api soap napza jiwa

Upload: avieflouvynadestian

Post on 12-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

API Soap Napza Jiwa CMHN

TRANSCRIPT

Kep.Jiwa

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa

Tanggal

Waktu

Tempat

Inisial Klien

Interaksi ke

Lingkungan

Deskripsi pasien

Tujuan komunikasi: Munfada Maulidiya A.: 8 April 2013: Pkl. 09.00-09.15 WIB (15 Menit)

: Ruang Cendrawasih RSJ Lawang: An. Z: I (Fase Perkenalan)

: kamar klien

: Penampilan kurang rapi, menunduk, diam.: Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya

KOMUNIKASI VERBALKOMUNIKASI NON VERBALANALISA BERPUSAT PADA PERAWATANALISA BERPUSAT PADA KLIENRASIONAL

P : Selamat pagi dek, boleh saya duduk di sebelah Dek ?

K : Pagi, silahkan.P: Memandang K dan tersenyum

K: Ekpresi datar dan murung K: Ekpresi datar dan murung P: Memandang K P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.

P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulusK masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya

K ragu terhadap orang baruSalam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.

P : Wah, suasana pagi ini sejuk sekali ya DekK : (diam)P : Memandang ke halaman sambil melirik K

K : Ikut melihat ke halaman dan menunduk lagiP ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi KK memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap PTopik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

P : Oh ya, perkenalkan saya Fada yang akan merawat adek.K : (diam)P : Memandang K sambil menjulurkan tangan ke K

K : Memalingkan muka tanpa memandang P menerima uluran tangan P

P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan PK masih memberikan tanggapan secara ragu-raguMemperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

P : Nama Adek siapa ?

K : ZP : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke-K

K : Menoleh sebentar

K : Menyebut nama dengan menunduk dan menarik tangannyaP ingin tahu nama pasien

P merasa pasien enggan berkenalanK ragu-ragu

K merasa perkenalan hanya formalitas belakaMengenal nama pasien akan memudahkan interaksi

P : Dek senangnya dipanggil dengan nama apa

K : ZP : Memandang K

K : Menoleh ke halaman

K : Melihat ke arah P dan menjawab singkat lalu menunduk lagiP ingin menjalin kedekatan dengan pasien

P senang walaupun jawaban singkatK mencoba mengingat nama yang disukainya

K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P

Nama panggilan merudekan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan adanya pengakuan atas namanya

P : Wah, kedengarannya enak kalau saya manggil Dek ZK : IyaP : Memandang K sambil tersenyum

K : Menunduk

K : Menoleh ke P

P : Memperhatikan K

P mencoba mengakrabkan suasana

P merasa pertanyaan mendapatkan responK berpikir sejenak, mengingat nama yang disukainya

K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K

Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

P : Dek Z asalnya dari mana?

K : Malang, Jawa TimurP : Memandang K

K : Menunduk dan berpikir

K : Menoleh ke P dan tersenyum lalu menunduk lagi

P : Memperhatikan K

P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana

P senang karena K memberi respon

K berpikir dan mengingat-ingat

K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebutTopik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P : Oh, Malang ya, Dek Z sudah berapa lama disini?

K : 1 bulan yang laluP : Memandang K sambil tersenyum

K : acuh dengan PK : Bicara tanpa menoleh P

P : Memandang KP mulai mengkaji data umum pasien

P khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggungK berpikir dan berusaha mengingat

K membayangkan keadaan yang dijalaninyaLama rawat menentukan adakah klien kronis atau akut

P : Sekarang Dek Z umurnya berapa?

K : Em17 tahunP : Mendekatkan diri ke K

K : Menoleh ke halaman dan terdiam beberapa lama

K : Menoleh P sebentar lalu menunduk lagi

P : TersenyumP mengkaji daya ingat K

P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh KK berusaha mengingat-ingat

K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinyaUmur mempengaruhi daya ingat klien

P : Dek Z ingat nggak, kenapa dek Z dirawat disini

K : NarkobaP : Menunjukkan keseriusan

K : Menunduk

K : Menoleh ke P P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien

P lega karena K tidak tersinggungK mengingat-ingat

K menjawab ragu-raguKeluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

P : Dek Z pernah sakau?

K : Nggak, nggak, nggak pernahP : Bertanya pelahan

K : Menunduk

K : Menggelengkan kepalaP : Memperhatikan respon pasienP mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat

P lega K menjawab K mengingat-ingat

K tidak mengalami sakau

Sakau dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu

P : Dek Z, kegiatannya sehari-hari ngapain saja?

K : duduk dikamar dan melamunP : Menepuk bahu K

K : Menoleh P

K : diam dan menundukkan kepalaP : Memperhatikan respon KP mencoba mengalihkan perhatian KP merasa senang karena pasien bisa beralih K teralih karena pertanyaan baru

K bingung tentang yang dilakukannya sehari-hariPengalihan agar klien tidak larut dalam kesediriannya

P : Dek Z betah tinggal di sini?Suasananya enak ya!

K : Gak betah. P : Melihat halaman

K : menunduk

K : Ikut melihat halaman

P : memperhatikanP mengalihkan perhatian KP senang karena dapat mengalihkan perhatian pasienK masih terbawa oleh waham

K berusaha menjawab sekenanyaPengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan halusinasinya pada fase interaksi ini

P : kenapa kok tidak betah dek?K : Saya pengen ketemu teman-teman saya.P : Memandang K sambil tersenyum

K : Menoleh P

K : Menunduk lagi

P : Memperhatikan respon K

P ingin mengkaji keterlibaanalasan klien

P senang mendapatkan jawaban KK mengingat teman-temannya.K ingat terhadap keluarganyaAlasan klien tidak betah harus dikaji agar mengetahui penanganan terhadap penyebab klien tidak betah.

P : teman-teman yang mana dek Z?K : Teman-teman sesama pemakai dulu.P : Memandang K

K : Menunduk

K : Menoleh P dan melihat dengan nada agak meninggiP : MemperhatikanP mengkaji hubungan K dengan teman-temannyaP senang mendapatkan jawaban sesuai pertanyaanK mengingat hubungannya dengan keluarga

K senang membayangkan pulangBerada di lingkungan keluarga akan membuat klien melihat realitas menyenangkan atau malahan stressor

P : Oh, gitu ya.. kalau teman-teman di sini bagaimana?K : saya tidak suka dengan teman-teman di sini.P : Memandang K sambil tersenyum

K : Menoleh P lalu melihat ke halaman

K : Memandang P

P : Memperhatikan respon KP berusaha mengkaji hubungan K dengan lingkungan di sini.P menemukan ketidaknyamanan K di sini.K mengurtakan perasaannyaK tidak menyukai teman di sini.Teman-teman yang disekitarnya akan memperngaruhi K beradaptasi di sini.

P : pernah interaksi dengan teman-teman di sini?K : tidak pernah.P : Memandang K

K : Menunduk

K : Menunduk

P : MemperhatikanP mengkaji teman di sini terhadap K

P mendapatkan data menarik diri pada KK mengutarakan perasaannya

K tidak menyukai teman-teman di sini. Menarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri

P : Kalau keluarga adek bagaimana?K : mereka tidak pernah memperhatikan saya, saya tidak peduli.

P : Memandang K

K : Menunduk

K : Memandang PP : MemperhatikanP mengkaji peran keluargaK tidak ada ketertarikan dengan pembahasan keluarga.P ingin mengetahuhi peran keluarga K.K menjawab tentang peran keluarga menurut dia.Mengkaji peran keluarga terhadap K.

P : Apakah Adek ingin bertemu dengan keluarga?K : Tidak, saya ingin bertemu teman-teman sayaP : Memandang halaman

K : Ikut memandang halaman

K : Menunjuk ke halaman

P : Kaget dan memperhatikan respon K

P mengkaji lebih dalam mengenai peran keluargaK tidak merasa tertarik menmbahas keluargaK merenungkan keadaannya

K menjawab sekenanya.

Mengkaji lebih dalam peran keluarga.

P : Kalau saya pertemukan dengan keluarga mau?K : Tidak. Saya hanya ingin bertemu teman-teman saya. Tidak ingin bertemu keluarga.P : Memandang K

K : Menoleh

K : Nada K mulai mininggiP : Memperhatikan

P merasa tidak enak takut membuat Klien tidak nyaman dengan pertanyaan.P merasa harus mengalihkan pembicaraan.K mulai sedikit mengalami perubahan emosi.K ingin P mengganti topic pembicaraanPertanyaan yang terlalu mendalam dapat dikhawatirkan membuat klien tidak nyaman.

P : Begitu ya dek.. emm,baiklah kalau nanti kita lanjutkan pembicaraannya dengan topic lain bagaimana? Nanti setelah makan siang?K : iya, mau.P : tersenyum kepada KlienK : menunduk dan mulai menurunkan emosinyaK : mennduk diamP : Tersenyum

P menghentikan pembicaraan P senang karena K mau menentukan topik berikutnyaK senang diberikan reinforcement

K ikut menentukan kontrakKontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien ingat terhadap kontrak

P : Nah kalau Dek Z setuju, nanti kita ngobrol tentang perasaan Adek Z dan kondisi Adek. Sekalian saya periksa tekanan darahnya ya.

K : iya..P : Memandang K

K : Menunduk

K : Mengangguk

P : Tersenyum

P menentukan topik dan aktivitas pada kontrak berikutnya

P senang karena K setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakanK memikirkan tentang kegiatan yang ditawarkan

K setuju tentang kegiatan yang akan dilaksanakanKegiatan yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan K sehingga bila K keluar dari kegiatan dimaksud, bisa diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai kontrak

P : Terimakasih atas kesediaan Adek Z ngobrol dengan saya, nanti kita bertemu lagi ya.. selamat pagiK : Pagi.P : Mengulurkan jabat tangan

K : Menoleh, menjabat tangan P

K : Sedikit Tersenyum lalu menunduk

P : Tersenyum

P menutup fase I

P senang karena K mau berinteraksi dengan PK menunjukkan rasa percaya pada P

K menyambut salam P Salam penutup merudekan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya pada klien

EVALUASI SOAP1. Koping Individu tidak efektif

S :

Klien mengatakan dapat mengidentifikasi situasi penyebab sugesti dan dan dapat mengalihakan sugestinya tersebut

Klien dapat menggunakan kata-kata motivasi untuk menyemangati hidupnya sendiri

O :

Klien terlihat bersemangat dan menjalani aktivitasnya dengan biasa.

Klien dapat menghindarkan diri dari ectasyA :

Klien dapat mengikuti intervesi yang diberikan dan dapat mengalihkan sugesti untuk menggunakan zat.

P :

Lanjutkan intervensi agar klien semakin dapat mengalihkan sugestinya sehingga dapat berhenti dari pemakaian napza.

2. Risiko Perilaku kekerasan terhadap diri sendiri

S :

Klien dapat mengidentifikasi penyebab dia melakukan kekerasan terhadap diri sendiri.

Klien dapat mengungkapkan permasalahannya kepada orang lain sehingga tidak terjadi kekerasan diri.

Klienmengatakan dapat mengerti bahwa kekerasan pada dirinya tidak ada gunanya.

O :

Klien terlihat mulai mengerti apa yang menyebabkan dia melakukan kekerasan.

Klien dapat mengerti kekerasan yang dilakukannya tidak memiliki manfaat

A :

Klien dapat diajak berkomunikasi dan dapat diberikan pengertian serta baik sehingga dapat mengerti apa yang kita maksudkan.

P :

Lanjutkan intervensi karena klien memiliki respon positif terhadap intervensi.