article edited

3
Bila mendengar kata imajinasi, yang akan muncul di benak kita mungkin berbeda-beda, khayalan, anak kecil, dunia pikiran, dan berbagai pandangan sesuai pemahaman masing-masing individu. Banyak konsep berkenaan dengan imajinasi. Imajinasi berperan sebagai jembatan antara pengalaman dengan perluasan pikiran. Sebagai contoh, J.K. Rowling tidak akan menjadi penulis terkenal jika tidak menggunakan imajinasinya dalam menulis novel sensasional Harry Potter. Bagai sebuah kata magis, imajinasi berperan penting dalam membentuk pola pikir seseorang. Lantas, apa itu imajinasi? 1. Pengertian Imajinasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imajinasi alah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar- gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Imajinasi juga merupakan kekuatan atau proses menghasilkan ide. Jadi imajinasi hanya terdapat dalam pikiran manusia yang membayangkan gambar-gambar atau kata-kata. Imajinasi bersifat khayal dan hanya terdapat dalam angan-angan, bukan yang sebenarnya. Sedangkan hal atau sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran disebut dengan imaji. Imajinasi terkadang muncul tiba-tiba, tanpa disengaja terlintas di pikiran manusia. Namun tak jarang pula imajinasi dengan sengaja dimunculkan dengan memikirkan suatu hal atau masalah, sehingga imajinasi pun dapat digunakan untuk menemukan pemecahan suatu masalah. Terkadang jika tidak terkontrol, imajinasi bisa berubah menjadi liar dan tidak terkendali. Oleh karena itu, dibutuhkan media penyaluran yang tepat agar imajinasi menjadi lebih terarah dan menghasilkan hal-hal yang positif dan berguna serta tidak merugikan pihak lain. 2. Jenis-jenis Imajinasi Imajinasi terbagi menjadi dua, yaitu imajinasi verbal dan imajinasi visual. Imajinasi verbal adalah imajinasi yang terbentuk oleh kata- kata dalam pikiran manusia dan diproses di dalam otak kiri. Sedangkan imajinasi visual adalah imajinasi yang berbentuk gambar- gambar dalam mata pikiran manusia dan diproses oleh otak kanan. Orang dewasa yang telah mengetahui banyak kosa kata cenderung lebih menggunakan kata-kata dalam berimajinasi, sehingga banyak orang dewasa yang justru mengalami ketumpulan dalam berimajinasi dengan gambar. Namun tak sedikit pula yang imajinasi visualnya tetap tajam dan berkembang baik. Sedangkan pada anak-anak yang belum banyak mengenal kosa kata akan memvisualisasikan apa yang ia lihat dan pikirkan dalam bentuk gambar dalam pikiran mereka. “Anak-anak adalah makhluk yang terbiasa berpikir dengan menggunakan imaji. Mereka melakukan hal tersebut jauh sebelum mereka memiliki kemampuan bahasa.” (I.Robertson,2009:20). Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan imajinasi visual kita sedikit demi sedikit menurun ketika

Upload: anonymous-atpgwh

Post on 06-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

artikel

TRANSCRIPT

Page 1: Article Edited

Bila mendengar kata imajinasi, yang akan muncul di benak kita mungkin berbeda-beda, khayalan, anak kecil, dunia pikiran, dan berbagai pandangan sesuai pemahaman masing-masing individu. Banyak konsep berkenaan dengan imajinasi. Imajinasi berperan sebagai jembatan antara pengalaman dengan perluasan pikiran. Sebagai contoh, J.K. Rowling tidak akan menjadi penulis terkenal jika tidak menggunakan imajinasinya dalam menulis novel sensasional Harry Potter. Bagai sebuah kata magis, imajinasi berperan penting dalam membentuk pola pikir seseorang. Lantas, apa itu imajinasi?1. Pengertian ImajinasiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imajinasi alah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Imajinasi juga merupakan kekuatan atau proses menghasilkan ide. Jadi imajinasi hanya terdapat dalam pikiran manusia yang membayangkan gambar-gambar atau kata-kata. Imajinasi bersifat khayal dan hanya terdapat dalam angan-angan, bukan yang sebenarnya. Sedangkan hal atau sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran disebut dengan imaji. Imajinasi terkadang muncul tiba-tiba, tanpa disengaja terlintas di pikiran manusia. Namun tak jarang pula imajinasi dengan sengaja dimunculkan dengan memikirkan suatu hal atau masalah, sehingga imajinasi pun dapat digunakan untuk menemukan pemecahan suatu masalah. Terkadang jika tidak terkontrol, imajinasi bisa berubah menjadi liar dan tidak terkendali. Oleh karena itu, dibutuhkan media penyaluran yang tepat agar imajinasi menjadi lebih terarah dan menghasilkan hal-hal yang positif dan berguna serta tidak merugikan pihak lain.2. Jenis-jenis ImajinasiImajinasi terbagi menjadi dua, yaitu imajinasi verbal dan imajinasi visual. Imajinasi verbal adalah imajinasi yang terbentuk oleh kata-kata dalam pikiran manusia dan diproses di dalam otak kiri. Sedangkan imajinasi visual adalah imajinasi yang berbentuk gambar-gambar dalam mata pikiran manusia dan diproses oleh otak kanan. Orang dewasa yang telah mengetahui banyak kosa kata cenderung lebih menggunakan kata-kata dalam berimajinasi, sehingga banyak orang dewasa yang justru mengalami ketumpulan dalam berimajinasi dengan gambar. Namun tak sedikit pula yang imajinasi visualnya tetap tajam dan berkembang baik.Sedangkan pada anak-anak yang belum banyak mengenal kosa kata akan memvisualisasikan apa yang ia lihat dan pikirkan dalam bentuk gambar dalam pikiran mereka. “Anak-anak adalah makhluk yang terbiasa berpikir dengan menggunakan imaji. Mereka melakukan hal tersebut jauh sebelum mereka memiliki kemampuan bahasa.” (I.Robertson,2009:20). Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan imajinasi visual kita sedikit demi sedikit menurun ketika kita semakin beranjak dewasa. Hal ini disebabkan oleh pengaruh bahasa, semakin banyak kita mengetahui kosa kata semakin menurun kemampuan kita dalam berimajinasi secara visual.Seperti yang dialami oleh ilmuwan terkenal, Albert Einstein. Einstein diajarkan untuk berpikir dengan imaji visual saat ia masih duduk si bangku sekolah. Pada usia 16 tahun, ia menggunakan imaji visual untuk melakukan terobosan eksperimen otak yang mendasari ilmu pemecahan atom. Ucapannya yang terkenal yaitu, “Kata-kata atau bahasa tidak berperan penting dalam mekanisme pikiran saya … elemen pikiran saya adalah imajinasi.”

Page 2: Article Edited

3. Cara Otak Menciptakan ImajiHal pertama yang kita lakukan untuk menciptakan imaji dalam pikiran kita adalah dengan melihat. Ketika melihat suatu obyek tertentu, otak kita secara otomatis akan mengolah informasi tersebut. Dengan begitu otak akan memvisualisasikan obyek yang kita lihat tersebut dalam mata pikiran kita. Saat kita menciptakan imaji visual dalam pikiran kita, kita tidak hanya sekedar menciptakan gambar mental yang statis dalam pikiran kita. Tetapi kita juga memindahkan imaji secara mental dalam mata pikiran kita (I. Robertson, 2009: 64).Setelah otak mencerna dan mengolah obyek yang kita lihat tadi, pikiran kita akan mulai bertanya-tanya tentang obyek yang kita lihat tersebut. Kemudian, setelah pikiran kita dapat menyimpulkan obyek tersebut, maka saat itulah imajinasi mulai bekerja. Kita akan mulai memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan obyek yang kita lihat tersebut. Dan pikiran-pikiran tersebut hanya terdapat dalam angan-angan kita saja dan tidak sungguh-sungguh terjadi pada obyek tersebut. Begitulah cara otak kita menciptakan imaji dalam pikiran kita.4. Pengertian KreativitasKreativitas adalah kemampuan mencipta atau daya cipta. Banyak orang beranggapan bahwa kreativitas tidak dapat dipelajari dan merupakan sifat bawaan yang tidak dapat diolah dengan dua kemungkinan: anda kreatif atau tidak. Sangat sedikit orang yang mengerti bahwa mereka bisa belajar agar menjadi kreatif. Orang sering frustasi ketika menemui jalan buntu dan tidak mampu menyelesaikan masalah mendesak. Namun kini, banyak orang yang mulai menyadari bahwa kreativitas berperan dalam meraih kebahagiaan pribadi dan keunggulan profesional. “Orang-orang kreatif menjadi pemimpin dalam bisnis dan masyarakat, mengerti cara memecahkan masalah ataupun menghilhami orang lain untuk meningkatkan peran dalam kehidupan” (Jordan E. Ayan, 2002: 26).8. Hubungan Daya Imajinasi dengan KreativitasSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa imajinasi dapat memunculkan ide-ide kreatif yang mungkin selama ini hanya terpendam dalam tanpa ada upaya lebih lanjut untuk menggalinya. Sehingga kita dapat melihat bahwa daya imajinasi seseorang jelas akan mempengaruhi kreativitas yang ia miliki. Seperti kutipan kata-kata seorang ilmuwan jenius terkemuka, Albert Einstein, “Untuk mengajukan berbagai pertanyaan baru, kemungkinan baru, untuk menilai masalah lama dari sudut pandang baru, dibutuhkan daya khayal kreatif. Daya khayal kreatif menjadikan ilmu pengetahuan maju pesat.” Oleh sebab itu, untuk mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh Tuhan sudah semestinya kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan cara berkarya. Dengan berkarya dari hasil imajinasi dan kreativitas kita, kita dapat memajukan dunia. Kita tidak perlu malu mendengar olok-olok dan cercaan dari orang lain, karena siapa tahu suatu saat ide kreatif kita justru akan membuat orang lain kagum. Jangan takut untuk melangkah lebih maju dengan potensi kreatif kita, walaupun orang-orang yang memiliki imajinasi dan kreativitas tinggi sering dianggap remeh bahkan sinting oleh orang lain. Jadi sudah seharusnya pula kita menghargai karya orang lain seperti kita menghargai karya kita. Karena setiap manusia pasti akan merasa senang apabila hasil karyanya dihargai oleh orang lain (Syamsuri, 2006: 124).

Page 3: Article Edited

Muhammad Ali once said, “a man with no imaginations has no wings”. Adalah dengan sayapnya Muhammad Ali bisa menjadi salah satu petinju hebat sepanjang masa. Dengan sayapnya, ia (juga kita) bisa belajar untuk terbang, maju, dan lebih baik. Lalu, ia (juga kita) akan tahu bagaimana rasanya jatuh, lalu belajar untuk bangkit terbang lagi. Sebagai mahasiswa kedokteran, sangatlah diperlukan imajinasi. Segala proses yang diajarkan baik preklinik dan klinik sebenarnya menuntut imajinasi dan logika. Ilmu kedokteran kian berkembang dari waktu ke waktu. Ilmu kedokteran bukan ilmu pasti seperti halnya matematika. Untuk memunculkan ide-ide cemerlang seiring kemajuan teknologi khususnya di bidang kedokteran, kita sebagai dokter masa datang akan melakukan berbagai eksperimen dan riset, dan imajinasi serta kreativitas berperan penting dalam mewujudkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.As Einstein says: “Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited, whereas imagination embraces the entire world, stimulating progress, giving birth to evolution.” (1879-1955)So, let’s imagine and create! (dikutip dari berbagai sumber)