artikel

Download Artikel

If you can't read please download the document

Upload: ivanny-leoni

Post on 23-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Artikel

TRANSCRIPT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGASUH PANTI TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIAH CABANG NANGGALO PADANG TAHUN 2011Naskah PublikasiMiftahul JannahSTIKes MERCUBAKTIJAYA PadangAlamat korespondensi :Miftahul JannahProdi D III KeperawatanSTIKes MERCUBAKTIJAYA Padang Jln Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba PadangTelp. 0751- 442295HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGASUH PANTI TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIAH CABANG NANGGALO PADANG TAHUN 2011Miftahul JannahABSTRAKMasa remaja merupakan masa transisi dalam kehidupan seseorang, maka dalam pencapaian tujuan perkembangan remaja perlu adanya tindakan untuk memfasilitasi perkembangan remaja,kususnya dalm psikologi remaja dan kususnya remaja yang tinggal dipanti Asuhan, oleh karena terpisah dari orang tua atau keluarga dan memiliki masalah ekonomi.Agar pengasuh dapat memfasilitasi perkembangan psikologi remaja tersebut, maka diperlukan pengetauan dan sikap. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan pengasuh panti dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study .Populasi adalah pengasuh panti yang bekerja dipanti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo padang yang berjumlah 32 orang. Sampel adalah seluruh populasi. Pengumpulan data dilakukan secara anket dengan menggunakan kuesioner. Data di olah secara manual, kemudian di analisis secara univariat dengan menggunakan statistic deskriptif berupa distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.Analisis bivariat dengan uji statistic chis-square .Hasil penelitian didapatkan lebih dari sebagian pengasuh (65%) berpengetahuan tinggi,sebagian besar (69,3%) telah bersikap positif dan selanjutnya (75%) sudah baik dalam tindakan memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Hasil uji statistic didapatkan x hitung besar dari , ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja.Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagi pertimbangan bagi pimpinan panti abik untuk meningkatkan pengetahuan pengasuh, maupun untuk mempertimbangkan tindakan yang tepat dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang variabel lain yang belum diteliti yang berhubungan dengan tindakan pengasuh dalam memfasilitasi perkembangan remaja seperti factor pendidikan, minat dan motivasi pengasuh.PENDAHULUANSalah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah masa remaja. konopka dalam Pikunas (1976) dan Kaczman dan Riva (1996), mengemukakan bahwa masa remaja merupakan segmen yang sangat penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat di arahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat.(Yusuf,2004:71) Berkaitan dengan masa transisi atau periode peralihan, Hurlock (2003) juga mengemukakan bahwa semua tugas perkembangan pada masa remaja di pusatkan pada usaha penanggulangan sikap dan pola prilaku yang kekanak-kanakan serta mengadakan persiapan untuk mengahadapi masa dewasa. Diantaranya yang tersulit adalah penyesuaian sosial yang meliputi meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola prilaku sosial yang lebih matang, pengelompokan sosial baru dan nilai-nilai baru dalam pemilihan teman dan pemimpin.Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan. http://www.psikologi.com Pencapaian tugas perkembangan psikologis remaja ini sangat dipengaruhi oleh banyak hal. Hal terpenting yang sangat berpengaruh kepada perkembangan remaja adalah pengaruh teman sebaya dan yang kalah pentingnya yaitu pengaruh orang tua. Monks mengatakan bahwa Remaja membutuhkan baik orang tua maupun teman sebaya dan bahkan mereka menerima keduanya tadi sebagai penasehat dan pembimbing. (Harditono,2005:317)Peranan orang tua dalam memberikan bimbingan kepada remaja akan sangat mempengaruhi bagaimana cara remaja itu mencapai tugas perkembangannya, termasuk perkembangan psikologi. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah untuk hidup mandiri. Di tengah berbagai gejolak perubahan yang terjadi pada masa kini, betapa banyak remaja mengalami kekecewaan dan rasa frustasi yang mendalam terhadap orang tua karena tidak kunjung mendapatkan apa yang dinamakan kemandirian. (http://www.e-psikologi.com)Penyelidikan yang dilakukan fahrozi (2005) tentang gambaran kematangan emosional, kepribadian dan sosial remaja putus sekolah di Jakarta, didapatkan 72% remaja tersebut memiliki ketidakmatangan emosional, sosial, dan kepribadian yang tidak matang hanya 28% yang mempunyai kematangan emosional, social, dana kepribadian sesuai dengan perkembabganya. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah kelalaian orang tua di samping lingkungan sektar remaja. Penelitian lain yang dilakukan Dadang (2006) tentang factor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang di Bandung. Ditemukan 35% disebabkan oleh perlakuan orang tua yang salah terhadap remaja, 10% karena kurang pendidikan nilai agama, 15% karena perceraian orang tua, 15% karena faktor ekonomi,17% karena faktor lingkungan, dan 5% karena faktor lain. Kesimpulan yang dapat ditarik dari dua penelitian di atas bahwa prilaku orang tua terhadap remaja akan sangat berpebgaruh terhadap perkembangan remaja (http://www.penelitian-Uny.or.id/dasi/asri.httm)Namun menjadi pertanyaan bagi anak yang tidak mempunyai orang tua bahkan keluarga atau tidak memiliki fasilitas yang seharusnya ada dengan alasan masalah sosial. Sementara sebagai seorang remaja dalam masyarakat luas dan sebab kompleks, ia memerlukan suatu lingkungan tempat tinggal dimana ia dapat merasa mana dan memperoleh kasih sayang dan penerimaan. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa banyak remaja yang mengalami sociopathy atau memiliki kepribadian anti-sosial, yaitu individu yang tidak social dan sering konflik dengan masarakatnya, tidak mampu loyal terhadap individu,kelompok,atau nilai social bersikap selfish, tak bertanggung jawab, impulsive,tak punya rasa masalah,toleransi terhadap frustrasi rendah dan cendrung menyalahkan orang lain. http://www.rudy.250x.com/sem1 012/waysima.httm)Upaya untuk mengawasi dan mengatasi munculnya penyimpangan perkembangan anak-anak dan remaja yang telah berpisah dari orang tuanya, pemerintah mendirikan lembaga-lembaga sosial yang dapat menggantikan peran orang tua serta mengawasi perkembangan anak-anak dan remaja tersebut, di antaranya yaitu didirikanya panti asuhan.Panti asuhan merupakam lembaga sosial yang menampung, merawat, dan mendidik anak-anak dan remaja yang menjadi korban dari berbagai hambatan orang tua, seperti sosial ekonomi, kematian orang tua, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaanya, panti asuhan bertujuan agar anak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sebagaimana anggota masarakat lain, yang terampil dan aktif berpatisipasi secara produktif didalam lingkungan tempat tinggal mereka. Di panti asuhan, mereka akan mendapatkan pengasuh berperan sebagai pembimbing, penasehat yang hidup bersama layaknya seperti orang tua mereka (Ashari,2003 dalam http://www.psikologi-unter.com/abstrak/skripsi.php) Panti Asuhan Aisyiah cabang Nanggalo Padang merupakan panti asuhan didirikan oleh yayasan Aisyiah dalam menangani masalah anak-anak remaja yang terpisah dari orangtuanya atau memiliki masalah ekonomi. Panti Asuhan Aisyiah memiliki anak asuh keseluruhanya perempuan dengan jumlah anak asuh 62 orang, dan remaja 47 orang dengan jumlah pengasuh 32 orang.Studi awal yang dilakukan pada tanggal 10 januari Tahun 2011 yang didapat dari wawancara 10 orang remaja Terdapat perilaku remaja yang berbeda-beda dalam hal kepercayaan diri dan motivasi belajarnya.Diantara survey yang dilakukan 5 diantara 10 orang remaja mengatakan kurang semangat menjalani aktivitas sekolah dan belajar. Mereka merasa tidak termotivasi terutama dalam hal belajar sehingga prestasi yang di dapatkan kurang memuaskan, didukung orang tua mereka atau keluarga kurang menemuinya. Dan perilaku beberapa pengasuh terkihat kurang memfasilitasi perkembangan psikologi remaja, diantara perilaku tersebut kurangnya kepercayaan pengasuh terhadap remaja, kurangnya dukungan dari pengasuh terhadap kegiatan positif yang dilakukan remaja terutama dalam hal proses belajar di sekolah, kurangnya penghargaan pengasuh terhadap keputusan remaja. Agar dapat memfasilitasi perkembangan psikologi remaja secara optimal, pengasuh harus bisa mengenal dan memahami remaja terutama tentang perkembangan psikologi remaja. Pengetahuan dan sikap pengasuh terhadap perkembangan psikologi remaja akan sangat berpengaruh pada pemahaman dan tindakan pengasuh dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja. Senada dengan pendapat Notoatmojo (2003) bahwa tindakan seseorang, dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Jika berbagai tuntutan psikologis yang muncul pada tahap perkembangan manusia tidak berhasil dipenuhi, maka akan muncul dampak yang secara signifikan dapat menghambat kematangan psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut. http://www.psikologi.comBerdasarkan uraian diatas dan sepengetahuan peneliti belum ada penelitian terdahulu tentang hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja di Panti Asuhan Aisyiah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitianSUBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilakukan di Panti asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang . Adapun waktu penelitian ini dimulai pada tanggal 16-28 maret 2011Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pengasuh yang ada di panti Asuhan.Populasi dalam penelitin ini adalah 32orang dan Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan metoda total sampling. HASIL DAN PEMBAHASANHasil PenelitianDari penelitian yang dilaksanakan sejak tanggal 16 sampai 28 maret 2011 di Panti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang terhadap 32 pengasuh panti yang jadi responden didapat hasil sebagai berikut4.1.1. Tingkat pengetahuan Responden tentang Perkembangan Psikologi Remaja.Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Perkembangan Psikologi Remaja Dipanti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang Tahun 2011NoTingkat pengetahuanFrekuensiPersentase (%)123TinggiSedangRendah18956521,812,9Jumlah32100Dari table 4.1 dapat dilihat bahwa 32 orang pengasuh panti yang menjadi responden dipanti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang terlihat Pengasuh berpengetahuan tinggi yaitu 18 orang (65%).4.1.2 Sikap responden terhadap perkembangan psikologi Remaja.Tabel 4.2Distribusi Frekuensi responden Berdasarkan Sikap Terhadap Perkembangan Psikologi Remaja Di Panti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang Tahun 2011NoSikapFrekuensiPersentase (%)12PositifNegatif191359,340,7Jumlah32100 Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 32 pengasuh panti yang menjadi Responden di Panti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang yang sikap positif adalah 19 orang (59,%) .4.1.3 Tindakan Responden terhadap perkembangan Remaja.Tabel 4.3Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan terhadap Perkembangan Psikologi remaja dipanti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang tahun 2011NoTindakanFrekuensiPersentase (%)12BaikBuruk2487525Jumlah32100Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa dari 32 Pengasuh Panti yang menjadi Responden di Panti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang dengan Tindakan baik 24 orang (75%).4.1.3 Tindakan Responden terhadap perkembangan Remaja.Tabel 4.3Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan terhadap Perkembangan Psikologi remaja dipanti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang tahun 2011NoTindakanFrekuensiPersentase (%)12BaikBuruk2487525Jumlah32100Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa dari 32 Pengasuh Panti yang menjadi Responden di Panti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang dengan Tindakan baik 24 orang (75%). 4.1.4 Hubungan antaraTingkat Pengetahuan tentang Psikologi Remaja dan Tindakan terhadap Perkembangan Psikologi RemajaTabel 4.4.Hubungan antaraTingkat Pengetahuan tentang Psikologi Remaja dan Tindakan terhadap Perkembangan Psikologi Remaja dipanti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang Tahun 2011Tingkat PengetahuanTindakanJumlahBaikBurukf%f%f%Tinggi1666,622518100Sedang625337,59100Rendah28,33337,55100Jumlah24100810032100 X2 tabel = 5,991X2 hitung = 6,298 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 18 responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang perkembangan psikologi remaja,16 (66,6%) telah melakukan tindakan yang baik daam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Pembahasan4.2.1 Tingkat Pengetahuan Pengasuh panti tentang Perkembangan Psikologi Remaja.Berdasarkan table 4.1 dari pengetahuan pengasuh panti didapatkan hasil sebanyak 18 orang (65%) responden berpengetahuan tinggi tentang perkembangan psikologi remaja. Tingginya pengetahuan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja karena para pengasuh sudah memahami perkembangan remaja itu sendiri dari pengalaman pengasuh selama ini dan pendidikanya serta ditunjang dengan pengasuh yang banyak berkecimpung di dunia pendidikan.Berdasarkan hasil kuesioner banyak pengasuh menjawab poin yang benar, ini menunjukan pengasuh sudah memahami dan mengetahui tentang perkembangan psikologi remaja.Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sinta kencana tahun 2006 tentang pengetahuan pengasuh panti terhadap perkembangan remaja dipanti Asuhan di Panti Trimurni Padang Panjang dengan jumlah pengasuh 33 orang dengan pengetahuan pengasuh tinggi (67%).Semakin lama pengasuh dipanti membimbing, semakin tinggi pengetahuan pengasuh dalam perkembangan psikologi remaja, dan semakin tahu tentang macam- macam perkembangan remaja baik dalam hal positif dan negatifnya.Berdasarkan uraian diatas peneliti sependapat bahwa semakin banyak pengalaman seseorang semakin tinggi pengetahuan pengasuh panti tentang perkembangan psikologi remaja dipanti Asuhan..Sebagaimana yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2005) bahwa manusia paling banyak belajar dari pengalaman hidupnya. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sikap pengasuh panti terhadap Perkembangan Psikologi Remaja..Berdasarkan table 4.2 didapatkan hasil bahwa sebanyak 19 orang (59,3%) responden yang bersikap positif tentang perkembangan psikologi remaja.Positifnya sikap pengasuh terhadap perkembangan psikologi remaja disebabkan pengasuh sudah memahami sikap remaja itu sendiri.Pengasuh menganggap sikap remaja dipanti Asuhan harus dipahami baik dalm segi pendidikan dan kegiatanya sehari hari.Berdasarkan hasil kuesioner didapa banyaknya pengasuh yang menjawab pertanyaan positif, ini menunjukan bahwa pengasuh sudah memahami tentang perkembangan psikologi remaja..Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh sinta kencana tahun 2006 tentang perkembangan remaja dipanti Asuhan Trimurni Padang Panjang yang sikap pengasuh banyak positif yaitu (53.4% )Hasil penelitian seirama dengan pendapat purwanto (2005), bahwa sikap merupakan pandangan atau perasaan yang berkaitan dengan motif yang mendasari tingkah laku seseorang, yang tidak terlihat dan tidak dibawa semenjak lahir, tetapi dengan objeknya. Disini terlihat bahwa pengasuh telah bersikap sesuai dengan objek yang dipelajarinya,yakni remaja.Tindakan Pengasuh Panti dalam memfasilitasi Pekembangan Psikologi Remaja..Berdasarkan table 4.3 didapatkan hasil bahwa sebanyak 24 orang (75%) responden dengan tindakan baik tentang perkembangan psikologi remaja.Banyaknya tindakan baik yang dilakukan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja disebakan oleh tingginya pengetahuan dan sikap pengasuh dalam memfasilitasi perkembangn psikologi remaja.Berdasarkan hasil kuesioner yang dijawab oleh pengasuh lebih banyak menjawab benar,dan tindakan baik,ini menunjukan pengasuh sudah mengerti dan memahami tentang memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sinta kencana dengan tindakan pengasuh (52.2%), dipanti Asuhan trimurni Padang Panjang. Disini peneliti dapat menyimpulkan semakin tinggi pengetahuan semakin baik tindakan yang dilakukan seseorang.Amron (1981) dalam yusuf (2004) mengatakan bahwa remaja dalam mencapai perkembangan yang optimal memerlukan bimbingan , arahan dari pembimbing, baik orang tua, pengasuh, guru, ataupun dewasa lain, dan tindakan yang dilakukan oleh pembimbing tersebut akan sangat mempengaruhi perkembangan remaja baik perkembangan moral, social,dan keperibadian remaja.Hubungan Tingkat Pengetahuan Pengasuh Panti tentang perkembangan Psikologi Remaja dengan Tindakan Pengasuh Panti dalam Memfasilitasi perkembangan Psikologi remaja.Hasil penelitian tentang hubungan tingkat penegtahuan pengasuh panti terhadap perkembangan remaja didapatkan dari 18 orang pengasuh yang berpengetahuan tinggi,66,6% telah melakukan tindakan baik dalam memfasilitasi perkembangn psikologi remaja, sedangkan dari 9 orang pengasuh yang berpengetahuan sedang, dan 5 orang pengasuh yang berpengetahuan rendah dengan tindakan baik 8,33%. Telah melakukan tindakan yang baik dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Hasil diatas, secara persentase menunjukan adanya kecendrungan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan pengasuh tetang perkembangn psikologi remaja, maka akan semakin baik tindakan yang dilakukan pengasuh panti dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Uji statistic di dapatkan x2 lebih kecil dari x hitung dengan nilai x hitung 6,298 dan x2 5,991.Ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan pengasuh tentang perkembangan psikologi remaja dengan tindakan pengasuh terhadap perkembangan psikologi remaja. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2005) yang menyatakan bahwa tindakan seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. ini berarti bahwa tingkat pengetahuan pengasuh panti tentang perkembangan psikologi remaja akan mempengaruhi tindakan pengasuh panti dalam memfasilitasi perkembangn psikologi remaja. Oleh karena tindakan pengasuh panti dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja di pengaruhi oleh tingkat pengetahuan pengasuh panti tentang perkembangan psikolgi remaja, maka perlu diadakan pemberian pengetahuan tentang perkembangn psikologi remaja terhadap pengasuh panti.Hubungan Sikap Pengasuh Panti terhadap perkembangan Remaja dengan Tindakan Pengasuh Panti dalam Memfasilitasi Perkembangan Psikologi Remaja.Penelitian tentang hubungan antara sikap pengasuh terhadap perkembangan psikologi remaja dengan tindakan pengasuh dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja, didapatkan hasil dari 25 orang pengasuh yang bersikap positif terhadap perkembangan psikologi remaja,91,6% telah melakukan tindakan baik dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja dengan baik,dan dari 7 orang pengasuh yang bersikap negatif terhadap perkembangan psikologi remaja, 8,33% telah melakukan tindakan baik dalam memfasilitasi perkembangn psikologi remaja.Hasil tersebut secara persentase menunjukan adanya kecendrungan bahwa semakin pengasuh bersikap positif terhadap perkembangan remaja maka semakin baik tindakan yang dilakukan pengasuh dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Uji statistik didaptkan nilai x2 lebih kecil dari x hitung dengan nilai x2 3,481 dan x hitung 7,550. Ini menunjukan berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap pengasuh terhadap perkembangan psikologi dengan tindakan pengasuh dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja dengan demikian ho ditolak.Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap pengasuh terhadap perkembangn psikologi remaja akan mempengaruhi tindakan yang diberikan pengasuhkepada remaja dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Hasil penelitian sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Notoatdmojo(2005) bahwa tindakan seseorang akan dipengaruhi oleh sikap.Oleh karena tindakan yang diberikan pengasuh panti terhadap remaja akan dipengaruhi oleh sikap pengasuh terhadap perkembangan psikologi remaja, maka pengasuh diharapkan perlu memahami,menerima,menghargai, dan merasa bertanggung jawab atas perkembangan remaja,serta menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan remaja karena sikap terhadap remaja akan terbentuk sepanjang hubungan antara pengasuh dengan remaja terjalin baik.Merujuk pada penyebab masih adanya pengasuh yang bersikap positif, maka pengasuh panti perlu meningkatkan sikap dalm hal memfasilitasi perkembangan psikologi remaja.Menurut Notoatdmojo (2005) sikap terbentuk dari dalam diri dan dipengaruhi oleh pengetahuan .Hasil penelitian menunjukkan masih mendekati sebagian pengasuh dengan pengetahuan kurang,sehingga untuk meningkatkan sikap positif maka peningkatan pengetahuan kepada pengasuh panti tentang perkembangan psikologi remaja perlu dikatakan misalnya mengadakan pelatihan. UCAPAN TERIMA KASIH Ibu Ns. Zulham Efendi, S Kep, selaku pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dengan kesabaran, ketekunan dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.Ibu Hj. Elmiyasna K. SKp. MM selaku Ketua STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang yang telah memberikan fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.Ibu Mitayani SST. M Biomed selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang yang telah memberikan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.Bapak H. Muslim, SKM selaku Ketua Yayasan MERCUBAKTIJAYA Padang yang telah memberikan fasilitas mencukupi untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.Staf Dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.Ibu kepala Panti yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian di Panti Asuhan Aisyiah cabang nangalo Padang.Keluarga besar penulis yang telah memberikan doa, dukungan serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.Rekan rekan senasib seperjuangan angkatan 2008 serta semua pihak yang telah memberikan semangat serta dukungan yang besar dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.DAFTAR PUSTAKAAlex sobur,2003, psikologi umum,Jakarta pustaka setia.Alimul hidayat,aziz,2010, metode penelitian keperwatan,Jakarta: salemba medika.Arikunto, suharsimi, 2000, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka CiptaHastomo, Prihanto,2001.Analisa Data,Jakarta:FKM-UIHurlock, Elizabeth b,1998, psikologi perkembangan, Jakarta Erlangga.Monks, fj Amp knoers, ont wilkling psychology, harditono,siti rahayu,2004Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagianya yogyakartaGajah mada.Mutadin, Zainun 2002, mengembangkan keterampilan social pada remajaJakarta,bumi aksara.Mussen, paul hendri,2000,psikologi perkembangan,Jakarta: Erlangga.Notoatmodjo, S.2003. pendidikan dan prilaku kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Sarwono, Sarlito W, 2001, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Sujanto Agus, 1993, psikologi perkembangan, Jakarta: Aksara Baru.Yusuf, Syamsu, 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung:. PT Remaja Rosdakarya.Jakarta. Online on http//www.e-psikologi/remaja/250602.ht