anthropometri

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Suatu produk konsumsi ataupun alat bantu kerja apapun pada jaman sekarang ini di buat disesuaikan dengan konsumen atau penggunanya. Untuk hal tersebut maka dipelajarilah ilmu anthropometri dimana ilmu tersebut mendalami pengukura tubuh fisik manusia. Yang nantinya data ukuran tubuh fisik manusia a- kan digunakan untuk membuat produk baru yang ergonomis atau sesuai penggunanya dan ideal. Sebuah produk baru yang diciptakan sesungguhnya tak hanya ergonomi yang dibutuhkan tapi juga inovasi dan kegunaannya untuk apa benda tersebut diciptakan dan siapa yang akan memakainya? Pertanyaan tersebut mestinya harus terjawab sebelum diciptakannya produk baru yang inovatif dan ergonomi. Produk baru atau produk inovasi dari produk yang sebelumnya bisa didapat dengan melihat keadaan kinerja dari produk yang ada. Seperti halnya yang diketahui cara memotong bawang. Dengan pisau biasa maka seseorang yang melakukan kerja memotong bawang tersebut akan melakukan berkali- 1

Upload: gilar-dbara

Post on 04-Aug-2015

72 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

desain produk pisau dengan Antropometri

TRANSCRIPT

Page 1: Anthropometri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Suatu produk konsumsi ataupun alat bantu kerja

apapun pada jaman sekarang ini di buat disesuaikan

dengan konsumen atau penggunanya. Untuk hal tersebut

maka dipelajarilah ilmu anthropometri dimana ilmu

tersebut mendalami pengukura tubuh fisik manusia. Yang

nantinya data ukuran tubuh fisik manusia a- kan digunakan

untuk membuat produk baru yang ergonomis atau sesuai

penggunanya dan ideal.

Sebuah produk baru yang diciptakan sesungguhnya

tak hanya ergonomi yang dibutuhkan tapi juga inovasi dan

kegunaannya untuk apa benda tersebut diciptakan dan

siapa yang akan memakainya? Pertanyaan tersebut

mestinya harus terjawab sebelum diciptakannya produk

baru yang inovatif dan ergonomi.

Produk baru atau produk inovasi dari produk yang

sebelumnya bisa didapat dengan melihat keadaan kinerja

dari produk yang ada. Seperti halnya yang diketahui cara

memotong bawang. Dengan pisau biasa maka seseorang

yang melakukan kerja memotong bawang tersebut akan

melakukan berkali-kali po- tongan untuk mendapatkan

irisan bawang tipis-tipis. Kegiatan berulang-ulang tersebut

dirasa kurang berguna. Dari keadaan tersebut maka

dipikirkan bagaimana cara mengurangi gerakan tersebut

agar lebih efektif.

Dengan menggunakan pisau inovasi baru mungkin

bisa me- nyelesaikan masalah dari kegiatan memotong

bawang. Dimana pisau khusus tersebut diharapkan bisa

1

Page 2: Anthropometri

memotong bawang tipis-tipis dengan satu kali potongan.

Demikian dari keadaan tersebut terciptanya sebuah desain

baru dari pisau yang lebih inovatif dan berguna, meski

pisau tersebut khusus untuk memotong tipis-tipis.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum kali ini adalah

sebagai berikut :

1. Dimensi tubuh mana saja yang digunakan untuk

pengukuran Pisau Khusus pemotong tipis-tipis?

1.3. Tujuan Praktikum

Praktikum Anthropometri ini dilakukan dengan tujuan

sebagai berikutn :

1. Mampu melakukan pengukuran anthropometri manusia.

2. Mampu menggunakan data anthropometri yang ada

untuk merancang suatu design sistem maupun alat

kerja yang ergonomis.

3. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis design

rancangan kerja yang sesuai dengan anthropometri

populasi dimana rancangan kerja diterapkan.

4. Mampu mengolah data anthropometri untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam

mendesain suatu system rancangan kerja

5. Mampu menggunakan alat pengukur yang digunakan

untuk melakukan pengukuran anthropometri manusia.

1.4. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diambil dari praktikum

Anthropometri ini adalah sebagai berikut :

1. Praktikan dapat mengukur tubuh fisik manusia

berdasarkan Anthropometri.

2

Page 3: Anthropometri

2. Praktikan dapat meneliti sebuah alat atau desain yang

ergonomi dan tidak ergonomi.

3. Praktikan dapat menciptakan suatu produk inovasi yang

ergonomi.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

1.5.1. Batasan Masalah

Batasan-batasan dalam praktikum ini adalah

sebagai berikut :

1. Pengukuran dilakukan di laboratoriom APK.

2. Pengukuran dilakukan pada satu praktikan.

3. Pakaian yang dikenakan oleh sampel dianggap

tidak mempengaruhi pengukuran secara signi-

fikan.

4. Data yang diperoleh dianggap sudah cukup untuk

perhitungan persentil walaupun pada kenya-

taannya harus diuji kecukupan terlebih dahulu.

5. Data yang out of control tetap disertakan dalam

perhitungan pengolahan data.

1.5.2. Asumsi

Dalam praktikum ini diasumsikan sebagai

berikut :

1. Peralatan dan alat ukur yang digunakan sudah

memenuhi standar.

2. Data yang diperoleh dianggap cukup akurat.

3. Jumlah data yang diperoleh dianggap cukup.

4. Praktikan dianggap telah mampu melakukan

pengukuran anthropometri.

3

Page 4: Anthropometri

5. Alat ukur yang digunakan dianggap akurat dan

memenuhi standar.

4

Page 5: Anthropometri

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Anthropometri

Anthropometri adalah pengetahuan yang menyangkut

pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan

aplikasi yang menyangkut geometri fisik, massa dan

kekuatan tubuh manusia1. Dimensi tubuh manusia pada

dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya,

yaitu :

a. Umur/usia

Pada dasarnya tubuh manusia akan terus mengalami

perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan itu

sendiri dapat berupa pertumbuhan, bertambah besar,

dan penyusutan. Untuk pertumbuhan dan bertambah

besar tubuh manusia akan terjadi sejak saat manusia

tersebut lahir hingga berusia 20 tahun untuk laki-laki dan

17 tahun untuk wanita.

b. Jenis Kelamin

Pada umumnya ukuran tubuh pria lebih besar

dibandingkan ukuran tubuh wanita.

c. Rumpun dan Suku Bangsa

Setiap rumpun yang berbeda memiliki ukuran yang

berbeda pula, seperti orang Eropa memiliki ukuran tubuh

yang lebih besar dibandingkan ukuran tubuh orang Asia.

d. Sosial-ekonomi

Keadaan sosial ekonomi berpengaruh terhadap apa yang

dikonsumsi. Pada umumnya orang yang keadaan sosial-

ekonominya baik maka baik juga makanan yang

dikonsumsi begitupun sebaliknya, hal ini berpengaruh

1Tim Asisten APK, Panduan Praktikum Analisis Perancangan Kerja, Yogyakarta: UIN-SUKA, 2012, hlm.13

5

Page 6: Anthropometri

terhadap ukuran tubuhnya.Pada umumya orang yang

mengkonsumsi makanan yang baik (bergizi) maka

ukuran tubuhnya lebih besar sperti orang-orang di

Negara-Negara maju, begitu pula sebaliknya.

e. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari

Pada umumnya orang yang melakukan pekerjaan atau

aktivitas yang keras akan memiliki ukuran tubuh yang

lebih ramping dibandingkan orang yang jarang

melakukan aktifitas.

f. Saat pengukuran

Pada saat melakukan pengukuran, orang yang

melakukan pengukuran harus teliti dalam mengukur.

Karena valid atau tidaknya suatu data itu tergantung

pada ketelitian pada saat pengukuran.

Anthropometri dibagi atas dua bagian, yaitu :

a. Pengukuran statis

Pengkuran manusia pada posisi diam dan linier pada

permukaan tubuh.

b. Anthropometri dinamis

Yang dimaksud dengan Anthropometri dinamis

adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia

dalam keadaan bergerak atau memperhatikan

gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja

tersebut melaksanakan pekerjaanya.

2.2. Aplikasi Data Anthropometri Dalam Perancangan

Produk

Data anthoprometri yang didapatkan dapat

diaplikasikan kedalam berbagai perancangan, diantaranya

adalah :

a. Perancangan areal kerja.

6

Page 7: Anthropometri

b. Perancangan peralatan kerja seperti mesin dan alat-alat

lainnya.

c. Parancangan produk-produk konsumtif.

d. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Dalam merancang suatu desain terdapat dua dimensi

rancangan yang nantinya akan menjadi dasar untuk

menentukan batas minium dan maksimum suatu ukuran

yang umum dan ingin diterapan pada pembuatan suatu

desain, yaitu (Winjosoebroto,2000):

a. Dimensi jarak ruangan (clearancedimension), yaitu

dimensi yang diperlukan orang untuk dengan leluasa

melaksanakan aktivitas dalam sebuah stasiun kerja baik

pada saat mengoperasikan maupun harus melakukan

perawatan dari fasilitas kerja yang ada.

b. Dimensi jarak jangkauan (reach dimension), yaitu

dimensi yang diperlukan untuk menentukan maksimum

ukuran yang harus ditetapkan agar mayoritas populasi

mampu menjangkau dan megoperasikan peralatan

kerja secara mudah dan tidak memerlukan usaha yang

terlalu memaksa.

Agar rancangan suatu produk dapaat sesuaidengana

ukuran tubuh manusia yang akan mengoperaasikannya,

maka yang harus diambil dalam aplikasi data

anthropometri tersebut adalah dengan menetapkan

terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut (Wignjosoebroto,

2000):

1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan

ukuran ekstrim.

Ukuran ekstrim ini diperuntukkan bagi manusia yang

memiliki dimensi tubuh diatas atau dibawah rata-rata.

7

Page 8: Anthropometri

2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan

diantara rentang ukuran tertentu. Prinsip ini dapat

digunakan untuk membuat produk-produk yang dapat

digunakan oleh seluruh populasi karena dimensinya

yang dapat disesuaikan. Biasanya prinsip perancangan

ini diaplikasikan pada tempat duduk pada mobil.

3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata.

Prinsip perancangan produk ini digunakan untuk

membuat produk-produk yang diperuntukkan bagi rata-

rata mayoritas populasi yang ada.

2.3. Metode Peracangan Dengan Anthropometri

Tahapan dalam perancangan sistem kerja yang

menyangkut work space design memperhatikan faktor

anthropometri secara umum adalah sebagai berikut

(Roebuck, 1995):

1. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya

(establish requirement)

2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai

3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya

4. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi sistem

kerja yang akan dirancang)

5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan

diambil) dan pemilihan persentil yang akan dipakai

6. Penyiapan alat ukur anthropometri

7. Pengambilan data

8. Pengolahan data dengan :

Pada pengolahan data, yang digunakan adalah :

Uji keseragaman data, dengan menggunakan formula

matematis :

8

Page 9: Anthropometri

BKA=X+kσBKA=X−kσσ=√∑ ( xi−x )2

n−1

2.4. PEDOMAN PENGUKURAN DATA ANTHROPOMETRI

Pengukuran Anthropometri Statis/Dimensi Tubuh

2.4.1. Posisi Duduk Dilihat dari Samping

Tabel 2.1 Posisi: Duduk Samping

No Data Yang Diukur Cara Pengukuran

1. Tinggi duduk

tegak

Ukur jarak vertikal dari permukaan

alas duduk sampai ujung atas kepala.

Subjek duduk t egak

2. Tinggi duduk

normal

Ukur jarak vertikal dari permukaan

alas duduk sampai ujung atas kepala

Subjek duduk n o r m a l

3. Tinggi mata dudukUkur jarak vertikal dari permukaan

alas duduk sampai ujung mata bagian

dalam. Subjek duduk4. Tinggi bahu duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan

alas duduk sampai ujung tulang bahu

yang menonjol pada saat subjek duduk 5. Tinggi siku duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan

alas duduk sampai ujung bawah siku

kanan. Subjek duduk tegak dengan

lengan atas vertikal di sisi badan dan 6. Tinggi

sandaran

punggung

Subjek duduk tegak, ukur jarak

vertikal dari permukaan alas duduk

sampai pucuk belikat bawah.

9

Page 10: Anthropometri

7. Tinggi pinggang Subjek duduk tegak, ukur jarak

vertikal dari permukaan alas duduk 8. Tebal perut Subjek duduk tegak, ukur jarak

samping dari belakang perut sampai 9. Tebal paha Subjek duduk tegak, ukur jarak dari

permukaan alas duduk sampai ke

permukaan atas pangkal paha.10. Tinggi popliteal Ukur jarak vertikal dari lantai

sampai bagian bawah paha.11. Pantat popliteal Subjek duduk tegak. Ukur jarak

horizontal dari bagian terluar pantat

sampai lekukan lutut sebelah dalam

(popliteal). Paha dan kaki bagian 12. Pantat ke lutut Subjek duduk tegak. Ukur jarak

horizontal dari bagian terluar pantat

sampai ke lutut. Paha dan kaki

2.4.2. Posisi: Du

Tabel 2.2 Tabel Duduk Menghadap Ke Depan

No. Data Yang Cara Pengukuran

1. Lebar bahu Ukur jarak horizontal antara kedua lengan

atas. Subjek duduk tegak dengan lengan

atas merapat ke badan dan lengan

bawah direntangkan ke depan.

2. Lebar pinggul Subjek duduk tegak. Ukur jarak

horizontal dari bagian terluar pinggul

sisi kiri sampai bagian terluar pinggul

sisi kanan.3. Lebar sandaran

duduk

Ukur jarak horizontal antara kedua tulang

belikat. Subjek duduk tegak dengan

lengan atas merapat ke badan dan

lengan bawah direntangkan ke depan.

10

Page 11: Anthropometri

4. Lebar pinggang Subjek duduk tegak. Ukur jarak

horizontal dari bagian terluar pinggang

sisi kiri sampai bagian terluar

pinggang sisi kanan.5. Siku ke siku Subjek duduk tegak dengan lengan atas

merapat ke badan dan lengan bawah

direntangkan ke depan. Ukur jarak

horizontal dari bagian terluar siku sisi

kiri sampai bagian terluar siku sisi kanan.

1.1.1. Posisi Berdiri

Tabel 2.3 Tabel Posisi: Berdiri

No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Tinggi badan tegak Jarak vertikal telapak kaki sampai

ujung kepala yang paling atas.

Sementara subjek berdiri tegak

dengan mata memandang lurus ke

depan.2. Tinggi mata berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai

sampai ujung mata bagian dalam

(dekat pangkal hidung). Subjek berdiri

tegak dan memandang lurus ke depan.

3. Tinggi bahu berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai

sampai bahu yang menonjol pada saat

subjek berdiri tegak.4. Tinggi siku berdiri Ukur jarak vertikaldari lantaike titik

pertemuan antara lengan atas

dan lengan bawah. Subjek berdiri

tegak dengan kedua tangan

tergantung secara wajar.

11

Page 12: Anthropometri

5. Tinggi pinggang

berdiri

Ukur jarak vertikal lantai sampai

pinggang pada saat subjek berdiri

tegak.6. Jangkauan tangan

ke atas

Tangan menjangkau ke atas setinggi-

tingginya. Ukur jarak vertikal lantai

sampai ujung jari tengah pada saat

subjek berdiri tegak.

7. Panjang lengan

bawah

Subjek berdiri tegak, tangan

disamping, ukur jarak dari siku sampai

pergelangan tangan.

8. Tinggi lutut berdiri Ukur jarak vertikal lantai sampai

lutut pada saat subjek berdiri tegak.

9. Tebal dada Subjek berdiri tegak, ukur jarak dari

dada (bagian ulu hati) sampai

punggung secara horizontal.

10. Tebal perut Subjek berdiri tegak, ukur

(menyamping) jarak dari perut depan

sampai perut belakang secara

horizontal.11. Berat badan Menimbang dengan posisi normal

di atas timbangan.

12

Page 13: Anthropometri

1.1.2. Posisi: Berdiri Dengan Tangan Lurus Ke

Depan

Tabel 2.4 Tabel Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan

No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Jangkauan tangan

ke

depan

Ukur jarak horizontal dari punggung

sampai ujung jari tengah. Subjek

berdiri tegak dengan betis, pantat

dan punggung merapat ke dinding,

tangan direntangkan secara horizontal

ke depan.

1.1.3. Posisi: Berdiri dengan kedua tangan

direntangkan

Tabel 2.4 Tabel Posisi berdiri dengan tangan direntangkan

No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Rentangan tangan Ukur jarak horizontal dari

ujungjari terpanjang tangan

kiri sampai ujung jari terpanjang

tangan kanan. Subjek berdiri tegak

dan kedua tangan direntangkan

1.1.4. Pengukuran Jari Tangan

Tabel 2.6 Tabel Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan

No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Panjang jari

1,2,3,4,5

Diukur dari masing-masing pangkal

ruas jari sampai ujung jari. Jari-jari

subjek merentang lurus dan sejajar.2. Pangkal ke tangan Diukur dari pangkal

pergelangantangan sampai

pangkal ruas jari. Lengan bawah

13

Page 14: Anthropometri

3. Lebar jari 2,3,4,5 Diukur dari sisi luar jari telinjuk

sampai sisi luar jari kelingking. Jari-

jari subjek lurus dan merapat satu

sama lain.4. Lebar tangan Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi

luar jari kelingking. Posisi jari seperti

no. 35. Panjang telapak

tangan

Diukur dari jari tengah sampai

pangkal pergelangan tangan.

1.1.5. Pengukuran Dimensi Kaki

Tabel 2.7 Tabel Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan

No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Panjang telapak kakiDiukur dari ujung jari kaki yang terluar

sampai tumit kaki.

2. Panjang telapak

lengan kaki

Diukur dari tulang pangkal jempol kaki

sampai dengan ujung tumit.

3. Panjang kaki

sampai jari

kelingking

Diukur dari ujung jari kelingking kaki

sampai dengan ujung tumit.

4. Lebar kaki Diukur dari tulang pangkal jempol kaki

sampai dengan tulang pangkal jari

kelingking kaki.5. Lebar tangkai kaki Ukur jarak horisontal tumit kaki.

6. Tinggi mata kaki Diukur dari tulang mata kaki sampai

dengan alas kaki.

7. Tinggi bagian

tengah telapak kaki

Ukur jarak vertikal dari siku antara

telapak kaki dengan tulang paha,

sampai dengan alas kaki.8. Jarak horisontal

tangkai mata kaki

Ukur jarak horisontal dari tulang

mata kaki sampai dengan tumit kaki.

1.1.6. Pengukuran Dimensi Kepala

Tabel 2.8 Tabel Posisi kepala

No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran

14

Page 15: Anthropometri

1. Panjang kepala Ukur jarak horisontal dari titik tengah

diantara dua alis sampai dengan

belakang kepala.2. Lebar kepala Ukur jarak horisontal dari atas

telinga kiri sampai dengan atas

telinga kanan.3. Diameter Ukur jarak antara puncak kepala

bagian belakang sampai ujung dagu.4. Dagu ke puncak

kepala

Ukur jarak vertikal antara

puncak kepala sampai dengan ujung

dagu.5. Telinga ke

puncak

Ukur jarak vertikal dari lubang telinga

sampai dengan puncak kepala.6. Telinga ke

belakang

kepala

Ukur jarak horisontal dari lubang

telinga sampai dengan ujung belakang

kepala.7. Antara dua telinga Ukur jarak horisontal antara dua

lubang telinga.8. Mata ke

belakang

kepala

Ukur jarak horisontal dari

pangkal mata sampai dengan ujung

belakang kepala.9. Mata ke puncak

kepala

Ukur jarak vertikal dari titik

tengah mata sampai dengan

puncak kepala.10. Antara dua pupil

mata

Ukur jarak horisontal antara

pupil mata sebelah kiri sampai

dengan pupil mata sebelah kanan.11. Hidung ke

puncak

kepala

Ukur jarak vertikal dari puncak hidung

sampai dengan puncak kepala

12. Hidung ke

belakang

kepala

Ukur jarak horisontal dari ujung

hidung sampai ujung belakang

kepala.13. Mulut ke

puncak

Ukur jarak vertikal dari mulut sampai

dengan puncak kepala.14. Lebar mulut Ukur jarak horisontal antara ujung

mulut kiri sampai dengan ujung

mulut kanan.

15

Page 16: Anthropometri

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. Pengumpulan Data

Berikut pengumpulan data yang telah dilakukan

dengan metode pengukuran :

Nama : Gilar Imam Ariyadi

Umur : 20 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku bangsa : Jawa-Indonesia

Tabel 3.1 Hasil Data Pengukuran

No. Pengukuran Data Yang DiukurSimb

ol

Hasil

Pengukuran

(cm)

1.Posisi duduk

samping

Tinggi duduk tegak tdt 90,6

Tinggi duduk normal tdn 89,1

Tinggi mata duduk tmd 80

Tinggi bahu duduk tbd 53

Tinggi siku duduk tsd 25

Tinggi sandaran

punggungtsp

36,5

Tinggi pinggang tpg 27,5

Tebal perut duduk tpd 23,5

Tebal paha tp 17

Tinggi popliteal tpo 43,5

Pantat popliteal pp 54

Pantat ke lutut pkl 57,5

16

Page 17: Anthropometri

2.

Posisi duduk

menghadap

kedepan

Lebar bahu lb 32

Lebar pinggul lp 31

Lebar sandaran duduk lsd 46

Lebar pinggang lpg 30

Siku ke siku sks 45,5

3. Posisi berdiri

Tinggi badan tegak tbt 168,4

Tinggi mata berdiri tmb 157,1

Tinggi bahu berdiri tbhb 139

Tinggi siku berdiri tsb 115,5

Tinggi pinggang

berdiritpgb

88,7

Jangkauan tangan ke

atasjta

205,3

Panjang lengan bawah plb 41,5

Tinggi lutut berdiri tlb 57,1

Tebal dada berdiri tdb 20

Tebal perut berdiri tpb 25

Berat badan bb 72

4.

Posisi berdiri

dengan tangan

lurus kedepan

Jangkauan tangan ke

depanjtd 77

5.

Posisi berdiri

dengan kedua

tangan

direntangkan

Rentangan tangan rt 164,8

6. Jari tangan

Panjang jari 1 pj 1 5

Panjang jari 2 pj 2 6,5

Panjang jari 3 pj 3 8

Panjang jari 4 pj 4 7,5

Panjang jari 5 pj 5 5,5

17

Page 18: Anthropometri

Pangkal ke tangan Pkt 10

Lebar jari 2,3,4,5 Lj 8

Lebar tangan Lt 10,5

Panjang telpak tangan Ptt 18

7. Dimensi kaki

Panjang telapak kaki Ptk 24

Panjang telapak

lengan kakiptlk 20

Panjang kaki sampai

jari kelingkingpkjk 21

Lebar kaki Lk 10

Lebar tangkai kaki Ltk 6

Tinggi mata kaki tmk 6,5

Tinggi bagian tengah

telapak kaki tttk 6,7

Jarak horisontal

tangkai mata kakijtmk 2

8. Dimensi kepala Panjang kepala pkp 18,8

Lebar kepala Lkp 15,2

Diameter maksimum

dari dagudmd 25,7

Dagu ke puncak

kepaladkp

22,3

Telinga ke puncak

kepalaTpk

14,2

Telinga ke belakang

kepalaTbk 9,8

Antara dua telinga adt 15,2

Mata ke belakang

kepalambk

17,8

Mata ke puncak mpk 11,5

18

Page 19: Anthropometri

kepala

Antara dua pupil mata apm 6,5

Hidung ke puncak

kepalahpk

14

Hidung ke belakang

kepalahbk 22,2

Mulut ke puncak

kepalampk

17

Lebar mulut Lm 4,5

9. Bentuk tubuh

Tk 63,7

Tlh 49

Tpu 31

Tpl 8,2

Pk 4,5

Plh 4,8

Ppl 5,5

Ppb 7,5

Km 10

Ppt 19,7

3.2. Pengolahan Data

Berikut pengolahan data yang akan digunakan dalam

pembuatan pisau khusus pemotong bawang adalah panjang

jari 1, panjang jari 2, panjang jari 3, panjang jari 4, panjang

jari 5, lebar jari 2,3,4,5, lebar tangan, dan pangkal ke

Tangan.

3.2.1. Uji Kecukupan Data

Pada uji kecukupan data ini, data yang

digunakan adalah data pengukuran saat praktikan

19

Page 20: Anthropometri

ditambah 33 dari bank data. Sehingga total data ada

34.

Untuk menghitung uji kecukupan data, rumus

yang digunakan sebagai berikut :

Keterangan :

N’ = jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan

N = jumlah pengamatan yang sudah dilakukan

k = 2 (tingkat kepercayaan 95%)

s = derajat ketelitian dalam pengamatan 5% atau 0,05

xi= data ke–i

Dimana :

N = 31

S = 5 % atau 0,05

K = 95 %

Berikut adalah perhitungan uji kecukupan data

dari setiap dimensi tubuh manusia yang digunakan

praktikan dalam pembuatan produk.

a. Panjang Jari 1 (pj1)

N ' ¿[ 20.05

√34 (1882,51 ) – (63453,61 )

251,9 ]2

= 13,91202

b. Panjang jari 2 (pj2)

N ' ¿[ 20.05

√34 (2979,62 )– (100362,2 )

316,8 ]2

= 15,06288

20

Page 21: Anthropometri

c. Panjang Jari 3

N ' ¿[ 20.05

√34 (3321,69 )– (112158)

334,9 ]2

= 11,11931

d. Panjang Jari 4

N ' ¿[ 20.05

√34 (2886,87 )– (97531,29 )

312,3 ]2

= 10,20866

e. Panjang Jari 5

N ' ¿[ 20.05

√34 (2464,39 )– (82541,29 )

287,3 ]2

=24,19095

f. Lebar Jari 2,3,4,5

N ' ¿[ 20.05

√34 (4310,9 ) – (144096,2 )

379,6 ]2

= 27,47543

g. Lebar Tangan

N ' ¿[ 20.05

√34 (5625,61 ) – (189834,5 )

435,7 ]2

= 12,10528

h. Pangkal Ke Tangan

N ' ¿[ 20.05

√34 (5663,61 ) – (191406,3 )

437,5 ]2

= 9,667312

3.2.2. Uji Keseragaman Data

21

Page 22: Anthropometri

Pada uji kecukupan data ini, data yang

digunakan adalah data pengukuran yang diambil

praktikan ditambah data dari bank data yang

berjumlah 33 data. Jadi total data yang digunakan

adalah sebanyak 34 data. Untuk data σ digunakan

microsoft excel untuk menghitungnya. Sedangkan

menghitung uji kecukupan data, rumus yang

digunakan sebagai berikut :

BKA=x+kσ

BKB=x−kσ

Keterangan :

BKA = Batas Kontrol Atas

BKB = Batas Kontrol Bawah

x = rata-rata data

K =2 (tingkat kepercayaan 95%)

σ = Standar deviasi

a. Panjang Jari 1

BKA=7,408824+2∗0,70124

= 8,811304

BKB=7,408824−2∗0,70124

= 6,006343

22

Page 23: Anthropometri

Grafik 3.1. Keseragaman Data pj1

b. Panjang Jari 2

BKA=9,317647+2∗0,917662

= 11,15297

BKB=9,317647−2∗0,917662

= 7,482323

Grafik 3.2. keseragaman data pj2

c. Panjang Jari 3

BKA=9,85+2∗0,833485

= 11,51697

BKB=9,85−2∗0,833485

= 8,18303

23

Page 24: Anthropometri

Grafik 3.3. keseragaman data pj3

d. Panjang Jari 4

BKA=9,185294+2∗0,744732

= 10,67476

BKB=9,185294−2∗0,744732

= 7,69583

Grafik 3.4. keseragaman data pj 4

e. Panjang Jari 5

BKA=8,45+2∗1,054643

= 10,55929

BKB=8,45−2∗1,054643

= 6,340713

24

Page 25: Anthropometri

Grafik 3.5. Keseragaman Data pj5

f. Lebar Jari 2,3,4,5

BKA=11,16471+2∗1,485053

= 14,13481

BKB=11,16471−2∗1,485053

= 8,194599

Grafik 3.6. keseragaman data lebar jari 2,3,4,5

g. Lebar Tangan

BKA=12,81471+2∗1,131406

= 15,07752

BKB=12,81471−2∗1,131406

= 10,55189

25

Page 26: Anthropometri

Grafik 3.7. keseragaman Data lt

h. Pangkal Ke Tangan

BKA=12,86765+2∗1,015254

= 14,89815

BKB=12,86765−2∗1,015254

= 10,83714

Grafik 3.8. Keseragaman Data PKT

3.2.3. Perhitungan Percentile

a. Panjang Jari 1

P5 = 645.1x

= 7,40 – 1.645(0,70)

= 6,2485 cm

P50 = x

= 7,40 cm

P95 = 645.1x

= 7,40 + 1.645(0,70)

= 8,5515 cm

b. Panjang Jari 2

P5 = 645.1x

= 9,317 – 1.645(0,917)

26

Page 27: Anthropometri

= 7,808 cm

P50 = x

= 9,317 cm

P95 = 645.1x

= 9,317 + 1.645(0,917)

= 10,825 cm

c. Panjang Jari 3

P5 = 645.1x

= 9,85 – 1.645(0,833)

= 9,479 cm

P50 = x

= 9,85 cm

P95 = 645.1x

= 9,85 + 1.645(0,833)

= 11,22 cm

d. Panjang Jari 4

P5 = 645.1x

= 9,185 – 1.645(0,744)

= 7,961 cm

P50 = x

= 9,185 cm

P95 = 645.1x

= 9,185 + 1.645(0,744)

= 10,408 cm

e. Panjang Jari 5

P5 = 645.1x

= 8,45 – 1.645(1,054)

= 6.716 cm

P50 = x

27

Page 28: Anthropometri

= 8,45 cm

P95 = 645.1x

= 8,45 + 1.645(1,054)

= 10,183 cm

f. Lebar Jari 2,3,4,5

P5 = 645.1x

= 11,164 – 1.645(1,485)

= 8.721 cm

P50 = x

= 11,164 cm

P95 = 645.1x

= 11,164 + 1.645(1,485)

= 13,606 cm

g. Lebar Tangan

P5 = 645.1x

= 12,814 – 1.645(1,131)

= 10,953 cm

P50 = x

= 12,814 cm

P95 = 645.1x

= 12,814 + 1.645(1,131)

= 14,674 cm

h. Pangkal Ke Tangan

P5 = 645.1x

= 12,867 – 1.645(1,015)

= 11,197 cm

P50 = x

= 12,867 cm

P95 = 645.1x

28

Page 29: Anthropometri

= 12,867 + 1.645(1,015)

= 14,536 cm

29

Page 30: Anthropometri

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Kecukupan Data

a. Panjang Jari 1

Dari hasil pengolahan data pada panjang jari satu untuk

kecukupan data diperoleh skor 13,91202. Berarti data

yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.

Karena total data yang ada 34 > N’(13,91202).

b. panjang jari 2

Dari hasil pengolahan data pada panjang jari dua untuk

kecukupan data diperoleh skor 15,06288. Berarti data

yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.

Karena total data yang ada 34 > N’(15,06288).

c. panjang jari 3

Dari hasil pengolahan data pada panjang jari tiga untuk

kecukupan data diperoleh skor 11,11931. Berarti data

yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.

Karena total data yang ada 34 > N’(11,11931).

d. panjang jari 4

Dari hasil pengolahan data pada panjang jari empat

untuk kecukupan data diperoleh skor 10,20866. Berarti

data yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.

Karena total data yang ada 34 > N’(10,20866).

e. panjang jari 5

Dari hasil pengolahan data pada panjang jari lima untuk

kecukupan data diperoleh skor 24,19095. Berarti data

yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.

Karena total data yang ada 34 > N’(24,19095).

f. Lebar Jari 2,3,4,5

30

Page 31: Anthropometri

Dari hasil pengolahan data pada lebar jari 2,3,4,5 untuk

kecukupan data diperoleh skor 27,47543. Berarti data

yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.

Karena total data yang ada 34 > N’(27,47543).

g. Lebar Tangan

Dari hasil pengolahan data pada lebar tangan untuk

kecukupan data diperoleh skor 12,10528. Berarti data

yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.

Karena total data yang ada 34 > N’(12,10528).

h. Pangkal Ke Tangan

Dari hasil pengolahan data pada lebar tangan untuk

kecukupan data diperoleh skor 9,667312. Berarti data

yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.

Karena total data yang ada 34 > N’(9,667312).

4.2. Uji Keseragaman Data

a. Panjang Jari 1

Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga

data yang kurang dari BKB (6,006343) yaitu pada data ke-

31 (6), ke-33 (5,5), dan ke-34 (5).

b. Panjang jari 2

Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga

data yang kurang dari BKB (7,482323) yaitu pada data ke-

31 (7), data ke-32 (7,4), data ke-33 (7), dan data ke-35

(6,5).

c. Panjang Jari 3

Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga

data yang kurang dari BKB (8,18303) yaitu data ke-31 (8),

ke-32 (7,8), ke-33 (7,2), dan ke-34 (8).

d. Panjang jari 4

31

Page 32: Anthropometri

Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga

data yang kurang dari BKB (7,69583) yaitu data ke-31

(7,3), data ke-33 (6,8), dan ke-34 (7,5).

e. Panjang Jari 5

Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga

data yang kurang dari BKB (6,340713) yaitu data ke-31

(6,1), ke-32 (6), ke-33 (5,6), dan ke-34 (5,5).

f. Lebar Jari 2,3,4,5

Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga

data yang kurang dari BKB (8,194599) yaitu data ke-1

(8),ke-31 (7), ke-32 (7,5), ke-33 (8), dan ke-34 (8).

g. Lebar Tangan

Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga

data yang kurang dari BKB (10,55189) yaitu data ke-31

(10), ke-32 (9,6), ke-33 (10), dan ke-34 (10,5).

h. Pangkal ke Tangan

Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga

data yang kurang dari BKB (10,83714) yaitu data ke-32

(10,4), ke-33 (10), dan ke-34 (10).

4.3. Perhitungan Percentile

Perhitungan percentile pada umumnya digunakan

ukuran 5, 50, dan 95, namun pada pembuatan pisau khusus

ini digunakan percentile 5 dengan tujuan agar semua bisa

menggunakannya.

Berikut percentile tiap dimensi yang digunakan :

1. Panjang jari 1 sepanjang 7,40 cm untuk menentukan

keliling yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai

tersebut diambil dari pengukuran percentile 50.

32

Page 33: Anthropometri

2. panjang jari 2 adalah 9,317 cm untuk menentukan keliling

yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai tersebut

diambil dari pengukuran percentile 50.

3. panjang jari 3 adalah 9,85 cm untuk menentukan keliling

yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai tersebut

diambil dari pengukuran percentile 50.

4. panjang jari 4 adalah 9,185 cm untuk menentukan keliling

yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai tersebut

diambil dari pengukuran percentile 50.

5. panjang jari 5 adalah 8,45 cm untuk menentukan keliling

yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai tersebut

diambil dari pengukuran percentile 50.

6. lebar jari 2345 adalah 11,164 cm untuk menentukan

panjangnya genggaman.

7. lebar tangan adalah 12,814 cm untuk mentukan batas

genggaman.

8. pangkal ketangan adalah 12,867 cm digunakan juga

untuk mentukan juga batasan genggaman seperti keliling

secara keseluruhan.

4.4. Analisis Produk

4.4.1. Alasan Pemilihan Produk

Memilih membuat produk pemotong bawang

ini karena pada proses pemotongan bawang

dilakukan gerakan yang berulang-ulang. Jika hal itu

terus berlanjut maka waktu pemotongan akan lama

dan tangan juga akan mudah cepat lelah karena

melakukan gerakan yang berulang-ulang. Maka

dibuatlah pisau khusus pemotong bawang dengan

33

Page 34: Anthropometri

hanya sekali gerakan pisau tersebut akan langsung

memotong bawang tipis-tipis.

4.4.2. Alasan Pemilihan Dimensi

Pemilihan dimensi adalah untuk menentukan

ukuran pisau yang akan dibuat.

b. Panjang Jari 1,2,3,4,5

Pada dimensi kelima ini digunakan untuk

menentukan genggaman pisau. Dimana panjang

jari sangat mempengaruhi coupling pada saat

menggenggam pisau.

c. Lebar jari 2,3,4,5

Dimensi ini untuk menentukan panjang

genggaman untuk pisau agar coupling-nya juga

bisa diterima oleh tangan.

d. Lebar Tangan

Digunakan untuk menentukan lebar genggaman

pisau tersebut.

e. Pangkal ke Tangan

Digunakan untuk menentukan ketebalan

kesesuaian pada bagian tangan.

4.4.3. Alasan Pemilihan Precentile

Pemilihan precentile 50 agar semua bisa

memakai produk ini. Karena tidak menutup

kemungkinan pisau ini berguna tidak bagi ibu-ibu

saja. Bisa digunakan oleh anak-anak atau yang

lainnya.

4.4.4. Gambar Produk

34

Page 35: Anthropometri

Berikut ini desain produk yang inovatif dari

pisau pemotong bawang.

Gambar 4.1. Pisau Pemotong Bawang

35

Page 36: Anthropometri

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data

serta anailis maka dapat menyimpulkan praktikum ini

sebagai berikut :

1. Untuk membuat pisau dimensi yang diperlukan adalah

panjang jari 1, panjang jari 2, panjang jari 3, panjang jari

4, panjang jari 5, lebar jari 2,3,4,5, lebar tangan, dan

pangkal ke Tangan.

2. Perlunya anthropometri dalam mendesain produk baru

adalah untuk mengukur bagian-bagian tertentu untuk

menciptakan produk yang ergonomi bagi penggunanya.

5.2. SARAN

Setelah selesai melakukan praktikum ada beberapa

saran agar nantinya praktikumnya lebih baik.

1. Peralatan praktikum seharusnya diperbaiki.

2. Sampel yang diukur dalam satu kelompok seharusnya

ada dua yaitu laki-laki dan perempuan.

36