artikel bahasa indonesia_rumah ramah lingkungan_5113413073

4
ARTIKEL BAHASA INDONESIA RUMAH RAMAH LINGKUNGAN OLEH: ASRI HANIFAH NURMA ARIANI 5113413073 TEKNIK SIPIL, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Upload: nurma-ariani

Post on 11-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Artikel tugas bahasa Indonesia, dengan tema "Rumah Ramah Lingkungan".

TRANSCRIPT

  • ARTIKEL BAHASA INDONESIA

    RUMAH RAMAH LINGKUNGAN

    OLEH:

    ASRI HANIFAH NURMA ARIANI

    5113413073

    TEKNIK SIPIL, S1

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

  • RUMAH RAMAH LINGKUNGAN

    Saat ini kita sudah masuk dalam era globalisasi. Seiring dengan berkembangnya

    teknologi yang ada dari tadisional menuju modern atau yang lebih canggih, tentu dapat

    berdampak pada segala aspek kehidupan, baik positif maupun negatif. Salah satu efek jangka

    panjang dalam lingkungan yaitu terjadinya global warming yang disebabkan oleh gas-gas

    senyawa kimia seperti CFC, HFC, HCFC, dan sebagaiya. Dan apabila global warming ini terus

    berlanjut, maka akan timbul berbagai masalah lainnya.

    Dengan adanya fenomena global warming tersebut menyebabkan setiap bidang keilmuan

    berlomba-lomba untuk menciptakan dan melakukan inovasi penggunaan energi alternatif. Selain

    itu penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dalam setiap kegiatan juga merupakan salah

    satu upaya dalam menanggulangi terjadinya global warming.

    Sebagai tempat aktivitas setiap keluarga, rumah tinggal adalah tempat yang sangat

    menyerap penggunaan energi kedua terbesar setelah industri. Bayangkan, di dalamnya manusia

    beraktivitas selama 16 jam bahkan mungkin lebih, yang didukung dengan penggunaan listrik

    yang memakan energi yang cukup besar. Menuju bangunan atau rumah yang ramah lingkungan,

    artinya kita harus mengukur mengenai dampak pada lingkungan luar serta membantu

    memperbaiki lingkungan dalam. Aspek yang terkait adalah rancangan arsitektur bangunan,

    metodologi membangun, material bangunan, efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan

    air, dan lain sebagainya.

    Desain rumah ramah lingkungan merupakan bentuk dukungan terhadap keramahan

    lingkungan. Yang berarti haruslah hemat energi, karena eksplorasi terhadap penggunaan energi

    dapat mengancam kehidupan gerenasi penerus kita.

    Rumah lingkungan tidak hanya akan menyelamatkan lingkungan tetapi juga akan

    membuat Anda lebih sehat, nyaman dan hemat. Membuat rumah hijau (green house) atau rumah

    lingkungan ini mencakup dalam tahapan-tahapan berikut ini.

    Pertama, meminimalkan penggunaan sumber daya alam dalam proses pembangunan.

    Pada saat proses pembangunan rumah, usahakan agar meminimalkan penggunaan bahan

    bangunan. Anda dapat mengontrol pemakaian bahan bangunan dan bicarakan kepada tukang

    agar bisa menggunakan bahan secara hemat dan tidak membeli bahan bangunan secara

    berlebihan dan akhirnya tidak dipakai. Misalnya, ketika Anda membutuhkan triplek dan kayu-

    kayu sebagai penahan cor an lantai atas. Anda bisa menggunakan kayu-kayu bekas dari rumah

    yang telah selesai dibangun dan masih bisa dipakai. Atau bagaimana penempatan pasir agar pasir

    tidak diinjak-injak dan akhirnya tidak dipakai lagi. Desain yang tepat dan matang juga penting

    agar tidak banyak bahan bangunan yang terbuang. Kesalahan desain atau desain yang diubah,

    kemungkinan akan ada bagian yang sudah dibangun dibongkar ulang sehingga bahan bangunan

    terbuang percuma.

    Kedua, memilih material bangunan yang ramah lingkungan. Berkat perkembangan

    teknologi, kini banyak material bangunan ramah lingkungan yang dapat digunakan. Salah satu

  • caranya dengan menghemat penggunaan kayu, yang berarti meminimalkan penebangan pohon

    dan menyelamatkan hutan sebagai bagian penting untuk kehidupan di bumi. Beberapa bahan

    bangunan ramah lingkungan adalah baja ringan yang digunakan untuk atap, alumunium / PVC

    atau UPVC untuk kusen pintu dan jendela, menggunakan pintu PVC yang berasal dari plastik,

    gypsum sebagai pengganti triplek untuk plafon, sebagai alternatif penggunaan kayu, dapat

    menggunakan kayu daur ulang atau kayu plastik yang juga merupakan hasil proses daur ulang. Hal positif lain dari menggunakan bahan-bahan tersebut dapat menghemat proses pengerjaan dan

    karena buatan pabrik, biasanya lebih terjaga kualitasnya.

    Ketiga, rumah hemat listrik. Pernahkah Anda ikut dalam kampanye mematikan lampu

    selama 1 jam? Hal tersebut bertujuan agar kita sadar untuk hemat energi listrik. Perlu dibuat

    rancangan agar rumah minim menggunakan energi listrik. Buatlah desain rumah dengan bukaan

    cahaya alami yang memadai sehingga tidak perlu menggunakan listrik pada pagi dan siang hari.

    Membuat ventilasi yang baik, bagaimana mengatur agar ada sirkulasi udara juga akan

    mengurangi penggunaan AC karena udara dalam rumah yang tidak panas. Membuat toran untuk

    menampung air juga salah satu langkah menghemat listrik karena tidak perlu menggunakan

    listrik yang besar untuk menyalakan pompa ketika akan menggunakan air.

    Keempat, menggunakan energi alternatif. Ada sistem yang dapat menghasilkan solar

    listrik atau photovoltaic (PV). Energi ini dapat menggantikan energi listrik. Energi alternatif

    yang banyak digunakan adalah dengan memanfaatkan energi matahari atau tenaga angin. Contoh

    umum adalah menggunakan pemanas air dengan menggunakan energi matahari. PV diletakkan

    di atap untuk menampung panas matahari dan diolah untuk memanaskan air. Dengan sitem yang

    lebih kompleks, panas matahari ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik untuk seluruh

    rumah.

    Keempat, rumah hemat penggunaan air. Air adalah zat penting dalam kehidupan. Di

    dalam rumah, penggunaan air paling banyak. Air digunakan untuk mencuci pakaian, piring,

    mobil, sayuran, untuk menyiram tanamana, air untuk mandi dan berbagai keperluan lain di

    kamar mandi dan untuk keperluan lainnya. Jika digunakan dengan boros bukan hal yang

    mustahil air akan habis. Maka, perlu pengelolaan penggunaan air di dalam rumah. Cara

    menghemat air dalam rumah dapat dimulai sejak pembangunan rumah. Contohnya, dengan

    menggunakan kloset dual flush yang hemat air dan menggunakan kran sensor. Dengan

    pengetahuan dan penerapan yang tepat, Anda dapat merancang pembuangan dan mengolahan air

    agar dapat didaur ulang, yaitu dengan memanfaatkan limbah air dari dapur dan kamar mandi

    diolah kembali sehingga dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mobil, dan lainnya. Dalam

    penggunaannya sehari-hari, air dapat dihemat, misalnya air kaya vitamin yang telah digunakan

    untuk mencuci sayuran dapat ditampung dan digunakan untuk menyiram tanaman Untuk

    menabung air, dapat dilakukan dengan membuat sumur resaan yang akan menampung air hujan,

    atau langkah praktis dengan membuat lubang bipori di taman.

    Kelima, membuat taman. Taman rumah menjadi tempat salah satu kita dapat

    melestarikan lingkungan. Di taman, kita dapat menanam berbagai tanaman yang berfungsi

    sebagai penahan air hujan, menjaga kestabilan dan kesuburan tanah dan menghasilkan oksigen.

    Pohon dan tanaman di taman juga dapat berfungsi sebagai pelindung panas dan penahan debu

    sehingga rumah dapat menjadi lebih nyaman. Anda bebas menentukan model rumah yang akan

  • dibangun, tetapi jangan lupakan agar tetap membuat rumah ramah lingkungan atau green house.

    Ini merupakan langkah nyata bahwa kita melestarikan lingkungan. Sebagai imbalan, rumah

    ramah lingkungan dapat menghemat pengeluaran untuk rumah Anda setiap bulannya.