagian besar anakkemanakan rang nagari Saniangbaka,khususnya yang bermukim di JorongBalai Gadang, belajar menimba ilmupengetahuan. Ketika majalah SARAN

menyempatkan diri untuk bertanyalangsung kepada Maryanis A. Ma. Pdselaku kepala sekolah, tentang perkem-bangan SDN 10 Saniangbaka, ternyatabanyak menyimpan masalah yangdikeluhkan dan dipendam sekian lamaoleh majelis guru yang mengabdikandirinya di SD tersebut. Keluhan paraguru tersebut, pada hakekatnya adalahkeluhan kita bersama juga, karena sekalilagi, yang belajar di sana tak lain adalahputera puteri Saniangbaka juga.

Sejak pasca gempa 2006, murid SDNegeri 10 Saniangbaka satu-satunya SDdi Saniangbaka yang dipindahkan belajardi bawah tenda lapangan balai lalangbarat Saniangbaka, selama lebih kurang1,5 tahun, karena gedung sekolah diang-gap tidak layak pakai. Dalam pengerjaanproyek pembangunan kembali gedung SDNegeri 10 Saniangbaka, Pemda kab. Soloktidak melibatkan kepala sekolah dankomite sekolah, karena sumber dananyadari Kesra Bantuan Gempa Kab. Solok.Konstruksi bangunannya konon diren-canakan bertingkat dua, namun sampaisekarang belum ada tanda-tanda pemba-

ngunan lantai dua tersebut dilakukan.Sebenarnya pihak pemerintahan

nagari Saniangbaka merencanakanpemindahan ke lokasi baru, tepatnyadekat surau kasik. Maka dibentuklah timyang bertugas untuk menuntaskanmasalah lahan dan pencarian dana.Karena tidak adanya kata sepakat de-ngan pemilik lahan, maka pembangunangedung baru tetap pada lokasi lama.

Ketua Komite Sekolah, Yunisbar Ma-rah Banso, ketika ditanya masalahkualitas bangunan, mengungkapkan rasakecewanya. Soalnya, pengerjaan ba-ngunan yang dilakukan oleh kontraktorputera Saniangbaka. sendiri, kualitasdinilai masih di bawah standar . Apabilahujan datang coran lantai dua bocor,pintu lokal dan jendela banyak yangtidak bisa dikunci.

Untuk kelanjutan pembangunanlantai 2 gedung SD Negeri 10 Saniang-baka, pemerintahan nagari melalui hasilMunresbang selalu menjadikannyasebagai skala prioritas, dengan sumberdana pembangunan dan DAK 2009. Tapientah karena apa, setiap kali ditetapkanselalu hilang ditengah jalan. Demi kese-lamatan putera puteri Saniangbaka yangbelajar di SD Negerei 10 Saniangbaka,dan memperhatikan kondisi gedungsekarang ini, sebaiknya perlu disurvei

oleh tenaga ahli, mungkin dari PU, untukmenjawab apakah pembangunan lantaiduanya masih layak untuk dilanjutkan.

Gedung baru yang sedang diba-ngun, hanya terdiri dari tiga ruang belajardan satu ruang WC. Sedangkan gedunglama sisa gempa, yang masih bisa dipakaitinggal satu ruang belajar dan ruangkantor berukuran 3m x 8m. Menurutpenuturan Maryanis A.Ma Pd, seharus-nya perlu enam ruang belajar. Makadengan terpaksa anak -anak menumpangbelajar di ruang balai-balai adat (kantorKAN). Kondisi ruang kantor yang sum-pek dan sempit membuat para gurutidak leluasa dan tidak bisa berbuatbanyak dalam aktifitasnya sebagaiseorang guru. Untuk memeriksa latihanmurid saja, guru harus bergantian, kare-na meja yang tersedia cuma dua buah.

Meskipun kondisi sarana danprasarana di SD Negeri 10 Saniangbakaserba terbatas, namun proses belajarmengajar diupayakan tetap berjalan. WCguru dan siswa tidak berfungsi sebagai-mana mestinya, karena ketiadan sumberair. Akhirnya para murid memanfaatkan“WC terpanjang”, yaitunya di tangaya.

Seorang guru kelas VI, yang meng-ajar di ruang milik balai adat (KAN)Saniangbaka, menyampaikan keluhanyang dirasakannya. Diantaranya, saat

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

Melongok Kondisi SD Negeri 10Saniangbaka, Pasca Gempa 2006

Ketika terjadi gempa bumi tahun 2006, proses belajar mengajar di SD Negeri 10Saniangbaka sempat terganggu, karena gedung sekolah tidak layak pakai. Setelah

berlalu tiga tahun lebih, keadaan belum sepenuhnya pulih. Mengapa ?

Konstruksi tradisional Minangkabau ternyata lebih tahan gempa. Bangunanini adalah salah satu yang tidak mengalami kerusakan akibat gempa.

30 Edisi: 04/ Desember 2009

Page 31: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

31Edisi: 04/ Desember 2009

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

Judul diatas merupakan kutipan dari pernyataanBupati Solok, Gusmal, pada salah satu koran lokal diSumatera Barat beberapa hari pasca gempa Paria-man, tepatnya pada tanggal 6 Oktober 2009 yanglalu. Inti dari berita tersebut adalah Bupati kembali menyampaikan hasil

penelitian LIPI pasca gempa yang terjadi pada tahun 2007 lalu, bahwasanyadi Kab. Solok terdapat patahan semangka yang meliputi daerah Sumani-Selayo dan Kec. Gunung Talang, termasuk sepanjang jalan lintas PadangSolok. Peneliti itu menegaskan bahwasanya pada kawasan itu sangat beresikomendirikan bangunan, karena kemungkinan daerah tersebut dapat ambruk.Akan tetapi saat ini warga tidak terlalu mengindahkan himbauan tersebutdan tetap mendirikan bangunan di daerah patahan semangka tersebut.

Seperti kita ketahui, warga Kab. Solok mempunyai memori yang burukakan gempa. Masih segar dalam ingatan kita pada tanggal 6 Maret 2007yang lalu terjadi gempa dengan kekuatan 5,8 SR yang berpusat di kaki GunungTandikek. Kab. Solok merupakan salah satu daerah yang mengalami keru-sakan terparah akibat gempa tersebut, selain Kab. Tanah Datar, Bukittinggi,Padang Panjang dan Kab. Agam.

Kalau Sumani dikatakan sebagai salah satu daerah yang dilewati olehpatahan semangka, lalu bagaimana dengan Saniangbaka? BMG RegionalPadang Panjang beberapa saat setelah terjadinya gempa 2007 menyampai-kan, bahwasanya patahan semangka yang membujur dari Tandikek – Pd.Panjang – Kab. Solok merupakan penyebab terjadinya gempa.

Kalau kita membandingkan hasil dari penelitian LIPI dan informasi dariBMG Padang Panjang, dapat kita simpulkan bahwasanya patahan semangkamembujur dari kaki Gunung Tandikek melewati daerah Padang Panjang, sampaike Kab. Solok, yaitu Kec. Gunung Talang. Artinya kalau memang Sumani dilewatioleh patahan gempa, kemungkinan besar Saniangbaka juga dilewati olehpatahan tersebut. Prediksi ini juga diperkuat oleh adanya rengkahan tanahyang membelah nagari Saniangbaka, mulai dari Pasia Rawang, Piliang, SurauTangah, Lapau Manggih, Koto, Piliang Sani, Kapalo Labuh, sampai Asam Jao.Sampai saat ini pun rengkahan itu masih bisa terlihat. Yang paling jelas terlihatdi Asam Jao, disitu ada badang jalan yang terban akibat gempa 2007 yang lalu.Kalau begitu peringatan yang disampaikan oleh LIPI kepada Bupati diatas,tentu juga berlaku bagi warga nagari Saniangbaka.

Dalam hal ini tentu akan sulit untuk menuruti himbauan tersebut, karenaterbatasnya tanah yang bisa dijadikan untuk pemukiman. Mungkin jalan keluarterbaik dalam mengatasi hal ini adalah dengan kembali kepada kearifanlokal yang telah diajarkan oleh nenek moyang kita terdahulu dalammendirikan bangunan. Dimana, pada zaman dahulu mereka sebenarnyadalam mendirikan bangunan telah mempertimbangkan dampak dari gempa.Seperti rumah gadang atau rumah-rumah panggung merupakan bangunanyang tahan gempa. Terbukti pada gempa 2007 tersebut, sebagian besar darirumah gadang dan rumah panggung masih kokoh berdiri, kalaupun ada yangrusak adalah rumah-rumah yang sudah sangat tua dan tidak layak huni.

Sejarah mencatat Sumatera Barat merupakan daerah rawan gempa.Gempa sudah sering terjadi sejak dulu, dan bukan akhir-akhir ini saja. mungkinkita masih ingat kisah orang tua-tua kita tentang gempa Padang Panjang. Sakingdahsyatnya gempa tersebut setiap kali ditanyakan kapan merela lahir, sebagianbesar dari mereka selalu mengaitkan tahun kelahirannya dengan gempaPadang Panjang “yang terjadi sekitar tahun 1926”. Begitupun setiap ada gempamereka selalu membandingkan kekuatannya dengan gempa Padang Panjang.

Bagi kita yang tinggal di daerah patahan semangka, mungkin patutmempertimbangkan kembali untuk membangun rumah permanen/beton.Dari pengalaman beberapa kali gempa terjadi, bangunan tersebut merupakanyang paling banyak mengalami kerusakan. Sepertinya rumah gadang ataurumah panggung merupakan solusi yang tepat dalam membangun rumahyang ramah gempa.

ada kegiatan olah raga di halaman seko-lah, murid di lokalnya sering melihat keluar halaman. Keadaan diperparah lagidengan kondisi lantai kayu yang mulailapuk dan udara yang terasa panas.

Menurut Kepala Sekolah SD Negeri10 Saniangbaka, masyarakat di lingkung-an sekitar terkesan kurang peduli. Ketikajam berbaris atau masuk PBM, pedagangyang berjualan di lingkungan sekolah tetapmelayani murid berbelanja. Hal ini tentumerendahkan disiplin sekolah, atau terlalutinggi “rasa memilikinya”. Buktinya, apasaja barang peralatan sekolah yang terting-gal diluar, mungkin karena terlupa disim-pan, akan hilang begitu saja. Kejadian ini,menurut beliau, sudah kerap kali.

Masalah yang menyelimuti SDNegeri 10 Saniangbaka semakin lengkapdengan hadirnya Pos Ronda di lokasisekolah. Kadang dijadikan murid SDuntuk tempat sembunyi (ma’andok)karena tidak buat PR. Sampah yang ber-serakan,ditambah bau kencing diantaragedung baru dengan ruang belajar bekasgempa yang menyengat hidung.

Ketika Yunisbar Marah Banso dita-nya seputar berdirinya Pos Ronda,beliau mengaku tidak bisa tegas. ”Bapi-ciang se mato lai”, karena desakan daripemuda yang telah menggalang dana daridonatur dari Solok dan dari rantau. Sejakawal rencana pendirian pos ronda bukandi lokasi sekolah. Tapi karena tidak tun-tasnya persoalan izin hak pakai di tanahmilik pribadi, maka terpaksa didirikan dilokasi sekolah,” katanya.

Wali Jorong Balai Gadang, Delfitri,mengatakan bahwa ia sendiri sebetulnyakurang setuju pembangunan Pos Rondadi sana. Menurutnya, pemberitahuanawal kepada wali jorong bukan di lokasisekolah. Soal dampaknya yang kurangbaik terhadap proses belajar mengajar(PBM) di SD Negeri 10 Saniangbaka , iaberjanji dalam waktu dekat akanberkoordinasi dengan kepala sekolah.

Kondisi yang memprihatinkantersebut, seperti kurangnya sarana pra-sarana di SD Negeri 10 Saniangbaka dankurangnya koordinasi dan kepedulianmasyarakat di lingkungan sekolah,sudah sepatutnya menjadi perhatiansemua pihak. Ketidak nyamanan yangdirasakan oleh para guru, sudah barangtentu akan berpengaruh terhadap hasilbelajar putera-puteri Saniangbaka yangsedang menimba ilmu di SD Negeri 10tersebut. Ini hendaknya perlu segeradicarikan solusinya. Semoga. (NUSA)

Bahaya, Tiga Nagari Beradadi Daerah Patahan Semangka

Oleh: Andi Saputra

Page 32: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

32 Edisi: 04/ Desember 2009

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

Saat itu saya bersama dua orangteman berada di kantor Fakul-tas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah SumateraBarat (FAI UMSB). Tiba-tiba,

gedung besar itu bergetar. Hanya selangbeberapa detik, gempa langsung terasasangat kuat. Kami berlarian ke luar. Kakiterasa berat diangkat dan dilangkahkankarena seluruh bagian gedung itu bakmenari. Jarak ke pintu depan yang hanyabeberapa meter terasa jauh. Sesampai dihalaman, saya yang masih terhuyung-huyung berusaha berpegangan padasebatang pohon seukuran betis. Tapi, po-hon itu tidak berhasil saya raih karena diajuga bergoyang. Akhirnya dengan berdiri limbung dan pera-saan campur aduk, saya menatap miris gedung besar berlantaitiga itu sakarat. Goyangan dan getarannya diiringi oleh retakanyang terlihat jelas menjalar cepat ke banyak bagian. Dindingbeton dan kaca-kaca terdengar berjatuhan dengan keras.

Itulah saat-saat gempa dahsyat berkekuatan 7,9 skalarichter (ada yang menyebut lebih dari 8 SR), Rabu 30 Septem-ber 2009 jam 17.15 yang saya alami. Walau gempa besar telahreda dan berlalu, kepanikan dan ketakutan belum selesai.Karena tempat kami berada (Pasir Kandang, Tabing) sangatdekat dengan laut, orang-orang berlarian menjauhi pantai.Mereka berusaha secepatnya menuju jalan raya dengan tujuanBypass atau Lubuk Minturun. Ketakutan yang teramat dalamterlihat nyata dari setiap wajah. Semua berusaha menguncirumah, mengambil kendaraan, menggendong anak, berjalandan berlari meninggalkan bibir laut sejauh-jauhnya. Terdengarjelas lantunan berbagai macam zikir dan doa di antara tangisandan jerit ketakutan.

Seumur hidup yang telah mendekati kepala empat, dantelah menetap hampir 20 tahun di Padang, kota yang bela-kangan ini sering diguncang gempa, gempa hari itu adalahgempa terbesar yang pernah saya rasakan. Sekalipun meno-rehkan ketakutan dan duka mendalam, ada beberapa faktapenting yang baik untuk direnungkan. Dalam bahasa yangagak nyeleneh, poin-poin ini bisa dikatakan sebagai “bonus”dari Gempa Padang untuk kita semua. Inilah yang ingin sayabagikan untuk seluruh warga Saniangbaka di manapun berada.

Pertama, Gempa Padang kembali menegaskan bahwa

Oleh : DR. Zulheldi Hamzah Dt. Sinaro Sati, M.Ag. *)

“Gempa Padang” untukSaniangbaka

kehendak Allah adalah mutlak. Tidak adasatu makhluk pun, termasuk manusia, yangbisa menghalangi dan menolak kemauan-Nya. Tidak ada yang kuasa mencegah Al-lah merontokkan hotel-hotel, bukit, gun-ung, bahkan rumah sakit sekalipun. Semuaorang harus menerima ketika Allah mero-bek dinding-dinding lantai dua rumah me-reka dan melemparkannya ke arah mobilbaru yang parkir dalam garasi. Tak satu-pun yang bisa menolak jika anak gadisnyaharus mati mengenaskan, bertumpuk-tumpuk di tangga bersama teman-temannya dan dihimpit lantai beton yangsangat berat. Tidak ada yang bisamenghentikan Allah ketika Dia meluluh-

lantakkan kota Padang, hingga dalam beberapa saat sajaPadang berubah jadi kota mati.

Allah itu Maha Pengatur. Dialah Sang Penguasa alam inisesungguhnya. Allah tidak pernah memberikan kuasa padakita untuk mengatur alam, apalagi mengatur-Nya. Manusiadiharamkan berpikiran bahwa dia berhak mendikte Allahtentang apa yang harus dikerjakan-Nya. Tidak pada tempatnyajika seorang manusia mengharapkan agar Allah harus beginidan begitu, mesti mengerti keadaannya dan harus mentolelirkesalahannya. Tidak benar jika seseorang mengajukan ataumenetapkan syarat kepada Allah bahwa dia baru akan taatmenjalankan perintah agama setelah Allah memberinya ini, itudan sebagainya.

Kedua, Gempa Padang menegaskan bahwa dalam waktusekejap saja Allah sangat berkuasa menjadikan semua jeniskebanggaan manusia menjadi tidak berharga sama sekali.Rumah yang menjadi kebanggaan selama ini mesti ditinggalkankarena dia telah berubah menjadi tempat yang sangat angker.Kendaraan yang baru dan mahal, yang selama ini menjadi ba-han cerita kemana-mana, harus ditinggalkan karena tidak mem-bantu mengantarkan ke tempat yang lebih tinggi. Mobil-mobiltersebut nyaris tidak bisa bergerak sama sekali. Ketakutanakan tsunami membuat banyak orang memilih berjalan kakidaripada terus duduk di dalam mobil.

Handphone yang selama ini jadi alat serbaguna dan sangatefektif berkomunikasi juga kehilangan fungsinya. Banyak or-ang yang mengalami kepanikan luar biasa karena HP-nya tidakdapat digunakan untuk bertukar informasi dengan orang-or-

Page 33: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

33Edisi: 04/ Desember 2009

SAJIAN KHUSUSGEMPA SUMBAR

ang terdekatnya. Ketika terjebak macet total di Tabing pukulsejak pukul 17.30, saya berdoa, “Ya, Allah. Saya mohon kepadaEngkau agar SMS saya yang menanyakan keadaan keluargadi rumah bisa terkirim dan jawaban dari keluarga saya jugasampai ke Saya”. Saat itu, saya benar-benar merasakan betapaberharganya sebuah SMS. Tapi Allah me-nol-kan segalakeampuhan HP saya dan Dia tidak menghendaki SMS sayaterkirim sampai saya tiba di rumah jam 21.30, bahkan sampaidua hari kemudian.

Benar-benar tidak ada jurus pamungkas apapun yang bisakita gunakan untuk “menghadapi” Allah. Tidak ada yang bisadiandalkan di hadapan-Nya. Gempa ini menyadarkan kita bah-wa rumah mewah-besar tidak sebanding dengan ketenanganbatin, mobil baru yang bisa membawa kita kemana-mana tidakada apa-apanya dibanding dengan berhubungan baik padasemua orang, bekerja tak kenal waktu tidak sebanding denganpahala shalat, kecurangan sangat tidak bernilai dibandingkankejujuran, anak yang shaleh jauh lebih bernilai dari anak jauhdari agama, walau bergelimang harta.

Realitas ini benar-benar menegaskan bahwa jangan sekali-kali seseorang meremehkan agama atau menganggap lebihpenting hal-hal berseberangan dengan urusan agama. Jangansampai nikmat yang telah diberikan Allah berupa uang, rumah,kendaraan, pekerjaan, anak-anak, teman dan sebagainyamenjauhkan kita dari Allah. Karena, semua itu tidak berhargasama sekali dibandingkan dengan keridhaan-Nya.

Ketiga, Gempa Padang menjelaskan bahwa tidak seorangpun yang bisa memastikan apa yang akan dialaminya sesaatsetelah saat ini. Allah bisa menghancurkan semua hal yangtelah kita rencanakan dengan matang. Tidak ada yang bisamerencanakan akhir dari semua yang dimilikinya. Seseorangtidak pernah tahu sampai kapan dia diberi kesempatan olehAllah untuk menikmati uangnya, rumah, kendaraan, pekerjaan,pergaulan dan segala kesenangan yang dimilikinya sekarang.Manusia tidak pernah tahu kapan semua itu akan berakhir dandengan cara apa Allah akan mengakhirinya. Seseorang jugatidak bisa memastikan kapan dan seperti apa dia akan mati.

Karena itu, marilah kita jadikan Gempa Padang ini sebagaicambuk untuk meningkatkan amal kebaikan kita. Marilah kitaberamal lebih banyak lagi dari apa yang telah kita lakukansampai hari ini. Tingkatkan kuantitas (jumlah) dan kualitas(nilai) shalat kita. Mari kita memberi dan berinfak lebih banyaklagi. Hiduplah sebagai anggota masyarakat yang baik yangkehadiran kita membawa ketenangan dan keberkahan bagiorang banyak. Lahirkan berbagai jenis kebaikan dari seluruhanggota badan yang kita punya. Buatlah sebuah perlombaanmasal dan berkelanjutan bagi diri kita sendiri agar mata, telinga,hidung, kaki, tangan, pikiran dan semuanya berpacu untukmemproduksi kebaikan.

Jadikanlah Gempa Padang sebagai lonceng kematian bagisegala sifat dan perbuatan buruk kita. Mari kita jauhi judi,minuman keras-narkoba, mengambil hak orang lain, menipu,menjual barang-barang palsu, mengkhianati teman, berlagakbaik padahal sangat licik dan menjual kwitansi kosong ataumenyuruh orang lain menandatanganinya. Berhentilah menjadi

orang yang selalu ingin menang sendiri, selalu ingin menunduk-kan orang lain untuk mendapatkan kemauan kita dan tidakpernah bisa menghargai orang lain.

Tidak ada yang bisa menolak malaikat pencabut nyawaketika seseorang sedang berzina, korupsi dan menipu oranglain. Tidak ada seorangpun yang bisa mencadangkan bahwabeberapa tahun di akhir usianya akan digunakan untuk ber-taubat dan beramal sebanyak-banyaknya. Karena ini berbuatbaiklah dari sekarang, apapun kebaikan yang bisa dilakukan.Hentikan kesalahan mulai dari sekarang, apapun jenis kesalah-an itu. Jadikan semua fasilitas yang telah diberikan Allah untukmendekatkan diri kepada-Nya, jangan untuk mendurhakainya.

Keempat, Gempa Padang ini mengabarkan kembali beritagembira yang sebenarnya telah lama kita dengar. Gempa itumengajarkan lagi bahwa tidak sulit menjadi orang taat. Sesung-guhnya setiap manusia benar-benar dilahirkan dengan fitrah(kecenderungan untuk bertuhan kepada Allah) dan fitrahtersebut tidak pernah hilang dari dirinya. Sebenarnya setiaporang sangat mudah untuk menjadi orang baik dan taat karenadia memiliki modal berharga untuk itu.

Kala itu, hampir setiap orang yang terlihat di jalan meng-ingat dan minta pertolongan kepada Allah dengan berbagai cara.Tidak hanya orang-orang yang terkesan shaleh, hal itu terlihatdari tampang dan penampilannya, tapi juga orang-orang yangkelihatannya selama ini jauh dari Allah. Nyaris semua merekaingat akan Allah dan minta belas kasih-Nya. Bahkan, menurutseorang tetangga, bosnya yang seorang Cina-Kristen juga turut“berzikir”. Ketika gempa mengguncang dengan keras, sangtetangga mendengar jelas bahwa bosnya, Sincik, mengucapkanLa ilaha illa Allah dengan lafal dan logat yang terdengar aneh.

Ini sebuah bukti bahwa fitrah beragama merupakan watakdasar setiap manusia. Dia akan muncul, bahkan dominan, ketikamanusia menghadapi kesulitan dan masalah besar seperti ini.Fitrah tersebut tidak akan pernah hilang. Lebih jauh lagi, fitrahbertuhan tersebut merupakan sumber utama keamanan dankenyaman hidup manusia. Keyakinan beragama merupakansandaran yang sesungguhnya bagi manusia. Akan sangatmerugi orang-orang yang selalu mendustakan dan tidak men-dengarkan suara fitrahnya untuk taat beragama dan men-jalankan ajaran Allah. Dia tidak akan memiliki sandaran yangtangguh dalam hidupnya.

Beragama dan bertuhan kepada Allah merupakankebutuhan dasar setiap manusia. Orang yang suka melanggaraturan Allah berarti dia tidak memenuhi kebutuhan pokok atausesuatu yang benar-benar dibutuhkannya. Sesungguhnyakebutuhan manusia terhadap agama dan Allah jauh melebihikebutuhan manusia terhadap makanan, pakaian, rumah,kendaraan, nama baik, teman dan sebagainya. Jika seseorangtidak taat menjalankan ajaran Islam, berarti dia meninggalkansesuatu yang jauh lebih dia butuhkan dari makanan. Jikakurang makan saja bisa menyebabkan seseorang dijangkitiberbagai penyakit mematikan, maka kurang beragama sudahpasti menghadirkan penyakit yang jauh lebih berbahaya.

*) Penulis adalah Dosen PascasarjanaIAIN Padang dan UMSB

Page 34: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

34 Edisi: 04/ Desember 2009

Gema Pubas 2010

Petuah tersebut diatas sengajaditanamkan dan diwariskankepada warga masyarakatMinang secara turuntemurun, dengan harapan

suatu saat seorang warga Minang yangtelah dibekali dengan pengajaran-pengajaran, prinsip serta peganganhidup dan berjuang di rantau orang,apabila kelak telah berhasil diharapkanuntuk berbuat, berbagi kepada keluargadan karib kerabat, demi untuk mema-jukan nagari tempat tanah leluhur.

Pulang basamo telah mentradisi bagikelompok primordial masyarakat suatudaerah. Di masyarakat di luar sukuMinang, lebih dikenal dengan istilah“mudik”, yang agak mirip dengan pulangbasamo. Cuma saja, pelaksanannya tidakterlalu dikoordinir, dan dari segi waktunyadilangsungkan saat lebaran Idul Fitri.

Pulang Basamo danPulang Basamo danPulang Basamo danPulang Basamo danPulang Basamo danNilai KebersamaanNilai KebersamaanNilai KebersamaanNilai KebersamaanNilai Kebersamaan

Bagi warga masyarakat Saniangbaka(IWS) yang berada di daerah perantauan,kegiatan pulang basamo 2010 Insya Al-lah merupakan kali yang ke empat, sesuaidengan agenda empat tahunan.Pelaksanaannya di saat liburan panjangpelajar/siswa, yakni sekitar akhir bulanJuni.

Belajar dari pengalamanPengalaman pulang basamo pada

waktu lalu, hendaknya dijadikan bahanevaluasi, sehingga membuat wargaSaniangbaka menjadi lebih peduli, makinarif cerdas, serta change of continue. Hal-hal yang tidak baik, perlu diubah dandiperbaiki, dan yang sudah baik perludilanjutkan. Maka bagi segenap panitiayang diberi kepercayaan menjalani tugassosial kemasyarakatan ini, sudahsemestinya menyusun rencana kegiatan

sejak dini, dan me-menej-nya secaramaksimal.

Agenda pulang basamo, sebagaisalah satu ajang palapehan taragakwarga yang telah lama meninggalkankampuang, pasti ada suatu keinginanuntuk mengenang memori kenanganmasa lalu yang ingin dirasakan kembali.Kenangan dan rasa itu hanya ada dikampuang. Dalam soal salero, adamakanan faforit kita yang sekian lama takpernah ditemui di daerah rantau, apalagiuntuk mencicipinya. Maka pada saatpulang basamo selama keberadaan dikampuang itu bisa kita jumpai seperti kuekibas, mutu, pinyaram, onde-onde,samba singgang, palai rinuk, bilih, dll.

Kearifan lokal akan makan spesifikseperti diatas bisa ditindaklanjuti denganmelaksanakan bazaar makanan spesifiksalero kampuang ala Saniangbaka, yangtentunya pasti akan diminati oleh parawarga kita yang pulang basamo. Secaraekonomi, uang yang dibawa oleh wargayang pulang basamo akan mengalir danakan berimbas terhadap penyehatanekonomi warga masyarakat yang ada dikampuang. Diharapkan teknik penge-lolaannya melalui organisasi atau lem-baga seperti PKK, Bundo Kanduang,IPPSB dsb.

Perekat tali Silaturrahnikeluarga, kerabat

Walaupun banyak cara untuk mem-perkokoh jalinan silaturaahmi, tidak mestiharus bertemu muka (bersua). Dalam erakemajuan teknologi komunikasi daninformasi sekarang ini, komunikasi bisadijalin melalui telepon, HP, face book,faksimail, dlsb. Akan tetapi, bila sudahdikondisikan dalam sesuatu yangsituasional, seperti kegiatan pulangbasamo, permasalahan akan lain. Adakesan kenangan yang akan terukir yangbisa menjadi sejarah tersendiri dalam

Sayang ka anak baberangiSayang ka anak baberangiSayang ka anak baberangiSayang ka anak baberangiSayang ka anak baberangiSayang ka kampuang batingga-tinggaanSayang ka kampuang batingga-tinggaanSayang ka kampuang batingga-tinggaanSayang ka kampuang batingga-tinggaanSayang ka kampuang batingga-tinggaan

Page 35: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

35Edisi: 04/ Desember 2009

Gema Pubas 2010

perjalanan kehidupan seseorang.Jalinan silaturrahmi yang utama

diantaranya terhadap anggota keluargasendiri, kerabat, nan sajangka dan nansaeto, pasti masih ada di kampuang.Akan terasa sebagai penonton manakaladi saat kegiatan pulang samo tidak adasatu orang pun jua anggota keluarganyayang berkesempatan untuk ikut pulangbasamo.

Perasaan itu akan lebih mendalamdan menghunjam serta membawa kepadakesedihan (ibo ati rang gaek ) apa bilaseorang orang tua yang selama ini hanyamenjadi penghuni rumah, sementarasang anak, cucu dan menantu semuapada merantau di negeri orang. Walau-pun orang tua tersebut duduk berlamadi depan pintu janjang rumah gadang,hanya akan membuat pikiran orang tuaterus menerawang.

Dengan adanya momen pulang bagiwarga masyarakat Saniangbaka, ke-sempatan tersebut tidak akan dilewatibegitu saja. Terlepas dari bagaimanakesanggupan ekonomi dan kesang-gupan lainnya dari masing-masing wargakita yang dirantau, karena tak dapatdipungkiri ada sebagian warga kita yangharus bekerja keras banting untuk men-cari sesuap nasi dan untuk keluarga,yang jelas niat dan itikad baik dari merekapasti ada. Kalau sudah demikian AllahSWT akan membuka jalan dan hik-mahnya bagi umatnya. Pulang keluarga,sesama warga dan kampuang halaman.

Perjalanan dari tempat asal merantaumenuju kampuang halaman dilakukansecara bersama sesuai dengan tempatstart dan jadwal yang ditentukan nanti-nya oleh panitia. Ini tentu sebuahperjalanan yang sangat mengasyikkan.

Segala kemungkinan yang akan terjadiakan diatasi secara bersama. Anggotarombongan pasti tidak akan dibiarkanmenanggung sendiri atas sesuatu kea-daan yang tak diinginkan. Kebersamaantidak hanya dalam ketawa, suka, atausenangya saja, akan tetapi juga dalamsusahnya. Inilah salah satunya bentukkebersamaan yang akan terasa nantinya.

Disamping itu, momen pulangbasamo adalah saatnya untuk keluar dariorbit rutinitas keseharian. Momen pulngbasao merupakan kesempatan untukmemperkenalkan anak-anak dan anggotakeluarga kita dengan sanak saudara dankarib kerabatnya yang ada di kampuang.Kita dapat mengatakan : “Itu nak, mamakkamu, itu etek kamu, itu bako kamu, kalauitu panggia angku, anduang,” dan seba-gainya.

Kemudian secara langsung diharap-kan ada dampak perbaikan terhadapkepribadian kita. Mencermati perilaku,sikap dan kesibukan warga dirantau,terkadang ada sebagian saudara kitayang berhasil hidup sukses di rantauorang, berujar seolah-olah masa bodohdengan persoalan di kampuang, ataumeniadakan jasa orang orang lain. “Denmarantau dan mangaleh takah iko kini,indak ado dimodali atau mintak modalka rang gaek,” begitu ungkapan ber-nada angkuh yang sering kita dengar.

Untuk itu, agaknya perlu diperha-tikan ungkapan kata dan kalimat berikutini :

KenanglahIbu yang menyanyangimu

Utuk ibu yang selaluMeneteskan air mata ketika kau pergi

Ingatkah engkau ketika ibu rela tidur,tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak

dengan dua selimut yang membalut tubuhnuIngatkah engkau ketika jemari ibu

mengusap lembut kepalamu dan ingatkahengkau ketika air mata menetes dari maat

ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?Sesekali jenguklah ibumu yang selalu

menatikan kepulanganmu dirumah tempatkau dilahirkan

Kembalilah memohon maaf pad ibu yangselalu rindu akan senyumanmu

Simpanlah sejenak kesibukan –kesibukanduniawimu yang selalu membuat lupa untuk

pulangSegeralah jenguk ibumu yang berdiri

menatimu di depan pintu bahkan sampaimalam kian larut.

Jangan biarkan engkau kehilangan saat yangkau rindukan dimasa datang ketika ibumu

telah tiadaTak ada lagi yang berdiri di depan pintu

menyambut ketika pulangTak ada lagi senyuman indah tanda bahagia

Yang ada hanyalah kamar kosong tiadapenghuninya

Yang ada hanyalah baju yang gantuang dilemari kamarnya

Tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagiuntukmu makan, tak ada lagi yang rela

merawatmu sampai larut malam ketika kausakit.

Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yamngmeneteskan air mata mendoakanmu disetiap

hembusan nafasnya.Kembalilah segera ....peluklah ibumu yang

selalu menyanyangimuCiumlah kaki ibu yang selalu merindukan

dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnyaKawan, berdoalah untuk kesehatannyadan rasakanlah pelukan cinta dan kasih

sayangnyaJangan biarkan engkau menyesal di masa

datangKemablilah pada ibu yang selalu

menyanyangimuKenaglah selalu cinta dan kasih sayangnya

Ibum maafkan akuSampai kapanpun jasamu tak akan terbalas.

Demikian ungkapan kata dari se-orang yang menyadari keberadaan, sertaperan ibu, orang lain, dan Tuhan dalamhidupnya. Kita berharap, semoga pulangbasamo betul-betul menjadi panggilannurani warga di rantau, yang didasarkanatas semangat kebersaman, hati yangsuci lagi ikhlas.

Semoga. Amin ya rabbal alamin. (NUSA)

Pulang Basamo 2010Salamo ko pulang basamo , ajang adu gengsi, kasihan urang awak yg

marantau yang kurang sukses, banyak yang minder.Mohon komentar adik-adik, apak-apak, ibu-ibu, angku, mande, mamak, etek,

keponakan, kegiatan apo yg harus dilakukan urang rantau, dan kegiatan apo yangharus dilakukan oleh urang kampuang untuk bisa bamanfaat bagi semua warga,baik inyo indak bapitih, maupun nan bapitih, untuk manjadikan Saniangbaka yangsejahtera, bukan dalam kata-kata, tapi dalam realita.

Ditunggu saran pandapek dunsanak ! Tarimokasih

DR: ZUL ABRAR

Page 36: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

36 Edisi: 04/ Desember 2009

Gema Pubas 2010

Pulang Basamo Kelima(Pubas V)Ikatan Warga Saniangbaka (IWS)sudah di depan mata. Hampir se-

mua program yang di usung dalampulang basamo terdahulu tidak dapatdirealisasikan dengan sempurna. Bercer-min dari kenyataan itu, maka Pubas V ha-rus punya makna lebih. Pubas Saniang-baka 2010 tidak saja sekedar berangkatke kampung secara berombongan seba-gai unjuk kekuatan (finansial) masya-rakat Saniangbaka di perantauan.

“Logikanya pelaksanaan Pubas 2010tidak serumit pubas sebelumnya, karenaini bentuk pengulangan. Panitia secarakolektif harus mampu berkaca padaPubas IV dalam segala hal,” demikiandikatakan H. Chairul Umaiya sewaktumenjadi tuan rumah acara buka puasabersama, pada 5 September lalu, dikediamannya, Perum Malaka Country,Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.Kesempatan tersebut sekaligus diman-faatkan untuk bincang-bincang dalamrangka persiapan atau brand warming(pemanasan) Pubas V 2010.

Pada acara yang dihadiri oleh banyaktokoh perantau Saniangbaka se-Jabode-tabek dan Pengurus IWS tersebut, ber-kembang wacana seputar oleh-oleh ataubuah tangan yang akan ditinggalkan dikampung. H Azwar Akib, salah seorangsesepuh IWS mengingatkan agar panitiatidak gegabah dalam membuat program.“Cukup satu atau dua program saja,namun berbekas untuk ditinggalkan. Iniakan lebih berarti daripada menebar uangdengan banyak program, tapi tanpakenangan,” ujarnya.

H. Chairul Umaiya mengisyaratkanagar panitia pusat dapat mengkoordinasi-

Buah Tangan Pubas 2010untuk Nagari Diwacanakan

Beragam usulan “buah tangan” Pubas 2010 mengemuka pada berbagaiforum pertemuan IWS, seperti pembukaan pandam pakuburan, perpus-takaan nagari, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang dibutuhkannagari, termasuk pengadaan mobil ambulans.

kan program dengan semua DPC IWSyang ada. “Ini sangat penting agar pro-gram yang ditelorkan tidak memberatkatpanitia pusat,” pintanya. Di antara pro-gram yang dibahas adalah beberapawacana yang telah dimuat di MajalahSaran edisi I dan II, yakni pemindahanatau pembukaan pandam pakuburan,perpustakaan nagari, fasilitas sosial, danfasilitas umum yang dibutuhkan pendu-duk nagari.

Ketua DPC IWS Jakarta H. AndriNovel Rangkayo Sati, yang adalah salahsatu kandidat kuat untuk duduk sebagaiKetua Pelaksana Pubas V, menyambutbaik arahan dari mantan Ketua DPP IWStersebut. Ia menyatakan siap mengem-ban amanah untuk mensukseskan pelak-sanaan kegiatan yang diprogramkan.Rasa optimis juga di sampaikan oleh M.Edrison Kamil, Aidon Fitri, Jufrizal danfungsional DPC IWS lainnya.

Hampir semua pengurus DPC IWSJakarta yang hadir dalam kesempatanitu bersepakat akan membawa (satu) unitambulans, sebagai langkah awal memulaipandam pakuburan baru di luar pemu-kiman penduduk. Di samping itu, kebe-radaan ambulan ini juga sangat pentinguntuk sarana pelayanan kesehatan wargasehari-hari di kampung.

Rudi Akbar dan Rino Kurniawan SEselaku pengurus teras DPC IWS Bekasijuga menyambut baik rancangan programini. Dengan semangat nan ndak tabado-bado mereka juga menyatakan siapmendampingi DKI dalam pengadaanambulans. Selain itu IWS Bekasi jugaakan berusaha menggandeng DPC IWSlain, seperti Bandung atau Yogya dalammendirikan Perpustakaan Nagari.

Usulan IWS JabarPada kesempatan terpisah, usulan

pengadaan mobil ambulans untuk nagarijuga dilontarkan oleh sejumlah tokohIWS dari Jawa Barat, masing-masingHafrizal Rangkayo Sutan alias Mantari(mantan Ketua DPC IWS Bandung Raya,sekarang Penasehat DPC IWS BandungRaya), H.Nursal Chan (mantan KetuaDPC IWS Cimahi), dan H.Nofrizal Amiralias H Ery Buya (Penasehat DPC IWSBandung Raya). Mereka menyampaikanusulan tersebut pada acara Walimatus-safar Calhaj IWS, yang berlangsung diGedung Serba Guna IWS Cibitung, Sabtu24 Oktober 2010 lalu.

Menurut mereka, mobil ambulanceini sangat dibutuhkan oleh warga di kam-puang, untuk menolong mengangkutwarga yang sakit dan meninggal.Harganya diperkirakan antara Rp 120 jutas/d Rp 200 juta per unit. Jika seluruhDPC IWS berinisiatif mengumpulkandana dari sekarang, ditambah dengansumbangan dari pribadi warga kita yangmempunyai kemampuan lebih, ia yakinniat baik tersebut akan dapat diwujudkan.

Dalam pada itu, H.Nursal Chan me-nambahkan, kalau bisa lapangan bola diPuruak (Vila) juga diperbaiki dan di-aktifkan kembali pemakaiannya oleh parpemuda kita. Panpel IWS diharapkanmemberikan bantuan untuk merehab la-pangan bola tersebut, hingga layak di-pakai. Mobil tambangan nagari, kalaubisa, mengantar pemuda pemain bola ituputar di Vila.

Ketiga tokoh IWS ini juga memintakepada Panpel Pubas IWS 2010 menen-tukan jadwal tetap acara Pulang Basamo.Itu diperlukan agar DPC IWS seluruh In-donesia bergerak lebih dini dalam meng-himpun dana dan mencari sponsor, baikuntuk membantu warga yang ingin pu-lang kampuang, maupun yang akan di-sumbangkan untuk nagari.

(GS/ Red.)

Page 37: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

37Edisi: 04/ Desember 2009

Gema Pubas 2010

Sudah beberapa kali perusahaanTeh Poci mensponsori kegiatanyang diselenggarakan oleh Ikatan

Warga Saniangbaka (IWS), antara-lainkegiatan Pubas 2006, Latur IWS Bekasitanggal 12 September 2009, dan acaraacara IWS di Gedung Serba guna padatahun tahun sebelumnya. Semuanya itutak lepas dari kepiawaian Ketua Bidang

Pulang Basamo (Pubas) IWS tahun2006, dinilai banyak pihak sebagaisangat sukses dan spektakuler,

sehingga dikenang sebagai Pubas IWSyang terbaik jika dibanding denganPubas lainnya yang pernah diseleng-garakan oleh para perantau Saniangbaka.Oleh sebab itu, dari kalangan pemudaIWS Bekasi mencuat berbagai ide danusulan, maksudnya agar Pubas IWS2010 lebih berkesan dan tak kalah dari

Ketua Bidang Dakwah DPP IkatanWarga Saniangbaka (IWS),Ustadz Sudirman Pakih Mudo,

menyambut baik diadakannya acaraPulang Basamo (Pubas) IWS, yang akandiadakan pada tahun 2010. Ia berharapagar acara itu dapat berlangsung dengansukses, dan dapat meninggalkan hal yangbermanfaat bagi dunsanak di kampuang,sebagai buah tangan dari rantau.

Oleh karena itu, demi suksesnyaacara Pubas IWS 2010, sudah semesti-nyanya panitia mempersiapkan diri sejakjauh hari, misalnya dengan merancangkegiatan yang bermaanfaat untuk warganagari. “Janganlah sampai Pubas inihanya menjadi acara seremonial, untuk

Pubas IWS 2010 HarusDipersiapkan Secara Matang

hura-hura yang tidak bermanfaat danmenimbulkan antipati dari urang kam-puang,” pesannya.

Acara adat dan agama, seperti lombahafal Al Qur’an, lomba pidato atau dak-wah, lomba Sambah Andai, menurutnyalayak untuk diadakan. Demikian puladengan acara pengangkatan gelar danpengangkatan Pangulu atau Datuk olehKAN Saniangbaka, pertandingan olah-raga, dan lain sebagainya. “Yang tidakkalah pentingnya adalah penyeleng-garaan Mubes/ Musbang Nagari sebagaiajang untuk mendengarkan dan mem-bahas pokok-pokok pikiran tentang apadan bagaimana membangun danmemajukan Nagari Saniangbaka ke

depan, termasuk bagaimana kita menye-lesaikan masalah kita dengan NagariMuara Pingai,” kata Pakih mudo lagi.Berbagai rangkaian acara tersebut perludiadakan, sekaligus sebagai wahanauntuk mempererat silaturahmi antaraurang kampuang dan urang rantau.

“Semoga Pubas IWS tahun 2010, dibawah pimpinan Ketua H. ChairulUmmaiya Arifin, dapat membuat suatuterobosan, yang baik dan berguna dandapat dikenang oleh warga nagari danpara perantau. Pubas IWS 2010,hendaknya menjadi tonggak sejarahpenting bagi kebangkitan dan kemajuanorang nagari Saniangbaka di rantau dandi kampuang,” harapnya.

Pemuda IWS BekasiAjak Pubas IWS Pakai Motor

Pubas IWS tahun 2006.Salah satunya ialah, panitia hendak-

nya memberikan peluang dan kesempat-an kepada para pemuda IWS untuk ikutPubas 2010 dengan menggunakan ken-daraan roda dua. “Kami mengusulkan ini,karena banyak permintaan dari parapemuda IWS, tidak hanya yang ada diBekasi, tapi dari daerah rantau lain diJawa ini,” kata Al Haji, Ketua BidangHumas dan Publikasi DPC IWS Bekasi.

“Kalau usulan kami ini diterima, makakami pemuda IWS Cabang Bekasi akansiap mengkoordinirnya. Masalah yangmenyangkut izin dan keamanan di jalan,kami mohon masukan dari Panpel Pubas2010 yang diketuai oleh Bapak H. ChairulUmmaiya Arifin. Yang jelas kami PemudaIWS di seluruh pulau Jawa sangat men-dukung acara Pubas IWS tahun 2010 iniSukses,” kata Al Aji lagi .

Teh Poci Diharapkan Sponsori Pubas 2010Organisasi DPP IWS, Eri Yongker RajoBujang, dalam melobi perusahaan ter-sebut. Apakah Teh Poci masih bersediamensponsori Pubas 2010 ?

“Mudah-mudahan saja. Kita harap-kan Teh Poci kali ini masih bersedia men-sponsori kita, paling tidak menyediakansatu bus untuk peserta, seperti halnyapada Pubas IWS 2006,“ kata Eri Yongker

Rajo Bujang.Dikatakannya, warga IWS seluruh

Indonesia merupakan pangsa pasar po-tensial bagi Teh Poci. Soalnya banyakdiantara mereka yang memiliki usaharestoran dan rumah makan. Merekamenggunakan cukup banyak Teh Pociuntuk kebutuhan konsumen danpelanggan mereka. (ISDT)

Page 38: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

38 Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

Terlahir dan tumbuh di jantungsebuah nagari yang suburdan indah, merupakansebuah anugerah tiadaterkira yang aku rasakan. Di

tempat ku berdiri denyut nadi kehidupanbegitu terasa, aktifitas kehidupan ber-mula dan berpusat disini. Balailalangbegitulah orang menamakannya, meru-pakan salah satu balai dari sekian ba-nyak balai yang ada di nagari Saniang-baka, seperti balaibatingkah, balai-gadang, dan balaipanjang.

Balai secara terminologi berarti pusatkeramaian, sedangkan lalang berasal darikata lalu lalang. Jadi balailalang bisadiartikan dengan pusat keramaian tempatorang berlalu lalang, layaknya Alun-alun“pusat keramaian” di Pulau Jawa.

Di sini hidup terasa lebih mudah,tidak pernah aku merasakan kesepian,kekeringan dan kelaparan, apalagi yangnamanya busung lapar. Semua kebu-tuhanku tercukupi di sini. Di kakikumengalir sebuah sungai. Penduduk di sini

suka menyebutnya tangaya — yangbelakangan menjadi nama panggilannagari ini, selain nama asalnya “Saniang-baka” — dengan airnya yang jernih, sela-lu mengalir tiada henti mengalunkan me-lodi alam yang bisa ku nikmati setiap saat.Walaupun sesekali amukannya mampumenghanyutkan apapun yang mengha-langinya, termasuk rumah-rumah yangberdiri di pinggir tangaya. Tersedianyasumber air yang berlimpah membuat akudapat tumbuh dengan baik, sehinggamempunyai tubuh yang besar dan kokoh.

Semua penduduk disini sangatmenyayangiku, setiap hari dan hampirsepanjang waktu mereka dengan setiamenemani hari-hariku. Para pemuda sa-ngat senang duduk, tidur, dan bersendagurau di pangkuanku. Sedangkan di kaki-ku dibangun sebuah tembok lurus “pa-lanta”, sepanjang lebih kurang sepuluhmeter ke arah selatan, untuk tempat dudukdan maota sambil melepaskan lelahselepas bekerja seharian di sawah atauladang. Biasanya lebih sering dimanfaat-

Balai Langang, Balai Gersang,Balai nan Hilang

Aku adalah kebaikan yangtidak mengenal kejahatan.Aku tidak pernah menyakitisiapapun semenjak akudilahirkan. Tapi meskipundemikian, aku telahdisembelih tanpa tahu dosaapa yang telah aku perbuat.Merobohkanku sama sajadengan melenyapkanketeduhan dan kesejukandi permukaan bumi ini.

Oleh : Andi Saputra

Page 39: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

39Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

kan oleh orang-orang yang sudah tua.Di tengah-tengahnya berdiri sebuah

carano, yang merupakan lambang peng-hormatan bagi pemuka adat Minang-kabau. Disebelah kanan carano ada duabuah anak tangga, sebagai jalan bagi war-ga yang ingin MCK ke tangaya. Anak-anak dilarang bermain di sekitar Balai-lalang. Kalau ada yang berani mendekat,akan langsung kanai hariak untuk segerabalik kanan. Suara itu akan tiba-tiba sajamuncul, entah itu dari kakak, mamak,angku, atau abaknya, yang sedang dudukdi palanta. Kalau sudah begitu anak-anaktersebut akan lari tunggang langgangmenjauh dari Balailalang.

Aku telah ditakdirkan terlahir men-jadi pelindung bagi manusia maupunbinatang dari panas dan hujan. Bahkandedemit-pun “menurut keyakinan ma-nusia” suka berlindung di bawah ketiak-ku. Oksigen yang aku hembuskan ber-sama teman-temanku sepanjang harimampu memberikan kesegaran dan kese-jukan kepada alam, oleh karena itu akudijuluki sebagai salah satu paru-parudunia.

Sampai saat ini aku tidak tahu sudahberapa lama hidup yang telah dijalani.Menurut ota palanta yang sering akudengar, mereka meyakini umurku sudahratusan tahun. Tapi sudahlah aku tidakterlalu memperdulikan itu semua, karenaakupun ragu dengan semua itu. Bagai-mana mungkin mereka bisa memperkira-kan umurku, karena mereka hanya anakkemaren sore, yang umuanya baru se-umur jagung dan darahnya barusetampuk pinang. Yang jelas aku meru-pakan salah satu saksi sejarah kelahiransalah satu nagari tua di Minangkabau.

Tangaya yang mengalir di kakikumenjadi habitat ikan bilih “ikan-ikan kecilyang bergizi tinggi yang hanya hidup diDanau Singkarak dan anak-anak sungaiyang mengalirinya, termasuk tangaya”.Layaknya ikan salmon yang hidup disungai amazone amarika selatan, ikanbilih suka menantang arus air menuju hulusungai, sesekali menyelinap ke bawahbebatuan dari kejaran tangan-tanganmungil yang berusaha menangkapnya.

Tangaya mengalir membelah nagariyang bundar menjadi dua kutub, yaitubarat dan timur. Balailalang pun terbagimenjadi dua, yaitu balailalang baratdan balailalang timur.

Aku berdiri di sudut perempatanBalailalang di belahan timur. Disampingkiri saya terdapat sebuah jembatan hati

(titi) yang menghubungkan kutub timurdan barat dengan jalan yang sedikitmenanjak. Titi dengan lantai papan, diatasnya tersusun dua baris papan pan-jang, sebanyak tiga helai perbarisnyasepanjang jembatan, yang disesuaikandengan ukuran roda oto. Pada masing-masing pangka titi terdapat dua buahtembok miring setinggi satu meter de-ngan bagian atasnya berbentuk lancip,yang biasa digunakan sebagai tempatnongkrong oleh anak-anak muda.

Di bawah jembatan terdapat sebuahlubuk yang cukup dalam tempat anak-anak mandi, berenang menyeberangitangaya sambil melawan derasnya arustangaya, dengan sesekali berloncatandari tembok yang cukup tinggi di sisibarat tangaya. Arus sungai yang derasmerupakan tantangan yang ditunggu-tunggu. Sesekali mereka berlari keatasjembatan menguji adrenalin denganterjun ke tangaya “yang mempunyaiketinggian sekitar enam meter” denganbermacam-macam gaya, mulai dari gayasalto, patung pagoda, sampai gaya batuyang menghasilkan suara dentuman danpercikan air yang memancur tinggi akibathempasan punggungnya. Ada juga yanghanya duduk mengambil ancang-ancanguntuk terjun, akan tetapi tidak punyakeberanian untuk melompat.

Karena letaknya yang strategis,Balailalang dijadikan sebagai pusat bis-nis terbesar oleh warga Saniangbaka.Pusat grosir, jasa angkutan, dan anekajajanan khas tersedia di sini. Di sisi utaratempatku berdiri ada Toko Kubang yangmerupakan pusat grosir yang menjual

berbagai macam kebutuhan sehari-hariwarga Saniangbaka, di depannya adalapau Pak Junin yang hanya buka dipagi hari. Lapau dengan tenda seder-hana, di bawahnya ada sebuah meja de-ngan dua buah kursi panjang. Di bagiandepannya juga ada sebuah palanta yangmembelakangi jalan raya. Semenjaksebelum shalat subuh Pak Junin sudahmulai memanaskan air dari kompor gas“angin” di lapaunya untuk seduhan kopi,teh manis, dan teh talua untuk pelang-gannya. Nikmatnya aroma kopi, dankocok-an teh talua-nya yang khas sudahcukup membuat perutku kenyang setiappagi, tanpa perlu lagi mencicipinya.

Di seberang jalan, persis di depanlapau Pak Junin, tepatnya di depantempat aku berdiri, ada pusat pertokoanyang mempunyai tiga petak ruko yangberlantai papan. Di sebelah kanan diisioleh lapau angku kambuik, katangoreng pisang, onde-onde denganditemani segelas kopi siap memuaskanselera anda di pagi hari. Di siang hariberubah menjadi restoran, selain itu jugamenjadi tempat berleha-leha/ tempatmangkal para pengangguran, bujanglapuak, dan pria marando tagang. Ditengah-tengahnya diisi oleh gudangbawang, sedangkan di bagian kiri misositomas menjadi pemuas selera pada soredan malam hari. Di sebelahnya ada lapaumak etek, nan bagadincik dek suraubungo balailalang.

Ke arah selatan, di ujung palantacarano, juga terdapat sebuah rukodengan tiga petak toko. Yang pertamaadalah bengkel lukah katik sekaligusSPBU, penjahit kawakan Wan Khaidir dibagian tengahnya, serta paling ujungyang dibatasi oleh sebuah janjang untuknaik ke lantai atas diisi oleh lontongsinyun. Lontong sinyun “dengan gulaicubadak yang diselang-seling dengangulai siam” adalah salah satu kulineryang mempunyai cukup banyak pe-langgan. Karena rasanya yang khas dannikmat, setiap pagi antrian pelangganselalu memadati lapaunya, “yang dibagidua dengan tempat potong rambut makwan”. Perantau kalau sudah pulang tidakakan mau melewatkan lontong sinyun“karena rasanya yang khas”, layaknya“lontong pitalah”.

Di barat, tepatnya di belakang tem-pat ku berdiri “di seberang tangaya”, adatoko pupuk dan bangunan, serta tokokubang 1, yang selain menjual kebutuhansehari-hari juga berdagang hasil bumi.

Karena letaknya yangstrategis, Balailalang

dijadikan sebagaipusat bisnis terbesar

oleh wargaSaniangbaka. Pusat

grosir, jasa angkutan,dan aneka jajanan

khas tersedia di sini.

Page 40: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

40 Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

Bergeser agak ke utara, ada sebuahtanah lapang yang biasa dijadikan anak-anak untuk bermain sepakbola. Walau-pun hanya dengan saonggok rumpuik“disalah disudut yang berdekatandengan surau batuang” anak-anak tetapberlarian dengan semangat mengejar danmenendang bola, dengan sesekali meri-ngis kesakitan karena menendang batuyang berserakan di lapangan. Teriakanpemilik rumah dipinggir lapangan, yangmerasa terganggu dengan bola yangmenerjang dinding dan atap rumahnya,merupakan nuansa lain di sampingsorakan penonton. Pertandingan akansemakin meriah ketika ada pertandinganantar surau. Inilah uniknya nagari ini,surau bukan hanya menjadi basis untukmengaji/ pertandingan MTQ, tapi jugauntuk pertandingan sepakbola.

Selain menjadi sentra bisnis, tanahkelahiranku juga menjadi sentra pendi-dikan, salah satunya adalah makolasenaw (MTsM) yang dibiayai murni dariswadaya masyarakat di kampung dan diperantauan. Sekolah berbasis Muham-madiyah dengan cat warna hijau yangmenjadi ciri khasnya ini biasa dipanggilmakola. Gedungnya terdiri dari dualantai, lantai dasarnya dijadikan surau,diatasnya untuk sarana pendidikan.Sekolah senaw di siang hari, dan anak-anak mengaji pada malam harinya.

Makola layaknya kawah candra-dimuka generasi muda tangaya, disekolah inilah cikal bakal intelektualtangaya lahir. Di subuh hari minggu,kegiatan didikan subuh begitu semarak,seperti mengaji, nyanyian, puisi. Siangharinya diramaikan oleh anak-anak ber-seragam biru putih. Sedangkan di malamhari riuh rendah suara anak-anak mengajimembelah keheningan malam.

Yang juga membuatku betah berdiriberlama-lama di sini adalah seringnyaBalailalang dijadikan pusat hiburan bagiwarga Saniangbaka. Setiap malam orang-orang ramai menonton TV umum yangberdiri persis di depanku. Apalagi ketikaada pertandingan bulutangkis yang me-nampilkan Lim Swie King atau Icuk Sugi-arto melawan musuh bebuyutannya YangYang dari Cina. Penonton akan melubersampai ke jalan, namun tetap dudukdengan tertib. Acara musik yang palingmereka gemari adalah Aneka Ria Safariyang ditayangkan di TVRI setiap malamminggu. Setiap 17 Agustus-an panjekpinang, lomba balap karung, balap sepedadsb. Menjadi hiburan tersendiri bagiku.

Di sini nuansa religius begitu terasa.Setiap masuk waktu shalat, senandungsuara adzan akan bergema ke seluruhpenjuru angin. Surau-surau yang letak-nya saling berdekatan mengisi setiapsudut penjuru angin. Surau batuang dansurau tangah di barat, surau gadang diutara, serta makola dan surau bungo ditimur. Gema suara adzannya selalu meng-ingatkanku akan keagungan Illahi danmensyukuri nikmat yang telah diberi-kannya. Sebagai tanda rasa syukur, akuakan selalu menyembahnya denganmemiringkan tubuhku kearah kiblat.

Akan tetapi, di balik semua harmonikehidupan dan keindahan yang tersaji,ada satu hal yang selalu mengganggupikiranku. Seruan suara adzan dan mer-dunya lantunan ayat-ayat suci dari orang-orang yang bertadarus di surau-surau,tidak membuat penduduk disini merasasungkan untuk berjudi dan mengeluar-kan kata-kata kotor yang sebenarnyasangat sulit aku terima. Bahkan merekatega melakukan semua itu di pangkuanku.Terkadang mereka tanpa rasa malu me-ngencingi kakiku, padahal tangayahanya berjarak “sejengkal” dari tempatmereka berdiri. Tapi apa daya, rasasayangku yang terlalu berlebihan kepadamereka membuatku tidak sampai hatiuntuk mengusirnya.

Akhir-akhir ini kesedihanku semakinbertambah. Dari bisik-bisik yang akudengar, di tempatku berdiri saat ini akan

dibangun sebuah jembatan besar danmegah. Mereka menganggap jembatanyang ada saat ini sudah tidak layak lagiuntuk digunakan. Bis dan truk yang ber-ukuran besar selalu kesulitan melewatijembatan dari arah barat, karena ukuran-nya yang sempit, dengan tikungantajam, dipangkal jembatan. Tidak jarangkendaraan besar tersebut tersangkut dantergores oleh ujung besi pembatas jem-batan, dan kalau perlu mereka terpaksaberputar ke tanah lapang untuk kemudianmencoba peruntungan masuk dari arahutara yang sedikit lebih lapang.

Hal ini makin lama semakin ramai sajadibicarakan. Aku merasa sedih, karenakalau rencana ini terlaksana, yang pastiaku akan dikorbankan. Hari-harikumenjadi murung, hidupku terasa hampa,perlindungan dan kesejukan yang sela-ma ini aku berikan, seolah-olah tidak adaartinya dan tidak berbekas sama sekalidi benak mereka.

Pada suatu malam yang dingin ditengah angin yang berhembus kencang,hatiku merasa sedih. Aku merasakanbahwa inilah malam terakhirku berdiridisini. Pengabdian yang sudah ratusantahun aku jalani akan segera berakhir.Seorang pemuda bernyali besar telahditunjuk untuk melenyapkanku.

Aku tidak tahu siapa namanya, tu-buhnya sedikit kuyu, bicaranyapun tidakjelas, “teloa kecek urang tangaya e”.Tapi dari mana dia punya keberanianuntuk merobohkan tubuhku yang kokohdan besar. Padahal sebagian besarpenduduk disini meyakini di tubuhkubersemayam sebangsa jin dan makhlukhalus lainnya yang sewaktu-waktu bisamencelakakan orang-orang yang beranimenggangguku. “Sebuah kepercayaanyang sungguh menyesatkan.”

Saatnya pun tiba, secara perlahan-lahan dengan kampaknya yang tajam,orang tersebut mulai menggerogoti danmencabik-cabik akarku. Sedikit demisedikit darah mulai mengalir, urat-urat dikakiku satu persatu mulai putus. Diabegitu bersemangat mengayunkan kam-paknya yang tajam dan mengkilat. Perihdan sakit yang aku rasakan tidak di-perdulikannya.

Setiap hari, selama hampir satu bulanlamanya, dengan sabar dia terus me-mutilasi tubuhku. Kondisi tubuhkusemakin melemah, tak sanggup lagirasanya kaki ini menopang tubuhku yangtinggi besar. Pandanganku sudah mulaiberkunang-kunang, kepala pusing. Dalam

Seruan suara adzan danmerdunya lantunan

ayat-ayat suci dari or-ang-orang yang

bertadarus di surau-surau, tidak membuat

penduduk disini merasasungkan untuk berjudi

dan mengeluarkankata-kata kotor yang

sebenarnya sangat sulitaku terima.

Page 41: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

41Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

kondisi sekarat sayup-sayup terdengarsorak-sorai orang-orang yang selama iniselalu berlindung dan menghabiskanhari-harinya dipangkuanku “seolah tidaktahu berterima kasih” meneriakkan hidupcaplambin, hidup caplambin, ya…akhirnya aku tahu, rupanya caplambinnama orang yang telah mengakhirihidupku. Setelah itu semuanya menjadigelap, tubuhku ambruk, dia dengan le-luasa memotong-motong bagian tubuh-ku menjadi berkeping-keping.

Kini tempatku sudah digantikan olehsebuah tembok beton yang kokoh seba-gai penyangga rangkaian besi baja yangsambung menyambung menyeberangitangaya. Keangkuhannya telah memu-darkan pesona Balailalang. Tidak adalagi kesejukan, keteduhan dan ke-nyamanan, yang ada hanyalah keger-sangan dan debu yang beterbangan darihembusan angin setiap kendaraan yanglewat. Pesona dan rona Balailalang telahruntuh, Balailalang yang dulu rindangdan ramai dikunjungi penduduk, seka-rang sudah berubah menjadi gersang,sepi layaknya kota mati. Roda kehidupantidak berjalan lagi sebagaimanamestinya.

Langang, itulah kata-kata yangselalu terucap setiap perantau pulangkampung. Mereka kebingungan tidaktahu lagi kemana harus duduk maotasambil malapeh salero jo taragak. Tidakada lagi Batang Kubang yang selama inimenaungi dan memberi kesejukan, tidakada lagi palanta carano, lapau-lapausudah pudua. Yang tersisa hanyalahkegersangan. Hujan seakan-akan engganmenghampiri nagari ini, membuattangaya menjadi kering, air yangmengalir tidak mampu lagi menghanyut-kan sampah-sampah yang berserakan,ikan bilih sudah berangsur punah.

Siang paneh barangin menyengatkulit, malam dingin menusuk tulang.Apakah ini azab akibat nagari yang salahurus. Penduduknya kehilangan teladandan pegangan karena pemimpinnyasibuk memikirkan perutnya yang semakinmembuncit, terlena dengan nikmatnyakursi empuk, sehingga lupa akan janji-janjinya. Ulama menghilang entahkemana. Harmoni kehidupan sudah porakporanda.

Andai masih ada Batang Kubang,Balailalang tidak akan berubah menjadibalailangang, balaigersang, balai nanhilang.

Padang, Ramadhan 1430 H

Secara bertahap dan sesuai kemampuan, pengurus Masjid RayaSaniangbaka terus berupaya untuk membenahi fasilitas sarana

dan prasarana, agar jamaah lebih nyaman dalam beribadah.

Membenahi Sarana Ibadahdi Masjid Raya Saniangbaka

Ketika pelaksanaan ShalatIdul Fitri 1430 H lalu,pengurus Masjid RayaSaniangbaka — sesuaidengan target semula —

telah berhasil merampungkan penge-coran halaman depan gedung MDA.Area ini dimanfaatkan untuk barisan shafkaum ibu-ibu jamaah shalat Idul Fitri.Jamaah yang hendak menunaikan shalatIdul Fitri memenuhi bagian dalam danhalaman masjid, hingga sampaimemenuhi jalan raya depan Masjid.

Seperti biasa, sebelum pelaksanaanShalat Idul Fitri, Panitia Hari Besar Is-lam (PHBI) mengkoordinir pengumpulaninfaq dari Jamaah. Infaq yang terkumpulmasing-masing untuk PembangunanMasjid Raya sebanyak Rp. 11.979.700,untuk anak yatim Rp. 6.570.000, untukMTs Muhammadiyah Rp.5.004.000, danuntuk pembangunan Kantor Wali Nagarisebesar Rp.2.500.000.

Di luar itu, ada pula infaq untukyang dikumpulkan oleh IWS Solokpada akhir Ramadhan 1430 H, yangdiperuntukkan bagi pemba-ngunan Masjid Raya, yakniberupa uang sebanyakRp.22.900.000 dan beru-pa 50 sak semen de-

ngan nilai uang Rp.2.500.000. InisiatifIWS Solok yang setiap tahunnya me-ngelola pengumpulan infaq untuk Mas-jid Raya tersebut dipuji oleh banyakpihak, seraya berharap agar gerakan ter-sebut ditiru oleh IWS di daerah lainnya.

Syafri Malin selaku Ketua Seksi Ima-rah Masjid Raya Saniangbaka, mengi-nformasikan bahwa infaq yang terkum-pul dari Jamaah Shalat Tarwih pada Ra-madhan 1430 H berjumlah Rp 17.950.000,sudah termasuk di dalamnya infaq yangdikirimkan oleh warga Saniangbaka dariberbagai daerah di perantauan. Selainitu, ada pula infaq khusus untuk anakyatim, sebanyak Rp. 8.653.800.-.

Dijelaskan bahwa total infaq yangterkumpul untuk pembangunan mesjidnantinya akan digunakan untuk peng-gantian biaya pengecoran halamanMasjid Raya dan MDA. Biaya yangsudah terpakai adalah sebesar Rp.62.000.000, yang dananya dipinjamkan

oleh H Syukri Suid. Juga untukpengecatan teralis besi di lantai II,

yang menelan biaya sebesar Rp.1.525.000.

Page 42: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

42 Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

Menjadi calon jamaahhaji sekarang initidaklah mudah.Walaupun punyauang cukup, jangan

berharap bisa langsung berangkat begitumendaftar. Anda terlebih dahulu masukdaftar tunggu, terkadang hingga ber-tahun-tahun. Boleh jadi ini disebabkanoleh meningkatnya kesadaran beragama,sehingga jumlah peminat dari tahun ketahun terus bertambah.

Di tengah sulitnya proses pendaf-taran untuk berangkat ke tanah suci,tentu patut disyukuri jika calon jamaahSaniangbaka kali ini lumayan banyak.Dari 176 orang calon jamaah haji Kabu-paten Solok pada musim haji tahun ini,sejumlah 20 orang diantaranya berasaldari nagari Saniangbaka. Secara faktual,jumlahnya tentu lebih dari itu, karenaorang Saniangbaka ada di mana.

Menurut informasi yang didapat,dalam rombongan haji Kota Solok, jugaterdapat lima orang calon jamaah haji asalSaniangbaka. Rombongan jamaah hajidari Kabupaten Solok dan Kota Solok

Pelepasan PemberangkatanCalon Jamaah Haji SaniangbakaDari 176 orang calon jamaah haji Kabupaten Solok pada musimhaji tahun ini, sejumlah 20 orang diantaranya berasal dari nagariSaniangbaka. Secara faktual, jumlahnya tentu lebih dari itu, karenaorang Saniangbaka ada di mana.

Menjaga SilaturrahmiShalat Idul Fitri 1430 Hijriyah di

Masjid Raya Saniangbaka, dilaksanakanpada hari Minggu 20 September 2009.Bertindak sebagai khatib, Teuku DarwisMuas, pimpinan Pondok Pesantren Bah-rul Ulum Padang. Dalam khutbahnya be-liau menguraikan tentang pentingnyamenjaga hubungan silahturrahmi sehari-hari, baik dalam lingkup kecil seperti sesa-ma anggota keluarga, kerabat maupun ditengah-tengah pergaulan masyarakat.

Selaku hamba ciptaan Tuhan dimuka bumi ini, terkadang manusia sering

lupa atau kilaf, mengabaikan persoalanyang menyebabkan terputus atau rusak-nya jalinan silaturahmi. Padahal bilaseorang hamba memutuskan silaturahmi,akan menyebabkan dia terhalang untukmasuk sorga-Nya Allah SWT. Oleh sebabitu, khatib mengajak kaum musliminuntuk menyadari, merenungi kembaliuntuk senantiasa hati–hati dalam men-jalani kehidupan yang penuh denganmasalah,. sehingga perjalanan hidupyang dilalui senantiasa mendapat ridhadari Allah SWT .

(NUSA)

kebetulan berangkat secara bersamaan,yakni hari Selasa, 3 November 2009.

Sudah menjadi tradisi jamaah hajiasal Saniangbaka dilepas pemberang-katannya melalui suatu acara yang di-koordinir oleh Syafri Malin, pengurusMasjid Raya Saniangbaka. Calon jamaahhaji sebelumnya melakukan sholatsubuh dan sholat sunat lainya, kemudiansecara bersama-sama berjalan menujuKapalo Labuah, diiringi oleh keluarga,karib-kerabat dan orang kampuang, sertadrum band Madrasah Tsanawiyah Mu-hammadiyah (MTsM) Saniangbaka.

Menurut tradisi sebelumnya per-jalanan calon jamaah haji dari MasjidRaya menuju Kapalo Labuah diiringi olehtim qasidah rabana, dengan lantunanlagu-lagu bernuansa Islami. Biasanyaada keluarga dan karib-kerabat yangsengaja datang dari rantau untuk mele-pas keberangkatan anggota keluarga dikampuang yang menunaikan panggilanIllahi untuk menunakan rukun Islam yangke lima ini.

Perjalanan calon sang jamaah hajiadalah gambaran menuju kehidupan di

kampuang akhirat, karena sewaktu ibadahdi tanah suci nanti jamaah haji mengena-kan pakaian ihram yang tak berjahit.Maka pantaslah kiranya calon jamaahhaji, keluarga, kerabat menyerahkansemuanya kepada taqdir dari Allah SWTsemoga selamat dalam perjalanan dankembali ke kampuang menjadi haji yangmabrur. Dan bagi keluarga, kerabat danorang kampuang yang memberikanucapan selamat dalam keberangkatancalon jamaah haji menaruh harapandengan niat yang juga ada semoga tahun–tahun berikutnya juga diizinkan ataudiberi kesempatan oleh Allah SWT.

Proses acara pemberangkatan yangberlangsung di Kapalo Labuah denganbentuk acara yang sederhana. Bertindaksebagai pembawa acara Ridwan Husein,pengumandangan suara azan oleh Alfi,sepatah kata dari jamaah yang berang-kat diwakili oleh Wardi Atin Kundua.Kemudian sambutan dari Dasrizal CandraBahar selaku Wali Nagari Saniangbaka,pembacaan do’a oleh Bahar Gafur, danpengumandangan suara Azan oleh PakihSamsudin.

Wardi Atin Kundua selaku yangmewakili calon jamaah menyampaikanucapan terima kasih kepada kerabat,hadirin semua yang telah meluangkanwaktu menghadiri acara pelepasan pem-berangkatan calon jamaah haji. “Kamijuga mohon maaf kepada hadirin atassegala kesalahan, sehingga tidak menjadiganjalan dalam menempuh perjalananibadah haji,” katanya.

Adapun nama-nama calon jamaahhaji asal Saniangbaka dalam acara pele-pasan pemberangkatan tersebut — diantaranya terdapat nama-nama Pasang-an Suami Istri (Pasutri) — adalah : DasrilAbdul Gani, Dakma Yelis Dinar, BakriNurut Pandang, Marnis Marin Lamrah,Nurma Yeti Muhammad Nur, Lisma BakarLiki, Roslina Alam Mantari, Saguji AbdulManar,Zaherlis Bakar Buyuang, Parnibinti Ja,far, Sri Fentri Diantri SyafriBayman, Ajis Majid bin Majid, AsmalKasim Marwas, Zainal Lukman Samin,Rini Filiza Zainal Lukman, Hilna AkibLanjut, Jaslidar Syofyan Saleh, NurjaniLeba betok, Wardi Atin Kundua.

Diantara jamaah haji diatas yangtermuda adalah Sri Fentri Diantri SyafriBayman.

(NUSA)

Page 43: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

43Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

MTQ tingkat kenagarianSaniangbaka mempe-rebutkan piala bergilirWali Nagari dan Tropilepas sumbangan dari

Ir Edi Sumanto M.Si dan H.Syukri Suid.Kegiatan MTQ yang yang berlangsungdi Mushalla Istiqlal (Surau Tangah) daritanggal 11 s/d 13 September 2009tersebut, diikuti oleh 13 utusan Surauyang ada di Kenagarian Saniangbaka.

Wali Nagari Saniangbaka, DasrizalCandra Bahar, dalam sambutannya padaacara pembukaan mengemukakanbahwa MTQ kali ini hendaknya menjadiajang seleksi MTQ tingkat kecamatan,yang pada tahun 2010 mendatang kebe-tulan nagari Saniangbaka akan menjadituan rumah.

Kegiatan MTQ ditutup oleh Sek-retaris Nagari (Rusmadi Panito Pinya-ngek). Berhasil keluar sebagai juara

Semarak Ramadhandi Mushalla Istiqlal (Surau Tangah)

Dalam rangka menyemarakkan Ramadhan 1430 H Remaja Mushalla Istiqlal (SurauTangah) Saniangbaka mengadakan serangkaian kegiatan, mulai dari penyelenggaraan

MTQ sampai acara bedah film Islami. Pengurus dan jamaah Surau Tangah jugamenyelenggarakan acara latur buka puasa bersama.

umum dalam MTQ tersebut utusan dariSurau Kapalo Banda .

Selanjutnya, pada tanggal 15 Sep-tember 2009, Remaja Surau Tangah be-kerjasama dengan Forum KomunikasiPelajar Islam Solok (FKPIS), menye-lenggarakan acara Bedah Film Islam.Kalangan warga masyarakat menghadiriacara ini dengan penuh antusias, khu-susnya warga yang bermukim di sekitarSurau Tangah.

Pada acara ini antara lain ditayang-kan film kisah perjuangan rakyat Pales-tina dalam melawan Zionis Israel, danfilm-film Islami lainnya, termasuk dianta-ranya film Islami yang mengandungpesan agar anak tidak durhaka kepadakepada orang tua (birru walidain).

Latur buka puasa bersama, yangmenjadi tradisi urang Saniangbaka,diadakan oleh pengurus bersama jamaahSurau Tangah pada hari kamis tanggal 17

September 2009. Latur kali ini merupakankegiatan latur yang pertama kali diadakandi Surau Tangah, dan sebagai laturpenutup di kenagarian Saniangbaka padaRamadhan 1430 H ini. Sebelumnya telahdiadakan latur di Surau Kapalo Banda,Surau Palak Ubi, Surau Sikumbang tapiAia, surau Bungo Lapau Manggih.

Salah seorang pengurus SurauTangah, Zainal, mengatakan bahwarangkaian kegiatan yang diadakan dibulan Ramadhan 1430 H kali ini adalahdalam rangka memfungsikan Surausebagai mana mestinya. Dijelaskanbahwa, disamping tempat ibadah,dakwah, dan pendidikan, fungsi Suraujuga merupakan tempat pembinaan bagigenerasi muda (remaja), sekaligus untukmemeliharan silahturrahmi antarasesama warga masyarakat.

(NJ)

Page 44: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

44 Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

Animo Masyarakat semakin tinggi untuk belajar danmenimba ilmu agama di Madrasah TsanawiyahMuhammadiyah (MTsM) Saniangbaka. Hal ini

dijelaskan oleh Syafri Bayman, Ketua Badan PenyelenggaraMajelis Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK) Muham-madiyah Saningbaka dalam pembicaraan lewat telepon denganYudiharzi dan Jufrial dari Majalah SARAN beberapa waktu lalu.

Untuk tahun ajaran ini (2009/2010), bangku MTsMSaniangbaka sudah diisi oleh 270 orang murid, yang terbagidalam 9 lokal. Disamping kuantitas yang meningkat, mutu danprestasi siswa juga terjadi peningkatan signifikan. Hal iniditunjukkan oleh tingkat kelulusan yang mencapai 100%, padatahun ajaran kemarin (2008/2009).

Namun demikian, dibalik kemajuan dan peningkatan ter-sebut, MTsM Saniangbaka masih memiliki berbagai persoalan,baik dari dalam maupun dari luar. “Meskipun kita telah disubsidi oleh pemerintah melalui program BOS (Biaya OperasiSekolah), setiap bulanya kita masih mengalami ketekorankurang lebih Rp 6 jutaan,” kata Syafri Bayman.

Kekurangan ini disebabkan tidak seimbangnya biayaoperasional dengan pendapatan. Selain subsidi BOS sebanyakRp 9 juta, MTsM Saniangbaka memiliki pemasukan rutin dariinfaq orangtua murid berkisar Rp 4 jutaan perbulan. Sementarauntuk honor guru saja, diperlukan hampir Rp 13 jutaanperbulan. Belum lagi biaya lain yang dibutuhkan untukmenunjang kelancaran proses belajar mengajar.

Sehubungan dengan berbagai persoalan itu, SyafriBayman mengharapkan kepada warga Saningbaka, terutamadi perantauan, untuk ikut membantu meringankan beban biaya,demi kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diMTsM Saningbaka ini.

Pak Syaf juga berharap kepada perantau untuk menjadidonatur tetap. Melalui SARAN, beliau juga mempertanyakaneksistensi HIDUPI (Himpunan Donatur Pendidikan), yang dulupernah aktif. “HIDUPI cukup membantu kami dari bulankebulan,” jelasnya.

Secara khusus beliau juga sangat berharap agar ILUSA (Ikat-an Alumni Tsanawiyah) turut membantu mencarikan jalankeluarnya. Bahkan Pak Syaf sempat mengutip usulan Jufrizal yangditulis di Majalah SARAN edisi 2, halaman 38, dalam judul RefleksiBabalik ka Nagari. Penulis artikel itu mewacanakan agar ILUSAmenjadi motor berdirinya usaha bersama sekolah. (GS)

Kaba Nagari

Melihat udul tulisan di atas,mungkin kita semua bertanya-tanyaapa itu ironi ?. Maksud tulisan ini ada kaitannya dengankeadaan yang terjadi di nagari kita, Saniangbaka nan tercinta.

Mengapa? Penulis membaca majalah SARAN edisi 3/ September 2009.Diberitakan bahwa nagari kita akan menjadi panitia penyelenggaraMTQ tingkat kecamatan, pada bulan Juli 2010 mendatang, yang akandiikuti oleh seluruh nagari di Kecamatan X Koto Singkarak.

Mungkin ini momen yang sangat penting dan even yang dapatkita banggakan. Karena nagari kita di percaya menjadi panitia penye-lenggara. Jadi patutlah kita dukung, supaya acara ini dapat terlaksanadengan sukses.Tetapi setelah membaca isi SARAN tersebut, penulis jadikaget bahwa Saniangbaka pada MTQ tahun lalu hanya mendapaturutan terakhir (juara puncit ).

Sungguh ironis, memang. Di nagari ini banyak berdiri surau-surauyang megah. Andi Saputra di situs saniangbaka.org. bahkan menjulukiSaniangbaka sebagai “Nagari Seribu Takbir”. Memang sangatlahbertolak belakang. Dalam tulisan itu sangat jelas di gambarkan keadaankampung dengan jarak surau-surau dan pemukiman penduduknya.

Jadi ini akan menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita, apasesungguhnya fungsi surau-surau yang banyak dan megah itu. Apahanya sekedar untuk bermegah-megahan, tanpa mengoptimalkanfungsinya. Penulis yang sewaktu masih kecil hidup di kampung,merasakan betul fungsi surau sebagai tempat anak anak mengaji danshalat berjamaah. Sekarang, masihkah ada anak-anak mengaji di sana?Kalau masih, mengapa tidak bisa melahirkan kafilah-kafilah handalyang bisa kita banggakan?

Dengan memahami tulisan di atas, marilah kita sama-sama mencarisolusi yang bisa mengubah kata “ironi” di atas. Mungkin ini bukanpekerjaan yang mudah, dan juga bukan masalah yang bisa disele-saikan dengan instan. Ini menyangkut skill dan keterampilan yangharus di pelajari dan dilatih secara kontinyu, dari tingkat dasar sampaimahir dalam menbaca Alqur’an.

Mungkin di bawah ini ada masukan dari penulis yang bisa menjadipertimbangan untuk mengambil langkah-langkah kedepannya:1. Sangat di perlukan peran aktif para orang tua, dan juga ninik

mamak yang ada di kampung, dalam mendorong dan membimbinggenerasi muda dan anak-anak agar mau belajarhingga mahirmembaca Alqur’an.

2. Dicarikan solusi, supaya generasi muda dan anak-anak tertarikuntuk datang ke surau dan belajar mengaji. Diantaranya denganmembentuk semacam Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) di setiapsurau. Pengurusnya harus aktif dan kreatif membuat program yangmenarik bagi anak-anak.

3. Dukungan dari aparat pemerintahan nagari, dengan mengadakanperlombaan secara bertahap dan kontinyu, sehingga generasimuda termotivasi untuk berprestasi.

4. Dicarikan guru-guru sukarelawan ataupun honorer yang bisadidanai dari swadaya masyarakat ataupun bantuan dari perantau.Demikian tulisan ini, supaya dapat sama-sana kita renungkan dan

kita kerjakan bersama-sama, demi kemajuan nagari yang kita cintai.

Ironi Nagari Seribu TakbirOleh : Wendri HP

Syafri Bayman

Keuangan TsanawiyahSelalu DefisitMeskipun telah di subsidi oleh pemerintah melaluiprogram BOS (Biaya Operasi Sekolah), MTsMSaniangbaka setiap bulannya masih mengalamiketekoran kurang lebih Rp. 6 jutaan.

Page 45: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

45Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

Proyek P2KP

Berdasarkan hasil evaluasipemerintah pusat terhadappengelolaan dana ProyekP2KP tahun 2008 di 32Propinsi di Indonesia,

Sumatera Barat termasuk yang berhasil.Dari keseluruhan daerah kabupaten dankota yang ada di Sumatera Barat,Kabupaten Solok dianggap berjalanlancar. Selanjutnya, dari keseluruhandaerah kecamatan yang ada di Kabu-paten Solok, untuk tahun 2009, makaKecamatan X Koto Singkarak adalahyang beruntung mendapat jatah. Dandari 8 nagari yang ada di Kecamatan XKoto Singkarak, hanya empat nagariyang diberi kepercayaan untuk menge-lola program P2KP tersebut. Lebih kurangsatu miliar dana akan diperebutkan olehempat Nagari, yaitunya nagari Saniang-baka, Sumani, Kacang dan Tikalak.

Menurut ketua dari pengelola danP2KP nagari Saniangbaka, Tarmizi MktSutan, pada tahun 2009 telah disetujuiberbagai proyek pembangunan sepertipembangunan saluran drainase jalan dariKucai sampai ke Sawahgadang, denganbiaya Rp 83 juta. Sesuai ketentuan, se-jumlah Rp 13 juta dari anggaran tersebutdiharapkan dari swadaya masyarakat.

Di bidang pertanian, melalui pro-gram P2KP tahun 2008, kelompok taniBukit Carano telah mendapatkan bantuanbibit karet sebanyak 2000 batang dantahun 2009 sebanyak 3000 batang,ditambah dengan dana pengolahan

Proyek P2KP dan PNPM Mandiridi Nagari Saniangbaka

sebanyak Rp. 10 juta. Proyek pemba-ngunan jalan baru dari Lapau Kinciasampai ke Tampat sepanjang 800 meter,yang telah diusulkan P2KP Saniangbaka,telah mendapat persetujuan dan di surveioleh tim Pemda Kabupaten Solok.

Menurut Tarmizi Mkt Sutan, untukselanjutnya telah diajukan usulan pemba-ngunan perkebunan kelompok tani dilokasi Gedung Beo. Sasarannya ialah,untuk peningkatan sumber ekonomi ma-syarakat, yang akan mendorong perce-patan pembangunan dalam segala bidang.

Semasa menjabat manjadi WaliNagari, Tarmizi Mkt Sutan, juga pernahmengajukan usulan proyek pembangun-an jembatan dari Lapau Kincia ke TuguBalai Panjang. Juga proyek normalisasiTangaya, dengan membangun dindingtembok permanen di kiri-kanan Tangaya,mulai dari lapau Kincia sampai ke PasiaUdang, seperti proyek Banda Bakali dikota Padang.

Agar Proyek P2KP ini lebih berhasildan berdayaguna, sangat diharapkanadanya kemitraan dengan pihak swastadan LSM yang peduli, serta dukunganpemerintah. Dalam hal ini Tarmizi MktSutan memberi peluang kepada masya-rakat Saniangbaka yang mau berinves-tasi, sesuai bidang pembangunan yangdiminati.

Proyek PNPMMandiri Pedesaan

Sejak tahun 2008, nagari Saniang-baka telah memperoleh jatah proyek

PNPM Mandiri. Proyek tersebut di tetap-kan berdasarkan kelompok di tingkat jo-rong, diantaranya berupa simpan pinjamkelompok, bea siswa, dan yang palingmonumental adalah dibangunnya PLTAmini di Jorong Aia Angek Saniangbaka.

Pada tahun 2009, nagari Saniang-baka kembali mendapatkan proyek PNPMmandiri. Kali ini berupa pembangunanjalan dari Kapalo Banda sampai Tampat.Dana proyek yang dianggarkan seba-nyak Rp.300 juta, dengan ketentuansebesar Rp.50 juta diantaranya harusbersumber dari swadaya masyarakat.Selain itu, pengerjaannya harus dikelolalangsung oleh kelompok PNPM yang diJorong Balai Panjang. Tidak ada tender-tenderan kepada kontraktor. Untukmenyikapi ketentuan pelaksanaan pro-yek tersebut, maka kelompok PNPMdiharapkan bekerja maksimal, sehinggahasil yang dicapai juga bisa maksimal.

Rahmadsyah S.Ag selaku KetuaKelompok PNPM Jorong Bali Panjangmenjelaskan, untuk penggalangan danaswadaya masyarakat telah diupayakanmelobi pengusaha Saniangbaka, baikyang ada di kampung maupun diperantauan, termasuk kepada pihak-pihak lain yang sifatnya tidak mengikat.Dikatakannya, sementara ini telahdiperoleh dana sebesar Rp 5 juta, yangberasal dari sumbangan H.Lukmi.

Selain itu, ketika berlangsung acarasilaturahmi antara pemuda Saniangbakadengan H. Syamsu Rahim, balon BupatiSolok untuk Pilkada Tahun 2010 itusecara spontan memberikan sumbanganberupa 50 zak semen, ditambah lagi 10sak semen dari rombongan (Dt Y. Pituan).

H.Syamsu Rahim ketika itu jugaberinisiatif menghubungi Yonisfar Ja’faragar yang bersangkutan turut membantu.Melalui Syamsu Rahim, Yonisfar Ja’farmenyatakan kesediaannya secara pribadiuntuk menyumbangkan alat berat(Eskavator), selama tiga hari kerja.Demikian juga H.Suryadi Asmi Dt RajoNan Sati, bersedia pula memberikansumbangan sebagai swadaya masyara-kat demi terlaksananya proyek tersebut.

Harapan kepada Masyarakat danPemerintahan Nagari Saniangbaka.

Keberhasilan pelaksanaan proyek

Untuk mempercepat per tumbuhan pembangunan masyarakat pedesaan,pemerintah telah memprogramkan berbagai kebijakan, diantaranyamelalui program P2KP dan PNPM Mandiri. Dana yang disediakanpemerintah untuk kedua jenis proyek tersebut lumayan besar. Tinggalbagaimana pemerintahan nagari Saniangbaka bersama Wali Jorong dankelompok pengelola yang telah dibentuk menunjukkan keseriusan dalampengelolaan program dimaksud, demi menjaga kepercayaan pemerintahpusat dan daerah terhadap dana bantuan yang akan dan telah dikucurkan.

Page 46: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

46 Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

pembangunan yang direncanakan danakan dikerjakan, sangat terkait dengansikap mental masyarakat. Sejauh manakepedulian, pengertian, partisipati aktifmasyarakat Saniangbaka. Menurutinformasi Ketua P2KP, untuk ketigakalinya proyek jalan Lapau Kincia sampaike Tampat di setujui, tetapi sebelumnyaselalu saja terbentur dengan masalahpembebasan lahan.

Dalam hal ini, Wali Jorong BalaiPanjang, Erison, menghimbau wargamasyarakat Saniangbaka agar mau diajakkerjasama (kooperatif) dalam pengerjaanproyek pembangunan di dalam nagari.Warga masyarakat jangan mempersulitdengan bermacam-macam tuntutan.

Rahmad Syah S.Ag selaku KetuaPPK PNPM Jorong Balai Panjang,mengharapkan kepada pemerintahannagari untuk memberi kemudahan dalambidang administrasi dan membantumelakukan sosialisasi kepada masyara-kat, sehingga proyek PNPM di Saniang-baka bisa berjalan dengan lancar.

Sejalan dengan itu, Anggota DPRDKabupaten Solok asal Saniangbaka, IrEdi Sumanto Msi, mengingatkan bahwaproyek–proyek pembangunan yang di-alokasikan ke Nagari Saniangbaka tidakdiperoleh dengan mudah, tapi melaluiperjuangan serta rekomendasi anggotaDPRD. Diinformasikan lagi bahwasebenarnya ada banyak sumber danapembangunan masyarakat nagari yangbisa digaet, sebagai kue pembangunan.Cuma saja, ia agak menyesalkan sikapmasyarakat atau kelompok sosial yangada di Saniangbaka yang kurang rajinmembuat proposal dana untuk biayapembangunan nagari.

Padahal, kalau nagari–nagari lainnyaboleh dikata lah pasa jalan dek nyo.Mereka sudah sangat sering mengajukanproposal untuk berbagai keperluan danpembangunan di nagarinya.”Pandanganmasyarakat yang menganggap akan ada-nya keterikatan oleh partai politik ter-tentu, perlu diubah. Sebab dana yangada di tingkat Pemda itu bukan pitihranggaek nyo, kenapa kita alergi, acuhtapi butuh. Lagi pula pemilu pun sudahberlalu,” kata Edi Sumanto meng-ingatkan. (NUSA)

Mensiasati sering tersendatcairnya dana dari atas(Pemkab), Wali Nagari

Dasrizal Chandra Bahar melakukankebijakan ‘penggeseran‘, yaitu peng-alihan penggunaan keuangan. Di antarayang sempat kena pengalihan itu adalahAnggaran Pembangunan Gapuraperbatasan dengan Sumani.

Dalam percakapan telepon denganYudi dari Majalah SARAN, disebutkanbahwa pembangunan gapura itu sudahdianggarkan sebanyak Rp 25 juta dalamdua tahun anggaran (2008-2009).”Yangsudah terpakai untuk gapura itu seba-nyak Rp 10 juta,” jelas Dasrizal. Jadi, sisa-nya yang Rp 15 juta itulah yang sudahterpakai untuk keperluan lain. “Kami mela-kukan pergeseran, dan itu untuk menye-lamatkan nyawa kami pula,” ujarnya.

Penjelasan itu disampaikan untukmenjawab banyaknya pertanyaan ditengah masyarakat tentang kenapagapura yang sudah lama dibangunitu belum juga selesai.

Lebih lanjut Dasrizal me-maparkan tentang ketersen-datan cairnya dana itu bisasampai 6 bulan. Kondisiitulah katanya yang mem-buat dia harus melakukankebijakan ‘penggeseran‘ tersebut.“Sekarang saja gaji kami belum turunsejak bulan Juni lalu,” tambahnya.

Tidak dijelaskan kenapa ke-tersendatan gaji yang hanya sampaienam bulan tetapi proyeknya ter-bengkalai sampai dua tahun. Apalagikabarnya pembangunan gapura itubaru berbentuk tiang fondasi.

Ketika ditanyakan mengenaikebijakan pengalihan anggarantersebut kepada salah satu PengurusBadan Musyawarah Nagari (BMN),

Wali Nagari Dasrizal Chandra Bahar

“Kami MelakukanPenggeseran”

disebutkan bahwa pengalihan per-untukan anggaran itu hanya bisadilakukan bila sudah dibahas danmendapat persetujuan BMN.

Sepertinya bagi Dasrizal hal tersebuttidak masalah, yang penting semuanyabisa dipertanggungjawabkan. “Tohsemua ada kwitansinya di Bendahara,”jelasnya lagi. Diapun mempersilahkanpihak yang berkepentingan untuk meme-riksa semuanya. Hanya saja dia mengaku

pertanggung jawaban-nya bukanlah kepadamasyarakat, tetapi ke-pada Bawasda.

(Yd)

Page 47: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

47Edisi: 04/ Desember 2009

Kaba Nagari

Senin tanggal 9 November2009, bertempat di KantorBupati Aro Suka dilaksana-kan pertemuan tertutup anta-ra utusan dua nagari Nagari,

yaitu Nagari Saniangbaka - KecamatanX Koto Singkarak dengan Nagari MuaraPingai - Kecamatan Junjung Sirih. Perte-muan diinisiasi oleh Pemda KabupatenSolok, sebagai upaya untuk mencari pe-nyelesaian tapal batas antara kedua nagari.

Persoalan tapal batas antar keduanagari ini, memang pernah menjadipemicu konflik, dan hingga sekarangbelum juga ada penyelesaian hitam diatas putih yang bisa jadi acuan bagikedua belah pihak. Ibarat kata pepatah,bak tarapuang tak anyuik tarandamtak basah, maiilia indak ka muaro.

Pertemuan diikuti oleh perwakilanpetinggi dari masing-masing nagari.Nagari Saniangbaka diwakili olehDasrizal Candra Bahar, E.Dt Palindih,HM. Dt Mudo Nan Sati, Anwa Dt MudoNan Kuniang, Atrizon S.Pd, dan YunisbarMarah Banso. Sementara Nagari MuaraPingai diwakili oleh Zulkifli SH, HM.NurDt Kabasaran, Kamius, Abdul Jafar, danRusdini. Ikut hadir dalam pertemuan ter-sebut Camat Junjung Sirih Drs Suharmen,dan Camat X Koto Singkarak Drs.Dafrizon.

Di akhir-akhir masa jabatan dalamperiode sekarang ini, Bupati Solok H.Gusmal SE MM sengaja membentuk timpenetapan dan penegasan batas wilayahadministrasi pemerintahan nagari dilingkup Kabupaten Solok.

Ketua Tim Malfider SH.MM, dalamarahannya menyatakan, iktikad baik dariPemerintahan Daerah Kabupaten Solokhendaknya dibarengi dengan sikap ke-terbukaan dan semangat kerjasama(kooperatif) antar kedua belah pihak.“Jan maukua pulau nan talampau juo,jan bakilah-kilah juo, lai duduakpermasalahannya, demi untuk menuju

Pemda Kabupaten Solok TetapkanBatas Nagari Saniangbaka dengan Muara Pingai

kata sepakat yang final,” pintanya. Inidimaksudkan untuk “menekan” pihakyang tak serius (plin plan) dalam prosespenyelesaian nantinya

Pertemuan menghasilkan kesepa-katan kedua belah pihak, yang dituang-kan dalam bentuk Berita Acara.Dinyatakan bahwa penetapan dan pene-gasan batas antara nagari Saniangbakadengan nagari Muara Pingai, ditetapkanoleh Pemerintah Daerah KabupatenSolok, sesuai dengan Permendagri No.27tahun 2006 pasal 9 ayat (3).

Wali Nagari Saniangbaka, DasrizalCandra Bahar ketika dihubungi, menya-takan bahwa kesepakatan awal yang ter-tuang dalam berita acara pertemuan ter-sebut, akan ditindaklanjuti oleh tim. Arti-nya, masih akan ada proses berikutnyayang meminta kesabaran. Penyelesaiansangketa perbatasan memang membut-uhkan waktu yang tidak cepat. Bisa jadikembali dalam bentuk penelusuran,pertemuan-pertemuan, dan lain seba-gainya.

Berkenaan dengan adanya BRI-MOB, yang ditugaskan Pemda SumateraBarat dan Solok di Villa dekat SMAN 2 XKoto Singkarak, diusulkan untuk tetapditugaskan seperti biasa, sampai ada

penyelesaian yang permanen.Anwa Dt Mudo Nan Kuniang, selaku

penghulu nan tuo dalam nagari Saniang-baka, yang ikut dalam delegasi nagariSaniangbaka, tampak agak kurang puas.Dengan penuh semangat dikisahkannya,sejak tahun 1975 dan tahun 1982 ia sudahmengikuti pertemuan dalam rangka penye-lesaian perbatasan dengan Muara Pingai.Waktu itu sudah duduk paretongan nandibuek, tidak seperti sekarang yang masakpagi matah patang.

Beliau tampaknya sangat pahambetul dengan akar persoalan dan dengantabiat orang Muara Pingai. Lebih lanjutdijelaskan, pihak Saniangbaka sudahsejak awal atau pertemuan sebelumnyasudah menyerahkan persoalan ini kepadapihak Pemda Kabupaten Solok.Persoalannya ialah, penghulu yang me-wakili Muara Pingai sekarang ini, tidakada lagi yang selevel. Artinya, penghu-lunya banyak yang muda-muda,sehingga mereka kurang memahamiposisi yang sebenarnya. “Dalam penye-lesaian nanti diharapkan agar jangan adalagi dusta diantara kita, apalagi kemu-nafikan. Istilahnya masak patang matahmalam,” pinta Anwa Dt Mudo NanKuniang. (NUSA)

Panorama Nagari Saniangbaka

Page 48: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

48 Edisi: 04/ Desember 2009

A. Saldo Awal 4.114.520 A. Total Penerimaan 12.875.520B. Penerimaan B. Pengeluaran

1. Saniang Baka 50 1. Ongkos Cetak/ ED 3 5.500.0002. Solok 20 2. Sekretariat 1.779.0003. Solok Selatan 10 3. Ongkos Kirim 900.0004. Padang 20 305.000 4. Honor 2.350.0005. Pekan Baru 106. Darmasraya7. Sijunjung8. Muaro Bungo9. Lubuk Linggau 10

10. Jambi 2011. Palembang12. Tanjung Karang13. Pring Sewu 5 150.00014. Banten 30 484.00015. Jakarta 150 945.00016. Bekasi 40 748.00017. Cimahi 30 305.00018. Bandung Raya 140 2.654.00019. Bandung Cibaduyut 2020. Semarang 25 200.00021. Cilacap 1522. Tanggerang/Temanggung 1023. Purworejo 10 240.00024. Surakarta 20 400.00025. Wonosobo 10 150.00026. Yogyakarta 100 880.00027. Ngawi 2028. Surabaya 529. Bali 3030. Kupang 2031. Lombok 3032. Makasar33. DPP 1034. Kerinci35. Pengurus 1336. Perorangan 35 100.00037. Promosi 5 1.200.00038. Ikan39. Sisa Pendistribusian 8740. Bandung Soreang

Jumlah 1.000Total Penerimaan 8.761.000 Total Pengeluaran 10.529.000Total Dana 12.875.520 Saldo Edisi 3 2.346.520

Via ATM 07 / 10 / 09 Rp 480,000

Laporan Pendistribusian dan KeuanganMajalah SARAN Edisi No. 3 Tahun 2009

No Uraian / Perwakilan Expl. Penerimaan (Rp.) No. Uraian Biaya (Rp)

Jakarta , 04 November 2009

TTD

EKLAPI AKSA H.SYAFRIL JAFAR H.ZULKIFLI MEPendistribusian Keuangan Pimpinan Perusahaan

Mohon Dikirim Struk Transfer , Perwakilan Daerah dan Daftar Penyumbangke Redaksi atau Telepon / SMS ke H.SYAFRIL JAFAR, No Hp. 081387962121

Keterangan :Saldo Awal Rp 4.114.520Total Penerimaan Rp 8.761.000Jumlah Rp 12.875.520Pengeluaran Rp 10.529.000Saldo Edisi 03 Rp 2.346.520

Laporan SARAN

Page 49: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

49Edisi: 04/ Desember 2009

Laporan SARAN

8. Hermansah 15.0009. Firman FM 15.000

10. Hendra Buya 15.00011. Deri Buya 15.00012. El Datuk 15.00013. Nepal 10.00014. Zaldi 10.000

F. Pasar Suci1. Da Ar 10.0002. Dodi 10.0003. Buyung 10.0004. Apo 15.0005. Yon 15.000

G. Soreang1. Tasya Busana 20.0002. Tegar Busana 20.0003. Farras Plastik 20.0004. Aneka Hot 1 20.0005. Aneka Hot 2 20.0006. Edmon Plastik 20.0007. Anugrah Jaya 15.0008. Hendra Kurniawan 20.0009. AB Rahmi 20.000

10. Efrizon 20.00011. Ab Syakilla 20.00012. Safril Plastik 20.00013. Intern Clhoting 20.00014. Mustafa Ar 30.00015. Zahwa Musik 20.00016. Az Zahra Acecoris 25.000

H. Lain-lain1. H. Buya 15.0002. Yon Hilma 15.0003. H. Jasril 50.000

Perwakilan Bekasi

No. NAMA (Rp)1 Rino Lukmi 50.0002 H. Irwan Amir 50.0003 Rahmat Budi S. 300.0004 Fachrizal Amir 20.0005 Letkol Alfi Munir 20.0006 Harmon Kahar 50.0007 Zuherlina Kahar 20.0008 Rio Mulyawan 30.0009 Sudirman Pk. Mudo 15.000

10 Edi Iswandi 25.00011 Dahkrul Aswat 15.00012 H. Adril Mak Etek 20.00013 Yunasman Yasin 10.00014 Yuli Marzen 20.00015 Yuliani 25.00016 Zufrizal 15.00017 Linda Buyung 20.00018 H. Abdul Gani 20.00019 Adek Muchtar 20.00020 Rudi 20.00021 Restoran Beringin 25.000

Daftar Penyumbang SARAN

Perwakilan Jakarta

No. NAMA (Rp)1 Am Bensin 20.0002 Nefrizal 20.0003 Yony Tambun 20.0004 Syafel A 30.0005 Afdhal 30.0006 Muslim Bgd. Basa 20.0007 Asril N 25.0008 Musbar jo kayo 20.0009 Risman 20.000

10 Syafrudin 15.00011 Fera 20.00012 Bil bakhtiar 20.00013 Antoni 20.00014 Metrizal 20.00015 H. Jasmi Akib 50.00016 Chandra 50.00017 Alirman 50.00018 Sumaritos 20.00019 Darmiati 20.00020 Rizal 20.00021 Kol Ruzzel 25.00022 H. Hasan Latief 25.00023 Adrizal 40.00024 Antony 5.00025 Katik 10.00026 Marisa 10.00027 Andi 20.00028 Jhony 10.00029 Andriko 15.00030 Jhon 10.00031 H. Asril 15.00032 Havis 15.00033 Vina 15.00034 H. Nurman Noor 50.00035 IY Dt. Bandaro Basa 20.00037 Gusmadi 20.00038 Aidon Fitri 20.00039 Syahrizal 20.00040 Mumtaz 20.00041 Zulkirwan 20.00042 H. Defripsl 20.000

PerwakilanBandung Raya

No. NAMA (Rp)A. Padalarang

1. H. Beto 15.0002. Maklim 20.0003. H. Salmi 15.0004. Mak Dan 15.0005. Pery 15.0006. Saf / Pit 15.0007. Etrison 25.0008. Edri 15.0009. Nides 20.000

10. Hj. Emi 15.000

22 H. Syamsuar 25.00023 H. Faisal 15.00024 Mus Andri 15.00025 Hj. Nin Muchlis 15.00026 Edison 15.00027 Sahiri Manti 10.00028 Syamsu Latif 10.00029 Jasrizal 10.00030 Mak Etek 10.00031 H. Gufardi 150.00032 Elly Amir 50.000

Perwakilan Cimahi

No. NAMA (Rp)1 Martinus 20.0002 Anton 20.0003 Windi 20.0004 Arisman 20.0005 H. Zaini Latif 25.0006 Romi Pandra 15.0007 Hendri 15.0008 HJ. Hajirni 15.0009 Umaidi 15.000

10 Syafrijal 15.00011 Idris Suryadi 15.00012 Masrial 10.00013 Susi 10.00014 Yopi 10.00015 Firdaus 10.00016 Jufri 10.00017 Ledi 10.00018 Yandri 10.00019 H. Syufni 10.00020 Hery 10.00021 Ses /Hendri 10.00022 Yul 10.00023 Zulfikri 10.00024 Asmal Nur 10.00025 Alfian 10.00026 Iryasdi 10.00027 Yon Sari Buana 10.00028 Edison 10.00029 Jhony 10.00030 Heru 10.000

Perwakilan Yogyakarta

No. NAMA (Rp)1 H. Andri Mahmus 15.0002 Syaiful Adnan 15.0003 H. Mursal Saib 15.0004 H. Junaidi Adnan 15.0005 Armon 15.0006 Syaiful Alimin 15.0007 H. Jamahir 15.0008 Alfi Tanjung 15.0009 Hanafi Abra 15.000

10 Asri Alin 15.00011 Fahmi Nurdin 15.00012 Yanto Andris 15.000

11. Iskandar 15.00012. Edi P 15.00013. Marta 15.00014. Budiman 15.000

B. Lembang1. Rozi 10.0002. Fiska 10.0003. Devis 10.0004. Bp. Ali 20.0005. Romel 10.0006. Nasril 10.0007. Primon 10.0008. Marcos 10.0009. Roni 10.000

10. Megaria 20.00011. Chely 10.00012. Saepul 10.00013. Rm Doa Mande 10.00014. Rm Kembang Sari 10.00015. Rm Bungo Palo 10.000

C. Cileunyi1. Laf Riyon 20.0002. Ad 15.0003. Rahmat 15.0004. Zulkifli Hendri 15.0005. D. Ref 15.0006. Novel 15.0007. Acong 15.0008. Hendra 15.0009. Erik 15.000

D. Sukajadi1. Beni 20.0002. Roni Kurniawan 15.0003. Edi Chaniago 10.0004. Jon Ros 10.0005. Busril MT

Rangkayo Basa 15.0006. H. Junaidi 20.0007. Nadiya 10.0008. Resti 15.0009. Nabila 15.000

10. Vita 20.00011. Bujang Rahman 15.00012. Rizal 10.00013. Atri Latif 10.00014. Syafruddin 10.00015. Yuli Sepa 10.00016. Yonni / Inka Yeni 20.00017. Vicky 15.00018. Sufni Dinar 10.00019. Har 25.000

E. Ujung Berung1. Nobelson 15.0002. Des / Mel 15.0003. Af 15.0004. Romi Mudo 15.0005. Eri Sirin 20.0006. Aneka Baru (farhan) 20.0007. Raidi 20.000

Page 50: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

50 Edisi: 04/ Desember 2009

PertanianLaporan SARAN

13 Enimar 15.00014 Hj. Yel Oyon 15.00015 Mesra 15.00016 Len / Mon 15.00017 Yet 15.00018 Mery 15.00019 El / Ujang 15.00020 Ita Sony 15.00021 Devi / Jon 15.00022 Illah Heri 15.00023 Sos / Def 15.00024 Mardiah 15.00025 Ten Samsurizal 15.00026 Mari 15.00027 Hifmi 15.00028 Jon Safe’ 15.00029 Pet / Buyung 15.00030 Darnawati 20.00031 Jufrizal M. Nur 15.00032 Hendra Uncu 15.00033 Herman ME 15.00034 Nedi 15.00035 Syauful Bujang 15.00036 Hj. Risma Marjis 15.00037 Reni / Rizal 15.00038 Hj. Romi Fandra 15.00039 Hendra Muchlis 15.00040 H. Arlof 15.00041 Don 15.00042 Sri / Davit 15.00043 Zaifullani 15.00044 Zulhendri 15.00045 Suhatman 15.00046 Ade Chandra 15.00047 Chandra Muchlis 15.00048 H.M Eldi 15.00049 Masri 15.00050 Andi 15.00051 Setia Budi 15.00052 Asmawi 20.00053 H. Rasfi 20.00054 Yal Farizal 20.00055 Ismedi 20.00056 Herman 20.00057 Erlisman 10.00058 Iwan 20.00059 Emen 50.00060 Sawir 20.00061 Adri 20.00062 Lenggon 20.00063 Aswanto 20.00064 Ridwan Zubir 15.00065 Musnal Munir 15.00066 Hamba Allah 20.000

Perwakilan Banten

No. NAMA (Rp)1 Hamba Allah 20.0002 Riko Plastik 20.0003 Arif Plastik 10.0004 Hamba Allah 20.0005 SB Plastik 20.0006 Hamba Allah 20.0007 Arif Plastik Mayestik 20.0008 Okta Zola 20.000

9 Sabako 20.00010 Fajar Mayestik 20.00011 Kencana Plastik 20.00012 Hamba Allah 20.00013 Dear 20.00014 Diji 20.00015 Riko 20.00016 Rio 20.00017 Hen 20.00018 Akbar 20.00019 Aqsa 20.00020 H. Rizal 25.00021 Nur Afendi 20.00022 Hendra 20.00023 Davit 20.00024 Indra 20.00025 Aris 10.00026 Zul 20.00027 Sony Mak Etek 20.00028 Ihya Eldin 20.00029 Riko 20.00030 Armi Amir 20.00031 Danil 10.00032 Eri Yanto 20.00033 Isnaldi 15.00034 Metra Andin 15.000

Perwakilan Purworejoo

No. NAMA (Rp)1 Erinaldo 15.0002 Mulyadi 15.0003 Muslim 15.0004 Yonispar 15.0005 Edison Koto 15.0006 Afrides Rajo Sutan 15.0007 Aryunadi 15.0008 Suhatri 15.0009 Marlius 15.000

10 Hatta Gesmara 15.000

Perwakilan Padang

No. NAMA (Rp)

1 Zulheldi 20.0002 Dery 10.0003 Sobari 10.0004 Eka 50.0005 Yunisfar 25.0006 Tarmizi 50.0007 Depi 15.0008 Alexander 25.0009 Bahdar 20.000

10 Niati 10.00011 Adi 10.000

12 Alirman Hamzah 50.000

Perorangan

No. NAMA (Rp)1 Suryadi Putra 50.0002 H. Harmunis 50.0003 Jasmi Jamin 100.0004 H. Mustafa Kadir 100.000

Alamat Perwakilan Majalah SARAN1. Pak Dahlan (Kristison Kamil)

Jalan Imam Bonjol Balai LalangSaniangbaka – Solok

2. Nusa Jaya

3. Toko NafPs. Muaro LabuhKpg Bulak Tasir TalangSungai Pagu – Sumbar

4. SobriAmanah Global CellGerbang IAIN Imam BonjolPadang – Sumbar

5. Hj. ElidaJln. Garuda Sakti No. 2Labuh BaruPekanBaru – Riau

6. HendraJln. Letkol Atmo No. 9RT 05 Kec. SukajadiLubuk Linggau – Sumsel

7. RivaDepo Jamu Alamanda SehatDpn Rumah Sakit Abdul ManafMayang – Jambi

8. H. Jasman Ja’farJln. Sudirman No. 2 APring sewu – TanggamusBandar Lampung

9. Epi AskaToko Faisal Plastik Ps CiputatJl. Aria Putra No 1Tanggerang Selatan

10. H. Andri NovelJl. Selat Lombok I/G7 No. 9Kav TNI AL Duren SawitJakarta Timur

11. IS. Dt Bandaro AcehPerum Pondok Tanah MasJl. Mawar Merah IIBlok D.33 No. 14Cibitung- Bekasi

12. Masrial JaribJl. Pojok Tengah No. 84RT / RW 001/016Cimahi - Jabar

13. Hafrizal HabibJl. Cikutra No. 142Bandung – Jabar

14. Musfiardi AmwaToko Putra AndalasJl. Cibaduyut Raya No. 29Bandung

15. Iswandi AmirToko Amanah PlastikPs. Tanjung SariSumedang – Jabar

16. Subur KotoRumah Makan ERA MinangJalan Ina Presta No. 52Semarang – Jateng

17. Syafrudin Dt. Pdk SatiRM ITA MinangDepan Masjid LaranganTemangung – Jateng

18. Andri Yanto LubisToko Mitra BusanaJl. Gatot Subroto No. 11Cilacap – Jateng

20. DPC IWS PurworejoJl. KHA Dahlan No. 54Purworejo – Jateng

21. Hj. Adel ManafisRM. Citra MinangJl. A. Yani 117Wonosobo – Jateng

22. EkoJl. Cawiri II No. 50, RT 02/ 19Dmangan Makam HajiSukoharjo – Jateng

23. Drs. Syaiful AdnanKarang Nangko RT.03/19GampingandulLeman - Yogyakarta

24. Eli Mesra NursalJl. Ronggo WarsitoGang Nusa Indah No. 14Ngawi- Jatim

25. Deni NurdinToko DianJl. Imam Bol No.Denpasar Bali

26. Reza Al GeryToko Istana ModeJl. JendSudirman 18 BKupang - NTT

27. Edi UmarJl. Saturnus IaNo. 42BHP Telaga WaruLabu Api – Lombok Barat.

Page 51: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

51Edisi: 04/ Desember 2009

PANITIA PELAKSANAPULANG BASAMO IWS 2010

MenghimbauSeluruh warga Saningbaka di Ranah Perantauan

untuk ikut ambil bagian dalam memeriahkan

Pulang Basamo IWS 2010yang akan dilaksanakan pada

tanggal 1 s/d 9 Juli 2010

Agenda Utama Turnamen IWS CUP Batagak Panghulu Maangkek Gala Dan lain-lain

Siapkan diri dan keluarga Anda sekarang juga, untukManjalang Kampuang Nan Jauh Di Mato

Panitia PelaksanaTtd

H. Khairul Umayya M. Edrison KamilKetua Umum Sekretaris

Page 52: Artwork Saran 04Secure Site majalahsaran.files.wordpress.com/2009/11/artwork...2 Edisi: 04/ Desember 2009 Assalamu‘alaikum Wr Wb JIKA pembaca mencermati Majalah SARAN sejak edisi

52 Edisi: 04/ Desember 2009