artikel penelitian
TRANSCRIPT
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 1/12
GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DI PUSKESMAS KELURAHAN DURI KEPA,
JAKARTA BARAT PERIODE 4 JULI -17 JULI 2011
Eriyadi *
*Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
ABSTRAK
PENDAHULUAN : Berbagai penelitian menunjukkan bahwa status gizi ibu tidak hanya memberikan dampak
negative terhadap status kesehatan dan resiko kematian dirinya, tetapi juga terhadap kelangsungan hidup dan
perkembangan janin yang dikandungnya dan terhadap pertumbuhan janin tersebut. BBLR adalah salah satu
hasil dari ibu hamil yang menderita gizi kurang. Menurut nanni 2007 Ibu dengan status gizi kurang
sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan
ibu yang mempunyai status gizi baik . METODOLOGI PENELITIAN : Penelitian ini termasuk
penelitian observasional dengan studi cross seksional. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil di
Puskesmas Duri Kepa yang memenuhi syarat dalam penelitian. Jumlah sampel yang diambil adalah 106 orang
yang dipilih secara acak. Data yang dikumpulkan terdiri dari status gizi dan pola konsumsi, tingkat konsumsi,
tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan tentang gizi yang dikumpulkan dengan kuesioner.
Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan chi square. HASIL PENELITIAN : Sebaran status gizi
ibu hamil yang baik 86 (81,9%) dan 20 (19,9%) status gizi kurang, kebanyakan responden
memiliki pendidikan yang rendah 42 (39,6%) pendapatan diatas garis kemiskinan 79 (74,5%)
pengetahuan yang baik yaitu berjumlah 56 (52,8%) pola makan yang baik 62 (58,5%)
kunjungan ANC yang baik 4x selama kehamilannya 79 ( 74,5) KESIMPULAN : Terdapat
hubungan karakteristik ibu hamil, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan, tingkat
pendidikan, dan tingkat konsumsi (energi dan protein) memiliki hubungan yang signifikan terhadap status gizi
pada ibu hamil
Kata kunci:Status gizi, tingkat konsumsi, ibu hamil
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 2/12
PICTURE OF NUTRITIONAL STATUS OF PREGNANT WOMEN AND
FACTOR RELATED IN THE VILLAGE HEALTH CENTER DURI KEPA,
JAKARTA BARAT IN 4 JULI -17 JULI 2011
ABSTRACT
INTRODUCTION : Various studies show that maternal nutritional status does not only impact
negatively on health status and risk of death itself, but also on the survival and development of
the fetus and to the growth of the fetus. LBW is one of the outcomes of pregnant women who
suffer from malnutrition. According to Nanni 2007 Mothers with less nutritional status before
pregnancy had 4.27 times the risk of giving birth to LBW babies compared with mothers who
have good nutritional status METHODOLOGY : This study included an observational study
with cross-sectional study.. Criteria sampled in this study were pregnant women at healthcenters Duri Kepa qualified in the study. The number of samples taken was 106 people chosen at
random. Data collected consisted of nutritional status and consumption patterns, levels of
consumption, income level, educational level, the level of knowledge about nutrition were
collected by questionnaire. Relationships between variables were analyzed using chi square.
RESULTS: Distribution of nutritional status of pregnant women who are both 86 (81.9%) and
20 (19.9%) less nutritional status, most respondents have a low education 42 (39.6%) of income
above the poverty line of 79 (74, 5%) a good knowledge of the total 56 (52.8%) a good diet 62
(58.5%) visit a good 4x ANC during pregnancy 79 (74.5). CONCLUSION: There is a
relationship characteristics of pregnant women, educational level, knowledge level, income
level, educational level, and level of consumption (energy and protein) has a significant
relationship to the nutritional status in pregnant women
Key words: Nutritional status, level of consumption, pregnant women
PENDAHULUAN
Keadaan kesehatan dan gizi ibu
hamil masih mengkhawatirkan. Menurut
WHO (Prambudi,2003) diperkirakan
585.000 ibu hamil meninggal/tahun akibat
masalah-masalah terkait dengan kehamilan
6. Menurut survei SDKI terakhir tahun 2007
Angka kematian Ibu Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup, meskipun
demikian angka tersebut masih tertinggi di
Asia. Ada tiga faktor utama penyebab
kematian ibu melahirkan yakni , pendarahan,
hipertensi saat hamil atau pre eklamasi dan
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 3/12
infeksi. Pendarahan menempati persentase
tertinggi penyebab kematian ibu ( 28 persen)
, anemia dan kekurangan energi kronis
(KEK) pada ibu hamil menjadi
penyebabutama terjadinya pendarahan dan
infeksi yang merupakan faktor kematian
utama ibu.4
Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2007 prevalensi ibu hamil yang
mengalami Kurang Energi Kronik (KEK)
2007 diperkirakan sebesar 13,6 %. Menurut
SKRT 2001, prevalensi ibu hamil yang
menderita anemia gizi besi adalah 40,1%.
Keadaan ini mengindikasikan anemia gizi
besi masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Dampak lanjut akibat Kurang
Energi Kronis dan Anemia akan menganggu
perkembangan dan pertumbuhan janin. Hal
ini dapat menimbulkan BBLR, lahir matidan cacat bawaan. Status gizi ibu sebelum
hamil mempunyai pengaruh yang bermakna
terhadap kejadian BBLR. Ibu dengan status
gizi kurang sebelum hamil mempunyai
resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi
BBLR dibandingkan dengan ibu yang
mempunyai status gizi baik (normal) (Nanni,
2007). 5
METODE
Penelitian ini menggunakan studi
deskriptif dengan pendekatan cross sectional
mengenai gambaran status gizi ibu hamil
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Duri
Kepa, Jakarta Barat dimana variable bebas
dan variable terikat diambil dalam waktu
bersamaan. Status gizi ibu hamil merupakan
variable terikat dan variable bebas
diantaranya adalah tingkat pengetahuan,
pendidikan , tingkat pendapatan, pola makan
dan ANC. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 4 Juli 2011 sampai tanggal 17 Juli
2011 di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Duri Kepa. Data primer diambil dari
responden dengan pengukuran berat badan
dan buku KMS ibu hamil serta dengan
teknik wawancara dengan menggunakan
kuesioner yang sudah diuji coba terhadap
ibu yang mempunyai minimal satu balita di
Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat.Data sekunder diambil dari data laporan
jumlah ibu hamil di Puskesmas Kelurahan
Duri Kepa, Jakarta Barat. Populasi target
adalah semua ibu hamil. Populasi terjangkau
adalah semua ibu hamil yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Puskesmas Duri
Kepa pada periode 4 juli- 17 juli 2011,
sebanyak 701orang. Jumlah besar sampel
dihitung menurut rumus dibawah ini :
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 4/12
Keterangan :
n1 = Jumlah sampel minimal
n2 = Jumlah sampel ditambah
substitusi 10% (substitusi
adalah persen responden
yang mungkin drop out)
ZE = Tingkat batas kepercayaan,
dengan E = 5%
Didapat ZE pada kurva
normal = 1,96
p = Proporsi variabel yang diteliti
yaitu besarnya presentasi
50% )
q = 1 - p
L = Derajat kesalahan yang masih
dapat diterima adalah 10%
Berdasarkan rumus di atas
didapatkan angka sebagai berikut :
n1 = ( ZE )2. p . q
L2
N1 = ( 1,96 )2 . 0,5.0,5( 0,1 )2
n2 = n1 + ( 10% . n1 )
= 96,04 + ( 10% . 96,04)
= 96,04 + 9,604
= 105,64 ------- Dibulatkan 106
Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan cara probability
sampling ³multistage random sampling .́
Kriteria inklusi adalah semua semua ibu
hamil yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Puskesmas Duri Kepa pada periode 4
juli - 17 juli 2011, memiliki buku KMS ibu
hamil dan bersedia untuk berpartisipasi
dalam penelitian
HASIL
Selama proses pengumpulan data
yang dilakukan mulai tanggal 4 Juli 2011 ±
17 Juli 2011 dengan sampel sebanyak 106
responden di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebun
Jeruk, Jakarta Barat didapatkan hasil sebagai
berikut :
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 5/12
Tabel 1 Gambaran Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Status Gizi ibu hamil Frekuensi Presentase
KurangBaik
20 86
18.9%81.1%
Total 106 100 %
Tabel 2 Sebaran Umur, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Tingkat
Pengetahuan, ANC dan Pola Makan Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Variabel Frekuensi PresentaseUmur > 20 tahun 8 13,2
20- 30 tahun 70 60,4
>30 tahun 28 26,4
Tingkat Pendidikan Rendah 42 39,6
Sedang 41 38,7
Tinggi 23 21,7
Tingkat pendapatan Dibawah Garis Kemikinan 27 25,5
Diatas Garis Kemiskinan 79 74,5
Tingkat Pengetahuan Kurang Baik 19 17,9
Cukup Baik 31 29,2
Baik 56 52,8
ANC Buruk 27 25,5
Baik 79 74,5
Pola Makan Kurang Baik 15 14,2
Cukup 29 27,4
Baik 62 58,5
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 6/12
Tabel 3 Hubungann Tingkat Pendidikan, ANC, Tingkat Pendapatan, Tingkat Pengetahuan
dan Pola Makan dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Variabel Status Gizi Ibu Hamil Kurang Baik
Uji P Value Ho
Tingkat Pendidikan
- Rendah
- Sedang
- Baik
\
17
2
1
25
39
22
X2
21,22
P < 0,05 Ditolak
ANC
- Buruk
-
Baik
Tingkat Pendapatan
- < garis
kemiskinan
- > garis
kemiskinan
Pengetahuan
- Rendah
- Sedang
- Baik
Pola Makan
- Kurang Baik
- Cukup
- Baik
18
2
17
3
12
5
3
\
11
5
4
9
77
10
76
7
26
53
4
24
58
X2
58,07
X2
46,16
X2
31,177
X2
35,362
P < 0,05
P <0,05
P < 0,05
P < 0,05
Ditolak
Ditolak
Ditolak
Ditolak
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 7/12
PEMBAHASAN
1. Gambaran Status Gizi Ibu Hamil di
Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Menurut Moehji (1998), bahwa kualitas
bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh
keadaan kesehatan dan gizi ibu hamil
sebelum dan selama kehamilan. Masa hamil
merupakan masa dimana unsur-unsur gizi
diperlukan oleh seorang wanita jauh lebih
banyak daripada yang diperlukan dalam
keadaan biasa. Selain untuk kebutuhan
tubuhnya sendiri, unsur-unsur gizi ini
diperlukan oleh janin untuk tumbuh dan
berkembang.
Pada tabel 1 dapat dilihat sebaran
status gizi responden. Pada sebaran status
gizi ibu hamil didapatkan sebagian besar
responden berstatus gizi baik 86 dari 106
responden dengan persentase 81,1 % dan ibu
hamil yang berstatus gizi kurang sebanyak
20 dari 106 responden dengan persentase
18,9%. Hal ini menunjukan bahwa masalah
gizi di Indonesia masih menjadi masalah
kesehatan di Indonesia.
Kondisi kesehatan dan gizi ibu hamil
yang baik akan melahirkan bayi sehat
dengan keadaan gizi yang baik serta
memiliki kecerdasan dan kepribadian yang
baik, sehingga produktif. Sebaliknya,
kondisi kesehatan dan gizi yang buruk
selama kehamilan akan menciptakan
generasi sumber daya manusia dengan
kecerdasan yang relatif rendah yang pada
gilirannya tidak akan mampu berproduksi,
dan pada akhirnya akan menjadi beban bagi
masyarakat dan pemerintah. Untuk itu
asupan makan ibu hamil harus sangat
diperhatikan. Hal ini dikarenakan kehamilan
menyebabkan meningkatnya metabolisme
energi, karena itu kebutuhan energi dan zat
gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, perubahan komposisi dan
metabolism tubuh ibu.
2. Sebaran Umur, Tingkat Pendidikan,
Tingkat Pendapatan, TingkatPengetahuan, ANC dan Pola Makan Ibu
Hamil di Puskesmas Kelurahan Duri
Kepa
Pada tabel 2 dapat dilihat sebaran ibu
hamil menurut umur, >20 tahun sebanyak 8
orang dengan persentase 13,2% dari total
responden, usia 20-30 tahun sebanyak 70
orang dengan persentase 60,4%, usia
>30tahun sebanyak 28 orang dengan
persentase 26,4%.
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 8/12
Tingkat pendidikan rendah sebanyak
42 orang dengan persentase 39,6%, tingkat
pendidikan sedang sebanyak 41 orang
dengan persentase 38,7%, tingkat
pendidikan tinggi sebanyak 23 orang dengan
persentase 21,7% dari total 106 responden.
Tingkat pendapatan dibawah garis
kemiskinan sebanyak 27 orang dengan
persentase 25,5% dan yang diatas garis
kemiskinan sebanyak 79 orang dengan
persentase 74,5% dari total 106 responden.
Tingkat pengetahuan ibu hamil
sebanyak 19 orang dengan persentase 17,9%
didapatkan kurang baik, 31 orang dengan
persentase 29,2% cukup baik, dan 56 orang
dengan persentase 52,8% tingkat
pengetahuannya baik.
Jumlah kunjungan ANC buruk
sebanyak 27 orang dengan persentase 25,5%dan 79 orang dengan persentase 74,5% baik.
Pola makan sebanyak 15 orang dengan
persentase 14,2% kurang baik, 29 orang
dengan persentase 27,4% cukup, dan 62
orang dengan persentase 58,5% baik
3. Hubungan, Tingkat Pendidikan, ANC,
Tingkat Pendapatan Keluarga, Tingkat
Pengetahuan dan Pola Makan dengan
Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas
Kelurahan Duri Kepa
Pada tabel 3 yaitu variabel
pendidikan yang dihubungkan dengan status
gizi ibu hamil melalui uji chi-square
didapatkan adanya hubungan yang
bermakna antara kedua variabel tersebut
dengan nilai chi square (X2) 21,22 p<0,05
Ho ditolak. Tingkat pendidikan juga
mempunyai hubungan yang eksponensial
dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi
tingkat pendidikan semakin mudah
menerima konsep hidup sehat secara
mandiri, kreatif dan Tingkat pendidikan itu
sangat mempengaruhi kemampuan
penerimaan informasi gizi. Masyarakat
dengan tingkat pendidikan yang rendah akan
lebih baik mempertahankan tradisi-tradisi
yang berhubungan dengan makanan,
sehingga sulit menerima informasi baru
bidang gizi (Suhardjo,1996). Tingkat pendidikan ikut menentukan atau
mempengaruhi mudah tidaknya seseorang
menerima suatu pengetahuan, semakin
tinggi pendidikan maka seseorang akan lebih
mudah menerima informasi informasi gizi.
Dengan pendidikan gizi tersebut diharapkan
tercipta pola kebiasaan makan yang baik dan
sehat, sehingga dapat mengetahui
kandungan gizi, sanitasi dan pengetahuan
yang terkait dengan pola makan lainnya.
Tingkat pendidikan banyak
menentukan sikap dan tindak-tanduknya
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 9/12
dalam menghadapi berbagai masalah
misalnya memberikan vaksinasi untuk
anaknya, memberi oralit waktu mencret
misalnya kesediaan menjadi peserta
keluarga berencana, termasuk pengaturan
makanan bagi ibu hamil untuk mencegah
timbulnya bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR). Bahwa ibu mempunyai peranan
yang cukup penting dalam kesehatan dan
pertumbuhan anak dapat ditunjukkan oleh
kenyataan berikut, anak-anak dari ibu
mempunyai latar belakang pendidikan lebih
tinggi akan mendapat kesempatan hidup
serta tumbuh lebih baik.
Pada variabel jumlah kunjungan
ANC yang dihubungkan dengan status gizi
ibu hamil melalui uji chi-square didapatkan
adanya hubungan bermakna antara jumlah
kunjungan ANC dengan status gizi ibuhamil dengan nilai chi square (X
2) 58,07
p<0,05 Ho ditolak. .
Pada variabel tingkat pendapatan
yang dihubungkan dengan status gizi ibu
hamil melalui uji chi-square didapatkan
adanya hubungan bermakna antara tingkat
pendapatan dengan status gizi ibu hamil.
Dari 106 responden 17 (16%) diantaranya
didapatkan responden yang memiliki
pendapatan dibawah garis kemiskinan yaitu
Rp 233.740,- memiliki status gizi ibu hamil
yang kurang, 76 (71%) responden yang
memiliki pendapatan diatas garis
kemiskinan yaitu Rp 233.740,- memiliki
status gizi yang baik. Hal ini
mengindikasikan bahwa responden dengan
pendapatan keluarga di atas garis
kemiskinan cenderung mempunyai gizi yang
cukup, artinya kebutuhan gizi keluarganya
termasuk ibu hamil dapat terpenuhi, karena
mempunyai pendapatan yang mampu
memenuhi kebutuhan gizi tersebut. Hal ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan
oleh Muhammad Hendro, didapat hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa
responden dengan pendapatan keluarga lebih
dari 620.000 rupiah sebagian besar tidak
menderita anemia, yaitu sebesar 59.5 %.
Sedangkan responden berpendapatan kurang
dari 620.000 rupiah sebagian besar
menderita anemia yaitu 53.5 %.Pada variabel tingkat pengetahuan
yang dihubungkan dengan status gizi ibu
hamil melalui uji chi-square didapatkan
adanya hubungan bermakna antara tingkat
pengetahuan dan status gizi ibu hamil
dengan nilai chi square (X2) 31,177 p<0,05
Ho ditolak. Dari 106 responden didapatkan
12 (11%) responden dengan pengetahuan
kurang memiliki status gizi ibu hamil yang
kurang, 53 (50%) responden dengan
pengetahuan baik memiliki status gizi ibu
hamil yang baik. Hal ini didukung dari
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 10/12
penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh
RAJ Budiani Retnaningsih, Dari uji statistik
menggunakan Chi Kuadrat ( ²) satu
sample yang dilakukan dengan bantuan
Software SPSS for windows nilai p sebesar
0,003 yang berarti nilai p < 0,05 sehingga
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang gizi dengan status gizi ibu
hamil trimester III adalah signifikan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa apabila
pengetahuan tentang gizi baik maka status
gizi ibu hamil baik pula.
Pada variabel pola makan yang
dihubungkan dengan status gizi ibu hamil
melalui uji chi-square didapatkan adanya
hubungan bermakna antara tingkat
pengetahuan dan status gizi ibu hamil
dengan nilai chi square (X2
) 35,362 p<0,05Ho ditolak. Dari 106 responden 11 (10%)
responden dengan pola makan yang kurang
baik memiliki status gizi yang kurang baik,
58 (54%) dengan pola makan baik memiliki
status gizi yang baik.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1) Dari 106 responden didapatkan jumlah
ibu hamil dengan status gizi yang baik
86 (81,9%) responden dan 20 (19,9%)
responden status gizi kurang
2) Dari sebaran responden menurut variable
tertentu, tampak bahwa :
y Sebagian besar responden berumur
20-30 tahun yaitu berjumlah 70
responden (60,4%)
y Sebagian besar responden memiliki
pendidikan yang rendah yaitu
berjumlah 42 responden (39,6%)
y Sebagian besar responden memiliki
pendapatan diatas garis kemiskinan
yaitu berjumlah 79 responden
(74,5%)
y Sebagian besar responden memiliki
pengetahuan yang baik yaitu
berjumlah 56 responden (52,8%)
y Sebagian besar responden memiliki
pola makan yang baik yaitu
berjumlah 62 responden (58,5%)
y Sebagian besar responden memiliki
kunjungan ANC minimal 4x selama
kehamilannya yaitu berjumlah 79
responden ( 74,5)
3) Didapatkan adanya hubungan yang
bermakna dari tingkat pengetahuan,
tingkat pendapatan, tingkat pendidikan,
pola makan dan ANC dengan status gizi
ibu hamil.
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 11/12
B. Saran
1) Bagi masyarakat
Bagi Ibu hamil atau calon ibu yang ingin
mempunyai anak diharapkan lebih
memperhatikan kondisi kesehatan dan
kebutuhan nutrisinya. Diharapkan
konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan
dan sumber protein lebih ditingkatkan
lagi dalam kualitas dan kuantitas agar
kelak dapat menghasilkan sumber daya
manusia yang lebih produktif dan cerdas.
2) Bagi Puskesmas
y Diharapkan petugas kesehatan lebih
meningkatkan penyuluhun mengenai
gizi yg baik bagi ibu hamil,
mengingat masih banyaknya ibu
hamil dengan status gizi yang kurang
misalnya pada saat posyandu.y Untuk ibu hamil dengan status gizi
yang kurang diharapkan petugas
kesehatan lebih intensif dalam
memberikan penyuluhan misalnya
dengan kunjungan rumah.
y Dalam memberikan pelayanan ante
natal care diharapkan petugas
kesehatan lebih banyak memberikan
edukasi mengenai gizi ibu hamil
tentang konsumsi makanan apa saja
yang diperlukan oleh ibu hamil,
bagaimana gizi yang baik itu untuk
ibu hamil, berapa kenaikan berat
badan yang harus dicapai agar ibu
hamil dan bayi yang dilahirkan sehat
DAFTAR PUSTAKA
1. Purwati S. Studi Tentang Pengetahuan
dan Sikap Pengguna Kartu Menuju
Sehat (KMS) Ibu Hamil (Di Desa
Cibuluh dan Cimandala, Kecamatan
Kedunghalang, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat). Bogor: Jurusan
Gizi Masyarakat dan Sumber Daya
Keluarga Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor. 2000.
2. Hendro M. Hubungan Pendapatan
Keluarga dan Karakteristik Ibu Hamil
dengan Status Anemia di Puskesmas
Medan Johor. Medan: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara. 2006.
3. Kusumawati Y, Mutalazimah. Hubungan
Pendidikan dan Pengetahuan Gizi Ibu
dengan Berat Bayi Lahir di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Infokes vol.8.
Maret ± September 2004.4. Retnaningsih B. Hubungan Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Gizi dengan Status
Gizi Ibu Hamil Trimester III di
Puskesmas Colomadu II Karanganyar .
Surakarta: Program Divisi Kebidanan
5/9/2018 artikel penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-penelitian-559bf547d5b71 12/12
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. 2010.
5. Simarmata M. Hubungan Pola
Konsumsi, Ketersediaan Pangan,
Pengetahuan Gizi dan Status Kesehatan
dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil
di Kabupaten Simalungun. Medan:
Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara. 2008.
6. Harsini S. Hubungan Tingkat
Pendidikan dan Pengetahuan Gizi
dengan Status Gizi Ibu Hamil di Desa
Bojong Lor Kecamatan Bojong
Kabupaten Pekalongan. Pekalongan:
Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
2008.
7. Buana A. Status Anemia Gizi Ibu Hamil
dan Hubungannya dengan Beberapa
Faktor di Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara. Jakarta:
Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Program Pascasarjana
UniveKrsitas Indonesia. 2004.
8. Tristiyanti WF. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Status anemia pada Ibu
Hamil di Kecamatan Ciampea,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat Bogor:
Program Studi S1 Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor. 2006.
9. Prawirohardjo S. Buku Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2006.
10. Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
11. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil .
Diunduh dari
http://www.lusa.web.id/pengaruh-status-
gizi-bagi-ibu-hamil. 2010.