artikel mata kuliah ekonomi publik.fix
TRANSCRIPT
ARTIKEL MATA KULIAH EKONOMI PUBLIK
UJIAN MID SEMESTER II
Oleh :
Priyono
NIM : P2CA11013
KELAS : BEASISWA UNGGULAN
MAGISTER ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Tahun Ajaran 2012
1
Ekonomi Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-
masalah ekonomi publik (publik dapat diartikan masyarakat, pemerintah atau
negara) seperti kebijakan subsidi atau perpajakan, regulasi atau deregulasi,
nasionalisasi atau privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahanan pangan, kebijakan
teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Ekonomi publik juga disebut dengan finansial publik. Wikipedia menyebutkan
bahwa financial publik mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan
kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut
(contohnya, program asuransi sosial). Montesqieu, seorang ahli tata Negara,
menyebutkan bahwa kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif yang dipegang oleh
pemerintah yaitu presiden dan para pembantunya, pada umumnya paling
berpengaruh terhadap suatu perekonomian. Hal ini karena eksekutif paling banyak
bersinggungan secara langsung dengan aktivitas ekonomi melalui pembelanjaan
dan kebijakan ekonominya.
Pemerintah sebagai pelaku (yang umumnya mendominasi, terutama pada ekonomi
di Negara berkembang) memiliki peran sebagai berikut:
1) menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu
perekonomian;
2) mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak;
3) memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti
kredit, penjaminan simpanan, dan asuransi;
4) membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan
swasta, misalnya persenjataan;
5) meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke
kelompok lainnya, dan
6) menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak
terlantar, menyantuni fakir miskin, dan sebagainya.
Timbulnya disiplin ilmu ekonomi publik didasarkan beberapa landasan pikir
sebagai berikut:
1) Masalah kunci dalam perekonomian adalah masalah mikroekonomi, yaitu
menyangkut distribusi produksi, dan alokasi konsumsi serta masalah
makroekonomi yaitu menyangkut pengangguran, inflasi, kapasitas produksi,
serta pertumbuhan ekonomi.
2) Sistem Perekonomian suatu negara berkaitan dengan siapa pelaku ekonomi
(pemerintah atau bukan) serta bagaimana keputusan ekonomi diambil.
Apakah melalui perencanaan terpusat atau mekanisme harga.
3) Pandangan-pandangan tentang peran pemerintah dalam perekonomian
dewasa ini semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang lain).
Secara umum saat ini diakui swasta bahwa harus mengambil peran utama
dalam pasar. Namun bila terjadi kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi
dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka sudah sepatutnya pemerintah
memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini mampu mengatasinya.
4) Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis yang
bersifat sahih. Sedangkan kita tahu bahwa analisis sektor publik terdiri dari
empat tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian,
telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria
keberhasilan keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang
mengarah pada pengambilan keputusan tentang kebijakan publik.
Kegagalan Pasar dan Kegagalan Pemerintah
Dalam pengertian luas, pasar adalah mekanisme interaksi dan transaksi warga
masyarakat tersebut. Sehingga ketidakadilan dalam interaksi atau transaksi
tersebut disebut sebagai market failures atau kegagalan pasar. Kegagalan pasar
terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam
mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat. Dalam hal
ini, mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu
banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar
akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak
dihasilkan oleh pasar tersebut. Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena
masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang
akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimal.
Dalam banyak hal, terjadinya kegagalan pasar disebabkan biaya transaksi
pertukaran bukanlah tanpa biaya, misalnya saja, biaya untuk memperoleh
informasi, biaya tawar-menawar, biaya untuk melakukan kontrak, biaya dalam
3
perencanaan, dan sebagainya. Bagi konsumen, untuk memperoleh informasi
mengenai kualitas suatu jenis barang yang akan dibeli memerlukan biaya yang
tidak sedikit, begitu juga mengenai kualitas input yang akan dibeli oleh produsen.
Kegagalan pasar tersebut dapat terjadi karena ketidakadilan dalam pengelolaan
barang publik, kekuatan yang mendominasi pasar (monopoli, monopsoni,
oligopoli, oligopsoni), eksternalitas (baik fisik maupun sosial) yang diabaikan,
asimetri informasi, preferensi yang merugikan, ketidakpastian yang
mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak tepat, kepentingan generasi
mendatang yang diabaikan dan biaya penyesuaian yang terlalu mahal. Dalam hal
terjadinya kegagalan pasar, untuk mengatasi ketidakadilan dalam interaksi atau
transaksi warga masyarakat maka dibentuklah pemerintahan maka pemerintah
diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai
secara efisien sehingga tugas pemerintah yang utama adalah mengatasi kegagalan
pasar serta memenuhi kebutuhan barang publik.
Barang publik dapat diusahakan oleh swasta maupun BUMN (Badan Usaha Milik
Negara). Walaupun demikian perlu disadari bahwa pemerintah tersebut terdiri dari
manusia yang mempunyai kepentingan dan keterbatasan pribadi, sehingga dalam
melaksanakan tugasnya bias saja tidak optimal. Hal ini biasa disebut dengan
government failures atau kegagalan pemerintah.
Kegagalan pemerintah meliputi permasalahan demokrasi yang menyangkut
ketidakadilan pelaksanaannya, permasalahan birokrat yang meliputi kolusi,
korupsi dan nepotisme (KKN) dan ketidakefisienan partisipasi birokrat,
permasalahan birokrasi yang menyangkut ketidakefisienan, ketidakjelasan,
ketidaklengkapan dan ketiadaan peraturan pemerintah serta ketidaktepatan
implementasinya, dan masalah desentralisasi yang menyangkut ketidaktepatan
Kegagalan pasar dapat terjadi karena adanya faktor-faktor dibawah ini, yaitu :
1. Monopoli Alamiah
2. Adanya Common goods
3. Adanya unsur ketidaksempurnaan pasar
4. Adanya barang publik
5. Adanya eksternalitas
6. Adanya pasar tidak jenuh
7. Adanya kegagalan informasi
8. Unemployment
9. Adanya ketidakpastian
1. Monopoli Alamiah
Suatu industri disebut monopoli alamiah (natural monopoly) jika suatu
perusahaan dapat menyediakan barang atau jasa pada seluruh pasar yang
membutuhkannya dengan biaya yang lebih rendah daripada dua atau tiga
perusahaan sekaligus. Suatu monopoli alamiah muncul ketika terdapat skala
ekonomi (economies of scale) di suatu daerah output tertentu yang relevan.
Suatu contoh monopoli alamiah adalah distribusi air. Untuk memberikan air
kepada penduduk suatu kota, sebuah perusahaan harus membangun jaringan pipa
di seluruh kota. Jika terdapat dua perusahaan atau lebih sekaligus yang
berkompetensi dalam penyediaan jasa ini, masing-masing perusahaan harus
membayar biaya tetap berupa pembangunan jaringan. Maka dari itu, biaya total
rata-rata dari penyediaan air ini akan minimal jika hanya ada satu perusahaan
yang melayani seluruh pasar.
Ketika suatu perusahaan merupakan monopoli alamiah, perusahaan tersebut tidak
akan terlalu peduli dengan perusahaan-perusahaan baru yang masuk ke pasar itu
dan mengurangi kemampuan monopolinya. Umumnya, suatu perusahaan
menemui kesulitan dalam menjaga posisi monopolinya jika perusahaan tersebut
tidak memiliki suatu sumber daya inti atau perlindungan dari pemerintah.
Keuntungan si pemonopoli menarik pihak-pihak lain untuk masuk ke pasar, dan
pihak-pihak yang baru ini membuat pasar tersebut lebih kompetitif. Sebaliknya,
masuk ke pasar di mana terdapat perusahaan lain yang merupakan monopoli
alamiah tidaklah menarik. Perusahaan-perusahaan yang berminat untuk masuk
sadar bahwa mereka tidak dapat mencapai tingkat biaya yang sama rendahnya
dengan si pemonopoli karena, setelah mereka masuk ke pasar, masing-masing
harus berbagi jumlah permintaan di pasar itu.
2. Barang Bersama (Common goods)
Dasar adanya sistem pasar persaingan adalah adanya hak pemilikan yang
memberikan hak pemilikan kepada setiap individu atas suatu barang sehingga ia
dapat mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan barang itu. Untuk beberapa
jenis barang , hak pemilikan tidak dapat diberikan kepada satu individu melainkan
5
diberikan kepada sekelompok masyarakat , misalnya saja sebidang padang rumput
milik desa dan sebagainya.
Masalah yang ditimbulkan dalam kasus kekayaan bersama ada 2 faktor
yaitu :indivisibility dan jumlah kelompok masyarakat. Adanya indivisibility
menyebabkan suatu kekayaan tidak dapat diberikan hak pemilikannya kepada
setiap anggota kelompok. Apabila jumlah kelompok hanya dua orang , maka
diantara kedua orang itu akan dapat dibuat suatu perjanjian yang mengatur
penggunaan kekayaan tersebut secara optimal akan tetapi apabila anggota
kelompok semakin banyak maka biaya untuk memperoleh persetujuan menjadi
semakin besar dan mahal.
Dalam hal kekayaan bersama, apabila seseorang merasakan manfaat dan bersedia
menanggung biaya tanpa harus ikut menanggung free riders . Free riders adalah
suatu sikap yang tidak menyatakan dengan sebenarnya manfaat suatu barang atau
jasa dengan maksud agar ia dapat memanfaatkan barang tersebut tanpa harus
membayarnya atau tanpa ikut menanggung biaya pengadaan barang atau jasa
tersebut.
Selain perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatur kekayaan bersama,
pemerintah juga harus menetapkan sistem pembayaran yang sifatnya dipaksakan
karena jelas setiap individu tidak bersedia untuk menanggung biaya. Setiap
pembayaran paksaan tersebut adalah yang umumnya disebut pajak.
3. Adanya unsur ketidaksempurnaan pasar
Alokasi sumber-sumber ekonomi yang efisien tidak dapat diserahkan pada
mekanisme pasar oleh karena adanya monopoli, atau adanya usaha yang
mempunyai biaya marjinal yang selalu menurun , dan adanya usaha yang
mempunyai biaya marginal nol. Mekanisme pasar dapat melakukan alokasi factor-
faktor ekonomi secara efisien hanya pada pasar persaingan sempurna oleh karena
hanya pada pasar persaingan sempurna terdapat kesamaan antar motivasi
pengusaha dan tingkat produksi yang oleh masyarakat dianggap efisien .
4. Barang Publik
Beberapa jenis barang sangat dibutuhkan oleh masyarakat , akan tetapi tidak
seorangpun yang bersedia menghasilkannya atau mungkin dihasilkan oleh pihak
swasta akan tetapi daam jumlah , barang public murni yang mempunyai dua
karakteristik utama : yaitu penggunaanya tidak bersaingan dan tidak diterapkan
prinsip pengecualian . Oleh karena pihak swasta tidak mau menghasilkan barang
public murni, maka pemerintahlah yang harus menghasilkannya agar
kesejahteraan masyarajkat dapat ditingkatkan .
5. Eksternalitas
Dalam ekonomi , eksternalitas, atau spillover transaksi, adalah biaya atau manfaat
yang tidak ditularkan melalui harga dan dikeluarkan oleh pihak yang tidak setuju
dengan tindakan yang menyebabkan biaya atau manfaat. Biaya dari eksternalitas
adalah eksternalitas negatif, atau biaya eksternal, sedangkan manfaat eksternalitas
adalah eksternalitas positif, atau manfaat eksternal.
Dalam kasus eksternalitas negatif dan positif, harga di pasar yang kompetitif tidak
mencerminkan seluruh biaya atau manfaat dari memproduksi atau mengkonsumsi
produk atau jasa. Juga, produsen dan konsumen tidak mungkin menanggung
semua biaya maupun menuai semua manfaat dari kegiatan ekonomi, dan terlalu
banyak atau terlalu sedikit barang akan diproduksi atau dikonsumsi dalam hal
biaya keseluruhan dan manfaat bagi masyarakat. Sebagai contoh, manufaktur
yang menyebabkan polusi udara membebankan biaya pada seluruh masyarakat,
sementara api-pemeriksaan rumah meningkatkan keselamatan kebakaran dari
tetangga. Jika terdapat biaya eksternal seperti polusi, yang baik akan
dioverproduksi oleh pasar yang kompetitif, sebagai produsen tidak
memperhitungkan biaya eksternal ketika memproduksi baik. Jika ada manfaat
eksternal, seperti di bidang pendidikan atau keselamatan umum, terlalu sedikit
dari yang baik akan dihasilkan oleh pasar swasta sebagai produsen dan pembeli
tidak memperhitungkan manfaat eksternal kepada orang lain. Di sini, biaya
keseluruhan dan bermanfaat bagi masyarakat didefinisikan sebagai jumlah dari
manfaat dan biaya ekonomi untuk semua pihak yang terlibat.
Eksternalitas timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu pihak
mempunyai pengaruh terhadap pihak yang lain dan tidak adanyan kompensasi
yang dibayar oleh pihak yang menyebabkan atau kompensasi yang diterima oleh
pihak yang terkena dampak tersebut. Jadi ada dua syarat terjadinya eksternalitas,
yaitu :
a. Adanya pengaruh dari suatu tindakan
b. Tidak adanya konpensasi yang dibayarkan atau diterima
7
6. Adanya pasar yang tidak lengkap
Suatu pasar dikatakan lengkap apabila pasar tersebut menghasilkan semua barang
dan jasa yang biaya produksinya lebih kecil daripada harga yang mau dibayar oleh
masyarakat. Ada beberapa jenis jasa yang tidak diusahakan oleh pihak swasta
dalam jumlah yang cukup walaupun penyediaan jasa tersebut lebih kecil daripada
apa yang mau dibayar oleh masyarakat. Kondisi seperti ini yang disebut pasar
tidak lengkap.
7. Adanya kegagalan informasi
Pada beberapa kasus masyarakat sangat membutuhkan informasi yang tidak dapat
disediakan oleh pihak swasta , misalnya saja prakiraan cuaca. Para petani, pelaut,
sangat membutuhkan informasi mengenai prakiraan cuaca, akan tetapi tidak ada
pihak swasta yang menyediakan informasi mengenai prakiraan cuaca. Dalam hal
ini pemerintah harus menyediakan informasi cuaca yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
Fungsi Pemerintah dalam Perekonomian
Tugas-tugas kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara
diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut adalah
sebagai funsi regular dan fungsi sebagai agent of development. Sebagai agent of
development pemerintah memiliki peran dan fungsinya untuk mengatur
perekonomian suatu negara.
Melalui teorinya Adam Smith mengemukakan bahwa pemerintah hanya
mempunyai tiga funsi yaitu :
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan
oleh pihak swasta seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan sebagainya.
Dalam suatu perekonomian suatu Negara, pemerintah mempunyai peranan untuk
mengatur, memperbaiki atau mengaahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah
maupun sektor swasta. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan
pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam
mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian. Fungsi-fungsi
Negara tersebut adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Reguler
Fungsi regular adalah fungsi pemerintah dalam menjalankan fungsi utamanya,
yaitu melaksanakan tugas yang mempunyai akibat langsung dan dirasakan oleh
seluruh masyarakat, antara lain :
a. Fungsi Political state, meliputi segi-segi sebagai berikut :
1) Pemeliharaan ketenangan dan ketertiban.
2) Pertahanan dan keamanan.
b. Fungsi diplomatic, pemerintah menjalankan fungsi ini dimaksud agar
adanya persahabatan dengan Negara-negara lainnya terutama Negara-
tetangga.
c. Fungsi sebagai sumber hukum, fungsi Negara sebagai sumber hokum adalah
pemerintah harus bertindak adil terhadap warga negaranya dan melindungi
hak/harta benda setiap warganya terhadap gangguan anggota masyarakat
lainnya.
d. Fungsi administrasi (administrative), Negara sebagai administrative apda
hakikatnya menitikberatkan pada kekuatan ditangan rakyat dan pemerintah
hanyalah menerima pendelegasian yang diberikan rakyat melalui wakil-
wakilnya di MPR dan DPR.
2. Fungsi sebagai Agent Of Development
a. Pemerintah sebagai stabilitator
Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilitator antara lain dilakukan
dalam hal sebagai berikut :
1) Standar Politik, pemerintah menciptakan suasana politik yang aman dan
tentram dan menghilangkan rongrongan, baik yang berasal dari factor
ekonomi maupun idiologi.
2) Stabilitas ekonomi, pemerintah menstabilkan perekonomian melalui :
- Penekanan laju inflasi,
- Peningkatan pendapatan masyarakat,
- Peningkatan produktivitas masyarakat,
- Stabilisasi harga, dan
- Penciptaan lapangan kerja.
3) Stabilitas Sosial Budaya, pemerintah menghilangkan kebiasaan/
kebudayaan yang dapat menghambat pembangunan dan
9
menggantikannya tetapi tidak mengurangi kepribadian bangsa
Indonesia.
b. Pemerintah sebagai Inovator, peranan pemerintah sebagai Inovator sangat
diperlukan, baik secara makro maupun mikro. Melalui peranan inilah
dapat diciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan
pembangunan.
Dalam pemerintahan modern, fungsi Pemerintah dapat diklasifikasikan dalam tiga
golongan besar :
1. Fungsi Alokasi, yaitu fungsi pemerintah dalam alokasi sumber-sumber
ekonomi.
2. Fungsi Distribusi, dan
3. Fungsi Stabilisasi.
2. Fungsi Alokasi
Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu Negara adalah terbatas.
Pemerintah harus menentukan seberapa besar dari sumber daya yang dimiliki
akan dipergunakan untuk memproduksi barang-barang public, dan seberapa besar
akan digunakan untuk memproduksi barang-barang individu. Pemerintah harus
menentukan dari barang-barang public yang diperlukan warganya, seberapa besar
harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar yang dapat disediakan oleh
rumah tangga perusahaan.
Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor swasta.
Barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh system pasar ini disebut barang
public, yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara penjual
dan pembeli.sistem pasar tidak dapat menyediakan barang/jasa tertentu oleh
karena manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara pribadi
akan tetapi dinikmati oleh orang lain.
Barang public adalah barang yang baik secara teknis maupun secara ekonomis
tidak dapat ditetapkan prinsip pengecualian, atas barang tersebut. Barang yang
termasuk dalam barang public walaupun mempunyai sifat pengecualian, misalnya
jalan-jalan dpat disediakan melalui system pasar.
Perbedaan antara barang swasta dan barang public ditunjukkan :
Dapat Dikecualikan Tidak dapat dikecualikan
Rival
Barang swasta murni :
1. biaya pengecualian
rendah
2. dihasilkan oleh swasta
3. dijual melalui pasar
4. dibiayai oleh hasil penj.
Dihasilkan
swasta/pemerintah
Contoh : sepatu, pensil dll
Barang campuran (quasi public)
1. barang yang manfaatnya dirasakan
bersama dan dikonsumsikan bersama
tetapi dapat terjadi kepadatan.
Dijual melalui pasar aau langsung oleh
pemerintah.
Contoh : Taman.
Non
Rival
Barang campuran (quasi
private)
1. barang swasta yang
menimbulkan
eksternalitas,
2. dibiayai dan hasil
penjualan atau dibiayai
dengan APB
Contoh : rumah sakit,
transportasi umum,
pemancar TV
Barang Publik Murni
1. biaya pengecualian besar,
2. dihasilkan oleh pemerintah,
3. disalurkan oleh pemerintah,
4. dijual melalui pasar atau langsung oleh
pemerintah.
Contoh : pertahanan dan peradilan.
Dari table di atas dapat dilihat bahwa barang public dapat dibedakan antara barang
public murni dan barang public campuran (quasi public), begitu juga dengan
barang swasta dibedakan antara barang awasta murni dan barang swasta campuran
(quasi private).
Barang campuran adalah barang yang tidak mempunyai dua karekteristik
sekaligus, yaitu pengecualian rival, yang dimaksud dengan rival adalah
penggunaan yang bersaingan. Apabila seseorang mengkonsumsikan dalam jumlah
yang lebih sedikit.
11
3. Fungsi Distribusi
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar
supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah
karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran factor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur
tangan.
Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi sumber
daya ekonomi dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus membuat kebijakan-
kebijakan agar kekayaan terdistribusi secara baik dalam masyarakat, misalnya
melalui :
a. Perpajakan,
b. Subsidi,
c. Pengentasan kemiskinan,
d. Transfer penghsilan dari daerah kaya ke daerah miskin,
e. Bantuan pendidikan,
f. Bantuan kesehatan, dll
Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan factor-faktor produksi
permintaan dan penawaran factor produksi system warisan dan kepemampuan
memperoleh pendapatan. Kemampuan memperoleh pendapatan tergantung dari
pendidikan, bakat dan sebagainya sedangkan warisan tergantung dari hokum yang
berlaku.
Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem pasar mungkin
dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah keadilan dalam distribusi
pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam ilmu ekonomi. Ada sebagian
ahli ekonomi yang berpendapat bahwa masalah efisiensi harus dipisahkan dari
masalah keadilan, atau arti kata lain, masalah keadilan dan masalah efisiensi
merupakan kebalikan.
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar
supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah
karena banyak faktor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan faktor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, sistem
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur
tangan.
Efisiensi adalah objek ekonomi namun keadilan merupakan objek politik.
Efisiensi terjadi apabila perubahan tidak memperburuk keadaan golongan lain
namun ini mustahil dilakukan di dalam dunia nyata, kecuali bila yang terkena
pengaruh memperoleh kompensasi. Dengan demikian pemerintah harus
mengambil kebijaksanaan untuk membantu mereka yang menghadapi
ketidakadilan ini dengan (progresif), memberikan subsidi yang dananya
diambilkan dari pajak yang dikenakan pada mereka yang memperoleh pendapatan
atau kekayaan tertentu.
4. Fungsi Stabilitas
Pemerintah dengan kebijaksanaan fiscal perlu mempertahankan atau mencapai
tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga, rekening luar
negeri yang baik serta tingakt pertumbuhan yang memadai. Pada pemerintahan
modern saat ini, hamper semua Negara menyerahkan roda perekonomian kepada
pihak swasta/ perusahaan. Pemerintah lebih berperan sebagai stabilisator, untuk
menjaga agar perekonomian berjalan normal yaitu dengan cara :
a. Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak
merembet ke sektor lain.
b. Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem keamanan
terjamin, dan kepastian hukum terjaga ).
Tanpa adanya campur tangan pemerintah perekonomian akan tidak terkendali
sehingga nantinya akan menimbulkan penganguran tenaga kerja yang akan
mengganggu stabilitas ekonomi. Untuk itu Pemerintah dapat melakukan
kebijaksanaan moneter dengan menerapkan sarana persyaratan cadangan, tingkat
diskonto, kebijakan pasar terbuka, dan lain-lain.
13
DAFTAR REFERENSI
BUKU
J.S. Mill. 1996. On Liberty. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Kuncoro, Mudrajad. 2012. Perencanaan Daerah : Bagaimana Membangun
Ekonomi Lokal, Kota, dan Kawasan?. Jakarta : Salemba Empat.
Mankiw, Gregory. 2006. Principles of Economics “Pengantar Ekonomi Mikro”. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
M. Suparmoko, 2001, Ekonomi Publik, Untuk Keuangan dan Pembangunan
Daerah, Edisi Pertama, Yogyakarta, Penerbit : Andi
Save M. Dagun. 1992. Pengantar Filsafat Ekonomi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sukirno, Sadono, 2000. Makro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
SUMBER LAIN
http://en.wikipedia.org/wiki/Public_economics
http://alexandra-aboutme.blogspot.com/2011/06/pengertian-ekonomi-publik.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/kegagalan-pasar-dan-campur-tangan-pemerintah/
http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=2442
http://mercantilisimo.wordpress.com/2011/02/21/sedikit-tentang-monopoli-alamiah-2/
http://vangaliputra.blogspot.com/2011/05/monopoli.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Asimetri_informasi