arah kebijakan program direktorat jenderal...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
ARAH KEBIJAKAN PROGRAMDIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
TAHUN 2019
Oleh:
Pepen NazaruddinDirektur Jenderal Pemberdayaan Sosial
PELAKSANAAN APBN TAHUN 2018
3
ALOKASI ANGGARAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Alokasi Anggaran Realokasi Dana Hibah
“Revisi Dana Hibah Dalam Negeri pada DIPA DirektoratJenderal Pemberdayaan Sosial khususnya padaDirektorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosialpada tanggal 4 Juni 2018”.
Rp433.823.251.000,-Anggaran Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Rp444.435.173.000,-Rp433.823.251.000,-
Rp10.611.922.000,-(2,38%)
Alokasi Anggaran Realokasi Dana Hibah
433.823.251.000 10.611.922.000
Total 444.435.173.000
Hibah DalamNegeri
4
REALISASI ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL (Per 16 Juli 2018)
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
No Kegiatan/Unit Kerja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Pusat 239.801.994.000 97.553.249.115 40,68%
1 Kepahlawananan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial
35.926.493.000 14.791.415.834 41,17%
2 Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluargadan Kelembagaan Masyarakat
100.445.478.000 27.290.582.158 27,17%
3 Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil 16.327.889.000 7.596.157.845 46,52%
4 Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial 23.328.904.000 16.360.972.536 70,13%
5 Sekretariat Ditjen Pemberdayaan Sosial 63.773.230.000 31.514.120.742 49,42%
Daerah 204.633.179.000 49.043.227.857 23,97%
1 Dekonsentrasi 98.054.596.000 32.562.357.486 33,21%
2 Tugas Pembantuan 106.578.583.000 16.277.225.371 15,27%
Total 444.435.173.000 146.596.476.972 32,98%
GAMBARAN UMUM PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL
6
ARAH KEBIJAKAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Peningkatan Peran dan Kapasitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
01
Peningkatan akses pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga KAT
02
Peningkatan kualitas pengelolaan sumber dana bantuan sosial
03
Penguatan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial
04
7Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL
Kegiatan-Kegiatan Prioritas Pada Program Pemberdayaan Sosial
1. Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) 2. Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos)3. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT)4. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
5. Hari Pahlawan6. Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 7. Pengelolaan Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan
Pengumpulan Uang atau Barang (PUB)
Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT)
8Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
a. DefinisiSistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) adalah sistem yangmembantu untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskindan rentan dan menghubungkan mereka dengan program danlayanan yang dikelola oleh pemerintah (pusat, provinsi, danKabupaten/Kota) sesuai dengan kebutuhan mereka.
b. TujuanTujuan SLRT adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistemperlindungan sosial untuk mengurangi kemiskinan, kerentanan dankesenjangan.
c. Sasaran Pelayanan• Kelompok masyarakat miskin dan rentan (rumah tangga,keluarga, dan individu). Kelompok masyarakat miskin adalahorang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan nasional.Kelompok rentan adalah orang-orang yang memiliki status sosialekonomi 40% terbawah berdasarkan Data Terpadu (DaftarPenerima Manfaat).
• Kelompok masyarakat yang paling miskin dan rentan, termasukpenyandang disabilitas, perempuan/anak terlantar, lanjut usia,masyarakat adat terpencil, dan lain lain.
d. Komponen Kegiatan• Biaya operasional SLRT• Koordinasi program SLRT• Pelaksanaan Sosialisasi SLRT• Pelaksanaan Bimbingan Teknis SLRT• Pelaksanaan Monitoring SLRT• Pengadaan Perlengkapan SLRT• Pengembangan Kapasitas Pelaksanaan SLRT
0 50Kab/Kota
70Kab/Kota
130Kab/Kota
150Kab/Kota
2015 2016 2017 2018 2019
TARGET DAN CAPAIAN SISTEM LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU
2015 2016 2017 2018 2019
0 50 Kab/Kota(Pembentukan
Baru)
70 Kab/Kota (20 Kab/Kota PembentukanBaru dan 50
Kab/Kota Pengembangan)
130 Kab/Kota (60 Kab/Kota PembentukanBaru dan 70
Kab/Kota Pengembangan)
150 Kab/Kota (70 Kab/Kota PembentukanBaru dan 80
Kab/Kota Pengembangan)
Keterangan
• Kegiatan SLRT dibentuk dan dikembangkan sejak tahun 2016.
• Target SLRT tahun 2016 di tahun 2019 telah exit program sebanyak 50
SLRT
2015 2016 2017 2018 2019
0 25,000,000,000 27,612,513,000 55,636,082,000 56,352,977,000
Anggaran Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Keterangan:
Tahun 2016 anggaran SLRT dan Puskesos masih dalam satu output yang
sama.
Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos)
9Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
a. DefinisiPusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) adalah tempat yangberfungsi untuk melakukan kegiatan pelayanan sosial bersamasecara sinergis dan terpadu antara kelompok masyarakat dalamkomunitas yang ada di desa atau kelurahan dalamPenyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
b. TujuanTujuan Puskesos adalah mensinergikan berbagai potensi dansumber daya masyarakat, memperkuat jaringan-jaringan sosial,dan membangun kebersamaan dalam mengatasi permasalahansosial di tingkat lokal.
c. Sasaran Pelayanan• Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti
Orang Dengan Kecacatan (ODK) anak terlantar, lanjut usiaterlantar, korban bencana alam/sosial, fakir miskin dll.
• Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) seperti PekerjaSosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna, tokoh masyarakat,tokoh agama, kelompok peduli masyarakat, LSM/Orsos dll.
d. Komponen Kegiatan• Biaya operasional Puskesos• Koordinasi program Puskesos• Pelaksanaan Sosialisasi Pukesos• Pelaksanaan Bimbingan Teknis Puskesos• Pelaksanaan Monitoring Puskesos• Pengadaan Perlengkapan Puskesos• Pengembangan Kapasitas Pelaksanaan Puskesos
0100
Desa/Kel140
Desa/Kel
260 Desa/…
300 Desa/Kel
2015 2016 2017 2018 2019
TARGET DAN CAPAIAN PUSAT KESEJAHTERAAN SOSIAL
2015 2016 2017 2018 2019
0 100 Desa/Kel(Pembentukan
Baru)
140 Desa/Kel(40 Pembentukan
Baru dan 100 Pengembangan)
260 Desa/Kel(120 Pembentukan
Baru dan 140 Pengembangan)
300 Desa/Kel (140
PembentukanBaru dan 160
Pengembangan)
Keterangan
▪ Kegiatan Puseksos dibentuk dan dikembangkan sejak tahun 2016.
▪ Setiap 1 SLRT di Kab/Kota hanya ada Puskesos di 2 Desa/Kel.
▪ Puskesos tahun 2016 di tahun 2019 telah exit program sebanyak 100
Puskesos
Anggaran Pusat Kesejahteraan Sosial
Keterangan:
Tahun 2016 anggaran SLRT dan Puskesos masih dalam satu output
yang sama.
2015 2016 2017 2018 2019
0 3,854,820,000 8,166,918,000 7,450,023,000
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
10Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
a. DefinisiTenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) adalah seseorang yang diberi tugas, fungsi, dan kewenangan olehKementerian Sosial dan/atau dinas/instansi sosial provinsi, dinas/instansi sosial kabupaten/kota selama jangka waktutertentu untuk melaksanakan dan/atau membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai dengan wilayahpenugasan di kecamatan.
b. TujuanTujuan Pembentukan dan Penugasan TKSK antara lain:▪ Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan;▪ Mewujudkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi program dan kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di
tingkat kecamatan; dan▪ Terjalinnya kerja sama dan sinergi antara program penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan program-program
pembangunan lainnya di tingkat kecamatan.c. Komponen Kegiatan TKSK
• Peningkatan Kapasitas TKSK• BPJS Ketenagakerjaan• Tali Asih TKSK• Koordinasi, sinergitas lintas sector dan supervise TKSK
d. Fasilitas Kepada TKSK• Baju Seragam• Rompi Kerja• Alat Tugas
Sejarah Keterlibatan TKSK dalam Program Nasional
11Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
2009-2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah TKSK 5.267 Orang 5.267 Orang 6.994 Orang 6.994 Orang 7.094 Orang 7.094 Orang 7.094 Oang 7.160 Orang 7.201 Orang
Dasar Penetapan
Jumlah TKSK
Permendagri No. 18 Tahun 2013 tentang
Kode dan Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan
Permendagri No 39 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan
Permendagri
No 137 Tahun
2017
Penugasan
Umum Membantu penyelenggaran kesejahteraan sosial di tingkat Kecataman
Penugasan Pada
Program
Nasional
• Pendamping
P4S
• Pendampingan
Raskin
• Pendampingan
penyaluran KKS
• Pendampingan
Raskin
• Pendampingan
penyaluran KKS
• Pendampingan
Raskin
• Pendampingan
Rastra
• Pendampingan
Rastra
• Pendampingan
Bantuan
Pangan Non
Tunai (BPNT)
• Pendampingan
Bansos Rastra
• Pendampingan
Bantuan
Pangan Non
Tunai (BPNT)
• Pendampingan
Bansos Rastra
• Pendampingan
Bantuan
Pangan Non
Tunai (BPNT)
Insentif / Tali
AsihRp250.000 Rp300.000 Rp300.000 Rp300.000 Rp500.000 Rp500.000
• Reguler
Rp500.000,-
• Pendampingan
Rastra
Rp500.000
• Pendampingan
BPNT
Rp500.000
• Reguler
Rp500.000,-
• Pendampingan
Bansos Rastra
Rp500.000
• Pendampingan
BPNT
Rp500.000
• BPJS
Ketenagakerjaan
• Reguler
Rp500.000,-
• Pendampingan
Bansos Rastra
Rp?
• Pendampingan
BPNT Rp?
• BPJS
Ketenagakerjaan
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT)
12Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
a. DefinisiKomunitas Adat Terpencil (KAT) adalahsekumpulan orang dalam jumlah tertentu yangterikat oleh kesatuan geografis, ekonomi,dan/atau sosial budaya, dan miskin, terpencil,dan/atau rentan sosial ekonomi.
b. TujuanTujuan Pemberdayaan KAT adalahmewujudkan perlindungan hak sebagai warganegara; pemenuhan kebutuhan dasar; integrasiKAT dengan sistem sosial yang lebih luas; dankemandirian sebagai warga KAT.
c. Sasaran PelayananWarga Komunitas Adat Terpencil.
KeteranganSampai saat ini data persebaran Pemberdayaan sebanyak249.282 KK berada pada 23 Provinsi, 206 Kabupaten, 969Kecamatan dan 1.949 Desa.
123,694 KK
3,845 KK
101,519 KK
Belum Diberdayakan Sedang Diberdayakan Sudah Diberdayakan
DATA PERSEBARAN KAT
Persebaran Komunitas Adat Terpencil (KAT) Tahun 2018
13Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (RABPN) TAHUN 2019
15
SANDINGAN ALOKASI ANGGARAN 2018 DENGAN PAGU INDIKATIF 2019
KEMENTERIAN SOSIAL RI
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Anggaran Kenaikan %
1Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Sosial 332.315.654 386.897.070 54.581.416 16,42%
2Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian
Sosial 44.088.417 48.302.812 4.214.395 9,56%
3 Pemberdayaan Sosial 433.823.251 445.362.610 11.539.359 2,66%
4 Rehabilitasi Sosial 1.006.519.857 1.190.312.583 183.792.726 18,26%
5 Perlindungan dan Jaminan Sosial 17.671.377.420 34.930.659.285 17.259.281.865 97,67%
6 Penanganan Fakir Miskin 21.455.112.967 21.462.310.213 7.197.246 0,03%
7Pendidikan, Pelatihan, Penelitian Pengembangan dan Penyuluh
Sosial352.504.520 880.783.806 528.279.286 149,86%
41.295.742.086 59.344.628.379 18.048.886.293 43,71%
No Program Pagu Indikatif 2019
Tahun 2018
Total
Berdasarkan Surat Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI Nomor : B029/M.PPN/D.8/KU.01.01/04/2018; Nomor S-269/MK.02/2018 tanggal 16 April 2018
perihal Pagu Indikatif Kementerian/Lembaga TA 2019(dalam ribu rupiah)
16
PAGU INDIKATIF PER UKE II
DIRETKORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL 2019
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Alokasi Anggaran Per Jenis Belanja (dalam ribu rupiah)
Tahun Anggaran 2019
Rp23.921.330,-
(5,37%)Rp4.439.814,-
(1,00%)
Rp318.267.666,-
(71,46%)
Rp98.733.800,-
(22,17%)
17Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Alokasi Anggaran Per Kewenangan (dalam ribu rupiah)
Tahun Anggaran 2019
DekonPusat TP
Rp229.190.072,-
(52,83%)Rp98.054.596,-
(22,60%)Rp106.578.583,-
(24,57%)
18Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial