apa yang dapat aku lakukan

3
A. Benturan Peradaban Terlalu banyak nikmat Allah yang kita kufurkan, kita melihat kekupuran itu tatapi kita naif, lidah kita kaku untuk mengatakan kebenaran, jari-jari kita bergetar untuk menulis kebenaran, karena ketakutan akan ancaman dari peradaban Barat. Hal yang terpenting yang ingin saia sampaikan dalam tulisan ini adalah : Bangsa Atjeh adalah Bangsa yang dijuluki Atjeh Serambi Mekkah. realitanya Bangsa Atjeh kehilangan jatidirinya sebagai Bangsa Serambi Mekkah entah karena pengaruh Bangsa Barat, yang sengaja di provagandakan lewat media untuk menelan puing-puing masalalu Bangsa Atjeh. Jika kita menoreh pada paragraf buku Syaifullah dia mengatakan: "seandainya ketegangan tersebut tidak di cermati dan di singkapi dengan arif oleh berbagai pihak, cepat atau lambat benturan peradaban ini akan semangkin menggelegar. Dalam teori papan cartur, king dan pope adalah puncak supremasi yang menentukan kapan pertarungan dimulai dan kapan ia berakhir". Menurut saia kini Bangsa Atjeh sudah berakhir sebagai Atjeh Serambi Mekkah, sebagai contoh yang ingin saia tegaskan dalam tulisan ini saia kisahkan tentang Nabi Isa as: Nabi Isa as berkata: "Ya Rabbi, beritakanlah kepadaku tentang umat yang memperoleh rahmatMu ! " Allah berfirman: " Itu adalah umat Muhammad, umat yang penuh dengan para 'ulama, umat yang bertakwa, beriman, menguasai diri, berhati bersih, serta bijaksana seolah-olah mereka itu para Nabi. Mereka

Upload: riskimahazir

Post on 01-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

,mdan.nas.dns.nd.snd.snd,.n.s

TRANSCRIPT

A. Benturan PeradabanTerlalu banyak nikmat Allah yang kita kufurkan, kita melihat kekupuran itu tatapi kita naif, lidah kita kaku untuk mengatakan kebenaran, jari-jari kita bergetar untuk menulis kebenaran, karena ketakutan akan ancaman dari peradaban Barat.Hal yang terpenting yang ingin saia sampaikan dalam tulisan ini adalah : Bangsa Atjeh adalah Bangsa yang dijuluki Atjeh Serambi Mekkah. realitanya Bangsa Atjeh kehilangan jatidirinya sebagai Bangsa Serambi Mekkah entah karena pengaruh Bangsa Barat, yang sengaja di provagandakan lewat media untuk menelan puing-puing masalalu Bangsa Atjeh.Jika kita menoreh pada paragraf bukuSyaifullah dia mengatakan: "seandainya ketegangan tersebut tidak di cermati dan di singkapi dengan arif oleh berbagai pihak, cepat atau lambat benturan peradaban ini akan semangkin menggelegar. Dalam teori papan cartur, king dan pope adalah puncak supremasi yang menentukan kapan pertarungan dimulai dan kapan ia berakhir".Menurut saia kini Bangsa Atjeh sudah berakhir sebagai Atjeh Serambi Mekkah, sebagai contoh yang ingin saia tegaskan dalam tulisan ini saia kisahkan tentang Nabi Isa as:Nabi Isa as berkata: "Ya Rabbi, beritakanlah kepadaku tentang umat yang memperoleh rahmatMu ! " Allah berfirman: " Itu adalah umat Muhammad, umat yang penuh dengan para 'ulama, umat yang bertakwa, beriman, menguasai diri, berhati bersih, serta bijaksana seolah-olah mereka itu para Nabi. Mereka sudah cukup puas dengan sedikit rahmat dari-Ku, dan Aku pun cukup puas dengan beberapa amal shalih mereka. Allah akan mengantarkan mereka ke surga karena mereka berkata: 'Tidak ada tuhan selain Allah. " Ya Isa", mereka adalah penghuni surga yang terbanyak karena tidak ada lidah yang lebih merendahkan diri seperti mereka ketika berkata "Tidak ada tuhan selain Allah", dan tidak ada leher yang lebih merendah diri karena ruku'nya mereka."Nabi Isa as berkata kepada kaumnya: "Jangan berbicara banyak tanpa mengingat Allah, kalau tidak maka mengeraslah hati kalian; dan hati yang keras akan jauh dari Allah, tetapi kalian tidak mengetahuinya. Jangan menyelidiki dosa orang lain seolah-olah kalian itu tuan, tetapi selidikilah seolah-olah kalian itu hamba.Yahya bin Zakaria bertemu Isa dan berkata: "Katakanlah kepadaku, apa yang mendekatkan manusia kepada kasih Allah dan menjauhkannya dari murkaNya?" Isa berkata: "Hindarilah marah." Yahya bertanya: "Apa yang menimbulkan marah dan membuatnya muncul kembali?" Isa menjawab: "Sombong, taklid buta, keangkuhan, dan kemubaziran.Setelah saudara membacanya sekarang mari kita simak realita yang terjadi sekarang : "Nusantara adalah Negara yang bersuku-suku yang berbeda-beda. Nusantara pernah disatukan menjadi satu Bangsa yaitu Bangsa Indonesia, peristiwa ini di latar belakang karena ada penjajahan yang sama dengan suku2 Bangsa di Nusantara, dengan tujuan yg sama yaitu mengusir para penjajah yang bertengger karena Nusantara adalah ladangnya minyak di Asia.Hampir menjelang 70 tahun Indonesia merdeka, yang membuat saia heran adalah tentang kesejahteraan dan keadilan, karna ini adalah pilarnya suatu Bangsa. Belum lagi kita bahas tentang HAM.kebanyakanmasyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari belenggu nafsu, di mana pemimpin yang terpilih adalah manusia yang bertopeng malaikat yang membawa angin surga, sementara hakikat lahir batinnya adalah rajanya maling keringat umat yang bersembunyi di dalam kuda troiPuluhan parpol politik yang bertengger di Indonesia ini tujuannya adalahuntuk menindashak-hak masyarakat. Realitanya mereka hanya memperebutkan satu kursi, logika sederhana yang ingin saia sampaikan dalam tulisan ini adalah :jika hanya untuk memperjuangkan hak-hak umat kenapa harus memperebutkan kursi, apakah kursi itu yang buat sejahtera masyarakat Indonesia"