artikel ekonomi

58
Peran Produsen Dan Konsumen Terhadap Perekonomian Posted on August 9, 2011 by Artikel Ekonomi Produsen Dan Konsumen Dalam Perekonomian Telah diketahui bahwa sumber alat pemuas kebutuhan yang tersedia di bumi terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan ekonomi, baik yang berkaitan dengan usaha menghasilkan barang dan jasa (produksi) maupun menggunakan alat pemuas kebutuhan konsumsi , manusia harus selalu bertindak ekonomis. Artinya, setiap penggunaan sumber daya alam dan alat pemuas kebutuhan harus dapat menghasilkan kepuasan atau keuntungan maksimal bagi pelakunya. Dalam melakukan tindakan ekonomi, manusia harus selalu mempertimbangkan perbandingan antara pengorbanan dan hasil yang akan dicapai. Perbandingan yang rasional antara pengorbanan dan hasil tersebut, sesuai dengan prinsip ekonomi. Pada dasarnya, prinsip ekonomi merupakan pedoman bagi manusia atau pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai hasil maksimal. 1. Peran Konsumen Anda sendiri pernah merasa bingung pada saat memilih barang. Dengan jumlah uang yang anda miliki anda harus tepat dalam menentukan pilihan barang yang akan anda beli. Misalnya, anda

Upload: dwi-wisasmara

Post on 22-Oct-2015

127 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Ekonomi

Peran Produsen Dan Konsumen Terhadap

Perekonomian

Posted on August 9, 2011 by Artikel Ekonomi

Produsen Dan Konsumen Dalam Perekonomian

Telah diketahui bahwa sumber alat pemuas kebutuhan yang tersedia di bumi terbatas

jumlahnya. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan ekonomi, baik yang berkaitan dengan

usaha menghasilkan barang dan jasa (produksi) maupun menggunakan alat pemuas

kebutuhan konsumsi, manusia harus selalu bertindak ekonomis. Artinya, setiap penggunaan

sumber daya alam dan alat pemuas kebutuhan harus dapat menghasilkan kepuasan atau

keuntungan maksimal bagi pelakunya.

Dalam melakukan tindakan ekonomi, manusia harus selalu mempertimbangkan perbandingan

antara pengorbanan dan hasil yang akan dicapai. Perbandingan yang rasional antara

pengorbanan dan hasil tersebut, sesuai dengan prinsip ekonomi. Pada dasarnya, prinsip

ekonomi merupakan pedoman bagi manusia atau pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan

ekonomi untuk mencapai hasil maksimal.

1. Peran Konsumen

Anda sendiri pernah merasa bingung pada saat memilih barang. Dengan jumlah uang yang

anda miliki anda harus tepat dalam menentukan pilihan barang yang akan anda beli.

Misalnya, anda diberi uang jajan sebesar 44.000,00 per hari. Dalam satu hari, anda dapat

menabung sebesar Rp2.000.00. Setelah satu bulan, tabungan anda sudah mencapai

Rp60.000.00. Pada saat awal bulan berikutnya, anda berkeinginan membeli buku tulis, tas,

pulpen, dan buku pelajaran. Oleh karena semua kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi

sekaligus, mengingat dana yang tersedia terbatas, anda harus bisa memilih kebutuhan apa

yang lebih diprioritaskan.

Beragamnya barang dan jasa yang ditawarkan produsen menuntut pemilihan barang dan jasa

yang lebih selektif oleh konsumen. Sebagai konsumen tentunya anda memiliki peran yang

Page 2: Artikel Ekonomi

besar dalam menentukan pilihan terhadap barang atau jasa. Oleh karena itu, dapat dijelaskan

konsumen memiliki peran, yaitu sebagai berikut.

a. Konsumen sebagai pengguna dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga

produsen.

b. Konsumen sebagai motivator bagi kegiatan perusahaan, karena semakin banyak barang

atau jasa yang digunakan konsumen semakin tinggi motivasi produsen dalam memproduksi

barang atau jasa tersebut.

c. Konsumen dapat menciptakan efek berantai (multiplier effect) dalam terciptanya

peningkatan pendapatan nasional (GNP) suatu negara.

2. Peran Produsen

Produsen merupakan salah satu dari empat pelaku kegiatan ekonomi selain konsumen,

pemerintah, dan luar negeri. Produsen memiliki peran yang besar dalam kegiatan

perekonomian suatu negara. Peran ini meliputi, produsen sebagai penyedia barang atau jasa

yang dibutuhkan oleh konsumen.

Ada dua tipe produsen dalam melakukan kegiatan produksinya. Pertama, tipe produsen yang

mengutamakan kepentingan masyarakat. Kedua, tipe produsen yang merugikan masyarakat.

Produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat, dalam kegiatannya memerhatikan

hal-hal sebagai berikut.

a.Produsen memperoleh bahan baku dengan cara yang wajar (tidak dikuasai sendiri).

b.Produsen memberikan upah yang layak kepada karyawannya dengan memerhatikan

kesejahteraannya.

c.Kegiatan produksinya tidak mengganggu lingkungan di sekitarnya.

d.Produsen mengutamakan keselamatan karyawannya dalam berproduksi.

e.Produsen menghasilkan barang yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.

f.Kualitas barang yang dihasilkan produsen terjamin.

g.Harga barang yang dihasilkan produsen terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Page 3: Artikel Ekonomi

Adapun produsen yang merugikan masyarakat, dalam berproduksi akan melakukan hal-hal

sebagai berikut.

a. Produsen melakukan penimbunan bahan baku sehingga produsen lain mengalami

kesulitan untuk mendapatkannya.

b. Dengan alasan efisiensi, produsen membayar upah yang rendah kepada karyawannya dan

sering tidak tepat waktu dalam pembayarannya.

c. Produsen kurang memerhatikan keselamatan karyawannya.

d. Produsen melakukan kegiatan produksi yang menimbulkan pencemaran lingkungan

sehingga menyebabkan ongkos social menjadi tinggi.

e. Kualitas barang yang dihasilkan produsen rendah, sedangkan harga yang ditawarkan

kepada konsumen tinggi.

f. Pelayanan produsen kepada karyawan maupun kepada pelanggan kurang memuaskan.

Pustaka artikel: Peran Produsen Dan Konsumen Dalam Perekonomian

Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi Oleh Eeng Ahman dan Epi Indriani

Pendapat : Menurut saya dalam perekonomian, konsumen dan produsen memiliki

korelasi yang sangat erat, dimana konsumen bergantung kepada produsen untuk

memenuhi kebutuhannya, dan produsen akan memberikan hal terbaik untuk menarik

minat konsumen.

Tiga Bentuk Pasar Ekonomi

Posted on August 3, 2011 by Artikel Ekonomi

Tiga Bentuk Pasar Dalam Ekonomi

Untuk mempelajari interaksi sektor rumah tangga dengan perusahaan, sektor rumah tangga

dengan pemerintah serta dengan para pelaku ekonomi lainnya, telah dijelaskan dengan

Page 4: Artikel Ekonomi

menggunakan diagram aliran melingkar (circular flow diagram). Namun kita juga dapat

menggunakan alat yang lain untuk menjelaskan interaksi diantara mereka, yakni dengan

menggunakan pasar. Secara sederhana pasar didefinisikan sebagai tempat bertemunya penjual

dan pembeli. Istilah pasar dalam ilmu ekonomi, tidak hanya merujuk pada tempat misalnya

pasar Induk, pasar Grogol dll. Istilah pasar secara lebih luas menggambarkan interaksi

permintaan dan penawaran yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Pasar ekonomi

dikelompokkan menjadi 3 kategori, sebagai berikut.

1. Pasar Barang dan Jasa

Perusahaan adalah pihak yang menyediakan berbagai macam barang dan jasa yang

dibutuhkan oleh konsumen. Sektor rumah tangga, pemerintah dan luar negeri sebagai

konsumennya. Misalnya, perusahaan tekstil dan produk tekstil menghasilkan berbagai macam

kain, pakaian, kaos, jaket, permadani, sepatu dll. Pembelinya adalah masyarakat sebagai

sektor rumah tangga, pemerintah dan sebagian lagi warga asing (sektor luar negeri) yang

mengimpor barang-barang tersebut. Di pasar barang dan jasa, juga terjadi jual-beli

antarperusahaan. Misalnya perusahaan tekstil, membeli benang dan kancing dari perusahaan

lain. Seperti YKK memasok resluiting ke berbagai perusahaan pakaian jadi. Saat ini

Indonesia menjadi pengekspor tekstil dan pakaian jadi, makanan, minuman tetapi juga

menjadi pengimpor kendaraan, pesawat terbang, alat fotografi dan kedokteran.

2. Pasar Tenaga Kerja

Sektor rumah tangga adalah pihak yang menjadi penyedia tenaga kerja. Yang meminta tenaga

kerja adalah perusahaan, pemerintah dan luar negeri. Dewasa ini pasar tenaga kerja telah

menjadi pasar ekonomi internasional. Sebagai contoh Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan

beberapa negara di Eropa banyak melakukan permintaan terhadap tenaga kerja Indonesia.

Sedangkan Indonesia meminta tenaga kerja ahli dari Jepang, Amerika, Inggris, Jerman untuk

menjadi konsultan. Tenaga kerja tidak hanya berupa kemampuan fisik, tetapi juga

keterampilan, keahlian dan mental. Untuk itu tenaga kerja dibagi menjadi 3 kelompok

sebagai berikut.

a. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mempunyai keahlian tinggi dan pendidikan

yang tinggi sehingga menguasai keahlian di bidang bidang tertentu. Contoh ekonom, akuntan,

dokter, dosen, insinyur, dll.

Page 5: Artikel Ekonomi

b. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang mempunyai keterampilan atau keahlian

yang diperoleh melalui pendidikan ataupun pengalaman kerja. Contoh baby sitter, montir,

tukang kayu dll.

c. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang hanya mengandalkan kemampuan fisik

dimana mereka tidak memiliki pendidikan atau berpendidikan rendah sehingga tidak

mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan. Contoh kuli-kuli bangunan atau

pelabuhan.

Yang perlu diperhatikan bahwa penawaran tenaga kerja total terhadap perekonomian, sangat

tergantung kepada keputusan yang diambil oleh sektor rumah tangga. Keputusan tersebut

mencakup kapan masuk angkatan kerja, berapa jam mereka harus bekerja dsb.

3. Pasar uang (pasar modal)

Individu dari sektor rumah tangga yang sudah mapan, mengalokasikan pendapatannya tidak

hanya untuk konsumsi, tetapi juga untuk ditabung dan spekulasi di pasar uang (financial

market). Di pasar ekonomi (pasar uang) rumah tangga dapat membeli saham maupun obligasi

dari perusahaan maupun pemerintah. Artinya, sektor rumah tangga menawarkan dana kepada

pihak-pihak yang membutuhkan, yakni perusahaan dan pemerintah, dengan harapan akan

memperoleh pendapatan berupa deviden atau bunga. Bila perusahaan menyatakan dirinya go

publik, berarti melakukan permintaan dana baik ke sektor rumah tangga, pemerintah maupun

sektor luar negeri.

Saham merupakan instrumen keuangan yang menyatakan pemiliknya untuk mendapatkan hak

atas bagian laba perusahaan. Bagian laba yang dibayarkan perusahaan setiap periode kepada

pemiliknya disebut dengan deviden. Naik turunnya nilai saham sangat dipengaruhi oleh

kinerja perusahaan. Sedangkan obligasi merupakan surat perjanjian sanggup bayar (surat

hutang), yang dikeluarkan oleh perusahaan/pemerintah pada saat meminjam uang.

Pustaka artikel: Tiga Bentuk Pasar Ekonomi

Aspek Dsr Ekonomi Makro Di Ind Oleh Tri Kunawangsih&Anto Pracoyo

Pendapat : Menurut saya, Ketiga pasar tersebut sangat dibutuhkan oleh manusia

karena manusia adalah makhluk hidup yang selalu berusaha memenuhi kebutuhannya

Page 6: Artikel Ekonomi

yang berupa barang, memerlukan jasa dari orang lain. Untuk pasar tenaga kerja terjadi

hubungan bantu membantu antara dua pihak yakni penyalur tenaga kerja dan yang

membutuhkan tenaga kerja pasar ini sangat baik apabila tidak disalahgunakan.

Sedangkan pasar modal, penting digunakan untuk berinvestasi.

Kewirausahaan: Mendanai Usaha Dengan

Pinjaman

Posted on November 10, 2011 by Artikel Ekonomi

Pinjaman yang dilakukan masih tidak memerlukan agunan atau jaminan barang. Adapun

sumber pinjaman dapat dilakukan dari berbagai sumber.

Pertama, melakukan pinjaman kepada keluarga terdekat. Tindakan ini dilakukan bila

pengusaha merasa wajar melakukan pinjaman kepada pihak keluarga dan harus melakukan

perhitungan yang matang. Pinjaman kepada keluarga sangat mempunyai risiko dan kadang

bisa membuat perasaaan tidak enak karena kita orang Timur. Pengusaha harus

menyampaikan pinjaman tersebut harus dengan hati-hati dan waktu yang tepat serta

memahami kondisi dari pihak yang akan dipinjami uang. Dalam melakukan pinjaman

tersebut sebaiknya pengusaha yang telah berkeluarga harus datang bersama kepada keluarga

yang memiliki dana tersebut. Ungkapan secara transparan perlu disampaikan agar keluarga

tersebut mau memberi bantuan dengan meminjamkan dananya. Pengusaha harus juga

melakukan pembayaran atas pinjaman tersebut, bila bisa dilakukan secara cicil / angsuran.

Pengusaha juga harus memberikan imbalan jasa atas dana yang dipinjam tersebut. Bila

pengusaha tidak membayar kembali pinjaman tersebut, maka pengusaha akan mengalami

kesulitan di kemudian hari serta hubungannya antarkeluarga tidak akan baik.

Kedua, bila usaha pemula tidak mampu atau sungkan melakukan pinjaman kepada keluarga,

maka pinjaman untuk usaha dapat dilakukan kepada teman terdekat. Biasanya, teman

terdekat akan membantu bila pemula usaha menceritakan keinginannya dengan balk. Bila

teman tersebut ingin membantu akan memberikan dananya dan sekali lagi harus transparan

Page 7: Artikel Ekonomi

agar tidak timbul persoalan di kemudian hari. Pemula usaha juga harus mau mengakui bahwa

pernah melakukan pinjaman untuk usaha. Bila pengusaha sudah berhasil, jangan lupa atas

bantuan pihak lain yang pernah membantu kita dalam berusaha. Untuk mendapatkan

keyakinan dalam meminjam ini, maka pemula usaha dapat menunjukkan usaha yang akan

dikerjakan atau kemungkinan pemilik dana mau mendanai usaha kita sehingga dapat kerja

sama. Bila kerja sama yang diperoleh sangat bagus juga karena usaha ada dan keinginan

berusaha dapat terpenuhi.

Ketiga, melakukan pinjaman kepada lembaga nonformal di dekat rumah. Biasanya,

melakukan pinjaman ke dekat rumah yang biasa memberikan pinjaman sering kali meminta

jaminan. Tetapi, karena dekat rumah dan pengusaha bisa melakukan negosiasi, maka tanpa

jaminan pun pinjaman bisa didapatkan. Bila perlu jaminan, hal ini dikenal dengan

menggadaikan barang. Untuk pinjaman ini biasanya pengusaha harus memberikan bunga

yang cukup wajar bagi kedua belah pihak. Artinya, bunganya bisa lebih tinggi dari tingkat

bunga yang berlaku bahkan sedikit lebih tinggi dari tingkat bunga di lembaga nonformal

sejenisnya.

Keempat, melakukan penarikan dana melalui kartu kredit yang dimiliki. Sekarang ini dengan

adanya produk kartu kredit / credit card dari bank membuat kita agak lebih mudah

mendapatkan dana dari bank. Untuk mendapatkanya, pemula harus mempunyai kartu kredit.

Pemula usaha dapat pergi langsung ke ATM bank untuk mendapatkan dananya atau

melakukan pembelian bahan baku untuk usaha dengan kartu kredit tersebut.

Bila menggunakan kartu kredit untuk mendapatkan dana, pemula harus tahu besarnya bunga

yang dibayarkan serta biaya-biayanya. Sebaiknya pemula usaha melakukan pembayaran

dengan cicilan lebih cepat bila sudah memiliki dananya. Karena biaya yang dikeluarkan

untuk ini cukup besar dimana bunga sebesar 2,5 persen sampai 4 persen per bulan belum

termasuk biaya administrasi minimum Rp 50.000. Bila pengusaha merasa layak melakukan

dengan cara ini bisa dicoba.

Kelima, pinjaman dari bank / bank loans yang dikenal dengan kredit tanpa agunan. Sekarang

ini banyak bank yang menawarkan pinjaman tanpa agunan karena bank diwajibkan memiliki

kredit keel tersebut. Dalam mengajukan kredit tanpa agunan tersebut, pemula usaha harus

pintar menyiasati agar aplikasi dapat dikabulkan. Aplikasi yang diajukan kepada bank harus

benar-benar diperhatikan secara saksama dan yakin bisa mendapatkannya. Bila dalam

Page 8: Artikel Ekonomi

aplikasi kredit / credit application tersebut climinta nama pihak lain yang dikenal sebaiknya

diisi pihak keluarga terdekat atau teman yang tidak mungkin memberikan informasi yang

kurang bagus. Pemula usaha juga harus menceritakan bahwa pemula menuliskan nama

keluarga atau teman dalam aplikasi agar bisa menjawab dengan benar dan tepat sehingga

menguntungkan pemula usaha.

Selanjutnya, melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan yang memberikan pinjaman di

mana pengusaha memiliki agunan seperti tanah dan surat berharga/securities lainnya. Untuk

melakukan pinjaman ini, pengusaha harus menyediakan dana minimum 20 persen dari dana

yang dibutuhkan untuk membuka usaha. Bila pengusaha melakukan pinjaman, dapat

dilakukan dengan bentuk perusahaan terbatas (PT) atau melakukan pinjaman konsumer

seperti rumah, mobil, dan barang lainnya. Bila pengusaha ingin meminjam ke koperasi

simpan pinjam, pengusaha harus menjadi anggota koperasi. Semua tindakan pengusaha harus

diperhitungkan secara saksama agar mendapatkan dana tersebut. Pinjaman kepada lembaga

keuangan umumnya untuk pengembangan usaha agar lebih besar dan maju. Umumnya, bank

yang datang bila usaha kita sangat bagus.

Pustaka: Modal untuk Bisnis UKM By Adler Haymans Manurung

Pendapat : Menurut saya, dari sekian cara untuk mendirikan sebuah usaha, modal

dapat terbaik dapat kita pinjamkan dari bank, bagaimanapun juga untuk mendirikan

sebuah usaha dibutuhkan keberanian untuk berspekulasi dan usaha untuk menjalankan

usaha tersebut. Jadi tidak masalah kalau ingin menjadi wirausaha dengan modal

pinjaman

Penentuan Lokasi Pabrik Dan Lokasi Fasilitas

Posted on December 5, 2011 by Artikel Ekonomi

Penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang

akan datang. Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi

negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif.

Page 9: Artikel Ekonomi

Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasional)

jangka pendek ataupun jangka panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan.

Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh terhadap sistem produksi yang ekonomis,

karena banyak faktor-faktor yang memengaruhi letak fasilitas/mesin-mesin dalam pabrik, dan

yang lebih penting lagi karena lokasi tersebut akan memengaruhi besarnya biaya operasi

ataupun biaya kapital.

Di dalam menentukan lokasi suatu pabrik, di mana pabrik itu akan didirikan dan di bagian

mana dari daerah itu akan didirikan pabrik, pemilihan letak pabrik pada umumnya

dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1.Lingkungan masyarakat;

2. Kedekatan dengan pasar;

3. Tenaga kerja;

4. Kedekatan dengan bahan mentah dan penyuplai;

5. Fasilitas dan biaya transportasi;

6. Sumber-sumber daya alam;

7. Tanah untuk perluasan;

Sementara faktor-faktor lain yang dapat dipakai untuk mempertimbangkan dan memengaruhi

pemilihan lokasi adalah harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan tenaga kerja, kedekatan

dengan pesaing, keamanan, cuaca, iklim, dan lain-lain.

Penentuan Tempat

Setelah lokasi pabrik ditentukan, maka perusahaan harus menentukan di bagian mana pabrik

akan didirikan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan untuk pemilihan tempat, antara lain:

a) Tanah harus kering dan kuat untuk menyangga bangunan;

b) Mempunyai keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik;

c) Bila pabrik mengeluarkan asap, maka harus cukup banyak angin yang membawa asap

keluar daerah permukiman;

d) Dekat dengan transportasi masyarakat;

e) Cukup tersedia areal untuk bangunan sekarang, ekspansi dan parkir kendaraan karyawan;

Metode Kulalitatif – Kuantitatif

Page 10: Artikel Ekonomi

Untuk menilai secara kualitatif, baik buruk suatu daerah untuk tempat pembangunan pabrik

sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat dalam daerah yang disurvei sehingga

pengusaha paling tidak dapat memperbandingkan keadaan daerah yang disurvei satu dengan

lainnya.

Pustaka: Manajemen Operasi Oleh Drs.Hery prasetya

Pendapat : Menurut saya, pemilihan tempat untuk suatu usaha sebaiknya disesuaikan dengan

usaha yang akan didirikan. Karena dengan berpikiran demikian keuntungan menjadi lebih

besar dan kita juga harus mempertimbangkan untung-rugi yang akan diterima oleh orang lain.

Kalau bias jangan sampai merugikan orang lain.

Jenis Pasar Uang Dalam Sistem Keuangan

Posted on March 18, 2011 by Artikel Ekonomi

Untuk memenuhi berbagai fungsi yang dibebankan, sistem keuangan melakukannya melalui

pasar keuangan. Pasar ini dapat dikatakan sebagai penghubung antara unit defisit dan unit

surplus. Pasar keuangan terdiri atas pasar uang dan pasar modal yang menyalurkan tabungan

milik masyarakat kepada individu, perusahaan, atau lembaga-lembaga lain yang memiliki

pengeluaran lebih banyak dari pada penghasilannya.

a. Pasar Uang.

Pasar uang pada dasarnya pasar untuk dana-dana yang bersifat jangka pendek, dimana

kelebihan dana sementara dari lembaga-lembaga, perusahaan-perusahaan, dan individu

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang sedang mengalami kekurangan dana

sementara pula. Secara umum, surat berharga yang jatuh tempo satu tahun atau kurang

digolongkan sebagai instrumen pasar uang.

b. Pasar Modal.

Pasar modal adalah pasar yang dirancang untuk membiayai investasi jangka panjang bagi

unit-unit usaha, lembaga pemerintah, maupun rumah-tangga. Transaksi dalam pasar modal

Page 11: Artikel Ekonomi

memungkinkan pembangunan pabrik, jalan-jalan tol, dan perumahan. Instrumen keuangan

yang digunakan dalam pasar modal memiliki masa jatuh tempo melebihi satu tahun dan

nilainya bervariasi.

Pustaka: Business an Introduction Oleh Husein Umar

Pendapat : Menurut saya, pasar uang dan pasar modal ini adalah salah satu hal penting

dalam perekonomian karena dengan adanya pasar tersebut orang-orang akan bisa

membuat suatu usaha maupun suatu keterampilan melalui pinjaman dari pasar uang

maupun pasar modal yang akan meningkatkan taraf hidup orang tersebut.

Hal-hal Yang Mempengaruhi Permintaan

Posted on August 9, 2011 by Artikel Ekonomi

Yang Memengaruhi Permintaan

Pengertian permintaan dilandasi oleh asumsi ceteris paribus. Asumsi ini menganggap faktor

selain harga yang juga menentukan jumlah yang diminta dianggap tidak berubah. Apabila

faktor tersebut berubah, akan terjadi perubahan permintaan. Pergeseran ke kanan kurva

permintaan menunjukkan permintaan naik dan pergeseran ke kiri kurva permintaan

menunjukkan permintaan turun. Untuk mengetahui apa dan bagaimana faktor-faktor tersebut

menyebabkan perubahan permintaan, berikut penjelasannya!

Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan permintaan adalah a. cita rasa/selera

konsumen, b. pendapatan konsumen, c. harga barang pengganti, d. harga barang pelengkap, e.

perkiraan harga di masa yang akan datang. f. jumlah konsumen, g. intensitas kebutuhan

konsumen.

a. Cita Rasa/Selera Konsumen

Cita rasa atau selera konsumen biasanya bergantung pada umur, enis kelamin, status sosial,

tingkat pendidikan, lingkungan sekitar Ian sebagainya. Membaiknya selera konsumen

terhadap suatu barang ikan membuat permintaan konsumen naik dan sebaliknya,

Page 12: Artikel Ekonomi

nemburuknya selera konsumen akan membuat permintaan konsumen turun. Dewasa ini,

selera konsumen terhadap kamera nondigital cenderung menurun karena orang lebih memilih

kamera digital. Dengan demikian, bila harga kamera nondigital tidak berubah dan tetap

Rp500.000,00 per unit maka jumlah yang akan dibeli konsumen turun dari 100 menjadi 50

unit per bulan. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kiri dari D ke D’ atau permintaan

kamera nondigital turun.

b. Pendapatan Konsumen

Daya beli konsumen ditentukan oleh pendapatan. Semakin besar pendapatan konsumen, akan

semakin besar pula daya belinya. Sebagai contoh, pemerintah mengumumkan mulai Agustus

gaji pegawai negeri sipil naik 10%. Dengan demikian, apabila angsuran per bulan sepeda

motor tetap Rp500.000,00 per bulan, pada Agustus jumlah sepeda motor yang dibeli secara

kredit bertambah dari 50 menjadi 100 unit. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kanan

dari D menjadi D’ atau permintaan sepeda motor secara kredit naik.

c. Harga Barang Pengganti

Banyak barang yang bisa menggantikan fungsi barang lain. Dalam bahasa ekonomi, barang-

barang ini disebut barangsubstitusi atau barang pengganti. Perjalanan menggunakan kereta

api bisa saling menggantikan dengan perjalanan menggunakan pesawat udara. Karena pada

hari dan jam tertentu harga tiket pesawat perjalanan Yogyakarta-Jakarta turun, apabila harga

tiket kereta api eksekutif Yogyakarta-Jakarta tetap Rp220.000,00, jumlah tiket yang dibeli

konsumen pada hari yang sama turun dari 250 menjadi 150 unit. Jumlah tiket kereta api

eksekutif yang diminta berkurang karena konsumen lebih memilih menggunakan pesawat

terbang yang harga tiketnya turun. Akibatnya, kurva ekonomi permintaan bergeser ke kiri

dari D ke D’ atau permintaan jasa perjalanan kereta api eksekutif pada hari tertentu turun.

d. Harga Barang Pelengkap

Banyak barang yang bisa melengkapi fungsi barang lain. Dalam bahasa ekonomi, barang-

barang ini disebut barang komplementer atau barang pelengkap. Telepon genggam (hp) dan

kartu perdana (sim card) merupakan barang-barang yang saling melengkapi. Perlu diketahui,

8-9 tahun lalu, harga kartu perdana di Indonesia sangat tinggi. Pada saat itu masih sedikit

orang yang memiliki hp karena untuk memiliki hp dan kartu perdana sebagai kelengkapannya

Page 13: Artikel Ekonomi

perlu biaya yangtidak sedikit. Dengan berjalannya waktu, harga kartu perdana semakin

murah. Jadi, walaupun harga hp tetap Rp1.000.000,00, dalam 1 bulan jumlah hp yang diminta

meningkat dari 100 menjadi 150 unit. Jumlah hp yang diminta meningkat karena sekarang

banyak orang yang membeli kartu perdana yang hanya bisa digunakan bila memiliki hp.

Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan hp naik.

e. Perkiraan Harga di Masa yang Akan Datang

Konsumen selalu mengamati perubahan harga pasar. Apabila konsumen memperkirakan

bahwa harga suatu barang akan naik di masa yang akan datang, sebelum harga benar-benar

naik, konsumen akan cenderung menambah jumlah yang dibeli pada saat ini. Sebaliknya, bila

konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun di masa yang akan datang, konsumen

akan cenderung mengurangi jumlah yang diminta sambil menunggu harga benar-benar turun.

Sebagai contoh, pemerintah mengumumkan bahwa bulan depan pajak pertambahan nilai

barang-barang elektronik akan dinaikkan. Hal ini membuat konsumen memperkirakan harga

televisi berwarna akan naik mulai bulan depan. Walaupun harga TV berwarna per unit tetap

Rp1.800.000,00, bulan ini jumlah TV berwarna yang diminta naik dari 25 menjadi 40 unit.

Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan TV

berwarna naik.

f. Jumlah Konsumen

Permintaan pasar dibentuk oleh penjumlahan permintaan individu. Bertambahnya konsumen

individu tentu menyebabkan jumlah yang diminta akan bertamba h. Masih ingat cerita yang

mengawali bab ini. Untuk memperingati HUT RI, konsumen beramai-ramai membeli bendera

merah putih. Walaupun harga bendera tetap Rp10.000,00 per buah, karena sekarang

konsumennya banyak, jumlah yang diminta naik dari 10 menjadi 200 buah. Akibatnya, kurva

permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan bendera merah putih naik.

g. Intensitas Kebutuhan Konsumen

Bencana alam selalu memilukan. Ketika terjadi tsunami di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta,

dan kembali tsunami di Pangandaran, banyak masyarakat kehilangan rumah. Mereka

membutuhkan tenda untuk tempat tinggal sementara. Karena intensitas kebutuhan konsumen

akan tenda meningkat, walaupun harga tenda tidakturun, yaitu tetap Rp250.000,00 per unit,

Page 14: Artikel Ekonomi

jumlah tenda yangdiminta meningkat dari 15 menjadi 250 per unit. Akibatnya, kurva

permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan tenda naik.

Sebenarnya, masih ada faktor yang menentukan perubahan permintaan. Faktor-faktor tersebut

merupakan faktor yang terkait dengan karakteristik khusus dari barang yang bersangkutan.

Sebagai contoh, untuk barang impor atau barang yang dibeli dari luar negeri, tentu saja

permintaannya juga ditentukan oleh kurs atau perbandingan nilai mata uang dalam negeri

dengan luar negeri.

Pustaka artikel: Hal-hal Yang Mempengaruhi Permintaan

Ekonomi SMA/MA Kls X (Diknas) Oleh L Purnastuti & RR Indah M

Pendapat : Menurut saya, sebagai produsen atau penyedia permintaan konsumen,

harus bias melihat semua hal di atas agar tetap menjadi yang terbaik, jika tidak

konsumen akan berusaha mencari hal lain yang lebih baik, karena sifat konsumen

yang tidak akan pernah puas.

Kasus Permasalahan Manajemen Laba

Posted on June 28, 2011 by Artikel Ekonomi

Permasalahan serius yang dihadapi praktisi, akademisi akuntansi dan keuangan selama

beberapa dekade terakhir ini adalah manajemen laba. Alasannya, pertama, manajemen laba

seolah-olah telah menjadi budaya perusahaan (corporate culture) yang dipraktikkan semua

perusahaan di dunia. Sebab aktivitas ini tidak hanya di negara-negara dengan sistem bisnis

yang belum tertata, namun juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di negara yang sistem

bisnisnya telah tertata, seperti halnya Amerika Serikat.

Kedua, sebab dan akibat yang ditimbulkan aktivitas rekayasa manajerial ini tidak hanya

menghancurkan tatanan ekonomi, namun juga tatanan etika dan moral. Oleh sebab itu, tidak

mengherankan jika publik mempertanyakan etika, moral, dan tanggung jawab pelaku bisnis

yang seharusnya menciptakan kehidupan bisnis yang bersih dan sehat. Bahkan, di beberapa

negara, publik juga mempertanyakan dan meragukan integritas dan kredibilitas para akuntan

Page 15: Artikel Ekonomi

yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam mendeteksi manajemen laba dan regulator

yang seharusnya mempersiapkan regulasi yang memadai untuk menciptakan kehidupan

bisnis yang bersih dan sehat.

Ini sebabnya mengapa publik meragukan informasi-informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan. Informasi yang seharusnya menjadi sumber utama untuk mengetahui kondisi

perusahaan yang sesungguhnya kehilangan makna dan fungsi karena penyimpangan ini.

Laporan keuangan tidak lagi mampu menjalankan fungsinya untuk menginformasikan apa

yang sesungguhnya telah dilakukan dan dialami perusahaan selama satu periode.

Selain itu, publik juga meragukan orang yang menyusun dan memeriksa laporan keuangan,

mempertanyakan dan meragukan kelayakan standar akuntansi dan pemeriksaan yang selama

ini dipakai secara luas oleh dunia usaha. Apalagi jika mengingat manajemen laba tidak hanya

mempengaruhi perekonomian nasional namun juga perekonomian internasional.

Secara makro, manajemen laba telah membuat dunia usaha seolah berubah menjadi sarang

pelaku korupsi, kolusi, dan berbagai penyelewengan lain yang merugikan publik. Publik

menganggap apa yang diinformasikan dunia usaha hanya merupakan akal-akalan pelakunya

untuk memaksimalkan keuntungan pribadi dan kelompok tertentu, tanpa memperhatikan

kepentingan pihak lain. Tidak aneh jika pada akhir dasawarsa 1980-an kasus creative

accounting ini menyebabkan good corporate governance menjadi perhatian publik di Inggris.

Demikian juga dengan kasus-kasus kecurangan korporasi di Indonesia yang terbukti menjadi

salah satu penyebab runtuhnya perekonomian negara ini atau skandal keuangan Enron,

WoIrdcom, dan Xerox yang menyebabkan publik Amerika Serikat meragukan integritas dan

kredibilitas para pelaku dunia usaha. Skandal ini bahkan tidak hanya membuat perusahaan

yang melakukannya mengalami kebangkrutan namun juga mengakibatkan para pelakunya

diseret ke pengadilan sebagai pelaku kejahatan ekonomi.

Namun upaya yang dilakukan KAP Arthur Andersson&Co di Amerika Serikat untuk

melegalisasi atau menyembunyikan penyelewengan yang dilakukan kliennya ternyata tidak

hanya meruntuhkan KAP Arthur Andersson&Co di negara itu tetapi juga seluruh afiliasinya

di seluruh dunia. Lebih menarik lagi, KAP ini runtuh tanpa harus melewati proses

pengadilan, namun hanya karena dijauhi oleh klien dan publik yang menganggapnya sebagai

Page 16: Artikel Ekonomi

pesakitan. Skandal keuangan yang melibatkan KAP ini berdampak secara luas rerhadap

bisnis internasional.

Pustaka: Manajemen Laba (Teori & Model Empiris) Oleh Sri Sulistyanto

Pendapat : Menurut saya, kasus ini sangat sulit menemukan solusi karena orang-orang

sangat sulit untuk melakukan manajemen laba, sedikit ada peluang orang akan

menggunakan kesempatan tersebut untuk melakukan tindakan korupsi.

Pengertian Dan Masalah Yang Timbul Oleh

Inflasi

Posted on April 8, 2011 by Artikel Ekonomi

Selain inflasi dan pertumbuhan output, pengangguran sangat tinggi yang pernah melanda

Amerika Serikat pada tahun 1930-an merupakan masalah yang menjadi perhatian utama ilmu

ekonomi makro. Perekonomian ideal yang diinginkan oleh banyak negara adalah bila laju

inflasi dan pengangguran rendah, sedangkan pertumbuhan output adalah tinggi. Namun,

dalam kenyataan yang terjadi adalah tidak seperti yang diinginkan, tetapi saling meniadakan

(trade off). Kita ketahui bahwa semua peristiwa makro adalah saling berkaitan dan

berhubungan, bila masalah satu diperbaiki maka akan muncul masalah baru lain sebagai efek

dan perbaikan tersebut.

Inflasi merupakan salah satu penyakit makro yang selalu menjadi perhatian pengambil

kebijakan ekonomi. Mengapa demikian? Karena masalah inflasi sangat berpengaruh terhadap

kesejahteraan masyarakat. Suatu pemerintahan dapat dikatakan gagal, bila tidak mampu

mengatasi masalah inflasi.

Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara keseluruhan yang berlangsung terus-

menerus. Sebenarnya inflasi tidak selalu buruk, asalkan masih berada pada tingkat yang

aman. Inflasi menjadi bermasalah dan harus segera diatasi bila laju inflasinya tinggi. Karena,

inflasi yang tinggi menyebabkan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa menjadi

Page 17: Artikel Ekonomi

turun. Indonesia pernah mengalami masa suram perekonomian pada saat tahun 1965, dimana

terjadi hiper-inflasi. Laju inflasi pada waktu itu sebesar 650%, berarti harga-harga naik lebih

dari enam kali lipat dalam kurun waktu satu tahun.

Penyebab inflasi sangat beragam, oleh sebab itu pengambil kebijakan harus tahu persis apa

akar permasalahan yang menyebabkan kenaikan pada harga barang dan jasa. Untuk kurun

1990-an, beberapa pengamat menilai dan merumuskan berbagai faktor penyebab inflasi

diantaranya adalah devaluasi, kenaikan gaji pegawai negeri, kenaikan harga BBM dan

kenaikan harga listrik.

Kenaikan gaji adalah harapan bagi setiap pegawai. Mengapa demikian? Dengan kenaikan gaji

diharapkan kesejahteraan pegawai meningkat lebih baik. Namun, efek kenaikan gaji tidak

semanis yang diharapkan banyak orang, karena yang akan dilakukan oleh mereka adalah

meningkatkan konsumsi. Peningkatan konsumsi terhadap barang dan jasa berarti mendorong

inflasi dan misi permintaan, dan yang sudah seringkali terjadi, bahwa kenaikan pendapatan

tersebut diiringi oleh kenaikan harga yang terkadang secara presentase lebih besar dari

kenaikan pendapatan. Akibatnya kebijakan menaikkan gaji pegawai hanya menaikkan

pendapatan secara nominal namun secara ril sebenarnya menjadi lebih miskin, karena

termakan oleh inflasi.

Pustaka: Aspek Dsr Ek Makro Di Ind (Rev) Oleh Tri Kunawangsih & Anto Pracoyo

Pendapat : Menurut saya, kenaikan gaji pegawai tidak menjamin inflasi tidak terjadi

dengan alasan yang ada diartikel yaitu peningkatan gaji pegawai akan membuat

peningkatan konsumsi, yang dapat menyebabkan inflasi.

Faktor-Faktor Utama Aspek Ekonomi Mikro

Posted on March 14, 2011 by Artikel Ekonomi

Dalam teori ekonomi mikro didapati 4 unsur penting berikut, yaitu definisi-definisi,

pemisalan-pemisalan, hipotesis dan pembuatan ramalan.

Page 18: Artikel Ekonomi

1. DEFINISI-DEFINISI

Definisi-definisi menjelaskan variabel-variabel (suatu besaran yang nilainya dapat mengalami

perubahan) yang sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut. Sebagai contoh

dalam hukum permintaan dinyatakan “kalau harga suatu barang berubah maka jumlah barang

yang diminta akan berubah”. Dengan demikian variabel yang terkait dalam hukum

permintaan tersebut adalah variabel harga dan variabel jumlah barang yang diminta (dibeli).

Variabel dibedakan menjadi variabel endogenus (variabel yang sifatnya diterangkan dalam

teori yang berkaitan) dan variabel eksogenus (variabel yang mempengaruhi variabel

endogenus yang besarnya ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori yang

berkaitan)

2. PEMISALAN-PEMISALAN (ASUMSI)

Kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian sangatlah kompleks sehingga harus dibuat

gambaran yang lebih sederhana mengenai hubungan suatu peristiwa dengan faktor-faktor

yang mempengaruhinya (terutama dengan faktor-faktor yang terpenting). Penyederhanaan

tersebut dilakukan dengan membuat pemisalan-pemisalan. Pemisalan merupakan satu syarat

penting untuk pembuatan teori. Pemisalan dikenal sebagai CETERIS PARIBUS (dari bahasa

Latin yang berarti hal-hal lainnya tidak mengalami perubahan)

3. HIPOTESIS

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang bersifat umum mengenai barang dan jasa. Keinginan

ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu keinginan yang disertai kemampuan membeli

barang dan jasa yang diinginkan dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk

membeli. Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan

efektif.

Keinginan manusia tidak terbatas jumlahnya, sedangkan sumber-sumber daya atau faktor-

faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan

terbatas baik dalam jumlah maupun dalam mutu. Dengan demikian manusia tidak dapat

memperoleh dan menikmati semua barang dan jasa yang mereka inginkan akibat terjadinya

ketidakseimbangan antara jumlah keinginan manusia dengan jumlah sumber daya yang

tersedia. Disamping keterbatasan sumber daya yang ada terkadang keinginan masyarakat

Page 19: Artikel Ekonomi

tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli. Adanya ketidakseimbangan inilah yang

menimbulkan aktivitas ekonomi. Manusia lalu berusaha untuk mengatur penggunaan sumber-

sumber daya itu sedemikian rupa agar mereka dapat memenuhi keinginan sebanyak mungkin.

Semua kegiatan manusia (perseorangan, perusahaan dan masyarakat) untuk memproduksi

barang dan jasa maupun mengkonsumsi yang ditujukan kepada usaha untuk memenuhi segala

keinginan yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber-sumber daya yang serba terbatas

dinamakan aktivitas ekonomi.

Upaya manusia untuk melakukan pengaturan guna memenuhi kebutuhannya menghendaki

seseorang, perusahaan atau masyarakat untuk membuat keputusan tentang cara terbaik untuk

melakukan kegiatan ekonomi. Pembuatan keputusan tersebut dimungkinkan karena

tersedianya altenatif pilihan dalam melakukan kegiatan ekonomi agar dapat memilih

alternatif terbaik yang mungkin. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persoalan

pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada hakikatnya bertujuan untuk menjawab

pertanyaan berikut:

Bagaimana caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar

penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada

individu dan masyarakat?

Dalam kenyataannya ada 3 persoalan pokok yang dihadapi dalam setiap perekonomian:

1. Barang dan jasa apa yang diproduksi (what)

2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut (how)

3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom)

Permasalahan pertama (what) berkaitan dengan pertanyaan berapa banyaknya barang dan jasa

harus dibuat, barang dan jasa apa yang harus dibuat, kapan akan diproduksi , termasuk pula

ukuran dari barang dan jasa yang akan dibuat. Permasalahan pertama ini merupakan akibat

langsung dari ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk memproduksi

semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat karena keterbatasannya. Oleh sebab itu

masyarakat harus melakukan pilihan. Permasalahan kedua (how) berkaitan dengan siapa yang

akan memproduksi, dengan gabungan faktor-faktor produksi yang mana serta dengan teknik

produksi yang bagaimana yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk tersebut.

Permasalahan ketiga (for whom) berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan

Page 20: Artikel Ekonomi

memperoleh manfaat barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen, serta bagaimana

mendistribusikan produk-produk yang dibuat.

Walaupun ketiga masalah ini sangat mendasar dan umum terjadi pada semua corak

perekonomian, tetapi dengan berbedanya sistem perekonomian akan menimbulkan perbedaan

cara pemecahan. Dalam kenyataannya ditemukan bahwa tidak ada satu orangpun atau satu

organisasipun dalam perekonomian pasar yang mampu atau bertanggung jawab mengatasi

masalah dasar itu sendiri. Yang mampu menjawab ke tiga masalah dasar tersebut adalah

jutaan unit usaha dan konsumen yang terlibat dalam proses perdagangan sukarela, segenap

tindakan dan tujuan mereka terkoordinir oleh mekanisme sistem harga dan pasar.

Pustaka: Ekonomi Mikro (Edisi Baru) Oleh Sugiarto Dkk

Pendapat : Menurut saya, keempat unsure diatas harus dibuat secara bertahap

sehingga menjadi berkesinambungan dan aspek ekonomi mikro dapat berjalan dengan

baik.

Aspek Yang Mempengaruhi Biaya Produksi

Posted on March 14, 2011 by Artikel Ekonomi

Untuk menjalankan produksi diperlukan tenaga kerja, bahan-bahan dasar, alat-alat dan mesin,

bahan bakar, dan sebagainya, yaitu sumber-sumber daya ekonomi atau faktor-faktor

produksi. Untuk menentukan harga jual produk serta untuk dapat menentukan apakah suatu

usaha itu rendabel, semua biaya produksi harus diperhitungkan dengan seteliti mungkin.

Perhitungan semua biaya yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan suaru barang/jasa

sampai barang tersebut terjual disebut “kalkulasi harga pokok“.

Pengertian Biaya

Dalam ilmu ekonomi biaya diartikan, semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses

produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Dalam definisi ini ada

empat unsur yang perlu diperhatikan:

Page 21: Artikel Ekonomi

a. Pengorbanan

Pengorbanan yang sesungguhnya adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau sumber-

sumber ekonomis bahan-bahan yang harus dipakai, waktu dan tenaga yang dicurahkan,

peralatan dan mesin yang terpakai, upah karyawan yang harus dibayar, dan sebagainya.

Masalah pertama yang dihadapi oleh produsen adalah menentukan berapa jumlah

pengorbanan tersebut. Untuk itu semua pengorbanan harus diukur dengan teliti

(dikuantitatifkan): berapa kg bahan yang habis terpakai, berapa jam kerja yang telah

dicurahkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, berapa jam mesin yang diperlukan untuk

pembuatan suatu barang, dan sebagainya.

b. Pengorbanan yang perlu untuk produksi

Yang dihitung sebagai biaya hanyalah pengorbanan yang perlu saja, artinya yang tidak dapat

dihindarkan. Jadi, pemborosan bahan atau waktu yang sebenarnya tidak perlu itu seharusnya

tidak ikut dihitung sebagai biaya.

c. Dinilai dalam

Semua biaya produksi dinilai dalam uang. Pengeluaran yang memang harus dibayar dengan

uang, seperti harga beli bahan-bahan atau gaji pegawai, sudah dengan sendirinya termasuk

perhitungan biaya. Tetapi dapat tejadi bahwa ada hal-hal yang sebenrnya termasuk biaya

produksi — tetapi tidak dibayar dengan uang. Misalnya, tenaga sendiri atau bahan-bahan

yang diambil dari kebun sendiri. Karena tidak menyangkut pengeluaran uang, maka kerap

kali juga tidak dihitung sebagai biaya. Padahal sebenarnya tenaga sendiri dan bahan-bahan itu

juga harus ikut diperhitungkan sebagai biaya, meskipun tidak berupa pengeluaran uang.

Contoh lain adalah penyusutan gedung dan alat-alat produksi, yang betul-betul termasuk

biaya, biar pun tidak ada satu sen pun dikeluarkan untuk itu. Biaya seperti itu, yang secara

ekonomis harus dihitung sebagai biaya produksi tetapi bukan merupakan pengeluaran uang,

sering juga disebut biaya implisit.

Bagaimana caranya pengorbanan atau biaya yang tidak menyangkut pengeluaran

uangmmhamuadiperhituntglnan?Biaya-biaya tenanbundinilaidalamuaag,yammdiaannakan

dengan harga yang umum berlaku dalam masyarakat untuk hal-hal seperti itu. Misalnya,

Page 22: Artikel Ekonomi

harga pasar untuk basil kebun sendiri, untuk upah tarif yang bertaku umum, dan seterusnya.

Cara ini dalam ilmu ekonomi disebut biaya alternadf (alternative cost atau opportunity cost).”

d. Menurut barna pasar yang berlaku

Kalau biaya harus dinilai dalam uang, nilai atau harga yang manakah yang harus dipakai? Di

atas sudah disinggung bahwa yang dipakai adalah harga pasar yang berlaku.

Banyak orang memperhitungkan nilai bahan atau barang sama dengan harga yang dulu telah

dibayar untuk membeli barang/bahan tersebut atau disebut “harga perolehan“. Tetapi berapa

yang dulu dibayar untuk membeli suatu barang itu sebenarnya tidak penting lagi. Apalagi

dalam masa kenaikan harga umum (inflasi). Agar suatu usaha bisa berjalan tarus (agar

kontinuitas usaha terjamin), yang lebih panting adalah berapa harga yang harus dibayar

sekarang kalau membeli barang yang sama lagi. Jadi yang dipakai sebagai pedoman untuk

penentuan besarnya biaya dalam kalkulasi harga pokok adalah harga pasar yang berlaku

sekarang (=pada saat penjualan) meskipun dahulu mungkin dibeli dengan harga yang lebih

rendah atau lebih mahal.

Pustaka: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.

Pendapat : Menurut saya, semua aspek diatas harus diperhatikan karena aspek tersebut

akan berpengaruh kepada keuntungan yang kita dapatkan apabila kita menjadi

seorang produsen. Kalau bias biaya pokok produksi seminimal mungkin dengan

kwalitas semaksimal mungkin.

Mengenai Penghapusan Kredit Macet

Posted on October 6, 2011 by Artikel Ekonomi

Pengertian dan Ruang Lingkup Penghapusan Kredit Macet(bad credit) Dalam praktik

perbankan, pada tahap awal bank akan melakukan upaya penyelamatan kredit terhadap

portofolio kredit yang tergolong kredit bermasalah (kredit kurang lancar, kredit diragukan,

Page 23: Artikel Ekonomi

kredit macet). Upaya penyelamatan kredit dilakukan bank dengan menggunakan tiga cara

secara berurutan yaitu:

a. Penjadwalan kembali (rescheduling),

b. Persyaratan kembali (reconditioning),

c. Penataan kembali (restructuring atau restnikturisasi).

Jika upaya penyelamatan kredit dengan cara restruktutisasi tetap tidak berhasil dan portofolio

kredit tetap macet, maka dapat menempuh cara penghapusan kredit macet(bad credit).

Penghapusan kredit macet(bad credit) (write-oft) sudah lazim dilakukan perbankan nasional

sebagai salah satu cara untuk menurunkan tingkat rasio kredit bermasalah (rasio NPL) guna

meningkatkan tingkat kesehatan bank. Penghapusan kredit macet(bad credit) terdiri atas dua

tahap yaitu: Hapus Buku (Penghapusan Bersyarat) dan Hapus Tagih (Penghapusan Mutlak).

Hapus tagih pada umumnya baru dilakukan oleh pihak bank jika portofolio kredit macet(bad

credit) tersebut sudah sangat sulit untuk ditagih atau karena biaya penagihannya sangat besar.

Meskipun sudah dihapus buku dan dihapus tagih, portofolio kredit macet(bad credit) masih

mungkin untuk ditagih sehingga masih mungkin memberikan pemasukan uang kepada bank.

Pemasukan semacam ini tetap harus dimasukkan ke dalam pembukuan bank yaitu dalam pos

penghasilan lain-lain, sehingga tidak boleh dijadikan sebagai penghasilan pribadi para pejabat

bank menurut Dahlan M.

Sutalaksana, write-off didefinisikan sebagai penghapusbukuan. Dalam konteks perbankan

istilah ini biasanya ditujukan untuk mengeluarkan rekening aset yang tidak produktif dan

pembukuan, seperti kredit macet yang tidak dapat ditagih, namun demikian bank tetap berhak

melakukan penagihan atas kredit macet itu sebisa mungkin. Penghapusbukuan kredit macet

oleh bank pada dasarnya dapat dilakukan oleh bank sepanjang bank yang bersangkutan

mampu untuk melaksanakannya, yaitu mempunyai cadangan dalam jumlah yang cukup.

Dalam hal cadangan yang dibentuk oleh bank belum mencukupi, maka penghapusbukuan

kredit macet tersebut dapat dibebankan pada laba rugi sesudah pajak. Dalam pelaksanaannya

penghapusbukuan kredit(credit) tersebut dilakukan secara sukarela maupun bersifat wajib

(mandatory write off). Tujuan utama penghapusbukuan kredit macet terutama adalah untuk

memperbaiki kondisi kualitas aktiva produktif bank-bank. Namun dalam penerapannya masih

dianggap terdapat berbagai permasalahan, khususnya menyangkut ketentuan perpajakan,

Page 24: Artikel Ekonomi

ketentuan rahasia bank dan berbagai permasalahan yang dihadapi bank-bank terutama bank

yang telah go public.

Penghapusan kredit(credit) yang dilakukan oleh bank dapat dibedakan menjadi dua:

1. Penghapusbukuan secara administratif yang tidak menghilangkan hak tagih. Kredit(credit)

yang dihapusbukukan tetap dicatat secara ekstra komtabel. Debitur tidak diberi tahu karena

status debitur sebagai peminjam masih belum dihapuskan.

2. Penghapusbukuan yang dianggap rugi dan tidak ditagih lagi. Dalam hal ini bank benar-

benar menanggung rugi dan jumlah kredit(credit) yang akan dihapus benar-benar akan

dihapus dati neraca (baik on balance sheet maupun off balance sheet).

Hal ini terutama bagi debitur-debitur yang telah dinyatakan pailit. Penghapusan kredit (write-

off) hanya diperbolehkan untuk portofolio kredit yang tergolong kredit macet(bad credit)

Penghapusan kredit terdiri atas dua cara dan dua tahap yaitu:

a. Hapus buku atau penghapusan secara bersyarat atau conditional write-off dan,

b. Hapus tagih atau penghapusan secara mutlak atau absolute write-off.

Pada tahap pertama, bank akan melakukan hapus buku dengan cara mengeluarkan semua

portofolio kredit macet dari pembukuan bank, namun bank tetap akan melakukan upaya

penagihan kepada debitur. Jika program hapus buku tetap tidak berhasil mengembalikan uang

kredit, maka bank dapat membuat program hapus tagih sehingga bank tidak perlu melakukan

upaya penagihan kepada debitur. Selanjutnya jika program hapus tagih ternyata tetap tidak

berhasil mengembalikan uang kredit yang ditargetkan, maka bank dapat melakukan

penyelesaian kredit(credit) melalui jalur litigasi (pengadilan) maupun jalur nonlitigasi (di luar

pengadilan).

Program hapus buku dan hapus tagih terhadap kredit macet harus dilaksanakan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tidak menimbulkan konflik kepentingan

dan penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan bank dan nasabah debitur. Program

hapus buku dan hapus tagih terhadap kredit macet(bad credit) yang ada di bank umum, baik

di bank swasta maupun bank BUMN, secara umum diatur dalam Peraturan Bank Indonesia

(PBI), khususnya dalam Bab VII, Pasal 69 hingga Pasal 71 dan PBI 7/2005 tentang penilaian

kualitas aktiva bank umum. Di samping itu, program hapus buku dan hapus tagih sesuai

Page 25: Artikel Ekonomi

amanat Pasal 8 Ayat (2) UU Perbankan (UU 10/1998) juga harus diatur dalam pedoman

perkreditan yang harus ada di masing-masing bank. Program hapus buku dan hapus tagih

juga harus terlebih dahulu disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai

pemegang kekuasaan tertinggi di dalam sebuah Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam

UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Pelaksanaan hapus buku dan hapus tagih harus

selalu didasari oleh hasil keputusan RUPS sesuai mekanisme korporasi. Direksi bank pada

awalnya mengajukan usulan sejumlah portofolio kredit macet yang akan dihapus buku dan

atau dihapus tagih kepada RUPS untuk dimintakan persetujuan. Mekanisme RUPS diatur

dalam UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas Bab VI Pasal 75 hingga Pasal 91. Pemegang

saham mayoritas sangat menentukan hasil keputusan RUPS. Khusus bagi bank BUMN, hasil

keputusan RUPS sangat dipenganihi oleh kebijakan Pemerintah selaku pemegang saham

mayoritas di bank BUMN.

Pustaka: Restrukturisasi dan penghapusan kredit macet: kenapa perbankan memanjakan Oleh

Iswi Hariyani,Rayendra L.Toruan

Pendapat : Menurut saya, sangat wajar apabila sebuah bank melakukan penghapusan

kredit macet dari seorang debitur dan pihak bank juga berhak untuk menuntut debitur

di pengadilan.

Ekonomi Pedesaan Berlandaskan Agribisnis

Posted on August 27, 2011 by Artikel Ekonomi

Pembangunan Ekonomi Pedesaan Berlandaskan Agribisnis

Operasionalisasi paradigma pembangunan ekonomi pedesaan berlandaskan agribisnis

(PEPEBA) dipergunakan dalam membangun desa mandiri pangan. Paket kebijakan

komprehensif dan terpadu ini meliputi 7 program utama, antara lain pembangunan

kelembagaan petani, pengembangan sistem inovasi pertanian, pengembangan kelembagaan

petani, optimasi sumber daya berkelanjutan, konsolidasi vertikal agribisnis, pemacuan

investasi, dan kebijakan insentif.

Page 26: Artikel Ekonomi

Ketujuh program utama tersebut merupakan satu kesatuan yang sating komplernenter dan

sinergis. Dengan bidang cakupan yang demikian luas. jelas kiranya hahwa penanggung

pelaksanaan program-program tersebut berada dalam departemen dan dinas pemerintahan

yang berbeda. Oleh karena itu, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi merupakan kunci utama

untuk keberhasilan operasionalisasi paket program tersebut. Di tingkat nasional, peranan

kantor menteri koordinasi bidang ekonomi (Menko Ekuin) dan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas) merupakan kunci bagi kelayakan operasional paradigma

pembangunan ini. Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, institusi kunci adalah Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pembangunan infrastruktur membutuhkan

anggaran pembangunan yang sangat besar sehingga harus mendapatkan dukungan politik dad

DPR dan DPRD. Oleh karena itu, paradigma PEPEBA hanya dapat dilaksanakan apabila

telah ada konsensus nasional.

Pembangunan Infrastruktur Ekonomi Pedesaan

Adanya infrastruktur ekonomi yang memadai merupakan prakondisi bagi tumbuh

kembangnya kegiatan agribisnis dan perekonomian secara umum di pedesaan. infrastruktur

esensial bagi agribisnis dan perekonomian pedesaan secara umum mencakup sistem

pengairan, pasar komoditas pertanian, jalan raya, kelistrikan, dan jaringan telekomunikasi.

Infrastruktur tersebut merupakan barang publik (public good) atau semi publik (semi public

good) sehingga pembangunannya harus diselenggarakan oleh pemerintah atau oleh

pemerintah bersama-sama dengan masyarakat (swasta). Pembangunan infrastruktur

merupakan tanggung jawab pemerintah yang paling strategis dalam operasionalisasi

paradigma PEPEBA, dalam membangun desa mandiri pangan.

Meskipun dalam volume, kualitas, dan waktu yang berbeda, namun setiap tanaman dan

hewan mutlak membutuhkan air. Agroindustri juga membutuhkan air yang cukup. Bagi usaha

pertanian, sistem irigasi berguna untuk meningkatkan produktivitas lahan, meningkatkan

intensitas tanam, dan meningkatkan potensi diversifikasi penggunaan lahan. Usaha

petemakan membutuhkan air bersih dan sistem pengairan yang mengalir. Usaha perikanan

membutuhkan air yang subur dan mengalir. Agroindustri membutuhkan air bersih dan sistem

pengairan limbah. Secara umum, sistem pengairan merupakan syarat esensial bagi

pembangunan agribisnis di pedesaan.

Page 27: Artikel Ekonomi

Sumber air (misalnya, sungai dan danau) merupakan milik bersama masyarakat (common

property). Pembangunan jaringan irigasi skala besar membutuhkan dana investasi yang

sangat besar. Oleh karena itu, pembangunan sistem pengairan haruslah diselenggarakan oleh

pemerintah atau masyarakat lokal secara bersama-sama. Mengingat adanya keterbatasan

anggaran pembangunan pemerintah maka alternatif lain yang dapat ditempuh ialah

mendorong petani dan pengusaha membangun sumber pengairan sendiri, seperti pompa air

tanah atau jaringan irigasi sederhana swakelola.

Pasar lokal komoditas pertanian juga sangat esensial bagi tumbuh kembangnya agribisnis

pedesaan. Pembangunan pasar lokal sangat diperlukan untuk menjamin bahan pokok yang

dihasilkan petani dapat terjual dengan harga wajar. Pembangunan pasar lokal berfungsi

menciptakan pasar komoditas pertanian yang efisien. Pasar lokal juga merupakan barang

publik yang harus dibangun dan dikelola pemerintah. Jalan raya diperlukan untuk membuka

perekonomian desa sehingga tercipta perdagangan dengan perekonomian di luar desa. Sistem

jalan yang efisien sangat diperlukan untuk meminimuinkan biaya pemasaran. Sistem jalan

raya yang efisien mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan agribisnis. Jalan

raya merupakan barang publik yang harus dibangun dan dikelola juga oleh pemerintah.

Kelistrikan merupakan sumber tenaga dan penerangan yang sangat esensial untuk

agroindustri, serta berbagai alat dan mesin pertanian. Pembangunan kelistrikan pedesaan

sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan agribisnis perekonomian

desa secara umum dan kenyamanan hidup penduduk pedesaan.

Kelistrikan pedesaan dapat dibangun oleh pemerintah dan perusahaan swasta, namun

mengingat peran strategisnya, inisiatif dan tanggung jawab utama pembangunan kelistrikan

pedesaan harus tetap ada di tangan pemerintah. Usaha kelistrikan swasta pedesaan perlu

didorong dalam rangka mempercepat perluasan penyebaran kelistrikan di pedesaan. Jaringan

telekomunikasi diperlukan untuk memperlancar lalu-lintas informasi antara desa dan luar

desa. Jaringan telekomunikasi bermanfaat untuk mengurangi distorsi informasi pasar.

Pengembangan Kelembagaan Petani

Usaha tani Indonesia didominasi oleh usaha tani keluarga skala kecil yang sangat lemah

dalam berbagai bidang, seperti keterbatasan aset produktif, modal kerja, daya tawar-menawar

transaksi, dan kekuatan politik-ekonomi sehingga tidak dapat berkembang mandiri secara

Page 28: Artikel Ekonomi

dinamis. Petani sangat tergantung pada banyak pihak, pada bantuan subsidi, dukungan harga,

serta perlindungan dad pemerintah yang biasanya tidak efisien dan tidak sesuai pula dengan

prinsip persaingan bebas yang menjadi dasar kesepakatan WTO sehingga tidak akan dapat

dipertahankan dalam jangka panjang. Petani sangat tergantung kepada orang kaya atau

pedagang untuk memperoleh aset produktif (lahan dan peralatan), modal kerja dan perolehan

sarana produksi, serta penjualan hasil yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Oleh

karena itu, memberdayakan petani sehingga dapat tumbuh kembang secara mandiri

merupakan langkah kunci untuk mewujudkan strategi pembangunan perekonomian desa

berbasis agribisnis. Salah satu cara yang tepat untuk itu ialah menggalang perkataan di antara

petani melalui. pembentukan organisasi petani lokal.

Organisasi petani yang perlu dikembangkan meliputi:

1. Organisasi untuk mengatur sumber daya bersama, seperti organisasi petani pengguna air,

pemanfaatan hutan dan lahan adat, dan sebagainya.

2. Organisasi bisnis kooperatif yang dapat berupa kegiatan kolektif (pembelian sarana

produksi kolektif, pengadaan modal kolektif, dan pemasaran kolektif), usaha bersama

(kongsi), dan koperasi.

3. Organisasi lobi politik-ekonomi dengan membentuk paguyuban petani.

Pustaka artikel: Ekonomi Pedesaan Berlandaskan Agribisnis

Pengantar Ekonomi Pertanian Oleh Rita Hanafie

Pendapat : Menurut saya, membangun pedesaan dengan ekonomi agribisnis

merupakan hal yang sangat baik karena usaha agribisnis tidak membutuhkan modal

yang besar dan orang-orang setempat dapat meningkatkan penghasilan mereka

dengan melakukan agribisnis di desa tempat tinggal mereka. Apalagi dalam

pelaksanaan itu sudah terbentuk wadah/organisasi yang menjadi tempat bernaungnya

orang-orang yang akan melaksanakan ekonomi agribisnis.

Kredit Sebagai Proses Penyediaan Modal

Posted on December 10, 2011 by Artikel Ekonomi

Page 29: Artikel Ekonomi

Kredit adalah proses untuk penyediaan uang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga kredit,

imbalan, atau pembagian keuntungan. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kredit

diperlukan, yaitu:

1. Kekurangan dana sendiri.

Kekurangan dana sendiri berarti calon peminjam kredit tidak memiliki dana yang cukup

untuk membiayai kegiatan usaha maupun konsumsinya pada saat itu. Adapun penyebabnya

antara lain:

a. Kenaikan Penjualan

Untuk meningkatkan penjualan harus didukung penyediaan barang dagangan (stock) yang

lebih besar dari periode sebelumnya. Bahkan, bila mana penjualan sudah terlaksana, piutang

usaha juga cenderung ikut meningkat, misalnya karena adanya permintaan seperti menjelang

hari Raya, Natal, dan lain sebagainya.

b. Penundaan Pelunasan Piutang

Pencairan piutang usaha merupakan salah satu sumber dana internal perusahaan guna

mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari. Oleh karena itu, piutang usaha lazimnya

memiliki jangka waktu jatuh tempo agar pengusaha dapat mengantisipasi pembiayaan usaha

berikutnya. Namun, sering terjadi bahwa jadwal jatuh tempo tidak terpenuhi akibat

tertundanya pelunasan oleh pelanggan. Akibatnya, pengusaha harus mencari alternatif

sumber pembiayaan untuk mendukung kegiatan-kegiatan usaha yang sudah direncanakan

sebelumnya akan dibiayai dengan dana hasil pencairan piutang. Salah satu sumber dana

alternatif adalah kredit bank.

c. Tenggang Waktu Pendapatan

Alasan ini lazim ditemukan dalam kredit konsumtif, di mana terdapat tenggang waktu (time

lag) antara kebutuhan konsumsi saat ini dengan pendapatan masa mendatang, contoh KPR.

Dalam hal ini peminjam ingin memiliki rumah, sedangkan daya beli (pendapatan) yang ada

saat ini belum mampu memenuhi kebutuhannya akan rumah. Sebenarnya dalam jangka

Page 30: Artikel Ekonomi

panjang, akumulasi pendapatan tersebut mampu membiayai pembelian rumah. Oleh karena

itu, mereka mengandalkan pendapatan di masa datang.

d. Substitusi Hutang Pihak Ketiga

Yang dimaksud dengan substitusi hutang pihak ketiga adalah nasabah melunasi hutangnya

kepada pihak ketiga dengan kredit dari bank. Dalam banyak hal kredit bank bisa lebih

menguntungkan dibanding hutang kepada pihak ketiga. Keuntungan ini bisa disebabkan

persyaratan kredit yang lebih ringan, seperti suku bunga lebih rendah. Atau dengan pelunasan

hutang lebih cepat, maka nasabah akan memperoleh discount pembelian barang yang lebih

besar dari pemasok. Di sini tidak ada alasan kenaikan penjualan sebagaimana diuraikan di

atas, tetapi semata-mata karena kebijakan manajemen hutang (leveraging).

2. Reputasi dan Tertib Manajemen Keuangan Dewasa ini bank telah menjadi bagian dari ciri

bonafiditas dunia usaha. Reputasi pengusaha yang menggunakan jasa bank dalam

mendukung transaksi usahanya cenderung dinilai lebih baik dibanding pengusaha yang tidak

menggunakan jasa bank. Hal ini disebabkan sikap selektif bank terhadap calon nasabahnya.

Mereka yang dapat memanfaatkan jasa bank cenderung dinilai sebagai yang lebih dapat

dipercaya. Di samping itu pemanfaatan jasa bank juga membantu manajemen usaha nasabah

untuk memantau arus kas usaha. Bahkan juga mengurangi resiko kehilangan.

Perusahaan tidak perlu menahan kas dalam jumlah besar di samping beresiko juga

menghilangkan oportuniti untuk memperoleh pendapatan dari bank. Dewasa ini lazim

ditemukan seorang meminjam ke bank dengan menyerahkan cash collateral 100 % seperti

deposito. Peminjam demikian pada dasarnya tidak memerlukan tambahan dana dari kredit

bank, karena keperluannya akan dana sebenarnya dapat saja dipenuhi melalui pencairan cash

collateral tersebut. Salah satu alasan yang menyebabkan pengusaha tersebut mencari dana

dari bank adalah karena jasa bank telah merupakan bagian yang tak terpisahkan lagi bagi

operasi serta reputasi usahanya.

Pustaka: Peluang Usaha Rumahan yang Menguntungkan Oleh Ajen Dianawati

Pendapat : Menurut saya, penyediaan kredit disetiap bank akan saling

menguntungkan bagi kedua pihak, dari pihak bank maupun pihak pengkredit. Karena

Page 31: Artikel Ekonomi

si peminjam kredit dapat menggunakan uang dan bankpun mendapatkan bunganya

dalam jangka waktu tertentu.

Capital Market: Pengertian Pasar Modal

Posted on October 29, 2011 by Artikel Ekonomi

Secara sederhana “pasar” bisa diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli

untuk melakukan transaksi jual-beli. Bersamaan dengan berkembangnya peradaban manusia,

pengertian “pasar” bertambah luas. Saat ini, berkembang berbagai jenis pasar modern,

termasuk di dalamnya pasar modal (capital markets). Pasar modern ini juga semakin

berkembang. Bahkan, di pasar modal (capital markets), produk yang diperjualhelikan tidak

lagi berwujud barang melainkan surat berharga (efek). Kini, berkat kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi (TIM), transaksi efek di pasar modal (capital markets) tidak lagi

memakai warkat dan dapat dilakukan dari jarak jauh dengan cara remote-trading.

Pasar modal (capital markets) memperjualbelikan efek (surat berharga / securities) seperti

saham, obligasi, derivatif, dan reksadana (mutual funds). Perusahaan yang membutuhkan

tambahan modal usaha bisa menjual sebagian sahamnya melalui pasar modal (capital

markets) atau menerbitkan surat utang (obligasi). Penambahan modal usaha dengan cara

menerbitkan saham atau obligasi dilakukan perusahaan karena dianggap lebih murah

daripada mengajukan kredit (credit) di bank.

Pasar modal (capital markets) adalah pasar tempat memperdagangkan berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, misalnya saham (ekuiti/penyertaan),

obligasi (surat utang), reksadana, produk derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal

(capital markets) merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi pemerintah,

sekaligus sebagai sarana hagi masyarakat untuk melakukan kegiatan investasi. Dengan demi

kian, pasar modal (capital markets) memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual

beli surat-surat berharga dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang

diperdagangkan di pasar modal (capital markets) merupakan instrumen jangka panjang (lebih

Page 32: Artikel Ekonomi

dari satu tahun), yaitu: saham, obligasi, reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

option, futures, waran, right, dan lain-lain.

Pasar modal (capital markets), sesuai UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 diartikan

sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal (capital markets) memiliki peran penting bagi

kemajuan perekonomian suatu negara, yang merupakan sarana bagi perusahaan untuk

mendapatkan dana dari masyarakat (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal (capital

markets) dapat digunakan untuk pengembangan usaha, membayar utang, penambahan modal

kerja, dan lain-lain. Pasar modal (capital markets) juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk

berinvestasi dengan membeli produk jasa keuangan seperti saham, obligasi, reksadana,

derivatif, dan lain- lain.

Investor membeli produk keuangan di pasar modal (capital markets) karena ingin

mendapatkan keuntungan lebih besar daripada yang didapatkan dari tabungan atau deposito.

Meskipun investasi saham (equity investment), obligasi, atau reksadana menjanjikan

keuntungan lebih besar, kita tetap perlu berhati-hati. Investasi di pasar modal (capital markets

investment) tidak dijamin pemerintah sehingga investor dapat merugi hahkan rugi total

karena sahamnya tidak bernilai sama sekali. Di camping itu, meskipun bungan kecil,

tabungan dan deposito cukup aman karena dijamin pemerintah cq LPS. Semakin besar risiko

investasi, semakin besar pula potensi keuntungannya. Untuk meminimalkan risiko investasi,

kita harus memahami investasi tersebut dengan besar. Untuk itu, teruslah asah intuisi dan

tambah pengalaman tentang investasi Anda.

Pustaka: Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal Oleh Iswi Hariyani, Ir. R. Serfianto

Pendapat : Menurut saya, bagi seorang pengusaha atau orang-orang yang senang

berinvestasi pasar modal ini sangatlah penting karena pada pasar modal ini biasanya

yang diperjualbelikan adalah saham dll.

Page 33: Artikel Ekonomi

Dimensi Kekuasaan Dalam Bisnis

Internasional

Posted on September 22, 2011 by Artikel Ekonomi

Keberadaan suatu teori sangat diperlukan untuk memberikan eksplanasi terhadap berbagai

fenomena dengan melihat pada:

(1) unit analisisnya (individu, komunitas, organisasi, negara, asosiasi regional, atau gabungan

antara berbagai aktor);

(2) tingkat analisisnya (mikro, mezzo atau makro yang juga identik dengan lokal/kecil,

nasional/menengah, dan internasional/ besar);

(3) keterkaitan antara variabel-variabelnya (independen atau dependen);

(4) regularitasnya, yaitu apakah pola-pola tertentu berulang;

(5) kemungkinan untuk melakukan generalisasi terhadap suatu fenomena tertentu; serta

(6) memprediksi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin ditimbulkan oleh suatu fenomena

tertentu.

Banyak pengamat beranggapan bahwa valid atau tidaknya suatu teori dapat dinilai dan solid

atau tidaknya proposisi-proposisi yang dikemukakannya; jelas atau tidaknya gambaran

tentang keterkaitan antarvariabel yang ada dan lemah atau kuatnya daya prediksi teori

tersebut.

Walaupun tidak semua teori harus mampu melakukan prediksi, sebuah teori sekurang-

kurangnya harus mampu memberikan eksplanasi logis terhadap berbagai kejadian yang ada.

Sebagai contoh, dalam disiplin hubungan internasional teori Balance of Power (Perimbangan

Kekuatan) yang dikemukakan kaum Realis dapat menjelaskan perilaku ofensif sebuah

negara. Dengan berasumsi bahwa setiap negara mempunyai kecenderungan untuk

memaksimalkan pencapaian kepentingan nasional dan kewajiban untuk meminimalisir

ancaman dari luar, maka teori ini dapat memberikan eksplanasi logis terhadap perlombaan

Page 34: Artikel Ekonomi

persenjataan serta persekutuan dan perseteruan antarnegara. Di dalam konteks pembangunan

ekonomi, Teori Ketergantungan (Dependency) mengeksplanasi ketimpangan hubungan

ekonomi antara negara maju dan berkembang. Menurut teori ini. hubungan eksploitatif yang

memungkinkan repatriasi surplus produksi dari negara-negara satelit ke negara-negara pusat

(metropok) telah membagi dunia menjadi dua bagian: negara-negara maju yang dengan

kekuatannya mendominasi pasar dunia, dan negara-negara terbelakang yang terus-menerus

menyuplai produk dan profit ke negara-negara maju.

Di dalam bisnis internasional terdapat salah satu macam pendekatan yang umum dipakai oleh

para pakar dalam menganalisis fenomena transaksi ekonomi antarbangsa di berbagai literatur,

yauit adalah: pendekatan beroirentasi kekuasaan (power).

Pendekatan Kekuasaan (power)

Pendekatan ini menekankan pada pentingnya faktor kekuasaan di dalam menganalisis

hubungan ekonomi antarbangsa. Sebagaimana dikatakan Robert Keohane (1984: 21): “Di

dalam perekonomian dunia, kapan pun juga, para pelakunya menggunakan kekuasaan

(power) untuk saling memberikan pengaruh satu sama lain agar dapat mencapai tujuan

masing-masing. Hal inilah yang membuat ekonomi internasional sarat dengan muatan

politik”. Secara sederhana, kekuasaan dapat dipahami sebagai kemampuan suatu pihak

(individu maupun lembaga) untuk mencapai tujuan, baik dengan cara persuasi maupun

pemaksaan kehendak. Di dalam bukunya, Economy and Society (1978 [1956]: 53), Max

Weber mendetinisikan kekuasaan sebagai: “suatu situasi di mana aktor tertentu dalam

melakukan hubungan sosial cenderung melakukan kehendaknya sendiri dalam menghadapi

resistensi yang datang dari pelbagai pihak”.

Sistem ekonomi pasar pun tidak lepas dari unsur kekuasaan. Sekalipun para petnikir liberal

beranggapan bahwa mekanisme pasar dapat dengan sendirinya menciptakan kemakmuran

bersama, persoalan bagaimana kemakmuran itu didistribusikan sering kali menjadi masalah

besar. Elemen kekuasaan sering kali terlibat dalam menentukan siapa menerima bagian

terbanyak di dalam berdaulat). Sejak akhir 1970-an, negara menjadi perhatian utama para

pakar ekonomi-politik bersamaan dengan makin kuatnya perspektif negare dalam wacana

politik. Ada dua hal yang mendorong negara dalam mendominasi kegiatan politik-ekonomi.

Pertama, kecenderungan negara untuk selalu “mengungguli” pelbagai kekuatan

kemasyarakatan dan membendung pelbagai tekanan yang datang dari kelompok maupun

Page 35: Artikel Ekonomi

organisasi di luar negara. Keunggulan ini ditentukan oleh pelbagai cara. Pada masyarakat

demokratis, keunggulan negara ditentukan oleh proses bargaining (tawar-menawar),

sedangkan pada masyarakat nondemokratis, keunggulan negara sering ditentukan oleh

penggunaan kekerasan. Kedua, negara dianggap mampu untuk memaksakan kehendaknya

kepada rakyat bilamana perlu. Dalam konteks ini Eric Nordlinger (1981) berbicara tentang

strong state yang mengacu pada kemampuan negara untuk melakukan keinginannya tanpa

hambatan berarti dari pihak-pihak lain. Karena negara memonopoli penggunaan kekerasan

dan berhak untuk melindungi kepen-tingannya dengan seperangkat peraturan dan undang-

undang, maka posisinya selalu sebagai pemegang privilege (hak istimewa) di dalam proses

tawar-menawar dengan kekuatan-kekuatan yang datang dari masyarakat.

Di dalam kajian ekonomi-politik internasional, teori yang dianggap paling mewakili

pendekatan berorientasi pada kekuasaan adalah Teori Stabilitas Hegemoni (Hegemonic

Stability Theory). Oleh para pencetusnya — Charles Kindleberger, Stephen Krasner, dan

Robert Keohane — teori ini dipakai untuk menjelaskan stabilitas perdagangan internasional

di bawah payung hegemoni Amerika Serikat. Teori ini berangkat dari asumsi bahwa stabilitas

perekonomian dunia dapat tercipta jika ada satu kekuatan hegemonis yang kekuatannya

militer maupun ekonomi — tidak dapat diimbangi oleh negara mana pun (Hadiwinata, 1993:

17). Stabilitas terjadi karena negara hegemonis dapat menggunakan sumber-sumber yang

dimilikinya (termasuk kekuatan militer) untuk memaksa pihak lain agar mematuhi peraturan

dan standar perilaku internasional (Kindleberger, 1973; Krasner, 1976; Gilpin, 1987).

Robert Cox (1993: 62) menggambarkan hegemoni sebagai suatu manifestasi struktur sosial,

ekonomi, dan politik yang diekspresikan dalam bentuk normanorma universal, institusi-

institusi dan mekanisme-mekanisme yang mendasari aturan dan tingkah laku negara serta

civil society yang melampaui batas-batas nasional — suatu tatanan yang menopang mode

produksi yang dominan. Di bawah hegemoni AS sistem perdagangan bebas dapat menjamin

terjadinya Balance of Power dan stabilitas. Menurut Kindleberger (1973), bagaimanapun

liberalnya sebuah sistem internasional, stabilitas tidak akan pernah terwujud jika tidak ada

kekuatan hegemonis yang dapat “menghukum” para pelanggar atau “memberikan imbalan”

bagi mereka yang mematuhi peraturan maupun ketentuan.

Pada masa pasca-Perang Dunia II, proyek rekonstruksi politik-ekonomi dunia dijalankan di

bawah pengawasan AS sebagai kekuatan hegemonis. Proyek ini meliputi Marshall Plans,

pembentukan lembaga keuangan internasional IBRD (World Bank) dan IMF, serta

Page 36: Artikel Ekonomi

pelembagaan sistem perdagangan bebas dalam bentuk GATT (General Agreement on Tariffs

and Trade). Melalui lembaga-lembaga tersebut AS — dengan dibantu oleh Eropa Barat —

memberlakukan sistem pasar bebas. Hingga awal dekade 1970-an AS berperan sebagai

penjamin sistem pertukaran dunia melalui pemberlakuan sistem koversi langsung US dollar

terhadap harga emas. Sekalipun pada dekade 1980-an, sistem perdagangan bebas sempat

terguncang oleh berbagai konflik yang melibatkan AS, Jepang, dan Uni Eropa, namun pada

dekade 1990-an AS kembali memainkan peran besar dalam memberlakukan prinsip

perdagangan bebas di dalam konteks WTO (World Trade Organization). Sejak pertemuan

Marakesh pada tahun 1994, agenda WTO dapat disesuaikan dengan kepentingan AS untuk

menciptakan sistem perdagangan dunia yang bebas dan terbuka. Secara ekonomis, sistem

perdagangan bebas memang lebih menguntungkan negara-negara besar yang dapat dengan

mudah berpindah dari satu bidang ke bidang lainnya.

Teori Stabilitas Hegemoni beranggapan bahwa sistem kapitalisme dunia yang berlaku saat ini

erat berkaitan dengan dominasi AS. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: Mengapa AS

begitu dominan? Gilpin (1981) berusaha menjawab pertanyaan ini dengan menyatakan bahwa

di dalam sistem perekonomian bebas — di mana para aktor bebas untuk melakukan transaksi

— mereka yang berproduksi secara lebih efisien akan menghasilkan keuntungan lebih dari

yang lainnya. Maka, tidak mengherankan jika AS — yang dianggap paling efisien secara

ekonomis maupun politis — menjadi kekuatan terbesar dunia tanpa dapat diimbangi oleh

negara-negara lain (Gilpin, 1981: 129). Alasan lain- nya adalah perang dingin.

Pembagian dua kubu Liberalistne/Kapitalisme dan Komunisme/Sosialisme — di mana AS

tampil sebagai pembela utama ke-kuatan liberal-kapitalis seolah-olah memberikan justifikasi

bagi pelbagai aksi militer dan ekonomi AS di pelbagai wilayah dunia. Dengan dalih untuk

menciptakan stabilitas perekonomian dunia dan upaya untuk membendung pengaruh ideologi

radikal komunisme, maka AS merasa berhak untuk tnenggunakan kekuatan militernya yang

besar untuk mengukuhkan diri sebagai sebuah kekuatan hegemonik dunia (Hadiwinata, 1993:

11).

Secara historis, kebenaran asumsi teori ini dibuktikan oleh fakta bahwa sejak masa prasejarah

hingga saat ini stabilitas politik ekonomi dunia tercipta di bawah perlindungan kekuatan-

kekuatan hegemonik seperti Imperium Ro-mawi pada masa Pax Romana (100 SM – 300),

Belanda pada masa Par Ho!-landa (1200-an hingga 1600-an), Inggris pada masa Pax

Britanica (1600-an hingga awal 1900-an), dan AS pada masa Pal: Americana (1940-an

Page 37: Artikel Ekonomi

hingga saat ini). Pax Americana bermula dari pertumbuhan pesat perekonomian AS. Antara

tahun 1946 – 1949, AS menikmati surplus neraca pembayaran yang sangat signifikan.

Supreinasi teknologi dan kapasitas organisasional bangsa Amerika telah menghasilkan

penumpukan kesejahteraan dari hasil transaksi produk dan jasa. Melalui pelbagai perusahaan

multinasionalnya yang tersebar ke mancanegara, AS mengontrol perekonomian dunia. Pada

awal dekade 1970-an, misalnya, perusahaan-perusahaan multinasional AS menguasai 52

persen dari seluruh investasi asing di dunia. Maka bagi AS, proteksionisme atau nasionalisme

ekonomi dianggap berbahaya karena dapat menghambat peredaran barang dan jasa serta

merusak kelancaran aliran modal antarnegara. Dalam konteks ini AS memainkan peran

sebagai “bearer of world capitalist leadership” (pemimpin kapitalisme dunia) dengan

menekankan pada prinsip pasar bebas keterbukaan (Krasner, 1982).

Terlepas dari fakta yang mendukung kebenaran asumsi-asumsinya, Teori Stabilitas

Hegemoni mendapat kritikan tajam dari beberapa pakar. Salah seorang pengkritiknya, Robert

Keohane, justru adalah orang yang sebelumnya merupakan salah satu pencetus teori ini.

Menurut Keohane (1984), ukuran kekuatan (power) suatu negara yang dipakai teori ini terlalu

mengandalkan pada faktorfaktor yang dapat dilihat (tangible resources) seperti GDP (Gross

Domestic Product), kekuatan militer, pemilikan sumber-sumber alam, jumlah penduduk, luas

wilayah, dan lain-lain; serta kurang memberikan perhatian pada faktorfaktor yang tidak dapat

dilihat (intangible resources) seperti kemampuan diplomasi, dukungan internasional yang

diperoleh suatu negara, kemampuan untuk menarik investor asing, kemampuan untuk

melakukan inovasi teknologi, dan lain-lain. Keohane bahkan sangat meragukan kemampuan

negara hegemonik untuk mendiktekan kemauannya di dalam rezim moneter maupun

perdagangan internasional. Sejak pertengahan dekade 1970-an AS tampak semakin

kewalahan dalam upaya untuk mempertahankan peran “kepemimpinannya” dalam

menyelesaikan pelbagai krisis moneter yang dialami negara-negara berkembang, terutama di

Amerika Latin dan Afrika (Keohane, 1984: 102). Di dalam perdagangan internasional pun

dominasi AS semakin menurun, terbukti ketika pada awal dekade 1970-an negara ini tidak

mampu menjaga kestabilan dunia akibat aksi embargo minyak yang dilancarkan oleh negara-

negara anggota OPEC (Or-ganization of Petroleum Exporting Countries). Di dalam forum

GATT pun peran AS semakin menurun, terutama ketika banyak permintaan negara-negara

anggota EC (European Community) yang lebih diakomodasi di dalam peraturanperaturan

GATT.

Page 38: Artikel Ekonomi

Daftar Pustaka: Politik bisnis internasional By Bob Sugeng Hadiwinata

Pendapat :