artikel tumbuhan berbiji

8
ARTIKEL TUMBUHAN BERBIJI Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998). Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi. Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip- prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari Spermatophyta ? 2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ? 3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?

Upload: afi-pengen-resex

Post on 28-Jun-2015

2.746 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARTIKEL TUMBUHAN BERBIJI

ARTIKEL TUMBUHAN BERBIJI

Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang

alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan

dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar

beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak

hidup (abiotik) (Bambang, 1998).

Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari

tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang

menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi

tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi.

Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis

tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada

dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip

kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang

prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima

oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu

permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Spermatophyta ?

2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ?

3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari

penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta

2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta

3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae

A. Pengertian Spermatophyta

Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di

Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat

ini tetap dipelihara dan dikembangkan.

Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai

takson. Selain , Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta

("tumbuhan bunga"). Dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat

subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio

Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida,

Page 2: ARTIKEL TUMBUHAN BERBIJI

Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan

kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta.

Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan

meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti

sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu

kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi

dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau

diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).

Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi

Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari

sisi filogeni terutama karena bertentangandengan hasil-hasil penyelidikan molekular.

Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai

tercapai sejak hasil

"Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui

pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. Sistem APG, yang menggunakan

konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering)

serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan

kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak

dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat

parafiletik).

Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai

eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan

ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat

atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini,

yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleoberarti "purba" atau

"kuno") untuk kemudahan penyebutan.

B. Ciri-ciri Spermatophyta

Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :

1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi

2. Bentuk tubuhnya bervariasi

3. Cara hidup fotoautotrof

4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)

5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem

6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).

Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta

termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketinggian serta bentuknya yang

Page 3: ARTIKEL TUMBUHAN BERBIJI

bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat

menggunakan penyerbukan dan pembuahan.

Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka

(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota

bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun

buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora

berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora

menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam

reproduksi terjadi pembuahan tunggal.

Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta,

ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan

resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta

hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas

rumphii, Encephalartos transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies

di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar

terbuka ke udara bebas.

Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu

untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda

dan Welwitschia.

Manfaat gymnospermae

Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :

a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)

b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)

c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)

d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).

e. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Angiospermae memiliki ciri antara lain :

• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah

• Mempunyai bunga sejati

• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.

• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.

Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Monocotyledoneae (berkeping satu)

Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :

1) Mempunyai biji berkeping satu

Page 4: ARTIKEL TUMBUHAN BERBIJI

2) Berakar serabut

3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.

4) Tidak bercabang.

5) Akar dan batang tidak berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa

paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

b. Dicotyledoneae (berkeping dua).

Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :

1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua

2) Berakar tunggang

3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.

4) Batang bercabang

5) Akar dan batang berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang

tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

C. Pengelompokan Spermatophyta

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi

karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji

tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara

tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang

parafiletik.

Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih

bertahan :

• Bennetophyta, punah

• Cordaitophyta, punah

• Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae

• Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba

• Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya

• Pinophyta, tumbuhan runjung

• Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan

Welwitschia

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:

1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis

2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950

3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400

4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183

5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035

Page 5: ARTIKEL TUMBUHAN BERBIJI

6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173

7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735

8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350

9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225

10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025

Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan

manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-

rumputan jelas merupakan suku terpenting karenamenghasilkan berbagai sumber energi

pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu,

serta sorgum.

Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein

nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun).

Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan

bahan obat-obatan.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di

Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat

ini tetap dipelihara dan dikembangkan.

2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi,

Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat

tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem,

Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).

3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih

bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae,

Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya)

dan Welwitschia