apresiasi desain grafis(revisi)

7
APRESIASI DESAIN GRAFIS Dewasa ini, profesi desainer grafis sedang naik daun. Ini ditandai dengan banyaknya lowongan kerja yang membutuhkan profesi ini, dengan besarnya minat orang mengambil bidang studi desain grafis dan dibukanya jurusan desain grafis dipelbagai perguruan tinggi di tanah air kita. Namun, sayangnya popularitas ini tidak dibarengi dengan gambaran yang utuh tentang apa yang dikerjakan seorang disainer grafis. Kerapkali desain grafis dipahami atau

Upload: reneart

Post on 18-Jun-2015

505 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

apakan desain grafis?

TRANSCRIPT

Page 1: APRESIASI   DESAIN GRAFIS(revisi)

APRESIASI DESAIN GRAFISDewasa ini, profesi desainer grafis sedang naik daun. Ini ditandai dengan banyaknya lowongan kerja yang membutuhkan profesi ini, dengan besarnya minat orang mengambil bidang studi desain grafis dan dibukanya jurusan desain grafis dipelbagai perguruan tinggi di tanah air kita. Namun, sayangnya popularitas ini tidak dibarengi dengan gambaran yang utuh tentang apa yang dikerjakan seorang disainer grafis. Kerapkali desain grafis dipahami atau disejajarkan sebagai ketrampilan menggunakan komputer untuk mendesain.

Dunia desain grafis dewasa ini memang sangat terbantu teknologi komputer namun

Page 2: APRESIASI   DESAIN GRAFIS(revisi)

ini tidak berarti sebaliknya, bahwa bisa mendesain dengan komputer berarti Anda seorang desainer grafis.

Pandangan ini keliru karena memutlakkan mahir mendesain dengan komputer sebagai desain grafis. Akibatnya, merasa telah menguasai corel orang lantas menganggap diri sebagai desainer grafis. Mahasiswa jurusan desain grafispun sering memiliki pandangan serupa. Mereka masuk studio desain grafis dengan harapan akan berurusan dengan komputer karena desain grafis identik dengan menguasai komputer. Mahasiswa bingung ketika menemui enyataan bahwa di jurusan desain grafis mereka diajarkan psikologi sosial, psikologi persepsi, drawing, marketing, sejarah desain, mencampur warna, riset visual. Apa kaitan semua ini dengan desain grafis? Bukankah desain grafis itu menguasai komputer? Mengapa jadi rumit begini?

Tulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai desain grafis kepada para mahasiswa peserta DKV 4 Maranatha. Diharapkan, melalui tulisan ini, masyarakat khususnya mahasiswa terbebas dari pendapat sempit tentang desain grafis diatas.Ada 2 hal esensial tentang desain grafis. Kedua butir ini tidak terpisahkan. Ia ibarat 2 sisi dari satu kepingan uang logam.Bila satu sisi uang logam tak ada maka uang dinyatakan tak sah. Demikan juga dengan dalam desain grafis,

Page 3: APRESIASI   DESAIN GRAFIS(revisi)

Poster karya Milton Glaser: Desain grafisnya tak sekadar fungsional, tetapi juga estetik. Pembaca terpikat oleh form baru yang diciptakannya.

Pertama, desainer grafis sebagai form giver. Sebenarnya secara umum inilah tugas seni rupa, apakah iu

seni lukis, seni keramik, desain produk, desain tekstil dsbnya. Secara umum, semua jenis seni rupa merupakan kegiatan memberi bentuk atau memberi rupa. Demikian halnya dengan desain grafis, apapun yang dikerjakan, apakah itu tipografi,poster, logo, web site, game, sign system atau kemasan dll merupakan kegiatan memberi bentuk/rupa . Dan ini dimulai sejak awal peradaban.

Nenek moyang kita, desainer grafis pertama, berupaya memberi bentuk kepada bunyi ucapan, hasil evolusinya dapat dinikmati dalam bentuk huruf alfabet latin.

Demikian selanjutnya, pada dasarnya kegiatan desain grafis dapat dilihat seperti ini:desainer grafis memberi bentuk/rupa kepada apa didengarnya (cover poster musik). Desainer memberi bentuk kepada apa yang dirasakan lidahnya (contoh kemasan coklat) Desainer grafis memberi bentuk pada wangi harum yang dicium indera penciumannya(kemasan minyak wangi, pengharum pakaian, karbol)

Page 4: APRESIASI   DESAIN GRAFIS(revisi)

Desainer grafis memberi bentuk kepada segala yang dilihatnya dan di rabanya.Desainer grafis memberi bentuk pada idea, pesan, pikiran, suasana bahkan pada suatu semangat jaman (graphic style).

Poster Polandia: Desain grafis dengan pendekatan ‘painting’. Desainer menggambar dengan tangan,Polandia pernah menjadi Negara yang sangat

menekanRakyat dengan membatasi apa yang didengar, dibaca dan ditonton. Namun hal ini tidak memadamkan kreativitas desainer/seniman. Penindasan justru melahirkan kosa kata visual yang unik.

Pada satu sisi desainer grafis merupakan seorang perupa. Ini yang menurut hemat penulis sering dilupakan oleh para desainer grafis. Mereka begitu asyik dengan data data marketing/hasil risetnya dan akhirnya merasa puas setelah berhasil mendesain berdasarkan data riset semata. Di sini desain kehilangan gregetnya. Desain berhentimenjadi aktivitas problem solving semata. Apa masalahnya, buat riset dan temukan solusi visualnya, selesai. Segmen ini suka membaca majalah A, B dan C. Jika demikian gunakan ilustrasi seperti ini untuk menjangkau mereka. Akibatnya desain menjadi kering.

Kita perlu kembali kepada inti dari pekerjaan kita sebagai seni rupawan. Memang benar desain itu

Page 5: APRESIASI   DESAIN GRAFIS(revisi)

problem solving, namun desain juga form giver. Memberi bentuk yang kreatif. estetisdan inovatif. Semua desainer grafis didunia umumnya melakukan problem solving, namun desainer jangan meluputkan memiliki sisi form giver. Mereka menciptakan bentuk baru dan segar. Amati para desainer/ilustrator seperti Marshall Arisman, Brad Holland, Sigeo Fukuda, Milton Glaser, Seymor Chwast dan sebagainya.

Bagaimana ujudnya. Int bentuk yang diolah desain grafis adalah Gambar dan atau Huruf. Ada berbagai media desain.Poster, koran, Iklan, Kaus, grafis ligkungan, brosur, game design. Namun semua ini apat kita peras ke dalam gambar dan huruf. Gambar dari yang abstrak-non figuratif hingga realistik. Huruf, dari jemis yang spontan ekspresif seperti graffiti, tulisan tangan, kaligrafi, hingga huruf yang mekanis seperti huruf stensil, cetak bahkan digital.

Uniknya, bentuk atau form dalam desain grafis singkat sekali usianya. Ada yang usianya hanya beberapa jam seperti koran, brosur. yang setelah habis dibaca dibuang, ada yang beberapa minggu seperti majalah, poster dan spanduk. Dan iklan. Disinilah sebenarnya tantangandesainer grafis. Desain yang berhasil bukan hanya sekedar diihat dari form nya yang bagus dan menarik. Tidak berhenti pada kertas poster-logo. Desain dianggap sukses apabila berhasil menggugah,menggerakkan, membujuk pelihat. Artinya bentuk yang diberikan desainer pada pesan atau gagasan harus mampu menggetarkan, berbicara kepada sasarannya. Seperti anak panah mampu menembus hati.

Page 6: APRESIASI   DESAIN GRAFIS(revisi)

Di sekolah desain kita belajar mengenal dan berlatih dan bergaul dengan beragam bentuk/rupa.Diharapkan kita menjadi fasih bentuk/ melek rupa. Belajar Bentuk/rupa dapat diibaratkan dengan belajar bahasa. Jika belajar bahasa diawali dengan abjad, kata, kalimat dan belajar mengarang/bicara, demikian seni rupa./desain grafis. Di tingkat dasar kita belajar alphabet rupa, kosakata rupa, kemudian baru belajar tata rupa.

Rene ArthurGrafikologia.blogspot.com