artikel kelapa kelapa

6
MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITI PERKEBUNAN HULU ARTIKEL KELAPA Disusun Oleh : Oriza Krisnata Wiwata / 141710101043 THP-A JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Upload: siro-cool

Post on 29-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengertian kelapa

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Kelapa kelapa

MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITI PERKEBUNAN

HULU

ARTIKEL KELAPA

Disusun Oleh :

Oriza Krisnata Wiwata / 141710101043

THP-A

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Artikel Kelapa kelapa

KELAPA

Pengertian Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku

aren-arenan atau Arecaceae. Tanaman kelapa (Cocos nucifera. L) merupakan

tanaman yang sangat berguna dalam kehidupan ekonomi pedesaan di Indonesia.

Karena semua bagian dari pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan manusia. Salah satu bagian kelapa yang mempunyai banyak manfaat

adalah daging buah (Palungkung, 2004).

Teknologi Pengolahan Minyak Kelapa

Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah kelapa.

Secara umum pembuatan minyak kelapa terbagi menjadi beberapa macam yaitu:

1. Cara kering

Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara kering, terlebih dahulu daging

buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra :

1. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar.

2. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak.

Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai halus,

kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya.

3. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.

4. Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut:

• Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi (menghilangkan

asam lemak bebas).

• Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakan arang aktif

agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening.

Page 3: Artikel Kelapa kelapa

• Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan menghilangkan

senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki.

5 Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam kotak kaleng.

2. Cara Basah

a.Cara basah Tradisional

Dilakukan pemisahan minyak dari santan dengan pemanasan. Santan

dipanaskan sehingga airnya menguap dan tinggal padatan yang menggumpal.

Gumpalan padatan ini disebut blondo (galendo). Minyak dipisahkan dari blondo

dengan cara penyaringan.

b. Cara basah setrifugasi

Santan diberi perlakuan sentrifugasi pada kecepatan 3000-3500 rpm sehingga

terjadi pemisahan krim dari skim. Selanjutnya krim diasamkan, kemudian diberi

perlakuan sentrifugasi sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan

minyak. Setelah itu krim dipanaskan untuk menggumpalkan padatan bukan minyak.

Minyak dipisahkan dari bagian bukan minyak dengan cara sentrifugasi. Minyak yang

diperoleh disaring untuk memperoleh minyak yang bersih.

c. Cara basah fermentasi (Tanpa Menggunakan Api)

Santan diencerkan dengan air dan dibiarkan selama 8 jam hingga terjadi

pemisahan antara “santan prima” dengan air. Santan prima (kental) itu, keasamannya

diturunkan hingga suasana asam (pH 4,2), dengan menggunakan cuka makan.

Campuran ini kemudian dibiarkan 12 - 24 jam. Dalam proses ini, santan prima

terpisah menjadi tiga bagian. Lapisan bawah berupa air, kemudian galendo dan di

bagian atasnya minyak murni. Minyak disaring dengan tisu atau kain kasa halus,

lewat keran yang sudah disiapkan sebelumnya. Minyak yang terkumpul, kemudian

Page 4: Artikel Kelapa kelapa

dihangatkan selama selama 15 menit ditambah antioksidan. Minyak yang dihasilkan,

sudah dapat dikemas dan dikonsumsi.

3. Cara Pres

Cara pres dilakukan terhadap daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini

memerlukan investasi yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin.

4. Cara Ekstraksi Pelarut

Prinsip dari cara ini yaitu menggunakan pelarut yang dapat melarutkan

minyak. Urutan dari proses ekstraksi minyak kelapa dengan menggunakan bahan

pelarut yaitu :

1. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk.

2. Serbuk kopra ditempatkan pada ruang ekstraksi, sedangkan pelarut pada ruang

penguapan. Kemudian pelarut dipanaskan sampai menguap. Kondensat (uap pelarut

yang mencair) akan mengalir ke ruang ekstraksi dan melarutkan lemak serbuk kopra.

Jika ruang ekstraksi telah penuh dengan pelarut, pelarut yang mengandung minyak

akan mengalir (jatuh) dengan sendirinya menuju ruang penguapan semula.

3. Di ruang penguapan, pelarut yang mengandung minyak akan menguap, sedangkan

minyak tetap berada di ruang penguapan. Proses berlangsung terus menerus sampai 3

jam.

4. Pelarut yang mengandung minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada

kondensat tidak dikembalikan lagi ke ruang penguapan, tapi dialirkan ke tempat

penampungan pelarut. Pelarut ini dapat digunakan lagi untuk ekstraksi. penguapan ini

dilakukan sampai diperkirakan tidak ada lagi residu pelarut pada minyak.

5. Selanjutnya, minyak dapat diberi perlakuan netralisasi, pemutihan dan

penghilangan bau. Meskipun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena

biayanya relatif mahal.