apa saja manifestasi klinis appensisitis

4
Apa saja manifestasi klinis appensisitis? 1. Rasa nyeri di region periumbilical yang kemudian berpindah ke kuadran kanan bawah perut. 2. nausea dan vomiting 3. perubahan kebiasaan membungkuk karena adanya rasa nyeri 4. Adanya tenderness di lokasi appendiks. Khasnya, terjadi tenderness saat palpasi di daerah MC Burney’s. (1/3 lateral antara SIAS dan Umbilicus). 5. Nyeri lepas tekan sering terjadi namun pada masa awal sakit hampir tidak pernah ditemukan ditemukan. 6. Suhu biasanya normal atau sedikit meningkat/ mild fever (37,2®C- 38®C) tapi suhu 38,3®C menunjukkan adanya perforasi. 7. Takikardia. Takikardia meningkat setara dengan suhu yang meningkat. 8. Tegang dan Tenderness semakin jelas seiring dengan perkembangan penyakit, hal ini menunjukkan appendicitis mengarah ke perforasi. Sumber : Harrison's Principles of Internal Medicine 18th edition. Copyright © The McGraw-Hill Companies. 2012 Bagaimana cara mendiagnosa appendicitis? 1. Inspeksi - tidak ditemukan gambaran spesifik. - kembung sering terlihat pada komplikasi perforasi. - penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada masaa atau abses periapendikuler. - tampak perut kanan bawah tertinggal pada pernafasan 2. Palpasi - nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri tekan lepas. - defans muscular menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale. - pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan palpasi dalam untuk menentukan adanya rasa nyerii 3. Perkusi 4. Auskultasi - sering normal

Upload: akbar-taufik

Post on 16-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

mmmmmm

TRANSCRIPT

Apa saja manifestasi klinis appensisitis?1. Rasa nyeri di region periumbilical yang kemudian berpindah ke kuadran kanan bawah perut.2. nausea dan vomiting3. perubahan kebiasaan membungkuk karena adanya rasa nyeri4. Adanya tenderness di lokasi appendiks. Khasnya, terjadi tenderness saat palpasi di daerah MC Burneys. (1/3 lateral antara SIAS dan Umbilicus).5. Nyeri lepas tekan sering terjadi namun pada masa awal sakit hampir tidak pernah ditemukan ditemukan.6. Suhu biasanya normal atau sedikit meningkat/ mild fever (37,2C-38C) tapi suhu 38,3C menunjukkan adanya perforasi.7. Takikardia. Takikardia meningkat setara dengan suhu yang meningkat.8. Tegang dan Tenderness semakin jelas seiring dengan perkembangan penyakit, hal ini menunjukkan appendicitis mengarah ke perforasi.Sumber : Harrison's Principles of Internal Medicine 18th edition. Copyright The McGraw-Hill Companies. 2012Bagaimana cara mendiagnosa appendicitis?

1. Inspeksi tidak ditemukan gambaran spesifik. kembung sering terlihat pada komplikasi perforasi. penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada masaa atau abses periapendikuler. tampak perut kanan bawah tertinggal pada pernafasan2. Palpasi nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri tekan lepas. defans muscular menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale. pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan palpasi dalam untuk menentukan adanya rasa nyerii3. Perkusi4. Auskultasi sering normal peristaltic dapat hilang karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat apendisitis perforata pada keadaan lanjut bising usus tidak ada (karena peritonitis)5. Rectal Toucher tonus musculus sfingter ani baik ampula kolaps nyeri tekan pada daerah jam 09.00-12.00 terdapat massa yang menekan rectum (jika ada abses). pada apendisitis pelvika tanda perut sering meragukan maka kunsi diagnosis dalah nyeri terbatas sewaktu dilakukan colok dubur.

6. Uji PsoasDilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat hiperekstensi sendi panggul kanan atau fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditahan. Bila apendiks yang meradang menepel di m. poas mayor, tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri.7. Uji ObturatorDigunakan untuk melihat apakah apendiks yang meradang kontak dengan m. obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil. Gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada apendisitis pelvika.Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator merupakan pemeriksaan yang lebih ditujukan untuk mengetahui letak apendiks.

8. Alvarado ScoreDigunakan untuk menegakkan diagnosis sebagai appendisitis akut atau bukan, menjadi 3 symptom, 3 sign dan 2 laboratoriumAlvarado Score:

Appendicitis point pain : 2Lekositosis : 2Vomitus : 1Anorexia : 1Rebound Tendeness Fenomen : 1Degree of Celcius (.>37,5) : 1Observation of hemogram : 1Abdominal migrate pain : 1 +Total : 10

Dinyatakan appendisitis akut bila skor > 7 poin

Sumber : Jong, W.D. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC

Bagaimana perbedaan manifestasi klinis app dengan gastroenteritis? Gastroenteritis akut adalah kelainan yang sering dikacaukan dengan apendisitis. Pada kelainan ini muntah dan diare lebih sering. Demam dan lekosit akan meningkat jelas dan tidak sesuai dengan nyeri perut yang timbul. Lokasi nyeri tidak jelas dan berpindah-pindah. Hiperperistaltik merupakan gejala yang khas. Gastroenteritis biasanya berlangsung akut, suatu observasi berkala akan dapat menegakkan diagnosis. Sedangkan pada appendicitis tidak ada diare dan ditemukan nyeri tekan atau nyeri lepas tekan.Sumber: Harrison's Principles of Internal Medicine 18th edition. Copyright The McGraw-Hill Companies. 2012

Bagaimana histology appendiks viriformis?

Ketrangan : 1. Mesentriolum2. Lapisan Mukosa dengan Kriptus Lieberkhun3. Folikel Limfoid dengan germinal centers4. tela submucosa/submuskularis5. Lapisan muskularis

Sumber : Kuehnel. Color Atlas of Cytology, Histology, and Microscopy Anatomy 2003 Thieme. Hal 313.

Appendiks veriformis adalah sekum menonjol sepanjang kurang lebih 5-6 cm. lapisan mukosa appendiks tersusun atas epitel silindris selapis yang engandung sel absorptive di permukaannya, sel goblet, dan sel M yang terletak pada nodul limfois yang berdekatan dengan epitel. Lamina propia tersusun dari jaringan ikat longgar dengan beberapa nodul limfoid dan kriptus lieberkhun. Lapisan muskularis mukosa, submukosa dan mukosa eksternal tidak jauh berbeda dari saluran cerna lainnya.

Sumber : Gartner, Leslie P. Colour Textbook of Histolog 3th Edition. Copyright 2007 Elsevier Inc. All rights reserved