anti perdagangan ilegal againts illegal trade 2012, menurut desi adalah hal yang sangat menarik....

28
Anti Perdagangan Ilegal Anti Perdagangan Ilegal harimaukita.or.id Perkuat Kolaborasi untuk Konservasi Harimau Sumatera Streghtening Colaboration for Sumatran Tiger Conservation Hal. 9 / Pages 9 Tanam Pohon untuk Kelestarian Harimau Sumatera Planting tree for Sumatran Tiger Conservation Hal. 13 / Pages 13 “Anak Saya Akrab Dengan Harimau” My Children’s Intimacy with Tiger Hal. 19 / Pages 19 Againts Illegal Trade Againts Illegal Trade

Upload: duongdat

Post on 26-May-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Anti Perdagangan IlegalAnti Perdagangan Ilegal

harimaukita.or.id

Perkuat Kolaborasi untuk Konservasi Harimau SumateraStreghtening Colaboration for Sumatran Tiger Conservation

Hal. 9 / Pages 9

Tanam Pohon untuk Kelestarian Harimau SumateraPlanting tree for Sumatran Tiger Conservation

Hal. 13 / Pages 13

“Anak Saya Akrab Dengan Harimau”My Children’s Intimacy with Tiger

Hal. 19 / Pages 19

Againts Illegal TradeAgaints Illegal TradeSticker of Against Tiger Trafficking for the visitor© Djamaludin

Setting Tiger Day Banner in National Monument, Jakarta (Monas)© Fransisca Noni

One of the Tigerheart gave the sticker to visitor© Forum HarimauKita

Student from State University of Jakarta and children gave the sticker and Rimueng newsletter to the visitors© Forum Harimaukita

Bujang and Gadis of Bengkulu get involved in campaigning Fight Against Tiger Trafficking on Internet on Global Tiger Day 29 July 2012 Celebration at Bengkulu Province Sumatra© Forum HarimauKita

Desi Ayu Triana

[IN] Mahasiswa biologi kelahiran Palembang, 10 Desember 1992 yang masih berkuliah di Universitas Negeri Jakarta adalah salah satu relawan Forum HarimauKita yang mengikuti kegiatan Tiger Day 2012. Dengan mengikuti kegiatan Tiger Day 2012, menurut Desi adalah hal yang sangat menarik. Bisa mengenal teman-teman yang ahli di dalam dunia konservasi harimau, ikut mengajak masyarakat untuk peduli melindungi harimau dengan pembagian majalah Rimueng dan stiker. Menurutnya perlindungan satwa di Indonesia, termasuk Harimau Sumatera perlu diperjuangkan oleh warga sendiri. Bila ingin mengontak Desi kirim email ke [email protected].

[EN] A biology student from Public University Jakarta (UNJ) was born in Palembang, December 10th 1992. According to this volunteer of Forum HarimauKita, attending Tiger Day 2012 is very interesting. There, she was able to meet experts in tiger conservation and helped persuading people to protect tiger by giving Rimueng magazines and stickers. She also thinks that protection for wild animal, including tigers have to be fought by people themshelves. You can contact her by sending email to [email protected].

Maria Yosephine Tania Eka Putri

[IN] Relawan yang masih terbilang kecil ini lahir di Depok, 30 Oktober 2002. Ia adalah salah satu relawan Forum HarimauKita dalam kegiatan Tiger Day 2012. Putri yang masih duduk dikelas 4 membantu dalam membagikan stiker bersama rekan-rekan yang lain di Monas pada Juli 2012 kemarin. Menurutnya Ia sangat senang membantu kegiatan ini karena banyak bertemu kakak-kakak yang juga senang dengan hewan harimau.

[EN] This very young volunteer was born in Depok on 30th October 2012. She was one of Forum HarimauKita’s volunteers joining Tiger Day 2012. Right now she still at 4th grade and was helping with her companions to give stickers in Monas last July 2012. She said she was happy to help in that event because she could meet the seniors and she also likes tiger.

Melawan Bisnis Ilegal Harimau - Melalui Internet 3Fight Against Illegal Tiger Trafficking Through Internet 4

Harimau, Satwa Kharismatik Bernilai Tinggi 7Tiger, A High Value Charismatic Animal 8

Perkuat Kolaborasi Untuk Koservasi Harimau Sumatera 11Streghtening colaboration for Sumatran Tiger Conservation 12

Tanam Pohon untuk Kelestarian Harimau Sumatera 15Planting Tree for Sumatran Tiger Conservation 16

Harimau Mati Saat Jalani Perawatan 19Tiger Died on Jorney 20

“Anak Saya Akrab Dengan Harimau” 21My Children’s Intimacy with Tiger 26

Penanggung JawabDolly Priatna

Pemimpin RedaksiH. A. Wahyudi

EditorFransisca Noni T.

KontributorHariyawan Agung WahyudiIding Achmad HaidirAgung Nugroho ZainiElva GemitaAdnun Salampessy

Desain & Tata LetakRifky

PenterjemahIndri Hapsari

Alamat Sirkulasi & DistribusiForum HarimauKitaJl. Samiaji 3 No. 10Bantarjati - Bogor [email protected].: +62 251 3975707

Daftar IsiContent

Dari KamiAnti Perdagangan Ilegal adalah tema buletin Rimueng edisi ini. Salah satu media sosial terkenal, Kaskus, merupakan salah satu situs yang paling banyak digunakan untuk menjual atau membeli harimau dan bagian tubuhnya. Terobosan besar telah datang, Kaskus akan memerangi dengan screening dan monitoring lebih intensif.

Selain media sosial, masyarakat sekitar taman nasional turut berperan serta dalam menjaga keberadaan harimau di alam. Keseimbangan antara menjaga keberadaan harimau serta menjamin berlangsungnya kegiatan ekonomi oleh masyarakat menjadi catatan penting dalam Annual Meeting Forum HarimauKita IV di Jambi.

Tindakan nyata sangat penting dilakukan. Penanaman pohon di kawasan restorasi hutan harapan yang dilakukan oleh Forum HarimauKita bersama Hutan Harapan telah dilakukan. Berharap pohon-pohon ini dapat menghutankan kembali kawasan hutan yang sudah dirusak oleh para perambah.

Kita juga turut membantu peran dari Nurazman. Bersama stafnya, Ia mengawasi hutan dan masyarakat. Ia berhasil menangani konflik dilematis Harimau dan manusia di Kabupaten Muara Jambi.

Sekarang, apa yang Anda akan lakukan agar harimau tetap di alam? Peran serta Anda masih terus kami butuhkan. Selamat membaca!.

From UsTheme for this Rimueng newsletterissue is anti illegal trade. One famous social media, Kaskus, is a site that many people used to sell tigers and its body parts. Huge breakthrough has come, Kaskus will fight by screenings and monitorings more intensively.

Beside social media, residents near national park also help protecting the existence of tiger in the wild. Balance between protecting the existence of tiger and ensuring people’s economic activity had become an important notes at Fourth Forum HarimauKita Annual Meeting in Jambi.

Concrete action is very important. Replanting trees in forest Harapan restoration area was done by Forum HarimauKita and Hutan Hutan Harapan. Hopefully those trees can reforestated damaged forest area caused by encroachers.

We also help Nurazman. Together with his staffs, they monitored the forest and society. He was able to handle human-tiger dilematic conflict in Muara Jambi regency.

Now, what would you do to keep tiger in the  wild?

We need your help in saving tiger! Have a nice reading!

3

Melawan Bisnis Ilegal Harimau Melalui Internet

D ukungan terhadap perang melawan perdagangan harimau sumatera dan bagian tubuhnya di internet semakin menguat.

Dukungan tersebut datang dari berbagai lembaga yang konsen memantau perdagangan ilegal satwa dilindungi. Sepanjang tahun 2012 ini, kampanye anti perdagangan satwa dilindungi semakin meningkat intensitasnya. Pun demikian juga dalam hal penguatan jaringan.

Terobosan yang sangat menggembirakan datang dari pihak manajemen Kaskus, sebuah situs terbesar di Indonesia. Pihak Kaskus menyatakan akan turut bekerjasama dalam memerangi perdagangan harimau dan bagian tubuhnya melalui internet. Sebagaimana diketahui berdasarkan data Forum HarimauKita yang dibantu oleh relawan Tiger Heart, Kaskus telah teridentifikasi menjadi situs yang paling sering digunakan sebagai media jual beli harimau dan bagian tubuhnya.

Keikutsertaan Kaskus ini dinyatakan dalam beberapa kali pertemuan yang diselenggarakan di kantor Kaskus di Jakarta. Beberapa hal yang menjadi catatan penting adalah Kaskus akan melakukan

Melawan Bisnis Ilegal Harimau Melalui Internet

screening dan monitoring lebih intensif, melibatkan komunitas dan kaskuser dalam pemantauan jual beli,serta terlibat dalam kegiatan kampanye anti perdagangan harimau di internet.

“Saat ini, thread yang menjual barang-barang yang berhubungan dengan harimau akan di-lock. Peraturan akan melalui masa sosialisasi selama satu minggu. Jika masih ada thread yang berjualan segala yang berhubungan dengan harimau pasca penanganan peraturan baru, akan dikenakan sanksi banned dan delete thread,” kata Bomie, Community Project Manager Kaskus.

Keberhasilan kampanye ini tidak terlepas dari aksi menggalang dukungan publik untuk memerangi perdagangan harimau di internet. Bertepatan dengan momentum Global Tiger Day yang jatuh pada tanggal 29 Juli 2012 yang lalu, HarimauKita menggalang aksi dengan tajuk “Fight Against Tiger Trafficking on Internet”. Aksi kampanye ini dilakukan melalui media sosial seperti facebook dan twitter untuk mengajak publik bersama-sama melaporkan jika ada link di internet yang menjualbelikan harimau dan bagian tubuhnya.

H.A. Wahyudi*

© Asman Adi Purwanto

4

Fight Against Illegal Tiger Busin-ness Through InternetFight Against Illegal Tiger Busin-ness Through Internet

Support in fighting against sumatran tiger and their body part trade in internet is getting stronger. Those support are coming from many

organizations concerned about observing illegal protected animal trade. In 2012, anti-protected animal trade campaign has increased in intencity and even having stronger network.

An encouraging breakthrough had come from management of Kaskus, a largest sites in Indonesia. They said that they will work together to fight tiger and their body parts trade through internet. According to data obtained from Forum HarimauKita helped by volunteers from Tiger Heart, Kaskus was identified as a site which often used in selling and purchasing tiger and its body parts.

Participation from Kaskus has been stated in few meetings held in kaskus office in Jakarta. Some important notes is Kaskus will intensively screen and monitor more, that is involving community and kaskuser to observe trading also involve in anti tiger trade campaign in internet.

“At this moment, thread that sells things connected with tiger will be locked. This rule will be

Fight Against Illegal Tiger Trafficking Through Internet

socialize within a week. After new rule is applied, if there are threads that still sell tiger stuffs, it will be banned and deleted.” Said Bomie, the community project manager of Kaskus

Succes of this campaign can not be separated with persuative public support action to fight tiger trade in internet. The same day as Global Tiger Day on 29 July 2012, HarimauKita took action with theme “Fight Against Tiger Trafficking on Internet.” This campaign was done through social media such as facebook and twitter to ask for public to report if there’s link in internet that trade tiger and its body part.

Beside campaigning through social media, many other types of campaign also held together in July 29th 2012 in many cities such as Jakarta, Bengkulu, West Sumatra, Jambi and Palembang. In Jakarta, this action conducted at National Monument (Monas) park with agenda giving pesuasive stickers that ask people to report every finding for tiger trade in internet. Also, volunteers from Tiger Heart brought banner and walked around monas while socializing with people.

H.A. Wahyudi*

© Asman Adi Purwanto

5

Selain aksi kampanye melalui media sosial, kegiatan aksi kampanye dengan berbagai bentuk juga dilaksanakan serentak pada tanggal 29 Juli 2012 di berbagai kota antara lain Jakarta, Bengkulu, Sumatera Barat, Jambi dan Palembang. Aksi di Jakarta dilakukan di lapangan Monumen Nasional (MONAS) dengan kegiatan membagikan stiker ajakan untuk melaporkan setiap temuan perdagangan harimau di internet. Selain itu, para relawan Tiger Heart mengarak spanduk mengelilingi Monas sembari melakukan sosialisasi kepada para pengunjung.

Aksi yang tidak kalah menarik dilakukan di Bengkulu. Bujang dan Gadis Bengkulu turut serta dalam aksi kampanye melestarikan harimau sumatera di habitatnya. Dalam aksinya, Bujang-Gadis Bengkulu bersama para aktifis dari HarimauKita, Bengkulu Heritage Society, Kelompok Peduli Puspa Langka, serta Alesha Wisata.

Sedangkan di Sumatera Barat, perayaan Global Tiger Day 2012 diisi dengan acara seminar tentang Penyelamatan Harimau Sumatera. Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama antara Forum HarimauKita dengan BKSDA Sumbar dan Universitas Andalas. Momentum Global Tiger Day di Sumatera Barat dimanfaatkan oleh Representative Provinsi Forum HarimauKita untuk memproklamirkan berdirinya Tiger Heart Provinsi Sumatera Barat. “Melalui pembentukan Tiger Heart Sumbar ini, diharapkan akan memperkuat upaya konservasi harimau sumatera, khususnya di Provinsi Sumatera Barat ini,” kata Wilson Novarino, Representative Provinsi Forum HarimauKita untuk Sumatera Barat.

Kejahatan terhadap satwa liar yang dilindungi di Indonesia merupakan ancaman yang serius

bagi kelestarian spesies-spesies langka di negara yang memiliki kekayaan hayati kedua di dunia ini. Perburuan dan perdagangan satwa liar tersebut melibatkan jaringan kriminal dan oknum petugas yang terorganisir berskala internasional.

Internet telah terbukti meningkatkan volume penjualan bagian tubuh satwa dilindungi dan bagian-bagiannya. Kemudahan akses informasi dalam dunia maya, menyebabkan setiap pedagang dapat dengan mudah membuat sebuah website, mengupload gambar-gambar bagian tubuh satwa yang diperdagangkan.

Hasil kegiatan pemantauan perdagangan melalui internet ini dikirimkan publik melalui email ke [email protected]. “Forum HarimauKita akan terus mendorong gerakan anti perdagangan harimau dan bagian tubuhnya melalui internet. Hal ini sesuai dengan amanat forum yang mencanangkan gerakan ini menjadi Inisiasi Gerakan Nasional semenjak tahun 2010 yang lalu,” tegas Hariyo T Wibisono, Ketua Dewan Pengawas Forum HarimauKita.

Lebih lanjut, Ketua Forum HarimauKita, Dr. Dolly Priatna menyampaikan bahwa inisiasi memerangi perdagangan harimau dan bagian tubuhnya melalui internet yang sudah dikerjakan Forum HarimauKita selama dua tahun terakhir, akan dipresentasikan dalam Pertemuan Tingkat Menteri se-Asia Kedua untuk Konservasi Harimau di Bhutan, bulan Oktober yang akan datang. “Kami akan sampaikan kepada dunia internasional, bahwa inisiatif sederhana yang telah diawali Forum HarimauKita ini dapat menjadi sebuah gerakan yang efektif untuk memerangi perdagangan harimau dan bagian tubuhnya,” jelas ahli harimau yang sehari-harinya menjabat sebagai Country Coordinator ZSL Indonesia Programme ini.

“Jika masih ada thread yang berjualan segala

yang berhubungan dengan harimau, akan dikenakan sanksi banned dan delete

thread”

*) Hariyawan Agung Wahyudi : Executive officer of HarimauKita

Salah satu Tigerheart memberikan stiker kepada pengunjung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

© Asman Adi Purwanto

6

A very interesting action was done in Maluku. Bujang and Gadis from Bengkulu participated in campaign for Conserving Sumatran tiger in their habitat together with activists from HarimauKita, Bengkulu Heritage Society, Care for Rare Flowert Community(Kelompok Peduli Puspa Langka) and Alesha Wisata.

While in West Sumatra, Global Tiger Day 2012 celebrated by having seminar about sumatran tiger rescue. This seminar was organized by Forum HarimauKita, Natural Resources Conservation Office (BKSDA) of West Sumatra and Andalas University. This event then used by province representative from Forum HarimauKita to proclaimed establishment of Tiger Heart in West Sumatra province. “By establishing West Sumatra Tiger Heart, it is expected to strenghtened the effort of Sumatran tiger conservation, especially at West Sumatra province” said Wilson Novarino, a province representative of West Sumatra Forum HarimauKita.

Crime against protected wild animals in Indonesia ia a serious threat for the preservation of rare species in a country which has the second most diverse natural resources. Hunt and trade of wild animals involving criminal’s network and unscrupulous officers which is very organized and internationally scaled.

Internet had proved to increase selling volume of body part of protected animals trade. Easy access for information in virtual world can cause traders to easily made a website, uploading pictures of body parts to be traded.

Result in observing trade through internet was sent by public to email at [email protected]. “Forum HarimauKita will keep supporting anti tiger and its body part trade movement through internet. This was done according to the will of forum that initiate this movement as National Movement Initiation since 2010,” mark hariyo T Wibisono, head of Forum HarimauKita Supervisor Council.

Futhermore, our head of Forum HarimauKita, Dr. Dolly Priatna said that initiation in fighting tiger and its body part trade through internet done by Forum HarimauKita for the last two years will be presented in 2nd ministry level meeting for Asia about tiger conservation in Bhutan next october. “we will report to international people that simple initiative started by Forum HarimauKita will be an effective movement to fight against tiger and its body parts trade,” explained this tiger expert and a Country Coordinator of ZSL Indonesia Programme.

“After new rule is applied, if there are threads that still sell tiger stuffs, it will be banned and deleted”

*) Hariyawan Agung Wahyudi : Executive officer of HarimauKita

7

Harimau, Satwa Kharismatik Bernilai Tinggi

Satwa liar memiliki peran yang penting pada masing-masing habitat, dimana secara eko-logis dapat mengendalikan keseimbangan

ekosistem menjadi stabil dan membantu regenerasi jenis lainnya. Harimau, salah satunya. Ia bergantung pada makanannya yang berupa rusa, babi hutan dan binatang lainnya.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi harimau merupakan satwa liar yang menarik untuk diteliti dari berbagai aspek, biologi, ekologi, genetika, perilaku, perburuan illegal dan sosial budaya. Beberapa pihak terkait dalam hal ini Departemen Kehutanan, LSM, pemerintah lokal dan universitas saling bekerjasama melakukan pendidikan konservasi harimau termasuk penyadartahuan masyarakat tentang pentingnya menyelamatkan harimau dan peran satwa tersebut dalam kehidupan.

Berbagai buku, artikel, majalah, program televisi, dan film-film bertemakan harimau telah dihasilkan untuk pendidikan dan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan profesional dan pencinta alam telah banyak berpartisipasi dalam pengamatan ekologi dan menyusun bahan-bahan pendidikan. Stasiun lapangan ilmiah di pedesaan yang meneliti tentang

aspek-aspek harimau merupakan sumber pelatihan dan lapangan kerja bagi penduduk lokal.

Dari nilai estetika-rekreasional, harimau merupa-kan simbol kemegahan dari kehidupan liar tapi juga simbolis dari kualitas lingkungan. Dalam bidang seni, lukisan satwa liar terutama harimau di alam sangat prestise bagi para pemiliknya. Harimau yang ada di kebun binatang menjadi satwa impresif yang selalu menarik perhatian pengunjung yang datang.

Dari nilai ekonomi, harga dari bagian-bagian tubuh harimau yang berhasil disurvei selama tahun 2006. Tulang harimau memiliki harga rata-rata tertinggi, yaitu Rp. 1.050.000/kg (USD 116/kg). Harga tersebut merupakan harga tertinggi yang tercatat pada tahun 2002, yakni berkisar antara Rp. 106.800-605.200/kg (USD 12-67/kg) (Shepherd dan Magnus, 2004 dalam Ng, J. and Nemora, 2007). Berdasarkan pengamatan di lapangan, harga gigi taring menempati posisi berikutnya setelah tulang, dengan satu gigi berharga Rp. 800.000 (USD 88) di Dumai. Harga rata-rata gigi taring adalah Rp. 453.333 (USD 50) (n=12), sementara harga rata-rata untuk cakar Harimau adalah Rp. 130.000 (USD 14) (n=3). Kedua harga tersebut lebih rendah jika

Oleh : Agung Nugroho Zaini*

© Forum HarimauKita

8

Tiger,

Charismatic Animal With High Value

W ild animals have important role in each of their habitat. Ecologically, they can stabilized ecosystem balance and help

other species regeneration. Tiger is one of them, it depens on food such as deer, wild boar and other animals.

In science and technology field, tiger is an interesting wild animals to be researched in many aspects such as biology, ecology, genetics, behaviour, illegal hunting and social culture. Some parties related with these issues are Forestry Department, NGOs, local government and universities which work together for tiger conservation education that include public awareness on how important to save tiger and its role in life.

A lot of books, articles, magazines, television programs and movies with tiger as a theme were made for the purpose of education and science. Professional researchers and nature lovers have participate much in ecological observation and compiling education materials. Scientific field stations for researching

by : Agung Nugroho Zaini*

tiger’s aspects on the village is the source of training and a field job for local people.

From estetic to recreation, tiger is not only a splendor symbol from wild life but also an indicator for environment quality. In art, paintings with wild life theme especially tiger are very prestige for the owner. Tiger on the zoo had becomed an impresive animal which always get the attention of everyone coming to the zoo.

From economic value, price for parts of tiger body had been surveyed thoughout year 2006. Tiger bones highest price average is Rp. 1.050.000/kg (USD 116/kg). That is the highest price recorded in 2002, that is Rp. 106.800-605.200/kg (USD 12-67/kg) (Shepherd dan Magnus, 2004 dalam Ng, J. and Nemora, 2007). From field observation, canines of a tiger placed the next position after bones with price for a tooth is Rp. 800.000 (USD 88) in Dumai. Average price for canines is Rp. 453.333 (USD 50) (n=12), while for tiger claws is Rp. 130.000 (USD 14) (n=3). Both of prices were lower compare to

9

dibandingkan dengan hasil survei Shepherd dan Magnus (2004) pada tahun 2002, dimana harga rata-rata untuk gigi taring adalah Rp. 676.400 (USD 74) dan harga cakar adalah Rp. 249.000 (USD 27).

Nilai Konservasi Harimau Liar

Melestarikan harimau akan memerlukan rencana penggunaan lahan yang menunjukkan tantangan yang berkaitan dengan meningkatnya populasi manusia dekat dengan wilayah jelajah harimau. Meski demikian, hilangnya habitat lebih cepat dan sebagian besar ancaman untuk harimau. Ada perhatian khusus bahwa pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit memiliki dampak yang dramatis bagi harimau. Industri kelapa sawit merupakan bagian yang tumbuh untuk menyediakan biofuel dan, ironisnya, respon melawan perubahan iklim mungkin berdampak lebih besar pada harimau dari perubahan iklim itu sendiri. Namun, strategi mitigasi lain dapat memberikan pentingnya peluang konservasi, digambarkan deng-an diskusi baru-baru ini tentang pengurangan emisi dari deforestasi di negara berkembang, dan menghindari skema deforestasi lain. Inisiatif ini bagian dari perdagangan kredit karbon yang diusulkan akan memberikan insentif finansial bagi pemerintah untuk mempertahankan hutannya dan habitat alam lainnya, mendorong pendanaan perbaikan penegakan hukum dan pembangunan ekonomi pedesaan.

Bila kita menjaga kelangsungan hidup harimau, secara langsung satwa ini akan mendatangkan

nilai ekonomi yang tinggi yang merupakan daya tarik pariwisata dan seni dimana secara langsung akan menciptakan lapangan kerja, devisa, pajak dan penjualan aset bisnis pariwisata. Secara tidak langsung dalam hal ini harimau sebagai spesies kunci (flagship) akan mendatangkan nilai bagi bidang penelitian, pendidikan, dan produk-produk pendidikan konservasi lingkungan.

Berdasarkan uraian diatas, maka analisa ter-hadap nilai total ekonomi dari harimau sebagai satwa liar dengan memperdagangkan produk-produk satwa liar tidak selalu menguntungkan bahkan cenderung merugikan. Akan tetapi apabila nilai ekologis/biologi harimau dapat dipertahankan dengan menjaga kelestarian di alamnya pe-nyeimbang proses ekosistem yang stabil, maka dengan eksistensi dan kelestarian satwa ini, nilai-nilai lain akan ikut berkembang sehingga menjadikan satwa liar termasuk yang lainnya akan bernilai tinggi secara langsung dan tidak langsung.

“Harimau merupakan simbol

kemegahan dari kehidupan liar tapi juga simbolis dari

kualitas lingkungan”*) Penulis adalah Staf Lingkungan Hidup di Pariaman,

Sumatera Barat.**) WWF: Photos and graphics © WWF or used with permission.

Dukungan luar negeri akan konservasi harimau sumatera sangat besar, terlihat dengan dibuatnya walk of fame di Rusia.

© World Wildlife Fund (WWF)

10

Shepherd dan Magnus (2004) survey result in 2002, where average price for canines are Rp. 676.400 (USD 74) and claws are Rp. 249.000 (USD 27).

Conservation Value of Wild Tiger

Conserving tiger will need land utilization plan that shows the obstacles related to the increasing of human population close to tiger homerange. Even so, habitat loss is faster and some are treats for tiger. There are particular corcern that opening the forest for palm oil plantation has dramatic effect for tigers. Palm oil industry is part of growing industry that produce biofuel; ironically, respond to fight climate change probably have more effect on tiger than the change of climate itself. But other mitigation strategies can give important conservation opportunities, which explained by latest discussion about emission reduction from deforestation in development country and avoid other deforestation schemes. This inisiative is part of carbon credit trade recomended to give financial incetive for government to defend forest and other natural habitat, to push fundings for improvement of law enforcement and village economic development.

If we protect the life of tiger, this animal will directly give us high economic value in ecotourism and art. Then directly creating job opportunities,

foreign exchange, tax and tourism assets bussiness. While indirectly, tiger will act as a flagship species that will give value for research field, education and environmental conservation education products.

According to the above explanation, an analysis for economic total value of tiger as wild animals by selling wild animals products are not always profitablel either it tends to lose. But if ecological/biolological value of tiger can be maintained by conserving their natural habitat as balancer of stable ecosystem process, then with these animal existence and conservation, other value will also develop and thus directly and indirectly, making value of wild animals and others higher.

“Tiger is not only a splendor symbol from wild life but

also an indicator for environment quality”

*) The writer is Environmental Agency Staff at Pariaman, West Sumatra Law and environmental Information Affairs.

Sumatran Tiger Monitoring Team in Kerinci-Seblat© FFI Kerinci Seblat

11

Perkuat Kolaborasi Untuk Koservasi Harimau Su-matera

Catatan Annual Meeting Forum HarimauKita IV Jambi

Upaya konservasi harimau sumatera oleh berbagai lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah telah menunjukkan per-

kembangan yang sangat baik selama dasa warsa terakhir. Kolaborasi yang dilakukan antar lembaga juga mengalami peningkatan yang sangat penting semenjak dilakukannya Island Wide Survey oleh sembilan lembaga yaitu Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS-IP), Zoological Society of London (ZSL) Indonesia Programme, Fauna & Flora International (FFI), World Wide Fund (WWF) Indonesia, Leuser International Foundation (LIF), Pelestari dan Konservasi Harimau Sumatera (PKHS), Yayasan Badak Indonesia (YABI), Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) dan Forum HarimauKita (FHK).

Pertemuan para peneliti dan praktisi konservasi Harimau Sumatera keempat ini dilakukan di Jambi dan dihadiri oleh 35 peserta dari seluruh Provinsi di Sumatera. Acara ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus, yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, H. Hamdani SE, MM, Sabtu (14/7).

Oleh : Iding A Haidir*

Ketua Forum HarimauKita, Hariyo T. Wibisono menyampaikan bahwa penguatan kolaborasi antara lembaga-lembaga yang concern terhadap upaya konservasi harimau sumatera. “Penguatan kolaborasi antar para pihak baik pemerintah maupun NGO merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan yang diamanatkan dalam dokumen Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Harimau Sumatera 2007-2017,” lanjut ahli harimau yang sejak tahun 1998 mengabdikan diri untuk program-program konservasi harimau sumatera ini.

Gubernur Jambi, dalam pidato sambutan pada acara pembukaan Pertemuan Tahunan IV Forum HarimauKita, Jambi menyebutkan tidak dapat kita pungkiri jumlah spesies harimau sumatera di Provinsi Jambi terus menurun dibandingkan beberapa tahun yang lalu, dan menghadapkan kita pada dilema apakah kita rela jika nantinya spesies Harimau Sumatera benar-benar punah karena habitatnya hilang, atau apakah kita harus membatasi aktivitas budi daya masyarakat yang notabene berkaitan dengan masalah ekonomi.

© H. A. Wahyudi

12

Streghtening colaboration for Sumatran Tiger Conservation

Note on 4th Annual Meeting of Forum HarimauKita, Jambi

Sumatran Tiger conservation effort by any organizations either government or non-government organizations have shown a good

development for the last ten years. This colaboration between organization has important enhancement eversince the island wide survey by nine organizations such as: Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS-IP), Zoological Society of London (ZSL) Indonesia Programme, Fauna & Flora International (FFI), World Wide Fund (WWF) Indonesia, Leuser International Foundation (LIF), Sumatran Tiger Preservation and Conservation (PKHS), Indonesian Rhinoceros Organization (YABI), Directorate General of Forest Protection and Nature Conservation (PHKA) dan Forum HarimauKita (FHK).

Forth meeting for researchers and conservation practician of Sumatran Tiger was held in Jambi and there are 35 participants from whole province of Sumatra. This event was officially open on Saturday 14th of July 2012 by the governor of Jambi, H. Hasan Basri Agus delegated by H. Hamdani SE,

MM, a governor expert staff of Society and Human Resources Departement.

Head of Forum Harimau Kita, Hariyo T. Wibisono was talking about the strenghtened colaboration between organization who cares for Sumatran Tiger conservation effort. This tiger expert that has devoted himself in Sumatran Tiger conservation programs since 1998 had said that “Strenghtened colaboration between parties either government or NGOs is the key to pursue mandatory purposes of Strategy and Action document plan of 2007-2017 for Sumatran Tiger Conservation.”

On welcome speech at the opening of 4th annual meeting of Forum Harimau Kita ,Governor of Jambi said that it can not be denied that the number of Sumatran Tiger species in Jambi Province is decreasing compare to few years ago and that made us facing the dilema of whether we are going to accept the extinction of Sumatran tiger species because of habitat loss or are we going to limit people cultivation activities which related with economical problem.

by : Iding A Haidir*

© H. A. Wahyudi

13

Menyikapi permasalahan ini kita perlu arif dan bijaksana, dengan harus menjaga keberadaan harimau serta mampu menjamin berlangsungnya aktivitas budi daya dan ekonomi masyarakat dengan baik, agar upaya peningkatan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat terwujud.

HarimauKita, forum peneliti dan pemerhati Harimau Sumatera melaporkan, setidaknya 563 konflik tercatat semenjak tahun 1998--2011 di Sumatera. Angka tersebut dikompilasi dari laporan lapang Wildlife Conservation Society (WCS), Leuser International Foundation (LIF), Fauna and Flora International (FFI), Zoological Society of London (ZSL), World Wildlife Fund (WWF) dan PHKA. “akhir bulan mei 2012, telah ditemukan seekor harimau betina remaja kaki kanannya masuk dalam jerat babi milik warga hingga memutuskan jari-jari kaki kanannya. Harimau malang tersebut terkena jerat di kawasan hutan semak, Muara Emat, Kerinci dan telah dibawa ke kebun binatang Jambi guna mendapatkan perawatan yang optimal dari petugas,” Nurazman Nurdin, Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi.

Perambahan merupakan salah satu isu penting selain pengurangan harimau yang kian menggila dan perlu segera dipecahkan di Provinsi Jambi dan dilakukan oleh masyarakat pendatang dari luar Provinsi Jambi atau masyarakat perkotaan. “Situasi yang terjadi di Jambi, yang mengatasnamakan orang miskin adalah masyarakat pendatang, ” kata Kepala BKSDA Jambi Tri Siswo Rahardjo di acara pembukaan Pertemuan Tahunan IV Forum HarimauKita, Jambi.

Dikatakan, kegiatan penyadartahuan masyara-kat lokal dimasukan dalam bagian pengelolaan suatu kawasan konservasi, termasuk didalamnya pembinaan spesies harimau dan habitatnya.

HarimauKita sebagai forum bagi praktisi dan pemerhati konservasi harimau Sumatera memperkuat manajemen kolaboratif dalam upaya konservasi harimau Sumatera, dengan mempertemukan berbagai stakeholder seperti pemerintah, NGO dan para pengusaha kehutanan untuk pemulihan populasi harimau sumatera.

Annual Meeting IV Forum HarimauKita tersebut juga memiliki agenda pemilihan Ketua Forum, mengingat periode dua tahun kepengurusan sudah selesai. Terpilih Dr. Dolly Priatna sebagai Ketua Forum HarimauKita periode 2012 - 2014 menggantikan Hariyo T. Wibisono. Sehari-harinya, Dolly Priatna bekerja di ZSL Indonesia Programme sebagai Country Coordinator.

Selain itu, untuk semakin menajamkan salah satu misi Forum HarimauKita, yaitu di bidang peningkatan kapasitas nasional dalam konservasi harimau sumatera, dibentuk Core Learning Team yang bertugas untuk mempersiapkan kegiatan peatihan dari mulai penyusunan kurikulum hingga melaksanakan pelatihan.

“Penguatan kolaborasi antar

para pihak merupakan kunci

keberhasilan pencapaian tujuan”

*) Penulis adalah Tiger Conservation Manager ZSL Indonesia.

Diskusi kolaborasi antar pihak dan penandatanganan ketua Forum HarimauKita periode 2012-2014.

© H. A. Wahyudi

14

section of Natural Resouces Conservation Office (BKSDA) Jambi.

Encroachment is one major issue beside the continous reduction number of tigers and it needs to be solved quickly in Jambi province. This encroachment was done by comers from outside of Jambi province or by urban community. Natural Resouces Conservation Office (BKSDA) Jambi Tri Siswo Rahardjo, in the opening of 4th annual meeting of forum HarimauKita in Jambi said “Situation happened in Jambi which using the name of poor people are usually a comer.”

It was said that awareness for local people was part of concervation area management including the development of tiger species and its habitat.

HarimauKita, as a forum for practiciasn and observers of Sumatran Tiger has strengtened the colaborative management for the effort of Sumatran Tiger conservation by uniting as many stakeholders such as government and forestry businessman to recover Sumatran Tiger population.

Fourth annual meeting of Forum HarimauKita also has an agenda for electing the head of forum, reckoning two years of management had passed. Dr. Dolly Priatna was chosen as the head of Forum HarimauKita for 2012-2014 replacing Hariyo T. Wibisono. He work as country coodinator at ZSL Indonesian Programme.

Beside that, to sharpen one of Forum HarimauKita missions, that is increasing national capacity of Sumatran Tiger Conservation, a core learning team was formed. Their job is to prepare training activity beginning from making of curiculum until training implementation.

Addressing to this problem, we need to be wise by protecting the presence of tiger and able to guarantee well sustainability of cultivation and economy for society so that welfare for all level of society will be increased.

HarimauKita, researcher and observer of Sumatran Tiger forum reported that at least 563 conflicts was recorded since 1998 to 2011 in Sumatra. Those number was compiled from field report of Wildlife Conservation Society (WCS), Leuser International Foundation (LIF), Fauna and Flora International (FFI), Zoological Society of London (ZSL), World Wildlife Fund (WWF) and Directorate General of Forest Protection and Nature Conservation (PHKA). “At the end of Mei 2012, a juvenile female tiger was found with her right leg trapped inside wild boar trap owned by residents and causing her fingers on her right leg cut off.

That poor tiger was trapped at bushes forest area, Muara Emat, Kerinci and was brought to Jambi Zoo to get optimal medication from the staffs,” said Nurazman Nurdin, Head of 3rd region

“Strenghtened colaboration

between parties is the key to pursue

purposes”*) The writer is Tiger Conservation Manager ZSL Indonesia.

Discussion collaborative with mitra and electing the head of forum,as the head of Forum HarimauKita for 2012-2014

© H. A. Wahyudi

15

Tanam Pohon

untuk Kelestarian

Harimau Sumatera

P erlindungan terhadap habitat harimau Sumatera merupakan hal yang sangat mendesak dilakukan saat ini. Hal ini mengingat

keberadaan harimau Sumatera yang semakin terdesak akibat tingginya alih fungsi lahan hutan dan kegiatan perambahan hutan yang berlangsung dalam skala besar. Keprihatinan ini pula yang membawa organisasi Forum HarimauKita (FHK) dan Hutan Harapan melakukan kegiatan bersama sebagai bentuk kepedulian terhadap perlindungan habitat dan pelestarian Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Kegiatan bersama dalam bentuk penanaman 120 batang pohon hutan dari berbagai jenis ini berlangsung di lokasi bekas perambahan di dalam kawasan Hutan Harapan (13/7/2012). Lokasi ini sebelumnya pernah dirambah dan sempat ditanami tanaman kelapa sawit.

Sebagaimana diketahui, kawasan Hutan Harapan adalah hutan restorasi ekosistem yang memiliki arti hutan untuk dipulihkan menjadi hutan alam kembali, yang sedang menghadapi ancaman agresif perambahan. Kegiatan perambahan di hutan ini berlangsung dalam skala besar, sehingga tidak hanya menghancurkan pohon-pohon hutan, tetapi juga menyingkirkan keberadaan beragam satwa, termasuk beragam jenis burung rangkong dan

oleh: Elva Gemita*

harimau. Harimau Sumatera merupakan spesies harimau terakhir yang dimiliki Indonesia setelah dua kerabatnya, yaitu Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), sudah dinyatakan berstatus punah.

Kondisi ini diperburuk lagi dengan kedatangan perambah dalam jumlah besar yang tidak hanya mempersulit ruang gerak satwa, tetapi juga berpotensi memusnahkannya. Sebab, kegiatan perambahan kerap kali diikuti pula dengan aktivitas perburuan satwa. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya ditemukan aneka perangkap satwa yang ditebar di dalam kawasan hutan.

“Dengan penanaman pohon bersama ini, kita ingin menunjukkan bahwa restorasi ekosistem hutan adalah bagian tak terpisahkan dari kegiatan konservasi harimau Sumatera yang kami lakukan selama ini,” kata Hariyawan Agung Wahyudi, Executive Officer Forum HarimauKita (FHK). “Kami optimistis, kegiatan bersama ini akan semakin menyatukan tekad dan langkah kita semua yang bergerak di bidang restorasi ekosistem dan konservasi, untuk menyelamatkan hutan Sumatera dari kerusakan akibat ulah manusia.”

“Kami menyambut gembira kegiatan penanaman pohon bersama di lahan eks perambahan ini,” kata Surya Kusuma, Head of Public Affairs Hutan

© H. A. Wahyudi

16

Planting

tree

for

Sumatran

Tiger

Conservation

P rotection for Sumatran tiger Habitat is an urgent matter that needs to be done right away. Due to the fact that Sumatran Tiger

existence is push by high forest land replacement and large scale encroachment. Concerning about this, Forum HarimauKita (FHK) and Hutan Harapan work together for habitat protection and Sumatran Tiger (Panthera tigris sumatrae) conservation.

This activity is in the form of planting 120 trees with many species at Hutan Harapan Forest Area (13/7/2012). This location was an ex-encroachment area and was planted by palm oil.

As we all know, Hutan Harapan area is a forest restoration ecosystem that deals with aggresive encroachment. This encroachment is a large scale, so, not only it destroy the tree but also eliminate wild animals such as species of Hornbill and tiger. Sumatran Tiger is the last species of tiger in Indonesia after both of its relative was told to be extinct, the Bali Tiger (Panthera tigris balica) and Javan Tiger(Panthera tigris sondaica).

This condition was aggravated by encroacher coming with huge number that not only make it more difficult for animals to move freely but also have the potential for animals to go extinct. That is because encroachment is usually followed by

hunting activity. It can be proved by the discovery of many scattered wild animals traps set inside the forest.

“By planting trees together, we want to show that forest ecosystem restoration is an inseparable part from Sumatran Tiger conservation we have already done.” Said Hariyawan Agung Wahyudi, Executive officer of Forum Harimau Kita (FHK). “We are optimist that this activity will unite our determination and action of everyone working in restoration ecosystem and conservation, to save Sumatran forest from destruction caused by human.”

“We are happily welcoming tree planting activity in this encroachment area,” said Surya Kusuma, Head of Public Affairs of Hutan Harapan. “ Symbolically, this activity shows optimism that Hutan Harapan is not alone in dealing with encroachment that caused forest destruction and treatened the existence of wild animals inside. We also want to show to the public, that what had been damaged will be fixed by us by replanting trees. We will never give up and will deforesting area that are damaged by encroacher.

Hutan Harapan is an ex-area of production forest bussiness, right now the management was shifted to Indonesian Restoration Ecosystem (REKI)

By: Elva Gemita*

© H. A. Wahyudi

17

Harapan. “Secara simbolik, kegiatan ini menunjukkan optimisme bahwa Hutan Harapan tidak sendirian dalam menghadapi tantangan perambahan yang merusak lahan hutan dan mengancam keberadaan satwa di dalamnya. Kami juga memperlihatkan kepada publik, bahwa apa yang sudah dirusak, cepat atau lambat akan kami perbaiki dan tanami kembali. Kami tidak akan pernah menyerah dan akan terus menghutankan kembali kawasan hutan yang sudah dirusak oleh para perambah. ”

Hutan Harapan adalah eks kawasan pengusahaan Hutan Produksi yang kini sudah dialihkan kepada  Restorasi Ekosistem Indonesia  (REKI)  untuk dikelola dan dipulihkan kembali  ekosistemnya (restorasi). Izin pengelolaan Hutan Harapan ini berdasarkan  SK Menhut No 293/Menhut-II/2007:28 Agustus 2007 mengenai Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Restorasi Ekosistem Hutan seluas 52.170 ha di Provinsi Sumatera Selatan.  SK Menhut No 327/Menhut-II/2010  25 Mei 2010 mengenai IUPHHK Restorasi Ekosistem Hutan seluas 46.385 ha di Provinsi Jambi.

Hutan Harapan dikelola secara non-profit, kegiatannya dibantu oleh lembaga donor dan dikelola sepenuhnya oleh warga Indonesia. Program restorasi Hutan Harapan ditujukan agar hutan yang

terletak di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan ini bisa dikembalikan menjadi hutan alam seperti semula. Diharapkan, Hutan Harapan akan menjadi tempat di mana suku asli bisa hidup damai di dalamnya dan memanfaatkan hasil hutan non-kayu, sambil tetap menjaga dan mempertahankan ekosistem Hutan Harapan. Kehancuran Hutan Harapan berarti kehancuran kehidupan bagi penduduk asli yaitu, Suku Bathin Sembilan, yang secara turun temurun hidup berpindah dan mencari penghidupan di dalam hutan.

Hutan Harapan adalah hutan dataran rendah terakhir yang masih tersisa di Pulau Sumatera. Program restorasi Hutan Harapan merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dan juga yang pertama di Indonesia. Bila    restorasi Hutan Harapan berhasil, maka Hutan Harapan akan menjadi model positif yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan hutan alam di Indonesia dan dunia. Keberhasilan restorasi Hutan Harapan juga sedikit banyak akan memperbaiki citra Indonesia di mata internasional, yang saat ini reputasinya dikenal sebagai salah satu negeri dengan laju kehancuran hutan tercepat  di dunia.

“Kami menyambut gembira kegiatan penanaman pohon bersama di lahan eks perambahan ini”

*) Penulis adalah staf riset dan konservasi Hutan Harapan.

© H. A. Wahyudi

Pengangkutan dan Penanaman pohon

18

to be managed and restored. Permit for Hutan harapan management is based on SK Menhut No 293/Menhut-II/2007:28 Agustus 2007 about Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Forest Ecosystem Restoration with an area of 52.170 ha in South Sumatera province. SK Menhut No 327/Menhut-II/2010  25 Mei 2010 about IUPHHK Forest Ecosystem Restoration with an area of 46.385 ha in Jambi Province.

Hutan Harapan is managed non profitly, activities are helped by donor organizations and fully managed by indonesian. Hutan Harapan Restoration Program aimed so that this forest located in Jambi and South Sumatra provinces can be returned to its natural states. Our wish that Hutan Harapan becoming a place where indigenous tribe can live peacefully inside and harness non-timber forest products while maintaining and sustaining Hutan Harapan ecosystem. Destructed Hutan harapan also means the destruction for local people, Bathin Sembilan Tribe whom generations live nomadently, make a living in the forest.

Hutan Harapan is the last lowland forest exist in Sumatra Island. This Hutan Harapan Restoration Program is one of the biggest in the world and first in Indonesia. If this works, then Hutan harapan will be the first positive model that can be developed for natural forest management in Indonesia and world. Success of Hutan harapan restoration also, will fix image of Indonesia Internationally, which rightnow is famous for its reputation as country with the fastest forest destruction in the world.

“We are happily welcoming tree

planting activity in this encroachment

area”

*) The writer research and conservation Officer of Harapan Forest.

© H

. A. W

ahyu

di

Delivery and Planting Tree

19

Harimau Mati Saat Jalani Perawatan

Salah satu ekor anak harimau temuan warga Sungai Gelam dikabarkan telah meninggal setelah mendapatkan perawatan kesehatan

ekstra tenaga medis oleh Drh. Melly di Kebun Binatang Taman Rimbo, Jambi, Selasa (4/9/2012).

“Anak harimau yang satu ekor itu ,“Eci” meninggal semalam, kondisinya kemarin lemah dan sangat kritis ,” kata Kepala Seksi III Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Nurazman di Jambi via SMS, Rabu (5/9).

Menurutnya, kemarin (4/9) kondisi anak harimau sudah sangat kritis, suhu tubuhnya semakin menurun. Penyebab kematian adalah hypothermia dan dehidrasi. Ada sedikit perlakuan aneh sewaktu kedua anak harimau “eci dan lala” digabungkan pada sore hari kemarin, lala menggigit eci dan seperti menolak kalau didekati.

Ke-dua anak harimau rawa tersebut ditemukan dalam kondisi tidak berdaya di tengah jalan, sekitar 40 km dari Desa Ladang Panjang, oleh empat orang warga Pancoran, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Minggu pagi (2/9). Ke-empat orang tersebut adalah; Udin, Doni, Lihin, Simin.

Sebelumnya pada Minggu siang (2/9), general check-up dilakukan oleh Drh. Melly di Taman Rimbo, Kebun Binatang Jambi. Hasil pengecekan

menunjukkan kondisi ke-dua ekor anak harimau yang diperkirakan berumur 2 bulan dan berat sekitar 2-3 kg tersebut mengalami dehidrasi. Diduga anak harimau ini tidak makan dan minum dalam beberapa hari. Salah satunya “eci” malah mengalami penurunan suhu badan (Hypotermia), pernafasan berat, perut kembung dan dehidrasi. Kondisi seekor lagi “lala” lumayan baik, kondisi suhu badan cukup normal, tetapi mengalami kembung dan dehidrasi, Sementara pengobatan yang dilakukan adalah menyuntikkan infus ke tubuh ke dua anak harimau tersebut. Diberi pencahayaan lampu untuk menghangatkan tubuhnya, dan diberi susu SGM untuk bayi 0-6 bulan.

“Untuk lala ada perkembangan yang cukup berarti, mau makan dan minum susu dan sudah kelihatan kalau didekati mulutnya menggeram. Suhu tubuhnya, dari awal ditemukan sampai dengan sekarang dalam keadaan normal. Kita berharap Lala bisa bertahan hidup dan kita upayakan semaksimal mungkin,” kata Nurazman yang juga berprofesi sebagai Coordinator Wildlife Crime and Conflict Responsive Team (WCCRT) dan anggota aktif Forum HarimauKita, pada Rabu pagi (5/9) via milist Forum HarimauKita.

Oleh : Adnun Salampessy*

*) Penulis adalah anggota forum HarimauKita.

© Nurazman/BKSDA Jambi

20

Tiger Died on Jorney

One of tiger cubs found by villagers of Gelam River was dead. It died after went through extra medication treatment from vet drh.

Melly at Taman Rimbo Zoo, Jambi on Tuesday 4th September 2012.

“Eci, the dead cub, is very weak and in critical condition yesterday,” Head of Section III BKSDA (Office of Natural Resources Conservation) of Jambi, Nurazman said on his text message last Wednesday, 5th September 2012.

According to him, cub’s condition was very critical yesterday (4/9), its body temperature was decreasing. Causes of death are hypothermia and dehydration. There was also an odd behavior, like yesterday, when both cubs ‘eci and lala’ was brought together in one place, lala bit eci and seemed to reject when eci come close to her.

Both cubs was found with desperate condition at the middle of street, 40 km from Ladang Pajang Village by 4 people (Udin, Doni, Lihin and Simin) coming from Pancoran, Gelam River district, Muaro Jambi Regency, Jambi Province on Sunday morning 2nd of September 2012.

General checkup was done by vet drh. Melly at Taman Rimbo, Jambi Zoo on Sunday afternoon. Result showed that both cubs still at 2 months age, their weight vary between 2-3 kg and dehydrated. Suspectedly, they were not having any food or water for few days. ‘Eci’ had hypothermia, decreased body temperature, severe respiratory, swollen stomach and dehydrated. While ‘lala’ was better, her body temperature was normal but her stomach swollen and dehydrated. Medication was done by giving infusion to both cubs. Also gave light exposure to warm up their body and milk for human babies aged 0-6 yearsold.

Nurazman, coordinator of Wildlife Crime and Conflict Responsive Team (WCCRT) and an active member of Forum Harimau Kita; on Wednesday (5/9) morning via Forum Harimau Kita mailing list said “ For lala, there is a significant development on her health, she ate and drank milk also when being approached she growled. From the first she was found, her body temperature is normal. We are trying our best to keep lala survive in the future.”

By : Adnun Salampessy*

*) The writer is Member of Forum HarimauKita.

© Nurazman/BKSDA Jambi

21

“Anak Saya Akrab Dengan Harimau”

N urazman SH., M. Hum, sejak 2007 sampai saat ini menduduki jabatan Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi, meliputi Kabupaten

Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Sebelumnya pernah bekerja di Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat.

Pria kelahiran Jambi, 14 Juni 1973 ini menamatkan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Jambi pada 1992. Studi S2-nya dilanjutkan di Universitas Gajah Mada di Yogyakarta dan lulus pada 2007. Pada 2009 mendapatkan penghargaan dari Kepala Balai KSDA Jambi dalam Penanganan Konflik dilematis Harimau dan manusia di Kabupaten Muara Jambi yang telah menewaskan illegal logger sampai 9 orang dalam sepekan. Pada tahun yang sama, 2009, mengikuti pelatihan Wildlife Issue Solution for Biodiversity di negeri sakura, Jepang.

Di Forum HarimauKita, ayah dua anak ini menjabat sebagai anggota aktif periode 2010 hingga saat ini. Sejak 2010, lembaga non-profit, Zoological Society of London mempercayakannya menjadi Coordinator Wildlife Crime and Conflict Responsive Team (WCCRT) beranggotakan beberapa staf kehutanan Provinsi Jambi yang berasal dari Balai Taman Nasional Berbak, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi dan Dinas Kehutanan Muara Jambi.

Saat mengemban tugas negara dalam penyelamatan harimau sumatera di Provinsi Jambi, Nurazman menyatakan, Kementerian Kehutanan melalui Kepala BKSDA Jambi mengarahkannya untuk menjadikan kekayaan alam ciri khas hutan Jambi, formasi hutan gambut sampai dengan hutan pegunungan berbukit alam, bagi pelestarian kehati dan kemakmuran masyarakat

sesuai prosedur dan hukum yang berlaku di NKRI. Kepala BKSDA juga mengarahkannya untuk menangani permasalahan konflik satwa liar-aktivitas manusia dengan “SMART” di Provinsi Jambi.

Berikut petikan hasil wawancara antara reporter Rimueng dengan Nurazman SH.,M.Hum :

Profil tokoh Nurazman, Kepala seksi Wilayah III BKSDA Jambi, Sumatera, Indonesia

Oleh : Adnun Salampessy*

22

My Children’s Intimacy with Tiger

N urazman SH., M. Hum, since 2007 is the Head of 3rd region section of Natural Resources Conservation Office (BKSDA)

Jambi that cover West and East Tanjung Jabung Regency, Jambi Province. He worked at Large Office (Balai Besar) of Kerinci Seblat National Park.

Born in Jambi on 14th of June 1973 and graduated at Law Faculty of Jambi University in 1992. He took his master degree at Gajah Mada University, Yogyakarta and graduated on 2007. In 2009 he received appreciation from head of Natural Resources and Conservation (KSDA) Jambi on Tiger-Human Dilematic Conflict Handling at Muara jambi Regency which caused death of 9 illegal loggers in a week. At the same year he also joined Wildlife Issue Solution for Biodiversity training in Japan.

Starting from 2012, this father of two is an active member of Forum Harimau kita. Since 2010, an NGO, Zoological Society of London entrusted him to be the Coordinator of Wildlife Crime and Conflict Responsive Team (WCCRT) with forestry departement officer of Jambi Province coming from Balai Berbak National Park, Natural Resources Conservation Office (BKSDA) Jambi and Forestry Service Office of Muara Jambi as members.

When Nyrazman was performing country duties in saving Sumatran Tiger at Jambi Province, The ministry of Forestry through the head of Natural Resources Conservation Office (BKSDA) Jambi told him to make peculiar natural diversity of Jambi forest, swamp forest formation and mountain forest with natural hills as place to conserved biodiversity also for public welfare according to procedures and laws in Indonesia. Not to forget, handling wild animal-human conflict at Jambi Province with ‘SMART’ ways.

Here are some notes about interview between repoter Rimueng with Nurazman SH.,M.Hum:

Biography of Nurazman, Head of 3rd region section of BKSDA (Natural Resources Conservation Office) Jambi, Sumatera, Indonesia

Rimueng:Good afternoon Mr. Nurazman ‘oeman.’ Everyone has their own story about Sumatran ‘datuk’ tiger, could you tell me how do you start to gain interest in conservation of this big cat?

Answer:When i first move to Natural Resources Conservation Office (BKSDA) Jambi, i felt that i would have a lot of new experiences, because the main duties and functions are quiet heavy regarding eastern beach mangrove forest wildlife sanctuary management, wild life trading/circulation, forest/land fire and even wild animal conflict. Those are not easy tasks, but because they are my duties, i have to do it as well as possible.

About Sumatran tiger conservation story, when i was on duty at Kerinci Seblat National Park, i was actively participating in the effort for Sumatran tiger Conservation. Then, when i moved to Natural Resources Conservation Office (BKSDA) Jambi, the opportunity to focused more on tiger conservation was seen. It started when i handled tiger-human conflict at the end of 2008 until 2009 which caused death of 9 people. Up til now this sad event still haunt me.That was tragic and dilematic, who are to blame, human or tiger? My dream is that one day people in Sumatra specially in Jambi Province can live coexistently with tigers and their habitat. That dream is what made me proud to giving support and participate actively in Sumatran Tiger Conservation.

Rimueng:Sumatran ‘belang’ tiger conservation is a noble duty, but often this duty clash with a lot of obstacles and parties interest on the field, what are the biggest obstacle that you have met and how do you handle it?

By : Adnun Salampessy*

23

Rimueng:Selamat siang pak Nurazman “oeman”. Setiap orang punya cerita tersendiri tentang harimau “datuk” sumatera, bisa ceritakan bagaimana awalnya Bapak bisa sampai memiliki minat dengan pelestarian kucing besar ini ?

Jawab:Pada awal pindah tugas ke BKSDA Jambi, saya merasa akan banyak mendapat pengalaman baru, karena tugas pokok dan fungsi yang ditangani cukup berat, baik dalam hal pengelolaan kawasan cagar alam hutan bakau pantai timur, peredaran/perdagangan satwa liar, kebakaran hutan/lahan dan bahkan konflik satwa liar. Hal itu merupakan pekerjaan yang tidak mudah, namun karena sudah merupakan tugas, harus dijalani dengan sebaik-baiknya.

Cerita tentang minat dalam pelestarian harimau sumatera, sebenarnya sewaktu bertugas di Taman Nasional Kerinci Seblat, juga sudah ikut aktif dalam upaya pelestarian harimau sumatera. Hanya saat pindah ke BKSDA Jambi, peluang lebih fokus ke pelestarian harimau semakin terlihat. Bermula ketika ikut serta dalam menangani konflik harimau dengan manusia pada akhir tahun 2008 sampai dengan 2009, yang banyak menelan korban sampai 9 orang. Kejadian tragis dan dilematis, siapa yang bisa dipersalahkan, manusia atau harimau? Kejadian menyedihkan ini terus menghantui saya. Impian saya adalah semoga masyarakat dalam aktivitasnya di sepanjang Sumatera, khususnya Provinsi Jambi, dapat hidup berdampingan dengan harimau dan habitatnya. Impian tersebut yang mendorong saya untuk bangga memberi dukungan dan partisipasi aktif dalam pelestarian harimau sumatera.

Rimueng:Pelestarian harimau “belang” sumatera merupakan tugas negara yang mulia, namun dalam praktiknya tentu sering terbentur dengan berbagai macam kendala dan kepentingan, apa saja kendala terbesar yang Bapak temui dan dan bagaimana cara mengatasinya ?

Jawab:Ketulusan dan sepenuh hati, merupakan hal yang ditanamkan dalam mengemban tugas negara ini, apalagi alasan kecintaan akan kucing besar sumatera menambah dorongan besar dalam usaha konservasi harimau sumatera di lansekap Jambi. Bahkan kecintaan akan harimau, saya tularkan kepada keluarga saya, dan mereka sangat peduli. Terutama

anak-anak saya, walaupun masih kecil mereka sudah akrab dengan yang namanya harimau sumatera. Saya berharap kelak mereka bersama generasi bangsa juga akan meneruskan dan mengembangkan apa yang telah dilakukan oleh kita saat ini dalam usaha konservasi harimau sumatera, secara ilmu pengetahuan-intelijen dan intervensi kebijakan.

Pada awalnya, banyak sekali kendala dalam menjalani pekerjaan mulia ini, baik petugas yang ikut terlibat sampai sarana dan prasarana yang kita miliki, begitu juga pemahaman, kesadaran dan kepedulian masyarakat yang kurang terhadap pentingnya harimau secara lansekap. Tapi saya yakin pasti lambat laun, apa yang kita lakukan untuk negara ini ini akan membawa hasil yang baik bagi harimau “lansekap spesies” dan masyarakat di Provinsi Jambi. Saya juga yakin, kedepan pasti akan banyak yang peduli dengan pekerjaan mulia kita ini, pelestarian harimau di alam hidup berdampingan dengan masyarakat, sebagai kekayaan alam Sumatera, khususnya Jambi.

Rimueng:Pengalaman dalam mitigasi konflik harimau-manusia di Provinsi Jambi terus berkembang, hingga salah satunya mendapat kepercayaan dari perhimpunan kebun binatang London, Zoological Society of London, memimpin salah satu project, bisa ceritakan bagaimana perkembangan Bapak sampai sekarang ini dalam mengelola project tersebut dan bagaimana output-nya terhadap status harimau di provinsi Jambi ?

Jawab:Kadang saya merasa sedih, karena tidak bisa menangani pekerjaan secara optimal dalam pelestarian harimau sumatera, terutama pada saat

© Nurazman/BKSDA Jambi

24

Answer:Sincereness and commited, is something you should have in doing this country duty, plus passion for this big cat makes a bigger push in doing efforts for Sumatran Tiger Conservation at Jambi landscape. Even I contaminated my passion for tiger to my family and they becoming really care. Especially my children, although they are still very young they knew so much about Sumatran Tiger. I hope that in the future, together with other younger generation

in this country, they can continue and develop what we have achieved in the effort of Sumatran Tiger Conservation today, either by knowledge-intelligent or policy intervention.

At first there were a lot of obstacles in doing this honour duty, from officers involved, facilities that we have until low public awareness and concern about how important tiger landscapely. But I am sure that some day, what we are doing right now will bring good result for ‘species landscape’ tiger and people in Jambi province. I also believed, in the future there will be a lot of people who are concerned with our work, tiger conservation on their natural habitat will live coexistently with public, as natural resources of Sumatra, specially in Jambi.

Rimueng :Experience in tiger-human conflict mitigation in Jambi Province is progressing. That shows when people from Zoological Society of London entrusted you to be leader of a project. Can you tell me the development of the project that you manage right now? And how about the output of the project considering with tiger status in Jambi Province?

“But I am sure that some day, what we are doing right now

will bring good result for tiger and people in

Jambi province”

© Nurazman/BKSDA Jambi

25

saya mendengar beberapa ekor harimau mati terkena pagar kawat listrik, di pantai timur Jambi. Terus terang saya sangat kecewa dengan keadaan itu dan ternyata sangat sulit menghadapi masyarakat yang hanya mementingkan hidupnya saja tanpa menghiraukan lingkungan. Namun, bagaimanapun saya bersama kawan-kawan berusaha untuk tidak menyerah. Selain sebagai Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi, saya juga bertugas sebagai coordinator Wildlife crime and conflict responsive team (WCCRT) yang didukung oleh lembaga non-profit, Zoological Society of London, yang dibentuk atas kerjasama antara Kementrian Kehutanan R.I. dan ZSL di Provinsi Jambi sejak 2010 dan memiliki anggota sebanyak 5 orang yang berasal dari Balai Taman Nasional Berbak, BKSDA Jambi dan Dinas Kehutanan Muara Jambi. Maksud dan tujuan dibentuknya WCCRT adalah untuk membuka kesadaran pada stakeholder dan instansi lainnya bahwa konflik satwa liar yang terjadi bukan tanggung jawab instansi tertentu seperti BKSDA tetapi juga pihak lain. Perkembangan kegiatan WCCRT sampai saat ini adalah kami terus melakukan upaya penanganan konflik, bahkan untuk seluruh jenis satwa liar, tidak saja harimau sumatera dan terdata terhitung dari tahun 2008, kami sudah menangani 52 kasus konflik satwa liar dan 28 diantaranya adalah konflik harimau sumatera. Diharapkan dengan terbentuknya WCCRT ini, kesadaran stakeholder di Provinsi Jambi semakin meningkat akan pentingnya harimau di alam Jambi dan harimau di Jambi bisa pulih dan mengalami peningkatan populasi.

Rimueng:Bisa ceritakan tentang Polisi Kehutanan wanita, bawahan Bapak yang saat itu sedang hamil, namun tetap bersemangat untuk ikut beroperasi ke lapangan ?

Jawab:Hahahahaha…Polhut Wanita itu namanya Vina Mairos Dianty. Kalau mengingat staf saya itu, saya apresiasi dan sangat salut akan semangat dia. Terus terang seperti saya katakan tadi, saya tidak pernah mau memaksa kawan-kawan untuk melaksanakan tugas apabila memang dirasa tidak mampu dengan kondisi sakit atau hamil seperti itu, tetapi mungkin kesadaran itu sudah tumbuh dalam dirinya sehingga kehamilan tidak menjadi kendala dalam mejalankan tugas di lapangan, walaupun kadang saya merasa khawatir dengan keselamatannya, tapi saya yakin Tuhan pasti melindunginya.

Rimueng:Target apa saja yang ingin Bapak raih, baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang dalam mengembangkan karir Bapak dalam konservasi harimau?

Jawab:Kalau target jangka pendek atau jangka panjang mungkin sudah ada dalam rencana kerja kementerian kehutanan dalam hal peningkatan species yang terancam punah seperti harimau sumatera, saya hanya berharap bisa selalu ikut serta dalam pelestarian harimau sumatera sampai kapanpun dan tidak ada batas waktu.

Rimueng:Sebagai bagian dari Kementrian Kehutanan yang telah mampu mengembangkan karirnya, apa saja saran Bapak bagi generasi muda yang ingin memulai menekuni profesi, terutama bagi mereka yang bergerak di pelestarian harimau sumatera ?

Jawab:Pekerjaan yang kita hadapi, ke depannya, nampaknya akan semakin sulit, terutama bagi usaha pelestarian harimau sumatera. Semoga, kita tidak saja melihat harimau di kebun binatang atau lembaga konservasi lainnya, tetapi alangkah bagusnya kalau harimau sumatera hidup aman dan tenang di habitat aslinya. Jadi bagi generasi muda, ayo fokuskan untuk tetap melestarikan harimau sumatera, apapun bentuknya baik kampanye anti perburuan, sosialisasi atau penyuluhan ke sekolah bahkan ikut dalam pengamanan dan penanganan konflik, kita siap membantu untuk sharing pengalaman dalam hal itu. Terima kasih.

“Tapi saya yakin pasti lambat laun, apa yang kita lakukan untuk negara ini ini akan membawa hasil yang baik bagi harimau

dan masyarakat di Provinsi Jambi”

*) Penulis adalah anggota Forum HarimauKita

26

Answer:Sometimes, it feel sad when I could not handle my work regarding Sumatran Tiger conservation optimally, specially when I heard about few tigers found dead because of electric fence at eastern beach of Jambi. Honestly, I was dissapointed with that event and it is hard dealing with public that only care about themselves and ignoring their environment. But, me and my friends are trying so hard not to give up. Other than becoming Head of 3rd region section of Natural Resources Conservation Office (BKSDA) Jambi; since 2010, I am also a coordinator of Wildlife Crime and Conflict Responsive Team (WCCRT) located in Jambi province with 5 members coming from Balai Berbak. This project is supported by non-profit organization, Zoological Society of London and formed by cooperation of Indonesian Republic Forestry Ministry and Zoological Society of London,

The purpose and aim of WWCRT are to give awareness to stakeholders and other institution that wild animal conflicts occured are not only the responsibility of Natural Resources Conservation Office (BKSDA) but also responsibility of other parties. Proggress of WCCRT activities are to continue performing conflict mitigation for all kinds of wild animals, not just for Sumatran Tiger. According to data, from 2008, we already handled 52 wildlife conflict cases and 28 among them are Sumatran Tiger conflicts. Expectedly by forming WCCRT, stakeholder awareness on how important tiger to live in the wild of Jambi Province will increase as the result tiger population in Sumatra will also increase.

Rimueng :Can you tell me about that woman forest ranger, your subordinates who still eager to work on the field although she was pregnant?

Answer:Hahahahaha... Her name is Vina Mairos Dianty. If I remember her, I really appreciate and salute her for her spirit. Honestly, I never want to push my staffs work when they are not able to do it, like when they are sick or pregnant. Maybe, her consciousness had grown and that made her pregnancy not an obstacle instead she still worked on the field. Even so, I still feel worried about her safety, but I am sure that God will protect her.

Rimueng :What kind of targets you want to cope, short or long term in expanding your career in tiger conservation?

Answer:For short or long term targets probably already written at ministry of forestry working plan, that is increasing the number of treatened species such as Sumatran Tiger. I only wish that I could always be able to be involved in Sumatran tiger conservation.

Rimueng :As part of forestry department which has develop great careers, what are your suggestions for younger generation who would like to start their career in conservation, specially for Sumatran tiger conservation?

AnswerWhat we are dealing with in the future seems to get tougher specially for Sumatran tiger Conservation. Hopefully, we are not going to see tiger only at zoo or other conservation organization but at their natural habitat save and at peace. So, for younger generation, let’s focus on conserving Sumatran Tiger by doing any activities such as anti-hunt campaign, socialization to schools and even involving in securing and handling conflict. We are ready to share those experience. Thank you.

*) The writer is Member of Forum HarimauKita

Desi Ayu Triana

[IN] Mahasiswa biologi kelahiran Palembang, 10 Desember 1992 yang masih berkuliah di Universitas Negeri Jakarta adalah salah satu relawan Forum HarimauKita yang mengikuti kegiatan Tiger Day 2012. Dengan mengikuti kegiatan Tiger Day 2012, menurut Desi adalah hal yang sangat menarik. Bisa mengenal teman-teman yang ahli di dalam dunia konservasi harimau, ikut mengajak masyarakat untuk peduli melindungi harimau dengan pembagian majalah Rimueng dan stiker. Menurutnya perlindungan satwa di Indonesia, termasuk Harimau Sumatera perlu diperjuangkan oleh warga sendiri. Bila ingin mengontak Desi kirim email ke [email protected].

[EN] A biology student from Public University Jakarta (UNJ) was born in Palembang, December 10th 1992. According to this volunteer of Forum HarimauKita, attending Tiger Day 2012 is very interesting. There, she was able to meet experts in tiger conservation and helped persuading people to protect tiger by giving Rimueng magazines and stickers. She also thinks that protection for wild animal, including tigers have to be fought by people themshelves. You can contact her by sending email to [email protected].

Maria Yosephine Tania Eka Putri

[IN] Relawan yang masih terbilang kecil ini lahir di Depok, 30 Oktober 2002. Ia adalah salah satu relawan Forum HarimauKita dalam kegiatan Tiger Day 2012. Putri yang masih duduk dikelas 4 membantu dalam membagikan stiker bersama rekan-rekan yang lain di Monas pada Juli 2012 kemarin. Menurutnya Ia sangat senang membantu kegiatan ini karena banyak bertemu kakak-kakak yang juga senang dengan hewan harimau.

[EN] This very young volunteer was born in Depok on 30th October 2012. She was one of Forum HarimauKita’s volunteers joining Tiger Day 2012. Right now she still at 4th grade and was helping with her companions to give stickers in Monas last July 2012. She said she was happy to help in that event because she could meet the seniors and she also likes tiger.

Melawan Bisnis Ilegal Harimau - Melalui Internet 3Fight Against Illegal Tiger Trafficking Through Internet 4

Harimau, Satwa Kharismatik Bernilai Tinggi 7Tiger, A High Value Charismatic Animal 8

Perkuat Kolaborasi Untuk Koservasi Harimau Sumatera 11Streghtening colaboration for Sumatran Tiger Conservation 12

Tanam Pohon untuk Kelestarian Harimau Sumatera 15Planting Tree for Sumatran Tiger Conservation 16

Harimau Mati Saat Jalani Perawatan 19Tiger Died on Jorney 20

“Anak Saya Akrab Dengan Harimau” 21My Children’s Intimacy with Tiger 26

Penanggung JawabDolly Priatna

Pemimpin RedaksiH. A. Wahyudi

EditorFransisca Noni T.

KontributorHariyawan Agung WahyudiIding Achmad HaidirAgung Nugroho ZainiElva GemitaAdnun Salampessy

Desain & Tata LetakRifky

PenterjemahIndri Hapsari

Alamat Sirkulasi & DistribusiForum HarimauKitaJl. Samiaji 3 No. 10Bantarjati - Bogor [email protected].: +62 251 3975707

Daftar IsiContent

Dari KamiAnti Perdagangan Ilegal adalah tema buletin Rimueng edisi ini. Salah satu media sosial terkenal, Kaskus, merupakan salah satu situs yang paling banyak digunakan untuk menjual atau membeli harimau dan bagian tubuhnya. Terobosan besar telah datang, Kaskus akan memerangi dengan screening dan monitoring lebih intensif.

Selain media sosial, masyarakat sekitar taman nasional turut berperan serta dalam menjaga keberadaan harimau di alam. Keseimbangan antara menjaga keberadaan harimau serta menjamin berlangsungnya kegiatan ekonomi oleh masyarakat menjadi catatan penting dalam Annual Meeting Forum HarimauKita IV di Jambi.

Tindakan nyata sangat penting dilakukan. Penanaman pohon di kawasan restorasi hutan harapan yang dilakukan oleh Forum HarimauKita bersama Hutan Harapan telah dilakukan. Berharap pohon-pohon ini dapat menghutankan kembali kawasan hutan yang sudah dirusak oleh para perambah.

Kita juga turut membantu peran dari Nurazman. Bersama stafnya, Ia mengawasi hutan dan masyarakat. Ia berhasil menangani konflik dilematis Harimau dan manusia di Kabupaten Muara Jambi.

Sekarang, apa yang Anda akan lakukan agar harimau tetap di alam? Peran serta Anda masih terus kami butuhkan. Selamat membaca!.

From UsTheme for this Rimueng newsletterissue is anti illegal trade. One famous social media, Kaskus, is a site that many people used to sell tigers and its body parts. Huge breakthrough has come, Kaskus will fight by screenings and monitorings more intensively.

Beside social media, residents near national park also help protecting the existence of tiger in the wild. Balance between protecting the existence of tiger and ensuring people’s economic activity had become an important notes at Fourth Forum HarimauKita Annual Meeting in Jambi.

Concrete action is very important. Replanting trees in forest Harapan restoration area was done by Forum HarimauKita and Hutan Hutan Harapan. Hopefully those trees can reforestated damaged forest area caused by encroachers.

We also help Nurazman. Together with his staffs, they monitored the forest and society. He was able to handle human-tiger dilematic conflict in Muara Jambi regency.

Now, what would you do to keep tiger in the  wild?

We need your help in saving tiger! Have a nice reading!

Anti Perdagangan IlegalAnti Perdagangan Ilegal

harimaukita.or.id

Perkuat Kolaborasi untuk Konservasi Harimau SumateraStreghtening Colaboration for Sumatran Tiger Conservation

Hal. 9 / Pages 9

Tanam Pohon untuk Kelestarian Harimau SumateraPlanting tree for Sumatran Tiger Conservation

Hal. 13 / Pages 13

“Anak Saya Akrab Dengan Harimau”My Children’s Intimacy with Tiger

Hal. 19 / Pages 19

Againts Illegal TradeAgaints Illegal TradeSticker of Against Tiger Trafficking for the visitor© Djamaludin

Setting Tiger Day Banner in National Monument, Jakarta (Monas)© Fransisca Noni

One of the Tigerheart gave the sticker to visitor© Forum HarimauKita

Student from State University of Jakarta and children gave the sticker and Rimueng newsletter to the visitors© Forum Harimaukita

Bujang and Gadis of Bengkulu get involved in campaigning Fight Against Tiger Trafficking on Internet on Global Tiger Day 29 July 2012 Celebration at Bengkulu Province Sumatra© Forum HarimauKita