a.pengertian pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... ·...

25
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau membantu si anak agar cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa, Langeveld (dalam Hasbullah, 2011). Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1) kesuluruhan proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk- bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif dalam masyrakat tempat ia hidup, (2) proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kompetensi sosial dan kemampuan individu yang optimal. Tugas pendidikan mencakup pengembangan keseluruhan aspek manusia. Pendidikan tidak diarahkan pada salah satu unsur saja seperti kekuatan intelektualnya, tetapi seluruh totalitas manusia termasuk fisik intelektual dan kekuatan moralitasnya. Membangun keutuhan seluruh unsur yang membentuk konsep diri atau kepribadian manusia menjadi tugas utama pendidikan, karena manusia menjalani kehidupan dengan totalitas kepribadiannya dalam berkomunikasi dan berpartisipasi dalam kehidupan diri dan sosialnya. Bahkan lebih jauh lagi manusia hidup dengan karakternya yang terwujud dalam sikap dan tindakan yang bermoral sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang harmonis dalam sosialnya, Pestalozzi (dalam Kuntoro, 2012),.

Upload: others

Post on 08-Mar-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan

kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau membantu si anak agar cakap

melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang

diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan

sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa, Langeveld (dalam Hasbullah,

2011).

Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

kesuluruhan proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-

bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif dalam masyrakat tempat ia hidup, (2) proses

sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol

(khususnya dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kompetensi

sosial dan kemampuan individu yang optimal.

Tugas pendidikan mencakup pengembangan keseluruhan aspek manusia. Pendidikan

tidak diarahkan pada salah satu unsur saja seperti kekuatan intelektualnya, tetapi seluruh

totalitas manusia termasuk fisik intelektual dan kekuatan moralitasnya. Membangun keutuhan

seluruh unsur yang membentuk konsep diri atau kepribadian manusia menjadi tugas utama

pendidikan, karena manusia menjalani kehidupan dengan totalitas kepribadiannya dalam

berkomunikasi dan berpartisipasi dalam kehidupan diri dan sosialnya. Bahkan lebih jauh lagi

manusia hidup dengan karakternya yang terwujud dalam sikap dan tindakan yang bermoral

sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang harmonis dalam sosialnya, Pestalozzi (dalam

Kuntoro, 2012),.

Page 2: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

9

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat dirumuskan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik agar

mereka memiliki kekuatan religius, kecerdasan intelektual, berakhlak mulia dan kepribadian

baik, mampu pengendalian diri, dan memiliki keterampilan untuk dirinya agar mampu

berperan dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

B. Peraturan Sekolah

Sekolah sebagai institusi pendidikan tentu memiliki aturan-aturan yang menjadi

pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Aturan-aturan sekolah merupakan

aturan yang disusun secara bersama-sama oleh warga sekolah atau yang disusun secara

bersama-sama oleh warga sekolah atau yang dikeluarkan oleh pemerintah. Peraturan sekolah

merupakan peraturan atau tata tertib yang dibuat sekolah berdasarkan kepentingan,

kebutuhan, situasi, kondisi, potensi, kemampuan warga sekolah agar dapat dipatuhi dan

dilaksanakan dengan warga sekolah (Nuril, 2013).

Peraturan sekolah yang tidak ditegakkan dengan benar sangat mempengaruhi

pengembangan budaya sekolah, terutama menanamkan nilai-nilai disiplin pada warga

sekolah. peraturan sekolah memuat pedoman yang wajib dipatuhi dan dituruti warga sekolah.

pedoman tersebut menuntut warga sekolah untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan-

ketentuan sehingga menjadi kebiasaan yang dilakukan di sekolah.

Pedoman perilaku adalah sebuah dokumen yang memuat jenis-jenis kebiasaan baik

yang hendak dikembangkan di sekolah dalam kegiatan dan interaksi sehari-hari, baik di

dalam kelas, di luar kelas, maupun dalam interaksi warga sekolah dengan warga masyarakat

sekitarnya. Jenis-jenis kebiasaan baik ini merupakan perwujudan karakter yang mendapatkan

perhatian utama yang hendak dikembangkan dan menjadi ciri khas warga sekolah yang

bersangkutan, Tim Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa (2011).

Page 3: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

10

C. Tujuan Adanya Aturan Tata Tertib Sekolah

Adanya aturan tata tertib sekolah menurut Daniel Mujis dan David Reynolds (dalam

Gunawan, 2012) dalam Effective Teaching, Evidence and Practice dapat menciptakan

disiplin dan orientasi akademis warga sekolah pada khususnya, dan meningkatkan capaian

sekolah pada umumnya. Dengan adanya aturan tata tertib sekolah, warga sekolah diharapkan

dapat mengembangkan pola sikap dan perilaku yang lebih disiplin dan produktif. Dengan tata

tertib tersebut, warga sekolah memiliki pedoman dan acuan dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya dalam melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan sekolah. Jika negara

memiliki konstituisi, undang-undang, dan peraturan perundang-undangan lainnya, maka

sekolah memiliki tata tertib sekolah.

Selanjutnya, tujuan kegiatan penegakan tatakrama dan tata tertib kehidupan akademik

dan sosial sekolah adalah untuk memberikan rambu-rambu kepada sekolah dalam.

1. Memahami dasar pemikiran pentingnya pendidikan pendidikan budi pekerti in-action

dalam praktik kehidupan sekolah untuk membentuk akhlak dan kepribadian siswa melalui

penciptaan iklim dan kultur.

2. Memahami acuan nilai dan norma serta aspek-aspek yang perlu dikembangkan dalam

menyusun tatakrama dan tata tertib sekolah bagi siswa, tata kehidupan akademik dan

sosial sekolah bagi kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta tata

hubungan sekolah dengan orang tua dan masyarakat pada umumnya.

3. Menyusun tatakrama dan tata tertib kehidupan akademik dan sosial sekolah yang sesuai

dengan nilai-nilai dan norma agama, nilai kultur dan sosial kemasyarakatan setempat,

serta nilai-nilai yang mendukung terwujudnya sistem pembelajaran yang efektif di

sekolah.

4. Melaksanakan tatakrama da tata tertib kehidupan akademik dan sosial sekolah secara tepat

dengan mengorganisasikan semua potensi sumber daya yang tersedia untuk

Page 4: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

11

membudayakan akhlak mulia dan budi pekerti luhur, memonitor dan mengevaluasi secara

berkesinambungan, dan memanfaatkan hasilnya untuk kenaikan kelas dan ketamatan

belajar siswa.

D. Guru

Guru dikenal dengan al-mu’alim atau al-ustadz dalam bahasa arab, yang bertugas

memberikan ilmu dalam majelis taklim. Artinya, guru adalah seseorang yang memberikan

ilmu. Pendapat klasik yang mengatakan bahwa guru adalah orang yang pekerjaannya

mengajar (hanya menekankan satu sisi tanpa melihat sisi lain sebagai pendidik dan pelatih).

Namun pada dinamika selanjutnya, definisi guru berkembang secara luas. Guru disebut

sebagai pendidim profesional karena guru itu telah menerima dan memikul beban dari orang

tua untuk ikut mendidik anak. Guru juga dikatakan sebagai seseorang yang telah memperoleh

surat keputusan (SK), baik dari pemerintah atau swasta untuk melaksanakan tugasnya, dan

karena itu memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di

lembaga pendidikan sekolah.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang

pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.

14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan sebagai tenaga profesional yang mengandung arti

bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi

akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis

dan jenjang pendidikan tertentu.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi hasil pembelajaran siswa

(Barnawi, 2012). Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Orang yang disebut guru

Page 5: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

12

adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran, serta mampu

menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai

tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan (Suprihatiningrum, 2013).

Mengutip pendapat Laurence & Jonathan dalam bukunya This Is Teaching: “Teacher

is profesional person who conducts classes” (guru adalah seorang yang mempunyai

kemampuan dalam menata dan mengelola sekolah). Sementara menurut Jean & Morris dalam

Foundation of teaching, an Introduction to Modern Educational: “Teacher are those persons

who consciously direct the experiences and behavior of individual so that education takes

places”. Artinya, guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan

tingkah laku dari seorang individu sehingga dapat terjadi pendidikan (Uno, 2007 dalam

Suprihatiningrum, 2013).

E. Pengertian Disiplin Kerja Guru

1. Pengertian Disiplin

Dalam bahasa inggris, disciple memiliki arti penganut, penikut atau murid.

Sementara dalam bahasa latin, diciplina berarti latihan atau pendidikan, pengembangan

tabiat, dan kesopanan. Dalam kontetks keguruan, disiplin mengarah pada kegiatan yang

mendidik guru untuk patuh terhadap aturan-aturan sekolah. dalam disiplin terdapat unsur-

unsur yang meliputi pedoman perilaku, peraturan yang konsisten, hukuman, dan

penghargaan. Dalam hal ini, guru ditekankan dapat berperilaku baik terhadap

pekerjaannya sehingga dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul dalam bersaing

(Barnawi,2012).

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), disiplin adalah ketaatan atau

kepatuhan kepada peraturan. Sinambela (2012) mengemukakan, hakikatnya disiplin

adalah kepatuhan pada aturan atau perintah yang ditetapkan oleh organisasi. Selanjutnya,

disiplin adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengatasi permasalahan kinerja.

Page 6: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

13

Lebih lanjut Aritonang (2005) menjelaskan disiplin pada hakikatnya adalah kemampuan

untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai

atau bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan. Juga, melakukan sesuatu yang

mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan (Barnawi, 2012).

Disiplin adalah mematuhi atau menaati setiap peraturan yang berlaku atau

melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang telah ditentukan. Poerbakawatja (2009)

menejelaskan disiplin adalah proses mengarahkan, mengabadikan kehendak-kehendak

langsusng, dorongan-dorongan, keinginan atau kepentingan-kepentingan, kepada suatu

cita-cita, atau tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar (Kompri, 2015).

Disiplin pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk mendorong agar

para anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku

dalam suatu organisasi, yang didalamnya mencakup (1) adanya tata tertib atau ketentuan-

ketentuan, (2) adanya kepatuhan para pengikut, (3) adanya sanksi bagi pelanggar,

Sulistriyani (2010). Menurut Stuart Emmel, disiplin adalah suatu sistem aturan untuk

mengendalikan perilaku. Gibson, Ivancevih, dan Donelly, mendefinisikan disiplin sebagai

penggunaan beberapap bentuk hukuman atau sanksi jika karyawan menyimpang. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah kepatuhan atau tindakan menertibkan

orang-orang pada suatu organisasi agar sesuai dengan peraturan yang berlaku (Barnawi,

2012).

2. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun,

terus-menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan tidak

melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan, Hasibuan (dalam Sinambela, 2012).

Menurut Aritonang (2005) disiplin kerja adalah persepsi guru terhadap sikap pribadi guru

dalam hal ketertiban dan keteraturan diri yang dimiliki oleh guru dalam bekerja disekolah

Page 7: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

14

tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang merugikan dirinya, orang lain, atau

lingkungannya (Barnawi, 2012).

Jadi, disiplin kerja adalah sebagai suatu sikap dan perilaku guru yang lahir dari

kesadaran untuk menaati tata tertib serta aturan dalam menjalankan tugas dan

kewajibannya.

Disiplin kerja dilingkungan sekolah memiliki tujuan yang berpengaruh langsung

besar terhadap mutu pendidikan. Depdikbud dalam Muhlisin (2008) menyatakan tujuan

disiplin dibagi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus (Barnawi, 2012).

a. Tujuan umum adalah agar terlaksananya kurikulum secara baik yang menunjang

peningkatan mutu pendidikan.

b. Tujuan khusus, yaitu (a) agar kepala sekolah dapat menciptakan suasana kerja yang

menggairahkan bagi seluruh peserta warga sekolah, (b) agar guru dapat melaksanakan

proses belajar mengajar seoptimal mungkin dengan semua sumber yang ada di sekolah

dan di luar sekolah, (c) agar tercipta kerja sama yang erat anatara sekolah dengan

orangtua dan sekolah dengan masyarakat untuk mengemban tugas pendidikan.

3. Macam-macam Disiplin Kerja

Apabila dilihat dari sifatnya, menurut Oteng Sutrisno disiplin dapat dibagi menjadi

2, yaitu disiplin positif dan positif negatif (Barnawi, 2012).

a. Displin Positif

Disiplin positif merupakan suatu sikap dan iklim organisasi yang setiap

anggotanya mematuhi peraturan-peraturan organisasi atas kemaunnya sendiri. Mereka

patuh pada tata tertib tersebut karena memahami, meyakini, dan mendukungnya. Selain

itu, mereka berbuat begitu karena benar-benar menghendakinya bukan karena takut

akan akibat dari ketidakpatuhannya. Dalam suatu organisasi yang telah menerpkan

disiplin positif, si pelanggar ditetapkan memperoleh suatu hukuman. Namun, hukuman

Page 8: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

15

yang diberikan bukan untuk melukai atau memecat, melainkan untuk memperbaikidan

membetulkan. Disiplin positif memberikan suatu pandangan bahwa kebebasan

mengandung konsekuensi, yakni kebebasan harus sejalan dengan tanggung jawab.

b. Disiplin Negatif

Maksud dari disiplin negatif disini adalah sesuatu keadaan disiplin yang

menggunakan hukuman atau ancaman untuk membuat orang-orang mematuhi perintah

dan mengikuti peraturan hukuman. Pendekatan disiplin negatif ini adalah menggunakan

hukuman pada pelanggaran peraturan untuk menggerakan dan menakutkan guru

sehingga mereka tidak akan berbuat kesalahan yang sama. Disiplin negatif cenderung

bertumpu pada konsepsi lama, yaitu sumber disiplin adalah otoritas pimpinan.

Hukuman merupakan ancaman bagi guru atau pegawai.

Dari sisi pengendalinya, disiplin kerja ada dua macam disiplin kerja, yaitu disiplin

diri dan disiplin kelompok, Helmi (dalam Barnawi, 2012).

a. Disiplin Diri

Disiplin diri adalah disiplin yang dikendalikan oleh diri sendiri. Hal ini

merupakan manifestasi atau aktualisasi dari tanggung jawab pribadi, yang berarti

mengakui, dan menerima nilai-nilai yang ada di luar dirinya.

b. Disiplin Kelompok

Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individual semata. Selain

disiplin diri, masih diperlukan disiplin kelompok. Disiplin kelompok akan tercapai jika

disiplin diri telah tumbuh dalam diri karyawan. Artinya, kelompok akan mengahsilkan

pekerjaan yang optimal jika masing-masing anggota kelompok dapat memberikan andil

yang sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya. Kaitan antara disiplin diri dan disiplin

kelompok adalah seperti dua sisi mata uang. Mereka saling melengkapi dan saling

menunjang. Disiplin diri akan sulit terbentuk tanpa didukung oleh disiplin kelompok.

Page 9: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

16

Demikian pula sebaliknya, disiplin kelompok akan sulit terwujud tanpa ada dukungan

disiplin diri.

Dilihat dari tujuannya, terdapat dua jenis bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin

korektif dan disiplin preventif (Sinambela, 2012). Disiplin korektif ialah upaya penerapan

disiplin kepada guru yang telah terbukti melakukan pelanggaran atas peraturan atau tidak

memenuhi standar yang telah ditetapkan dan kepadanya dikenakan sanksi secara bertahap.

Dalam disiplin korektif, guru yang melanggar aturan akan diberikan sanksi sesuai dengan

bobot pelanggarannya. Biasanya pemberian sanksi diberikan setelah meminta

pertimbangan dari pimpinan yang lebih tinggi. Tujuan meminta pertimbangan ialah untuk

menjaga objektivitas dan penjatuhan sanksi yang sesuai dengan bobot pelanggarannya.

Sementara tujuan disiplin korektif ialah memberikan koreksi atas perilaku guru apakah

sudah sesuai dengan aturan atau belum.

Sanksi yang dijatuhkan harus mengacu pada sikap dan perilaku guru, bukan

mengacu pada faktor like and dislike. Pemberian sanksi yang kurang tepat dapat

menurunkan wibawa kepala sekolah. Sanksi korektif yang salah dapat berpengaruh negatif

terhadap moral kerja para guru. Bahkan, dapat menurunkan disiplin mereka. Guru yang

tadinya tidak melakukan pelanggaran karena ada kesalahan sanksi yang diberikan kepala

sekolah dapat ikut membangkang aturan sekolah. Hal tersebut dapat terjadi karena

solidaritas antar guru. Pemberian sanksi seharusnya dapat menjadi bahan pembelajaran

untuk semua guru (Barnawi, 2012).

Sementara disiplin preventif adalah upaya menggerakan guru mematuhi peraturan

kerja yang telah ditetapkan sekolah. guru diarahkan atau digerakkan untuk berdisiplin

dalam bekerja. Dengan kata lain, guru diarahkan untuk mematuhi dan memelihara

ketentuan yang ada. Syarat keberhasilan disiplin preventif ialah seluruh guru dapat

memahami segala ketentuan yang berlaku dan standar yang harus dipenuhi. Disiplin

Page 10: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

17

preventif bertujuan untuk mencegah guru melakukan pelanggaran. Sinambela (2012)

mengemukakan bahwa berbagai pakar manajemen menyarankan disiplin preventif yang

sebaiknya diterapkan dalam organisasi (Barnawi, 2012).

4. Manfaat Disiplin Kerja Guru

Disiplin kerja guru sangat penting untuk dikembangkan karena tidak hanya

bermanfaat bagi sekolah, tetapi juga bagi guru itu sendiri. Dengan adanya disiplin kerja

guru, kegiatan sekolah dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar. Pembelajaran dapat

dilaksanakan dengan tepat waktu sehingga target kurikulum dapat tercapai. Selain itu,

prestasi siswa juga dapat terwujud secara optimal. Tidak ada lagi guru yang terlambat

masuk dan tidak ada lagi guru yang mengajar tanpa persiapan. Semua bekerja sesuai

dengan standar waktu dan standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya (Barnawi,

2012).

Hal tersebut berpengaruh terhadap suasana kerja. Disiplin kerja yang baik dapat

menciptakan suasana kerja yang kondusif. Para guru akan saling menghormati dan saling

percaya. Tidak ada permasalahan-permasalahan, seperti cemburu, marah, dan rendahnya

moral kerja. Suasana kerja yang demikian dapat menciptakan lingkungan kerja yang

menyenangkan dan meningkatkan semangat kerja. Para guru dapat bekerja dengan senang

hati sehingga bersedia mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk mencapai visi

dan misi sekolah (Barnawi, 2012).

Simamora mengemukakan bahwa kegunaan disiplin dalam organisasi dapat

diperlihatkan dalam empat perspektif, yaitu retribusi, korektif, hak-hak individual, dan

utilitarian (Sinambela, 2012). Dalam perspektif retribusi, disiplin kerja berguna untuk

menghukum para pelanggar aturan seklah. Pendisiplinan dilakukan secara proporsional

dengan sasarannya. Dalam perspektif korektif, disiplin kerja berguna untuk mengoreksi

tindakan guru yang tidak tepat. Sanksi yang diberikan bukan sebagai hukuman, melainkan

Page 11: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

18

untuk mengoreksi perilaku yang salah. Biasanya guru yang melanggar aturan dipantau

apakah ia menunjukkan sikap untuk mengubah perilaku atau tidak. Dalam perspektif hak-

hak individu, disiplin kerja berguna untuk melindungi hak-hak dasar guru. Dalam

perspektif utilitarian, disiplin kerja berguna untuk memastikan bahwa manfaat penegakan

disiplin melebihi konsekuensi-konsekuensi negatif yang harus ditanggung sekolah

(Barnawi, 2012).

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru

Disiplin kerja merupakan variabel dependen yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor

dari dalam maupun dari luar diri guru. Faktor dari dalam ialah persepsi guru terkait dengan

peraturan tersebut. Peraturan dibuat untuk mencapai tujuan sekolah, tetapi tidak semua

guru setuju dengan aturan yang telah dibuat. Jika guru menganggap aturan itu baik, guru

akan melaksanakan aturan tersebut dengan sukarela. Namun, apabila guru menganggap

aturan tersebut buruk, guru tidak akan patuh. Mungkin saja didepan kepala sekolah sang

guru patuh, tetapi di belakang justru mengabaikan peraturan tersebut (Barnawi, 2012).

Sementara itu, Singodimedjo menyatakan tujuh faktor eksternal yang memengaruhi

disiplin pegawai. Ketujuh faktor yang dimaksud ialah, (1) besar kecilnya kompensasi, (2)

ada tidaknya keteladanan pemimpin, (3) ada tidaknya aturan pasti yang dapat jadi

pegangan, (4) keberanian pemimpin dalam mengambil tindakan, (5) ada tidaknya

pengawasan pimpinan, (6) ada tidaknya perhatian kepada karyawan, (7) diciptakannya

kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya kedisiplinan (Barnawi, 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin bagi guru di sekolah secara umum

terdiri dari dua faktor sebagai berikut, Kompri (2014).

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri sendiri dimana faktor

tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap kedisiplinan guru disekolah, faktor tersebut

Page 12: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

19

adalah faktor psikologis. Faktor ini adalah faktor yang berwujud kepribadian, pikiran,

ingatan. Adapun yang termasuk dalam faktor ini adalah kepribadian, motivasi,

intelegensi.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar guru itu sendiri seperti

lingkungan, pendidikan, dan sebagainya. Adapun faktor itu dapat dibagi lagi antara

lain.

1) Faktor pendidikan

Kedisiplinan guru di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun faktor

yang sangat penting adalah pribadi guru. Baik tidaknya disiplin disekolah sangat

tergantung guru itu sendiri. Faktor pendidikan guru juga memengaruhi kedisiplinan

disekolah, karena mengenai pengetahuan yang diperoleh oleh guru yang satu dengan

yang lain tetap berbeda, karena menurut bidangnya masing-masing, misalnya

seorang guru dia mempunyai disiplin ilmu mengenai sejarah, tetapi disekolah

tersebut oleh kepala sekolah atau pihak lainyang diperintahkan mengajar bahasa

Inggris atau matematika, jelas hal ini tidak sesuai, sehingga terjadi kontradiksi

didalam jiwanya, apalagi pihak murid. Jika terjadi hal yang demikian maka proses

belajar mengajar tidak berjalan dengan lancar, karena hal ini dapat membosankan

baik dipihak guru maupun dipihak murid.

2) Tempat Tinggal dan Keluarga

Tempat tinggal guru dapat juga memengaruhi kedisiplinan di sekolah, karena

jika guru yang mengajar pada suatu sekolah yang tempat tinggalnya jauh dengan

sekolah dimana ia ditugaskan, kecenderungan ia akan terlambat apalagi

transportasinya agak sulit.

Page 13: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

20

3) Kebutuhan

Seorang guru yang gajinya sekadar memenuhi kebutuhan pokok, sedangkan

lainnya terpaksa mencari diluar dinas. Apalagi guru tersebut mempunyai tanggung

jawab yang besar dengan sendirinya ia harus mengutamakan pekerjaan diluar dinas

untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga ia sering melanggar ketentuan

sekolah atau kurang disiplin.

6. Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja Guru

Simamora (dalam Barnawi, 2012) mengemukakan tujuh prinsip baku yang perlu

diperhatikan dalam pengelolaan disiplin pegawai, yaitu:

a. Prosedur dan Kebijakan yang Pasti

Kepala sekolah perlu memberikan perhatian yang serius terhadap berbagai

keluhan guru.hal ini akan mendorong pertumbuhan disiplin kerja guru disekolah.

Pimpinan perlu menentukan jenis perilaku yang dikehendaki dan bagaimana cara

melakukannya. Prosedur-prosedur disiplin harus mengikuti peraturan yang sudah

disepakati dari awal. Pimpinan harus berpegang teguh pada peraturan yang ada dan

konsisten dalam pelaksanaannya. Tujuan dibuatnya prosedur dan kebijakan yang pasti

adalah untuk menciptakan bentuk disiplin yang konstruktif dan positif melalui

kepemimpinan yang sehat dan pelatihan yang memadai bagi para guru.

b. Tanggung Jawab Kepengawasan

Tanggung jawab kepengawasan harus diperhatikan baik-baik. Untuk menjaga

disiplin kerja guru, perlu ada pengawas yang memiliki otoritas dalam memberikan

peringatan lisan maupun tulisan. Sebelum memberikan teguran, biasanya pengawas

berkonsultasi terlebih dahulu dengan atasannya.

Page 14: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

21

c. Komunikasi berbagai peraturan

Para guru hendaknya memahami peraturan dan standar disiplin serta

konsekuensi pelanggarannya. Setiap guru hendaknya memahami secara penuh

kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur disiplin. Kebijakan dan prosedur tersebut

dapat disosialisasikan buku manual kerja guru. Guru yang melanggar peraturan diberi

kesempatan untuk memperbaiki perilakunya.

d. Tanggung Jawab Pemaparan Bukti

Setiap guru haruslah dianggap tidak bersalah sampai benar-benar ada bukti

bahwa guru tersebut dinyatakan bersalah. Hukuman baru bisa dijatuhkan bila bukti-

bukti telah terkumpul secara meyakinkan. Perlu diperhatikan bahwa bukti

tersebuthendaknya didokumentasikan secara cermat sehingga sulit untuk

dipertentangkan. Selain itu, guru yang diduga bersalah harus diberi kesempatan untuk

membela diri dan mendapatkan pembelaan.

e. Perlakuan yang Konsisten

Konsistensi peraturan merupakan salah satu prinsip yang penting, tetapi sering

di abaikan. Segala peraturan dan hukuman harus diberlakukan secara konsisten tanpa

diskriminasi. Pemberlakuan aturan yang berbeda anatara satu pihak dengan pihak lain

akan merusak efektivitas dari sistem disiplin. Inkonsistensi dalam penegakan peraturan

akan menciptakan kecemburuan sosial di antara para guru.

f. Pertimbangan Atas Berbagai Situasi

Konsistensi pemberlakuan peraturan bukanlah memberi hukuman yang sama

pada pelanggaran yang identik. Besarnya hukuman perlu mempertimbangkan berbagai

faktor. Situasi dilapangan dan fakta-fakta yang menggambarkan pelanggaran peraturan

patut menjadi pertimbangan dalam pemberian hukuman.

Page 15: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

22

g. Peraturan dan Hukuman yang Masuk Akal

Peraturan dan hukuman hendaknya dibuat secara masuk akal. Peraturan dan

hukuman yang masuk akal akan membuat orang mudah menerimanya. Hukuman

hendaknya wajar, hukuman berat yang diberikan kepada guru yang melakukan

pelanggaran ringan justru akan menciptakan perasaan tidak adil di antara para pegawai.

Peraturan dan hukuman yang tidak wajar akan menimbulkan sikap negatif diantara para

guru dan menumbuhkan sikap tidak kooperatif terhadap atasannya.

7. Pembinaan Disiplin Kerja Guru

Pembinaan disisplin kerja terhadap guru merupakan proses dorongan terhadap guru

agar mereka mematuhi peraturan sekolah dengan penuh tanggung jawab. Pembinaan

disiplin kerja dapat dikatakan sebagai sistem penegakan disiplin yang berlangsung secara

terus-menerus dan bersifat dinamis. Pembinaan disiplin kerja berawal dari pembuatan

peraturan yang dilandasi oleh tujuan sekolah. Selanjutnya, peraturan tersebut

disosialisasikan kepada para guru. Setelah proses sosialisasi selesai, dilakukan upaya

pengawasan pelaksanaan peraturan. Hasil pengawasan diperiksa untuk melihat adakah

kesesuaian antara peraturan dan realitas dilapangan. Apabila ada penyimpangan perilaku,

diadakan pendisiplinan. Setelah itu, diadakan sosialisasi dengan cara yang lebih efektif.

Perencanaan pembinaan disiplin guru dilakukan dengan memperhatikan, Kompri

(2014).

a. Berorientasi Kepada Pelaksanaan Masa Mendatang

Manajemen sebagai suatu proses bagaimanapun juga merupakan ketangkasan

dan keterampilan yang khusus, mengusahakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan

tersebut dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan kegiatan-

kegiatan tersebut. Merencanakan, dalam arti kepala sekolah harus benar-benar

Page 16: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

23

memikirkan dan merumuskan dalam suatu program tujuan dan tindakan yang harus

dilakukan berorientasi kepada pelaksanaan masa mendatang.

b. Kontuinitas dan Fleksibel

Kepala sekolah memahami disiplin guru dilingkungan sekolah memberikan

perspektif dan kerangka dasar untuk melihat, memahami, dan memecahkan berbagai

problem yang terjadi disekolah. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya dilakukan sebebntuk sosialisasi atau himbauan lisan secara

kontuinitas dan fleksibel yang berisikan peraturan-peraturan/kewajiban bagi siswa dan

guru, ketika dalam proses pembelajaran maupun diluar lingkungan sekolah selain itu

juga berisis sistem pengawasan yang dilakukan (hukuman) bertujuan untuk

memberikan informasi yang bermanfaat bagi guru dan siswa ketika berada di

lingkungan sekolah.

Kepala sekolah membuat keputusan atau kebijakan yang bersifat membangun

dan kebijakan tersebut ditetapkan secara bersama dengan bawahan yang bertujuan agar

setiap individu memiliki sifat tanggung jawab terhadap keputusan yang dilakukan oleh

seseorang pmpinan, dimana tanggug jawab tersebut akan berdampak pada dirinya

ketika berada di dunia maupun akhirat.

c. Perencanaan Seoperasional Mungkin dalam Mencapai Tujuan

Prinsip yang dijadikan pegangan adalah bahwa manajer atau seorang pemimpin

tugas utamanya adalah bagaimana memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari siapa

dan apapun yang ada, yang tersedia dan yang dipercayakan kepada mereka, mereka

tidak boleh berpikir mengenai yang tidak ada, apalagi yang memang tidak mungkin di

adakan.

Page 17: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

24

d. Keserasian Antara Pelaksanaan dengan Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan pengawasan

khususnya untuk membangun disiplin guru. Rencana ini bertujuan untuk menentukan

arah yang jelas tentang tujuan pembinaan dan kegiatan dilakukan disekolah ini dan

untuk menentukan langkah kongkret apa yang hendak dilakukandalam

mengimplementasikan tujuan kedisiplinan guru.dalam rangka membantu meningkatan

kedisiplinan guru, kepala sekolah membuat beberapa kebijakan teknik dan pengawasan

sebagai acuan bagi guru, yang tidak termuat dalam suatu bentuk buku pedoman, tetapi

dalam bentuk lisan yang telah disosialisasikan bersama-sama guru yang berisi tentang

tata tertib guru dan siswa. Keberadaan kebijakan yang telah ditetapkan terlihat

dilapangan sangat bermanfaat dalam memberikan informasi dan pemahaman terhadap

guru tentang fungsi dan tugas serta kewajibannya.

Pekerjaan ini juga mengoordinasikan tentang bagaimana bentuk kegiatan yang

memenuhi standar disiplin sekolah sesuai dengan keadaan guru. Disamping itu

membuat jadwal pengawasan yang sesuai dengan pencapaian tujuan kegiatan yang ada.

Jadwal yang tidak terlalu tergesa-gesa akibatnya banyak indikator disetiap kegiatan

yang belum tercapai. Semakin jelas tujuan yang hendak dicapai, semakin jelas pula

kegiatan yang akan dilakukan dalam membimbing dan membantu guru-guru agar

efektif dalam menjalankan tugasnya dan menjadi ukuran tentang keberhasilan

pengawas pendidikan.

e. Ada Sistem Pelaporan dan Evaluasi dalam Proses Perencanaan

Keberadaan kebijakan yang telah ditetapkan terlihat dilapangan sangat

bermanfaat dalam memberikan informasi dan pemahaman terhadap guru tentang fungsi

dan tugas serta kewajibannya serta menjadi isi pelaporan dan evaluasi dalam proses

Page 18: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

25

perencanaan. Dengan pedoman yang dibuat sangat membantu kepala sekolah dalam

menjalankan fungsinya sebagai supervisor pendidikan.

Kemudian, dalam pemberian sanksi atau hukuman harus memenuhi lima syarat

pemberlakuan hukuman. Kelima syarat pemberlakuan hukuman yang dimaksud, sebagai

berikut.

a. Penentuan waktu (timing). Waktu penerapan hukuman merupakan hal yang penting.

Hukuman dapat dilaksanakan setelah timbulnya perilaku yang perlu dihukum, segera

atau beberapa waktu kemudian setelah perilaku tersebut.

b. Intensitas (intensity). Hukuman mencapai keefektifan yang lebih besar jika stimulus

yang tidak disukai relatif kuat.

c. Penjadwalan (scheduling). Dampak hukuman tergantung pada jadwal berlakunya

hukuman. Hukuman dapat diberlakukan setelah setiap perilaku yang tidak diharapkan

terjadi (jadwal berlanjut), waktu berubah atau waktu tetap setelah perilaku yang tidak

diharapkan terjadi (jadwal interval variabel atau tetap), atau setelah terjadinya

sejumlah respons terhadap jadwal variabel atau tetap (jadwal rasio variabel atau tetap).

Konsistensi penerapan setiap jenis jadwal hukuman adalah penting. Agar berjalan

dengan efektif, penerapan hukuman secara konsisten diperlukan terhadap setiap guru

yang melanggar aturan.

d. Kejelasan alasan (claryfying the reason). Kesadaran atau pengertian memainkan

peranan penting dalam pelaksanaan hukuman. Dengan memberikan alasan yang jelas

mengenai mengapa hukuman dikenakan dan pemberitahuan mengenai konsekuensi

selanjutanya apabila perilaku yang tidak diharapkan terulang kembali, secara khusus

telah terbukti efektif dalam proses pendisiplinan guru.

e. Tidak bersifat pribadi (impersonal). Hukuman harus diberikan npada respons tertentu,

bukan kepada orang atau pola umum perilakunya. Jika hukuman bersifat pribadi

Page 19: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

26

(hanya bersifat like and dislike), besar kemungkinan bahwa orang yang dihukum

mengalami dampak emosional sampingan yang tidak diharapkan atau timbulnya

kerenggangan hubungan dengan atasan

Menurut Nitisemito (dalam Barnawi, 2012) ada beberapa hal yang dapat

menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan, yaitu ancaman, kesejahteraan, ketegasan,

partisipasi, tujuan, dan kemampuan serta keteladanan pimpinan.

a. Ancaman

Dalam upaya menegakan kedisiplinan kadangkala perlu adanya ancaman. Meskipun

ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, lebih bertujuan untuk

mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang kita harapkan.

b. Kesejahteraan.

Untuk menegakan kedisiplinan, tidak cukup dengan ancaman saja, tetapi perlu

kesejahteraan yang cukup, yaitu besarnya upah yang diterima sehingga minimal

mereka dapat hidup secara layak.

c. Ketegasan

Jangan sampai kita membiarkan satu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan atau

membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas.

d. Partisipasi

Dengan jalan memasukan unsur partisipasi, para guru akan merasa bahwa peraturan

tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan bersama.

e. Tujuan dan Kemampuan

Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktik, kedisiplinan hendaknya dapat

menunjang tujuan sekolah serta sesuai dengan kemampuan dari guru. Apabila guru

tidak dapat mencapa standar yang ditetapkan karena kemampuan yang masih lemah,

maka perlu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kerjanya.

Page 20: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

27

f. Keteladanan pimpinan

Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakan kedisiplinan sehingga

keteladanan pimpinan harus diperhatikan.

F. Tata Tertib Guru

Disiplin atau tata tertib adalah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu.

Berikut ketentuan tata tertib guru disekolah (Kompri, 2014).

1. Guru tepat waktu masuk sekolah, mengikuti pertemuan atau kegiatan lain yang

dijadwalkan sekolah.

2. Guru membiasakan budaya antri dalam mengkuti berbagai kegiatan sekolah dan luar

sekolah yang berlangsung bersama-sama.

3. Guru berpakaian sopan dan rapi selama berada di sekolah.

4. Guru menyampaikan izin jika berhalangan hadir di sekolah.

5. Guru memelihara dan memanfaatkan sarana dan prasarana secara bertanggung jawab.

6. Guru menjaga suasana ketenangan pembelajaran di sekolah.

7. Guru menaati jadwal kegiatan sekolah.

8. Guru menjaga keamanan sekolah dari pengaruh negatif baik dari luar maupun dari dalam

sekolah.

9. Guru menjaga kebersihan sekolah.

10. Guru melaksanakan ibadah bersama di sekolah.

11. Guru mengedepankan keteladanan, tanggung jawab dan keramahan dalam sikap, ucapan,

dan tindakan sehari-hari di sekolah

12. Guru bertanggung jawab memberikan bimbingan kepada siswa agar mematuhi tata tertib

sekolah.

13. Kepala sekolah memberi sanksi bagi guru sebagai pelanggar tata tertib dalam bentuk

teguran, dan hukuman.

Page 21: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

28

Nilai kedisiplinan dapat dikatakan merupakan salah satu ciri utama sekolah.

Kedisiplinan terutama memiliki kedekatan dengan dimensi waktu kedisiplinan di sekolah,

terlihat pada aspek-aspek berikut, Sagala (2009).

1. Jadwal kegiatan guru dan tenaga kependidikan.

2. Jadwal kegiatan unit kerja sekolah.

3. Jadwal pelajar disekolah.

4. Kehadiran guru dan pegawai.

5. Ketepatan guru masuk dan meninggalkan kelas.

6. Adanya sanksi bagi guru yang terlambat.

7. Adanya tim khusus dalam pelaksanaan tata tertib sekolah oleh guru dan pegawai

Landasan hukum kedisiplinan guru dapat dilihat dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, BAB I

Pasal 1

1. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati

kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-

undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi

hukuman disiplin.

2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah PNS Pusat dan PNS Daerah.

3. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak

menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang

dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

4. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar

peraturan disiplin PNS.

Page 22: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

29

G. Sanksi Kedisiplinan Guru

Sanksi bagi guru dan pegawai negeri sipil terdapat pada PP nomor 53 tahun 2010

pasal 5 bahwa “ PNS yang tidak menaati ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3

dan/ atau pasal 4 dijatuhi hukuman disipli”. Sedangkan pasal 7 menjelaskan bahwa.

1. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari: hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin sedan,

dan hukuman disiplin berat.

2. Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a terdiri dari teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan tidak puas secara

tertulis.

3. Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari,

penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun, penundaan kenaikan pangkat selama

satu tahun, dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun.

4. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari,

penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan.

5. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.

6. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

H. Penelitian yang Relevan

1. Abd. Rahman (2014), dengan judul “Peningkatan Disiplin Kerja Guru di Sekolah Dasar

Yayasan Mutiara Gambut”. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana bentuk

ketidakdisiplian guru dan upaya mengatasinya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa 1)

tidak semua guru di Sekolah Dasar Yayasan Mutiara Gambut dapat memperlihatkan

perilaku yang menunjukan kedisiplinannya dalam melaksanakan tugas di sekolah. 2)

Peningkatan disiplin kerja guru dalam mengajar di SD Yayasan Mutiara Gambut tidak

hanya menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan semata, tetapi juga merupakan

Page 23: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

30

tanggung jawab kepala sekolah untuk memberikan pembinaan kepada guru dalam

meningkatkan kedisiplinannya dalam bekerja. 3) Upaya yang dilakukan terutama bagi

kepala sekolah dalam peningkatan disiplin kerja guru dalam mengajar di SD Yayasan

Mutiara Ganbut, antara lain : a) pelaksanaan pengawasan terhadap aturan yang sudah

dibuat oleh untuk guru dalam bekerja, b) menerapkan disiplin kepada guru dengan tegas

dalam pemberian sanksi, c) memberikan contoh teladan yang baik kepada guru dalam

menegakkan disiplin dalam bekerja, d) menyediakan perumahan yang memadai bagi guru

dekat sekolah.

2. Philip Suprastowo (2012), dengan judul “Kajian Tingkat Ketidakhadiran Guru Sekolah

Dasar dan Dampaknya terhadap Siswa”. Penelitian ini difokuskan pada ketidakhadiran

guru dan dampaknya bagi siswa. Hasil penelian ini menemukan bahwa 1) tingkat ketidak

hadiran guru SD pada tahun 2012 di Indonesia dengan sampel 20 kota/kabupaten, relatif

rendah, yaitu 6,6%. 2) terkait dengan profil guru, diketahui terdapat perbedaan tingkat

ketidakhadiran guru yang signifikan ditinjau dari karakteristik: latar belakang pendidikan,

yakni guru lulusan sekolah menengah ternyata memiliki tingkat ketidak hadiran lebih

tinggi daripada guru lulusan perguruan tinggi, status kepegawaian, yaitu guru PNS lebih

tinggi tingkat ketidak hadirannya dari GTT/honor, dan kepemilikan sertifikat, guru yang

bersertifikat lebih tinggi tingkat ketidak hadirannya dari pada yang belum bersertifikat. 3)

ketidak hadiran guru SD diketahui berdampak negatif terhadap terganggunya proses

pembelajaran, penyimpangan perilaku siswa dan menurunnya hasil belajar siswa.

4) upaya sekolah mengatasi tingkat ketidakhadiran guru dilakukan dengan menyiapkan

guru pengganti/guru piket, memberi teguran, peringatan dan sanksi kepada guru, serta

mengangkat GTT; dinas pendidikan kota/kabupaten berupaya pula mengatasi

ketidakhadiran guru dengan menerapkan peraturan disiplin dan sanksi kepada guru PNS

Page 24: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

31

secara konsekuen dan konsisten, memutasi guru, dan meningkatkan monitoring evaluasi,

supervisi kehadiran guru.

2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan

No. Nama dan Judul Persamaan Perbedaan

1. Abd. Rahman (2014), dengan judul “Peningkatan Disiplin Kerja Guru di Sekolah Dasar Yayasan Mutiara Gambut”.

Sama-sama meneliti tentang kedisiplinan guru.

Penelitian ini memfokuskan pada penerapan aturan sekolah tentang kedisiplinan waktu hadir guru. Sedangkan penelitian Abd. Rahman (2014) adalah kedisiplinan guru yang berkaitan dengan waktu hadir guru, cara guru mengajar, dan mengevaluasi.

2. Philip Suprastowo (2012), dengan judul “Kajian Tingkat Ketidakhadiran Guru Sekolah Dasar dan Dampaknya terhadap Siswa”.

Sama-sama meneliti tentang kedisiplian guru (waktu hadir guru)

Penelitian ini menfokuskan pada penerapan aturan sekolah tentang kedisiplian waktu hadir guru. Sedangkan penelitian Philip Suprastowo (2012) meneliti tentang tingkat ketidak hadiran guru. Penelitian ini tidak meneliti tentang dampak ketidak hadiran guru bagi siswa. Sedangkan penelitian Philip Suprastowo (2012) meneliti tentang dampak ketidak hadiran guru bagi siswa.

I. Rancangan Penelitian

Adapun rancangan penelitian ini dapat dilihat secara lengkap dalam gambar 2.1

sebagai berikut.

Page 25: A.Pengertian Pendidikaneprints.umm.ac.id/37301/4/jiptummpp-gdl-zulkifli09-50847... · 2018-08-20 · Pengertian pendidikan di atas memberikan makna bahwa pendidikan adalah (1)

32

Gambar 2.1. Rancangan Penelitian

Latar belakang akademis

Peraturan sekolah tentang kedisiplinanan guru

Bagaimakah penerapan peraturan sekolah

tentang kedisiplinanan waktu hadir guru di

SDN 9 Dompu

Bagaimanakah kendala-kendala yang

menyebabkan sulitnya penerapan tentang kedisiplinan waktu

hadiri guru di SDN 9 Dompu

Bagaimanakah upaya kepala sekolah dalam

menyelesaikan kendala-kedala penerapan

peraturan tentanng kedisiplinan waktu hadir guru di SDN 9 Dompu

Metode Penelitian

Pendekatan penelitian: Kualitatif

Jenis penelitian: Deskriptif kualitatif

Lokasi penelitian: SDN 9 Dompu

Teknik pengumpulan data:Observasi, wawancara,

angket/kuisioner, dan dokumentasi

Teknis analisis data: Miles dan Huberman

Hasil/pembahasan

Simpulan