aprianto ridwan salni program studi ilmu al-qur’an dan...

95
Pemahaman Tokoh Agama terhadap Ayat-ayat Memuliakan Anak Yatim dan Praktik Santunan Anak Yatim (Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.) Oleh : Aprianto Ridwan Salni NIM 11140340000157 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Upload: others

Post on 15-Jan-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

Pemahaman Tokoh Agama terhadap Ayat-ayat Memuliakan Anak Yatim

dan Praktik Santunan Anak Yatim

(Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh :

Aprianto Ridwan Salni

NIM 11140340000157

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

Pemahaman Tokoh Agama terhadap Ayat-ayat Memuliakan Anak Yatim

dan Praktik Santunan Anak Yatim

(Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh :

APRIANTO RIDWAN SALNI

NIM.11140340000157

Di bawah Bimbingan:

KUSMANA, Ph.D

NIP. 196504241995031001

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 3: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan
Page 4: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan
Page 5: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

i

ABSTRAK

Aprianto Ridwan Salni: 11140340000157.

Pemahaman Tokoh Agama terhadap Ayat-ayat Memuliakan Anak

Yatim dan Praktik Santunan Anak Yatim “Desa Sarimukti Kecamatan

Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat.” Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan

Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2019.

Skripsi ini membahas tentang pemahaman masyarakat muslim yang berada di

Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat tentang ayat-ayat

memulikan anak yatim dan praktik santunan.

Kajian ini mencoba menjawab rumusan masalah Bagaimana pemahaman

masyarakat Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat

terhadap ayat-ayat memuliakan anak yatim dan praktek santunan?”

Penulisan Skripsi ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan Field

research secara purposive. Metode pengambilan data yang digunakan dengan cara

Observasi dan Wawancara, dengan adanya anak yatim yang berjumlah 47 orang.

Penulis melakukan penelitian di Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten

Bekasi Jawa Barat dengan jumlah 5753 orang.

Penulis melakukan beberapa hal: Pertama mendeskripsikan penelitian dari hasil

Field research untuk observasi dan wawancara. Kedua data yang telah terkumpul

kemudian dikelompokan dalam beberapa unit analisis. Ketiga penulis

mendeskripsikan temuan penelitian dengan cara mendiskusikan dengan pendapat para

mufasir. Penulis mengkolaborasikan temuan dengan mengambil beberapa karya

tafsir, tafsir klasik dan modern di dalamnya. Dari kalangan mufasir klasik Seperti,

Abū Ja‟far Muhammad bin Jarīr Aṯ-Ṯabarī. Tafsīr Aṯ-Ṯabarī, Syaīkh Imam Al-

Qurṯubī. Tafsīr Al-Qurṯubī, Jalaluddīn Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-

Maẖalī, Jalaluddīn Abduraẖman bin Abī Bakr As-suyuṯhi. Tafsīr jalalaīn. Sedangkan

mufasir modern adalah seperti, M. Quraish sihab. Tafsir Al-Misbah, Hamka. Juz‟

Amma Tafsir Al-Azhar, Sayyid Quṯb. Tafsīr fi-Ẕilalil Qur‟ȃn. Ini semua untuk

melihat bagaimana para mufasir menafsirkan ayat tersebut untuk menjadi bahan

kajian penelitian ini.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pemahaman dan kepedulian masyarakat

terhadap Anak Yatim yang ada di lingkungan Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung

Kabupaten Bekasi Jawa Barat.

Kata Kunci: Anak Yatim, Al-Qur’an

Page 6: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

ii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Puji syukur kami hanturkan kepada Allah Swt, yang telah menganugrahkan

Taufīq, pertolongan, hidayah, sehinnga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini.

Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, semoga kita

mendapatkan Syafaat Rasulullah Saw di hari kiamat nanti. Alhamdulillah dengan izin

Allah, tulisan penelitian ini bisa diselesaikan dengan judul “Anak Yatim dan Al-

Qur‟an Studi Living Qur‟an di Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Bekasi Jawa

Barat”. Skripsi ini diajukan guna untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan

pendidikan S1 pada program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan

bahkan jauh sampai pada sempurna. Untuk itu penulis sangat membuka dan

menerima segala saran, kritikan dan masukan dari semua pihak agar bisa menjadi

lebh baik lagi.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang ikut

serta berpartisipasi dalam membantu menyelesaikan tulisan ini, bagi secara langsung

maupun secara tidak langsung, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis

ucapkan ribuan ungkapan terima kasih kepada:

1. Orang tua saya Bapak Ersalih dan Ibu Sainih Suhartini, dan para Saudara-

saudara yang telah memberikan segalanya kapada saya, dengan

bimbingan, arahan, motivasinya, sehingga penulis bisa menyelesaikan

tulisan ini.

2. Bapak Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc M.A, selaku

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Yusup Rahman, M.A, Selaku Dekan Fakultas Usuluddin

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

iii

4. Ibu Dr. Lilik Ummi Kultsum, M.A, selaku ketua Jurusan Ilmu Al-Qur‟an

dan Tafsir dan Ibu Dra. Banun Binaningrum. M. Pd selaku Sekertaris

Jurusan Al-Qur‟an dan Tafsir.

5. Dosen Pembimbing Bapak Kusmana, Ph.D yang memberikan ilmu,

arahan dan motivasi kepada penulis samapi terjuwudnya skripsi ini

dengan baik.

6. Dosen penasihat akademik. Bapak Suryadinata, M.Ag yang banyak

memberi bantuan dan masukan kepada penulis selama studi di kampus

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh dosen di Jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir, yang dengan ikhlas

memberikan ilmunya sehingga membuat penulis mampu menyelesaikan

menulis skripsi.

8. Kepada para guru yang ada di Pondok Pesantren Attaqwa putra. Terutama

kepada KH Mohammad Amin Noer MA, yang telah memperkenalkan

kepada saya dasar-dasar ilmu-ilmu Islam kepada saya. Dan pula kepada

para guru Pondok Pesantren Attaqwa Putra, terutama kepada KH Nurul

Anwar Lc sebagai pengasuh Pesantren, yang pernah juga mengajar ilmu-

ilmu agama kepada saya, Al-hafidz Adib Sholeh serta para guru-guru yang

lain. Semoga Allah Swt senantiasa melindunginya.

9. Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Usuluddin. Terima kasih

atas referensi yang telah dipersembahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada keluarga yaitu kakak Lia Heryani, Heru Prasetyo. Adik saya

Hariri Hariansyah dan keponakan saya Neza Putri Dainta, Muhammad

Rifqi Fatih yang telah mendukung selesainya skripsi ini.

11. Teman-teman satu Jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir, teman teman

seperjuangan dalam memburu ilmu-ilmu agama di Fakultas Usuluddin.

12. Sahabat-sahabat saya TH D „Kandang Macam”, Dede Yasep Jalaluddin,

Aufal Ghani Haya, Faikar Faris, Muhammad Anas, Sandi Pajriandi,

Ahmad Sya‟dan, Aminullah Ibrahim, Muhammad Firdaus, Mursalin,

Page 8: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

iv

Rizky Fadlilah, Muhammad Alwi, Fakhrul Arif, Munajat, Erjiman, Abd

Rahim Syafi‟i, Fikri Aulia, Muhammad Dimyati, Muhammad Rifqi, Abd

Haisman, Raja Hotlan, yang mendampingi dan menopang penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Semoga kalian semua menjadi orang-orang

yang berguna bagi bangsa Indonesia.

13. Teman-teman satu kosan. Yaitu: Muhammad Alawi Al-Maliki, Qothrun

Nada, Dede Imron Yusuf, Ibrahim Aziz, Adli Kanza, Bang Yasir, Hanan,

Adit, Fikri Al-Mufid. warung emak belakang kosan Rohimahullah.

14. KH. Ma‟suri (Pimpinan Majelis Al-Khairat Klender), KH. Hamim Efendi

(Pimpinan Majelis Al-Muttaqin Tambelang), Ustadz Adam Wahyuddin,

dan para jamaah majelis pengajian di bogor babeh Wafi, Kang Edem,

Syahrul Roji. Semoga beliau diberikan panjang umur serta sehat walafiah,

agar selalu dapat memberikan ilmu yang bermanfaat untuk para generasi

selanjutnya dan selalu dapat memberikan kontibusi-kontribusi yang

bermanfaat untuk kaum muslimin dalam mensyiarkan agama islam.

15. FKMA (Forum Komunikasi Mahasiswa Attaqwa) beserta anggotanya,

Khoirul Ilham Rosyadi, Lutfi, M. Raihan, Fikri Al Mufid, Sadam, Faqih,

Gifari, Dhiaul, Idzhar. Abang-abang dan Empok-empok yang lainnya

Ciputat, 6 Februari 2019

Aprianto Ridwan Salni

Page 9: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

v

PEDOMAN TRANSLITERASI

Dalam skripsi, tesis, dan disertasi bidang keagamaan (baca: Islam), alih aksara

atau transliterasi, adalah keniscayaan. Oleh karena itu, untuk menjaga konsistensi,

aturan yang berkaitan dengan alih aksara ini penting diberikan. Pengetahuan tentang

ketentuan ini harus diketahui dan dipahami, tidak saja oleh mahasiswa yang akan

menulis tugas akhir, melainkan juga oleh dosen, khususnya dosen pembimbing dan

dosen penguji, agar terjadi saling kontrol dalam penerapan dan konsistensinya. Dalam

dunia akademis, terdapat beberapa versi pedoman alih aksara, antara lain versi

Turabian, Library of Congress, Pedoman dari Kementian Agama dan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta versi Paramadina.Umumnya, kecuali versi

Paramadina, pedoman alih aksara tersebut meniscayakan digunakannya jenis huruf

(font) tertentu, seperti font Transliterasi, Times New Roman, atau Times New Arabic.

Untuk memudahkan penerapan alih aksara dalam penulisan tugas akhir, pedoman alih

aksara ini disusun dengan tidak mengikuti ketentuan salah satu versi di atas,

melainkan dengan mengkombinasikan dan memodifikasi beberapa ciri hurufnya.

Kendati demikian, alih aksara versi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini disusun

dengan logika yang sama.

1. Padanan Aksara

Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak dilambangkan ا

B Be ب

T Te ث

Ts te dan es ث

J Je ج

ẖ h dengan garis bawah ح

Kh ka dan ha ر

D De د

Page 10: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

vi

Dz de dan zet ذ

R Er ر

Z Zet ز

S Es س

Sy es dan ye ش

S es dengan garis bawah ص

Ḏ de dengan garis bawah ض

T te dengan garis bawah ط

Z zet dengan garis bawah ظ

koma terbalik di atas hadap kanan „ ع

Gh ge dan ha غ

F Ef ف

Q Ki ق

K Ka ك

L El ل

M Em م

N En ى

W We و

H Ha ه

Apostrof ’ ء

Y Ye ي

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal,

ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

A Fathah ـــ

Page 11: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

vii

I Kasrah ـــ

__ U Dhammah

Adapun vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Ai a dan i __ ي

__ و Au a dan u

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal pajang (madd) yang dalam bahsa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

 a dengan topi di atas يا

Î i dengan topi di atas ىي

Û u dengan topi di atas ىو

4. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf

kamariah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân bukan ad-dîwân.

5. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda (ـــ (dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan

menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku

jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyah. Misalnya, kata (الضرورة) tidak ditulis ad-darûrah

melainkan al-darûrah, demikian seterusnya.

Page 12: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

viii

6. Ta Marbûtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata yang

berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1

di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika tamarbûtah tersebut diikuti oleh kata sifat

(na„t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut diikuti kata benda

(ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

Ṯarîqah طريقت 1

al-jâmî‟ah al-islâmiyyah الجاهعت اإلسالهيت 2

الوجود وددة 3 waẖdat al-wujûd

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam alih

aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang

berlaku dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan 35

permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.

Jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital

tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh:

Abû Hâmid al-Ghazâlî bukan Abû Hâmid Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi.

Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga dapat diterapkan dalam alih

aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring (italic) atau cetak tebal

(bold). Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan cetak miring, maka demikian

halnya dalam alih aksaranya, demikian seterusnya. Berkaitan dengan penulisan nama,

untuk nama-nama tokoh yang berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak

dialihaksarakan meskipun akar katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis

Abdussamad al-Palimbani, tidak „Abd al- Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri,

tidak Nûr al-Dîn al-Rânîrî.

8. Cara Penulisan Kata

Page 13: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

ix

Setiap kata, baik kata kerja (fi„l), kata benda (ism), maupun huruf (harf) ditulis

secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-kalimat

dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas:

Kata Arab Alih Aksara

dzahaba al-ustâdzu ذھة األستاذ

Tsabata al- ajru ثبج األجر

al- ẖarakah al-„ asriyyah الذرمت العصريت

Asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh أشھد أى ال إلھ إال هللا

الخ Maulânâ Malik al- Sâlih هوالنا هلل الص

Yu‟ atstsirukum Allâh يؤثرمن هللا

al- maẕâhir al-„ aqliyyah الوظاھر العقليت

Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka. Nama

orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu dialihaksarakan.

Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nûr Khâlis Majîd; MohamadRoem, bukan

Muhammad Rûm; Fazlur Rahman, bukan Fadl al-Rahmân.

Page 14: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah............................................... 5

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian .................................................................................. 9

F. Tekhnik Analisis Data .................................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 12

BAB II PROFIL DESA SARIMUKTI KECAMATAN CIBITUNG

KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT ............................................................... 13

A. Sejarah berdirinya Desa Sarimukti ............................................................. 13

B. Struktur Organisasi ...................................................................................... 15

C. Santunan Anak Yatim .................................................................................. 17

1. Santunan Anak Yatim Majelis Tak‟lim Al-Hidayah ............................... 18

2. Santunan Anak Yatim Amil Zakat ........................................................... 19

D. Program Kegiatan Desa ............................................................................... 21

E. Tingkat Pendidikan ...................................................................................... 22

F. Tingkat Perekonomian.................................................................................. 23

Page 15: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

xi

BAB III TAFSIR AYAT-AYAT MEMULIAKAN ANAK YATIM ................... 26

A. Ayat dan Terjemah....................................................................................... 26

B. Tafsir Tafsir Klasik ...................................................................................... 28

1. Tafsir At-Tabari ....................................................................................... 28

2. Tafsir Al-Qurtubi ..................................................................................... 30

3. Tafsīr Jalalain ........................................................................................... 32

C. Tafsir Modern .............................................................................................. 33

1. Tafsir Al-Misbah ...................................................................................... 33

2. Tafsir Al-Azhar ........................................................................................ 35

3. Tafsir Fi Zilalil Qur‟an............................................................................. 36

BAB IV PEMAHAMAN TOKOH AGAMA DAN PRAKTIK SANTUNAN

ANAK YATIM ......................................................................................................... 38

A. Pemahaman tokoh Agama terhadap Ayat-ayat memuliakan Anak Yatim .. 38

B. Praktik Masyarakat terhadap Santunan Anak Yatim ................................... 49

C. Kendala Implementasi.................................................................................. 52

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 55

A. Kesimpulan .................................................................................................. 55

B. Saran............................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 59

LAMPIRAN LAMPIRAN ....................................................................................... 60

Page 16: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama berabad-abad Al-Qur‟an telah hadir di tengah-tengah peradaban dan

pergaulan umat manusia. Ia telah berperan sebagai unsur utama dari pembentuk

kepribadian ajaran islam. Al-Qur‟an juga berkedudukan sebagai kitab suci, yang

merupakan sumber utama rujukan segala hal terkait kepercayaan, peribadatan,

pedoman moral, perilaku sosial dan individu. Dan menjadi sumber ilham dan rujukan

karya-karya sastra besar dan ilmu-ilmu bahasa.

Al-Qur‟an memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan di berbagai segi

kehidupan, baik yang berkaitan dengan masalah kejiwaan, jasmani, sosial, ekonomi

maupun politik, dengan pemecahan yang penuh bijaksana, karena ia diturunkan oleh

yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Untuk menjawab setiap problem yang ada,

Al-Qur‟an meletakan dasar-dasar umum yang dapat dijadikan landasan oleh manusia,

yang relevan di segala zaman. Dengan demikian, Al-Qur‟an akan selalu aktual di

setiap waktu dan tempat. Sebab, islam adalah agama abadi.1 Selain itu, dalam fungsi

primodialnya Al-Qur‟an adalah petunjuk (hudan) bagi jalan hidup seluruh umat

manusia. Semangatnya, terutama ketika memberi kabar gembira dan juga kerasnya

ancaman yang ditunjukan kepada setiap orang yang melakukan kejahatan menjadikan

Al-Qur‟an benar-benar sebagai mukjizat kalam ilahi yang akan membimbing

perjalanan hidup manusia menuju keselamatan yang dicita-citakanya.2

1 Syaȋkh Manna Al-Qaṯhṯhan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur‟an (Jakarta: Pustaka Kautsar,

2012), h. 16. 2 Ali Yafi, Al-Qur‟an Memperkenalkan Diri, Ulȗmul Qur‟ȃn, vol.1, April-Juni, 1989, h. 3.

Page 17: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

2

Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Ma‟un [107] 2

“Itulah orang yang menghardik anak yatim.” (Qs. Al-Ma‟un [107] 2)

Qatadah berpendapat, bahwa maknanya adalah menghardik dan mendzalimi

mereka.3 Maksudnya adalah, orang yang mendustakan agama adalah orang yang

mencegah anak yatim dari haknya dan mendzhaliminya.4 Sesungguhnya orang yang

mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim dengan kasar yakni

orang yang menghinakan dan menyakiti anak yatim, juga tidak berpesan untuk

memperhatikannya. Seandainya ia benar-benar membenarkan agama, sekiranya

pembenaran ini telah menghujam didalam hatinya, pasti ia tidak akan membiarkan

anak yatim.5

Terkait dengan anak yatim, ketiadaan ayah dalam keluarga dan

berkecimpungnya ibu di bidang profesi dapat menimbulkan penyimpangan terhadap

anak. Pasalnya dengan meninggalnya ayah, anak telah kehilangan sosok yang dapat

menjadikan diriya sebagai pribadi yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan

masyarakat sekitar, di sisi lain ibu sebagai peran pengganti ayah telah menyibukkan

diri untuk mencari nafkah bagi kelangsungan hidup keluarga. Dengan demikian, anak

kehilangan kesempatan bertatap muka dengan sang ibu sehingga menyebabkan anak

kurang mendapatkan kasih sayang dari ibu. Kondisi semacam ini menuntut adanya

kepedulian masyarakat sehingga dengan partisipasi masyarakat diharapkan dapat

tercipta kehidupan ideal dimana terjadi harmonisasi antara kepentingan individu

untuk memelihara keturunan dan kepentingan masyarakat untuk menciptakan

masyarakat yang baik.6

3 Syaȋkh Imam Al-Qurṯubȋ, Tafsȋr Al- Qurṯubȋ (Jakarta: Puataka Azzam, 2009), h. 790.

4 Abū Ja‟far Muẖammad bin Jarȋr Al-Ṯabarī, Tafsȋr Al-Ṯabarȋ (Jakarta: Puataka Azzam,

2009), 2009, h. 983.

5 Sayyȋd Quṯb, Tafsȋr Fȋ-Ẕilalil Qur‟ȃn (Jakarta: Rabbani Press, 2003), h. 627.

6 M.Saeful Amin, “Pemeliharaan Anak Yatim Perapektif Hadis”, Skripsi Fakultas Ushuluddin

Jurusan Tafsir-Hadis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 4.

Page 18: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

3

Al-Qur‟an menjelaskan tentang anak-anak yatim dalam berbagai kaitan antara

lain, dengan agama, keimanan, harta, warisan, rampasa perang, perkawinan, dan

sebagainya. Hal ini menunjukan bahwa persoalan anak yatim dalam Al-Qur‟an bukan

semata-mata masalah sosial dan kemanusiaan, tetapi juga berhubugan dengan

persoalan keagamaan dan keimanan yang berpengaruh kelak di akhirat. Oleh karena

itu masalah anak yatim dalam islam termasuk hal yang sangat penting, sehingga

memerlukan perhatian dan penanganan yang serius dari orang-orang yang memiliki

kepedulian dan kecukupan. Allah Swt memerintahkan orang-orang yang beriman dan

bertakwa agar memperhatikan, memelihara, membantu, menolong, dan melindungi

anak yatim dengan cara-cara yang telah ditetapkan-Nya.7

Hidup anak-anak yatim juga harus dimuliakan. Mereka yang tidak mau

memuliakan anak-anak yatim mendapat teguran dan peringatan dari Allah swt. Al-

Qur‟an menegaskan.“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak

memuliakan anak yatim”. QS: Al-Fajr [89] 17. Maksudnya kalian wahai masyarakat Makkah tidak memberi penghormatan

kepada anak yatim penghormatan yang dimaksud adalah memberikan perhatian dan

perlakuan yang wajar kepada anak yatim.8 Memuliakan anak-anak yatim dapat

membesarkan hati dan mengangkat harga diri mereka, sehingga mereka menjadi tegar

dan bersemangat dalam menghadapi kehidupan dan masa depan. Mereka tidak boleh

dihina dan direndahkan. Perasaan mereka yang sensitif perlu dijaga. Jangan sampai

kita mengucapkan kata-kata kasar yang menyinggung apalagi sampai memukul.9

Pada era modern sekarang organisasi masyarakat penentang kekerasan

terhadap anak memang semakin banyak. Sayangnya aksi tersebut belum bisa

mencapai hati masyarakat. Nyatanya, masih banyak kasus kekerasan terhadap anak.

Salah satu kasus pada kali ini yang menimpa hendra berumur 14 tahun, dia adalah

seorang yatim putra dari (alm) yayat dan aminah warga kampung panagan Desa

Sukakerta kecamatan Cilaku kabupaten Cianjur. Dia dituduh mencuri bawang dan

7 Muhsin, Mari Mencintai Anak Yatim (Jakarta: Gema Insani Press, 2010), h. 6.

8 M. Quraish Sihab, Membumikan Al-Qur‟an Jilid 2 (Jakarta: Lentera Hati) 2010, h. 185.

9 Muhsin, Mari Mencintai Anak Yatim (Jakarta: Gema Insani Press, 2010), h. 7.

Page 19: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

4

dipaksa untuk mengakuinya. Bukan hanya itu Hendra juga sempat disiksa oleh

penjaga kebun bawang tersebut.10

Di Desa Sarimukti ini terdapat anak yatim yang berjumlah 47 orang, anak

yatim tersebut memiliki kondisi hidup yang berbeda ada yang masih terpelihara

dengan baik oleh keluarganya ada juga yang mesti diberikan perhatian oleh orang-

orang disekitarnya jika anak yatim tersebut dalam segi perekonomian dikeluarganya

masih sangat lemah, sehingga banyak anak yatim yang putus sekolah dan terlantar

bahkan ada yang sudah berkerja, seharusnya anak-anak seusia seperti itu masih

sangat membutuhkan pendidikan serta perhatian orang tua dan masyarakat

disekitarnya. Setelah melihat jumlah dan kondisi anak yatim yang ada di desa

sarimukti masih sangat memperihatinkan karena kurangnya perhatian dan kepedulian

masyarakat untuk memberikan santunan dan kebutuhan hidup sehari-harinya.

Sehingga anak yatim tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Jika dilihat dari

segi agama masyarakat masih sangat lemah dalam memahami Al-Qur‟an yang

menjadi sumber hukum agama islam. Jika dilihat dari segi perekonomian masyarakat

masih sangat jauh dari kata mapan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Serta

tingkat pendidikan yang rendah. Sehingga masyarakat ini tidak memperdulikan dan

memperhatikan satu dengan yang lainnya, mereka hidup dengan sendiri tanpa

memikirkan orang lain di sekitarnya termasuk anak yatim tersebut.

Oleh sebab itu untuk meminimalisir kasus tersebut yang terjadi disekitar kita

maka.11

Hadiarnya Al-Qur‟an dan Hadis di tengah-tengah kita untuk menjadi sumber

hukum dan petunjuk. Agar kita senantiasa melindungi, memelihara dan memuliakan

anak yatim yang ada di sekitar kita. Dan masyarakat harus bisa mengamalkan dan

mengerti apa yang ada di dalam Al-Qur‟an dan Hadis Rasulullah saw.

Melihat fenomena yang telah dipaparkan di atas. Ternyata masih banyak

kasus penganiayaan terhadap anak yatim karena lemahnya pemahaman agama

10 Dikutip langsung dari http://jogja.tribunnews.com/2017/09/29/dituduh-mencuri-bawang-

anak-yatim-piatu-ini-tewas-akibat-lika-siksaan-penjaga-kebun .

11

Desa Sarimukti kecamatan Cibitung Bekasi Jawa Barat.

Page 20: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

5

mereka. Hal ini bisa menimbulkan masalah yang besar untuk pemerintah setempat

karena tidak memperhatikan anak-anak yatim yang seharusnya dijaga dan di

sejahterakan kehidupannya. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul; “Pemahaman Tokoh Agama Terhadap Ayat-ayat Memuliakan Anak Yatim

dan Praktek Santunan Anak Yatim Desa Sarmukti Kecamatan Cibitung Kabupaten

Bekasi Jawa Barat”

B. Identifikasi Masalah

Bila di identifikasikan maka masalah yang muncul dari latar belakang diatas

bahwa telah ada sejumlah skripsi yang membahas tentang anak yatim. Kesimpulan

dari beberapa skripsi tersebut bahwa anak yatim harus dihormati dan dimuliakan.

Banyak ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang anak yatim berdasarkan masalah

diatas. Maka penulis merumuskan permasalahan yaitu:

1. Apa saja jenis kekerasan yang dirasakan oleh anak yatim?

2. Apakah masyarakat peduli dengan anak yatim yang ada disekitarnya?

3. Bagaimana pemahaman masyarakat terhadap anak yatim?

4. Apakah masyarakat menyantuni anak yatim?

5. Apakah pemerintah setempat memperhatikan anak yatim?

6. Bagaimana pemahaman tokoh agama terhadap ayat-ayat memuliakan

anak yatim dan praktek santunan anak yatim Desa Sarimukti

Kecamatan Cibitung Bekasi Jawa Barat?

C. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi di atas. Maka penulis mengambil poin 6

“Bagaimana pemahaman tokoh agama terhadap ayat-ayat memuliakan anak yatim

dan praktek santunan desa sarimukti kecamatan cibitung bekasi jawa barat?”. Karena

tidak semua wilayah desa yang masyarakatnya memahami kondisi anak yatim dengan

baik, kebanyakan dari mereka hanya mengetahui saja adanya anak yatim di

sekitarnya, akan tetapi belum memahami dengan baik kondisi anak yatim tersebut.

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan di atas, maka

ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu;

Page 21: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

6

1. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan kepedulian masyarakat Desa

Sarmukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi terhadap anak yatim.

2. Untuk mengetahui bagaiman pemahaman tokoh agama Desa Sarimukti

kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi tentang ayat-ayat memuliakan anak yatim

diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

3. Untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dalam mencapai gelar S1 jurusan Ilmu

Al-Qur‟an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Untuk menjadikan rekomendasi kepada para donatur zakat untuk menyalurkan

santunannya kepada anak yatim di Desa Sarmukti Kecamatan Cibitung

Kabupaten Bekasi Jawa Barat

2. Sebagai salah satu referensi bagi umat islam untuk mengembangkan dan

meningkatkan pengetahuan agama khususnya dalam bidang Al-Qur‟an.

3. Timbulnya kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat bahwa memuliakan

anak yatim itu dianjurkan. Dan sadar bahwa senantiasa kita harus memuliakan

anak yatim.

D. Tinjauan Pustaka

Melalui penelusuran kepustakaan di beberapa tempat, penulis mendapati

beberapa karya tulis lainnya yang membahas tentang anak yatim, seperti:

Pemeliharaan anak yatim perspektif hadis, skripsi S1 Fakultas Ushuluddin

dan Filsafat Jurusan Tafsir Hadis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010. Dalam skripsi tersebut penulis membahas hadis-hadis yang

berhubungan dengan pemeliharaan anak yatim. Hadis yang ditelitinya juga berbeda

dengan penelitian yang penulis sedang bahas.12

Mengusap kepala anak yatim di hari asyuara‟ (Kajian Sanad da Matan Hadis).

Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015. Dalam skripsi tersebut penulis membahas kualitas hadis

12 M.Saeful Amin, “Pemeliharaan Anak Yatim Perapektif Hadis”, Skripsi Fakultas

Ushuluddin Jurusan Tafsir-Hadis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Page 22: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

7

mengusap kepala anak yatim di hari asyuara‟. yang ditelitinya juga berbeda dengan

penelitian yang penulis sedang bahas.13

Pemeliharaan anak yatim dalam al-Qur‟an. Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin

Jurusan Tafsir Hadis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Skripsi tersebut menjelaskan tentang ayat-ayat al-Qur‟an yang berkaitan tentang

pemeliharaan anak yatim dalam al-Qur‟an. Penulis menggunakan metode kuantitatif

(Library research) dalam penelitiannya.14

Nilai sosial dalam surah al-Ma‟un penafsiran modern tentang anak yatim.

Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014. Skripsi tersebut penjelaskan nilai-nilai yang terkandung

dalam surah al-Maun. Dan mengangkat tiga point, penjelasan tentang jangan

menghardik anak yatim, memberi makan kepada orang miskin dan sholat yang lalai.

Penulis menggunakan (Library research) dalam penelitiannya.15

Partisipasi Masyarakat dalam Menyantuni Anak Yatim di Desa Sungai Jalau

Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, 2014. Skripsi

tersebut menjelaskan partisipasi masyarakat dalam menyantuni anak yatim agar

terciptanya anak yatim yang berpendidikan dan mempunyai suatu keterampila yang

bermanfaat bagi diriya sehingga dia dapat mencari nafkahnya sendiri ketika sudah

dewasa. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni

menggunakan observasi, wawancara, dan Dokumentasi.16

Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim di Panti Asuhan Muhammadiyah

Purworejo. Skripsi S1 Fakultas Psikologi/Fakutas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2016. Skripsi ini mendeskipsikan panti asuhan merupakan 13 Nasroh, “Mengusap kepala anak yatim di hari asyuara ( kajian Kritik Sanad dan Matan

Hadis )”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Tafsir-Hadis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

14

Tosin, “Memelihara Anak Yatim dalam Al-Qur‟an”, Skripsi Fakultas Ushuluddin Tasfir-

Hadis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

15

Magfiroh, “Nilai Sosial Dalam Surah Al-Ma‟un: Penafsiran Modern Tentang Anak Yatim”,

Skripsi Fakultas Ushuluddin Tafsir-Hadis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

16 AL Ummemi, “Partisipasi Masyarakat dalam Menyantuni Anak Yatim di Desa Sungai

Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar” Skripsi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, 2014.

Page 23: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

8

tempat pelayanan bagi anak-anak yatim untuk memperoleh pendidikan dan

pengasuhan yang baik sebagai suatu alternatif yang baik. Adanya pendidikan dan

pengasuhan yang berada dibawah bimbingan asuhan membuat anak yatim wajib

tinggal di panti asuhan. Dengan adanya kewajiban tinggal jauh dari orang tua,

pendidikan yang wajib di ikuti di panti asuhan membuat anak mengalami berbagai

hal yang mempengaruhi kesejahteraan..17

Pelaksanaan Pendidikan Keagamaan Pada Anak Yatim di Pesantren Yatim

Al-Ihsan Surakarta. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama

Islam Negeri Surakarta, 2013. Skripsi ini menjelaskan pentingnya pendidikan

keagamaan untuk anak-anak yatim karena dengan pendidikan tersebut anak dapat

pengetahui hal yang baik dan buruk. Hal itu bisa dipelajari dalam pendidikan agama

islam, karena pendidikan islam merupaka suatu sistem pendidikan yang dimaksud

untuk membentuk manusia muslim sesuai dengan yang di cita-cita pandangan islam.

Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan kualitatif.18

Anak Yatim dalam Perspektif Al-Qur‟an (kajian Tafsir Maudhu‟i). Skripsi S1

Fakultas Ushuluddin Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN Tulung Agung, 2017. Dalam

skripsi ini penulis melatar belakangi oleh perilaku tidak baik yang terdapat dalam

sebuah lembaga anak yatim. Anak yatim selalu mendapatkan perilaku yang tidak

semestinya. Penelitian ini diarahkan sebagai jawaban Al-Qur‟an tentang bagaimana

tuntunan Al-Qur‟an terkait anak yatim. metode penelitian skripsi ini adalah studi

kepustakaan (library research).19

17 Zulfa An‟nisa Wafa, “. Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim di Panti Asuhan

Muhammadiyah Purworejo. Skripsi S1 Fakultas Psikologi/Fakutas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2016. 18 Imma Khasanah, “Pelaksanaan Pendidikan Keagamaan Pada Anak Yatim di Pesantren

Yatim Al-Ihsan Surakarta”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Surakarta, 2013.

19

Ida Husaini, “Anak Yatim dalam Perspektif Al-Qur‟an (kajian Tafsir Maudhu‟i)”. Skripsi

S1 Fakultas Ushuluddin Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN Tulung Agung, 2017.

Page 24: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

9

Anak Yatim dalam Pandangan M.Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah”.

Skripsi tersebut berisi tentang pandangan dan penjelasan menyeluruh M.Quraish

Shihab tentang anak yatim.Menurutnya, 20

Pengelolaan Harta Anak Yatim Dalam al-Qur‟an Menurut M. Quraish Shihab

dan Hamka”.Skripsi tersebut membahas terkait pemeliharaan diri dan harta anak

yatim dan juga persamaan dan perbedaan penafsiran terkait dengan pengelolaan harta

anak yatim antara M. Quraish Shihab dan Hamka.21

Adapun dalam pembahasan yang penulis sajikan dalam skripsi ini adalah

lebih fokus kepada Tafsir yang berisi tentang ayat-ayat yang memuliakan anak

yatim, dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian lapangan (field research) di

Desa Sarimukti Kecamata Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat untuk melihat

bagaimana tokoh agama memahami terhadap ayat-ayat memuliakan anak yatim dan

kepedulian masyarakat terhadap anak yatim dalam bentuk santunan.

E. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu

suatu penelitian yang menggambarkan atau memaparkan secara umum mengenai

pemahaman tokoh agama Desa Sarimukti Kecamata Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa

Barat terhadap ayat-ayat memuliakan anak yatim, dengan cara mengumpulkan,

menganalisis dan menginterpretasikan data yang berkaitan dengan penelitian ini.

Dalam pengumpulan data, sebanyak mungkin data yang diperoleh atau dikumpulkan

mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam

penelitian skripsi ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data

yaitu ayat-ayat memuliakan anak yatim, sedangkan data sekunder adalah sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain, dokumen, hasil wawancara.

20 Asep Irawati, “Anak Yatim dalam Pandangan M.Quraish Shihab Dalam Tafsir Al

Mishbah” Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2008.

21

Farichatuz Zulfa, skripsi “Pengelolaan Harta Anak Yatim Dalam al-Qur‟an Menurut

M.Quraish Shihab dan Hamka”. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2015.

Page 25: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

10

1. Teknik Pengumpul Data

a. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses pengamatan dan ingatan terhadap fenomena -fenomena yang

sedang dijadikan sarana pengamatan.22

Dalam penelitian ini yang menjadi objek

observasi adalah para tokoh agama yang ada di Desa Sarimukti Kecamata Cibitung

Kabupaten Bekasi Jawa Barat.

b. Wawancara

Penulis menggunakan teknik wawancara terbuka secara intensif yang

bertujuan memperoleh informasi tertentu dari beberapa responden. Dalam

wawancara ini penulis melakukan bertemu langsung dengan responden.

1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi Desa Sarimukti kecamatan

Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat.

2. Populas

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.23

Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa populasi penelitian merupakan keseluruhan objek yang dapat

terdiri dari orang, benda, kejadian, waktu, dan tempat dengan ketentuan

karakteristik dalam penelitian harus sama. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah masyarakat Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten

Bekasi Jawa Barat dengan jumlah 5753 warga.

3. Tekhnik Sampling

Sampling atau biasa disebut dengan teknik sampling merupakan teknik atau

cara yang digunakan penelit untuk mengambil sampel penelitian yang akan diteliti.

Tekhnik pengambilan sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil sampel

22

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Press, 2008), h.52.

23

Sugiyo, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alvabeta, 2009), h.

80

Page 26: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

11

yang representatif dari populasi, pengambilan sampel ini harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi

sebagai contoh atau dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya.24

Untuk menentukan sampling penelitian berikut, peneliti menggunakan teknik

purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti

mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam mengambil sampelnya.25

Alasan digunakan teknik purvosive sampling karena peneliti hanya bisa

menggunakan delapan orang sebagai objek penelitian karena orang-orang tersebut

dirasa mampu mewakili karakteristik populasi yang diinginkan.

c. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kualitatif.26

Dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan objek yang diteliti untuk

memperoleh pemahaman mendalam yang otentik mengenai pemahaman responden.

Kebanyakan peneliti kualitatif menganggap bahwa observasi dan wawancara

langsung merupakan metode yang potensial.27

F. Tekhnik Analisis Data.28

1. Deskripsi data

Metode ini bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau fenomena

tertentu, berdasarkan data-data kualitatif yang diperoleh melalui observasi dan

wawancara, hasil wawancara tersebut di deskripsikan dalam bentuk uraian.

24 Subana, Statistik Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005), h. 25

25

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 97

26

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang mengumpulkan danmenganalisis

data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak

berusaha menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah di peroleh dan dengan

demikian tidak menganalisis angka-angka.(Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali

Press, 2015), h. 13.

27 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, h. 53.

28 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Press, 2015), h. 174.

Page 27: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

12

2. Analisis data

Data-data yang telah terkumpul dari hasil observasi dan wawancara tersebut

disajikan dalam bentuk analisis, data diuraikan dengan menggunakan bahasa sendiri

dan memberikan interpretasi terhadap data yang diperoleh secara apa adanya.29

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-sub

bab, adapun sistematika bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:

Bab pertama berisi tentang pendahuluan, yaitu terdiri dari latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan Masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

Tinjauan pustaka, Metodologi Penelitian, yang terdiri dari Lokasi dan Waktu

Penelitian, Populasi, Sampel, Metode Pengumpulan Data, Tekhnik Analisis Data, dan

Sistematika Penulisan.

Bab kedua membahas Profil Desa Sarmukti Kecamatan Cibitung Bekasi Jawa

barat, yang terdiri dari: Sejarah berdirinya, Struktur Organisasi, Program kegiatan,

Status.

Bab ketiga membahas tentang memuliakan anak yatim dan ruang lingkupnya

dalam Islam, kemudian tentang ayat-ayat memuliakan anak yatim dan Tafsirannya.

Bab keempat membahas pemahaman tokoh agama Desa Sarimukti Kecamatan

Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat terhadap ayat-ayat memuliakan anak yatim

mengenai Deskripsi Data, dan Pengolahan Data.

Bab kelima penutup yang berisi tentang Kesimpulan dan Saran-saran.

Penelitian ini bersifat penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan

pendekatan deskriptif analisis. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan tokoh agama

Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat dapat memahami

terhadap ayat-ayat memuliakan anak yatim 2.

Tokoh agama Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa

Barat terhadap pemahaman ayat-ayat memuliakan anak yatim. Data-data yang

29 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: rajawali press, 2005), h. 13.

Page 28: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

13

terhimpun akan disampaikan apa adanya, kemudian dicoba dicarikan hubungan-

hubungan yang relevan dengan data-data tersebut.

Page 29: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

13

BAB II

PROFIL DESA SARIMUKTI KECAMATAN CIBITUNG BEKASI JAWA

BARAT

A. Sejarah berdirinya Desa Sarimukti

Desa secara umum adalah desa sebagai suatu gejala yang bersifat universal,

terdapat dimana pun di dunia ini. Sebagai suatu komunitas kecil, yang terkait pada

lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal secara menetap maupun bagi

pemenuhan kebutuhannya. Secara umum lebih sering di kaitkan dengan pertanian,

misalnya mendefinisikan desa sebagai pemukiman para petani. Sebenarnya, faktor

pertanian bukanlah ciri yang selalu harus terletak pada desa. Ciri utama yang terletak

pada desa adalah fungsinya sebagai tempat tinggal dari suatu kelompok masyarakat

yang relatif kecil.30

Desa biasanya terdiri dari rumah tangga petani.31

Ciri yang sering

dihubungkan dengan masyarakat desa adalah masyarakat desa tempat orang hidup

berdekatan dengan orang-orang tetangga terus menerus. Di dalam masyarakat

terdapat sistem tolong menolong. Tambahan tenaga bantuan dalam pekerjaan

pertanian tidak di sewa tetapi yang di minta dari sesama warga desa. Dalam hal ini

kompensasinya itu bukan bagian dari hasil pekerjaan, juga bukan upah, tetapi tenaga

bantuan. Aktivitas tolong menolong itu hidup dalam berbagai macam bentuk

masyarakat desa di indonesia. Kecuali dalam pekerjaan pertanian, aktivitas tolong

menolong itu tampak banyak, misalnya dalam aktivitas kehidupan rumah tangga,

dalam menyiapkan dan melaksanakan pesta dan upacara, dan dalam hal kecelakaan

dan kematian.

30 Sosiologi pedesaan dan pertanian (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010), h.

29.

31

D Noer Zahara, Delima Ekonomi Desa (Di terbitkan pertama kali oleh yayasan obor

indonesia April, 1987), h. 11.

Page 30: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

Desa Sarimukti adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Cibitung Kabupaten

Bekasi Jawa Barat. Desa Sarimukti ini berada di jalan Muktiwari. Desa ini terletak di

tengah perkampungan yang di kelilingi oleh sawah dan perkebunan di sekitarnya dan

memiliki luas wilayah 547,3859 Ha. Letak batas Desa Sarimukti: sebelah utara Desa

Sukamaju, sebelah selatan Desa Muktiwari, sebelah barat Desa Srimahi, sebelah

timur Desa Sukaraja. Pada tahun 1983 terjadi pemekaran desa dari Desa Muktiwari

yang berada di jalan muktiwari ke Desa Sarimukti yang di kepala desai oleh Bapak

Nasan sebagai (kepala desa sementara). Yang menamakan kantor desa menjadi Desa

Sarimukti adalah Bapak Yayat Adiat hingga sekarang belum ada perubahan nama

kantor desa sarimukti. Pada tahun 1985 telah terbentuk pelaksanaan pemilihan umum

kepala desa yang pertama, terdapat dua calon kepala desa yaitu Bapak H. Nadih dan

Bapak Atta, setelah hasil penghitungan suara kepala desa yang terpilih adalah Bapak

H. Nadih sebagai kepala Desa Sarimukti yang pertama beliau menjabat selama

sepuluh tahun dari tahun 1985-1995.32

Pada Zaman dulu, mata pencaharian Desa Sarimukti yaitu sebagai petani,

dikarenakan banyaknya ladang-ladang atau persawahan yang mendomisi di desa

tersebut, alhasil Desa Sarimukti ini menjadi pusat kegiatan pertanian. Dan sampai

sekarang pun masyarakat masih mengandalkan sawah sebagai sumber pangan

mereka. Namun, sekitar tahun 2014 Desa Sarimukti sudah mulai masuk

pengembangan untuk membeli lahan-lahan pertanian masyarakat untuk

pembangunan-pembanguan dari perusahaan PT Surya Cita.

Pembangunan yang dilakukan semua bangsa bertujuan untuk meningkatkan

kualitas hidup masyarakatnya. Kualitas hidup manusia ditentukan oleh tingkat

pemenuhan kebutuhan yang paling utama bagi manusia, yang disebut dengan

kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar merupakan berbagai keperluan yang diperlukan

manusia untuk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan dasar ini tidak statis, tetapi

32 Wawancara dengan kepala Desa, Bapak Suri Suryaningrat, pada 18 April 2018.

Page 31: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

15

bersifat dinamis dan berkembang sesuai dengan tingkat peradaban dan kesejahteraan

manusia.33

Sebagaimana diketahui, tujuan utama pembangunan adalah peningkatan taraf

hidup. Dengan demikian, kondisi yang menunjukan adanya taraf hidup yang rendah

merupakan sasaran utama usaha perbaikan dalam rangka pembangunan tersebut.

Kondisi kemiskinan dengan berbagai dimensi dan implikasinya, merupakan salah

satu bentuk masalah sosial yang menuntut pemecahan. Pembangunan diharapkan

akan dapat tampil sebagai salah satu alternatif untuk melakukan upaya pemecahan

masalah dan perbaikan kondisi tersebut.34

Sawah-sawah atau ladang yang ada, masyarakat hanya tinggal menunggu

kapan waktunya lahan ladang dan sawah tersebut dieksekusi. Kemudian tetap

masyarakat sampai saat ini masih diberikan kesempatan untuk menggarap dengan

sistem kontrak membayar pertahun tujuh belas juta rupiah dengan hasih panin

setahun , megenai status kepemilikan terhadap sawah/ladang di Desa Sarimukti 60%

sudah menjadi milik PT Surya Cita.35

B. Struktur Organisasi

Landasan utama struktur pemerintahan desa yang disusun berdasar undang-

undang nomor 5 Tahun 1979 adalah sebagaimana tercantum dalam pasal 1a dan 1b.

Dalam pasal ini dinyatakan bahwa pemerintah desa adalah penyelenggaraan

pemerintah yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintah terendah di bawah

kecamatan. Dalam undang-undang tersebut di bedakan antara desa dan kelurahan.

Perbedaan utamanya ialah bahwa desa memiliki hak menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri, sedangkan kelurahan tidak memiliki hak semacam itu.

33 Karden Eddy sontang manik, Pengelolaan lingkungan hidup (Jakarta: Djambatan,

2009 ), h. 35.

34

Soetomo, Masalah Sosial dan Pembangunan (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya,

1995 ), h.116.

35

Wawancara dengan wakil kepala Desa Sarimukti, Bapak Gamin, pada 21 april 2018.

Page 32: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

16

Dalam struktur pemerintahan desa terdapat perangkat desa yang mengatur

pemerintahan desa, yakni kepala desa serta wakilnya.36

STRUKTUR DESA37

Desa Sarimukti kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi jawa barat, struktur

dalam pemeritahannya masih menggunakan Kaur dan Kadus sama seperti desa yang

lainnya, yakni struktur pemerintah yang masih digunakan di desa-desa walaupun

sebenarnya desa tersebut cukup berkembang sampai saat ini.

Dalam masa jabatan menjadi kepala Desa Sarimukti mengalami beberapa

pergantian dari tahun 1985-2019. Adapun urutannya sebagai berikut:

1. Tahun 1985-1995 masa jabatan bapak H. Nadih Hd.

2. Tahun 1995-2004 masa jabatan Bapak Samsuri.

3. Tahun 2004-2009 masa jabatan Bapak Suri Suryaningrat.

4. Tahun 2009-2014 masa jabatan Bapak H. Hadi Rahmat.

5. Tahun 2014-2019 masa jabatan Bapak Suri Suryaningrat.

6. Tahun 2019-2023 masa jabatan Ibu Maemunah

36 Sosiologi pedesaan dan pertanian (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitay Press,

2010 ), h. 169.

37 Struktus Pemerintah Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Bekasi Jawa Barat.

Kepala Desa

Suri Suryaningrat

Kaur Pemerintah Madi Supriyanto

Kaur Keuangan

Jamal Sari

Kaur Ekonomi

Umar

Kadus I: Sudirman Kadus II: M. Sarman

Kadus III: Sanan

Sekretaris Desa

Udin Bahrudin

Page 33: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

17

C. Santunan Anak Yatim

Santunan anak yatim di Desa Sarimukti sudah menjadi tradisi masyarakat

pada setiap tahun, tentunya setiap umat muslim juga melaksanakan santunan anak

yatim, dalam mewujudkan rasa cinta kasih dan sayang terhadap sesama. Memberikan

santunan anak yatim sering menjadi pilihan masyarakat dalam berbagi rezeki kepada

sesama.

Sejarah terwujudnya acara santunan anak yatim ini sangat erat kaitan dengan

berdirinya Masjid Al-Hidayah yang didirikan oleh masyarakat pada tahun 2014 lalu

khususnya santunan yang diselenggarakan oleh jama‟ah pengajian, berdirinya Masjid

ditengah-tengah masyarakat sangat banyak membawa perubahan terhadap masyarakat

disekitarnya dimulai terbentuknya Majelis Tak‟lim kaum ibu, pengajian anak-anak

serta acara keislaman seperti peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, peringatan

Isra dan Mi‟raj, santunan anak yatim dan yang lainnya.38

Sedangkan santunan yang

diselenggarakan oleh amil zakat Bapak Wasdi sejak berdirinya Desa Sarimukti pada

tahun 1983 lalu hingga sekarang.39

Dalam hal ini masyarakat Desa Sarimukti kecamatan Cibitung Kabupaten

Bekasi Jawa Barat yang berlokasi dikampung Wates Rt/Rw 02/06 bertempat di

Masjid Al-Hidayah, melaksanakan santunan anak yatim sebanyak tiga kali dalam satu

tahun. Tepatnya pada setiap bulan Ramadhan. Juga yang dilaksanakan pada setiap

bulan Muharam oleh jamaah majelis tak‟lim Al-Hidayah, serta santunan yang

diselenggarakan oleh amil zakat. Acara santunan anak yatim yang dilaksanakan pada

bulan Ramadhan dan Muharam tersebut sudah berjalan sejak empat tahun lalu yang

diketuai oleh Ibu Kesih serta para jamaah majelis tak‟lim Al-Hidayah yang lainnya,

adapun sumber anggaran santunan anak yatim adalah berasal dari partisipasi

masyarakat baik berupa uang maupun makan yang dikumpulkan oleh panitia

penyelenggara untuk dibagikan kepada anak yatim. Acara santunan tersebut bisa

menghabiskan dana sebesar tujuh juta rupiah untuk diberikan kepada anak yatim.

38 Observasi Pada tanggal 28 September 2018.

39 Wawancara dengan Amil Zakat Desa Sarimukti kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi

Jawa Barat Bapak Wasdi. Pada tanggal 2 Oktober 2018.

Page 34: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

18

1. Santunan Anak Yatim Majelis tak’lim Al-Hidayah

Santunan anak yatim yang diselenggarakan oleh jama‟ah majelis tak‟lim

Masjid Al-Hidayah kaum ibu yang diketuai oleh Ibu Kesih pada tanggal 10 bulan

Muharam 1440 H/20 September 2018 M, telah terlaksana dengan baik, adapun

dengan susunan acara santunan anak yatim tersebut mereka mengadakan pengajian

terlebih dahulu yang dipimpin oleh guru pembimbing pengajian mereka, pembacaan

ayat suci Al-Qur‟an, dzkiri dan tahlih, kisah maulid Nabi Muhammad Saw serta

ceramah agama yang disampaikan oleh ustadzah Asni Romlah Hasanah40

. Pesan yang

disampaikan adalah mengajak masyarakat untuk selalu menyayangi mencinta berbuat

baik kepada anak yatim dan anjuran untuk memeliharanya, jangan menghina atau

menghardiknya, dan menyampaikan pula dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur‟an

dan Hadis, menganjurkan kepada masyarakat agar senantiasa mengamalkan makna

dari pada dalil-dalil tersebut yang berkaitan dengan anak yatim. Sebagaimana telah

disampaikan dari isi ceramah yang penulis dengar adalah larangan berlaku sewenang-

wenang kepada anak yatim. Allah Swt berfirman; “Terhadap anak yatim janganlah

kamu berlaku sewenang-wenang”. QS: Adh-Dhuha [93] 9. Selanjutnya anjuran untuk

memelihara anak yatim serta balasan bagi orang yang menyantuni anak yatim

sebagaimana yang tertulis di dalam Hadis. Rasulullah Saw bersabda; “Aku dan orang

yang menyatuni anak yatim kelak di surga akan seperti ini, lalu beliau

mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah”. Serta banyak lagi pesan yang

disampaikan oleh ustadz di acara santunan anak yatim tersebut, puncak dari acara

tersebut adalah memberikan santunan kepada anak-anak yatim yang sudah diberikan

kupon sebagai tanda bukti pengambilan uang santunan, terakhir acara tersebut ditutup

dengan do‟a yang dibaca oleh Ibu Lia selaku jama‟ah majelis tak‟lim Al-Hidayah.

Acara santunan anak yatim dihadiri oleh banyak masyarakat menurut

pengalaman penulis yang hadir di acara satunan anak yatim tersebut berkisar sekitar

tujuh puluh lima orang, bukan hanya dihadiri oleh jamaah majelis tak‟lim kaum ibu

40 Ceramah Agama Oleh Ustadzah Asni Romlah Hasanah guru pembimbing majelis tak‟lim

Al-Hidayah.

Page 35: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

19

dan anak yatim saja, juga dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh agama dan

kepala Desa Sarimukti turut hadir dalam meramaikan acara tersebut, acara tersebut

memakan waktu hampir tiga jam karena banyaknya susunan acara pada saat itu.

Adapun pemberian santunan kepada anak yatim berupa uang sebesar dua ratus ribu

rupiah serta makanan dan yang lainnya, begitu juga susunan acara santunan anak

yatim pada bulan Ramadhan yang dilaksanakan oleh jama‟ah majelis tak‟lim kaum

ibu yang diketuai oleh Ibu kesih selaku ketua pelaksana, pemberian santunan kepada

anak yatim pada bulan Ramadhan lalu sebesar seratus lima puluh ribu rupiah serta

sembako dan makanan ringan lainnya. Agenda santunan anak yatim pada setiap bulan

Ramadhan dilaksanakan pada tanggal 26 Ramadhan, dengan susunan acara yang

sederhana hanya membaca dzikir dan tahlil sekaligus buka puasa bersama oleh

jama‟ah pengajian majelis tak‟lim Al-Hidayah. Acara pada bulan Ramadhan dimulai

pada jam lima sore sampai menjelang adzan magrib, adapun jumlah jama‟ah yang

hadir di acara tersebut berjumlah sekitar lima puluh lima orang dari masyarakat

sekitar saja.41

2. Santunan Anak Yatim Amil Zakat

Pelaksanaan santunan anak yatim yang diselenggarakan oleh amil zakat,

dilaksanakan pada setiap tanggal 28 Ramadhan atau akhir dari pada bulan Ramadhan.

Santunan yang di berikan kepada satu orang anak yatim berupa beras sebanyak lima

Liter atau 10 Liter, pendapatan santunan bisa berubah tergantung hasil pendapatan

zakat. Tahun lalu mengalami penurunan santunan karena kurangnya pemasukan

zakat, sehingga anak yatim hanya mendapatkan beras sebanyak lima Liter. Adapun

acara santunan pada tanggal 13 Juni 2018 M/26 Ramadhan 1439 H, tahun lalu

berjalan dengan baik. Dengan susunan acara santunan anak yatim dan buka puasa

bersama yang bertempat di Masjid Al-Hidayah, acara dimulai pada jam lima sore

samapi menjelang adzan magrib di isi dengan pembacaan dzikir dan tahlil kemudian

di tutup dengan do‟a dan yang terakhir membagikan beras sebanyak lima Liter

41 Wawancara dengan ketua pelaksana santunan anak yatim Ibu Kesih. Pada tanggal 17

Oktober 2018. Lokasi di rumah.

Page 36: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

20

kepada setiap anak yatim yang hadir. Acara tersebut dihadiri oleh banyak masyarakat

sekitar baik tokoh agama dan para jama‟ah Masjid Al-Hidayah.

Jumlah pendapatan hasil santunan yang diberikan oleh panitia santunan anak

yatim Masjid Al-Hidayah, total uang yang didapat sebesar tiga ratus lima puluh ribu

rupiah serta bermacam-macam makanan ringan peranak dan hanya mendapatkan

santunan berupa beras dalam satu tahun sebanyak lima Liter yang diberikan oleh amil

zakat. Menurut penulis ini masih belum maksimal karena hasil yang didapat masih

sangat sedikit.42

Di bawah ini ada dua orang anak yatim yang sengaja penulis wawancara agar

dapat mengetahui lebih jelas hasil dari santunan mereka gunakan untuk apa, apakah

mereka berikan kepada orang tua atau tidak.

Dedi Syaputra. Dedi Syaputra adalah salah satu anak yatim yang ada di

Desa Sarimukti. Ayahnya telah meninggal ketika ia berumur 7 tahun. ia menghadiri

santunan pada bulan muharam yang di selenggarakan oleh panitia majelis tak‟lim

Masjid Al-Hidayah. Pada tanggal 28 September 2018 M. Penulis melakukan

wawancara dengan anak yatim tersebut, untuk mengetahui apa saja yang diberikan

oleh panitia santunan anak yatim, kepada anak yatim yang bernama Dedi.

Dedi mengatakan panitia memberikan kepadanya Uang dua ratus Ribu

Rupiah, serta makanan satu plastik yang di dalam nya berisi mie instan, ikan sarden,

beras, gula dan minyak. Uang yang didapat dari panitia Dedi serahkan kepada ibu

nya.43

Anak yatim selanjutnya adalah David.

David. David adalah salah satu anak yatim yang ada di Desa Sarimukti.

Ayahnya telah meninggal ketika ia berumur 8 tahun. ia menghadiri acara santunan

pada bulan Ramadhan yang di selenggarakan oleh jamaah majelis tak‟lim Masjid Al-

Hidayah. Pada tanggal 28 September 2018 M. Penulis melakukan wawancara dengan

anak yatim tersebut, untuk mengetahui apa saja yang diberikan oleh panitia santunan

anak yatim, kepada anak yatim yang bernama David.

42 Wawancara dengan Amil Zakat Desa Sarimukti Bapak Wasdi pada tanggal 2 Oktober 2018.

Lokasi Masjid Nur Maulana.

43

Wawancara dengan anak yatim, Dedi Syaputra. 5 Agustus 2018.

Page 37: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

21

David mengatakan panitia memberikan kepadanya Uang Seratus lima puluh

Ribu Rupiah. Serta makanan ringan, beras, gula dan minyak dan mendapat takjil

untuk buka puasa bersama yang disediakan oleh panitia. Uang yang di dapat dari

panitia David memberikannya kepada Neneknya karena ia tinggal bersama

Neneknya, sedangkan Ibu nya pergi bekerja di Jakarta. Semua makanan yang

didapatnya diserahkan kepada Neneknya.44

D. Program Kegiatan Desa

Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan.

Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sarana

prasarana dasar dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi

tepat guna. Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

dalam pendaya gunaan SDM dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana prasarana

dasar dan pengembangan TTG.45

Program pemberdayaan pemerintah desa.

Pelaksanaan pengelolaan data profil desa. Penyelenggaraan bimbingan,

konsultansi pelatihan dan pendidikan bagi pemerintaha desa. Peningkatan

kelembagaan desa. Pelayanan administrasi desa, serta perencanaan pembangunan

daerah desa.

Program kelembagaan masyarakat.

1. kantor desa.46

Kantor desa adalah suatu pusat wadah bagi masyarakat. Semua kegiatan yang

ada, harus diketahui oleh pemerintah desa. Dan desa adalah wadah untuk melayani

masyarakat dalam berbagai hal menyangkut keamanan dan pelayanan administrasi.

44 Wawancara dengan anak yatim, David. 5 Agustus 2018.

45

Dikutip langsung dari Bapemas.jatimprov.go.id>kegiatan-sda-tgg.

46

Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Bekasi Jawa Barat.

Page 38: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

22

2. karang Taruna.47

Karang taruna adalah generasi muda yang ada di masyarakat desa. Dengan

kegiatan yang didukung oleh pemerintah desa untuk menghasilkan pemuda yang

produktif dalam kegiatan desa.

3.Posyandu (pos layanan terpadu)

Posyandu terbagi menjadi dua: yaitu posyandu balita dan posyandu lansia.

Kegiatannya meliputi penimbangan rutin bagi balita. Dan pemberian kesehatan bagi

lansia.

4. PKK (Peningkatan Kesejahteraan Keluarga)

Setiap desa mempunya tim penggerak PKK. Tugas tim penggerak PKK desa

meliputi: penyusunan rencana kerja, melaksanaka kegiatan sesuai jadwal yang telah

disepakati, serta menyuluh dan menggerakan potensi masyarakat desa.

E. Tingkat Pendidikan

Pendidikan formal merupakan proses pendidikan yang berjenjang dari tingkat

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjut

Tingkat Atas (SLTA), hingga perguruan tinggi. Pendidikan berarti tahapan kegiatan

yang bersifat kelembagaan yang dipergunakan untuk menyenpurnakan perkembangan

individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya.

Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal.48

Pendidikan adalah

program pendidikan yang membina anak didik agar pengertian, kesadaran sikap dan

tingkah laku yang bertanggung jawab tentang pengaruh terhadap aspek-aspek

kehidupan yang menyangkut segi-segi sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan dalam

lingkungan keluarga, masyarakat, degara dan dunia.49

Masyarakat desa sarimukti memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan,

dimana masyarakat desa sudah cukup faham akan pentingnya pendidikan dan mereka

memperhatikan kemajuan pendidikan untuk anak-anaknya dimasa yang akan datang.

47 Pemuda Masyarakat Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Bekasi Jawa Barat.

48

M Dalyono, Pisikologi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 5.

49

Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 216.

Page 39: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

23

Potensi tersebut tidak akan menghasilkan generasi yang optimal apabila tidak

dikelola dengan baik.

Pendidikan masyarakat tingkat sekolah dasar (SD) pada tahun 2017 tercatat

252. Meningkat pada tahun 2018 menjadi 279. Jumlah penduduk tidak tamat sekolah

lanjut tingkat pertama (SLTP) pada tahun 2017 tercatat 853. Meningkat pada tahun

2018 menjadi 877. Jumlah penduduk tidak tamat sekolah lanjut tingkat atas (SLTA)

pada tahun 2017 tercatat 497. Meningkat pada tahun 2018 menjadi 509. Jumlah

penduduk tamat D1 pada tahun 2018 tercatat 15 orang. Dan jumlah pendidikan S1

pada tahun 2018 tercatat 12 orang.50

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah tingkat pendidikan

SD masyarakat Desa Sarimukti lebih banyak, sedangkan presentase jumlah

pendidikan tingkat perguruan tinggi sangat sedikit. Dikarenakan banyak masyarakat

setelah lulus sekolah SD, SLTP, atau SLTA mereka langsung bekerja mereka lebih

memilih membantu kedua orang tua dalam mencari uang untuk kehidupan sehari-

hari. Peran orang tua sangat mempengaruhi seorang anak. Pada zaman yang modern

seperti sekarang ini masih banyak orang tua yang menganggap bahwa pendidikan

tidak perlu tinggi-tinggi. Masyarakat hanya memikirkan materialnya saja

dibandingkan betapa pentingnya pendidikan, pendidikan tinggi sangat berguna untuk

anak bangsa, dan pola fikir (mindset) masyarakat harus secepatnya di ubah agar dapat

melahirkan generasi anak bangsa yang berkualitas.

F. Tingkat Perekonomian

Pertumbuhan ekonomi indonesia mengalami siklus pasang surut dari periode

waktu ke periode waktu berikutnya. Dalam periode waktu 1986-1996 misalnya

perekonomian indonesia mengalami pertumbuhan yang relatif pesat. Hanya pada

tahun 1987 tingkat pertumbuhannya dibawah 5%. Secara kasar dapat dikatakan rata-

rata pertumbuhan ekonomi indonesia dalam periode 1986-1996 mencapai hampir 7%

pertahun. Namun dengan terjadinya krisis moneter pada tahun 1997 menimbulkan

50 Profil desa. Daftar Isian Data Dasar Profil Desa Sarimukti Cibitung Bekasi Jawa Barat.

Tahun 2018.

Page 40: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

24

dampak buruk pertumbuhan ekonomi indonesia. Pada tahun 1997 tingkat

pertumbuhan berada di bawah 5%, dan pada tahun berikutnya perekonomian

mengalami kemunduran yang sangat tajam, yaitu output negara merosot sebesar

13,1% pada tahun 1998 dan dalam tahun 1999 tingkat pertumbuhan hanya mencapai

0,9%. Dan di antara tahun 2000 hingga 2003 pertumbuhan ekonomi rata-rata hanya

mencapai kurang lebih 4%. Dalam tabel di bawah ini menggambarkan tingkat

pertumbuhan ekonomi indonesia antara tahun 1986-2003.51

Tingkat perekonomian masyarakat Desa Sarimukti ini termasuk tingkat

perekonomian sedang. Meskipun warga masyarakat mata pencariannya petani, karena

wilayah desa sarimukti masih banyak lahan pertanian seperti sawah dan perkebunan

disekitarnya. Hasil dari pada petanian sawah dan perkebunan , masyarakat dapat

memetik hasil paninnya sebanyak tiga kali dalam satu tahun atau lebih jika

memungkinkan kondisinya. karena wilayah desa sarimukti masih sangat kekurangan

dalam mengairi sawah-sawah dan perkebunannya sehingga masyarakat menggunakan

mesin diesel air untuk mengairi sawah-sawah dan perkebunannya, tentunya hal itu

menambah pengeluaran biaya khusus untuk oprasional mesin tersebut. Berbeda

pertanian yang ada di kerawang, disanah masyarakat bisa memanin sawah-sawahnya

bisa empat kali dalam satu tahun, karena air dan tanah disanah sangat subur dan

masih banyak sungai untuk mengairi sawah-sawah dan perkebunan sehingga para

petani dapat keuntungan yang lebih besar karena mereka cukup mengairi sawah-

sawah dan perkebunanya dengan cara membuka tutup pintu air yang ada di sekitar

sawah-sawah mereka tanpa harus menggunakan mesin diesel seperti yang dilakukan

oleh masyarakat desa sarimukti. Perkembangan perekonomian desa sarimukti ini

masyarakatnya sudah banyak yang menjadi karyawan. Bekerja di PT, dan berkerja di

pegawai negeri seperti di PEMDA tentunya ada sedikit perubahan, sehingga dari

penghasilan masyarakat desa sarimukti ini sudah sedikit meningkat yang tadinya dari

angka nol sekarang sudah dapat tiga sampai lima. Untuk kebutuhan-kebutuhan sudah

tercover. Masyarakat desa sarimukti sudah menuju ekonomi yang lebih baik karena

51 Subandi, Ekonomi pembangunan (Bandung: Alfabet, 2012), h. 94.

Page 41: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

25

lahan pekerjaan sudah banyak berubah dan lahan pertanian berubah. Sekarag

termasuk anak anak yang sudah lulus sekolah, bisa bekerja terutama di perusahaan

atau melanjutkan pendidikan di pergurugan tinggi. Di desa sarimukti sudah banyak

juga anak-anak yang melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi, sehingga

ekonomi di desa sarimukti ini berkembang.52

52 Wawancara dengan Bapak Madi Supriyanto Kaur Pemerintah Desa Sarimukti Kecamatan

Cibitung Kabupaten Bekasi Jawa Barat.

Page 42: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

26

Page 43: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

26

BAB III

TAFSIR AYAT AYAT MEMULIAKAN ANAK YATIM

A. Ayat dan Terjemah

Tabel 3.1 Lafadz dan Konten Ayat

No Nama Surat dan Ayat Konten Ayat

1 Qs. Al-Baqarah [2] 220 Mengurus anak yatim dengan baik. Jadikan mereka

saudara.

2 Qs. An-nissa [4] 2 Berikan harta anak yatim apabila sudah dewasa.

Jangan ditukar baik dengan buruk. Jangan dicampur

hartanya.

3 Qs. Al-An‟am [6] 152 Gunakan harta yang lebih bermanfaat. Sesuaikan

takaran. Berlaku adil.

4 Qs. Al-Insan [76] 8 Memberikan makanan kepada anak yatim

5 Qs. Al-Fajr [89] 17 Memuliakan anak yatim.

6 Qs. Al-Balad [90] 14-15 Memberi makanan ketika kelaparan. Anak yatim

yang ada hubungan kerabat.

7 Qs. Ad-Dhuha [93] 9 Kepada anak yatim jangan berlaku sewenang-

wenang.

8 Qs. Al-Ma‟un [107] 2 Jangan menghardik anak yatim.

1. Surah Al-Baqarah [2] 220

“Tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,

katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu

bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui

siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah

menghendaki, niscaya dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al-Baqarah [2] 220)

2. Surah An-nissa [4] 2

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan

kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka

bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu,

adalah dosa yang besar.” (Qs. An-nissa [4] 2)

Page 44: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

27

3. Surah Al-An‟am [6] 152

“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih

bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan

dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar

kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil,

kendatipun ia adalah kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah yang demikian itu

diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.” (Qs. Al-An‟am [6] 152)

4. Surah Al-Insan [76] 8

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak

yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)

5. Surah Al-Fajr [89] 17

“Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim.” (Qs.

Al-Fajr [89] 17)

6. Surah Al-Balad [90] 14-15

“Atau memberi makan pada hari kelaparan. (kepada) anak yatim yang ada

hubungan kerabat.” (Qs. Al-Balad [90] 14-15)

7. Surah Ad-Dhuha [93] 9

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (Qs.

Ad-Dhuha [93] 9)

8. Surah Al-Ma‟un [107] 2

Page 45: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

28

“Itulah orang yang menghardik anak yatim.” (Qs. Surah Al-Ma‟un [107] 2)

Dari data tabel 3.1 di atas penulis hanya mengambil enam surah di antaranya;

(Qs. Al-Baqarah [2] 220), (Qs. An-Nisaa [4] 2), (Qs. Al-An‟am [6] 157), (Qs. Al-

Insan [76] 8), (Qs. Al-Fajr [89] 170, (Qs. Ad-Dhuha [93] 9), akan dibahas oleh para

mufassir klasik dan para mufassir modern.

Penulis merujuk kepada tafsir klasik seperti; Tafsir Ath-Tabari, Tafsir Al-

Qurthubi, Tafsir Jalalain sedangkan tafsir modern penulis merujuk kepada Tafsir Al-

Misbah, Tafsir Fi zhilalil Qur‟an, dan tafsir Al-Azhar.

B. Tafsir Klasik

1. Tafsir Ath-tabari.53

Surah Al-Baqarah [2] 220

“Tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,

katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu

bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui

siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah

menghendaki, niscaya dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al-Baqarah [2] 220)

Menurut Imam Al-Ṯabarȋ, Abu Ja‟far berpendapat para Ahli takwil berbeda

pendapat kepada siapa ayat berikut ini diturunkan? Sebagian dari mereka berkata:

Ayat ini turun kepada mereka yang memisahkan harta anak yatim dan tidak

53

Al-Ṯabarȋ: ia lahir di daerah Amol, Thabaristan (Sebelah selatan laut kaspia) pada tahun 225 H. Nama

lengkap Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib Al-Amali Al-Ṯabarȋ, lebih dikenal

sebagai Ibnu Jarir atau Al-Ṯabarȋ. Al-Ṯabarȋ tumbuh dewasa dalam keluarga yang religius. Semasa hidupnya

dihabiskan untuk mencari ilmu pengetahuan dan mempelajari ilmu-ilmu agama. Beliau telah menghafal Al-

Qur‟an ketika berusia 7 tahun, pernah menjadi imam sholat ketika berusia 8 tahun, dan mulai menulis hadis ketika

umurnya belum genap 9 tahun. Al-Ṯabarȋ memulai petualangan keilmunya ketika berusia 12 tahun (236 H).

Beliau banyak belajar ke beberapa daerah dan berguru ke beberapa ulama yang ahli di bidangnya masing-masing.

ia belajar di kota Ray, Baghdad, kemudian Syam dan juga Mesir. Karyanya yang terkenal sering digunakan

sebagai sumber rujukan pemikir muslim adalah Tafsȋr Al-Ṯabarȋ.

Page 46: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

29

mencampur dengan harta yang mereka makan atau yang lainnya, kemudian ketika

turun ayat: “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang

lebih bermanfaat.” (Qs. Al-An‟am [6] 152)

Sebagimana riwayat berikut:

Sufyan bin Waqi telah bercerita kepada Jarir, Atha‟ bin As-Sa‟ib, bin Jubair,

serta Ibnu Abbas, ia berkata; ketika ayat ini diturunkan: “Dan janganlah kamu dekati

harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat.”(Qs. Al-An‟am [6]

152), “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim,

sebenarya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka anak masuk ke

dalam api yang meyala-nyala (neraka).” (Qs. An-Nissa [4] 10). Bagi mereka yang

memelihara anak yatim mendengar tersebut serentak menyisihkan makanan dan

minuman disediakan untuk anak yatim makan bahkan sampai menunggunnya

sehingga makanan itu menjadi basi. Hal Keadaan seperti itu sangat memberatkan bagi

mereka, kemudian mereka pun mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah, Maka

Allah menurunkan firman-Nya: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak

yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu

bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu.”(Qs. Al-Baqarah [2] 220).

akhirnya mereka pun mencampur makanan dan minuman anak-anak yatim dengan

makanan dan minuman mereka.54

Surah An-Nisaa [4] 2

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan

kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka

bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu,

adalah dosa yang besar.” (Qs. An-nisaa [4] 2)

54 Abȗ Ja‟far Muẖammad bin Jarȋr Al-Ṯabarȋ, Tafsȋr Al-Ṯabarȋ (Jakarta: Puataka Azzam,

2009), h. 620-621.

Page 47: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

30

Di dalam Al-Qur‟an firman Allah telah berfirman: “Dan berikanlah kepada

anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik

dengan yang buruk.” menurut Abu Ja‟far makna ayat di atas adalah para pengasuh

anak yatim. Kemudian Allah berfirman kepada mereka “wahai sekalian pengasuh

anak-anak yatim, berikanlah kepada mereka harta mereka apabila mereka telah baligh

dan dewasa.” “Jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk” jangan

menukar harta anak yatim baik dengan yang buruk .55

2. Tafsir Al-Qurthubi.56

Surah Al-An‟am [6] 152

“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih

bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan

dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar

kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil,

kendatipun ia adalah kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah yang demikian itu

diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.”( Qs. Al-An‟am [6] 152)

Firman Allah Swt: “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim,” maksud

ayat ini menurut Al-Qurthubi di dalam tafsirnya; karena mengurus urusan anak yatim

itu adalah suatu kebaikan yang akan membuahkan hasil, dengan memelihara hartanya

serta mengelola sehingga bisa mendapatkan keuntungan. Disebutkan dari Mujahid

oleh Ath-Thabari dalam jami‟ Al-Bayan juga berpendapat maksudnya mengelola

55 Abȗ Ja‟far Muẖammad bin Jarȋr Al-Ṯabarȋ, Tafsȋr Al-Ṯabarȋ (Jakarta: Puataka Azzam,

2009), h. 396.

56 Al-Qurṯubȋ; Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu

Bakr Al-Anshari Al-Qurtubi. Dia berasal dari Qurthub (Cordoba, Spanyol). Beliau meninggal pada

tanggal 9 hari senin Syawal tahun 671 H. Dalam Khazanah keilmuan khususnya dalam bidang tafsir,

maka Al-Qurṯubȋ adalah salah satu ulama yang cerdas, produktif dan banyak mendapatkan apresiasi

dari kalangan ulama. Untuk itulah didalam literatur muffasir seperti Thabaqat al-Mufassirin karya Al-

Suyuthi yang memuat biografi 136 orang mufasir, setidaknya terdapat enam tokoh mufassir yang

memiliki nisbah Al-Qurṯubȋ. Mereka adalah; Baqi‟ bin Makhlad bin Yazid Abu al-Rahman al-

Andalusia Al-Qurṯubȋ dan yang lainnya. Karya beliau adalah sebuah tafsir Al-Qurṯubȋ.

Page 48: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

31

harta anak yatim dengan cara bejualan agar mendapat keuntungan, tidak boleh

menggunakan harta tersebut untuk kepentingan lain, serta dilarang untuk berhutang

dari harta anak yatim tersebut.

Firman Allah Swt: “Hingga ia dewasa,” Artinya berikan kepada anak yatim

harta mereka apabila sudah dewasa . “Pada ayat tersebut ada kata yang dihilangkan,

seharusnya adalah jika anak yatim itu mencapai usia dewasa dan cerdas, maka

serahkanlah harta itu kepadanya”.57

Surah Al-Insan [76] 8

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak

yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)

Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid berkata: “Padahal makanan itu sedikit dan

mereka menyukai serta menginginkannya.” Ad-Darani berkata, “Yang disukai

Allah.” Fudhail bin Iyadh berkata: “Karena suka memberi makan.”

Rabi‟ bin Khaitsan, apabila seorang peminta datang menemuinya, dia pun

berkata: “Berikan kepadanya gula.” Sebab Rabi‟ sangat suka dengan gula.

Tafsir Surah Al-Insan [76] 8 ini penulis hanya fokus pada satu penafsiran

tentang anak yatim saja. يتيوا yaitu anak-anak yatim kaum muslimin. Menurut

Mansur meriwayatkan dari Hasan, bahwa pada suatu ketika datang seorang anak

yatim hadir dalam hidangan makan Ibnu Umar.ketika itu, Ibnu Umar kembali

mengingin kehadirannya dan mengundang anak yatim itu, namun demikian anak

yatim itu tidak dapat ditemuinya kembali. Setelah Ibnu Umar selesai menyantap

hidangan makanannya, lalu anak yatim itu datang, namun ketika itu makanan telah

habis.kemudian Ibnu Umar menghidangkan kepada anak yatim itu sepotong roti dan

madu. Lalu dia berkata: Ini aku berikan hanya untukmu. 58

57 Al-Qurṯubȋ, Syaȋkh Imam. Tafsȋr Al-Qurṯubȋ. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009). h. 331.

58

, Syaȋkh Imam Al-Qurṯubȋ, Tafsȋr Al-Qurṯubȋ. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009). h. 687.

Page 49: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

32

3. Tafsir Jalalain.59

Surah Al-Fajr [89] 17

“Tidak sekali-kali bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim” (Qs. Al-Fajr [89] 17)

“sekali-kali tidak” kalimat ini menunjukan bahwa ada kekerasan atau

hardikan terhadap anak yatim, mereka tidak pernah memuliakan. As-Suyuthi di

dalam tafsirnya menjelaskan bahwa menurut mereka dimuliakan itu dengan diberikan

kekayaan sedangkan kehinaan itu diberi kemiskinan, sebenarnya bukan itu yang

dimaksud mulia dan hina, sesungguhnya mulia itu karena ketaatan sedangkan hina

karena berbuat kemaksiatan, hal itu yang tidak diperhatikan oleh orang kafir Makkah.

“Sebenarnya kalian tidak memuliakan anak yatim.” Maksudnya orang kafir itu sama

sekali tidak pernah berbuat baik kepada anak yatim, padahal mereka kaya dan kalian

tidak memberikan apapun kepada anak yatim seperti harta warisan.60

Surah Ad-Dhuha [93] 9

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-

wenang.” (Qs Ad-Dhuha [93] 9)

As-Suyuthi mengatakan apapun jenisnya terhadap anak yatim jangan berlaku

sembarangan dan seenakya apalagi sampai mengambil harta atau yang lainnya dari

anak yatim.61

59 Tafsir jalalain adalah sebuah karya tafsir yag ditulis oleh seorang ulama dan cendikiawan

muslim yang hidup pada abad ke 15 di Kairo, bernama Abdurahmmad bin Sabiquddin, jalaluddin Al-

Misri As-Suyuthi Asyafi‟i Al-Asy‟ari. Lahir pada tahun 1445 (849 H) wafat pada tahun 1505 (911H)

Akrab dipanngil Imam As-Suyuthi. Semasa hidup imam As-Suyuthi menulis banyak kitab tentang

berbagai hal. Seperti Tafsir Jalalain, Jami‟ash-Shagir, Asbah Wa Nazahir dll.

60

Jalaluddȋn Muẖammad bin Aẖmad bin Muẖammad Al-Maẖalȋ, Jalaluddȋn Abduraẖman bin

Abȋ Bakr As-suyuṯȋ, Tafsȋr jalalaȋn. h. 261.

61 Jalaluddȋn Muẖammad bin Aẖmad bin Muẖammad Al-Maẖalȋ, Jalaluddȋn Abduraẖman bin

Abȋ Bakr As-suyuṯȋ, Tafsȋr jalalaȋn. h. 265.

Page 50: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

33

C. Tafsir Modern

1. Tafsir Al-Misbah.62

Surah Al-Baqarah [2] 220

“Tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,

katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu

bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui

siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah

menghendaki, niscaya dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al-Baqarah [2] 220)

Quraish Shihab mengatakan pada ayat tersebut “Tentang dunia dan akhirat”.

Ayat tersebut bisa dijadikan bahan untuk direnungkan, beliau menjelaskan makna

dari ayat di atas. Dengan mengupayakan keuntungan di dunia, sedangkan balasan

orang yang mencari keuntungan di dunia tidak akan mendapatkan keuntungan di

akhirat. Apabila mereka hanya menginginkan di dunia, maka bisa dipastikan anak

yatim dan orang lemah tidak akan terbantu, karena menurut mereka tidak ada imbalan

duniawi yang di dapat untuk mereka. Tetapi jika berfikir tentang akhirat, pasti anak

yatim termasuk yang dipikirkan nasibnya dan diperhatikan keadaannya, karena “Saya

bersama pemelihara anak yatim seperti ini kelak di surga”, sabda Nabi Muhammad

Saw, sambil mendempetkan jari tengah dan jari telunjuk beliau. Pasti anak yatim

anak diperhatikan dan dipelihara, karena “Tahukah kamu orang yang mendustakan

agama (hari akhir)? Dia adalah yang menghardik anak yatim” (Qs Al-Ma‟un [107]

1-2). Dari sini terlihat hubungan antara ayat yang lalu dengan ayat yang berikutnya

yang mengandung pertanyaan tentang anak yatim. Pertanyaan tersebut berkaitan

62

Tafsir Al-Misbah adalah sebuah karya Prof. Dr. Muhammad Qurays Sihab. Lahir di

Rappang Sidenreng Rappang, Sulawesi selatan, 16 Februari 1944. Seorang cendikiawan muslim dalam

ilmu-ilmu Al-Qur‟an dan mantan mentri agama pada kabinet pembangunan VII (1998). Quraih Shihab

sangat aktif sebagai penulis beberapa buku yag ia hasilkan diantaranya; Tafsir Al-Misbah; pesan,

kesan, dan keserasian Al-Qur‟an . Lentera Hati; kisah dan hikmah kehidupan. Kedudukan wanita

dalam islam.

Page 51: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

34

dengan pemeliharaan harta, atau penggunaannya yang merupakan bahasan ayat-ayat

yang lalu.

Setelah turun firman Allah Swt yang melarang mendekati harta anak yatim

kecuali dengan cara sebaik-baiknya. (Qs. Al-An‟am [6] 152), serta ancama bahwa

yang memakan harta mereka secara aniaya sama dengan memakan api (Qs. An-Nisaa

[4] 10), orang-orang yang memelihara anak yatim, yakni para wali yang

memperkenankan tuntunan Allah itu, berupaya sekuat tenaga untuk menghindari

harta anak yatim yang ada dalam kekuasaan mereka. Tetapi upaya tersebut

mengakibatkan kesulitan yang tidak ringan. Betapa tidak menyulitkan, mereka

memisahkan makanan dan minuman anak-anak yatim itu dengan makanan dan

minuman mereka, khawatir jangan sampai ada makanan anak yatim yang mereka

makan. Bila ada sisa dari makanan anak yatim, mereka simpan tetapi tidak jarang

tersisa hingga basi.63

Surah An-Nisaa [4] 2

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan

kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka

bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu,

adalah dosa yang besar.” (Qs An-Nisaa [4] 2)

Quraish Shihab mengatakan terkait hal itu pentingnya taat kepada Allah dan

menjaga tali silaturahmi, ayat kedua dan ayat-ayat selanjutnya membiarakan perihal

hak seseorang yang wajib dipelihara dan dijaga dalam mewujudkan ketaatan kepada

Allah dan menjaga hubungan silaturahmi. Prioritas yang diutamakan di sini adalah

orang-orang yang lemah, orang yang lemah yaitu anak kecil yang belum baligh dan

ditinggal mati ayahnya, biasa disebut sebagai anak-anak yatim. Oleh karena itu yang

selalu diperhatikan dan diingatkan adalah tentang kehidupan anak yatim. Ayat ini

63

M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah. Pesan, kesan dan keserasian Al-Qur‟an (Jakarta:

Lentera Hati, 2002). h. 470-471.

Page 52: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

35

menganjurkan bagi para pengasuh anak yatim untuk: “Dan berikanlah kepada anak-

anak yatim (yang sudah balig) harta mereka.” Yaitu menjaga harta anak yatim yang

belum dewasa, yang dipegang oleh pengasuh, dan memberikan harta kepada anak

yatim apabila sudah dewasa.64

2.Tafsir Fi –Zhilalil Qur’an.65

Surah Al-An‟am [6] 152

“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih

bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan

dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar

kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil,

kendatipun ia adalah kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah yang demikian itu

diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.” (Qs. Al-An‟am [6] 152)

Sayyid Quthb mengatakan bahwa anak yatim adalah seorang anak yang

berada disekitar kita lingkungan masyarakat, keberadaan anak yatim menjadi

tanggung jawab bagi masyarakat muslim atas solidaritasnya kepada sesama manusia

yang telah diperintahkan oleh ajaran agama islam, Sayyid Quthb menceritakan

keadaan anak yatim pada zaman dahulu sedangkan anak yatim pada waktu itu tersia-

siakan dalam masyarakat arab jahiliyah. Banyak petunjuk yang bermacam-macam

dan sangat keras mengenai masalah anak yatim ini dalam Al-Qur‟an ,menunjukan

terlantarnya anak yatim di tengah masyarakat tersebut. Sehingga Allah mengutus

seorang Nabi yang lahir dalam keadaan yatim, lalu Allah menugaskan kepada Nabi

itu segala urusan di muka bumi ini.

64 M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah. Pesan, kesan dan keserasian Al-Qur‟an (Jakarta:

Lentera Hati, 2002). h. 337.

65

Sayyid Quthb dilahirkan pada tanggal 9 bulan Oktober tahun 1906 di kampung Mousyah

kota Asyut, Mesir dengan nama lengkapnya Sayyid bin Al-Hajj Quthb bin Ibrahim Husein Syazali. Ia

dibesarkan di dalam sebuah keluarga yang harmonis, memiliki seorang ayah yang cinta ilmu dan

menitik beratkan pendidikan anak-anaknya pada ajaran islam dan mencintai Al-Qur‟an.

Page 53: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

36

Bagi yang mengasuh anak yatim dilarang untuk menggunakan hartanya,

kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat bagi kebutuhan anak yatim. Menjaga dan

mengelola menjadi besar hartaya lalu diberikan harta itu dalam keadaan utuh dan

bertambah. Jika fisik dan akalnya anak yatim itu telah kuat, dan sanggup untuk

menjaga dan mengelolanya dengan baik. oleh karena itu masyarakat menambah telah

menambahkan satu anggota yang dapat memberinya maanfaat dan memberikan

hartanya secara utuh.66

Surah Al-Insan [76] 8

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak

yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)

Sayyid Quthb menjelaskan surat ini membahas orang yang menjalankan

kewajibannya dan takut akan hari-hari dimana ada orang yang bermuka musam dan

penuh dengan kesusahan, dengan rasa takut itu mereka yang berbuat baik dan

memberi makan orang miskin, (serta anak yatim) sekalipun mereka sendiri masih

sangat memerlukannya dan mereka melakukan hal itu karena Allah semata, tidak

berharap mendapatkan keuntungan dari seseorang, semata-mata hanya ingin dirinya

terhindar dari hari-hari orang yang bermuka musam dan kesusahan tersebut.67

3. Tafsir Al-Azhar.68

Surah Al-Fajr [89] 17

66

Sayyȋd Quṯb, Tafsȋr fȋ-Ẕilalil Qur‟ȃn : di Bawah Naungan al-Qur‟an (Jakarta: Rabbani

Press, 2011), h. 839.

67

Sayyȋd Quṯb, Tafsȋr fȋ-Ẕilalil Qur‟ȃn : di Bawah Naungan al-Qur‟an (Jakarta: Rabbani

Press, 2011), h. 586.

68 Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, pemilik nama pena Hamka

(lahir di nagari sungai batang, tanjung raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, 17 Februari 1908

meninggal di jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan indonesia.

Ia melewatka waktu sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi

sampai partai tersebut dibubarkan. Karya Tafsir Al-Azhar.

Page 54: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

37

“Tidak sekali-kali bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim” (Qs. Al-Fajr [89] 17)

Menurut Hamka “Tidak sekali-kali”, ayat ini membantah bagi orang yang

mengatakan jika mereka diberi kekayaan maka akan berbuat baik, jika mereka miskin

akan bersabar menderita. Itu adalah omong kosong. Sebab sesuatu sifat yang baik, dia

mempunayi rasa belas kasihan kepada anak yatim, karena dia hanya mementingkan

dirinya sendiri,tidak peduli dengan orang lain.sebab mereka tidak berpikir bagaimana

jika mereka sendiri yang mati dan meninggalkan anaknya yang masih kecil.69

Surah Ad-Dhuha [93] 9

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (Qs

Ad-Dhuha [93] 9)

Hamka menafsirkan ayat ini, jika engkau sendirian baru merasakan

keyatiman, dan Allah yang menanamkan rasa kasih dan sayang para pengasuh kepada

anak yatim, seharusnya engkau berlaku pula kasih dan sayang kepada anak yatim.

Jangan engkau menghardiknya dengan keras kepadanya, jangan dipandang hina.

Tumbuhkanlah perasaan pada anak-anak yatim itu, bahwa mereka harus dibela,

dibelainya dan dikasihinya.menjamin keamanan harta benda mereka dengan baik

sampai tiba waktunya mereka menerimanya setelah dewasa.70

69 Hamka. Juz Amma Tafsir Al-Azhar (Jakarta: Gema Insani, 2015). h. 203.

70

Hamka. Juz Amma Tafsir Al-Azhar (Jakarta: Gema Insani, 2015). h. 237.

Page 55: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

38

Page 56: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

38

BAB IV

PEMAHAMAN TOKOH AGAMA DAN PRAKTIK SANTUNAN ANAK

YATIM

A. Pemahaman tokoh Agama terhadap Ayat-ayat Memuliakan Anak Yatim

Berdasarkan hasil wawancara hanya 6 Ayat yang dijelaskan isinya oleh

informan Ayat-ayat tersebut adalah;

1. Surah Al-Insan [76] 8

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin,

anak yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)

Ayat di atas membahas bahwa memberi makanan kepada anak yatim dari

makanan yang kita sukai. Sebuah riwayat di dalam tafsir Al-Qurthubi diceritakan

ketika Ibnu Umar sedang makan ada seorang anak yatim yang melihat Ibnu Umar

sedang makan, setelah itu Ibnu Umar mencari anak yatim untuk diundang makan tapi

dia tidak menemukannya. Ini adalah sebuah gambaran bahwa pentingnya memberi

makanan kepada anak yatim. Berdasarkan hasil wawancara terdapat tiga informan

yang lebih memilih Surah Al-Insan [76] 8 untuk dijelaskan setelah penulis tawarkan

beberapa ayat terlebih dahulu. Penulis menanyakan bebebrapa hal; Bagaimana

pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al-Insan [76] 8 terkait memberikan

makanan yang kita sukai kepada anak yatim? Serta tanggapan dan solusi dari para

informan. Dalam menjawab penulis Menemukan perbedaan jawaban dari para

informan dalam memahami Surah Al-Insan [76] 8.

Pemahaman Informan Pertama; menyatakan “Memberikan makan kepada

anak yatim itu setiap hari bukan setahun sekali karena kebanyakan dari masyarakat

memberikan makanan kepada anak yatim hanya setahun sekali”. Kemudian dia

menyatakan “dianjurkan kepada orang yang memiliki kelebihan harta untuk

memberikan kepada anak yatim untuk memberikannya setiap hari, lebih-lebih mereka

menanggung dari pada kehidupannya sehari-hari dari kecil hingga dewasa.”71

Ketika

penulis tanyakan mengenai hal tersebut di lingkungannya dia mengatakan “sedikit

71 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Pemahaman informan terhadap Surah Al-Insan [76] 8.

Page 57: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

39

dari masyarakat sekitar memberikan makanan kepada anak yatim.72

” kemudian

penulis menanyakan kepada informan bagaimana solusi agar masyarakat mau

memberikan makanan kepada anak yatim setiap hari, dia mengatakan “Bagi orang

yang kaya untuk mengeluarkan dari sebagian hartanya untuk anak yatim selain dari

zakat sodakoh.”73

Pemahaman informan Kedua menyatakan “ayat ini untuk memotivasi bagi

orang-orang yang menyantuni dan memberi makan anak yatim.” kemudian dia

sebutkan manfaat bagi orang yang memberi makan anak yatim “hal seperti itu adalah

salah satu karakter penghuni surga.”74

Manfaat yang didapat adalah di akhirat.

Kemudian penulis meminta tanggapan dari informan mengenai hal tersebut, dia

mengatakan “Kalo di lingkungan sini alhamdulillah anak-anak yatim masih

diperdulikan sama orang-orang kaya, karena banyak orang-orang kaya di daerah sini

entah sebulan sekali atau minimal sebulan sekali berkolaborasi kepada pemerintah

setempat, dengan empatinya dia berikan sebagian hartanya.”75

kemudian penulis

menanyakan kepada informan bagaimana solusi agar masyarakat bukan hanya orang

kaya mau memberikan makanan kepada anak yatim setiap hari, dia mengatakan

“Harus ada inisiatif dari pada penguasa wilayah seperti lurah dan para Rt/Rw

setempat karena mereka yang mempunyai kendali untuk mensejahtrakan anak yatim

seperti membangun panti asuhan, ketika mereka telah membangun panti asuhan

selanjutnya mereka harus memotivasi masyarakat.”76

Pemahaman informan ketiga menyatakan “Artinya di mana ada orang yang

sedang kesulitan seperti kurang makan kelaparan, wajib bagi umat islam untuk

72

Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Tanggapan informan bahwa sedikit masyarakat yang peduli terhadap anak yatim.

73 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Pernyataan informan mengenai solusi masalah tersebut.

74

Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Pemahaman informan terhadap Surah Al-Insan [76] 8.

75

Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Tanggapan informan bahwa masih banyak orang kaya yang mau menyumbangkan hartanya

untuk memberikan makanan dan lainnya kepada anak yatim. 76 Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Pernyataan informan mengenai solusi masalah tersebut harus ada yang memotivasi

masyarakat.

Page 58: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

40

memberikannya.”77

Kemudian penulis meminta tanggapan dari informan mengenai

hal tersebut dia mengatakan “Hal seperti memberikan makanan kepada anak yatim

mungkin ada tapi tidak banyak, karena masyarakat belum memahami kondisi yang di

rasakan anak yatim yang telah di tinggal mati oleh ayahnya.”78

kemudian penulis

menanyakan kepada informan bagaimana solusi agar masyarakat memahami kondisi

anak yatim dan agar lebih banyak lagi yang memberinya makan “Agar masyarakat

senantiasa memberikan makanan kepada anak yatim solusinya adalah dengan

memberikan nasihat keagamaan menjelaskan kepada masyarakat anjuran berbuat baik

kepada anak yatim mungkin itu saja.”79

Dari sejumlah jawaban, kesimpulan jawaban ada yang mengacu pada

fenomena keadaan anak yatim di tengah masyarakat seperti informan pertama;

menegaskan bahwa di sekitarnya masyarakat hanya “memberikan makanan kepada

anak yatim hanya setahun sekali.80

” Seharusnya memberikan makanan setiap hari

apabila ada anak yatim di sekitarnya. kesimpulan jawaban informan kedua;

mengatakan bahwa ayat tersebut sebuah motivasi agar orang selalu memberikan

makan kepada anak yatim. Dan dia mengungkapkan sifat seperti itu adalah “salah

satu karakter penghuni surga.”81

Kesimpulan jawaban informan ketiga; lebih memilih

selalu menolong kepada orang yang mendapatkan kesulitan dan kelaparan maka

sebagai umat muslim wajib menolongnya, “wajib bagi umat islam untuk

memberikannya.”82

2. Surah Al-An‟am [6] 152

“Dan janganlah kalian dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang

lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa dan sempurnakanlah takaran dan

77 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Pemahaman informan terhadap Surah Al-Insan [76] 8.

78

Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Tanggapan informan mengenai orang yang memberikan makanan kepada anak yatim di

lingkungan, ada akan tetapi masih sangat sedikit. Karena belum memahami kondisi anak yatim.

79 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Solusi dari informan adalah dengan memberikan nasihat kepada masyarakat.

80 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin.

81

Wawancara dengan Ustadz Hambali.

82 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi.

Page 59: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

41

timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang, melainkan

sekadar kesanggupannya Dan apabila kalian berkata, maka hendaklah kalian

berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat (kalian), dan penuhilah janji Allah. Yang

demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian ingat.” (Qs. Al-An‟am

[6] 152)

Ayat di atas membahas tentang harta anak yatim. Larangan untuk mendekati

harta anak yatim, harus menggunakan harta anak yatim dengan sebaik-baiknya atau

yang lebih bermanfaat. Sempurnakan takaran timbangan dengan adil. Semua itu

adalah janji Allah yang harus ditepati oleh hambanya. sebagaimana yang dikatakan

oleh Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi-Zhilalil Qur‟an, bahwa anak yatim sangat

lemah karena ia belum kuat dan dewasa sehingga hartanya harus dipelihara dengan

baik seperti beliau gambarkan suatu peristiwa kejadian mengenaskan. Pada zaman

jahiliyah anak yatim banyak yang terlantar, sehingga diutusnya seorang Nabi mulia

dari seorang anak yatim, agar anak yatim dimuliakannya. Berdasarkan hasil

wawancara penulis mendapatkan dua informan yang memilih Surah Al-An‟am [6]

152 untuk dijelaskan. Setelah penulis menawarkan beberapa ayat oleh informan

terlebih dahulu. Penulis menanyakan beberapa hal; Bagaimana pemahaman

Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al-An‟am [6] 152 terkait jangan mendekati harta

anak yatim kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, apabila anak yatim tersebut

sudah sampai dewasa sempurnakan takaran hartanya dengan cara yang adil, selalu

berlaku adil karena anak tersebut adalah kerabat kita? Serta tanggapan dan solusi dari

para informan. Dalam menjawab penulis Menemukan perbedaan jawaban dari para

informan dalam memahami Surah Al-An‟am [6] 152

Informan pertama menyatakan; “ini larangan yang bersifat Mubalagha

(maksudnya lebih), jadi jangankan memakan mendekati saja tidak diperbolehkan,

dibandingkan dengan memakan.”83

Kemudian penulis meminta tanggapan dari

informan mengenai hal tersebut, dia mengatakan “Jika kita realita di lingkungan,

memang terkadang ada dua macam orang yang mengelola harta anak yatim. Pertama;

Orang tersebut ikhlas sayang terhadap anak yatim mengamalkan ayat ini. Kedua;

83 Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Pemahaman informan terhadap Surah Al-An‟am [6] 152

Page 60: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

42

Terkadang ada orang yang mencari kesempatan dibalik harta anak yatim tersebut,

seperti mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri.”84

kemudian penulis

menanyakan kepada informan bagaimana solusi agar tidak terjadi seperti itu

“Pertama; kita beritahu terlebih dahulu bahayanya bagi orang yang memakan harta

anak yatim, sebagaimana telah dijelaskan pada ayat lain. Kita harus kasih pengertian

jika mereka makan harta anak yatim sesungguhnya ia membinasakan dirinya

sendiri.”85

Pemahaman informan kedua; menyatakan; “Maksud ayat ini adalah jangan

pilih kasih artinya anak siapapun yang jadi yatim itu tetap kewajiban sebagai muslim

yang lain untuk mendidiknya dan merawatnya.”86

Kemudian penulis meminta

tanggapan dari informan mengenai hal tersebut di sekitarnya. “Alhamdulillah di

sekitar kita ini anak yatim mendapatkan keadilan baik dari masyarakat atau

pemerintah setempat sehingga anak yatim tersebut terpelihara dengan baik.”87

kemudian penulis menanyakan kepada informan bagaimana solusi agar tidak terjadi

seperti itu. “memberikan pengertian kepada masyarakat yang lain untuk saling

menjaga agar tidak ada yang merasa disakiti baik menjaga anak yatim maupun anak

sendiri atau orang lain yang ada di sekitarnya.”88

Dari sejumlah jawaban, kesimpulan jawaban informan pertama mengacu pada

bahasa yang digunakan oleh Al-Qur‟an, “bahwa itu adalah menunjukan sifat lebih

agar tidak mendekati harta anak yatim. Sehingga memberikan gambaran

mendekatkannya saja tidak diperbolehkan apalagi sampai menggunakan harta anak

84 Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Tanggapan informan mengenai hal tersebut adalah ada dua macam orang yang mengurus

harta anak yatim, dengan ikhlas dan dengan mencari kesempatan agar mendapatkan keuntungan. 85

Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Solusi dari informan agar tidak terjadi hal seperti itu dengan memberikan pengertian kepada

masyarakat bahayanya jika melakukan hal tersebut dan dapat membinasakan dirinya sendiri.

86 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Pemahaman informan terhadap Surah Al-An‟am [6] 152.

87

Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Tanggapan informan bahwa anak yatim yang ada masih terpelihara dengan baik dan harta

nya telah disimpan dengan baik oleh keluarga untuk kebutuhan nanti ketika sudah dewasa. 88 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Solusi dari informan adalah dengan memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak

ada yang tersakiti.

Page 61: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

43

yatim tersebut.”89

kesimpulan Jawaban informan kedua mengacu lebih pada perasaan

“bahwa kepada anak yatim harus mempunya rasa kasih dan sayang sehingga anak

yatim merasa aman.”90

3. Surah An-Nisaa [4] 2

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka,

jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta

mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan)

itu, adalah dosa yang besar.” (Qs. An-nisaa [4] 2)

Ayat di atas membahas tentang memelihara harta anak yatim dan memberikan

harta tersebut apabila sudah dewasa. Dan jangan menukar harta anak yatim yang baik

dengan yang buruk serta larangan untuk mencampur harta anak yatim dengan harta

orang yang menjaganya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Quraish Shihab di dalam

tafsirnya Al-Misbah bahwa pelihara harta anak yang belum dewasa yag telah

ditinggal mati ayahnya. Memberikan hak-hak harta anak yatim apabila sudah dewasa.

Berdasarkan hasil wawancara penulis hanya mendapatkan satu informan yang

memilih Surah An-Nisaa [4] 2 untuk dijelaskan. Setelah penulis menawarkan

beberapa ayat oleh informan terlebih dahulu. Penulis menanyakan beberapa hal;

Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah An-Nisaa [4] 2 yang

menganjurkan untuk memberikan harta anak yatim apabila sudah dewasa, larangan

menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan memakan harta anak yatim dengan

hartamu? Serta tanggapan dan solusi dari para informan.

Informan menyatakan. “ini membahas orang-orang yang diberikan

kepercayaan untuk mengurus harta anak yatim, bahwa di dalam harta tersebut ada hak

untuk anak yatim, ketika memberikan kepada anak yatim mereka yang diberi

kepercayaan untuk mengurus harta tersebut maka hendaklah diberikan kepada anak

yatim apabila sudah dewasa.”91

Kemudian penulis meminta tanggapan dari informan

mengenai hal tersebut di sekitarnya. “Alhamdulillah di lingkungan kita ini tidak ada

89 Wawancara dengan Ustadz Hambali. 90 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi.

91 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Pemahaman informan terhadap Surah An-Nisaa[4] 2.

Page 62: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

44

orang yang seperti itu, bahkan orang-orang memberikan atau menyalurkan hartanya

untuk anak yatim dan memberikan hak-haknya kepada anak yatim tersebut.”92

kemudian penulis menanyakan kepada informan bagaimana solusi agar tidak terjadi

seperti itu. “Bagi seseorang yang mengerti dalam hal ini tegurlah mereka dengan

perbuatan-perbuatan atau ucapan yang baik dengan memberikan peringatan kepada

mereka supaya takut kepada Allah Swt. jika mereka yang mengurus anak yatim

dengan baik maka akan mendapatkan kebaikan dari Allah, sebaliknya apabila mereka

mengurus anak yatim dengan buruk maka akan mendapatkan keburukan dari Allah

Swt.”93

Kesimpulan jawaban informan bahwa “orang yang memegang harta anak

yatim adalah orang-orang yang diberi kepercayaan maka hindarilah perbuatan yang

merugikan bagi anak yatim seperti memberikan yang bukan seharusnya diterima.

Diperbolehkan menggunakan harta anak yatim hanya secukupnya sebagai upah

pemeliharaannya.”94

4. Surah Ad-Dhuha [93] 9

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-

wenang.” (Qs Ad-Dhuha [93] 9)

Ayat di atas membahas tentang sikap terhadap anak yatim. Berlaku dengan

baik kepadanya. Menjaga perasaan serta jangan berlaku senaknya kepada anak yatim,

karena anak yatim hati dan jiwanya sangat lemah setelah ditinggal oleh pendamping

hidupnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam As-Suyuthi di dalam tafsirnya

jangan berlaku sewenang-wenang kepada anak yatim dengan mengambil harta dan

lain-lainnya yang menjadi milik anak yatim. Berdasarkan hasil wawancara penulis

hanya mendapatkan satu informan yang memilih Surah Ad-Dhuha [93] 9 untuk

dijelaskan. Setelah penulis menawarkan beberapa ayat oleh informan terlebih dahulu.

92 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Tanggapan informan mengenai hal tersebut di sekitarnya. Bahwa orang-orang

memberikan harta anak yatim yang sudah dewasa. 93 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Solusi dari informan agar tidak terjadi hal seperti di atas dengan memberi teguran

kepada pelakunya. 94 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin.

Page 63: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

45

Penulis menanyakan beberapa hal; Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara

terhadap Surah Ad-Dhuha [93] 9 terkait larangan untuk berlaku sewenang-wenang

terhadap anak yatim. Serta tanggapan dan solusi dari para informan.

Informan menyatakan “Maksudnya adalah janganlah kamu berbuat sewenang-

wenang dan berbuat zalim kepada anak yatim karena Nabi Muhammad Saw

bersabda; aku dan orang yang menanggung atau yang memelihara anak yatim di

dalam surga lalu Nabi mengisyaratkan kedua jarinya yaitu jari telunjuknya dan jari

tengahnya maka nanti bagi orang yang memelihara anak yatim akan bersama dan

berdampingan dengan Nabi Muhammad Saw di surga.”95

Kemudian penulis meminta

tanggapan dari informan mengenai hal tersebut di sekitarnya. “Kasus-kasus yang

berkaitan dengan anak yatim Alhamdulillah tidak ada orang yang menzhalimi yang

berbuat buruk kepada anak yatim.”96

kemudian penulis menanyakan kepada informan

bagaimana solusi agar tidak terjadi seperti itu. “Jika ada orang yang melakukan

perbuatan buruk dan zalim kepada anak yatim maka harus ditegur, jika tidak bisa

dinasehati maka dianjurkan bagi kita untuk mengambil anak yatim. Bila kita bisa

untuk mengasuh maka asuhlah apabila kita tidak bisa mengasuh maka lebih baik

serahkan kepanti asuhan.”97

Kesimpulan jawaban informan bahwa. “larangan keras bagi sesama manusia

untuk menyakiti baik jiwa maupun raga, khususnya kepada anak yatim. Seharusnya

dipelihara dengan baik sebagaimana yang diperintahkan.”98

5. Surah Al-Fajr [89] 17

“Tidak sekali-kali bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim” (Qs. Al-Fajr

[89] 17)

95 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Pemahaman informan terhadap Surah Ad-Dhuha [93] 9. 96 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Tanggapan informan mengenai kasus-kasus kekerasan atau berlaku sewenang-

wenang terhadap anak yatim di sekitarnya.

97 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin pada tanggal 14 Oktober 2018, Lokasi

Masjid Al-Hidayah. Solusi dari informan bahwa jika ada yang melakukan kekerasan kepada anak

yatim harus ditegur serta mengambil anak yatim untuk dipelihara atau serahkan ke panti asuhan.

98 Wawancara dengan Ustadz Adam Wahyuddin.

Page 64: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

46

Ayat di atas membahas orang-orang kafir Makkah yang tidak memuliakan

anak yatim. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam As-Suyuthi di dalam tafsirnya,

bahwa Orang-orang kafir Makkah tidak memperhatikan hal ini “Sebenarnya kalian

tidak memuliakan anak yatim” artinya kalian tidak pernah berbuat baik kepada anak-

anak yatim. Berdasarkan hasil wawancara penulis hanya mendapatkan satu informan

yang memilih Surah Al-Fajr [89] 17 untuk dijelaskan. Setelah penulis menawarkan

beberapa ayat oleh informan terlebih dahulu. Penulis menanyakan beberapa hal;

Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al-Fajr [89] 17 terkait

memuliakan anak yatim. Serta tanggapan dan solusi dari para informan.

Informan menyatakan “Jika dilihat munasabah ayat-ayat sebelumnya.

Menjelaskan tentang salah satu keyakinan orang orang musyrik mereka meyakini jika

kemuliaan itu dengan kekayaan, jika mereka kaya berarti Allah Swt memuliakan jika

mereka miskin berarti Allah Swt itu menghinakan, hal seberti ini dibantah jadi

kemulian itu tidak di ukur dengan harta akan tetapi kemuliaan itu diukur sebagaimana

kita memuliakan anak yatim, sehingga ini mendapat teguran “Sekali-kali tidak

(demikian)” bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim. Ini adalah sebuah syarat,

jadi memuliakan anak yatim itu adalah tangga sebagai cara untuk meraih kemuliaan,

bagi orang-orang yang memberikan pendidikan serta perhatian mereka itu pada

hakikatnya dimuliakan oleh Allah Swt yang memiliki kedudukan sangat tinggi.”99

Kemudian penulis meminta tanggapan dari informan mengenai hal tersebut di

sekitarnya. “Jika menghardik dan menghina secara langsung tidak, mungkin secara

tidak langsung ada juga misalkan mereka punya tetangga anak yatim memang secara

jelas mereka tidak menghardiknya, tetapi mereka mengabaikan haknya tidak

memperdulikannya, itu termasuk yang tidak memuliakan anak yatim.”100

kemudian

penulis menanyakan kepada informan bagaimana solusi agar tidak terjadi seperti itu.

“Berdakwah dengan cara lisan kita sampaikan kepada mereka tentang memuliakan

99 Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Pemahaman informan terhadap Surah Al-Fajr [89] 9. 100 Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Tanggapan dari informan mengenai hal tersebut di sekitarnya.

Page 65: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

47

anak yatim. Kedua; Dari pemerintah setempat, jika mereka mengadakan acara

santunan anak yatim insyaallah masyarakat akan sadar. karena ada orang yang

sebetulnya mereka orang baik tapi karena tidak ada yang mengarahkan mereka dan

memotivasi mereka, jadi mereka tidak terdorang untuk melakukannya.”101

Kesimpulan jawaban informan bahwa. “orang-orang kafir salah mengartikan

hakikat kemuliaan mereka mengatakan sesungguhnya kemulian dengan diberikan

kekayaan. Maka atas dasar itu mereka tidak memuliakannya. Sehingga Allah Swt

tegur karena mereka sebenarnya tidak memuliakan anak yatim.102

6. Surah Al-Baqarah [2] 220

“Tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak

yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu

bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui

siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah

menghendaki, niscaya dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al-Baqarah [2] 220)

Ayat di atas membahas tentang dunia dan akhirat. Serta mengurus urusan

anak yatim secara baik. hubungan antara dunia dan akhirat ini sangat erat sekali,

adalah barang siapa di dunia yang tidak mengurus dengan baik anak-anak yatim maka

akan dimintakan janggung jawab dihadapan Allah Swt di akhirat kelak. Karena anak

yatim sangat lemah dan belum mampu untuk mengelola hartanya, jadikan anak yatim

sebagai saudara agar ia merasa senang, maka harus dijaga dan dijadikan saudara

dengan baik sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah Swt pada ayat ini.

Sebagaimana yang dikatakan oleh At-Thabari di dalam tafsirnya. Ayat ini turun bagi

mereka yang menyendirikan harta anak yatim. Berdasarkan hasil wawancara penulis

hanya mendapatkan satu informan yang memilih Surah Al-Baqarah [2] 220 untuk

dijelaskan. Setelah penulis menawarkan beberapa ayat oleh informan terlebih dahulu.

Penulis menanyakan beberapa hal; Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara Surah

101 Wawancara dengan Ustadz Hambali pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Rumah

kediaman. Solusi dari informan agar tidak terjadi hal seperti itu dengan cara berdakwah

menyampaikan pentingnya untuk memuliakan anak yatim.

102 Wawancara dengan Ustadz Hambali.

Page 66: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

48

Al-Baqarah [2] 220 yang menjelaskan mengurus urusan anak yatim dengan baik dan

menjadikannya saudara? Serta tanggapan dan solusi dari para informan.

Informan menyatakan; “Ayat ini membahas tentang anak yatim kita

diperintahkan untuk mengurus urusan mereka dengan baik, artinya apabila kita

dikasih kepercayaan untuk mengurus hartanya atau mengurus kehidupan sehari-

harinya ini semua harus dilakukan dengan cara yang sebaik-baiknya, ayat ini juga

membahas apabila kita bergaul bersama anak yatim maka jadikanlah mereka

sebagai saudara kita sendiri, karena dengan demikian anak yatim secara tidak

langsung anak mendapatkan kasih sayang oleh orang-orang di sekitarnya.”103

Kemudian penulis meminta tanggapan dari informan mengenai hal tersebut di

sekitarnya. “Tentang mengurus anak yatim ini adalah pebuatan yang sangat baik dan

juga harus diterima oleh masyarakat, karena anak yatim itu adalah titipan dari pada

Allah yang harus betul-betul disayangi dan dimuliakan dan dididik dengan sebaik-

baiknya, sehingga menjadi anak yang soleh dan solihah. Solusi dari informan

apabila terjadi hal seperti itu.”104

kemudian penulis menanyakan kepada informan

bagaimana solusi agar tidak terjadi seperti itu. “Apabila di masyarakat terdapak

kasus-kasus seperti ayat tersebut hendaknya orang yang melanggar aturan tersebut

harus diberikan nasihat atau pengertian agar tidak melakukan hal yang sedemikian

karena Allah Swt sangat menjaga anak yatim sesuai apa yang ada di dalam Al-

Qur‟an.”105

Kesimpulan jawaban informan bahwa. “Allah Swt telah memberikan

perlindungan bagi anak-anak yatim dari prilaku yang kurang baik dari orang di

sekitarnya. Bahkan Allah Swt memberikan ancaman bagi orang yang melakukan

103 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Pemahaman informan terhadap Surah Al-Baqarah [2] 220.

104 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Tanggapan informan mengenai masalah dunia dan akhirat yang berkaitan dengan masalah

anak yatim. 105 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi pada tanggal 16 Oktober 2018. Lokasi Masjid Al-

Muttaqin. Solusi dari informan masalah anak yatim di sekitarnya, apabila terjadi hal seperti di atas.

Maksudnya tidak mengurus anak yatim dengan baik. serta tidak menjadikannya sebagai saudara.

Page 67: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

49

keburukan terhadap anak yatim, serta memberikan perlindungan atas harta-harta anak

yatim dan yang lain-lain.106

B. Praktik Masyarakat terhadap Santunan Anak Yatim

Santunan adalah salah satu sikap kepedulian masyarakat, dengan memberikan

santunan kepada anak yatim membuat hati mereka senang. Jumlah anak yatim di

Desa Sarimukti terdapat 47 anak. Total penduduk desa sebanyak 5753. Penulis

melakukan wawancara ingin mengetahui seberapa besar kepedulian Masyarakat

terhadap anak yatim dengan cara menyantuninya serta alasan dan motivasi mereka.

Penulis melakukan penelitian di Rt/Rw 02/06 dengan jumlah penduduk 195. Terdapat

28 anak yatim. Santunan di sini terbagi menjadi dua; pertama bersifat individu.

Kedua bersifat sosial. Penulis mengambil tiga informan orang untuk dijadikan sampel

wawancara perindividu. Berikut mengambil ketua amil zakat serta ketua pelaksana

santunan Masjid Al-Hidayah sebagai informan.

Penulis menanyakan kepada informan seberapa besar santunan yang pernah

diberikan kepada anak yatim. Bapak Sartono menjawab “Alhamdulillah saya pernah

menyantuni anak yatim, adapun jumlah nya itu sekitar di bawah dua puluh ribu untuk

satu anak.”107

Jumlah yang diberikan sangat sedikit dan hanya memberikannya satu

kali dalam setahun namun informan masih kepedulian kepada anak yatim. Sudirman

menjawab “Alhamdulillah kami sekeluarga pada setahun yang lalu ada rezeki

menyantuni anak yatim walaupun nominalnya tidak besar, tapi alhamdulillah kami

bisa berbagi kepada anak yatim tersebut dengan nominal di bawah dua puluh lima

ribuan kadang bervariasi karena rezeki tidak ada yang tau, intinya saya pernah

menyantuni anak yatim.”108

Jumlah yang diberikan berbeda dengan informan di atas

dengan nominal di bawah dua puluh lima ribu dalam satu keluarga. Karma menjawab

“Saya pernah menyantuni anak yatim bisa dikatakan sering dan tidak diketahui oleh

orang karena amal ibadah tidak perlu diketahui oleh orang lain, masalah nominal saya

106 Wawancara dengan KH. Hamim Efendi.

107

Wawancara dengan Sartono masyarakat Desa Sarimukti.

108

Wawancara dengan Sudirman masyarakat Desa Sarimukti.

Page 68: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

50

menyantuni anak yatim kadang dua puluh ribu kadang lima belas ribu.”109

Jumlah

yang diberikan berbeda dengan informan di atas dia mengatakan kata memberikan

santunan sebesar dua pulu ribu rupiah dan kadang lima belas ribu rupiah.

Penulis juga mencari tahu alasan para informan menyantuni anak yatim

dengan motivasi seperti apa sehingga mereka mau memberikan uangnya kepada anak

yatim di sekitarnya. Bapak Sartono mengatakan “Motivasi saya menyantuni anak

yatim adalah, yang pasti kita sebagai manusia pertama ingin mendapatkan pahala dari

Allah Swt mudah-mudahan amal saya diterima walaupun masih jauh dari kata

sempurna, adapun yang kedua motivasinya adalah untuk membantu saudara-saudara

kita yang membutuhkan walaupun jumlahnya tidak mencukupi mungkin dari yang

lain juga bisa saling membantu, dan yang ketiga kita menjalankan sunah Nabi Saw

bahwa Nabi itu bersama anak yatim nanti di akhirat seperti dua jari yang selalu

berdampingan, adapun di dalam kitab suci Al-Qur‟an dijelaskan; bagaimana Allah

Swt Sangat memuliakan anak yatim akan tetapi saya kurang mengetahui ayat berapa

dan surat apa yang menjelaskan tentang memuliakan anak yatim, insyaallah jika saya

buka buku-buku pasti saya tahu tentang itu. Dan saya ketahui paling banyak yang

berbicara tentang anak yatim tersebut di hadits-hadits Nabi Saw, yang sering

disampaikan oleh para ustadz.”110

Bahwa alasan karena sesama manusia dan

mendapatkan motivasi dari hadis-hadis Nabi Saw dan para ustadz.

Bapak Sudirman mengatakan “Alasan saya harus berbagi kepada anak yatim

karena bukan hanya niat ibadah karena saya melihat anak yatim di sekitar kampung

kita pertama karena kekurangan dari segi uang jajan atau kebutuhan sehari-harinya

bagi orang tua nya yang tidak mampu, kedua misalkan untuk biyaia sekolah tidak

punya uang kadang suka ada rasa iba, dari situlah jika ada rizeki saya berbagi kepada

anak yatim. Motivasi saya untuk menyantuni anak yatim adalah karena ingin

mendapatkan pahala dari Allah Swt, supaya nanti agar keluarga kita amal baik kita

insyaallah Allah Swt akan mencatat sebagai amal kebaikan, intinya untuk kita

109 Wawancara dengan Karma masyarakat Desa Sarimukti.

110 Wawancara dengan Sartono masyarakat Desa Sarimukti mengenai alasan dan motivasi

menyantuni anak yatim

Page 69: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

51

mencari pahala dan ridha Allah Swt, mengenai ayat terkait anak yatim saya tidak

mengetahui, intinya saya sebagai seorang muslim hanya berbagi kepada anak yatim

tersebut ketika kita mempunya rezeki lebih.”111

Dengan alasan bahwa anak yatim di

sekitarnya kurang jajan dan motivasinya agar mendapatkan pahala dari Allah.

Bapak Karma mengatakan “Alasan saya menyantuni anak yatim karena iba,

karena mereka juga butuh perlindungan atau butuh perhatian dari pada orang tua di

sekitarnya, walaupun orang tua mereka sudah tidak ada mungkin kita semua sebagai

orang tua angkatnya mungkin dianggap seperti itu. Motivasi untuk menyantuni anak

yatim yaitu ingin mendapatkan pahala dari Allah Swt dan ridhanya Allah Swt,

mengenai ayat saya belum mengetahui karena belum mempelajarinya. Akan tetapi

saya sering mendengarkan ceramah tentang anjuran untuk menyantuni anak yatim

yang disampaikan oleh para ulama atau ustadz di sini.”112

Dengan alasan rasa iba

kepada anak yatim yang ada di sekitarnya serta menginginkan pahala dan ridha dari

Allah Swt.

Menurut penulis santunan yang diterima oleh anak yatim masih sangat sedikit

sekali, baik yang didapatkan oleh panitia santunan Amil Zakat, Masjid Al-Hidayah

serta para masyarakat disekitarnya yang telah penulis bahas sebelumnya. Karena jika

dilihat dari hasil pendapatan zakat masyarakat Rt/Rw 02/06 setiap tahun dengan

jumlah 682.5 Liter beras dari warga berjumlah 195 orang dari hasil zakat 3.5 Liter

beras perorang. Hasinya akan dibagikan kepada anak yatim, biasaya anak yatim yang

berjumlah 28 orang hanya mendapat beras sebanyak lima Liter beras. Total yang

dikeluarkan oleh amil zakat adalah sebanyak 140 Liter beras dari hasil keseluruhan

zakat, sedangkan masih ada sisa zakat sebanyak 542.5 Liter beras. Penulis

menyarankan untuk santunan yang diberikan oleh amil zakat harus ditingkatkan lagi,

karena masih banyak sisa dari hasil zakat tersebut, bila anak yatim mendapatkan

111

Wawancara dengan Sudirman masyarakat Desa Sarimukti mengenai alasan dan motivasi

menyantuni anak yatim

112

Wawancara dengan Karma masyarakat Desa Sarimukti mengenai alasan dan motivasi

menyantuni anak yatim

Page 70: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

52

santunan diberikan 10 Liter beras perorang maka masih tersisa sebanyak 402.5 Liter

beras, masih banyak sekali sisa dari pada zakat yang didapat dari masyarakat sekitar.

Sedangkan santunan yang diberikan oleh panitia Masjid Al-Hidayah menurut

penulis sudah cukup baik, karena mereka melaksanakan santunan anak yatim dua kali

dalam satu tahun. mengenai yang diberikan oleh panitia sudah cukup baik namun

masih harus dipertahankan mengenai uang atau makanan yang akan diberikan kepada

anak yatim. Sehingga selalu dapat mensejahterakan anak yatim yang ada

disekitarnya. Serta santunan anak yatim yang dilakukan secara individu, penulis telah

melakukan wawancara terhadap masyarakat ternyata masih sangat sedikit sekali

orang yang menyantuni anak yatim, santunan yang mereka berikan juga bervariasi

ada yang berjumlah dua puluh ribu dan ada juga yang berjumlah lima belas ribu

mereka menyantuninya pada satu tahun sekali. Menurut penulis ini masih sangat

kurang baik, dari sedikitnya orang yang mau menyatuni anak yatim dan sedikitnya

jumlah uang yang diberikan kepada anak yatim.

C. Kendala Implementasi

Pemahaman tokoh agama terhadap ayat-ayat memuliakan anak yatim sudah

sesuai dengan tafsiran dari para mufassir klasik dan modern yang telah penulis

sajikan pada bab sebelumnya dengan melihat beragam argumentasi terhadap ayat-

ayat yang penulis tanyakan. Sedikitnya masyarakat yang memahami ayat-ayat

tersebut, ini menjadi sebuah kendala bagi pemahaman masyarakat yang lain untuk

memuliakan anak yatim. Jika dilihat kondisi anak yatim di tengah-tengah masyarakat

santunan terhadap anak yatim hanya dipelihara secara tradisi ada dua kegiatan

santunan dalam satu tahun yang dilaksanakan ketika bulan muharam dengan

menjelang hari raya idul fitri. Menurut ketua pelaksana santunan pada bulan

muharam terwujudnya acara santunan anak yatim ini sangat erat kaitan dengan

berdirinya Masjid Al-Hidayah yang didirikan oleh masyarakat pada tahun 2014 lalu

khususnya santunan yang diselenggarakan oleh jama‟ah pengajian, berdirinya Masjid

ditengah-tengah masyarakat sangat banyak membawa perubahan terhadap masyarakat

disekitarnya dimulai terbentuknya Majelis Tak‟lim kaum ibu, pengajian anak-anak

Page 71: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

53

serta acara keislaman seperti peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, peringatan

Isra dan Mi‟raj, santunan anak yatim dan yang lainnya.113

Sedangkan menurut amil

zakat yang melaksanakan santunan pada saat menjelang idul fitri santunan yang

diselenggarakan oleh amil zakat Bapak Wasdi sudah berjalan sejak berdirinya Desa

Sarimukti pada tahun 1983 lalu hingga sekarang.114

Jumlah anak yatim yang mendapatkan santunan ada 28 orang sekitar Masjid

Al-Hidayah. Setiap anak yatim mendapatkan santunan berupa uang sebesar dua ratus

ribu rupiah dari total keseluruhan dana santunan berjumlah enam juta rupiah.

Menurut pengelola yang penulis ketahui, pemberian uang kepada anak yatim

disesuaikan dengan pendapatan dana santunan. Sedangkan kegunaan uang yang telah

diberikan kepada anak yatim telah penulis telah wawancarai anak yatim, seperti; Dedi

mengatakan panitia memberikan kepadanya Uang dua ratus Ribu Rupiah, serta

makanan satu plastik yang di dalam nya berisi mie instan, ikan sarden, beras, gula dan

minyak. Uang yang didapat dari panitia Dedi serahkan kepada ibu nya.115

Sedangkan

David mengatakan panitia memberikan kepadanya Uang Seratus lima puluh Ribu

Rupiah. Serta makanan ringan, beras, gula dan minyak dan mendapat takjil untuk

buka puasa bersama yang disediakan oleh panitia. Uang yang didapat dari panitia

David memberikannya kepada Neneknya karena ia tinggal bersama Neneknya,

sedangkan Ibu nya pergi bekerja di Jakarta. Semua makanan yang didapatnya

diserahkan kepada Neneknya.116

Namun demikian apa telah yang dilakukan ini belum ideal, karena

kurangnya kesadaran dari masyarakat. Umumnya masyarakat sekitar tidak

memehami dengan baik terhadap perintah untuk memuliakan anak yatim atau

menyantuninya. Walaupun ada orang yang menyantuni anak yatim itupun hanya

dilakukan oleh perorang saja, bukan dari keseluruhan masyarakat sekitar

113 Wawancara dengan ketua pelaksana santunan anak yatim Ibu Kesih. Pada tanggal 17

Oktober 2018. Lokasi di rumah.

114

Wawancara dengan Amil Zakat Desa Sarimukti kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi

Jawa Barat Bapak Wasdi. Pada tanggal 2 Oktober 2018

115 Wawancara dengan anak yatim, Dedi Syaputra. 5 Agustus 2018.

116

Wawancara dengan anak yatim, David. 5 Agustus 2018.

Page 72: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

54

mengumpulkan uang untuk membuat acara santunan tersebut. Sebagian dari

keseluruhan penduduk Desa Sarimukti ini masih sangat rendah perekonomiannya

sehingga ini bisa menjadi sebuah alasan terhadap kepedulian menyantuni anak yatim,

sehingga ini yang menjadi belum maksimal.

Dengan jumlah anak yatim 47 tidak semua anak tersebut sudah

mendapatakan pendidikan formal dengan baik, karena jika dilihat dari faktor ekonomi

keluarganya sangat kurang memadai untuk perlengkapan atau uang jajan sehingga itu

menjadi alasan bagi anak yatim tersebut. Namun dari pihak pemerintah Desa

Sarimukti sudah memberikan sekolah gratis kepada anak yatim yang ingin

melanjutkan sekolah, adapun penyaluran santunan untuk anak yatim ke lembaga

belum ada masyarakat yang menyalurkannya sehingga anak yatim masih sangat

memperihatinkan.

Page 73: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menemukan pemahaman tokoh agama terhadap ayat-ayat

memuliakan anak yatim di Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi

Jawa Barat, serta aktifitas kepedulian masyarakat terhadap santunan anak yatim

secara individu dan perkelompok yang telah penulis sajikan pada bab sebelumnya.

Pertama: Bahwa pemahaman dari tokoh agama sangat baik, dengan melihat berbagai

argumentasi atau penjelasan pada setiap surah yang penulis tawarkan. Kedua: dalam

penelitian ini penulis juga menemukan kepedulian masyarakat terhadap anak yatim

dengan cara menyantuninya, terdapat tiga informan yang penulis tanyakan untuk

mengetahui seberapa besar santunan yang pernah diberikan kepada anak yatim.

Ketiga: Penulis menemukan kegiatan santunan anak yatim pada setiap bulan

Muharam dan menjelang Idul Fitri yang diselenggarakan oleh masyarakat sekitar.

Jadi, berdasarkan temuan data yang penulis peroleh dari para informan, masih

sangat sedikit masyarakat yang memahami terhadap ayat-ayat yang memerintahkan

untuk memuliakan anak yatim, sehingga santunan yang diberikan perindividu kepada

anak yatim masih jauh dari kata cukup dan jarang dilakukan, karena kebanyakan

masyarakat belum memahami dengan baik cara memulikan anak yatim berdasarkan

Al-Qur‟an. Namun di desa tersebut masyarakatnya jika diajak untuk menyisihkan

sebagian hartanya untuk anak yatim masih mau dan masih memiliki rasa solodaritas

yang tinggi, dengan mengumpulkan sebagian dari harta mereka untuk disumbangkan

kepada pengurus panitia santunan anak yatim untuk diberikan kepada anak yatim

ketiak acara santunan anak yatim.

Page 74: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

56

B. Saran

Penelitian ini hanya menyusun sedikit tentang bagaimana pemahaman tokoh

agama dan praktik santunan anak yatim di Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung

Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Yaitu bagaimana pemahaman tokoh agama terhadap

ayat-ayat yang berkaitan dengan anak yatim dan bagaimana kepedulian mereka

kepada anak yatim. Masih banyak ruang untuk dilanjutkan lebih jauh lagi untuk

melihat bagaimana pemahaman masyarakat muslim yang berada di desa yang

lainnya.

Secara pasti penelitian ini belum sepenuhnya sempurna sehingga penulis

yakin bahwa penelitian ini meninggalkan banyak kesalahan dan kekurangan di

dalamnya, maka dari itu penelitian ini perlu diteliti dan dikaji lebih mendalam lagi

oleh para penelitian selanjutnya dengan melalui observasi dan wawancara kepada

masyarakat dan anak yatim lebih lanjut.

Page 75: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

57

DAFTAR PUSTAKA

Abȋ Al-ẖusaȋn Aẖmad bin Faris bin Zakariȃ. Mu‟jam Maqoyis Lughah.

Abu, M. Syamsul Arifin, dkk. Anak yatim; Kajian Fikih dan Realitas Sosial.

Pasuruan: pustaka Sidogiri, tt.

Afrizal, metode penelitian kualitatif, Jakarta: Rajawali Press, 2015.

Ahmadi. Abu. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.2007.

Al ẖaq, Muẖammad syams. Aunul Ma‟bud Syarah Sunan Abȗ Daud. Beirut: Dar Ibn

Hazm, 2005.

Al- Shabunȋ, Syaȋkh Muẖammad Alȋ. Shofwatut Tafasȋr. Tafsir pilihan Jilid 5.

Penerjemah: Kh, Yasin.Jakarta: Pustaka Al-Kutsar, 2011.

Al-„Asqalanȋ, Aẖmad Ibn „Alȋ Ibn ẖajar. Fatẖ al-Barȋ Syarh Saẖȋẖ al-Bukharȋ.

Beirut: Dar al-Fikri, 1996.

Al-„Asqalanȋ, Aẖmad Ibn „Ali Ibn ẖajar. Tahdzib al-Tahdzib, Beirut: Dar al-Fikr,

1995.

Al-Bukharȋ, Abȋ „Abdallah Muẖammad Ibn Ismaȋl Saẖȋẖ al-Bukharȋ. Beirut: Bait

al-Afkar al-Daulah, 1991.

Al-Bukharȋ, Adabul Mufrod. Jakarta: 2008.

Al-Mainawi, Kautsar Muhammad. Hak Anak Dalam Keluarga Muslim.Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar, 1996.

Al-Qurṯubȋ, Syaȋkh Imam. Tafsȋr Al-Qurṯubȋ, jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Asmani, Jamal Ma‟mur. Kedahsyatan Sedekah Untuk Anak Yatim. Yogyakarta:

Pustaka Marwa, 2009.

Baẖrul ulȗm, Ijuddin. Yatim fȋ Al-Qur‟ȃn Wa Sunnah.

Dagun, Save M. Pisikologi Keluarga; Peranan Ayah dalam Keluarga. Jakarta:

Rineka Cipta, 1990.

Dalyono. M. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2007.

Efendi, sofian metode penelitian survei, Jakarta: LP3ES, 2009.

Faisal, sanapiah. Format-format penelitian sosial, Jakarta: Rajawali Press, 2008.

Hamka. Juz‟ Amma Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Gema Insani, 2015.

Page 76: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

58

http://jogja.tribunnews.com/2017/09/29/dituduh-mencuri-bawang-anak-yatim-piatu-

ini-tewas-akibat-lika-siksaan-penjaga-kebun.

Karden Eddy sontang manik. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Djambatan.

2009.

M.Saeful Amin, “Pemeliharaan Anak Yatim Perapektif Hadis”, Skripsi Fakultas

Ushuluddin Jurusan Tafsir-Hadis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010,

hal. 4.

Moh. E. Hasim. Kamus Istilah Islam. Bandung: 1987.

Mufrȃdȃt al-fadẕul al-Qȗr‟ȃn.

Muhammad Akmaluddin . Penelitian Al-Qur‟an dan Hadis dengan Ilmu Pengetahuan

Modern.

Muhammad bin Jarir, Abu Ja‟far. Tafsir Ath-Thabari. Jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Muhsin. Mari Mencintai anak yatim, Jakarta: Gema Insani Press, 2003.

Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir. Yogyakarta : Idea Prees.

2017.

Nurlaila. Pendekatan Linguistik dalam Pengkaji Sumber Hukum Islam.

Quṯb, Sayyȋd, Tafsȋr Fȋ-Ẕilalil Qur‟ȃn: di bawah naungan Al-Qur‟an, Jakarta:

Rabbani Press, 2003.

Rozak, Abdul. Dahsyatnya Menyantuni Anak Yatim, Jakarta: Qultum Media, 2009.

Sihab, M. Quraish. Tafsir Al-Lubab: Makna, Tujuan, Dan Pelajaran Dari Surah-

Surah Al-Qur‟an. Jakarta: Lentera Hati, 2012.

Sihab, M. Quraish. Tafsir al-Misbah: pesan, kesan, dan keserasian al-Qur‟an.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Sihab. M. Quraish. Membumikan Al-Qur‟an Jilid 2. Jakarta: 2010.

Soetomo. Masalah Sosial dan Pembangunan. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya. 1995.

Sosiologi Pedesaan : kumpulan bacaan. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitay

Press. 1996.

Sosiologi Pedesaan dan pertanian. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitay Press.

2010.

Subana, Statistik Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka Setia). 2005

Page 77: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

59

Subandi, Eonomi Pembangunan. Bandung : Alfabet. 2012.

Sugiyo, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alvabeta).

2009.

Suryanto, Bagong. Dr. Masalah sosial anak, Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013.

Syaȋkh Aẖmad bin Yusȗf bin Abdul Al-Dȃim . Umdatul ẖufadẕ.

Syamsuddin, Sahiron. Metodologi Penelitian Livig Qur‟an & Hadis. Yogyakarta:

2007.

Tilar. A.R. Pendidikan kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Ulya. Berbagai Pendekatan Dalam Studi Al-Qur‟an, Penggunaan Ilmu-Ilmu Sosial,

Humaniora dan Kebahasaan dalam Penafsiran al-Qur‟an. (Yogyakarta: Idea

Press). 2017.

Page 78: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Surat Izin Penelitian Skripsi

Page 79: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

61

LAMPIRAN 2

Surat Keterangan Penelitian

Page 80: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

62

LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA PEMAHAMAN TOKOH AGAMA TERHADAP

AYAT-AYAT MEMULIAKAN ANAK YATIM DAN PRAKTEK SANTUNAN

ANAK YATIM DESA SARIMUKTI KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN

BEKASI JAWA BARAT

PENELITIAN SKRIPSI

“Bagaimana pemahaman tokoh agama Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung

Kabupaten Bekasi Jawa Barat Terhadap Ayat-ayat Memuliakan Anak Yatim dan

Praktek Santunan Anak yatim”

Pengantar

Penelitian Skripsi ini diajukan atas nama Aprianto Ridwan Salni pada

Masyarakat Desa Sarimukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Jawa Barat. Penelitian

Skripsi ini bertujuan untuk mencari tahu tiga hal pertama; Apa saja ayat-ayat Al-

Qur‟an yang membahas mengenai memuliakan anak yatim yang diketahui oleh tokoh

agama. Kedu;, Bagaimana pemahaman tokoh agama terhadap ayat-ayat memuliakan

anak yatim. Ketiga; Bagaimana tanggapan tokoh agama terhadap fenomena anak

yatim di sekitar.

Keterlibatan Bapak/Ibu/Sdr sebagai informan/responden menjadi penting

untuk membantu penelitian dalam memahami ayat-ayat memuliakan anak yatim.

Bapak/Ibu/Saudara akan diminta untuk memberikan jawaban dan tanggapan atas

pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas informan/responden, apa saja ayat-ayat

memuliakan anak yatim yang diketahui, bagaimana pemahaman terhadap ayat-ayat

tersebut, dan tanggapan atas fenomena anak yatim disekitar. Kerahasiaan jawaban

dan tanggapan dari Bapak/Ibu/Sdr akan dijaga sesuai kode etik penelitian.

A. Identitas Informan

1. Nama : ____________________________________________________

2. Alamat : ____________________________________________________

3. Tempat, Tanggal Lahir : __________________________________________

4. Asal Sekolah : ___________________________________________________

5. Pekerjaan : ____________________________________________________

6. Telp : ____________________________________________________

Page 81: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

63

B. Pertanyaan Terkait Ayat-ayat memuliakan anak yatim

1. Dimana Bapak/Ibu/Saudara bersekolah/asal sekolah?

2. Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah belajar di pondok pesantren?

3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengajar disekolah, majelis taklim atau bekerja

sebagai karyawan dan lain lainnya?

4. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al Baqarah [2]

220 yang menjelaskan mengurus urusan anak yatim dengan baik dan

menjadikan nya saudara?

5. Apakah isi kandungan Surah Al Baqarah [2] 220 sudah sesuai dengan anak

yatim yang berada disekitar Bapak/Ibu/Saudara ?

6. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah An-nissa [4] 2

yang menganjurkan untuk memberikan harta anak yatim, apabila sudah

dewasa, larangan menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan memakan

harta anak yatim dengan hartamu?

7. Apakah isi kandungan Surah An-nissa [4] 2 sudah sesuai dengan anak yatim

yang berada disekitar Bapak/Ibu/Saudara, apabila masih ada orang orang yang

melanggar ketentuan dari ayat tersebut bagaimana solusi/tanggapan

Bapak/Ibu/Saudara untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang

sedemikian?

8. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al-An‟am [6] 152

terkait jangan mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih

bermanfaat, apabila anak yatim tersebut sudah sampai dewasa sempurnakan

takaran hartanya dengan cara yang adil, selalu berlaku adil karena anak

tersebut adalah kerabat kita?

9. Apa tanggapan Bapak/Ibu/Saudara apabila menemui keluarga atau pengasuh

anak yatim menggunakan hartanya untuk keperluan diluar kepentingan anak

yatim tersebut, misalnya menggunakan hartanya untuk kepentingan

pribadinya saja, agar tidak terjadi hal yang demikian bagaimana solusi

Bapak/Ibu/Saudara terkait masalah tersebut?

10. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al-Fajr [89] 17

terkait memuliakan anak yatim?

11. Apa tanggapan Bapak/Ibu/Saudara apabila menemukan anak yatim tidak

dimuliakan, misalnya mendapat kekerasan, berkata kasar, menelantarkan,

bagaimana solusi Bapak/Ibu/Saudara agar tidak terjadi hal demikian kepada

anak yatim ?

12. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al-Balad [90] 14-

15 terkait memberi makan pada hari kelaparan dan kepada anak yatim yang

ada hubungan kerabat?

13. Apa tanggapan Bapak/Ibu/Saudara apabila melihat anak yatim yang kelaparan

padahal ia masih mempunyai kerabat atau keluarga ditempat ia tinggal,

bagaiman solusi dari Bapak/Ibu/Saudara apabila kerabat atau keluarganya

sendiri tidak memberikan makanan ketika anak yatim tersebut sedang

kelaparan?

Page 82: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

64

14. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Ad-dhuha [93] 9

terkait larangan untuk berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim?

15. Apa tanggapan saudara ketika masih ada anak yatim diperlakukan kurang

baik, misalnya di hina, caci maki sehingga hatinya tersakiti, atau di aniyaia,

dipukul atau sampai ada yang membunuhnya, bagaimana solusi dari

Bapak/Ibu/Saudara agar tidak terjadi hal demikian kepada anak yatim?

16. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al-Ma‟un [107] 2

terkait orang orang yang menghardik anak yatim?

17. Apa tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap orang orang yang menghardik

anak yatim, bagaimana solusi dari Bapak/Ibu/Saudara agar orang orang tidak

melakukan hal demikian kepada anak yatim?

18. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara terhadap Surah Al-Insan [76] 8

terkait memberikan makanan yang kita sukai kepada anak yatim?

19. Apa tanggapan Bapak/Ibu/Saudara ketika orang enggan memberikan makan

kepada anak yatim yang melihat orang orang sedang makan, bagaimana solusi

dari Bapak/Ibu/Saudara agar selalu mengajar atau memberi makanan yang

kita sukai kepada anak yatim?

Page 83: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

65

LEMBAR KESEDIAAN WAWANCARA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ____________________________________________________

2. Alamat : ____________________________________________________

3. Tempat, Tanggal Lahir : ___________________________________________

Dengan ini menyatakan bersedia untuk diwawancara

Bekasi, ______ 2018

(................................)

Page 84: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

66

C. Kumpulan Ayat-ayat memuliakan anak yatim dalam Al-Qur’an

1. Surah Al-baqarah [2] 220

“Tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,

katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu

bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui

siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah

menghendaki, niscaya dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al-Baqarah [2] 220)

2. Surah An-nissa [4] 2

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan

kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka

bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu,

adalah dosa yang besar.” (Qs. An-nissa [4] 2)

3. Surah Al-An‟am [6] 152

“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih

bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan

dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar

kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil,

kendatipun ia adalah kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah yang demikian itu

diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.” (Qs. Al-An‟am [6] 152)

4. Surah Al-Insan [76] 8

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak

yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)

Page 85: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

67

5. Surah Al-Fajr [89] 17

“Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim.” (Qs.

Al-Fajr [89] 17)

6. Surah Al-Balad [90] 14-15

“Atau memberi makan pada hari kelaparan. (kepada) anak yatim yang ada

hubungan kerabat.” (Qs. Al-Balad [90] 14-15)

7. Surah Ad-Dhuha [93] 9

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (Qs.

Ad-Dhuha [93] 9)

8. Surah Al-Ma‟un [107] 2

“Itulah orang yang menghardik anak yatim.” (Qs. Surah Al-Ma‟un [107] 2)

Page 86: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

68

LAMPIRAN 4

Transkip Wawancara Informan

Pemahaman tokoh Agama

Nama : Ustadz Adam Wahyuddin

Alamat : Kp Wates

Pekerjaan : Guru Majelis Takl’m

Surah An-nissa [4] 2

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan

kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka

bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu,

adalah dosa yang besar.” (Qs. An-nissa [4] 2)

1. Pemahaman Informan

Surah An-nissa [4] 2 ini membahas orang-orang yang di berikan kepercayaan

untuk mengurus harta anak yatim, bahwa didalam harta tersebut ada hak untuk anak

yatim sebagaimana Allah Swt telah berfirman; “Dan berikanlah kepada anak-anak

yatim (yang sudah balig) harta mereka” ketika memberikan kepada anak yatim

mereka yang diberi kepercayaan untuk mengurus harta tersebut maka hendaklah

diberikan kepada anak yatim apabila sudah dewasa (Baligh). “Jangan kamu menukar

yang baik dengan yang buruk” maksudnya adalah dari yang halal menjadi haram,

ketika mereka diberi kepercayaan untuk mengurus anak yatim maka misalkan mereka

orang yang mampu maka jangan mereka memakan harta anak yatim tersebut akan

tetapi apabila mereka miskin maka ambillah secukupnya untuk kebutuhan mereka,

jangan ditukar dari harta yang diberikan kepada anak yatim dari yang halal menjadi

haram untuk dimakan atau diambil haknya. “dan jangan kamu makan harta mereka

bersama hartamu” maksudnya jangan menggabungkan harta mereka dengan harta

anak yatim dan jangan mengangap harta anak yatim harta kamu juga karena pada

dasarnya mereka hanya dititipkan untuk mengurusnya, jika mereka melakukan hal

demikian maka perbuatan itu adalah termasuk perbuatan yang zalim dan dosa yang

amat besar. Apabila Allah Swt memerintahkan untuk menyerahkan harta anak yatim

tersebut maka serahkanlah semua nya, bolehnya untuk menggunakan harta anak

yatim apabila kita tidak mampu atau sangat membutuhkan untuk mengurus dari anak

yatim membelikan makanan atau kebutuhan dan keperluan-keperluannya maka

penuhilah dengan harta mereka.

Page 87: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

69

2. Tanggapan Informan

Alhamdulillah di lingkungan kita ini tidak ada orang yang seperti itu, bahkan

orang-orang memberikan atau menyalurkan hartanya untuk anak yatim dan

memberikan hak-haknya kepada anak tersebut.

3. Solusi Informan

bagi seseorang yang mengerti dalam hal ini tegurlah mereka dengan

perbuatan-perbuatan atau ucapan yang baik dengan memberikan peringatan kepada

mereka supaya takut kepada Allah Swt. jika mereka yang mengurus anak yatim

dengan baik maka akan mendapatkan kebaikan dari Allah Swt, sebaliknya apabila

mereka megurus anak yatim dengan buruk maka akan mendapatkan keburukan dari

Allah Swt. itu adalah keadilan dari Allah Swt kepada anak yatim dan yang

mengurusnya.

Surah Ad-Dhuha [93] 9

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (Qs.

Ad-Dhuha [93] 9)

1. Pemahaman Informan

Maksudnya adalah janganlah kamu berbuat sewenang-wenang dan berbuat

zalim kepada anak yatim karena Nabi Muhammad Saw bersabda; “aku dan orang

yang menanggung atau yang memelihara anak yatim di dalam surga lalu Nabi

mengisyaratkan kedua jarinya yaitu jari telunjuknya dan jari tengahnya” maka nanti

bagi orang yang memelihara anak yatim akan bersama dan berdampingan dengan

Nabi Muhammad Saw di surga. Dari riwayat yang lain Nabi Muhammad Saw juga

bersabda; “Sebaik-baiknya rumah seorang muslim yaitu rumah yang ada didalam nya

anak yatim”. Orang tersebut memeliharanya dengan baik. “Dan seburuk-buruknya

rumah orang muslim yang di dalamnya ada anak yatim tetapi mereka berbuat zalim

berkata kasar”. Bahwa didalam surga ada rumah yang disebut Dar Farah tidak akan

yang masuk kedalam rumah tersebut kecuali orang yang menggembirakan anak

yatim. Maka di anjurkan kepada orang-orang yang memelihara dan mengasuh anak

yatim harus berbuat baik kepada mereka, apabila kita mengasuhnya dianjurkan untuk

mengusap kepalanya, karena setiap helai rambut yang tersentuh Allah Swt akan

jadikan sebagai pahala amal kebaikan.

2. Tanggapan Informan

Kasus-kasus yang berkaitan dengan anak yatim Alhamdulillah tidak ada orang

yang menzalimi yang berbuat buruk kepada anak yatim walaupun seandainya ada

maka kami akan bertindak untuk menegurnya dan mengambil anak tersebut untuk di

urus apabila kami tidak mampu maka akan kami serahkan panti asuhan.

Page 88: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

70

3. Solusi Informan

Jika ada orang yang melakukan perbuatan buruk dan zalim kepada anak yatim

maka harus ditegur, jika tidak bisa dinasehati maka dianjurkan bagi kita untuk

mengambil anak yatim. Bila kita bisa untuk mengasuh maka asuhlah apabila kita

tidak bisa mengasuh maka lebih baik serahkan kepanti asuhan agar dirawat oleh para

pengurus-pengurus dan oleh orang yang dapat dipercayai dan juga bisa anak tersebut

dididik supaya menjadi anak yang saleh, karena anak yatim ini kehilangan bapaknya

itu menjadi pukulan bagi dia yang sangat berat sampai-sampai kebanyakan dari anak

yatim itu berperilaku kasar karena kurangnya perhatian dari bapaknya.

Surah Al-Insan [76] 8

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak

yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)

1. Pemahaman Informan

Di sini diberikan kepada anak yatim itu setiap hari bukan setahun sekali

karena kebanyakan dari masyarakat memberikan makanan kepada anak yatim hanya

setahun sekali biasa pada tanggal sepuluh pada bulan muharam, itu sudah menjadi

adat istiadat orang muslim memberikan makanan kepada anak yatim pada tanggal

sepuluh muharam padahal memberrikan makanan kepada anak yatim itu tidak harus

setahun sekali akan tetapi setiap hari. Maka dianjurkan kepada orang yang memiliki

kelebihan harta untuk memberikan kepada anak yatim untuk memberikannya setiap

hari, lebih-lebih mereka menanggung dari pada kehidupannya sehari-hari dari kecil

hingga dewasa.

2. Tanggapan Informan

Sedikit dari masyarakat sekitar memberikan makanan kepada anak yatim,

karena mereka sibuk sendiri dengan kehidupannya sehingga lupa akan memberi

makan kepada anak yatim. Orang-orang tersebut anak Allah Swt laknat karena Allah

Swt sudah memberikan harta yang lebih kepadanya untuk orang lain ,sesungguhnya

harta itu bukan untuk disimpan melaikan untuk dikeluarkan.

3. Solusi Informan

Orang yang melakukan tersebut harus ditegur, bagi orang yang kaya untuk

mengeluarkan dari sebagian hartanya untuk anak yatim, selain dari zakat dan sodakoh

maka dianjurkan bagi yang memiliki kelebihan harta untuk menanggung anak yatim.

Page 89: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

71

Nama : Ustadz Hambali

Alamat : Kp Wates

Pekerjan : Guru Madrasah

Surah Al-An‟am [6] 152

“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih

bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan

dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar

kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil,

kendatipun ia adalah kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah yang demikian itu

diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.” (Qs. Al-An‟am [6] 152)

1. Pemahaman Informan

Secara tekstual ayat ini memerintahkan jangan kau dekati harta anak yatim

kecuali dengan cara yang lebih baik sampai mereka dewasa, ini larangan yang

bersifat Mubalagha(maksudnya lebih), jadi jangankan memakan mendekati saja tidak

diperbolehkan, di bandingkan dengan memakan. Ini menunjukan betapa kasih

sayangnya Allah Swt terhadap anak yatim, betapa besarnya perhatian Allah Swt

terhadap anak yatim memerintahkan kita jangan mendekati harta anak yatim, jangan

sekali-kali harta anak yatim digunakan selain untuk kemaslahatan mereka, kita

diperintahkan bukan hanya berbuat baik kepada anak yatim tapi melakukan yang

terbaik untuk mereka, misalkan kita mengelola hartanya kita usahakan seluruh

hartanya itu jangan sampai sedikit pun masuk ke mulut kita tapi kita gunakan

seluruhnya untuk kemaslahatannya, kemaslahatan itu bukan hanya kita memberikan

uang tapi lebih baik lagi dari pada hanya sekedar memberi uang, seperti memberikan

pendidikan, membiyaiai jika tidak mampu, ini adalah yang dimaksud dengan (Bil Lati

Hia Ahsan) yang lebih baik dari pada yang baik, itu adalah penafsiran secara singkat

2. Tanggapan Informan

Jika kita realita di lingkungan, memang terkadang ada dua macam orang yang

mengelola harta anak yatim. Pertama; Orang tersebut ikhlas sayang terhadap anak

yatim mengamalkan ayat ini. Kedua; Terkadang ada orang yang mencari kesempatan

dibalik harta anak yatim tersebut, seperti mengambil keuntungan untuk dirinya

sendiri.

3. Solusi Informan

Agar tidak terjadi hal seperti itu solusinya adalah. Pertama; kita beritahu

terlebih dahulu bahayanya bagi orang yang memakan harta anak yatim, sebagaimana

telah dijelaskan pada ayat lain, “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta

anak yatim secara zhalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan

Page 90: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

72

mereka akan masuk kedalam api neraka yang menyala-nyala”. Surah An-Nisa [4]

10. Kita harus kasih pengertian jika mereka makan harta anak yatim sesungguhnya ia

membinasakan dirinya sendiri, dengan memakan bara api pada hakikatnya, memamg

tidak terlihat didunia akan tetapi akan terlihat diakhirat. Kedua; Bagi yang

memberikan harta anak yatim seharusnya diperhatikan juga bagi orang-orang yang

mengurus anak yatim tersebut, jangan hanya sekedar memberi kepada anak yatim

saja, para pengasuhnya pun harus diberikan untuk kebutuhannya pribadi, seharusnya

orang yang menyantuni anak yatim juga harus memperhatikan orang-orang yang

mengurusnya karena berkat para pengurus tersebut hatarnya dapat disalurkan kepada

anak yatim, sehingga ketika kita sudah mensejahterakan anak yatim mudah-mudahan

bisa menjadi pahala.

Surah Al-Insan [76] 8

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak

yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)

1. Pemahaman Informan

Ayat ini untuk memotivasi bagi orang-orang yang menyantuni dan memberi

makan anak yatim. Ini adalah salah satu karakter penghuni surga dan bukan hanya

sekedar memberi, tapi harta yang paling mereka cinta, misalkan jika mereka

mempunya uang seratu ribu, sekiranya delapan puluh ribu nya untuk disumbangkan

kepada anak yatim ini adalah untuk memotivasi bagi para donatur jika mereka

memberikan yang terbaik kepada anak yatim ini adalah slah satu dari pada penghuni

surga.

2. Tanggapan Informan

Kalo di lingkungan sini alhamdulillah anak-anak yatim masih di perdulikan

sama orang-orang kaya, karena banyak orang-orang kaya didaerah sini entah sebulan

sekali atau minimal sebulan sekali berkolaborasi kepada pemerintah setempat, dengan

empatinya dia berikan sebagian hartanya, dari segi pendidikan alhamdulillah dari

pemerintah sekarang sekolah sudah geratis, artinya anak yati tidak terlalu terhampar.

3. Solusi Informan

Harus ada inisiatif dari pada penguasa wilayah seperti lurah dan para Rt/Rw

setempat karena mereka yang mempunyai kendali untuk mensejahtrakan anak yatim

seperti membangun panti asuhan, ketika mereka telah membangun panti asuhan

selanjutnya mereka harus memotivasi masyarakat, itu yang membuat anak yatim

dapat diperhatikan.

Page 91: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

73

Surah Al-Fajr [89] 17

“Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim.” (Qs.

Al-Fajr [89] 17)

1. Pemahaman Informan

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,

jika di lihat munasabah ayat-ayat sebelumnya. Menjelaskan tentang salah satu

keyakinan orang orang musrik mereka meyakini jika kemuliaan itu dengan

kekayaan, jika mereka kaya berarti Allah Awt memuliakan jika mereka miskin berarti

Allah Swt itu menghinakan, hal seberti ini dibantah jadi kemulian itu tidak di ukur

dengan harta akan tetapi kemuliaan itu diukur sebagaimana kita memuliakan anak

yatim, sehingga ini mendapat teguran “Sekali-kali tidak (demikian)” bahkan kamu

tidak memuliakan anak yatim. Ini adalah sebuah syarat, jadi memuliakan anak yatim

itu adalah tangga sebagai cara untuk meraih kemuliaan, bagi orang-orang yang

memberikan pendidikan serta perhatian mereka itu pada hakikatnya di muliakan oleh

Allah Swt yang memiliki kedudukan sangan tinggi, dalam satu riwayat ketika nabi

membuka pintu surga “aku adalah orang yang pertama membuka pintu surga” tiba-

tiba ada seorang perempuan yang mengejar nabi, kemudian nabi bertanya; Siapa

kamu? Jawab perempuan itu; Aku adalah seorang ibu yang mengurusi anak yatim. Ini

menunjukan betapa dekatnya ia dengan nabi, nabi tidak pernah mengatakan hartanya

banyak akan tetapi nabi mengatakan perempuan itu mengurusi anak yatim sehingga

bisa dekat mengejar nabi masuk surga bersama anak yatim. Ini adalah salah satu

mengejar kemulian dengan memuliakan anak yatim.

2. Tanggapan Informan

Kalo menghardik dan menghina secara langsung tidak, mungkin secara tidak

langsung ada juga misalkan mereka punya tetangga anak yatim memang secara jelas

mereka tidak menghardiknya, tetapi mereka mengabaikan haknya tidak

memperdulikannya, itu termasuk yang tidak memuliakan anak yatim.

3. Solusi Informan

Pertama; Berdakwah dengan cara lisan kita sampaikan kepada mereka tentang

memuliakan anak yatim. Kedua; Dari pemerintah setempat, jika mereka mengadakan

acara santunan anak yatim insyaallah masyarakat akan sadar. karena ada orang yang

sebetulnya mereka orang baik tapi karena tidak ada yang mengarahkan mereka dan

memotivasi mereka, jadi mereka tidak terdorang untuk melakukannya.

Page 92: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

74

Nama : KH. Hamim Efendi

Alamat : Kp Wates

Pekerjaan : Guru Mts Al-Muttaqin

Surah Al-baqarah [2] 220

“Tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,

katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu

bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui

siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah

menghendaki, niscaya dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al-Baqarah [2] 220)

1. Pemahaman Informan

Ayat ini membahas tentang anak yatim kita diperintahkan untuk mengurus

urusan mereka dengan baik, artinya apabila kita dikasih kepercayaan untuk

mengurus hartanya atau mengurus kehidupan sehari-harinya ini semua harus

dilakukan dengancara yang sebaik-baiknya, dan ayat ini juga membahas apabila kita

bergaul bersama anak yatim maka jadikan lah mereka sebagai saudara kita sendiri,

karena dengan demikian anak yatim secara tidak langsung anak mendapatkan kasih

sayang oleh orang-orang di sekitarnya.

2. Tanggapan Informan

Tentang mengurus anak yatim ini adalah pebuatan yang sangat baik dan juga

banyak diterima oleh masyarakat, karena anak yatim itu adalah titipan dari pada

Allah Swt yang harus betul-betul di sayangi dan di muliakan dan di didik dengan

sebaik-baiknya sehingga menjadi anak yang soleh dan solihah.

3. Solusi Informan

Apabila dimasyarakat terdapak kasus-kasus seperti ayat tersebut hendaknya

orang yang melanggar aturan tersebut harus diberikan nasihat atau pengertian agar

tidak melakukan hal yang sedemikian karena Allah Swt sangat menjaga anak yatim

sesuai apa yang ada didalam Al-Qur‟an.

Surah Al-An‟am [6] 152

Page 93: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

75

“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih

bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan

dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar

kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil,

kendatipun ia adalah kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah yang demikian itu

diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.” (Qs. Al-An‟am [6] 152)

1. Pemahaman Informan

Ayat tersebut sangat tepat diterima oleh masyarakat dan ada juga yang tidak

menerima karena berbeda pemikirannya masing-masing terutama yang menerima itu

adalah orang-orang berima kepada Allah Swt dan mengikuti syariat yang Allah Swt

Syariatkan kepadanya. Maksud ayat ini adalah jangan pilih kasih artinya anak

siapapun yaang jadi yatim itu tetap kewajiban sebagai muslim yang lain untuk

medidiknya dan merawatnya.

2. Tanggapan Informan

Alhamdulillah disekitar kita ini anak yatim mendapatkan keadilan baik dari

masyarakat atau pemerintah setempat sehingga anak yatim tersebut terpelihara

dengan baik. adapun mengenai harta anak yatim mungkin disini keluarga dari anak

yatim tersebut sudah menyimpannya dengan baik untuk masa depan anak tersebut,

agar ketika sudah dewasa dapat digunakan untuk kebutuhannya seperti menikah atau

kebutuhan yang lainnya.

3. Solusi Informan

Saya sebagai masyarakat desa ini apabila terjadi hal-hal yang sedemikian

kepada anak yatim maka kami mohon kepada para pemerintah untuk mengadili orang

yang berbuat seperti itu terhadap anak yatim dan juga hartanya. Dan memberikan

pengertian kepada masyarakat yang lain untuk saling menjaga agar tidak ada yang

merasa disakiti baik menjaga anak yatim maupun anak atau orang lain yang ada di

sekitarnya.

Surah Al-Insan [76] 8

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak

yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)

1. Pemahaman Informan

Artinya di mana ada orang yang sedang kesulitan seperti kurang makan

kelaparan, kewajiban umat islam memberikan makan terhadap orang yang ia cintai

baik itu fakir miskin atau anak yatim, ini adalah salah satu amal yang sangat di cintai

oleh Allah Swt sehingga mereka itu bisa dapat menyalurkan sumbangannya baik

berupa makanan atau fasilitas yang lainnya sehingga mereka cukup makannya.

Page 94: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

76

2. Tanggapan Informan

Hal seperti memberikan makanan kepada anak yatim mungkin ada tapi tidak

banyak, karena masyarakat belum memahami kondisi yang di rasakan anak yatim

yang telah di tinggal mati oleh ayahnya, terkadang alhamdulillah jika kita lihat disini

masih ada masyarakat yang memberikan santunan pada bulan puasa ketika mau

menjelang idul fitri memberikan uang, pakaian atau makanan untuk anak tersebut

sehingga anak yatim masih diperhatikan.

3. Solusi Informan

Agar masyarakat senantiasa memberikan makanan kepada anak yatim

solusinya adalah dengan memberikan nasihat keagamaan menjelaskan kepada

masyarakat anjuran berbuat baik kepada anak yatim mungkin itu saja.

LAMPIRAN 5

Transkip Wawancara Informan

Praktek Sntunan Anak Yatim

Nama : Bapak Sartono S.T

Alamat : Kp Wates

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alhamdulillah saya pernah menyantuni anak yatim, adapun jumlah nya itu

sekitar dibawah dua puluh ribu untuk satu anak, biasanya saya suka menyantuni anak

yatim pada bulan suci ramadhan, jadi pada bulan ramadhan itukan bulannya berbagi

bagi anak-anak yang kurang mampu dan biasanya untuk yang lainnya biasanya

apabila lagi dapet duit yang lebih itu saya menyantuni anak yatim dengan mendadak

tanpa terencana itu insyaallah yang saya pernah lakukan

Di sekitar sini anak yatim yang saya ketahui dari keluarga ibu boni anak

cucunya ada empat orang kemudian ada kerabat dekat dan tetangga yang lainnya

juga, jadi kurang lebih yang saya ketahui ada tujuh anak yatim disini.

Motivasi saya menyantuni anak yatim adalah, yang pasti kita sebagai manusia

pertama ingin mendapatkan pahala dari Allah Swt mudah-mudahan amal saya

diterima walaupun masih jauh dari kata sempurna, adapun yang kedua motivasinya

adalah untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan walaupun

jumlahnya tidak mencukupi mungkin dari yang lain juga bisa saling membantu, dan

yang ketiga kita menjalankan sunnah Nabi Saw bahwa Nabi itu bersama anak yatim

nanti di akhirat seperti dua jari yang selalu berdampingan, adapun didalam kitab suci

Al-Qur‟an dijelaskan; bagaimana Allah Swt Sangat memuliakan anak yatim akan

tetapi saya kurang mengetahui ayat berapa dan surat apa yang menjelaskan tentang

memuliakan anak yatim, insyaallah jika saya buka buku-buku pasti saya tahu tentang

itu. Dan saya ketahui paling banyak yang berbicara tentang anak yatim tersebut di

hadis-hadis Nabi Saw, yang sering disampaikan oleh para ustadz.

Page 95: Aprianto Ridwan Salni PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45437/1/APRIANTO... · Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

77

Biasa nya yang sering menyantuni anak yatim Bapak Suri akan tetapi beliau

telah meninggal dunia, beliau paling sering sekali menyantuni anak yatim, dan juga

bapak Karma serta bapak sudirman yang saya ketahui.

Nama : Bapak Sudirman

Alamat : Kp Wates

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alhamdulillah kami sekeluarga pada setahun yang lalu ada rezeki menyantuni

anak yatim walaupun nominalnya tidak besar, tapi alhamdulillah kami bisa berbagi

kepada anak yatim tersebut dengan nominal dibawah dua puluh lima ribuan kadang

bervariasi karena rezeki tidak ada yang tau, intinya saya pernah menyantuni anak

yatim

Alasan saya harus berbagi kepada anak yatim karena bukan hanya niat ibadah

karena saya melihat anak yatim disekitar kampung kita pertama karena kekurangan

dari segi uang jajan atau kebutuhan sehari-harinya bagi orang tua nya yang tidak

mampu, kedua misalkan untuk biyaia sekolah tidak punya uang kadang suka ada rasa

iba, dari situlah jika ada rezeki saya berbagi kepada anak yatim.

Motivasi saya untuk menyantuni anak yatim adalah karena ingin mendapatkan

pahala dari Allah Swt, supaya nanti agar keluarga kita amal baik kita insyaallah Allah

Swt akan mencatat amal kebaikan kita, intinya untuk kita mencari pahala dan ridha

Allah Swt, mengenai ayat terkait anak yatim saya tidak mengetahui, intinya saya

sebagai seorang muslim hanya berbagi kepada anak yatim tersebut ketika kita

mempunya rezeki lebih.

Nama : Bapak karma

Alamat : Kp Wates

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Saya pernah menyantuni anak yatim bisa dikatakan sering dan tidak diketahui

oleh orang karena amal ibadah tidak perlu diketahui oleh orang lain, masalah nominal

saya menyantuni anak yatim kadang dua puluh ribu kadang lima belas ribu,

Alasan saya menyantuni anak yatim karena iba, karena mereka juga butuh

perlindungan atau butuh perhatian dari pada orang tua disekitarnya, walaupun orang

tua mereka sudah tidak ada mungkin kita semua sebagai orang tua angkatnya

mungkin dianggap seperti itu,

Motivasi untuk menyantuni anak yatim yaitu ingin mendapatkan pahala dari

Allah Swt dan ridhanya Allah Swt, mengenai ayat saya belum mengetahui karena

belum mempelajarinya. Akan tetapi saya sering mendengarkan ceramah tentang

anjuran untuk menyantuni anak yatim yang disampaikan oleh para ulama atau ustadz

di sini.