aplikasi model regresi logistik untuk ...makalah aplikasi model regresi logistik unttjk...

219
i APLIKASI MODEL REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJANGKITNYA MALARIA (Studi Kasus di RS Karitas Katikuloku Sumba Tengah, NTT) MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Matematika Program Studi Matematika oleh: MARGARETHA VEBRENCIA BABO NIM: 113114002 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

20 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • i

    APLIKASI MODEL REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

    TERJANGKITNYA MALARIA

    (Studi Kasus di RS Karitas Katikuloku Sumba Tengah, NTT)

    MAKALAH

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Matematika

    Program Studi Matematika

    oleh:

    MARGARETHA VEBRENCIA BABO

    NIM: 113114002

    PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    THE APPLICATION OF LINEAR REGRESSION MODEL TO ANALYSIS

    FACTORS THAT RELATED TO THE OCCURRENCE OF MALARIA

    (Case Study in RS Karitas Katikuloku Sumba Tengah, NTT)

    A PAPER

    Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

    to Obtain the Degree of Sarjana Matematika

    in Mathematics Study Program

    Written by:

    MARGARETHA VEBRENCIA BABO

    Student ID: 113114002

    MATHEMATICS STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MATHEMATICS

    FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

    SANATA DHARMA UNIVERSITY

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • MAKALAII

    APLIKASI MODEL REGRESI LOGISTIK TJNTUK MENGANALISIS

    FAI(TOR-FAKTOR YAI\IG BERHUBT]NGAhI DENGAN

    TERJANGKITI\TYA MALARIA

    (Studi Kasus di RS lkritas Katikuloku Sumba Tengalr, NTT)

    Dosen Pembimbing Tugas Akhir,

    /rroa*v,.*4(Ir. Ig. i\ris Dwiahoko, M.Sc) Tanggal: Agustus 2016

    111

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • MAKALAH

    APLIKASI MODEL REGRESI LOGISTIK UNTTJK MNNGANALISIS

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERI{UBUNGAN DENGAN TERJANGKITNYA

    MALARIA

    Dipersiapkan dan ditulis oleh:

    MARGARETHA VEBRENCIA BABO

    I 131 14002

    Tel ah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji

    Pada tanggal 24 Agustus 2016

    Dan dinyatakan memenuhi syarat

    Susunan Panitia Penguj i

    Nama lengkap

    Ketua

    Sekretaris

    Anggota

    : Y. G. Hartono, Ph. D

    : Dr. rer. nat. Herry Pribawanto Suryawan

    : Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M. Sc

    Yogyakarta, ZJ Ajus (u t 10 t 6

    1V

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya ini adalah tugu peringatan akan kesetiaan Tuhan dalam hidupku

    “Kerja keras dan usaha akan selalu memberikan hasil yang tidak akan

    mengecewakan”

    (Yosep Babo)

    Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk:

    Bapak, mama dan adik-adikku yang tercinta,

    Rekan-rekan mahasiswa Matematika Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak

    memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

    kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, Agustus 201 6

    Penulis

    arsaretha Vebrencia Babo

    V1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Margaretha Vebrencia Babo. 2016. Aplikasi Model Regresi Logistik

    untuk Menganalisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

    Terjangkitnya Malaria. Makalah. Program Studi Matematika, Jurusan

    Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma,

    Yogyakarta.

    Topik yang dibahas dalam makalah ini adalah aplikasi model regresi logistik

    dalam bidang kesehatan. Analisis regresi logistik merupakan model regresi yang

    digunakan bila variabel bersifat kualitatif yang hanya terdiri dari dua kategori. Bentuk umum model fungsi regresi logistik dengan variabel bebas dapat ditulis sebagai berikut:

    ( ) ∑

    dengan adalah 2.718, adalah koefisien regresi dari variabel bebas ke- ,

    adalah nilai variabel bebas ke- ( ) dan adalah konstanta.

    Model regresi logistik bersifat nonlinear terhadap parameter dan dapat diubah

    dalam bentuk linear terhadap parameter dengan menggunakan transformasi

    logaritma, dan dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut:

    ( ) ∑

    dengan ( ) ( )

    ( ), dengan parameter dan diduga

    menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    Margaretha Vebrencia Babo. 2016. The Application of Logistic Regression

    Model to Analysis Factors that Related to The Occurrence of Malaria. A

    Paper. Mathematics Study Program, Department of Mathematics, Faculty of

    Science and Technology, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

    This paper cover the application of the logistic regression model in the field of

    health. Logistic regression model is used when the dependent variable is qualitative an has only two categories. The general form of the logistic regression

    model with independent variables can be written as follows:

    ( ) ∑

    where is 2.718, is regression coefficient of independent regression, is

    the value of independent variable ( ) and is constans.

    Logistic regression model was non-linear in its parameter and could be

    transformed into linear form by using logarithm transformation and can be

    expressed:

    ( ) ∑

    where ( ) ( )

    ( ), and the parameter and was estimated

    by Maximum Likelihood Method.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Yang bertanda tangan

    Nama:

    LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN

    PTJBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    NIM: 1

    di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna:

    Margaretha Vebrencia Babo

    t3tr4002

    Demi pengembangan ilmu pengetalruan, saya memberikan kepada perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma, karya tulis saya yang berjudul:

    APLIKASI MODEL REGRESI LOGISTIK TINTUK MENGANALISIS

    FAKTOR.FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJANGKITNYA

    MALARIA

    Beserta perangkat-perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya

    memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusi secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

    untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta izin dan saya maupun memberi

    royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat sebenamya,

    Dibuat di Yogyakarla

    Pada tanggal Agustus 2016

    ix

    Yang menyatakan

    rgarEha Vebrencia Babo)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu

    memberikan hikmat dan menyertai penulis hingga penulis mampu menyelesaikan

    makalah ini dengan lancar dan baik. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi

    salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) dan memperoleh

    gelar Sarjana Sains pada Program Studi Matematika di Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa proses makalah ini melibatkan banyak pihak. Oleh

    karena itu pada kesempatan ini penulis sudah selayaknya mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., selaku dosen Pembimbing

    Akademik dan Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

    2. Bapak Y.G.Hartono, M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Program Studi

    Matematika Universitas Sanata Dharma.

    3. Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing

    Akademik.

    4. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas

    Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

    5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Matematika yang telah memberikan

    ilmu yang berguna kepada penulis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    7. Keluarga terkasih, Bapak Yosep Babo, Ibu Leonora Nama, Rufina Agusta

    Babo, Konstantinus Babo, Ibu Yudista Bhala, Berto Meo, Ratna Meo dan

    Dus Bhose, yang telah memberikan cinta, doa, dukungan dan motivasi.

    8. Teman-teman matematika 2011: Indra, Romo John, Herry dan Bayu, atas

    kebersamaan, keceriaan, doa, dukungan dan motivasi.

    9. Semua pihak yang telah mendukung, yang tidak dapat penulis sebutkan

    satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini.

    Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan

    makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat

    bagi para pembaca.

    Yogyakarta, Agustus 2016

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS ............................................ ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi

    HALAMAN ABSTRAK ....................................................................................... vii

    HALAMAN ABSTRAK DALAM BAHASA INGGRIS ................................... viii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. ix

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

    BAB I PENDAHUUAN .......................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

    C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 5

    D. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 6

    E. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    F. Metode Penelitian ........................................................................................... 6

    G. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 7

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 9

    A. Malaria ............................................................................................................ 9

    1. Penyebaran dan Penularan Malaria .......................................................... 9

    a. Penularan Secara Alamiah .................................................................. 9

    b. Penularan Non Alamiah ................................................................... 10

    1) Malaria Bawaan .......................................................................... 10

    2) Penularan Secara Mekanik ......................................................... 11

    2. Faktor-Faktor Terjadinya Malaria .......................................................... 11

    a. Faktor Manusia dan Nyamuk (Host) ................................................ 11

    1) Manusia ...................................................................................... 11

    a) Umur ..................................................................................... 11

    b) Jenis Kelamin ....................................................................... 12

    c) Status Gizi ............................................................................ 12

    2) Nyamuk ...................................................................................... 13

    b. Faktor Agent (Plasmodium) ............................................................. 14

    c. Faktor Lingkungan ........................................................................... 15

    1) Lingkungan Fisik ........................................................................ 16

    a) Suhu Udara ........................................................................... 16

    b) kelembaban ........................................................................... 16

    c) Curah Hujan .......................................................................... 17

    d) Pola Tiupan Angin ............................................................... 17

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    e) Sinar Matahari ..................................................................... 17

    f) Keadaan Dinding .................................................................. 18

    g) Pemasangan Kawat Kasa ...................................................... 18

    2) Lingkungan Kimiawi .................................................................. 19

    3) Lingkungan Biologi .................................................................... 19

    4) Lingkungan Sosial Budaya ......................................................... 19

    a) Kebiasaan Keluar Rumah .................................................... 19

    b) Pemakaian Kelambu ............................................................. 20

    c) Obat Anti Nyamuk ............................................................... 20

    d) Pekerjaan .............................................................................. 20

    e) Pendidikan ........................................................................... 21

    B. Distribusi Probabilitas ................................................................................. 21

    1. Variabel Random .................................................................................... 21

    2. Fungsi Probabilitas ................................................................................. 22

    a. Distribusi Probabilitas Diskrit .......................................................... 22

    b. Distribusi Probabilitas Kontinu ........................................................ 22

    3. Fungsi Distribusi Kumulatif ................................................................... 23

    4. Karakteristik Distribusi Probabilitas ..................................................... 23

    a. Mean ................................................................................................ 23

    b. Variansi ............................................................................................. 23

    c. Momen .............................................................................................. 24

    d. Fungsi Pembangkit Momen .............................................................. 24

    C. Peluang Bersyarat ......................................................................................... 24

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    D. Distribusi Binomial ...................................................................................... 26

    E. Metode Kemungkinan Maksimum ............................................................... 30

    F. Analisis Regresi ............................................................................................ 34

    1. Regresi Linear Sederhana ....................................................................... 34

    2. Regresi Linear Berganda ........................................................................ 35

    BAB III ANALISIS REGRESI LOGISTIK .......................................................... 39

    A. Model Regresi Logistik ................................................................................ 39

    B. Transformasi Logit ....................................................................................... 42

    C. Pendugaan Parameter Model Regresi Logistik ........................................... 43

    BAB IV APLIKASI REGRESI LOGISTIK .......................................................... 68

    A. Deskripsi Data ............................................................................................ 68

    B. Model Regresi Logistik untuk KemungkinanTerjangkitnya Malaria ........ 77

    C. Transformasi Logistik ................................................................................ 78

    D. Pendugaan Parameter Model Regresi Logistik .......................................... 78

    BAB V PENUTUP ................................................................................................. 82

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 82

    B. Saran .......................................................................................................... 84

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 85

    LAMPIRAN ........................................................................................................... 88

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Contoh pengkodean variabel semu untuk ras .................................... 41

    Tabel 3.2 Peluang seseorang terkena penyakit jantung ..................................... 67

    Tabel 4.1 Persentase pasien penderita Malaria, Thypoid dan RFA pada tahun

    2015 berdasarkan umur ...................................................................... 69

    Tabel 4.2 Persentase pasien penderita Malaria, Thypoid dan RFA pada tahun

    2015 berdasarkan jenis kelamin ......................................................... 71

    Tabel 4.3 Persentase pasien penderita Malaria, Thypoid dan RFA pada tahun

    2015 berdasarkan kecamatan ............................................................ 72

    Tabel 4.4 Persentase tingkat pendidikan pasien penderit Malaria, Thypoid dan

    RFA pada tahun 2015 ...................................................................... 73

    Tabel 4.5 Persentase pasien penderita Malaria, Thypoid dan RFA pada tahun

    2015 berdasarkan status pekerjaan ...................................................... 75

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Alur penularan malaria secara alamiah ............................................ 10

    Gambar 4.1. Jumlah penderita malaria, thypoid dan RFA berdasarkan umur ...... 70

    Gambar 4.2. Jumlah pasien penderita malaria, thypoid dan RFA berdasarkan jenis

    kelamin ............................................................................................. 71

    Gambar 4.3. Jumlah pasien penderita malaria, thypoid dan RFA berdasarkan

    tingkat kecamatan ............................................................................ 73

    Gambar 4.4. Jumlah pasien penderita malaria, thyoid dan RFA berdasarkan

    tingkat pendidikan ............................................................................ 74

    Gambar 4.5. Jumlah pasien penderita malaria, thypoid dan RFA berdasarkan

    status pekerjaan ................................................................................ 76

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Data contoh 3.2 ................................................................................. 92

    Lampiran 2 Langkah-langkah mencari ̂ pada model regresi linear berganda ... 94

    Lampiran 3 Langkah-langkah analisis regresi logistik dengan menggunakan

    SPSS ............................................................................................... 108

    Lampiran 4 Analisis data lampiran 1 ................................................................. 109

    Lampiran 5 Analisis data malaria ...................................................................... 112

    Lampiran 6 Data penderita malaria .................................................................... 122

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih

    menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia baik di negara maju maupun

    di negara berkembang termasuk Indonesia. Kasus terbanyak terdapat di

    Afrika dan beberapa negara Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan negara

    bagian Eropa. Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization)

    sekitar penduduk dunia atau kurang lebih 2.3 miliar penduduk tinggal di

    daerah endemis yang berisiko terinfeksi malaria. Survei Kesehatan Rumah

    Tangga (SKRT, 2001) menunjukkan bahwa di Indonesia setiap tahun terdapat

    sekitar 15 juta kasus malaria klinis dengan 30000 orang meninggal dunia.

    Di wilayah Indonesia Timur, malaria masih termasuk dalam 10 besar

    penyakit utama. Data Annual Malaria Incidence (AMI) Provinsi NTT

    menunjukkan penurunan selama enam tahun secara berturut-turut, dari tahun

    2003 hingga 2009, yaitu 186‰, 168‰, 167‰, 152‰, 130‰, 92‰, dan

    74‰. Angka kejadian malaria tahunan atau Annual Malaria Incidence (AMI)

    adalah angka kesakitan malaria (malaria berdasarkan gejala klinis) per 1000

    penduduk dalam 1 tahun yang dinyatakan dalam per mil (‰). AMI

    dikategorikan sebagai berikut: (a) High Incidence Area (HIA) dengan AMI

    lebih dari 50 kasus malaria per 1000 penduduk per –tahun; (b) Medium

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Incidence Area (MIA) dengan AMI antara 10 – 50 kasus malaria per 1000

    penduduk per –tahun; dan (c) Low Incidence Area (LIA) dengan AMI kurang

    dari 10 kasus malaria per 1000 penduduk per –tahun (Depkes, 2007). Angka-

    angka tersebut masih tetap tinggi di atas target nasional ( ).

    Kejadian malaria dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu host (manusia

    dan nyamuk), agent (parasit/plasmodium), dan environment (lingkungan).

    Faktor host adalah semua hal yang terdapat pada diri manusia yang dapat

    mempengaruhi timbulnya suatu penyakit antara lain umur, jenis kelamin,

    pekerjaan, keturunan, ras, status kawin dan kebiasaan hidup. Faktor agent

    adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya dapat menimbulkan suatu

    penyakit. Faktor environment adalah seluruh kondisi dan pengaruh luar yang

    mempengaruhi kehidupan dan perkembangan nyamuk seperti temperatur,

    hujan, angin, kelembaban, ketinggian dan pencahayaan.

    Faktor kesehatan lingkungan biologis dan sosial budaya sangat

    berpengaruh terhadap penyebaran penyakit malaria di Indonesia (Harijanto,

    2000). Lingkungan biologis yaitu tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan

    berbagai tumbuhan lain dapat mempengaruhi kehidupan larva karena ia dapat

    menghalangi sinar matahari atau melindungi diri dari serangan makhluk

    hidup lainnya dan lingkungan sosial budaya berupa kebiasaan masyarakat

    yang berada di luar rumah sampai larut malam. Masyarakat dengan kebiasaan

    bekerja di luar rumah pada malam hari mempunyai risiko tertular malaria 4

    kali dibandingkan masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan bekerja di luar

    rumah pada malam hari (Dasril, 2005). Penelitian Ikrayama Babba (2007),

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    menyatakan bahwa faktor risiko yang mempengaruhi kejadian malaria adalah

    tidak memasang kawat kasa pada semua ventilasi, dinding rumah yang

    terbuat dari kayu/papan, keberadaan kandang ternak dekat rumah, kebiasaan

    keluar rumah pada malam hari, pendapatan kecil (kurang dari Rp 1000000

    tiap bulan) dan pendidikan yang rendah. Perbedaan menurut umur dan jenis

    kelamin sebenarnya berkaitan dengan perbedaan derajat kekebalan karena

    variansi paparan terhadap gigitan nyamuk. Beberapa penelitian menunjukkan

    bahwa perempuan mempunyai respon imun yang lebih kuat dibandingkan

    dengan laki-laki, namun pada saat hamil resiko terkena penyakit malaria pada

    perempuan lebih besar. Malaria pada ibu hamil mempunyai dampak yang

    buruk terhadap kesehatan ibu dan anak (Harijanto, 2000). Tingkat

    pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria akan

    mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas malaria antara lain

    dengan menyehatkan lingkungan, menggunakan kelambu, memasang kawat

    kasa pada rumah dan menggunakan obat anti nyamuk (Achmadi, 2005).

    Menurut penelitian Dasril (2005), masyarakat yang berpengetahuan rendah

    kemungkinan risiko tertular malaria 3 kali lebih besar dibandingkan

    masyarakat yang berpengetahuan baik.

    Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjangkitnya malaria dapat di

    analisis menggunakan regresi logistik. Regresi logistik merupakan model

    regresi yang digunakan bila variabel Y bersifat kualitatif (Hosmer, 2000).

    Variabel terikat biasanya disimbolkan dengan y, sedangkan variabel bebas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    disimbolkan dengan x. Variabel terikat y mengikuti distribusi Bernoulli

    dengan fungsi probabilitas:

    ( ) ( ) a a

    dengan adalah peluang sukses dari suatu kejadian dan ( )

    adalah peluang gagal suatu kejadian. Distribusi dari variabel terikat ini

    merupakan pembeda antara regresi logistik dengan regresi linear. Pada regresi

    linear variabel terikatnya diasumsikan berdistribusi normal, sedangkan untuk

    variabel terikat pada regresi logistik bersifat kategorikal yaitu skala

    pengukuran berupa nominal atau ordinal. Regresi logistik adalah model

    regresi yang menggambarkan hubungan antara beberapa variabel bebas

    dengan variabel terikat biner yaitu variabel yang diasumsikan mempunyai 2

    nilai yang mungkin (0 atau 1) yang dapat diartikan gagal atau sukses. Analisis

    regresi logistik didasarkan pada suatu fungsi yang disebut fungsi regresi

    logistik, yang ditulis:

    ( )

    dengan p adalah peluang sukses dari suatu kejadian, dan adalah

    parameter dan x adalah nilai dari variabel bebas yang diketahui. Berdasarkan

    diskusi di atas, penulis akan membuat model regresi logistik dan mengadakan

    penelitian tentang statistika terapan dari regresi logistik dengan mengambil

    variabel terikat (Y) adalah variabel kategorik bivariat yang bernilai ya

    (seseorang terkena penyakit malaria) atau tidak (seseorang yang tidak terkena

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    penyakit malaria) dan variabel bebas (X) adalah jenis kelamin (x1), umur (x2),

    tingkat pendidikan (x3) dan jenis pekerjaan (x4). Jenis Kelamin teridiri dari 2

    kategori, yaitu laki-laki dan perempuan, usia terdiri dari 5 kategori, yaitu

    balita (0-5 tahun), kanak-kanak ( tahun), remaja ( tahun),

    dewasa ( tahun) dan lansia ( tahun). Tingkat pendidikan terdiri

    dari 2 kategori, yaitu pendidikan rendah ( SMP) dan pendidikan tinggi (

    SMA). Jenis pekerjaan terdiri dari 5 kategori, yaitu Petani, PNS/POLRI,

    pegawai swasta/kontrak, tidak bekerja dan Lain-lain.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana model regresi logistik pada kasus malaria?

    2. Berdasarkan model Regresi logistik, faktor-faktor apa sajakah yang

    berhubungan dengan kemungkinan terjadinya penyakit malaria?

    3. Berapakah peluang seseorang beresiko terkena penyakit malaria

    berdasarkan informasi variabel bebas?

    C. Pembatasan Masalah

    1. Dalam Tugas Akhir ini, penulis akan membahas model regresi logistik

    2. Dasar-dasar teori yang dibahas hanya yang berkaitan langsung dengan

    model regresi logistik.

    3. Metode penaksiran yang digunakan adalah Metode Kemungkinan

    Maksimum.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    4. Data yang digunakan adalah data demografi yang diperoleh dari RS

    Karitas Katikuloku, Sumba Tengah, NTT.

    D. Tujuan Penulisan

    Tulisan yang akan dicapai dalam tulisan ini adalah :

    1. Mengetahui model regresi logistik pada kasus malaria.

    2. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kemungkinan

    seseorang terjangkit penyakit malaria.

    3. Mengetahui peluang seseorang beresiko terjangkit penyakit malaria

    berdasarkan informasi variabel bebasnya.

    E. Manfaat Penelitian

    Manfaat penulisan ini adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang regresi

    logistik, membahas dasar-dasar teori yang terkait, dapat menentukan

    parameter-parameter dari model logistik, serta dapat mengetahui faktor-faktor

    yang berhubungan dengan terjangkitnya malaria.

    F. Metode Penelitian

    Metode penulisan yang digunakan penulis adalah studi pustaka yaitu dengan

    membaca buku-buku referensi dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan

    malaria dan regresi logistik. Data diolah menggunakan SPSS.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    G. Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Perumusan Masalah

    C. Pembatasan Masalah

    D. Tujuan Penulisan

    E. Manfaat Penulisan

    F. Metode Penulisan

    G. Sistematika Penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Malaria dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Malaria

    B. Distribusi Probabilitas

    C. Distribusi Binomial

    D. Pendugaan Parameter dengan Menggunakan Metode Kemungkinan

    Maksimum

    E. Analisis Regresi

    BAB III MODEL REGRESI LOGISTIK

    A. Model Regresi Logistik

    B. Transformasi Logit

    C. Pendugaan Parameter Model Regresi Logistik

    BAB IV APLIKASI REGRESI LOGISTIK

    A. Deskripsi Data

    B. Model Regresi Logistik untuk Kemungkinan Terjangkitnya Malaria

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    C. Transformasi Logit

    D. Pendugaan Parameter

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Malaria

    1. Penyebaran dan Penularan Malaria

    Malaria merupakan penyakit endemis yang menyerang negara-negara

    yang penduduknya padat. Batas penyebaran malaria adalah 640 Lintang

    Utara (Rusia) dan Lintang Selatan (Argentina). Ketinggian yang

    memungkinkan parasit malaria adalah 400 meter di bawah permukaan laut

    (Laut Mati) dan 2600 meter di atas permukaan laut (Bolivia).

    Di Indonesia penyakit malaria tersebar di seluruh pulau dengan derajat

    endemisitas yang berbeda-beda dan dapat berjangkit di daerah dengan

    ketinggian sampai 1800 meter di atas permukaan laut. Spesies yang

    terbanyak dijumpai adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

    Penyakit malaria dapat ditularkan melalui 2 cara yaitu secara alamiah dan

    non-alamiah:

    a. Penularan secara alamiah

    Penularan secara alamiah yaitu penularan melalui gigitan nyamuk

    Anopheles betina yang mengandung parasit malaria. Saat menggigit

    nyamuk mengeluarkan sporosit yang masuk ke peredaran darah tubuh

    manusia sampai ke sel-sel hati manusia. Setelah satu sampai dua

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    minggu digigit, parasit kembali masuk ke dalam darah dan mulai

    menyerang sel darah merah dan mulai memakan hemoglobin yang

    membawa oksigen ke dalam darah. Pecahnya sel darah merah yang

    terinfeksi Plasmodium ini menyebabkan timbulnya gejala demam

    disertai menggigil dan menyebabkan anemia.

    Gambar 2.1 : Alur penularan malaria secara alamiah

    b. Secara non-alamiah, yaitu penularan yang bukan melalui gigitan

    nyamuk Anopheles. Berikut beberapa penularan malaria secara non-

    alamiah:

    1) Malaria Bawaan

    Malaria Bawaan adalah malaria pada bayi yang baru dilahirkan

    karena ibunya menderita malaria. Penularan terjadi karena adanya

    kelainan pada sawar plasenta (selaput yang melindungi plasenta)

    sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada janinnya.

    Menggigit penderita

    malaria Anopheles sp

    Orang menjadi

    sakit malaria Anopheles mengandung

    parasit

    Anopheles menggigit

    orang sehat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Selain melalui plasenta, penularan dari ibu kepada bayinya juga

    dapat melalui tali pusat.

    Gejala pada bayi yang baru lahir berupa demam, iritabilitas

    (mudah terangsang sehingga mudah menangis), pembesaran hati

    dan limpa, anemia, tidak mau makan atau minum, kuning pada

    kulit dan selaput lendir. Pembuktian dilakukan dengan deteksi

    parasit malaria pada darah bayi.

    2) Penularan Secara Mekanik

    Penularan secara mekanik adalah infeksi malaria yang ditularkan

    melalui transfusi darah dari donor yang terinfeksi malaria,

    pemakaian jarum suntik secara bersama-sama pada pecandu

    narkoba atau melalui transplantasi organ. Malaria dapat ditularkan

    melalui gigitan nyamuk yang membawa parasit plasmodium.

    Transfer parasit dapat terjadi baik dari nyamuk ke manusia rentan

    maupun dari manusia yang telah terinfeksi ke seekor nyamuk

    rentan. Jadi faktor penting pada penularan malaria adalah manusia

    dan nyamuk.

    2. Faktor-Faktor terjadinya Malaria

    a. Faktor Manusia dan Nyamuk (Host)

    1) Manusia

    a) Umur

    Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi malaria. Anak yang bergizi

    baik justru lebih sering mendapat malaria dibandingkan dengan anak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    yang bergizi buruk. Akan tetapi anak yang bergizi baik dapat mengatasi

    malaria berat dengan lebih cepat dibandingkan anak bergizi buruk

    b) Jenis Kelamin

    Perempuan mempunyai respon yang kuat dibandingkan laki-laki tetapi

    apabila menginfeksi ibu yang sedang hamil akan menyebabkan anemia

    yang lebih berat. Perbedaan menurut umur dan jenis kelamin

    sebenarnya berkaitan dengan perbedaan derajat kekebalan karena

    variansi paparan terhadap gigitan nyamuk. Beberapa penelitian

    menunjukkan bahwa perempuan mempunyai respon imun yang lebih

    kuat dibandingkan dengan laki-laki, namun pada saat hamil risiko

    terkena penyakit malaria pada perempuan lebih besar.

    c) Status Gizi

    Masyarakat yang gizinya kurang baik dan tinggal di daerah endemis

    malaria lebih rentan terhadap infeksi malaria. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi status gizi terdiri dari faktor-faktor yang berkaitan

    dengan ibu dan faktor-faktor yang berkaitan dengan balita. Faktor-

    faktor yang berkaitan dengan ibu adalah usia ibu menikah, usia ibu

    pertama melahirkan, dan pendidikan ibu. Sedangkan faktor-faktor yang

    berkaitan dengan balita adalah penyakit yang sering diderita oleh balita,

    frekuensi terserang penyakit, sarana sanitasi, jumlah anggota keluarga,

    pemberian ASI, kelengkapan imunisasi, pola asuh balita (Suhardjo,

    2003), penghasilan rumah tangga, frekuensi pemberian makan pokok,

    dan asupan makanan (Almatsier, 2004).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    2) Nyamuk

    Malaria pada umumnya hanya ditularkan oleh nyamuk Anopheles

    betina. Di seluruh dunia terdapat 2000 spesies Anopheles 60 spesies

    diantaranya dapat menularkan malaria. Di Indonesia sendiri terdapat 80

    spesies Anopheles yang mana 24 diantaranya adalah spesies yang dapat

    menularkan malaria. Sifat masing-masing berbeda tergantung berbagai

    faktor seperti penyebaran geografis, iklim dan tempat perindukan.

    Nyamuk Anopheles betina mempunyai kebiasaan menggigit antara

    waktu senja dan subuh hari.

    Vektor malaria merupakan faktor utama. Vektor adalah seekor

    binatang yang membawa bibit penyakit dari seekor binatang atau

    seorang manusia kepada binatang lainnya atau manusia lainnya (Adi,

    H.S.,1993) . Setiap daerah memiliki iklim, cuaca dan flora serta fauna

    yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan hanya vektor tertentu saja

    yang suka tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain vektor tertentu

    memiliki habitat tertentu dan akan lebih suka tinggal di daerah yang

    sesuai.

    Setiap waktu nyamuk biasanya menghisap darah, karena protein

    darah sangat diperlukan untuk perkembangan telurnya. Seekor nyamuk

    tentu saja tidak bertelur sekali saja seumur hidupnya, melainkan

    berkali-kali. Faktor lain dari vektor adalah lama hidup, jarak terbang

    dan resistensi terhadap insektisida. Lama hidup dan jarak terbang setiap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    spesies nyamuk juga berbeda, makin lama umur nyamuk dan makin

    jauh jarak terbangnya makin luas mereka menyebarkan malaria.

    Masalah resistensi nyamuk terhadap insektisida juga berbeda-beda

    sehingga banyak menyita waktu untuk mencari cara pemberantasan

    nyamuk.

    b. Faktor Agent (Plasmodium)

    Agent penyebab malaria ialah makhluk hidup genus Plasmodia,

    Famili Plasmodiidae dan Ordo Coccidiidae. Sampai saat ini di Indonesia

    dikenal empat spesies parasit malaria pada manusia, yaitu: Plasmodium

    vivax, Plasmodium malariae,Plasmodium falciparum, dan Plasmodium

    ovale. Seorang penderita dapat dihingap lebih dari satu jenis plasmodium,

    infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Yang

    terbanyak terdiri dari dua campuran, yaitu Plasmodium falciparum

    dengan Plasmodium vivax atau Plasmodium malariae. Infeksi campuran

    biasanya terjadi di daerah yang angka penularannya tinggi.

    Keempat jenis Plasmodium sp (spesies plasmodium) sudah ada di

    Indonesia saat ini, tetapi yang paling sering ditemukan dan menimbulkan

    penyakit adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

    Berhubung Plasmodium falciparum paling sering memberikan gejala

    yang berat sampai menimbulkan kematian, di samping sering sekali

    resisten terhadap obat malaria, maka perhatian utama harus diberikan

    pada spesies ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Selanjutnya diketahui pula bahwa Plasmodium falciparum lebih

    sering ditemukan di daerah tropis dan Plasmodium vivax di daerah

    beriklim sedang dan sub tropis. Hal ini berhubungan dengan

    perkembangan dan umur parasit tersebut. Plasmodium falciparum akan

    menghambat pertumbuhannya pada suhu di bawah C dan umurnya

    lebih pendek pada suhu di atas C, sedangkan Plasmodium vivax akan

    terhambat perkembangannya pada suhu di bawah C dan lebih pendek

    umurnya pada suhu di atas C .

    c. Faktor Lingkungan

    Peningkatan penularan malaria sangat terkait dengan iklim baik musim

    hujan maupun musim kemarau dan pengaruhnya bersifat lokal spesifik.

    Pergantian musim akan berpengaruh baik langsung maupun tidak

    langsung terhadap vektor pembawa penyakit. Pergantian global iklim

    yang terdiri dari suhu udara, kelembapan, curah hujan, pola tiupan angin

    dan sinar matahari mempunyai dampak langsung pada reproduksi vektor

    dan perkembangan parasit dalam tubuh vektor. Sedangkan dampak tidak

    langsung karena pergantian vegetasi dan pola tanam pertanian yang dapat

    mempengaruhi kepadatan populasi vektor. Penelitian Ikrayama Babba

    (2007) menyatakan bahwa faktor risiko yang mempengaruhi kejadian

    malaria adalah tidak memasang kawat kasa pada semua ventilasi, dinding

    rumah yang terbuat dari kayu/papan dan keberadaan kandang ternak

    dekat dengan rumah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    1) Lingkungan Fisik

    a) Suhu Udara

    Faktor geografi dan metereologi di Indonesia sangat menguntungkan

    transmisi malaria di Indonesia. Pengaruh suatu suhu ini berbeda bagi

    setiap spesies. Suhu yang optimal bagi kehidupan nyamuk adalah

    antara dengan kelembaban 80%. Suatu daerah yang

    memiliki suhu dan kelembaban tersebut merupakan tempat yang

    bagus bagi perkembangan nyamuk. Oleh karena itu daerah tropis

    merupakan daerah yang paling disukai Anopheles. Makin tinggi suhu

    (sampai batas tertentu) makin pendek masa inkubasi ekstrinsik dan

    sebaliknya makin rendah suhu makin panjang masa inkubasi

    ekstrinsiknya.

    b) Kelembaban

    Kelembaban yang pendek akan memperpendek umur nyamuk.

    Tingkat kelembaban 60% merupakan batas paling rendah untuk

    memungkinkan hidupnya nyamuk. Kelembaban mempengaruhi

    kecepatan berkembang biak, kebiasaan menggigit, istrahat dan lain-

    lain dari nyamuk. Pada kelembaban yang tinggi nyamuk menjadi lebih

    aktif dan lebih sering menggigit, sehingga meningkatkan penularan

    malaria. Menurut penelitian Barodji menyatakan bahwa

    nyamuk Anopheles paling banyak menggigit di luar rumah pada

    kelembaban dan di dalam rumah .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    c) Curah Hujan

    Curah hujan juga merupakan faktor penentu berkaitan dengan

    timbulnya perindukan nyamuk. Setiap kali hujan turun akan

    menimbulkan genangan air, sehingga terciptalah keadaan yang

    menguntungkan nyamuk dengan memberinya tempat perindukan.

    Masalah perindukan ini selain disebabkan oleh curah hujan juga

    disebabkan oleh ulah manusia sendiri yang tanpa sengaja membuat

    tempat perindukan nyamuk. Penebangan hutan dan jejak-jejak kaki di

    tanah menimbulkan tempat perindukan baru bilamana hujan turun.

    d) Pola Tiupan Angin

    Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan terbenam merupakan

    saat terbangnya nyamuk ke dalam atau di luar rumah, adalah salah

    satu faktor yang ikut menentukan jumlah kontak antara manusia dan

    nyamuk. Jarak terbang nyamuk dapat diperpendek atau diperpanjang

    tergantung arah angin, Jarak terbang Nyamuk Anopheles biasanya

    tidak lebih dari Km dari tempat perindukannya dan nyamuk

    malaria dapat hidup sesuai dengan kondisi ekologi setempat,

    contohnya nyamuk malaria yang hidup di air payau (Anopheles

    Sundaicus dan Anopheles Subpictus), di sawah (Anopheles Aconitus)

    atau air bersih di pegunungan (Anopheles Aculatus).

    e) Sinar Matahari

    Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan nyamuk berbeda-beda.

    Anopheles Sundacius lebih suka tempat yang teduh, Anopheles

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Hyrcanus spp dan Anopheles Punctulatus sp lebih menyukai tempat

    yang terbuka dan Anopheles Barbirostris dapat hidup baik di tempat

    teduh maupun yang terang.

    f) Keadaan dinding

    Keadaan rumah, khususnya dinding rumah berhubungan dengan

    kegiatan penyemprotan rumah karena insektisida yang disemprotkan

    ke dinding akan terserap ke dinding rumah sehingga saat nyamuk

    hinggap akan mati akibat kontak dengan insektisida tersebut. Dinding

    rumah yang terbuat dari kayu memungkinkan lebih banyak lagi

    lubang untuk masuknya nyamuk. Penelitian Suwendra

    menyebutkan bahwa ada hubungan antara keadaan

    dinding/lantai rumah dengan kejadian malaria, dimana rumah dengan

    dinding/lantai berlubang berpeluang menderita malaria kali

    dibandingkan dengan rumah yang keadaan dinding/lantai rapat.

    g) Pemasangan kawat kasa

    Pemasangan kawat kasa pada ventilasi akan menyebabkan semakin

    kecilnya kontak nyamuk yang berada di luar rumah dengan penghuni

    rumah, dimana nyamuk tidak dapat masuk ke dalam rumah. Hasil

    penelitian Rizal menyebutkan bahwa masyarakat yang

    rumahnya tidak terlindung dari nyamuk mempunyai risiko kali

    untuk tertular malaria dibandingkan dengan rumah yang terlindung

    dari nyamuk. Demikian juga penelitian Masra , yaitu ada

    hubungan antara pemasangan kawat kasa pada ventilasi rumah dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    kejadian malaria, dimana rumah yang tidak memasang kawat kasa

    mempunyai peluang 5.689 kali lebih besar untuk terkena malaria

    dibandingkan dengan rumah yang memasang kawat kasa.

    2) Lingkungan kimiawi

    Dari lingkungan ini yang baru diketahui pengaruhnya adalah kadar garam

    dari tempat perkembangbiakan. Sebagai contoh An.sundaicus memilih air

    payau dengan kadar antara per mil akan tumbuh optimal dan

    pada kadar per mil akan menghilang atau tidak berkembang biak.

    3) Lingkungan Biologi

    Umumnya nyamuk akan memilih tempat yang gelap, teduh berlindung,

    lembab untuk berkembangbiak. Selain itu adanya kandang ternak yang

    dekat atau menyatu dengan rumah akan semakin menambah tempat

    untuk berkembangbiak. Tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai

    tumbuhan lain dapat mempengaruhi kehidupan larva karena ia dapat

    menghalangi sinar matahari atau melindungi diri dari serangan makhluk

    hidup lainnya. Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan

    kepala timah, gambusia, nila, mujair dan lain-lain akan mempengaruhi

    populasi nyamuk di suatu daerah.

    4) Lingkungan Sosial Budaya

    a) Kebiasaan keluar rumah

    Kebiasaan untuk berada di luar rumah sampai larut malam dan juga

    tidak berpakaian berhubungan dengan kejadian malaria. Masyarakat

    dengan kebiasaan bekerja di luar rumah pada malam hari mempunyai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    risiko tertular malaria 4 kali dibandingkan masyarakat yang tidak

    memiliki kebiasaan bekerja di luar rumah pada malam hari (Dasril,

    2005).

    b) Pemakaian kelambu

    Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemakaian kelambu secara

    teratur pada waktu tidur malam hari mengurangi kejadian malaria.

    Penelitian Suwendra (2003), Masra (2002) menunjukkan ada hubungan

    antara kebiasaan menggunakan kelambu dengan kejadian malaria.

    Penelitian CH2N-UGM (2001) menyatakan bahwa individu yang tidak

    menggunakan kelambu saat tidur berpeluang terkena malaria kali di

    bandingkan dengan yang menggunakan kelambu saat tidur.

    c) Obat anti nyamuk

    Kegiatan ini hampir seluruhnya dilaksanakan sendiri oleh masyarakat

    seperti menggunakan obat nyamuk bakar, semprot, oles maupun secara

    elektrik. Penelitian Subki , menyatakan bahwa ada hubungan

    antara penggunaan obat anti nyamuk dengan kejadian malaria.

    d) Pekerjaan

    Hutan merupakan tempat yang cocok bagi peristirahatan maupun

    perkembangbiakan nyamuk (pada lubang di pohon-pohon) sehingga

    menyebabkan vektor cukup tinggi. Penelitian Subki ,

    menyebutkan ada hubungan bermakna antara pekerjaan yang berisiko

    (nelayan, berkebun) dengan kejadian malaria sebesar kali

    dibandingkan yang tidak berisiko (pegawai, pedagang).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    e) Pendidikan

    Tingkat pendidikan sebenarnya tidak berpengaruh langsung terhadap

    kejadian malaria tetapi umumnya mempengaruhi jenis pekerjaan dan

    perilaku kesehatan seseorang. Secara umum seseorang yang

    berpendidikan tinggi akan mempunyai pekerjaan yang lebih layak

    dibanding seseorang yang berpendidikan rendah dan mempunyai

    pengetahuan yang cukup terhadap masalah-masalah yang terjadi di

    lingkungan sekitar (Notoatmojo, 2007). Hasil penelitian Rustam

    , menyatakan bahwa masyarakat yang tingkat pendidikannya

    rendah berpeluang terkena malaria sebesar kali dibandingkan

    dengan yang berpendidikan tinggi. Penelitian Dasril (2005) menyatakan

    bahwa masyarakat yang berpengetahuan rendah kemungkinan risiko

    tertular malaria 3 kali lebih besar dibandingkan masyarakat yang

    berpengetahuan baik.

    B. Distribusi Probabilitas

    1. Variabel Random

    Definisi 2.1

    Variabel random adalah fungsi yang bernilai real yang domainnya adalah ruang

    sampel. Dengan X adalah notasi untuk variabel random dan x menyatakan

    nilainya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Definisi 2.2

    Sebuah variabel random dikatakan variabel random diskrit jika himpunan dari

    kemungkinan hasilnya adalah terbilang. Jika tidak demikian maka variabel

    random tersebut adalah variabel random kontinu.

    2. Distribusi Probabilitas

    Distribusi probabilitas dibagi atas dua macam, yaitu distribusi probabilitas

    diskrit dan distribusi probabilitas kontinu.

    a. Distribusi Probabilitas Diskrit

    Definisi 2.3

    Himpunan pasangan terurut adalah fungsi probabilitas dari

    variabel random diskrit jika

    1) untuk setiap

    2) ∑

    b. Distribusi Probabilitas Kontinu

    Definisi 2.4

    Fungsi adalah fungsi probabilitas (probability function) untuk va-

    riabel random kontinu , jika

    1)

    2) ∫

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    3. Fungsi Ditribusi Kumulatif

    Definisi 2.5

    Fungsi distribusi kumulatif (cumulative distribution function) dari sebuah va-

    riabel random diskrit dan kontinu didefinisikan sebagai berikut

    {

    4. Karakteristik Distribusi Probabilitas

    a. Mean

    Definisi 2.6

    Mean atau nilai harapan (expected value) dari suatu variabel random di-

    notasikan sebagai atau didefinisikan sebagai

    {

    b. Variansi

    Definisi 2.7

    Jika adalah variabel random, maka variansi dari ditulis didefini-

    sikan sebagai

    [ ]

    Teorema 2.1

    ( )

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Bukti

    [ ]

    ( )

    ( )

    c. Momen

    Definisi 2.8

    Momen ke-k dari variabel random Y di sekitar titik asal dinotasikan

    dengan didefinisikan sebagai

    d. Fungsi Pembangkit Momen

    Definisi 2.9

    Fungsi pembangkit momen dari sebuah variabel random Y didefinisi-

    kan sebagai . Fungsi pembangkit moment dari Y dikatakan

    ada jika terdapat konstanta positif b sedemikian sehingga m(t) berhingga

    untuk | | .

    C. Peluang bersyarat

    Definisi 2.10

    Misalkan dan adalah variabel random diskrit. Fungsi probabilitas

    bersama dan adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Teorema 2.2

    Jika dan adalah variabel random diskrit dengan fungsi probabilitas

    bersama maka

    1. untuk semua .

    2. ∑ , dengan jumlahan dari semua nilai memiliki

    probabilitas tidak nol.

    Definisi 2.11

    Misalkan dan variabel random diskrit dengan fungsi probabilitas

    bersama , maka fungsi probabilitas marginal dari dan berturut-

    turut sebagai berikut:

    ∑ dan ∑

    Definisi 2.12

    Jika dan adalah variabel random diskrit dengan fungsi probabilitas

    bersama dan fungsi probabilitas marginal dan , maka

    fungsi probabilitas bersyarat dari diberikan adalah

    | |

    dengan .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    D. Distribusi Binomial

    Distribusi Binomial berasal dari percobaan Binomial yaitu percobaan

    Bernoulli yang diulang sebanyak n kali dan saling bebas. Distribusi Binomial

    merupakan distribusi variabel random diskrit.

    Definisi 2.13

    Suatu variabel random Y yang mempunyai dua nilai yaitu 0 atau 1 disebut

    variabel Bernouli. Suatu eksperimen dengan 2 hasil yang mungkin, misalkan 1

    menyatakan kejadian sukses dan 0 menyatakan kejadian gagal, disebut

    percobaan Bernoulli.

    Percobaan binomial memiliki sifat sebagai berikut:

    1. Percobaan dilakukan berulang-ulang kali sebanyak n ulangan percobaan

    Bernoulli.

    2. Setiap ulangan hanya ada 2 hasil yaitu sukses atau gagal.

    3. Peluang sukses adalah p dan peluang gagal adalah . p bersifat

    tetap antar ulangan.

    4. Antar ulangan bersifat saling bebas.

    Definisi 2.14

    Suatu variabel random Y dikatakan berdistribusi binomial berdasarkan n

    ulangan dengan probabilitas sukses p jika dan hanya jika

    ( )

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Teorema 2.3

    Misalkan Y variabel random berdistribusi binomial dengan n ulangan dan

    probabilitas sukses p, maka

    Bukti:

    (i) Bukti untuk nilai harapan

    Dari definisi nilai harapan,

    ( )

    ( )

    Misalkan maka persamaan di atas menjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Ingat: ekspansi binomial ∑ ( )

    maka

    ∑(

    )

    (i) Bukti untuk Variansi

    [ ]

    Untuk mencari Var(Y), kita harus mencari nilai dari Y2:

    ∑ ( )

    ∑ ( )

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    persamaan di atas menjadi

    ∑ (

    )

    [∑ (

    ) ∑

    ]

    [ ]

    [ ]

    [ ]

    [ ]

    [ ]

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    E. Metode Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood Method)

    Definisi 2.15

    Pendugaan (estimation) adalah suatu aturan, yang dinyatakan dalam bentuk

    rumus yang memberitahukan bagaimana cara menghitung nilai dugaan

    parameter berdasarkan pengukuran yang termuat di dalam sampel.

    Definisi 2.16

    Parameter adalah suatu konstanta yang mencirikan atau yang merupakan

    karakteristik populasi.

    Metode Penduga Kemungkinan Maksimum

    Metode Penduga kemungkinan maksimum (Maximum likelihood estimation)

    adalah metode untuk memperoleh suatu penduga parameter yang dapat

    memaksimumkan fungsi yang tidak bergantung pada nilai parameter yang

    diduga. Ide dasar dari metode ini adalah mencari nilai parameter yang

    berkorespondensi dengan kemungkinan yang paling besar dari suatu data

    yang terobservasi sebagai suatu penduga dari parameter yang tidak diketahui.

    Definisi 2.17

    Andaikan X1, X2, ..., Xn adalah variabel random diskrit dan adalah sebuah

    vektor parameter dari X1, X2, ..., Xn. Fungsi probabilitas gabungan dari X1,

    X2, ..., Xn dapat ditulis sebagai hasil kali dari fungsi probabilitas bersyarat

    sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    | ∏ |

    Definisi 2.18

    Bila X1, X2, ..., Xn adalah variabel random yang memiliki fungsi densitas

    bersama | . Bila diketahui nilai terobservasi

    merupakan kemungkinan dari sebagai suatufungsi

    dari didefinisikan

    | ∏ |

    Definisi 2.19

    Logaritma dari fungsi kemungkinan (likelihood function), yang disebut

    kemungkinan log (log-likelihood) didefinisikan sebagai berikut:

    | ∏ |

    ∑ |

    Penduga kemungkinan maksimum ̂ didapat dari turunan pertama fungsi log-

    likelihood kemudian menyamakan turunan pertama tersebut ke nol.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Contoh 2.1

    Misalkan adalah sampel random berdistribusi Poisson dengan mean

    . Tentukan penduga kemungkinan maksimum ̂ bagi .

    Penyelesaian:

    | | | |

    0

    ̂ ̅

    Jadi penduga kemungkinan maksimum untuk ̂ ̅ .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Contoh 2.2

    Percobaan Binomial terdiri dari n kali percobaan yang mengakibatkan

    pengamatan , dimana jika percobaan ke-i sukses dan

    jika percobaan ke-i gagal. Tentukan PKM dari probabilitas sukses p.

    Penyelesaian:

    | | | |

    [ ] [ ]

    ∑ ∑

    Sekarang akan dicari nilai p yang memaksimumkan . Ketika

    dan maksimum ketika . Ketika

    dan maksimum ketika . Jika maka

    adalah nol ketika dan kontinu untuk

    nilai p yang memaksimalkan dengan menetapkan turunan dari

    . Untuk menemukan nilai penduga p lebih mudah dengan memaksimalkan

    , sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    ̂

    ̂

    Kita tahu bahwa ∑ jadi ̂

    ̅.

    Jadi PKM untuk ̂ ̅

    F. Analisis regresi

    Analisis regresi merupakan analisis untuk menjelaskan hubungan antara dua

    variabel atau lebih.Tujuan dari analisis regresi adalah untuk memprediksi satu

    variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas.

    1. Regresi Linear Sederhana

    Regresi linear sederhana adalah sebuah alat statistik yang digunakan untuk

    menentukan hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.

    Misal terdapat hubungan linear antar Y dan X maka hubungan itu dapat ditulis

    sebagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    (2.1)

    dengan

    variabel terikat.

    variabel bebas.

    konstanta.

    = koefisien regresi dari variabel bebas.

    penyimpangan atau galat

    2. Regresi Linear Berganda

    Regresi linear berganda merupakan perluasan dari regresi linear sederhana

    dimana terdapat satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas.

    Dengan kata lain, analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji

    hubungan antara satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas.

    Model regresi linear dengan k variabel yang meliputi satu variabel terikat

    Y dan k variabel bebas dapat dituliskan sebagai berikut

    (2.2)

    dengan

    variabel terikat.

    parameter regresi.

    nilai variabel bebas ke-i dari sejumlah k variabel bebas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    galat.

    = 1, 2, 3, ..., n

    = 1, 2, 3, ..., k

    Penjabaran dari persamaan (2.2) adalah

    .

    .

    .

    Model regresi linear berganda tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matriks

    sebagai berikut:

    (2.3)

    dengan

    [ ]

    [

    ]

    [ ]

    [ ]

    dengan :

    = vektor kolom dari variabel tak bebas berordo

    = matriks dari variabel bebas berordo

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    = vektor kolom dari parameter berordo

    = vektor kolom dari error berordo

    Salah satu metode untuk mengestimasi parameter pada regresi linear adalah

    Metode Kuadrat Terkecil. Persamaan (2.3) dapat ditulis dalam bentuk berikut:

    Tujuan dari metode kuadrat terkecil adalah meminimumkan jumlah kuadrat

    dari galat, yaitu:

    = [ ] [

    ]

    =

    sehingga:

    =

    = [ ]

    =

    =

    =

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Oleh karena adalah skalar, maka matriks transposenya adalah

    Jadi,

    (2.4)

    Untuk meminimumkan jumlah kuadrat dari error, maka pada persamaan

    (2.4) diturunkan secara parsial terhadap dan disamakan dengan nol, maka:

    [ ]

    [ ]

    Proses penurunan terhadap dapat dilihat pada lampiran 2

    ̂ (2.5)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    BAB III

    ANALISIS REGRESI LOGISTIK

    A. Model Regresi Logistik

    Regresi logistik (logit) merupakan model regresi yang digunakan bila

    variabel Y bersifat kualitatif, (Hosmer, 2000). Regresi logistik melengkapi

    regresi linear sederhana dengan kemampuannya melibatkan variabel terikat

    biner. Sebagai contoh, apakah kesehatan seseorang baik atau tidak, keputusan

    seseorang membeli mobil atau tidak, keputusan seorang konsumen membeli

    merek televisi tertentu, misalnya membeli televisi merek Sonny atau bukan

    Sonny, pada bidang pemasaran seperti prediksi kecenderungan pelanggan

    untuk membeli suatu produk atau berhenti berlangganan dan lain-lain.

    Contoh-contoh di atas menghasilkan dua kemungkinan hasil yang saling

    berlawanan. Analisis regresi logistik digunakan untuk menjelaskan hubungan

    antara variabel terikat yang berupa data dikotomi/biner dengan variabel bebas

    yang berupa skala interval dan atau kategorik (Hosmer, 2000). Variabel yang

    dikotomi/biner adalah variabel yang hanya mempunyai dua kategori saja,

    yaitu kategori yang menyatakan kejadian sukses (Y=1) dan kategori yang

    menyatakan kejadian gagal (Y=0).

    Bila diketahui ada p variabel bebas maka dapat ditunjukkan dengan vektor

    . Hal ini diasumsikan bahwa beberapa variabel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    bebas berskala interval, sehingga probabilitas bersyarat dari kejadian sukses

    bisa ditulis | dan probabilitas bersyarat dari kejadian

    gagal bisa ditulis | . Model fungsi probabilitas logistik

    kumulatif dengan p variabel bebas dapat ditulis sebagai berikut:

    (3.1)

    dengan,

    Dengan e adalah bilangan natural dengan nilai 2,718, koefisien regresi dari

    variabel bebas ke-j, adalah nilai variabel bebas ke-j dari sejumlah p

    variabel bebas dan adalah konstanta. Nilai terletak antara dan

    sedangkan terletak diantara 0 dan 1.

    Jika variabel bebas merupakan variabel diskrit maka variabel berskala

    nominal seperti jenis kelamin, ras dan lain-lain akan kurang sesuai

    dimasukkan ke dalam model seperti variabel berskala interval, karena angka-

    angka tersebut hanya bersifat identifier saja. Dalam hal ini, metode yang

    dipakai yaitu dengan menambahkan variabel semu (dummy variabel). Secara

    umum, jika variabel berskala nominal mempunyai k taraf, maka dibutuhkan

    k-1 variabel semu. Misalkan variabel independen ke-j, mempunyai

    tingkatan. Maka ada variabel semu yang mungkin yang akan

    adinotasikan dengan dan koefisien untuk variabel semu ini akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    dinotasikan dengan . Begitu juga model logistik untuk

    suatu model dengan variabel dan variabel ke- akan dijabarkan dengan

    rumus:

    (3.2)

    Misalkan, contoh variabel bebas yang dimaksud adalah “ras”, yang

    dikategorikan berkulit putih, berkulit hitam, atau lainnya. Pada kasus ini

    diperlukan 2 variabel semu. Salah satu strategi pengkodean yang mungkin

    adalah ketika respondennya adalah berkulit putih, 2 variabel semunya adalah

    D1 dan D2, keduanya akan sama dengan 0; ketika respondennya berkulit

    hitam, D1 akan sama dengan 1 sedangkan D2 sama dengan 0; ketika ras dari

    respondennya adalah selain putih dan hitam, kita akan menggunakan D1=0

    dan D2=1. Table 3.1 mengilustrasikan pengkodean variabel semu.

    Tabel 3.1 Contoh pengkodean variabel semu

    untuk ras

    Variabel semu

    Ras D1 D2

    Berkulit putih 0 0

    Berkulit hitam 1 0

    lainnya 0 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    B. Transformasi Logit

    merupakan fungsi non linear, sehingga perlu dilakukan transformasi

    ke dalam bentuk logit untuk memperoleh fungsi yang linear dalam parameter-

    parameternya agar mempermudah pendugaan parameter variabel bebasnya.

    Transformasi logit diterapkan pada model regresi logistik sebagai berikut:

    ( ) *

    + ∑

    (3.3)

    Uraian transformasi logit untuk persamaan (3.3) adalah sebagai berikut:

    [ ] ( ∑

    )

    ( ∑

    )

    (

    ∑ )

    [ ] ∑

    (

    ) (

    ∑ )

    (

    ) ∑

    ∑ (3.4)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    dengan g(X) disebut persamaan regresi logistik yang merupakan fungsi linear

    dari parameter-parameter p variabel bebas.

    C. Pendugaan Parameter Model Regresi Logistik

    Pendugaan parameter model regresi logistik tidak dapat menggunakan

    metode kuadrat terkecil seperti halnya model regresi linear. Berdasarkan

    asumsi yang biasa digunakan untuk regresi linear (misalnya asumsi

    kenormalan atau kehomogenan varians), Metode Kuadrat Terkecil

    menghasilkan estimasi parameter dengan sifat-sifat statistik yang diinginkan

    yakni tak bias dan varians minimum (Maharani dkk, 2007). Berbeda dengan

    estimasi model regresi linear, metode kuadrat terkecil tidak dapat diterapkan

    untuk model regresi logistik karena penduga parameter yang dihasilkan tidak

    lagi memiliki sifat-sifat statistik yang diinginkan yaitu asumsi normalitas,

    heteroskedastisitas, dan autokorelasi, dikarenakan variabel terikat yang

    terdapat pada regresi logistik merupakan variabel semu (0 dan 1), sehingga

    residualnya, tidak memerlukan ketiga pengujian tersebut. Pada penelitian ini

    estimasi parameter model regresi logistik menggunakan penduga

    kemungkinan maksimum (PKM). Koefisisen diduga menggunakan metode

    maksimum likelihood. Secara sederhana dapat disebutkan bahwa metode ini

    berusaha mencari nilai koefisien yang memaksimumkan fungsi likelihood.

    Diketahui probabilitas bersyarat untuk variabel terikat dinyatakan

    | dan | . Bila terdapat n buah

    pengamatan yang saling bebas. menyatakan variabel terikat dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    pengamatan ke-i, dimana . Diketahui probabilitas untuk

    (suatu karakteristik terjadi pada pengamatan ke-i) adalah dan

    probabilitas untuk adalah . Maka fungsi probabilitas dari

    adalah

    [ ] [ ]

    Karena pengamatan saling bebas, maka fungsi likelihood dapat diperoleh

    dengan mengalikan fungsi-fungsi probabilitas dari

    ∏ [ ]

    dengan vektor berisi parameter-parameter tidak diketahui yang ingin diduga,

    ( ).

    Untuk memudahkan mencari nilai yang memaksimumkan fungsi

    likelihood digunakan bentuk logaritma natural dari fungsi likelihood, yang

    kemudian disebut sebagai fungsi log-likelihood, yaitu:

    (∏ [ ]

    )

    = ∑ [ ]

    = ∑{

    }

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    = ∑[ ]

    = ∑

    =

    ∑ ( ∑

    ) +∑

    ( ∑

    )

    = ∑ ( ∑

    ) +∑ (

    )

    = ∑ * ( ∑

    ) (

    ∑ )+

    ∑ * ( ∑

    )+

    misalkan:

    ∑ * ( ∑

    ) (

    ∑ )+

    ∑ *( ∑

    ) ( ∑

    )+

    misalkan, g( )= ∑

    = ∑ [ ]

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    = ∑

    misalkan:

    ∑ * ( ∑

    )+

    = ∑ * ( ∑

    )+

    = ∑ ( ( ∑

    ))

    = ∑ [ ]

    = ∑

    diperoleh

    = ∑

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    = ∑ (3.5)

    Secara matematis untuk mendapatkan nilai yang memaksimalkan fungsi log atau disebut juga fungsi log-likelihood yang

    dinotasikan sebagai , yakni dengan cara mendiferensialkan terhadap dan menyamakannya dengan nol

    (Agresti,1990).

    =0

    =0

    ∑, ( ∑

    ) * ∑

    +-

    =0

    ,∑*( ∑

    ) ( ∑

    )+

    - =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    *∑( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    ∑ ∑

    ( ∑

    )

    =0

    ∑( ∑

    ( ∑

    )

    )

    =0

    ∑ ̂

    =0 (3.6)

    *∑( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    ( ∑

    )

    =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    ∑(

    ( ∑

    )

    )

    =0

    ∑ ̂

    =0

    ∑[ ̂ ]

    =0 (3.7)

    *∑( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    ∑( ∑

    )

    ∑(∑

    ( ∑

    )

    )

    =0

    ∑( ∑

    ( ∑

    )

    )

    =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    ∑*( ∑

    (∑

    ) ̂ )+

    =0

    ∑*(∑

    ) ̂ +

    =0

    ∑[ ̂ ]

    untuk

    =0 (3.8)

    Karena persamaan-persamaan likelihood yang diperoleh di atas tidak linear dalam , maka perlu dilakukan perhitungan

    menggunakan metode numerik untuk mendapatkan dugaan dari , yang dinyatakan dalam ̂ dengan . Dugaan dari

    variansi dan kovariansi diperoleh dari turunan parsial kedua fungsi likelihood. Bentuk turunan parsial kedua dari fungsi log-

    likelihood adalah

    =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    =0

    ∑, ( ∑

    ) * ∑

    +-

    =0

    ,∑*( ∑

    ) ( ∑

    )+

    - =0

    *∑( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    (∑

    )

    (∑

    ( ∑

    )

    ) =0

    Misalkan ∑

    ,

    ∑ ,

    ,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    ∑*(

    ∑ ) (

    ∑ )+ *(

    ∑ ) (

    ∑ )+

    ( ∑

    )

    =0

    ∑((

    ∑ ) (

    ∑ )

    ( ∑

    )

    ( ∑

    )

    )

    =0

    ∑( ∑

    ( ∑

    )

    )

    =0

    ∑( ∑

    ( ∑

    )

    ( ∑

    )

    )

    =0

    ∑* ∑

    ( ∑

    )

    (

    )+

    =0

    ∑* ∑

    ( ∑

    )

    (

    )+

    =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    ∑{ ̂ [ ̂ ]}

    =0 (3.9)

    =0

    =0

    ∑, ( ∑

    ) * ∑

    +-

    =0

    *∑( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    [∑

    ]

    *∑

    ( ∑

    )

    + =0

    *∑

    ( ∑

    )

    + =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    Misalkan ∑

    ,

    ∑ ,

    ,

    ∑{*(

    ∑ ) (

    ∑ )+ *(

    ∑ ) (

    ∑ )+

    ( ∑

    )

    }

    =0

    ∑[

    ∑ (

    ∑ )

    ( ∑

    )

    ( ∑

    )

    ]

    =0

    ∑[

    ( ∑

    )

    ]

    =0

    ∑[ ( ∑

    )(

    )]

    =0

    ∑* ( ∑

    ( ∑

    )

    )(

    )+

    =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    ∑* ( ∑

    ( ∑

    )

    )(

    )+

    =0

    ∑{ ̂ [ ̂ ]}

    =0 (3.10)

    =0

    (∑

    ) =0

    ∑, ( ∑

    ) * ∑

    +-

    =0

    *∑( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    [∑

    ]

    *∑

    ( ∑

    )

    + =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    *∑

    ( ∑

    )

    + =0

    Misalkan ∑

    ,

    ∑ ,

    ,

    ∑{*(

    ∑ ) (

    ∑ )+ *(

    ∑ ) (

    ∑ )+

    ( ∑

    )

    }

    =0

    ∑[

    ∑ (

    ∑ )

    ( ∑

    )

    ( ∑

    )

    ]

    =0

    ∑[

    ( ∑

    )

    ]

    =0

    ∑{ ̂ [ ̂ ]}

    =0 (3.11)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 57

    =0

    (∑

    ) =0

    ,∑* ( ∑

    ) ( ∑

    )+

    - =0

    *∑ ( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    *∑( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    (∑

    )

    (∑

    ( ∑

    )

    ) =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 58

    (∑

    ( ∑

    )

    ) =0

    Misalkan ∑

    ,

    ∑ ,

    ,

    ∑,*(

    ∑ ) ( ∑

    )+ *(

    ∑ ) (

    ∑ )+

    ( ∑ )

    -

    =0

    ∑*

    ∑ (

    ∑ )

    ( ∑

    )

    ( ∑ )

    +

    =0

    ∑(

    ( ∑ )

    )

    =0

    ∑{ ̂ [ ̂ ]}

    =0 (3.12)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 59

    *∑( ∑

    )

    +

    [∑ (

    ∑ )

    ] =0

    (∑

    )

    (∑

    (∑ )

    ( ∑

    )

    )

    Untuk

    =0

    (∑

    (∑ )

    ( ∑

    )

    ) =0

    Misalkan (∑ )

    ∑ , (∑

    )

    ,

    , (∑

    )

    ∑ (∑

    )

    {

    *((∑

    )

    ) (

    ∑ )+ *(∑

    ) (

    ∑ ) ((∑

    )

    ∑ )+

    ( ∑

    )

    }

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 60

    ∑(∑

    )

    (∑

    )

    (

    ∑ )

    (∑ )

    (

    ∑ )

    ( ∑

    )

    ∑[(∑

    )

    ( ∑

    )

    ]

    =0

    ∑[(∑

    )

    ( ∑

    )

    ( ∑

    )

    ]

    =0

    ∑ *

    ( ∑

    )

    (

    ( ∑

    )

    )+

    Untuk

    =0

    ∑ *

    ( ∑

    )

    (

    ( ∑

    )

    ( ∑

    )

    )+

    =0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 61

    ∑ [ ̂ ̂ ]

    =0 (3.13)

    Bentuk umum dari turunan kedua fungsi log-likelihood adalah

    ̂ ̂

    (3.14)

    dan

    ∑ ̂ ̂

    (3.15)

    dimana .

    Dari turunan parsial kedua fungsi log-likelihood dapat dibentuk sebuah matriks berukuran yang isinya

    merupakan elemen-elemen negatif dari nilai-nilai dari persamaan (3.14) dan (3.15). Matriks yang demikian disebut sebagai matriks

    informasi yang dinyatakan dengan , yang bentuknya adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 62

    [

    ]

    Untuk mengetahui variansi dan kovariansi dari dugaan parameter dibentuk

    suatu matriks yang merupakan invers dari matriks informasi. Sehingga matriks

    dugaan variansi dan kovariansi dari ̂, yaitu ̂, diperoleh dengan

    menginverskan dugaan matriks informasi, ̂ ̂ . Elemen diagonal

    utama ke-p dari matriks dugaan variansi dan kovariansi ̂ menunjukkan

    dugaan variansi ̂ , yaitu ̂ , dan elemen-elemen nondiagonalnya menunjukkan

    dugaan dari ̂ dan ̂ , yaitu ( )̂ . Akar kuadrat dari ̂ , yaitu ̂

    merupakan dugaan standar error dari ̂ . Penyelesaian dari perhitungan log-

    likelihood memerlukan software khusus yang dapat ditemukan di beberapa paket

    program.

    Rumus di atas dari matriks informasi akan sangat berguna ketika membahas

    kecocokan model dan menduga signifikansi dari model yang ditentukan adalah

    sebagai berikut ̂( ̂) dengan X adalah matriks n dengan ordo p+1 dan V

    adalah matriks n dengan elemen diagonalnya ̂ ̂ , dengan matrix X adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 63

    [ ]

    dan matrix V

    [

    ̂ ̂

    ̂ ̂ ̂

    ]

    Fungsi maksimum likelihood menyatakan bahwa probabilitas bersama dari data

    hasil observasi merupakan fungsi dari parameter yang tidak diketahui. Prinsip

    estimasi dengan metode ini adalah bila ada suatu fungsi likelihood yaitu

    ( ) maka perlu mencari ̂ ̂ ̂ yang didapat dengan

    memaksimumkan nilai ( ).

    Pada regresi logistik, pola distribusi bersyarat variabel terikatnya adalah

    dimana nilai error mempunyai dua kemungkinan nilai yaitu:

    1. maka dengan peluang

    2. maka dengan peluang dan dapat dinyatakan

    bahwa memiliki ∑ dan [ ] yang

    mengikuti distribusi binomial (Hosmer, 2000) karena banyaknya

    kejadian/pengamatan yang dilakukan adalah n bukan individual.

    Persamaan (3.3) dapat ditulis:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 64

    (

    ) ∑

    (3.12)

    (

    ) disebut logit atau log-odds .

    Persamaan (3.12) mengekspresikan asumsi-asumsi dasar dari model regresi

    logistik, yaitu:

    1. Logit merupakan fungsi linear dari variabel bebas X.

    2. Jika logit =0 maka . Sehingga untuk

    berkorespondensi dengan nilai-nilai positif dan untuk

    berkorespondensi dengan nilai-nilai negatif, masing-

    masing pada skala logit. Jadi, probabilitas dari Y bernilai 1 dan 0

    berkorespondensi dengan pada skala logit.

    Contoh 3.1:

    Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh status merokok dan umur

    seseorang pasien terhadap resiko terkena penyakit jantung. adalah status

    merokok yang terdiri dari 2 kategori yaitu bernilai 1 jika merokok dan bernilai 0

    jika tidak merokok. adalah umur. Y adalah kondisi jantung yang merupakan

    variabel kategorik bivariat yang bernilai 1 jika sakit dan bernilai 0 jika tidak sakit.

    Diambil 100 sampel dan diperoleh data seperti pada lampiran 1. Model fungsi

    probabilitas logistik kumulatif dengan 2 variabel bebas dapat ditulis sebagai

    berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 65

    dimana

    Output :

    Variables in the Equation

    B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

    Lower Upper

    Step 1a

    umur 0.493 0.114 18.675 1 0.000 1.637 1.309 2.048

    merokok(1) 5.841 1.758 11.033 1 0.001 344.060 10.962 10799.300

    Constant -22.285 5.272 17.869 1 0.000 0.000

    Nilai peduga parameter model adalah dan

    dengan galat standarnya masing-masing adalah 5.272, 0.114 dan

    1.758. Model regresi logistik yang didapat adalah

    e merokok umur

    e merokok umur

    Berdasarkan tabel di atas kolom sig dapat disimpulkan bahwa variabel

    merokok dan umur signifikan mempengaruhi variabel Y. Hal ini dikarenakan

    nilai sig untuk kedua variabel bebas kurang dari 0.05.

    Model Summary

    Step -2 Log

    likelihood

    Cox & Snell R

    Square

    Nagelkerke R

    Square

    1 35.368a 0.629 0.851

    a. Estimation terminated at iteration number 8 because

    parameter estimates changed by less than 0.001.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 66

    Tabel Model Summary di atas diperoleh nilai Cox & Snell R Square sebesar 0.629.

    Hal ini berarti variabel bebas (status merokok dan umur) di dalam model logit

    mampu menjelaskan resiko seseorang terkena penyakit jantung sebesar 62.9%

    sedangkan sisanya sebesar 37.1% dijelaskan oleh variabel lain di luar kedua

    variabel bebas yang diteliti.

    Dari koefisien regresi logistik di atas dapat digunakan untuk memprediksi

    probabilitas seseorang terkena penyakit jantung atau tidak. Misalnya jika

    seseorang berumur 45 tahun dan ia tidak merokok yaitu nilainya 0, maka

    probabilitas terkena penyakit jantung s