architectural research methods chapter 1

14
1.1. Pengenalan : Pembaca Bagi Buku Ini Mahasiswa Tujuan dari buku ini adalah untuk menyediakan panduan pengenalan bagi siapapun yang ingin melakukan riset tentang aspek lingkungan terbangun – ruang, bangunan, perkampungan, atau pusat kota Buku ini disusun secara sedemikian rupa secara komprehensif maupun dapat digunakan sebagai sebuah permulaan. Komprehensif maksudnya adalah sebuah kalimat dapat merujuk kepada berbagai macam metode riset yang tersedia dan dapat digunakan pada bermacam pilihan topik yang berhubungan dengan riset arsitektural. Sebagai sebuah permulaan maksudnya untuk memperkenalkan pembaca pada karateristik umum dan penerapan dari setiap metode riset serta memberikan referensi pada literatur yang lebih spesifik dan juga artikel mengenai metode riset yang diminati. Dengan tujuan seperti itu, maka buku ini cocok untuk dibaca kepada : 1. Mahasiswa arsitektur program Ph.D dan M.Sc Banyak program arsitektur yang menawarkan berbagai spesialisasi dan pendekatan yang berbeda, maka jelas dibutuhkan sebuah buku yang komprehensif yang berisikan pengenalan kepada metode lintas topik. Pada akhirnya buku ini mengambil materi dari berbagai disiplin ilmu dan menerapkan informasi secara langsung yang berguna saat kelas metode riset arsitektur. 2. Peneliti arsitektur atau yang berkaitan dengan arsitektur Bagi mereka yang lulus dari program doktoral maupun master, buku ini dapat dijadikan sebagai sebuah penyegaran dalam menentukan metode. Buku ini juga dapat bermanfaat dalam pekerjaan independen bagi fakultas terkait. 3. Mahasiswa M.Arch dan B.Arch tingkat akhir

Upload: dewangga-putra-adiwena

Post on 14-Jul-2016

21 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Research

TRANSCRIPT

Page 1: Architectural Research Methods Chapter 1

1.1. Pengenalan : Pembaca Bagi Buku Ini

Mahasiswa Tujuan dari buku ini adalah untuk menyediakan panduan pengenalan bagi

siapapun yang ingin melakukan riset tentang aspek lingkungan terbangun – ruang,

bangunan, perkampungan, atau pusat kota

Buku ini disusun secara sedemikian rupa secara komprehensif maupun dapat

digunakan sebagai sebuah permulaan. Komprehensif maksudnya adalah sebuah kalimat

dapat merujuk kepada berbagai macam metode riset yang tersedia dan dapat digunakan

pada bermacam pilihan topik yang berhubungan dengan riset arsitektural. Sebagai sebuah

permulaan maksudnya untuk memperkenalkan pembaca pada karateristik umum dan

penerapan dari setiap metode riset serta memberikan referensi pada literatur yang lebih

spesifik dan juga artikel mengenai metode riset yang diminati.

Dengan tujuan seperti itu, maka buku ini cocok untuk dibaca kepada :

1. Mahasiswa arsitektur program Ph.D dan M.Sc

Banyak program arsitektur yang menawarkan berbagai spesialisasi dan pendekatan

yang berbeda, maka jelas dibutuhkan sebuah buku yang komprehensif yang

berisikan pengenalan kepada metode lintas topik. Pada akhirnya buku ini

mengambil materi dari berbagai disiplin ilmu dan menerapkan informasi secara

langsung yang berguna saat kelas metode riset arsitektur.

2. Peneliti arsitektur atau yang berkaitan dengan arsitektur

Bagi mereka yang lulus dari program doktoral maupun master, buku ini dapat

dijadikan sebagai sebuah penyegaran dalam menentukan metode. Buku ini juga

dapat bermanfaat dalam pekerjaan independen bagi fakultas terkait.

3. Mahasiswa M.Arch dan B.Arch tingkat akhir

Buku ini menyediakan panduan bagi riset tugas akhir. Buku ini menjembatani jarak

antara desain dan riset.

4. Praktisi arsitektur

Buku ini bertujuan untuk memberikan strategi dan taktik yang dapat digunakan

dalam praktek profesi.

Kebutuhan akan riset kuesioner/penelitian lebih lanjut penyusunan instrumen

yang diperlukan.

5. Siapa saja

Tujuan utamanya adalah menjadikan buku ini sebagai sumber referensi yang

berharga bagi semua tipe atau jenis riset apapun yang diinginkan.

Page 2: Architectural Research Methods Chapter 1

1.2 Apakah penelitian dalam arsitektur

Dalam satu kesempatan, Penelitian arsitektural dikenalkan melalui sejarah arsitektur.

Perkembangan dari struktur dan bahan2 bangunan setelah masa itu adalah hasil dari

percobaan trial and error, sistimatis observasi dan penerapan prinsip2 pembangunan

dalam proyek2 pembangunan. Kita ambil contoh adalah pembangunan dari Flying

Butters, contoh pertama yang ada dalam atribut dalam The Nave of Notre Dame de

Paris. Kombinasi dari rekonstruksi archeological dan analisis structural dikenalkan

oleh penulis William Clark dan Robert Mark yang mendemontrasikan kebenaran dari

rancangan asli Butters. Bagaimanapun, penulis berdebat bahwa stress point dari

susunan nya adalah rancangan itu sendiri, dan hubungannya dengan syarat2

pemeliharaan nya, dan ini terlihat pada perubahan besar The Butters diawal abad 13.

Kelanjutan dari modifikasi dan observasi sistim atis dalam proyek katedral

membiarkan banyak muncul inovasi dan yang lain2nya. Perkembangan yg terus

berlangsung dalam inovasi bahan dan struktur dapat diambil melalui sejarah

bangunan tersebut.

Di sisi lain, dimulainya penelitian arsitektural mengeluarkan batasan dari proyek2

bangunan khusus adalah fenomena yg ada saat ini. Walaupun pembelajaran tentang

iklim dan struktur menjadi pembahasan penting dalam penelitian di tahun 1950,

penelitian arsitektural memunculkan topik2 dalam lingkup yang lebih luas, meliputi

issue perilaku social, metode perancangan, konservasi perancangan di tahun 1960

danawal 1970. Selama periode itu aturan pendanaan agen2 umum dari The National

Science Foundation ke the National endowment bisa didapat lebih luas; Program2

universitas mendukung fakultas arsitektur untuk mencari topic penelitian; program

doctoral di arsitektur mulai bermunculan dalam jumlah yg banyak; penggabungan

organisasi arsitektur seperti the American institute of Architechts dan asosiasi

sekolah2 arsitektur mendukung dalam mempromosikan penelitian; sedikit tentang

perkembangan penelitian arsitektural kearah pembagiannya; dan jurnal2 profesi

mulai mengeluarkan nilai2 pembelajaran dan menawarkan program2 penelitian.

Setelah dua dekade, macam2 dariaktivitaspenelitianberlanjut,

tapilebihseringpadavariasicaranya.

Banyakpenelitianmemilikipengalamandalamaliranpendanaannya. Konservasi energy

contohnya, adalahdominandalamteknikpenelitian di tahun 1970, karenaadanyakrisis

energy, tetapimendapatkanbanyakperhatian di tahun 1980. Setelah decade ini,

bagaimanapunpenelitianditujukanpadakeberlanjutanpengluaran issue2 awal,

tetapidalamkerangka model konsepbaru.

Page 3: Architectural Research Methods Chapter 1

Kesamaannya, peneitiandalamsejaraharsitekturalsetelahbeberapatahunbergerakdari

model sejarahseniekslusifkeekspansitentangkonsep yang

meliputikritikdanteoriperancangan. Ketertarikandalamsejarahpreservasiadadiakhir

1980an

denganlebihmemperhatikanuntukimplikasiarsitekturaldariteoridekonstruksidankriti

k.

Dalamkenyataannya, penekananawaldalamhubunganygsistimatisdari

program, design,danpenilaianmembuatsemakinbesarkekuatanuntukmembangun

unit2 program penelitian. Penekananinijugabertepatandengan trend dari jurnal2

profesional, yang manadimulaidenganpenilaianpublikasiartikeldengancatatan

proyek2 perancanganygberhubungandengan dasar2 reguler.Bagaimanapundiakhir

decade jasa2 predesign telahdirubahdandikonsepulang.

Merekamungkintidaklebihpanjangisinyadari program

tapitermasukpenyatuanperencanaanfasilitasdenganjasa real estate,

pembangunanorganisasidanstrategibisnis.Berdasarkan survey perusahaanAIA,

perluasanjasanondesignsemakinbesarporsinyadaripertumbuhannasional usaha2

arsitektural.

Denganadanyaperubahanygbesar, apakahpenelitianarsitektural ?dalambuku

architectural research edisi 1984, adaduababygmenunjukkanpertanyaanini. James

Snyder, ygmeng edit bukuinimenyarankanbahwa“

penelitiansistimatismengarahpadatujuankreasidalamilmupengetahuan”,

dimanaduaelemenitusangatpenting.

Pertama, penelitianadalahsistematisdalambeberapacara.

Walaupunmungkinmudahmendapatkaninformasipentingdenganobservasisusunanta

mpak bangunan2.

Catatanpenelitiansistematismenyebutkanadanyapembatasaninformasiygdidapatdari

pengelamankita, sepertibagaimanainidikelompokkan, dianalisis, dandiprentasikan.

Sistimatistidakperludisamakandenganpercobaan, banyak kritik2

ygberhubungandenganapaygditurukandaripekerjaanmereka.

Benaradanyabahwadalamsusunanpenemuan variable adalah “reductionist”,

jugabenaradanyabahwamendapatkantemadariwawancaraadalah reductionist. Dan

benarbahwasemuapenelitianadalahturunandariapaygada.Penelitianperludalamketerl

ibatanmengurangipengalamanhidupataupencarianfenomenauntuksebuahcatataninfo

rmasi.

Pemilihanantarapercobaandanpembelajarankualitatifdiperlukandalammemilihturuan

strategiygakandipakai.

Page 4: Architectural Research Methods Chapter 1

Kedua, hasililmupengetahuanbiasanyamenjadikarakterdaripenelitian,

banyakpembaca yang menggunakanteoridariilmupengetahuan,

sepertiteoriEnsteintentang relativity or geological darilapisantektonik.

Walaupunbeberapateoriadalahilmupengetahuanbaru, merekabukanlah model

dariilmupengetahuanitu.

Sepertinyaakandibantahbahwailmupengetahuanbarudapatjugamunculdarisedikitpen

ingkatandandidapatdari macam2 pengertian,

termasukpengumpulanhasildariperpaduan type2 fungsibangunanterdahulu,

percobaandalamproyekpembangunan, dansuksesnyapenilaiandari bentuk2

bngunanygdidapatdari stakeholders ygberbeda.

Selebihnyapenelitianarsitekturallebih focus padakeluaranfisikperancangan,

dariskala komponen2

bangunankelingkungansekitardanperancangankota.Penelitiandalam proses

danpenerapandalamarsitektural firms adalahperlu.

Iniadalahkonsekuensidenganadanyapenggunaanteknologi computer

dalambanyakfasedidalam proses design. Begitujuga trend Ekonomi global

menyebabkanperubahandidalambanyakprofesi,

dimanapenelitiandalamlingkupdansusunanpenerapanarsitekturaldikatakansebagaise

suatuygpenting.

1.3 The Imperative for Architectural research

Kita

percayabahwapenelitianarsitekturalsangatlahpentinguntuksuksesnyasuatuprofesi.

Dan

seharusnyamenjadialasandariketertarikandiridanlebihberkembanguntukkebaikanber

sama. Walaupunbeberapapenelitimembantahbahwalingkupdari model

penelitianakanmengangkat status arsitekturkeprofesi yang lain,

sepertiahliteknikatauahlipengobatan,

kitapercayabahwainitidakakanmenjadipertentangan yang berpengaruhpadaawalnya,

halinidikarenakankita tau bahwa masing2 profesimemilikikontekpengoprasian yang

berbedadenganarsitektur.

Ada perdebatan lain bahwabertambahnyalangkahdalam “perubahan post teknologi

industry merubahberkembangnyadasarilmupengetahuan”

perluuntukprofesiarsitektural. Walaupunsecaraumuminibenar,

jugamasihbenarbahwabanyakbangunandanproyekperancangan yang

berdasarkanapaygtelahada, sebagaitambahanbanyak proyek2

besartidakyakindapatdibangundengan relative

Page 5: Architectural Research Methods Chapter 1

mudahkarenabatasketerlibatanmerekadiaturolehpemegang bagian2

daritimarsitektural.

Perdebatan yang

pentingdaripenelitianadalahbahwapenambahanproporsidariketerlibatanppraktisiarsi

tekturalyngdiluarkeahlian masing2 praktisi, dankebebasan professional

secaramenyeluruh. Iniadalahkasus,

sebagaicontohjikapersyaratandariproyekdimungkinkanbanyakatauproduksibanguna

nsangatrumit. Ketidakyakinan yang besarjugasepertijikadiluarprinsipestetika.

( missalkejadiandaripoststrukturalistataudesconstuktivist philosophy) yang

digunakandalampengeturanketerlibatan stakeholders. Ataujikaproyekituuntuk

kelompok2 tertentu, sepertibeberapa orang yang cacat yang kepentingannya di

lingkungansekitarbelumtercatat.

Dalam buku klasiknya “The Conduct of Inquiry”, Abraham Kaplan

mendifinisikan metode sebagai proses pembelajaran, bukan produk dalam

penyelidikan, lebih khususnya ia berpendapat untuk menggunakan istilah metodologi

“mid range” dalam proses peneilitian yang umum di berbagai disiplin ilmu, sehingga

ia berusaha untuk menjelaskan proses penyelidikan yang bersamaan lebih umum

daripada teknik wawancara yang spesifik, pencarian arsip, pengumpulan data dan

analisis dan yang lebih spesifik dari perspektif epistemologis yang seperti

positivisme, strukturalisme atau post-strukturalisme.

Setelah mengikuti Kaplan, kami menggunakan metode dan metodologi untuk

fokus pada proses penilitian yang umum di seluruh penelitian arsitektur termasuk

bidang tekni humaniora, mulai dari pragmatis hinga teoritis. Meskipun teori kritis dan

post-struktural sangat berpengaruh dalam penilitan arsitektur dalam beberapa tahun

terakhir, ini merupakan sikap filosofis yang lebih mudah dipahami sebagai sistem

penyelidikan dimana adanya pilihan spesifik tentang metodologi yang dibuat. Dalam

setiap sistem penyelidikan tertentu (yakni positivisme) ada beberapa metodologi

atau pilihan untuk penilitan struktural.

Untuk memperjelas hubungan antara metodologi dan tingkat “mid range”

yang lebih spesifik, kita membedakan antara strategi (metode) dan taktik (teknik).

Perbedaan ini telah diadopsi oleh banyak penulis tentang metode penilitian/ strategi

jangka panjang didefinisikan sebagai “manajemen trampil dan perencana”. Perbedaan

ini dengan tingkat taktik yang lebih rinci, yang didefinisikan sebagai tindakan trampil.

Kata – kata ini dalam penggunaan militer, strategi mengacu kepada rencana perang

secara keseluruhan, sedangkan taktik mengacu kepada penempatan tentara dalam

peperangan.

Page 6: Architectural Research Methods Chapter 1

Dalam konteks diskusi kita, strategi adalah rencana peneilitian secara

keseluruhan atau struktur dari penelitian. Sebaliknya, taktik adalah teknik khusus

yang digunakan, seperti perangkat pengumpulan data, format respon,dan prosedur

analisis.

Dengan demikian kita telah mendefinisikan sebuah model konseptual dalam

bingkai konsentris. Pada kerangka terluar adalah sistem penyelidikan. Dengan asumsi

misalnya bahwa kita telah mengadopsi perspektif struktualis, ini kemudian akan

menjadi bagan – adanya pilihan berbagai strategi. Demikian pula pilihan strategi

adalah pilihan antara berbagai taktik. Namun, diharuskan konherens dan

berkesinambungan antara sistem penyelidikan, strategi dan taktik.

Istilah lain kita akan sering menggunakan sinonim untuk strategi desain

penelitian. Sebuah desain penelitian adalah “ sebuah rencana aksi untuk

mendapatkan sesuatu dari sini ke sana” diantara “ini” ada serangkaian langkah-

langkah dan prosedur yang sangat mungkin ditentukan atau muncul sebagai hasil

penelitian.

Istilah desain penelitian aalah salah satu yag sangat cocok untuk pembaca di

bidang arsitektur dan/atau disiplin desain lainnya. Dalam arsitektur kita sering

berbicara tentang “parti” ketika menggambarkan konsep pengorganisasian skema

desain formal. Demikian pula kita sering merujuk berbagai jenis sebagai bentuk

halaman atau rencana persegi yang menentukan hubungan spasial. Poin terpenting

adalah : sama seperti rencana halaman dapat digunakan untuk tujuan yang bervariasi

seperti asrama perguruan tinggi, rumah, museum, atau gedung perkantoran.

Demikian juga desain penelitian yang diberikan digunakan untuk berbagai bidang

topik penelitian arsitektur dan studi kenyamanan untuk analisis teori estetika

1.5 Kerangka Penggabungan/Struktur

Fokus kita pada struktur formal dalam design penelitian pada beberapa jenis topic

merupakan konsistensi kita dalam menentukan kerangkan untuk penelitian

arsitektur. Kecenderungan pada penelitian arsitektur dibagi menjadi kelompok

dengan fokusan yang berbeda.

Dalam hal ini,kita akan menemukan 7 strategi dalam penelitian. Kita memiliki tujuan

untuk memilih isi/substansi strategi dalam penelitian karena kita sering

meneskripsikan struktur dalam strategi dan untuk menghindari banyak asumsi

tentang subyek dalam penelitian.

Sekarang kita bisa menyebutkan bahwa dalam penelitian arsitektur dapat dibedakan

berdasarkan tujuan dan konteksnya. Pada intinya penelitian arsitektur mungkin bisa

sebuah komponen pasti pada proses designnya, selama ini tahap program atau

Page 7: Architectural Research Methods Chapter 1

sebuah tahap tergantung pada material khusus, atau evaluasi dari design yang

sistematis.

1.6 Garis Besar dalam Bab Penelitian

Pada bab 2 merupakan eksplorasi dari komponen antara strategi penelitian dari dua

isu yang fundamental. Pada bab 3 diskusi tahap pertama hampir semua penelitian

berusaha untuk mereview literature. Pada bab 4 menjelaskan hukum tentang teori

dalam penelitian, tahap ini juga digunakan pada bab 5 dimana fokus pada fakta

(gambaran umum) dan hukum dalam design penelitian. Kemudian pada bab 5,

mendiskusikan design penelitian sebagai hasil dan kekuatan penelitian yang kita

lakukan. Selain itu, pada tahap ini menggambarkan kondisi kualitas dan tantangan

dalam hubungan antara design dan penelitian.

Pada bab selanjutnya yaitu bab 6 hingga bab 12 memiliki struktur organisasi.

Setelah penjelasan pendek, kita tunjukkan beberapa lembar dalam penelitian

arsitektur yang menunjukkan strategi dalam menghadapi ujian. Dengan 7 strategi

dalam penelitian yang bisa dijadikan sebagai hasil awal dalam penelitian, kemudian

meninjau dari strategi penelitian dengan gambaran model faktanya. Pada bab 7

merupakan design penelitian kualitatif, seperti penelitian interpretive, penelitian

kualitatif mencari pemahaman pengaturan dan kejadian pada sebagian maupun

keseluruhan di lapangan.

Berikutnya, Bab 8, kita beralih ke strategi korelasional. Karakteristik

tandadari desain penelitian ini adalah penemuan pola atau hubungan antara variabel

tertentu yang menarik dalam pengaturan tertentu atau keadaan. Dalam sebuah studi

dari persepsi orang tentang kualitas jendela, Stephen Kaplan dan rekan-rekannya

tertarik untuk mencari tahu apakah ada pola yang konsisten dari kesamaan atau

perbedaan daridesainer dan orang awam mengalami jendela. Temuan mereka

menunjukkan, antara lain, yang non desainer cenderung lebih memilih tempat-tempat

jendela dengan rasa kandang, sementara desainer tidak mendaftarkan preferensi

tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang sangat menarik tentang bagaimana

pelatihan desain pada bagian dari subjekalami apalagi pertanyaan tentang apa

budaya ia berasal dari dapat mempengaruhi secara signifikan bagaimana "jendela

tempat" dapat dirasakan dan dialami.

Bab 9, kita mengeksplorasi sifat dari strategi eksperimental, desain penelitian

yang paling benar dikodifikasikan dalam metode penelitian sastra. Bagi banyak

peneliti berdiri sebagai standar unggul untuk penelitian empiris. Di mata orang lain,

bagaimanapun, dipandang sebagai tidak tepat "reduksionis" karena penekanannya

Page 8: Architectural Research Methods Chapter 1

pada manipulasi variabel (sering dalam pengaturan laboratorium), dengan tujuan

menghubungkan kausalitas. Dalam arsitektur, strategi eksperimental adalah fondasi

dari banyak bahan dan bangunan pengujian komponen, termasuk, tentu saja, jendela.

Di antara banyak tes kinerja jendela yaitu tes untuk ketahanan angin, transmisi

termal, sesak segel terhadap kedua infiltrasi udara dan kebocoran air, dan sebagainya.

Gambar dalam Gambar 1.8 adalah dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh RF

Boehm dan K. Brandle untuk Departemen Energi AS; mereka menggunakan metode

eksperimental untuk membandingkan kinerja kaca 3 rangkap "aliran udara" jendela,

yang memiliki biaya instalasi awal yang lebih tinggi, dengan standar desain kaca

2rangkap. Unit jendela yang dipasang berdampingan di ruang bohongan yang bisa

mensimulasikan berbagai sudut matahari dan kondisi pemanasan atau pendinginan.

Boehm dan Brandle menemukan bahwa jendela aliran udara kaca 3 rangkapmemang

dilakukan lebih baik dalam hal transmisi dan retensi panas selama musim panas dan

musim dinginekstrim, namun keunggulan mereka selama musim transisi dari musim

semi dan musim gugur tidak terasa lebih baik daripada unit kaca 2rangkap.

Kesimpulan mereka adalah bahwa efektivitas biaya unit aliran udara dalam jangka

waktu lama, setidaknya pada tingkat penyidikan, tidak dibuktikan.

Bab 10 memperkenalkan strategi simulasi. Ciri penting dari desain penelitian

ini adalah bahwa beberapa aspek dari lingkungan fisik diciptakan di salah satu dari

berbagai mode, dari simulasi komputer sangat abstrak untuk skala penuh, kehidupan

nyata. Beberapa simulasi seperti model,pencitraan komputersekarang yang

dihasilkan dan perjalanantentu saja juga digunakan dalam praktek desain arsitektur.

Dalam prakteknya, tujuannya sangat pragmatis adalah dalam menentukan

menggunakan cara lingkungan simulasi kemungkinan keberhasilan desain sesuai

dengan sejumlah kriteria dari kepuasan klien untuk tahan gempa. Dalam penelitian

ilmiah, simulasi semakin digunakan sebagai alternatif untuk percobaan fisik yang

panjang dan mungkin mahal. Dalam sebuah studi penelitian tentang perpindahan

panas di 2 rangkap panel jendela desain, Medved dan Novak berusaha untuk

mengevaluasi desain panel jendela menggunakan software simulasi numercal. Untuk

mencapai hal ini, mereka pertama kali mengembangkan perangkat lunak simulasi,

kemudian divalidasi melalui serangkaian eksperimen fisik. Begitu mereka telah

divalidasi model simulasi, mereka kemudian digunakan untuk mengevaluasi desain.

Dalam Bab 11, kami menyajikan strategi argumentasi logis. Ciri dari strategi

ini adalah urutan langkah-langkah logis dalam sistem tertutup. Contoh yang paling

khas ini berasal dari disiplin ilmu filsafat dan matematika. Meskipun filosofi

menggunakan kata-kata atau kalimat dan matematika menggunakan angka, baik

Page 9: Architectural Research Methods Chapter 1

menggunakan bentuk relatif murni argumentasi logis. Dalam arsitektur, strategi ini

dapat digunakan, misalnya, dalam sebuah risalah filosofis pada estetika arsitektur.

Atau, bekerja dari model matematika, banyak penelitian dalam desain dibantu

komputer melibatkan pengembangan perangkat lunak komputer menghasilkan

urutan panjang coding. Contohini adalah Caldas dan kertas baru-baru ini Norford,

yang melaporkan perkembangan mereka dari algoritma genetika untuk desain pola

fenestration dalam bangunan. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan alat

komputer "generatif dan berorientasi pada tujuan" yang dapat membantu desainer

menghasilkan dan mengevaluasi desain jendela sesuai dengan kriteria kinerja

lingkungan. (Lihat Gambar 1.9)

Dalam Bab 12, yang terakhir dari urutan strategi penelitian, kita membahas

campuran metode strategi dan studi kasus. Semakin, tampak bahwa peneliti

memilikibanyakdisiplin ilmu yang mencari cara untuk mengumpulkan keuntungan

dari dua atau lebih desain penelitian. Dalam nada yang sama, banyak sarjana lainnya

yang melakukan penelitian studi kasus, strategi di mana pengaturan tertentu atau

keadaan diselidiki secara holistik menggunakan berbagai pengumpulan data dan

analisis taktik. Investigasi Lara dari mempopulerkan arsitektur modernis di Brasil

selama tahun 1950 adalah contoh yang baik dari studi kasus tersebut. Selain data

arsip dan wawancara mendalam dengan penduduk 1950, ia juga melakukan

inventarisasi fisik perumahan dalam dua wilayah blok multi Belo Horizonte. Dalam

analisis formal dari fasad, temuan menunjukkan bahwa sementara rumah-rumah

cenderung memiliki komposisi jendela asimetris seperti model modernis, mereka

juga cenderung berukuran sedang dan orientasi vertikal seperti contoh Brasil

vernakular.

Epilog membawa buku ini padapenutup. Didalamnya kami meninjau dan

merangkum tema utama yang dibahas dalam perjalanan dari bab-bab sebelumnya.

Kami juga menawarkan model diagram dari domain metode penelitian arsitektur.

Minimalnyamungkin berfungsi sebagai perangkat heuristik, membimbing para

sarjana dan praktisi karena mereka mempertimbangkan pilihan mereka untuk

metode penelitian dalam upaya penelitian masa depan mereka. Akhirnya, kami

menutup dengan perspektif optimis pada potensi penelitian arsitektur untuk

mempertahankan vitalitas arsitektur.

Bacaan Rekomendasi

Pembaca yang tertarik dalam memahami status penelitian arsitektur

sepertipada 1984 mungkin ingin berkonsultasi James Snyder, ed, PenelitianArsitektur

Page 10: Architectural Research Methods Chapter 1

(New York: Van Nostrand Reinhold, 1984). Dua bab yang dikutip dalam pembahasan

sebelumnya: Michael Joroff dan Stanley Morse, "Sebuah Kerangka Usulan untuk

Emerging Bidang Penelitian Arsitektur," dan Roger Schluntz, "Desain + Energi:. Hasil

dari Kompetisi Desain Mahasiswa Nasional"

Untuk pembahasan klasik penyelidikan penelitian dan metodologi pada

umumnya, pembaca mungkin ingin berkonsultasi: Abraham Kaplan, Perilaku

Penyelidik (San Francisco: Chandler, 1964)