apendiks

14
BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Apendik adalah peradangan akut dari apendiks vermiformis, terjadi karena obstruksi lumen apendisk disental proliferasi kuman. Apendiks adalah peradangan apendiks yang relatif sering dijumpai yang dapat timbul tanpa sebab yang jelas, atau timbul setelah obstrksi apendiks oleh tinja atau akibat terpuntirnya apediks atau pembuluh darahnya. (Elizabet J. Corwin.2000). Apendiks adalah organ tambaha kecil yang menyerupai jari-jari, melekat pada sekum tepat dibawah katup ilesokal merupakan penyebab umum yang paling dari iflamasi akut kuadran kanan dari pada wanita insiden tertinggi pada mur 10 sampai 30 tahun. B. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Anatomi apendiks Apendiks mempunyai lumen sempit dindingna kaya limfoid, jadi mudah tersat. 2. Makanan dan bangsa Banyak terpadat pada penduduk modern mengkonsumsi daging meningkat, sayur menurun. 3. Faktor sex Paling umum pada anak-anak, pria dan adolesen dan dewasa muda. 4. Faktor infeksi bakteri Penyebarab infeksi secara hematogen.

Upload: ragiel-abie-pamoejie

Post on 24-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

askep bedah

TRANSCRIPT

Page 1: APENDIKS

BAB I

KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN

Apendik adalah peradangan akut dari apendiks vermiformis, terjadi karena

obstruksi lumen apendisk disental proliferasi kuman.

Apendiks adalah peradangan apendiks yang relatif sering dijumpai yang dapat

timbul tanpa sebab yang jelas, atau timbul setelah obstrksi apendiks oleh tinja

atau akibat terpuntirnya apediks atau pembuluh darahnya. (Elizabet J.

Corwin.2000).

Apendiks adalah organ tambaha kecil yang menyerupai jari-jari, melekat pada

sekum tepat dibawah katup ilesokal merupakan penyebab umum yang paling dari

iflamasi akut kuadran kanan dari pada wanita insiden tertinggi pada mur 10

sampai 30 tahun.

B. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Anatomi apendiks

Apendiks mempunyai lumen sempit dindingna kaya limfoid, jadi mudah

tersat.

2. Makanan dan bangsa

Banyak terpadat pada penduduk modern mengkonsumsi daging meningkat,

sayur menurun.

3. Faktor sex

Paling umum pada anak-anak, pria dan adolesen dan dewasa muda.

4. Faktor infeksi bakteri

Penyebarab infeksi secara hematogen.

5. Faktor obstrksi

Hiperplasia dari folikel limfoid berlebiha paling serng adanya fekolit dalam

lumen apendik corpus alienum : cacing, tumor (karsinoma, karsinoid)

6. Kecenderungan familiar

Mal formasi herediter : apendik terlalu panjang vaskularisasinya kurang baik.

Page 2: APENDIKS

C. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri abdomen daerah umbilicus dan kanan bawah.

2. Anorexia, nasea, vomiting.

3. Nyeri tekan dan spasme.

4. Konstipasi.

5. Demam 37,2 oC – 38,9 oC dan tidak begitu tinggi.

6. Nyeri lepas (nyeri yang timbulsewaktu tekanan dihilangkan dari bagian yang

sakit).

D. KLASIFIKASI APENDIKSITIS

1. Apendiks simple dan utuh meradang.

2. Apendiksitis gangrenosa nekrosis.

3. Apendksitis perforasi.

E. KOMPLIKASI

1. Perforasi.

Tanda : nyeri hebat, suhu tubuh meningkat 39 oC, neri menyebar, jumlah

lekosit meningkat.

2. General peritonitis.

Cairan kaya bakteri menuju cavum peritonium.

Tanda : distensi abdoment, nyeri.

3. Abses apendiks.

Tanda : teraba masa lunak abdoment kana bawah.

4. Obstrusi.

5. Sepsis dari efek sinergik kuman an aerob.

6. Syok septik dari endotoxin dalam darah.

F. PENATALAKSANAAN

1. Operasi apendiktomi dilakukan dalam waktu 48 jam.

2. Bila operasi tidak memungkinkan untuk tindakan konservatif

- Observasi pasien

- Istirahat total dan posisi fowler

- Antibiotik dosis tinggi

- Makanan yang tidak merangsang peristaltik

- Drainase perut kanan bawah dan perforasi

Page 3: APENDIKS

3. Tindakan ntk mempercepat penyembuhan luka.

- suplementasi vitamin C

- sirkulasi darah didaerah luka

- obat anti radang

- cegah infeksi nosokomial

- perawatan luka operasi.

Page 4: APENDIKS

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN APENDIKSITIS

DIRUANG BOUGENVILE RSUD SOESELO SLAWI

Tanggal masuk : 30-07-2007

Tanggal pengkajian : 11-08-2007

Ruang : Bougenvile

Diagnosa medis : Apendiksitis

1. BIODATA

a. Identitas klien

Nama lengkap : Tn. K

Jenis kelamin : Laki-Laki

Usia : 24 tahun

TTL : 08-Mei-1983

Status : Belum Kawin

Agama : Islam

Alamat : Slarang lor

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. S

Umur : 47 tahun

Alamat : Slarang lor

Pekerjaan : Tani

Hubungan dengan klien : Ayah

2. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan utama

Klien mengatakan sangat cemas ( takut ), menjalani operasi.

b. Riwayat klesehatan sekarang

Klien datang dari puskesmas dukuh waru dengan keluhan nyeri, kemudia

mendapat rujukan dari dr.E untuk dirawat diruang bougenvile pada hari rabu,

klien terdiagnosa apendiksitis.

Page 5: APENDIKS

c. Riwayat kesehatan masa lalu

Klien mengataakan sering sekali mengalami sakit perut tetapi sakitnya aka

sembuh dengan mengkomsmsi obat-obat warung atau dengan berobat ke

puskesmas setempat klien mengatakan sebelumya pernah dirawat di rumah

sakit, klien mengatakan sering mengkonsumsi rokok biasanya satu bungkus

perhari tetapi klien tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan klien mengatakan

sering mengkonsumsi obat-obatan warung jika penyakitnya kambuh.

d. Genogram

: Laki-laki : Perempuan

: Garis perkawinan : Klien

: Garis keturunan : Dalam satu rumah

3. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36 C

Pernafasan : 20x/menit

b. Pemeriksaan Head to Toe

1) Kepala

Page 6: APENDIKS

a. Wajah dan kulit kepala

Bentuk wajah simetris, ekspresi wajah klien tampak merintih

kesakitan, warna rambut hitam.

b. Mata

Mata simetris palpebra tidak oedema, mata merah, konjungtiva

anemis, penglihatan normal.

c. Hidung

Tidak ada polip, keadaan septum bersih, tidak terdapat secret.

d. Telinga

Canalis bersih, pendengaran normal, tidak menggunakan alat Bantu

pendengaran.

e. Mulut

Keadaan gigi bersih, tidak memakai gigi palsu, gusi merah tidak ada

radang, lidah tidak kotor, bibir kering.

2) Leher

Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening,

tidak terdapat nyeri tekan pada kedua kelenjar.

3) Thorax dan paru

Bentuk dada simetris, frekuensi 20x/menit, tidak terdapat nyeri tekan dan

tidak terdapat bunyi tambahan.

4) Jantung

Ictus cordis tidak manpak dan tidak teraba, dan tidak terdapat bunyi

tambahan.

5) Abdoment

Bentuk normal tidak ada luka, ada nyeri tekan disebelah kanan.

6) Ginjal

Ginjal tidak teraba, tidak terdapat nyeri tekan pada pinggang klien.

7) Genetalia

Tidak terdapat kelainan aataupun hemoroid.

8) Musculoskeletal

Tangan : terpasang infuse RL 20 tetes/menit ditangan sebelah kiri, tidak

terdapat oedema dan fungsi normal.

Kaki : kaki simetris, tidak ada oedema di kaki klien.

9) Integument

Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, dan tidak terdapat luka.

Page 7: APENDIKS

4. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI

a. Management dan Persepsi Kesehatan

Klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting, begitu juga menjaga pola

makan oleh karena itu apabila ada anggota keluarga yang sakit segera di bawa

kepusat kesehatan terdekat atau ke dokter.

b. Nutrisi dan Metabolisme

Sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan porsi sedang, dank klien

biasanya minum 8 gelas dalam sehari.

Selama sakit klien klien tidak mengalami anoreksia, klien makan 3x sehari

dengan porsi yang disediakan oleh RS, klien juga minum 8 gelas air putih

dalam sehari.

c. Pola Eliminasi

Sebelum sakit klien biasanya BAB 2x sehari dan BAK 5-6x sehari dan tidak

mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi.

Selama sakit klien BAB 2x sehari dan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi

klien tidak dibantu oleh keluarga.

d. Istirahat Tidur

Sebelum saki klien biasanya tidur pada jam 21.00-0500 Wib. Dan tidak

mengalami gangguan dalam pemenuhan istirahat tidur.

Selama sakit klien biasanya tidur pada pukul 20.30-05.00 Wib, klien sering

terbangun karena lingkungan rumah sakit.

e. Aktivitas dan Latihan

Sebelum sakit klien dapat melakukan kegiatan secara mandiri seperti berjalan,

ibadah, toileting.

Selama sakit klien masih dapat melakukan kegiatan secara mandiri seperti

berjalan, toileting.

f. Konsep Diri

Klien mengatakan merasa khawatir dengan penyakit yang di derita. Klien

ingin ceat sembuh agar bisa berkumpul dengan teman-temanya.

g. Pola Peran Hubungan

Page 8: APENDIKS

Klien adalah orang yang mudah bergaul dengan orang lain seperti kerabat,

tetangga, dan teman. Selama di rawat di RS banyak keluarga dan kerabat yang

mengunjungi klien.

h. Toleransi Stress dan Koping

Apabila ada masalah klien selalu mendiskusikanya dengan orang tuanya

dengan cara musyawarah.

i. Nilai dan Kepercayaan

Sebelum sakit klien selalu menjalankan ibadah sholat tetapi selama dirawat

klien hanya dapat berdo’a agar cepat diberikan kesembuhan.

5. TERAPI PENGOBATAN

Infus RL 20tetes/menit

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laborat darah

Nilai Nilai Normal

Glukosa puasa 107 75-115 mg/dl

Glukosa 2 jam pp 131 75-115 mg/dl

ANALISA DATA

No Tanggal Data Etiologi Problem

1

2

11-08-07

11-08-07

Ds : - Klien mengatakan perut

sebelah kanan terasa sakit.

Do :- Adanya nyeri tekan

disebelah kanan.

Ds : - klien mengatakan takut

untuk menjalani operasi.Do :

- ekspresi wajah klien telihat tegang.

Peradangan pada apendiks

Koping individu tidak efektif

Nyeri

Cemas/takut

DAFTAR MASALAH

Page 9: APENDIKS

No Diagnosa keperawatan Timbul Teratasi TTD

1

2

Nyeri berhubungan dengan peradangan

pada apendiks.

Cemas berhubungan dengan koping

individu yang tidak efektif.

11-08-07

11-08-07

RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal Dx Tujuan dan kriteria Intervensi TTD

1

2

Diharapkan setelah

dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam

diharapkan nyeri

berkurang.

Diharapkan setelah

dilakukan tindakan

keperawatan 1x24 jam

koping klien dapat

efektif.

- Ajarkan pada klien tentang

teknik distraksi dan latihan

nafas dalam.

- Berikan kompres untuk

mengurangi nyeri.

- Kolaborasi dengan tim

medis.

- Berikan dukungan yang

positif.

- Jelaskan tentang prosedur

pelasanaan dengan jelas.

CATATAN KEPERAWATAN

Page 10: APENDIKS

Tgl/Jam Dx Implementasi Respon TTD

11-08-

2007

11-08-

2007

1

2

- Mengajarkan pada

klien tentang teknik

distraksi dan latihan

nafas dalam.

- Memberikan

dukungan yang positif

pada klien.

- Menjelaskan prosedur

pada klien.

S : klien mengatakan mau

memelakukan anjuran

perawat.

O : klien terlihat lebih rilexs.

S : klien mengatakan mau

menuruti anjuran perawat.

O : klien belum dapat

menggerakkan kakinya.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Jam Dx Catatan perkembangan TTD

1

2

S : Klien mengatakan masih nyeri.

O : Ekspresi wajah klien merihtih kesakitan.

A : Masalah belum teratasi.

P : lanjutkan intervensi.

S : Klien mengatakan tidak takut lagi.

O : Kaki klien masih bengkak.

A : Masalah belu teratasi.

P : pertahanka intervensi.

Page 11: APENDIKS