api

17
ANALISA PROSES KEPERAWATAN JIWA Nama Mahasiswa Tanggal Waktu Tempat Inisial Klien Interaksi ke Lingkungan Deskripsi pasien Tujuan komunikasi : Oktami Kusuma Wardani : 06 April 2015 : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit) : Ruang Cempaka RSJ : Ny. Nety : I (Fase Perkenalan) : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang : Penampilan kurang rapi, lengan baju digulung-gulung, rambut berantakan. : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL P : Selamat sore Ibu, boleh saya duduk di sebelah Ibu ? P: Memandang K dan tersenyum K: Ekpresi datar P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa

Upload: euis-salsabila-izzati

Post on 06-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

keperawatan jiwa

TRANSCRIPT

ANALISA PROSES KEPERAWATAN JIWANama Mahasiswa TanggalWaktuTempatInisial KlienInteraksi keLingkunganDeskripsi pasienTujuan komunikasi: Oktami Kusuma Wardani: 06 April 2015: Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit): Ruang Cempaka RSJ

: Ny. Nety: I (Fase Perkenalan): Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang : Penampilan kurang rapi, lengan baju digulung-gulung, rambut berantakan.: Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya

KOMUNIKASI VERBALKOMUNIKASI NON VERBALANALISA BERPUSAT PADA PERAWATANALISA BERPUSAT PADA KLIENRASIONAL

P : Selamat sore Ibu, boleh saya duduk di sebelah Ibu ?K : Sore, yaudah sini-sini duduk aja.P: Memandang K dan tersenyumK: Ekpresi datar K: Ekpresi datarP: Memandang K P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulusK masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannyaK ragu terhadap orang baruSalam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.

P : Wah, suasana sore ini sejuk sekali ya buK : Kamu uda kompresor tambal bannyaP : Memandang ke halaman sambil melirik KK : Ikut melihat ke halaman dan sambil minum P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi KK memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap PTopik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

P : Oh ya, perkenalkan saya suster Thamy, saya mahasiswa praktek disini yang akan merawat Ibu.K : Jam kamu bagusnya, jam berapa sekarang ?P : Memandang K sambil menjulurkan tangan ke KK : menerima uluran tangan P dan cuek.P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan PK masih memberikan tanggapan secara ragu-raguMemperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

P : Nama Ibu siapa ?K : NetyP : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke-KK : Menoleh sebentarK : Menyebut nama dengan cuek dan menarik tangannyaP ingin tahu nama pasien P merasa pasien enggan berkenalanK menjawab pertanyaan P dan tanpa ragu-ragu. K merasa perkenalan hanya formalitas belakaMengenal nama pasien akan memudahkan interaksi

P : Ibu senangnya dipanggil dengan nama apaK : NetyP : Memandang KK : Menoleh ke halaman sambil minum K : Melihat ke arah jam tangan P dan menjawab singkat lalu menunduk lagiP ingin menjalin kedekatan dengan pasienP senang walaupun jawaban singkatK mencoba mengingat nama yang disukainyaK mulai tertarik dengan perkenalan dengan PNama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan adanya pengakuan atas namanya

P : oke, saya akan memanggil nama bu netyK : eh, kamu wangi bangetP : Memandang K sambil tersenyumK : memandang ke depanK : Menoleh ke P, dan tertawa-tawaP : Memperhatikan KP mencoba mengakrabkan suasanaP merasa pertanyaan tidak mendapat responK berpikir sejenak, mengngingat nama yang disukainyaK mulai merasa bahwa P datang seperti orang biasaPujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

P : Bu Nety asalnya dari mana ?K : Jakarta aja IndonesiaP : Memandang K dan tersenyumK : Menunduk dan bermain kipasnya sambil komat kamit K : Menoleh ke P dan tersenyum lalu menunduk lagiP : Memperhatikan KP masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhanaP senang karena K memberi responK berpikir dan mengingat-ingatK senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebutTopik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : Wah, orang Jakarta ternyata ya ! Sudah lama disini ?K : Kamu kompresor tambal ban kan, gimana udah selesaiP : Memandang K sambil tersenyumK : Mengipas ngipas badannya dan PK : Bicara dan memperhatikan PP : Memandang dan memegang bahu K P mulai mengkaji data umum pasienP khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggungK berpikir dan berusaha mengingatK membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninyaLama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

P : Sudah, ibu sudah mandi ? Bagaimana perasaan Ibu N hari ini ? K : baik, baik aja, sehatkan sehat

P : Menunjukkan perhatianK : Menunduk sambil memandang jam tangan K : Melihat ke P lalu memalingkan wajahP : Memperhatikan KP perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru. P senang karena mendapat respon dari KK Tampak menerima dan terbuka dengan perawatK menjawab dengan sekedarnyaPerawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.

P : Sekarang Ibu N umurnya berapa?K : gak tauP : Mendekatkan diri ke KK : Menoleh ke halaman dan terdiam beberapa lamaK : Menoleh P sebentar lalu memalingkan wajah lagiP : TersenyumP mengkaji daya ingat KP merasa arah pertanyaan tidak dijawab jelas oleh KK berusaha mengingat-ingatK menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinyaUmur mempengaruhi daya ingat klien

P : Ibu N ingat nggak, kenapa ibu dirawat disiniK : Gak tau, Stres kali ya..ha.ha.ha.haP : Menunjukkan keseriusanK : Menunduk dan main kipasK : Menoleh ke P dan menggaruk-garuk kepalaP berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasienP lega karena K tidak tersinggungK mengingat-ingatK menjawab dengan spontanKeluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

P : Ibu N pernah marah-marah dirumah ?K : Nggak, nggak, saya gak ada marah-marahP : Bertanya pelahanK : Menunduk dan main botol minum K : Menoleh ke halaman lalu minumP : Memperhatikan respon pasienP mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawatP kaget, dan sadar kalau pasien mengalami halusinasi lihatK mengingat-ingatK Menjawab dengan spontanHalusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu

P : Ibu N pernah dengar bisikan hati ?K : hanya mengangguk-anggukan kepalaP : Masih kagetK : Memandang ke halamanK : Menunjuk ke dadaP : Memperhatikan respon klien P mengkaji lebih lanjutP menemukan adanya penyebab K melihat kakaknya dan mencoba menceritakannya pada PK menjawab dengan mengingat pelan pelanDengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

P : Ibu N sudah berkeluarga?K : belomP : Mendekatkan diriK : Memandang kosong ke halamanK : Menunduk sambil nyerocosP : MemperhatikanP berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadiP menemukan adanya jawaban / responK membayangkan keadaan keluarganyaK menjawab dengan spontanMenjalin hubungan saling percaya.

P : bisikan hati bilang apa bu K : pungut sampahnyaP : Memperhatikan dan menunjukan ke dadaK : Memperhatikan PK : Memperhatikan dan sedikit cuek P : Mendengarkan dengan seriusP mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tetang dirinyaP menemukan adanya fligt of ideasK klien mendengarkan penjelasan PK mencoba memahami pertanyaan PTherapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat

P : Setelah muncul bisikan hati Bu N apa yang ibu lakukan ?

K : diam aja, berdoa aja sama Tuhan Allah, tutup mata trus berdoa deh.P : memperhatikan K

K : memainkan botol minumnya

K : Berdoa sesuai yang di bicarakan oleh K

P : memperhatikan KP mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tentang dirinya

P menemukan jawaban / respon dari KK klien mendengarkan penjelasan PPerawat memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat ekspolirasi

P : Ibu N kegiatan sehari-hari ngapain saja ?K : Mandi, mandi tidur mandi lagi, tidur lagi, mandi lagi udah gitu aja P : Memegang bahu KK : Menoleh ke PK : Menggaruk-garuk kepalanyaP : Memperhatikan respon KP mencoba mengalihkan pembicaraan terkait halusinasinyaP merasa senang karena pasien bisa beralih K teralih karena pertanyaan baruK menjawab spontan Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya

P : Kemudian?K : Ya udah itu aja, Eh kamu udah selesei itu tambal bannya, utang saya sudah lunas kan !P : Menekankan pertanyaanK : MenundukK : Menoleh P dan tertawa-tawaP : MemperhatikanP mencoba menggali data lebih dalamP menemukan lagi adanya halusinasi dan masalah masa laluK mengingat-ingatK merasa dirinya harus rajin membersihkan badanTehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah klien

P : Ibu N betah tinggal di sini ? Suasananya enak ya!K : Betah, yaudah gini aja , pada Tuhan AllahP : Melihat halamanK : menunduk dan mainan botol minum sambil minumK : melirik ke P dan tertawaP : memperhatikan PP mengalihkan perhatian K dari HalusinasiP senang karena dapat mengalihkan perhatian pasienK masih terbawa oleh halusinasinyaK berusaha menjawab Dengan spontanPengalihan agar pasien tidak larut pada halusinasinya pada fase interaksi ini

P : Tentunya keluarga Ibu N suka menjenguk kesini.K : Sudah, eh kamu cerita dong, cerita lagi tentang kamu ituP : Memandang K sambil tersenyumK : Melihat-lihat botol minumnyaK : Menunduk lagi dan tertawa-tawaP : Memperhatikan respon K P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan KP senang mendapatkan jawaban KK berusaha mengingat keluarganyaK ingat terhadap keluarganya Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

P : Kalau Bu N suka pulang juga ya?K : enggak udah disini aja, ha.ha.ha.ha. wangi kamu mah yaP : Memandang KK : MenundukK : Menoleh P dan tersenyumP : MemperhatikanP mengkaji hubungan K dengan keluarganyaP mendapat jawaban yang kacau K mengingat hubungannya dengan keluargaK respon klien datarBerada di lingkungan keluarga akan membuat klien melihat realitas menyenangkan atau malahan stressor

P : Ibu N kapan bisikan hati itu datang ?K : gak ada udah gak ada, tiap hariP : Memandang K sambil tersenyumK : Menoleh P lalu melihat ke halamanK : Memandang PP : Memperhatikan K sedang komat kamit sendiriP berusaha mengkaji aktivitas K di rumahP menemukan pengulangan terhadap KK mengingat aktivitasnya di rumahK menikmati halusinasinya yang dialaminyaBerusaha mengeskplorasi lebih jauh untuk menjelaskan masalah utama.

P : bagaimana cara Ibu N ngilangin suara hati itu ?K : berdoa aja sama Tuhan ALLAH tutup mata berdoaP : Memandang KK : Memperhatikan K : MemperagakanP : MemperhatikanP mengkaji pertanyaan terbukaP berusaha menyimak KlienK tampak terbuka K menjelaskan ke PMenarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri

P : bagaimana kalau kita mengalihkan bisikan hati itu dengan cara menghardik.

Contohnya : Jika ibu N dengar bisikan hati, tutup telinga Ibu N, lalu bilang pergi-pergi kamu suara palsu!! Coba ibu N lakukan yang suster ajarkan, tadi.

K : tutup telinga, tutup mata, tutup hidung, tutup mulut, udah berdoa sama Tuhan Allah.P : Memperagakan cara menghardikK : MemperhatikanK : Tertawa-tawaP : Memperhatikan dan memperagakanP mengalihkan topik bahasanP mencoba menjelaskan dengan sedikit memperagakan.K bingung dengan pertanyaan yang diberikanK tampak menyimak dengan seriusCara menghardik merupakan solusi yang baik bagi klien.

P : -K : udah ahh capek mau kesana ha. Ha. Ha. Ha P : Memandang halamanK : Ikut memandang halamanK : Menunjuk ke sanaP : membiarkan Klien pergiP memikirkan topik lain yang terkaitP mencoba membujuk klienK merenungkan keadaannyaK menikmati halusinasi lihatnyaDiam berguna untuk memikirkan interaksi selanjutnya

P : baiklah besok kita ngobrol-ngobrol lagi yaa, maunya jam berapa bu N ? Dimana ?K : iya, jam 9 aja, disinilah P : Memandang KK : Menoleh K : Pergi sambil berbicaraP : MemperhatikanP ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkajiP mengakhiri fase 1 karena pasien bosanK melirik PK Pergi dan setuju dengan kontrakEvaluasi fase 1 selesai, pemberian reinforcemen positif dan menyepakati kontrak.

KESAN PERAWAT :Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering berbicara kacau terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai halusinasi pendengaran, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu mengulangi cara menghardik Karena klien tidak mau menghardik dan tidak mau menghilangkan bisikan hati tersebut