apakah

6
Peran Sumber Daya Manusia & Harapan terhadap Direktorat Jenderal Pajak Muh. Asrul Ashabul Kahfi (19) Pajak 1-D

Upload: muhammad-asrul-ashabul-kahfi

Post on 16-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Assalaja

TRANSCRIPT

Peran Sumber Daya Manusia

Peran Sumber Daya Manusia& Harapan terhadap Direktorat Jenderal Pajak

Muh. Asrul Ashabul Kahfi (19)Pajak 1-D

Sumber Daya Manusia adalah potensi yang dimiliki oleh manusia serta mampu megolah potensi itu sendiri sehingga tercapai kesejahteraan. Akhir-akhir ini Sumber Daya Manusia semakin terdengar, karena muncul kesadaran bahwa suatu pembangunan tidak hanya bergantung pada Sumber Daya Alam tetapi juga pada SDM. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang vital dalam suatu organisasi, karena bagaiamanapun canggihnya sistem yang dimiliki oleh organisasi tersebut tetapi tidak memiliki SDM untuk menjalankannya maka semuanya menjadi tidak bermakna. Hal itu membuat SDM bukan dianggap sebagai aset utama, tetapi sebagai aset bernilai yang dapat dilipatgandakan, dikembangkan, dan bersifat jangka panjang. Contoh kecil SDM sebagai aset yang bernilai adalah Mahasiswa yang akan menjadi penerus dalam pembangunan bangsa, tetapi sebelum itu Mahasiswa ditempa terlebih dahulu agar lebih siap dalam meneruskan perjuangan para pendahulu. Sumber Daya Manusia dalam organisasi sangatlah penting. Dimana SDM sangat dibutuhkan dan diharapkan demi kemajuan organisasi tersebut. Sumber Daya Manusia dalam organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan di dalam organisasi. Sumber Daya Manusia bagi organisasi merupakan faktor sentral. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi tersebut dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan pelaksanaan misinya di kelola dan diurus oleh manusia. Jadi Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting dan strategis dalam semua kegiatan organisasi. Setelah itu, SDM harus bekerja berdasarkan visi agar tujuan organisasi tercapai secara optimum. Tetapi SDM dalam organisasi harus memenuhi syarat kualitas dan seberapa banyak (kuantitas) yang dibutuhkan oleh organisasi tersebut untuk menjalankan sistemnya.Negara-negara maju telah memanfaatkan Sumber Daya Manusia nya dengan baik sehingga dapat menguasai perekonomian dunia seperti Jepang, dan Singapura. Mereka lebih mengutamakan pengembangan SDM terlebih dahulu daripada teknologi dan infrastruktur mereka, karena mereka tahu bahwa dengan SDM yang berkualitas negara-negara tersebut dapat membuat teknologi yang sangat maju dan canggih. Hal ini mengindikasikan bahwa negara-negara maju lebih memperhatikan SDM yang berkualitas. Indikator dari Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah; Dedikasi, Jujur, Inovatif, Tekun, dan Ulet. Dedikasi merupakan sikap pengabdian terhadap tugas yang diberikan atau di amanahkan. Sumber Daya Manusia yang berkualitas harus memiliki sikap rela berkorban terhadap waktu, tenaga, dan pikiran untuk membuat pekerjaannya menjadi berkembang dan maju serta hasil yang dihasilkan menjadi maksimal. Seseorang yang memiliki dedikasi tinggi memiliki visi yang jauh kedepan serta disiplin yang tinggi karena terfokus kepada apa yang ingin diwujudkanJujur adalah pondasi kekohan dari organisasi yang dijalankan karena jika terjadi sedikit kecurangan yang dilakukan oleh SDM sendiri maka bukan tidak mungkin organisasi tersebut akan roboh. Kejujuran juga tidak hanya jujur pada orang lain tetapi juga pada diri sendiri. Terhadap orang lain harus bekerja sama, dan didalam kerja sama harus dilandasi dengan saling percaya. Orang juga harus jujur pada kemampuannya sendiri, seperti jujur atas apa yang diperbuat dan apa yang tidak diperbuat.Contoh inovatif adalah seperti SDM yang unggul bukan lah yang rutin puas atas apa yang telah dicapainya melainkan SDM yang kreatif, selalu aktif mencari hal-hal baru. Dari kreatifitas tersebut SDM selalu memberikan ide-ide untuk melakukan suatu perubahan yang baru.Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkualitas tidak mudah putus asa. Dia akan terus-menerus mencari dan mencari, dibarengi dengan sikap tekun dan ulet demi menghasilkan output yang lebih maksimal. Makah hal itu membawanya kepada suatu dedikasi pekerjaan yang sangat tinggiDisamping pemenuhan kualitas bagi Sumber Daya Manusia suatu organisasi, dibutuhkan juga pemenuhan kuantitas, karena jika terjadi kekurangan SDM untuk menjalankan sistem yang sangat besar dapat membuat organisasi tersebut menjadi kewalahan dalam menjalankannya. Contoh sederhananya terjadi pada Direktorat Jenderal Pajak. DJP dipatok target oleh pemerintah dengan rasio pajak (tax ratio) sebesar 16 persen. Di Indonesia terdapat 25 juta wajib pajak pribadi dan 2 juta wajib pajak badan sedangkan total pegawai pajak adalah 33 ribu orang. Jika dibandingkan, rasionya mencapai 1:818 atau seorang pegawai melayani 818 wajib pajak. Oleh karena itu DJP membutuhkan banyak pegawai yang dalam hal ini Sumber Daya Manusia untuk mencapai target yang ditetapkan. Kuantitas dari Sumber Daya Manusia memiliki fungsi yaitu; Memudahkan pekerjaan yang tentu saja membuat segalanya menjadi cepat dan mudah, menutup kesalahan yang dilakukan oleh seseorang apabila terjadi suatu kesalahan, memaksimalkan hasil (output) yang dihasilkan sehingga sesuai bahkan melebihi dari apa yang diharapkanTetapi hal yang penting antara kualitas dan kuantitas suatu Sumber Daya Manusia, tentu saja kualitas merupakan perhatian pertama dan utama. Karena dengan kualitas yang sangat baik dapat mengalahkan kuantitas itu sendiri. Peningkatan suatu kualitas Sumber Daya Manusia dapat menunjang pencapaian yang diinginkan oleh suatu organisasi. Kuantitas bisa saja mengalahkan kecepatan dan kemudahan sistem terhadap kualitas, tetapi kualitas dapat membuat pekerjaan menjadi efisien dan efektif. Pengembangan kualitas SDM dapat dilakukan seperti melakukan; Diklat/pelatihan, Perekrutan yang baik, Evaluasi yang dilakukan tiap beberapa periode.Pelatihan biasa dilakukan sesuai dengan profesi yang dijalankan seperti bendahara dan juru sita yang biasa dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Hal ini dilakukan agar mereka menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang akan dijabat kedepannya. Pelatihan juga dilakukan agar meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya, atau dianggap sudah mampu memenuhi syarat administrasi pada pekerjaannya tetapi secara aktual Sumber Daya Manusia harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan pendidikan sesuai dengan tugas yang dijabat. Pelatihan lebih menekankan pada peningkatan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia organisasi berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan. Pelatihan juga bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan dan keahlian individu yang harus dipersiapkan bagi jabatan yang akan datang. Maka dari itu, biasanya program pelatihan sangat luas untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi tanpa direncanakan. Pada dasarnya, pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi seperti memperbaiki kinerja, memuktahirkan keahlian SDM sejalan dengan kemajuan teknologi, membantu memecahkan masalah operasional, membentuk sikap loyalitas dan kualitas produktivitas, dan lain-lain.Perekrutan yang baik dilakukan untuk mencari Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk bergabung dalam suatu organisasi. Dengan merekrut SDM yang berkualitas tentu akan memudahkan jalannya suatu sistem dalam organisasi . Perekrutan biasa dilakukan dengan melakukan proses seleksi yang sangat ketat guna mencari SDM yang kompeten sesuai dengan harapan. Seperti contohnya Kementerian Keuangan ingin mencari pegawai yang memiliki nilai integritas dan profesionalisme yang tinggi maka Kementerian Keuangan membuka USM STAN dengan tingkat seleksi yang sangat tinggi dan berlapis-lapis. Hal ini dilakukan agar dari ratusan ribu pendaftar menghasilkan ribuan orang yang memiliki kualitas diatas rata-rata dan sesuai dengan keinginan Kementerian Keuangan untuk mengisi jabatan kedepannya. Dengan perekrutan yang baik, organisasi tersebut tentu akan memiliki Sumber Daya Manusia yang baik pula.Dan yang terakhir adalah evaluasi yang dilakukan tiap periode. Evaluasi yang dimaksud merupakan proses dimana suatu organisasi menilai prestasi pekerjaan dari SDM mereka. Proses penilaian dilakukan melalui pengamatan (observasi) terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh pekerja. Dari pengamatan tersebut dilakukan pengukuran dan dinyatakan suatu keputusan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam pekerjaannya. Selain itu, evaluasi dilakukan agar organisasi dapat memberikan pelatihan yang tepat kepada para SDM nya. Evaluasi dilakukan tiap periode tergantung kebijakan suatu organisasi agar terjadi suatu pembaharuan dan menjaga kualitas SDM dalam organisasi. Jika pekerja dalam evaluasi dianggap berhasil maka SDM tersebut akan mendapat kenaikan jabatan dan menjadi motivasi bagi SDM yang lain dan dapat meningkatkan produktivitas mereka. Tanpa dilakukannya evaluasi tiap periode, mungkin SDM tidak akan berkembang dan membuat jalannya sistem organisasi menjadi buruk dan ketinggalan dengan organisasi yang lainnya.Harapan saya buat Direktorat Jenderal Pajak kedepannya adalah yang pertama, dapat merubah mindset para wajib pajak bahwa pembayaran pajak bukan hanya sebagai kewajiban yang wajib dilakukan WP agar terhindar dari hukuman, tetapi sebagai rasa nasionalis bangsa Indonesia dalam pembangunan bangsa kita sendiri. Hal ini membuat WP tidak merasa terbebani bahkan membuat WP merasa bangga atas apa yang dia lakukan karena dia telah berpartisipasi dalam melakukan pembangunan negaranya sendiri. Saya mengatakan seperti ini karena pada kenyataannya WP menganggap pembayaran pajak sama dengan mengurangi penghasilan mereka dari seharusnya yang mereka dapatkan. Mereka juga menganggap membayar pajak merupakan akal bulus dari pemerintah untuk memperkaya para pejabat pemerintahan. Tetapi sebenarnya itu tidaklah benar, maka dari itu DJP diharapkan mampu merubah mindset dasar dari para WP itu sendiri.Yang kedua adalah meratanya pembayaran pajak, yang berarti ke-25 juta WP melakukan pembayaran pajak sesuai dengan kemampuan atau penghasilan mereka tanpa terkecuali agar tidak terjadi kecemberuan sosial dan WP merasakan keadilan didalamnya. Tetapi hal ini mungkin sudah diantasipasi oleh DJP dengan membuka lowongan kerja secara besar-besaran demi memaksimalkan SDM yang ada dan mencapai target yang di berikan oleh pemerintah.