a.pendahuluan.doc
TRANSCRIPT
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) HAPESONG UKL/UPL
I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Distrik Tapanuli Selatan (DTAPS) mempunyai lahan kebun kelapa
sawit seluas ± 1.176,80 Ha. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) berencana akan membangun
perkebunan kelapa sawit di DTPS seluas ± 1.500 Ha dan di daerah Tapanuli Tengah seluas ± 7.000 Ha.
Kebun kelapa sawit milik masyarakat di daerah sekitar DTAPS adalah seluas ± 11.636,25 Ha.
Selama ini produksi TBS dari kebun kelapa sawit dari kebun DTAPS dijual ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
Sisumut yang berjarak ± 250 Km dengan biaya angkut rata-rata Rp 195.36,-/kg TBS. Hasil kebun
masyarakat dijual melalui pemasok ke beberapa PKS yang posisinya berjarak antara 115 Km s/d 250 Km
dari lokasi kebun masyarakat di Tapanuli selatan. Jarak PKS yang relatif jauh membutuhkan biaya
pengangkutan yang tinggi sehingga menyebabkan harga jual TBS lebih rendah dari harga jual TBS di
daerah lainnya. Jarak tempuh yang jauh menyebabkan mutu produksi akan menurun karena peningkatan
Asam Lemak Bebas (ALB) serta menyebabkan penyusutan berat TBS di PKS.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Hapesong berencana membangun Pabrik Kelapa Sawit
(PKS) dengan kapasitas 30 ton TBS per jam. Dengan adanya PKS ini diharapkan akan menampung TBS dari
kebun DTAPS dan dari kebun masyarakat di sekitarnya.
2. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dan manfaat pembangunan PKS Hapesong adalah sebagai berikut :
Memenuhi kebutuhan perlunya PKS di Kecamatan Batang Toru untuk menampung TBS dari
kebun DTPS PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dan TBS dari kebun masyarakat di sekitarnya.
Meningkatkan pendapatan Petani kelapa sawit di daerah sekitarnya dari pengurangan biaya
pengangkutan yang selama ini ditanggung oleh petani.
Memenuhi kebutuhan akan lapangan pekerjaan dalam rangka mengurangi angka pengangguran di
di kabupaten Tapanuli Selatan khususnya di kecamatan Batang Toru.
Menumbuhkan iklim berusaha di kecamatan Batang Toru.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar dengan prioritas pemberdayaan penduduk setempat
sebagai tenaga kerja dan dengan terbukanya kesempatan berusaha di lokasi studi.
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui penerimaan pajak dan retribusi.
I-1
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) HAPESONG UKL/UPL
3. DASAR HUKUM
Beberapa peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hukum di dalam penyusunan
UKL dan UPL dan yang akan digunakan sebagai dasar hukum didalam pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup selanjutnya adalah sebagai berikut.
3.1. Undang Undang
- Undang – Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
- Undang -Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
- Undang-Undang Republik Indonesia no 40 tahun 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional.
- Undang -Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
- Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
- Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Nasional.
- Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
- Undang - Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
- Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistimnya.
- Undang-Undang Republik Indonesia RI Nomor 5 tahun 1984 Tentang Perindustrian.
3.2.Peraturan Pemerintah
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara.
I-2
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) HAPESONG UKL/UPL
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 jo 85 Tahun 1999 Tentang Pengolahan Limbah
Bahan Berbahaya Beracun (B3).
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 40 tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah.
- Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 35 tahun 1991 tentang sungai.
3.3. Keputusan/Peraturan Menteri
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 Tentang
Tentang Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan Lingkungan hidup dan
surat pernyataan kesanggupan Pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 tahun 2010 Tentang Tata laksana
pengendalian pencemaran air.
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2009 Tentang Tata laksana
perizinan dan pengawasan pengelolaan limbah Bahan berbahaya dan beracun serta pengawasan
pemulihan Akibat pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun oleh Pemerintah daerah.
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Tata Laksana
Perizinan Dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Serta Pengawasan
Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Oleh Pemerintah Daerah
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 tahun 2007 Tentang Baku mutu emisi
sumber tidak bergerak bagi ketel uap.
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
- Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Persyaratan dan
Pengawasan Kualitas Air Minum.
- Keputusan Menteri Kesehatan No 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan kesehatan
lingkungan kerja, Perkantoran dan Industri.
- Keputusan Menteri Kesehatan No.876/MENKES/SK/VIII/2001 Tentang Pedoman Teknis Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan.
I-3
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) HAPESONG UKL/UPL
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di
Tempat Kerja.
- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP -48/MENLH/11/1996, tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan.
- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Kep. 50/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebauan.
- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor Kep 51/MENLH/10/1995
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Pekerjaan
Awal, Berkala dan Khusus.
3.4. Keputusan Presiden
- Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
- Keputusan Presiden No.04 Tahun 1980 Tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan di Perusahaan.
3.5. Peraturan Daerah
- Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 07 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2018.
- Peraturan Daerah Tapanuli Selatan No.14 Tahun 1998 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Tapanuli Selatan.
4. IDENTITAS PEMRAKARSA
- Nama Perusahaan : PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) PKS Hapesong
- Nama Pemrakarsa : Ir. H. Amal Bakti Pulungan, MM
- Jabatan : Direktur Produksi
- Alamat Kantor : Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan 20122
- Telepon : 061 8452244
- Faximile : 061 8455177
- Lokasi Usaha/Kegiatan : Desa Perkebunan Hapesong Kecamatan Batang Toru,
Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara
- Jenis Usaha/Kegiatan : Pabrik Kelapa Sawit ( PMKS)
- Kapasitas Produksi : 30 Ton TBS/Jam
I-4