arachnida fix
DESCRIPTION
zoology invertebrates 2TRANSCRIPT
ARACHNIDAA r a c h n i d a ( Y u n a n i -
anggotanya bukan laba-laba semua. Sejauh ini terdapat lebih dari 70.000 spesies arachnida yang hidup di darat. Kelas ini banyak ditemukan tetapi pada umumnya tidak terkenal. Termasuk laba-laba, tungau, kutu dan kalajengkin. Hampir setengah dari arachnida adalah laba-laba, sebagian besar yang tersisa dari kelompok arachnida adalah laba-laba sisanya sebanyak 9000 spesies adalah tungau dan kutu. Arachnida dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu scorpionida (kalajengkin), arachnida (laba-laba), acarina (tungau dan kutu). Anggota lain yang tergolong arachnida diantaranya pseudoscorpionida, solfugids, opiliones.
Tubuh arachnida terbagi dua. Pertama, bagian anterior yakni sefalotoraks (prosoma) dimana kepala dan dada menyatu. Ke dua bagian posterior yakni abdomen (ophistosoma). Karakteristik yang paling mendasar dari arachnida yaitu: 1) tidak memiliki antena, 2) memiliki 4 pasang kaki jalan, 3) memiliki spineret terdapat pada bagian ventral dekat anus, 4) memiliki sepasang chelicera dan sepasang pedipalps.
Spineret berupa katup yang memiliki ratusan tabung mikroskopis yang akan meyalurkan cairan yang disekresi oleh kelenjar sutra berupa protein sutra. Protein sutra ini berfungsi untuk membangun sarang, membentuk kokon, lingkara saran (spin weep) dan tujuan lainnya. Kemudian pada bagian prosoma terdapat chelicera berbentuk runcing seperti taring yang mengandung kelenjar racun dan digunakan untuk melumpuhkan mangsa. Selanjutnya sepasang pedipalpus (capit) yang berfungsi untuk meraih, meraba dan membunuh mangsa. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan. Laba-laba juga memiliki pedicel (tangkai sempit) yang menghubungkan prosoma dan ophistosoma, berfungsi untuk memperluas jangkauan gerakan perut.
Sistem Sirkulasi
System peredaran darah terbuka yang terdiri dari jantung berbentuk tabung, bersifat
muscular dan kontraktil terletak di abdomen bagian dorsal yaitu di dalam rongga pericardium
dengan 3 pasang lubang atau ostia. Terdapat pembuluh darah aorta yang terletak dianterior
dan posterior jantung. Aorta posterior menuju ke bagian posterior tubuh, sedangkan aorta
anterior melalui pembuluh kapiler menuju ke lambung, kaki, mata dan kelenjar racun. Darah
tidak berwarna, mengandung korpuskel yang bersifat amoeboid, dan hemosianin sebagai
pigmen respirasi. Jantung memompa darah melalui aorta dan masuk ke sinus diantara
jaringan, selanjutnya menuju ke paru-paru buku untuk pertukaran gas dan darah kembali ke
rongga pericardium melalui “vena pulmonari” kemudian masuk ke jantung melalui ostia.
Sistem Respirasi
Respirasi menggunakan paru-paru buku yang masing-masing organ tersebut terdiri
atas 15-20 lempeng horizontal berbentuk seperti daun yang mengandung pembuluh darah.
Udara masuk melalui celah eksternal pada permukaan abdomen menuju ke lempeng
terjadinya pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida. Jika laba-laba memiliki trakea,
maka trakea tersebut terbatas hanya di abdomen saja.
Sistem Ekskresi
Organ ekskresi terdiri atas tubulus Malpighi yang bermuara ke dalam usus dan
sepasang atau dua pasang kelenjar koksal yang terdapat di sefalotoraks. Kelenjar koksal,
kadangkala mengalami degenerasi sehingga sulit lubang muaranya sulit ditemukan. Kelenjar
tersebut, homolog dengan kelenjar hijau pada crustacea.
Sistem Reproduksi
Reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang
terjadi dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal). Laba-laba berkelamin terpisah dan
umumnya hewan betina berukuran lebih besar dibandingkan hewan jantan. Hewan jantan
memiliki dua testis terletak dibawah usus bergabung dengan saluran eferensia yang
melingkar menuju ke vesikula seminalis dan akhirnya bermuara di lubang kelamin. Hewan
betina memiliki dua ovary yang besar dan setiap ovary bersambung dengan oviduct yang
akhirnya bergabung menuju vagina.
Dua reseptakel seminal bermuara di vagina. Spermatozoa di pindahkan dari jantan ke
betina menggunakan pedipalpus dan fertilisasi telur terjadi di dalam tubuh hewan betina.
Telur yang di keluarkan dalam sebuah kokon sutra, yang ditempelkan ke sarang atau
tumbuhan atau dibawa oleh hewan betina. Hewan muda meninggalkan kokon setelah
menetas. Untuk mencapai usia reproduktif hewan jantan mengalami 5 kali molting,
sedangkan hewan betina mengalami 7 atau 8 kali molting. Pada setiap kali molting laba-laba
mengalami perubahan berkaitan dengan ukuran tubuh, bentuk, proporsi dan pola warna.
Visual
Alat indera pada laba-laba terdiri atas 8 buah mata sederhana(ocelli) dan sepasang
pedipalpus yang fungsinya mirip antenna. Mata laba-laba terletak di bagian depan kepala dan
merupakan mata tunggal bukan mata majemuk, seperti pada arthtropda. Pada setiap spesies
memiliki ukuran dan susunan yang berbeda.
Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat
membedakan warna atau hanya sensitive pada gerakan. Laba-laba penghuni gua bahkan ada
yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai
penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna. Karena, memiliki mata ocelli
kebanyakan mata laba-laba hanya dapat membedakan pancaran sinar untuk mengenal objek
yang bergerak. Hanya beberapa spesies yang memiliki mata yang dapat membentuk
bayangan benda. Laba-laba hanya dapat melihat objek pada jarak 4 atau 5 inci.
Sistem Saraf
System saraf berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut system saraf tangga
tali. System saraf terdiri atas ganglion bilobus yang terletak diatas esophagus, sebuah masa
ganglionik subesofageal dan saraf yang berasal dari organ tersebut. Pasangan ganglion terjadi
di dalam abdomen laba-laba fase muda namun tidak terdapat pada saat fase dewasa. Rambut-
rambut sensorik terdapat pada pedipalpus dan mungkin terdapat pada kaki jalan, namun pada
dasarnya organ sensori adalah mata.
Peranan Arachnida
Laba-laba merupakan pemakan serangga utama dan berperan penting sebagai biocontrol atau pengendali populasi serangga.