aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

34
1 LAPORAN PENELITIAN PIP TAHUN ANGGARAN 2014/2015 APLIKASI BOKHASI REMAH DARI BAHAN LIMBAH SAWIT UNTUK BUDIDAYA ORGANIK PADA TANAMAN SELEDERI OLEH Ir. Prihanani, M.Si/ 0003086201 Ir. Djatmiko, M.P./ 0212016101 Ir. Nurlianti, M.Si./0020056501 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RPOF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU AGUSTUS 2015

Upload: vuongtruc

Post on 15-Jan-2017

242 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

1

LAPORAN PENELITIAN PIP

TAHUN ANGGARAN 2014/2015

APLIKASI BOKHASI REMAH

DARI BAHAN LIMBAH SAWIT UNTUK

BUDIDAYA ORGANIK PADA TANAMAN SELEDERI

OLEH

Ir. Prihanani, M.Si/ 0003086201

Ir. Djatmiko, M.P./ 0212016101

Ir. Nurlianti, M.Si./0020056501

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RPOF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU

AGUSTUS 2015

Page 2: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

2

LEMBAR PENGESAHAN

PENELITIAN POLA ILMIAH POKOK

1. Judul Penelitian :Aplikasi Bokhasi Remah dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik Pada Tanaman Seledri

2. Ketua Peneliti:

a. Nama Lengkap : Ir Prihanani, M.Si

b, Jenis Kelamin : Perempuan

b. NIP/NIDN : 196208031992022001/00086201

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

d. Fakultas/Jurusan : Pertanian/Agroteknologi

Anggota (1)

a. Nama Lengkap : Ir Djatmiko, M.P

b, Jenis Kelamin : Laki-Laki

c.NIDN : 0212016101

d.Jabatan Fungsional : Lektor

Anggota (2)

a. Nama Lengkap : Ir Nurlianti, M.Si

b, Jenis Kelamin : Perempuan

c.. NIP/NIDN : 196505201990032003/0020056501

d. Jabatan : Lektor Kepala

3. Lama Penelitian Keseluruhan : 1 tahun

4. Biaya Penelitian Keseluruhan

a. Jumlah Biaya Diajukan : Rp. 9 500 000,-

b. Jumlah Dana Dari Sumber lain : Rp. ---------

Bengkulu, 25 Agustus 2015

Mengetahui, Ketua Peneliti,

Dekan

Ir. Sri Rustianti, M.Si Ir. Prihanani, M.Si Menyetujui, Kepala Lembaga Penelitian

Dr. Ir. Yulfiperius,M.Si

Page 3: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

3

KATA PENGANTAR

Syukur yang tidak terhingga dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan dan kemampuan untuk menyelesaikan penelitian dan

menyelesaikan laporan penelitian pada bilan Agustus 2015 ini.

Kami sampaikan ucapan terimakasih kepad semua pihak yang telah membantu

sehingga kegiatan penelitian dan penulisan laporan dapat diselesaikan dengan baik.

Ucapan terimaksih terkhusus disampaikan kepada penyandang dana dalam hal ini

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada masyarakat Universitas Prof Dr. Hazairin,

SH.

Kami berharap kiranya tulisan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan dan akhir Kami menerima masukan dan saran untuk

perbaikan penelitan di tahun mendatang.

Bengkulu, 25 Agustus, 2015

Tim Peneliti

Page 4: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

4

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………….....……..………. i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………. …...……......... ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. iii

DAFTAR ISI…………………………………………………....………..… iv

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. v

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. vi

BAB1.PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang………………………………………………………........ 1

1.2. Perumusan Masalah …………………………………………………….. 6

1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………………....... 6

1.4 Manfaat Penelitian …………………………..…………………………... 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………............ 7

2.1. Bokhasi Limbah Sawit ……...………….……………………………….. 7

2.2. Budidaya Seledri Organik ……………………………………………… 8

BAB 3. METODE PENELITIAN …………………………………………… 11

3.1. Tempat dan Waktu Penelitan……………………………………............. 11

3.2. Bahan dan Metode Penelitian………………….…………………........... 11

3.3. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………............... 12

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ………..………………………......... 16

4.1. Hasil Penelitian ………………………………………………………...... 16

4.2. Pembahasan ……………………………………………………………….

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………. 25

6.1. Kesimpulan ………………………………………………………………… 25

6.2. Saran ……………………………………………………………………….. 25

DAFTAR PUSTAKA …………………………..……………………………….. 26

LAMPIRAN

Page 5: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

5

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Teks

1. Rakapitulasi Analisis Ragam Aplikasi Bokhasi Remah Untuk

Budidaya Oganik Pada Tanaman selederi

Page 6: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

6

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Halaman

Teks

1. Data Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman (Cm)

Tanaman Selederi Pada Umur 4 Minggu Setelah Tanam (MST)

2. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Limbah Sawit Untuk

Budidaya Organik PadaTanaman Selederi Terhadap Tinggi Tanaman Umur 4 MST

3. Data Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman (Cm) Tanaman Selederi Pada Umur 6

Minggu Setelah Tanam (MST)

4. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Limbah Sawit Untuk

Budidaya Organik PadaTanaman Selederi Terhadap Tinggi Tanaman Umur 4 MST

5. Data Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman (Cm) Tanaman Selederi Pada Umur 8

Minggu Setelah Tanam (MST)

6. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Limbah Sawit Untuk

Budidaya Organik PadaTanaman Selederi Terhadap Tinggi Tanaman Umur 8 MST

7. Data Pengamatan Rata-Rata Jumlah daun (helai) Tanaman Selederi Pada Umur 4

Minggu Setelah Tanam (MST)

8. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Limbah Sawit Untuk

Budidaya Organik PadaTanaman Selederi Terhadap Jumlah Daun Tanaman Umur MST

9. Data Pengamatan Rata-Rata Jumlah daun (helai) Tanaman Selederi Pada Umur 6

Minggu Setelah Tanam (MST)

10 Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Limbah Sawit Untuk

Budidaya Organik PadaTanaman Selederi Terhadap Jumlah Daun Tanaman Umur 6

MST

11. Data Pengamatan Rata-Rata Jumlah daun (helai) Tanaman Selederi Pada Umur 8

Minggu Setelah Tanam (MST)

12. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Limbah Sawit Untuk

Budidaya Organik PadaTanaman Selederi Terhadap Jumlah Daun Tanaman Umur 8

MST

13. Data Pengamatan Rata-Rata Bobot Basah (gram) Tanaman Selederi Pada Umur 12

Minggu Setelah Tanam (MST)

14..Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Limbah Sawit Untuk

Budidaya Organik PadaTanaman Selederi Terhadap Bobot Basah (gram) Tanaman Umur

12MST

15. Data Pengamatan Rata-Rata Bobot Kering (gram) Tanaman Selederi Pada Umur 12

Minggu Setelah Tanam (MST)

16..Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Limbah Sawit Untuk

Budidaya Organik PadaTanaman Selederi Terhadap Bobot Kering (gram) Tanaman Umur

12MST

DAFTAR GAMBAR

Page 7: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

7

Gambar Halaman

Teks

1. Tinggi Tanaman Pada Umur 8 Minggu Setelah Tanam

2. Jumlah Daun Tanaman Selederi Umur 8 Minggu Setelah Tanam

3. Jumlah Anakan Tanaman Selederi Umur 8 Minggu Setelah tana

4. Bobot Basah Brangkasan (gram)

5. Bobot Basah Brangkasan (gram)

6. Grafik Tinggi Tanaman Selama Pengamatan sah Brangkasan (gram)

7. Grafik Jumlah Daun Tanaman Selama Pengamatan

8. Grafik Jumlah Anakan Tanaman Selama Pengamatan

Page 8: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

8

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Luas perkebunan sawit di Propinsi Bengkulu yang diusahakan rakyat dan

diusahakan dengan skala perkebunan sebesar 212 727 hektar dengan produksi 2,3

juta ton Tandan Buah Segar (TBS) per tahun (BPS, 2012). Sentra produksi kelapa

sawit di Propinsi Bengkulu salah satunya adalah Kabupaten Seluma.Luas lahan

perkebunan kelapa sawit di kabupaten ini seluas 31 174 hektar dari luas keseluruhan

Kebupaten Seluma yaitu 65 802 hektar. Luasan dan produksi perkebunan kelapa

sawit di kecamatan Sukaraja merupakan penyumbang terbesar bagi produksi sawit

di kabupaten Seluma ( BPS Seluma, 2012).

Pertanian terpadu (Integrated Farming System) adalah sistem pertanian yang

menggabungkan beberapa sub sektor pertanian menjadi satu sistem usaha tani yang

terpadu dan saling ketergantungan dalam satu kawasan tertentu. Keterpaduan

budidaya sawit dan peternakan sehingga menghasilkan produksi dan limbah

pertanian merupakan suatu bentuk integrated farming sistem yang riil. Limbah

budidaya sawit dapat berupa tandan kosong buah, pelapah daun merupakan bahan

yang dihasilkan tanaman dalam jumlah besar dan setiap waktu. Semakin luasnya

kebun sawit yang diusahakan oleh masyarakat akan semakin banyak limbah sawit

yang dihasilkan. Limbah .TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) adalah limbah

pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Setiap pengolahan 1 ton TBS

(Tandan Buah Segar) akandihasilkan TKKS sebanyak 22 – 23% TKKS atau

sebanyak 220 – 230 kg TKKS.

Limbah peternakan yang diusahakan warga juga sangat banyak setiap harinya,

berdasarkan pendapat Nurullita (2012), produksi limbah ternak perhari per ekor

untuk ayam 200 gram. Untuk sapi 3 kg, untuk kambing 0,15 kg.

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mempercepat prose

pemanfaatan limbah sawit tersebut, kesemuanya bertujuan untuk mendaur ulang agar

limbah sawit menjadi bahan yang dapat diserap oleh tanaman kembali, salah satunya

dengan dibuat bokhasi.

Tanaman Selederi adalah tanaman hortikultura jenis sayuran yang biasa

dikonsumsi secara segar sehingga produksi Selederi organic sangat diharapkan oleh

Page 9: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

9

konsumen terutama konsumen yang sangat memperhatikan kesehatan. Tanamn

Selederi termasuk tanaman yang sulit dipelihara karena membutuhkan media yang

remah, gembur,dan membutuhkan perawatan selama hidupnya sehingga dapat

tumbuh dengan baik.

Keuntungan budidaya organic sangat besar bila ditinjau dari aspek kesehatan

dan aspek lingkungan sedangkan kelemahannya memerlukan bahan organic yang

dikomposkan terlebih dahulu sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih

banyak.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

pemberian bokashi jerami padi pada takaran 150 gr/polybag memberikan hasil yang

lebih baik jika dibandingkan dengan pupuk kandang ayam (Wulandari dkk, 2013).

Hasil penelitian lainnya seperti yang telah dilaporkan oleh Wibowo, A menyatakan

pemberian pupuk anorganik dan organik memberikan pengaruh yang berbeda pada

tinggi tanaman selada, berat basah akar, berat kering akar, diameter krop, berat basah

krop dan berat kering krop. 2. Pemberian pupuk organik jenis pupuk kandang dosis 24

ton/ha mampu menghasilkan tinggi tanaman, berat basah akar, berat kering akar,

diameter krop, berat basah krop dan berat kering krop tanaman selada terbaik.

Hasil penelitian Istiqomah, N (2011) menjelaskan bahwa pemberian bokhasi

Kayambang memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan seledri dan

dosis 40 kg/ha atau setara 2, 56 kg per petak memberikan dosis terbaik untuk

pertumbuhan seledri.

Hasil penelitian yang dilaporkan oleh Budiono, R (2009) menyatakan bahwa

dosis pupuk bokhasi 20 ton/ha belum mampu mensubstitusi akan unsur hara nitrogen

bagi pertumbuhan kangkung darat.

Hasil penelitian bokhasi dari tandan sawit yang telah dihasilkan perlu

diaplikasikan pada tanaman selederi yang dibudidayakan secara organic sehingga

daoat diketahui apakah media bokhasi tandan sawit dapat digunakan untuk media

selederi organic.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah media bagi tanaman selederi adalah sangat penting sehingga perlu

diteliti apakah komposisi media bokhasi yang biasa digunakan oleh petani lebih baik

Page 10: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

10

dibandingkan dengan komposisi media bokhasi yang dihasilkan peneliti dari

penelitian sebelumnya.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk menemukan dosis dan komposisi yang tepat

dalam menggunakan bokhasi dari bahan limbah sawit untuk budidaya seledri

organik sehingga masyarakat dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan budidaya

sayuran pada program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tahap kedua ini adalah bagi masyarakat dapat

menghasilkan bahan bokhasi dari limbah pertanian yang tidak berguna serta

memanfaatkannya untuk budidaya selederi organik dengan komposisi media yang

tepat dalam rangka mewujudkan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Page 11: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

11

Penelitian telah dilaksanakan di Kelurahan Panorama kecamatan Singaran Pati

Kota Bengkulu. Penelitian Bokhasi telah dilaksanakan tahun lalu 2014 di lokasi desa

binaan Fakultas Pertanian yang berlokasi di desa Babatan Kecamatan Sukaraja

Kabupaten Seluma. Penelitan tahun 2015 telah dilaksanakan mulai bulan Januari

berupa persiapan bibit dan penelitian yang sebenarnya mulai Mei hingga Juli 2015

dan pelaporan pada bulan Agustus akhir 2015.

3.2. Bahan dan Metode

3.2.1. Bahan dan Alat

Bahan penelitian terdiri dari bokhasi yang telah dihasilkan dari hasil Limbah

Pertanian yaitu limbah kebun sawit, bibit Selederi berupa anakan dari tanaman induk

yang berumur 4 bulan, tanah, polybag.

Alat penelitian yang dibutuhkan cangkul, timbangan, alat tulis, alat ukur,

oven, alat analisis hara, waring.

3.2.2. Metode Penelitian

Penelitian yang telah dikerjakan menggunakan rancangan Split plot dengan

petak utama adalah Penaungan sedangkan anak petaknya adalah macam media yang

digunakan. Petak utama terdiri dari 3 macam yaitu petak pertama dibawah naungan

paranet (N1), petak kedua di bawah naungan tanaman (N2), dan naungan dibawah

atap seng (N3). Sedangkan anak petak terdiri dari 4 macam media yaitu media

bokhasi sawit 100% (A) setara dengan dosis …. , media bokhasi sawit dicampur

tanah dengan perbandingan 1:1 setara dengan dosis …. (B), media bokhasi sawit

dicampur tanah dengan perbandingan 1:2 setara dengan dosis …(C), dan media

bokhasi sekam padi sebagai control setara dengan dosis … (D). Kombinasi

perlakuan berjumlah 12 satuan percobaan setiap satuan percobaan terdiri dari 3

tanaman. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga jumlah satuan

percobaan berjumlah 3 x 3 x 4 x 3 = 108 satuan percobaan.

3.3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tahapan satu telah dilaksanakan tahun 2014 didesa Bababatan,

hasil penelitian adalah bokhasi remah yang siap di gunakan untuk tanaman selederi.

Tahapan penelitian Kedua telah dilaksanakan mulai bulan Januari hingga akan

berakhir pada bulan Oktober 2015. Tahapan penelitian kedua meliputi 3 tahapan

yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan di lapangan, dan tahapan pelaporan

Page 12: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

12

dan publikasi. Penelitian telah dilaksanakan dengan mengikuti tahapan sebagai

berikut:

1. Tahapan Persiapan

Tahapan pesrsiapan dimulai dengan menananm tanaman selederi yang akan

dijadikan sebagai induk untuk bahan penelitian. Tanaman disedikan sebanyak 15-

20 pot, setiap pot tanaman selederi yang disiapkan menghasilkan anakan 5-7 anakan

sehingga dibutuhkan 15-20 pot. Tanaman induk yang akan dipelihara sampai 4

bulan sehingga dihasilkan anakan yang cukup banyak untuk di tanam menjadi 108

polybag sebagai satuan percobaan.. Perbanyak secara vegetative lebih

menguntungkan dibandingkan perbanyak secara generative karena perbanyakan

secara vegetative akan meghasilkan anakan yang mempunyai sifat yang sama dengan

induknya.

Persiapan Kedua adalah mempersiapakan alat dan bahan yang dibuthkan

sehingga pada pelaksanaaan kegiatan tidak ada kendala, contoh seperti pembuatan

lebelisasi, melipat polybag dan memagar tempat tumbuh tanaman dan lain-lainnya.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dimulai dengan mengisi polybag sesuai dengan perlakuan yaitu

sebagai berikut.

N1 A yaitu media 100% bokhasi sawit ditanam dibawah naungan paranet

N1 B yaitu media ratio bokhasi sawit: tanah = 1:1ditanam dibawah

naungan paranet

N1 C yaitu media ratio bokhasi sawit: tanah = 1:2ditanam dibawah

naungan paranet

N1 D yaitu media 100% Bokhasi Sekam ditanam dibawah naungan paranet

N2 A yaitu media 100% bokhasi sawit ditanam dibawah naungan tanaman

N2 B yaitu media ratio bokhasi sawit: tanah = 1:1ditanam dibawah

Nauangan tanaman

N2 C yaitu media ratio bokhasi sawit: tanah = 1:2ditanam dibawah

naungan tanaman

N2 D yaitu media 100% Bokhasi Sekam ditanam dibawah naungan tanaman

N3 A yaitu media 100% bokhasi sawit ditanam dibawah naungan seng

N3 B yaitu media ratio bokhasi sawit: tanah = 1:1ditanam dibawah

naungan seng

N3 C yaitu media ratio bokhasi sawit: tanah = 1:3ditanam dibawah

naungan seng

N3 D yaitu media 100% Bokhasi Sekam ditanam dibawah naungan seng

Page 13: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

13

Penelitian dilanjutkan dengan menempelkan lebelisasi dan seterusnya

dilakukan pemindahan bibit atau transplanting setiap polybag diisi 1 bibit yang

diambil dari anakan tanaman induk.

Pegamatan dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan terlebih dahulu

melakukan pengamatan pada saat transplanting, selanjutnya dilakukan setiap 2

minggu sekali dan pengamatan terakhir pada saat telah mendapatkan 6 kali data

pengamatan, yaitu tanaman berumur 3 bulan di lapangan. Pengamatan per 2 minggu

meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah anakan, bobot brangkasan basah dan

bobot brangkasan kering serta bobot akar basah dan bobot akar kering.

3. Tahapan Pelaporan

Pelaporan dilaksanakan diakhir penelitian dengan membuat laporan penelitian

serta artikel ilmiah yang siap akan diipublikasikan

Penelitian telah dilaksanakan berupa pebuatan bokhasi dari bahan limbah sawit

dengan produk bokhasi. Pada penelitian kedua produk bokhasi diaplikasikan pada

tanaman Selederi untuk melihat kemampuan tumbuh tanaman Selederi dengan macam

media bokhasi. Bagan penelitian dilihat pada gambar di bawah ini:

TAHAPAN PENELITIAN SATU

TAHAPAN PENELITIAN KEDUA

Limabah

Sawit Proses

Bokhasi

Bokhasi

Remah

Page 14: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

14

PERTAMA

KEDUA

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KEEMPAT

KELIMA

KELIMA

3.4. Pengamatan

Pengamatan dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu, pengamatan

pertumbuhan tanaman dilakukan setiap 2 minggu sekali, Pengamatan meliputi tinggi

Polybag yang telah diisi oleh media

sesuai perlakuan

Polybag yang telah ditanami bibit seledri

Polybag yang telah terisi media sesuai

perlakukan masing-masing diipelihara

hingga 3 bulan

Data brangkasan basah dan

brangkasan kering serta perakaran

dan laporan hasil

Benih sledri yang telah tumbuh dari anakan, kemudian di

tanam pada masing-masing polybagp sebanyak 1bibit per

polybag

Diberi pelihara secara organic dibawah nauangn yang

berbeda yaitu N1 naungan dibawah paranet, N2 dibawah

tanaman tanaman, dan N3 dibawah atapan seng

Pada minggu ke-12 Selah Tanam maka dilakukan panen

tanaman unt untuk diamati bobot brangkasan basah dan

kering serta bagaian perakaran Analisis data dan membuat

laporan

Diamati pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah cabang,

dan jumlah anakan per 2 minggu

Data hasil penelitian per 2 minggu

Bahan kompos matang dari hasil penelitian terdahulu dicampur dengan media tanah dengan perbandingan sesuai perlakuan kemudian dimasukan dalam polybag

Page 15: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

15

tanaman, jumlah cangan, serta jumlah anakan. Pengamatan diakhir penelitian

dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan di lapangan. Pengamatan saat panen

adalah mengamati brangkasan basah dan brangkasan kering tanaman secara

keseluruhan serta bobot basah dan bobot kering bagian perakaran

Pengamatan jumlah cabang dilakukan dengan cara menghitung cabang yang

tumbuh dari batang utama, perlu diketahui bahwa cabang tanaman Selederi adalah

bagian tanaman yang tumbuh dari batang utama, cabang akan tumbuh dan akan mati

sehingga pengamatan dihitung jumlah cabang dan dihitung juga cabang yang mati.

Cabang yang mati adalah cabang yang pernah tumbuh yang seharusnya dipanen atau

bila tidak dipanen maka akan mati pada waktunya.

Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan menghitung tinggi tanaman

dimulai dari pangkal batang hingga ujung tanaman dengan cara mengkuncupkan daun

yang tertingg dari batang utama.

Pengamatan brangkasan basah adalah menghitung dengan cara menimbang

bobot brangkasan tanaman secara keselurhan setelah dibuang tanah yang memepel

pada bagian tanaman.

Pengamatan Brangkasan Kering adalah menimbang bobot brangkasan basah

yang telah terlebih dahulu dioven selama 3 hari pada suhu 70 derajat C.

Pengamatan Brangkasan Basah Akar adalah menimbang hanya bagian

perakaran saja dimulai dari bagian pangkal akar ke bawah dengan terlebih dahulu

membuang bagian tanah yang menempel serta telah dikering aginkan terlebih dahulu.

Pengamtan Brangkasan Kering Akar diamati dengan cara menimbang

brangkasan basah akar setelah dioven dengan suhu 70 derajat selama 3 hari.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 16: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

16

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh dari pengamatan pertumbuhan yaitu tinggi

tanaman, jumlah cabang, jumlah anakan . Rekapitulasi hasil analisis ragam disajikan

pada table 1 di bawah ini.

Tabel 1. Rakapitulasi Analisis Ragam Aplikasi Bokhasi Remah Untuk

Budidaya Oganik Pada Tanaman selederi

No Peubah Yang Diamati F Hitung F Tabel

5% 1%

1 Tinggi Tanaman Umur 4 MST (Cm)

Penaungan (N) -0.01812Ns 6.94 18

Media (M) -9.56328Ns 2.53 3.7

Intreaksi NK 5.361074** 2.16 2.98

2 Tinggi Tanaman Umur 6 MST (Cm)

Penaungan (N) -0.0471Ns 6.94 18

Media (M) -9.50846Ns 2.53 3.7

Intreaksi NK 5.273394 ** 2.16 2.98

3 Tinggi Tanaman Umur 8 MST ( Cm)

Penaungan (N) -0.04275Ns 6.94 18

Media (M) -9.45815Ns 2.53 3.7

Intreaksi NM 5.256583** 2.16 2.98

4 Jumlah Daun Umur 4 MST (Helaian)

Penaungan (N) -0.00221Ns 6.94 18

Media (M) -9.86885Ns 2.53 3.7

Intreaksi NM 5.547119** 2.16 2.98

5 Jumlah Daun Umur 6 MST (Helaian)

Penaungan (N) -0.02161Ns 6.94 18

Media (M) -9.55627Ns 2.53 3.7

Intreaksi NM 5.352777** 2.16 2.98

6 Jumlah Daun Umur 8 MST (Helaian)

Penaungan (N) -0.00176Ns 6.94 18

Media (M) -9.54502Ns 2.53 3.7

Intreaksi NM 5.399883** 2.16 2.98

7 Brangkasan Basah Umur 12 MST (gram)

Penaungan (N) -0.13024Ns 6.94 18

Media (M) -8.90275Ns 2.53 3.7

Intreaksi NM 4.893388** 2.16 2.98

8 Brangasan Kering Umur 12 MST (Gram)

Penaungan (N) -0.34759Ns 6.94 18

Media (M) -8.57807Ns 2.53 3.7

Intreaksi NM 4.565327** 2.16 2.98

Page 17: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

17

Dari hasil analisis ragam terlihat bahwa peubah tinggi tanaman pada

pengamatan umur 4 mst hingga 8 mst terlihat bahwa interaksi antara penaungan

dengan media menunjukkan adanya pengaruh yang sangat nyata, sedangkan

perlakuan secara tunggal menunjukkan pengaruh yang tidak nyata baik perlakuan

media maupun penaungan.

Hal yang sama juga terjadi pada peubah jumlah daun, jumlah daun umur

4 mst hingga 8 mst dipengaruhi sangat nyata oleh interaksi media dan penaungan

namun secara tunggal masing-masing memberikan pengaruh yang tidak nyata

terhadap semua peubah jumlah daun.

Peubah brangkasan basah maupun brangkasan kering menunjukkan

adanya pengaruh dari interaksi dari penaungan dengan media sedangkan secara

tunggal masing- masing tidak mempengaruhi peubah bobot brangkasan basah

maupun bobot brangkasan kering

Tanaman Selederi di tanamn secara vegetative dengan anakan yang di

pisahkan dari induknya pada tanggal 6 Mei 2015, kemudian semua tanaman

dipelihara selama 4 minggu untuk adaptasi di lapangan kemudian baru di amati

pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman yang diamati meliputi

pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah anakan. Pengamatan

pertumbuhan dilakukan sebanyak 4 kali dengan interval waktu pengamatn 2

minggu sekali. Pengamatan pertama dilakukan pada tanggal 20 Mei 2015 pada

saat itu tanamn berumur 4 minggu setelah tanam, kemudian diamati kembali

pada tanggal 1 Juni 2015, dilanjutkan pada tanggal 16 Juni 2015, dan terakhir

pada tanggal 1 Agustus pengamatan brangkasan tanaman.

Hasil pengamatan dilakukan pada tanggal 1 Juli 2015, tanaman sudah

berada di lapang selama 8 minggu terlihat bahwa pengamatan tinggi tanaman,

jumlah daun dan banyak anakan terlihat sebagaimana disajikan pada lampiran

10,11, dan 12.

Page 18: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

18

1. Pengamatan Tinggi Tanaman Umur 8 MST

Hasil pengamatan tinggi tanaman terlihat pada gambar di bawah ini

bahwa rata-rata tinggi tanaman tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan N3D dengan

rata-rata tinggi tanaman 26,8 cm

0

5

10

15

20

25

30

N1A N1B N1C N1D N2A N2B N2C N2D N3A N3B N3C N3D

Gambar 1. Tinggi Tanaman Pada Umur 8 Minggu Setelah Tanam

Tinggi Tanaman terendah ditunjukkan oleh perlakuan N1A yaitu 16,5 Cm.

Perlakuan lain memiiliki rata-rata tinggi tanaman diantara keduanya.

2. Jumlah Daun

Pengamatan Jumlah daun disajikan pada lampiran 11 menunjukkan

bahwa rata-rata jumlah daun terbanyak adalah perlakuan N2D yaitu 11 helai

dan rata-rata jumlah daun paling sedikit adalah perlakuan N2C yaitu rata-rata 5

helai daun

0

5

10

15

N1A N1B N1C N1D N2A N2B N2C N2D N3A N3B N3C N3D

Gambar 2. Jumlah Daun Tanaman Selederi Umur 8 Minggu Setelah Tanam

Page 19: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

19

3. Pengamatan Jumlah Anakan Umur 8 MST

Pengamatan jumlah anakan disajikan pada lampiran 12, terlihat bahwa jumlah

anakan terbanyak ditunjukkan oleh perlakuan N1C dengan julah anakan rata-

rata 1,5 dan jumlah anakan terkecil ditunjukkan oleh perlakuan N3B yaitu 0

tidak ada anakan sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini .

0

0.5

1

1.5

2

N1A N1B N1C N1D N2A N2B N2C N2D N3A N3B N3C N3D

Gambar 3. Jumlah Anakan Tanaman Selederi Umur 8 Minggu Setelah tanaman

Bila dilihat semua pengamatan prtumbuhan dari pengamatn pertama hingga

pengamatan terakhir terlihat bahwa pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan

banyak anakan tersaji dalam gambar di bawah ini.

4. Pengamatan Bobot Basah Umur 12 MST

0

5

10

15

20

25

30

N1A N1B N1C N1D N2A N2B N2C N2D N3A N3B N3C N3D

Bobot Basah

Gambar 4. Bobot Basah Brangkasan (gram)

Page 20: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

20

Bila dilihat dari grafik terlihat bahwa bobot basah dari brangkasan menunjukkan

bahwa perlakuan N2D menunjukkan bobot basah brangkasan tertinggi bila

dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

5. Pengamatan Bobot Basah Umur 12 MST

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

N1A N1B N1C N1D N2A N2B N2C N2D N3A N3B N3C N3D

Bobot Kering

Bila dilihat pada gambar maka terlihat bahwa bobot brangkasan kering terlihat

tertinggi pada perlakuan N2D. Perlakuan N2D menujukkan bobot basah dan bobot

kering tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.

6. Pengamatan Pertumbuhan Tinggi Tanaman

Gambar 4. Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman Selama Pengamatan

0

5

10

15

20

25

30

35

N1A N1B N1C N1D N2A N2B N2C N2D N3A N3B N3C N3D

4MST

6 MST

8 MST

Page 21: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

21

Dari gambar 4 terlihat bahwa pengamatan tinggi tanaman umur 4 minggu setelah

tanam berwarna biru mempunyai puncak grafik pada perlakuan N3C, sementara

pada pengamatan 6 minggu setalah tanam tertinggi pada perlakuan N3A dan pada

pengamatan umur 8 minggu setelah tanam pada perlakuan N2A.

Bila diperhatikan pertumbuhan pada pubah tinggi tanaman terlihat bahwa pada umur

4 mst tanaman menunjukkan pertumbuhan yang baik dan pada umu 6 mst mencapai

puncaknya dan pada umur 8 mst akan mengalami penurunan sehingga rata-rata

pertumbuhan tinggi tanaman lebih rendah dari umur 6 mst.

0

2

4

6

8

10

12

N1A N1B N1C N1D N2A N2B N2C N2D N3A N3B N3C N3D

4 mst

6 mst

8 mst

Gambar 5. Grafik Jumlah Daun Tanaman Selama Pengamatan

7. Pertumbuhan Jumlah Daun

Pada pengamatan jumlah daun terlihat bahwa pada umur 4 mst jumlah daun

terbanyak ditunjukkan perlakuan N2A dan pada umur 6 mst jumlah daun terbanyak

ditunjukkan pada perlakuan N1A dan pada umur 8 mst jumlah daun terbanyak

ditunjukkan oleh perlakuan N2D.

8. Pertumbuhan Jumlah Anakan

Page 22: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

22

PEMBAHASAN

Page 23: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

23

BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian yang telah dilakukan bahwa tanaman Selederi yang

dibudidayakan secara organic menunjukan perbedaan secara pengamatan kasat mata,

bahwa perlakuan media bokhasi yang dipakai dengan komposisi 100% bokhasi tanpa

campuran tanah menunjukan pertumbuhan yang lebih baik sedangkan yang diberikan

campuran tanah hasil tidak lebih baik karena media tanah menjadi lebih padat.

5.2. Saran

Page 24: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

24

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2012. Biro Pusat Statistik Seluma.

Anonim, 2005. Warta penelitian dan Pengmbangan Pertanian.Vol 27 No.6 Tahun

3005. Balai Penelitian Tanah Bogor.

Budiono, R. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik dan N Pengaruhnya

terhadap Pertumbuhan Tanaman kangkung darat. Balai Pengkajian teknologi

Pertanian Jawa Timur.

Endah, S. dan R. Nugraha. Efektivitas Kompos Sampah Perkotaan sebagai Pupuk

Organik dalam meningkatkan Produktivitas dan menurunkan Biaya Produksi

Budidaya Padi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - Institut Teknologi

Bandung.

Istiqomah, N. 2011. Pengaruh Bokhasi Kayambang terhadap Pertumbuhan Sledri di

lahan Lebak. Agroscienties. Vol 18 No.3

Isroi. 2005. Bioteknologi Mikroba Untuk Pertanian. Balai Penelitian Bioteknologi

Perkebunan Indonesia. repository.unib.ac.id/70/1/Akta%2013(1)_62-

69.pdfTranslate this pageby S Pamuji - 2010 -

Januwati, M., N. Heryana dan H.T. Luntungan.2000.Pertumbuhan dan produksi jahe

gajah (Zingiber officinale Rosc.) sebagai tanaman sela di antara tegakan pohon

kelapa (Cocos nucifera L.).Habitat 2(3): 65-70.

Nurseha, Nurlianti, Suryanto, dan Andriyeni, 2010. Formulasi Bokhasi Kotoran sapid

an Limbah Tandan Kosong Sawit dar Sisika Bengkulu Pada Pre Nursery

Kelapa Sawit Berkelanjutan. Jurnal agroqua. Vol.8 No.1 ISSN-021665-85

Ruskandi, 2005. Teknik Pemupukan Buatan dan Kompos pada Tanaman Sela Jagung

di antara Kelapa.Buletin Teknik Pertanian Vol. 10. Nomor 2, hal 133-142. kandang ayam. Resty Wulandari, Mulyati, Novi on line http://www.nitropdf.com/

Soleh, M., 2006. Penggunaan Biofertilizer (Bokasi) dalm Upaya Mendukung

Pengelolaan TanamanPadi. Buletin Teknologi dan Informasi Pertanian Vol

8:1-8.

Wibowo, Andy. Pengaruh Pupuk Anorganik dan Organik Terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa) Varietas Imperial onlin

Page 25: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

25

LAMPIRAN

Page 26: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

26

Tabel Lampiran 1. Data Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman (Cm)

Tanaman Selederi Pada Umur 4 Minggu Setelah Tanam

(MST)

Perlakuan

Ulangan

Penaungan (N)

Media (M)

I II III Jml Rata-Rata

N1 A 17.7 16.7 17.7 52.1 17.4

B 9 19.5 15.3 43.8 14.6

C 14 10 19.3 43.3 14.4

D 19.7 17.3 12.5 49.5 16.5

N2 A 17.5 19 17.5 54 18.0

B 15.3 25 14.3 54.6 18.2

C 20 21.7 23.7 65.4 21.8

D 20.3 18.5 17 55.8 18.6

N3 A 17.3 17.3 19 53.6 17.9

B 10.5 9 16.5 36 12.0

C 23.5 22.5 18.7 64.7 21.6

D 22 17.3 19.5 58.8 19.6

Tabel Lampiran 2. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik PadaTanam Selederi

Terhadap Tinggi Tanaman Umur 4 MST

Sumber Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

5% 1%

Ulangan (U) 2 2.068889 1.034444 -0.00056 6.94 18

Penaungan (N) 2 71.20722 35.60361 -0.01812 6.94 18

Galat A 4 -7423.72 -1855.93 Media (M) 5 -9821.95 -1964.39 -9.56328 2.53 3.7

Interaksi NM

11012.17 1101.217 5.361074 Galat B 10 6162.293 205.4098 2.16 2.98

Total 30 489.8189 Keterangan: Ns berpengaruh tidak nyata, * berpengaruh Nyata, ** berpengaruh sangat nyata

Page 27: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

27

Tabel Lampiran 3. Data Pengamatan Rata-Rata Jumlah Daun Selederi

(helai) Pada Umur 4 Minggu Setelah Tanam (MST)

Perlakuan Ulangan

Penaungan (N)

Media (M)

I II III jml Rata-Rata

N1 A 7.5 8 7 22.5 7.5

B 7.5 8 5 20.5 6.8

C 6.5 6 5.3 17.8 5.9

D 6.3 4.7 4.5 15.5 5.2

N2 A 7 7 9.7 23.7 7.9

B 5.7 5.5 6 17.2 5.7

C 5 6 6 17 5.7

D 5.5 5.5 5 16 5.3

N3 A 7 7.5 7 21.5 7.2

B 7 7 5.5 19.5 6.5

C 9 7 6 22 7.3

D 5.7 6 4.5 16.2 5.4

Tabel Lampiran 4. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik PadaTanaman Selederi

Terhadap Jumlah Daun Umur 4 MST

Sumber Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuad

rat

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

5% 1%

Ulangan (U) 2 3.177222 1.588611 -0.00654Ns 6.94 18

Penaungan (N) 2 1.173889 0.586944 -0.00221Ns 6.94 18

Galat A 4 -971.542 -242.885 Media (M) 3 -1325.38 -265.077 -9.86885Ns 2.53 3.7

Interaksi MN 6 1489.954 148.9954 5.547119** 2.16 2.98

Galat B 18 805.7987 26.85996 Total 35 30.45222

Keterangan: Ns berpengaruh tidak nyata, * berpengaruh Nyata, ** berpengaruh sangat nyata

Page 28: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

28

Tabel Lampiran 5. Data Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman (Cm)

Tanaman Selederi Pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam

(MST)

Perlakuan Ulangan

Penaungan ( N)

Media (M)

I II III Jml Rata-Rata

N1 A 14.3 22 24.3 60.6 20.2

B 18.5 18.3 15.3 52.1 17.4

C 15.7 25 22.3 63 21.0

D 21.5 18 21.3 60.8 20.7

N2 A 22.5 23.7 18.3 64.5 21.5

B 19.5 22 19.7 61.2 20.4

C 14.3 17.3 16.7 48.3 16.1

D 21 20.7 23 64.7 21.7

N3 A 29 30 29.5 88.5 29.5

B 23.5 19.5 21 64 21.3

C 29.7 24.7 26.3 80.7 26.9

D 25.3 28.3 22.7 76.3 25.4

Tabel Lampiran 6. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik PadaTanaman Selederi

Terhadap Tinggi Tanaman Umur 6 MST

Sumber Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuad

rat

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

5% 1%

Ulangan (U) 2 9.173889 4.586944 -0.00158Bs 6.94 18

Penaungan (N) 2 287.4022 143.7011 -0.0471Ns 6.94 18

Galat A 4 -11579.8 -2894.96 Media (M) 3 -15255.6 -3051.11 -9.50846Ns 2.53 3.7

Interaksi MB 6 16921.48 1692.148 5.273394 ** 2.16 2.98

Galat B 18 9626.521 320.884 Total 35 173.6197

Keterangan: Ns berpengaruh tidak nyata, * berpengaruh Nyata, ** berpengaruh sangat nyata

Page 29: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

29

Tabel Lampiran 7. Data Pengamatan Jumlah Daun (Helai) Tanaman

Selederi Pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam (MST)

Perlakuan Ulangan

Penaungan (N)

Media (M)

I II III Jml Rata-Rata

N1 A 8 9 12 29 9.7

B 6 7 6 19 6.3

C 12.5 11 6.7 30.2 10.1

D 7.3 7 9 23.3 7.7

N2 A 7.6 10 9.6 27.2 9.1

B 8 8.7 5.7 22.4 7.5

C 12 5.3 9 26.3 8.8

D 8 10 10.3 28.3 9.4

N3 A 6.5 8.5 4.5 19.5 6.5

B 5.2 5 6 16.2 5.4

C 8.7 8 9 25.7 8.7

D 7.6 8 8 23.6 7.9

Tabel Lampiran 8. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik PadaTanaman Selederi

Terhadap Jumlah daun Umur 6 MST

Sumber Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuad

rat

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

5% 1%

Ulangan (U) 2 0.151667 0.075833 -0.00019Ns 6.94 18

Penaungan (N) 2 18.005 9.0025 -0.02161Ns 6.94 18

Galat A 4 -1576.65 -394.161 Media (M) 3 -2083.39 -416.679 -9.55627Ns 2.53 3.7

Interaksi MB 6 2333.954 233.3954 5.352777** 2.16 2.98

Galat B 18 1308.08 43.60267 Total 35 149.3075

Keterangan: Ns berpengaruh tidak nyata, * berpengaruh Nyata, ** berpengaruh sangat nyata

Page 30: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

30

Tabel Lampiran 9. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (Cm) Selederi Pada

Umur 8 Minggu Setelah Tanam (MST)

Perlakuan Ulangan

Penaungan (N)

Media (M)

I II III Jml Rata-Rata

N1 A 13 18.3 18.3 49.6 16.5

B 20.7 20.3 14.3 55.3 18.4

C 15.7 18.7 16.7 51.1 17.0

D 18.7 16 20.7 55.4 18.7

N2 A 26.3 27.7 24.3 78.3 26.1

B 23 22.3 21 66.3 22.1

C 18.3 17 18.7 54 18.0

D 24 21.3 24.3 69.6 23.2

N3 A 26.7 21.3 23.7 71.7 23.9

B 19.3 20.7 19.7 59.7 19.9

C 28 20.3 24.3 72.6 24.2

D 25.3 29.3 26 80.6 26.8

Tabel Lampiran 10. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik PadaTanaman Selederi

Terhadap Tinggi Tanaman (Cm) Umur 8 MST

Sumber Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuad

rat

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

5% 1%

Ulangan (U) 2 2.335556 1.167778 -0.00043Ns 6.94 18

Penaungan (N) 2 245.9289 122.9644 -0.04275Ns 6.94 18

Galat A 4 -10974.4 -2743.6 Media (M) 3 -14382.9 -2876.58 -9.45815Ns 2.53 3.7

Interaksi MB 6 15987.24 1598.724 5.256583** 2.16 2.98

Galat B 18 9124.122 304.1374 Total 35 255.4622

Keterangan: Ns berpengaruh tidak nyata, * berpengaruh Nyata, ** berpengaruh sangat nyata

Page 31: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

31

Tabel Lampiran 11 Data Pengamatan Jumlah Daun Selederi (helai)

Pada Umur 8 Minggu Setelah Tanam (MST)

Perlakuan Ulangan

Penaungan (N)

Media (M)

I II III Jumah Rata-Rata

N1 A 6.7 9.3 8.3 24.3 8.1

B 8 7.3 6 21.3 7.1

C 7.3 5 7.3 19.6 6.5

D 10 9.3 7 26.3 8.7

N2 A 8 6.7 6 20.7 6.9

B 11.7 9 5.7 26.4 8.8

C 5 4.7 5.3 15 5,0

D 10.7 13.3 9 33 11,0

N3 A 10.7 6.7 6.7 24.1 8.3

B 6.7 7 5.7 19.4 6.7

C 8.7 5.7 6 20.4 6.8

D 8.7 9 8 25.7 8.7

Tabel Lampiran 12. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik PadaTanaman Selederi

Terhadap Jumah daun Umur 8 MST Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

5% 1%

Ulangan (U) 2 18.83556 9.417778 -0.0268Ns 6.94 18

Penaungan (N) 2 1.300556 0.650278 -0.00176Ns 6.94 18

Galat A 4 -1405.69 -351.422 Media (M) 3 -1847.74 -369.548 -9.54502Ns 2.53 3.7

Interaksi MB 6 2090.637 209.0637 5.399883** 2.16 2.98

Galat B 18 1161.49 38.71635 Total 35 127.0222

Keterangan: Ns berpengaruh tidak nyata, * berpengaruh Nyata, ** berpengaruh sangat nyata

Page 32: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

32

Tabel Lampiran 13. Data Pengamatan Brangkasan Basah (Gram) Selederi

Pada Umur 12 Minggu Setelah Tanam (MST)

Perlakuan Ulangan

Penaungan (N)

Media (M)

I II III Jml Rata-Rata

N1 A 3 15.5 7.7 26.2 8.7

B 7.8 12.2 7.4 27.4 9.1

C 3.6 6.5 11.5 21.6 7.2

D 19.6 9.5 16.9 46 15.3

N2 A 12 13.2 11 36.2 12.1

B 11.5 15.6 12.7 39.8 13.3

C 14 15.2 10.5 39.7 13.2

D 22.1 29 26.5 77.6 25.8

N3 A 8.3 9 10.1 27.4 9.1

B 13 15.8 12.6 41.4 13.8

C 9.6 8.7 7.9 26.2 8.7

D 16 12.1 11.5 39.6 13.2

Tabel Lampiran 14. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik PadaTanaman Selederi

Terhadap Brangkasan Basah Umur 12 MST

Sumber Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuad

rat

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

5% 1%

Ulangan (U) 2 21.24667 10.62333 -0.01094Ns 6.94 18

Penaungan (N) 2 245.1017 122.5508 -0.13024Ns 6.94 18

Galat A 4 -3883.04 -970.761 Media (M) 3 -4704.76 -940.952 -8.90275Ns 2.53 3.7

Interaksi MB 6 5171.934 517.1934 4.893388** 2.16 2.98

Galat B 18 3170.769 105.6923 Total 35 922.2475

Keterangan: Ns berpengaruh tidak nyata, * berpengaruh Nyata, ** berpengaruh sangat nyata

Page 33: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

33

Tabel Lampiran 14. Data Pengamatan Brangkasan Kering (Gram)

Selederi Pada Umur 12 Minggu Setelah Tanam

(MST)

Perlakuan Ulangan

Penaungan (N)

Media (M)

I II III Jml Rata-Rata

N1 A 0.5 2.6 1.4 4.5 1.5

B 1.5 2.1 1.4 5 1.7

C 0.8 1 3.4 5.2 1.7

D 2.8 1.5 4.4 8.7 2.9

N2 A 1.5 1.6 1.6 4.7 1.7

B 2.8 1.5 6.2 10.5 3.5

C 1.6 3.3 1.5 6.4 2.3

D 5 12.7 6.9 24.6 8.2

N3 A 1 2 2.9 5.9 1.9

B 2.7 1.4 3.7 7.8 2.6

C 1.2 1.5 1.6 4.3 1.4

D 3.4 1.6 1.6 6.6 2.2

Tabel Lampiran 15. Analisis Keragaman Aplikasi Bokhasi Remah Dari Bahan

Limbah Sawit Untuk Budidaya Organik PadaTanaman Selederi

Terhadap Brangkasan Kering Umur 12 MST Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F Tabel

5% 1%

Ulangan (U) 2 6.046667 3.023333 -0.06787Ns 6.94 18

Penaungan (N) 2 27.44 13.72 -0.34759Ns 6.94 18

Galat A 4 -178.197 -44.5492 Media (M) 3 -197.358 -39.4715 -8.57807Ns 2.53 3.7

Interaksi MB 6 210.071 21.0071 4.565327** 2.16 2.98

Galat B 18 138.0433 4.601444 Total 35 176.84

Keterangan: Ns berpengaruh tidak nyata, * berpengaruh Nyata, ** berpengaruh sangat nyata

Page 34: aplikasi bokhasi remah dari bahan limbah sawit untuk budidaya

34