artikel

10
Artikel PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM BIDANG FARMASI Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Sarana utama dalam pengembangan dan penyebaran ilmu adalah bahasa. Bahasa mempunyai ragam dan tingkat sesuai dengan tujuan mencapai keefektifan komunikasi. Farmasi (bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti : obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dariilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaa obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) diantaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400-1600an. Apoteker sebagai sarana pelayanan kesehatan bidang pelayanan farmasi mempunyai peranan yang penting dalam memberikan pelayanan

Upload: restuan

Post on 10-Dec-2014

52 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

mamam

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel

Artikel

PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM BIDANG FARMASI

Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Sarana utama dalam pengembangan dan penyebaran ilmu

adalah bahasa. Bahasa mempunyai ragam dan tingkat sesuai dengan tujuan mencapai keefektifan

komunikasi.

Farmasi (bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti : obat) merupakan salah satu bidang

profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dariilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang

mempunyai tanggung jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang

lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan

penyediaan sediaa obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan

terhadap pasien (patient care) diantaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan

penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma).

Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400-1600an.

Apoteker sebagai sarana pelayanan kesehatan bidang pelayanan farmasi mempunyai

peranan yang penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga

masyarakat akan lebih terjamin dengan adanya informasi mengenai obat yang akan mereka

gunakan. Apalagi sekarang masyarakat sudah banyak yang ingin mengetahui kegunaan obat-

obatan terutama obat-obatan yang sering mereka gunakan karena itu diharapkan seorang

farmasis bisa memberikan informasi yang tepat dan benar.

Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi, salah satu alat yang paling sering

digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada

bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan

Page 2: Artikel

mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, tidak terampil menggunakan bahasa.

Suatu kelemahan yang tidak disadari.

Dari uraian di atas dapat ditangkap bahwa salah satu cara mengungkapkan informasi

adalah dengan bahasa, dan masih banyak cara yang lain yang dapat dipergunakan. Kemampuan

berbahasa disini diperlukan untuk mengungkapkan gagasan dan pikiran yang kompleks dan

abstrak secara cermat. Kemampuan berbahasa yang baik merupakan persyaratan mutlak untuk

saran komunikasi yang pokok. Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang baik seorang

yang bekerja di kefarmasian akan sukar mengkomunikasikan informasinya kepada pihak lain.

Beberapa pengaruh penggunaan bahasa indonesia yang baik dalam berkomunikasi dalam

pelayanan kesehatan adalah :

1. Memberikan kemudahan bagi penerima pelayanan kesehatan untuk memahami maksud

dari pemberi pelayanan kesehatan

2. Bahasa indonesia mudah digunakan oleh penduduk indonesia sehingga seorang farmasi

dapat menerapkan komunikasi teraupetik dalam memberikan pelayanan kesehatan

3. Bahasa indonesia dapat mengurangi hambatan yang ada. Dalam hal ini adalah hambatan

dalam proses komunikasi dan hambatan smantik

4. Penggunaan bahasa indonesia dapat memberikan kemudahan dalam berkomunikasi

sehingga seorang farmasi dapat memberikan obat yang tepat dan klien juga dapat

mengikuti instruksi yang diberikan

5. Bahasa indonesia dapat digunakan dimana saja di wilayah indonesia. Hal ini dikarenakan

pemberian pelayanan kesehatan dapat diberikan disemua lingkup bermasyarakat, baik itu

di puskesmas, rumah sakit maupun di komunitas yang ada di masyarakat

Page 3: Artikel

6. Memudahkan terjadinya umpan balik antara penerima dan penerima pelayanan kesehatan

Untuk mengetahui ragam bahasa apa yang dipakai oleh seseorang kita dapat mengenalnya

melalui :

1. Pilihan kata atau leksis,

2. Fonologi,

3. Morfologi,

4. Sintaksis, dan

5. Intonasi (Badudu, 1991:85). Sejalan dengan pendapat tersebut, Nababan (1984: 22)

menjelaskan bahwa setiap bahasa mempunyai banyak ragam, yang dipakai dalam

keadaan atau keperluan/tujuan yang berbeda-beda.

Ragam-ragam itu menunjukkan perbedaan struktural dalam unsur-unsurnya. Perbedaan

struktural ini berbentuk ucapan, intonasi, morfologi, identitas kata-kata dan sintaksis. Berkaitan

dengan pendapat di atas, dalam penelitian ini akan memfokuskan pada pemakaian bahasa, yang

dilihat dari segi fonologi (pelafalan/pengucapan), morfologi (bentuk kata), leksis (pilihan kata),

kosa kata dan sintaksis (kalimat).

Ada pengaruh lafal, ada pengaruh bentuk kata, ada pengaruh makna kata, ada juga

pengaruh struktur kalimat. Lagi pula agaknya pengaruh-pengaruh tersebut sulit untuk dihindari,

dengan sepenuhnya. Seperti dikatakan oleh Badudu (1985: 12) bahwa tidak seorangpun yang

dapat melepaskan diri dari pengaruh itu seratus persen. Lebih lanjut dikatakannya, yang mungkin

adalah bahwa pengaruh ini sangat sedikit, sehingga sukar kita menrka dari suku manakah orang

yang bertutur itu berasal.

Page 4: Artikel

Struktur bahasa ragam lisan anak-anak dwibahasawan di SD dalam wujudnya bahasa yang

kita gunakan sendiri dari unsur bunyi, bentuk morfologi, sintaksis dan semantik. Unsur-unsur

bahasa itu tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang terpisah-pisah. Dalam ragam lisan, unsur-

unsur tersebut terangkai dalam wujud kalimat yang saling berkaitan. Kalimat pertama pada

dasarntya digunakan sebagai acuan munculnya kalimat yang kedua, kalimat kedua dapat

memunculkan kalimat ketiga dan seterusnya. Oleh karena itu, memahami bahasa lisan seseorang

dapat dilakukan, antara lain dengan cara menganalisis unsur-unsur bahasa dan aturan yang

berlaku dalam bahasa itu.

Uraian diatas memberikan gambaran bahwa struktur bahasa ragam lisan anak-anakpun

dapat di analisis melalui unsur-unaur bahasa yang digunakannya. Disamping itu, aturan-aturan

yang berlakujugadapat digunakan sebagai tolak ukur baku atau tidaknya penggunaan bahasa

secara keseluruhan.

Penggunaan bahasa lisan banyak kelonggaran bila dibandingkan dengan bahasa tulisan.

Akan tetapi, buykan berarti penggunaan dapat dilakukan seenaknya. Dalam menggunakan

bahasa lisan perlu diperhatikan oleh setiap penutur mengenai situasi, lawan bicara dan masalah

yang dikemukakan.kaitan dengan penelitian ini, struuktur kalimat dalam ujaran anak-anak

dwibahasawan berupa (1) tapik komentar, (2) kalimat deklaratif aktif lebih banyak dari pada

konstruksi pasif,dan (3) lepasnya unsur subjek, predikat, dan objek.

Kenyataan seperti ini juga dijelaskan oleh rusyana (1984: 130), bahwa dalam penuturan

lisan, pembicara dan pendengar ada dalam ruang dan waktu yang memberikan kemungkinan

untuk berkontak secara langsung. Situasinya juga diketahui oleh kedua belah pihak. Andaikan

ada yang tidak dipahami, dapat ditanyakan dan kemudian dijelaskan. Karena itu, walaupun ada

Page 5: Artikel

yangn jika dipandang dari kalimat-kalimat yang digunakan, tidak begitu jelas, ketidakjelasan itu

mungkin sudah teratasi oleh pemahaman terhadap hubungan dalam peristiwa pembicaraan atau

langsung dijelaskan oleh pembicara.

Fungsi bahasa yang digunakan anak-anak dwibahasawan SD fungsi bahasa yang paling

utama adalah sebagai alat komunikasi. Dalam hal ini berbagai penjelasan mengenai fungsi

bahasa telah dapat dikemukakan para ahli bahasa. Beberapa pakar memberikan penjelasan

mengenai fungsi bahasa dilihat dari cara pandang masing-masing. Akan tetapi, penjelasan

mengenai fungsi bahasa tersebut secara keseluruhan memiliki banyak persamaan. Berdasrkan

data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara kontekstual bahasa yang digunakan anak-anak

dwibahasawan berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau interaksional, merupakan alat untuk

menyatakan imajinasi dan khayal.

Fungsi untuk menjelaskan informasi atau materi pelajaran ini terkait secara kontekstual.

Dalam konteks itu, bahasa merupakan unsur kebudayaan yang memungkinkan pengembangan

dan perkembangan kebudayaan. Sekaitan dengan itu, bahasa indonesia adalah bahasa yang

membuka jalan bagi kita menjadi anggota yang seutuhnya dari bangsa Indonesia.

Bahasa yang Benar

Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa. Berkaitan

dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu masalah tata bahasa,

pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Pengetahuan atas tata bahasa dan pilihan kata, harus dimiliki

dalam penggunaan bahasa lisan dan tulis. Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan harus dimiliki

dalam penggunaan bahasa tulis. Tanpa pengetahuan tata bahasa yang memadai, kita akan

mengalami kesulitan dalam bermain dengan bahasa.

Page 6: Artikel

Kriteria penggunaan bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang

sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik yang dibicarakan,

tujuan pembicaraan, orang yang diajak berbicara (kalau lisan) atau pembaca (jika tulis), dan

tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita

gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita. Penggunaan bahasa yang benar

tergambar dalam penggunaan kalimat-kalimat yang gramatikal, yaitu kalimat-kalimat yang

memenuhi kaidah tata bunyi (fonologi), tata bahasa, kosa kata, istilah, dan ejaan. Penggunaan

bahasa yang baik terlihat dari penggunaan kalimat-kalimat yang efektif, yaitu kalimat-kalimat

yang dapat menyampaikan pesan/informasi secara tepat (Dendy Sugondo, 1999 : 21)

Seorang farmasis klinis yang penuh aspirasi harus bekerja keras dan semuanya

didedikasikan untuk kesejahteraan pasien. Apoteker harus bersikap ramah, terbuka dan dapat

bekerjasama secara harmonis dengan sejawat medis dan perawat. Kerja sama dengan dokter,

perawat dan pihak manajemen rumah sakit tetap merupakan persyartan dasar dan utama untuk

mencapai pelayanan tinggi untuksetiap pasien.

Jenis Laporan Akademis

Laporan adalah penyampaian informasi yang bersifat aktual tentang sesuatu dari pihak kepada

pihak lain. Karena laporan berbentuk tulis, dapat dikatakan bahwa laporan