aplikasi mikroskop optik
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 APLIKASI MIKROSKOP OPTIK
1/2
APLIKASI MIKROSKOP OPTIK
Mutu hasil proses peleburan logam aluminium dapat diketahui dengan cara
menganalisa mikrostrukturnya yaitu melalui teknik metalografi atau mikroskopi. Keadaan
mikrostruktur, dalam hal ini grain size (ukuran butir) sangat berpengaruh terhadap sifat
mekanis logam. Pengerjaan metalografi terhadap coran logam akan menampilkan mikrostruktur
yang membantu interpretasi kualitatif maupun kuantitatif. Tahapan pekerjaan yang dilakukan
untuk menganalisa mikrostruktur coran logam seperti paduan Aluminium meliputi Sampling-
cuttingsectioning (pencuplikan), coarse grinding (pengasahan kasar), mounting (penanaman),
fine grinding (pengasahan halus), rough polishing (pemolesan kasar), pemolesan akhir,
selanjutnya coran Aluminium dietsa dengan reagen dari campuran beberapa bahan kimia antara
lain: 10 mL HCl + 30 mL HN03 + 5 gr FeCl3 + 20 ml H2O. Pada pengetsaan logam problemayang biasanya dialami adalah dalam hal mendapatkan gambar butir-butir kontras yang
membedakan butiran satu dengan lainnya. Tampilan gambar kontras yang diamati melalui
mikroskop akan sangat membantu interpretasi kualitatif maupun kuantitatif yang berkaitan
dengan keberhasilan dalam penganalisaan bahan.
Beberapa metode pengetsaan yang umum dilakukan antara lain adalah metode optik,
elektrokimia (kimia), dan fisika. Etching dengan metode kimia kiranya yang paling praktis dan
dilakukan dalam percobaan ini. Dalam teknik etching larutan pengetsa bereaksi dengan
permukaan cuplikan tanpa menggunakan arus listrik. Peristiwa etching metode ini berlangsung
oleh adanya pelarutan selektif sesuai dengan karakteristik elektrokimia yang dimiliki oleh
masing-masing area permukaan bahan. Selama pengetsaan, ion-ion positif dari logam me-
ninggalkan permukaan bahan uji lalu berdifusi kedalam elektrolit ekivalen dengan sejumlah
elektron yang terdapat dalam bahan tersebut. Dalam proses etching secara langsung, apabila ion
metal tersebut meninggalkan permukaan bahan lalu bereaksi dengan ion-ion non logam dalam
elektrolit sehingga membentuk senyawa tak larut, maka lapisan presipitasi akan terbentuk
menempel pada permukaan bahan dengan berbagai jenis ketebalan. Ketebalan lapisan ini
-
7/31/2019 APLIKASI MIKROSKOP OPTIK
2/2
sebagai fungsi dari komposisi dan orientasi struktur mikro yang lepas kedalam larutan. Lapisan
ini dapat menampilkan interferensi corak warna disebabkan karena variasi ketebalan lapisan
dan ditentukan oleh mikrostruktur logam yang ada dibawahnya.
Cuplikan yang merupakan potongan-potongan bagian dalam aluminium hasil tuang diamati
dengan Optical Microscopy lalu dilakukan pemotretan. Pengamatan pada foto mikrostruktur,
secara umum memperlihatkan adanya bentuk matrik induk yang bewarna terang dan partikel-
partikel bewarna gelap yang mengarah kebatas butir. Jumlah partikel yang bewarna gelap pada
benda hasil tuang umumnya tergantung pada kecepatan laju pendinginan. Semakin cepat laju
pendinginan, maka kecepatan pertumbuhan butir akan lebih rendah dari pada kecepatan
nukleasi, sehingga butir yang dihasilkan menjadi halus sehingga kekerasan dan kekuatan tarik
akan tinggi.
Berdasarkan pengalaman teknis metalografi maka untuk mendapatkan tampilan
permukaan logam yang kontras khususnya batas antar butir, faktor yang menentukan pada prin-
sipnya adalah keterampilan teknisi dalam preparasi sampel mulai dari Pencuplikan sampai
Pemolesan. Selanjutnya, pada saat pengetsaan maka faktor yang menentukan keberhasilan
adalah pengetahuan dalam memilih formula etsa berikut metodenya yang tepat. Faktor lain
yang juga cukup penting adalah kemampuan dalam mengaplikasikan mikroskop terutama
teknik pengaturan cahaya serta fokus gambar batas antar butir logam.