arsitektur berwawasan pemikiran islam
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
1/10
Wasilah Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
AL-FIKR
Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011156
ARSITEKTUR BERWAWASAN PEMIKIRAN ISLAM
Wasilah
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin
Email: [email protected]
Abstract
Not a bit of thought and Islamic architectural design was born from aduplication and imitation of form, function, and ornamentation of the
uilding elements that are considered as the product of the MuslimCommunity. This is evidenced by the use of symbols or physical form
and is usually considered to represent Islam comes from the Middle East.In designing the mosque, for example, physically-oriented approachtypically emphasizes the need for domes, towers, or mihrab as theelements that must exist in a mosque.This paper will attempt to explore ideas, philosophies and designsderived from the values and basic principles of Islam are the Qur'an andSunnah to then be interpreted and applied in the design of Islamicarchitecture in accordance with the spirit of the times, places andconditions social community. It is hoped this research will open up a
roader discussion of the development of various design and architecture
of Islamic thought, especially in South Sulawesi, more valuable,progressive and integrative in the future.
Keywords: symbols; mosque; al-Quran; domes; tower; mihrab
I. Pendahuluan
rsitektur Islam adalah hasil perancangan ruang dan karya arsitektur
yang berasaskan corak hidup umat Islam yang berdasarkan prinsip-
prinsip dasar Islam sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi Muhammad SAW.1 Kebanyakan sejarawan yang menelititentang Arsitektur Islam dari Barat mendefinisikan Arsitektur Islam sebagai
hasil karya dari refleksi dirinya sebagai umat Islam, namun definisi yang
terlalu menyeluruh ini agak menyimpang karena terdapat banyak karya
arsitektur dari aspek perancangan ruang, jenis bangunan dan prinsip estetika
yang sulit untuk dikaitkan dengan prinsip-prinsip dasar dari Islam itu sendiri.
Masalah lain dari pendekatan yang menyatakan bahwa Arsitektur Islam
semata-mata merupakan produk dari masyarakat Islam adalah bahwa
pendekatan ini lebih merupakan pendekatan obyek yang akhirnya akan
A
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
2/10
Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam Wasilah
AL-FIKR Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011 157
menemui krisis identitas2 sebagaimana dijelaskan dalam contoh berikut
(Serageldin, Ismail, 1989)
Gambar 1. Gereja Abu Sirga Cairo/ Gambar 2. Mesjid SultanHasanSumber:http://www.google.co.id, Sumber:http://www.google.co.id/
Gambar 3. Museum Coptic Gambar 4. Mesjid AqmarSumber:http://www.google.co.id/ Sumber:http://www.google.co.id/
Gambar 1 adalah Gereja Abu Sirga Cairo, tempat Yusuf, Maria dan bayi
esus mengungsi selama di Mesir persis dengan gambar 2 yaitu Mesjid Sultan
Hasan yang di Cairo. Perkara yang sama juga dapat dilihat pada gambar 3
yaitu Museum Coptic di Cairo yang menunjukkan kemiripan ornament pada
gambar 4 yaitu Mesjid Aqmar. Hal ini menunjukkan sebuah kesamaan
penggunaan diantara ummat beragama tersebut yang tentunya sangat sulit
agi kita untuk membedakan diantara keduanya.
Menarik sekali jika mengamati produk arsitektur dalam masyarakat
Islam. Di tanah Arab tempat kelahiran Islam, masyarakatnya membedakan
antara ruang bagi perempuan (harem) dan ruang pria. Di kawasan Indonesia
pun beberapa daerah menetapkan perbedaan area bagi perempuan dan pria,
misalnya dengan membatasi dengan tiang atau dengan ketinggian lantai. Ini
membuktikan bahwa dalam Islam menempatkan kaum perempuan pada
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
3/10
Wasilah Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
AL-FIKR
Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011158
kedudukan yang tinggi. Ini dapat dilihat dari data tekstual yang tertuang
dalam Al-Quran (Al-Hujarat 4:13 dan Ali Imran 3:195). Ungkapan
penghargaan terhadap kaum perempuan juga tercermin dalam kehidupan
sehari-hari khususnya arsitektur Islam. Sebagai contoh, adalah bentuk
penghargaan yang diwujudkan dalam bentuk material yang memungkinkan
kaum wanita melihat keluar melalui kayu berukir tanpa terlihat dari luar.
Fenomena-fenomena ini menunjukkan adanya pemikiran, filosofi dan
perancangan yang berasal dari nilai dan prinsip dasar dari Islam yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul yang kemudian diinterpretasikan dan diterapkan ke
dalam perancangan Arsitektur Islam. Fenomena inilah yang menjadi latar
elakang paper ini. Secara spesifik, penelitian ini akan mengkaji tentangpemikiran, filosofi dan perancangan tersebut.
II. Metode dan Material
Tujuan utama dari paper ini adalah menjelaskan beberapa prinsip dan
nilai-nilai yang dapat menjadi dasar bagi pembentukan kerangka
pemikiran,ide-ide dan filosofi Arsitektur Islam. Pembahasannya sendiri akan
terbagi atas prinsip dasar sebagai pengingat pada kebesaran Tuhan, prinsip
dasar akan hubungan kemasyarakatan, prinsip dasar akan penghematan dan
kerendahan hati, prinsip dasar akan kehidupan berkelanjutan. Diharapkankajian ini dapat menjadi dasar bagi pembahasan dan pengembangan
pemikiran,ide-ide dan kerangka filosofi Arsitektur Islam di masa depan.
III. Pembahasan
Prinsip dan nilai-nilai yang dapat menjadi dasar bagi pembentukan
kerangka pemikiran,ide-ide dan filosofi Arsitektur Islam adalah sebagai
erikut :
a. Prinsip dasar sebagai pengingat kebesaran Tuhan
Firman Allah banyak mengingatkan kita untuk lebih banyak
erkontemplasi merenungi ciptaan-Nya di alam ini. Melalui berbagai ayat Al-
Qur’an, Ia banyak mengajak kita untuk merenungi penciptaan alam dan
mengambil pelajaran dari makhluk ciptaan-Nya tersebut. Sebagaimana terlihat
pada beberapa ayat berikut ini: QS. Al-Rad/13: 4:
Dan di bumi ini terdapat bagian- agian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang danyang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkansebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
4/10
Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam Wasilah
AL-FIKR Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011 159
rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
Alam merupakan bukti dari kebesaran dan ke-Maha Agungan Tuhan,
dengan memperhatikan alam maka akan meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kita kepada-Nya. Karenanya sangat penting bagi kita untuk
memperlihatkan kebesaran alam sebagai ciptaan langsung dari Allah jika
dibandingkan dengan bangunan atau produk ciptaan manusia. Perancangan
angunan haruslah berusaha mendekatkan penghuninya dengan suasana
yang lebih alami dan dekat dengan alam. Makhluk ciptaan Allah seperti
pepohonan, rumput dan bunga- ungaan haruslah mendominasi sebuah
perancangan bangunan yang Islami. Hal ini telah ditegaskan oleh Frank Lloyd
right (1957) pada perancangan bangunannya, Wright tidak serta-merta
meratakan tanah dan lahan yang akan dibangunnya namun beliau secara hati-
hati memilih pohon atau elemen alami yang dapat digunakan sebagai elemen
utama dari angunannya. Dalam memilih bahan bangunan dan ornamentasi
pun beliau secara hati-hati mengambil elemen dengan karakter yang sesuai
dengan kondisi alam sekitarnya.3
Hasil dari pendekatan perancangan ini sungguh luar biasa, bangunan
akan menyatu dengan alam sekitarnya. Elemen alam akan terlihat
mendominasi sementara bangunan akan terlihat merendah dan berdiri serasidengan lingkungannya. Walaupun Frank Lloyd Wright bukanlah seorang
Muslim namun metode dan pendekatan perancangan beliau terlihat lebih
islami dibandingkan banyak arsitek Muslim yang hanya mengutamakan
simbol-simbol Islam dibandingkan substansi ajarannya. Sebagaimana contoh
erikut :
Gambar 5. Rumah dengan elemen tanaman Gambar 6. Rumah dengan Elemen AlamSumber : Karya Frank Lloyd Wright (1957)
Noe’man (2003) mengungkapkan beberapa nilai dasar Islam yang
penting dijadikan landasan bagi peradaban Islam termasuk arsitektur
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
5/10
Wasilah Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
AL-FIKR
Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011160
(pedoman perancangan), diantaranya (1) Rahmat bagi alam semesta (rahmatan
lil ‘alamin). Dalam surat Al Anbiya ayat 107 disebutkan bahwa Nabi diutus
kecuali untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. (2) Ramah Lingkungan ( s
Salam), Sejahtera, aman tidak membahayakan lingkungan (QS. Yunus:25),
Seorang Muslim kholifha di muka bumi, tidak merusak lingkungan menjaga
kelestarian lingkungan dan harus menjadi rahmat bagi seluruh alam. Alam
yang dimaksud disini termasuk tumbuhan/tanaman, binatang, tanah, air dsb.
(3) Fithroh, bahwa Islam sejalan dengan fitrah manusia (asal kejadian/suci) (QS
Ar Rum:30), (4) Fungsional, tidak ada mubazir (QS Al Isro’:27) (5)
Berkesinambungan (Tawazun), yaitu dalam QS Al Hajr:19 disebutkan “Bahwa
kami telah menghampakan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunungdan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”. (6) Hikmah,
ahwa segala sesuatu harus berdasar hikmah (QS Al Jum’ah:2), (7) Estetis
( Jamilun), keindahan (bahwa Allah itu indah dan mencintai keindahan-
Hadits).4
b. Prinsip dasar akan adanyan Hubungan Kemasyarakatan
Edrees (2002) memakai Al Qur’an maupun Al Hadits sebagai pedoman
dalam perencanaan dan perancangan khususnya dalam hal rasa persaudaraan
dan solidaritas serta kedudukan wanita, bahwa sifat masyarakat Islam
memiliki ciri-ciri masyarakat yang satu, masyarakat yang bersaudara,masyarakat yang penuh kasih sayang, masyarakat yang mementingkan
silaturrahim5 seperti firman Allah dalam QS Al Hujarat:13 “Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- angsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
Konsep lain juga disebutkan Noe’man (2003) dalam kehidupan
ertetangga6, yakni “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu- apa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga- anggakan diri”, (QS. An Nisa: 36)
Pada ayat diatas, memperlakukan tetangga dengan baik adalah salah
satu cara mewujudkan tatanan sosial yang baik. Untuk itu, dalam membangun
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
6/10
Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam Wasilah
AL-FIKR Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011 161
rumah, ataupun sarana lain, perlu dilihat keserasian dengan tetangga. Dalam
hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara :
1. Membuat bangunan dengan melihat kondisi sekitar, sekiranya ingin
membangun bangunan bertingkat, maka pencahayaan untuk tetangga juga
harus diperhitungkan.
2. Membuat pagar yang bisa dijangkau, dalam artian, tidak tinggi menutup
rumah tinggal, menghilangkan kesan indvidula.
3. Membuat ruang-ruang bersama yang luas untuk menerima tamu,
erkumpul ataupun sholat berjama’ah.
Gambar 7. Pagar Rumah yang dapat dijangkauSumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.indonesia-property.com/
Gambar 8. Ruang TamuSumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com/
c. Prinsip dasar akan penghematan dan kerendahan hati
Hidup hemat, bukan hanya bisa dilaksanakan dengan menabung dan
sebagainya, namun penerapan penghematan dalam konsep arsitektural pun
selayaknya bisa dijadikan pertimbangan karena hal ini sesuai dengan friman
Allah QS Al Isra’:27: “Sesungguhnya pemboros-pem oros itu adalah Saudara-
saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”
Penghematan dapat dilakukan dengan berbagai macam hal, seperti:
1. Penghawaan, dengan merekayasa bangunan sedemikian rupa, penghawaan
isa dijadikan alternatif penghematan, dengan memanfaatkan iklim dan
arah mata angin, penghawaan alami misalnya, dapat diterapkan, sehingga
tidak diperlukan AC.
2. Penyimpanan energi, seperti menggunakan pembangkit listrik tenaga
matahari untuk mengurangi biaya listrik (solar cell), membuat sumur tadah
hujan, dsb.
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
7/10
Wasilah Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
AL-FIKR
Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011162
3. Sirkulasi yang efisien, meski terkesan membesar- esarkan hal kecil, namun
sirkulasi yang efisien, banyak membantu manusia dalam berhemat. Hemat
tenaga misalnya.
Gambar 9. Rumahdengan penghawaan alamai
Gambar 10. Rumahdengan solar cell
Gambar 11. Rumah dengansirkulasi taman
Sumber : http/arsitektur berkelanjutan
Islam mengajarkan seorang Muslim untuk merendahkan diri di hadapan
Tuhannya. Seorang pemimpin haruslah merendahkan dirinya di hadapan
orang yang dia pimpin. Seorang panglima harus merendahkan diri dari
tentara yang dipimpinnya. Dalam dunia arsitektur prinsip ini membawa
implikasi yang sangat besar. Ia berbicara tentang bagaimana seharusnya kita
meletakkan dan menyusun massa bangunan dalam konteks lingkungannya.Pemilihan bahan dan material bangunan pun harus dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak terkesan terlalu mewah yang akhirnya akan banyak
menghabiskan uang untuk perawatannya.
d. Prinsip dasar akan kehidupan yang berkelanjutan
Firman Allah menyebutkan dalam QS Al Baqarah:22 yakni “Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan
itu segala buah- uahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui”Ayat ini mengingatkan kita dalam hal merancang, aspek vegetasi
merupakan menjadi prioritas utama yang harus kita dipikirkan. Selain
mengurangi suhu disekitarnya hingga 1-2◦c vegetasi merupakan view
naturalis yang sangat indah untuk menghiasi sebuah tempat mukim. Yang
menjadi pembahasan adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan vegetasi
ukan hanya sebagai penyejuk lingkungan, tetapi bisa juga untuk diambil
keuntungan darinya. Oleh karena itu hendaknya kita menanami pepohonan
yang menghasilkan buah dan bisa dinikmati buahnya, sehingga tidak hanya
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
8/10
Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam Wasilah
AL-FIKR Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011 163
menjadikan tempat mukim sejuk,tetapi juga bisa memberikan manfaat
kesehatan bagi orang yang bermukim.
Kehidupan berkelanjutan ini, setidaknya memiliki dua konteks yaitu
konteks alami dan konteks sosial. Konteks alami artinya bahwa pembangunan
yang kita lakukan hendaknya memperhatikan kebutuhan generasi penerus.
Kita harus berusaha melestarikan alam demi kepentingan generasi yang akan
datang karenanya diperlukan sebuah perencanaan dampak lingkungan hidup
dari setiap pembangunan dan pembinaan yang kita lakukan, seperti Firman
Allah yang menyebutkan QS Ar Rum:41-42: ”Telah nampak kerusakan di
darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agarmereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakan perjalanan di
muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah)"
Gambar 12. Rumah dengan konsep alam Gambar 13. Bangunan modern tanpa memikirkanlingkungan
Sumber : http//arsitektur berkelanjutan
Dalam dunia Arsitektur kedua prinsip ini memiliki implikasi yang
sangat besar. Kelestarian secara alami mengajarkan kepada kita untuk
memperhatikan betul- etul kondisi lahan dan lingkungan sekitar kita sebelum
merancang sebuah bangunan. Pemilihan bahan dan penggunaan teknologi
perlu betul- etul diperhatikan sebelum kita melakukan suatu perubahan
terhadap tapak dan mengolahnya. Sementara Kelestarian secara sosial
memberikan pengajaran kepada kita agar lebih memperhatikan bahasa
arsitektur yang kita gunakan dalam merancang sebuah bangunan.
IV. Kesimpulan
Pembahasan diatas berusaha mengeluarkan berbagai ide dan kerangka
teori Arsitektur. Islam yang lahir dari prinsip-prinsip dasar Islam yaitu Al-
Qur’an dan Hadith. Pendekatan ini berusaha melihat ke dalam sistem nilai
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
9/10
Wasilah Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
AL-FIKR
Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011164
yang ada dalam Islam untuk kemudian diimplementasikan dalam
perancangan bangunan. Dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
usaha memahami dan membentuk kerangka teori Arsitektur Islam diperlukan
pemahaman terhadap nilai-nilai internal Islam, pemahaman terhadap teori-
teori dasar arsitektur, kondisi sosial-politik masyarakat, pemahaman terhadap
nilai-nilai modern awal, pemahaman terhadap aspek kelestarian lingkungan
dan pemahaman terhadap fungsi kontemporer bangunan.
Prinsip-prinsip perancangan sebagaimana dibahas diatas yang meliputi
prinsip dasar sebagai pengingat pada kebesaran Tuhan, prinsip dasar akan
hubungan kemasyarakatan, prinsip dasar akan penghematan dan kerendahan
hati, prinsip dasar akan kehidupan berkelanjutan mungkin hanya sebagiankecil dari nilai-nilai moral yang ada pada Islam yang memungkinkan kajian ini
untuk dikembangkan secara lebih luas dan mendalam di masa depan.
Endnotes:
1 Nangkula Utaberta., Studi Tentang Pendekatan dan Penafsiran dalam Arsitektur Islam(Prosiding Aplikasi Arsitektur Islam pada Lingkungan Binaan,2004), h. 42.
2 Serageldin Ismail, Space for Freedom: The Search for Architectural Excellence in MuslimSocietie (Butterworth: The Aga Khan Award for Architecture & Butterworth Architectutre,1989), h.
3 Frank Lloyd Wright, Truth Against the World ( New York: A WileyintersciencePublicatio, 1957), h.
4 Noe’man Ahmad, “Aplikasi Konsep Islam Dalam Bangunan Islami Serta Contoh KaryaNyata” Makalah ( Jurusan Teknik Arsitektur FT-UMS, 12 Maret 2003), h.
5 Edrees, Munichy B, “Arsitektur Rumah Tinggal Islami Untuk Para Usia Lanjut” Makalah. (Kampus FTSP UII. 2 Maret 2002)
6 Noe’man Ahmad, op.cit., h.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an dan TerjemahannyaNangkula Utaberta., Studi Tentang Pendekatan dan Penafsiran dalam
Arsitektur Islam. Prosiding Aplikasi Arsitektur Islam pada LingkunganBinaan, 2004.
Serageldin Ismail. Space for Freedom: The Search for Architectural Excellence in Muslim Societie. Butterworth: The Aga Khan Award for Architecture &Butterworth Architectutre, 1989
right, Frank Lloyd. Truth Against the World. New York: A WileyintersciencePublicatio, 1957.
-
8/16/2019 Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam
10/10
Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam Wasilah
AL-FIKR Volume 15 Nomor 2 Tahun 2011 165
Noe’man Ahmad. “Aplikasi Konsep Islam Dalam Bangunan Islami Serta
Contoh Karya Nyata” Makalah Seminar Nasional “Arsitektur IslamTropis” Jurusan Teknik Arsitektur FT-UMS, 12 Maret 2003.
Edrees, Munichy B, 2002. “Arsitektur Rumah Tinggal Islami Untuk Para UsiaLanjut” Makalah Seminar Nasional Arsitektur Pinngiran: PerwujudanLingkungan Binaan bagi kaum lemah dan dilemahkan Arsitektur untukkelokmpok yang terpinggir secara fisik. Kampus FTSP UII. 2 Maret 2002
Sumber:http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.indonesia-
property.com/http//arsitektur berkelanjutan/