appendix
DESCRIPTION
kesehatanTRANSCRIPT
PENJELASAN PENELITIAN
Judul Penelitian : Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadadap Penurunan
Kadar Gula Darah Pada Klien DM Tipe 2
Peneliti : Martalina Limbong
NIM : 127046004
Saya adalah Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Keperawatan kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Universitas Sumatera Utara, bermaksud melaksanakan penelitian untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitu Tipe 2. Penelitian ini bermanfaat bagi pasien Diabetes melitus untuk membantu menurunkan ketegangan dan kecemasan yang pada akhirnya juga menurunkan kadar glukosa darah pasien juga melalaui terapi komplementer relaksasi autogenik. Bapak/Ibu yang berpartisipasi dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Bapak/ibu yang tergabung dalam kelompok intervensi akan mendapat terapi relaksasi autogenik selam 3 hari, 2 kali sehari masing-masing ± 15 menit, sehingga keseluruhan 6 kali latihan. Latihan dilaksananakan antara pukul 11.00-12.00 wib dan 16.00-17.00 wib. Bapak/ibu yang tergabung dalam kelompok kontrol akan memperoleh pelatihan setelah pengumpulan data penelitian selesai. .
Kadar gula darah diukur segera sebelum dan sesudah pelaksanaan relaksasi autogenik dan pengukuran KGD bapak/ibu dengan menggunakan alat glukometer. Bapak/ibu diperbolehkan melakukan pengukuran KGD sendiri diantara waktu yang ditentukan dan hasilnya tidak didokumentasikan sebagai data penelitian.
Peneliti menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi bapak/ibu. Apabila selama berpartisipasi dalam penelitian ini bapak/.ibu mengalami ketidak nyamanan, maka bapak/ibu mempunyai hak untuk berhenti atau keluar dari penelitian ini. Kami berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak bapak/ibu sebagai responden dengan cara menjaga kerahasiaan data yang diperoleh, baik dalam proses pengumpulan data, pengolahan maupun penyajian data. Peneliti juga menghargai keinginan bapak/ibu untuk tidak berpartisipasi/keluar kapan saja dari penelitian ini. Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas mengenai prosedur penelitian ini, maka bapak/ibu dapat langsung menanyakan pada peneliti.
Akhirnya melalui penjelasan ini, peneliti mengharapkan partisipasi bapak ibu dalam penelitian ini dan ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada bapak/ibu atas kesediaan dan partisipasinya.
Pematangsiantar, Maret 2011
Peneliti
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Judul Penelitian :
Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Klien Diabetes Melitus Tipe 2
Peneliti : Martalina Limbong Nomer Hp : 081360745065
Pembimbing :
1. Dr. dr. Ridha Darma Jaya, Sp.BS
2. Yesi Ariani, S.Kep, Ns. M.Kep
Saya telah memahami tujuan, manfaat, prosedur, gambaran resiko dan
ketidaknyamanan yang mungkin terjadi, serta jaminan kerahasiaan identitas dalam
penelitian ini. Tanpa adanya unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini.
Pematangsiantar, Maret 2014
Tanda tangan responden Peneliti
…………….. Martalina Limbong
Universitas Sumatera Utara
DATA RESPONDEN
1. Nomor Responden :…………………………………..
2. Nama Responden/Inisial :…………………………………..
3. Umur : ………………………………….
4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
5. Penyakit Penyerta : . 0. Tidak Ada 1. Ada Penyakit Penyerta
6. KGD saat Masuk RS :…………………………………….
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN RELAKSASI AUTOGENIK, KEPATUHAN DIET DAN HASIL PENGUKURAN
KADAR GLUKOSA DARAH
Kelompok : . Intervensi Kontrol
Format Pemantauan Terapi dan Diet Pasien
No Umur JK Hari Penatalaksanaan *Diet ** Terapi Insuli/OHO Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore 1 2 3
Keterangan : *Pasien mematuhi diet anjuran dokter ** Pasien mematuhi terapi OHO sesuai anjuran dokter
Format Pelaksanaan Relaksasi Autogenik
No
Hari
RA
Pukul
Pelakasanaan RA Keterangan * Ya ** Tidak
1 RA1 11.00 – 12.00 RA2 16.00 – 17.00
2 RA3 11.00 – 12.00 RA4 16.00 – 17.00
RA5 11.00 – 12.00 RA6 16.00 – 17.00
Keterangan 1. Untuk Kelompok Intervensi format pelaksanaan relaksasi autogenik harus di isi 2. Untuk kelompok kontrol format pelaksanaan relaksasi autogenik tidak perlu diisi
* Diberi tanda (√) bila pasien melaksanakan 6 tahap relaksasi autogeniksesuai panduan penelitian ** Diberi tanda (-) bila pasien tidak melaksanakan 6 tahap relaksasi autogenik sesuai panduan
penelitian
Lembar Observasi Pemeriksaan Kadar Gula Darah Sebelum dan Setelah Relaksasi Autogenik
KELOMPOK INTERVENSI
Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah KGD RA1 RA3 RA5
RA2 RA4 RA6 KELOMPOK KONTROL
Sebelum Setelah
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN RELAKSASI AUTOGENIK Kode Responden/No Responden:……/…….
No Item Obeservasi Pelaksanaan RA1 RA2 RA3 RA4 RA5 RA6 1. Fase 1: Fokus sensasi berat
Lengan dan tanganku terasa berat 1x Lengan dan tangan kiriku terasa berat 1x Kaki dan tungkai kananku terasa berat 1x Kaki dan tungkai kiriku terasa berat 1x Lengan dan tungkaiku terasa berat 1x
2. Fase 2 : Fokus pada sensasi hangat Lengan dan tangan kananku terasa hangat 1x Lengan dan tangan kiriku terasa hangat 1x Kaki dan tungkai kananku terasa hangat 1x Kaki dan tungkai kiriku terasa hangat 1x Lengan dan tungkaiku terasa hangat 1x
3. Fase 3 : Fokus pada sensasi dan berat area jantung
Jantungku terasa hangat 5x Jantungku terasa hangat dan rileks 5x Jantungku pelan dan rileks 5x
4. Fase 4 : Fokus pada pernafasan Nafasku pelan dan rileks 5x Nafasku tenang dan nyaman 5x
5. Fase 5 : Fokus pada sensasi hangat pada abdomen
Perut terasa tenang dan rileks 5x 6. Fase 6 : Fokus pada sensasi dingin di
kepala
Kepala ku terasa dingin 5x Keseluruhan tubuhku terasa tenang dan rileks
Sumber : Greenbern (2002), Saunders (2002), Dan Davis, et al., (1996)
Keterangan: 1. Ya (√) jika dilakukan dan (−) jika tidak dilakukan 2. Diisi peneliti dalam kolom yang tersedia 3. Jika ada yang tidak dilakukan, dianggap drop out
Peneliti
( )
Universitas Sumatera Utara
PROSEDUR TETAP
PELAKSANAAN PENGUKURAN KADAR GLUKOSA DARAH
1. Siapkan alat berupa glukometer, glukocard x sensor, lancing device,
lancet, kasa alcohol.
2. Cuci tangan
3. Jelaskan rencana tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
4. Atur posisi yang nyaman bagi pasien
5. Masukkan glukocard x sensor ke dalan inlet glukometer, tunggu sampai
glukometer mengeluarkan bunyi “bip” serta muncul waktu dan simbol
darah pada layar
6. Disinfeksi ujung jari telunjuk dengan kasa alkohol, kemudian tunggu
beberapa detik sampai kering kembali
7. Tusuk ujung jari telunjuk dengan lancing device dan lakukan masase
disekitar penusukan untuk menghasilkan jumlah darah yang mencukupi
8. Oleskan darah pada sensor
9. Tunggu 5 detik hingga hasil keluar
10. Desinfeksi ujung jari telunjuk bekas penusukan dengan kasa alkohol
11. Buang kasa bekas, lancet bekas, dan sensor bekas pada sampah medis
12. Rapikan peralatan
13. Cuci tangan
14. Catat hasil pengukuran pada lembar observasi
(Sumber : Soegondo, 2009; Bickley, 2008)
Universitas Sumatera Utara
BUKU PANDUAN RELAKSASI AUTOGENIK
Disusun dalam rangka pelaksanaan penelitian untuk penyusunan tesis
Oleh :
Martalina Limbong
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMUKEPERAWATAN
KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
Universitas Sumatera Utara
DEFINISI RELAKSASI AUTOGENIK
1. Autogenik memiliki makna pengaturan sendiri. autogenik merupakan salah
satu contoh dari teknik relaksasi yang berdasarkan konsentrasi pasif dengan
menggunakan persepsi tubuh (misalnya, tangan merasa hangat dan berat)
yang difasilitasi oleh sugesti diri sendiri (Kanji, et al, 2006; Saunders, 2007).
2. Pada relaksasi autogenik pasien tidak lagi bergantung kepada terapisnya tetapi
melalui tehnik sugerti diri (Auto suggestive), seseorang dapat melakukan
sendiri perubahan dalam dirinya sendiri, juga dapat mengatur pemunculan
emosinya (Saunders, 2007). Widyastuti (2004) menambahkan bahwa relaksasi
autogenik membantu individu untuk dapat mengendalikan beberapa fungsi
tubuh seperti tekanan darah, frekuensi jantung dan aliran darah.
TUJUAN RELAKSASI AUTOGENIK
Untuk memberikan perasaan nyaman, mengurangi stres ringan, memberikan
ketenangan dan mengurangi ketegangan (National Safety Counsil, 2004)
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN
RELAKSASI AUTOGENIK
1. Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 5 tahun
2. Tidak dianjurkan untuk individu yang kurang motivasi atau individu yang
memiliki masalah mental dan emosional yang berat
3. Individu dengan masalah serius DM atau masalah jantung harus dibawah
pengawasan dokter atau perawat ketika melakukannya.
4. Beberapa peserta latihan mengalami kenaikan tekanan darah dan
sebahagian mengalami penurunan tekanan darah yang tajam. Jika merasa
cemas atau gelisah selama atau sesudah latihan, atau mengalami efek
samping tidak bisa diam, maka latihan harus dihentikan.
(Saunders, 2002)
Universitas Sumatera Utara
LANGKAH-LANGKAH RELAKSASI AUTOGENIK
1. Persiapan klien
Menurut Saunders (2007) ada tiga posisi dasar dalam melakukan relaksasi
autogenik yaitu duduk di kursi, menyandar di atas kursi, atau berbaring di
lantai. Pada posisi berbaring prinsipnya sama dengan dengan yang
dikemukakan dalam National Safety Council (2004) memungkinkan gravitasi
untuk mendukung .
Posisi tidur merupakan posisi tubuh terbaik melakukan relaksasi autogenik :
a) Sebaiknya dengan berbaring dilantai berkarpet atau tempat tidur
b) Kedua tangan disamping tubuh dan telapak tangan menghadap ke atas dan
tungkai lurus sehingga tumit di permukaan lantai
c) Bantal tipis diletakkan dibawah kepala atau lutut menyangga dan punggung
lurus.
Gambar 1. Posisi Tidur
Gambar 2. Posisi duduk tanpa sandaran Gambar 3. Posisi dengan
sandaran
Universitas Sumatera Utara
2. Konsentrasi dan kewaspadaan
3. Fase Relaksai Autogenik Latihan ini diawali dengan menarik nafas dalam dengan cara:
a. Ketika pertama kali melakukan latihan ini yang akan dirasakan adalah bahwa pikiran menerawang ke hal-hal yang tampaknya lebih penting
b. Konsentrasi dalam latihan ini adalah hanya disini dan untuk saat ini, terutama dalam keadaan tubuh saat itu.
c. Jika pada awalnya menemukan pikiran lain yang berusaha mengalihkan pikiran tersebut, kemudian fokuskan kembali pikiran pada kewaspadaan tersebut. (National Safety Counsil, 2004)
a. Memejamkan mata dan bernafas
dengan pelan (menarik nafas
melalui hidung dan keluarkam
melalui mulut)
b. Irama yang konstan dapat
dipertahankan dengan menhitung
dalam hati dan lambat setiap
inhalasi (“hirup, dua, tia”) dan
ekshalasi (“hembuskan, dua, tiga”)
c. Pada saat perawat mengajarkan
tehnik ini, akan sangat membantu
bila menhitung dengan keras
bersama klien pada awalnya.
d. Ulangi prosedur 3-5 kali
(Saunders, 2006).
Tarik nafas
Hembuskan
Universitas Sumatera Utara
Setelah nafas dalam, maka dilanjutkan untuk masuk enam fase relaksasi autogenik (Shinozaki et al, 2010 ; Saunders, 2006).
Fase Fokus Kalimat Sugesti 1
a. Lengan dan tangan
kananku terasa berat 1x b. Lengan dan tangan
kiriku terasa berat 1x c. Kaki dan tungkai
kananku terasa berat 1x d. Kaki dan tungkai kiriku
terasa berat 1x e. Lengan dan tungkaiku
terasa berat 1x
2
a. Lengan dan tangan
kananku terasa hangat 1x
b. Lengan dan tangan kiriku terasa terasa hangat 1 x
c. Kaki dan tungkai kananku terasa hangat 1x
d. Kaki dan tungkai kiriku terasa hangat 1 x
e. Lengan dan tungkai terasa hangat 1x
3
a. Jantungku terasa hangat 5x
b. Denyut jantungku terasa hangat dan rileks 5x
c. Denyut jantungku pelan dan rileks 5x
a. Nafasku pelan dan
rileks 5x b. Nafasku tenang dan
nyaman 5x
Sensasi berat melalui tangan dan kaki dimulai dari tangan dan kaki yang dominan
Sensai Hangat melalui tangan dan kaki dimulai dari tangan dan kaki yang dominan
Sensasi hangat dan rileks area jantung
Sensai rileks pada pernafasan
Universitas Sumatera Utara
5
a. Perutku terasa tenang dan rileks 5x
6
a. Kepalaku terasa dingin 5x
b. Keseluruhan tubuhku tenang dan rileks
HUBUNGAN RELAKSASI AUTOGENIK DENGAN RESPON TUBUH
Sensasi hangat pada abdomen
Sensasi dingin pada kepala
Universitas Sumatera Utara
Davis, M., Eshelman, E.R., & McKay, M. (1995).Panduan relaksasi dan reduksi stress (Achir Yani S. Hamid & Budi Anna Keliat, Penerjemah). Jakarta : EGC.
a. Mempengaruhi fungsi pulau-pulau langerhans sehingga dapat mengalirkan hormon-hormonya dengan baik ke seluruh tubuh dan diduga latihan ini akan menurunkan kabutuhan mereka akan terapi
b. Relaksasi autogenik memberikan hasil setelah dilakukan sebanyak tiga kali latihan, setiap kali latihan dilakukan selama 15 menit
c. Membantu keseimbangan untuk memperbaiki keseimbangan
antara organ tubuh dan sirkulasi tubuh
d. Menstimulasi pankreas dan hati untuk dapat menjaga gula darah dalam batas normal
e. Menstimulasi sistem syaraf parasimpatis yang membuat otak
memerintahkan pengaturan rennin angiotensin pada ginjal sehingga membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal
f. Menjaga organ-organ yang terluka, artinya dengan relaksasi
autogenik yang teratur maka akan menjaga pasien dari situasi-situasi yang cepat berubah sehingga stressor terkurangi dan relaksasi terjadi.
(National Safety Council, 2004; Saunders, 2006; Shinozaki, et al, 2010).
Universitas Sumatera Utara
National Safety Council. (2004) Manajemen stress. Jakarta : EGC
Saunders, S. (2007). Autogenic Theraphy : Short term theraphy for long term gain. July 12, 2013. Brithish Autogenic Society, Chairma. http://www.autogenic-teraphy.org.uk.
Shinozaki, M., Kanazawa, M., Kano, M., Endo, Y., Nakaya, N., Hongo, M., dan Fukudo, S. (2010). Effect of autogenic training on general improvement in patients with irritable bowel syndrome: a randomized controlled trial. Appl Psychophysiol Biofeedback 35:189–198.
Universitas Sumatera Utara
PETUNJUK PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Penelitian dilaksanankan bulan Maret - Juni 2014 di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dan RSVI Pematangsiantar
2. Alat pengumpulan data : a) Format/kuesioner data responden b) Lembar observasi pemantuan terapi dan diet, dan hasil pengukuran KGD c) Format pelaksanaan Relaksasi Autogenik d) Glukometer beserta perangkatnya dan protap pengukuran KGD
3. Menetapkan kelompok responden Responden yang dirawat di rawat di RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar sebagai kelompok intervensi dan responden yang dirawat di RS Vita Insani Pematangsiantar sebagai kelompok kontrol.
4. Memilih responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, pemberian penjelasan penelitian dan penandatanganan inform consent. Kriteria inklusi: a. Pasien DMT2 dengan atau tanpa penyakit penyerta yang rawat inap,
dengan kadar glukosa darah ≥ 200 mg/dl pada saat masuk rumah sakit b. Bersedian menjadi subjek penelitian dengan menandatangani inform
consent c. Diberi ijin oleh dokter untuk diberikan relaksasi autogenik d. Belum pernah melakukan relaksasi autogenik sebelumnya e. Mendapat terapi OHO kerja pendek f. Bersedia mematuhi program pengobatan yang berjalan (mematuhi diet
rumah sakit dan menjalankan terapi OHO dibawah observasi peneliti atau asisten peneliti
Kriteria eksklusi :
a. Pasien pulang sebelum mencapai 6 kali latihan relaksasi autogenik a. Pasien menolak melanjutkan perlakuan sebelum mencapai 6 kali
relaksasi autogenik b. Pasien mencapai kadar glukosa normal sebelum 6 kali relaksasi
autogenik c. Pasien mengalami gangguan kesadaran d. Pasien mengalami kecemasan atau stress selama relaksasi autogenik
5. Mengisi lembar /format karakteristik responden dengan melihat rekam medis dan wawancara langsung dengan pasien
6. Mengelompokkan responden dalam kelompok intervensi (Pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar) dan selanjutnya kelompok kontrol (Pasien yang menjalani rawat inap di RSVI Pematangsiantar).
7. Membuat kontrak dengan kelompok intervensi sebagai berikut : a. Melakukan pengukuran kadar gula darah dua kali sehari sebelum dan
segera setelah relaksasi autogenik selama 3 hari.
Universitas Sumatera Utara
b. Pada hari ke-1 sampai ke-3 penelitian, responden akan melaksanakan RA dua kali sehari selama ± 15 menit antara 11.00–12.00 dan 16.00-17.00 wib. Latihan dilakukan satu persatu dikamar masing-masing responden dibawah observasi peneliti atau asisten peneliti
c. Selama penelitian berlansung responden harus bersedia mengikuti program pengobatan yang dijalankan yaitu mematuhi diet, bersedia menjalani terapi obat hiperglikemia oral
d. Setiap melaksanakan relaksasi autogenik, pastikan bahwa responden sudah mengkonsumsi OHO 1-3 jam yang lalu dan belum mendapat OHO sebelum makan siang . Membuat kontrak dengan responden kelompok kontrol sebagai berikut :
a. Pada hari ke-1 sampai ke-3 penelitian, responden bersedia mengikuti program pengobatan yang dijalankan ( mematuhi diet, bersedia menjalani terapi OHO dibawah observasi peneliti atau asisten peneliti
b. Melakukan pengukuran kadar gula darah pada hari ke-1 pukul 11.00 wib dan hari ke-3 pada pukul 16.00 wib
c. Setelah penelitian selesai, responden yang bersedia mengikuti pelatihan RA akan diberi latihan RA sampai responden mampu melakukannya sendiri.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol Hari ke-0
Pertama kali menemukan responden
a. Datang ke ruang rawat inap penyakit dalam rumah sakit b. Melihat Rekam Medik (RM) untuk melihat pasien dengan diagnose
medis DMT2 dengan mendapat terapi OHO c. Berkolaborasi dengan dokter apakah pasien tersebut dapat diberikan
perlakuan relaksasi autogenik d. Mendatangi kamar klien, mengukur kadar gula darah e. Menentukan kelompok intervensi (pasien pertama ditemukan atau
selanjutnya urutan ganjil) atau kelompok kontrol (pasien kedua ditemukan atau selanjutnya urutan genap)
f. Memberikan penjelasan penelitian (lampiran 1) g. Menanyakan calon responden apakah bersedia menjadi responden
penelitian, jika bersedia diminta menandatangani inform consent (lampiran 2)
h. Mengisi data responden (lampiran 3) dan menuliskan hasil KGD pada hari ke 0 (lampiran 7)
i. Menyampaikan kontrak kegiatan 3 hari ke depan untuk kelompok intervensi dan 4 hari untuk kelompok kontrol.
Hari ke-1
Pertama kali responden diberikan intervensi dengan panduan peneliti dikamar responden
Universitas Sumatera Utara
(Waktu : 11.00-12.00 dan 16.00-17.00
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)
c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan (lampiran 4)
d. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R1)dan mendokumentasikan (lampiran 4)
e. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)
f. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik ke-2 pukul 16-17
g. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO sore.
h. Memastikan pasien menghabiskan makanan siang dan mendokumentasikan (lampiran 4)
i. Me Mengukur KGD dan mendokumentasikan (lampiran 4)
j. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R2) dan mendokumentasikan (lampiran 4)
k. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)
l. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik hari ke-2
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)
c. Mengukur KGD pada waktu yang sama dengan kelompok intervensi dan mendokumentasikan pada lembar observasi KGD pre (lampiran 4)
d. Menyampaikan kontak 2 hari ke depan
Hari ke-2
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)
c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan (lampiran 4)
d. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R3)dan mendokumentasikan (lampiran 4)
e. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)
f. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik ke-3 pukul 16-17
g. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO sore.
h. Memastikan pasien menghabiskan makanan
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)
c. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO sore.
d. Memastikan pasien menghabiskan makanan siang dan
Universitas Sumatera Utara
siang dan mendokumentasikan (lampiran 4) i. Mengukur KGD dan mendokumentasikan
(lampiran 4) j. Memandu responden melakukan relaksasi
autogenik (R4) dan mendokumentasikan (lampiran 4)
k. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)
l. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik hari ke-3
mendokumentasikan (lampiran 4)
e. Menyampaikan kontak 1 hari ke depan
Hari ke-3
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)
c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan (lampiran 4)
d. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R5)dan mendokumentasikan (lampiran 4)
e. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)
f. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik ke-6 pukul 16-17
g. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO sore.
h. Memastikan pasien menghabiskan makanan siang dan mendokumentasikan (lampiran 4)
i. Mengukur KGD dan mendokumentasikan (lampiran 4)
j. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R6) dan mendokumentasikan (lampiran 4)
k. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)
l. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik hari ke-3
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)
c. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO sore.
d. Memastikan pasien menghabiskan makanan siang dan mendokumentasikan (lampiran 4)
e. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)
Hari ke-4
Memberikan pelatihan relaksasi autogenik bagi kelompok kontrol yang berminat
Universitas Sumatera Utara