arsitekturkolonial di surakarta , islam
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
PUSAT STUDI KONSERVASI
ARSITEKTUR KOLONIAL DI SURAKARTA
, ISLAM\<4
ttim&mt
Disusun oleh :
Nama : Fendhi Wijaya PutraNo. Mhs.: 98512129
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2003
Lembar Pengesahan
Tugas Akhir
PUSAT STUDI KONSERVASI
ARSITEKTUR KOLONIAL DI SURAKARTA
iKPMfe-eFSwasprtS
*» sib^V^t.&kWt.J'e*' *S*vs- » • ~*s.WSfl£SOTSfla«A.3-.tJ3W
> <*.
Disahkan Oleh :
Ketua Jurusan, Dosen Pembimbing,
Ir. Revianto Birai Santosa, M. Arch Ir. Handoyotomo, MSA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT,karena atas segala rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. TugasAkhir ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana strata 1 diUniversitas Islam Indonesia, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, JurusanArsitektur.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak memperolehbantuan, bimbingan, dorongan, semangat maupun kritik dari berbagai pihak, dimanasemua itu mempunyai dampak positif terhadap penyusunan tugas akhir ini. TugasAkhir ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari semua pihak yang peduli baiksecara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ingin menyampaikanucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Handoyotomo, MSA., selaku dosen pembimbing dimana dalamproses bimbingan tidak hanya sekedar berperan sebagai pembimbing namunjuga sebagai bapak dan sekaligus panutan yang dapat dijadikan acuan dalambertindak dan berkarya.
2. Bapak Ir. H. Toni Kunto Wibisono, selaku dosen penguji yang telah banyakmemberikan kritik dan masukan baik langsung maupun tidak didalam prosespelaksanaan tugas akhir ini.
3. Bapak Ir. Priyo Pratikno, selaku dosen tamu dalam proses pendadaran yangmana banyak memberikan tambahan-tambahan yang dapat memberikan nilaitambah pada tugas akhir ini.
4. Ibu Ir. Hastuti Saptorini, MA., selaku dosen wali yang selama ini telahbanyak memberikan dukungan dan dorongan dari awal sebagai mahasiswasampai sekarang dan akan berharap untuk seterusnya.
5. Bapak Ir. Revianto Budi Santosa, M. Arch., selaku Kajur Arsitektur.6. Untuk Keluarga tercinta khususnya kepada kedua orang tua saya yang telah
"berjuang" untuk anak-anaknya.7. Untuk Keluarga Mbak Han, terima kasih atas segala nasehatnya selama ini
dan semoga menjadi keluarga yang sakinah. Amin.8. Untuk Adikku Sonni dan Brenita yang tidak sedikit memberikan masukan
dan perhatian selama menjalani proses studi.9. Untuk Keluarga Besar dari kedua orang tua. "Matur nuwun Sanget nggih".10. Untuk teman-teman satu kontraan dan eks Kos yang telah banyak memberikan
bantuan dan dukungannya selama ini. "Matur nuwun Dab!". Andhi, TW,Seno, Nano, Kapan nyusul dab?, Ito, Farid tunggu aku!, Devi, Dodik, Sigit,Radit, Oben, Habib, Aseng teruslah berjuang nak. Ingat pesan orang tua dirumah!
11. Untuk Keluarga Besar Mbah Sumo, matur nuwun sanget nggih sedoyonipun!12. Dan untuk semua yang telah memberikan segalanya untuk terselesaikannya
tugas akhir ini.Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat berguna bagi
pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya untuk penulis sendiri. Dan penulismenyadari tidak ada yang sempurna di dunia ini selain Allah SWT.
Jogjakarta, Juli 2003
Penulis
ABSTRAKSI
Seiring dengan tuntutan masyarakat yang senantiasa berubah ada yang terabaikan
dalam sebuah strategi pembangunan konservasi bangunan kuno / bersejarah yang
seharusnya dapat dikaji kelayakannya dan dikembangkan agar sesuai tuntutan jaman
sesuai dengan lingkup konservasi.
Dari adanya tekanan-tekanan yang ada maka dibuatlah sebuah pusat yang dapat
sedikit banyak mengurangi tekanan tersebut. Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial
di Surakarta diharapkan dapat menjadi wadah yang tepat. Dari pengertiannya adalah
Suatu tempat sebagai pokok pangkal urusan kegiatan pengkajian konservasi arsitektur
kolonial, dimana khasanah-khasanah tersebut didata, disajikan dan didokumentasikan
serta dikaji sebagai sarana pengembangan dan pelestarian Arsitektur Kolonial.
Sedangkan masalah lokasi dipilih pada daerah perdagangan Beteng, kawasan ini
terletak di pusat kota Surakarta yaitu pusat pemerintahan, perkantoran dan perbelanjaan
serta terdapat komunitas bangunan-bangunan peninggalan arsitektur kolonial yang
diharapkan dapat memberikan dukungan akan eksistensi Pusat Studi Konservasi
Arsitektur Kolonial. Permasalahan yang diangkat adalah Kontekstual Bangunan dimana
sebuah pendekatan perancangan dengan koherensi dan kesamaan visual yang mampu
menampilkan keserasian baik fungsi atau karakter bangunan dengan bangunan /
lingkungan sekitarnya. Hal ini karena adanya potensi-potensi fisik dari lokasi kawasan
perencanaan, maka pendekatan perancangan arsitektur kontekstual dirasa sesuai untuk
kontinyuitas visual dengan pertimbangan bangunan-bangunan kolonial dan lingkungan
yang ada didalam kawasan perdagangan beteng.
Fleksibilitas Ruang yakni suatu kemungkinan perubahan penataan ruangan sesuai
dengan tuntutan kebutuhan kegiatan yang ditampung. Latar Belakang Permasalahannya
adalah karena adanya penerapan OTDA, maka perlu pertimbangan fungsi bangunan yang
dapat memberikan pemasukan. Dan Sifat sebuah kegiatan konservasi sendiri akan
menyerap dana yang tidak sedikit.
Dari adanya sebuah fungsi bangunan pusat studi konservasi ini diharapkan
mampu untuk memberikan sebuah benteng yang kuat untuk ebuah usaha pelestarian dan
pengembangan bangunan colonial atau bersejarah.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. Tahap Proposal
1. Pengertian Judul2. Latar Belakang Judul3. Permasalahan
4. Spesifikasi Proyek5. Fasilitas Utama
6. Besaran Ruang
II. Tahap Skematik Desain
1. Pengenalan site dan analisa kondisi eksisting2. Karakteristik Ruang Auditorium3. Karakteristik kegiatan yang diwadahi4. Analisa aspek visual5. Analisa aspek pencahayaan6. Analisa aspek akustik7. Analisa fleksibilitas ruang8. Optimasi yan dikembangkan9. Studi Topologi Bangunan sekitar10. Optimasi yang dikembangkan11. Gubahan masa
12. Hubungan ruang13. Organisasi ruang14. Gambar pra rancangan Usulan
III. Tahap Laporan Perancangan
1. Pengertian dan latar belakang judul2. Permasalahan umum dan khusus
3. Penyelesaian permasalahan umum4. Penyelesaian permasalahan Kontekstual bangunan5. Penyelesaian Permasalahan Fleksibilitas ruang
DAFTAR PUSTAKA
TAHAP PROPOSAL TA
1. Pengertian judul
• Pusat : Menurut Ramus Besar Rahasa Indonesia.
- Sesuatu yang biasa dijadikan pusat perhatian.
- Pertengahan dari bagian kegiatan mengelompok, memiliki ciri spesitik
didalamnya.
- Pokok pangkal atau yang jadi pumpunan (berbagai urusan atau hal suatu
permasalah).
• Studi ; a. Menurut Ramus Besar Bahasa Indonesia.
- Kajian, telaah, penelitian ilmiah.
b. Menurut Ramus Umum Indonesia-Inggris
- Peiajaran, tempat belajar, telaah dan penyelidikan.
• Pusat Studi: a Menurut Ramus Umum BI (Purwodarminto-1991)
- Adalah tempat yang menjadi pokok atau sasaran kegiatan perhatian bagi
proses mendapatkan iimu pengetahuan.
b. Menurut Ramus Umum BI (Sugeng Siswanto-1996)
- Adalah tempat yang memudahkan untuk berinteraksi, saSing tukar
informasi, gagasan / ide, berefleksi, berekreasi, komunikasi serta
berapresiasi secara efektif dan efisien.
• Konservasi: Menurut kesepakatan Piagam Burra
- Konservasi merupakan kegiatan yang menjadi payung dari semua bentuk
pelestarian di bidang arsitektur.
Jadi pengertian Konservasi disini adalah keseluruhan hal yang
berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan dan pelestarian yang sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat agar citra atau image yang sudah ada
dapat dipertahankan.
• Arsitektur : Menurut definisinya dapat diartikan
- Sebagai karya yang dibangun untuk manusia, sebuah lingkungan dimana
orang-orang hidup dan tinggal.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
- Sebagai penafsiran tentang ruang dan mengukur setiap unsur yang
masuk ke dalam bangunan menurut ruangyang diliputinya.
- Sebagai sebuah susunan ruang-ruang yang dirancang untuk kegiatan
tertentu yang diintegrasikan dengan harmomske dalam sebuah
komposisi.
• Arsitektur Koioniai: Menurut pengertiannya dapat diartikan
- Sebuah karya-karya Arsitektur yang dihasilkan pada masa Kolonial
Belanda yang secara umum digambarkan sebagai sebuah karya arsitektur
adaptasi atau adopsi.
Dalam artian tercipta melalui proses adaptasi dengan melakukan
adopsi-adopsi dari arsitektur tradisional.
Sehingga secara umum pengertian Pusat Studi Konservasi
Arsitektur Kolonial di Surakarta adalah Suatu tempat sebagai pokok
pangkai urusan kegiatan pengkajian konservasi bangunan kolonial, dimana
khasanah-khasanah sebuah konservasi didata dan diinformasikan,
disajikan dan didokumentasikan serta dikaji sebagai bentuk sarana
pengembangan dan pelestarian Arsitektur Kolonial.
2. Latar Belakang Judul
2.1. Tinjauan Umum Surakarta
Surakarta dikenal sebagai salah satu kota dengan budaya Jawa dan
sejarahnya dalam memerangi penjajah, hal ini ditunjukkan dengan
keberadaan Keraton Surakarta dan bangunan-bangunan kolonial Belanda
yang masih ada sampai saat ini.
Surakarta sebagai kota industri, perdagangan dan kebudayaan juga
ditetapkan sebagai pusat pengembangan Jawa Tengah bagian tirnur dan
Selatan. Sejak ditetapkannya Bandara Adi Sumarmo sebagai bandara
Intemasional Jawa Tengah, melengkapi fungsi-fungsi lain sebagai kota
budaya, olah raga dan panwisata serta industri, perdagangan dan
pendidikan.
(Sumter : Rencana Umum Tata Ruang Kola Surakarta Th. 1998)
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Koioniai Di Surakarta Proposal.
S 3
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta yang akan
diusulkan adalah sebagai bangunan publik dengan fungsi pendidikan non
formal didalamnya, dimana harus mampu memanfaatkan dan menjaga
kelestarian arsitektur kolonial melalui pendekatan sebuah studi yang
bersifat mendasar guna mewujudkan kepedulian bersama didalam prinsip
konservasi.
Gambar 1 : Peta Nama Jalan Kota surakarta
(Sumber : RDTRK Kodya Surakarta)
Seiring dengan tuntutan masyarakat yang senantiasa selaiu
berubah, ada yang terabaikan dari sebuah strategi pembangunan
konservasi bangunan kuno / bersejarah. Perhatian lebih tercurah kepada
bangunan baru, yang lebih mencerminan modernitas.
Karena ancaman dan tekanan yang begitu berat itulah maka
diperlukan sebuah fasilitas studi tentang Arsitektur Kolonial untuk dikaji
kelayakannya dan dikembangkan agar sesuai tuntutan jaman dan lingkup
konservasi didalam suatu lingkungan kota, baik itu satuan areal, satuan
pandangan atau satuan fisik.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
2.2. Potensi Kawasan Perdagangan Benteng
Kawasan kuno merupakan bagian penting dari pertumbuhan kota
yang mempunyai nilai sejarah dan ekonomi. Kawasan beserta
peninggalannya mempunyai bukti tisik kekayaan budaya bangsa yang
dapat menunjukkan latar belakang sejarah masyarakatnya.
(Sumber : Arsitektur, Pembangunan dan Konservasi, Ir. Harry Miarsono,
M. Arch.)
Sesuai arahan pengembangan struktur tata ruang kota kodya
Surakarta, kawasan perdagangan benteng telah diarahkan sebagai kawasan
pertumbuhan strategi di wilayah Kodya surakarta dengan penekanan
sektor perdagangan, rekreasi dan jasa.
Pemilihan kawasan perdagangan ini diharapkan dapat memberikan
dukungan bagi eksistensi Pusat Studi Konservasi bangunan Kolonial
nantinya. Kawasan mi terletak di pusat kota Surakarta yaitu di kecamatan
Pasar Kliwon dan berdekatan langsung dengan pusat pemerintahan,
perkantoran, pertokoan dan bangunan-bangunan penmggalan kolonial
serta dekat dengan pusat kebudayaan Jawa yaitu Keraton Kasunanan
Surakarta.
Dalam skala mikro kawasan perdagangan mempunyai potensi yang
sangat besar terhadap lokasi site terpilih dan keberadaan Pusat Studi
Konservasi itu sendiri. Karena adanya bangunan peninggalan kolonial
Belanda yang boleh dikatakan mendominasi bangunan-bangunan lain
disekitarnya. Mulai dari Beteng Vastenbrug, Kantor Brigif VI, Gereja
GIPB, Bank Indonesia, Gereja St. Antonius, Bruderan Purbayan, Kantor
DPU, kantor PM dan Pasar Cede. Selain bangunan, street furniture yang
ada disekitar juga dapat mendukung keserasian dari penampiian secara
keseluruhan dari pusat studi ini.
Untuk lebih memahami kawasan perdagangan Beteng yang
merupakan area perencanaan Pusat Studi ini, maka dapat dilihat pada
gambar peta dibawah ini :
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonia! Di Surakarta Proposal.
A
U
Keterangan
Gambar 2 : Peta Kawasan Perdagangan Benteng( Sumber : Bappeda Surakarta )
1. Balai Kota2-. Gereja
St. Antonius
0=.—-tr=s,--.
riTi ;txs.L
;E.rj«-i\ ttti:c:i:*jB;
niuiiiljiniiIii'iiiiI'lll"1
'-*$&'
•(-'-,
'^f?
£?~S5
">~*VO.'* i#;,/\
£>t*5nSnXi?
.—.-.. 1—
-^ - =
4. Beteng Vastenbrug
^ JT,* &.
8. Kantor PM
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta
* 1•as >i
<i< -i.
6. Bank Indonesia
Proposal.
Lahan kosong dengan luas ±8000 m2 dan berada di kawasan
perdagangan Beteng yang sekaligus memiliki potensi karakteristik visual
yang terdefinisikan dari bangunan arsitektur kolonial. Hal ini nantinya
diharapkan mampu untuk mendukung keberadaan dari Pusat Studi ini.
Keterangan
Sebelah Utara Site
Gambar 3 : Peta Site Terpilih( Sumber : Bappeda Surakarta )
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
2.3. Potensi Skala Makro
Potensi ini lebih dititik beratkan pada keberadaan bangunan
kolonial terpilih dikota surakarta dan nantinya diharapkan dapat
mendukung didalam perancangan pusat studi konservasi nantinya. Untuk
dapat melihat lokasi dan bentuk dari bangunan dapat dilihat peta dan
gambar berikut ini.
Gambar 4 : Peta Nama Jalan Kota Surakarta
Sumber : RDTRK Kodya Surakarta
A
Keterangan
4. Kantor RR!
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta
i
I 6.i
Loji Gandrung ii
Proposal.
2.4. Potensi Street Furniture
Keterangan
Gambar 5 : Peta Kawasan Perdagangan BentengSumber: Bappeda Surakarta
^qjfc ""—•sges&"»5-
M -At- .
3.TuguBalaiKota
6.Gapura Gladak
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
A
2.5. Kontekstual Sebuah Bangunan
2.5.1. Latar Belakang
Karena adanya potensi-potensi yang telah diterangkan diatas dapat
dimungkinkan untuk mendukung performa baik dari fungsi maupun
karakteristik bangunan pusat studi nantinya. maka pendekatan
perancangan arsitektur kontekstual dirasa sesuai untuk kontinyuitas visual.
2.5.2. Definisi Kontekstual
Arsitektur kontekstual merupakan salah satu pendekatan
perancangan dengan bagaimana kita dapat membuat koherensi, kesamaan
visual yang berhubungan antara bangunan-bangunan dengan
lingkungannya. Perancangan sebuah bangunan juga harus merespon
bangunan-bangunan dan situasi lingkungan disekitarnya.
Kontekstual berarti sesuatu yang mendahului, hal ini berarti
mengarnbil sikap perduli akan bentuk eksistmg yang sudah ada baik itu
berupa bangunan buatan manusia ataupun lingkungan alam. Arsitektur
kontekstual adalah hubungan dengan makna selaras, menyatu dan
mempunyai keterkaitan yang berhubungan secara visual. ( Wondoamiseno
1992, Arsitektur Kontekstual)
Sehingga perancangan arsitektur kontekstual dapat dikatakan
bahwa suatu pendekatan perancangan dengan koherensi dan kesamaan
visual yang ada dari pengaruh luar bangunan lam lingkungan, yang
mampu menampilkan fungsi bangunan atau keserasian dengan
lingkungannya.
2.5.3. Arsitektur Kontekstual
Kontekstual mempunyai prinsip bahwa bangunan yang akan
muncul diharapkan mampu untuk mendapatkan pengakuan atas
keberadaan dan menjadi tambahan yang terkait ( depent addition ) dari
lingkungan sebelumnya. Dengan menganggap bentuk, material dan detail
bangunan baru merupakan perluasan karakter visual bangunan yang sudah
ada sebelumya.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
Ada 4 faktor yang berguna dalam perancangan kontekstual yang
perlu dipertimbangkan, yaitu :
a. Pola, sebagai obyek yang ditata dalam bentukan berulang-ulang,
beberapa dapat dilihat dari material bangunan.
b. Reserasian, merupakan penataan obyek dalam suatu garis lurus
terhadap esensi hubungan dan kesatuan bangunan.
c. Ukuran, merupakan dimensi keseluruhan dari bangunan atau
bagian dari sebuah bangunan.
d. Bentuk, merupakan bentukan dari sebuah bangunan atau bagian
dari sebuah bangunan. Hal ini sangat membantu dalam menentukan
tinggi, lebar dan kedalaman.
Perancangan arsitektur kontekstual menurut Partawijaya :
a. Tema lingkungan sebagai pendekatan kontekstual
- Lingkungan yang mempunyai histori tinggi
- Lingkungan yang mempunyai jiwa dan karakter kota
- Lingkungan yang mempunyai kontinuitas visual
b. Elemen Pendekatan
- Pendekatan pola perletakan bangunan, memperhatikan dan
melakukan dialog antara perletakan bangunan baru dengan
bangunan / lingkungan sekitarnya.
- Pendekatan pola hubungan ruang adalah dialog antara penataan
ruang luar dengan lingkungan yang sudah ada.
- Pendekatan pola ruang dalam yang ada pada bangunan.
- Fasade, adalah keterkaitan bentuk dan fasade bangunan baru
dengan bangunan atau lingkungan yang telah ada.
- Pendekatan visual, pendekatan perancangan bentuk dengan
kesesuaian visual terhadap bangunan sekitarnya.
c. Cara pendekatan
Sangat dipengaruhi oleh pribadi dan kreatifitas arsitek serta
aliran atau stylenya serta situasi dan kondisi setempat atau
lingkungan.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
Teori-teori kontekstual dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. komposisi ( Durand - 1809 )
Teori ini banyak dibicarakan dalam Post Modern, karena didalam
teori Durand ini, ide-ide modernisme sudah mulai digunakan. Komposisi
menurut Durand merupakan usaha teoritis "Berkontekstualisme secara
non-eklektis". Menurut Durand, dikatakan rancangan arsitektur
kontekstual apabila :
• Keteraturan, simetris dan kesederhanaan merupakan hal yang
mudah untuk perancangan dan pembangunan. Hal ini berpengaruh
pada bangunan yang fungsional dan ekonomis.
• Komposisi / disposisi elemen yang terbebas dari tirani order.
• Kesatuan grid yang kontinyu dari suatu estetika baru tidak harus
dengan sumbu guna menyatukan elemen yang beda.
• Style dapat ditambahkan setelah struktur, melalui komposisi.
Kesimpulan dari uraian diatas adalah variabel penting
dalam menentukan kontekstualisme menurut Durand adalah simetris,
kesederhanaan dan keteraturan.
b. The Permanence : Program dan Logic Form (1830 )
Teori Permanence, banyak bicara tentang type. Type adalah :
• Obyek tunggal yang unik, sebuah metafor yang berhubungan
dengan masa lampau umat manusia yang dikonfrontasikan dengan
masalah arsitektur sehmgga type ditemukan.
• Memiliki logika bentuk ( Logic Form ), produk nalar ( Rasional
Form ) dan penggunaan ( Programme )
• Alamiah dan mengekspresikan "the permanence" sebuah bangunan
menjadi sesuatu yang konstan sepanjang sejarah.
Variabel penting dalam menganalisa arsitektur kontekstual
melalui metode permanence adalah keimikan obyek, kesejarahan dan
permanence.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
12
c. Struktur Formal Internal ( Teori Guilio Carlo Argan )
Teori ini menguraikan bahwa untuk mencapai suatu komposisi
dengan cara struktur formal dan harmoni adalah perbandingan dan
overlapping dari keteraturan formal tersebut.
Sedangkan type yang didefinisikan sebagai "struktur formal
internal" bangunan (deretan bangunan yang berperan sebagai generator
kota) dan akan menentukan elemen kota dalam berbagai skala.
Struktur formal merupakan karakter bentuk dalam geometri yang
paling dalam seperti linier, grid, centralized dan clustered.
Definisi dan variabel-variabel dalam arsitektur kontekstual
menurut teori yang dikemukakan oleh Guilio Carlo Argan adalah
Pengaruh Nalar-Program, Harmoni Bentuk dan Pola Bentuk.
2.5.4. Penyesuaian Kontekstual
Menurut Brent ('. Broilin, kontekstual atau kontrasnya bangunan
dengan lingkungannya merupakan sebuah harmoni, bentuk kontekstual
bangunan dapat diadaptasikan dengan memasukkan bentuk perulangan.
Ada perulangan yang benar-benar mirip ( bentuk set back dari bidang
fasad dengan beragam ukuran) dan ada perulangan yang sama besar,
namun merupakan bentuk material yang benar-benar berbeda dari
keduanya.
Hal tersebut diatas dapat dilakukan dengan studi penampilan
bangunan secara detail melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat gambaran penampilan bangunan dari permukaan lantai,
dmding dan atap untuk pertimbangan potensi visual.
2. Mencari tanda-tanda visual setempat yang didapat dari studi terhadap
elemen bangunan / lingkungan meliputi : ritme vertikal /honsontal,
detail dinding, komposisi bukaan (pintu danjendela).
3. Mencari keterkaitan dari lingkungan dan bangunan sekitarnya.
4. menguji antar petunjuk-petunjuk dengan tujuan yang diinginkan, pada
suatu sintesa untuk mendapatkan konklussi desain.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
2.5.5. Sikap terhadap Kontekstual
Arsitektur kontekstual dalam hubungannya dengan lingkungan
mempunyai dua sikap :
a. Kontras
Adalah satu bentuk yang banyak dipegang oleh kaum modernis dimana
sikap ini cocok untuk menciptakan bangunan yang khusus diantara
bangunan yang telah ada, sikap ini memutuskan hubungan rantai
sejarah yang telah berjalan.
Bentuk lain dari pengaruh sikap kontras terhadap lingkungan adalah
sikap ini menimbulkan bentuk kejutan pada lingkungan sekitarnya.
Kontras tidak selamanya buruk, adakalanya muncul suatu
keharmonisan yang dinamis dan dramatis. Pemutusan mata rantai
sejarah secara visual terkadang perlu untuk mengmterpretasikan nilai
simbolis.
b. Selaras
Adalah satu sikap yang mengambil dan menerapkan sikap arsitektur
kontekstual yang mempertimbangkan bentuk-bentuk dan pola-pola
bangunan lama pada lingkungan sekitar. Yang terpenting dismi adalah
sejauh mana penyelesaian desain yang mampu menggunakan
kelebihan lokasi terutama dari bentuk konteks lingkungan yang eksis.
Kesinambungan ini dapat dibuat dalam beberapa cara, yakni :
1. Meniru motif desain yang telah ada.
2. Menggunakan bentuk dasar yang umum tetapi mengaturnya
kembali dengan penyusunan ulang sehingga terbentuk sebuah
karakter bangunan sendiri.
Mengambil bentuk-bentuk baru yang memiliki karakter pengaruh
visual yang sama atau mendekati dari bangunan atau lingkungan
yang sudah ada.
menyamarkan bentuk aslinya.
j.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
14
2.6. Fleksibilitas Ruang
2.6.1. Latar Belakang
Karena diterapkannya otonomi daerah yang semua kemajuan suatu
daerah sangat tergantung pada bagaimana mengoptimalkan segala potensi
yang ada didaerahnya untuk perkembangan pada suatu daerah tersebut.
Maka perlu dipertimbangkan akan adanya sebuah pengelolaan dari
sebuah fungsi bangunan yang dapat memberikan pemasukan dana untuk
mendukung sebuah kegiatan yang maksimal dalam hal ini adalah kegiatan
konservasi arsitektur kolonial itu sendiri. Selain itu karena sifat dan
kegiatan ini yang akan menyedot dana yang tidak sedikit jumlahnya.
Oleh karena itulah diharapkan adanya ruang dari Pusat Studi
Konservasi Arsitektur Kolonial yang Dapat difungsikan sebagai ruang
komersial. Dalam kasus ini ruang komersial tersebut adalah auditorium itu
sendiri.
2.6.2. Fleksibilitas Ruang Auditorium
Auditorium merupakan salah satu ruang yang terdapat di pusat
studi ini dan fungsi utamanya adalah dipergunakan sebagai ruang seminar,
sarasehan, penataran, forum komunikasi konservasi arsitektur dan untuk
pemutaran film dokumenter yang bersangkutan dengan konservasi
arsitektur kolonial.
Dan di lain pihak seiring dengan kehidupan kesenian di kota
Surakarta maka diperlukan juga ruang pertunjukan kesenian khas
tradisional. Seni pertunjukan ini merupakan pegelaran suatu karya seni
dengan menggunakan serangkaian media gerakan anggota tubuh atau
musik pada suatu tempat pementasan.
Selain itu kebutuhan masyarakat Surakarta akan hiburan terutama
hiburan film sangat kurang sehingga diperlukan fasilitas yang dapat
digunakan untuk mempertunjukkan sebuah pemutaran film. Maka
auditorium juga dikomersialkan untuk kegiatan ini.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
15
2.6.3. Pengertian Flesibilitas ruang
Fleksibilitas ruang merupakan hal yang teramat penting untuk
perwujudan sebuah fungsi ruang yang majemuk " Suatu bangunan harus
cukup fleksibel untuk menyerap sekurang-kurangnya baharapa perubahan
dalam kondisi dimana bangunan beroperasi tanpa mengalami kerusakan,
maka kalau tidak demikian bangunan akan herfungsi tidak efektif "
Pengertian dari flesibilitas itu sendiri adalah suatu kemungkinan
dapat diubahnya penataan ruang sesuai dengan kebutuhan tanpa
menggunakan bangunan secara keseluruhan dengan menghindari
terjadinya ruang yang terbuang. Agar tata ruangnya tidak acak maka
diperlukan suatu pola dasar dengan sistem pembagian ruang.
Konsep fleksibilitas haruslah dipertimbangkan dalam setiap
program bangunan, ini berarti bangunan dapat menampung pertumbuhan
melalui perluasan dan juga fleksibilitas. Mengenal aspek-aspek dari
fleksibilitas itu sendiri yaitu kemungkinan perluasan atau perubahan
maupun kemungkinan menampung beberapa kegiatan sekaligus.
Beberapa kriteria sebagai dasar untuk pencapaian sebuah
feksibiiitas, yaitu :
a. Macam, dari berbagai kegiatan yang ditampung, antara ruang satu
dengan kegiatan yang lain memiliki karakteristik atau sifat
kegiatan yang sama / mirip.
b. Volume kegiatan, disini adalah daya tampung atau kapasitas dari
tiap kegiatan yang ada. Hal ini nantinya berpengaruh pada besaran
ruang, dimensi ruang serta lay out ruang.
c. Pelaku kegiatan, dari kelompok kegiatan kita mengetahui perilaku
pemakai, sehingga kita mendapatkan sirkulasi pemakai dari
hubungan antar kegiatan.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
3. Permasalahan
3.1. Permasalahan Umum
Untuk sebuah perwujudan sebuah konservasi arsitektur kolonial,
haruslah memiliki fasilitas untuk pengkajian, pendataan dan mformasi,
penyajiannya serta dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan
sesuai dengan sasaran dan tujuan.
Oleh karena itu, bagaimana menentukan sistem penataan wadah
Pusat Studi ini, sehingga dapat menunjang efektifitas kelancaran
kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
3.2. Permasalahan Khusus
a) Untuk mendapatkan sebuah pendapatan yang akan digunakan sebagai
penyokong dana bagi pusat studi mi agar menjadi sebuah lembaga
yang mandiri dalam kegiatan yang dilakukan. Serta peka terhadap
ruang pada pusat studi untuk dapat difungsikan ganda sebagai ruang
komersial.
Oleh karena itu, bagaimana membuat sebuah konsep-konsep ruang
yang fleksibel didalam pusat studi untuk dijadikan sebuah ruang
dengan fungsi ganda yang dapat mewadahi bermacam-macam
kegiatan dan dapat dijadikan ruang yang akan digunakan sebagai
ruang komersial.
b) Untuk mendapatkan sebuah pengakuan atas keberadaan Pusat Studi
yang memiliki koherensi dan kesamaan visual atau keserasian dengan
lingkungannya. Diharapkan akan munculnya sebuah apresiasi dan
konsep-konsep konservasi yang sesuai dengan kemajuan dan tuntutan.
Oleh karena itu, pusat studi konservasi ini harus dirancang
dengan pertimbangan aspek kontekstual dimana atau integrasi yang
mempunyai makna selaras, menyatu dan mempunyai keterkaitan
karakter secara visual dengan lingkungan sekitar yang telah ada
sehingga akan tercapai kontinuitas visual
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
17
3.3. Tujuan
3.3.1. Tujuan 1 mum
Untuk mendapatkan rumusan konsep dasar perancangan sebuah
pusat studi konservasi arsitektur kolonial yang dapat mewadahi berbagai
kegiatan. Sehingga memudahkan didalam melakukan aktivitas sesuai
berdasarkan permasalahan yang ada.
3.3.2. Tujuan Khusus
Merancang Pusat Studi Ronservasi Arsitektur Kolonial, yang
mampu memberikan fasilitas yang memadai bagi kegiatan-kegiatan
pendataan dan informasi, dokumentasi dan penyajian, serta pengkajian,
agar didapat terkoordinasi sehingga dapat mendukung terwujudnya sebuah
konsep konservasi Arsitektur Kolonial yang lebih optimal. Melalui
pendekatan perancangan arsitektur kontekstual, sehingga akan
memberikan kontinyuitas secara visual dengan mempertimbangkan
bangunan-bangunan kolonial yang adadisekitarnya.
3.4. Sasaran
Merancang Pusat Studi Konsen>asi Arsitektur Kolonial Di
Surakarta yang tetap berpegang pada inti permasalahan. Secara umum
sasaran perancangan dapat mewujudkan sebuah pusat studi yang dapat
menampung kegiatan pendidikan dan menyediakan fasilitas-fasilitas
apresiasi masyarakat baik dalam bidang arsitektur maupun kebudayaan
yang akan memberikan warna tersendiri yang dapat menjadi daya tarik dan
rangsangan pada pendekatan dan pergerakan melalui pusat studi ini.
3.5. Lingkup Pembahasan
Mencakup performasi bangunan kolonial yang mencakup
pemenuhan permasalahan fleksibilitas dan kontekstual meliputi kebutuhan
ruang, besaran ruang dan penataan ruang dalam serta penampilan ruang
luar yang dapat memberikan kesan dari fungsi bangunan serta sistem
struktur dan utilitas.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
4. Spesifikasi Proyek
4.1. Sasaran Pusat Studi Konservasi Arsitektur Koloniala. Bagi Masyarakat Umum
• Memperkenalkan karya-karya Arsitektur Kolonial untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya "potref' masa lalu.
• Memperdalam pengetahuan terhadap makna konservasi maupun
terhadap karya arsitektur kolonial itu sendiri.
• Meningkatkan apresiasi dan rasa memiliki masyarakat terhadap
arsitektur kolonial untuk ikut serta berpartisipasi didalam proses
studi konservasi arsitektur.
b. Bagi Kalangan Intelektual-CAREconservation
• Memberikan kemudahan bagi kegiatan pengkajian untuk
mendapatkan bahan studi perancangan konsep konservasi.
• Meningkatkan komunikasi antara intelektual-CAREconservation,
masyarakat dan pemerintah untuk memudahkan sebuah pemecahan
masalah yang sedang dihadapi dalam konservasi.
c. Bagi Pemerintah
• Mendapatkan masukan kontribusi pemikiran bagi kebijaksanaan
pembangunan yang sedang dilakukan.
• Meningkatkan usaha terpadu dalam bidang konservasi khususnya
arsitektur kolonial yang akan menjadi sebuah pengembangan untuk
kawasan itu sendiri.
4.2. Fungsi dan Tugas
a. Fungsi
- Wadah Pendataan dan Informasi
Sebagai sarana inventarisasi data yang dapat memunculkan suatu
pemikiran dan pengembangan dari sebuah potensi-potensi yang ada di
bidang arsitektur dan diharapkan mampu menghasilkan informasi data
yang dapat digunakan untuk tindak lanjut dari kegiatan konservasi
arsitektur kolonial.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
19
- Wadah Penyajian dan Dokumentasi
Sebagai tempat untuk menggelarkan dan merekam kegiatan-
kegiatan konservasi yang akan disajikan kepada masyarakat luas untuk
memunculkan rasa memiliki terhadap karya arsitektur masa lalu. Yang
dilain pihak diharapkan mampu untuk dapat lebih mengeksplorasi
celah-celah pengembangan dibidang konservsi arsitektur kolonial.
- Wadah Pengkajian
Sebagai sarana motivator didalam melakukan studi dan analisis
yang akan melahirkan sebuah konsep-konsep baru bagi konservasi
arsitektur yang dikembangkan guna memenuhi tuntutan jaman. Selain
itu harus mampu menjadi tempat berapresiasi bagi komunitas
CAREconservation di dalam proses pemeliharaan dan pelestarian dari
obyek konservasi.
b. Tugas
• Pendataan dan Informasi
1) Melakukan observasi untuk mendapatkan data yang akan
dirangkum dan kemudian akan dijadikan bahan informasi.
2) Memberikan bahan studi berupa penerangan / Informasi kepada
masyarakat luas tentang Arsitektur Kolonial.
• Penyajian dan Dokumentasi
1) Mengadakan dan mendokumentasikan pameran konservasi untuk
mendapatkan respon dari masyarakat.
2) Memutar film-film dokumenter dengan media audio visual
berkenaan dengan kegiatan konservasi arsitektur.
• Pengkajian
1) Melakukan analisa permasalahan untuk memunculkan dukungan
didalam proses pemecahan masalah.
2) Mengadakan sarasehan / seminar mengenai solusi-solusi yang
mungkm untuk diusulkan dari studi konservasi agar dapat lebih
dirasakan manfaat dan sebuah pusat studi ini.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
20
5. Fasilitas Utama
Fasilitas-fasilitas utama mengacu pada data standar fasilitas yang
disesuaikan dengan fungsi, sifat dan karakter serta tuntutan fasilitas
tersebut.
a. Fasilitas kegiatan pendataan dan informasi meliputi:
- Ruang Pengolahan Datadan Ruang Arsip Data.
- Ruang Penerbitan / Percetakan dan Ruang Informasi.
b. Fasilitas penyajian dan Dokumentasi
- Ruang pertunjukan, dengan bagian-bagian ruangnya :
1) Ruang penerimaan / Lobby
2) Ruang Auditorium / Cinema
3) Ruang duduk penonton
4) Ruang untuk kegiatan pentas ( Komersial)
5) Ruang Kegiatan teknis tata panggung
- Ruang Pamer Terbuka dan Tertutup
- Ruang Dokumentasi dan Ruang Fotografi
c. Fasilitas Pengkajian
- Ruang Auditorium (diskusi, seminar, sarasehan)
- Ruang kelas (pendidikan dan studi kasus, penjelasan)
- Ruang Workshop
d. Fasilitas Penunjang Kegiatan Utama
- Perpustakaan dan Toko Buku
- Ruang bersama bagi intelektual-CAREconservation.
- Ruang sosialisasi bagi Masyarakat luas.
6. Besaran Ruang
Dasar pertimbangan didalam penentuan besaran ruang, adalah :
Pelaku dan macam kegiatan
- Kebutuhan flow dan ruang kegiatan
Standart besaran ruang
- Kapasitas daya tampung.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
21
Dan dasar-dasar pertimbangan didalam penentuan besaran ruang
akan diungkapkan macam ruang dan perhitungan besaran ruang sebagai
berikut:
No. Macam
Kegiatan
Perhitungan Dimensi
Indoor Outdoor
1. Kegiatan Umum
1. Plasa penerima Diasumsikan ( 300 org.)
Standart 2 m2/ org. 600 m2
2. Hall / lobby Standart 0,36 m2 / org. (NAD)
Kapasitas 200 org. : 72 m2
Flow 100%
144 m2
3. Ruang informasi Standart 2,7 mz / org. (NAD)
Kapasitas 3 org.81 m2
4, Ruang tarn ii Standart 3 m2/ org.
Kapasitas 5 org.15 m2
5. Parkir umum Standart 50 m2 / bus, 25 m2 /
mobil, 1,6 mz/spd motor (NAD)1250 m2 1980 m2
Kap. 5 bus : 250 m2, 100 mbl :
2500 m2, 300 spd mtr : 480 m2
6. Parkir khusus 25 m2 / mbl, 1,6 m2 / spd mtr.
Kapasitas 10 mbl: 250 m2,
50 spd mtr. : 80 m2 (NAD)
330 m2
7. R. Genset Umum Asumsi 6 m x 6 m 36 m2
Sub Jumlah 1856 m2 2580 m2
2. Keg. Pengkajian
2.1. Keg. Pendidikan
1.|
Ruang Diskusi Diskusi Formal
Standart asumsi: 1,5 m2 / org.
Kap. 30 org. : 45 m2, 5 Ruang
Diskusi Informal
Standart asumsi :3m2/ org.
Kap. 50 org.: 150 m2, 2 Ruang
225 m2
300 m2
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
3.
Ruang Pengeiola
R. Alat/Gudang
Ruang Auditorium
Kegiatan Pentas
R. Rias Purra
R. Rias Putri
R. Latihan
R. Tunggu Giliran
Stage Utama
Stage Pern bantu
Keg.Perlengkapan
R. Operator
R. Operator Suara
R. tata Peralatan
R. Gudang Alat
Toilet
1~>
Standart2,7 m2 / org7(NAD)Kap. 6 org: 16,2 m2
Flow 30 % : 4,86 m2
Asumsi 10 mx 10 m : 100 m2
Flow 20 % : 20 m2
Standart 1,5 m2/org.
Kap. 600 org.: 900 m2
Flow 20 % : 180 m2
Kap. 20 Org., St. 2 m2/ org
Kap. 10Org., St. 4 m2/ org
Kap. 25 Org., St. 4 m2/ org.
Kap. 25 Org., St. 2 m2/ org.
Asumsi maksimal
Asumsi maksimal
Kap. 3 Set, St. 15 m2/ Set
Kap. 1 Set, St. 15 m2/ Set
Asumsi 20-100 20-100 m2
Asumsi 20-100 m2
Pria :
(NAD)2m2/WC/200org.
0,6m2 / Urinoir / 25org.
Kap. 300 org.: 2 WC x 2 : 4 m2
12 Urinoir x 0,6 : 7, 2 m2
Wanita :
(NAD)2m2/WC/100 org.
0,8 m2/ Wastafel / 30org.
Kap. 150 org.: 2 WC x 2 : 4 m2
5 Wastafel x 0,8 : 4 m2
Luas total Toilet 19,2 m2
Flow 20 % : 3,84 m2
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di SurakartaProposal.
8. Ruang Kelas Standart 1,5 m2 / org.
Kap. 20 org.: 30 m2( 3 Ruang )
Total 90 m2 Flow 20 % : 18 m2
108 m2
2.2. Kegiatan Studio
1. R. Workshop (Asumsi)
Luasan 4 m2/ org.
Kapasitas 30 org. : 120 m2
Flow 20 % : 24 m2
144 m2
2. Ruang Fotografi (Asumsi)
Standart 4 m2/ org.
Kapasitas 20 org. : 80 m2
Flow 20%: 16 m2
96 m2
2.3. Keg. Kepustakaan
1. Lobby Standart 036 m2 / org. (NAD)
Kapasitas 50 org.: 18 m2
Flow 100%: 18 m2
36 m2
2. Ruang penitipan Standart 0,8 m2 / 4 org.
barang Kapasitas 200 orang : 40 m2
Flow 20 % : 8 m2
48 m2
3. R. Pemin jaman dan Standart 2,24 m2 /1 set meja
Pen8em r»s»fisin Kafisisitas 1 nii»1a • 4*48 Si2
Flow 100 % : 4,48 m28"96 m2
4. R. Koleksi Buku Standart 136,6 buku / m2
Kapasitas lO.OOObk: 73,206 m2
Flow 20 % : 14,64 m2
87,84 m2
5. Ruang Baca Standart 2,3-3,2 m2/org. (NAD)
Kap. 200 org x 3,2 m2 640 m2
6. R. Koleksi Audio Standart 245 Kaset / mz
Visual Kap. 5000 Kaset: 20,4 m2
Flow 20 % : 4,08 m2
24,48 m2
7. R. Administrasi Standart 7 m2/ org. (NAD)
Kapasitas 5 orang Petugas
Flow 20 % : 7
42 m2
i!
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
8.
3.
3.1.
1.
3.2.
4.
4.1.
1.
2.
R. Foto Kopi
Lavatori
24
(Asumsi) Keb. Luas 6 m x 4 m :
24 m2
Flow 100% :24 m2
Pria:
Standart 2 m2 / WC / 200 org.
0,6 m2/ Urinoir / 25 org.
Kap. 100 org.: 1 WC x 2 : 2 m2
12 Urinoir x 0,6 : 7, 2 m2
Wanita :
Standart 2 m2/ WC / 100org.
0,8 m2 / Wastafel / 30org.
Kap. 100 org. : 1 WC x 2 : 2 m2
5 Wastafel x 0,8 : 4 m2
Luas total Toilet 15,2 m2
Flow 20 % : 3,04 m2
Sub Jumlah
Kegiatan Penyajian
Kegiatan Pameran
Pameran 2 D
R. Pamer Foto
Pameran 3 D
R. Pamer Maket
R. Pemutaran Film
(Asumsi)
Kapasitas untuk obyek 200 foto
Luas Ruang 600 m2
(Asumsi)
Kapasitas untuk 100 obyek 3 D
Luasan Ruang 800 m2
(Rencana) Auditorium
Dengan R. penunjang 40 %
Luasan R. Auditorium : 1080 m2
Keg. Pendataan dan Informasi
Keg. Percetakan
R. penyimpanan
R. Cetak Buku
Kapasitas untuk bahan :100 m2
Flow 20 % : 20 m2
Kap. mesin & 10 org.: 300 m2
Flow 20 % : 60 m2
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta
48 m2
18,24 m2
120 m2
360 m2
Proposal.
25
3. R. Distribusi Standart 136,6 buku / m2
Kapasitas 3.000 bk : 21,962 m2
Flow 20 % : 4,392 m226,4 m2
4.2. Keg. Pendataan
1. R. Pengolahan Data (Asumsi)
Luasan Ruang / org. : 3 m2
Kapasitas 6 org.
Flow 20 % : 3,6 m2
21,6 m2
2. Ruang Diskusi Standart asumsi : 1,5 m2 / org.
Kapasitas 10 org.
Flow 20% : 3
18 m2
5. Keg. Penunjang
5.1.
1.
Cafetaria
Ruang Makan Standart 1,9 m2 / org. (NAD)
Kapasitas 50 org.: 95 m2
Flow 20%: 19 m2
114 m2
2. Ruang Dapur dan
keb. Ruang lain
(Asumsi)
20 m x 8 m160 m2
3. Ruang makan
terbuka
Standart 1.5 m2/ org. (NAD)
Kapasitas 50 org. : 75 m2
Flow 100 % : 75 m2
150 m2
5.2.
T
2.
Musholla
Tempat Wudlu
Ruang Sholat
(Asumsi)
Kapasitas Pemakai: 100 org.
(Asumsi)
Luasan 0,5 m2/ org.
Kapasitas 100 orang
30 m2
50 m2
• -
3. R. Penyimpanan
alat Sholat
(Asumsi)
Luasan 0,8 / 4 org.
Kapasitas 50 org.
10 m2
Sub Jumlah 3640 m2 150 m2
JUMLAH TOTAL BESARAN RUANG 8568,6 m2 2730 m2
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.
Tab
el1
:G
am
bar
Pet
aB
an
gu
nan
Sek
itar
Sit
eP
eta
Kaw
asan
Bet
eng
Pu
sat
Stu
di
Ko
nserv
asi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
o=
=.^
-^M
--—
r.i
i;m
;.
;r.:
».>
.r.
-tit
>;:
i*»
;
'ii=
=-
"•»3j£
-/ft ~£
5
t&£
l£,
/Sv.
fc£
*i^
Ei*
AT
* u
Ket
eran
gan
<,$
%.
4.K
anto
rB
rigi
fV
I
_r^
^S%
'
8.B
alai
Ko
taS
ura
kart
a
•li
rtK
r^-^w
^K
.
Sk
em
ati
kD
esa
inT
A
:i^:
v,':'
iiw
;;x_
^ri:
I•'••
41s..-.-
3.
Ban
kIn
do
nesi
a
5.B
ente
ngV
aste
nber
g
rf**
"*:
•
Tab
el
2:
An
ali
sa
Sit
e
Ko
nd
isi
Ek
sist
ing
Dis
ebel
ahut
ara
site
yakn
idi
jala
nB
eten
gte
rdap
atja
lur
rel
KA
nam
un
sek
aran
gte
lah
difu
ngsi
kan
seb
agai
jalu
rre
lw
isat
adi
dala
mko
taS
urak
arta
.Ja
lur
ini
tidak
dile
ngka
pip
alan
gre
lk
aren
ak
ecep
ata
nk
eret
ara
ta-
rata
15km
/jam
.
Di
seb
elah
Bar
atsi
tete
rdap
atg
apu
raG
lada
ky
ang
difu
ng
sik
anse
bag
aipi
ntu
ger
ban
gu
tam
ap
ad
ak
erat
on
Kas
un
anan
Sur
akar
ta.
Dis
ini
terd
apat
sed
eret
anp
oh
on
beri
ngin
yan
gcu
ku
pri
mbu
nd
anun
tuk
view
dari
arah
bar
atti
dak
bag
us.
Seb
elah
Sel
atan
seb
agai
tem
pat
pem
bu
atan
per
ang
kat
gam
elan
mili
kke
rato
nbe
rbet
ukse
per
tiru
mah
pend
uduk
.
Seb
elah
Tim
urad
alah
leta
kda
rip
usa
tp
erd
agan
gan
bet
eng
yakn
im
atah
ari
yang
tela
hte
rbak
arn
amu
nm
asih
berf
ungs
ip
ada
lant
aisa
tu.
Vie
wke
arah
site
cuku
pb
agu
spe
rlu
dita
mpi
lkan
seb
uah
pen
ekan
anv
isu
al.
Kar
ena
kead
aan
dan
kond
isi
yang
ada
kem
ungk
inan
pen
cap
aian
pad
asi
teha
nya
dap
atdi
laku
kan
pad
ase
bel
ahu
tara
.
Ter
leta
kdi
pojo
kan
dari
Bu
nd
eran
Gla
dak
yang
men
jadi
zon
ate
rpad
atp
ada
jam
-jam
kerj
adi
kare
naka
nk
awas
anpe
rkan
tora
nb
era
da
dis
ek
itar
site
.V
iew
dar
ilo
kas
iin
ike
dala
msi
tesa
ngat
kuat
perl
uad
anya
pene
kana
nda
rias
pek
visu
alm
isal
nya
dari
gu
bah
anm
asa
atau
kar
akte
rfa
sad
e.
Po
ten
si
Seb
ela
hU
tara
Sit
eS
eb
ela
hS
ela
tan
Sit
e
Seb
ela
hT
imu
rS
ite
Seb
ela
hB
ara
tS
ite
'I
"&J
S§
Vie
wM
asu
kS
ite
Gap
ura
ba
tan
ga
n
<p
iii%
c,w
ii
Ga
pu
raG
lad
ag
Bu
nd
era
nG
lad
ag
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
Sk
em
ati
kD
esain
TA
Po
ten
si
Sit
e
Terl
etak
Dip
usat
Kota
dan
bera
dadi
ujun
gja
lan
Prot
okol
yakn
iJa
lan
Slam
etRi
yadi
dan
jala
nSu
dirm
anm
embu
atlo
kasi
site
sang
atst
rate
gis.
Lah
anko
song
deng
anlu
as±
80
00
m*
bera
dadi
dala
mka
was
ande
ngan
bang
unan
arsi
tekt
urko
loni
alya
ngm
enja
dika
nfu
ngsi
bang
unan
dapa
tek
sis.
Jarin
gan
utili
tas
dika
was
ante
rseb
utcu
kup
leng
kap
:ja
ring
anli
stri
k,te
lepo
n,ri
olko
tada
nP
DA
M.
Aks
esib
ilit
asda
npe
ncap
aian
mud
ahka
rena
pras
aran
ada
nsa
rana
yang
ters
edia
ncu
kup
leng
kap.
Plo
tin
gB
entu
km
asa
Pad
aS
ite
Ga
mb
ar
Peta
Sit
e
Ket
era
ng
an
:
:A
rea
Blo
kM
asa
ba
ng
un
an
:A
rea
La
nd
sca
pe
Sit
e
:A
rea
Ba
tas
Dar
iA
sja
lan
20m
:A
rea
Ba
tas
Ja
rak
An
tar
Pers
il
Tab
el3
:K
arak
teri
stik
keg
iata
nU
tam
aP
ada
Ru
ang
Au
dit
ori
um
No
.
2.
Ru
ang
Perte
mu
an
/
ko
nv
en
si
Pem
uta
ran
Fil
m
Keg
iata
n•
Ko
nfr
ensi
,be
ntuk
tem
up
end
apat
seba
gai
sika
pta
ngga
pte
ntan
gsu
atu
pem
bah
asan
anta
rak
elo
mp
ok
/g
olo
ng
an.
•S
emin
ar,
per
tem
uan
anta
rab
eber
apa
perw
akil
anke
lom
pok
/o
rgan
isas
iun
tuk
mer
un
din
gk
anat
aum
emec
ahk
ansu
atu
per
mas
alah
an.
•S
imp
osi
um
,p
erte
mu
anan
tara
berb
agai
piha
kun
tuk
mem
bah
assu
atu
topi
kda
ndi
hara
pkan
dapa
tm
emb
erik
anla
ng
kah
-lan
gk
ahp
eny
eles
aian
mas
alah
.•
Lo
kak
ary
a,tu
kar
pen
dap
atan
tara
beb
erap
aah
lim
eng
enai
suat
up
erm
asal
ahan
dan
hasi
lp
emec
ahan
mas
alah
dap
atm
emp
erm
ud
ahp
ela
ksa
naan
keg
iata
n.
•K
on
gre
s,su
atu
per
tem
uan
ole
hw
akil
-wak
ilb
agia
nat
auca
ban
gda
rise
bu
aho
rgan
isas
iat
aule
bih
mem
bic
arak
an,
men
yel
esai
kan
atau
men
gat
asi
per
mas
alah
ters
ebu
t.P
eny
ajia
nFi
lmD
ok
um
ente
r
Ka
ra
kte
ris
tik
Keg
iata
nin
iter
diri
dari
2ob
yek,
yaitu
pem
bica
rada
npe
nden
gar.
Tun
tuta
nak
anku
alita
sak
ustik
yang
baik
mem
butu
hkan
pelin
gkup
dari
ruan
gya
ngm
endu
kung
mul
aipe
nata
aan
dan
pola
baha
nya
ngdi
paka
ida
nca
rape
mas
anga
nnya
.B
entu
kla
ntai
berj
enja
ngle
bih
mem
ban
tuke
berh
asila
nda
rike
giat
anin
i,ka
rena
aspe
kvi
sual
yang
dite
rim
aol
ehp
eser
taak
anle
bih
baik
.B
entu
kda
nke
mir
inga
npl
afon
dak
anm
empe
ngar
uhi
kual
itas
dan
tata
suar
aya
ngdi
hasi
lkan
baik
dari
segi
teks
tur
dan
baha
n.D
iper
luka
nnya
tem
pat
laya
run
tuk
men
yajik
anse
buah
pres
enta
siba
ikde
ngan
OH
Pm
aupu
nbe
ntuk
visu
alla
inny
a.Pe
rlu
dipe
rtim
bang
kann
yaja
rak
mak
sim
umda
rist
age
atau
laya
run
tuk
mem
aham
id
anm
elih
atap
ay
ang
sed
ang
dib
icar
akan
.Si
stem
peng
uat
buny
idite
ntuk
anol
ehpo
lale
tak
pen
ger
assu
ara
did
alam
ruan
g.
•M
emili
kipo
late
mpa
tdu
duk
deng
anbl
okpe
rba
ris
yang
dapa
tm
embe
rika
nke
nyam
anan
visu
alda
nsi
rkul
asi
pad
ate
mpa
tau
dien
ce.
•A
dany
ajar
akm
inim
umda
ribe
sara
nla
yar
terh
adap
bari
san
kurs
iter
depa
n.•
Lan
tai
berj
enja
ngda
npo
laau
dien
cesa
tuar
ahle
bih
dapa
tm
emen
uhi
tunt
utan
aspe
kvi
sual
itas
kare
nape
nont
onak
anda
pat
berk
osen
tras
i.•
Mem
iliki
ruan
gpr
oyek
tora
tau
oper
ator
untu
km
enya
jika
nfil
mke
laya
r.•
Ada
nya
sist
emel
ektri
kaly
ang
berk
esin
ambu
ngan
baik
untu
kke
nyam
anan
mau
pun
keam
anan
.•
Mem
erlu
kan
sist
empe
ngat
uran
suar
aya
ngbe
rkes
inam
bung
anag
arke
nyam
anan
men
ikm
ati
soun
def
ekya
ngdi
sajik
anda
paf
dipe
role
h.•
Lebi
hB
ersi
fat
Stat
is,k
aren
ape
nont
onha
nya
berk
osen
tras
ip
ada
laya
rd
anm
enik
mat
iso
un
def
ekya
ngdi
sajik
an.
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
aw
wp
^^
jpiB
'y..
(Jt«
f.*-
K*>
1"?,
-§"'
'Sj>
*f•>
•?.
Skem
ati
kD
esa
inT
A
La
yO
ut
Ga
mb
ar
hit
ma
n&
'n
ukn
6-S
(7ly
plA
.S.
V7—
11In
ggrl
l
Juml
ah.
Qm
Utu
tl—17
(14
typ)
A.S
lft—
30
ino
dlM
ka
slk
on
lln
an
UI
14
—2
2In
gg
rK
luin
l.lt
I.du
duk
mak
l/da
rat
•4»
,pa
nam
baha
n(U
JiK
l.rb
il.t
ioiu
iIpa
nlan
gdu
al
kada
ngka
dang
dlpa
tbol
ahka
ndgn
angg
apan
bahw
apa
nam
baha
nta
bad
alah
pana
mba
han
Jara
kdar
atan
uja
•a
H.M
II..
M.(..•
nib
i:
,t.
ion
*lt
l*im
u|.
um
i
ion*
fcv
•V
V-
3M»
H«
tMft
l**
lon
tkr
-*
ww
-V
MK
rni»
|
tosw
-V
'r-
>*'
)M
n-«
.*-
1|Q
SW
-
Tab
el4
:K
arak
teri
stik
Keg
iata
nK
om
ersi
alp
ad
aR
uan
gA
ud
ito
riu
m.
Ru
ang
Per
tun
juk
anS
en
i
Tra
dis
ion
al
Su
rak
art
a
Per
tun
juk
anF
ilm
Keg
iata
n
Sen
iT
ari,
pert
unju
kan
tari
disa
jikan
den
gan
unsu
rg
arap
anya
ngm
enon
jolk
anke
agun
gan,
kean
ggun
ang
erak
and
ang
amel
ann
ya.
Sen
iK
eto
pra
k,
pert
unju
kan
init
ersa
jida
lam
bent
ukg
erak
and
anp
erca
kap
anse
rta
mem
iliki
alur
ceri
taya
ngdi
seli
ngi
tari
and
eng
andi
irin
giir
ama
gem
elan
secara
lan
gsu
ng
.
Sen
iM
usik
kar
awit
an,
pert
unju
kan
ini
leb
ihd
itek
an
kan
mela
lui
ko
mu
nik
asi
suar
aan
tara
pem
ain
gam
elan
dan
pel
antu
nte
mb
ang
den
gan
pen
on
ton
.
Sen
iW
ayan
gK
ulit,
pert
unju
kan
du
adi
men
sion
alya
ngte
rsaj
ip
ada
geb
er/
laya
rse
bag
aip
emb
atas
ger
akan
way
ang
dan
diir
ingi
den
gan
alun
ang
amel
anse
cara
lan
gsu
ng
.
Pen
yaji
an
Fil
mK
om
ersi
al,
pert
unju
kan
inib
ersi
fat
du
adi
men
sion
alya
ngte
rsaj
ipa
dala
yar
yang
didu
kung
den
gan
sou
nd
untu
kku
alit
assu
ara
yan
gba
ik.
kara
kte
risti
k
Keg
iata
np
emen
tasa
nm
enek
anka
nta
tasu
ara
dan
aspe
kvi
sual
yang
baik
agar
pem
ain
dapa
tm
engi
kuti
iram
aya
ngm
engi
ring
inya
.D
isajik
antu
ngga
l,ke
lom
pok
keci
l,se
dang
sam
pai
pada
pert
unju
kan
mas
alse
pert
iR
amay
ana.
Peno
nton
lebi
hdi
teka
nkan
untu
km
engh
ayat
i,m
enga
gum
idan
kose
ntra
sipa
dapa
gela
ran
yang
dis
ug
uh
kan
/S
tali
s.
Asp
ekvi
sual
dan
tata
suar
ase
lalu
dite
kank
anpa
dape
rtunj
ukan
ini
kare
nase
gige
raka
nda
npe
rcak
apan
yan
gte
rsaj
ikan
.D
iduk
ung
deko
rasi
pang
gung
dan
pera
lata
npe
nduk
ung
sepe
rti
laya
rba
ckgr
ound
dan
stag
eta
mb
ahan
untu
kp
eran
gk
atg
amel
an.
Hub
unga
npe
mai
nda
npe
nont
oner
atka
rena
seri
ngka
lite
rjad
iko
mun
ikas
isp
on
tan
Pen
ekan
anak
anko
mun
ikas
isua
raan
tara
pem
ain
/ga
mel
ande
ngan
peno
nton
ters
aji
deng
anba
ik.
Hub
unga
npe
nont
ond
eng
anpe
mai
ner
atk
aren
ape
nont
onle
bih
terf
okus
kan
pada
gera
kan
pela
ntun
tem
bang
dan
suar
air
inga
nga
mel
an.
Pert
unju
kan
dapa
tdi
nikm
atid
arid
uaar
ahya
kni
dide
pan
gebe
r/la
yard
enga
nm
elih
atba
yang
anda
ndi
bela
kang
gebe
r/la
yard
enga
nm
elih
atob
yek
way
ang
lang
sung
.L
ebih
bers
ifat
stat
is.
Kom
unik
asi
alur
ceri
tam
elal
uipe
rcak
apan
dari
dala
ngda
nun
sur
visu
alya
ngdi
tam
pilk
anun
tuk
peno
nton
lew
atg
eber
haru
ste
rsaj
ide
ngan
baik
.Pe
rlet
akan
dan
suar
ape
ngiri
ngya
kni
pera
ngka
tga
mel
anha
rusl
ahbe
rfun
gsid
enga
nba
ikpu
la.
Ter
dapa
trua
ngse
rvic
eya
kni
tem
patt
ungg
uda
nru
ang
antr
iu
ntu
klo
ket
mas
uk
.
Sist
emsi
rkul
asi,
sara
tvi
sual
,pen
caha
yaan
dan
tata
suar
aha
rus
dipe
rhat
ikan
untu
kke
nyam
anan
dan
keam
an
an
.
Hub
unga
npe
nont
onle
bih
bers
ifat
stat
isd
anbe
ntuk
suas
ana
yang
nyam
ante
rbeb
asda
rike
bisi
ngan
dan
aktiv
itas
yang
dapa
tm
engg
angg
upe
rtun
juka
n.P
erb
ari
rtd
kle
bih
dari
14
ku
rsi.
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
Skem
ati
kD
esa
inT
A
Tab
el5
:An
alis
aV
isu
alK
egia
tan
Ru
ang
Au
dit
ori
um
No
.
3.
Keg
iata
nK
on
ven
si
Per
tun
juka
n:
a.
Sen
iT
ari
b.
Sen
iK
ara
vi/
ita
n
c.S
eni
Ket
op
rak
d.S
en
iW
aya
ng
Pem
uta
ra
nF
ilm
Asp
ekV
isu
alA
dany
a'tu
ntut
anh
ub
un
gan
visu
al"y
ang
baik
anta
rape
sert
ada
npe
mbi
cara
deng
ansu
dut
pand
ang
vert
ikal
mak
sim
al20
°da
rike
ting
gian
.sta
ge.
Jara
kan
tara
bari
san
terd
epan
min
imal
5m
eter
dari
obye
kp
ada
stag
eJa
rak
bari
san
palin
gbe
laka
ngte
rhad
apla
yar
untu
kse
bu
ahp
rese
nta
sim
elal
uim
edia
elek
tron
ikd
eng
anja
rak
mak
sim
al30
m.
»U
ntuk
mel
ihat
gera
kan
keci
lde
ngan
eksp
resi
.m
ax
.2
5m
.
»U
ntuk
per
tun
juk
anG
loba
lat
aum
eny
elu
ruh
anta
ra3
0m
.>
Jara
kpa
ndan
gm
inim
umda
ride
reta
nte
rdep
ante
rhad
apst
ag
ead
ala
h5
met
er.
>P
ersy
arat
anke
tingg
ian
stag
ete
rhad
appo
sisi
.ar
ahpa
ndan
gpe
nont
onm
aksi
mal
adal
ah(1
15-
.12
0C
m).
•S
udut
Pan
dan
gm
ata
Dia
mad
alah
40°.
•Su
dut
Pand
ang
Aud
ienc
ete
rdep
ante
rhad
apob
yek
pad
aS
tag
e60
°.•
Are
ap
eng
amat
anH
oris
onta
lm
aksi
mal
adal
ah10
0°da
rip
usa
tst
age.
•Su
dut
Pan
dang
terl
uas
pada
pang
gung
diba
tasi
130°
dari
dere
tan
tem
pat
dudu
kte
ruju
ngda
nte
rdep
'an
.•
Jara
ktit
ikm
ata
peno
nton
pada
dere
tan
terd
epan
kest
age
anta
ra5-
5,33
m.
•Ja
rak
-an
tara
perm
ukaa
nst
age
kem
ata
dide
reta
nte
rdep
an.
(15-
20C
m)
•L
ebar
tiap
bari
ste
mpa
tdu
duk
(80
-100
cm
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
—S
kem
ati
kD
esa
inT
A
uw
^!^
^!
Tab
el6
:A
nal
isa
Pen
cah
ay
aan
Keg
iata
nA
ud
ito
riu
m
No
.
3.
Keg
iata
nK
on
ven
si
Per
tun
juk
ana.
Sen
iT
ari
b.
Sen
iK
ara
wit
an
c.S
eni
Ket
op
rak
d.S
eni
way
ang
Per
tun
juk
anFi
lm
Pencahayaan
Pen
cah
ayaa
nB
uat
and
an
Ala
mi
Pen
cah
ay
aan
Bu
atan
Lay
Ou
tB
uk
aan
Pad
aA
tap
Sky
ligh
t
Bu
kaa
nP
ada
Din
ding
Sec
tio
nvi
ews:
pia
nvi
ew5;
:f.,
:-.
iv
'..
ir.i
r<T
K7
-
Ho
rizo
nta
lV
ert
ical
Pen
cah
ayaa
nP
ang
gu
ng
Pen
cah
aan
dari
dind
ing
1
Pen
cah
ayaa
nda
rila
nqit
-lan
qit
m.n
imim
wi:
iim
jram
inn
uri
iiin
.~\
o
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a~
T,m
m.iw
n,-,*
.,
Kara
kte
rist
ikM
emili
kike
lem
ahan
pad
asu
hu
yang
tingg
ipad
aru
anga
njik
asi
nar
mat
ahar
ila
ngsu
ngm
asuk
pad
aru
anga
n.
Efe
ksi
lau
jika
Sky
light
tidak
diol
ahda
ripa
ntul
anm
aupu
npa
nel
pen
gh
alan
gsi
nar
mata
hari
.
Sin
arya
ngtid
akdi
ingi
nkan
dire
dam
deng
ansh
adin
gp
erm
an
en
mau
pu
ny
an
gbe
rsiv
atm
ov
eab
le(
Hor
ison
tal
atau
Ver
tikal
)D
apat
mem
asu
kk
ansi
nar
mat
ahar
iy
ang
diin
gink
an.
Cah
aya
yang
digu
naka
nya
ngda
pat
mem
beri
kan
efek
yang
diin
gink
an.
Pan
ella
mpu
mam
pube
rger
akd
eng
ansi
nar
lang
sung
pad
aob
yek
dipa
nggu
ng.
Har
usm
ampu
men
duku
ngke
giat
anst
age
seca
ravi
sual
.
Dap
atm
emba
ntu
peno
nton
untu
kbe
rkos
entr
asi
pada
stag
e.D
apat
digu
naka
nun
tuk
pen
eran
gan
sirk
ulas
iru
ang
au
die
nce
bai
kd
ala
mk
eam
an
an
map
un
ken
yam
anan
.
Cen
deru
ngun
tuk
mem
bant
upe
ncah
ayaa
npa
dapa
nggu
ngse
pert
ila
mpu
soro
tyan
gd
apat
mem
bata
siv
isu
al
dari
perb
erak
anda
nob
yek
yang
ada
dipa
nggu
ng.
Unt
ukpe
nera
ngan
audi
ence
deng
ansi
fat
sina
rm
enye
bar.
Sk
em
ati
kD
esain
TA
Has
ilO
pti
mas
i s=
m
Itin
baff
loflu
ncatch
er
J7jfi
Louv
ered
Ove
rhan
gD
oubl
eOve
rhan
gM
ultip
le'.o
uver
t.•,
"Jii
r.ar
-'*
!gi»
nr£
3.-
•>.
—
Ti7
M»
•y.J
'-M
.S*.
I
Mo
vab
leD
ev
ices
Fla
tB
affl
esT
HC
T"
O\
O
Sli.e
Min
g/
\\
vSh
ield
ing
an9l
«/
~\\
angl
e
An
gle
dF
ins
-*J±
f±
Tra
ck
Para
bo
lic
Lo
uv
ers
OO
\\
i
m-sm
mm
va
xa
Tab
le7
:Ana
lisa
Aku
stik
ruan
gA
udit
oriu
m
No
.K
ual
itas
Bun
yiD
ifu
siB
un
yi
Gem
a
Pem
usa
tan
Bu
nyi
Bis
ing
Kara
kte
rist
ikM
eru
pak
anp
eny
ebar
anbu
nyi
atau
dist
ribu
sibu
nyi
seca
ram
erat
ap
ada
ruan
gau
die
nce
untu
km
eng
has
ilk
ansu
ara
sepe
rti
asli
nya.
Dip
erol
ehda
rip
eng
ola
han
dari
ele
men
t-ele
men
th
ori
zo
nta
l
mau
pu
nve
rtic
alda
ripe
ling
kup
inte
rior
ruan
gau
dito
rium
.
Mer
up
akan
pan
tula
nbu
nyi
seh
ing
ga
yan
gd
iden
gar
pen
on
ton
tert
un
da
cuk
up
lam
aata
up
eng
ula
ng
anbu
nyi.
Ter
jad
ijik
ap
erm
uk
aan
pan
tui
terl
alu
jau
hba
ikp
ada
bid
ang
dind
ing
mau
pu
nla
ngit
-lan
git.
Has
ilda
rip
antu
lan
buny
iya
ngm
eny
atu
kar
ena
dis
trib
usi
tida
km
erata
.
Ter
jadi
pad
ap
erm
uk
aan
bida
ngpa
ntui
yang
ceku
ngba
ikdi
ndin
gm
aup
un
lang
it-l
angi
t.
Mer
up
akan
bu
ny
ih
asil
dari
akti
vit
asy
ang
dila
kuka
nba
ikda
rid
alam
mau
po
un
luar
ruan
gau
dit
ori
um
.
Ter
jadi
jika
kura
ngp
erti
mb
ang
ante
rhad
app
erlu
ban
gan
pad
ael
emen
peli
ngku
pd
anp
elap
isla
ntai
mau
pu
nbu
nyi
alat
mek
anik
pen
du
ku
ng
keg
iata
n.
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
Lay
Ou
tG
am
ba
r teM
USA
TAtJ
Tfe
WA
o'l
Skem
ati
kD
esa
inT
A
Has
ilO
pti
ma
si
UU
UU
LL
UJJ
U
^JU
UU
UU
UO
X)
OX
UJU
LJL
UJ
UU
IJL
UJU
LX
JD
Tab
el8
:A
na
lisa
Fle
ksib
ilit
as
Ru
an
gA
ud
ito
riu
m
Oby
ekA
nali
sis
Sta
ge
Dan
Rua
ngA
ud
ien
ce
Hu
bu
ng
an
Po
laS
atu
Ara
h:
•S
ifat
Kak
u,
Kh
idm
at
•D
ua
Dim
ensi
on
al
•L
etak
Sta
ge
Dite
pi•
Ko
nta
kV
isu
al
Ren
dah
•D
iduk
ung
Bac
kD
rop
Po
laD
ua
Ara
h:
.S
ifat
Kak
u,
Kh
idm
at
•D
ua
Dim
en
sio
nal
•L
etak
Sta
ge
Dit
eng
ah•
Ko
nta
kv
isu
al
Cu
ku
p•
Tan
pa
Lay
ar
Po
laT
iga
Ara
h:
.S
ifat
Ak
rab
•T
iga
Dim
ensi
on
al•
Let
akS
tag
eD
itepi
•K
on
tak
Vis
ual
besar
•D
iduk
ung
bac
kD
rop
Pol
aE
mp
at
Ara
h:
.S
ifat
Ak
rab
•T
iga
Dim
ensi
on
al•
Let
akS
tag
eD
iten
gah
•K
on
tak
Vis
ual
Mak
sim
al
•T
anp
aL
ayar
Lay
out
Pol
a
-»
r-»
r#
-..
...
„i.
„.a
.^
Po
laO
pti
mas
i
O-
{,1
Per
syar
atan
Ru
ang
Su
asa
na
Kh
idm
at
da
n
Peru
ba
ha
nO
rie
nta
si:
•S
tag
eT
erb
uka
satu
Ara
h
•Ja
rak
anta
raS
tag
eda
nA
ud
ien
cete
rdep
an
.•
Sif
at
Ru
an
gA
ud
ien
ceya
ngE
kspa
nsib
el
Su
asa
na
Kh
idm
at
da
n
peru
ba
ha
nO
rien
tasi
:•
Terb
uka
Du
aS
isi
•T
erd
ap
at
jara
kan
tara
Sta
ge
da
nA
ud
ien
ce
terd
epa
n.
•S
ifa
tS
tag
eM
ove
ab
le•
Seb
ag
ian
ten
pa
ta
ud
ien
ce
bersif
at
Mo
vea
ble
Su
asa
na
Akra
bd
an
per
ub
ah
an
ori
enta
si:
•S
tag
ete
rbu
ka3
Sis
i•
Sifa
tE
ksp
an
sib
elS
tag
eya
ng
da
pa
tdi
perl
uas
kear
aha
ud
ien
ce
•D
iper
luka
ndi
ndin
gp
emb
ata
sst
ag
eya
ng
mo
vea
ble
Su
asa
na
Akra
bd
an
per
ub
ah
an
ori
enta
si:
•S
tag
ete
rbu
kaP
enu
h•
Au
die
nce
da
pa
td
iper
lua
ske
ara
hS
tag
ea
tau
seba
likn
ya•
Let
ak
Sta
ge
dite
ngah
•S
tag
ed
an
Au
die
nce
mo
vea
ble
Sk
em
ati
kD
esain
TA
Has
ilO
pti
mas
iF
akto
rP
en
en
tu:
•T
ingk
atB
ukaa
nst
ag
e•
Syar
atsu
dut
pand
ang
•K
apas
itas
Idea
l•
Su
asa
na
•S
yara
tP
an
da
ng
an
Pen
gg
ab
un
ga
nP
ola
Sa
tuA
rah
da
nT
iga
Ara
h
Pen
gg
ab
un
ga
nP
ola
Dua
Ara
hd
an
Em
pa
tA
rah
Tab
el9
:A
na
lisa
Pen
yele
saia
nB
entu
kF
leks
ibil
itas
Ru
an
gA
ud
ito
riu
mN
o.
Ob
yek
Ta
taS
tag
e
Ru
an
gA
ud
ien
ce
Sif
at
Ek
span
sib
ilit
as,
dap
atd
iper
luas
atau
dipe
rsem
pit
den
gan
stag
em
ov
eab
led
anst
ag
ep
erm
anen
.
Kon
vert
abil
itas
,d
apat
diu
bah
ting
kat
bu
kaan
sesu
ai
keb
utu
han
.
Mo
vea
ble
,k
edu
du
kan
stag
eb
isa
beru
bah
ata
u
berg
esa
rp
osi
sin
ya
terh
ad
ap
aud
ien
ce.
Ek
span
sib
ilit
as,
dap
atd
iper
luas
dan
dipe
rsem
pit
kear
ahst
ag
ese
suai
tun
tuta
n.
Moe
vabl
e,m
amp
uu
ntu
kb
erg
erak
atau
ber
pin
dah
orie
ntas
isesu
ai
tun
tuta
n
keg
iata
n.
Po
laL
ayO
ut
STA
C£?
Ion
w>
uA
.ur^
,i
r-^>
Sta
g^
rfcr
w,L
A,
Aupf
ctJc
e*
£-pM2
>JS.
rWR
I&M
i
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvas
iA
rsit
ektu
rK
olo
nia
lD
iS
ura
kart
a
Sk
em
ati
kD
esa
inT
A
Has
ilO
pti
mas
i 1
tU
nip
u
«M
la«l
Hit
MH
M»
M
3V
HM
tllM
Mt
b*ii
>«ii*
iO
»<
nH
m|
jltTT
Thl
tu«
.k*
wa
Hu
ntn
lano
It-l
ano
IIa
ud
ito
riu
myg
dp
tdl
gasa
r-ga
iar,
(ma
laya
ng
da
n/a
tau
ma
ng
ga
ntu
ng
)da
pat
dl-,
ma
nta
atk
an
un
tuk
ma
ng
ub
ah
tain
pa
td
ud
uk,
da
lam
satu
ga
du
ng
,..-
--"
Ba
lko
nta
rpa
nca
ng
tga
rli
tab
al)
,b
alk
on
ma
laya
ng
Tab
el10
:A
nal
isa
Ru
ang
Au
dit
ori
um
Mo
.
1.
3.
Kel
om
po
kR
uan
gK
elo
mp
ok
ruan
gp
eng
un
jun
g:
•R
uan
gP
ener
ima
/H
all
•R
uan
gIn
form
asi
•R
uang
Kaf
etar
ia•
Ru
ang
Tu
ng
gu
•R
uan
gA
ntri
•R
uan
gA
ud
ien
ce•
Lav
ator
yU
mum
Kel
om
po
kru
an
gke
gia
tan
uta
ma
da
nko
mersia
l:
•R
uan
gH
alll
Bel
akan
g•
Ru
ang
Ria
sd
anla
vato
ry»
Ru
ang
Lat
ihan
Akh
ir»
Ru
ang
Tu
ng
gu
Tam
pil
•R
uan
gS
tag
eU
tam
a/P
emb
antu
•R
uan
gP
roy
ekto
r»
R.
Per
siap
anK
on
ven
si
Kelo
mp
ok
Ru
an
gP
erle
ng
kap
an
-:•
Ru
ang
Tat
ala
mp
u•
Ru
ang
Tat
aS
uar
a•
Ru
ang
Tat
aP
eral
atan
/D
ekor
•R
uan
gL
ayar
Bac
kG
rou
nd
•R
uan
gG
ud
ang
Per
len
gk
apan
Kel
om
po
kR
ua
ng
Pen
gei
ola
Au
dit
oriu
m:
•R
uang
Sta
ff•
Ru
ang
Kep
ala
Bag
ian
•R
uan
gL
oket
•G
ud
ang
•L
avat
ory
Kelo
mp
ok
Ru
an
gS
erv
is:
•R
uan
gS
ecur
ity
•R
uang
Gen
set
/L
istr
ik•
Ru
ang
Po
mp
aA
ir•
Ru
ang
Mek
anik
Aui
dito
rium
»R
uan
gB
eng
kel
•G
ud
ang
Per
alat
an^L
avat
ory
__
Hu
bu
ng
anR
tian
gD
eng
anK
elom
pok
Rua
ngK
eg.
Uta
ma
dan
Keg
.K
omer
sial
:E
RA
TD
eng
anK
elo
mp
ok
Ru
ang
Per
len
gk
apan
:T
IDA
KA
DA
Den
gan
Kel
ompo
kR
uan
gP
eng
eio
la:
ER
AT
Den
gan
Kel
ompo
kR
uang
Ser
vis
:T
IDA
KA
DA
•D
eng
anK
elom
pok
Ru
ang
Pen
gu
nju
ng
:E
RA
T
•D
eng
anK
elom
pok
Ru
ang
Per
len
gk
apan
:E
RA
T
•D
eng
anK
elo
mp
ok
Ru
ang
Pen
gei
ola
:K
UR
AN
GE
RA
T
•D
eng
anK
elom
pok
Ru
ang
Ser
vis
:K
UR
AN
GE
RA
T
•D
eng
anK
elo
mp
ok
Ru
ang
pen
gu
nju
ng
:T
IDA
KA
DA
•D
eng
anK
elo
mp
ok
Ru
ang
Keg
.U
tam
ad
anK
eg.
Ko
mer
sial
:E
RA
T>
Den
gan
Kel
om
po
kR
uan
gP
eng
eio
la:
KU
RA
MG
ER
AT
•D
eng
anK
elo
mp
ok
Ru
ang
Ser
vis
:K
UR
AN
GE
RA
T
Den
gan
Kel
.R
uan
gP
eng
un
jun
g:
ER
AT
Den
gan
Kel
om
po
kR
uan
gK
eg.
Uta
ma
dan
Keg
.K
om
ersi
al:
KU
RA
NG
ER
AT
Den
gan
Kel
ompo
kR
uan
gP
erle
ng
kap
an:
KU
RA
NG
ER
AT
Den
gan
Kel
ompo
kR
uan
gS
erv
is:
KU
RA
NG
ER
AT
Den
gan
Kel
om
po
kR
uan
gP
eng
un
jun
g:
TID
AK
AD
A
Den
gan
Kel
ompo
kR
uang
Keg
.U
tam
ad
anK
eg.
Ko
mer
sial
:K
UR
AN
GE
RA
TD
eng
anK
elom
pok
Ru
ang
Per
len
gk
apan
:K
UR
AN
GE
RA
T
Den
gan
Kel
ompo
kR
uan
gP
eng
eio
la:
KU
RA
NG
ER
AT
Pu
sat
Stu
di
Ko
nserv
asi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
Park
ir
Org
anis
asi
Ru
ang
R.
Info
rmasi
R.T
un
gg
uL
avat
ory
Lo
bb
yR
.A
ntr
iR
.A
ud
ien
ce
Kafe
tari
aL
avat
ory
Park
irH
all
Bel
akan
gR
.P
ers
iap
an
Per
tun
juk
an
R.
Pers
iap
an
Ko
nv
en
si
Lav
ato
ry
R.
Pers
iap
an
Pem
uta
ran
Fil
m
Park
ir]
Gu
dan
gT
Park
ir
Park
ir
R.
lay
arR
.T
ata
lam
pu
R.
Dek
or
R.
tata
Su
ara
R.
Pen
geio
laR
.S
erv
is
Gu
dan
g
lav
ato
ry
R.
Mek
an
ikG
ud
ang
Perala
tan
Lav
ato
ry
Sta
ge
R.
Pem
uta
ran
Fil
m
R.
au
die
nce
Sta
ge
R.
Au
die
nce
Sta
ge
R.
Serv
is
Tab
el11
:Stu
diT
ipol
ogi
Ban
guna
nK
olon
ial
Dis
ekit
arSi
teS
imetr
isN
o.
Ba
ng
un
an
1.
Ban
kIn
do
nesia
fc-±
j&rm
£m
MB
Pen
jela
san
2.
Kan
tor
Bri
gif
VI
Pen
jela
san
Bet
eng -M
Wm
mm
Pen
jela
san
Pin
tuM
asu
k
Men
joro
kK
elua
r,te
rlet
akd
iten
gah
dan
dip
erte
gas
den
gan
kan
op
iu
ntu
km
enu
nju
kk
ante
mp
at
pen
cap
aian
.
Ter
leta
kd
iten
gah
dan
men
joro
kk
edal
amd
en
gan
kan
op
iata
pp
elan
a,u
ntu
km
emas
uk
kan
ruan
glu
arb
an
gu
nan
.
Do
min
asi
un
su
r
len
gk
un
gd
anse
dik
itm
enjo
rok
ked
alam
un
tuk
mem
un
cu
lkan
ko
lom
-ko
lom
.
•+-
h-F
%S
imet
ris
late
ral
yan
gm
enu
nju
kk
anin
gin
sesu
atu
yan
gfo
rmal
dan
pen
tin
gd
idal
amfu
ng
sise
bu
ah
ban
gu
nan
.
Term
asu
ksim
etr
is
late
ral
den
gan
3b
ag
ian
mem
bu
at
kes
eim
ban
gan
ini
dap
atm
emu
ncu
lkan
sesu
atu
yan
gm
en
co
lok
.
,...
ij
Sim
etr
isla
tera
l
men
ges
ank
anfo
rmal
dan
pen
tin
gd
ari
akti
vit
asy
an
gad
ad
idala
mb
ete
ng
.
Pu
sat
Stu
di
Ko
nserva
si
Arsit
ektu
rK
olo
nia
lD
iS
ura
ka
rta
Pen
gu
lan
gan
Pen
gu
lan
gan
ben
tuk
dan
leta
kp
ad
aje
nd
ela,
ven
tila
sid
an
deta
il
pag
arta
lan
gata
pli
masan
.
Datu
m
Kes
ang
aris
-gar
ish
ori
son
tal
pad
ao
rnam
en
mau
pu
n
elem
ent
yan
gd
ap
at
mem
beri
kan
kesatu
an
fasad
e.
mn
na
nh
iiii
iin
ii11
fltl
Qti
tll
BB
BB
rlr.
iniinn
f(jVj
i:iJL
ikiIt
ifin
nn
ni
inn
nB
BB
BB
B
BE
iBB
aB
Ad
an
ya
pen
gu
lan
gan
pad
ak
om
po
sisi
ben
tuk
dan
leta
kd
ari
jen
del
ad
an
ko
lom
sert
aele
men
pen
du
ku
ng
ny
a.
Pen
gu
lan
gan
ben
tuk
pin
tud
an
jen
dela
dila
nta
i2
sert
a
pen
eg
asa
nk
arak
ter
sud
ut
pin
tud
an
ko
lom
.
d.
Kar
akte
rk
olo
my
an
gsam
aak
an
mem
berik
an
kesan
gari
s-g
ari
sv
erti
kal
yan
gm
eny
atu
kan
fasad
ete
rben
tuk
.
Sis
i-si
sib
idan
gfa
sad
ey
akn
ik
olo
m-k
olo
mek
spo
sed
ang
aris
bal
ok
men
jad
ip
eng
ikat
fasa
de.
Sk
em
ati
kD
esain
TA
Pro
po
rsi
Leb
ihb
esa
rny
ap
erb
and
ing
anti
ng
gi
ruan
gan
lan
tai
satu
dar
ipad
ala
nta
id
ua
mem
bu
at
kesan
mo
nu
men
tal.
mim
imm
ml^
Um
bl^L
tintii
"Tti
onti
nti
Tid
akd
iek
spo
sen
ya
bal
ok
pem
bag
im
em
bu
at
ko
lom
yan
gd
om
inan
seh
ing
ga
kesan
mo
nu
men
tal
ak
an
mu
ncu
l.
Do
min
asi
vis
ual
lan
tai
satu
dari
ko
lom
ko
ko
h
dan
lan
tai
du
a
pro
po
rsi
rin
gan
dar
ib
ah
an
ny
a.
Orn
am
en
tasi
Deta
ild
an
Bra
kets
kar
akte
rd
ari
jen
del
a,p
ag
ar
tala
ng
(Bal
ust
rad
e)d
anm
enar
ap
ada
sud
ut
ata
pse
rta
gu
nu
ng
an
(Ped
imen
t).
ii
Gu
nu
ng
an
Seg
iti
ga
(Ped
imen
t)d
an
un
sur
len
gk
un
gp
ad
asi
de
en
tran
ce
serta
pen
am
bah
an
trit
isan
pad
ase
tiap
jen
del
a.D
eta
illi
sth
ori
zo
nta
l
(Mod
illi
ons
)
Orn
am
en
tp
ad
ad
etai
lti
ang
kay
ud
an
tek
tur
bat
ual
amp
ad
ale
ng
ku
ng
pin
tum
asu
kd
an
su
du
t-su
du
tlu
ar.
Det
ail
ko
lom
bai
kp
acata
sm
au
pu
nk
aki.
Tab
ella
njut
an:
Stu
di
Tip
olog
iB
ang
un
anK
olon
ial
Dis
ekit
arS
ite
No
.B
an
gu
nan
Bru
der
anP
urb
ayan
Pen
jela
an
5.
Gere
jaS
t.A
nto
niu
s1
Pen
jela
san
Kan
tor
PM
Pen
jela
san
Pin
tuM
asu
k
Men
joro
kke
lua
rd
an
terl
etak
dit
eng
ah
yan
gm
en
un
jukka
np
en
eg
asa
nse
ba
ga
ite
mp
at
pen
ca
pa
ian
seb
ua
hb
an
gu
na
n.
Sej
aja
rd
en
ga
np
erm
uka
an
fasa
de
seb
ag
ai
usa
ha
mem
pert
ah
an
ka
na
tau
men
eru
ska
nka
ra
kte
r
fasa
de.
Sej
aja
rd
eng
an
perm
uka
an
fasa
de
un
tuk
men
eru
ska
n
kesa
ma
an
ka
rakte
r
da
nm
eng
hil
an
gka
nd
om
ina
si.
Sim
etr
is
"H
UT
Sim
etr
isla
tera
lu
ntu
k
seb
ua
hke
seim
ba
ng
an
ben
tuk
pen
am
pa
kan
fasa
de
da
nkesa
n
form
al
ba
ng
un
an
.
Sim
etr
isla
tera
ld
ima
na
un
sur
kese
imb
an
ga
na
ka
nsela
lum
un
cu
l
pa
da
ele
men
pem
ben
tuk
fasa
de
ya
ng
form
al. I
Sim
etr
isla
tera
ld
an
tida
ka
da
nya
pen
on
jola
nka
rakt
erm
em
un
cu
lka
n
keko
ko
ha
nd
an
sifa
tsta
tis.
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvas
iA
rsit
ektu
rK
olo
nia
lD
iS
ura
kar
ta
Pen
gu
lan
gan
iMW
H•V
iiti
iifl
fflf
fl
Pen
gu
lan
ga
nda
rika
rakte
rd
eta
ild
ari
jen
del
ad
an
ven
tila
sise
rta
iram
ale
tak
yan
gm
en
gh
asi
lka
nse
bu
ah
kesera
sia
n.
Pen
gu
lan
ga
np
ad
aka
rakt
erle
nku
ng
pada
jen
del
a,
pin
tud
an
orn
am
enta
sip
ad
aa
tap
din
din
gd
an
men
ara
.
Pen
gu
lan
ga
np
ad
aka
rakt
erda
npo
lap
erle
taka
nje
nd
ela
sert
ap
erlu
ba
ng
an
ven
tila
si
Skem
ati
kD
esa
inT
A
Datu
mP
rop
ors
iO
rnam
en
tasi
mn
nr
rtW
ifl
rtrt
rtft
Wrt
Wit
iln
lrt
WA
N
Kes
an
ga
ris
ho
riso
nta
lda
rip
erlu
ba
ng
an
ven
tila
sid
an
jen
del
aya
ng
men
ya
tuka
nele
men
tfa
sa
de.
Sep
asa
ng
men
ara
ya
ng
men
do
min
asi
tam
pil
an
fasa
de
men
jad
ip
emb
ata
ske
sin
am
bu
ng
an
dari
seb
ua
hfa
sa
de.
Ekp
ose
ko
lom
-ko
lom
men
jad
ika
nd
am
ina
siga
ris
vert
ikal
seb
ag
ai
pen
gik
at
pa
da
fasa
de.
iiikii1
11ii||j
fatiT
nTH
Pen
ampa
kan
san
ga
td
ina
mis
kare
na
leb
ihku
at
ka
rakte
r
mem
an
jan
ga
tau
hori
sont
alda
ripa
dau
nsu
rverti
ka
l.
Pro
po
rsi
ba
ng
un
an
yan
gti
ng
gi
da
nb
esa
ru
ntu
ksk
ala
ma
nu
sia
dan
tid
ak
jela
snya
un
sur
pem
ba
nd
ing
.
Ben
tuk
da
nd
imen
siko
lom
mem
bu
at
tam
pil
an
berk
esa
nku
at
dan
do
min
an
,d
an
berk
esa
nm
on
um
en
tal.
To
wer
pa
da
sud
ut-
sud
ut
ata
pli
ma
san
da
nde
tail
jen
del
ada
nli
stven
tila
sid
an
trit
isa
n(
Bra
ket
sd
an
Mod
illi
ons)
.
Orn
am
ent
pa
da
det
ail
pint
u,je
nd
ela
dan
atap
(Bra
kets
).N
am
un
pada
balo
kti
da
kd
ito
njo
lka
nu
ntu
km
en
gu
atk
an
ga
ris
vert
ika
l.
Det
ail-
deta
ilsu
du
tat
apli
ma
san
da
nb
en
tuk
per
lub
an
ga
nve
nti
lasi
.D
etai
lp
ad
ali
sth
ori
zon
tal
trit
isa
n(B
rak
ets)
.
Sk
em
ati
kD
esain
TA
Tab
el12
:U
raia
nk
esim
pu
lan
An
alis
ab
ang
un
anko
loni
al.
No
.K
esim
pu
lan
Tat
aru
ang
Din
din
gA
tap
Bu
kaan
Fasad
eO
rnam
en
tasi
1.
Cir
i-cir
isecara
Po
lasi
metr
is,
Din
din
gK
on
stru
ksi
ata
pS
kal
ap
intu
dan
Po
lafa
sad
eb
ang
un
anF
asad
ed
an
inte
rio
r
um
um
dari
den
gan
satu
atau
meru
pak
an
mem
ak
ai
ben
tuk
dasar
jen
del
ale
bih
besa
rse
lalu
sim
etri
sd
eng
anb
ang
un
anb
any
ak
ban
gu
nan
ko
lon
ial
di
du
asu
mb
uy
ang
din
din
gda
riat
app
elan
a,d
ari
pad
ask
ala
sum
bu
as
pem
bag
io
rnam
enta
sid
en
gan
mem
bag
iru
ang
pen
du
ku
ng
lim
asan
atau
len
gk
un
gb
ang
un
an-
dan
gu
nan
den
ga
sam
ap
erm
ain
anle
ng
ku
ng
dan
Su
rak
art
ad
an
ban
gu
nan
(bea
rin
gw
all
).y
ang
dik
om
bin
asik
an.
ban
gu
nan
tro
pis
rata
.p
eno
njo
lan
det
ail
den
ga
sam
ara
ta.
pad
au
mu
mn
ya.
kar
akte
rv
enti
las,
pin
tu,
Din
din
gb
eru
pa
Pen
utu
pata
pm
emak
aiT
erd
ap
at
pen
on
jola
nje
nd
ela
dan
ata
p(T
ow
ers
Tat
aru
an
gb
atu
bata
gen
ten
g,
sira
p,
sen
gB
en
tuk
dasar
dari
ata
uek
spo
sed
ari
ko
lom
dan
Dom
ers)
.d
en
gan
po
lad
en
gan
dan
bet
on
(da
ck)
dan
jen
del
ad
anp
intu
dan
bal
ok
den
gan
gar
is-
dasa
rli
nie
r,ja
di
kete
bala
nsatu
ban
yak
orn
am
en
pad
ap
erse
gi
em
pat
dan
gar
isy
ang
dap
at
Sel
alu
ada
gar
isb
entu
kb
an
gu
nan
batu
.ele
men
len
gk
un
gy
ang
men
du
ku
ng
per
form
ah
ori
son
tal
(B
rak
ets
dan
per
seg
ip
anja
ng
/b
an
gu
nan
.Sed
an
gk
an
dik
om
bin
asik
an
pen
am
pak
an
seb
uah
Mod
illi
ons)
yan
gb
uju
rsa
ng
kar.
Pen
eb
ala
nata
ura
ng
ka
ata
pd
en
gan
fasad
e.
men
do
min
asi
pem
besa
ran
men
gg
un
ak
an
stru
ktu
rp
en
am
bah
an
pen
on
jola
nb
alo
kg
ari
sB
an
gu
nan
dim
en
sip
ad
ak
ayu
,b
eto
n,
tum
pu
kan
mau
pu
nP
rop
ors
ib
an
gu
nan
pem
bag
ila
nta
iata
ud
ikel
ilin
gi
sela
sar
su
du
t-su
du
tb
ata
mau
pu
nk
om
bin
asi
pen
gu
ran
gan
.te
rlih
at
jela
san
tara
kak
i,o
rnam
en
tasi
pag
ar
un
tuk
pere
dam
ruan
gan
un
tuk
dar
ik
etig
any
a.b
ad
an
dan
atap
dar
ita
lan
gm
aup
un
ata
psu
hu
dan
sid
em
em
perk
uat
Pin
tud
an
jen
dela
ban
gu
nan
den
gan
[Bal
ust
rad
ed
an
Gev
el).
en
tran
ce
seb
ag
ai
day
ap
iku
ld
an
Jarak
an
tara
lan
tai
dan
mem
pu
ny
ai
po
lap
rop
ors
i.p
en
du
ku
ng
.m
en
am
bah
nil
ai
pla
fon
data
uata
pcu
ku
py
an
gsi
metr
isd
an
Sela
lum
em
ak
ai
deta
ileste
tik
ati
ng
gi
kare
na
ala
san
iram
ap
eru
lan
gan
Ban
gu
nan
ko
lon
ial
kar
akte
rist
ikg
eo
metr
iP
intu
uta
ma
perm
uk
aan
pen
gh
aw
aan
.p
ad
ad
eta
i-d
eta
ilm
en
gesa
nk
an
seb
uah
dasa
ry
akn
ip
ers
eg
ite
rlet
akte
pat
fasad
e.
kar
akre
rm
au
pu
nn
ilai
mo
nu
men
tali
tas,
em
pat
dan
len
gk
un
gd
iten
gah
sum
bu
Ad
any
ak
ano
pi
atau
ben
tuk
secara
kare
na
mem
ilik
ip
ada
seti
apele
men
sim
etr
iste
ras
seb
ag
ai
ruan
gk
eselu
ruh
an
dari
pro
po
rsi
bad
an
pem
ben
tuk
fasa
de
yan
gb
an
gu
nan
.tr
an
sis
id
an
un
tuk
elem
eny
ang
satu
ban
gu
nan
yan
gle
bih
men
ek
an
kan
sif
at
bera
dap
tasi
den
gan
keel
emen
yan
gti
ng
gi
dan
do
min
asi
dar
isim
etr
is.
ikli
mtr
op
is.
lain
.k
esa
ng
aris
ver
lik
al.
2.
Cir
i-cir
iS
imet
ris
jik
aK
olo
m-k
olo
mS
ebag
aiad
apta
siF
asad
eb
any
akB
an
gu
nan
ber
sifa
tS
elal
ud
ipak
aid
etai
l-b
an
gu
nan
dit
arik
gari
sm
asif
dan
kak
ud
en
gan
ikli
mtr
op
is,
men
gg
un
ak
an
mo
nu
men
tal,
terl
ihat
det
ail
kar
akte
rist
ikp
ada
ko
lon
ial
su
mb
uak
an
den
gan
ata
pb
an
gu
nan
dib
uat
jen
del
ad
an
pin
tud
ari
tin
gg
iny
ap
rop
ors
ip
intu
,je
nd
ela
dan
dis
ek
itar
sit
em
em
bag
id
ua
pen
am
bah
an
mir
ing
den
gan
ben
tuk
sert
av
enti
lasi
yan
gy
an
gd
igu
nak
anel
emen
tla
inn
ya
un
tuk
bag
ian
yan
gsa
ma
un
surl
en
gk
un
gli
mas
anat
aup
un
pel
ana
besa
rse
bag
aite
ruta
ma
pen
ekan
anp
en
gu
ng
kap
an
seb
uah
pers
is.
pad
afa
sad
e.
dit
am
bah
trit
isan
.aap
tasi
den
gan
pad
ak
arak
ter
yan
go
rnam
en
ty
an
gm
emil
iki
En
tran
ce
sela
luD
ind
ing
Ata
pd
ari
en
tran
ce
jug
aik
limtr
op
isg
un
am
em
pen
garu
hi
asp
ek
sif
at
baru
.d
ibu
at
ko
ntr
as
ban
gu
nan
tin
gg
id
alam
arti
un
tuk
pen
cah
ay
aan
dan
vis
ual
.dib
uat
tin
gg
iP
en
am
bah
an
orn
am
en
td
en
gan
berk
arak
ter
skala
man
usi
ay
an
gju
ga
pen
gh
aw
aan
den
gan
mak
sud
pad
aat
apb
aik
ituata
pp
en
am
bah
an
ko
ko
hd
an
cen
deru
ng
berb
en
tuk
ala
mi.
pen
cip
taan
seb
uah
uta
ma
mau
pu
nk
an
op
iak
sen
yan
gm
on
um
en
tal
per
seg
ip
anja
ng
pen
gh
aw
aan
alam
iat
autr
itis
an(B
alk
on
,m
en
am
bah
den
gan
mau
pu
nb
uju
rsan
gk
ar.
dis
amp
ing
kesa
nD
omer
sd
anto
wer
s).
kara
kte
rp
ad
ak
ete
bala
nsatu
mo
nu
men
tal
yan
gp
intu
masu
k.
batu
.d
idap
at.
Pu
sat
Stu
di
Ko
nserv
asi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
yyjyj-'-i-rvp^
yniya
rmd
iuH
cvytmn
gi^
oox/u
-a•bt^
yiSrvyfy"V
EU
Trfw
yWrvvd
(vi7
7^^5
(7ij5
rf3yC
k/d-».v_j3-7
tf̂J..fv
V"?W
iv/>4
(/«3!
V
•stffy&ty^^
infiyfrfY
,vi.3D%
Q.i*tid
IVWH
3J-rvi/H
Mffi-tB
hgxg
oy
ivj
"4
Xfiibiw
fKiorid
aousyj
i^ysyyj.(vo3tygAcvncM
yh''O
-ysyyarvjA\"I
C~iy>rva~!o^
Hvrvn
jcvy0.xnj.tY
n~
)d
vu
utyy3(Y
9f);•1.
*3/v>O
fvidQ
)c)!$
vr*
>w
oo
ev9
HH
IQ37
ao
y&
y^
•sgj.x
yy
yM
-xnj.r*3<d'I
WU
d3
d>
m<
iWV
J>
mm
.
VX
ute
sarj
>ijjB
Uja>
js
ey
e^
ejn
s!d
|B!U
O|om
jnj^
ajisjvjseA
jasuo
^ip
njs
jesn
j
\T*vw
S)3tv3d-*n*j.r<n
-xa
syn
ajfv/jn
ow
ysttnrvu
io'lr/wzj
>'jiu
mu
vy
srt-vCrvnrvjj
/yOttgaS
/>-yj.&
/yy7&>c
dvovH
Tm
.-us.u
H*30-i<i
>vydm
ug
.zg^
syA
mvob
''b
•n-v.tvnnsjion
iarJS
/v(y>ii<\vtYigivo
i\o>H
Uu
tVIW
vJSIW
OViVd,
Sr/i^iH
iy<3
~l?ya
cd
dn
yn
'/v
ysy
un
''vN
Vy
s)6d
tUtJ
-H<nj,W
2<i-i
•Jj/vuV
urY
pfV
W{/0H
dy
vo
uS
rvly
-yj
;siy
j.9K
'5
1HJ-3U
059tystyw
,/vnHdon4>
lv-ua~u~?rvnu
Hyiw
^am
»ru
/v3
0'
'!•
Sttxtf
Xtt6W
ttd,\
^^japliM^g^
N'^
S^
TfifJiiiiliitH
lffi^^W-
3M
S
£=
3£
=3
=
'ET
Iij^^
tti"
AJO
.€
L.e
^6
r<
T
coR
i-ie
R-s
.in
H*r
i^*.
pc>
roo
i-
•v
rep
pK
O4
AW
.£
pex
>n
-iB
Kr
Kfl
Rfl
-Kre
P-i
s^
/K
»P0r
VH
eKS,
&uK
m^
Pfion
btbp
<&lp
hhu^
rvt:
ftW
Al
•
Fr-T
-frP
T&
flH
flO
ftP
f-^
mp
F/
QL
>J0i
fOC
-,
Q-lW
fiTU
MC
UK
-ruA
JTU
TPtfd
Seb
UP
HT
frM
Pll
--
,(J
jUrt
/KtA
£U
y£
M&
0M(/
iKft
sJft
T/y
uM
S-
KlU
Tupi
Obj
&k-
VA
/J^
T'P
&K
.Q
UA>G
~i/^
r<fl<
o
„P
£D
IM£
ajT
,?
£W
TV
Ptf
Tfl
Pft
r/)
yS
£-
ap
ftP
ar
Qi&
DM
.e>
iAJ
Aii
f-A
*j
pn
-ofr
ftrfl
p
0T
Ou
J£&
S,P
tGv*
Jfll*
fl*J
S^
8fl
£/K
p^
^M
S
Pu
sat
Stu
di
Ko
nserv
asi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
OP
TIM
AS
I
.ftK
BNVl
Pf)S
fl>^e
>£P-
jb)P
fi-
flrft
PK
frU
Jftu
i(T
rap
ftyf
l/orf
tOol
Tof
i-tU
M,
40
ih\6
ajs
{Pr
TB-P
MP
/0£f
cO<
^
Ofl
NH
&iO
P<^e
>ftH
Ti^
tGi
uQi\C
ftK
)ft
lQil
MP
ie-A
/OPA
01=1
-
,O
-kfl-
AJ
DlP
At^
Ai
PA
PA
Hfr
G-ff
i/U
fP>
%f*
oev
ep
n/u
uK
ir^
Jc
ei-
ez-i
^A
jTp
p/J
G-t
KP
T
PF
Wft
Mfr
W6
*J
rr\P
i*J
C£
aD
fl/J
V^
TV
r<-
Me/
op
oL
-ujy
£~
Pc/m
am
Pil
asj
^-r
e-P
peo
GP
ibL
-e.
bk
em
atik
uesam
ia
toA
/Aft
fyfl
.
/—
x
'rr-
nhii
jtrf=
$n::
Jiif
,-f-.
A
1 A
v—
•:
WO
T
pF
Ips
Hii.
J^H
1 III=
1si
£§m
HH
sin
•/V*
/^kJ.3
-7^3
r>
VI
uie
saa
>i!iB
Uja>
is
B}
.iB>
)Bjn
s!Q
lB!u
°l°MJn
pia
jisjv
isi>A
.iasu
o>
jip
njs
jesn
d
'rv
vS
i-M^
J.
rw
dh
vic
xi
J'-
gss^
ai
-aws
yd^
pir
sgq
\jcy
u3
oiy
\»
nv-Uv
-?r^bOvtyj
/.s^^
dyy^
-jo/ys-^(V)<3
-ty^
o
90
c\hd
-icv2
rv/y
n-t)2(\3']sirvy-j
cffldn
yu
jci<ij.s
Jcv
yn
J~Z
OJW
0-7$-*il2
(\3-7
SL
cW^
yo
aj
>y^
y<)l0
rvVxii
v
'-7lV-±3d
O^iA
tJ.$-*71d-t<&
>Vtf<3V
^S^S
HI031
ao
yiV
zi
ny
ng
as
vo
vd
w/n
.ya
"(u
.y^
t/
-9tYyra$rt3d
^n
xr/n
wiV
d'd
3CW
>±
c/3W>
ari\)0rfV
Xv
dfta
u'1
~fiyj.30
-nfi-LTtnw
ivs'O
"stn^
'"7'tfX3a
rvydag
^U
M"
M(v3U
>a
Hti9hf-V
rv3y-ZO
J-rvaIH
tIvJ'OIfVI
-runH
V1\)6
Tvvivn3cvy<i
rvkllldWdrO
dJO
cYn^narvBrf
-xrurvnrJifc»73S»
-y?btdd&
J-dttovd
w-A
vdid
wiW
tg
-?/rtMy
^ivw
yw
x-/M
use
rvuxvd
nysu
•//wvitf-i
vvi>Hd
*
-asx-*.fa
v*
80
:1
>
•'^m
nw
msm
1
-J
.n/3
H3
73
w
&/J&
RHf*
NM
flSf
l
—_,
.
Pus
atS
tudi
Kon
serv
asi
Ars
itek
tur
Kol
onia
lD
iSu
rak
arta
Tab
e
No
.
1.
2. 1 5. 67 7. 87 9. JO 11 127
13
.
14
.
15
.
^ "lT
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
13:A
naJ[
sj^
Bj!
sar^
n^
an
^^
^Jm
l"
~^'
Keg
iata
n
Dis
ku
si
Fo
rmal
Dis
ku
si
Info
rmal
R.K
elaT
R.W
orlT
shop
R.Fo
togr
afl
R.
Ko
lek
si
Au
dio
v[su
alP
erp
ust
akaa
n
R.
Pen
geio
la
Pim
pin
an
R.
tam
u
R.
Dis
trib
usi
R.
Perc
eta
kan
R.
Fo
toC
op
y
Caf
etar
ia:
_R
.M
akan
Tert
utu
p
R.
Mak
an
Terb
uk
a
Dap
ur
Tem
pat
Pesa
n
R.S
taff
~R
.P
am
er
in
Mu
sh
oll
a
Hall
R.
Sam
pin
gS
tag
e
R.
Au
die
nce
Sl:a
ge~
Pen
un
jan
gF
ilm
To
ko
Bu
ku
Ru
ang
Kap
asit
as/
Ru
an
g
30O
ran
g50
Ora
ng
25O
ran
g3f
JO
ran
g20
Ora
ng
3O
ran
g
50O
ran
gI^
Ora
ng
^4
Ora
ng
6O
ran
g5
Ora
ng
5O
ran
g^O
rang
_
40O
ran
g50
Ora
ng
10O
ran
g
20ra
jTg_
5JD
rajig
_15
0JD
rang
10
0O
ran
g30
CK
Dra
ng
20O
ran
g60
0^
rang
30
Ora
ng
50O
ran
g2
00
Ora
ng
Besaran
/R
uan
g
J50
mi
150
m2'
_50J
Hi
J50.
m2
100m
2~5
0m
-
T4T
m2"
_50j
rf_
40
m2
10
m2
50
m2
J50
m2"
_5
0jn
;
ToT
m2"
jop_
m2
_4
0m
iJ;
5_rn
i"_2
5jn^
"
jMO^
m2]
200
m2"
50^m
2_5
50m2
~^
00
m2
J00
m2^
250
m2"
Dim
en
si
10
mx
5m
10
mx
15
m
10
mx
5m
10
mx
15
m
1_0_
rnx
lOm
10
mx
5m
10
mx
34
m
8m
x5
m
2m
x5
m
10
mx
5m
8_m
_xj
5ni[
10
mx
5m
olo
mx
mx
10m
10m
8mx5m
_5_m
_x_3
_m_
12
jn^9
^rn
^fo
mx_
14m^
20
mx
10
m
__1O
jtjjc
^rr
^25
mx_
2_2
m_1
_5m
x_20
m_1
_0m
xj^
lm
25m
xMJ)
mJu
mla
hT
ota
l
Pu
sat
Stu
di
Ko
nserv
asi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
Say
apK
iri
luasan
50
x3
m2
j150
m2
50
x3
m2
34
0m
2
_5
0jn
2
"l0p
x2m
^J0
pjm
2_4
0x
2m
2
15
x2
;m
2
25
x2
m2
13
00
m2
Lan
tai
_4
2,3
,4
12
3
J,2
,33
Perl
eta
kan
Ru
an
g
Ten
gah
lu
asan
2x
20
0m
2
6x
50
m2
550_
m2_
^300
jir^
3j(5
0^m
22
50
m2
20
50
m2
Lan
tai
_I.
2_
_W
_1,2
,3,4
2
12,3 1
Say
apK
anan
luasan
Lan
tai
50
x2
m2
3,4 4
"~15
0-m
T~
10
0m
2
50
m2
—---
3 3
50
x3
m2
40
m2
10
m2
"50
m2
"11
50m2
J
--|
—
1 i
Bsn
t
~~
300m
*'"'
"1,2
,31
40
m2
1
J390
m22
**
(S
LU (0
D> LUC V
•4-1 (0 <B
2 3 •o
LU * r-
• O o
-Q .2
! I I II
ra
OH
cTO
ii
encTO3
cr:
3 d | •x z r^
n: or cc ce CC
3
m
o
o
I-
rr
ra
9^5
tSl^ljS>|ja X!»- 3 3
0-0. 0.
w en
rrrr
CL
El I
I"'Em<u .-
o_ w>„l-^raii!oj oEl*<" j
h or
rara
I ra
isI al«io-
i i
Ii!si
raj 3l ra> Q. >
•*i-*;-*i
^
ja ^.
3 ra
n >k_
f- Q.
<DUi CD ICO
V •<ra ra> X! -D >
i_ -> J k_
Q. 0. a a
-a— 1 -a--1 JCram —
q.!cl!cljq ja,jOi3 3I 3IOjO-'cJ
c1SIv.
o.iz
ul"rx en
aficdloi
I I I I
I I I I I I
ra 31
l-i!£liEiwjicCjh!
u_l 3
"Ii1.** i re •
"" r-
rr cr rrioii 1 I
rr
'T3
J£l
o
5
a: a:
I.-2
!<
?!
O; i
a. a
Mill
- , °"=ira!Saj 3|„
00 Oi=3i
iiSlll i
!iiEi3
i i
i !I i
1=5!ral o I
ra[™[ .1XiQ-jo::
03
ra
3
Q
75
ONX
en
<
"Cora
in
Co*:
'•53
GO*-i
roif)3
a.
Org
anis
asi
Ru
ang
Satp
am
Park
ir
Um
um
Pla
sa
R.
Ko
lek
si
Bu
ku
Gu
dan
g
R.
Sta
ff
Lav
ato
ry
R.
Kasir
Lo
bb
yB
oo
kS
tore
Hall
Dep
an
R.
Info
rmasi
R.T
un
gg
u
Lav
ato
ry
Lob
byR
.Pam
era
n
R.
Pam
erT
ertu
tup
R.
Pam
er
Terb
uk
a
R.
So
sia
lisasi
R.
Mak
an
Ou
tdo
or
R.
Mak
an
Ind
oo
r
Lav
ato
ry
Dap
ur
R.P
esan
Lo
bb
yC
afeta
ria
Lo
bb
yA
ud
ito
riu
m
R.T
ata
lam
pu
R.
tata
Su
ara
R.
Mek
an
ik
Lav
ato
ry
R.
Au
die
nce
R.
Dek
or
Gu
dan
gP
erala
tan
Men
ara
Pan
gg
un
g,
R.
Serv
is
Pan
gg
un
g
Lav
ato
ryG
ud
ang
R.
Tu
ng
gu
R.
An
tri
,R,
Sta
ff.1
,1
'
Gu
dan
g
Lav
ato
ry
R.
Pem
uta
ran
Fil
m
Lo
ket
R.
Pers
iap
an
Ko
nv
en
si
R.
Dis
trib
usi
Tem
pat
Ala
tS
ho
lat
Ru
ang
Sh
ola
t
I
R.
Ad
zan
Tem
pat
Wu
dlu
Lav
ato
ryT
era
sM
ush
oll
a—
R.
Refe
ren
si
Gu
dan
g
R.
Sta
ff
R.
Fo
toC
op
y
R.T
un
gg
uT
amp
il.
'Lo
bb
yP
an
gg
un
g
R.
Lati
han
Ak
hir
Lav
ato
ry
'R
.R
ias
Wan
ita
R.
Ria
sP
ria
R.
Perc
eta
kan
Gu
dan
g
Ket
eran
gan:
1.|
|:K
elom
pok
Rua
ngP
enun
jang
3.2
.PI:
Kel
om
po
kR
uan
gA
ud
ito
riu
m4.
J:K
elom
pok
Rua
ngP
elay
anan
:K
elo
mp
ok
Ru
ang
Stu
di
Pu
sat
Stu
di
Ko
nserv
asi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
R.
Baca
R.
Ko
lek
si
Bu
ku
R.P
ro
ses
Pem
inja
man
R.
Pen
itip
anB
aran
g
Lo
bb
yP
erp
ust
ak
aan
Hall
Bel
akan
g
Lav
ato
ry
Bag
ian
Fis
ik
Lav
ato
ry
R.
Sek
reta
ris
Bag
ian
Pro
du
ksi
Lav
ato
ry
R.
Fo
tog
rafi
R.W
ork
sho
p
R.
Dis
ku
si
R.
Ola
hD
ata
R.
Kela
s
Lo
bb
yR
uan
gS
tud
i
Inn
er
Co
urt
Tera
sK
an
tor
Bag
ian
Stu
di
R.
Ben
dah
ara
R.T
am
u
R.
Pim
pin
an
Satp
am
Park
ir
Kh
usu
s
Park
ir
Pen
geio
la
R.
Op
era
tor
Gu
dan
g
-R
.A
HU
Gen
set
R.
ME
E
5-1!
;-£j;?
&1
:K
elo
mp
ok
Ru
ang
Pam
eran
II
1-
0'
'-'J
x-'
ii.-1
ii^
iri
/"„".<•'
11
I
11
<--1
h1
f
U I i
if•'
///'
/CO
Pu
sat
Stu
diK
on
serv
asi
Ars
itek
tur
Kol
onia
lD
iSu
rak
arta
I\
II
•o
',X.i
-rlffl
^
^^
PA
a^
/1a>
1.h
'iJA
/^6
tfflt
t-i
2.
c.H
'PA
rp
fL
•>•
p.'
^t/
8.
HO
btZ
«.
/>••>+
<•tfii
fto
iof
L-t
vA
Tefp
y
Pll
JT
vM
/iS(
/<_
?-
ex
ir
6.jfT
P^c
e^t,,
^"""""
"
io.|
!/,r
4s
6-,t
e
&^^)^
i^I]
^S/
Wi
I••
l.o
o
Sk
em
ati
kD
esain
TA
i4-^
~W£A
AJ(
fAA
/
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
ijt
s mm
tou
j,l-
—p
..
F»
—,-
,—,.
-,,„
_,_
,_t=
r—ra
1—-I
jlfr
0
'^4
I7
"i|
-.
ii-
i—
,;
K ":r
Vd
'i!
«Jil
llr
I.I
Iii
)'
I•
•I,
0—
XI
i
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvas
iA
rsit
ektu
rK
olo
nia
lD
iS
ura
kart
a
—ri-
W
Ijlrt
r :
Skem
ati
kD
esa
inT
A
trreX
hH
GA
>
VW
«M
AL
I.
it?
hty
itvexxi.
tit
'IW
CK
*.>
tlY
W«
[C
(,r
.?*
».«
•.tm
^r^
f
ttt
''u
lr..^^^j
"*
p'-
*>
ftT
i'-u
r.
8>(i>
a&fy
'.(?&
-§>
l,i-
1,1- uir
~~
~4v.
,-iii
1,1-~
-n—
,.•1.1
1,|
II
-|.r
-,1,
,|.
'"
I"
*"
'-—-,
1—,1
,^,.,
J
V~
—i'
ri,
i-i
ii'i
"U
--1
.1-
.-.,,
i1i,i
vi
•~i
;i
tn Im
il| •I
1.1-
Pu
satS
tudi
Kon
serv
asi
Ars
itek
tur
Kol
onia
lD
iSu
rak
arta
I©
,
•1U"
I'I
,.0
If ^,fi
ii-r
»»iu
iuir
<•:r
"'
l:i
'-~.;.
-.-',
ij;,
r',i
-'
M"-
Yi,i
v.
•1:1
.-...
A
Sk
em
ati
kD
esain
TA
I.I-
'iri
'/\A
icr/
\a
.;
~
f»i\
l*>
Cf
'<»
«"'U
l)
yAH
H.
MM
i'l'
Li
A
fAr't
tvA
Jt?
*..<
fi.-*
„...(
»•.
r»
'it«
tftviv
r.
if.ii.li
itjr
9*
n+
t.
i<
ri-
i^cm
I.I
II'-
-II.
MrT
TUi|i|
|im_-
.'.-I
M-
r—
I-'1,
1-—
1,1-
—1:
'i-"
ii /
ii
,i M
l
usa
tS
tud
iK
on
serv
asi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
mim
nl:
|—-.
,.-,
.
-ii—
hi-
l~
--l:i
'I
•II
—-1
Itil
11 "1 ',1'.l
Ai
"•>
i11
i,i
V"rx
i—
'J.i
lliW
II',1
v
.NJ-
~,
irrL
nA
Aiw
^;
~
*..
w.r
*,c
f\
7 5 •\
0«
IM<
|£.>
(Ii
/
f*,l
gQ
U*
Q
*H
'or^
r.
'".«
^r'r
w/.
«.
tAit
tet-
S
ir"
_^$
-fri
^tt
iza^
ttir
na^
jgq
pr
_i
.
^'"
-i
Pusa
tSt
udi
Kon
serv
asi
Ars
itek
tur
Kol
onia
lDi
Sur
akar
ta
Sk
em
ati
kD
esa
inT
A
r"W
.XKM
r&.C
mxM
ffiti?
'*->
,f!
W'l
c°i
inrp
fh
im
,.'.
f.pi
t-u
si;f
dv
ha
i.
•',et-
tw
'.T
'A*
"aa/>
j
•(
M/
/,U
(-
'•.•
/A/A
JCI-
totl
/'l
(,r'
l./W
,(7/
,CM
'»f.
C(M
lfc
7/I
WX
t>P
/t,/
,-|
A'-~
To
to'(
."1
u
')rX
f<•
ffM
7
'";-
.o/
'f.
fAT
bi
,*'£
t,A
j<
£>!/
**:
/hf.
M^
vt^
+*i
Z\i
*J/£
fi7y
t>L
-\J
WO
I/>
I'l
7/N
'.'C
»I
Atf
i.
Sl-
U••I
••7-o
o
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
Sk
em
ati
kD
esain
TA
If/
.^''
Ai'
f.t-
H.^
IMA
\'A
'.(
M(
AJ
\
"?,M
AI*
*£
A/7
VA
AJce
C-
-.T
t-M
fAT
A^
JT
-Pli
-O
ali
Yfi
OP
'VJ
P'.
VH
ii>-
:-/
At
oy.
-of
o
);
f-/f
)Ti)
FtiM
/i
H'•
)/;-
<•
J-':<
"'Af?
F/''
•''C
sovi
r/'i
.t..
/.).
h.
rA
ftctr
(•••-•?
•(.(•,
!>"{
,'
?><
•'is
'
li|
f'*
m{I
a>G
fArt
&6u
*>G
I I
i•'/
.I
.0
\>Is
^*
lbl~
LA
</A
f
rt.i
tar/
../
get
i<
-»'-
>g
,rII
A-\
I'A7
Au
t-l£
suc
6-
"J
^-
"I:
^
H
"\
;dS
-
Mil
X
I..
'I'l
l
ti—
j—n
-c-"
-it
~xi
-I
Nill
lllli
Pu
sat
Stu
di
Ko
nse
rvasi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
/Il\
(XM
l
<.„
u
TT
u xn
rn
.rx
Sk
em
ati
kD
esain
TA
XV
>'.\l^
_D
XW
x
'^I"
-''/.I
I.j,
't>
III
II
jiijiiTiu
iiit]--i
ii!il"i-
^_'Tj
j
iMill
|lIIi
IJil
l;
l|IM
I|lll
r\.
nai
l
I111
.111
111111
1111
.1fT
IItl
lllLlll
'l!!
!;il[iiT
in
l[j,
Ji
...ih
iI...
iii
Pu
sat
Stu
di
Ko
nserv
asi
Ars
itek
tur
Ko
lon
ial
Di
Su
rak
art
a
Sk
em
ati
kD
esa
inT
A
!-X
~
IA'V
\i;p
*--
yiM
f'A
/4.-
\-tp
t
-*-.
--'
r*"*
ff«
w'^
f*«
*w
»g
Sk
em
ati
kD
esa
inT
A
/?cM
4P-A
i7i«
frCT
A*C
Vil
li;'
II.—
j)p
ce-m
rr
Am
\f
OM
TA
f-
Octt\x
ft
•
c<"
^
Pu
satS
tudi
Kon
serv
asi
Ars
itek
tur
Kol
onia
!D
iSur
akar
ta
••.iw^
^m
msm
&m
i!*
*
TAHAP LAPORAN PERANCANGAN
1. Pengertian Judul:
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta adalah Suatu tempatsebagai pokok pangkai urusan kegiatan pengkajian konservasi arsituktur kolonial,dimana khasanah-khasanah dari konservasi tersebut didata, disajikan dandidokumentasikan serta dikaji sebagai sarana pengembangan dan pelestarian ArsitekturKolonial.
Latar Belakang Judul:
Seiring dengan tuntutan masyarakat yang senantiasa berubah ada yang terabaikan dalam
sebuah strategi pembangunan konservasi bangunan kuno / bersejarah yang seharusnyadapat dikaji kelayakannya dan dikembangkan agar sesuai tuntutan jaman sesuai denganlingkup konservasi.
Kawasan Perdagangan Benteng:
Kawasan ini terletak di pusat kota Surakarta yaitu pusat pemerintahan, perkantoran danperbelanjaan serta terdapat komunitas bangunan-bangunan peninggalan arsitekturkolonial yang diharapkan dapat memberikan dukungan akan eksistensi Pusat Studi
Konservasi Arsitektur Kolonial. Dengan alasan itulah site terpilih berada dalam kawasan
perdagangan beteng. Hal ini juga melalui pertimbangan dimana kawasan kuno
merupakan bagian penting dari pertumbuhan kota yang mempunyai nilai sejarah danekonomi. Kawasan kuno beserta peninggalannya mempunyai bukti fisik kekayaanbudaya bangsa yang dapat menunjukkanlatar belakang masyarakat.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Koioniai di Surakarta
•2-
Gambar Peta Site Terpilih
Permasalahan Khusus I
1. Kontekstual Bangunan dimana sebuah pendekatan perancangan dengan koherensi
dan kesamaan visual yang mampu menampilkan keserasian baik ftmgsi atau karakterbangunan dengan bangunan / lingkungan sekitarnya.
Latar belakang Permasalahan
Adanya potensi-potensi fisik dari lokasi kawasan perencanaan, maka pendekatanperancangan arsitektur kontekstual dirasa sesuai untuk kontinyuitas visual dengan
pertimbangan bangunan-bangunan kolonial dan lingkungan yang ada didalamkawasan perdagangan beteng.
2. Fleksibilitas Ruang yakni suatu kemungkinan perubahan penataan ruangan sesuaidengan tuntutan kebutuhan kegiatan yang ditampung.
Latar Belakang Permasalahan
a. Karena penerapan OTDA, maka perlu pertimbangan fungsi bangunan yang dapatmemberikan pemasukan.
b. Sifat sebuah kegiatan konservasi sendiri akan menyerap dana yang tidak sedikit.Ruang Auditorium
a. Seiring dengan kesenian yang terus berkembang maka diperlukan ruangpertunjukan baikkesenian modern maupun kesenian khas tradisional Surakarta.
b. Kebutuhan akan fasilitas hiburan film masih kurang maka diperlukan ruang untukpemutaran film.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
Penyelesaian Permasalahan UmumTabel Gambar :
No.
1.
-3
Karakteristik Desain
Plasa penerima diletakkan di tengahkarena tuntutan kesimetrisan visual
bangunan.Di depan site nantinya dibuat jalurlambat yang sekarang kondisinyamasih bempa tanah perkerasan.Untuk mendapatkan fasde atau masabagian studi digeser arah keluar dandapat memberikan Luasan inner courtyang lebih luas.
i miti Keiiiar masuk kc
diletakkan pada bagian paling timurhal ini dikarenakan adanyaperempatan Gladak pada sebelah barat( minimal 50 m dari perempatan).Untuk Plasa konteks urban diletakan
paling barat dari site karena disinimerupakan zona paling dekat denganperempatan Gladak yang difungsikansebagai tempat penjual kaki 5,sambungan dari penjual disampingaiun-aiun.
Untuk lantai basement satu Turun 2
meter dari permukaan tanah dengankemiringan ram 10 derajat.Sedangkan dibawah plasa utamaterdapat jalur sirkulasi mobil dansepeda motor pengeiola.Di sainpiiur man11 r»ercetakan iii^aterdapat halaman yang sejajar denganlantai basement.
Dan untuk Lantai basement 2 denganbentuk lantai yang semi tipikal namunketinggian per lantai adalah 3 meterdengan bebas ketinggian yangdiperoleh adalah 2,2 meter.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Koioniai di Surakarta
No. Gambar Karakteristik Desain
5. • Dari denah lantai satu terdapatperubahan yakni pada sayap baratdipakai untuk ruang pameran karenaalasan srkulasi dan untuk lebih dekat
dengan lift barang.• Ruang untuk bongkar muat barang
diietakan pada back entrance sebelahbarat sedangkan untuk sirkulasipengguna bangunan ada di sebelahtimur.
n * *: ' ...... .
* UJ- #
x 'til : .* :a*u J* ."1. ti"
6.
- - # *
'J.'
T S
. . . .
• Dari Lantai 2 dapat dijelaskan,properti panggung yang bongkarmuatnya di lantai satu harus melewatiram setinggi 2 m untuk sampai padadiatas panggung.
• Panjang ram 6 m dengan sudut 15derajat.
• Pintu masuk interen panggung meialupintu beiakang.
7. • Ruang work shop yang semula beradadi lantai 2 dipindah ke lantai 3.
• Ruang persiapan akhir merupakanruang dimana para pemin melakukanpertemuan dulu sebelum menyajikanpertunjukan.
• Selasar yang melingkar didalam innercourt merupakan sebuah pendekatanketerrutupan bagian studi.
* * • * • .
: ih ?i ft m-' 4|f ^ f
•
8, !
;
i
i
t. 4. i. .
-,— » -* r .( * » * -
!>- ~ s* .. , J*
I - - 't.*i
i . .4
• Pada lantai 4 terdapat dua ruangdiskusi non formal yang mana untukdiskusi studi dan diskusi
pengembangan.• Blok masa bagian depan hanya sampai
lantai 3 hal ini bertujuan untukmenampakkan bagian studi.
• Untuk pintu masuk kedalam ruangauditorium hanya pada lantai 2 dan 4.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
No. Gambar Karakter Desain
9.
i
•;.x7 /•" '••'•' .^ -x7 ."•"'•".•' x'
• Tampak depan dibuat agar kesansimetris dan monumental dapatdirasakan.
• Hai ini dilakukan dengan adanyakolom-koiom ekspose dan shadingatau garis-garis vertikal dan denganmeninggikan bidang fasade.
• Bagian tengah atau main entrancedibuat kontras atau dengan aksen-aksen untuk penekanan sebuah ftmgsipencapaian.
10 • Tampak belakang juga dibuat dengansebuah pendekatan yang sama dengantampak depan yakni adanya sebuahpenekanan pada back entrance.
• Memperkuat kesan vertika danmengikatnya dengan pengulangan dandatum pada fasade.
> • ! * - sy- . . ^
11.
••
• Dari tampak samping side entrancedibuat dengan penekanan pada atapdan ditambah kesan vertical denganadnya shading-shading vertkal.
• Pengikatn fasade ada padapengulangan baik element maupunbentuk yang seirama pada fasade.
12. • Atap bentang iebar pada ruangauditorium digunakan atap iipat, haiini sebagai usaha pendekatankontekstualitas bangunan.
• Dan potongan hall depan terkesansempit namun tinggi selain karenaketerbatasan lahan juga karena hailtidak diftmgsikan untuk aktivitaskhusus.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
-6-
No. Gambar Karakteristik Desain
13.
n?H#jue*< * *
• Dari potongan membujur iniuinarapKan munciu sebuah penekananatau penegasan pada bagian tengahyang didukung oleh blok masa yangmengelilingnya.
• inner court yang berfungsi sebagaisosial kontrol intern sekaligus untukpencahayaan dan penghawaan alami.
• Dibawah inner court merupakan areaparkir basement.
14. • Potongan sebagian ruang auditoriumyang menampilkan perletakan baikpanel horizontal maupun vertical.
• Talang yang masih disertakan pagarsebagai pengikat dan tuntutankontekstual bangunan.
.—4 *
ft, ••- <>—-? ' 1
""* 1 LjSSXSf1- IS
—« 1 ' -i—(t~ r. v v
•• * i -
15. • Potongan atap dari rung diskusi nonformal yang mana terdapat shadingmoevable untuk mengarahkan cahayayang dipantulkan dari suncatcheruntuk pencahayaan alami.
• Suncatcher disini berupa dinding Vibata dan ditutup dengan ataptransparan.
f!
1
85"
a- J •»-
4 *"
1«.
f •' , -?
• Dari potongan menara panggung inginmenerangkan bagaimana system backdrop dan screen yang digunakan.
• Atap menara panggung menggunakanatap pelana dengan bhan penutup atapsama dengan yang digunakan padaatap iipat.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
-7-
Penyelesaian Permasalahan Kontekstual bangunan1. Main Entrance
No. Element
1.
3,
4.
Karakteristik Desain
Sebagai garis sumbu simetris dengansebuah bentuk yang dominan.Ingin menunjukkan sebuahketerbukaan dengan adanya plasapenerimaSebagai penegas visual dari hirarkidari bangunan ini.Main entrance terletak ditengah danman tf\m\s L-aliiot-1UWUJV1VIV iwiuui.
Sebagai penegasan sebuahhirarki.dan penekanan padakontekstual fasade.
Ditambahkan repetisi bukaan yangberjajar untuk kesan menerus danmenyatu pada fasade main entrance.Stepped gable, gunungan berjenjangtuntutan kontekstual fasade.berftmgsiuntuk menyembunyikan ataumenutupi atap^Pediment diletakkkan pada setiappintu masuk atau repetisi dari tigamasa pada bangunan.Kombinasi bukaan lengkung danpediment sebagai kesan atau penegasdari fasade entrance.
Pengulangan dengan bukaanlengKung usn kotak yang
• Memunculkan kesan garis vertikaldan pengulangan.
• Tower yang mengikat keseluruhandari fasade main entrance.
• Pengulangan karakter desaindilakukan pada tangga. merupakanpendekatan kontekstual.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
2. Side Entrance
No.
2.
4.
-8-
Karakteristik Desain
» Memberikan keseimbangan dari ketigamasa.
• Menjadi pengikat fasade keseluruhandengan diietakkannya element yangsama dn berpasangan.
• Penambahan unsur lengkung padabukaan dipintu masuk sebagaipenegasan.
• Penambahan kanopi horisontal yangdidukung dengan balok kantilever.
Pengulangan pediment pada setiappintu masuk.Atap Limasan yang dipasangkan padaside entrance memberikan hirarki yangberkesinambungan.Pediment dibuat agak menjorok keluarsebagai penegasan.Pada setiap masa memiliki unsurepengikat baik untuk sendir
han.lXVk3Wttli u.
* Garis vertikal yang dapat dirasakanmembuat kesan monumental padabangunan.
* Dimensi bukaan yang terbagi menjadidua bagia Garis vertikal yangditampilkan pada kolom dan skip padabikaan tangga memberikan kesanringan.
» Pengulangan karakter desain dilakukanpada tangga. merupakan pendekatankontekstual.
* Pintu masuk disertakan atap dack /Kanopi uitumpu uengan balokkantilever.
* Bukaan seiengah lingkarandikombinasian dengan persegi panjangmemberian penekanan khusus.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
-9-
3. Back Entrance
No. Element Karakteristik desain
1.
[
1 <r - - • - - —-
• Tennasuk simetrs lateral dan sejajardengan sebagian fasadedimaksudkan untuk meneruskan
kesaman karkter dan mengurangidominasi.
• Tetap terdapat tower selain sebagaidatum juga digunakan untuk sebuahpenekanan
2.
iij1
• Di setiap entrance diletakkan bukaandengan karkter yang sama untukpenegasan dan kontras bahwa adasebuah tepat pencapaan kedalmbangunan.
• Penggunaan karakter yang samapada bukaan di tangga selain sebagairepetisi juga ingin menunjukkanbahwa terdapat sebuah ftmgsi niangyang sama yakni sirkulasi vertikal.
3. * Puncak tower dilengkapi denganbukaan lengkung dan gunungan atppelana diman dimaksudkan untukkemenerusan arakter fasad back
entrance.
• Sedangkan ornament pada tanggaadalah modifikasi dari modillions
yakni balok katilever mncing.
4. • Untuk pintu masuknya sendiri tetapmuncul kanopi atap dack yangditumpu dengan balok-balok rantingdengan maksud persaman karakterdan pengulangan.
• Pada atap dack dletakan garis-garisvertical agar kesan visual yang
!i
i
ditangkap menerus ke atas.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
- 10
4. PengulanganNo. Element Karakter Desain
1. • Pagar talang merupakan salah satusalah satu elemet yang dipakaisebagai pengikat fasade dan untukmengurangi dominasi atap.
• Boven light disini adalh modifikasir i « - - ' • f . dari doemer yang mana berftingsi
W , , sebajjai pencahayaan danpenghawaan alamai.
2. 5 JJJ2.-M .#£<*-. JJ 3 -tf . • Tritisan dack yang didukung denganr . * t balok kantilever pendekatan dari
r*""** r""^*, -CT'""% ** modillion yang sama dipakai padaf ir S* * -4 i; fasade entrance.
• Selasar dengan bukaan lengkungpendekatan karakter untukmendukung fasade side entrance.
3. • Pediment digunakan sebagai penegasdan kontras pada penampiln fasadedepan dengan diletakkan pada ataspintu masuk.
4. • Pengulangan bukaan lengkung padamain entrance denean mensaunakan
ornament modifikasi dari brakets dan
'J ' - -detils.
5. • Pengulangan karakter fasade tanggadengan meletakkan shading-shadingvertical untuk menambah kean gans-gans vertical sebagai usaha kesan
- bangunan monumental.• Sedangkan pendekatan dimensi
i.; fasade dilakukan pada pembagian
% dari fasade tangga itu sendiri denganmeletakkan list-list horizontal padabalok.
' 'Jr^xJ*-4 — 4 *• _
1
1f
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
u
s£ea
£o
CO
Xi
co-aco
a.
r/i
*-r
xi
TO
Cco
Xra
33
rax
i-a
j.
feijra
JSra
"rajo
raco
Q-
X)
&o
03°
CO
E.*
•c-2
™7~1
X
ft.c
ec
so2
.£c
rac
3-^
xt
^00^2
ra
73ra
ft.
c/1C
O
3raCO
enX
)
C3
O
•c5
03-
^•o
«3
.,.
ora
C3
r-3
'>«3
o73
:~T3r
ot
^E
H.3
§5
^>
>c
3
XJ
Xra
!&••$
xc—
Z,
xi
353
«
CQ73
^2
is
15
eT
3ra
s-a
U1/1
c8
ra-5
raS
3-°
Jo'C
i_-,«
CO
CO
«g
fcc-S
^3£
o&p
no.§373
rac
'c-3
ced
S/3>
,T
3 CO
3raJ»<
3-£
1)c
73
3
ao
cc
ra3
-*
-3g
-3.£
J3ra
731)
CO
33
C3
CO
s2
&3
c'7:3
caco
+-
a*
tsos
ca
a3
cu
-r
73
ccrs
Sw
"w
73
3C
Oc3
.-52
«ra
£«-*
C3
r./iV
-«
CO
73
Xi
0ra7
33
...«
3JaJ
ra,
t/)^
<:
'r.
o'c
-5H
xi
£j*
to
a>3
'1
)
«4
)t-
y
tll21
«co
ca
ft
3o
h
ratrara3wTJracooSie<"5>ra£a)
(/)e3(0rew3Q
.
fN
CO1
^3
sS
ue
1^1
-3
^3
mra
tt
53
"S=
9£
Xraft
ra
raft
CO
7300
3So00
3CO
ft.
ra
3<
"C
O
CO
300
00
3
3^
oJrd
"-
<u
x:
3^
ra-*
„,
3cO
§g
«^
£S?g?
<u
ura
ftX
ft
£Xira
ra<
yra
_73
-j=a
so
o£
3^3
ra3 .14
00
3
3CO
&•£
3SO3C
O7
31>
4>x
tc/3
.-
ft
CO0
0
3i
«7
3'C
•"
OO
Q
ft
3ra
73
,2
w
,«#
•im•us
>»*
Ju
fe
>'•#
X5
#
re
J4E3(0ra
"Soo3se<ra<D
(ACo3c/>ra(/>3CL
Cl>
O3
•5<
3ft
<D
CO
X
Xg
'CO
CO
30
0
££
5o
i-*
00X
c<
UC
O
C^
toJ
"^£
ra>
-ft
4)
^CO
ra>
UO
S3E
cu
Xi
4J
U3
733ft
ys
raO
J)O
J)3
3O
JC
O7
3
r"0
0
-w
e:
i—
<
oO
JlO
il^•1C
Ora
-J
ft
oo
co
33
3^
33CO
^4
r,
ra0
03
3t/J
-ot/)
00:0
t33raft
ra
oo
3•—
iCO
0)
oo
u0
03
3D
3CO
^
X^4
*=
Tt*
1|
»"-f
*•*
•f
•»
*
,-
v-«
.,
.=;S
'3S
Ss
*-
*'
.*'
*»•
»*
II&
CIS
tli
-*-♦
•«■♦
o.
ra
ra£
X2
£.2
3e
12.
"23
;*ra
^00
00
33
<U
CO
73
SOi)
°§s
£•
3C
OcO
-J
ft.
00
3CO
*=.'
ra
CO
X—
ra
•C-*
CO
cr*,
E"ra
CO
—«
••—
ira
E3
-3S
rara
iuS
m3
JSo
o«
co
o-S
CD
t"1=
X>
-U
3ft
0-
ra
T•
«
*•
*
fM
'cI.-
.2i>
—<
UC
O3
33
.3
ii"i
ISra
X
3,2
.13
13£f
S60
3—
>3
oox
t5
pP5
^ra
P13
ft,-J
x
-"rrf
*••••»
*—
'*
t
CO
ft.ra
73i—9J
raft
ora
zf,7
33
„ra
xco
x_ra
33
crj
"=
1k*
x>
ra+
-t>
ra'-
-i4>
,
KH
i«
3o
o£
u5
ra^
B•C
-3<«
ft3
^U
«C
'°3
crt
o.2
,fN
CO1
3^
73^
3o
V)
rr,
'vra
x.5P
£t>
.._
CO
Q
>,x
21ra
3<ii
3JH
73
_
Xi
Sra
,;*!
£'c/S
.wra
2'3
73
33OXi
o
^4
00
^4.£
5-1?
<U
00
-3
3+
-S
i*
-«
CO
ra'ra1
a.
Q
-gto73
3Q
m
oo"ii
tolu
g3
005
.
ft^
3Ora
g^a
3oo
'+=
3
Cl
+-I
._
bS
"33
9-*
-to
-30
0c
3"
£8
3"2
i-r3
-J
ra
c/l
Xft
raft
ra
73
3
a^
00
.£3
5ox
.£w
x;
en7
3
-2£
CO
g^
<u
ao
OS0
00
03C
O
raISCO
ft
X>00
3
•a00
3
CO
*-
ft
3ts>
fOCO
00
W3
CD
73
Or—ft
5ra23ra
"EooOJ
e<"toraeo3+-i
(/)♦j
reto30.
14
3. M<
No.
2nara PanggungElement Karakteristik Desain
1.
1
*
*
• Menara panggung digunakan untuk ruangfleksibilitas panggung antara lain untukruangan rangka screen, mang back drop.
• Adanya flying floor bik untuk pengamatnatu untuk operator.
2.
)
- tu --f ."I
• Untuk keperluan lay out pertunjukan backdrop telah diatur sesuai urutan dandigerakan oleh mesin.
• Back drop yang sudah terpakai digulungdiatas rangka.
• Rangka back drop mermlki engsel 2 arahsehingga kemampuan untuk dilipat dapatdilakukan.
3. • Terlihat pada potongan adanya rangkaback drop dan rel vertical untuk rangkasreen.
• Dan juga flying floor untuk keperluanintern panggung.
s_,„j,,. *. .j._ _;_**..«** -- -«i
1
1
4. • Flying floor difungsikan sebagai ruangpemantau dan ruang operator.
• Ruang operator dihubungkan oleh tanggavertical untuk pengaturan lay out backdrop maupun lighting.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
4. Panel Moevable Vertikal dan horizontal
No. Element
3 9
. P *
2.
Karakteristik Desain
Untuk tuntutan akustik yang karenafleksibilitas niang maka digunakanpanel pengarah dan peredam baik itupanel vertical maupun horizontal.Panel ini memiliki kemampuanmoevable agar dapat disesuaikandengan kebutuhan.Panel ini diatur oleh operator secaraotoinatis.
Panel vertical bertumpu pada setiapkolom dan memiliki rangka yangbersifat moevable dan dilengkapidengan pembagian panel dengan bahanantara lain pemantul dan peredam.Untuk bahan pemantul dipakai papanmineral wool sedangkan untuk bidangpenyerap atau peredam adalah plesterberperfonnansi.
Atap lipat yang dipakai merupakan atapdengan bahan lembaran semen-fiberbergelombang, 6 mm.Sebagai pengisi atau peredam atap darikebisingan luar dipakai fiberglasssetebal 60 mm.
Dan untuk lembar penutup dipakaipapan penutup dengan mutu standartsetebal 13 mm.
Untuk panel horizontal digunakan panelyang berkesinambungan dan bertumpupada rangka atap.Memiliki bersifat moevable dilengkapikatrol penggerak dan rel horizontaluntuk dapat mengatur arah yangdiinginkan dan dilipat ketika tidakdiperlukan atau kebutuhan untukpencahayaan alami.Sedangkan tipikal bahan sama denganpanel vertical namun bagian pemantullebih banyak daripada neredam.
Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta
7w
'^>
T
ii$
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof Ir. SIDARTA, lr. EKO BUDIHARDJO, MSc. : " KONSERVASILINGKUNGAN DAN BANGUNAN KUNO DAN BERSEJARAH DISURAKARTA" , Gajah Mada University Press Yogyakarta, 1989.
2. A. Benyamin Handler : " PENDEKATAN SISTEM KEPAbAARSITEKTUR", Intermatra Bandung, 1995.
3. Ir. Ahmad Saifullah Mj, Msi. : "DIKTAT KULIAH PERANCANGANV", Foto copy, 2001.
4. Ir. Harry Miarsono, M. Arch. : " ARSITEKTUR , PEMBANGUNANDAN KONSERVASI", Foto Copy, 2003.
5. Wendell Berry : " GOOD NEIGHBORS BUILDING NEXT TOHISTORY" , State Historical Society of Colorado, 1980.
6. Franciss DK. Ching : " FORM, SPACEAND ORDER" , PenerbitERLANGGA, 1984.
7. Dobby, Alan : " CONSERVATION AND PLANNING", Hutchinson,London, 1984.
8. Suparno, Indro, et. Al. : " SALA MEMBANGUN" , Kodya Dati IISurakarta, 1984.
9. Ir. Ahmad Saifullah Mj, Msi : " DIKTAT KULIAH TEORIARSITEKTUR" Foto Copy, 1999.
10. Wondoamiseno : " ARSITEKTUR KONTEKSTUAL" , Foto Copy, 2003.ll.Yulianto Sumalyo : " ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA DI
INDONESIA", Gajah Mada University Press.