artikel

3
Tips Saat Memilih Bayi Tabung Pasangan suami istri yang sulit memperoleh anak banyak yang mengandalkan program bayi tabung. Namun saat memilih bayi tabung tak melulu masalah dana besar yang dibutuhkan tapi perlu kesiapan mental karena peluang keberhasilannya cuma 40 persen. "Keberhasilan dari proses bayi tabung ini sekitar 40 persen dengan biaya yang harus dikeluarkan mulai dari Rp 40 juta," ujar dr Budi Wiweko, SpOG . Pada prinsipnya keberhasilan program bayi tabung sekitar 40-50% tetapi hal ini akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Pada wanita di bawah 30 tahun peluangnya mencapai 50%, sedangkan usia 30-35 tahun peluangnya 35%, usia 40 tahun keberhasilan program bayi tabung menjadi sekitar 10-15%, sementara di atas usia 40 tahun peluangnya tinggal 8%. Kegagalan yang terjadi biasanya pada proses penanaman embrio di rahim, yang sangat tergantung pada kemampuan rahim menangkap embrio. Komunikasi embrio dengan rahim kadang tidak berjalan karena ada infeksi atau mioma uteri, polip dan kista. Biasanya dokter akan mengulang lagi program ini hingga minimal tiga kali setelah mempelajari hasil kegagalan sebelumnya. Bahkan salah seorang penyanyi dangdut terkenal yang ikut program bayi tabung, baru berhasil hamil setelah mengulang enam kali. Proses mengulang inilah yang membuat biaya membengkak. Jika biaya rata-rata di Indonesia sebesar Rp 40-50 juta, bisa jadi karena proses mengulang itulah yang membuat biaya juga bertambah besar. Selain biaya, faktor psikologis si ibu juga harus diperhatikan karena proses bayi tabung memang

Upload: fajaryusuf

Post on 30-Oct-2014

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel

Tips Saat Memilih Bayi Tabung

Pasangan suami istri yang sulit memperoleh anak banyak yang mengandalkan program bayi tabung. Namun saat memilih bayi tabung tak melulu masalah dana besar yang dibutuhkan tapi perlu kesiapan mental karena peluang keberhasilannya cuma 40 persen. "Keberhasilan dari proses bayi tabung ini sekitar 40 persen dengan biaya yang harus dikeluarkan mulai dari Rp 40 juta," ujar dr Budi Wiweko, SpOG . Pada prinsipnya keberhasilan program bayi tabung sekitar 40-50% tetapi hal ini akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Pada wanita di bawah 30 tahun peluangnya mencapai 50%, sedangkan usia 30-35 tahun peluangnya 35%, usia 40 tahun keberhasilan program bayi tabung menjadi sekitar 10-15%, sementara di atas usia 40 tahun peluangnya tinggal 8%.

Kegagalan yang terjadi biasanya pada proses penanaman embrio di rahim, yang sangat tergantung pada kemampuan rahim menangkap embrio. Komunikasi embrio dengan rahim kadang tidak berjalan karena ada infeksi atau mioma uteri, polip dan kista. Biasanya dokter akan mengulang lagi program ini hingga minimal tiga kali setelah mempelajari hasil kegagalan sebelumnya. Bahkan salah seorang penyanyi dangdut terkenal yang ikut program bayi tabung, baru berhasil hamil setelah mengulang enam kali. Proses mengulang inilah yang membuat biaya membengkak. Jika biaya rata-rata di Indonesia sebesar Rp 40-50 juta, bisa jadi karena proses mengulang itulah yang membuat biaya juga bertambah besar. Selain biaya, faktor psikologis si ibu juga harus diperhatikan karena proses bayi tabung memang memakan waktu. Si ibu juga harus minum obat-obat hormon atau disuntik yang membuat tubuhnya tidak nyaman.

Menurut dokter Budi, proses bayi tabung atau fertilisasi in vitro (FIV) biasanya dilakukan oleh pasangan yang memiliki gangguan kesuburan. Pasangan suami istri dikatakan memiliki gangguan kesuburan jika sudah melakukan hubungan seks secara teratur yaitu 2-3 kali seminggu selama setahun tapi belum juga ada tanda-tanda kehamilan. Beberapa gangguan kesuburan itu, pada perempuan misalnya gangguan pada proses pematangan sel telur, ada penyumbatan di jalan yang mempertemukan sel telur dan sperma atau pernah mengalami endometriosis (sel endometrium/lapisan dinding rahim yang tumbuh di luar kandung rahim) yang menyebabkan kesuburan terganggu. Sementara gangguan kesuburan dari pihak laki-laki adanya masalah pada sperma seperti jumlahnya yang sedikit atau tidak ada sperma sama sekali, bentuknya tidak normal, gerakan sperma yang kurang lincah atau sperma tidak bisa bertahan hidup lebih lama. "Hampir 35 persen permasalahan gangguan kesuburan disebabkan oleh masalah sperma. Jadi jika istri sulit untuk hamil maka suami dan

Page 2: Artikel

istri harus diperiksa. Tidak bisa salah satu pihak saja," ungkap dokter yang berpraktik di RSCM dan RS Pondok Indah Jakarta.

Proses bayi tabung ini biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu hingga akhirnya si calon bayi bisa ditanamkan dalam rahim sang ibu. Selama waktu tersebut ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:1. Melakukan pemeriksaan awal termasuk kesehatan dari ibu apakah memiliki gangguan

infeksi atau tidak dan juga suaminya.2. Melakukan tahap pematangan sel telur hingga ukurannya agak besar dan

mengeluarkannya.3. Menguji kualitas sperma, jika saat hubungan seks sperma tidak keluar, maka harus diambil

dari testis dengan melakukan operasi kecil.4. Melakukan pembuahan sperma ke sel telur di dalam laboratorium.5. Beberapa hari setelah pembuahan, embrio yang terbaik di tanamkan ke dalam rahim.6. Selama dua minggu awal, biasanya sang calon ibu menerima suntikan hormon untuk

membantu embrio berkembang.7. Setelah itu menunggu hasil pembuahan untuk mendapatkan kepastian apakah perempuan

tersebut hamil atau tidak.Proses bayi tabung ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan keturunan

pada pasangan yang memiliki masalah fertilitas. Tapi sebelum melakukan bayi tabung, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai persyaratan dan kondisi kesehatan keduanya.(Referensi Sumber Bacaan)