arsip - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/1-20170407-053416-5788.pdfkemarin kita...

33
' RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEINSINYURAN JENIS RAPAT : RDPU TANGGAL: 26 JUNI 2013 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ARSIP DPR-RI

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

'

RISALAH RAPAT

PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG KEINSINYURAN

JENIS RAPAT : RDPU

TANGGAL: 26 JUNI 2013

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ARSIP

DPR-R

I

Masa Persidangan T ahun Sidang Sifat Janis Rapat

Hari I T anggal Waktu Tempat

Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Hadir

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM

PANITIA KHUSUS DPR Rl RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG KEINSINYURAN

IV 2012-2013 Terbuka Rapat Dengar Pendapat Umum dengan PT Chandra Asri, PT Astra, PT Unilever, PT Tripatra, dan PT lndofood Rabu, 26 Juni 2013 14.40 s/d 16.50 WIB Ruang Rapat KK I Gedung Nusantara DPR-RI Jr. Rully Chairul Azwar, M.Si. Rusmanto, SH, MH Saran dan masukan terhadap RUU Keinsinyuran A. Pimpinan Pans us RUU tentang Keinsinyuran :

1. JR. RULL Y CHAIRUL AZWAR, M.Si. /Fraksi Partai Golkar;

2. DADOES SOEMARWOTO/Fraksi POl P; 3. JR. ALIMIN ABDULLAH/Fraksi PAN.

B. Anggota Pansus RUU tentang Keinsinyuran :

Fraksi Partai Demokrat: 4. IR. DJOKO UDJIANTO; 5. JR. NANANG SAMODRA KA, M.Sc.; 6. JR. ATTE SUGANDI, MM; 7. JR. S. MILTON PAKPAHAN, MM.

Fraksi Partai Golongan Karya: 8. S.W. YUDHA, M.Sc.

Fraksi POl Perjuangan

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

1

ARSIP D

PR-RI

Fraksi Partai Amanat Nasional: 9. PROF. DR.ISMET AHMAD

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan: 10. DR. Hj. RENI MARLINAWATI 11. DRS. H. AHMAD KURDI MOEKRI

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa :

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya:

Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat:

C. Undangan • HERMANTO DARDAK I WAMEN PU I Pll • PANDRI PRABOWO I PT TRIPATRA • F. WELIRANG I PT INDOFOOD • T JIPTO KUSUMO I Pll

2

ARSIP D

PR-RI

Jalannya rapat :

KETUA RAPAT (lr. RULLY CHAIRUL AZWAR, M.SI):

Pimpinan dan Anggota Pansus Komisi IX yang saya banggakan,

. . . . . . . . . . . . . . . para narasumber ini seyogyanya ada 5 ya biasanya datang semua ........ diundang kita tuntut DPR. Dari 5 yang diundang yang hadir Tripatra ...... jadi ... Pak PANDRI Prabowo, semua sudah kenai ya, beliau ini Komisaris Utama dari Tripatra, kemudian dari PT lndofood F. Welirang sebagai Dirut lndofood, ini penampilannya memang Dirut ini. .................... ..

(RAP AT DIBUKA PUKUL 14.40 WIB)

Bapakllbu sekalian terutama para narasumber,

Sengaja kita undang jarang-jarang kita undang Bapak-bapak apalagi campur antara kemarin itu macam-macam ada industri strategis, ada industri energi campur lagi industri manufaktur orang bingung ini Komisi V bukan, oh ini ...... ya sudahlah berdua saja yang penting dalam.

Jadi, kita dari Pansus ini memang lintas komisi ya Bapakllbu memang saya lihat banyak Komisi V dan Komisi X, ada dari Komisi VII, di luar V sama VII sama X ini komisi berapa? Komisi XI Keuangan, bahkan ada yang dari Komisi Ill.

Jadi, lintas komisi sekali karena insinyur itu juga ada dimana-mana termasuk ada di hukum juga insinyur, Pak ya. Bukan insinyur terhukum tetapi kan.

Sengaja kita undang sumber hari ini adalah bisnis korporasi. Kita ingin mendalami sebetulnya bagaimana peran bisnis dalam mendorong peningkatan daya saing ekonomi sebenarnya karena kita ingin sebagai salah satu tujuan antara keberadaan insinyur karena insinyur biasanya berada dalam posisi yang mencoba untuk mencari edit value atau nilai tambah dan produksi atau produktifitas nasional khususnya untuk peningkatan kesejahteraan. Disitulah insinyur berada. Makanya dunia bisnis ini menjadi tempat . dimana insinyur untuk bereksperimen sekaligus disamping eksperimen dia menghasilkan peningkatan daya saing, maunya begitu.

Tetapi celakanya persoalannya adalah banyak insinyur yang tidak ke~a di bidang insinyur antara lain kita juga dipertanyakan insinyur-insinyur semua ini, insinyur politik. Ada insinyur yang tidak mau kerja di Indonesia ke~anya maunya di luar negeri. Dan banyak insinyur yang akhirnya ambil kuliah lagi yang lain untuk mendalami bidang lain karena dianggap insinyur tidak bisa menjanjikan masa depan yang baik.

Menurut cerita standar rate insinyur di Bappenas saja dengan lokal itu di bawah asing ya. Penghargaan terhadap insinyur persoalannya. Jadi, RUU ini sebetulnya inisiatif Dewan yang sudah kita coba usahakan isinya itu sebaik mungkin tetapi kata orang masih banyak yang kurang. Karena kita . memang mendalami bagaimana insinyur untuk insinyur isinya sekarang ini membuat bagaimana insinyur itu menjadi penting dan berperan tetapi kita mungkin agak kurang sedikit melengkapi bagaimana supaya lapangan permainan insinyur ini menjadi kondusif, membuat lapangannya kondusif. Kalau ijin .... sudah dengan berbagai upaya dalam rangka membuat aturan main mekanisme untuk mengatakan you insinyur you pasti qualified. Tetapi apakah dia mau di situ, itu persoalannya.

3

ARSIP D

PR-RI

Kemarin kita baru mendapatkan cerita dari rekayasa mungkin nanti ..... ke kita kebutuhan insinyur besar sekali, celakanya karena yang dibutuhkan hari ini tidak ada hari ini ya ambil dari luar. Di satu sisi itu. Di sisi lain insinyur juga mau kerja dimana saya. lni heran saya ya. Kebutuhannya segitu banyak, tetapi insinyur ada bekerjanya tidak di bidang insinyur, bekerja dimana dia? Ada sesuatu yang perlu kita benahi juga ya. Nah, perusahaan-perusahaan besar dari swasta ini wa!aupun Cuma 2 yang hadir mungkin Mas PANDRI ini bisa menceritakan bagaimana kalau kita bicara hari ini tenaga-tenaga teknokrat yang ada di perusahaan Bapak-bapak ini korporat mungkin kalau lndofood tidak terlalu rumit lah ya. Tidak terlalu rumit lebih banyak memakain insinyur teknik industri mung kin. Teknologi pangan tetapi Tripatra saya yakin banyak sekali insinyur di sana yang dipekerjakan tetapi bukan insinyur sekedar insinyur kan ini ya. Kita ingin juga bagaimana nanti dengan adanya bisnis-bisnis yang menyiapkan lapangan kerja dan membuat ini mungkin ke depannya ini membuat gairahnya pra student kita untuk menjadi insinyur karena lapangan kerja terbuka di sana dan menjanjikan ya, menjanjikan masa depan yang baik.

Sekarang kalau kita bicara teknologi kita mendingan beli, Pak ya, beli tidak perlu ada ..... murah, jadi . tidak butuh insinyur ban yak. Seperti kemarin Pindad certta kita sudah ada protapnya semua dan bukunya semua tinggal kita ikutin saja assembling-assemb!ingnya cuma jagonya kita nyangkut­nyangkut-nyangkut jadiin satu jadilah itu namanya Anoa. Anoa itu sebenarnya licence-nya Perancis. Kalau pakai mesinnya .... tidak bisa nanjak.

Sebetulnya kita belum dalam posisi mau menciptakan sesuatu yang baru, kita baru meniru dan jadi yang baru. Tetapi itu lumayan lah ya. Karena ada insinyurnya banyak, Pindad banyak insinyumya. Tripatra saya pikir juga banyak model-model desain-desain daripada LNG yang ditetapkan di sana oleh anak-anak bangsa. lni yang menjadi keinginan kita dari ..... ini kita .ingin tahu, Pak bagaimana kira-kira bisnis-bisnis korporasi ini memancing lebih banyak, lebih jauh tentang kebutuhan akan adanya inovasi, kebutuhan akan adanya riset. Riset ini sang at miskin kita dalam data. kita baru 0,3 ya, persen riset dari PDB kita.

Jadi, kenapa tidak ada kebutuhan riset. Kalau tidak ada riset tidak ada insinyur juga, tidak perlu insinyur. ltu yang jadi masalah dan kalau tidak ada industri yang ingin menciptakan sesuatu yang sifatnya inovatif, lebih.banyak mau dagang saja jual beli saja ya tidak akan insinyur juga. Tetapi jangan lupa dengan ekonomi Asia kita tahun 2014 terbuka, pasar terbuka, jangan-jangan kita jadi pasar dari semua negara ASEAN ini menjadi produsen.

Jadi, RUU ini salah satu yang kita harapkan bisa meningkatkan daya tahan ekonomi kita pasti, ekonomi yang berbasis knowledge atau teknologi. Karena itu kita butuh lebih banyak teknokrat. Karena itu kita ingin minta pengalaman dari Bapak-bapak yang perusahaan besar-besar ini, kemarin BUMN, kemarin seri sekarang swastanya apakah aware terhadap masalah ini atau tidak. karena Bapak/lbu tidak minta itu akan datang dari luar negeri ke Indonesia. Kita bersaing tidak lagi dalam satu negara tetapi sudah dunia lagi sekarang.

Demikian mungkin ya. lni idenya supaya Bapak/lbu bisa memberikan kepada kita. Kita tidak nanya soal kinerja perusahaan kita ingin mengetahui bagaimana peran riset dan peran kebutuhan inovasi yang menggunakan tenaga-tenaga teknokrat kita di perusahaan Bapak-bapak ini masa depannya kira-kira bagaimana dan harus bagaimana mengakomodir ini. Bisa saja kendalanya banyak, Pak. Apa itu kendalanya, kita catat semuanya supaya jangan ada kendala Undang-Undang ini bisa memaksa. ltu hebatnya Undang-Undang, Pak. kalau tidak dilakukan ditangkap dia. Kena pidana. ltu

· . hebatnya Undang-Undang. Kita bisa memaksa melalui harus. Nanti juga kita siap dikasih reward juga

4

ARSIP D

PR-RI

- dan sebaliknya. Bagaimana memberikan reward supaya Bapak/lbu mau diajak untuk bisa lihat ... lebih besar, perlunya apa. lnilah gunanya Undang-Undang.

Saya pikir kita mulai saja ya dari Tripatra dulu silakan. Pak PANDRI Prabono silakan.

PT. TRIPATRA (PANDRJ PRABONO):

Terima kasih, Pak Ketua. Pak Azwar dan Bapak-bapak dari Pansus RUU Keinsinyuran, dan Pak Hermanto,

Terima kasih atas undangannya untuk berkontribusi pada Pansus ini. Tetapi hari ini yang saya mgm mungkin sampaikan adalah sesuatu tentang Tripatra yang diharapkan akan memberikan tambahan wawasa. Jadi, saya menyampaikan brosur jadi prinsipnya Tripatra itu adalah perusahaan APC skala besar. Dan kalau trek-trek yang kalau kita ikut tender, kalau kita dan rekayasa kalah kemudian yang dapat adalah McDermott, Nakamura, JDC, jadi kami betul-betul ada di tingkat paling depan kalau kita kalah langsung yang dapat luar negeri.

Kami adalah perusahaan yang mungkin konsentrasi insinyur practicing engineering terbesar di Indonesia. 850 orang, Pak ada di satu kelompok perusahaan. 850 orang dan katanya menurut record Tripatra itu average pengalaman insinyur yang sekarang berada di depan itu 5 tahun yang relative sebetulnya sangat tingg karena jaman sekarang ini anak muda baru bekerja 2-3 tahun sudah dibajak dan seterusnya.

APC itu, Pak adalah merupakan lokomotif dan produk nasional. Saya ambil contoh demikian, pada waktu kita mengerjakan LPG Lampian di Jubakan, Jawa Timur tidak berarti kita tahu semua tentang apa yang ada di proksi yang lama yaitu Jiplang. Di dalam blok LP Jiplang itu ada satu blackbox mungkin yang masih propiatory technology, katakanlah punya Ude misalnya. Tetapi tidak berarti kemudian perusahaan seperti yang bukan seperti Ude kemudian tidak bisa berperan apa-apa yang diperlukan kemudian adalah rakyat integrator. Kemudian pada perusahaan APC tadi yang pekerjaannya kalau arsitek begitu mendefinisikan yang ada di dalam box itu harus ada misalnya incoming treatment plangnya apa, pembersihnya apa, kemudian LPG-nya kemudian dan seterusnya.

lni sendiri adalah katakanlah the ... .. technology yang perlu kita kuasai, yang kita perlu mengerti. Jadi, kalau makin dalam kita masuk, makin mengerti komponen-komponen itu maka makin kita mampu mendorong untuk komponen ini difabrikasi.atau diproduksi dalam negeri. ltulah kenapa seluruh fabrikasi off shore platform..... Indonesia itu praktis lokomotifnya itu datang dari kelompok ya Tripatra ... .rekayasa outsourcing. ltu ada satu contoh paling konkrit bagaimana kita menumbuhkan industri di Indonesia dengan cara menguasai di integrated concept ya.

Mung kin kurang lebih sam a dengan Pak Habibi pada waktu bikin pesawat. Engine-nya tetap dia beli. Ada beberapa komponen yang tetap merupakan blackbox yang kemudian diberi. Tetapi overall concept, rodanya, wingnya, dan kemudian sedikit demi sedikit di fabrikasi di Indonesia.

Urusan seperti kami yang memproduksi edit value yang sangat tinggi itu mayoritas modalnya adalah human capital in specific engineers. Dari money, machine, management, and power dan market maka yang paling besar modalnya atau value dari asset adalah manusia dan manusia itu pulang ke rumah tiap jam 5 dengan harapan besok pagi datang jam 8, ada yang masuk kembali ada yang tidak tetapi itu menunjukkan betapa tidak mudahnya juga menginput engineers ini.

5

ARSIP D

PR-RI

Dalam kaitan dengan Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran maka adalah penting dan menciptakan pondasi-pondasi untuk tumbuhnya individu-individu scientist techno/og engineers Indonesia ini.

ltu demikian, Pak jadi si insinyur itu di dalam dunia nyata sebetulnya jarang sekali yang bekerja saya pakai istilah asing ke tut atau satu fraksi selalu lintas fraksi, selalu multi disiplin, jadi ada mechanicalnya, ada electricalnya, ada prosesnya ada instrument. Karena itu di dalam menata keinsinyuran itu harus dipikirkan sesuatu yang sifatnya integrative, multi disiplin dan jangan single tone, mengotak-ngotak disiplin karena dengan mudah piping engineers itu bisa datang dari structure of atau sipil dan tidak harus dari mechanical. Dengan demikian seharusnya itu adalah multi disiplin.

Mungkin sebagai wala saya stop dulu di situ, Pak nanti kalau ada pertanyaan secara spesifik mungkin saya akan merespon.

T erima kasih.

KETUA RAPAT:

Karena sumbernya 2 lebih gampang mondar-mandir kita ya. Jadi, jangan sampai sudah ngomong terus pulang, belum ngomong ditanya lagi nanti.

Silakan, Pak Wekelas.

PT.INDOFOOD (F. WELIRANG):

Baik, Pak. Terima kasih, Pak Ketua. Yang saya hormati seluruh Anggota Pansus Keinsinyuran, Bapak Wamen,

lni say a baru menerima kemarin terus terang undangan ini ..... untuk menghadiri. Namun di dalam hal itu setelah membaca mencari dari buku keinsinyuran ini dan coba membaca RUU Keinsinyuran ini dan coba menghubungkan kepada pihak swasta bagaimana seperti kami adalah proses industri makanan.

Di dalam hal ini setelah membaca daripada Rancangan Undang-Undang ini ada beberapa hal yang tidak jelas adalah ruang lingkup, sebetulnya ruang lingkup. Dalam pengertian kami di Indonesia ini keinsinyuran ini, kalau ini masuk ke dalam Undang-Undang, keinsinyuran ini adalah profesi dimana merupakan jasa atau peke~aan-pekerjaan yang sifatnya kepada public goods, kalau public goods saya katakan public services. Saya katakan umpamanya perhitungan sipil bangunan, prasyarat-prasyarat dan itu adalah profesi yang merupakan profesi insinyur yang sangat penting dan pertanyaannya di Indonesia apakah diakui secara internasional. ltu yang saya banyak mendengar bahwa semua proyek­proyek yang sifatnya bantuan luar negeri insinyur kita tidak diakui untuk hal perhitungan itu, ujung­ujungnya yang bekerja adalah insinyur kita tetapi stempelnya adalah insinyur dari luar negeri.

Jadi, di dalam hal ini adalah menyangkut akreditasi daripada keinsinyuran dalam public goods public services. Dan aktifitas, kalau usaha adalah aktifitas yang berhubungan dengan public services. Pasti yang menyangkut konsultasi, konsultasi arsitek, ME, sipil, engineering, engineering audit ke profesi insinyur yang merupakan hal di bidang hal ini yang merupakan sangat penting sekali dan ini

6 I

I

I I

I

ARSIP D

PR-RI

jelas bahwa di dalam hal ini engineering company. Jadi, engineering company merupakan ahli di dalam hal ini yang sangat penting sekali.

Ada kata ijin kerja. lstilah ijin ke~a ini saya mungkin ini akreditasi profesi. Karena kalau ada ijin kerja terus seseorang tidak punya ijin kerja terus hak kerja bagaimana. Mungkin Undang-Undang ini perlu memperhatikan hal tersebut.

Sekarang kita lihat dari sudut perusahaan. Kebetulan di sini Astra tidak ada, Unilever tidak ada. Di dalam keinsinyuran di kita ada 2. T entunya ada spesialisasi di prosesi pasti. Dan pasti dan spesialisasinya adalah pada umumnya pada rancang bangun. Kalau kita membicarakan pada processing artinya kita bagaimana kita merangkum desain yang ada di dalam processing kita dan bagaimana kita meredesain untuk lebih efisien. ltu adalah kembangan yang kita istilahkan sebetulnya engineering research tetapi dalam proses yang sudah berjalan jadi tidak dalam penemuan. ltu satu sisi. Jadi, kita terinovasi bagaimana memperbaiki low system yang ada di dalam prses kita sehingga kita bisa lebih kompetitif. ltu nomor 1 yang jelas.

Tentunya kita terus mengembangkan. Mengembangkan itu pada umumnya kalau di kita, kita pasti melihat pengembangan teknologi engineering yang ada. jadi, kita pasti tidak akan mencari di dalam negeri. Kita melihat pengembangan tetapi pengembangan itu adalah suatu apa yang berkembang di luar negeri, bagaimana kita menginvest suatu proses sehingga kita bisa lebih efektif dan efisien. ltu satu.

Sedangkan di RND di bidang produk pasti, kalau produk kita memiliki jadi ada engineer yang di bidang produk. Pengembangan di bidang produk pasti attach-nya dengan proses. Seperti tadi dikatakan kalau kita membicarakan ini pasti lintas. Dan kalau kami istilahnya kami industri makanan setiap tahun pasti harus punya produk baru, pasti punya produk baru. Kalau dikatakan itu istilahnya kami dalam bank produk baru itu harus punya ribuan. Tinggal kapan saja dikeluarkan dan itu akan tumbuh kembang.

Waktu kita membicarakan mau mengangkat kepada keinsinyuran di RUU dan dilihat juga dari sudut riset di dalam hal ini di Indonesia di sini belum ada sesuatu yang memberikan apresiasi kepada hasil riset individu. Artinya penemuan-penemuan riset di Indonesia ini tidak ada, artinya tidak ada .... sehingga apa yang terjadi, karena kalau sudah riset kita bicara ini adalah sesuatu yang sifatnya seni aratinya ada animo, ada seni yang diinginkan, diimpikan dan dihasilkan dan keberhasilan itu tidak punya nilai.

ltu yang sehingga kalau mau mengangkat keinsinyuran ini ada 2 sisi di dalam RUU ini yang dalam pandangan kami satu adalah kepada public good dan public services mungkin PNS bagian daripada ini yang merupakan ketentuan dalam profesi. Tentunya tidak semua di dalam hal ini.

Di tingkat engineering construction company di sana dimiliki entah kalau sa katakan umpamanya pengembangan kecuali dia mengembangkan sesuatu yang inovatif mobil desain dan sebagainya. Apakah pertanyaannya apakah perlu inovasi itu keluar dari seseorang yang memiliki keinsinyuran, bisa saja seorang ekonomi terus menghasilkan satu desain yang atau seseorang siapa saja bisa menghasilkan dengan lebih baik di dalam hal ini. Namun pengakuan hasil itu yang sangat penting di dalam hal ini.

Di sini yang saya tidak melihat di RUU ini apabila keinsinyuran ini ingin diangkat sehingga lembaga juga lembaga akreditas ini mungkin kalau dengan Undang-Undang ada lembaga akreditas ini maka insinyur Indonesia ini secara profesi bisa diakui dan harus diakui secara internasional. lni yang mungkin dalam hal ini yang saya lihat. Sedangkan dari sudut swastanya sendiri pasti lebih spesifik di dalam proses ini.

7

ARSIP D

PR-RI

Saya kira itu yang saya dapat sampaikan sementara. Mung kin kalau ini terus juga mau menjadi pembahasan selanjutnya dan ini sebagai masukan yang dapat saya sampaikan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak Welly.

Jadi rekan-rekan,

Kita tahu bahwa 2 perusahaan ini malang melintang dibidangnya masingh-masing. Sebenarnya manufakturnya tadi dari Astra awalnya dari otomotif tidak datang ini ya. Unilever ini retail produk macam-macam, customer goods banyak sekali ya. Sarna ini makanan ini kepada ya mirip-miriplah ya, household. lni memang menarik karena kita ingin di sini mendalami ini, Pak ya. engineer lndofood tidak ban yak mungkin ya. susah .... engineer apa bukan.

PT.INDOFOOD (F. WELIRANG):

Ada banyak. Dari 78 ribu kami mungkin punya 1200 mungkin. Bermacam-macam profesi karena dari insinyur pertanian, insinyur pangan, teknologi pangan, elektronik.

KETUA RAPAT:

Kelautan belum ya?

PT. INDOFOOD (F. WELIRANG):

Belum, kelautan sebentar lagi.

KETUA RAPAT:

Jadi, karena memang jumlah karyawannya itu 10% nya 7000. Lalu satu itu 700, Pak dari jumlah karyawan itu sama dengan jumlah insinyur di Tripatra. Memang mengelola orang pintar ini dia susah menjaganya tidak lari juga kan, bagaimana supaya dia tidak lari. Kalau orang pintar ini repot bawaannya mau lari terus mencari yang lebih baik terus. Meyakinkan besok pagi masuk kantor lagi.

lni problem orang pintar yang kita pekerjakan. Baik, teman-teman ini kita beri kesempatan karena kebetulan 2 narasumber jadi kita bisa

berdialog ya. Silakan Pak Satya.

F-PG (S.W. YUDHA,M.SC):

Terima kasih, Pak Ketua.

8

ARSIP D

PR-RI

Bapak-bapak sekalian Anggota Panja yang saya hormati, dan Para Narasumber, dan Pak Wamen PU,

Saya hanya ingin menyimpulkan dari yang tadi disampaikan dari Pak PANDRI dan juga Pak Werelas mengenai acceptance daripada insinyur di dalam industri masing-masing. Tetapi begitu kita berbicara acceptance dari sisi luar kalau di Tripatra akan sangat terasa sekali karena pada waktu melakuakn tender misalkan itu kan spesifikasi daripada human resources-nya kan disubmit, Pak. kita punya katakan piping engineers. Di situ biasanya dia sudah ada edit value apalagi kalau sudah rata­rata 8 tahun experience. Bukan dari universitas pertama kali dia lulus tetapi lebih dilihat sertifikasi­sertifikasi apa yang dia miliki pasca dia mendapatkan insinyur. ltu kelihatannya lebih mendapatkan bobot misalkan kalau structure engineer dia misalkan di situ ditambahi lagi dia juga sebagai welding engineer yang dikeluarkan oleh EWS misalkan itu malah menjadi edit value sehingga dari manapun dia lulus entah itu dari universitas swasta ataupun universitas negeri di bidang teknik jadi tidak terlalu tampak karena yang tampak adalah sertifikasi-sertifikasi yang dia peroleh dari courses-courses seperti ituy notabene sudah dianggap wellknown.

Yang kita maksud di dalam Undang-Undang Keinsiyuran ini adalah lebih kepada insinyur Indonesia. Begitu dia lulus dapat recognition atau tidak. sudah bisa kita samakan atau tidak bahwa lulusan dari Indonesia universitasnya apa saja itu kira-kira mempunyai standar yang sama dengan mereka yang lulusan teknik dari Amerika misalkan, atau dari lnggris atau beberapa perguruan tinggi di Indonesia memang sudang mengikuti beberapa akreditasi internasional seperti kalau di ITS itu untuk bidang kelautan mereka ada akreditasi dari lnggris sementara kalau ITB kelautan yang kita berbicara offshore engineer ini dari Amerika dan universitas itu.

Kita inginkan sebenamya dari produk RUU ini bagaimana caranya sehingga akreditasi itu bisa diakui lantas kita juga bisa melevelkan paling tidak antara engineer kita dengan engineer dari luar. Dengan demikian kalau kita misalkan mengerjakan insinyur dari luar pun mereka harus ITlelalui seakan­akan harus melalui assessment juga jadi tidak bisa begitu saja dia masuk. Sarna saja kalau sekarang dokter yang dari luar negeri dia masuk ke Indonesia mau praktek kan tidak bisa. Dia harus melalui proses itu sehingga kita di sini ada nilainya ada satu proses yang membuat kesetaraan itu ada. ini justru yang saya ingin mendapatkan pencerahan itu dari Tripatra khususnya di dalam bagaimana dengan produk ini. si insinyur tadi mempunyai nilai lebih terutama yang fresh graduate menurut saya. Kalau yang sudah pengalaman itu sudah ketutup dengan banyak apa yang dia miliki sebelumnya atau sesudahnya, sesudah dia insinyur. ltu dari Pak Tri ya.

Kalau yang Pak Welirang tadi menyangkut yang mengenai lebih ke karena sifatnya kan Bapak lebih ke outpunya adalah produknya. Sehingga human capital yang ada di perusahaan Bapak kepada apapun kalau dia bisa berinovasi, bisa memberikan nilai tam bah dia akna diakui. T etapi apakah selama ini Bapak mengalami penyamaan dari engineer mana saja tadi kan disampaikan bahwa kadang-kadang butuh stempel saja dari luar tetapi sebetulnya yang beke~a engineer Indonesia. Kalau memang itu case-nya Pak kira-kira di Undang-Undang ini bagaimana caranya supaya mempunyai level yang otomatis bisa menjadi sama penyetaraan itu. ltu yang diakui secara internasional juga apa yang kira­kira bisa sumbang saran apa supaya kita nanti produk daripada Undang-Undang ini bisa kita aplikasikan sehingga mendapatkan kesetaraan misalkan, Pak untuk yang membeli hasil produknya, Bapak katakan dari negara mana saja mereka bisa mengakui secara tidak langsung penyetaraan daripada human capital yang ada di industri itu. Misalkan. Kira-kira bagaimana, apa yang bisa diberikan

9

ARSIP D

PR-RI

di dalam Undang-Undang ini supaya Undang-Undang ini menjadi begitu jelas membatulah, istilahnya membantu para engineer ini mendaptakan acceptance.

ltu saja, Pimpinan. Mudah-mudahan bisa mendapat. .... Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih, Pak Satya. Silakan Pak Atte.

F·PD (lr. ATTE SUGANDI, MM):

Terima kasih, Pimpinan.

PT. INDOFOOD ( Frans Welirang )

Tadi ...... dalam paparannya mengatakan bahwa ada ekonom yang karena dia terjun di manufaktur akhirnya dia bisa jadi tukang insinyur ..... sistem di lndofood, itu luar biasa. Saya tidak habis pikir tetapi kalau kita dengar banyak insinyur yang tidak ekonom itu mungkin dia juga karena pendidikannya, pertanyaannya apakah itu mendapatkan lagi-lagi untuk uji kompetensi karena kita menginginkan dalam Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran ini adanya uji kompetensi yang tentunya ini akan menjadi satu standarisasi buat insinyur yang ada di Indonesia. Pertanyaannya apakah ada semacam yang seperti itu kualifikasi atau yang lainnya itu. Kalau tadi lihat dari jumlah pekerja yang 7800 samapi 1200 insinyur jadi kurang lebih dari berbagai jurusan hampir 15% itu luar biasa besar. Kalau sementara tadi Pak Ketua bilang disamping satu banyak juga yang insinyur yang tidak sesuai dengan profesinya di tern pat yang lain bahkan yang jadi bankir juga ban yak kita itu sangat ..... atau yang lain-lainnya.

Kemudian yang berikutnya dari Tripatra saya tadi baru saja saya di Komisi VI ada Panitia Keija tentang komoditi sawit dan karet menceritakan masalah kondisi karet Dewan Karet Indonesia tadi bahwa kita ini edit value ini sangat ketinggalan. ltu sebagai contoh untuk ekspor bah an baku dari ... ke Cina sekitar US$100 juta kita sudah bangga sekali. Tetapi manakala perusahaan Cina membuat lapangan golf di Arab Saudi itu pakai bahan baku karet atau lapangan bola yang totalnya US$2,5 miliar akhirnya yang kebagian mereka yang juga petani sudah susah payah, pengusaha juga seperti itu tetapi kebagiannya tidak ada nilai tambahnya. Sarna seperti jaman VOC sama ......... .

Saya melihat dari Tripatra itu justru edit valuenya untuk yang rekayasa engineer itu yang diambil sehingga bisa lebih. Pertanyaannya untuk yang masalah insinyur di Tripatra sendiri apakah kalau ada tenaga asing karena kita akan atur juga itu kembali lagi kualifikasi dan sertifikasi itu serta kompetensinya itu dari Tripatra sendiri yang mengadakan atau ada dari luar. Kalau sudah ada ..... dari British, dari Australia atau ini sudah cukup atau sendiri perusahaan untuk mengadakan uji kompetensi.

T erima kasih, Pak.

10

ARSIP D

PR-RI

KETUA RAPAT:

T erima kasih. lni ada anggota baru yang tidak pernah datang, baru hari ini datang lbu Reni. Siapa lagi? Pak

Kurdi silakan.

F·PPP (Drs. H. AHMAD KURDI MOEKRI):

Terima kasih, Pak Ketua.

Assa/aamu'a/aikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Bapak pemberi masukan Undang-Undang dari Tripatra dan lndofood,

Saya dari PPP, Pak. Biasanya yang kita urus ini soal halal haram. lni ditaruh ke keinsinyuran saya tidak tahu apakah nyambung atau tidak.

Undang-Undang ini kan tadi pengantar Pak Ketua kita menyiapkan tentu nanti Pemerintah yang memberi tim. Sementara sekarang ini kita mohon masukan mungkin dalam rangka juga penyempurnaan ini dari semua pihak yang katakanlah terkait kali ini, ini perusahaan besar kiranya.

Saya tadi terus terang saja belum mendengar baik dari Tripatra yang saya juga belum paham apa itu Tripatra sebetulnya yang diinginkan dari Undang-Undang ini kaitannya dan tendensinya apa sih yang diperlukan atau yang perlu diberi masukan yang kemudian produknya hasilnya bermanfaat lah katakanlah untuk pengembangan lndofood.

T adi say a dengar memang soal akreditasi, soal uji kompetensi memang terus terang saja say a juga ada yang kurang pas dari Undang-Undang ini. di satu pihak kita bicara soal keinsinyuran. Tetapi produk perguruan tinggi kita kok sekarang apa labelnya tidak insinyur tetapi sarjana teknis, ini yang mana yang harus menyesuaikan. Apakah Undang-Undang ini perlu diubah judulnya tentang Undang­Undang Kesarjanateknikan atau yang perguruan tingginya dia tingkatkan SKS-nya atau apanyalah supaya dia begitu memproduk ya sudah insinyur. Jangan kemudian ada jeda, ada jarak pemisah antara sarjana teknik 81-nya dengan insinyur yang tadi harus lewat satu proses lagi siapa yang penguji kompetensinya baru dia dapat label insinyur. lni kan satu persoalan tersendiri. Kalau kita bicara Undang-Undang Kedokteran yang memang produknya dokter kan nyambung. lni bagaimana ini supaya nyambung antara keinsinyuran dengan perguruan tinggi yang memproduk yang nantinya akan jadi insinyur ini yang sekarang sepertinya belum sampai yang diproduk _perguruan tinggi baru sampai sarjana teknik seolah-olah belum diakui sebagai insinyur harus lewat uji kompetensi. lni mungkin jadi PR buat kita semua lah.

Kemudian lndofood. lni soal penyamaan sebetulnya mengakui itu hebat atau tidak memenuhi persyaratan atau tidak tergantung kita juga. Saya banyak dengar bahwa alumni-alumni katakanlah sarjana teknik Indonesia yang mungkin juga sudah insinyur dan sebagainya itu di luar negeri merasa lebih dihargai daripada di negerinya sendiri. Apakah itu maunya sarjana teknik PU ataukah ahli jalanan atau hali jembatan yang di luar ban yak itu insinyurnya malah kita. T etapi kita tadi apalagi kalau kemudian tadi itu perusahaannya perusahaan asing, malah sebenarnya tidak mau menggunakan insinyur kita. Atau barangkali ada semacam ketidaksamaan derajat lah insinyur dari luar gajinya saja

11

ARSIP D

PR-RI

dibedakan, hitungannya dolar, lebih mahal. Ya pasti dong insinyur kita lari keluar tadi karena dia merasa pengetahuan saya sama kok saya tidak dihargai seperti orang lain.

Jadi, saya kira mungkin yang diperlukan ke depan Undang-Undang yang mengatur ini, Pak Ketua. Jadi, bagaimana supaya ada kesamaan derajat insinyur kita dengan insinyur luar. Atau kemudian perlu ada Undang-Undang setiap penanaman modal asing investor itu dia diwajibkan sekian persen itu harus insinyur Indonesia kalau kaitannya dengan insinyur yang dibutuhkannya. Sehingga dia terikat, tidak seenaknya dia hadir, kebetulan ada Pak Wamen ini, Pemerintah. jadi, bagaimana ini supaya dipikirkan jangan kemudian merendahkan diri kita sendiri negeri kita sendiri dengan tadi kitanya tidak menghargai itu.

Jadi, saya berharap karena ini semuanya Indonesia lndofood, kan Indonesia punya ini yang ekspornya mungkin sudah lebih banyak ketimbang dalam negeri atau bagaimana, Pak produknya masih banyak yang keluar atau yang di sini? Dalam negeri ya lebih banyak. Syukur-syukur nanti lebih banyak yang keluar.

Jadi, tadi Bapak menjelaskan ada 800 orang dan 78 ribu atau 1200 ya mungkin sudah hampir 1-2% ya tinggal nanti itu,Pak bagaimana supaya kita juga bisa menghargai ilmuwan-ilmuwan kita yang memang derajatnya sudah sama dengan orang lain supaya diperlakukan sama sehingga tidak ada upaya untuk lari dari perusahaan kita.

Jadi, syukur-syukur kalau di situ termasuk jangan hanya kroco tadi, Pak pegawai tadi supaya tingkat manajernya, dan seterusnya lah sehingga kalau dia hanya pegawai saja memang kemudian tidak menarik.

Jadi, saya kira itu saja, Pak Ketua. ltu saja yang saya sampaikan. Jadi, lebih konkritnya yang diperlukan oleh perusahaan-perusahaan ini kaitan dengan kehadiran Undang-Undang ini kayak apa sih rumus konkritnya lah umpamanya pada pasal ini mengenai sanksi soal insinyur mestinya harus begini ini kurang menggigit atau ini sanksinya kurang berat kalau umpamanya di sini ada kaitan hasil produk untuk konstruksi itu harus insinyur bukan oleh arsitek kalau tidak salah saya dengar seperti itu kemudian setelah diuji coba ada kegagalan lah, dia harus bertanggung jawab kalau dia kena pidana ya harus berapa tahun umpamanya dan seterusnya. Sehingga orang mungkin tidak mau coba-coba kalau dia memang belum yakin dengan teorinya dia tidak akan dicoba dulu yang kemudian akan membawa bahaya kepada yang kecil;ain apalagi kalau kemudian insinyurnya insinyur makanan begitu di makan jadi nyeri beuteung bagaimana, kan malah jadi masalah. Bagaimana itu?

ltu saya kira harus ada juga hukumannya seperti apa jangan jadi kelinci percobaan. Saya kira itu saja, Pak Ketua.

T erima kasih.

Wassalaamu'a/aikum Warahmatul/aahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak lsmet.

F-PAN (PROF. DR.ISMET AHMAD):

Terima kasih, Pimpinan.

12

ARSIP D

PR-RI

Ternan-ternan yang saya hormati, Bapak·bapak Pemimpin lndofood dan Tripatra, Bapak Wamen yang saya hormati,

Saya dari Fraksi PAN yang ada di Komisi XI, Pak memang dulu insinyur pertanian tetapi habis itu bergeser ke makro ekonomi.

Salah satu urusan kita itu adalah masih nol improvement. Dalam kaitan ini saya ingin tentunya saya tertarik dengan bagaimana kita mengembangkan sumber daya man usia kita khususnya yang nanti akan ditempatkan di perusahaan-perusahaan.

Kita mengerti tentu perusahaan itu pasti hitungannya adalah berapa biaya, berapa nila hasil penjualan. Jadi profit oriented. Pasti itu ya walaupun tentu dalam batas-batas tertentu ada mungkin pembelaan terhadap lokal manpower dan sebagainya.

Saya ingin minta pendapat dari Tripatra maupun dari lndofood mengenai tadi membuat peraturan-peraturan yang mungkin akan dibebankan kepada perusahaan untuk merekrut tenaga yang lokal. Tadi ... segala macam. Memang ini agak sulit tergantung sekali kepada hitung-hitungannya perusahaan. Kita mengerti.

Memang sementara ini saya kira kalau kita mau jujur lulusan dari perguruan tinggi yang disebut tadi sarjana ya, sarjana teknologi kalau saya sebut, saya tidak hanya teknik, sipil dan sebagainya tetapi juga banyak teknologi yang lain tadi disinggung mengenai teknik makanan dan sebagainya. kalau dibanding dengan lulusan yang dari luar dalam periode pendidikan yang sama saya kira memang harus kita akui memang lebih kendali karena fasilitas. Tetapi banyak juga yang setelah dia bekerja dia punya pengalaman lalu bisa melebihi atau pengalaman di tempat itu sama dengan orang-orang asing bisa melebihi kepintarannya daripada orang-orang asing tersebut.

Yang jadi masalah kita adalah bagaimana supaya lulusan-lulusan perguruan tinggi kita ini itu . bisa masuk ke pekerjaan-pekerjaan yang tadi misalnya di perusahaan tanpa menimbulkan tambahan beban yang merupakan biaya yang bisa akhirnya kalau dihitung nanti cost rationya menjadi turun ya. ini

- barangkali yang kita perlukan. Misalkan apakah kalau kita membuat aturan harus merekrut tenaga lokal ketimbang tenaga asing itu perlu ada semacam insentif dari Pemerintah, misalnya ya. T entu mungkin itu diperlukan karena kita menyadari bahwa produktifitas tenaga kerja ·kita karena disamping dari mungkin pengetahuan yang belum begitu kompetitif tetapi juga masalah disiplin dan sebagainya saya kira mohon pertimbangan.

Saya pernah dengar itu tenaga kita di perusahaan Korea, pabrik sepatu katanya produktifitas 3 orang tenaga Indonesia itu sama dengan produktifitasnya dengan 1 orang Korea. Karena disiplin dan kecermatan ya. ini harus kita akui. Jadi, artinya pendidikan kita tidak hanya sekedar menyangkut ilmunya tetapi juga menyangkut masalah disiplin dan lain-lain. Jadi, saya ingin memperoleh informasi tambahan mengenai bagaimana 2 perusahaan besar ini bisa mengembangkan sumber daya tenaga kerjanya mulai dari rekrutmen kemudian juga mungkin ada konju training atau in house training yang dilakukan dan bagaimana menjaga agar tenaga yang sudah dipekerjakan mungkin juga dilatih ini bisa tetap di perusahaan Bapak saya kira penting untuk kita ketahui sehingga kita di dalam nanti membuat ketentuan itu bisa acceptable dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.

Menyangkut perusahaan asing yang atau katakanlah bukan perusahaan tetapi proyek-proyek asing yang masuk, proyek-proyek yang dibiayai oleh asing yang akhirnya merekrut tenaga asing, bukan

13

ARSIP D

PR-RI

tenaga dari kita tentu ini terkait dengan masalah politik tenaga kerja mereka. Yang namanya kita pinjam uang ya memang kadang-kadang terpaksalah barangkali walaupun sebenarnya kita tidak menyetujui itu.

Demikian juga dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia itu dia ada tenaga kerja mereka saya kira ..... sehingga kita memang harus lebih banyak kepada melihat atau introspeksi kepada sistem pendidikan kita, sistem pelatihan kita agar supaya betul-betul kompetitif.

lni yang dalam pemikiran kita. Jadi, nanti bagaimana kita membuat aturan sehingga sedikit mendesak kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia ini untuk merekrut atau memberikan barangkali preferensilah terhadap tenaga kerja sarjana atau insinyur yang dididik insinyur lokal tanpa harus memberi beban yang atau tanpa memberatkan perusahaan-perusahaan yang kita harapkan bisa merekrut tersebut. Jadi, ini kaitannya ke situ, Pak. saya kira tidak ada gunanya juga kalau kita paksakan sesuatu aturan yang menyebabkan perusahaan itu malah jadi hengkang dari Indonesia kan malah merugikan kita. Jadi, ini yang perlu kita pikirkan.

Begitu, Pak mahan diberi tanggapan. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih, Pak lsmet. lbu Reni.

F·PPP (DR. RENI MARLINAWATI):

Terima kasih, Pak Ketua.

Assa/aamu'a/aikum Warahmatul/aahi Wabarakaatuh.

Pimpinan yang saya hormati beserta Anggota Pansus, Pak Wamen beserta Bapak dari PT Tripatra dan dari PT lndofood,

Maaf tadi saya datang terlambat, biasa Pak saya borongan hari ini rapat ada 4 jadi kita sudah kayak setrikaan saja, sudah kayak gasing, Pak muter-muter. lya, jadi kalau media mengatakan malas masih banyak yang rapat sampai jam 3 subuh, Pak.

Yang pertama terima kasih atas kehadirannya mahan maaf, Pimpinan saya terlambat. Yang kedua mung kin dalam proses perumusan Undang-Undang ini kita menginginkan berbagai masukan dari masyarakat khusus yang terkait dengan Rancangan Undang-Undang ini terutama yang paling penting adalah kita ingin menyamakan persepsi dengan apa yang dikehendaki oleh masyarakat dengan apa yang seharusnya dirumuskan dalam RUU karena kita ingin merumuskan RUU ini bukan sesuatu yang kita inginkan tetapi sesuatu yang diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan betul pengayaan dari berbagai komponen terkait dengan Undang-Undang ini.

Pada awal pertemuan yang lalu dan berbagia asosiasi keengineeringan mulai dari hidrolik, kemudian Asosiasi Jalan Raya, dari IAI dan segala macam memang ada bahkan yang berpendapat

. bahwa RUU Keinsinyuran ini tidak boleh menyentuh arsiteknya. Jadi, kita juga lihat karena arsitek itu sudah punya wilayah sendiri, punya domain sendiri yang itu tidak boleh disentuh dengan RUU ini. Malah dia sekarang sedang mengusulkan RUU tentang arsitek dan itu sudah di Baleg katanya. Saya

14

ARSIP D

PR-RI

juga bingung. Padahal dalam kepala saya ketika kita bicara insinyur maka ketika kita bicara insinyur maka itu melekat didalamnya. Jadi kemarin ada banyak.

Kemudian tentang RUU ini memang RUU ini lebih mengatur kepada aspek profesionalismenya bukan kepada aspek akademisnya. T etapi kalau memang dikaji lebih de til karen a sebelumnya saya bersama-sama Pak Rully telah membahas Undang-Undang Pendidikan Tinggi hal-hal yang terkait dengan profesi, hal-hal yang terkait dengan sertifikasi, hal-hal terkait dengan profesionalitas ilmu tertentu sebetulnya memang sudah tercantum secara umum di dalam Undang-Undang Dikti Nomor 12 Tahun 2012 sehingga jika rumusannya masih seperti sekarang yang kami rumuskan memang ini kapasitasnya ini masih kapasitas Peraturan Pemerintah. ltulah kenapa kemudian karena kami ingin mengatur sesuatu yang lebih luas lagi tentang keinsinyuran ini walaupun istilahnya pun harus kita perdebatkan kembali karena dalam Undang-Undang Dikti hari ini gelar-gelar seperti insinyur itu sudah tidak ada lagi. Jadi, bagaimana mungkin kita menyebut satu istilah yang nomenklatur itu sendiri sudah tidak ada dalam perundang-undangan. Nah, itulah kenapa kemudian· kami meminta masukan dan Bapak-bapak. Jangan-jangan ketika kami bicara insinyur dipahami oleh masyarakat umum, insinyur yang dimaksud ini apa karena kan di kalangan akademis tidak ada lagi istilah insinyur.

Jadi, kita ingin hal-hal yang substantive yang tertuang, yang dituangkan dalam Undang-Undang ini pertama mengenai mekanisme, mengenai profesi, mengenai pengembangan, mengenai optimalisasi dan asas manfaat dari Rancangan Undang-Undang tentang Keinsinyuran ini.

PakWamen,

Sampai sekarang jujur yang pertama saya bukan berbasiskan teknik, saya juga bukan sarjana teknik tetapi ketika saya menyimak dengan seksama tentang uraian dalam Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran ini bukan materi di dalamnya itu tetapi keinsinyuran itu. Jadi, mungkin kita harus mengkaji kembali, karena sekali lagi apakah ini masih legal secara hukum kalau kata-kata insinyur ini masih tetap dicantumkan dalam RUU yang notabene di Undang-Undang sudah tidak ada lagi.

Jadi, ini mungkin sifatnya brainstorming saja tetapi sekali lagi Pimpinan saya berharap RDPU­RDPU sejenis ini akan terus berlanjut untuk menyamakan persepsi jangan sampai kita tidak berharap Bapakllbu yang saya hormati, Undang-Undang pas disahkan lalu dibawa ke Mahkamah Konstitusi lalu langsudng dijenazahkan.

Komisi X walaupun bukan periode kami waktu itu mengalami hal yang seperti itu di Undang­Undang BHP itu disahkan tidak sampai 5 bulan tiba-tiba sudah dijenazahkan. Jadi, bayangkan orang yang mengandungnya itu, Pak.

Jadi, saya mengalami mengandung 9 bulan lalu dilahirkan secara susah payah tiba-tiba harus dijenazahkan. Sakit sekali, Pak. ini kita menghindari betul hal-hal seperti ini. itulah kenapa kami meminta berbagai masukan dari kelompok masyarakat terkait dengan pengembangan, pengayaan dan penyempumaan RUU ini.

Saya kira itu, Pimpinan sekali lagi saya secara substansi tadi tidak sempat mendengar paparan dari Bapak yang dan Tripatra dan Bapak dari lndofood.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

15

ARSIP D

PR-RI

KETUA RAPAT:

Ya, saya sama Bu Reni waktu Undang-Undang Dikti berantem terus. Memang di Undang­Undang Dikti diatur 3 jalur ya, jalur profesi sama jalur vokasi. ltu resmi dalam pendidikannya diatur. Nantinya kita memang dalam membuat Undang-Undang ini kita harus juga melihat referensi itu. Tetapi tidak ada masalah tidak bertentangan itu tinggal siapa yang mengeluarkan sertifikasi dan kompetensi.

Baik, saya pikir kita minta ya Pimpinan dulu.

F-PDIP (lr. H. DADOES SOEMARWANTO, M.ARCH):

lya, saya ada tambahan sedikit dan memang mungkin masih banyak orang bingung membedakan antara insinyur sebagai gelar dan insinyur sebagai profesi. Makanya salah satu tujuan dari Undang-Undang ini mudah-mudahan untuk memperjelas bahwa insinyur atau keinsinyuran yang dimaksud dalam Undang-Undang ini adalah sebagai profesi, mengatur profesi bukan mengatur orang insinyurnya. Karena memang profesi insinyur ini ya tadi sudah banyak dikatakan banyak kemana-mana.

Dari paparan kedua perusahaan besar ini saya tertarik bagaimana menangani sekian banyak engineer perekayasa. Saya yakin apalagi di PC ya kalau manufacturing relatif kecil ya perekayasaannya walaupun ada mungkin di produk dan proses perekayasaan tetapi di PC saya yakin itu in tens sekali itu untuk perekayasaan.

Yang saya ingin tahu adalah dari sekian banyak sekian 800an ya engineer ini ada beberapa . tingkatan, ada dari beberapa disiplin ilmu dan juga yang saya tanyakan apakah ada yang dari asing baik yang tetap maupun yang mungkin insidentil atau kontrak atau hanya sebagai konsultan saja karena saya yakin banymak perusahaan-perusahaan besar yang tidak mempunyai RND karena mahalnya biaya-biaya RND sehingga kalau perusahaan ini membutuhkan suatu pembaharuan biasanya dengan kontrak atau dengan konsultan. Kalau di perusahaan Bapak bagaimana.

Kemudian recognisinya terhadap antara yang lokal dengan yang asing bagaimana. Kemudian tentunya mempunyai persyaratan-persyaratan yang tidak membatasi. Kami tidak ingin dalam mengatur profesi ini kita membatasi tetapi kita boleh dan harus memberi persyaratan. Contoh misalnya profesi dokter ya. dokter asing kenapa tidak boleh bekerja di sini. Bukan tidak boleh. Boleh asal memenuhi syarat misalnya dia memahami dan menguasai masalah tropical desease. lni kan persyaratan bukan pembatasan. Nanti dalam pengelolaan ini kita harapkan juga begitu, kita harus punya itu sehingga mau tidak mau sebagai dampak langsungnya adalah otomatis terproteksi karena saya yakin lulusan kita pasti lebih menguasai medan permainan di negara kita tetapi kalau kita membatasi pasti nanti WTO dan sebagainya karena ini globalisasi pasti ramai. Apa persyaratan yang sudah dilakukan atau sudah diadakan pada perusahaan Bapak yang cukup besar yang menangani banyak engineer ini.

Mungkin itu dari saya. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Ada lagi, Pak ini Pimpinan Pak Dadoes. PakAiimin.

16

ARSIP D

PR-RI

F-PAN (lr. ALIMIN ABDULLAH): Terima kasih, Pak Ketua.

Pak Wamen yang saya hormati, Pak PANDRI ini senior saya ini, Pak Welly dari lndofood, dan Rekan-rekan Anggota Pansus,

Memang salah satu hantu yang kalau kita sebut hantu yang dalam ber .... Tidak sampai 2 tahun ya 1 tahun lagi lah kira-kira akan ada pasar bebas dimana ahli atau apapun akan bisa masuk ke negara kita dan banyak yang ...... memang kita harus siap-siap jangan sampai kita tergusur.

Memang ada hal-hal yang saya perhatikan di negara kita ini, Pak ini tidak hanya tentu kita ten tang betul pampa bensin itu jangan . . . . . . .. Harus, pad a hal secara jujur, Pak perusahaan kita Pertamina beserta partnernya itu jauh dari kemampuannya yang diperlukan oleh bangsa karena tugas mereka itu mendistribusikan min yak kepada seluruh bangs a kita. Mereka cum a puny a .... 5000. Kurang sekali. T eta pi karen a .... Ada di Malaysia, jauh sekali. Akhirnya pertentangan itu lolos dim ana asing itu bisa masuk. Finance kita akan tutup semua ini. Nyatanya tidak. saya dengar justru Malaysia mau ditutup sekarang. Tidak.

Apa yang kita dapat? ltu pampa bensin yang punya kita tidak pernah baik jadi baik, yang tidak pernah pas jadi pas, yang tidak pernah bagus jadi bagus. Jadi, juga belum tentu juga yang masuk itu jelek menurut saya.

Karenanya pada kesempatan ini saya lihat partnershipnya Pak Andi ini Tripatra ini tentu banyak bersinggungan juga dengan ahli karen a dia berpartner pasti orang asing tidak hanya modal, Pak .... Bagaimana pengalaman Bapak dengan mereka. Karena begini, Pak ya kalau di dunia minyak, ini Pak saya kasih tahu, setelah kita teliti itu bangsa kita menggaji orang asing itu lebih besar daripada menggaji orang kita padahal kalau kualifikasinya ini terjadi di Total, Pak ini fakta mungkin Bapak kenai Pak Faizal ...... jadi setelah dia dikirim Total sekolah ke Perancis dia merasa di sekolah yang topnya Perancis universitas dosen-dosen yang mengajar dia. Dia balik ke Total dia tanya ini yang gajinya .... itu eh dia kuliah di pinggir jalan, di bawah jembatan, kok bisa gaji lebih besar dari saya. Kenapa? Karena mereka bawa modal, dia bawa tenaga yang dia rekrut sendiri, kemudian dia tetapkan salary-nya kita tidak tahu menahu dalam soal kontrak padahal terakhir kita yang bayar, Pak dengan cost recovery. Semua cost dia kan dibebankan ke kita. Artinya kita yang mengganti ... yang tidak bermutu tadi. Prates loh, Pak Faizal sehingga Pak Faizal ..... tetap tidak mau terima karena dia bilang saya mesti di atas mereka. lni tidak ada yang melindungi tenaga ke~a kita seperti itu.

Berdasarkan pengalaman Bapak bagaimana Bapak memperhatikan tenaga yang dikirim oleh partner Bapak waktu bekerja sama, jadi banyak betul ada Toyo, ada macam-macam ini yang dikirimkan engineernya yang dikirimkan kepada Bapak kan parlnership, Pak ya apakah mereka juga memang betul-betul seperti bandingan 1 banding 3 kata ternan saya tadi, apakah sebetulnya tidak juga. Karena apa? Saya bukannya mau terlalu menganggap kita ini hebat tetapi faktanya, Pak kalau di dunia minyak

. itu ternan-ternan kita yang pernah dikirim ke Timur Tengah diakui lebih baik, di Malaysia dimana-mana. Jadi, menurut saya tidak juga ini kita langsung selalu kita bayangkan kita itu produktifitas kalah kecerdasan karena kan bahkan ketika kita ke NASA itu engineer-engineer kita dipakai di sana dan · dipercaya pad a bagian-bagian penting dia pegang. ·

17

ARSIP D

PR-RI

Jadi, menurut saya tidak juga. Jadi, masalahnya bagaimana kita menata bangsa kita yang memang punya talenta punya komponen itu diasah dengan benar. Karena bagaimana pun bagusnya bah an baja itu kalau tidak diasah dengan benar tidak akan .... juga. Jangan sampai seperti itu maksud saya. Sebetulnya karena kita saja tidak memanfaatkan karen a juga aturan.

Saya tidak tahu apakah ternan Pak PANDRI kalau engineer dari partner itu gajinya lebih tinggi dari Bapak sendiri atau tidak ini kan pengalaman kita tahu atau bagaimana Bapak mengaturnya sehingga kita ini sudah lapangan kerjanya dipakai atau juga memang kita mendapat manfaat. Menurut saya kalau tadi pampa bensin tadi menurut saya dapat manfaat, Pak bangsa ini. Mereka menjadi lebilh baik semua pampa ben sin yang dekat-dekat pampa ben sin dari Total, dengan Malaysia menjadi baik. Pasti tulis Pasti Pas. Jaman dulu tidak pernah ada, Pak macam-macam saja alasan karena ada loses ditengah jalan, pokoknya dia cari alasan kita kurang. Kita beli seliter tidak seliter, Pak. sekarang mereka bilang pasti pas. Ada baiknya juga menurut saya tergantung bagaimana cara kita mengatur. Ada hal yang tidak bagus barangkali masalah bagaimana toko-toko kecil jadi habis sekarang.

Jadi, ini barangkali gunanya kita berbicara Undang-Undang, bagaimana -caranya kita mendapatkan positif, in case mereka datang kemari pun kita tidak jadi tergusur. Kita menjadi punya daya saing memperbaiki diri seperti pampa bensin tadi dia bilang. Yang tadi kita kerja santai tidak ada saingan sekarang menjadi baik pendidikan tinggi kita yang memproduknya maupun juga yang perusahaan yang membinanya membuat dia menjadi lebih berkualitas dan juga lebih tinggi produktifitasnya.

lni barangkali yang kita ingin tuangkan dalam Undang-Undang ini termasuk juga bagaimana negara ini menempatkan penghargaan, Pak. Kita ini kan terhadap hasil riset ke~a kita hargai karena kita tidak menghargai itu, kita tidak menganggap penting bahkan kita kalau ke luar negeri dengan Pak Satya, kalau kita dengan negara lain berapa anggaran risetnya kita akan malu.Singapur 5%, Malaysia diatas 3%, Vietnam 3,7 rata-rata begitu, kita nol kama. Bagaimana coba. Jadi, memang kita bisa bayangkan dana yang kita kirim ke Kementerian Riset dan Teknologi kita itu memang habis buat belanja rutin saja. Apa yang kita harapkan. Bahkan saya bilang ketika kita mau mengubah bahan bakar minyak ke gas perlu converter saja kita harus ke Brasil, Pak tidak mampu cuma membuat converter. Belakangan saja baru dia bisa. Kan aneh juga negara-negara yang lain sudah bisa undang produknya kita kok masih belum. Setelah saya tanya sebetulnya tidak sulit cuma kita ngatur saja dulu.

Jadi, ini barangkali, Pak Menteri saya ingin juga pengalaman Bapak karena saya lihat cukup banyak Anda punya pengalaman berpartner tentu bersinggungan dengan tenaga-tenaga asing saya ingin tahu apa pengalaman Bapak ketika engineer Bapak disandingkan dengan engineer partner, apakah semangat tetap tinggi atau apa dan bagaimana cara mengaturnya supaya juga salarynya segala macam dan penghargaannya juga pas.

Terima kasih, Pak.

F-PPP (DR. RENI MARLINAWATI):

Pak Ketua,

Sedikit menambahkan kalau tadi di dunia engineer seperti itu, itu bukan hanya di dunia itu. Di dunia lain pun yang mungkin di bidang pendidikan itu berlaku seperti itu dimana konsultan asing itu y.ang notabene disana gradenya itu grade 3 bukan grade 2 atau grade 1 tetapi kita membayar mahal

18

ARSIP D

PR-RI

ketika kita menggunakan mereka. Sementara yang konsultan kita yang notabene jauh lebih bagus · harus dibayar murah. Jadi,mungkin saya menganalogikan beginilah mudah-mudahan tidak keliru, kalau keliru mohon Pak Wamen meluruskan saya nanti, ketika PAM Jaya dulu diambil oleh Themes kan kita menginginkan pengelolaan air itu semakin bagus, kemudian biaya juga menjadi bisa ditekan, menjadi murah temyata setelah berjalan kita mengibaratkan begini warteg tetapi pelayannya bule. Temyata penghasilan Bapak itu lebih banyak untuk membayar pelayannya itu daripada mengurus supaya warteg ini jadi rumah makan yang bagus. Kita ingin justru ketika misalkan ada bule itu justru akan mengubah warteg ini menjadi satu kios yang bagus, satu rumah makan yang bagus kemudian pelayanannya menjadi bagus, kira-kira seperti itulah kurang lebihnya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Kira-kira dari Pak Wamen sekalian atau Pak Wamen dalam posisi mau ikut urun rembug sebelum kita kembalikan ke narasumber?

WAMEN PU (HERMANTO DARDAK):

Bapak Pimpinan Pansus dan segenap Anggota Pans us yang terhormat,

T erkait apa yang hari ini berkembang menurut hemat kami sekali lagi kami ingin garisbawahi. Tadi menyinggung bahwa memang insinyur kita ini sekitar 0,26% dari jumlah penduduklaha. lni relative kecil dibandingkan Gina 0,5% padahal penduduk Cina juga banyak tetapi tetap juga lebih tinggi dan rate tambahannya pun kita ini kruang lebih 30 ribu kan setahun. Jadi, kalau dihitung per 1 juta penduduk juga tetap lebih kecil dengan Malaysia. Selalu kita bandingkan dengan Malaysia yang 2 kali lipat dari kita.

lni memang perlu kita lihat dikaitkan dengan perkembangan-perkembangan tadi, Pak seperti disampaikan narasumber kita hari ini. Bahwa prinsipnya memang bagaimana mentransformasikan lptek menjadi produk di industri yang dilakukan di 2 tempat ini yang terutama Tripatra dan juga lndofood itu. Pada saat ini memang kita melihat di 2 tempat tadi berkembang profesionalisme tadi. Memang tambahan profesionalisme tadi intinya akan memberikan motivasi kepada yang bersangkutan kalau itu direcord dan diberikan apresiasi. Apresiasi itu bisa apresiasi akumulasi profesionalisme yang... tadi yang buntutnya apresiasi remunerasi juga. Umumnya kalau itu memang ... . accepted lah apa yang diberikan tadi.

Menurut hemat kami dari gambaran tadi dan untuk juga mendorong karena mungkin perusahaannya Pak ..... ini juga lain dengan perusahaan yang lain yang tadi ditekankan juga bahwa tadi Pak Satya menekankan justru bahan awalnya dari university mungkin lebih dominan pengalamannya tadi dalam konteks ini. Tadi kan masyarakat atau insinyur tadi bekerjanya di tempat yang lain-lain. Ada yang tambahannya "sedikit, sedang atau .... dan tinggi sekali".

lnilah yang menurut hemat kami Undang-Undang ini kalau diatur itu, itu akan menambah motivasi yang besar ...... profesionalisme. Artinya dia sampai ke tingkat jenjang menjelang pensiun itu misalnya tetap berusaha untuk meningkatkan kapasitasnya. Ada motivasinya. lni yang pertama.

19

ARSIP D

PR-RI

Yang kedua, insinyur ini kan dari gambaran tadi selalu melakukan inovasi. Jadi, dia selalu menciptakan hal-hal yang baru. Kalau baru tadi akan mengubah bagaimana kita bekerja, bagaimana kita hidup, bahkan di beberapa kota seperti ini pada saat ini sekarang ini disamping koneksi fisik transportasi juga ada koneksi fisik untuk internet dan lain-lain yang ini juga produk insinyur yang akan mengubah pola kita dan produktifitas dan efisiensi kita.

Untuk itu tentunya produk-produk seperti itu maupun fisik tadi yang digambarkan berbagai hal yang selalu kita gunakan di dalam aktifitas sehari-hari ini yang menurut pengamatan kami baik di Pemerintah maupun di Pll sendiri maupun di organisasi internasional yang lain membuat tadi produk­produk insinyur ini juga banyak digunakan yang Pak .... tadi oleh multi disiplin. lni juga pertanyaan­pertanyaan sebelumnya.

Jadi, kadang-kadang produk yang oleh beberapa insinyur yang multi disiplin itu bagaimana mengukurnya, bagaimana kita memonitor tadi sebagai bag ian dari peningkatan profesionalisme juga. lni memang yang harus kita cari bagaimana mengatur tadi tetapi paling tidak sekarang ini berkembang yang telah kami sampaikan juga mengenai citizen engineer. Jadi, insinyur sukses itu ternyata bukan yang ahli di bidang saya persis saja tetapi juga yang kita paham terhadap lingkungan, terhadap masalah sosial, .... Ekonomi yang tadi Pak lsmet tekankan.

Sebetulnya itu terbentuk karena profesionalisme kita perjalanan profesionalisme. Kalau itu dituangkan terukur dan bisa dikendaliakna saya kira lebih mantap kita daya saing insinyur kita. RUU ini disitu bukan di akademisnya tetapi meskipun dia bekerja dimanapun tetap dia akan merasa bahwa apapun yang dilakukan itu nilai tambah dan untuk memberikan ..... RUU ini yang memberikan.koridor batasan-batasan.

lni menurut hemat kami beberapa hal tetapi yang paling menonjol kami tetap melihat bahwa RUU ini harus melindungi masyarakat, Pak. Produk insinyur tadi yang sehari-hari kita pakai. ltu harus terlindungi bagaimana masyarakat makai sumber daya insinyur harus terlindungi juga, ada liability untuk insinyur tadi, ada itikad dia di dalam mengerjakan sesuatu.

Bangunan 1 0 tingkat yang kita selalu huni kalau dia insinyurnya tidak mampu membangun dengan itikad dia sudah tidak mau melakukan tadi. lni diharapkan juga yang sebetulnya basis dari profesionalisme tadi.

Mungkin ini Bapak Pimpinan hal yang terkait apa yang disampaikan pada kesempatan ini dan juga tadi disampaikan bagaimana sebetulnya pengakuan internasional tadi. Didalam prakteknya itu memang pengakuan internasional ini harus mereka saling memahami apa indikator untuk mengukur profesionalisme masing-masing yang perlu pengakuan. ltu intinya begitu yang kami pelajari. Akhirnya nanti harus ada kesetaraan. Mereka mengakui pada jenjang ini itu pengakuannya itu dimutual oleh Komisi lnternasional apa.

Setelah itu disepakati . . . . . . itu adalah basis untuk mutual recognition kalau kita bekeDa di tempat yang lain. lni rasanya sebetulnya kita basis itu sudah kita siapkan tetapi tentunya Undang­Undang ini menjadi penting kalau termasuk untuk melindungi dan membangun insinyur sendiri tadi kita lakukan dipayungi oleh . . . . . . .

Untuk itu Bapak Pimpinan sekali lagi melindungi masyarakat kita on purpose membangun profesionalisme dengan multi disiplin tadi kita bisa meregistrasi dan memonitor betul-betul bagaimana supaya kondisi 600 ribu insinyur yang terus bertambah ini di dalam pembangunan nasional di dalam memberikan nilai tambah nasional betul-betul terdeteksi dan kontergen dalam arti meningkat lah nilai tadi.

20

ARSIP D

PR-RI

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Saik, jadi ini semua masukan sudah ... narasumber ya. sekarang narasumber minta tanggapannya. Jadi, intinya Pak Pandri dari Pak Welirang ya mungkin case di dunia korporasi, bisnis yang butuBh peran dari dunia korporasi dan bisnis itu adalah saya pikir bagaimana memberikan lapangan permainan buat mereka. Karena yang bisa menciptakan lapangan permainan ini ya bisnis yang tentu secara factual mempunyai peluang itu menghasilkan keuntungan. Keuntungan orang-orang ini menambah edit value menambah peluang mereka mendapatkan untung dan akhirnya mereka bekerja. Karena kalau kita bicara di luar itu Pemerintah sangat terbatas ya walaupun uangnya APSN besar tetapi kebutuhannya memberikan dorongan saja tetapi yang praktek faktual ada di korporasi. Jadi, dunia korporasi ini baik yang korporasi oleh stand out company atau oleh private company itu didorong, Pak. Disitulah permainan yang akan terjadi lebih banyak. ·

Memang yang kita, memang benar Pak Frankie ya bahwa lingkup di dalam Undang-Undang ini tidak jelas, saya juga mengatakan tidak jelas waktu saya membaca ini karena definisinya ada di penjelasan bukan ada di Satang Tubuh. Mestinya ada di Satang Tubuh. Saking besarnya ruang lingkup insinyur bekerja itu jadi kita ini bingung mendefinisikan kalau cara mendefinisikannya kita bagi per jurusan atau per sektornya. Kita tidak boleh membuat definisi seperti itu rupanya. Karena itu sama­sama kita masukkan ini.

Jadi, dari peran itulah saya minta Pak PANDRI sama Pak Franki memberikan tanggapan.

PT. TRIPATRA (PANDRI PRABONO):

Sebelum menyangkut yang agak detil yang berkaitan dengan Tripatra saya ingin menambahkan apa yang disampaikan Pak Wamen terutama pada waktu Su Reni bertanya, apa sih masukan, kenapa kita begini. Segitu ya. Jadi, kalau saya mengatakan makro dan mikro sebagai tambahan .... Pak Wamen.

Secara makro jelas kita perlu mengembangkan menciptakan platform sistem untuk bergairahnya profesi .insinyur. Profesi insinyur itu di dalam ekonomi kontribusinya luar biasa besar di industri, di konstruksi dan seterusnya. Jadi, itu yang makro. Saya kira dengan kata yang pendek nol kama sekian persen itu jauh dari cukup yang harus dikembangkan dan untuk itu jadi harus diciptakan lapangan profesi yang membuat orang tertarik.

Dari segi mikro sangat amediet hari ini jelas, 2015 ASEAN terbuka, Malaysia sudah ada NGS act nya sehingga sebagai suatu negara dia punya suatu platform untuk berbicara mengenai profesi ini baik kaitannya dengan kualifikasi dan sebagainya. Demikian juga Singapur. Indonesia belum ada. di sini ada mungkin PI di sini ada ini, ada itu sekarang pertanyaannya yang mana yang benar ini. Jadi, dari situ saja sangat sederhana Undang-Undang ini harus ada karena kalau tidak bagaimana kita mau masuk Malaysia. Saya kira itu saja. Tetapi saya ingin merespon pain per pain, Pak dimulai dari Pak Satya.·

Jadi, pad a . waktu saya bicara 850, Pak itu adalah apa yang kita sebut · dengan corbid engineering project management. Kalau pekerjaan seperti kita itu kan memang sizenya itu fluktuasinya bisa luar biasa. Say a ambil contoh suatu saat itu kita puny a buruh sampai 1 0 ribu orang hanya di satu proyek di Chevron. Jadi, kalau memasukkan itu bisa lebih dari 10 ribu tetapi otaknya ada di yang 850

21

ARSIP D

PR-RI

orang ini. 850 orang ini yang kemudian menciptakan pipa yang dilas oleh para buruh, apa yang harus diini dan sebagainya. Jadi, betapa tragically inquotent begitu ya engineering project management itu.

Kalau kita mengatakan APC sebetulnya itu ada beberapa ini, Pak ada pekerjaan yang namanya engineer consultancy begitu kalau ekstrimnya, konsultan. Hasil kerjanya hanya kertas. Tetapi kertas itu penuh dengan sarat dengan informasi tentunya.

Yang kedua adalah barangnya jadi yaitu pabrik di lapangan. Yang ini namanya APC. Yang ini namanya engineering consultancy. Yang engineering consultancy ini, Pak ada kadang-kadang permintaan dari klien katakanlah tender dokumennya dia mengatakan saya minta 10 insinyur credensialnya kualifikasinya seperti ini. ada yang begitu. Ada yang mengatakan saya minta Anda mendesainkan saya satu pabrik, hanya desain, bukan bangun ya, desain pabrik dengan speknya. Dia tidak penting siapa yang ngerjain, berapa banyak dan kualifikasinya kayak apa. Yang penting hasilnya seperti ini. Jadi, ada beda. Ada kadang-kadang campuran antar keduanya.

Pada waktu kita punya insinyur baru lulus atau sarjana teknik kemudian mengikuti kursus etika dan sebagainya, dan sebagainya dari organisasi profesi seperti Pll, kemudian ini adalah insinyur awalnya kalau dijual kepada konsultasi yang minta itu tidak laku dia. Jadi, dia itu mahan maaf, kerja sebagai kroco, magang di satu tim yang lebih besar yang mungkin unjuk ke~anya adalah tadi deliver boys dokumen atau kerja membangun pabrik. lya, kalau insinyur yang baru lulus itu ya tadi istilahnya magang dulu karena istilahnya kayak berenang kali ya, kita baca ilmu berenang nyemplung pertama kali sih bisa kelelep, jadi kan itu harus didampingi oleh anunya.

Jadi, pada waktu mungkin saya sudah menjawab, jadi kalau yang insinyur baru lulus ya memang terbatas assignment-nya kalau pun dia bekerja di engineering consultancy yang deliver purposenya dalam bentuk anu ya dia membantu seniornya. Kalau yang di sebelah kin tadi yang kriterianya saja sudah harus 10 tahun pengalaman dan sebagainya tidak laku dijual dia. Karen a itu ada perusahaan engineering yang dia menjualnya sebetulnya kesini bisa, kesini bisa, kesitu bisa. Kalau hari-hari ini orang bekerja hanya sebagai konsultan berat ini. Kan bisa lebih baik ada kerjaan konsultan, konsultan, APC, APC apa yang ada. ya itu strategi usaha.

Terus kapan kita membutuhkan engineering Indonesia, kapan kita menggunakan asing. Tetapi sebelum itu, Pak saya ingin menyampaikan bahwa pasar di Indonesia itu sepanjang menyangkut jasa engineering project management construction itu tidak pernah tertutup, Pak. dari 30 tahun pun refinery­refinery kita yang bangun orang asing semua. Mungkin exceptionnya mungkin jalan-jalan PO jembatan yang tidak dibiayai oleh dana multilateral bilateral yang yang dana rupiah tetapi begitu multilateral bilateral itupun juga asing.

Jadi, sebetulnya kalau pun kita ingin menyatakan menginginkan pasar kita ditutup pasar kita itu . terbuka telanjang. Jadi, kita itu sudah puluhan tahun ini sudah berkompetisi dengan asing. Saya ambil

contoh, Pak satu contoh pengalaman Tripatra waktu kita mengerjakan TGN pipeline, jadi itu proyek, proyek ADS multilateral. Dibanding dengan dana bilateral multilateral itu lebih linier. Dia mengatakan siapa saja yang qualified boleh ikut perusahaannya. Kalau yang bilateral, Jepang susah. Kalau itu pasti dari Jepang.

Sebelum itu kalau dananya multilateral itu asumsinya harus perusahaan asing, perusahaan Indonesia pasti tidak ada yang bisa. And toh karena suatu hal pada waktu itu kembali bukan hanya soal no how yang kita kedepankan tetapi juga karena no who kemudian perusahaan nasional bisa ikut tender. Jadi, kenapa dulu perusahaan nasional tidak pernah menang tender, wong dia tender saja tidak kok bagaimana mau menang kan. Begitu dia masuk tender dan price menjadi pertimbangan 99,99%

22

ARSIP D

PR-RI

Indonesia pasti menang. Pertanyaannya adalah berapa persen dari proyek-proyek multilateral yang price consideration. Karena mayoritas dari proyek-proyek itu adalah bukan price consideration tetapi apa yang disebut dengan technical consideration. Harga tidak boleh dilihat. Padahal kekuatan kita di harga. Jadi, itu permasalahan-permasalahan di .. ... sampai sekarang juga masih berlangsung bagaimana jadi kalau kita lihat pasar, Pak ada saya mungkin bagi 3 lah ada pasar multilateral, ada pasar bilateral, ada pasal yang investasinya dananya luar tetapi somehow itu Indonesia punya control. Saya ambil contohlah proyek-proyek hulu migas, proyek-proyek yang seharusnya ada proyek-proyek power generation yang ... seharusnya. Proyek hulu mig as itu sekarang peran nasional sudah cukup tinggi, mungkin belum sampai di atas 60-70% tetapi kalau 40% saja sudah diatas lah. Jadi, itu adalah salah satunya adalah ada memang solusi afirmatif. Kalau ada tender perusahaan asing boleh ikut tetapi harus ada perusahaan nasional yang ikut. Dan kemudian price consideration maka kans untuk kita menang sebetulnya sangat amat tinggi.

ltu kalau perusahaannya, Pak. kalau manusianya sekarang kalau saya menjual diri saya melawan teman yang asing ini kira-kira bagaimana. Pak, sebetulnya seorang insinyur itu yang di value itu tidak hanya ilmu dan pengalaman tetapi apa yang kita sebut sebagai soft skill. Soft skill itu cara dia berkomunikasi baik atau tidak, head tidak gid nya itu positif atau tidak, rajin atau tidak, kalau ngomong bisa dipercaya atau tidak, kalau mengatakan besok selesai akan selesai atau tidak. Jadi, banyak sekali sebetulnya values-values karakter yang diperlukan oleh seorang practicing engineer yang produktif untuk kemudian laku jual di pasaran secara riil.

Sebetulnya dalam aspek itu Indonesia tidak kalah dan banyak sekali perusahaan-perusahaan seperti Slumberger dan sebagainya itu bawa engineer dari Indonesia dibawa ke Timur Tengah dan sebagainya karena banyak orang Indonesia itu handal dari soft skill malahan. Termasuk tentunya komunikasi itu ya komunikasi bahasa maupun komunikasi dengan computer jadi pertanyaannya apakah tenaga ahli nasional itu kalah? Saya akan mengatakan tidak, Pak. Tidak! kalau kaitannya dengan billing rate itu masalahnya itu rada jadi billing rate itu terjadi, kalau saya tidak salah, Pak awal-ajVal pada proyek-proyek bilateral multilateral itu ada pembagian jatah man hours. Asing sekian man hours dan Indonesia sekian man hours dan Indonesia man hours ini lebih merupakan pendamping. Jadi, karena budgetnya terbatas maka kemudian karena kita pelengkap peserta terus kemudian ya kenapa mesti tinggi-tinggi wong rendah saja sudah banyak yang mau. Jadi, juga ada dana pendamping rupiahnya tetapi sedikit. Dan kadang-kadang di cap, Indonesia hanya boleh ambil sini, tidak boleh ikut makan yang ini. Jadi, banyak cara. Jadi, kalau ada pejabat bank dunia datang ke sini itu sebetulnya dia mungkin bawa konsultan-konsultan karena jujur saya pernah melakukan hal yang sama jadi ternyata pejabat ADB Bank Dunia itu juga manusia. Saya tongkrongi, Pak jujur, mohon maaf, tongkrongi, siang malam, manusia sama-sama, kita sama-sama doyan tahu, sama-sama doyan ini dan segala macam karaoke juga, akhirnya kemudian jadi di sini mungkin karena dia lokasinya jauh di sana kemudian kita kurang kulo nuwonnya, kurang sowannya sehingga kemudian tidak ada tip, hampir semua proyek yang Tripatra bisa masuk dalam shortlist menang. Every single one of them dan itu bukan kontrak ·kecil, kontrak 25 tahun yang lalu pun US$25 juta, US$15 juta. Yang konsultan Indonesia untuk ikut yang US$2-3 juta dolar saja tidak bisa masuk dan itu konsinya adalah tadi selain no how, no who, ini betul­betul approach, manusia.

Jadi, tidak ada yang magic bahwa orang asing itu hebat dengan teknologinya tidak ada sebetulnya.

23

ARSIP D

PR-RI

I

I.

ltu baru basic kan, Pak itu kan manusianya kemudian diatasnya tetapi platformnya harus kuat dulu kan sebelum naik ke atas.

F·PG (S.W. YUDHA,M.Sc.):

Sebentar saya bisa tambahkan ya, jadi begini Pak Pandri masalah billing rate memang disamping ketentuan daripada siapa yang menjadi financiarnya sehingga ada klasifikasi kayak begitu tetapi jelas-jelas di situ kriterianya itu mereka punya benchmark, mereka juga mengkonsider living cost mereka juga sehingga sekarang muncul kalau kita tata begitu ya kita lihat begitu Indonesia itu masih dibawah Filipina sama India which is itu memang murah kita ngerjain orang Filipina sama India itu lebih murah dibanding kalau kita hire orang Kanada atau orang US dengan skill yang sama. Sehingga sekarang ini kita ingin sebenarnya di Undang-Undang itu kan saya kebetulan punya pengalaman juga dealing dengan man power supply karena perusahaan saya kalau Tripatra kan sudah sering kita pakai waktu itu jadi misalkan kalau kita ambil dari yang man power supply tadi itu dengan skill yang sama saya milih kalau asing itu ya jangan Kanada, Amerika deh, mung kin lnggris lebih murah tetapi di bawah lagi ada. padahal kita tidak meragukan semuanya sama sebenarnya. Justru sekarang yang kita inginkan di dalam Undang-Undang ini bagaimana menempatkan Indonesia dengan stempel professional engineer atau nanti apalah namanya profesi ini tadi di dalam hasil daripada Undang­Undang kita itu bisa meleverage lebih tinggi. Jadi, supaya kita itu tidak semata-mata karena kalau tempatnya Pak Pandri ini kan Tripatra subdiknit, Pak dengan pengalaman sekian puluh di oil and gas bigmate. Jadi, kalau engineer yang disupply oleh Tripatra kita sudah tidak ragu. Tetapi kan kita ingin melepas ini semua dulu. Kita melihat bahwa who ever insinyur is itu dia dapat recognition dengan adanya Undang-Undang ini. Jadi, makanya kita pelru mendapatkan masukan supaya kalau misalkan sekarang ada insinyur Indonesia yang mau masuk ke Tripatra, mau masuk ke lndofood, mau masuk ke ini, kalau dia nanti mendapatkan apa, kalau ini sudah di assess saya tidak tahu nanti hasil akhir daripada Undang-Undang ini kan kita masih meraba-raba ini. Ada stempelnya mislakna menjadi professional engineer, kalau di Amerika PE. Dia punya level yang boleh dikata sudah kalau di benchmark sudah rata-rata ASEAN yang tinggi lah, Singapura, Malaysia lebih tinggi daripada itu. ltu yang kita harapkan, Pak. tetapi kalau dia sudah bisa masuk . . . . . . . Jadi Bapak sudah membawa credencial daripada quality daripada engineer itu sendiri karena kita tahu bahwa Tripatra sudah termasuk cukup wellknown ini jadi pasti engineernya punya value segini.

Saya menginginkan kayak begitu dalam scoop nasional dalam Undang-Undang ini. Ada nilai tambahnya sehingga apakah perlu misalkan satu badan akreditasi yang bisa mensertifikasi engineer kita. Kalau itu perlu kita masukkan di dalam sistem akreditasi ini. Terus habis itu siapa insitusi yang berhak untuk melakukan akreditasi sehingga level engineer kita menjadi terangkat seperti ini tanpa harus kerja di kantor dulu, tanpa harus ke~a dimana dulu tetapi karena profesi yang ada satu lembaga yang bisa mensertifikasi seperti itu mendapatkan recognisi. Kira-kira begitu, Pak bayangan saya.

PT. TRIPATRA (PANDRI PRABONO):

lya, Pak permasalahannya bukan Indonesia harus sama dengan asing, juga tidak sih, Pak tetapi bahwa Indonesia dihargai sesuai dengan harga Indonesia yang pantas. Dan saya punya

24

ARSIP D

PR-RI

pengalaman, Pak dimana billing rate yang di Bappenas hanya boleh US$3000, dan saya dibayar US$9000 karena kalau tidak membayar US$9000 dia membayar asing US$20.000. Waktu itu Pak Radi Ramelan bingung akhirnya dia approve walaupun di atas billing rate.

Konsepnya itu sebenarnya ada, Pak jadi konsep yang diusulkan salah satunya oleh EIKINDO, itu mari kita bicara multiplying factor karena multiplying factor itu bagaimana pun di dunia ini itu antara 2,2 sampai 3 dikalikan salary yang riil. Salary yang riil itu apa? Salary yang dibayarkan pajaknya saja selama setahun terakhir, 2 tahun terakhir. Dengan demikian juga tidak akan lari kemana-mana. Jadi, sebetulnya antara lain pun mau dipakai konsep billing rate, konsep billing rate yang berdasarkan multiplying factor.

Memang untuk manusia yang kriterianya sama orang Amerika pasti berharap dibayar lebih pada waktu kerja di Indonesia dong daripada dia kerja di Amerika karena harus ada hardship, dan sebagainya. Tetapi yang itu kita tidak masalah kok, kita tidak masalah billing rate Amerika. Yang kita masalahkan billing rate Indonesia yang dicaps maksimum sangat rendah. ltu yang jadi masalah, Pak dan itu sebetulnya juga berlaku pada proyek-proyek yang kemudian terkait dengan Pemerintah. Kalau swasta juga tidak ada cap semacam itu.

F-PG (S.W. YUDHA,M.SC):

Pimpinan,

Kalau misalkan apa masukan Pak Pandri tadi mengenai capping dan sebagainya di Undang­Undang itu justru bisa melepas capping itu bagaimana? Jadi, jangan sampai nanti maksudnya ini kan kita berbicara pasar dan ket~ntuan yang dilakukan oleh Pemerintah yang Bappenas punya itu. Kebetulan dengan kehebatan Pak Pandri sehingga capping itu bisa ada exceptionnya tetapi Undang­Undang ini seharusnya sudah melepas itu semua.

KETUA RAPAT:

lni satu hal, ini dicatat ya bahwa persoalan kesetaraan daripada kualifikasi lokal maupun asing menjadi perhatian kita dan billing rate di Bappenas mungkin belum dicabut ya itu mungkin persoalannya itu harus kita tinjau lebih jauh lagi apa menyebabkan.

PT TRIPATRA (PANDRI PRABONO):

T eta pi seingat say a billing rate Bappenas itu hanya dipakai untuk menghitung estimate biaya. Tidak boleh lagi dlpakai untuk pelaksanaan kontrak. Janjinya dulu begitu. Apakah sekarang dilakukan begitu, tidak tahu? Sudah lama tidak nge~ain proyek Pemerintah.

KETUA RAP AT:

Keluarnya Undang-Undang itu akan rontok sebetulnya. Makanya kita akan lebih jaun mendalami kesetaraan itu ya di dalam pasal-pasal. Tolong, Pak nanti mungkin dari Pll ada komen tidak ya. Pak Jhony ada komen tidak soal ini. silakan.

25

ARSIP D

PR-RI

Pll (JHONY):

Kami hanya ingin menggarisbawahi yang dikemukakan oleh Pak Satya Yudha yaitu bahwa di dlaam penetapan b111ing rate itu seyogyanya melalui Undang-Undang ini bisa diatur satu sistem dimana billing rate itu mengacu pada satu benchmarking kompetensi yang sama, itu Pak PANDRI maksudnya. Siapa yang melakukan benchmarking ini. lni yang dipertanyakan Pak Satya Yudha. Jadi, lembaga apa? Lembaga sertifikator yang dengan adanya ukuran atau benchmark dari kompetensi yang sama lalu lembaga yang mengatur billing bisa mengacu kepada level yang sama yang ditetapkan oleh satu sertifikat yang berlaku internasional. ltu maksudnya, Pak.

ltu yang karni tekankan.

KETUA RAPAT:

Saya pikir rnernang itulah perannya kita membuat Undang-Undang ini ya untuk rnencari bagaimana cara kita rnembuat standarisasi yang ada dalam Undang-Undang ini berlaku untuk semuanya barangkali. T etapi itulah terrnasuk usulan-usulan itu tolong dicatat ternan-ternan dan Pll juga yang sudah tahu banyak rnengenai billing rate ini.

Masih ada tarnbahan. Silakan.

PT. TRIPATRA (PANDRI PRABONO):

Mungkin dari Pak Arifin tadi, saya kenai Pak Alirnin, maaf. Pak Faizal Zayid rnungkin yang dimaksud ya dulu senior saya di Tripatra rnalahan.

Jadi, partnership dengan asing bagaimana. Begini, partnership dengan asing urnparnanya dalam bentuk antar korporasi itu bisa datang karena berbagai alasan. Pertarna alasan ukuran besar. Diambil contoh kalau proyek yang gede itu ada pinaltinya liability. Jadi, sekain persen dari size project. Pernah saya lupa yang Cepu ini tetapi Cepu itu mungkin sekitar US$200.000 per hari. Bisa lebih. Untuk kemudian untuk ukuran perusahaan Indonesia betapapun juga kita pertimbangkan resikonya karena ukuran besarnya saja kemudian kita lebih baik berpartner dan kalau perusahaan Indonesia yang lain tidak ada yang sama kuat lebih baik dengan asing atau harus dengan asing.

Kedua adalah karena aspek pengadaan material. Perusahaan-perusahaan besar itu seperti Behtol, seperti Flor itu punya apa yang disebut dengan part discount. Jadi, kalau dia pesan pipa itu pesannya setahun, 2 tahun ke depan sekian gede untuk seluruh proyeknya di dunia. Jadi, belum apa­apa mung kin dia sudah 10-15% lebih murah hanya dari steelnya saja. Jadi, kayak kami dengan Samsung,Pak. Sarnsung itu dari discountnya dari Pasko dengan mudah 15% an itu. Dan masih banyak komponen impor karen a itu masih perlu dengan Samsung.

Ketiga dia mempunyai prepatory technology. Jadi, misalnya satu blackbox yang punya proses adalah misalnya Ude, dan Ude selama ini APC-nya adalah perusahaan A misalnya. Ude belum mau deallangsung dengan kita harus lewat a ya terpaksa a menjadi partner. ltu alasan ketiga.

Jadi, banyak berbagai alasan kenapa harus berpartner tetapi sebetulnya yang penting dan · dalam beberapa hal sudah berhasil dilakukan khususnya di hulu mig as Perham mengatakan ada bule menstrukturkan kerja sama Anda. Tetapi kalau leadernya perusahaan Indonesia Anda mencapai local content tertentu, Anda dapat preferensi harga misalnya 7,5%. ltu yang kemudian membuat suatu itu

26

ARSIP D

PR-RI

yang kita sebut dengan policy pemberdayaan, policy keberpihakan karena kemudian dalam kita bernegosiasi dengan partner asing kemudian punya leverage kan, hei kalau saya di atas saya dapat 7,5% loh, local content segini loh.

Sahkan mudah-mudahan Pak Wamen dengan cepat memperbaiki Permen Nomor 05-nya. Ada Permen yang sangat afirmatif yang menjadi sumber dari kebijakan afirmatif yaitu yang beliau itu mengatakan perusahaan asing terbuka beke~a di Indonesia tetapi harus bekerja sama dengan perusahaan Indonesia. Cuma masalahnya didefinisikan sesuai perusahaan Indonesia dan perusahaan yang 100% dimiliki oleh nasion a I. Kalau proyeknya gede-gede karya-karya kita sudah tidak ada yang 100% nasional, sudah IPO kan. Jadi, sebetulnya itu perlu di twit sedikit, Pak jadi ini mumpung titip Bapak-bapak. Tetapi kalau itu, itu menjadi sumber hukum dari ketentuan-ketentuan lain di sector-sektor lain. Walaupun kelihatannya integrasinya belum baik berbagai sector tetapi dari stakeholder ini kita mendorong hei ikutin dong. ltu kan PU kan imamnya jasa konstruksi semuanya harus ikuti. Seperti juga kalau perpajakan Departemen Keuangan aturan ya semau harus ikut dong. Jadi, saya kira terima kasih ke Pak Wamen.

ltu prinsip macam-macam, Pak tetapi yang penting kita tidak takut dan memang sudah tidak bisa lagi memproteksi. Yang kita bisa lakukan adalah dengan cepat dan sigap kita menciptakan kebijakan-kebijakan afirmatif sehingga pada waktu pasar terbuka dan sudah terbuka sih itu kemudian kita jadi lebih, billing rate pada waktu PGN ini hanya memberikan gambaran, Pak ya jadi pada waktu kita di proyek PGN yang pertama, pipa yang paling pertama yang kemudian ke Singapur itu, itu kita sudah cukup besar sebagai nama dan kemudian diberi kesempatan oleh Pimpinan PGN, oke you lobi sana ke ADS. Kami datang ke ADS ngomong kanan kin beberapa kali termasuk waktu itu ada executive director dari ADS yang orang Indonesia yang membukakan pintu juga yang kemudian kesannya okelah oke you boleh ikut tetapi you cari partner yang bisa dijual namanya. Kemudian saya pergi ke Amerika kebetulan punya teman, saya ingat namanya Jimmy Powers dia kebetulan memimpin satu perusahaan namanya Gulf Interstate perusahaan gede dibidang konsultan. Jadi, saya datang mengatakan "Jim, kita bisa punya kerjaan nih. Tetapi begini ya yang pertama man hour lndonesianya lebih tinggi ya. Kedua, man hour Indonesia ini duitnya tidak cukup ini. Jadi, saya akan minta sebagian dari billing rate Anda masuk ke Tripatra." Dan karena dia disono tidak ngerti proyeknya, dia pikir dapat proyek saja sudah senang kan. Poinnya di sini adalah hal-hal sifatnya komersial seperti itu adalah hal yang sehari-hari dilakukan oleh orang perusahaan Jepang, perusahaan Amerika, perusahaan mana. Jadi, perusahaan Indonesia pun bisa melakukannya kalau memang mau dan memang . . . . . . (rekaman terputus) jadi memang ada yang seperti itu akhirnya kalau komersil itu mau ada jalannya sendiri. ltu partnership

. dengan asing. Jadi, bisa bervariasi kenapa kita berpartnership dengan asing. Saya kira mungkin bagian saya sudah.

KETUA .RAP AT:

lya, jadi kalau bisa sebelum jam 5 kita tutup ya. Baik silakan Pak Welirang.

PT.INDOFOOD (F. WELIRANG):

Terima kasih, Pak Ketua.

27

ARSIP D

PR-RI

Saya kira saya tidak panjang-panjang karena tadi sudah panjang Iebar. Ada beberapa hal mungkin jadi ini Undang-Undang Keinsinyuran ini sebetulnya lebih mengarahkan kepada professional, kesetaraan dan bagaimana professional dan kesetaraan. Kalau tadi saya ditanya apa sih bedanya insinyur, kalau insinyur Indonesia dan insinyur luar negeri sama-sama lulus kemampuan tekniknya, sama saja. kemampuan teknik saya kira sama. kalau terus masuk kepada personality mungkin nah, mung kin sense of responsibility, disiplin, sense of initiaty itu beda.

Namun itu tidak berarti bahwa lulusan Indonesia itu tidak bisa secara professional. Setelah sekian tahun nanti berpengalaman dia akan mencapai hal yang sama sehingga di dalam Undang­Undang kalau ini profesi mungkin tatanan itu mungkin garis besarnya harus ada tetapi mungkin lembaganya yang mungkin yang. Pada dasarnya kami mengalami hal itu. Jadi, apakah itu lulusan dari Indonesia, atau orang Indonesia lulusan dari luar negeri saja sudah berbeda tetapi secara teknis mung kin kadang-kadang dari Indonesia jauh lebih baik. Jadi, tergantung kita melihat ininya.

Jadi, bedanya mungkin tadi dikatakan pada soft condition. Di sana bagi perusahaan kalau perusahaan kita adalah masuk kepada training-training yang khusus. Jadi, di dalam hal itu training shocknya lebih banyak ketimbang technical training. Kenapa karena technical training sudah ada.

Kalau pun ada technical training lebih kepada advance teknis, technical matters. Jadi, itu yang bisa saya inikan. Hampir rata-rata, saya kira hampir rata-rata kalau di lndofood hampir 100% semuanya insinyur dari Indonesia kok, tidak ada yang dari luar negeri. Dan rata biasanya di pabrik itu rata-rata umurnya insinyur yang ada pasti lulusan Indonesia dan umumnya tentunya semuanya mulai dari training awal. Dan pada umumnya jadi umum pada dasarnya adalah karir.

Saya coba membagi ada 2 jenis insinyur. lnsinyur karir artinya dia membawakan karir di dalam perusahaan. Tetapi ada juga insinyur yang lebih spesialisasi. Artinya dia memang engineering, fully concentrated engineering.

Di sini sulit ini apresiasi di dalam satu perusahaan karena ada ikatan daripada standar rangking. Standar rangking itu saya kira di perusahaan selalu ada di dalam hal ini. nah, keahlian itu menjadi kekhususan. Jadi, itu nilainya khusus, tempatnya menjadi tempat yang khusus. Jadi, tidak linier pada suatu struktur organisasi. ltu yang mungkin kalau di swasta dia akan menyesuaikan ke sana di dalam smeacam organisasi.

Pada dasarnya lain-lain mungkin market rate. lni cilaka ini, kalau market rate kalau kita banyak seharga segini saja mohon terima ya jadi kita berbeda. Ada satu sisi. Saya tidak bisa menjawab hari ni spesifik, Pak. Jadi, kalau saya kasih satu pengalaman mungkin kalau kan saya sudah bekerja sejak 1975. Pada saat itu saya ditanya seorang insinyur lulus dia tanya saya apa bedanya saya dengan dia seorang ekonom. Kok dia gajinya 250 ribu saya 125 ribu. Memang itu rate banyak te~adi pada saat sama-sama mulai, nilai ekonom orang anak-anak sarjana lulusan ekonom lebih mahal.

Mechanical electrical electronic mungkin kalau sekarang kalau lulusan IT saja ratenya sudah lebih mahal. Baru lulus saja sudah ditembak. Jadi, ini market rate. Jadi, kalau saya istilahkan market rate di dalam hal ini. tetapi pada saat waktu ditanya begitu kalau tergantung daripada perusahaan pada saat itu ya kita hanya mengatakan ya kita sama-sama insinyur memang itu nilainya. Mengapa? Karena si pemilik hanya bilangin yang ekonom kan bilang Bapak untuk sekian dia percaya. Kalau insinyur kan tidak bisa, bilang untung sekian juga tidak bakal percaya karena pasti. Dan saya mengalami hal itu. Kalau saya bilangin bawa laporan, laporan apapun· juga untuk tidak bakal. Harus bawa akuntannya, damping Bagian Keuangan. ltu natural yang terjadi di dalam dunia ini.

28

ARSIP D

PR-RI

Sehingga di dalam hal ini kalau ini Undang-Undang betul untuk membawakan derajat dan tingakt daripada keinsinyuran ini menurut saya ini menyangkut kesetaraan profesi, profesi yang setara secara lintas internasional Pak ya dan ini kelembagaan. Di sana bisa merupakan kekhususan.

Saya kira itu yang bisa saya bawakan, saya sampaikan. Tentunya di kita ini merupakan satu tantangan tersendiri.

KETUA RAPAT:

Silakan sebelum ditutup.

PT. TRIPATRA (PANDRI PRABONO):

Ada yang ketinggalan untuk disampaikan sebagai gong dari kami, Pak tyadi saya menyebut soft skill. Soft skill itu adalah sesuatu set of skill yang mungkin sampai saat ini tidak diajarkan karena itu kemudian organisasi seperti Pll itu, itulah diperlukan untuk mengisinya. Tidak hanya mengenai etika, ilmu komunikasi, behavior dan seterusnya. ltu pertama.

Kedua jelas bahwa akan kemudian ada satu lembaga yang membawa misi daripada ..... sebaiknya itu adalah lembaga yang multidisiplin integrative. Jadi, jangan yang hanya misalnya listrik thok atau ini. Sejauh ini, tetapi saya ingin tambahkan elemen yang ketiga yang kemudian akan memperkuat kenapa hanya PI I. Governance ya.

Saya juga dulu waktu di Pll jadi salah satu yang diletakkan bagus di Pll itu adalah governance dimana pengurus itu pasti ganti setiap periode. Sekarang ini kalau tidak salah 3 tahunan. Dulu 2 tahunan. Magang dulu jadi wakil Ketua, dan seterusnya jadi pastilah ini suatu organisasi asosiasi yang tidak katakanlah dikuasai oleh 1 orang atau 1 pihak sehingga kemudian dan daripada ngambil resiko seperti kejadian dengan LPJK dan sebagainya saya cenderung gongnya adalah lebih baik langsung pada itunya, saya kira Pll adalah lembaga yang paling tepat untuk sertifikasi.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Say a pikir kita juga nanti mau carl kesimpulan kearah sana bagaimana lihat ternan-ternan ... lagi. Mudah-mudahan sama pikirannya ya.

Silakan, Pak.

PT.INDOFOOD (F. WELIRANG):

Memang di dalam hal itu jadi salah satu juga dalam professional lintas mungkin di dalam keinsinyuran ini. jadi, insinyur yang sudah professional itu tidak sekedar teknisnya tadi juga tetapi ketentuan-ketentuan teknis yang ada di Indonesia ini dia menguasai. Pasti ada. jelas, mechanical saja ada, listrik saja ada. dan sampai mung kin mengenai soil juga ada. Jadi, ada ketentuan-ketentuan teknis yang. merupakan suatu stan dar yang ditentukan mung kin, biasanya yang menentukan itu BU ya tetapi saya tidak tahu di dalam hal itu merupakan bagian daripada profesionalisme.

Saya kira itu mung kin sebagai tambahan.

29

ARSIP D

PR-RI

KETUA RAPAT:

8aya pikir kita sudah ada kesimpulan terakhir ya bahwa apa yang memang disampaikan oleh narasumber 2 orang tetapi ceritanya banyak ya dan padat, saya berharap teman-teman bisa puas kecuali Pak Milton yang baru datang.

Masih mau kasih komen silakan.

F·PD (lr. S. MILTON PAKPAHAN, MM}:

8ebentar saja.

Terima kasih Pak Wamen, Pak Pandri, Pak Francis Welirang,

8aya tertarik dengan pemyataan Pak Pandri memang kedatangan insinyur itu bisa membawa investasi masuk ya terus engineeringnya dikerjakan di sana dia masuk kesempatan itu lalu bisa juga dengan cara ukuran teknologi, bisa proses lisensi, bisa dari pengukuran skala proyek. lni menjadi pertimbangan tadi yang perlu disampaikan yang akan kita lakukan.

Bayangan saya seperti lulusan doctor atau PhD luar harus disetarakan dilndonesiakan. Jadi ada semacam clearing house yang multi disiplin. lni juga belum terekam di sini. Kalau ambil spesialisasi dari PhD luar itu kan perlu penyamaan, pencucian, clearing house, ini jadi catatan juga jadi hambatan­hambatan yang saya masukkan nanti Pimpinan juga bahwa harus ada semacam kayak konvensi ya. kita menyamakan dengan ..... jadi penyetaraan yang fair. Jadi, bukan hanya dalam engineering construction tetapi dalam pertanian, dalam jenis-jenis profesi yang memakai label insinyur lain kecuali memang nanti dihapus didelete bukan insinyur pertanian.

Kemudian sedikit saja penempatan pasal 26 mengenai ayat (3) mungkin catatan saya menetapkan standar kompetensi insinyur mengadaptasi standar-standar peraturan internasional yang tadi saya catat yang berkaitan dengan kita mungkin kita tambahkan terkait dengan kearifan lokal kita atau dengan wawasan lingkungan atau dengan pemanfaatan 8DM lokalnya kira-kira begitu, eh insinyur lokal kita itu harus dikemas di dalam peraturan di pasal26 ayat (3}.

ltu pendapat sing kat saya, Pak setelah mendengar dari Pak Francis, dari · Pak Pandri dan Pak Wamen.

Terima kasih.

KETUA RAP AT:

Terima kasih. Mung kin i~formasi buat narasumber ya bahwa kita selain . . . . berdasarkan dari pendidikan

teknis juga bahan bakunya juga berasal dari poin teknik sekarang karena poin teknik itu bisa menghasilkan 81, 82 dan 83 terapan yang terkait. lni memang kita harus godok ini bagaimana nanti apakah namanya insinyur juga dia karena yang berhak pakai insinyur itu kan sekarang ada sa~ana teknik yang sudah bekerja, punya pengalaman diuji kompetensi dan sudah mendapat sertifikat. ltu insinyur. T eta pi kalau dari politeknik apakah begitu juga. Kita sam a-sam a bah as, Pak ya.

30

ARSIP D

PR-RI

Yang kedua saya sangat terima kasih atas kehadiran baik Pak Pandri yang sudah malang melintang di dunia APC, Pak Welirang ini juga sudah malang melintang di dunia food industri yang merupakan asset bangsa secara korporasi. Jadi, private sector atas kontribusinya buat RUU lnsinyur ini dan mudah-mudahan RUU lnsinyur ini juga bisa memberikan dorongan pada tantangan tadi ya tahun 2012 awal ya, kita sudah terbuka nanti kita sudah punya tameng. lni shoot kita ini, itu kita buat shoot sekarang terlambat ya kena juga kita. Mudah-mudahan ini tidak terlambat dan bisa efektif menghadapi persaingan global.

Terima kasih kepada Pak Herman Sutandar dan teman-teman Pll yang last but not least pada rekan-rekan kami dari Anggota Pansus. Cuma saya ingin teman-teman pahami bahwa kita ini sudah selesai dengan RDPU ya tetapi kita akan reses dan masuk pada 24 Agustus. Dan dalam masa sebelum reses kita masih ada tugas kita biarkan para ahli dan staf untuk merangkum semua RDPU kita, kita sudah RDPU dengan semua stakeholder, Pak ya untuk memperkaya itu. Kita harapkan rekan-rekan dari Tim Pll untuk ikut serta karena kita ingin merangkum dan mengambil yang kira-kira kita anggap punya kontribusi untuk memperkaya draft kita.

Pak Milton boleh ikut soalnya tim kita yang ahli-ahli saya pikir tim ahlinya Pll kalau kita mesti bayar lagi tidak ada uang ini. luar negeri saja sudah tidak ada diambil Baleg. Jadi, tidak ada uang lagi kita untuk bayar, Pak karena sudah Baleg. Jadi, tim ahli tidak ada kebetulan Pll gratisan tetapi tim ahli kita tidak ada ya, tim ahli Baleg untuk sama-sama ke~a lalu kita konsinyir. Kapan kita konsinyimya atau kita mau pergi dulu ke 2 tempat ya. sebelum reses minggu depan kalau kita memang paling Rabu­Kamis kita pergi ya, atau mau pulang pergi Kamis saja pulang pergi juga bisa meninjau beberapa tempat. Saya pikir dirancang nanti habis ini saya kira teman-teman yang perlu ditinjau itu ada, ada saran, Pak. di dalam negeri saja. di luar negeri tidak ada lagi sudah habis karena kita ingin selesaikan tugas-tugas jalan-jalan ini sebelum habis masa reses ini.

Ada rombongan dipecah ya. 30 orang dipecah 10-10 tetapi setiap kali rapat kuorumnya 15 saja sudah bagus. Kalau begitu ini saja nanti kita umumkan kepada anggota ya. Nanti tolong lapor sama Pimpinan biar pimpinan menghubungi anggota jadi tidak usah prates lagi anggota ya. kita bagi rom bong an 3 grup jadi mulai besok tim ahli kerja, kemudian ada · kunjungan kerja, kemudian ada konsinyir ya. Konsinyir itu untuk merangkum semua daripada informasi aspirasi untuk menjadi bahan masukan berharga buat kita kita titipkan juga kepada Pemerintah supaya kita tidak mengubah draft kita tetapi fraksi boleh mengubah tetapi kalau kita sebaiknya draft dari kita akan disandingkan dengan DIM Pemerintah jadi DIM Pemerintah lah yang nanti akan menyempumakan. Kira-kira begitu.

Baik, jadi kita akhiri dengan ucapan terima kasih atas kehadiran narasumber Alhamdulillah dengan ini kami tutup RPDU sore ini.

:H

ARSIP D

PR-RI

(RAPAT DJTUTUP PUKUL 16.50 WJB)

Jakarta, 26 Juni 2013 a.n. KETUA PANSUS

RUU TENTANG KEINSINYURAN SEKRET RIS RAPAT

,..

RUSMANTO S.H. M.H. NIP. 1971121219 031 001

32

ARSIP D

PR-RI