aplikasi inventori menggunakan teknologi firebase (studi ......1 aplikasi inventori menggunakan...

22
Aplikasi Inventori menggunakan Teknologi Firebase (Studi Kasus: PT. Asindo Setiatama) Artikel Ilmiah Peneliti : Edwin Djoko (672013116) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2017

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Aplikasi Inventori menggunakan Teknologi Firebase

    (Studi Kasus: PT. Asindo Setiatama)

    Artikel Ilmiah

    Peneliti :

    Edwin Djoko (672013116)

    Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

    Program Studi Teknik Informatika

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    2017

  • 1

    Aplikasi Inventori menggunakan Teknologi Firebase

    (Studi Kasus: PT. Asindo Setiatama)

    1) Edwin Djoko, 2) Ramos Somya

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

    Email: 1)[email protected], 2)[email protected]

    Abstract

    PT. Asindo Setiatama is a private company engaged in the cultivation of shrimp

    aquaculture. Warehousing activities are run in this company, among others, receipt of

    goods, ordering goods and storage of goods, so a lot of data that must be stored properly

    to avoid mistakes. PT. Asindo Setiatama not use apps collection of data items that serve

    to assist in recording the data items in and out and the number of stocks available, so all

    data collection was written using paper and stored in paper documents so the search data

    becomes impractical due to be looking at the various the pile which is a lot, and often

    data loss occurs due to the age of paper that did not last long and the many piles of files

    on a file cabinet. These problems need solutions, aplikai inventory is one solution that

    can meet the needs. This application is created using Firebase technology because it

    allows developers to perform and create a two-way communication between the device

    and the Realtime Database that serves to store data and synchronized on all clients in

    realtime. This application is useful for PT. Asindo Setiatama in managing goods data

    Keywords: Inventory Application, Firebase.

    Abstrak

    PT. Asindo Setiatama adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang

    pertambakan budi daya udang. Kegiatan pergudangan yang berjalan dalam perusahaan ini

    antara lain yaitu penerimaan barang, pemesanan barang, dan penyimpanan barang,

    sehingga banyak data yang harus tersimpan dengan baik agar tidak terjadi kesalahan. PT.

    Asindo Setiatama belum menggunakan aplikasi pendataan data barang yang berfungsi

    untuk membantu dalam pencatatan data barang yang masuk, keluar dan jumlah stok

    barang yang tersedia, sehingga semua pendataan ditulis dengan menggunakan kertas dan

    disimpan dalam bentuk kertas sehingga pencarian data menjadi tidak praktis karena harus

    mencari di berbagai tumpukan berkas yang sudah banyak, dan sering terjadi kehilangan

    data disebabkan umur kertas yang tidak bertahan lama dan banyaknya tumpukan berkas

    yang ada di lemari berkas. Permasalahan tersebut membutuhkan solusi, aplikai inventori

    merupakan salah satu solusi yang dapat memenuhi kebutuhan. Aplikasi ini dibuat dengan

    menggunakan teknologi Firebase karena memungkinkan pengembang untuk melakukan dan membuat komunikasi dua arah antara device dan Realtime Database yang berfungsi

    untuk menyimpan data dan disinkronkan di semua client secara realtime. Aplikasi ini

    bermanfaat untuk PT. Asindo Setiatama dalam melakukan pengelolaan data barang

    Kata Kunci: Aplikasi Inventori, Firebase.

    1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Infotmatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

    2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

    mailto:[email protected]

  • 2

    1. Pendahuluan

    Sistem informasi berbasis komputer, sekarang menjadi suatu hal yang

    utama bagi pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah

    memanfaatkan sistem informasi komputer sebagai sarana untuk mempermudah

    pekerjaan [1]. PT. Asindo Setiatama adalah perusahaan swasta yang bergerak di

    bidang pertambakan budi daya udang. Kegiatan pergudangan yang berjalan dalam

    perusahaan ini antara lain yaitu penerimaan barang, pemesanan barang, dan

    penyimpanan barang, sehingga banyak data yang harus tersimpan dengan baik

    agar tidak terjadi kesalahan. PT. Asindo Setiatama belum menggunakan aplikasi

    pendataan data barang yang berfungsi untuk membantu dalam pencatatan data

    barang yang masuk, keluar dan jumlah stok barang yang tersedia, sehingga semua

    pendataan ditulis dengan menggunakan kertas dan disimpan dalam bentuk

    hardcopy. Berdasarkan wawancara dengan pihak manager di perusahaan,

    perusahaan memerlukan sebuah sarana untuk menyimpan data barang yang

    keluar, masuk, stok barang yang tersedia di gudang, dan permintaan untuk

    pembelian barang.

    Data barang yang masuk, keluar, jumlah stok barang, permintaan untuk

    pembelian barang, dan penerimaan barang dicatat admin dengan menggunakan

    kertas dalam bentuk laporan hardcopy, kemudian laporan stok barang tersebut

    akan disimpan pada lemari berkas, dan laporan permintaan pembelian barang,

    penerimaan barang akan dibawa petugas lapangan ke kantor pusat. Bentuk

    penyimpanan tersebut memberikan kesulitan yaitu dalam hal (1) pencarian

    laporan yang tidak praktis karena harus mencari di berbagai tumpukan berkas,

    berdasarkan wawancara dengan pegawai kantor, pencarian laporan dalam

    tumpukan berkas memerlukan waktu lebih dari 30 menit dan bisa mencapai 1 hari

    karena berkas yang terdapat pada kantor sudah sangat banyak, (2) keamanan data,

    karena laporan yang disimpan pada lemari berkas, bisa hilang, dan dapat

    dimanipulasi, berdasarkan wawancara dengan pegawai kantor, laporan yang

    disimpan dalam lemari berkas bisa rusak karena dimakan rayap dan umur kertas

    yang tidak bertahan lama, laporan sering kali hilang setiap dilakukan renofasi dan

    perpindahan ruang, (3) dan juga keterlambatan dan kesulitan dalam mengirimkan

    berkas ke kantor pusat sehingga mempengaruhi proses pembukuan, berdasarkan

    wawancara dengan pihak manager di perusahaan, keterlambatan dalam

    mengirimkan berkas laporan barang keluar dan barang masuk di pertambakan

    sering terlambat dikarenakan laporan yang telah dibuat pegawai di lapangan

    sering terjadi kehilangan karena pegawai sering kali lupa tempat menyimpan

    laporan dikarenakan laporan sering tercampur dengan berkas yang lain, dan

    pengiriman berkas laporan dari pertambakan ke kantor pusat memakan waktu 8

    jam dengan menggunakan mobil.

    Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan, pada penelitian ini aplikasi

    yang akan dibuat berbentuk aplikasi Web dan mobile dengan menggunakan

    teknologi Firebase untuk, (1) Cloud Messaging merupakan fitur dari Firebase

    yang berfungsi mengirimkan notifikasi pesan dari web ke android mobile, (2)

    Realtime Database untuk menyimpan data dan disinkronkan disemua client secara

    realtime, sehingga tetap tersedia saat aplikasi berjalan offline, (3) Crash Reporting

    untuk mendiagnosa dan pelaporan jika terjadi masalah pada aplikasi mobil, dan

    Ionic framework untuk membangun aplikasi mobile yang multi platform .

  • 3

    Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana merancang aplikasi

    yang dapat membantu PT. Asindo Setiatama dalam mengolah data barang. Fokus

    dari penelitian ini sendiri adalah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh

    PT. Asindo Setiatama, sehingga penelitian ini sendiri memiliki batasan dalam

    pembahasan. Batasan tersebut antara lain, aplikasi yang dikembangkan hanya

    membahas satu gudang yang ada di PT. Asindo Setiatama.

    2. Kajian Pustaka

    Salah satu penelitian yang membahas tentang Aplikasi inventori stok

    barang adalah Perancangan Sistem Inventori Kantor Menggunakan Framework

    RIA (Rich Internet Application) (Studi Kasus: BISTEK – FTI UKSW). Penelitian

    ini membahas mengenai perancangan sistem inventori yang dapat membantu

    kantor agar dapat lebih cepat dalam pencarian informasi data inventori yang

    dimiliki kantor dan informasi yang tersimpan dalam database dapat diolah

    sehingga dapat dicetak sebagai laporan. Hasil dari penelitian ini adalah sistem

    inventori yang dibuat dapat membantu kantor lebih cepar dalam mengolah data

    inventori [2].

    Penelitian kedua adalah penelitian yang membahas Implementasi Konsep

    Object Relational Mapping dan Model View Controller pada Manajemen

    Pembelian, Penjualan, dan Inventory (Studi Kasus : TOP Distributor Salatiga).

    Penelitian ini membahas pengembangan suatu aplikasi yang bertujuan untuk

    membantu proses bisnis pada suatu distributor produk, mulai dari transaksi

    penerimaan produk, penjualan produk, dan pengelolaan stok barang yang ada di

    gudang. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi yang dibuat dapat membantu

    pekerjaan distributor dalam melakukan proses transaksi data penerimaan, data

    penjualan, serta pengelolaan data produk [3].

    Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan sistem

    inventori maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang Aplikasi

    Inventori menggunakan teknologi Firebase di PT. Asindo Setiatama. Perbedaan

    penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah aplikasi yang akan dibuat

    terdiri dari dua yaitu aplikasi server berbasis web dibangun menggunakan

    AngularJs yang digunakan admin pusat dan aplikasi berbasis mobile pada Android

    platform yang digunakan admin gudang.

    Inventori adalah barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada

    masa atau periode yang akan datang. Inventori terdiri dari persediaan barang baku,

    persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan barang

    jadi dan barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasikkan

    kedalam proses produksi, sedangkan persediaan jadi atau barang dagangan

    disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Perusahaan yang melakukan kegiatan

    usaha pada umumnya memiliki persediaan. Secara umum inventori berfungsi

    untuk mengelola persediaan barang dagangan yang selalu mengalami perubahan

    jumlah dan nilai melalui transaksi pembelian dan penjualan [8].

    Ionic adalah framework yang dikhususkan untuk membangun

    aplikasi mobile hybrid dengan HTML5, CSS dan AngularJS. Ionic menggunakan

    Node.js SASS, AngularJS sebagai engine-nya. Ionic dilengkapi dengan

    komponen-komponen CSS seperti button, list, card, form, grids, tabs. Ionic

    merupakan teknologi web yang digunakan untuk membuat suatu aplikasi mobile

    hybrid dimana aplikasi yang dibuat dengan satu kode program dapat dibuat

  • 4

    Penulisan Hasil Laporan Penelitian

    Serta Analisis Hasil Pengujian

    Perancangan Sistem meliputi Perancangan UML, Perancangan

    Database, Perancangan Arsitektur dan Perancangan Tampilan

    Perancangan Aplikasi/ Program

    Implementasi dan Pengujian Sistem Serta Analisis Hasil

    Pengujian

    Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

    menjadi cross-platform. Pada penelitian ini framework Ionic digunakan untuk

    membuat aplikasi mobile hybrid yang saling terhubung dengan aplikasi web yang

    akan dibuat.

    Firebase merupakan sebuah teknologi layanan DbaaS (Database as a

    Service) dengan konsep realtime yang dikembangkan oleh Google. Firebase juga

    merupakan layanan cloud backend untuk mengelola data sebuah aplikasi yang

    memiliki banyak fitur seperti Firebase Cloud Messaging yang memungkinkan

    pengembang untuk melakukan dan membuat komunikasi dua arah antara device, dan Firebase juga menyediakan library untuk berbagai client platform. Firebase memliki keunggulan seperti crash reporting, yang merupakan layanan

    pelaporan crash untuk membantu mendiagnosa dan memperbaiki masalah ketika

    ada bug pada aplikasi Android atau iOS, dan Realtime Database yang berfungsi

    untuk menyimpan data dan disinkronkan di semua client secara realtime, sehingga

    tetap tersedia saat aplikasi berjalan offline [4]. Pada penelitian Firebase

    diterapkan pada penggunaan Realtime Database agar proses penginputan data

    dapat berlangsung cepat, dan Cloud Messaging agar memudahkan komunikasi

    antara aplikasi mobile dan aplikasi web.

    3. Metode dan Pengembangan Sistem

    Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melaui 5 tahapan penelitian yaitu

    : 1) Analisis Kebutuhan dan pengumpulan data. 2) Perancangan sistem. 3)

    Perancangan aplikasi / program. 4) Implementasi dan pengujian sistem serta

    analisis hasil pengujian. 5) Penulisan laporan hasil penelitian [7]. Tahapan-

    tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

    Gambar 1. Tahapan Penelitian

    Berdasarkan bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan penelitian ini

    dilakukan dan diselesaikan melalui 5 tahapan penelitian. Tahap pertama analisis

    kebutuhan dan pengumpulan data di mana pihak pengembang mencari informasi

    mengenai kebutuhan dari pengguna yang berhubungan dengan pembuatan

    aplikasi. Pencarian informasi dilakukan dengan cara wawancara kepada manager

    perusahaan PT. Asindo Setiatama. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

    didapatkan informasi bahwa saat ini masih belum ada sistem yang digunakan

  • 5

    untuk mengelola data inventori, sehingga menyebabkan pengelolaan data

    inventori menjadi tidak efisien. Untuk tahap kedua, ketiga, dan keempat dilakukan

    perancangan sistem untuk mengelola data inventori menggunakan metode

    pengembangan sistem waterfall. Untuk tahap kelima adalah penulisan laporan

    hasil penelitian.

    Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu

    dengan memperhatikan proses dan peristiwa [5]. Metode pengembangan software

    (Software Development Lifecycle) yang digunakan adalah metode waterfall hal ini

    dikarenakan tempat penelitian berada di luar pulau sehingga tidak memungkinkan

    untuk menggunakan metode prototype karena pengambilan, pengumpulan data

    hanya dilakukan satu kali.

    Requirement Gathering and analysis

    System Design

    Implementation

    Integration and Testing

    Deployment of system

    Maintenance

    Gambar 2. Model Waterfall [6] untuk Pengembangan Sistem

    Tahapan pengembangan sistem pada penelitian ini dicapai dengan

    menggunakan metode waterfall. Tahapan tersebut terdiri dari: (1) Requirement

    gathering and analysis; (2) System design; (3) Implementation; (4) Integration

    and testing; (5) Deployment of system; (6) Maintenance.

    Tahapan Requirement gathering and analysis, dilakukan pengumpulan

    kebutuhan dilakukan dengan melihat proses pendataan barang yang terjadi di PT.

    Asindo Setiatama. Data yang diambil adalah data barang yang ada di gudang.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara dengan manager

    PT. Asindo Setiatama didapatkan informasi yaitu proses permintaan pembelian

    barang harus dilakukan sebelum melakukan pembelian barang. Berdasarkan

    proses yang telah didapatkan dapat dibuat flowchart untuk proses permintaan

    barang seperti yang terlihat pada Gambar 3

  • 6

    Gambar 3. Flowchart Permintaan Barang

    Gambar 3 terlihat bahwa proses yang terjadi dalam permintaan barang

    antara lain sebagai berikut: a. Teknisi budidaya harus membuat proposal

    permintaan pembelian barang, b. proposal yang telah dibuat akan dikirim ke

    kantor pusat untuk di approve, pengiriman proposal dilakukan dengan cara fax

    tetapi jika alat fax mengalami kerusakan, proposal akan diantarkan oleh pegawai

    dengan menggunakan mobil, c. setelah proposal dicek dan di approve, manager

    akan membuat cek dan cek tersebut akan dicairkan oleh bendahara kantor, d. dana

    kemudian diberikan kepada teknisi budidaya untuk membeli barang sesuai dengan

    proposal yang telah dibuat.

    Tahapan System design merupakan perancangan sistem, yaitu setelah

    mendapatkan data, dilakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan

    proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) yang

    bertujuan untuk menggambarkan secara jelas alur yang ada pada aplikasi yang

    akan dibangun. Perancangan proses menggunakan UML (Unified Modeling

    Language) meliputi use case diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Perancangan database termasuk didalamnya yaitu perancangan tabel, field dalam

    tabel, tipe data tiap field dan perancangan relasi antar tabel. Perancangan proses

    dilakukan dengan melihat proses bisnis manual kemudian dari proses tersebut

    dirancangan alur proses pada sistem.

    Tahapan Implementation adalah implementasi sistem, membuat aplikasi

    sesuai perancangan proses pada tahap kedua. Sistem dikembangkan dalam bentuk

    aplikasi berbasis web dan mobile, dengan teknologi FireBase.

    Tahapan Integration and testing yaitu pengujian sistem, dilakukan

    pengujian untuk melihat apakah aplikasi yang telah memenuhi kebutuhan yang

    ditemukan pada tahap pertama. Hal ini diketahui dengan cara melakukan

    pengujian responden yang merupakan calon pengguna sistem.

    Tahapan Deployment of system dan Maintenance tidak dijelaskan pada

    penelitian ini, mengingat keterbatasan sumber daya dan waktu yang tersedia. Pada

    tahap Deployment of system, sistem digunakan secara live, setelah lolos tahap

    integrasi dan pengujian sebelumnya. Tahap maintenance, adalah tahap yang tidak

    sekali saja dilakukan, namun dilakukan secara rutin, berisi kegiatan pemeliharaan

  • 7

    sistem, memastikan bahwa sistem dalam kondisi optimal, tetapi pada penelitian

    ini tahapan ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan jarak.

    Perancangan aplikasi yang digunakan adalah Unified Modeling Language

    (UML) untuk memberikan gambaran visual, rancangan, dan spesifikasi aplikasi.

    Dalam aplikasi yang dibangun digunakan usecase diagram, sequence diagram,

    dan class diagram.

    Use case diagram menunjukkan fungsi suatu sistem atau kelas dan

    bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar. Use case

    diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement

    sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap

    desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem

    saat diimplementasikan. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsi apa

    yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use

    case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang

    mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case

    diagram) itu sendiri.

    Gambar 4. Use Case Diagram

    Gambar 4 merupakan use case diagram dari aplikasi ini. Use case

    diagram terdapat dua aktor, yaitu Admin gudang, dan Admin pusat. Admin

    gudang berfungsi menambahkan data barang yang masuk, keluar, melakukan

    request pembelian barang, melihat data barang. Admin pusat berfungsi untuk

    mengatur detail data admin, mengatur detail data barang, dan mengatur detail data

    request pembelian barang.

    Gambar 5. Activity Diagram Pemesanan Barang

  • 8

    Gambar 5 merupakan activity diagram untuk melakukan pemesanan

    barang yang dilakukan admin gudang. Aktivitas dimulai dengan login ke aplikasi

    yang kemudian di verifikasi oleh sistem. Kemudian aplikasi akan menampilkan

    menu utama. Pemesanan barang dilakukan dengan memilih tab pesan barang,

    kemudian aplikasi akan menampilkan form untuk pemesanan barang. Setelah

    selesai sistem akan menyimpan data pesanan.

    Gambar 6. Activity Diagram Barang Masuk

    Gambar 6 merupakan activity diagram untuk melakukan penambahan data

    barang masuk yang dilakukan admin gudang dan admin pusat. Aktivitas dimulai

    dengan login ke aplikasi yang kemudian di verifikasi oleh sistem. Kemudian

    aplikasi akan menampilkan menu utama. Penambahan data barang yang masuk

    dilakukan dengan memilih tab barang masuk, kemudian aplikasi akan

    menampilkan form untuk pendataan barang masuk. Setelah selesai sistem akan

    menyimpan perubahan data yang sudah dilakukan.

    Gambar 7. Activity Diagram Tambah Data Barang

    Gambar 7 merupakan activity diagram untuk melakukan penambahan data

    barang yang dilakukan admin pusat. Aktivitas dimulai dengan login ke aplikasi

    yang kemudian di verifikasi oleh sistem. Kemudian aplikasi akan menampilkan

  • 9

    menu utama. Penambahan data barang dilakukan dengan memilih tab data barang

    lalu memilih button tambah data, kemudian aplikasi akan menampilkan form

    untuk penambahan data barang. Setelah selesai sistem akan menyimpan

    perubahan data yang sudah dilakukan.

    Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan

    dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi antar class, operasi

    apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh

    masing-masing operasi.

    Gambar 8. Sequence Diagram Data Barang Masuk

    Gambar 8 merupakan sequence diagram dari penambahan data barang

    masuk. Sequence diagram menjelaskan bahwa admin mengakses aplikasi melalui

    boundary atau tampilan. Admin memilih tab data barang masuk, kemudian

    mengisi data barang masuk. Data dikirimkan ke controller dan dari controller

    memanggil fungsi tambah data. Fungsi tersebut yang akan melakukan aksi proses

    data. Setelah data diproses maka data akan tersimpan di database. Setelah data

    diproses, dikirimkan konfirmasi dari controller ke boundary bahwa data telah

    diproses.

    Gambar 9. Sequence Diagram Pemesanan Barang

  • 10

    Gambar 9 merupakan sequence diagram dari pemesanan barang. Admin

    memilih tab Pesan barang, kemudian mengisi pemesanan. Data dikirimkan ke

    controller dan dari controller memanggil fungsi tambah data pesanan. Fungsi

    tersebut yang akan melakukan aksi proses data. Setelah data diproses maka data

    akan tersimpan di database. Setelah data diproses, dikirimkan konfirmasi dari

    controller ke boundary bahwa data telah diproses.

    Gambar 10. Sequence Diagram Tambah Data Barang

    Gambar 10 merupakan sequence diagram dari tambah data barang. Admin

    memilih tab Data barang, dan memilih button tambah data, kemudian memilih

    kategori barang dan mengisi form penambahan data. Data dikirimkan ke

    controller dan dari controller memanggil fungsi tambah data barang. Fungsi

    tersebut yang akan melakukan aksi proses data. Setelah data diproses maka data

    akan tersimpan di database. Setelah data diproses, dikirimkan konfirmasi dari

    controller ke boundary bahwa data telah diproses.

    Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan struktur dan

    penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti

    containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram juga menjelaskan

    hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana

    caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan.

    Gambar 11. Class Diagram Admin Sistem

  • 11

    Gambar 11 merupakan class diagram dari aplikasi ini . Class diagram

    diatas menunjukkan bahwa aplikasi ini terdiri atas 3 (tiga) bagian utama yaitu

    entity, controller, dan boundary. Entity berhubungan langsung dengan data-data

    yang ada di database, controller berhubungan langsung dengan fungsi-fungsi

    pengelolaan data, dan boundary merupakan tampilan dari aplikasi. Controler

    Admin mempunyai fungsi pengelolaan data barang, dan melakukan request

    pembelian barang

    Gambar 12. Arsitektur Sistem

    Pada Gambar 12 terdapat dua aplikasi dalam arsitektur ini yaitu aplikasi

    mobile dan aplikasi web. Aplikasi mobile diimplementasikan ke perangkat mobile

    dan ditujukan untuk digunakan oleh admin gudang, sedangkan aplikasi web

    diimplementasikan pada laptop/PC dan ditujukan kepada admin pusat untuk

    melihat dan mengelola data inventori. Untuk dapat menjalankan kedua aplikasi,

    semua perangkat harus terhubung dengan koneksi internet. Kedua aplikasi

    terhubung dengan web service (AngularJs), dan web service berperan

    menghubungkan aplikasi mobile dan aplikasi web dengan Firebase.

    4. Hasil dan Pembahasan

    Penelitian ini menghasilkan dua aplikasi yaitu aplikasi mobile yang

    diimplementasikan pada multi platform mobile dan aplikasi web beserta web

    service-nya yang diimplementasikan pada komputer dengan menggunakan

    browser. Aplikasi mobile ditujukan kepada admin gudang agar lebih muda dalam

    melakukan pendataan barang, sedangkan aplikasi web ditujukan kepada admin

    Kantor Pusat untuk mengelola data barang. Aplikasi mobile dapat berjalan pada

    multi platform dengan cara mem-build-nya satu persatu dengan library yang telah

    disediakan oleh ionic. Ionic adalah framework Javascript untuk men-deploy

    aplikasi pada multi platform dan hybrid application, pada penelitian ini

    menggunakan Ionic versi 2 Library dari setiap platform terletak pada folder

    platform pada Ionic dapat dilihat pada Gambar 13.

    Gambar 13. Library Ionic

  • 12

    Pada aplikasi mobile ini, admin gudang dapat mengelola data barang, dan

    melakukan pemesanan barang. Admin dapat melakukan penambahan data barang

    dengan masuk ke halaman data barang dan klik tombol tambah barang kemudian

    akan menampilkan halaman tambah barang seperti pada Gambar 13, setelah data

    sudah ter-input klik tombol save untuk menyimpan. Data yang sudah tersimpan

    dapat dilihat pada halaman data barang seperti pada Gambar 14.

    Gambar 13. Tampilan Tambah Barang (IOS Phone kiri, Android kanan)

    Gambar 14. Tampilan Data Barang (IOS Phone kiri, Android kanan)

    Gambar 14 merupakan halaman yang menampilkan daftar barang yang

    telah tersimpan dan total jumlah stok yang ada. Halaman ini dilengkapi dengan

    action ubah data, tambah data barang masuk, tambah data barang keluar, dan

    hapus data barang yang terdapat disetiap field, pada bagian kanan atas terdapat

    button yang berfungsi sebagai navigasi untuk pindah halaman menu lain. Stok

    pada data akan berubah sesuai jumlah barang yang masuk dan keluar.

  • 13

    Gambar 15. Form Data Barang Masuk (IOS Phone kiri, Android kanan)

    Gambar 15 merupakan tampilan form untuk melakukan pendataan barang

    masuk. Proses pendataan dilakukan dengan mengisi form tersedia, data yang

    terdapat pada form merupakan data yang telah dipilih sebelumnya.

    Gambar 16. Form Data Barang Keluar (IOS Phone kiri, Android kanan)

    Gambar 16 merupakan tampilan form untuk melakukan pendataan barang

    yang keluar. Pada proses ini jika jumlah barang yang keluar sama dengan jumlah

    stok atau lebih besar dari jumlah stok barang yang tersedia, maka data tidak dapat

    diproses dan akan menampilkan pesan stok tidak cukup.

  • 14

    Gambar 17. History Data Barang Keluar (IOS Phone kiri, Android kanan)

    Gambar 17 merupakan report dari aktifitas pengelolaan data barang yang

    masuk. Report tersebut berupa jenis barang, jumlah barang yang masuk, dan

    tanggal data terebut terinput ke dalam sistem Kode Program 1 Menampilkan Data Barang Masuk 1. var ref = firebase.database().ref().child('Barang Masuk'); 2. $scope.barang = $firebaseArray(ref);

    Kode Program 1 merupakan script untuk menampilkan data barang masuk

    ke tabel. Var ref merupakan sebuah variabel yang dibuat untuk menampung

    domain database Firebase dan record-nya yang sudah di indentifikasikan pada

    index.html. Sedangkan pada baris 2 fungsi untuk menyimpan record data ke

    dalam bentuk array sebelum ditampilkan.

    Gambar 18. Pesan Barang (IOS Phone kiri, Android kanan)

    Gambar 18 merupakan halaman untuk melakukan pemesanan barang ke

    kantor pusat jika stok barang habis atau memerlukan barang yang baru. Setelah

    melakukan pemesanan data tersebut akan diterima oleh admin pusat. Kode Program 2 Mengirim Pesanan Barang

    1. var ref = firebase.database().ref().child('Data Pesanan'); 2. $scope.req = $firebaseArray(ref);

  • 15

    3. $scope.Pesan = function(){ 4. var kode = $scope.barang.kodeBrg; 5. var nama = $scope.barang.namaBrg; 6. var jumlah = $scope.barang.jumlahBrg; 7. var tipe = $scope.barang.tipeBrg; 8. var ket = $scope.barang.catatanBrg; 9. $scope.req.$add({ 10. kode : kode, 11. nama : nama, 12. kuantitas : jumlah, 13. tipe : tipe, 14. keterangan : ket 15. }).then(function(ref) { 16. console.log(ref);

    Kode Program 2 digunakan untuk mengirim pesanan barang ke admin

    pusat. Proses menyimpan konfigurasi database Firebase ke dalam variabel dan

    menyimpannya dalam bentuk array, kemudian menyimpan data yang telah di-

    input dalam var, setelah itu data tersebut kemudian disimpan dalam array. Kode Program 3 Konfigurasi Firebase 1. var config = { 2. apiKey: "AIzaSyAs1zrX6gcqPORjSfs0hOCizdt13Xioo9s", 3. authDomain: "webex-ae52f.firebaseapp.com", 4. databaseURL: "https://webex-ae52f.firebaseio.com", 5. storageBucket: "webex-ae52f.appspot.com", 6. messagingSenderId: "98315733506" 7. }; 8. firebase.initializeApp(config);

    Kode Program 3 digunakan untuk membuat konfigurasi agar dapat

    terhubung dengan Firebase database. Pada kode program terdapat authDomain

    yang berfungsi sebagai domain untuk melakukan authentication, dan

    databaseURL berfungsi sebagai alamat database dari akun Firebase.

    Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi

    yang telah dibuat untuk mencari kesalahan/bug pada sistem. Pengujian aplikasi

    dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan

    dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi ini menggunakan teknik

    pengujian yaitu pengujian alpha.

    Pengujian alpha menggunakan metode Blackbox yaitu pengujian fungsi-

    fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program.

    Pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah fungsi telah berjalan

    sesuai rancangan dan sesuai yang diharapkan. Tabel 1 adalah hasil pengujian dari

    aplikasi yang telah dilakukan. Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox

    Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

    diharapkan

    Output yang

    dihasilkan sistem

    Status

    Pengujian

    Login Username dan password benar

    Username dan password

    salah maupun kosong

    Sukses login

    Gagal login

    Sukses login

    Gagal login

    Valid

    Tambah Data Click Button tambah data Sukses tambah data Sukses tambah data Valid

    Menampilkan data

    barang

    Membuka halaman data

    barang

    Sukses tampilkan data Sukses tampilkan

    data

    Valid

    Kelola Data barang

    masuk

    Click Button + Sukses tambah data Sukses tambah data Valid

    Kelola Data barang keluar

    Click Button - Sukses kurang data Sukses kurang data Valid

    Menambah data pesanan

    Mamasukkan data pesanan Sukses tambah Data pesanan

    Sukses tambah Data pesanan

    Valid

    Update data barang Mengisi data data barang Sukses update data Barang

    Sukses tambah data Valid

  • 16

    Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi dapat dilihat status

    pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan

    dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian beta adalah pengujian yang

    dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi atau calon

    pengguna aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan melakukan wawancara

    kepada user yaitu admin PT. Asindo Setiatama. Berdasarkan wawancara tersebut

    didapatkan bahwa aplikasi inventori ini dapat membantu dan mempermudah

    proses pengolahan data barang. Selain itu juga aplikasi yang dikembangkan dapat

    melakukan pemesanan barang sehingga kantori pusat dapat mengetahui kebutuhan

    lapangan dengan cepat, dan pencarian data barang yang biasanya mencapai 1 hari

    dengan sistem ini hanya diperlukan waktu lebih 1-2 menit saja.

    5. Simpulan

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa Firebase

    adalah teknologi yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi web dan

    mobile berbasis Javascript dan HTML5 yang dapat berjalan pada multi platform

    mobile. Firebase juga dapat diterapkan pada aplikasi Inventori PT. Asindo

    Setiatama. Keuntungan menggunakan Firebase adalah memungkinkan

    pengembang untuk melakukan dan membuat komunikasi dua arah antara device, juga menyediakan library untuk berbagai client platform dan Realtime Database

    yang berfungsi untuk menyimpan data dan disinkronkan di semua client secara

    realtime.

    Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini dapat menyelesaikan masalah

    yang terjadi dalam PT. Asindo Setiatama dalam pengolahan data barang,

    penyimpanan data, dan pengiriman data, sehingga proses pengolahan data lebih

    cepat dan data tidak lagi hilang. Aplikasi ini juga bermanfaat untuk membantu

    proses pembukuan pada PT. Asindo Setiatama.

    6. Pustaka

    [1] Wisdaningrum, O. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam

    Lingkungan Internal Perusahaan, Banyuwangi : Universitas 17 Agustus

    1945.

    [2] Mardanik, A. Priska, Papilaya, S. F, Utomo, H. Wiranto. 2011. Perancangan

    Sistem Inventori Kantor Menggunakan Framework RIA (Rich Internet

    Application) (Studi Kasus: BISTEK – FTI UKSW). Jurnal Teknologi

    Informasi – Aiti, Vol.8. No. 1, Februari 2011: 1 – 100.

    [3] Djunanto, W. R, Hartomo, D. Kristoko, Latuperissa, R. 2010. Implementasi

    Konsep Object Relational Mapping dan Model View Controller pada

    Manajemen Pembelian, Penjualan, dan Inventory (Studi Kasus : TOP

    Distributor Salatiga). Jurnal Teknologi Informasi – Aiti, Vol.7. No. 2,

    Agustus 2010: 101 – 200.

    [4] Google Developers 2016, Firebase. https://firebase.google.com/docs/.

    Diakses pada tanggal 11 September 2016.

    [5] Somantri, G. R. 2005. Memahami Metode Kualitatif. Makara, Sosial

    Humaniora 9, 57–65.

    https://firebase.google.com/docs/

  • 17

    [6] Balaji, S. & Murugaiyan, M. S. 2012. Waterfall vs. V-Model vs. Agile: A

    comparative study on SDLC. International Journal of Information

    Technology and Business Management 2, 26–30.

    [7] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu

    Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta

    : Ilmu Komputer Univesitas Indonesia

    [8] Nugroho, Bondan Dwi dan Imam Azhari. 2011. Sistem Informasi

    Inventory Fadegoretas Berbasis Barcode. JUSI. Vol. 1, No. 2.