apendisitis & ileus obstruktif

9
Ileus Obstruktif Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu. Ileus obstruktif sering dijumpai dan merupakan penyebab terbesar pembedahan pada akut abdomen. Hal ini terjadi ketika udara dan hasil sekresi tidak dapat melewati lumen intestinal karena adanya sumbatan yang menghalangi. Obstruksi mekanik dari lumen intestinal biasanya disebabkan oleh tiga mekanisme: 1. blokade intralumen (obturasi), 2. intramural atau lesi intrinsik dari dinding usus, dan 3. Kompresi lumen atau konstriksi akibat lesi ekstrinsik dari intestinal. Berbagai kondisi yang menyebabkan terjadinya obstruksi intestinal biasanya terjadi melalui satu mekanisme utama. Satu pertiga dari seluruh pasien yang mengalami ileus obstruktif, ternyata dijumpai lebih darisatu faktor etiologi yang ditemukan saat dilakukan operasi. Penyebab obstruksi mekanik dari intestinal

Upload: yulie-ana-bani-mansyur

Post on 27-Nov-2015

126 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: apendisitis & ileus obstruktif

Ileus Obstruktif

Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi

karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus

sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut

menyebabkan pasase lumen usus terganggu.

Ileus obstruktif sering dijumpai dan merupakan penyebab terbesar

pembedahan pada akut abdomen. Hal ini terjadi ketika udara dan hasil sekresi

tidak dapat melewati lumen intestinal karena adanya sumbatan yang menghalangi.

Obstruksi mekanik dari lumen intestinal biasanya disebabkan oleh tiga

mekanisme: 1. blokade intralumen (obturasi), 2. intramural atau lesi intrinsik dari

dinding usus, dan 3. Kompresi lumen atau konstriksi akibat lesi ekstrinsik dari

intestinal. Berbagai kondisi yang menyebabkan terjadinya obstruksi intestinal

biasanya terjadi melalui satu mekanisme utama. Satu pertiga dari seluruh pasien

yang mengalami ileus obstruktif, ternyata dijumpai lebih darisatu faktor etiologi

yang ditemukan saat dilakukan operasi.

Penyebab obstruksi mekanik dari intestinal

Normalnya, sekitar 2 liter asupan cairan dan 8 liter sekresi dari gaster,

intestinal dan pankreaticobili ditansfer ke intestinal setiap harinya. Meskipun

Page 2: apendisitis & ileus obstruktif

aliran cairan menuju ke intestinal bagian proksimal, sebagian besar cairan ini akan

di absorbsi di intestinal bagian distal dan kolon. Ileus obstruktif terjadi akibat

akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah obstruksi disebabkan karena

adanya gangguan mekanisme absorbsi normal proksimal daera obstruksi serta

kegagalan isi lumen untuk mencapai daerah distal dari obstruksi.

Akumulasi cairan intralumen proksimal daerah obstruksi terjadi

dalam beberapa jam dan akibat beberapa faktor. Asupan cairan dan sekresi lumen

yangterus bertambah terkumpul dalam intestinal. Aliran darah meningkat ke

daerah intestinal segera setelah terjadinya obstruksi, terutama di daerah proksimal

lesi, yang akhirnya akan meningkatkan sekresi intestinal. Hal ini bertujuan

untuk menurunkan kepekaan vasa splanknik pada daerah obstruksi terhadap

mediator vasoaktif. Pengguyuran cairan intravena juga meningkatkan volume

cairan intralumen. Sekresi cairan ke dalam lumen terjadi karena kerusakan

mekanisme absorpsi dan sekresi normal. Distensi lumen menyebabkan terjadinya

kongestif vena, edema intralumen, dan iskemia.

Gas intestinal juga mengalami akumulasi saat terjadinya ileus obstruktif.

Sebagian kecil dihasilkan melalui netralisasi bikarbonat atau dari metabolisme

bakteri. Gas di intestinal terdiri atas Nitrogen (70%), Oksigen (12%), dan Karbon

dioksida (8%), yang komposisinya mirip dengan udara bebas. Hanya karbon

dioksida yang memiliki cukup tekanan parsial untuk berdifusi dari lumen.

Gejala utama dari obstruksi ialah nyeri kolik abdomen, mual dan muntah,

distensi abdomen, dan obstipasi yang progresif. Tipe nyeri: onset cepat, tajam,

dan di daerah periumbilikal.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya nyeri akut, panas tinggi (sepsis,

iskemia, atau perforasi), dehidrasi (takikardi, hipotensi ortostatik, dan mukosa

kering), perut kembung (timpani), peristaltik usus biasanya hiperaktif pada

awalnya dan menjadi berubah secara progresif. Dinding perut tenderness (difus

atau lokal, rebound tenderness), teraba masa (pemeriksaan abdomen atau rectal),

asites dan hepatomegali (metastasis).

Diagnosis

Page 3: apendisitis & ileus obstruktif

Tidak ada peemeriksaan laboratoriu yang spesifik untuk obstruksi intestinal.

Karena adanya dehidrasi akan didapatkan ketidak seimbangan elektrolit dan

azotemia. Adanya iskemia intestinal dapat diperkirakan dengan pemeriksaan

bikarbonat serum, PH darah arteri, asam laktat darah, leukositosis, netrofilia dan

hiperamilasemia. Pemeriksaan trofil koagulasi (APTT,PPT dan INR) harus

diperiksa untuk persiapan tindakan operatif.

Pemeriksaan radiologi sangat dibutuhkan untuk mendiagnosis obstruksi

intestinal dikarenakan gejala klinik dan laboratorik yang tidak spesifik. Pada

kondisi obstruksi komplit, closed-loop dan strangulasi gambaran rontgen

menunjukan normal karena daerah loop yang mengalami obstruksi tidak berisi gas

tetapi cairan. Komplikasi obstruksi usus kecl adalah strangulasi dan nekrosis

sedangkan obstruksi usus besar adalah iskemia dan perforasi.

Penatalaksanaan

Pada obstruksi intestinal terapi inisial adalah suportif yakni resusitasi cairan

intra vena, koreksi kelainan elektrolit, istirahatkan usus serta dekompresi

nasogastrik (untuk obstruksi usus kecil). Jika obstruksi total, mengalami iskemia

atau peritonitis pasien harus diberi antibiotik broadspectrum dan disiapkan untuk

dilakukan operasi emergensi.

Apendisitis

Apendisitis merupakan penyakit bedah mayor yang paling sering terjadi.

Walaupun apendisitis dapat terjadi pada setiap usia, namun paling sering terjadi

pada remaja dan dewasa muda. Angka mortalitas penyakit ini tinggi sebelum era

antibiotik.

Apendisitis merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh obstruksi atau

penyumbatan akibat :

1. Hiperplasia dari folikel limfoid

2. Adanya fekalit dalam lumen appendiks

3. Tumor appendiks

Page 4: apendisitis & ileus obstruktif

4. Adanya benda asing seperti cacing askariasis

5. Erosi mukosa appendiks karena parasit seperti E. Histolitica.

Page 5: apendisitis & ileus obstruktif
Page 6: apendisitis & ileus obstruktif

Tanda Dan Gejala Apendisitis

Nyeri terasa pada abdomen kuadran bawah dan biasanya disertai oleh demam

ringan, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan. Nyeri tekan lokal pada titik Mc.

Burney bila dilakukan tekanan. Nyeri tekan lepas mungkin akan dijumpai.

Derajat nyeri tekan, spasme otot, dan apakah terdapat konstipasi atau diare

tidak tergantung pada beratnya infeksi dan lokasi appendiks. Bila appendiks

melingkar di belakang sekum, nyeri dan nyeri tekan dapat terasa di daerah lumbal:

bila ujungnya ada pada pelvis, tanda-tanda ini hanya dapat diketahui pada

pemeriksaan rektal. Nyeri pada defekasi menunjukkan bahwa ujung appendiks

dekat dengan kandung kemih atau ureter. Adanya kekeakuan pada bagian bawah

otot rektum kanan dapat terjadi.

Tand Rovsing dapat timbul dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri,

yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa pada kuadran bawah

kanan. Apabila appendiks telah ruptur, nyeri dan dapat lebih menyebar ; distensi

abdomen terjadi akibat ileus paralitikdan kondisi klien memburuk.

Komplikasi utama apendisitis adalah perforasi appendiks, yang dapat

berkembang menjadi peritonitis atau abses. Insiden perforasi adalah 105 sampai

32%. Insiden lebih tinggi pada anak kecil dan lansia. Perforasi secara umum

terjadi 24 jam setelah awitan nyeri. Gejala mencakup demam dengan suhu 37,5-

38,5oC atau lebih tinggi, nyeri tekan abdomen yang kontinue.

Penatalaksanaan Apendisitis

Pada apendisitis akut, pengobatan yang paling baik adalah operasi appendiks.

Dalam waktu 48 jam harus dilakukan. Penderita di obsevarsi, istirahat dalam

posisi fowler, diberikan antibiotik dan diberikan makanan yang tidak merangsang

peristaltik, jika terjadi perforasi diberikan drain diperut kanan bawah.

a. Tindakan pre operatif, meliputi penderita di rawat, diberikan antibiotik

dan kompres untuk menurunkan suhu penderita, pasien diminta untuk tirah baring

dan dipuasakan

Page 7: apendisitis & ileus obstruktif

b. Tindakan operatif ; appendiktomi

c. Tindakan post operatif, satu hari pasca bedah klien dianjurkan untuk duduk

tegak di tempat tidur selama 2 x 30 menit, hari berikutnya makanan lunak dan

berdiri tegak di luar kamar, hari ketujuh luka jahitan diangkat, klien pulang.