arsitekturkolonial di surakarta , islam

81
TUGAS AKHIR PUSAT STUDI KONSERVASI ARSITEKTUR KOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM \<4 ttim&mt Disusun oleh : Nama : Fendhi Wijaya Putra No. Mhs.: 98512129 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2003

Upload: others

Post on 12-Apr-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

TUGAS AKHIR

PUSAT STUDI KONSERVASI

ARSITEKTUR KOLONIAL DI SURAKARTA

, ISLAM\<4

ttim&mt

Disusun oleh :

Nama : Fendhi Wijaya PutraNo. Mhs.: 98512129

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2003

Page 2: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Lembar Pengesahan

Tugas Akhir

PUSAT STUDI KONSERVASI

ARSITEKTUR KOLONIAL DI SURAKARTA

iKPMfe-eFSwasprtS

*» sib^V^t.&kWt.J'e*' *S*vs- » • ~*s.WSfl£SOTSfla«A.3-.tJ3W

> <*.

Disahkan Oleh :

Ketua Jurusan, Dosen Pembimbing,

Ir. Revianto Birai Santosa, M. Arch Ir. Handoyotomo, MSA

Page 3: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT,karena atas segala rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. TugasAkhir ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana strata 1 diUniversitas Islam Indonesia, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, JurusanArsitektur.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak memperolehbantuan, bimbingan, dorongan, semangat maupun kritik dari berbagai pihak, dimanasemua itu mempunyai dampak positif terhadap penyusunan tugas akhir ini. TugasAkhir ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari semua pihak yang peduli baiksecara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ingin menyampaikanucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Handoyotomo, MSA., selaku dosen pembimbing dimana dalamproses bimbingan tidak hanya sekedar berperan sebagai pembimbing namunjuga sebagai bapak dan sekaligus panutan yang dapat dijadikan acuan dalambertindak dan berkarya.

2. Bapak Ir. H. Toni Kunto Wibisono, selaku dosen penguji yang telah banyakmemberikan kritik dan masukan baik langsung maupun tidak didalam prosespelaksanaan tugas akhir ini.

3. Bapak Ir. Priyo Pratikno, selaku dosen tamu dalam proses pendadaran yangmana banyak memberikan tambahan-tambahan yang dapat memberikan nilaitambah pada tugas akhir ini.

4. Ibu Ir. Hastuti Saptorini, MA., selaku dosen wali yang selama ini telahbanyak memberikan dukungan dan dorongan dari awal sebagai mahasiswasampai sekarang dan akan berharap untuk seterusnya.

5. Bapak Ir. Revianto Budi Santosa, M. Arch., selaku Kajur Arsitektur.6. Untuk Keluarga tercinta khususnya kepada kedua orang tua saya yang telah

"berjuang" untuk anak-anaknya.7. Untuk Keluarga Mbak Han, terima kasih atas segala nasehatnya selama ini

dan semoga menjadi keluarga yang sakinah. Amin.8. Untuk Adikku Sonni dan Brenita yang tidak sedikit memberikan masukan

dan perhatian selama menjalani proses studi.9. Untuk Keluarga Besar dari kedua orang tua. "Matur nuwun Sanget nggih".10. Untuk teman-teman satu kontraan dan eks Kos yang telah banyak memberikan

bantuan dan dukungannya selama ini. "Matur nuwun Dab!". Andhi, TW,Seno, Nano, Kapan nyusul dab?, Ito, Farid tunggu aku!, Devi, Dodik, Sigit,Radit, Oben, Habib, Aseng teruslah berjuang nak. Ingat pesan orang tua dirumah!

11. Untuk Keluarga Besar Mbah Sumo, matur nuwun sanget nggih sedoyonipun!12. Dan untuk semua yang telah memberikan segalanya untuk terselesaikannya

tugas akhir ini.Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat berguna bagi

pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya untuk penulis sendiri. Dan penulismenyadari tidak ada yang sempurna di dunia ini selain Allah SWT.

Jogjakarta, Juli 2003

Penulis

Page 4: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

ABSTRAKSI

Seiring dengan tuntutan masyarakat yang senantiasa berubah ada yang terabaikan

dalam sebuah strategi pembangunan konservasi bangunan kuno / bersejarah yang

seharusnya dapat dikaji kelayakannya dan dikembangkan agar sesuai tuntutan jaman

sesuai dengan lingkup konservasi.

Dari adanya tekanan-tekanan yang ada maka dibuatlah sebuah pusat yang dapat

sedikit banyak mengurangi tekanan tersebut. Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial

di Surakarta diharapkan dapat menjadi wadah yang tepat. Dari pengertiannya adalah

Suatu tempat sebagai pokok pangkal urusan kegiatan pengkajian konservasi arsitektur

kolonial, dimana khasanah-khasanah tersebut didata, disajikan dan didokumentasikan

serta dikaji sebagai sarana pengembangan dan pelestarian Arsitektur Kolonial.

Sedangkan masalah lokasi dipilih pada daerah perdagangan Beteng, kawasan ini

terletak di pusat kota Surakarta yaitu pusat pemerintahan, perkantoran dan perbelanjaan

serta terdapat komunitas bangunan-bangunan peninggalan arsitektur kolonial yang

diharapkan dapat memberikan dukungan akan eksistensi Pusat Studi Konservasi

Arsitektur Kolonial. Permasalahan yang diangkat adalah Kontekstual Bangunan dimana

sebuah pendekatan perancangan dengan koherensi dan kesamaan visual yang mampu

menampilkan keserasian baik fungsi atau karakter bangunan dengan bangunan /

lingkungan sekitarnya. Hal ini karena adanya potensi-potensi fisik dari lokasi kawasan

perencanaan, maka pendekatan perancangan arsitektur kontekstual dirasa sesuai untuk

kontinyuitas visual dengan pertimbangan bangunan-bangunan kolonial dan lingkungan

yang ada didalam kawasan perdagangan beteng.

Fleksibilitas Ruang yakni suatu kemungkinan perubahan penataan ruangan sesuai

dengan tuntutan kebutuhan kegiatan yang ditampung. Latar Belakang Permasalahannya

adalah karena adanya penerapan OTDA, maka perlu pertimbangan fungsi bangunan yang

dapat memberikan pemasukan. Dan Sifat sebuah kegiatan konservasi sendiri akan

menyerap dana yang tidak sedikit.

Dari adanya sebuah fungsi bangunan pusat studi konservasi ini diharapkan

mampu untuk memberikan sebuah benteng yang kuat untuk ebuah usaha pelestarian dan

pengembangan bangunan colonial atau bersejarah.

Page 5: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. Tahap Proposal

1. Pengertian Judul2. Latar Belakang Judul3. Permasalahan

4. Spesifikasi Proyek5. Fasilitas Utama

6. Besaran Ruang

II. Tahap Skematik Desain

1. Pengenalan site dan analisa kondisi eksisting2. Karakteristik Ruang Auditorium3. Karakteristik kegiatan yang diwadahi4. Analisa aspek visual5. Analisa aspek pencahayaan6. Analisa aspek akustik7. Analisa fleksibilitas ruang8. Optimasi yan dikembangkan9. Studi Topologi Bangunan sekitar10. Optimasi yang dikembangkan11. Gubahan masa

12. Hubungan ruang13. Organisasi ruang14. Gambar pra rancangan Usulan

III. Tahap Laporan Perancangan

1. Pengertian dan latar belakang judul2. Permasalahan umum dan khusus

3. Penyelesaian permasalahan umum4. Penyelesaian permasalahan Kontekstual bangunan5. Penyelesaian Permasalahan Fleksibilitas ruang

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM
Page 7: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

TAHAP PROPOSAL TA

1. Pengertian judul

• Pusat : Menurut Ramus Besar Rahasa Indonesia.

- Sesuatu yang biasa dijadikan pusat perhatian.

- Pertengahan dari bagian kegiatan mengelompok, memiliki ciri spesitik

didalamnya.

- Pokok pangkal atau yang jadi pumpunan (berbagai urusan atau hal suatu

permasalah).

• Studi ; a. Menurut Ramus Besar Bahasa Indonesia.

- Kajian, telaah, penelitian ilmiah.

b. Menurut Ramus Umum Indonesia-Inggris

- Peiajaran, tempat belajar, telaah dan penyelidikan.

• Pusat Studi: a Menurut Ramus Umum BI (Purwodarminto-1991)

- Adalah tempat yang menjadi pokok atau sasaran kegiatan perhatian bagi

proses mendapatkan iimu pengetahuan.

b. Menurut Ramus Umum BI (Sugeng Siswanto-1996)

- Adalah tempat yang memudahkan untuk berinteraksi, saSing tukar

informasi, gagasan / ide, berefleksi, berekreasi, komunikasi serta

berapresiasi secara efektif dan efisien.

• Konservasi: Menurut kesepakatan Piagam Burra

- Konservasi merupakan kegiatan yang menjadi payung dari semua bentuk

pelestarian di bidang arsitektur.

Jadi pengertian Konservasi disini adalah keseluruhan hal yang

berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan dan pelestarian yang sesuai

dengan situasi dan kondisi setempat agar citra atau image yang sudah ada

dapat dipertahankan.

• Arsitektur : Menurut definisinya dapat diartikan

- Sebagai karya yang dibangun untuk manusia, sebuah lingkungan dimana

orang-orang hidup dan tinggal.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 8: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

- Sebagai penafsiran tentang ruang dan mengukur setiap unsur yang

masuk ke dalam bangunan menurut ruangyang diliputinya.

- Sebagai sebuah susunan ruang-ruang yang dirancang untuk kegiatan

tertentu yang diintegrasikan dengan harmomske dalam sebuah

komposisi.

• Arsitektur Koioniai: Menurut pengertiannya dapat diartikan

- Sebuah karya-karya Arsitektur yang dihasilkan pada masa Kolonial

Belanda yang secara umum digambarkan sebagai sebuah karya arsitektur

adaptasi atau adopsi.

Dalam artian tercipta melalui proses adaptasi dengan melakukan

adopsi-adopsi dari arsitektur tradisional.

Sehingga secara umum pengertian Pusat Studi Konservasi

Arsitektur Kolonial di Surakarta adalah Suatu tempat sebagai pokok

pangkai urusan kegiatan pengkajian konservasi bangunan kolonial, dimana

khasanah-khasanah sebuah konservasi didata dan diinformasikan,

disajikan dan didokumentasikan serta dikaji sebagai bentuk sarana

pengembangan dan pelestarian Arsitektur Kolonial.

2. Latar Belakang Judul

2.1. Tinjauan Umum Surakarta

Surakarta dikenal sebagai salah satu kota dengan budaya Jawa dan

sejarahnya dalam memerangi penjajah, hal ini ditunjukkan dengan

keberadaan Keraton Surakarta dan bangunan-bangunan kolonial Belanda

yang masih ada sampai saat ini.

Surakarta sebagai kota industri, perdagangan dan kebudayaan juga

ditetapkan sebagai pusat pengembangan Jawa Tengah bagian tirnur dan

Selatan. Sejak ditetapkannya Bandara Adi Sumarmo sebagai bandara

Intemasional Jawa Tengah, melengkapi fungsi-fungsi lain sebagai kota

budaya, olah raga dan panwisata serta industri, perdagangan dan

pendidikan.

(Sumter : Rencana Umum Tata Ruang Kola Surakarta Th. 1998)

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Koioniai Di Surakarta Proposal.

Page 9: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

S 3

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta yang akan

diusulkan adalah sebagai bangunan publik dengan fungsi pendidikan non

formal didalamnya, dimana harus mampu memanfaatkan dan menjaga

kelestarian arsitektur kolonial melalui pendekatan sebuah studi yang

bersifat mendasar guna mewujudkan kepedulian bersama didalam prinsip

konservasi.

Gambar 1 : Peta Nama Jalan Kota surakarta

(Sumber : RDTRK Kodya Surakarta)

Seiring dengan tuntutan masyarakat yang senantiasa selaiu

berubah, ada yang terabaikan dari sebuah strategi pembangunan

konservasi bangunan kuno / bersejarah. Perhatian lebih tercurah kepada

bangunan baru, yang lebih mencerminan modernitas.

Karena ancaman dan tekanan yang begitu berat itulah maka

diperlukan sebuah fasilitas studi tentang Arsitektur Kolonial untuk dikaji

kelayakannya dan dikembangkan agar sesuai tuntutan jaman dan lingkup

konservasi didalam suatu lingkungan kota, baik itu satuan areal, satuan

pandangan atau satuan fisik.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 10: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

2.2. Potensi Kawasan Perdagangan Benteng

Kawasan kuno merupakan bagian penting dari pertumbuhan kota

yang mempunyai nilai sejarah dan ekonomi. Kawasan beserta

peninggalannya mempunyai bukti tisik kekayaan budaya bangsa yang

dapat menunjukkan latar belakang sejarah masyarakatnya.

(Sumber : Arsitektur, Pembangunan dan Konservasi, Ir. Harry Miarsono,

M. Arch.)

Sesuai arahan pengembangan struktur tata ruang kota kodya

Surakarta, kawasan perdagangan benteng telah diarahkan sebagai kawasan

pertumbuhan strategi di wilayah Kodya surakarta dengan penekanan

sektor perdagangan, rekreasi dan jasa.

Pemilihan kawasan perdagangan ini diharapkan dapat memberikan

dukungan bagi eksistensi Pusat Studi Konservasi bangunan Kolonial

nantinya. Kawasan mi terletak di pusat kota Surakarta yaitu di kecamatan

Pasar Kliwon dan berdekatan langsung dengan pusat pemerintahan,

perkantoran, pertokoan dan bangunan-bangunan penmggalan kolonial

serta dekat dengan pusat kebudayaan Jawa yaitu Keraton Kasunanan

Surakarta.

Dalam skala mikro kawasan perdagangan mempunyai potensi yang

sangat besar terhadap lokasi site terpilih dan keberadaan Pusat Studi

Konservasi itu sendiri. Karena adanya bangunan peninggalan kolonial

Belanda yang boleh dikatakan mendominasi bangunan-bangunan lain

disekitarnya. Mulai dari Beteng Vastenbrug, Kantor Brigif VI, Gereja

GIPB, Bank Indonesia, Gereja St. Antonius, Bruderan Purbayan, Kantor

DPU, kantor PM dan Pasar Cede. Selain bangunan, street furniture yang

ada disekitar juga dapat mendukung keserasian dari penampiian secara

keseluruhan dari pusat studi ini.

Untuk lebih memahami kawasan perdagangan Beteng yang

merupakan area perencanaan Pusat Studi ini, maka dapat dilihat pada

gambar peta dibawah ini :

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonia! Di Surakarta Proposal.

Page 11: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

A

U

Keterangan

Gambar 2 : Peta Kawasan Perdagangan Benteng( Sumber : Bappeda Surakarta )

1. Balai Kota2-. Gereja

St. Antonius

0=.—-tr=s,--.

riTi ;txs.L

;E.rj«-i\ ttti:c:i:*jB;

niuiiiljiniiIii'iiiiI'lll"1

'-*$&'

•(-'-,

'^f?

£?~S5

">~*VO.'* i#;,/\

£>t*5nSnXi?

.—.-.. 1—

-^ - =

4. Beteng Vastenbrug

^ JT,* &.

8. Kantor PM

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta

* 1•as >i

<i< -i.

6. Bank Indonesia

Proposal.

Page 12: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Lahan kosong dengan luas ±8000 m2 dan berada di kawasan

perdagangan Beteng yang sekaligus memiliki potensi karakteristik visual

yang terdefinisikan dari bangunan arsitektur kolonial. Hal ini nantinya

diharapkan mampu untuk mendukung keberadaan dari Pusat Studi ini.

Keterangan

Sebelah Utara Site

Gambar 3 : Peta Site Terpilih( Sumber : Bappeda Surakarta )

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 13: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

2.3. Potensi Skala Makro

Potensi ini lebih dititik beratkan pada keberadaan bangunan

kolonial terpilih dikota surakarta dan nantinya diharapkan dapat

mendukung didalam perancangan pusat studi konservasi nantinya. Untuk

dapat melihat lokasi dan bentuk dari bangunan dapat dilihat peta dan

gambar berikut ini.

Gambar 4 : Peta Nama Jalan Kota Surakarta

Sumber : RDTRK Kodya Surakarta

A

Keterangan

4. Kantor RR!

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta

i

I 6.i

Loji Gandrung ii

Proposal.

Page 14: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

2.4. Potensi Street Furniture

Keterangan

Gambar 5 : Peta Kawasan Perdagangan BentengSumber: Bappeda Surakarta

^qjfc ""—•sges&"»5-

M -At- .

3.TuguBalaiKota

6.Gapura Gladak

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

A

Page 15: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

2.5. Kontekstual Sebuah Bangunan

2.5.1. Latar Belakang

Karena adanya potensi-potensi yang telah diterangkan diatas dapat

dimungkinkan untuk mendukung performa baik dari fungsi maupun

karakteristik bangunan pusat studi nantinya. maka pendekatan

perancangan arsitektur kontekstual dirasa sesuai untuk kontinyuitas visual.

2.5.2. Definisi Kontekstual

Arsitektur kontekstual merupakan salah satu pendekatan

perancangan dengan bagaimana kita dapat membuat koherensi, kesamaan

visual yang berhubungan antara bangunan-bangunan dengan

lingkungannya. Perancangan sebuah bangunan juga harus merespon

bangunan-bangunan dan situasi lingkungan disekitarnya.

Kontekstual berarti sesuatu yang mendahului, hal ini berarti

mengarnbil sikap perduli akan bentuk eksistmg yang sudah ada baik itu

berupa bangunan buatan manusia ataupun lingkungan alam. Arsitektur

kontekstual adalah hubungan dengan makna selaras, menyatu dan

mempunyai keterkaitan yang berhubungan secara visual. ( Wondoamiseno

1992, Arsitektur Kontekstual)

Sehingga perancangan arsitektur kontekstual dapat dikatakan

bahwa suatu pendekatan perancangan dengan koherensi dan kesamaan

visual yang ada dari pengaruh luar bangunan lam lingkungan, yang

mampu menampilkan fungsi bangunan atau keserasian dengan

lingkungannya.

2.5.3. Arsitektur Kontekstual

Kontekstual mempunyai prinsip bahwa bangunan yang akan

muncul diharapkan mampu untuk mendapatkan pengakuan atas

keberadaan dan menjadi tambahan yang terkait ( depent addition ) dari

lingkungan sebelumnya. Dengan menganggap bentuk, material dan detail

bangunan baru merupakan perluasan karakter visual bangunan yang sudah

ada sebelumya.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 16: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Ada 4 faktor yang berguna dalam perancangan kontekstual yang

perlu dipertimbangkan, yaitu :

a. Pola, sebagai obyek yang ditata dalam bentukan berulang-ulang,

beberapa dapat dilihat dari material bangunan.

b. Reserasian, merupakan penataan obyek dalam suatu garis lurus

terhadap esensi hubungan dan kesatuan bangunan.

c. Ukuran, merupakan dimensi keseluruhan dari bangunan atau

bagian dari sebuah bangunan.

d. Bentuk, merupakan bentukan dari sebuah bangunan atau bagian

dari sebuah bangunan. Hal ini sangat membantu dalam menentukan

tinggi, lebar dan kedalaman.

Perancangan arsitektur kontekstual menurut Partawijaya :

a. Tema lingkungan sebagai pendekatan kontekstual

- Lingkungan yang mempunyai histori tinggi

- Lingkungan yang mempunyai jiwa dan karakter kota

- Lingkungan yang mempunyai kontinuitas visual

b. Elemen Pendekatan

- Pendekatan pola perletakan bangunan, memperhatikan dan

melakukan dialog antara perletakan bangunan baru dengan

bangunan / lingkungan sekitarnya.

- Pendekatan pola hubungan ruang adalah dialog antara penataan

ruang luar dengan lingkungan yang sudah ada.

- Pendekatan pola ruang dalam yang ada pada bangunan.

- Fasade, adalah keterkaitan bentuk dan fasade bangunan baru

dengan bangunan atau lingkungan yang telah ada.

- Pendekatan visual, pendekatan perancangan bentuk dengan

kesesuaian visual terhadap bangunan sekitarnya.

c. Cara pendekatan

Sangat dipengaruhi oleh pribadi dan kreatifitas arsitek serta

aliran atau stylenya serta situasi dan kondisi setempat atau

lingkungan.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 17: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Teori-teori kontekstual dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. komposisi ( Durand - 1809 )

Teori ini banyak dibicarakan dalam Post Modern, karena didalam

teori Durand ini, ide-ide modernisme sudah mulai digunakan. Komposisi

menurut Durand merupakan usaha teoritis "Berkontekstualisme secara

non-eklektis". Menurut Durand, dikatakan rancangan arsitektur

kontekstual apabila :

• Keteraturan, simetris dan kesederhanaan merupakan hal yang

mudah untuk perancangan dan pembangunan. Hal ini berpengaruh

pada bangunan yang fungsional dan ekonomis.

• Komposisi / disposisi elemen yang terbebas dari tirani order.

• Kesatuan grid yang kontinyu dari suatu estetika baru tidak harus

dengan sumbu guna menyatukan elemen yang beda.

• Style dapat ditambahkan setelah struktur, melalui komposisi.

Kesimpulan dari uraian diatas adalah variabel penting

dalam menentukan kontekstualisme menurut Durand adalah simetris,

kesederhanaan dan keteraturan.

b. The Permanence : Program dan Logic Form (1830 )

Teori Permanence, banyak bicara tentang type. Type adalah :

• Obyek tunggal yang unik, sebuah metafor yang berhubungan

dengan masa lampau umat manusia yang dikonfrontasikan dengan

masalah arsitektur sehmgga type ditemukan.

• Memiliki logika bentuk ( Logic Form ), produk nalar ( Rasional

Form ) dan penggunaan ( Programme )

• Alamiah dan mengekspresikan "the permanence" sebuah bangunan

menjadi sesuatu yang konstan sepanjang sejarah.

Variabel penting dalam menganalisa arsitektur kontekstual

melalui metode permanence adalah keimikan obyek, kesejarahan dan

permanence.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 18: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

12

c. Struktur Formal Internal ( Teori Guilio Carlo Argan )

Teori ini menguraikan bahwa untuk mencapai suatu komposisi

dengan cara struktur formal dan harmoni adalah perbandingan dan

overlapping dari keteraturan formal tersebut.

Sedangkan type yang didefinisikan sebagai "struktur formal

internal" bangunan (deretan bangunan yang berperan sebagai generator

kota) dan akan menentukan elemen kota dalam berbagai skala.

Struktur formal merupakan karakter bentuk dalam geometri yang

paling dalam seperti linier, grid, centralized dan clustered.

Definisi dan variabel-variabel dalam arsitektur kontekstual

menurut teori yang dikemukakan oleh Guilio Carlo Argan adalah

Pengaruh Nalar-Program, Harmoni Bentuk dan Pola Bentuk.

2.5.4. Penyesuaian Kontekstual

Menurut Brent ('. Broilin, kontekstual atau kontrasnya bangunan

dengan lingkungannya merupakan sebuah harmoni, bentuk kontekstual

bangunan dapat diadaptasikan dengan memasukkan bentuk perulangan.

Ada perulangan yang benar-benar mirip ( bentuk set back dari bidang

fasad dengan beragam ukuran) dan ada perulangan yang sama besar,

namun merupakan bentuk material yang benar-benar berbeda dari

keduanya.

Hal tersebut diatas dapat dilakukan dengan studi penampilan

bangunan secara detail melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat gambaran penampilan bangunan dari permukaan lantai,

dmding dan atap untuk pertimbangan potensi visual.

2. Mencari tanda-tanda visual setempat yang didapat dari studi terhadap

elemen bangunan / lingkungan meliputi : ritme vertikal /honsontal,

detail dinding, komposisi bukaan (pintu danjendela).

3. Mencari keterkaitan dari lingkungan dan bangunan sekitarnya.

4. menguji antar petunjuk-petunjuk dengan tujuan yang diinginkan, pada

suatu sintesa untuk mendapatkan konklussi desain.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 19: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

2.5.5. Sikap terhadap Kontekstual

Arsitektur kontekstual dalam hubungannya dengan lingkungan

mempunyai dua sikap :

a. Kontras

Adalah satu bentuk yang banyak dipegang oleh kaum modernis dimana

sikap ini cocok untuk menciptakan bangunan yang khusus diantara

bangunan yang telah ada, sikap ini memutuskan hubungan rantai

sejarah yang telah berjalan.

Bentuk lain dari pengaruh sikap kontras terhadap lingkungan adalah

sikap ini menimbulkan bentuk kejutan pada lingkungan sekitarnya.

Kontras tidak selamanya buruk, adakalanya muncul suatu

keharmonisan yang dinamis dan dramatis. Pemutusan mata rantai

sejarah secara visual terkadang perlu untuk mengmterpretasikan nilai

simbolis.

b. Selaras

Adalah satu sikap yang mengambil dan menerapkan sikap arsitektur

kontekstual yang mempertimbangkan bentuk-bentuk dan pola-pola

bangunan lama pada lingkungan sekitar. Yang terpenting dismi adalah

sejauh mana penyelesaian desain yang mampu menggunakan

kelebihan lokasi terutama dari bentuk konteks lingkungan yang eksis.

Kesinambungan ini dapat dibuat dalam beberapa cara, yakni :

1. Meniru motif desain yang telah ada.

2. Menggunakan bentuk dasar yang umum tetapi mengaturnya

kembali dengan penyusunan ulang sehingga terbentuk sebuah

karakter bangunan sendiri.

Mengambil bentuk-bentuk baru yang memiliki karakter pengaruh

visual yang sama atau mendekati dari bangunan atau lingkungan

yang sudah ada.

menyamarkan bentuk aslinya.

j.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 20: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

14

2.6. Fleksibilitas Ruang

2.6.1. Latar Belakang

Karena diterapkannya otonomi daerah yang semua kemajuan suatu

daerah sangat tergantung pada bagaimana mengoptimalkan segala potensi

yang ada didaerahnya untuk perkembangan pada suatu daerah tersebut.

Maka perlu dipertimbangkan akan adanya sebuah pengelolaan dari

sebuah fungsi bangunan yang dapat memberikan pemasukan dana untuk

mendukung sebuah kegiatan yang maksimal dalam hal ini adalah kegiatan

konservasi arsitektur kolonial itu sendiri. Selain itu karena sifat dan

kegiatan ini yang akan menyedot dana yang tidak sedikit jumlahnya.

Oleh karena itulah diharapkan adanya ruang dari Pusat Studi

Konservasi Arsitektur Kolonial yang Dapat difungsikan sebagai ruang

komersial. Dalam kasus ini ruang komersial tersebut adalah auditorium itu

sendiri.

2.6.2. Fleksibilitas Ruang Auditorium

Auditorium merupakan salah satu ruang yang terdapat di pusat

studi ini dan fungsi utamanya adalah dipergunakan sebagai ruang seminar,

sarasehan, penataran, forum komunikasi konservasi arsitektur dan untuk

pemutaran film dokumenter yang bersangkutan dengan konservasi

arsitektur kolonial.

Dan di lain pihak seiring dengan kehidupan kesenian di kota

Surakarta maka diperlukan juga ruang pertunjukan kesenian khas

tradisional. Seni pertunjukan ini merupakan pegelaran suatu karya seni

dengan menggunakan serangkaian media gerakan anggota tubuh atau

musik pada suatu tempat pementasan.

Selain itu kebutuhan masyarakat Surakarta akan hiburan terutama

hiburan film sangat kurang sehingga diperlukan fasilitas yang dapat

digunakan untuk mempertunjukkan sebuah pemutaran film. Maka

auditorium juga dikomersialkan untuk kegiatan ini.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 21: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

15

2.6.3. Pengertian Flesibilitas ruang

Fleksibilitas ruang merupakan hal yang teramat penting untuk

perwujudan sebuah fungsi ruang yang majemuk " Suatu bangunan harus

cukup fleksibel untuk menyerap sekurang-kurangnya baharapa perubahan

dalam kondisi dimana bangunan beroperasi tanpa mengalami kerusakan,

maka kalau tidak demikian bangunan akan herfungsi tidak efektif "

Pengertian dari flesibilitas itu sendiri adalah suatu kemungkinan

dapat diubahnya penataan ruang sesuai dengan kebutuhan tanpa

menggunakan bangunan secara keseluruhan dengan menghindari

terjadinya ruang yang terbuang. Agar tata ruangnya tidak acak maka

diperlukan suatu pola dasar dengan sistem pembagian ruang.

Konsep fleksibilitas haruslah dipertimbangkan dalam setiap

program bangunan, ini berarti bangunan dapat menampung pertumbuhan

melalui perluasan dan juga fleksibilitas. Mengenal aspek-aspek dari

fleksibilitas itu sendiri yaitu kemungkinan perluasan atau perubahan

maupun kemungkinan menampung beberapa kegiatan sekaligus.

Beberapa kriteria sebagai dasar untuk pencapaian sebuah

feksibiiitas, yaitu :

a. Macam, dari berbagai kegiatan yang ditampung, antara ruang satu

dengan kegiatan yang lain memiliki karakteristik atau sifat

kegiatan yang sama / mirip.

b. Volume kegiatan, disini adalah daya tampung atau kapasitas dari

tiap kegiatan yang ada. Hal ini nantinya berpengaruh pada besaran

ruang, dimensi ruang serta lay out ruang.

c. Pelaku kegiatan, dari kelompok kegiatan kita mengetahui perilaku

pemakai, sehingga kita mendapatkan sirkulasi pemakai dari

hubungan antar kegiatan.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 22: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

3. Permasalahan

3.1. Permasalahan Umum

Untuk sebuah perwujudan sebuah konservasi arsitektur kolonial,

haruslah memiliki fasilitas untuk pengkajian, pendataan dan mformasi,

penyajiannya serta dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan

sesuai dengan sasaran dan tujuan.

Oleh karena itu, bagaimana menentukan sistem penataan wadah

Pusat Studi ini, sehingga dapat menunjang efektifitas kelancaran

kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

3.2. Permasalahan Khusus

a) Untuk mendapatkan sebuah pendapatan yang akan digunakan sebagai

penyokong dana bagi pusat studi mi agar menjadi sebuah lembaga

yang mandiri dalam kegiatan yang dilakukan. Serta peka terhadap

ruang pada pusat studi untuk dapat difungsikan ganda sebagai ruang

komersial.

Oleh karena itu, bagaimana membuat sebuah konsep-konsep ruang

yang fleksibel didalam pusat studi untuk dijadikan sebuah ruang

dengan fungsi ganda yang dapat mewadahi bermacam-macam

kegiatan dan dapat dijadikan ruang yang akan digunakan sebagai

ruang komersial.

b) Untuk mendapatkan sebuah pengakuan atas keberadaan Pusat Studi

yang memiliki koherensi dan kesamaan visual atau keserasian dengan

lingkungannya. Diharapkan akan munculnya sebuah apresiasi dan

konsep-konsep konservasi yang sesuai dengan kemajuan dan tuntutan.

Oleh karena itu, pusat studi konservasi ini harus dirancang

dengan pertimbangan aspek kontekstual dimana atau integrasi yang

mempunyai makna selaras, menyatu dan mempunyai keterkaitan

karakter secara visual dengan lingkungan sekitar yang telah ada

sehingga akan tercapai kontinuitas visual

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 23: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

17

3.3. Tujuan

3.3.1. Tujuan 1 mum

Untuk mendapatkan rumusan konsep dasar perancangan sebuah

pusat studi konservasi arsitektur kolonial yang dapat mewadahi berbagai

kegiatan. Sehingga memudahkan didalam melakukan aktivitas sesuai

berdasarkan permasalahan yang ada.

3.3.2. Tujuan Khusus

Merancang Pusat Studi Ronservasi Arsitektur Kolonial, yang

mampu memberikan fasilitas yang memadai bagi kegiatan-kegiatan

pendataan dan informasi, dokumentasi dan penyajian, serta pengkajian,

agar didapat terkoordinasi sehingga dapat mendukung terwujudnya sebuah

konsep konservasi Arsitektur Kolonial yang lebih optimal. Melalui

pendekatan perancangan arsitektur kontekstual, sehingga akan

memberikan kontinyuitas secara visual dengan mempertimbangkan

bangunan-bangunan kolonial yang adadisekitarnya.

3.4. Sasaran

Merancang Pusat Studi Konsen>asi Arsitektur Kolonial Di

Surakarta yang tetap berpegang pada inti permasalahan. Secara umum

sasaran perancangan dapat mewujudkan sebuah pusat studi yang dapat

menampung kegiatan pendidikan dan menyediakan fasilitas-fasilitas

apresiasi masyarakat baik dalam bidang arsitektur maupun kebudayaan

yang akan memberikan warna tersendiri yang dapat menjadi daya tarik dan

rangsangan pada pendekatan dan pergerakan melalui pusat studi ini.

3.5. Lingkup Pembahasan

Mencakup performasi bangunan kolonial yang mencakup

pemenuhan permasalahan fleksibilitas dan kontekstual meliputi kebutuhan

ruang, besaran ruang dan penataan ruang dalam serta penampilan ruang

luar yang dapat memberikan kesan dari fungsi bangunan serta sistem

struktur dan utilitas.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 24: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

4. Spesifikasi Proyek

4.1. Sasaran Pusat Studi Konservasi Arsitektur Koloniala. Bagi Masyarakat Umum

• Memperkenalkan karya-karya Arsitektur Kolonial untuk

meningkatkan kesadaran akan pentingnya "potref' masa lalu.

• Memperdalam pengetahuan terhadap makna konservasi maupun

terhadap karya arsitektur kolonial itu sendiri.

• Meningkatkan apresiasi dan rasa memiliki masyarakat terhadap

arsitektur kolonial untuk ikut serta berpartisipasi didalam proses

studi konservasi arsitektur.

b. Bagi Kalangan Intelektual-CAREconservation

• Memberikan kemudahan bagi kegiatan pengkajian untuk

mendapatkan bahan studi perancangan konsep konservasi.

• Meningkatkan komunikasi antara intelektual-CAREconservation,

masyarakat dan pemerintah untuk memudahkan sebuah pemecahan

masalah yang sedang dihadapi dalam konservasi.

c. Bagi Pemerintah

• Mendapatkan masukan kontribusi pemikiran bagi kebijaksanaan

pembangunan yang sedang dilakukan.

• Meningkatkan usaha terpadu dalam bidang konservasi khususnya

arsitektur kolonial yang akan menjadi sebuah pengembangan untuk

kawasan itu sendiri.

4.2. Fungsi dan Tugas

a. Fungsi

- Wadah Pendataan dan Informasi

Sebagai sarana inventarisasi data yang dapat memunculkan suatu

pemikiran dan pengembangan dari sebuah potensi-potensi yang ada di

bidang arsitektur dan diharapkan mampu menghasilkan informasi data

yang dapat digunakan untuk tindak lanjut dari kegiatan konservasi

arsitektur kolonial.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 25: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

19

- Wadah Penyajian dan Dokumentasi

Sebagai tempat untuk menggelarkan dan merekam kegiatan-

kegiatan konservasi yang akan disajikan kepada masyarakat luas untuk

memunculkan rasa memiliki terhadap karya arsitektur masa lalu. Yang

dilain pihak diharapkan mampu untuk dapat lebih mengeksplorasi

celah-celah pengembangan dibidang konservsi arsitektur kolonial.

- Wadah Pengkajian

Sebagai sarana motivator didalam melakukan studi dan analisis

yang akan melahirkan sebuah konsep-konsep baru bagi konservasi

arsitektur yang dikembangkan guna memenuhi tuntutan jaman. Selain

itu harus mampu menjadi tempat berapresiasi bagi komunitas

CAREconservation di dalam proses pemeliharaan dan pelestarian dari

obyek konservasi.

b. Tugas

• Pendataan dan Informasi

1) Melakukan observasi untuk mendapatkan data yang akan

dirangkum dan kemudian akan dijadikan bahan informasi.

2) Memberikan bahan studi berupa penerangan / Informasi kepada

masyarakat luas tentang Arsitektur Kolonial.

• Penyajian dan Dokumentasi

1) Mengadakan dan mendokumentasikan pameran konservasi untuk

mendapatkan respon dari masyarakat.

2) Memutar film-film dokumenter dengan media audio visual

berkenaan dengan kegiatan konservasi arsitektur.

• Pengkajian

1) Melakukan analisa permasalahan untuk memunculkan dukungan

didalam proses pemecahan masalah.

2) Mengadakan sarasehan / seminar mengenai solusi-solusi yang

mungkm untuk diusulkan dari studi konservasi agar dapat lebih

dirasakan manfaat dan sebuah pusat studi ini.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 26: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

20

5. Fasilitas Utama

Fasilitas-fasilitas utama mengacu pada data standar fasilitas yang

disesuaikan dengan fungsi, sifat dan karakter serta tuntutan fasilitas

tersebut.

a. Fasilitas kegiatan pendataan dan informasi meliputi:

- Ruang Pengolahan Datadan Ruang Arsip Data.

- Ruang Penerbitan / Percetakan dan Ruang Informasi.

b. Fasilitas penyajian dan Dokumentasi

- Ruang pertunjukan, dengan bagian-bagian ruangnya :

1) Ruang penerimaan / Lobby

2) Ruang Auditorium / Cinema

3) Ruang duduk penonton

4) Ruang untuk kegiatan pentas ( Komersial)

5) Ruang Kegiatan teknis tata panggung

- Ruang Pamer Terbuka dan Tertutup

- Ruang Dokumentasi dan Ruang Fotografi

c. Fasilitas Pengkajian

- Ruang Auditorium (diskusi, seminar, sarasehan)

- Ruang kelas (pendidikan dan studi kasus, penjelasan)

- Ruang Workshop

d. Fasilitas Penunjang Kegiatan Utama

- Perpustakaan dan Toko Buku

- Ruang bersama bagi intelektual-CAREconservation.

- Ruang sosialisasi bagi Masyarakat luas.

6. Besaran Ruang

Dasar pertimbangan didalam penentuan besaran ruang, adalah :

Pelaku dan macam kegiatan

- Kebutuhan flow dan ruang kegiatan

Standart besaran ruang

- Kapasitas daya tampung.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 27: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

21

Dan dasar-dasar pertimbangan didalam penentuan besaran ruang

akan diungkapkan macam ruang dan perhitungan besaran ruang sebagai

berikut:

No. Macam

Kegiatan

Perhitungan Dimensi

Indoor Outdoor

1. Kegiatan Umum

1. Plasa penerima Diasumsikan ( 300 org.)

Standart 2 m2/ org. 600 m2

2. Hall / lobby Standart 0,36 m2 / org. (NAD)

Kapasitas 200 org. : 72 m2

Flow 100%

144 m2

3. Ruang informasi Standart 2,7 mz / org. (NAD)

Kapasitas 3 org.81 m2

4, Ruang tarn ii Standart 3 m2/ org.

Kapasitas 5 org.15 m2

5. Parkir umum Standart 50 m2 / bus, 25 m2 /

mobil, 1,6 mz/spd motor (NAD)1250 m2 1980 m2

Kap. 5 bus : 250 m2, 100 mbl :

2500 m2, 300 spd mtr : 480 m2

6. Parkir khusus 25 m2 / mbl, 1,6 m2 / spd mtr.

Kapasitas 10 mbl: 250 m2,

50 spd mtr. : 80 m2 (NAD)

330 m2

7. R. Genset Umum Asumsi 6 m x 6 m 36 m2

Sub Jumlah 1856 m2 2580 m2

2. Keg. Pengkajian

2.1. Keg. Pendidikan

1.|

Ruang Diskusi Diskusi Formal

Standart asumsi: 1,5 m2 / org.

Kap. 30 org. : 45 m2, 5 Ruang

Diskusi Informal

Standart asumsi :3m2/ org.

Kap. 50 org.: 150 m2, 2 Ruang

225 m2

300 m2

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 28: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

3.

Ruang Pengeiola

R. Alat/Gudang

Ruang Auditorium

Kegiatan Pentas

R. Rias Purra

R. Rias Putri

R. Latihan

R. Tunggu Giliran

Stage Utama

Stage Pern bantu

Keg.Perlengkapan

R. Operator

R. Operator Suara

R. tata Peralatan

R. Gudang Alat

Toilet

1~>

Standart2,7 m2 / org7(NAD)Kap. 6 org: 16,2 m2

Flow 30 % : 4,86 m2

Asumsi 10 mx 10 m : 100 m2

Flow 20 % : 20 m2

Standart 1,5 m2/org.

Kap. 600 org.: 900 m2

Flow 20 % : 180 m2

Kap. 20 Org., St. 2 m2/ org

Kap. 10Org., St. 4 m2/ org

Kap. 25 Org., St. 4 m2/ org.

Kap. 25 Org., St. 2 m2/ org.

Asumsi maksimal

Asumsi maksimal

Kap. 3 Set, St. 15 m2/ Set

Kap. 1 Set, St. 15 m2/ Set

Asumsi 20-100 20-100 m2

Asumsi 20-100 m2

Pria :

(NAD)2m2/WC/200org.

0,6m2 / Urinoir / 25org.

Kap. 300 org.: 2 WC x 2 : 4 m2

12 Urinoir x 0,6 : 7, 2 m2

Wanita :

(NAD)2m2/WC/100 org.

0,8 m2/ Wastafel / 30org.

Kap. 150 org.: 2 WC x 2 : 4 m2

5 Wastafel x 0,8 : 4 m2

Luas total Toilet 19,2 m2

Flow 20 % : 3,84 m2

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di SurakartaProposal.

Page 29: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

8. Ruang Kelas Standart 1,5 m2 / org.

Kap. 20 org.: 30 m2( 3 Ruang )

Total 90 m2 Flow 20 % : 18 m2

108 m2

2.2. Kegiatan Studio

1. R. Workshop (Asumsi)

Luasan 4 m2/ org.

Kapasitas 30 org. : 120 m2

Flow 20 % : 24 m2

144 m2

2. Ruang Fotografi (Asumsi)

Standart 4 m2/ org.

Kapasitas 20 org. : 80 m2

Flow 20%: 16 m2

96 m2

2.3. Keg. Kepustakaan

1. Lobby Standart 036 m2 / org. (NAD)

Kapasitas 50 org.: 18 m2

Flow 100%: 18 m2

36 m2

2. Ruang penitipan Standart 0,8 m2 / 4 org.

barang Kapasitas 200 orang : 40 m2

Flow 20 % : 8 m2

48 m2

3. R. Pemin jaman dan Standart 2,24 m2 /1 set meja

Pen8em r»s»fisin Kafisisitas 1 nii»1a • 4*48 Si2

Flow 100 % : 4,48 m28"96 m2

4. R. Koleksi Buku Standart 136,6 buku / m2

Kapasitas lO.OOObk: 73,206 m2

Flow 20 % : 14,64 m2

87,84 m2

5. Ruang Baca Standart 2,3-3,2 m2/org. (NAD)

Kap. 200 org x 3,2 m2 640 m2

6. R. Koleksi Audio Standart 245 Kaset / mz

Visual Kap. 5000 Kaset: 20,4 m2

Flow 20 % : 4,08 m2

24,48 m2

7. R. Administrasi Standart 7 m2/ org. (NAD)

Kapasitas 5 orang Petugas

Flow 20 % : 7

42 m2

i!

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 30: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

8.

3.

3.1.

1.

3.2.

4.

4.1.

1.

2.

R. Foto Kopi

Lavatori

24

(Asumsi) Keb. Luas 6 m x 4 m :

24 m2

Flow 100% :24 m2

Pria:

Standart 2 m2 / WC / 200 org.

0,6 m2/ Urinoir / 25 org.

Kap. 100 org.: 1 WC x 2 : 2 m2

12 Urinoir x 0,6 : 7, 2 m2

Wanita :

Standart 2 m2/ WC / 100org.

0,8 m2 / Wastafel / 30org.

Kap. 100 org. : 1 WC x 2 : 2 m2

5 Wastafel x 0,8 : 4 m2

Luas total Toilet 15,2 m2

Flow 20 % : 3,04 m2

Sub Jumlah

Kegiatan Penyajian

Kegiatan Pameran

Pameran 2 D

R. Pamer Foto

Pameran 3 D

R. Pamer Maket

R. Pemutaran Film

(Asumsi)

Kapasitas untuk obyek 200 foto

Luas Ruang 600 m2

(Asumsi)

Kapasitas untuk 100 obyek 3 D

Luasan Ruang 800 m2

(Rencana) Auditorium

Dengan R. penunjang 40 %

Luasan R. Auditorium : 1080 m2

Keg. Pendataan dan Informasi

Keg. Percetakan

R. penyimpanan

R. Cetak Buku

Kapasitas untuk bahan :100 m2

Flow 20 % : 20 m2

Kap. mesin & 10 org.: 300 m2

Flow 20 % : 60 m2

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta

48 m2

18,24 m2

120 m2

360 m2

Proposal.

Page 31: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

25

3. R. Distribusi Standart 136,6 buku / m2

Kapasitas 3.000 bk : 21,962 m2

Flow 20 % : 4,392 m226,4 m2

4.2. Keg. Pendataan

1. R. Pengolahan Data (Asumsi)

Luasan Ruang / org. : 3 m2

Kapasitas 6 org.

Flow 20 % : 3,6 m2

21,6 m2

2. Ruang Diskusi Standart asumsi : 1,5 m2 / org.

Kapasitas 10 org.

Flow 20% : 3

18 m2

5. Keg. Penunjang

5.1.

1.

Cafetaria

Ruang Makan Standart 1,9 m2 / org. (NAD)

Kapasitas 50 org.: 95 m2

Flow 20%: 19 m2

114 m2

2. Ruang Dapur dan

keb. Ruang lain

(Asumsi)

20 m x 8 m160 m2

3. Ruang makan

terbuka

Standart 1.5 m2/ org. (NAD)

Kapasitas 50 org. : 75 m2

Flow 100 % : 75 m2

150 m2

5.2.

T

2.

Musholla

Tempat Wudlu

Ruang Sholat

(Asumsi)

Kapasitas Pemakai: 100 org.

(Asumsi)

Luasan 0,5 m2/ org.

Kapasitas 100 orang

30 m2

50 m2

• -

3. R. Penyimpanan

alat Sholat

(Asumsi)

Luasan 0,8 / 4 org.

Kapasitas 50 org.

10 m2

Sub Jumlah 3640 m2 150 m2

JUMLAH TOTAL BESARAN RUANG 8568,6 m2 2730 m2

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial Di Surakarta Proposal.

Page 32: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el1

:G

am

bar

Pet

aB

an

gu

nan

Sek

itar

Sit

eP

eta

Kaw

asan

Bet

eng

Pu

sat

Stu

di

Ko

nserv

asi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

o=

=.^

-^M

--—

r.i

i;m

;.

;r.:

».>

.r.

-tit

>;:

i*»

;

'ii=

=-

"•»3j£

-/ft ~£

5

t&£

l£,

/Sv.

fc£

*i^

Ei*

AT

* u

Ket

eran

gan

<,$

%.

4.K

anto

rB

rigi

fV

I

_r^

^S%

'

8.B

alai

Ko

taS

ura

kart

a

•li

rtK

r^-^w

^K

.

Sk

em

ati

kD

esa

inT

A

:i^:

v,':'

iiw

;;x_

^ri:

I•'••

41s..-.-

3.

Ban

kIn

do

nesi

a

5.B

ente

ngV

aste

nber

g

rf**

"*:

Page 33: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el

2:

An

ali

sa

Sit

e

Ko

nd

isi

Ek

sist

ing

Dis

ebel

ahut

ara

site

yakn

idi

jala

nB

eten

gte

rdap

atja

lur

rel

KA

nam

un

sek

aran

gte

lah

difu

ngsi

kan

seb

agai

jalu

rre

lw

isat

adi

dala

mko

taS

urak

arta

.Ja

lur

ini

tidak

dile

ngka

pip

alan

gre

lk

aren

ak

ecep

ata

nk

eret

ara

ta-

rata

15km

/jam

.

Di

seb

elah

Bar

atsi

tete

rdap

atg

apu

raG

lada

ky

ang

difu

ng

sik

anse

bag

aipi

ntu

ger

ban

gu

tam

ap

ad

ak

erat

on

Kas

un

anan

Sur

akar

ta.

Dis

ini

terd

apat

sed

eret

anp

oh

on

beri

ngin

yan

gcu

ku

pri

mbu

nd

anun

tuk

view

dari

arah

bar

atti

dak

bag

us.

Seb

elah

Sel

atan

seb

agai

tem

pat

pem

bu

atan

per

ang

kat

gam

elan

mili

kke

rato

nbe

rbet

ukse

per

tiru

mah

pend

uduk

.

Seb

elah

Tim

urad

alah

leta

kda

rip

usa

tp

erd

agan

gan

bet

eng

yakn

im

atah

ari

yang

tela

hte

rbak

arn

amu

nm

asih

berf

ungs

ip

ada

lant

aisa

tu.

Vie

wke

arah

site

cuku

pb

agu

spe

rlu

dita

mpi

lkan

seb

uah

pen

ekan

anv

isu

al.

Kar

ena

kead

aan

dan

kond

isi

yang

ada

kem

ungk

inan

pen

cap

aian

pad

asi

teha

nya

dap

atdi

laku

kan

pad

ase

bel

ahu

tara

.

Ter

leta

kdi

pojo

kan

dari

Bu

nd

eran

Gla

dak

yang

men

jadi

zon

ate

rpad

atp

ada

jam

-jam

kerj

adi

kare

naka

nk

awas

anpe

rkan

tora

nb

era

da

dis

ek

itar

site

.V

iew

dar

ilo

kas

iin

ike

dala

msi

tesa

ngat

kuat

perl

uad

anya

pene

kana

nda

rias

pek

visu

alm

isal

nya

dari

gu

bah

anm

asa

atau

kar

akte

rfa

sad

e.

Po

ten

si

Seb

ela

hU

tara

Sit

eS

eb

ela

hS

ela

tan

Sit

e

Seb

ela

hT

imu

rS

ite

Seb

ela

hB

ara

tS

ite

'I

"&J

Vie

wM

asu

kS

ite

Gap

ura

ba

tan

ga

n

<p

iii%

c,w

ii

Ga

pu

raG

lad

ag

Bu

nd

era

nG

lad

ag

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Sk

em

ati

kD

esain

TA

Po

ten

si

Sit

e

Terl

etak

Dip

usat

Kota

dan

bera

dadi

ujun

gja

lan

Prot

okol

yakn

iJa

lan

Slam

etRi

yadi

dan

jala

nSu

dirm

anm

embu

atlo

kasi

site

sang

atst

rate

gis.

Lah

anko

song

deng

anlu

as±

80

00

m*

bera

dadi

dala

mka

was

ande

ngan

bang

unan

arsi

tekt

urko

loni

alya

ngm

enja

dika

nfu

ngsi

bang

unan

dapa

tek

sis.

Jarin

gan

utili

tas

dika

was

ante

rseb

utcu

kup

leng

kap

:ja

ring

anli

stri

k,te

lepo

n,ri

olko

tada

nP

DA

M.

Aks

esib

ilit

asda

npe

ncap

aian

mud

ahka

rena

pras

aran

ada

nsa

rana

yang

ters

edia

ncu

kup

leng

kap.

Plo

tin

gB

entu

km

asa

Pad

aS

ite

Ga

mb

ar

Peta

Sit

e

Ket

era

ng

an

:

:A

rea

Blo

kM

asa

ba

ng

un

an

:A

rea

La

nd

sca

pe

Sit

e

:A

rea

Ba

tas

Dar

iA

sja

lan

20m

:A

rea

Ba

tas

Ja

rak

An

tar

Pers

il

Page 34: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el3

:K

arak

teri

stik

keg

iata

nU

tam

aP

ada

Ru

ang

Au

dit

ori

um

No

.

2.

Ru

ang

Perte

mu

an

/

ko

nv

en

si

Pem

uta

ran

Fil

m

Keg

iata

n•

Ko

nfr

ensi

,be

ntuk

tem

up

end

apat

seba

gai

sika

pta

ngga

pte

ntan

gsu

atu

pem

bah

asan

anta

rak

elo

mp

ok

/g

olo

ng

an.

•S

emin

ar,

per

tem

uan

anta

rab

eber

apa

perw

akil

anke

lom

pok

/o

rgan

isas

iun

tuk

mer

un

din

gk

anat

aum

emec

ahk

ansu

atu

per

mas

alah

an.

•S

imp

osi

um

,p

erte

mu

anan

tara

berb

agai

piha

kun

tuk

mem

bah

assu

atu

topi

kda

ndi

hara

pkan

dapa

tm

emb

erik

anla

ng

kah

-lan

gk

ahp

eny

eles

aian

mas

alah

.•

Lo

kak

ary

a,tu

kar

pen

dap

atan

tara

beb

erap

aah

lim

eng

enai

suat

up

erm

asal

ahan

dan

hasi

lp

emec

ahan

mas

alah

dap

atm

emp

erm

ud

ahp

ela

ksa

naan

keg

iata

n.

•K

on

gre

s,su

atu

per

tem

uan

ole

hw

akil

-wak

ilb

agia

nat

auca

ban

gda

rise

bu

aho

rgan

isas

iat

aule

bih

mem

bic

arak

an,

men

yel

esai

kan

atau

men

gat

asi

per

mas

alah

ters

ebu

t.P

eny

ajia

nFi

lmD

ok

um

ente

r

Ka

ra

kte

ris

tik

Keg

iata

nin

iter

diri

dari

2ob

yek,

yaitu

pem

bica

rada

npe

nden

gar.

Tun

tuta

nak

anku

alita

sak

ustik

yang

baik

mem

butu

hkan

pelin

gkup

dari

ruan

gya

ngm

endu

kung

mul

aipe

nata

aan

dan

pola

baha

nya

ngdi

paka

ida

nca

rape

mas

anga

nnya

.B

entu

kla

ntai

berj

enja

ngle

bih

mem

ban

tuke

berh

asila

nda

rike

giat

anin

i,ka

rena

aspe

kvi

sual

yang

dite

rim

aol

ehp

eser

taak

anle

bih

baik

.B

entu

kda

nke

mir

inga

npl

afon

dak

anm

empe

ngar

uhi

kual

itas

dan

tata

suar

aya

ngdi

hasi

lkan

baik

dari

segi

teks

tur

dan

baha

n.D

iper

luka

nnya

tem

pat

laya

run

tuk

men

yajik

anse

buah

pres

enta

siba

ikde

ngan

OH

Pm

aupu

nbe

ntuk

visu

alla

inny

a.Pe

rlu

dipe

rtim

bang

kann

yaja

rak

mak

sim

umda

rist

age

atau

laya

run

tuk

mem

aham

id

anm

elih

atap

ay

ang

sed

ang

dib

icar

akan

.Si

stem

peng

uat

buny

idite

ntuk

anol

ehpo

lale

tak

pen

ger

assu

ara

did

alam

ruan

g.

•M

emili

kipo

late

mpa

tdu

duk

deng

anbl

okpe

rba

ris

yang

dapa

tm

embe

rika

nke

nyam

anan

visu

alda

nsi

rkul

asi

pad

ate

mpa

tau

dien

ce.

•A

dany

ajar

akm

inim

umda

ribe

sara

nla

yar

terh

adap

bari

san

kurs

iter

depa

n.•

Lan

tai

berj

enja

ngda

npo

laau

dien

cesa

tuar

ahle

bih

dapa

tm

emen

uhi

tunt

utan

aspe

kvi

sual

itas

kare

nape

nont

onak

anda

pat

berk

osen

tras

i.•

Mem

iliki

ruan

gpr

oyek

tora

tau

oper

ator

untu

km

enya

jika

nfil

mke

laya

r.•

Ada

nya

sist

emel

ektri

kaly

ang

berk

esin

ambu

ngan

baik

untu

kke

nyam

anan

mau

pun

keam

anan

.•

Mem

erlu

kan

sist

empe

ngat

uran

suar

aya

ngbe

rkes

inam

bung

anag

arke

nyam

anan

men

ikm

ati

soun

def

ekya

ngdi

sajik

anda

paf

dipe

role

h.•

Lebi

hB

ersi

fat

Stat

is,k

aren

ape

nont

onha

nya

berk

osen

tras

ip

ada

laya

rd

anm

enik

mat

iso

un

def

ekya

ngdi

sajik

an.

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

aw

wp

^^

jpiB

'y..

(Jt«

f.*-

K*>

1"?,

-§"'

'Sj>

*f•>

•?.

Skem

ati

kD

esa

inT

A

La

yO

ut

Ga

mb

ar

hit

ma

n&

'n

ukn

6-S

(7ly

plA

.S.

V7—

11In

ggrl

l

Juml

ah.

Qm

Utu

tl—17

(14

typ)

A.S

lft—

30

ino

dlM

ka

slk

on

lln

an

UI

14

—2

2In

gg

rK

luin

l.lt

I.du

duk

mak

l/da

rat

•4»

,pa

nam

baha

n(U

JiK

l.rb

il.t

ioiu

iIpa

nlan

gdu

al

kada

ngka

dang

dlpa

tbol

ahka

ndgn

angg

apan

bahw

apa

nam

baha

nta

bad

alah

pana

mba

han

Jara

kdar

atan

uja

•a

H.M

II..

M.(..•

nib

i:

,t.

ion

*lt

l*im

u|.

um

i

ion*

fcv

•V

V-

3M»

tMft

l**

lon

tkr

-*

ww

-V

MK

rni»

|

tosw

-V

'r-

>*'

)M

n-«

.*-

1|Q

SW

-

Page 35: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el4

:K

arak

teri

stik

Keg

iata

nK

om

ersi

alp

ad

aR

uan

gA

ud

ito

riu

m.

Ru

ang

Per

tun

juk

anS

en

i

Tra

dis

ion

al

Su

rak

art

a

Per

tun

juk

anF

ilm

Keg

iata

n

Sen

iT

ari,

pert

unju

kan

tari

disa

jikan

den

gan

unsu

rg

arap

anya

ngm

enon

jolk

anke

agun

gan,

kean

ggun

ang

erak

and

ang

amel

ann

ya.

Sen

iK

eto

pra

k,

pert

unju

kan

init

ersa

jida

lam

bent

ukg

erak

and

anp

erca

kap

anse

rta

mem

iliki

alur

ceri

taya

ngdi

seli

ngi

tari

and

eng

andi

irin

giir

ama

gem

elan

secara

lan

gsu

ng

.

Sen

iM

usik

kar

awit

an,

pert

unju

kan

ini

leb

ihd

itek

an

kan

mela

lui

ko

mu

nik

asi

suar

aan

tara

pem

ain

gam

elan

dan

pel

antu

nte

mb

ang

den

gan

pen

on

ton

.

Sen

iW

ayan

gK

ulit,

pert

unju

kan

du

adi

men

sion

alya

ngte

rsaj

ip

ada

geb

er/

laya

rse

bag

aip

emb

atas

ger

akan

way

ang

dan

diir

ingi

den

gan

alun

ang

amel

anse

cara

lan

gsu

ng

.

Pen

yaji

an

Fil

mK

om

ersi

al,

pert

unju

kan

inib

ersi

fat

du

adi

men

sion

alya

ngte

rsaj

ipa

dala

yar

yang

didu

kung

den

gan

sou

nd

untu

kku

alit

assu

ara

yan

gba

ik.

kara

kte

risti

k

Keg

iata

np

emen

tasa

nm

enek

anka

nta

tasu

ara

dan

aspe

kvi

sual

yang

baik

agar

pem

ain

dapa

tm

engi

kuti

iram

aya

ngm

engi

ring

inya

.D

isajik

antu

ngga

l,ke

lom

pok

keci

l,se

dang

sam

pai

pada

pert

unju

kan

mas

alse

pert

iR

amay

ana.

Peno

nton

lebi

hdi

teka

nkan

untu

km

engh

ayat

i,m

enga

gum

idan

kose

ntra

sipa

dapa

gela

ran

yang

dis

ug

uh

kan

/S

tali

s.

Asp

ekvi

sual

dan

tata

suar

ase

lalu

dite

kank

anpa

dape

rtunj

ukan

ini

kare

nase

gige

raka

nda

npe

rcak

apan

yan

gte

rsaj

ikan

.D

iduk

ung

deko

rasi

pang

gung

dan

pera

lata

npe

nduk

ung

sepe

rti

laya

rba

ckgr

ound

dan

stag

eta

mb

ahan

untu

kp

eran

gk

atg

amel

an.

Hub

unga

npe

mai

nda

npe

nont

oner

atka

rena

seri

ngka

lite

rjad

iko

mun

ikas

isp

on

tan

Pen

ekan

anak

anko

mun

ikas

isua

raan

tara

pem

ain

/ga

mel

ande

ngan

peno

nton

ters

aji

deng

anba

ik.

Hub

unga

npe

nont

ond

eng

anpe

mai

ner

atk

aren

ape

nont

onle

bih

terf

okus

kan

pada

gera

kan

pela

ntun

tem

bang

dan

suar

air

inga

nga

mel

an.

Pert

unju

kan

dapa

tdi

nikm

atid

arid

uaar

ahya

kni

dide

pan

gebe

r/la

yard

enga

nm

elih

atba

yang

anda

ndi

bela

kang

gebe

r/la

yard

enga

nm

elih

atob

yek

way

ang

lang

sung

.L

ebih

bers

ifat

stat

is.

Kom

unik

asi

alur

ceri

tam

elal

uipe

rcak

apan

dari

dala

ngda

nun

sur

visu

alya

ngdi

tam

pilk

anun

tuk

peno

nton

lew

atg

eber

haru

ste

rsaj

ide

ngan

baik

.Pe

rlet

akan

dan

suar

ape

ngiri

ngya

kni

pera

ngka

tga

mel

anha

rusl

ahbe

rfun

gsid

enga

nba

ikpu

la.

Ter

dapa

trua

ngse

rvic

eya

kni

tem

patt

ungg

uda

nru

ang

antr

iu

ntu

klo

ket

mas

uk

.

Sist

emsi

rkul

asi,

sara

tvi

sual

,pen

caha

yaan

dan

tata

suar

aha

rus

dipe

rhat

ikan

untu

kke

nyam

anan

dan

keam

an

an

.

Hub

unga

npe

nont

onle

bih

bers

ifat

stat

isd

anbe

ntuk

suas

ana

yang

nyam

ante

rbeb

asda

rike

bisi

ngan

dan

aktiv

itas

yang

dapa

tm

engg

angg

upe

rtun

juka

n.P

erb

ari

rtd

kle

bih

dari

14

ku

rsi.

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Skem

ati

kD

esa

inT

A

Page 36: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el5

:An

alis

aV

isu

alK

egia

tan

Ru

ang

Au

dit

ori

um

No

.

3.

Keg

iata

nK

on

ven

si

Per

tun

juka

n:

a.

Sen

iT

ari

b.

Sen

iK

ara

vi/

ita

n

c.S

eni

Ket

op

rak

d.S

en

iW

aya

ng

Pem

uta

ra

nF

ilm

Asp

ekV

isu

alA

dany

a'tu

ntut

anh

ub

un

gan

visu

al"y

ang

baik

anta

rape

sert

ada

npe

mbi

cara

deng

ansu

dut

pand

ang

vert

ikal

mak

sim

al20

°da

rike

ting

gian

.sta

ge.

Jara

kan

tara

bari

san

terd

epan

min

imal

5m

eter

dari

obye

kp

ada

stag

eJa

rak

bari

san

palin

gbe

laka

ngte

rhad

apla

yar

untu

kse

bu

ahp

rese

nta

sim

elal

uim

edia

elek

tron

ikd

eng

anja

rak

mak

sim

al30

m.

»U

ntuk

mel

ihat

gera

kan

keci

lde

ngan

eksp

resi

.m

ax

.2

5m

.

»U

ntuk

per

tun

juk

anG

loba

lat

aum

eny

elu

ruh

anta

ra3

0m

.>

Jara

kpa

ndan

gm

inim

umda

ride

reta

nte

rdep

ante

rhad

apst

ag

ead

ala

h5

met

er.

>P

ersy

arat

anke

tingg

ian

stag

ete

rhad

appo

sisi

.ar

ahpa

ndan

gpe

nont

onm

aksi

mal

adal

ah(1

15-

.12

0C

m).

•S

udut

Pan

dan

gm

ata

Dia

mad

alah

40°.

•Su

dut

Pand

ang

Aud

ienc

ete

rdep

ante

rhad

apob

yek

pad

aS

tag

e60

°.•

Are

ap

eng

amat

anH

oris

onta

lm

aksi

mal

adal

ah10

0°da

rip

usa

tst

age.

•Su

dut

Pan

dang

terl

uas

pada

pang

gung

diba

tasi

130°

dari

dere

tan

tem

pat

dudu

kte

ruju

ngda

nte

rdep

'an

.•

Jara

ktit

ikm

ata

peno

nton

pada

dere

tan

terd

epan

kest

age

anta

ra5-

5,33

m.

•Ja

rak

-an

tara

perm

ukaa

nst

age

kem

ata

dide

reta

nte

rdep

an.

(15-

20C

m)

•L

ebar

tiap

bari

ste

mpa

tdu

duk

(80

-100

cm

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

—S

kem

ati

kD

esa

inT

A

Page 37: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

uw

^!^

^!

Tab

el6

:A

nal

isa

Pen

cah

ay

aan

Keg

iata

nA

ud

ito

riu

m

No

.

3.

Keg

iata

nK

on

ven

si

Per

tun

juk

ana.

Sen

iT

ari

b.

Sen

iK

ara

wit

an

c.S

eni

Ket

op

rak

d.S

eni

way

ang

Per

tun

juk

anFi

lm

Pencahayaan

Pen

cah

ayaa

nB

uat

and

an

Ala

mi

Pen

cah

ay

aan

Bu

atan

Lay

Ou

tB

uk

aan

Pad

aA

tap

Sky

ligh

t

Bu

kaa

nP

ada

Din

ding

Sec

tio

nvi

ews:

pia

nvi

ew5;

:f.,

:-.

iv

'..

ir.i

r<T

K7

-

Ho

rizo

nta

lV

ert

ical

Pen

cah

ayaa

nP

ang

gu

ng

Pen

cah

aan

dari

dind

ing

1

Pen

cah

ayaa

nda

rila

nqit

-lan

qit

m.n

imim

wi:

iim

jram

inn

uri

iiin

.~\

o

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a~

T,m

m.iw

n,-,*

.,

Kara

kte

rist

ikM

emili

kike

lem

ahan

pad

asu

hu

yang

tingg

ipad

aru

anga

njik

asi

nar

mat

ahar

ila

ngsu

ngm

asuk

pad

aru

anga

n.

Efe

ksi

lau

jika

Sky

light

tidak

diol

ahda

ripa

ntul

anm

aupu

npa

nel

pen

gh

alan

gsi

nar

mata

hari

.

Sin

arya

ngtid

akdi

ingi

nkan

dire

dam

deng

ansh

adin

gp

erm

an

en

mau

pu

ny

an

gbe

rsiv

atm

ov

eab

le(

Hor

ison

tal

atau

Ver

tikal

)D

apat

mem

asu

kk

ansi

nar

mat

ahar

iy

ang

diin

gink

an.

Cah

aya

yang

digu

naka

nya

ngda

pat

mem

beri

kan

efek

yang

diin

gink

an.

Pan

ella

mpu

mam

pube

rger

akd

eng

ansi

nar

lang

sung

pad

aob

yek

dipa

nggu

ng.

Har

usm

ampu

men

duku

ngke

giat

anst

age

seca

ravi

sual

.

Dap

atm

emba

ntu

peno

nton

untu

kbe

rkos

entr

asi

pada

stag

e.D

apat

digu

naka

nun

tuk

pen

eran

gan

sirk

ulas

iru

ang

au

die

nce

bai

kd

ala

mk

eam

an

an

map

un

ken

yam

anan

.

Cen

deru

ngun

tuk

mem

bant

upe

ncah

ayaa

npa

dapa

nggu

ngse

pert

ila

mpu

soro

tyan

gd

apat

mem

bata

siv

isu

al

dari

perb

erak

anda

nob

yek

yang

ada

dipa

nggu

ng.

Unt

ukpe

nera

ngan

audi

ence

deng

ansi

fat

sina

rm

enye

bar.

Sk

em

ati

kD

esain

TA

Has

ilO

pti

mas

i s=

m

Itin

baff

loflu

ncatch

er

J7jfi

Louv

ered

Ove

rhan

gD

oubl

eOve

rhan

gM

ultip

le'.o

uver

t.•,

"Jii

r.ar

-'*

!gi»

nr£

3.-

•>.

Ti7

•y.J

'-M

.S*.

I

Mo

vab

leD

ev

ices

Fla

tB

affl

esT

HC

T"

O\

O

Sli.e

Min

g/

\\

vSh

ield

ing

an9l

«/

~\\

angl

e

An

gle

dF

ins

-*J±

Tra

ck

Para

bo

lic

Lo

uv

ers

OO

\\

i

Page 38: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

m-sm

mm

va

xa

Tab

le7

:Ana

lisa

Aku

stik

ruan

gA

udit

oriu

m

No

.K

ual

itas

Bun

yiD

ifu

siB

un

yi

Gem

a

Pem

usa

tan

Bu

nyi

Bis

ing

Kara

kte

rist

ikM

eru

pak

anp

eny

ebar

anbu

nyi

atau

dist

ribu

sibu

nyi

seca

ram

erat

ap

ada

ruan

gau

die

nce

untu

km

eng

has

ilk

ansu

ara

sepe

rti

asli

nya.

Dip

erol

ehda

rip

eng

ola

han

dari

ele

men

t-ele

men

th

ori

zo

nta

l

mau

pu

nve

rtic

alda

ripe

ling

kup

inte

rior

ruan

gau

dito

rium

.

Mer

up

akan

pan

tula

nbu

nyi

seh

ing

ga

yan

gd

iden

gar

pen

on

ton

tert

un

da

cuk

up

lam

aata

up

eng

ula

ng

anbu

nyi.

Ter

jad

ijik

ap

erm

uk

aan

pan

tui

terl

alu

jau

hba

ikp

ada

bid

ang

dind

ing

mau

pu

nla

ngit

-lan

git.

Has

ilda

rip

antu

lan

buny

iya

ngm

eny

atu

kar

ena

dis

trib

usi

tida

km

erata

.

Ter

jadi

pad

ap

erm

uk

aan

bida

ngpa

ntui

yang

ceku

ngba

ikdi

ndin

gm

aup

un

lang

it-l

angi

t.

Mer

up

akan

bu

ny

ih

asil

dari

akti

vit

asy

ang

dila

kuka

nba

ikda

rid

alam

mau

po

un

luar

ruan

gau

dit

ori

um

.

Ter

jadi

jika

kura

ngp

erti

mb

ang

ante

rhad

app

erlu

ban

gan

pad

ael

emen

peli

ngku

pd

anp

elap

isla

ntai

mau

pu

nbu

nyi

alat

mek

anik

pen

du

ku

ng

keg

iata

n.

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Lay

Ou

tG

am

ba

r teM

USA

TAtJ

Tfe

WA

o'l

Skem

ati

kD

esa

inT

A

Has

ilO

pti

ma

si

UU

UU

LL

UJJ

U

^JU

UU

UU

UO

X)

OX

UJU

LJL

UJ

UU

IJL

UJU

LX

JD

Page 39: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el8

:A

na

lisa

Fle

ksib

ilit

as

Ru

an

gA

ud

ito

riu

m

Oby

ekA

nali

sis

Sta

ge

Dan

Rua

ngA

ud

ien

ce

Hu

bu

ng

an

Po

laS

atu

Ara

h:

•S

ifat

Kak

u,

Kh

idm

at

•D

ua

Dim

ensi

on

al

•L

etak

Sta

ge

Dite

pi•

Ko

nta

kV

isu

al

Ren

dah

•D

iduk

ung

Bac

kD

rop

Po

laD

ua

Ara

h:

.S

ifat

Kak

u,

Kh

idm

at

•D

ua

Dim

en

sio

nal

•L

etak

Sta

ge

Dit

eng

ah•

Ko

nta

kv

isu

al

Cu

ku

p•

Tan

pa

Lay

ar

Po

laT

iga

Ara

h:

.S

ifat

Ak

rab

•T

iga

Dim

ensi

on

al•

Let

akS

tag

eD

itepi

•K

on

tak

Vis

ual

besar

•D

iduk

ung

bac

kD

rop

Pol

aE

mp

at

Ara

h:

.S

ifat

Ak

rab

•T

iga

Dim

ensi

on

al•

Let

akS

tag

eD

iten

gah

•K

on

tak

Vis

ual

Mak

sim

al

•T

anp

aL

ayar

Lay

out

Pol

a

r-»

r#

-..

...

„i.

„.a

.^

Po

laO

pti

mas

i

O-

{,1

Per

syar

atan

Ru

ang

Su

asa

na

Kh

idm

at

da

n

Peru

ba

ha

nO

rie

nta

si:

•S

tag

eT

erb

uka

satu

Ara

h

•Ja

rak

anta

raS

tag

eda

nA

ud

ien

cete

rdep

an

.•

Sif

at

Ru

an

gA

ud

ien

ceya

ngE

kspa

nsib

el

Su

asa

na

Kh

idm

at

da

n

peru

ba

ha

nO

rien

tasi

:•

Terb

uka

Du

aS

isi

•T

erd

ap

at

jara

kan

tara

Sta

ge

da

nA

ud

ien

ce

terd

epa

n.

•S

ifa

tS

tag

eM

ove

ab

le•

Seb

ag

ian

ten

pa

ta

ud

ien

ce

bersif

at

Mo

vea

ble

Su

asa

na

Akra

bd

an

per

ub

ah

an

ori

enta

si:

•S

tag

ete

rbu

ka3

Sis

i•

Sifa

tE

ksp

an

sib

elS

tag

eya

ng

da

pa

tdi

perl

uas

kear

aha

ud

ien

ce

•D

iper

luka

ndi

ndin

gp

emb

ata

sst

ag

eya

ng

mo

vea

ble

Su

asa

na

Akra

bd

an

per

ub

ah

an

ori

enta

si:

•S

tag

ete

rbu

kaP

enu

h•

Au

die

nce

da

pa

td

iper

lua

ske

ara

hS

tag

ea

tau

seba

likn

ya•

Let

ak

Sta

ge

dite

ngah

•S

tag

ed

an

Au

die

nce

mo

vea

ble

Sk

em

ati

kD

esain

TA

Has

ilO

pti

mas

iF

akto

rP

en

en

tu:

•T

ingk

atB

ukaa

nst

ag

e•

Syar

atsu

dut

pand

ang

•K

apas

itas

Idea

l•

Su

asa

na

•S

yara

tP

an

da

ng

an

Pen

gg

ab

un

ga

nP

ola

Sa

tuA

rah

da

nT

iga

Ara

h

Pen

gg

ab

un

ga

nP

ola

Dua

Ara

hd

an

Em

pa

tA

rah

Page 40: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el9

:A

na

lisa

Pen

yele

saia

nB

entu

kF

leks

ibil

itas

Ru

an

gA

ud

ito

riu

mN

o.

Ob

yek

Ta

taS

tag

e

Ru

an

gA

ud

ien

ce

Sif

at

Ek

span

sib

ilit

as,

dap

atd

iper

luas

atau

dipe

rsem

pit

den

gan

stag

em

ov

eab

led

anst

ag

ep

erm

anen

.

Kon

vert

abil

itas

,d

apat

diu

bah

ting

kat

bu

kaan

sesu

ai

keb

utu

han

.

Mo

vea

ble

,k

edu

du

kan

stag

eb

isa

beru

bah

ata

u

berg

esa

rp

osi

sin

ya

terh

ad

ap

aud

ien

ce.

Ek

span

sib

ilit

as,

dap

atd

iper

luas

dan

dipe

rsem

pit

kear

ahst

ag

ese

suai

tun

tuta

n.

Moe

vabl

e,m

amp

uu

ntu

kb

erg

erak

atau

ber

pin

dah

orie

ntas

isesu

ai

tun

tuta

n

keg

iata

n.

Po

laL

ayO

ut

STA

C£?

Ion

w>

uA

.ur^

,i

r-^>

Sta

g^

rfcr

w,L

A,

Aupf

ctJc

e*

£-pM2

>JS.

rWR

I&M

i

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvas

iA

rsit

ektu

rK

olo

nia

lD

iS

ura

kart

a

Sk

em

ati

kD

esa

inT

A

Has

ilO

pti

mas

i 1

tU

nip

u

«M

la«l

Hit

MH

M

3V

HM

tllM

Mt

b*ii

>«ii*

iO

»<

nH

m|

jltTT

Thl

tu«

.k*

wa

Hu

ntn

lano

It-l

ano

IIa

ud

ito

riu

myg

dp

tdl

gasa

r-ga

iar,

(ma

laya

ng

da

n/a

tau

ma

ng

ga

ntu

ng

)da

pat

dl-,

ma

nta

atk

an

un

tuk

ma

ng

ub

ah

tain

pa

td

ud

uk,

da

lam

satu

ga

du

ng

,..-

--"

Ba

lko

nta

rpa

nca

ng

tga

rli

tab

al)

,b

alk

on

ma

laya

ng

Page 41: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el10

:A

nal

isa

Ru

ang

Au

dit

ori

um

Mo

.

1.

3.

Kel

om

po

kR

uan

gK

elo

mp

ok

ruan

gp

eng

un

jun

g:

•R

uan

gP

ener

ima

/H

all

•R

uan

gIn

form

asi

•R

uang

Kaf

etar

ia•

Ru

ang

Tu

ng

gu

•R

uan

gA

ntri

•R

uan

gA

ud

ien

ce•

Lav

ator

yU

mum

Kel

om

po

kru

an

gke

gia

tan

uta

ma

da

nko

mersia

l:

•R

uan

gH

alll

Bel

akan

g•

Ru

ang

Ria

sd

anla

vato

ry»

Ru

ang

Lat

ihan

Akh

ir»

Ru

ang

Tu

ng

gu

Tam

pil

•R

uan

gS

tag

eU

tam

a/P

emb

antu

•R

uan

gP

roy

ekto

R.

Per

siap

anK

on

ven

si

Kelo

mp

ok

Ru

an

gP

erle

ng

kap

an

-:•

Ru

ang

Tat

ala

mp

u•

Ru

ang

Tat

aS

uar

a•

Ru

ang

Tat

aP

eral

atan

/D

ekor

•R

uan

gL

ayar

Bac

kG

rou

nd

•R

uan

gG

ud

ang

Per

len

gk

apan

Kel

om

po

kR

ua

ng

Pen

gei

ola

Au

dit

oriu

m:

•R

uang

Sta

ff•

Ru

ang

Kep

ala

Bag

ian

•R

uan

gL

oket

•G

ud

ang

•L

avat

ory

Kelo

mp

ok

Ru

an

gS

erv

is:

•R

uan

gS

ecur

ity

•R

uang

Gen

set

/L

istr

ik•

Ru

ang

Po

mp

aA

ir•

Ru

ang

Mek

anik

Aui

dito

rium

»R

uan

gB

eng

kel

•G

ud

ang

Per

alat

an^L

avat

ory

__

Hu

bu

ng

anR

tian

gD

eng

anK

elom

pok

Rua

ngK

eg.

Uta

ma

dan

Keg

.K

omer

sial

:E

RA

TD

eng

anK

elo

mp

ok

Ru

ang

Per

len

gk

apan

:T

IDA

KA

DA

Den

gan

Kel

ompo

kR

uan

gP

eng

eio

la:

ER

AT

Den

gan

Kel

ompo

kR

uang

Ser

vis

:T

IDA

KA

DA

•D

eng

anK

elom

pok

Ru

ang

Pen

gu

nju

ng

:E

RA

T

•D

eng

anK

elom

pok

Ru

ang

Per

len

gk

apan

:E

RA

T

•D

eng

anK

elo

mp

ok

Ru

ang

Pen

gei

ola

:K

UR

AN

GE

RA

T

•D

eng

anK

elom

pok

Ru

ang

Ser

vis

:K

UR

AN

GE

RA

T

•D

eng

anK

elo

mp

ok

Ru

ang

pen

gu

nju

ng

:T

IDA

KA

DA

•D

eng

anK

elo

mp

ok

Ru

ang

Keg

.U

tam

ad

anK

eg.

Ko

mer

sial

:E

RA

T>

Den

gan

Kel

om

po

kR

uan

gP

eng

eio

la:

KU

RA

MG

ER

AT

•D

eng

anK

elo

mp

ok

Ru

ang

Ser

vis

:K

UR

AN

GE

RA

T

Den

gan

Kel

.R

uan

gP

eng

un

jun

g:

ER

AT

Den

gan

Kel

om

po

kR

uan

gK

eg.

Uta

ma

dan

Keg

.K

om

ersi

al:

KU

RA

NG

ER

AT

Den

gan

Kel

ompo

kR

uan

gP

erle

ng

kap

an:

KU

RA

NG

ER

AT

Den

gan

Kel

ompo

kR

uan

gS

erv

is:

KU

RA

NG

ER

AT

Den

gan

Kel

om

po

kR

uan

gP

eng

un

jun

g:

TID

AK

AD

A

Den

gan

Kel

ompo

kR

uang

Keg

.U

tam

ad

anK

eg.

Ko

mer

sial

:K

UR

AN

GE

RA

TD

eng

anK

elom

pok

Ru

ang

Per

len

gk

apan

:K

UR

AN

GE

RA

T

Den

gan

Kel

ompo

kR

uan

gP

eng

eio

la:

KU

RA

NG

ER

AT

Pu

sat

Stu

di

Ko

nserv

asi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Park

ir

Org

anis

asi

Ru

ang

R.

Info

rmasi

R.T

un

gg

uL

avat

ory

Lo

bb

yR

.A

ntr

iR

.A

ud

ien

ce

Kafe

tari

aL

avat

ory

Park

irH

all

Bel

akan

gR

.P

ers

iap

an

Per

tun

juk

an

R.

Pers

iap

an

Ko

nv

en

si

Lav

ato

ry

R.

Pers

iap

an

Pem

uta

ran

Fil

m

Park

ir]

Gu

dan

gT

Park

ir

Park

ir

R.

lay

arR

.T

ata

lam

pu

R.

Dek

or

R.

tata

Su

ara

R.

Pen

geio

laR

.S

erv

is

Gu

dan

g

lav

ato

ry

R.

Mek

an

ikG

ud

ang

Perala

tan

Lav

ato

ry

Sta

ge

R.

Pem

uta

ran

Fil

m

R.

au

die

nce

Sta

ge

R.

Au

die

nce

Sta

ge

R.

Serv

is

Page 42: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

el11

:Stu

diT

ipol

ogi

Ban

guna

nK

olon

ial

Dis

ekit

arSi

teS

imetr

isN

o.

Ba

ng

un

an

1.

Ban

kIn

do

nesia

fc-±

j&rm

£m

MB

Pen

jela

san

2.

Kan

tor

Bri

gif

VI

Pen

jela

san

Bet

eng -M

Wm

mm

Pen

jela

san

Pin

tuM

asu

k

Men

joro

kK

elua

r,te

rlet

akd

iten

gah

dan

dip

erte

gas

den

gan

kan

op

iu

ntu

km

enu

nju

kk

ante

mp

at

pen

cap

aian

.

Ter

leta

kd

iten

gah

dan

men

joro

kk

edal

amd

en

gan

kan

op

iata

pp

elan

a,u

ntu

km

emas

uk

kan

ruan

glu

arb

an

gu

nan

.

Do

min

asi

un

su

r

len

gk

un

gd

anse

dik

itm

enjo

rok

ked

alam

un

tuk

mem

un

cu

lkan

ko

lom

-ko

lom

.

•+-

h-F

%S

imet

ris

late

ral

yan

gm

enu

nju

kk

anin

gin

sesu

atu

yan

gfo

rmal

dan

pen

tin

gd

idal

amfu

ng

sise

bu

ah

ban

gu

nan

.

Term

asu

ksim

etr

is

late

ral

den

gan

3b

ag

ian

mem

bu

at

kes

eim

ban

gan

ini

dap

atm

emu

ncu

lkan

sesu

atu

yan

gm

en

co

lok

.

,...

ij

Sim

etr

isla

tera

l

men

ges

ank

anfo

rmal

dan

pen

tin

gd

ari

akti

vit

asy

an

gad

ad

idala

mb

ete

ng

.

Pu

sat

Stu

di

Ko

nserva

si

Arsit

ektu

rK

olo

nia

lD

iS

ura

ka

rta

Pen

gu

lan

gan

Pen

gu

lan

gan

ben

tuk

dan

leta

kp

ad

aje

nd

ela,

ven

tila

sid

an

deta

il

pag

arta

lan

gata

pli

masan

.

Datu

m

Kes

ang

aris

-gar

ish

ori

son

tal

pad

ao

rnam

en

mau

pu

n

elem

ent

yan

gd

ap

at

mem

beri

kan

kesatu

an

fasad

e.

mn

na

nh

iiii

iin

ii11

fltl

Qti

tll

BB

BB

rlr.

iniinn

f(jVj

i:iJL

ikiIt

ifin

nn

ni

inn

nB

BB

BB

B

BE

iBB

aB

Ad

an

ya

pen

gu

lan

gan

pad

ak

om

po

sisi

ben

tuk

dan

leta

kd

ari

jen

del

ad

an

ko

lom

sert

aele

men

pen

du

ku

ng

ny

a.

Pen

gu

lan

gan

ben

tuk

pin

tud

an

jen

dela

dila

nta

i2

sert

a

pen

eg

asa

nk

arak

ter

sud

ut

pin

tud

an

ko

lom

.

d.

Kar

akte

rk

olo

my

an

gsam

aak

an

mem

berik

an

kesan

gari

s-g

ari

sv

erti

kal

yan

gm

eny

atu

kan

fasad

ete

rben

tuk

.

Sis

i-si

sib

idan

gfa

sad

ey

akn

ik

olo

m-k

olo

mek

spo

sed

ang

aris

bal

ok

men

jad

ip

eng

ikat

fasa

de.

Sk

em

ati

kD

esain

TA

Pro

po

rsi

Leb

ihb

esa

rny

ap

erb

and

ing

anti

ng

gi

ruan

gan

lan

tai

satu

dar

ipad

ala

nta

id

ua

mem

bu

at

kesan

mo

nu

men

tal.

mim

imm

ml^

Um

bl^L

tintii

"Tti

onti

nti

Tid

akd

iek

spo

sen

ya

bal

ok

pem

bag

im

em

bu

at

ko

lom

yan

gd

om

inan

seh

ing

ga

kesan

mo

nu

men

tal

ak

an

mu

ncu

l.

Do

min

asi

vis

ual

lan

tai

satu

dari

ko

lom

ko

ko

h

dan

lan

tai

du

a

pro

po

rsi

rin

gan

dar

ib

ah

an

ny

a.

Orn

am

en

tasi

Deta

ild

an

Bra

kets

kar

akte

rd

ari

jen

del

a,p

ag

ar

tala

ng

(Bal

ust

rad

e)d

anm

enar

ap

ada

sud

ut

ata

pse

rta

gu

nu

ng

an

(Ped

imen

t).

ii

Gu

nu

ng

an

Seg

iti

ga

(Ped

imen

t)d

an

un

sur

len

gk

un

gp

ad

asi

de

en

tran

ce

serta

pen

am

bah

an

trit

isan

pad

ase

tiap

jen

del

a.D

eta

illi

sth

ori

zo

nta

l

(Mod

illi

ons

)

Orn

am

en

tp

ad

ad

etai

lti

ang

kay

ud

an

tek

tur

bat

ual

amp

ad

ale

ng

ku

ng

pin

tum

asu

kd

an

su

du

t-su

du

tlu

ar.

Det

ail

ko

lom

bai

kp

acata

sm

au

pu

nk

aki.

Page 43: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

ella

njut

an:

Stu

di

Tip

olog

iB

ang

un

anK

olon

ial

Dis

ekit

arS

ite

No

.B

an

gu

nan

Bru

der

anP

urb

ayan

Pen

jela

an

5.

Gere

jaS

t.A

nto

niu

s1

Pen

jela

san

Kan

tor

PM

Pen

jela

san

Pin

tuM

asu

k

Men

joro

kke

lua

rd

an

terl

etak

dit

eng

ah

yan

gm

en

un

jukka

np

en

eg

asa

nse

ba

ga

ite

mp

at

pen

ca

pa

ian

seb

ua

hb

an

gu

na

n.

Sej

aja

rd

en

ga

np

erm

uka

an

fasa

de

seb

ag

ai

usa

ha

mem

pert

ah

an

ka

na

tau

men

eru

ska

nka

ra

kte

r

fasa

de.

Sej

aja

rd

eng

an

perm

uka

an

fasa

de

un

tuk

men

eru

ska

n

kesa

ma

an

ka

rakte

r

da

nm

eng

hil

an

gka

nd

om

ina

si.

Sim

etr

is

"H

UT

Sim

etr

isla

tera

lu

ntu

k

seb

ua

hke

seim

ba

ng

an

ben

tuk

pen

am

pa

kan

fasa

de

da

nkesa

n

form

al

ba

ng

un

an

.

Sim

etr

isla

tera

ld

ima

na

un

sur

kese

imb

an

ga

na

ka

nsela

lum

un

cu

l

pa

da

ele

men

pem

ben

tuk

fasa

de

ya

ng

form

al. I

Sim

etr

isla

tera

ld

an

tida

ka

da

nya

pen

on

jola

nka

rakt

erm

em

un

cu

lka

n

keko

ko

ha

nd

an

sifa

tsta

tis.

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvas

iA

rsit

ektu

rK

olo

nia

lD

iS

ura

kar

ta

Pen

gu

lan

gan

iMW

H•V

iiti

iifl

fflf

fl

Pen

gu

lan

ga

nda

rika

rakte

rd

eta

ild

ari

jen

del

ad

an

ven

tila

sise

rta

iram

ale

tak

yan

gm

en

gh

asi

lka

nse

bu

ah

kesera

sia

n.

Pen

gu

lan

ga

np

ad

aka

rakt

erle

nku

ng

pada

jen

del

a,

pin

tud

an

orn

am

enta

sip

ad

aa

tap

din

din

gd

an

men

ara

.

Pen

gu

lan

ga

np

ad

aka

rakt

erda

npo

lap

erle

taka

nje

nd

ela

sert

ap

erlu

ba

ng

an

ven

tila

si

Skem

ati

kD

esa

inT

A

Datu

mP

rop

ors

iO

rnam

en

tasi

mn

nr

rtW

ifl

rtrt

rtft

Wrt

Wit

iln

lrt

WA

N

Kes

an

ga

ris

ho

riso

nta

lda

rip

erlu

ba

ng

an

ven

tila

sid

an

jen

del

aya

ng

men

ya

tuka

nele

men

tfa

sa

de.

Sep

asa

ng

men

ara

ya

ng

men

do

min

asi

tam

pil

an

fasa

de

men

jad

ip

emb

ata

ske

sin

am

bu

ng

an

dari

seb

ua

hfa

sa

de.

Ekp

ose

ko

lom

-ko

lom

men

jad

ika

nd

am

ina

siga

ris

vert

ikal

seb

ag

ai

pen

gik

at

pa

da

fasa

de.

iiikii1

11ii||j

fatiT

nTH

Pen

ampa

kan

san

ga

td

ina

mis

kare

na

leb

ihku

at

ka

rakte

r

mem

an

jan

ga

tau

hori

sont

alda

ripa

dau

nsu

rverti

ka

l.

Pro

po

rsi

ba

ng

un

an

yan

gti

ng

gi

da

nb

esa

ru

ntu

ksk

ala

ma

nu

sia

dan

tid

ak

jela

snya

un

sur

pem

ba

nd

ing

.

Ben

tuk

da

nd

imen

siko

lom

mem

bu

at

tam

pil

an

berk

esa

nku

at

dan

do

min

an

,d

an

berk

esa

nm

on

um

en

tal.

To

wer

pa

da

sud

ut-

sud

ut

ata

pli

ma

san

da

nde

tail

jen

del

ada

nli

stven

tila

sid

an

trit

isa

n(

Bra

ket

sd

an

Mod

illi

ons)

.

Orn

am

ent

pa

da

det

ail

pint

u,je

nd

ela

dan

atap

(Bra

kets

).N

am

un

pada

balo

kti

da

kd

ito

njo

lka

nu

ntu

km

en

gu

atk

an

ga

ris

vert

ika

l.

Det

ail-

deta

ilsu

du

tat

apli

ma

san

da

nb

en

tuk

per

lub

an

ga

nve

nti

lasi

.D

etai

lp

ad

ali

sth

ori

zon

tal

trit

isa

n(B

rak

ets)

.

Page 44: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Sk

em

ati

kD

esain

TA

Tab

el12

:U

raia

nk

esim

pu

lan

An

alis

ab

ang

un

anko

loni

al.

No

.K

esim

pu

lan

Tat

aru

ang

Din

din

gA

tap

Bu

kaan

Fasad

eO

rnam

en

tasi

1.

Cir

i-cir

isecara

Po

lasi

metr

is,

Din

din

gK

on

stru

ksi

ata

pS

kal

ap

intu

dan

Po

lafa

sad

eb

ang

un

anF

asad

ed

an

inte

rio

r

um

um

dari

den

gan

satu

atau

meru

pak

an

mem

ak

ai

ben

tuk

dasar

jen

del

ale

bih

besa

rse

lalu

sim

etri

sd

eng

anb

ang

un

anb

any

ak

ban

gu

nan

ko

lon

ial

di

du

asu

mb

uy

ang

din

din

gda

riat

app

elan

a,d

ari

pad

ask

ala

sum

bu

as

pem

bag

io

rnam

enta

sid

en

gan

mem

bag

iru

ang

pen

du

ku

ng

lim

asan

atau

len

gk

un

gb

ang

un

an-

dan

gu

nan

den

ga

sam

ap

erm

ain

anle

ng

ku

ng

dan

Su

rak

art

ad

an

ban

gu

nan

(bea

rin

gw

all

).y

ang

dik

om

bin

asik

an.

ban

gu

nan

tro

pis

rata

.p

eno

njo

lan

det

ail

den

ga

sam

ara

ta.

pad

au

mu

mn

ya.

kar

akte

rv

enti

las,

pin

tu,

Din

din

gb

eru

pa

Pen

utu

pata

pm

emak

aiT

erd

ap

at

pen

on

jola

nje

nd

ela

dan

ata

p(T

ow

ers

Tat

aru

an

gb

atu

bata

gen

ten

g,

sira

p,

sen

gB

en

tuk

dasar

dari

ata

uek

spo

sed

ari

ko

lom

dan

Dom

ers)

.d

en

gan

po

lad

en

gan

dan

bet

on

(da

ck)

dan

jen

del

ad

anp

intu

dan

bal

ok

den

gan

gar

is-

dasa

rli

nie

r,ja

di

kete

bala

nsatu

ban

yak

orn

am

en

pad

ap

erse

gi

em

pat

dan

gar

isy

ang

dap

at

Sel

alu

ada

gar

isb

entu

kb

an

gu

nan

batu

.ele

men

len

gk

un

gy

ang

men

du

ku

ng

per

form

ah

ori

son

tal

(B

rak

ets

dan

per

seg

ip

anja

ng

/b

an

gu

nan

.Sed

an

gk

an

dik

om

bin

asik

an

pen

am

pak

an

seb

uah

Mod

illi

ons)

yan

gb

uju

rsa

ng

kar.

Pen

eb

ala

nata

ura

ng

ka

ata

pd

en

gan

fasad

e.

men

do

min

asi

pem

besa

ran

men

gg

un

ak

an

stru

ktu

rp

en

am

bah

an

pen

on

jola

nb

alo

kg

ari

sB

an

gu

nan

dim

en

sip

ad

ak

ayu

,b

eto

n,

tum

pu

kan

mau

pu

nP

rop

ors

ib

an

gu

nan

pem

bag

ila

nta

iata

ud

ikel

ilin

gi

sela

sar

su

du

t-su

du

tb

ata

mau

pu

nk

om

bin

asi

pen

gu

ran

gan

.te

rlih

at

jela

san

tara

kak

i,o

rnam

en

tasi

pag

ar

un

tuk

pere

dam

ruan

gan

un

tuk

dar

ik

etig

any

a.b

ad

an

dan

atap

dar

ita

lan

gm

aup

un

ata

psu

hu

dan

sid

em

em

perk

uat

Pin

tud

an

jen

dela

ban

gu

nan

den

gan

[Bal

ust

rad

ed

an

Gev

el).

en

tran

ce

seb

ag

ai

day

ap

iku

ld

an

Jarak

an

tara

lan

tai

dan

mem

pu

ny

ai

po

lap

rop

ors

i.p

en

du

ku

ng

.m

en

am

bah

nil

ai

pla

fon

data

uata

pcu

ku

py

an

gsi

metr

isd

an

Sela

lum

em

ak

ai

deta

ileste

tik

ati

ng

gi

kare

na

ala

san

iram

ap

eru

lan

gan

Ban

gu

nan

ko

lon

ial

kar

akte

rist

ikg

eo

metr

iP

intu

uta

ma

perm

uk

aan

pen

gh

aw

aan

.p

ad

ad

eta

i-d

eta

ilm

en

gesa

nk

an

seb

uah

dasa

ry

akn

ip

ers

eg

ite

rlet

akte

pat

fasad

e.

kar

akre

rm

au

pu

nn

ilai

mo

nu

men

tali

tas,

em

pat

dan

len

gk

un

gd

iten

gah

sum

bu

Ad

any

ak

ano

pi

atau

ben

tuk

secara

kare

na

mem

ilik

ip

ada

seti

apele

men

sim

etr

iste

ras

seb

ag

ai

ruan

gk

eselu

ruh

an

dari

pro

po

rsi

bad

an

pem

ben

tuk

fasa

de

yan

gb

an

gu

nan

.tr

an

sis

id

an

un

tuk

elem

eny

ang

satu

ban

gu

nan

yan

gle

bih

men

ek

an

kan

sif

at

bera

dap

tasi

den

gan

keel

emen

yan

gti

ng

gi

dan

do

min

asi

dar

isim

etr

is.

ikli

mtr

op

is.

lain

.k

esa

ng

aris

ver

lik

al.

2.

Cir

i-cir

iS

imet

ris

jik

aK

olo

m-k

olo

mS

ebag

aiad

apta

siF

asad

eb

any

akB

an

gu

nan

ber

sifa

tS

elal

ud

ipak

aid

etai

l-b

an

gu

nan

dit

arik

gari

sm

asif

dan

kak

ud

en

gan

ikli

mtr

op

is,

men

gg

un

ak

an

mo

nu

men

tal,

terl

ihat

det

ail

kar

akte

rist

ikp

ada

ko

lon

ial

su

mb

uak

an

den

gan

ata

pb

an

gu

nan

dib

uat

jen

del

ad

an

pin

tud

ari

tin

gg

iny

ap

rop

ors

ip

intu

,je

nd

ela

dan

dis

ek

itar

sit

em

em

bag

id

ua

pen

am

bah

an

mir

ing

den

gan

ben

tuk

sert

av

enti

lasi

yan

gy

an

gd

igu

nak

anel

emen

tla

inn

ya

un

tuk

bag

ian

yan

gsa

ma

un

surl

en

gk

un

gli

mas

anat

aup

un

pel

ana

besa

rse

bag

aite

ruta

ma

pen

ekan

anp

en

gu

ng

kap

an

seb

uah

pers

is.

pad

afa

sad

e.

dit

am

bah

trit

isan

.aap

tasi

den

gan

pad

ak

arak

ter

yan

go

rnam

en

ty

an

gm

emil

iki

En

tran

ce

sela

luD

ind

ing

Ata

pd

ari

en

tran

ce

jug

aik

limtr

op

isg

un

am

em

pen

garu

hi

asp

ek

sif

at

baru

.d

ibu

at

ko

ntr

as

ban

gu

nan

tin

gg

id

alam

arti

un

tuk

pen

cah

ay

aan

dan

vis

ual

.dib

uat

tin

gg

iP

en

am

bah

an

orn

am

en

td

en

gan

berk

arak

ter

skala

man

usi

ay

an

gju

ga

pen

gh

aw

aan

den

gan

mak

sud

pad

aat

apb

aik

ituata

pp

en

am

bah

an

ko

ko

hd

an

cen

deru

ng

berb

en

tuk

ala

mi.

pen

cip

taan

seb

uah

uta

ma

mau

pu

nk

an

op

iak

sen

yan

gm

on

um

en

tal

per

seg

ip

anja

ng

pen

gh

aw

aan

alam

iat

autr

itis

an(B

alk

on

,m

en

am

bah

den

gan

mau

pu

nb

uju

rsan

gk

ar.

dis

amp

ing

kesa

nD

omer

sd

anto

wer

s).

kara

kte

rp

ad

ak

ete

bala

nsatu

mo

nu

men

tal

yan

gp

intu

masu

k.

batu

.d

idap

at.

Pu

sat

Stu

di

Ko

nserv

asi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Page 45: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

yyjyj-'-i-rvp^

yniya

rmd

iuH

cvytmn

gi^

oox/u

-a•bt^

yiSrvyfy"V

EU

Trfw

yWrvvd

(vi7

7^^5

(7ij5

rf3yC

k/d-».v_j3-7

tf̂J..fv

V"?W

iv/>4

(/«3!

V

•stffy&ty^^

infiyfrfY

,vi.3D%

Q.i*tid

IVWH

3J-rvi/H

Mffi-tB

hgxg

oy

ivj

"4

Xfiibiw

fKiorid

aousyj

i^ysyyj.(vo3tygAcvncM

yh''O

-ysyyarvjA\"I

C~iy>rva~!o^

Hvrvn

jcvy0.xnj.tY

n~

)d

vu

utyy3(Y

9f);•1.

*3/v>O

fvidQ

)c)!$

vr*

>w

oo

ev9

HH

IQ37

ao

y&

y^

•sgj.x

yy

yM

-xnj.r*3<d'I

WU

d3

d>

m<

iWV

J>

mm

.

VX

ute

sarj

>ijjB

Uja>

js

ey

e^

ejn

s!d

|B!U

O|om

jnj^

ajisjvjseA

jasuo

^ip

njs

jesn

j

\T*vw

S)3tv3d-*n*j.r<n

-xa

syn

ajfv/jn

ow

ysttnrvu

io'lr/wzj

>'jiu

mu

vy

srt-vCrvnrvjj

/yOttgaS

/>-yj.&

/yy7&>c

dvovH

Tm

.-us.u

H*30-i<i

>vydm

ug

.zg^

syA

mvob

''b

•n-v.tvnnsjion

iarJS

/v(y>ii<\vtYigivo

i\o>H

Uu

tVIW

vJSIW

OViVd,

Sr/i^iH

iy<3

~l?ya

cd

dn

yn

'/v

ysy

un

''vN

Vy

s)6d

tUtJ

-H<nj,W

2<i-i

•Jj/vuV

urY

pfV

W{/0H

dy

vo

uS

rvly

-yj

;siy

j.9K

'5

1HJ-3U

059tystyw

,/vnHdon4>

lv-ua~u~?rvnu

Hyiw

^am

»ru

/v3

0'

'!•

Sttxtf

Xtt6W

ttd,\

^^japliM^g^

N'^

S^

TfifJiiiiliitH

lffi^^W-

3M

S

£=

=3

=

'ET

Iij^^

tti"

Page 46: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

AJO

.€

L.e

^6

r<

T

coR

i-ie

R-s

.in

H*r

i^*.

pc>

roo

i-

•v

rep

pK

O4

AW

pex

>n

-iB

Kr

Kfl

Rfl

-Kre

P-i

s^

/K

»P0r

VH

eKS,

&uK

m^

Pfion

btbp

<&lp

hhu^

rvt:

ftW

Al

Fr-T

-frP

T&

flH

flO

ftP

f-^

mp

F/

QL

>J0i

fOC

-,

Q-lW

fiTU

MC

UK

-ruA

JTU

TPtfd

Seb

UP

HT

frM

Pll

--

,(J

jUrt

/KtA

£U

M&

0M(/

iKft

sJft

T/y

uM

S-

KlU

Tupi

Obj

&k-

VA

/J^

T'P

&K

.Q

UA>G

~i/^

r<fl<

o

„P

£D

IM£

ajT

,?

£W

TV

Ptf

Tfl

Pft

r/)

yS

£-

ap

ftP

ar

Qi&

DM

.e>

iAJ

Aii

f-A

*j

pn

-ofr

ftrfl

p

0T

Ou

J£&

S,P

tGv*

Jfll*

fl*J

S^

8fl

£/K

p^

^M

S

Pu

sat

Stu

di

Ko

nserv

asi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

OP

TIM

AS

I

.ftK

BNVl

Pf)S

fl>^e

>£P-

jb)P

fi-

flrft

PK

frU

Jftu

i(T

rap

ftyf

l/orf

tOol

Tof

i-tU

M,

40

ih\6

ajs

{Pr

TB-P

MP

/0£f

cO<

^

Ofl

NH

&iO

P<^e

>ftH

Ti^

tGi

uQi\C

ftK

)ft

lQil

MP

ie-A

/OPA

01=1

-

,O

-kfl-

AJ

DlP

At^

Ai

PA

PA

Hfr

G-ff

i/U

fP>

%f*

oev

ep

n/u

uK

ir^

Jc

ei-

ez-i

^A

jTp

p/J

G-t

KP

T

PF

Wft

Mfr

W6

*J

rr\P

i*J

aD

fl/J

V^

TV

r<-

Me/

op

oL

-ujy

£~

Pc/m

am

Pil

asj

^-r

e-P

peo

GP

ibL

-e.

bk

em

atik

uesam

ia

toA

/Aft

fyfl

.

/—

x

'rr-

nhii

jtrf=

$n::

Jiif

,-f-.

A

1 A

v—

•:

Page 47: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

WO

T

pF

Ips

Hii.

J^H

1 III=

1si

£§m

HH

sin

•/V*

/^kJ.3

-7^3

r>

VI

uie

saa

>i!iB

Uja>

is

B}

.iB>

)Bjn

s!Q

lB!u

°l°MJn

pia

jisjv

isi>A

.iasu

o>

jip

njs

jesn

d

'rv

vS

i-M^

J.

rw

dh

vic

xi

J'-

gss^

ai

-aws

yd^

pir

sgq

\jcy

u3

oiy

nv-Uv

-?r^bOvtyj

/.s^^

dyy^

-jo/ys-^(V)<3

-ty^

o

90

c\hd

-icv2

rv/y

n-t)2(\3']sirvy-j

cffldn

yu

jci<ij.s

Jcv

yn

J~Z

OJW

0-7$-*il2

(\3-7

SL

cW^

yo

aj

>y^

y<)l0

rvVxii

v

'-7lV-±3d

O^iA

tJ.$-*71d-t<&

>Vtf<3V

^S^S

HI031

ao

yiV

zi

ny

ng

as

vo

vd

w/n

.ya

"(u

.y^

t/

-9tYyra$rt3d

^n

xr/n

wiV

d'd

3CW

c/3W>

ari\)0rfV

Xv

dfta

u'1

~fiyj.30

-nfi-LTtnw

ivs'O

"stn^

'"7'tfX3a

rvydag

^U

M"

M(v3U

>a

Hti9hf-V

rv3y-ZO

J-rvaIH

tIvJ'OIfVI

-runH

V1\)6

Tvvivn3cvy<i

rvkllldWdrO

dJO

cYn^narvBrf

-xrurvnrJifc»73S»

-y?btdd&

J-dttovd

w-A

vdid

wiW

tg

-?/rtMy

^ivw

yw

x-/M

use

rvuxvd

nysu

•//wvitf-i

vvi>Hd

*

-asx-*.fa

v*

80

:1

>

•'^m

nw

msm

1

-J

.n/3

H3

73

w

Page 48: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

&/J&

RHf*

NM

flSf

l

—_,

.

Pus

atS

tudi

Kon

serv

asi

Ars

itek

tur

Kol

onia

lD

iSu

rak

arta

Page 49: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Tab

e

No

.

1.

2. 1 5. 67 7. 87 9. JO 11 127

13

.

14

.

15

.

^ "lT

18

.

19

.

20

.

21

.

22

.

13:A

naJ[

sj^

Bj!

sar^

n^

an

^^

^Jm

l"

~^'

Keg

iata

n

Dis

ku

si

Fo

rmal

Dis

ku

si

Info

rmal

R.K

elaT

R.W

orlT

shop

R.Fo

togr

afl

R.

Ko

lek

si

Au

dio

v[su

alP

erp

ust

akaa

n

R.

Pen

geio

la

Pim

pin

an

R.

tam

u

R.

Dis

trib

usi

R.

Perc

eta

kan

R.

Fo

toC

op

y

Caf

etar

ia:

_R

.M

akan

Tert

utu

p

R.

Mak

an

Terb

uk

a

Dap

ur

Tem

pat

Pesa

n

R.S

taff

~R

.P

am

er

in

Mu

sh

oll

a

Hall

R.

Sam

pin

gS

tag

e

R.

Au

die

nce

Sl:a

ge~

Pen

un

jan

gF

ilm

To

ko

Bu

ku

Ru

ang

Kap

asit

as/

Ru

an

g

30O

ran

g50

Ora

ng

25O

ran

g3f

JO

ran

g20

Ora

ng

3O

ran

g

50O

ran

gI^

Ora

ng

^4

Ora

ng

6O

ran

g5

Ora

ng

5O

ran

g^O

rang

_

40O

ran

g50

Ora

ng

10O

ran

g

20ra

jTg_

5JD

rajig

_15

0JD

rang

10

0O

ran

g30

CK

Dra

ng

20O

ran

g60

0^

rang

30

Ora

ng

50O

ran

g2

00

Ora

ng

Besaran

/R

uan

g

J50

mi

150

m2'

_50J

Hi

J50.

m2

100m

2~5

0m

-

T4T

m2"

_50j

rf_

40

m2

10

m2

50

m2

J50

m2"

_5

0jn

;

ToT

m2"

jop_

m2

_4

0m

iJ;

5_rn

i"_2

5jn^

"

jMO^

m2]

200

m2"

50^m

2_5

50m2

~^

00

m2

J00

m2^

250

m2"

Dim

en

si

10

mx

5m

10

mx

15

m

10

mx

5m

10

mx

15

m

1_0_

rnx

lOm

10

mx

5m

10

mx

34

m

8m

x5

m

2m

x5

m

10

mx

5m

8_m

_xj

5ni[

10

mx

5m

olo

mx

mx

10m

10m

8mx5m

_5_m

_x_3

_m_

12

jn^9

^rn

^fo

mx_

14m^

20

mx

10

m

__1O

jtjjc

^rr

^25

mx_

2_2

m_1

_5m

x_20

m_1

_0m

xj^

lm

25m

xMJ)

mJu

mla

hT

ota

l

Pu

sat

Stu

di

Ko

nserv

asi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Say

apK

iri

luasan

50

x3

m2

j150

m2

50

x3

m2

34

0m

2

_5

0jn

2

"l0p

x2m

^J0

pjm

2_4

0x

2m

2

15

x2

;m

2

25

x2

m2

13

00

m2

Lan

tai

_4

2,3

,4

12

3

J,2

,33

Perl

eta

kan

Ru

an

g

Ten

gah

lu

asan

2x

20

0m

2

6x

50

m2

550_

m2_

^300

jir^

3j(5

0^m

22

50

m2

20

50

m2

Lan

tai

_I.

2_

_W

_1,2

,3,4

2

12,3 1

Say

apK

anan

luasan

Lan

tai

50

x2

m2

3,4 4

"~15

0-m

T~

10

0m

2

50

m2

—---

3 3

50

x3

m2

40

m2

10

m2

"50

m2

"11

50m2

J

--|

1 i

Bsn

t

~~

300m

*'"'

"1,2

,31

40

m2

1

J390

m22

Page 50: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

**

(S

LU (0

D> LUC V

•4-1 (0 <B

2 3 •o

LU * r-

• O o

-Q .2

! I I II

ra

OH

cTO

ii

encTO3

cr:

3 d | •x z r^

n: or cc ce CC

3

m

o

o

I-

rr

ra

9^5

tSl^ljS>|ja X!»- 3 3

0-0. 0.

w en

rrrr

CL

El I

I"'Em<u .-

o_ w>„l-^raii!oj oEl*<" j

h or

rara

I ra

isI al«io-

i i

Ii!si

raj 3l ra> Q. >

•*i-*;-*i

^

ja ^.

3 ra

n >k_

f- Q.

<DUi CD ICO

V •<ra ra> X! -D >

i_ -> J k_

Q. 0. a a

-a— 1 -a--1 JCram —

q.!cl!cljq ja,jOi3 3I 3IOjO-'cJ

c1SIv.

o.iz

ul"rx en

aficdloi

I I I I

I I I I I I

ra 31

l-i!£liEiwjicCjh!

u_l 3

"Ii1.** i re •

"" r-

rr cr rrioii 1 I

rr

'T3

J£l

o

5

a: a:

I.-2

!<

?!

O; i

a. a

Mill

- , °"=ira!Saj 3|„

00 Oi=3i

iiSlll i

!iiEi3

i i

i !I i

1=5!ral o I

ra[™[ .1XiQ-jo::

03

ra

3

Q

75

ONX

en

<

"Cora

in

Co*:

'•53

GO*-i

roif)3

a.

Page 51: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Org

anis

asi

Ru

ang

Satp

am

Park

ir

Um

um

Pla

sa

R.

Ko

lek

si

Bu

ku

Gu

dan

g

R.

Sta

ff

Lav

ato

ry

R.

Kasir

Lo

bb

yB

oo

kS

tore

Hall

Dep

an

R.

Info

rmasi

R.T

un

gg

u

Lav

ato

ry

Lob

byR

.Pam

era

n

R.

Pam

erT

ertu

tup

R.

Pam

er

Terb

uk

a

R.

So

sia

lisasi

R.

Mak

an

Ou

tdo

or

R.

Mak

an

Ind

oo

r

Lav

ato

ry

Dap

ur

R.P

esan

Lo

bb

yC

afeta

ria

Lo

bb

yA

ud

ito

riu

m

R.T

ata

lam

pu

R.

tata

Su

ara

R.

Mek

an

ik

Lav

ato

ry

R.

Au

die

nce

R.

Dek

or

Gu

dan

gP

erala

tan

Men

ara

Pan

gg

un

g,

R.

Serv

is

Pan

gg

un

g

Lav

ato

ryG

ud

ang

R.

Tu

ng

gu

R.

An

tri

,R,

Sta

ff.1

,1

'

Gu

dan

g

Lav

ato

ry

R.

Pem

uta

ran

Fil

m

Lo

ket

R.

Pers

iap

an

Ko

nv

en

si

R.

Dis

trib

usi

Tem

pat

Ala

tS

ho

lat

Ru

ang

Sh

ola

t

I

R.

Ad

zan

Tem

pat

Wu

dlu

Lav

ato

ryT

era

sM

ush

oll

a—

R.

Refe

ren

si

Gu

dan

g

R.

Sta

ff

R.

Fo

toC

op

y

R.T

un

gg

uT

amp

il.

'Lo

bb

yP

an

gg

un

g

R.

Lati

han

Ak

hir

Lav

ato

ry

'R

.R

ias

Wan

ita

R.

Ria

sP

ria

R.

Perc

eta

kan

Gu

dan

g

Ket

eran

gan:

1.|

|:K

elom

pok

Rua

ngP

enun

jang

3.2

.PI:

Kel

om

po

kR

uan

gA

ud

ito

riu

m4.

J:K

elom

pok

Rua

ngP

elay

anan

:K

elo

mp

ok

Ru

ang

Stu

di

Pu

sat

Stu

di

Ko

nserv

asi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

R.

Baca

R.

Ko

lek

si

Bu

ku

R.P

ro

ses

Pem

inja

man

R.

Pen

itip

anB

aran

g

Lo

bb

yP

erp

ust

ak

aan

Hall

Bel

akan

g

Lav

ato

ry

Bag

ian

Fis

ik

Lav

ato

ry

R.

Sek

reta

ris

Bag

ian

Pro

du

ksi

Lav

ato

ry

R.

Fo

tog

rafi

R.W

ork

sho

p

R.

Dis

ku

si

R.

Ola

hD

ata

R.

Kela

s

Lo

bb

yR

uan

gS

tud

i

Inn

er

Co

urt

Tera

sK

an

tor

Bag

ian

Stu

di

R.

Ben

dah

ara

R.T

am

u

R.

Pim

pin

an

Satp

am

Park

ir

Kh

usu

s

Park

ir

Pen

geio

la

R.

Op

era

tor

Gu

dan

g

-R

.A

HU

Gen

set

R.

ME

E

5-1!

;-£j;?

&1

:K

elo

mp

ok

Ru

ang

Pam

eran

Page 52: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

II

1-

0'

'-'J

x-'

ii.-1

ii^

iri

/"„".<•'

11

I

11

<--1

h1

f

U I i

if•'

///'

/CO

Pu

sat

Stu

diK

on

serv

asi

Ars

itek

tur

Kol

onia

lD

iSu

rak

arta

I\

II

•o

',X.i

-rlffl

^

^^

PA

a^

/1a>

1.h

'iJA

/^6

tfflt

t-i

2.

c.H

'PA

rp

fL

•>•

p.'

^t/

8.

HO

btZ

«.

/>••>+

<•tfii

fto

iof

L-t

vA

Tefp

y

Pll

JT

vM

/iS(

/<_

?-

ex

ir

6.jfT

P^c

e^t,,

^"""""

"

io.|

!/,r

4s

6-,t

e

&^^)^

i^I]

^S/

Wi

I••

l.o

o

Page 53: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Sk

em

ati

kD

esain

TA

i4-^

~W£A

AJ(

fAA

/

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Page 54: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

ijt

s mm

tou

j,l-

—p

..

—,-

,—,.

-,,„

_,_

,_t=

r—ra

1—-I

jlfr

0

'^4

I7

"i|

-.

ii-

i—

,;

K ":r

Vd

'i!

«Jil

llr

I.I

Iii

)'

I•

•I,

0—

XI

i

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvas

iA

rsit

ektu

rK

olo

nia

lD

iS

ura

kart

a

—ri-

W

Ijlrt

r :

Skem

ati

kD

esa

inT

A

trreX

hH

GA

>

VW

«M

AL

I.

it?

hty

itvexxi.

tit

'IW

CK

*.>

tlY

[C

(,r

.?*

».«

•.tm

^r^

f

ttt

''u

lr..^^^j

"*

p'-

*>

ftT

i'-u

r.

8>(i>

a&fy

'.(?&

-§>

Page 55: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

l,i-

1,1- uir

~~

~4v.

,-iii

1,1-~

-n—

,.•1.1

1,|

II

-|.r

-,1,

,|.

'"

I"

*"

'-—-,

1—,1

,^,.,

J

V~

—i'

ri,

i-i

ii'i

"U

--1

.1-

.-.,,

i1i,i

vi

•~i

;i

tn Im

il| •I

1.1-

Pu

satS

tudi

Kon

serv

asi

Ars

itek

tur

Kol

onia

lD

iSu

rak

arta

,

•1U"

I'I

,.0

If ^,fi

ii-r

»»iu

iuir

<•:r

"'

l:i

'-~.;.

-.-',

ij;,

r',i

-'

M"-

Yi,i

v.

•1:1

.-...

A

Sk

em

ati

kD

esain

TA

I.I-

'iri

'/\A

icr/

\a

.;

~

f»i\

l*>

Cf

'<»

«"'U

l)

yAH

H.

MM

i'l'

Li

A

fAr't

tvA

Jt?

*..<

fi.-*

„...(

»•.

'it«

tftviv

r.

if.ii.li

itjr

9*

n+

t.

i<

ri-

i^cm

Page 56: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

I.I

II'-

-II.

MrT

TUi|i|

|im_-

.'.-I

M-

r—

I-'1,

1-—

1,1-

—1:

'i-"

ii /

ii

,i M

l

usa

tS

tud

iK

on

serv

asi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

mim

nl:

|—-.

,.-,

.

-ii—

hi-

l~

--l:i

'I

•II

—-1

Itil

11 "1 ',1'.l

Ai

"•>

i11

i,i

V"rx

i—

'J.i

lliW

II',1

v

.NJ-

~,

irrL

nA

Aiw

^;

~

*..

w.r

*,c

f\

7 5 •\

IM<

|£.>

(Ii

/

f*,l

gQ

U*

Q

*H

'or^

r.

'".«

^r'r

w/.

«.

tAit

tet-

S

ir"

Page 57: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

_^$

-fri

^tt

iza^

ttir

na^

jgq

pr

_i

.

^'"

-i

Pusa

tSt

udi

Kon

serv

asi

Ars

itek

tur

Kol

onia

lDi

Sur

akar

ta

Sk

em

ati

kD

esa

inT

A

r"W

.XKM

r&.C

mxM

ffiti?

'*->

,f!

W'l

c°i

inrp

fh

im

,.'.

f.pi

t-u

si;f

dv

ha

i.

•',et-

tw

'.T

'A*

"aa/>

j

•(

M/

/,U

(-

'•.•

/A/A

JCI-

totl

/'l

(,r'

l./W

,(7/

,CM

'»f.

C(M

lfc

7/I

WX

t>P

/t,/

,-|

A'-~

To

to'(

."1

u

')rX

f<•

ffM

7

'";-

.o/

'f.

fAT

bi

,*'£

t,A

j<

£>!/

**:

/hf.

M^

vt^

+*i

Z\i

*J/£

fi7y

t>L

-\J

WO

I/>

I'l

7/N

'.'C

»I

Atf

i.

Page 58: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Sl-

U••I

••7-o

o

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Sk

em

ati

kD

esain

TA

If/

.^''

Ai'

f.t-

H.^

IMA

\'A

'.(

M(

AJ

\

"?,M

AI*

A/7

VA

AJce

C-

-.T

t-M

fAT

A^

JT

-Pli

-O

ali

Yfi

OP

'VJ

P'.

VH

ii>-

:-/

At

oy.

-of

o

);

f-/f

)Ti)

FtiM

/i

H'•

)/;-

<•

J-':<

"'Af?

F/''

•''C

sovi

r/'i

.t..

/.).

h.

rA

ftctr

(•••-•?

•(.(•,

!>"{

,'

?><

•'is

'

li|

f'*

m{I

a>G

fArt

&6u

*>G

I I

i•'/

.I

.0

\>Is

^*

lbl~

LA

</A

f

rt.i

tar/

../

get

i<

-»'-

>g

,rII

A-\

I'A7

Au

t-l£

suc

6-

"J

Page 59: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

^-

"I:

^

H

"\

;dS

-

Mil

X

I..

'I'l

l

ti—

j—n

-c-"

-it

~xi

-I

Nill

lllli

Pu

sat

Stu

di

Ko

nse

rvasi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

/Il\

(XM

l

<.„

u

TT

u xn

rn

.rx

Sk

em

ati

kD

esain

TA

XV

>'.\l^

_D

XW

x

'^I"

-''/.I

I.j,

't>

Page 60: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

III

II

jiijiiTiu

iiit]--i

ii!il"i-

^_'Tj

j

iMill

|lIIi

IJil

l;

l|IM

I|lll

r\.

nai

l

I111

.111

111111

1111

.1fT

IItl

lllLlll

'l!!

!;il[iiT

in

l[j,

Ji

...ih

iI...

iii

Pu

sat

Stu

di

Ko

nserv

asi

Ars

itek

tur

Ko

lon

ial

Di

Su

rak

art

a

Sk

em

ati

kD

esa

inT

A

!-X

~

IA'V

\i;p

*--

yiM

f'A

/4.-

\-tp

t

-*-.

--'

r*"*

ff«

w'^

f*«

*w

»g

Page 61: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Sk

em

ati

kD

esa

inT

A

/?cM

4P-A

i7i«

frCT

A*C

Vil

li;'

II.—

j)p

ce-m

rr

Am

\f

OM

TA

f-

Octt\x

ft

c<"

^

Pu

satS

tudi

Kon

serv

asi

Ars

itek

tur

Kol

onia

!D

iSur

akar

ta

Page 62: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM
Page 63: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

••.iw^

^m

msm

&m

i!*

*

Page 64: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM
Page 65: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

TAHAP LAPORAN PERANCANGAN

1. Pengertian Judul:

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta adalah Suatu tempatsebagai pokok pangkai urusan kegiatan pengkajian konservasi arsituktur kolonial,dimana khasanah-khasanah dari konservasi tersebut didata, disajikan dandidokumentasikan serta dikaji sebagai sarana pengembangan dan pelestarian ArsitekturKolonial.

Latar Belakang Judul:

Seiring dengan tuntutan masyarakat yang senantiasa berubah ada yang terabaikan dalam

sebuah strategi pembangunan konservasi bangunan kuno / bersejarah yang seharusnyadapat dikaji kelayakannya dan dikembangkan agar sesuai tuntutan jaman sesuai denganlingkup konservasi.

Kawasan Perdagangan Benteng:

Kawasan ini terletak di pusat kota Surakarta yaitu pusat pemerintahan, perkantoran danperbelanjaan serta terdapat komunitas bangunan-bangunan peninggalan arsitekturkolonial yang diharapkan dapat memberikan dukungan akan eksistensi Pusat Studi

Konservasi Arsitektur Kolonial. Dengan alasan itulah site terpilih berada dalam kawasan

perdagangan beteng. Hal ini juga melalui pertimbangan dimana kawasan kuno

merupakan bagian penting dari pertumbuhan kota yang mempunyai nilai sejarah danekonomi. Kawasan kuno beserta peninggalannya mempunyai bukti fisik kekayaanbudaya bangsa yang dapat menunjukkanlatar belakang masyarakat.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Koioniai di Surakarta

Page 66: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

•2-

Gambar Peta Site Terpilih

Permasalahan Khusus I

1. Kontekstual Bangunan dimana sebuah pendekatan perancangan dengan koherensi

dan kesamaan visual yang mampu menampilkan keserasian baik ftmgsi atau karakterbangunan dengan bangunan / lingkungan sekitarnya.

Latar belakang Permasalahan

Adanya potensi-potensi fisik dari lokasi kawasan perencanaan, maka pendekatanperancangan arsitektur kontekstual dirasa sesuai untuk kontinyuitas visual dengan

pertimbangan bangunan-bangunan kolonial dan lingkungan yang ada didalamkawasan perdagangan beteng.

2. Fleksibilitas Ruang yakni suatu kemungkinan perubahan penataan ruangan sesuaidengan tuntutan kebutuhan kegiatan yang ditampung.

Latar Belakang Permasalahan

a. Karena penerapan OTDA, maka perlu pertimbangan fungsi bangunan yang dapatmemberikan pemasukan.

b. Sifat sebuah kegiatan konservasi sendiri akan menyerap dana yang tidak sedikit.Ruang Auditorium

a. Seiring dengan kesenian yang terus berkembang maka diperlukan ruangpertunjukan baikkesenian modern maupun kesenian khas tradisional Surakarta.

b. Kebutuhan akan fasilitas hiburan film masih kurang maka diperlukan ruang untukpemutaran film.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 67: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Penyelesaian Permasalahan UmumTabel Gambar :

No.

1.

-3

Karakteristik Desain

Plasa penerima diletakkan di tengahkarena tuntutan kesimetrisan visual

bangunan.Di depan site nantinya dibuat jalurlambat yang sekarang kondisinyamasih bempa tanah perkerasan.Untuk mendapatkan fasde atau masabagian studi digeser arah keluar dandapat memberikan Luasan inner courtyang lebih luas.

i miti Keiiiar masuk kc

diletakkan pada bagian paling timurhal ini dikarenakan adanyaperempatan Gladak pada sebelah barat( minimal 50 m dari perempatan).Untuk Plasa konteks urban diletakan

paling barat dari site karena disinimerupakan zona paling dekat denganperempatan Gladak yang difungsikansebagai tempat penjual kaki 5,sambungan dari penjual disampingaiun-aiun.

Untuk lantai basement satu Turun 2

meter dari permukaan tanah dengankemiringan ram 10 derajat.Sedangkan dibawah plasa utamaterdapat jalur sirkulasi mobil dansepeda motor pengeiola.Di sainpiiur man11 r»ercetakan iii^aterdapat halaman yang sejajar denganlantai basement.

Dan untuk Lantai basement 2 denganbentuk lantai yang semi tipikal namunketinggian per lantai adalah 3 meterdengan bebas ketinggian yangdiperoleh adalah 2,2 meter.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Koioniai di Surakarta

Page 68: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

No. Gambar Karakteristik Desain

5. • Dari denah lantai satu terdapatperubahan yakni pada sayap baratdipakai untuk ruang pameran karenaalasan srkulasi dan untuk lebih dekat

dengan lift barang.• Ruang untuk bongkar muat barang

diietakan pada back entrance sebelahbarat sedangkan untuk sirkulasipengguna bangunan ada di sebelahtimur.

n * *: ' ...... .

* UJ- #

x 'til : .* :a*u J* ."1. ti"

6.

- - # *

'J.'

T S

. . . .

• Dari Lantai 2 dapat dijelaskan,properti panggung yang bongkarmuatnya di lantai satu harus melewatiram setinggi 2 m untuk sampai padadiatas panggung.

• Panjang ram 6 m dengan sudut 15derajat.

• Pintu masuk interen panggung meialupintu beiakang.

7. • Ruang work shop yang semula beradadi lantai 2 dipindah ke lantai 3.

• Ruang persiapan akhir merupakanruang dimana para pemin melakukanpertemuan dulu sebelum menyajikanpertunjukan.

• Selasar yang melingkar didalam innercourt merupakan sebuah pendekatanketerrutupan bagian studi.

* * • * • .

: ih ?i ft m-' 4|f ^ f

8, !

;

i

i

t. 4. i. .

-,— » -* r .( * » * -

!>- ~ s* .. , J*

I - - 't.*i

i . .4

• Pada lantai 4 terdapat dua ruangdiskusi non formal yang mana untukdiskusi studi dan diskusi

pengembangan.• Blok masa bagian depan hanya sampai

lantai 3 hal ini bertujuan untukmenampakkan bagian studi.

• Untuk pintu masuk kedalam ruangauditorium hanya pada lantai 2 dan 4.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 69: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

No. Gambar Karakter Desain

9.

i

•;.x7 /•" '••'•' .^ -x7 ."•"'•".•' x'

• Tampak depan dibuat agar kesansimetris dan monumental dapatdirasakan.

• Hai ini dilakukan dengan adanyakolom-koiom ekspose dan shadingatau garis-garis vertikal dan denganmeninggikan bidang fasade.

• Bagian tengah atau main entrancedibuat kontras atau dengan aksen-aksen untuk penekanan sebuah ftmgsipencapaian.

10 • Tampak belakang juga dibuat dengansebuah pendekatan yang sama dengantampak depan yakni adanya sebuahpenekanan pada back entrance.

• Memperkuat kesan vertika danmengikatnya dengan pengulangan dandatum pada fasade.

> • ! * - sy- . . ^

11.

••

• Dari tampak samping side entrancedibuat dengan penekanan pada atapdan ditambah kesan vertical denganadnya shading-shading vertkal.

• Pengikatn fasade ada padapengulangan baik element maupunbentuk yang seirama pada fasade.

12. • Atap bentang iebar pada ruangauditorium digunakan atap iipat, haiini sebagai usaha pendekatankontekstualitas bangunan.

• Dan potongan hall depan terkesansempit namun tinggi selain karenaketerbatasan lahan juga karena hailtidak diftmgsikan untuk aktivitaskhusus.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 70: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

-6-

No. Gambar Karakteristik Desain

13.

n?H#jue*< * *

• Dari potongan membujur iniuinarapKan munciu sebuah penekananatau penegasan pada bagian tengahyang didukung oleh blok masa yangmengelilingnya.

• inner court yang berfungsi sebagaisosial kontrol intern sekaligus untukpencahayaan dan penghawaan alami.

• Dibawah inner court merupakan areaparkir basement.

14. • Potongan sebagian ruang auditoriumyang menampilkan perletakan baikpanel horizontal maupun vertical.

• Talang yang masih disertakan pagarsebagai pengikat dan tuntutankontekstual bangunan.

.—4 *

ft, ••- <>—-? ' 1

""* 1 LjSSXSf1- IS

—« 1 ' -i—(t~ r. v v

•• * i -

15. • Potongan atap dari rung diskusi nonformal yang mana terdapat shadingmoevable untuk mengarahkan cahayayang dipantulkan dari suncatcheruntuk pencahayaan alami.

• Suncatcher disini berupa dinding Vibata dan ditutup dengan ataptransparan.

f!

1

85"

a- J •»-

4 *"

1«.

f •' , -?

• Dari potongan menara panggung inginmenerangkan bagaimana system backdrop dan screen yang digunakan.

• Atap menara panggung menggunakanatap pelana dengan bhan penutup atapsama dengan yang digunakan padaatap iipat.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 71: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

-7-

Penyelesaian Permasalahan Kontekstual bangunan1. Main Entrance

No. Element

1.

3,

4.

Karakteristik Desain

Sebagai garis sumbu simetris dengansebuah bentuk yang dominan.Ingin menunjukkan sebuahketerbukaan dengan adanya plasapenerimaSebagai penegas visual dari hirarkidari bangunan ini.Main entrance terletak ditengah danman tf\m\s L-aliiot-1UWUJV1VIV iwiuui.

Sebagai penegasan sebuahhirarki.dan penekanan padakontekstual fasade.

Ditambahkan repetisi bukaan yangberjajar untuk kesan menerus danmenyatu pada fasade main entrance.Stepped gable, gunungan berjenjangtuntutan kontekstual fasade.berftmgsiuntuk menyembunyikan ataumenutupi atap^Pediment diletakkkan pada setiappintu masuk atau repetisi dari tigamasa pada bangunan.Kombinasi bukaan lengkung danpediment sebagai kesan atau penegasdari fasade entrance.

Pengulangan dengan bukaanlengKung usn kotak yang

• Memunculkan kesan garis vertikaldan pengulangan.

• Tower yang mengikat keseluruhandari fasade main entrance.

• Pengulangan karakter desaindilakukan pada tangga. merupakanpendekatan kontekstual.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 72: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

2. Side Entrance

No.

2.

4.

-8-

Karakteristik Desain

» Memberikan keseimbangan dari ketigamasa.

• Menjadi pengikat fasade keseluruhandengan diietakkannya element yangsama dn berpasangan.

• Penambahan unsur lengkung padabukaan dipintu masuk sebagaipenegasan.

• Penambahan kanopi horisontal yangdidukung dengan balok kantilever.

Pengulangan pediment pada setiappintu masuk.Atap Limasan yang dipasangkan padaside entrance memberikan hirarki yangberkesinambungan.Pediment dibuat agak menjorok keluarsebagai penegasan.Pada setiap masa memiliki unsurepengikat baik untuk sendir

han.lXVk3Wttli u.

* Garis vertikal yang dapat dirasakanmembuat kesan monumental padabangunan.

* Dimensi bukaan yang terbagi menjadidua bagia Garis vertikal yangditampilkan pada kolom dan skip padabikaan tangga memberikan kesanringan.

» Pengulangan karakter desain dilakukanpada tangga. merupakan pendekatankontekstual.

* Pintu masuk disertakan atap dack /Kanopi uitumpu uengan balokkantilever.

* Bukaan seiengah lingkarandikombinasian dengan persegi panjangmemberian penekanan khusus.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 73: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

-9-

3. Back Entrance

No. Element Karakteristik desain

1.

[

1 <r - - • - - —-

• Tennasuk simetrs lateral dan sejajardengan sebagian fasadedimaksudkan untuk meneruskan

kesaman karkter dan mengurangidominasi.

• Tetap terdapat tower selain sebagaidatum juga digunakan untuk sebuahpenekanan

2.

iij1

• Di setiap entrance diletakkan bukaandengan karkter yang sama untukpenegasan dan kontras bahwa adasebuah tepat pencapaan kedalmbangunan.

• Penggunaan karakter yang samapada bukaan di tangga selain sebagairepetisi juga ingin menunjukkanbahwa terdapat sebuah ftmgsi niangyang sama yakni sirkulasi vertikal.

3. * Puncak tower dilengkapi denganbukaan lengkung dan gunungan atppelana diman dimaksudkan untukkemenerusan arakter fasad back

entrance.

• Sedangkan ornament pada tanggaadalah modifikasi dari modillions

yakni balok katilever mncing.

4. • Untuk pintu masuknya sendiri tetapmuncul kanopi atap dack yangditumpu dengan balok-balok rantingdengan maksud persaman karakterdan pengulangan.

• Pada atap dack dletakan garis-garisvertical agar kesan visual yang

!i

i

ditangkap menerus ke atas.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 74: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

- 10

4. PengulanganNo. Element Karakter Desain

1. • Pagar talang merupakan salah satusalah satu elemet yang dipakaisebagai pengikat fasade dan untukmengurangi dominasi atap.

• Boven light disini adalh modifikasir i « - - ' • f . dari doemer yang mana berftingsi

W , , sebajjai pencahayaan danpenghawaan alamai.

2. 5 JJJ2.-M .#£<*-. JJ 3 -tf . • Tritisan dack yang didukung denganr . * t balok kantilever pendekatan dari

r*""** r""^*, -CT'""% ** modillion yang sama dipakai padaf ir S* * -4 i; fasade entrance.

• Selasar dengan bukaan lengkungpendekatan karakter untukmendukung fasade side entrance.

3. • Pediment digunakan sebagai penegasdan kontras pada penampiln fasadedepan dengan diletakkan pada ataspintu masuk.

4. • Pengulangan bukaan lengkung padamain entrance denean mensaunakan

ornament modifikasi dari brakets dan

'J ' - -detils.

5. • Pengulangan karakter fasade tanggadengan meletakkan shading-shadingvertical untuk menambah kean gans-gans vertical sebagai usaha kesan

- bangunan monumental.• Sedangkan pendekatan dimensi

i.; fasade dilakukan pada pembagian

% dari fasade tangga itu sendiri denganmeletakkan list-list horizontal padabalok.

' 'Jr^xJ*-4 — 4 *• _

1

1f

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 75: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

u

s£ea

£o

CO

Xi

co-aco

a.

r/i

*-r

xi

TO

Cco

Xra

33

rax

i-a

j.

feijra

JSra

"rajo

raco

Q-

X)

&o

03°

CO

E.*

•c-2

™7~1

X

ft.c

ec

so2

.£c

rac

3-^

xt

^00^2

ra

73ra

ft.

c/1C

O

3raCO

enX

)

C3

O

•c5

03-

^•o

«3

.,.

ora

C3

r-3

'>«3

o73

:~T3r

ot

^E

H.3

§5

^>

>c

3

XJ

Xra

!&••$

xc—

Z,

xi

353

«

CQ73

^2

is

15

eT

3ra

s-a

U1/1

c8

ra-5

raS

3-°

Jo'C

i_-,«

CO

CO

«g

fcc-S

^3£

o&p

no.§373

rac

'c-3

ced

S/3>

,T

3 CO

3raJ»<

3-£

1)c

73

3

ao

cc

ra3

-*

-3g

-3.£

J3ra

731)

CO

33

C3

CO

s2

&3

c'7:3

caco

+-

a*

tsos

ca

a3

cu

-r

73

ccrs

Sw

"w

73

3C

Oc3

.-52

«ra

£«-*

C3

r./iV

CO

73

Xi

0ra7

33

...«

3JaJ

ra,

t/)^

<:

'r.

o'c

-5H

xi

£j*

to

a>3

'1

)

«4

)t-

y

tll21

«co

ca

ft

3o

h

ratrara3wTJracooSie<"5>ra£a)

(/)e3(0rew3Q

.

Page 76: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

fN

CO1

^3

sS

ue

1^1

-3

^3

mra

tt

53

"S=

Xraft

ra

raft

CO

7300

3So00

3CO

ft.

ra

3<

"C

O

CO

300

00

3

3^

oJrd

"-

<u

x:

3^

ra-*

„,

3cO

§g

«^

£S?g?

<u

ura

ftX

ft

£Xira

ra<

yra

_73

-j=a

so

3^3

ra3 .14

00

3

3CO

&•£

3SO3C

O7

31>

4>x

tc/3

.-

ft

CO0

0

3i

«7

3'C

•"

OO

Q

ft

3ra

73

,2

w

,«#

•im•us

>»*

Ju

fe

>'•#

X5

#

re

J4E3(0ra

"Soo3se<ra<D

(ACo3c/>ra(/>3CL

Page 77: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

Cl>

O3

•5<

3ft

<D

CO

X

Xg

'CO

CO

30

0

££

5o

i-*

00X

c<

UC

O

C^

toJ

"^£

ra>

-ft

4)

^CO

ra>

UO

S3E

cu

Xi

4J

U3

733ft

ys

raO

J)O

J)3

3O

JC

O7

3

r"0

0

-w

e:

i—

<

oO

JlO

il^•1C

Ora

-J

ft

oo

co

33

3^

33CO

^4

r,

ra0

03

3t/J

-ot/)

00:0

t33raft

ra

oo

3•—

iCO

0)

oo

u0

03

3D

3CO

^

X^4

*=

Tt*

1|

»"-f

*•*

•f

•»

*

,-

v-«

.,

.=;S

'3S

Ss

*-

*'

.*'

*»•

»*

II&

CIS

tli

-*-♦

•«■♦

o.

ra

ra£

X2

£.2

3e

12.

"23

;*ra

^00

00

33

<U

CO

73

SOi)

°§s

£•

3C

OcO

-J

ft.

00

3CO

*=.'

ra

CO

X—

ra

•C-*

CO

cr*,

E"ra

CO

—«

••—

ira

E3

-3S

rara

iuS

m3

JSo

co

o-S

CD

t"1=

X>

-U

3ft

0-

ra

T•

«

*•

*

fM

'cI.-

.2i>

—<

UC

O3

33

.3

ii"i

ISra

X

3,2

.13

13£f

S60

3—

>3

oox

t5

pP5

^ra

P13

ft,-J

x

-"rrf

*••••»

*—

'*

t

CO

ft.ra

73i—9J

raft

ora

zf,7

33

„ra

xco

x_ra

33

crj

"=

1k*

x>

ra+

-t>

ra'-

-i4>

,

KH

3o

u5

ra^

B•C

-3<«

ft3

^U

«C

'°3

crt

o.2

,fN

CO1

3^

73^

3o

V)

rr,

'vra

x.5P

£t>

.._

CO

Q

>,x

21ra

3<ii

3JH

73

_

Xi

Sra

,;*!

£'c/S

.wra

2'3

73

33OXi

o

^4

00

^4.£

5-1?

<U

00

-3

3+

-S

i*

CO

ra'ra1

a.

Q

-gto73

3Q

m

oo"ii

tolu

g3

005

.

ft^

3Ora

g^a

3oo

'+=

3

Cl

+-I

._

bS

"33

9-*

-to

-30

0c

3"

£8

3"2

i-r3

-J

ra

c/l

Xft

raft

ra

73

3

a^

00

.£3

5ox

.£w

x;

en7

3

-2£

CO

g^

<u

ao

OS0

00

03C

O

raISCO

ft

X>00

3

•a00

3

CO

*-

ft

3ts>

fOCO

00

W3

CD

73

Or—ft

5ra23ra

"EooOJ

e<"toraeo3+-i

(/)♦j

reto30.

Page 78: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

14

3. M<

No.

2nara PanggungElement Karakteristik Desain

1.

1

*

*

• Menara panggung digunakan untuk ruangfleksibilitas panggung antara lain untukruangan rangka screen, mang back drop.

• Adanya flying floor bik untuk pengamatnatu untuk operator.

2.

)

- tu --f ."I

• Untuk keperluan lay out pertunjukan backdrop telah diatur sesuai urutan dandigerakan oleh mesin.

• Back drop yang sudah terpakai digulungdiatas rangka.

• Rangka back drop mermlki engsel 2 arahsehingga kemampuan untuk dilipat dapatdilakukan.

3. • Terlihat pada potongan adanya rangkaback drop dan rel vertical untuk rangkasreen.

• Dan juga flying floor untuk keperluanintern panggung.

s_,„j,,. *. .j._ _;_**..«** -- -«i

1

1

4. • Flying floor difungsikan sebagai ruangpemantau dan ruang operator.

• Ruang operator dihubungkan oleh tanggavertical untuk pengaturan lay out backdrop maupun lighting.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 79: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

4. Panel Moevable Vertikal dan horizontal

No. Element

3 9

. P *

2.

Karakteristik Desain

Untuk tuntutan akustik yang karenafleksibilitas niang maka digunakanpanel pengarah dan peredam baik itupanel vertical maupun horizontal.Panel ini memiliki kemampuanmoevable agar dapat disesuaikandengan kebutuhan.Panel ini diatur oleh operator secaraotoinatis.

Panel vertical bertumpu pada setiapkolom dan memiliki rangka yangbersifat moevable dan dilengkapidengan pembagian panel dengan bahanantara lain pemantul dan peredam.Untuk bahan pemantul dipakai papanmineral wool sedangkan untuk bidangpenyerap atau peredam adalah plesterberperfonnansi.

Atap lipat yang dipakai merupakan atapdengan bahan lembaran semen-fiberbergelombang, 6 mm.Sebagai pengisi atau peredam atap darikebisingan luar dipakai fiberglasssetebal 60 mm.

Dan untuk lembar penutup dipakaipapan penutup dengan mutu standartsetebal 13 mm.

Untuk panel horizontal digunakan panelyang berkesinambungan dan bertumpupada rangka atap.Memiliki bersifat moevable dilengkapikatrol penggerak dan rel horizontaluntuk dapat mengatur arah yangdiinginkan dan dilipat ketika tidakdiperlukan atau kebutuhan untukpencahayaan alami.Sedangkan tipikal bahan sama denganpanel vertical namun bagian pemantullebih banyak daripada neredam.

Pusat Studi Konservasi Arsitektur Kolonial di Surakarta

Page 80: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

7w

'^>

T

ii$

Page 81: ARSITEKTURKOLONIAL DI SURAKARTA , ISLAM

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof Ir. SIDARTA, lr. EKO BUDIHARDJO, MSc. : " KONSERVASILINGKUNGAN DAN BANGUNAN KUNO DAN BERSEJARAH DISURAKARTA" , Gajah Mada University Press Yogyakarta, 1989.

2. A. Benyamin Handler : " PENDEKATAN SISTEM KEPAbAARSITEKTUR", Intermatra Bandung, 1995.

3. Ir. Ahmad Saifullah Mj, Msi. : "DIKTAT KULIAH PERANCANGANV", Foto copy, 2001.

4. Ir. Harry Miarsono, M. Arch. : " ARSITEKTUR , PEMBANGUNANDAN KONSERVASI", Foto Copy, 2003.

5. Wendell Berry : " GOOD NEIGHBORS BUILDING NEXT TOHISTORY" , State Historical Society of Colorado, 1980.

6. Franciss DK. Ching : " FORM, SPACEAND ORDER" , PenerbitERLANGGA, 1984.

7. Dobby, Alan : " CONSERVATION AND PLANNING", Hutchinson,London, 1984.

8. Suparno, Indro, et. Al. : " SALA MEMBANGUN" , Kodya Dati IISurakarta, 1984.

9. Ir. Ahmad Saifullah Mj, Msi : " DIKTAT KULIAH TEORIARSITEKTUR" Foto Copy, 1999.

10. Wondoamiseno : " ARSITEKTUR KONTEKSTUAL" , Foto Copy, 2003.ll.Yulianto Sumalyo : " ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA DI

INDONESIA", Gajah Mada University Press.