ap~ · 4 pasal ~ (1) peratura:n gubemur sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 memuat njop pbb-p2 yang...

8
Indek: .. . Kode m Hal/isi Ringkas Tgl./Nomor Sural As aI LEMBAR DlSPOSISI I CATATAN DlNAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA Tanggal Masuk : .. . 0(7'>- : Njl?f' . .. .. . : .. ?. .:k.':' .. /. .. i, .f<?-?, . :. , . Inslruksi Iinformasi : Dileruskan I kepada : I I fA)J JJ. 1. Sekrelaris 2. Kabid Media Massa 3. Kabid Informasi Publik 4. Kabid SIM 5. Kabid Infraslruklur Perangkal Lunak 6. Kabid Infraslruklur Perangkal Keras 7. Kabid POSTEL \ilClio ..... /A""o'- . Sesudah digunakan harap segera dikembalikan Kepada: Ofi(> '11- 1 1; • Coret yang tidak perlu

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AP~ · 4 Pasal ~ (1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi dan Bangunan. (2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud

Indek: ..D.1l'~i: . Kode

mHal/isi Ringkas

Tgl./Nomor Sural

As a I

LEMBAR DlSPOSISI I CATATANDlNAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN

PROVINSI DKI JAKARTATanggal Masuk : ..o.lf!..r.o.\.!..P.4.~ .

0(7'>-

: .Per:mQhQ.~!,:, \,.I~ ~J1::' Njl?f' ~(1 .

..~ &!~~-h;I., ..~.:!~ .

: ..?. .:k.':' '?'-.~.. /. ..~.:.!. ~ i, .f<?-?, .

: ..D.~\).t<iS ~!~';P':"l') ~~.~ , .

Inslruksi Iinformasi : Dileruskan I kepada :

~

\.~j

/".~(t~~I I fA)J JJ.\AP~

1. Sekrelaris

2. Kabid Media Massa

3. Kabid Informasi

Publik

4. Kabid SIM

5. Kabid Infraslruklur

Perangkal Lunak

6. Kabid Infraslruklur

Perangkal Keras

7. Kabid POSTEL

\ilClio.....

~ ~ lYl~O

/A""o'- . ~I;s 1l\M>.~ ~

Sesudah digunakan harap segera dikembalikan

Kepada:

Ofi(> '11- 11;

• Coret yang tidak perlu ,~

Page 2: AP~ · 4 Pasal ~ (1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi dan Bangunan. (2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud

:l

C OJ

'" '"c. Ol

E '"

'" . c·in :.

® '"e! is .0

"0.0. E

~ '".,. E

Ol

C....J

Ol '"'"

...J

~ -."'"...J0

c:r:i:lz (

w c

~'"'"'"2.S!

;:) -.5 is

I-a:: Ol

t"0

(J)

c:r: 0 0

'" z~ -

• '"~ ~ SE :l

'"'"

Ol

.c c.

'" '" '"'"Ol(; '"

c Ol"0

." C.,

B:§

Ol OlQ. c c

"2 - '" '"Ol >.

:::J '" t c.c (J) e! i"

0 .~ *0

Z Q. '" 0f- '" •

Page 3: AP~ · 4 Pasal ~ (1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi dan Bangunan. (2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud

lY"Io*Jon &1<01\>"'« 01per,/ub + r"'; c\)

-~

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KlIUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PELAYANAN PAJAKJI. ABDUL MUIS NO. 66 Telp. (021) 3865580 - 3865585

JAKARTA 10160

NomorSifatLampiranHal

9/- 1.1.22

1 (Satu) Berkas + c.oPermohonan Unggah Data NJOPpada Web jakarta.go.id

t; Januari 2016

Kepada

Yth. Kepala Oinas Komunikasi,Informatika dan KehumasanProvinsi OKI Jakartadi

Jakarta

Sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Gubernur Nomor 260

Tahun 2015 Tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2016, maka dengan ini dimohon agar Pergub

sebagaimana terlampir dapat diunggah pada web jakarta.go.id.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara, diucapkan terima kasih.

KepaJ~nas Pelayanan Pajak/'-J:'~o"yihsi OKI Jakarta,

" i{;i i~JhY~$' - ~»:,

;: ~.f ~ .... "'),'cO I" ,V -tri. ( l"," ) ) ..,<, \A!1lUS}Ba~l;ja9g Setlowldodo~~I~NIl1a!ii,a;f2051981121001·~lrf~

ti___ r

"! lAb

Page 4: AP~ · 4 Pasal ~ (1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi dan Bangunan. (2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud

I SALINAN I

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA

NOMOR 260 TAHUN 201"

TENTANG

PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAANDAN PERKOTAAN TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 265 Tahun2014 telah diatur dan ditetapkan Nilai Jual Objek Pajak Bumidan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2015;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan pokok ketetapan PajakBumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2016dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yangmemungkinkan adanya perubahan NJOP Bumi dan/atauNJOP Bangunan Tahun 2016, maka perlu mengatur danmenetapkan Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan BangunanPerdesaan dan Perkotaan Tahun 2016 dengan PeraturanGubemur;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan PeraturanGubemur tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Bumi danBangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2016;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang PerairanIndonesia;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang PemerintahanProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai IbukotaNegara Kesatuan Republik Indonesia;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan;

Page 5: AP~ · 4 Pasal ~ (1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi dan Bangunan. (2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud

Menetapkan

2

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tenblng Pemerinta.hanDaerah sebagaimana te1ah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang JenisPajak Daerah yang Dipungut Berdasarkan Penetapan KepalaDaerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak;

8. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang KetentuanUmum Pajak Daerah;

9. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pajak Bumidan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

1O.Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang OrganisasiPerangkat Daerah;

l1.Peraturan Gubernur Nomor 242 Tahun 2014 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak;

12. Peraturan Gubernur Nomor 332 Tahun 2014 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pe1ayanan PajakDaerah;

MEMUTUSKAN :

PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENETAPAN NILAI JUALOBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DANPERKOTAAN TAHUN 2016.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasa! 1

DaIam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Pemerintah Daerah adaIah Gubernur dan Perangkat Daerahsebagai unsur penyeIenggara Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta.

4. Dinas PeIayanan Pajak yang seIanjutnya disebut DinasadaIah Dinas Pelayanan· Pajak Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta.

5. KepaIa Dinas adaIah Kepala Dinas Pelayanan Pajak ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

6. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yangseIanjutnya disebut PBB-P2 adaIah pajak atas bumidan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/ataudimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan pada sektorperdesaan dan perkotaan, kecuali kawasan yang digunakanuntuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan danpertambangan.

Page 6: AP~ · 4 Pasal ~ (1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi dan Bangunan. (2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud

3

7. Bumi adahh permulman bum; yang mel~pub hmah danperairan pedalaman serta laut wilayah Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

8. Perairan Pedalaman adalah semua perairan yang terletakpada sisi darat dari garis air rendah dari pantai, termasuk kedalamnya semua bagian dari perairan yang terletak padasisi darat dari suatu garis penutup, Perairan Pedalamanterdiri atas Laut Pedalaman dan Perairan Darat..

9. Bangunan adalah konstruksi teknis yang ditanam ataudiletakkan secara tetap pada tanah dan/atau perairanpedalaman dan/atau laut.

10. Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disingkat NJOPadalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beliyang terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapattransaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandinganharga dengan objek lain yang sejenis atau nilai perolehanbaru atau NJOP Pengganti.

11. Klasifikasi Bumi dan Bangunan adalah penge1ompokan nilaijual Bumi dan nilai jual Bangunan yang digunakan sebagaipedoman penetapan NJOP Bumi dan NJOP Bangunan.

12. Objek PBB-P2 adalah objek pajak, bumi dan/atau bangunanyang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh orangpribadi atau badan, kecuali objek Pajak Bumi dan Bangunansektor perkebunan, perhutanan dan pertambangan.

13. Daftar Biaya Komponen Bangunan yang selanjutnyadisingkat dengan DBKB adalah daftar yang dibuat untukmemudahkan perhitungan nilai bangunan berdasarkanpendekatan biaya yang terdiri dari biaya komponen utamadan/atau biaya komponen material bangunan dan/ataubiaya komponen fasilitas bangunan.

14. Nilai Indikasi Rata-rata adalah nilai pasar rata-rata yangdapat mewakili nilai tanah dalam suatu zona nilai tanah.

15. Zona Nilai Tanah yang selanjutnya disingkat ZNT adalahzona geografis yang terdiri atas sekelompok objek pajak yangmempunyai suatu Nilai Indikasi Rata-rata yang dibatasi olehbatas penguasaan/pemilikan objek pajak dalam satu wilayahadministrasi desa/kelurahan. Penentuan batas ZNT tidakterikat kepada batas blok.

BAB II

PENETAPAN NJOP PBB-P2

Pasal2

Gubernur menetapkan NJOP PBB-P2 sebagai dasar pengenaanPBB-P2 setiap tahun dalam bentuk Peraturan Gubernur untukmasing-masing wilayah Kota/Kabupaten Administrasi.

Page 7: AP~ · 4 Pasal ~ (1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi dan Bangunan. (2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud

4

Pasal ~

(1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi danBangunan.

(2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan berdasarkan Nilai Indikasi Rata-ratadalam suatu ZNT.

(3) NJOP Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirincidalam DBKB dan digunakan sebagai dasar perhitungan nilaibangunan.

(4) Nilai bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)digunakan sebagai dasar penetapan NJOP Bangunan setiaptahun.

(5) Besamya NJOP atas Objek Pajak yang bersifat khusus atauobjek lainnya dapat ditentukan berdasarkan penilaianindividual yang dilaksanakan oleh pejabat fungsional penilaiPBB-P2.

Pasal4

(1) Kepala Dinas dapat menetapkan NJOP PBB-P2 dalam halterjadi penambahan dan perubahan Kode ZNT dan NJOPPBB-P2 pada tahun pajak berjalan, sebagai berikut :

a. hasil penilaian individu objek non standar dan objekkhusus dalam rangka penggalian potensi PBB-P2;

b. hasil pendataan dan pemutakhiran objek dan subjek PBB­P2',

c. berdasarkan pendaftaran objek pajak atas permohonanwajib pajak;

d. dikabulkannya permohonan keberatan wajib pajak atasketetapan PBB-P2; dan

e. dikab;ulkannya permohonan pembetulan wajib pajak atasSPPT PBB-P2.

(2) Penetapan NJOP PBB-P2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan oleh Kepala Dinas dengan menerbitkan KeputusanKepala Dinas.

Pasal5

Penggunaan NJOP PBB-P2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal2dan Pasal4 ayat (1) hanya untuk kepentingan perpajakan.

Pasal6

Penetapan NJOP PBB-P2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan GubernurinL

Page 8: AP~ · 4 Pasal ~ (1) Peratura:n Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat NJOP PBB-P2 yang terdiri dari NJOP Bumi dan Bangunan. (2) NJOP Bumi berupa tanah sebagaimana dimaksud

5

Pasa17

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari2016.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam BeritaDaerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 31 Desember 2015

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,

ttd.

BASUKI T. PURNAMA

Diundangkan di Jakartapada tanggal31 Desember 2015

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,

ttd.

SAEFULLAH

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN 2015 NOMOR 61037